Masalah dan pemecahan dalam pemberian makanan pada bayi dan anak dibahas dalam dokumen tersebut. Beberapa masalah utama meliputi kesulitan ibu dalam menyusui, kurangnya nutrisi yang diterima bayi, dan pengetahuan petugas kesehatan yang kurang memadai. Pemecahan masalahnya meliputi memberikan dukungan kepada ibu menyusui, meningkatkan gizi ibu dan bayi, serta memberikan pelatihan kepada pet
1. Anak-anak
Masalah Dan Pemecahannya Dalam Pemberian Makanan
Bayi Dan Anak
Pada umumnya ibu merasakan kesulitan dalam menyusui bayinya dalam keadaan darurat. Hal ini
disebabkan karena keadaan fisik, mental dan sosial yang terganggu atau hilangnya rasa percaya
diri untuk mampu menyusui.
Masalah-masalah yang mengganggu pemberian ASI sebenarnya dapat dicegah dan diatasi
dengan memahami bahwa ASI selalu tersedia secara alami, ibu mampu menyusui dan ibu perlu
menunjukkan rasa kasih sayang terhadap bayinya. Sebagian besar ibu dapat menyusui dengan
baik, dengan dukungan semaksimal mungkin dari keluarga maupun petugas kesehatan.
Pemberian makanan lain pengganti ASI, termasuk susu formula dapat merugikan karena:
Mengandung zat gizi yang tidak seimbang,
Sulit dicerna oleh bayi,
Penyiapan yang salah,
Peralatan tidak steril,
Mudah terkena infeksi terutama diare,
Harganya mahal,
Dapat terjadi alergi.
A. MasalahPemberian ASI
1. Ibu menyusui
Kebutuhan zat gizi dan cairan kurang,
Kondisi kesehatan yang tidak mendukung,
Kesulitan fisik, misalnya puting terbenam/datar, puting lecet, payudara bengkak, mastitis
(Infeksi payudara),
Kurang pengetahuan dan adanya mitos,
Merasa ASI-nya kurang, sehingga tidak percaya diri,
Mempunyai waktu yang terbatas, antara lain karena harus mengantri air, dan makanan di
lokasi pengungsian,
Kondisi tempat penampungan yang tidak mendukung untuk menyusui sehingga ibu
merasa tidak nyaman,
Tidak mendapat dukungan dari keluarga dan lingkungan,
Distribusi makanan untuk ibu menyusui tidak tepat waktu,
Banyak bantuan susu formula sehingga ibu merasa tidak perlu memberi ASI.
2. 2. Bayi
Masalah gizi pada bayi terjadi karena:
Asupan zat gizi kurang karena tidak diberi ASI,
Tidak dapat menghisap dengan baik karena bayi bibir sumbing, lidah pendek, Berat Bayi
Lahir Rendah (BBLR),
Asupan zat gizi kurang karena tidak diberi MP-ASI tepat waktu, tidak tepat jumlah dan
kualitas yang rendah,
Pemberian MP-ASI lokal yang tidak sesuai dengan umur bayi.
3. Petugas
Pengetahuan yang kurang tentang pemberian ASI, MP-ASI pada bayi ,
Pengetahuan yang kurang tentang pentingnya pemberian ASI yang pertama kali keluar
(kolostrum) walaupun jumlahnya sedikit.
Pengetahuan yang kurang tentang komposisi ASI,
Belum dilatih tentang konseling menyusui dan tentang cara pemberian makanan pada
bayi,
Sarana pelayanan kesehatan tidak mendukung terlaksananya pelayanan rawat gabung (10
langkah menuju keberhasilan menyusui),
Tidak berpengalaman dalam menentukan jenis dan menyiapkan susu formula yang baik
dan higienis untuk bayi.
4. Sumbangan Produk Makanan Bayi
Pemberian susu formula dan botol susu yang datang dari berbagai sumber bahkan akan
menambah resiko kesakitan pada bayi dan anak usia di bawah dua tahun,
Susu formula sering tidak disertai label yang jelas, bahasa label tidak dipahami oleh
petugas dan mendekati/melewati tanggal kadaluarsa,
Pemberitaan media massa dapat memberi peluang para penyumbang bantuan susu
formula,
Jika air bersih dan bahan bakar sulit diperoleh, maka sebaiknya pemberian MP-ASI
dalam bentuk biskuit dan sediaan air kemasan.
Susu formula tidak dianjurkan diberikan kepada bayi karena:
susu formula mudah terkontaminasi,
pemberian susu formula yang terlalu encer akan membuat bayi kurang gizi,
pemberian susu formula yang terlalu kental akan membuat bayi kegemukan.
5. Pemberian Makanan Buatan (MP-ASI):
3. Tidak adanya air bersih,
Sanitasi buruk,
Alat masak tidak memadai,
Kurangnya bahan bakar,
Kegiatan penyelamatan menyita waktu dan tenaga,
Bantuan pangan yang tidak berkesinambungan,
Ketersediaan bahan pangan lokal yang terbatas,
Kurangnya pengetahuan dalam penyiapan makanan buatan untuk bayi dan anak usia di
bawah dua tahun.
6. Mitos yang berhubungan dengan menyusui
Mitos 1 : Ibu stres tidak dapat memproduksi ASI
Fakta : Stres ibu membuat aliran ASI berkurang namun bersifat sementara, ASI akan kembali
diproduksi bila ibu ada keinginan untuk menyusui bayinya lagi.
Mitos 2 : Ibu kurang gizi tidak mampu menyusui
Fakta : Hanya ibu yang mengalami kurang gizi tingkat berat (sangat kurus) yang tidak mampu
menyusui. Oleh karena itu upayakan agar ibu tetap sehat dan dapat menyusui bayinya. Ibu
menyusui perlu diberi makanan dan minuman tambahan dari biasanya.
Mitos 3 : Bayi diare perlu cairan tambahan
Fakta : Bayi kurang dari 6 bulan yang menyusu hanya ASI saja (eksklusif) yang menderita diare
tidak perlu diberi cairan lain karena ASI mengandung air 90%. Bila diare berat perlu dirujuk ke
puskesmas.
Mitos 4 : Bila ibu berhenti menyusui maka sulit untuk menyusui kembali (relaktasi)
Fakta : Ibu dapat menyusui kembali bayinya apabila ibu mempunyai motivasi yang kuat untuk
menyusui.
Mitos 5 : Ibu kurang percaya diri akan kemampuannya untuk menyusui
Fakta : Pada hari pertama setelah melahirkan biasanya ASI yang keluar adalah kolostrum,
sebanyak 1 sendok makan. Jumlah yang sedikit itu sudah mencukupi kebutuhan bayi baru lahir.
Biasanya ASI mulai lancar pada hari ketiga setelah persalinan. Bila ibu jarang menyusui, maka
ASI yang diproduksi hanya sedikit, sebaliknya lebih sering menyusui lebih banyak ASI yang
dikeluarkan. Oleh karena itu, ibu perlu dukungan dan dibekali teknik menyusui yang benar.
B. Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah pemberian makanan bayi dan anak usia di bawah dua tahun yang
dihadapi di lapangan, petugas perlu melakukan hal-hal sebagai berikut :
Memahami perasaan ibu terhadap kondisi yang sedang dialami,
Memberikan prioritas kepada ibu menyusui untuk mendapatkan distribusi makanan tepat
waktu,
4. Anjurkan ibu agar tenang dan bangkitkan motivasi ibu untuk menyusui bayinya,
Anjurkan ibu agar makan makanan bergizi seimbang yang cukup jumlahnya,
Memastikan ibu mendapat tambahan makanan dan cairan yang mencukupi,
Beri pelayanan dan perawatan kesehatan yang memadai,
Memberikan perhatian khusus dan dukungan terus-menerus pada ibu untuk mengatasi
mitos atau kepercayaan yang salah tentang menyusui,
Memberikan penyuluhan pada tokoh masyarakat, tokoh agama dan keluarga yang dapat
mendukung ibu untuk menyusui,
Menyediakan tempat-tempat untuk menyusui yang memadai atau pojok laktasi,
Mengkontrol penggunaan dan penyiapan sumbangan susu formula oleh tenaga kesehatan,
Jika ibu bayi tidak ada (meninggal), ibu sakit berat, atau ibu dapat menyusui lagi, maka
kepada bayi diberikan alternatif lain yaitu:
1. Mencari kemungkinan donasi ASI dari ibu yang sedang menyusui,
2. Khusus untuk bayi 0-6 bulan dapat diberikan susu formula, dengan menggunakan
cangkir dan tidak boleh menggunakan botol atau dot. Susu formula diberikan
sesuai dengan petunjuk penggunaan,
3. Susu formula harus dipersiapkan dengan menggunakan air bersih. Apabila tidak
tersedia air bersih dapat digunakan air kemasan.
4. Tidak dianjurkan diberikan makanan bentuk lain,
5. Susu kental manis tidak boleh diberikan pada bayi (<1 tahun).
5. Panduan Pemberian Makanan pada Bayi
Air Susu Ibu (ASI)
ASI adalah awal yang terbaik untuk
bayi. ASI eksklusif juga berperan dalam perkembangan kognitif.
Pemberian ASI juga sangat bermanfaat bagi kaum ibu, karena telah terbukti bahwa hal ini dapat
mengurangi resiko kanker ovarium dan payudara, selain itu juga mengurangi resiko timbulnya
diabetes tipe 2 pada para perempuan yang memiliki sejarah diabetes gestasional.
Di Australia telah direkomendasikan bahwa bayi sebaiknya hanya diberikan ASI hingga berusia
sekitar 6 bulan saat diperkenalkan pada makanan padat. Disarankan pula agar pemberian ASI
dilanjutkan hingga usia 12 bulan ke atas, selama diinginkan oleh ibu dan buah hatinya.
Jikalau para ibu mengalami masalah dalam pemberian ASI, biasanya hal ini dapat diatasi dengan
bantuan dan dukungan dari para profesional di bidang kesehatan, keluarga dan sejumlah
organisasi masyarakat. Para ibu juga dapat melanjutkan pemberian ASI saat mereka pulang dari
tempat kerja.
Karena ASI eksklusif sangat ideal, maka berapapun jumlah ASI yang ada akan sangat
bermanfaat bagi bayi dan sang ibu. Jika para ibu memeras dan menyimpan ASI, sangat penting
untuk mengikuti prosedur yang tepat agar ASI tetap aman dan higenis.
Saran-saran
Dukungan,bantuandananjurantentangpemberianASIeksklusif hinggabayi berusiasekitar6
bulan
MelanjutkanpemberianASI sekaligusmemperkenalkanmakananpadatyangtepathinggausia
12 bulanke atas, selamadiinginkanolehibudanbuahhatinya.
6. KarenapemberianASIdisarankanpadabayi di bawah6 bulanhingga12 bulanke atas, maka
variasi pemberianASIjenisapapunsangat bermanfaatbagi bayi danibu.
Saat bayi tidak menerima asupan ASI
Jika bayi tidak menerima asupan ASI atau menerima ASI parsial, susu formula bayi komersial
sebaiknya diberikan sebagai pengganti ASI hingga usia 12 bulan. Sangat penting untuk
menyiapkan dan menyimpan susu botol dengan tepat.
Saran-saran
Gunakansusu formulayangberasal dari sususapi hinggausia12 bulan(catatan:semuasusu
formulabayi di Australiatelahdilengkapi denganzatbesi).Gunakansusuformulakhusushanya
bagi bayi yang tidak dapat menerimaprodukberbasissususapi ataukarenaalasanmedis
khusus,budayadanagama (catatan: baiksusukedelai maupunsusuformuladari susukambing
dapat digunakansebagai alternatif bagi bayi yangalergi terhadapsusuformuladari sususapi
dan tidakdisarankan).
Berikanpengetahuanpadaorangtuatentangpentingnyamenyiapkansusuformulabayi dengan
tepatdan mengikuti petunjuksecaraseksama,termasukmenggunakansendoktakaranyang
tepatdan tidakmelebihi ataumengurangi takaran.
Bayi tidakmenghadapi resikobakteri C.Sakazakii jikasusuformuladibuatpadasuhusuam-suam
kuku(suhutubuh),airyangtelahdirebussebelumnyadandiberikandalamwaktusatujam.
Namunbayi beresikoterhadapbakteri jikakondisi memungkinkanbakteri untukberkembang
hinggatahap yangberbahaya.Masalahnyaterdapatpada cara penyimpanansusuformulayang
tidaktepat(bukanpada saat pembuatan).
Sebaiknyasususapi tidakdiberikansebagai minumanutamauntukbayi di bawahusia12 bulan,
sejumlahkecil makananpadatdapatdiberikansebagai tahapperkenalan.
Sama denganpemberianASI,pemberiansusubotol sesuai kebutuhanjugapentinguntuk
diketahui.Paraorangtua wajibmewaspadai bahwainformasiyangtercantumpadakemasan
susuformulamenyarankanjumlahtertentusesuaiusia,danhanyamerupakanpanduanyang
belumtentucocokuntuksemuabayi.
Cairan lain untuk bayi
Untuk bayi di atas usia 6 bulan atau yang tidak menerima ASI eksklusif, dianjurkan memberi air
tetes (sesuai dengan Panduan Ransum Australia) namun air harus sudah direbus dan didinginkan
untuk bayi hingga usia 12 bulan. Jus buah dapat mengganggu asupan nutrien makanan padat dan
cairan, serta meingkatkan resiko kerusakan gigi. Teh, teh herbal, kopi dan minuman lainnya
tidak memiliki manfaat apapun dan memiliki kemungkinan membahayakan bagi bayi.
Saran-saran
Bayi denganASIeksklusif tidakmembutuhkancairantambahanhinggausia6 bulan.
Rebusdan dinginkantiapairtetesyangdiberikanpadabayi.Airtawardalambotol (bukanair
mineral,airbeningatauairsoda) dapat digunakanjikatetapbersegeluntukmembuatsusu
formula,namuntidakterlalupenting.
7. Cangkirdapat diperkenalkanpadausiasekitar6bulan,untukmelatihkemampuanbayi minum
menggunakancangkir.
Jusbuah tidakpentingatautidakdisarankanbagi bayi.Konsumsi jusbuahdapatmengganggu
asupanASIatau susu formulabayi.
Jangantawarkan teh,tehherbal,kopi,minumanbersoda,minumanangguratauminuman
lainnya.
Susumurni dari spesiesnonmanusiaapapun,misalnyasususapi,susukambingdansusudomba
tidakcocok untukbayi,dansebaiknyatidakdiberikansebagai minumanutamasebelumusia12
bulan.
Transisi menuju makanan padat
Sekitar usia 6 bulan, bayi telah siap untuk makanan, tekstur dan cara pemberian makanan baru,
baik secara psikologis maupun perkembangan, dan mereka membutuhkan nutrien lebih daripada
yang dapat diberikan ASI atau susu formula saja. Pada usia 12 bulan dianjurkan untuk
memberikan variasi makanan bernutrisi dari Lima Kelompok Makanan, seperti yang disebutkan
dalam Panduan Makanan Sehat Australia.
Saran-saran
Perkenalkanbayi padamakananpadatpadausia sekitar6 bulan,untukmemenuhi
meningkatnyakebutuhannutrisi danperkembanganbayi.
Untuk mencegahkekuranganzatbesi,makananbernutrisi mengandungbesi dianjurkanuntuk
diberikanpadamakananpertama.Makananmengandungbesi termasuksereal yangdiperkaya
zat besi,buburdagingdandagingunggas.Tahu tawar matang dankacang-kacangan/biji-bijian
jugamerupakansumberzatbesi.Dibutuhkanperhatianlebihkhususnyapadaransumsayuran
untukmemastikanketersediaanzatbesi yangtepat.Hal ini pentingkarenaberhubungandengan
perkembanganneuro-kognitif padabayi.
Makanan dapat dikenalkanpadasusunanmakananbernutrisi mengandungzatbesi manasaja
yang tercantumdanteksturnyasesuai untuktahapperkembanganbayi.Produksususapi
termasukyogurttinggi lemak,kejudanpudingsusumanisdapatdiberikan,namunjangan
berikansususapi sebagai minumanutamasebelumusia12 bulan.
Pastikanmakananpadatmemilikitekturyangtepat.Teksturmakananyangdiperkenalkan
sebaiknyasesuai dengantahapperkembanganbayi,bertahapdari bubur,teksturkental hingga
normal selamaperiode 6-12bulan.
Hindari kacang-kacanganutuhatau makanankeraslainnyauntukmengurangi resikotersedak.
Jangantambahkangula atau madupada makananbayi karenaakan meningkatkanresikokaries
gigi.
Hindari jusdan minumandengangulasebagai pemanis.Batasi asupansemuamakanandengan
gulatambahan.
Jangantambahkangaram pada makananuntukbayi.Hal ini pentingkarenaginjal bayi belum
mampuuntukmengeluarkansisadari garam.
Konsumsi makanandeskresionertanpanutriendengan lemaktersaturasitingkattinggi,guladan
atau garam tambahan(misalnyakue,biskuitdankripikkentang) harusdihindari.
8. Sesudah 12 bulan
Makanan padat sebaiknya mengandung asupan energi tambahan yang dibutuhkan untuk usia di
atas 12 bulan. Menawarkan sebuah variasi makanan bernutrisi dapat membantu memenuhi
kebutuhan terhadap nutrien dan menghasilkan kebiasaan makan yang menyehatkan.
Saran-saran
Susufull creampasteurisasi dapatditambahkanpadaasupananak-anaksebagai minumanuntuk
usiasekitar12 bulandandapat dilanjutkanpadatahunkeduadansesudahnya.Susujenisini
merupakansumberterbaikbagi protein,kalsiumdannutrienlain.Janganberikansususapi atau
kambingyangtidakdipasteurisasi.
Susurendahlemak(sususkimdansusudengan2-2,5% lemak) tidakdianjurkanuntukbayi
hinggadua tahunpertamanya.
Kedelai (kecualiprodukyangdilengkapikedelai dansusuformulakedelai untukindikasispesifik),
dan susualternatif yangtidakmemilikinutrisi lengkapataususupengganti (misalnyasusu
kambing,susudomba,susukelapa,susualmon) tidaktepatdiberikansebagai pilihanselainASI,
susuformulaatau sususapi murni pasteurisasi padabayi hinggaduatahunpertamanya.
Berasdan susuoat dapat diberikanpadausiasesudah12 bulan,selamamengandunglemak
cukuptinggi,varietasgizi tambahan(sekurang-kurangnya100 mg kalsiumper100 ml) dan
sejumlahbentukalternatif dari proteindanvitaminB12.Produksemacamini cocokdiberikan
pada bayi di bawah pengawasanprofesional.
Susumasa perkembangandansuplemenmakanandanataumakanankhusustidakdibutuhkan
olehanak-anakyangsehat.
Bayi usia12 bulandansesudahnyasebaiknyamengkonsumsi makananyangsesuai dengan
PanduanRansumMakanan AustraliaSusudanminumanlainnyasebaiknyaditawarkan dalam
cangkirdaripadabotol.
Pengawasan terhadap pemberian makanan pada bayi
Semua makanan untuk bayi sebaiknya bernutrisi dan diberikan dengan cara yang aman.
Makanan untuk bayi sebaiknya bebas dari patogen dan memiliki kuantitas, ukuran dan tekstur
yang sesuai. Bayi sebaiknya diawasi saat pemberian makanan. Menyangga botol di mulut bayi
dan meninggalkan bayi untuk minum dari botol tanpa pengawasan sebaiknya dihindari, karena
bayi mungkin akan jatuh tertidur dengan puting botol dalam mulut mereka, yang menimbulkan
resiko tersedak, infeksi telinga dan karies gigi.
Saran-saran
Simpanmakanandenganseksamadansiapkanlahsecarahigenis
Untuk mencegahbotulisme (keracunan),janganberikanmadupadabayi berusiadi bawah12
tahun.
9. Untuk mencegahkeracunanbakteri,masaksemuatelurseluruhnya(misalnyasampai bagian
putihdankuningtelurmatang) danjangan gunakanprodukyangtidakdimasakdan
mengandungtelurmentahmisalnyaeskrimataumayonaise rumahan.
Makanan keras,kecil,bulatdan/ataumakananyang lengkettidakdirekomendasikankarena
menyebabkantersedakdanmenimbulkansendawa.
Pastikanbayi danbatitadalam pengawasansaatmakanatau minumsusu.
Hindari pemberiansusupadabayi menggunakanbotol berpenyangga
Nutrisi dalam tahun kedua kehidupan
Makan dengan sehat sangat penting untuk tahun kedua kehidupan dan membangun dasar
yang tepat secara nutrisi pada masa kanak-kanak. Makanan sebaiknya mengandung
energi dan nutrien yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang, memiliki cita rasa,
menimbulkan rasa senang dan penerimaan terhadap makanan keluarga yang berbeda,
serta disertai dengan menanamkan sikap dan tindakan yang dapat membentuk dasar bagi
pola makan yang baik bagi kesehatan sepanjang hayat.