SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
33
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: SISTEM TANDA
DAN SISTEM PENERANGAN
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi ini peserta diklat dapat :
1. Menjelaskan sistem tanda pada sepeda motor
2. Menjelaskan konstruksi sistem tanda dan sistem peenrangan pada sepeda
motor
3. Menjelaskan komponen sistem tanda dan sistem penerangan pada sepeda
motor
4. Merawat sistem tanda dan sistem penerangan sepeda motor
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi pada kegiatan pembelajaran 2 ini adalah
peserta diklat dapat merawat dan memeriksa sistem lampu penerangan dan
sistem tanda pada sepeda motor.
C. Uraian Materi.
Lampu Penerangan
Lampu penerangan pada sepeda motor dapat berfungsi sesuai peruntukannya
terdiri dari rangkaian kelistrikan yang saling berhubungan satu sama lain,
komponen penunjang tersebut antara lain : alternator, regulator, kabel
penghubung, saklar lampu, bola lampu dan lain sebagainya.
1. Alternator.
Alternator pada sepeda motor terdiri dari magnet yang berputar bersama poros
engkol dan kumparan pembangkit arus yang berada disisi dalam magnet. Letak
dari alternator ini kebanyakan berada di bagian kiri mesin, tetapi pada sepeda
motor jenis transmisi otomatis / skutic pada umumnya berada disebelah kanan.
34
Gambar 2. 1 Komponen Alternator
Ujung kumparan biasanya berupa soket yang dirangkaikan dengan kabel body
dan dihubungkan dengan regulator rectifier serta disambung secara parallel
terhadap saklar lampu kepala/ saklar dimmer.
Gambar 2. 2 Rangkaian Kumparan Pembangkit Listrik Sepeda Motor
Keterangan warna kabel :
 Kabel berwarna putih : pembangkit tegangan sistem pengisian
 Kabel berwarna kuning : Pembangkit tegangan sistem penerangan.
35
Prosedur cara pemeriksaan kumparan pembangkit tegangan sistem
penerangan.
 Periksa tahanan kumparan sistem pengisian
Besar tahanan = 1,1 Ohm
 Periksa tahanan kumparan sistem penerangan
Besar tahanan = 1.0 Ohm.
Gambar 2. 3 Memeriksa Kumparan Sistem Penerangan
2. Regulator Rectifier.
Komponen ini merupakan penjamin kestabilan tegangan pada keseluruhan
sistem kelistrikan yang ada pada sepeda motor, sedangkan rectifier berguna
untuk menyearahkan arus bolak balik (AC) dari generator agar dapat
dimanfaatkan untuk sistem kelistrikan yang memerlukan listrik DC, misal
baterai, sistem pengapian dll.
Gambar 2. 4 Regulator Rectifier
36
Tegangan yang dibangkitkan akibat perubahan putaran generator akan
berakibat tegangan turun dan naik terlalu tinggi, jika ini terjadi maka komponen
sistem kelistrikan yang ada pada sepeda motor akan rusak. Agar tegangan
konstan /stabil pada tegangan 14,5 volt maka diperlukan komponen pengatur
tegangan yang dinamakan Voltage Regulator. Karena penyearah arus dan
penstabil tegangan dikonstruksi menyatu maka komponen tersebut dinamakan
Regulator Rectifier.
Prosedur pengukuran tegangan regulasi pada sepeda motor menggunakan Volt
meter adalah :
a) Probe voltmeter merah pada kabel regulator berwarna putih
b) Probe volt meter hitam pada kabel regulator berwarna hijau (massa).
c) Probe voltmeter merah pada kabel regulator berwarna kuning.
3. Saklar lampu kepala.
Saklar ini berfungsi untuk menyalakan atau mematikan lampu kepala dan
lampu kota.
Gambar 2. 5 Holder Kiri Honda GL Pro
Prosedur pemeriksaan :
Dengan menyalakan mesin periksa fungsi saklar lampu kepala, posisikan saklar
sesuai dengan posisi pada symbol pada holder. Periksa apakah lampu lampu
menyala dan bisa mati sesuai dengan posisi saklar. Juga periksa saklar
Dimmer ( Pemindah posisi lampu jauh/dekat).
37
Tabel 2. 1 Tabel Hasil Pemeriksaan
Saklar yang dioperasikan Kondisi Pengujian
Saklar lampu Kepala Lampu kota belakang : menyala/tidak
Lampu penerangan dashboard :
Menyala/tidak
Saklar Dimmer Lampu kepala jarak dekat :
Menyala/tidak
Lampu kepala dekat : menyala/tidak
4. Pemeriksaan Lampu Kepala.
Lampu kepala merupakan kelengkapan standard yang ada pada sepeda motor
yang berfungsi untuk menerangi jalan pada saat malam hari , tetapi sinar lampu
tidak diperbolehkan menyilaukan pengendara lain ketika sedang berpapasan.
Prosedur pemeriksaan lampu kepala :
4.1 Kondisi bola lampu.
a) Periksa apakah bola lampu masih jernih (tidak berwarna hitam).
b) Periksa apakah kedua filamen masih sempurna.
c) Periksa terminal penghubung/tonjolan dibelakang bola lampu dari keausan.
38
4.2 Pemeriksaan arah penyinaran lampu kepala.
Nyalakan lampu kepala dan posisikan pada lampu dekat. Arahkan penyinaran
pada dinding/papan, Perhatikan arah sinar jatuh pada papan/dinding tidak
diperbolehkan sejajar ketinggiannya dibandingkan tinggi lampu kepala atau
lebih tinggi dari ketinggian lampu kepala hal ini dapat menyebabkan silau dan
membahayakan bagi pengendara lainnya. Posisi sinar jatuh harus sedikit lebih
rendah dari ketinggian lampu kepala agar penyinaran optimal mencapai jalan
raya yang jarak jatuhnya sinar kurang lebih 50 meter kedepan.
Gambar 2. 7 Arah Penyinaran Lampu Kepala
Dengan menggunakan papan penyetel periksa apakah terjadi penurunan arah
sinar lampu dengan jarak 1m dari lampu kepala, Penurunan arah sinar lampu
pada jarak 1m dari lampu kepala ke papan maka akan terjadi penurunan berkas
cahaya pada papan penyetel sebesar 0,5 cm.
Gambar 2. 6 Cara Memeriksa Bola Lampu
39
5. Sistem tanda.
Sistem tanda pada sepeda motor merupakan kelengkapan standar yang
berfungsi untuk memberi tanda bagi pengendara itu sendiri atau pengendara
lain agar terhindar dari kecelakaan.
Sistem tanda pada sepeda motor terdiri dari sistem:
5.1 Lampu tanda belok
Lampu tanda belok pada sepedamotor berfungsi sebagai tanda bagi
pengendara lain bahwa kita sedang/akan belok atau merubah arah.
Lampu tanda belok ini berupa lampu berwarna kuning yang ditempatkan pada
sisi kiri dan kanan bodi sepedamotor pada bagian depan dan belakang.
Lampu ini menyala secara berkedip 60 kali dalam 1 menit agar pengendara lain
dapat melihat dengan jelas bahwa kendaraan yang berada didepan/belakang
akan berbelok/merubah arah.
Frekuensi kedipan yang demikian menjamin pengendara lain agar dapat
melihat dengan jelas pada tanda yang diberikan pada kendaraan yang akan
merubah arah. Jika ada salah satu bola lampu yang tidak sesuai daya bola
lampu yang semestinya atau bahkan mati salah satu bola lampunya, maka
frekuensi kedipan akan semakin cepat dan hal ini akan tidak lagi terlihat jelas
oleh pengendara lain. Oleh karena itu perlu dilakukan perawatan pada sistem
lampu tanda belok secara berkala.
Gambar 2. 8 Holder Bagian Kiri
40
Pengoperasian saklar ini dengan cara menggeser posisi saklar kekiri atau
kanan.
Prosedur pemeriksaan / perawatan:
a. On kan kunci kontak
b. Geser saklar lampu tanda belok ke kiri
c. Periksa ketiga bola lampu (depan kiri , belakang kiri dan dash board )
d. Geser saklar lampu tanda belok ke kanan.
e. Periksa ketiga lampu ( depan kanan, belakang kanan dan dash board)
f. Perhatikan frekuensi kedipan dan bandingkan frekuensi kedipan antara
lampu kiri dan kanan apakah sama/berbeda.
Bila terjadi perbedaan frekuensi kedipan lakukan langkah berikutnya yaitu
membuka cover lampu tanda belok dan perhatikan daya yang tertera pada bola
lampu.
Gambar 2. 9 Lampu Tanda Belok
41
Bola lampu tanda Bola lampu kontrol
Belok 12 V / 8 W tanda belok 12 V / 3 W
Gambar 2. 11 Jenis Bola Lampu Tanda Belok
Bila ditemukan daya yang berbeda dari yang semestinya gantilah dengan bola
lampu yang baru dengan spesifikasi yang sama
6. Lampu Kota belakang/lampu posisi.
Lampu kota bagian belakang merangkap fungsi, selain untuk penerangan plat
nomor berfungsi juga untuk diketahui posisi oleh pengendara lain dari belakang
agar dapat mengetahui jarak pengendaraan. Bola lampu kota berikut covernya
selalu disatukan dengan lampu rem. Karena konstruksi yang menyatu maka
bola lampu yang terpasang menggunakan dobel filamen. Filament dengan daya
kecil diperuntukkan lampu kota sedangkan yang berdaya besar diperuntukkan
sebagai lampu rem.
Gambar 2. 10 . Lampu kontrol tanda belok
42
Pada pemegang kaca bola lampu biasanya tertulis data 12 V 8 / 18 W artinya
bahwa filamen bola lampu kota = 8 watt dan bola lampu rem = 18 watt.
7. Lampu rem
Lampu rem pada sepeda motor berfungsi untuk memberi tanda pada
pengendara dibelakang bahwa kendaraan didepan sedang mengurangi
kecepatan atau akan berhenti.
Lampu rem merupakan perlengkapan standard untuk keselamatan pengemudi
sendiri maupun pengendara lain yang berada dibelakangnya. Warna lampu rem
harus berwarna merah . Agar terlihat dari jauh ketika menyala maka daya bola
lampu rem dibuat lebih besar dibanding sistem tanda lainnya, yaitu 18 Watt.
Pada saat malam hari ketika lampu kota belakang/ lampu plat nomor menyala
dan pengendara melakukan pengereman maka nyala lampu harus ada
perubahan menjadi lebih terang.
Gambar 2. 12 Bola lampu dobel filamen
43
Gambar 2. 13 Saklar Lampu Rem Kaki/Rem Belakang
Rangkaian lampu rem pada umumnya dirangkai seperti urutan berikut ini :
Baterai Sekring Kunci kontak Saklar lampu rem
Perhatikan gambar 2.13 saklar lampu rem belakang :
Bila pedal rem diinjak maka kawat penarik akan tertarik ke bawah untuk
menghubungkan kedua terminal penghubung arus.
Gangguan yang sering terjadi pada lampu rem jika kabel penghubung pada
soket lampu rem terbalik maka ketika dilakukan pengereman tidak terjadi
perubahan cahaya lampu ini dikarenakan bola lampu yang sedang menyala 18
Watt sedang lampu rem hanya 8 watt.
8. Klakson.
Klakson adalah kelengkapan sistem tanda berupa suara.
Fungsi klakson adalah sebagai tanda pada pengendara lain bahwa kita akan
mendahului atau meminta prioritas jalan pada saat siang hari.
Pada saat mengendarai sepeda motor di malam hari dilarang membunyikan
klakson ini dikarenakan akan membingungkan pengendara lain karena pada
saat malam hari tidak dapat ditentukan arah sumber suara, sehingga dapat
membahayakan pengendara maupun pengendara lain. Sumber daya yang
dipergunakan klakson pada sepeda motor adalah DC sehingga rangkaian
44
klakson biasanya dirangkai secara seri dari baterai sampai dengan
klakson.seperti gambar bagan dibawah ini:
9. Menyetel arah penyinaran Lampu kepala.
Bila ditemukan arah penyinaran lampu kepala yang tidak benar ( terlalu tinggi)
maka lakukan penyetelan agar sinar lampu tidak menyilaukan pengendara lain
atau kalau terlalu rendah tidak didapatkan penyinaran jalan yang optimal. Cara
menyetel dengan memposisikan kendaraan pada tempat yang rata dan dan
distandard. Setel lampu dengan cara melonggarkan baut penyetel serta
menggerakkan arah sinar secara vertikal dengan menggerakkan lampu kepala
sampai didapatkan arah penyinaran yang tepat, keraskan kembali baut
penyetel lampu kepala agar tidak berubah dengan sendirinya.
Gambar 2. 14 Bagan Rangkaian Klakson
Gambar 2. 15 Skrup Penyetel Lampu Kepala
45
10. Penggantian bola lampu sein (tanda belok).
Sebelum mengendarai sepedamotor sebaiknya mengontrol fungsi lampu tanda
belok, bila ditemukan frekuensi kedipan yang cepat dari kedipan lampu tanda
belok yang normal maka periksalah apakah ada salah satu bola lampu tanda
belok yang mati/tidak berfungsi ( bisa bagian depan atau bagian belakang).
Pastikan sebelum melakukan pembongkaran apakah bola lampu tanda belok
atau lampu tanda belok belakang. Cara membuka cover lampu tanda belok
diperlihatkan seberti gambar dibawah ini.
Gambar 2. 16 Baut pengikat lensa lampu sein depan
46
Gambar 2. 19 Cara Membuka Lensa Lampu Sein Belakang
Gambar 2. 17 Cara Mengganti Bola Lampu Sein Depan
Gambar 2. 18 Cara Membuka Lensa Lampu Sein Belakang
47
Gambar 2. 20 Cara Mengganti Bola Lampu Sein Belakang
11. Penggantian bola lampu rem.
Lampu rem merupakan sistem tanda yang tidak kalah penting yaitu sistem
tanda yang berfungsi untuk member tanda pada pengendara lain bahwa
pengendara didepan sedang mengurangi laju sepeda motor. Sebelum
berkendara lakukan pengecekan fungsi lampu rem dengan cara kunci kontak di
nyalakan dan injak rem belakang dan atau tekan tuas rem depan. Bila kedua
duanya tidak menyala maka ada kemungkinan bola lampu rem putus. Berikut
cara mengganti bola lampu rem.
Gambar 2. 21 Cara Membuka Lensa Lampu Rem
48
Gambar 2. 22 Cara Mengganti Bola Lampu Rem
12. Penggantian pengedip lampu sein.
Bila lampu sein tidak bisa berkedip baik belok kiri maupun kanan maka
kemungkinan unit pengedip tidak berfungsi. Maka gantilah unit pengedip ( relai
pengedip ) dengan yang baru.
Gambar 2. 23 Letak Unit Pengedip Lampu Sein
49
13. Penggantian Klakson.
Ujilah fungsi klakson dengan cara ON kan kunci kontak kemudian tekan
tombol klakson bila kalkson tidak berbunyi ada kemungkinan klakson
mati. Gantilah klakson dengan yang baru dengan cara seperti gambar.
Gambar 2. 24 Posisi Klakson (Dibawah Rangka)
D. Aktifitas Pembelajaran.
1. Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem berdasarkan Kompetensi, berbeda dengan sistem
yang menggunakan cara klasikal saja. Pada sistem ini peserta diklat akan
bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri, artinya bahwa peserta diklat
perlu merencanakan belajarnya kemudian melaksanakannya dengan tekun
sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
2. Persiapan/perencanaan
2.1 Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar.
2.2 Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
2.3 Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.
2.4 Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan yang sudah
diperoleh.

More Related Content

What's hot

PowerPoin Kelistrikan Bodi Kendaraan
PowerPoin Kelistrikan Bodi KendaraanPowerPoin Kelistrikan Bodi Kendaraan
PowerPoin Kelistrikan Bodi Kendaraan
Firdika Arini
 
Manaul de serviço cbr1100 xx (1)_(~1998) arrefeci
Manaul de serviço cbr1100 xx (1)_(~1998) arrefeciManaul de serviço cbr1100 xx (1)_(~1998) arrefeci
Manaul de serviço cbr1100 xx (1)_(~1998) arrefeci
Thiago Huari
 
Manaul de serviço cbr900 rr fireblade (~1999) partida
Manaul de serviço cbr900 rr fireblade (~1999) partidaManaul de serviço cbr900 rr fireblade (~1999) partida
Manaul de serviço cbr900 rr fireblade (~1999) partida
Thiago Huari
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
Wicah
 
Manaul de serviço cbr900 rr fireblade (2000~2001) bateria
Manaul de serviço cbr900 rr fireblade (2000~2001) bateriaManaul de serviço cbr900 rr fireblade (2000~2001) bateria
Manaul de serviço cbr900 rr fireblade (2000~2001) bateria
Thiago Huari
 
Manual de serviço cg125 cg125 ml (1983) bateria
Manual de serviço cg125 cg125 ml (1983) bateriaManual de serviço cg125 cg125 ml (1983) bateria
Manual de serviço cg125 cg125 ml (1983) bateria
Thiago Huari
 
Evaluasi kinerja alat neraca mettler xp.205 dengan metode kalibrasi
Evaluasi kinerja alat neraca mettler xp.205 dengan metode kalibrasiEvaluasi kinerja alat neraca mettler xp.205 dengan metode kalibrasi
Evaluasi kinerja alat neraca mettler xp.205 dengan metode kalibrasi
Ahmad Munawir
 
Manual de serviço cg125 cg125 ml (1983) interrup
Manual de serviço cg125 cg125 ml (1983) interrupManual de serviço cg125 cg125 ml (1983) interrup
Manual de serviço cg125 cg125 ml (1983) interrup
Thiago Huari
 
Pengapian sepeda motor
Pengapian sepeda motorPengapian sepeda motor
Pengapian sepeda motor
Radit Aditya
 

What's hot (20)

Nissan forklift electric p02 series service repair manual
Nissan forklift electric p02 series service repair manualNissan forklift electric p02 series service repair manual
Nissan forklift electric p02 series service repair manual
 
Ac
AcAc
Ac
 
PowerPoin Kelistrikan Bodi Kendaraan
PowerPoin Kelistrikan Bodi KendaraanPowerPoin Kelistrikan Bodi Kendaraan
PowerPoin Kelistrikan Bodi Kendaraan
 
Drying oven kel.6
Drying oven kel.6Drying oven kel.6
Drying oven kel.6
 
Manual de serviço xl125 s (1984) ms437841p ignicao
Manual de serviço xl125 s (1984)   ms437841p ignicaoManual de serviço xl125 s (1984)   ms437841p ignicao
Manual de serviço xl125 s (1984) ms437841p ignicao
 
Manaul de serviço cbr1100 xx (1)_(~1998) arrefeci
Manaul de serviço cbr1100 xx (1)_(~1998) arrefeciManaul de serviço cbr1100 xx (1)_(~1998) arrefeci
Manaul de serviço cbr1100 xx (1)_(~1998) arrefeci
 
Manaul de serviço cbr900 rr fireblade (~1999) partida
Manaul de serviço cbr900 rr fireblade (~1999) partidaManaul de serviço cbr900 rr fireblade (~1999) partida
Manaul de serviço cbr900 rr fireblade (~1999) partida
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
 
Manaul de serviço cbr900 rr fireblade (2000~2001) bateria
Manaul de serviço cbr900 rr fireblade (2000~2001) bateriaManaul de serviço cbr900 rr fireblade (2000~2001) bateria
Manaul de serviço cbr900 rr fireblade (2000~2001) bateria
 
Identifikasi senyawa secara sederhana
Identifikasi senyawa secara sederhanaIdentifikasi senyawa secara sederhana
Identifikasi senyawa secara sederhana
 
Proses Pengolahan Migas dan Petrokim
Proses Pengolahan Migas dan PetrokimProses Pengolahan Migas dan Petrokim
Proses Pengolahan Migas dan Petrokim
 
Manual de serviço cg125 cg125 ml (1983) bateria
Manual de serviço cg125 cg125 ml (1983) bateriaManual de serviço cg125 cg125 ml (1983) bateria
Manual de serviço cg125 cg125 ml (1983) bateria
 
Manual de serviço nx150 alimenta
Manual de serviço nx150 alimentaManual de serviço nx150 alimenta
Manual de serviço nx150 alimenta
 
Manual de serviço cr250 99 sistalim
Manual de serviço cr250 99 sistalimManual de serviço cr250 99 sistalim
Manual de serviço cr250 99 sistalim
 
Evaluasi kinerja alat neraca mettler xp.205 dengan metode kalibrasi
Evaluasi kinerja alat neraca mettler xp.205 dengan metode kalibrasiEvaluasi kinerja alat neraca mettler xp.205 dengan metode kalibrasi
Evaluasi kinerja alat neraca mettler xp.205 dengan metode kalibrasi
 
Manual de serviço cr125 00 diagrama
Manual de serviço cr125 00 diagramaManual de serviço cr125 00 diagrama
Manual de serviço cr125 00 diagrama
 
Manual de serviço cg125 cg125 ml (1983) interrup
Manual de serviço cg125 cg125 ml (1983) interrupManual de serviço cg125 cg125 ml (1983) interrup
Manual de serviço cg125 cg125 ml (1983) interrup
 
Manual de serviço xl125 s (1984) ms437841p manivela
Manual de serviço xl125 s (1984)   ms437841p manivelaManual de serviço xl125 s (1984)   ms437841p manivela
Manual de serviço xl125 s (1984) ms437841p manivela
 
Manual de serviço nxr125 bros ks es 00 x6b-ksm-001 arv-manive
Manual de serviço nxr125 bros ks es   00 x6b-ksm-001 arv-maniveManual de serviço nxr125 bros ks es   00 x6b-ksm-001 arv-manive
Manual de serviço nxr125 bros ks es 00 x6b-ksm-001 arv-manive
 
Pengapian sepeda motor
Pengapian sepeda motorPengapian sepeda motor
Pengapian sepeda motor
 

Similar to Kelistrikan Pertemuan 1

Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali
Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendaliPetunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali
Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali
Aris Zainul Muttaqin
 
Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali
Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendaliPetunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali
Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali
Aris Zainul Muttaqin
 
User manual-perangkap-tikus-rio-zaenal (1)
User manual-perangkap-tikus-rio-zaenal (1)User manual-perangkap-tikus-rio-zaenal (1)
User manual-perangkap-tikus-rio-zaenal (1)
Hastian Gumelar
 
Instrumentasi
InstrumentasiInstrumentasi
Instrumentasi
Akl Aled
 
342776077-Crankshaft-Position-Sensor.pptx
342776077-Crankshaft-Position-Sensor.pptx342776077-Crankshaft-Position-Sensor.pptx
342776077-Crankshaft-Position-Sensor.pptx
TMPOstembayo
 
Lab 4 forward reverse
Lab 4 forward reverseLab 4 forward reverse
Lab 4 forward reverse
Azmeer Reemza
 

Similar to Kelistrikan Pertemuan 1 (20)

pdf-media-pembelajaran-power point wiana(1).pptx
pdf-media-pembelajaran-power point wiana(1).pptxpdf-media-pembelajaran-power point wiana(1).pptx
pdf-media-pembelajaran-power point wiana(1).pptx
 
Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan
Laporan Tentang Rangkaian Sistem KelistrikanLaporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan
Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan
 
cra mebuat kprox
cra mebuat kproxcra mebuat kprox
cra mebuat kprox
 
12. sistem pengisian
12. sistem pengisian12. sistem pengisian
12. sistem pengisian
 
RPP Sistem Kelistrikan.docx
RPP Sistem Kelistrikan.docxRPP Sistem Kelistrikan.docx
RPP Sistem Kelistrikan.docx
 
Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali
Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendaliPetunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali
Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali
 
Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali
Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendaliPetunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali
Petunjuk praktikum Instrumentasi dan kendali
 
Kelistrikan body
Kelistrikan bodyKelistrikan body
Kelistrikan body
 
User manual-perangkap-tikus-rio-zaenal (1)
User manual-perangkap-tikus-rio-zaenal (1)User manual-perangkap-tikus-rio-zaenal (1)
User manual-perangkap-tikus-rio-zaenal (1)
 
Ahyat
AhyatAhyat
Ahyat
 
Analisis Penerapan Materi Modul 5 Asep Rusli 213154758416.pptx
Analisis Penerapan Materi Modul 5 Asep Rusli 213154758416.pptxAnalisis Penerapan Materi Modul 5 Asep Rusli 213154758416.pptx
Analisis Penerapan Materi Modul 5 Asep Rusli 213154758416.pptx
 
Instrumentasi
InstrumentasiInstrumentasi
Instrumentasi
 
SISTEM PENGISIAN PADA MOTOR
SISTEM PENGISIAN PADA MOTORSISTEM PENGISIAN PADA MOTOR
SISTEM PENGISIAN PADA MOTOR
 
538 1044-1-sm
538 1044-1-sm538 1044-1-sm
538 1044-1-sm
 
Lab 5 star delta
Lab 5 star deltaLab 5 star delta
Lab 5 star delta
 
342776077-Crankshaft-Position-Sensor.pptx
342776077-Crankshaft-Position-Sensor.pptx342776077-Crankshaft-Position-Sensor.pptx
342776077-Crankshaft-Position-Sensor.pptx
 
Lab 4 forward reverse
Lab 4 forward reverseLab 4 forward reverse
Lab 4 forward reverse
 
Ttl 7
Ttl 7Ttl 7
Ttl 7
 
Ttl 9
Ttl 9Ttl 9
Ttl 9
 
sistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motorsistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motor
 

More from Fathan Rosidi

Cam scanner 04 06-2021 06.35 (1)
Cam scanner 04 06-2021 06.35 (1)Cam scanner 04 06-2021 06.35 (1)
Cam scanner 04 06-2021 06.35 (1)
Fathan Rosidi
 
Muhammadiyah sebagai gerakan islam x dikonversi
Muhammadiyah sebagai gerakan islam x dikonversiMuhammadiyah sebagai gerakan islam x dikonversi
Muhammadiyah sebagai gerakan islam x dikonversi
Fathan Rosidi
 

More from Fathan Rosidi (19)

Teknik-Otomotif-KLS-X-Sem-1.pdf
Teknik-Otomotif-KLS-X-Sem-1.pdfTeknik-Otomotif-KLS-X-Sem-1.pdf
Teknik-Otomotif-KLS-X-Sem-1.pdf
 
Cam scanner 04 06-2021 06.35 (1)
Cam scanner 04 06-2021 06.35 (1)Cam scanner 04 06-2021 06.35 (1)
Cam scanner 04 06-2021 06.35 (1)
 
Analisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiAnalisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudi
 
Analisis karbu
Analisis karbuAnalisis karbu
Analisis karbu
 
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021 (1)
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021 (1)Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021 (1)
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021 (1)
 
Kd. 3.31 & 4.31 news item ( p.1 )
Kd. 3.31 & 4.31  news item ( p.1 )Kd. 3.31 & 4.31  news item ( p.1 )
Kd. 3.31 & 4.31 news item ( p.1 )
 
Kd. 3.32 & 4.32 if clause ( p.3 )
Kd. 3.32 & 4.32  if clause ( p.3 )Kd. 3.32 & 4.32  if clause ( p.3 )
Kd. 3.32 & 4.32 if clause ( p.3 )
 
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021
 
Menganalisis gangguan pada sistem rem hidrolik
Menganalisis gangguan pada sistem rem hidrolik Menganalisis gangguan pada sistem rem hidrolik
Menganalisis gangguan pada sistem rem hidrolik
 
Materi pai kelas xi semester genap 2020 2021
Materi pai kelas xi semester genap 2020 2021Materi pai kelas xi semester genap 2020 2021
Materi pai kelas xi semester genap 2020 2021
 
Kd. 3.6 & 4.6 s.past tense ( p.1 )
Kd. 3.6 & 4.6  s.past tense ( p.1 )Kd. 3.6 & 4.6  s.past tense ( p.1 )
Kd. 3.6 & 4.6 s.past tense ( p.1 )
 
Kd. 3.31 & 4.31 news item ( p.1 )
Kd. 3.31 & 4.31  news item ( p.1 )Kd. 3.31 & 4.31  news item ( p.1 )
Kd. 3.31 & 4.31 news item ( p.1 )
 
Xii mesin 2
Xii mesin 2Xii mesin 2
Xii mesin 2
 
Mkchm xi dikonversi
Mkchm xi dikonversiMkchm xi dikonversi
Mkchm xi dikonversi
 
Muhammadiyah sebagai gerakan islam x dikonversi
Muhammadiyah sebagai gerakan islam x dikonversiMuhammadiyah sebagai gerakan islam x dikonversi
Muhammadiyah sebagai gerakan islam x dikonversi
 
Pedoman pembelajaran semester 2
Pedoman pembelajaran semester 2Pedoman pembelajaran semester 2
Pedoman pembelajaran semester 2
 
Bab 4 adab pergaulan dalam islam
Bab 4 adab pergaulan dalam islamBab 4 adab pergaulan dalam islam
Bab 4 adab pergaulan dalam islam
 
Lkpd
LkpdLkpd
Lkpd
 
3.(media)gangguan pada blok silinder dan kelengkapannya kd 3.12
3.(media)gangguan pada blok silinder dan kelengkapannya kd 3.123.(media)gangguan pada blok silinder dan kelengkapannya kd 3.12
3.(media)gangguan pada blok silinder dan kelengkapannya kd 3.12
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

Kelistrikan Pertemuan 1

  • 1. 33 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: SISTEM TANDA DAN SISTEM PENERANGAN A. Tujuan Setelah mempelajari materi ini peserta diklat dapat : 1. Menjelaskan sistem tanda pada sepeda motor 2. Menjelaskan konstruksi sistem tanda dan sistem peenrangan pada sepeda motor 3. Menjelaskan komponen sistem tanda dan sistem penerangan pada sepeda motor 4. Merawat sistem tanda dan sistem penerangan sepeda motor B. Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator pencapaian kompetensi pada kegiatan pembelajaran 2 ini adalah peserta diklat dapat merawat dan memeriksa sistem lampu penerangan dan sistem tanda pada sepeda motor. C. Uraian Materi. Lampu Penerangan Lampu penerangan pada sepeda motor dapat berfungsi sesuai peruntukannya terdiri dari rangkaian kelistrikan yang saling berhubungan satu sama lain, komponen penunjang tersebut antara lain : alternator, regulator, kabel penghubung, saklar lampu, bola lampu dan lain sebagainya. 1. Alternator. Alternator pada sepeda motor terdiri dari magnet yang berputar bersama poros engkol dan kumparan pembangkit arus yang berada disisi dalam magnet. Letak dari alternator ini kebanyakan berada di bagian kiri mesin, tetapi pada sepeda motor jenis transmisi otomatis / skutic pada umumnya berada disebelah kanan.
  • 2. 34 Gambar 2. 1 Komponen Alternator Ujung kumparan biasanya berupa soket yang dirangkaikan dengan kabel body dan dihubungkan dengan regulator rectifier serta disambung secara parallel terhadap saklar lampu kepala/ saklar dimmer. Gambar 2. 2 Rangkaian Kumparan Pembangkit Listrik Sepeda Motor Keterangan warna kabel :  Kabel berwarna putih : pembangkit tegangan sistem pengisian  Kabel berwarna kuning : Pembangkit tegangan sistem penerangan.
  • 3. 35 Prosedur cara pemeriksaan kumparan pembangkit tegangan sistem penerangan.  Periksa tahanan kumparan sistem pengisian Besar tahanan = 1,1 Ohm  Periksa tahanan kumparan sistem penerangan Besar tahanan = 1.0 Ohm. Gambar 2. 3 Memeriksa Kumparan Sistem Penerangan 2. Regulator Rectifier. Komponen ini merupakan penjamin kestabilan tegangan pada keseluruhan sistem kelistrikan yang ada pada sepeda motor, sedangkan rectifier berguna untuk menyearahkan arus bolak balik (AC) dari generator agar dapat dimanfaatkan untuk sistem kelistrikan yang memerlukan listrik DC, misal baterai, sistem pengapian dll. Gambar 2. 4 Regulator Rectifier
  • 4. 36 Tegangan yang dibangkitkan akibat perubahan putaran generator akan berakibat tegangan turun dan naik terlalu tinggi, jika ini terjadi maka komponen sistem kelistrikan yang ada pada sepeda motor akan rusak. Agar tegangan konstan /stabil pada tegangan 14,5 volt maka diperlukan komponen pengatur tegangan yang dinamakan Voltage Regulator. Karena penyearah arus dan penstabil tegangan dikonstruksi menyatu maka komponen tersebut dinamakan Regulator Rectifier. Prosedur pengukuran tegangan regulasi pada sepeda motor menggunakan Volt meter adalah : a) Probe voltmeter merah pada kabel regulator berwarna putih b) Probe volt meter hitam pada kabel regulator berwarna hijau (massa). c) Probe voltmeter merah pada kabel regulator berwarna kuning. 3. Saklar lampu kepala. Saklar ini berfungsi untuk menyalakan atau mematikan lampu kepala dan lampu kota. Gambar 2. 5 Holder Kiri Honda GL Pro Prosedur pemeriksaan : Dengan menyalakan mesin periksa fungsi saklar lampu kepala, posisikan saklar sesuai dengan posisi pada symbol pada holder. Periksa apakah lampu lampu menyala dan bisa mati sesuai dengan posisi saklar. Juga periksa saklar Dimmer ( Pemindah posisi lampu jauh/dekat).
  • 5. 37 Tabel 2. 1 Tabel Hasil Pemeriksaan Saklar yang dioperasikan Kondisi Pengujian Saklar lampu Kepala Lampu kota belakang : menyala/tidak Lampu penerangan dashboard : Menyala/tidak Saklar Dimmer Lampu kepala jarak dekat : Menyala/tidak Lampu kepala dekat : menyala/tidak 4. Pemeriksaan Lampu Kepala. Lampu kepala merupakan kelengkapan standard yang ada pada sepeda motor yang berfungsi untuk menerangi jalan pada saat malam hari , tetapi sinar lampu tidak diperbolehkan menyilaukan pengendara lain ketika sedang berpapasan. Prosedur pemeriksaan lampu kepala : 4.1 Kondisi bola lampu. a) Periksa apakah bola lampu masih jernih (tidak berwarna hitam). b) Periksa apakah kedua filamen masih sempurna. c) Periksa terminal penghubung/tonjolan dibelakang bola lampu dari keausan.
  • 6. 38 4.2 Pemeriksaan arah penyinaran lampu kepala. Nyalakan lampu kepala dan posisikan pada lampu dekat. Arahkan penyinaran pada dinding/papan, Perhatikan arah sinar jatuh pada papan/dinding tidak diperbolehkan sejajar ketinggiannya dibandingkan tinggi lampu kepala atau lebih tinggi dari ketinggian lampu kepala hal ini dapat menyebabkan silau dan membahayakan bagi pengendara lainnya. Posisi sinar jatuh harus sedikit lebih rendah dari ketinggian lampu kepala agar penyinaran optimal mencapai jalan raya yang jarak jatuhnya sinar kurang lebih 50 meter kedepan. Gambar 2. 7 Arah Penyinaran Lampu Kepala Dengan menggunakan papan penyetel periksa apakah terjadi penurunan arah sinar lampu dengan jarak 1m dari lampu kepala, Penurunan arah sinar lampu pada jarak 1m dari lampu kepala ke papan maka akan terjadi penurunan berkas cahaya pada papan penyetel sebesar 0,5 cm. Gambar 2. 6 Cara Memeriksa Bola Lampu
  • 7. 39 5. Sistem tanda. Sistem tanda pada sepeda motor merupakan kelengkapan standar yang berfungsi untuk memberi tanda bagi pengendara itu sendiri atau pengendara lain agar terhindar dari kecelakaan. Sistem tanda pada sepeda motor terdiri dari sistem: 5.1 Lampu tanda belok Lampu tanda belok pada sepedamotor berfungsi sebagai tanda bagi pengendara lain bahwa kita sedang/akan belok atau merubah arah. Lampu tanda belok ini berupa lampu berwarna kuning yang ditempatkan pada sisi kiri dan kanan bodi sepedamotor pada bagian depan dan belakang. Lampu ini menyala secara berkedip 60 kali dalam 1 menit agar pengendara lain dapat melihat dengan jelas bahwa kendaraan yang berada didepan/belakang akan berbelok/merubah arah. Frekuensi kedipan yang demikian menjamin pengendara lain agar dapat melihat dengan jelas pada tanda yang diberikan pada kendaraan yang akan merubah arah. Jika ada salah satu bola lampu yang tidak sesuai daya bola lampu yang semestinya atau bahkan mati salah satu bola lampunya, maka frekuensi kedipan akan semakin cepat dan hal ini akan tidak lagi terlihat jelas oleh pengendara lain. Oleh karena itu perlu dilakukan perawatan pada sistem lampu tanda belok secara berkala. Gambar 2. 8 Holder Bagian Kiri
  • 8. 40 Pengoperasian saklar ini dengan cara menggeser posisi saklar kekiri atau kanan. Prosedur pemeriksaan / perawatan: a. On kan kunci kontak b. Geser saklar lampu tanda belok ke kiri c. Periksa ketiga bola lampu (depan kiri , belakang kiri dan dash board ) d. Geser saklar lampu tanda belok ke kanan. e. Periksa ketiga lampu ( depan kanan, belakang kanan dan dash board) f. Perhatikan frekuensi kedipan dan bandingkan frekuensi kedipan antara lampu kiri dan kanan apakah sama/berbeda. Bila terjadi perbedaan frekuensi kedipan lakukan langkah berikutnya yaitu membuka cover lampu tanda belok dan perhatikan daya yang tertera pada bola lampu. Gambar 2. 9 Lampu Tanda Belok
  • 9. 41 Bola lampu tanda Bola lampu kontrol Belok 12 V / 8 W tanda belok 12 V / 3 W Gambar 2. 11 Jenis Bola Lampu Tanda Belok Bila ditemukan daya yang berbeda dari yang semestinya gantilah dengan bola lampu yang baru dengan spesifikasi yang sama 6. Lampu Kota belakang/lampu posisi. Lampu kota bagian belakang merangkap fungsi, selain untuk penerangan plat nomor berfungsi juga untuk diketahui posisi oleh pengendara lain dari belakang agar dapat mengetahui jarak pengendaraan. Bola lampu kota berikut covernya selalu disatukan dengan lampu rem. Karena konstruksi yang menyatu maka bola lampu yang terpasang menggunakan dobel filamen. Filament dengan daya kecil diperuntukkan lampu kota sedangkan yang berdaya besar diperuntukkan sebagai lampu rem. Gambar 2. 10 . Lampu kontrol tanda belok
  • 10. 42 Pada pemegang kaca bola lampu biasanya tertulis data 12 V 8 / 18 W artinya bahwa filamen bola lampu kota = 8 watt dan bola lampu rem = 18 watt. 7. Lampu rem Lampu rem pada sepeda motor berfungsi untuk memberi tanda pada pengendara dibelakang bahwa kendaraan didepan sedang mengurangi kecepatan atau akan berhenti. Lampu rem merupakan perlengkapan standard untuk keselamatan pengemudi sendiri maupun pengendara lain yang berada dibelakangnya. Warna lampu rem harus berwarna merah . Agar terlihat dari jauh ketika menyala maka daya bola lampu rem dibuat lebih besar dibanding sistem tanda lainnya, yaitu 18 Watt. Pada saat malam hari ketika lampu kota belakang/ lampu plat nomor menyala dan pengendara melakukan pengereman maka nyala lampu harus ada perubahan menjadi lebih terang. Gambar 2. 12 Bola lampu dobel filamen
  • 11. 43 Gambar 2. 13 Saklar Lampu Rem Kaki/Rem Belakang Rangkaian lampu rem pada umumnya dirangkai seperti urutan berikut ini : Baterai Sekring Kunci kontak Saklar lampu rem Perhatikan gambar 2.13 saklar lampu rem belakang : Bila pedal rem diinjak maka kawat penarik akan tertarik ke bawah untuk menghubungkan kedua terminal penghubung arus. Gangguan yang sering terjadi pada lampu rem jika kabel penghubung pada soket lampu rem terbalik maka ketika dilakukan pengereman tidak terjadi perubahan cahaya lampu ini dikarenakan bola lampu yang sedang menyala 18 Watt sedang lampu rem hanya 8 watt. 8. Klakson. Klakson adalah kelengkapan sistem tanda berupa suara. Fungsi klakson adalah sebagai tanda pada pengendara lain bahwa kita akan mendahului atau meminta prioritas jalan pada saat siang hari. Pada saat mengendarai sepeda motor di malam hari dilarang membunyikan klakson ini dikarenakan akan membingungkan pengendara lain karena pada saat malam hari tidak dapat ditentukan arah sumber suara, sehingga dapat membahayakan pengendara maupun pengendara lain. Sumber daya yang dipergunakan klakson pada sepeda motor adalah DC sehingga rangkaian
  • 12. 44 klakson biasanya dirangkai secara seri dari baterai sampai dengan klakson.seperti gambar bagan dibawah ini: 9. Menyetel arah penyinaran Lampu kepala. Bila ditemukan arah penyinaran lampu kepala yang tidak benar ( terlalu tinggi) maka lakukan penyetelan agar sinar lampu tidak menyilaukan pengendara lain atau kalau terlalu rendah tidak didapatkan penyinaran jalan yang optimal. Cara menyetel dengan memposisikan kendaraan pada tempat yang rata dan dan distandard. Setel lampu dengan cara melonggarkan baut penyetel serta menggerakkan arah sinar secara vertikal dengan menggerakkan lampu kepala sampai didapatkan arah penyinaran yang tepat, keraskan kembali baut penyetel lampu kepala agar tidak berubah dengan sendirinya. Gambar 2. 14 Bagan Rangkaian Klakson Gambar 2. 15 Skrup Penyetel Lampu Kepala
  • 13. 45 10. Penggantian bola lampu sein (tanda belok). Sebelum mengendarai sepedamotor sebaiknya mengontrol fungsi lampu tanda belok, bila ditemukan frekuensi kedipan yang cepat dari kedipan lampu tanda belok yang normal maka periksalah apakah ada salah satu bola lampu tanda belok yang mati/tidak berfungsi ( bisa bagian depan atau bagian belakang). Pastikan sebelum melakukan pembongkaran apakah bola lampu tanda belok atau lampu tanda belok belakang. Cara membuka cover lampu tanda belok diperlihatkan seberti gambar dibawah ini. Gambar 2. 16 Baut pengikat lensa lampu sein depan
  • 14. 46 Gambar 2. 19 Cara Membuka Lensa Lampu Sein Belakang Gambar 2. 17 Cara Mengganti Bola Lampu Sein Depan Gambar 2. 18 Cara Membuka Lensa Lampu Sein Belakang
  • 15. 47 Gambar 2. 20 Cara Mengganti Bola Lampu Sein Belakang 11. Penggantian bola lampu rem. Lampu rem merupakan sistem tanda yang tidak kalah penting yaitu sistem tanda yang berfungsi untuk member tanda pada pengendara lain bahwa pengendara didepan sedang mengurangi laju sepeda motor. Sebelum berkendara lakukan pengecekan fungsi lampu rem dengan cara kunci kontak di nyalakan dan injak rem belakang dan atau tekan tuas rem depan. Bila kedua duanya tidak menyala maka ada kemungkinan bola lampu rem putus. Berikut cara mengganti bola lampu rem. Gambar 2. 21 Cara Membuka Lensa Lampu Rem
  • 16. 48 Gambar 2. 22 Cara Mengganti Bola Lampu Rem 12. Penggantian pengedip lampu sein. Bila lampu sein tidak bisa berkedip baik belok kiri maupun kanan maka kemungkinan unit pengedip tidak berfungsi. Maka gantilah unit pengedip ( relai pengedip ) dengan yang baru. Gambar 2. 23 Letak Unit Pengedip Lampu Sein
  • 17. 49 13. Penggantian Klakson. Ujilah fungsi klakson dengan cara ON kan kunci kontak kemudian tekan tombol klakson bila kalkson tidak berbunyi ada kemungkinan klakson mati. Gantilah klakson dengan yang baru dengan cara seperti gambar. Gambar 2. 24 Posisi Klakson (Dibawah Rangka) D. Aktifitas Pembelajaran. 1. Strategi Pelatihan Belajar dalam suatu sistem berdasarkan Kompetensi, berbeda dengan sistem yang menggunakan cara klasikal saja. Pada sistem ini peserta diklat akan bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri, artinya bahwa peserta diklat perlu merencanakan belajarnya kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat. 2. Persiapan/perencanaan 2.1 Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar. 2.2 Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. 2.3 Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki. 2.4 Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan yang sudah diperoleh.