SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 9
Anak-anak
Masalah Dan Pemecahannya Dalam Pemberian Makanan
Bayi Dan Anak
Pada umumnya ibu merasakan kesulitan dalam menyusui bayinya dalam keadaan darurat. Hal ini
disebabkan karena keadaan fisik, mental dan sosial yang terganggu atau hilangnya rasa percaya
diri untuk mampu menyusui.
Masalah-masalah yang mengganggu pemberian ASI sebenarnya dapat dicegah dan diatasi
dengan memahami bahwa ASI selalu tersedia secara alami, ibu mampu menyusui dan ibu perlu
menunjukkan rasa kasih sayang terhadap bayinya. Sebagian besar ibu dapat menyusui dengan
baik, dengan dukungan semaksimal mungkin dari keluarga maupun petugas kesehatan.
Pemberian makanan lain pengganti ASI, termasuk susu formula dapat merugikan karena:
 Mengandung zat gizi yang tidak seimbang,
 Sulit dicerna oleh bayi,
 Penyiapan yang salah,
 Peralatan tidak steril,
 Mudah terkena infeksi terutama diare,
 Harganya mahal,
 Dapat terjadi alergi.
A. MasalahPemberian ASI
1. Ibu menyusui
 Kebutuhan zat gizi dan cairan kurang,
 Kondisi kesehatan yang tidak mendukung,
 Kesulitan fisik, misalnya puting terbenam/datar, puting lecet, payudara bengkak, mastitis
(Infeksi payudara),
 Kurang pengetahuan dan adanya mitos,
 Merasa ASI-nya kurang, sehingga tidak percaya diri,
 Mempunyai waktu yang terbatas, antara lain karena harus mengantri air, dan makanan di
lokasi pengungsian,
 Kondisi tempat penampungan yang tidak mendukung untuk menyusui sehingga ibu
merasa tidak nyaman,
 Tidak mendapat dukungan dari keluarga dan lingkungan,
 Distribusi makanan untuk ibu menyusui tidak tepat waktu,
 Banyak bantuan susu formula sehingga ibu merasa tidak perlu memberi ASI.
2. Bayi
Masalah gizi pada bayi terjadi karena:
 Asupan zat gizi kurang karena tidak diberi ASI,
 Tidak dapat menghisap dengan baik karena bayi bibir sumbing, lidah pendek, Berat Bayi
Lahir Rendah (BBLR),
 Asupan zat gizi kurang karena tidak diberi MP-ASI tepat waktu, tidak tepat jumlah dan
kualitas yang rendah,
 Pemberian MP-ASI lokal yang tidak sesuai dengan umur bayi.
3. Petugas
 Pengetahuan yang kurang tentang pemberian ASI, MP-ASI pada bayi ,
 Pengetahuan yang kurang tentang pentingnya pemberian ASI yang pertama kali keluar
(kolostrum) walaupun jumlahnya sedikit.
 Pengetahuan yang kurang tentang komposisi ASI,
 Belum dilatih tentang konseling menyusui dan tentang cara pemberian makanan pada
bayi,
 Sarana pelayanan kesehatan tidak mendukung terlaksananya pelayanan rawat gabung (10
langkah menuju keberhasilan menyusui),
 Tidak berpengalaman dalam menentukan jenis dan menyiapkan susu formula yang baik
dan higienis untuk bayi.
4. Sumbangan Produk Makanan Bayi
 Pemberian susu formula dan botol susu yang datang dari berbagai sumber bahkan akan
menambah resiko kesakitan pada bayi dan anak usia di bawah dua tahun,
 Susu formula sering tidak disertai label yang jelas, bahasa label tidak dipahami oleh
petugas dan mendekati/melewati tanggal kadaluarsa,
 Pemberitaan media massa dapat memberi peluang para penyumbang bantuan susu
formula,
 Jika air bersih dan bahan bakar sulit diperoleh, maka sebaiknya pemberian MP-ASI
dalam bentuk biskuit dan sediaan air kemasan.
Susu formula tidak dianjurkan diberikan kepada bayi karena:
 susu formula mudah terkontaminasi,
 pemberian susu formula yang terlalu encer akan membuat bayi kurang gizi,
 pemberian susu formula yang terlalu kental akan membuat bayi kegemukan.
5. Pemberian Makanan Buatan (MP-ASI):
 Tidak adanya air bersih,
 Sanitasi buruk,
 Alat masak tidak memadai,
 Kurangnya bahan bakar,
 Kegiatan penyelamatan menyita waktu dan tenaga,
 Bantuan pangan yang tidak berkesinambungan,
 Ketersediaan bahan pangan lokal yang terbatas,
 Kurangnya pengetahuan dalam penyiapan makanan buatan untuk bayi dan anak usia di
bawah dua tahun.
6. Mitos yang berhubungan dengan menyusui
Mitos 1 : Ibu stres tidak dapat memproduksi ASI
Fakta : Stres ibu membuat aliran ASI berkurang namun bersifat sementara, ASI akan kembali
diproduksi bila ibu ada keinginan untuk menyusui bayinya lagi.
Mitos 2 : Ibu kurang gizi tidak mampu menyusui
Fakta : Hanya ibu yang mengalami kurang gizi tingkat berat (sangat kurus) yang tidak mampu
menyusui. Oleh karena itu upayakan agar ibu tetap sehat dan dapat menyusui bayinya. Ibu
menyusui perlu diberi makanan dan minuman tambahan dari biasanya.
Mitos 3 : Bayi diare perlu cairan tambahan
Fakta : Bayi kurang dari 6 bulan yang menyusu hanya ASI saja (eksklusif) yang menderita diare
tidak perlu diberi cairan lain karena ASI mengandung air 90%. Bila diare berat perlu dirujuk ke
puskesmas.
Mitos 4 : Bila ibu berhenti menyusui maka sulit untuk menyusui kembali (relaktasi)
Fakta : Ibu dapat menyusui kembali bayinya apabila ibu mempunyai motivasi yang kuat untuk
menyusui.
Mitos 5 : Ibu kurang percaya diri akan kemampuannya untuk menyusui
Fakta : Pada hari pertama setelah melahirkan biasanya ASI yang keluar adalah kolostrum,
sebanyak 1 sendok makan. Jumlah yang sedikit itu sudah mencukupi kebutuhan bayi baru lahir.
Biasanya ASI mulai lancar pada hari ketiga setelah persalinan. Bila ibu jarang menyusui, maka
ASI yang diproduksi hanya sedikit, sebaliknya lebih sering menyusui lebih banyak ASI yang
dikeluarkan. Oleh karena itu, ibu perlu dukungan dan dibekali teknik menyusui yang benar.
B. Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah pemberian makanan bayi dan anak usia di bawah dua tahun yang
dihadapi di lapangan, petugas perlu melakukan hal-hal sebagai berikut :
 Memahami perasaan ibu terhadap kondisi yang sedang dialami,
 Memberikan prioritas kepada ibu menyusui untuk mendapatkan distribusi makanan tepat
waktu,
 Anjurkan ibu agar tenang dan bangkitkan motivasi ibu untuk menyusui bayinya,
 Anjurkan ibu agar makan makanan bergizi seimbang yang cukup jumlahnya,
 Memastikan ibu mendapat tambahan makanan dan cairan yang mencukupi,
 Beri pelayanan dan perawatan kesehatan yang memadai,
 Memberikan perhatian khusus dan dukungan terus-menerus pada ibu untuk mengatasi
mitos atau kepercayaan yang salah tentang menyusui,
 Memberikan penyuluhan pada tokoh masyarakat, tokoh agama dan keluarga yang dapat
mendukung ibu untuk menyusui,
 Menyediakan tempat-tempat untuk menyusui yang memadai atau pojok laktasi,
 Mengkontrol penggunaan dan penyiapan sumbangan susu formula oleh tenaga kesehatan,
 Jika ibu bayi tidak ada (meninggal), ibu sakit berat, atau ibu dapat menyusui lagi, maka
kepada bayi diberikan alternatif lain yaitu:
1. Mencari kemungkinan donasi ASI dari ibu yang sedang menyusui,
2. Khusus untuk bayi 0-6 bulan dapat diberikan susu formula, dengan menggunakan
cangkir dan tidak boleh menggunakan botol atau dot. Susu formula diberikan
sesuai dengan petunjuk penggunaan,
3. Susu formula harus dipersiapkan dengan menggunakan air bersih. Apabila tidak
tersedia air bersih dapat digunakan air kemasan.
4. Tidak dianjurkan diberikan makanan bentuk lain,
5. Susu kental manis tidak boleh diberikan pada bayi (<1 tahun).
Panduan Pemberian Makanan pada Bayi
Air Susu Ibu (ASI)
ASI adalah awal yang terbaik untuk
bayi. ASI eksklusif juga berperan dalam perkembangan kognitif.
Pemberian ASI juga sangat bermanfaat bagi kaum ibu, karena telah terbukti bahwa hal ini dapat
mengurangi resiko kanker ovarium dan payudara, selain itu juga mengurangi resiko timbulnya
diabetes tipe 2 pada para perempuan yang memiliki sejarah diabetes gestasional.
Di Australia telah direkomendasikan bahwa bayi sebaiknya hanya diberikan ASI hingga berusia
sekitar 6 bulan saat diperkenalkan pada makanan padat. Disarankan pula agar pemberian ASI
dilanjutkan hingga usia 12 bulan ke atas, selama diinginkan oleh ibu dan buah hatinya.
Jikalau para ibu mengalami masalah dalam pemberian ASI, biasanya hal ini dapat diatasi dengan
bantuan dan dukungan dari para profesional di bidang kesehatan, keluarga dan sejumlah
organisasi masyarakat. Para ibu juga dapat melanjutkan pemberian ASI saat mereka pulang dari
tempat kerja.
Karena ASI eksklusif sangat ideal, maka berapapun jumlah ASI yang ada akan sangat
bermanfaat bagi bayi dan sang ibu. Jika para ibu memeras dan menyimpan ASI, sangat penting
untuk mengikuti prosedur yang tepat agar ASI tetap aman dan higenis.
Saran-saran
 Dukungan,bantuandananjurantentangpemberianASIeksklusif hinggabayi berusiasekitar6
bulan
 MelanjutkanpemberianASI sekaligusmemperkenalkanmakananpadatyangtepathinggausia
12 bulanke atas, selamadiinginkanolehibudanbuahhatinya.
 KarenapemberianASIdisarankanpadabayi di bawah6 bulanhingga12 bulanke atas, maka
variasi pemberianASIjenisapapunsangat bermanfaatbagi bayi danibu.
Saat bayi tidak menerima asupan ASI
Jika bayi tidak menerima asupan ASI atau menerima ASI parsial, susu formula bayi komersial
sebaiknya diberikan sebagai pengganti ASI hingga usia 12 bulan. Sangat penting untuk
menyiapkan dan menyimpan susu botol dengan tepat.
Saran-saran
 Gunakansusu formulayangberasal dari sususapi hinggausia12 bulan(catatan:semuasusu
formulabayi di Australiatelahdilengkapi denganzatbesi).Gunakansusuformulakhusushanya
bagi bayi yang tidak dapat menerimaprodukberbasissususapi ataukarenaalasanmedis
khusus,budayadanagama (catatan: baiksusukedelai maupunsusuformuladari susukambing
dapat digunakansebagai alternatif bagi bayi yangalergi terhadapsusuformuladari sususapi
dan tidakdisarankan).
 Berikanpengetahuanpadaorangtuatentangpentingnyamenyiapkansusuformulabayi dengan
tepatdan mengikuti petunjuksecaraseksama,termasukmenggunakansendoktakaranyang
tepatdan tidakmelebihi ataumengurangi takaran.
 Bayi tidakmenghadapi resikobakteri C.Sakazakii jikasusuformuladibuatpadasuhusuam-suam
kuku(suhutubuh),airyangtelahdirebussebelumnyadandiberikandalamwaktusatujam.
Namunbayi beresikoterhadapbakteri jikakondisi memungkinkanbakteri untukberkembang
hinggatahap yangberbahaya.Masalahnyaterdapatpada cara penyimpanansusuformulayang
tidaktepat(bukanpada saat pembuatan).
 Sebaiknyasususapi tidakdiberikansebagai minumanutamauntukbayi di bawahusia12 bulan,
sejumlahkecil makananpadatdapatdiberikansebagai tahapperkenalan.
 Sama denganpemberianASI,pemberiansusubotol sesuai kebutuhanjugapentinguntuk
diketahui.Paraorangtua wajibmewaspadai bahwainformasiyangtercantumpadakemasan
susuformulamenyarankanjumlahtertentusesuaiusia,danhanyamerupakanpanduanyang
belumtentucocokuntuksemuabayi.
Cairan lain untuk bayi
Untuk bayi di atas usia 6 bulan atau yang tidak menerima ASI eksklusif, dianjurkan memberi air
tetes (sesuai dengan Panduan Ransum Australia) namun air harus sudah direbus dan didinginkan
untuk bayi hingga usia 12 bulan. Jus buah dapat mengganggu asupan nutrien makanan padat dan
cairan, serta meingkatkan resiko kerusakan gigi. Teh, teh herbal, kopi dan minuman lainnya
tidak memiliki manfaat apapun dan memiliki kemungkinan membahayakan bagi bayi.
Saran-saran
 Bayi denganASIeksklusif tidakmembutuhkancairantambahanhinggausia6 bulan.
 Rebusdan dinginkantiapairtetesyangdiberikanpadabayi.Airtawardalambotol (bukanair
mineral,airbeningatauairsoda) dapat digunakanjikatetapbersegeluntukmembuatsusu
formula,namuntidakterlalupenting.
 Cangkirdapat diperkenalkanpadausiasekitar6bulan,untukmelatihkemampuanbayi minum
menggunakancangkir.
 Jusbuah tidakpentingatautidakdisarankanbagi bayi.Konsumsi jusbuahdapatmengganggu
asupanASIatau susu formulabayi.
 Jangantawarkan teh,tehherbal,kopi,minumanbersoda,minumanangguratauminuman
lainnya.
 Susumurni dari spesiesnonmanusiaapapun,misalnyasususapi,susukambingdansusudomba
tidakcocok untukbayi,dansebaiknyatidakdiberikansebagai minumanutamasebelumusia12
bulan.
Transisi menuju makanan padat
Sekitar usia 6 bulan, bayi telah siap untuk makanan, tekstur dan cara pemberian makanan baru,
baik secara psikologis maupun perkembangan, dan mereka membutuhkan nutrien lebih daripada
yang dapat diberikan ASI atau susu formula saja. Pada usia 12 bulan dianjurkan untuk
memberikan variasi makanan bernutrisi dari Lima Kelompok Makanan, seperti yang disebutkan
dalam Panduan Makanan Sehat Australia.
Saran-saran
 Perkenalkanbayi padamakananpadatpadausia sekitar6 bulan,untukmemenuhi
meningkatnyakebutuhannutrisi danperkembanganbayi.
 Untuk mencegahkekuranganzatbesi,makananbernutrisi mengandungbesi dianjurkanuntuk
diberikanpadamakananpertama.Makananmengandungbesi termasuksereal yangdiperkaya
zat besi,buburdagingdandagingunggas.Tahu tawar matang dankacang-kacangan/biji-bijian
jugamerupakansumberzatbesi.Dibutuhkanperhatianlebihkhususnyapadaransumsayuran
untukmemastikanketersediaanzatbesi yangtepat.Hal ini pentingkarenaberhubungandengan
perkembanganneuro-kognitif padabayi.
 Makanan dapat dikenalkanpadasusunanmakananbernutrisi mengandungzatbesi manasaja
yang tercantumdanteksturnyasesuai untuktahapperkembanganbayi.Produksususapi
termasukyogurttinggi lemak,kejudanpudingsusumanisdapatdiberikan,namunjangan
berikansususapi sebagai minumanutamasebelumusia12 bulan.
 Pastikanmakananpadatmemilikitekturyangtepat.Teksturmakananyangdiperkenalkan
sebaiknyasesuai dengantahapperkembanganbayi,bertahapdari bubur,teksturkental hingga
normal selamaperiode 6-12bulan.
 Hindari kacang-kacanganutuhatau makanankeraslainnyauntukmengurangi resikotersedak.
 Jangantambahkangula atau madupada makananbayi karenaakan meningkatkanresikokaries
gigi.

 Hindari jusdan minumandengangulasebagai pemanis.Batasi asupansemuamakanandengan
gulatambahan.
 Jangantambahkangaram pada makananuntukbayi.Hal ini pentingkarenaginjal bayi belum
mampuuntukmengeluarkansisadari garam.
 Konsumsi makanandeskresionertanpanutriendengan lemaktersaturasitingkattinggi,guladan
atau garam tambahan(misalnyakue,biskuitdankripikkentang) harusdihindari.
Sesudah 12 bulan
Makanan padat sebaiknya mengandung asupan energi tambahan yang dibutuhkan untuk usia di
atas 12 bulan. Menawarkan sebuah variasi makanan bernutrisi dapat membantu memenuhi
kebutuhan terhadap nutrien dan menghasilkan kebiasaan makan yang menyehatkan.
Saran-saran
 Susufull creampasteurisasi dapatditambahkanpadaasupananak-anaksebagai minumanuntuk
usiasekitar12 bulandandapat dilanjutkanpadatahunkeduadansesudahnya.Susujenisini
merupakansumberterbaikbagi protein,kalsiumdannutrienlain.Janganberikansususapi atau
kambingyangtidakdipasteurisasi.

 Susurendahlemak(sususkimdansusudengan2-2,5% lemak) tidakdianjurkanuntukbayi
hinggadua tahunpertamanya.

 Kedelai (kecualiprodukyangdilengkapikedelai dansusuformulakedelai untukindikasispesifik),
dan susualternatif yangtidakmemilikinutrisi lengkapataususupengganti (misalnyasusu
kambing,susudomba,susukelapa,susualmon) tidaktepatdiberikansebagai pilihanselainASI,
susuformulaatau sususapi murni pasteurisasi padabayi hinggaduatahunpertamanya.
 Berasdan susuoat dapat diberikanpadausiasesudah12 bulan,selamamengandunglemak
cukuptinggi,varietasgizi tambahan(sekurang-kurangnya100 mg kalsiumper100 ml) dan
sejumlahbentukalternatif dari proteindanvitaminB12.Produksemacamini cocokdiberikan
pada bayi di bawah pengawasanprofesional.
 Susumasa perkembangandansuplemenmakanandanataumakanankhusustidakdibutuhkan
olehanak-anakyangsehat.
 Bayi usia12 bulandansesudahnyasebaiknyamengkonsumsi makananyangsesuai dengan
PanduanRansumMakanan AustraliaSusudanminumanlainnyasebaiknyaditawarkan dalam
cangkirdaripadabotol.
Pengawasan terhadap pemberian makanan pada bayi
Semua makanan untuk bayi sebaiknya bernutrisi dan diberikan dengan cara yang aman.
Makanan untuk bayi sebaiknya bebas dari patogen dan memiliki kuantitas, ukuran dan tekstur
yang sesuai. Bayi sebaiknya diawasi saat pemberian makanan. Menyangga botol di mulut bayi
dan meninggalkan bayi untuk minum dari botol tanpa pengawasan sebaiknya dihindari, karena
bayi mungkin akan jatuh tertidur dengan puting botol dalam mulut mereka, yang menimbulkan
resiko tersedak, infeksi telinga dan karies gigi.
Saran-saran
 Simpanmakanandenganseksamadansiapkanlahsecarahigenis
 Untuk mencegahbotulisme (keracunan),janganberikanmadupadabayi berusiadi bawah12
tahun.
 Untuk mencegahkeracunanbakteri,masaksemuatelurseluruhnya(misalnyasampai bagian
putihdankuningtelurmatang) danjangan gunakanprodukyangtidakdimasakdan
mengandungtelurmentahmisalnyaeskrimataumayonaise rumahan.
 Makanan keras,kecil,bulatdan/ataumakananyang lengkettidakdirekomendasikankarena
menyebabkantersedakdanmenimbulkansendawa.
 Pastikanbayi danbatitadalam pengawasansaatmakanatau minumsusu.
 Hindari pemberiansusupadabayi menggunakanbotol berpenyangga
Nutrisi dalam tahun kedua kehidupan
Makan dengan sehat sangat penting untuk tahun kedua kehidupan dan membangun dasar
yang tepat secara nutrisi pada masa kanak-kanak. Makanan sebaiknya mengandung
energi dan nutrien yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang, memiliki cita rasa,
menimbulkan rasa senang dan penerimaan terhadap makanan keluarga yang berbeda,
serta disertai dengan menanamkan sikap dan tindakan yang dapat membentuk dasar bagi
pola makan yang baik bagi kesehatan sepanjang hayat.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Sap asi ekslusif delna
Sap asi ekslusif delnaSap asi ekslusif delna
Sap asi ekslusif delna
MJM Networks
 
Ibu menyusui.doc
Ibu menyusui.docIbu menyusui.doc
Ibu menyusui.doc
Giffward
 
Nasi papah antara budaya dan kesehatan artikel
Nasi papah antara budaya dan kesehatan artikelNasi papah antara budaya dan kesehatan artikel
Nasi papah antara budaya dan kesehatan artikel
Lalu Anwar
 

Mais procurados (20)

Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
Promosi Kesehatan Pada Ibu MenyusuiPromosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
Promosi Kesehatan Pada Ibu Menyusui
 
Panduan peserta edit kemenkes december (final)
Panduan peserta edit kemenkes december (final)Panduan peserta edit kemenkes december (final)
Panduan peserta edit kemenkes december (final)
 
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asiTahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
 
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
 
Pesan Kunci MP ASI
Pesan Kunci MP ASIPesan Kunci MP ASI
Pesan Kunci MP ASI
 
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
Kesehatan ibu hamil
Kesehatan ibu hamilKesehatan ibu hamil
Kesehatan ibu hamil
 
Pmba pada kader
Pmba pada kaderPmba pada kader
Pmba pada kader
 
sap asi esklusif
sap asi esklusifsap asi esklusif
sap asi esklusif
 
1000 hari-pertama-kehidupan-ppt 2
1000 hari-pertama-kehidupan-ppt 21000 hari-pertama-kehidupan-ppt 2
1000 hari-pertama-kehidupan-ppt 2
 
Imd &amp; asi eksklusif
Imd &amp; asi eksklusif Imd &amp; asi eksklusif
Imd &amp; asi eksklusif
 
Sap asi ekslusif delna
Sap asi ekslusif delnaSap asi ekslusif delna
Sap asi ekslusif delna
 
Kebijakan implementasi asi ekslusif
Kebijakan implementasi asi ekslusifKebijakan implementasi asi ekslusif
Kebijakan implementasi asi ekslusif
 
He mp asi angelin ligianto
He mp asi angelin ligiantoHe mp asi angelin ligianto
He mp asi angelin ligianto
 
Ibu menyusui.doc
Ibu menyusui.docIbu menyusui.doc
Ibu menyusui.doc
 
Asuhan nutrisi asi eksklusif cegah growth faltering
Asuhan nutrisi asi eksklusif cegah growth falteringAsuhan nutrisi asi eksklusif cegah growth faltering
Asuhan nutrisi asi eksklusif cegah growth faltering
 
1000 hari pertama kehidupan
1000 hari pertama kehidupan1000 hari pertama kehidupan
1000 hari pertama kehidupan
 
Leaflet asi eksklusif new
Leaflet asi eksklusif newLeaflet asi eksklusif new
Leaflet asi eksklusif new
 
Nasi papah antara budaya dan kesehatan artikel
Nasi papah antara budaya dan kesehatan artikelNasi papah antara budaya dan kesehatan artikel
Nasi papah antara budaya dan kesehatan artikel
 

Destaque

A Piece of Transgender History
A Piece of Transgender HistoryA Piece of Transgender History
A Piece of Transgender History
jerimarie
 
ApresentaçãO Fotos Ciclo2008
ApresentaçãO Fotos Ciclo2008ApresentaçãO Fotos Ciclo2008
ApresentaçãO Fotos Ciclo2008
tamado
 

Destaque (15)

Cisco quad
Cisco quadCisco quad
Cisco quad
 
Writing quick and beautiful automation code
Writing quick and beautiful automation codeWriting quick and beautiful automation code
Writing quick and beautiful automation code
 
A Piece of Transgender History
A Piece of Transgender HistoryA Piece of Transgender History
A Piece of Transgender History
 
SULAKE ITALIA - NCTM E-commerce: come sfruttare intelligentemente i Social Me...
SULAKE ITALIA - NCTM E-commerce: come sfruttare intelligentemente i Social Me...SULAKE ITALIA - NCTM E-commerce: come sfruttare intelligentemente i Social Me...
SULAKE ITALIA - NCTM E-commerce: come sfruttare intelligentemente i Social Me...
 
2015 technology trends
2015 technology trends2015 technology trends
2015 technology trends
 
Visie 2**9
Visie 2**9Visie 2**9
Visie 2**9
 
Developing cross platform mobile apps using Apache Cordova
Developing cross platform mobile apps using Apache CordovaDeveloping cross platform mobile apps using Apache Cordova
Developing cross platform mobile apps using Apache Cordova
 
S3 (1)
S3 (1)S3 (1)
S3 (1)
 
brochure_web
brochure_webbrochure_web
brochure_web
 
Sales 101 in Job Interviews
Sales 101 in Job InterviewsSales 101 in Job Interviews
Sales 101 in Job Interviews
 
ApresentaçãO Fotos Ciclo2008
ApresentaçãO Fotos Ciclo2008ApresentaçãO Fotos Ciclo2008
ApresentaçãO Fotos Ciclo2008
 
KMMason resume
KMMason resumeKMMason resume
KMMason resume
 
Treinamento Design Thinking - 2016
Treinamento Design Thinking - 2016Treinamento Design Thinking - 2016
Treinamento Design Thinking - 2016
 
SECRET OF TSUNAMI WAVES
SECRET OF TSUNAMI WAVESSECRET OF TSUNAMI WAVES
SECRET OF TSUNAMI WAVES
 
Service Design Experience: Charneira
Service Design Experience: CharneiraService Design Experience: Charneira
Service Design Experience: Charneira
 

Semelhante a Anak

Anak sakit kurang dari 6 bulan.pptx
Anak sakit kurang dari 6 bulan.pptxAnak sakit kurang dari 6 bulan.pptx
Anak sakit kurang dari 6 bulan.pptx
julianahalapiry
 
Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2
herniherni
 

Semelhante a Anak (20)

1.3 Gizi Seimbang.pdf
1.3 Gizi Seimbang.pdf1.3 Gizi Seimbang.pdf
1.3 Gizi Seimbang.pdf
 
Proposal Penelitian
Proposal PenelitianProposal Penelitian
Proposal Penelitian
 
Asi formula
Asi   formulaAsi   formula
Asi formula
 
Asi-Eksklusif.ppt
Asi-Eksklusif.pptAsi-Eksklusif.ppt
Asi-Eksklusif.ppt
 
MAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.pptMAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.ppt
 
2022_5. PMBA.docx
2022_5. PMBA.docx2022_5. PMBA.docx
2022_5. PMBA.docx
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdf
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdfDr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdf
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdf
 
Pemberian ASI PPT ok.pptx
Pemberian ASI PPT ok.pptxPemberian ASI PPT ok.pptx
Pemberian ASI PPT ok.pptx
 
TAPE BESEK BERAKZI.pptx
TAPE BESEK BERAKZI.pptxTAPE BESEK BERAKZI.pptx
TAPE BESEK BERAKZI.pptx
 
Asi
AsiAsi
Asi
 
Anak sakit kurang dari 6 bulan.pptx
Anak sakit kurang dari 6 bulan.pptxAnak sakit kurang dari 6 bulan.pptx
Anak sakit kurang dari 6 bulan.pptx
 
Sap mp asi
Sap mp asi Sap mp asi
Sap mp asi
 
2022_5. PMBA.pdf
2022_5. PMBA.pdf2022_5. PMBA.pdf
2022_5. PMBA.pdf
 
3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx
3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx
3. kebutuhan nutrisi pada bayi.pptx
 
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
Makalah konsep pengganti air susu ibu (pasi)
 
Sap ibu menyusui
Sap ibu menyusuiSap ibu menyusui
Sap ibu menyusui
 
Manajemen Laktasi.ppt
Manajemen Laktasi.pptManajemen Laktasi.ppt
Manajemen Laktasi.ppt
 
Materi Tumbuh Kembang Anak.pdf
Materi Tumbuh Kembang Anak.pdfMateri Tumbuh Kembang Anak.pdf
Materi Tumbuh Kembang Anak.pdf
 
Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2
 

Mais de Yabniel Lit Jingga (20)

Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Mantri ireng   manfaat besar ciplukanMantri ireng   manfaat besar ciplukan
Mantri ireng manfaat besar ciplukan
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tumor tulang shb
Tumor tulang shbTumor tulang shb
Tumor tulang shb
 
Skoliosis shb
Skoliosis shbSkoliosis shb
Skoliosis shb
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Osteoporosis shb
Osteoporosis shbOsteoporosis shb
Osteoporosis shb
 
Osteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shbOsteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shb
 
Osteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shbOsteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shb
 
Lordosis shb
Lordosis shbLordosis shb
Lordosis shb
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8
 
Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4
 
Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3
 
Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2
 
Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1
 

Anak

  • 1. Anak-anak Masalah Dan Pemecahannya Dalam Pemberian Makanan Bayi Dan Anak Pada umumnya ibu merasakan kesulitan dalam menyusui bayinya dalam keadaan darurat. Hal ini disebabkan karena keadaan fisik, mental dan sosial yang terganggu atau hilangnya rasa percaya diri untuk mampu menyusui. Masalah-masalah yang mengganggu pemberian ASI sebenarnya dapat dicegah dan diatasi dengan memahami bahwa ASI selalu tersedia secara alami, ibu mampu menyusui dan ibu perlu menunjukkan rasa kasih sayang terhadap bayinya. Sebagian besar ibu dapat menyusui dengan baik, dengan dukungan semaksimal mungkin dari keluarga maupun petugas kesehatan. Pemberian makanan lain pengganti ASI, termasuk susu formula dapat merugikan karena:  Mengandung zat gizi yang tidak seimbang,  Sulit dicerna oleh bayi,  Penyiapan yang salah,  Peralatan tidak steril,  Mudah terkena infeksi terutama diare,  Harganya mahal,  Dapat terjadi alergi. A. MasalahPemberian ASI 1. Ibu menyusui  Kebutuhan zat gizi dan cairan kurang,  Kondisi kesehatan yang tidak mendukung,  Kesulitan fisik, misalnya puting terbenam/datar, puting lecet, payudara bengkak, mastitis (Infeksi payudara),  Kurang pengetahuan dan adanya mitos,  Merasa ASI-nya kurang, sehingga tidak percaya diri,  Mempunyai waktu yang terbatas, antara lain karena harus mengantri air, dan makanan di lokasi pengungsian,  Kondisi tempat penampungan yang tidak mendukung untuk menyusui sehingga ibu merasa tidak nyaman,  Tidak mendapat dukungan dari keluarga dan lingkungan,  Distribusi makanan untuk ibu menyusui tidak tepat waktu,  Banyak bantuan susu formula sehingga ibu merasa tidak perlu memberi ASI.
  • 2. 2. Bayi Masalah gizi pada bayi terjadi karena:  Asupan zat gizi kurang karena tidak diberi ASI,  Tidak dapat menghisap dengan baik karena bayi bibir sumbing, lidah pendek, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR),  Asupan zat gizi kurang karena tidak diberi MP-ASI tepat waktu, tidak tepat jumlah dan kualitas yang rendah,  Pemberian MP-ASI lokal yang tidak sesuai dengan umur bayi. 3. Petugas  Pengetahuan yang kurang tentang pemberian ASI, MP-ASI pada bayi ,  Pengetahuan yang kurang tentang pentingnya pemberian ASI yang pertama kali keluar (kolostrum) walaupun jumlahnya sedikit.  Pengetahuan yang kurang tentang komposisi ASI,  Belum dilatih tentang konseling menyusui dan tentang cara pemberian makanan pada bayi,  Sarana pelayanan kesehatan tidak mendukung terlaksananya pelayanan rawat gabung (10 langkah menuju keberhasilan menyusui),  Tidak berpengalaman dalam menentukan jenis dan menyiapkan susu formula yang baik dan higienis untuk bayi. 4. Sumbangan Produk Makanan Bayi  Pemberian susu formula dan botol susu yang datang dari berbagai sumber bahkan akan menambah resiko kesakitan pada bayi dan anak usia di bawah dua tahun,  Susu formula sering tidak disertai label yang jelas, bahasa label tidak dipahami oleh petugas dan mendekati/melewati tanggal kadaluarsa,  Pemberitaan media massa dapat memberi peluang para penyumbang bantuan susu formula,  Jika air bersih dan bahan bakar sulit diperoleh, maka sebaiknya pemberian MP-ASI dalam bentuk biskuit dan sediaan air kemasan. Susu formula tidak dianjurkan diberikan kepada bayi karena:  susu formula mudah terkontaminasi,  pemberian susu formula yang terlalu encer akan membuat bayi kurang gizi,  pemberian susu formula yang terlalu kental akan membuat bayi kegemukan. 5. Pemberian Makanan Buatan (MP-ASI):
  • 3.  Tidak adanya air bersih,  Sanitasi buruk,  Alat masak tidak memadai,  Kurangnya bahan bakar,  Kegiatan penyelamatan menyita waktu dan tenaga,  Bantuan pangan yang tidak berkesinambungan,  Ketersediaan bahan pangan lokal yang terbatas,  Kurangnya pengetahuan dalam penyiapan makanan buatan untuk bayi dan anak usia di bawah dua tahun. 6. Mitos yang berhubungan dengan menyusui Mitos 1 : Ibu stres tidak dapat memproduksi ASI Fakta : Stres ibu membuat aliran ASI berkurang namun bersifat sementara, ASI akan kembali diproduksi bila ibu ada keinginan untuk menyusui bayinya lagi. Mitos 2 : Ibu kurang gizi tidak mampu menyusui Fakta : Hanya ibu yang mengalami kurang gizi tingkat berat (sangat kurus) yang tidak mampu menyusui. Oleh karena itu upayakan agar ibu tetap sehat dan dapat menyusui bayinya. Ibu menyusui perlu diberi makanan dan minuman tambahan dari biasanya. Mitos 3 : Bayi diare perlu cairan tambahan Fakta : Bayi kurang dari 6 bulan yang menyusu hanya ASI saja (eksklusif) yang menderita diare tidak perlu diberi cairan lain karena ASI mengandung air 90%. Bila diare berat perlu dirujuk ke puskesmas. Mitos 4 : Bila ibu berhenti menyusui maka sulit untuk menyusui kembali (relaktasi) Fakta : Ibu dapat menyusui kembali bayinya apabila ibu mempunyai motivasi yang kuat untuk menyusui. Mitos 5 : Ibu kurang percaya diri akan kemampuannya untuk menyusui Fakta : Pada hari pertama setelah melahirkan biasanya ASI yang keluar adalah kolostrum, sebanyak 1 sendok makan. Jumlah yang sedikit itu sudah mencukupi kebutuhan bayi baru lahir. Biasanya ASI mulai lancar pada hari ketiga setelah persalinan. Bila ibu jarang menyusui, maka ASI yang diproduksi hanya sedikit, sebaliknya lebih sering menyusui lebih banyak ASI yang dikeluarkan. Oleh karena itu, ibu perlu dukungan dan dibekali teknik menyusui yang benar. B. Pemecahan Masalah Untuk memecahkan masalah pemberian makanan bayi dan anak usia di bawah dua tahun yang dihadapi di lapangan, petugas perlu melakukan hal-hal sebagai berikut :  Memahami perasaan ibu terhadap kondisi yang sedang dialami,  Memberikan prioritas kepada ibu menyusui untuk mendapatkan distribusi makanan tepat waktu,
  • 4.  Anjurkan ibu agar tenang dan bangkitkan motivasi ibu untuk menyusui bayinya,  Anjurkan ibu agar makan makanan bergizi seimbang yang cukup jumlahnya,  Memastikan ibu mendapat tambahan makanan dan cairan yang mencukupi,  Beri pelayanan dan perawatan kesehatan yang memadai,  Memberikan perhatian khusus dan dukungan terus-menerus pada ibu untuk mengatasi mitos atau kepercayaan yang salah tentang menyusui,  Memberikan penyuluhan pada tokoh masyarakat, tokoh agama dan keluarga yang dapat mendukung ibu untuk menyusui,  Menyediakan tempat-tempat untuk menyusui yang memadai atau pojok laktasi,  Mengkontrol penggunaan dan penyiapan sumbangan susu formula oleh tenaga kesehatan,  Jika ibu bayi tidak ada (meninggal), ibu sakit berat, atau ibu dapat menyusui lagi, maka kepada bayi diberikan alternatif lain yaitu: 1. Mencari kemungkinan donasi ASI dari ibu yang sedang menyusui, 2. Khusus untuk bayi 0-6 bulan dapat diberikan susu formula, dengan menggunakan cangkir dan tidak boleh menggunakan botol atau dot. Susu formula diberikan sesuai dengan petunjuk penggunaan, 3. Susu formula harus dipersiapkan dengan menggunakan air bersih. Apabila tidak tersedia air bersih dapat digunakan air kemasan. 4. Tidak dianjurkan diberikan makanan bentuk lain, 5. Susu kental manis tidak boleh diberikan pada bayi (<1 tahun).
  • 5. Panduan Pemberian Makanan pada Bayi Air Susu Ibu (ASI) ASI adalah awal yang terbaik untuk bayi. ASI eksklusif juga berperan dalam perkembangan kognitif. Pemberian ASI juga sangat bermanfaat bagi kaum ibu, karena telah terbukti bahwa hal ini dapat mengurangi resiko kanker ovarium dan payudara, selain itu juga mengurangi resiko timbulnya diabetes tipe 2 pada para perempuan yang memiliki sejarah diabetes gestasional. Di Australia telah direkomendasikan bahwa bayi sebaiknya hanya diberikan ASI hingga berusia sekitar 6 bulan saat diperkenalkan pada makanan padat. Disarankan pula agar pemberian ASI dilanjutkan hingga usia 12 bulan ke atas, selama diinginkan oleh ibu dan buah hatinya. Jikalau para ibu mengalami masalah dalam pemberian ASI, biasanya hal ini dapat diatasi dengan bantuan dan dukungan dari para profesional di bidang kesehatan, keluarga dan sejumlah organisasi masyarakat. Para ibu juga dapat melanjutkan pemberian ASI saat mereka pulang dari tempat kerja. Karena ASI eksklusif sangat ideal, maka berapapun jumlah ASI yang ada akan sangat bermanfaat bagi bayi dan sang ibu. Jika para ibu memeras dan menyimpan ASI, sangat penting untuk mengikuti prosedur yang tepat agar ASI tetap aman dan higenis. Saran-saran  Dukungan,bantuandananjurantentangpemberianASIeksklusif hinggabayi berusiasekitar6 bulan  MelanjutkanpemberianASI sekaligusmemperkenalkanmakananpadatyangtepathinggausia 12 bulanke atas, selamadiinginkanolehibudanbuahhatinya.
  • 6.  KarenapemberianASIdisarankanpadabayi di bawah6 bulanhingga12 bulanke atas, maka variasi pemberianASIjenisapapunsangat bermanfaatbagi bayi danibu. Saat bayi tidak menerima asupan ASI Jika bayi tidak menerima asupan ASI atau menerima ASI parsial, susu formula bayi komersial sebaiknya diberikan sebagai pengganti ASI hingga usia 12 bulan. Sangat penting untuk menyiapkan dan menyimpan susu botol dengan tepat. Saran-saran  Gunakansusu formulayangberasal dari sususapi hinggausia12 bulan(catatan:semuasusu formulabayi di Australiatelahdilengkapi denganzatbesi).Gunakansusuformulakhusushanya bagi bayi yang tidak dapat menerimaprodukberbasissususapi ataukarenaalasanmedis khusus,budayadanagama (catatan: baiksusukedelai maupunsusuformuladari susukambing dapat digunakansebagai alternatif bagi bayi yangalergi terhadapsusuformuladari sususapi dan tidakdisarankan).  Berikanpengetahuanpadaorangtuatentangpentingnyamenyiapkansusuformulabayi dengan tepatdan mengikuti petunjuksecaraseksama,termasukmenggunakansendoktakaranyang tepatdan tidakmelebihi ataumengurangi takaran.  Bayi tidakmenghadapi resikobakteri C.Sakazakii jikasusuformuladibuatpadasuhusuam-suam kuku(suhutubuh),airyangtelahdirebussebelumnyadandiberikandalamwaktusatujam. Namunbayi beresikoterhadapbakteri jikakondisi memungkinkanbakteri untukberkembang hinggatahap yangberbahaya.Masalahnyaterdapatpada cara penyimpanansusuformulayang tidaktepat(bukanpada saat pembuatan).  Sebaiknyasususapi tidakdiberikansebagai minumanutamauntukbayi di bawahusia12 bulan, sejumlahkecil makananpadatdapatdiberikansebagai tahapperkenalan.  Sama denganpemberianASI,pemberiansusubotol sesuai kebutuhanjugapentinguntuk diketahui.Paraorangtua wajibmewaspadai bahwainformasiyangtercantumpadakemasan susuformulamenyarankanjumlahtertentusesuaiusia,danhanyamerupakanpanduanyang belumtentucocokuntuksemuabayi. Cairan lain untuk bayi Untuk bayi di atas usia 6 bulan atau yang tidak menerima ASI eksklusif, dianjurkan memberi air tetes (sesuai dengan Panduan Ransum Australia) namun air harus sudah direbus dan didinginkan untuk bayi hingga usia 12 bulan. Jus buah dapat mengganggu asupan nutrien makanan padat dan cairan, serta meingkatkan resiko kerusakan gigi. Teh, teh herbal, kopi dan minuman lainnya tidak memiliki manfaat apapun dan memiliki kemungkinan membahayakan bagi bayi. Saran-saran  Bayi denganASIeksklusif tidakmembutuhkancairantambahanhinggausia6 bulan.  Rebusdan dinginkantiapairtetesyangdiberikanpadabayi.Airtawardalambotol (bukanair mineral,airbeningatauairsoda) dapat digunakanjikatetapbersegeluntukmembuatsusu formula,namuntidakterlalupenting.
  • 7.  Cangkirdapat diperkenalkanpadausiasekitar6bulan,untukmelatihkemampuanbayi minum menggunakancangkir.  Jusbuah tidakpentingatautidakdisarankanbagi bayi.Konsumsi jusbuahdapatmengganggu asupanASIatau susu formulabayi.  Jangantawarkan teh,tehherbal,kopi,minumanbersoda,minumanangguratauminuman lainnya.  Susumurni dari spesiesnonmanusiaapapun,misalnyasususapi,susukambingdansusudomba tidakcocok untukbayi,dansebaiknyatidakdiberikansebagai minumanutamasebelumusia12 bulan. Transisi menuju makanan padat Sekitar usia 6 bulan, bayi telah siap untuk makanan, tekstur dan cara pemberian makanan baru, baik secara psikologis maupun perkembangan, dan mereka membutuhkan nutrien lebih daripada yang dapat diberikan ASI atau susu formula saja. Pada usia 12 bulan dianjurkan untuk memberikan variasi makanan bernutrisi dari Lima Kelompok Makanan, seperti yang disebutkan dalam Panduan Makanan Sehat Australia. Saran-saran  Perkenalkanbayi padamakananpadatpadausia sekitar6 bulan,untukmemenuhi meningkatnyakebutuhannutrisi danperkembanganbayi.  Untuk mencegahkekuranganzatbesi,makananbernutrisi mengandungbesi dianjurkanuntuk diberikanpadamakananpertama.Makananmengandungbesi termasuksereal yangdiperkaya zat besi,buburdagingdandagingunggas.Tahu tawar matang dankacang-kacangan/biji-bijian jugamerupakansumberzatbesi.Dibutuhkanperhatianlebihkhususnyapadaransumsayuran untukmemastikanketersediaanzatbesi yangtepat.Hal ini pentingkarenaberhubungandengan perkembanganneuro-kognitif padabayi.  Makanan dapat dikenalkanpadasusunanmakananbernutrisi mengandungzatbesi manasaja yang tercantumdanteksturnyasesuai untuktahapperkembanganbayi.Produksususapi termasukyogurttinggi lemak,kejudanpudingsusumanisdapatdiberikan,namunjangan berikansususapi sebagai minumanutamasebelumusia12 bulan.  Pastikanmakananpadatmemilikitekturyangtepat.Teksturmakananyangdiperkenalkan sebaiknyasesuai dengantahapperkembanganbayi,bertahapdari bubur,teksturkental hingga normal selamaperiode 6-12bulan.  Hindari kacang-kacanganutuhatau makanankeraslainnyauntukmengurangi resikotersedak.  Jangantambahkangula atau madupada makananbayi karenaakan meningkatkanresikokaries gigi.   Hindari jusdan minumandengangulasebagai pemanis.Batasi asupansemuamakanandengan gulatambahan.  Jangantambahkangaram pada makananuntukbayi.Hal ini pentingkarenaginjal bayi belum mampuuntukmengeluarkansisadari garam.  Konsumsi makanandeskresionertanpanutriendengan lemaktersaturasitingkattinggi,guladan atau garam tambahan(misalnyakue,biskuitdankripikkentang) harusdihindari.
  • 8. Sesudah 12 bulan Makanan padat sebaiknya mengandung asupan energi tambahan yang dibutuhkan untuk usia di atas 12 bulan. Menawarkan sebuah variasi makanan bernutrisi dapat membantu memenuhi kebutuhan terhadap nutrien dan menghasilkan kebiasaan makan yang menyehatkan. Saran-saran  Susufull creampasteurisasi dapatditambahkanpadaasupananak-anaksebagai minumanuntuk usiasekitar12 bulandandapat dilanjutkanpadatahunkeduadansesudahnya.Susujenisini merupakansumberterbaikbagi protein,kalsiumdannutrienlain.Janganberikansususapi atau kambingyangtidakdipasteurisasi.   Susurendahlemak(sususkimdansusudengan2-2,5% lemak) tidakdianjurkanuntukbayi hinggadua tahunpertamanya.   Kedelai (kecualiprodukyangdilengkapikedelai dansusuformulakedelai untukindikasispesifik), dan susualternatif yangtidakmemilikinutrisi lengkapataususupengganti (misalnyasusu kambing,susudomba,susukelapa,susualmon) tidaktepatdiberikansebagai pilihanselainASI, susuformulaatau sususapi murni pasteurisasi padabayi hinggaduatahunpertamanya.  Berasdan susuoat dapat diberikanpadausiasesudah12 bulan,selamamengandunglemak cukuptinggi,varietasgizi tambahan(sekurang-kurangnya100 mg kalsiumper100 ml) dan sejumlahbentukalternatif dari proteindanvitaminB12.Produksemacamini cocokdiberikan pada bayi di bawah pengawasanprofesional.  Susumasa perkembangandansuplemenmakanandanataumakanankhusustidakdibutuhkan olehanak-anakyangsehat.  Bayi usia12 bulandansesudahnyasebaiknyamengkonsumsi makananyangsesuai dengan PanduanRansumMakanan AustraliaSusudanminumanlainnyasebaiknyaditawarkan dalam cangkirdaripadabotol. Pengawasan terhadap pemberian makanan pada bayi Semua makanan untuk bayi sebaiknya bernutrisi dan diberikan dengan cara yang aman. Makanan untuk bayi sebaiknya bebas dari patogen dan memiliki kuantitas, ukuran dan tekstur yang sesuai. Bayi sebaiknya diawasi saat pemberian makanan. Menyangga botol di mulut bayi dan meninggalkan bayi untuk minum dari botol tanpa pengawasan sebaiknya dihindari, karena bayi mungkin akan jatuh tertidur dengan puting botol dalam mulut mereka, yang menimbulkan resiko tersedak, infeksi telinga dan karies gigi. Saran-saran  Simpanmakanandenganseksamadansiapkanlahsecarahigenis  Untuk mencegahbotulisme (keracunan),janganberikanmadupadabayi berusiadi bawah12 tahun.
  • 9.  Untuk mencegahkeracunanbakteri,masaksemuatelurseluruhnya(misalnyasampai bagian putihdankuningtelurmatang) danjangan gunakanprodukyangtidakdimasakdan mengandungtelurmentahmisalnyaeskrimataumayonaise rumahan.  Makanan keras,kecil,bulatdan/ataumakananyang lengkettidakdirekomendasikankarena menyebabkantersedakdanmenimbulkansendawa.  Pastikanbayi danbatitadalam pengawasansaatmakanatau minumsusu.  Hindari pemberiansusupadabayi menggunakanbotol berpenyangga Nutrisi dalam tahun kedua kehidupan Makan dengan sehat sangat penting untuk tahun kedua kehidupan dan membangun dasar yang tepat secara nutrisi pada masa kanak-kanak. Makanan sebaiknya mengandung energi dan nutrien yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang, memiliki cita rasa, menimbulkan rasa senang dan penerimaan terhadap makanan keluarga yang berbeda, serta disertai dengan menanamkan sikap dan tindakan yang dapat membentuk dasar bagi pola makan yang baik bagi kesehatan sepanjang hayat.