2. CPD
CPD adalah kombinasi pendekatan, ide dan teknik yang
membantu untuk mengatur pembelajaran sendiri dan
mengembangkan diri.
IDI Program CPD. Tujuan:
1) mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme
seorang dokter (berkualitas dan beretika) sesuai dengan
standar kompetensi global;
2) terajaminnya suatu penyelenggaraan pelayanan
kedokteran yang bermutu melalui upaya sertifikasi dokter.
Life Long Learning E- Learning
3. Teachered-
Centered
Learning
Student-
centered
learning
Pembelajar dewasa yg mengontrol pembelajarannya
learning E-learning Life Long Learning Process.
Nagandla BA. Academic Staff Perspectives Towards Adoption of E-learning at Melaka Manipal Medical College: Has E-
learning Redefined our Teaching Model?
4. 1990 Seatler
10 thn
kmdn
Akhir abad
ke-20
referensi awal
integrasi
teknologi dalam
pendidikan
kedokteran di
United States
Information
communication
technologies
(ICT) dipakai
sebagai metode
dalam kelas
(radio, Televisi
dan komputer)
Berkembang
pesat
Pemakaian
internet dalam
perangkat
handphone,
tablet dan mini
laptops
Technology in higher education and
medical education
I
Masego B. Kebaetse, Oathokwa Nkomazana and Cecil Haverkamp ntegrating eLearning to Support Medical Education at
the New University of Botswana School of Medicine
5. E-learning merupakan integrasi antara
teknologi pendidikan dan materials.
- office programs: efek yang kurang pada
strategi belajar mengajar
- managed learning enviroments: instructur
mengajar semua sesi di ruangan kelas dengan
tambahan penggunaan teknologi (Web-based
activities, multimedia simulations, virtual labs,
and online exams).
Parlakkilic. Change Management in Transition to E-learning System. Qualitative and Quantitative Methods in Libraries
(QQML) 3:637 –651, 2014
6. Konsep baru ‘blended learning’ adalah
kombinasi teknologi e-learning dan
metode pembelajaran tradisional.
Kuliah dengan cara tutorial secara
online
- Synchronous learning: dimana
pengajar dan mahasiswa berinteraksi
dalam waktu yang sama meskipun
berbeda letak geografi
- Asynchronous learning: dimana
pengajar dan mahasiswa berinteraksi
dan berpartisipasi dalam proses
pendidikan dalam waktu yang berbeda
Parlakkilic. Change Management in Transition to E-learning System. Qualitative and Quantitative Methods in Libraries
(QQML) 3:637 –651, 2014
7. “just-in-time” learning adalah akses
internet pada teks, textbooks atau artikel
penelitian dalam database virtual, Pub
med atau digital repositories seperti
laptop, palmtops atau komputer.
Pembelajar (calon dokter/klinisi yang
sibuk) menemukan jawaban sesuai
masalah klinis yang dihadapi.
Nagandla BA. Academic Staff Perspectives Towards Adoption of E-learning at Melaka Manipal Medical College: Has E-
learning Redefined our Teaching Model?
8. Menjawab Tantang Pendidikan
kedokteran :
- Belajar dalam rural setting dan non-
classroom setting
- Meningkatkan akses pada resourches
dan untuk menunjang kerjasama dan
komunikasi antara pembelajar dan
experts
I
Masego B. Kebaetse, Oathokwa Nkomazana and Cecil Haverkamp ntegrating eLearning to Support Medical Education at
the New University of Botswana School of Medicine
9. ppt slide, rekaman
kuliah, video,
webinars and
webcasts, diskusi
kasus klinik,
link eksternal untuk
rekomendasi
websites, jurnal
online dan forum
diskusi bagi
mahasiswa
sumber
pembelajaran kalender
akademik,
jadwal,
timetable, hasil
ujian.
Informasi
lain:
The e-learning strategies
Nagandla BA. Academic Staff Perspectives Towards Adoption of E-learning at Melaka Manipal Medical College: Has E-
learning Redefined our Teaching Model?
Moodle
Pengembangan
kelas
10. Penelitian croos sectional di Malaka
Manipal College tahun 2009
49% staf menggunakan MODDLE ( modular-
object oriented dynamic learning enviroment)
65.4% memiliki pendapat positif penggunaan E-
learning.
34.6% berpendapat E-learning memakan waktu
dan sulit dioprasionalkan setelah dianalisis
berhubungan signifikan dengan ketrampilan
penggunaan komputer (p<0.05)
Hasil menunjukkan dibutuhkan pelatihan formal
untuk menunjang e-learning untuk bisa
melakukan transisi dari metode tradisional
kepada blended approach.
Nagandla BA. Academic Staff Perspectives Towards Adoption of E-learning at Melaka Manipal Medical College: Has E-
learning Redefined our Teaching Model?
11. Peranan Staf pengajar dalam
E-learning
Suksesnya e-learning di pendidikan
sarjana tergantung pada pelatihan staf
pengajar sebagai administrator
penggunaan e-learning dan tanggung
jawab mempersiapkan mahasiswa untuk
belajar menjadi pembelajar life long
learning.
Parlakkilic. Change Management in Transition to E-learning System. Qualitative and Quantitative Methods in Libraries
(QQML) 3:637 –651, 2014
12. Perubahan management
The focus of change management is
on attitudes and behaviours and the
objective is to win the battle for the
“hearts and minds” of all the people
within the organization
(Brandon, 2007).
Parlakkilic. Change Management in Transition to E-learning System. Qualitative and Quantitative Methods in Libraries
(QQML) 3:637 –651, 2014
13. Langkah-langkah dalam
mengadopsi sistem E-learning
Needs
Assessment
Planning
Realization of
the e-learning
system
User training
and
adaptation:
Parlakkilic. Change Management in Transition to E-learning System. Qualitative and Quantitative Methods in Libraries
(QQML) 3:637 –651, 2014
14. Langkah I- Needs Assessment:
1. Merancang suatu materi dalam web
membutuhkan pengajar terlatih sebagai
koordinator web di setiap departemen.
2. Memilih konten sistem managemen,
program lain dan software.
3. Mengatur hardware dan infrastruktur.
4. Melaksanakan Project.
5. Terakhir memastikan sistem akses
digunakan dengan pemberian privasi,
diketahui copyrightnya dan aman
15. Langkah II- Planning
Setelah analisis kebutuhan melakukan
perencanaan konten sistem
managemen mana yang dipilih (Moodle,
PHP and MYSQL), a virtual classroom
application (Open meetings), dan
dynamic web page creation application
(Joomla) atau token based certificated
internet access system.
16. Langkah III- Realization of the e-
learning system
Sesuai fase perencanaan, memilih open
software, hardware seperti; servers,
koneksi internet dan other utilities were
installed. Software dan platforms diinstal
dan dicoba terlebih dahulu
17. Langkah IV- User training dan
adaption
Terdiri dari 5 kategori:
Pengajar, asisten pengajar, mahasiswa,
pekerja di RS dan koordinator pengelola
web
18. Pengajar dan Asisten Pengajar
• Dilatih selama 8 jam setiap orang untuk
menggunakan Moodle, dan prinsip
mendesain konten
Koordinator pengelola Web
• Dilatih selama 8 jam untuk mengelola
Jommla dan desain dasar web.
Mahasiswa dan pekerja di RS
• Dilatih selama 4 jam setiap orang untuk
mengaplikasjkan Moodle dan portal.
20. International Medical University,
Malaysia
67 mahasiswa tingkat akhir berperan
sebagai anggota dalam grup Facebook
dengan durasi Agustus 2011 sampi Januari
2012.
51 mahasiswa 76% sebagai anggota
aktif. Artinya mereka memberi pertanyaan,
memberikan materi untuk diskusi, menulis
komentar dan opini atau secara simpel
memberikan tanda “likes” pada postingan
dalam grup.
21. HASIL PENELTIAN
Menunjukkan peningkatan experiential
learning dengan memberikan
mahasiswa forum supervisi untuk
merefleksikan interaksi mereka dengan
pasien.
Cara memotivasi mahasiswa dalam
belajar dengan menggunakan sesuatu
yang familiar seperti Facebook untuk
interaksi sosial.
Menon V. Using a Facebook Group for interactive clinical learning. . IeJSME : 6(1) 21-23:2012
22. Social Media and Healthcare Education:
The Students’ Views and Levels of Usage
Survey oleh Google Doc,
303 mahasiswa response rate of 90%.
Dengan lima poin Likert
Responden: 82 mahasiswa kedokteran
tahun pertama , 61 mahasiswa di tahun
kedua, 58 mahasiswa farmasi tingkat
pertama dan 102 mahasiswa perawat
tahun kedua.
HASIL: Smart Phone digunakan bukan
hanya untuk bermain tapi dalam
pembelajaran (82%). Whatsapp alat yang
paling populer digunakan untuk belajar
Yucel K, et al. Social Media and Healthcare Education: The Students’ Views and Levels of Usage. ICME
2015. International Conference on Medical Education October 15-18, 2015 – Istanbul, Turkey
23. THE USE OF WHATSAPP TO CREATE
"MOBILE LEARNING BUBBLES"
Teoh CM. Ng J, Kee A, Phua J, Lim TK. The use of whatsapp to create “mobile learning bubbles” 13th
Asia Pacific Medical education Confrance (APMEC). P98-9.
24. Teoh CM. Ng J, Kee A, Phua J, Lim TK. The use of whatsapp to create “mobile learning bubbles” 13th
Asia Pacific Medical education Confrance (APMEC). P98-9.
Penggunaan grup Whatsapp untuk memfasilitasi komunikasi
di antara klinisi yang sibuk dengan tujuan perawatan pasien.
Penelitian ini mendukung penggunaan Whatsapp untuk
menciptakan ‘mobile learning bubbles’ untuk meningkatkan
Work-baased learning di klinik
25. PENERAPAN DI UNSRAT
KBK UNSRAT sejak tahun 2007.
Belum ada E-Learning di UNSRAT
Butuh persiapan yang besar: dana,
SDM (operator IT di setiap departemen)
dan Pelatihan managemen di seluruh
civitas.
Penggunaan grup FB dan Whatsapp
dalam proses belajar mengajar.
26. Kenapa Diterapkan??
Setiap angkatan mahasiswa di UNSRAT
memiliki grup FB, Whatsapp, LINE,
PATH, dll.
Setelah pendidikan mahasiswa
banyak yang bekerja di daerah rural
Merupakan kesempatan untuk
mengembangkan Life-long learning
dengan berdiskusi, memberikan bahan
pengajaran, pertukaran informasi.
HOTSPOT UNSRAT
27. Penggunaan grup FB, WA melalui
SMARTPHONE
Mahasiswa:
Diskusi mahasiswa dgn
pengajar dan pemberiaan
Feedback individu oleh
pengajar yang sulit dilakukan
dengan tatap muka.
Ikatan Alumni UNSRAT:
Memberikan masukan dalam
penanganan pasien kepada
alumni yang bekerja di daerah
yang terpencil,
menginformasikan berbagai
Seminar, Workshop, pelatihan
untuk CPD.
Staf Pengajar:
Diskusi antar staf pengajar
(mengatasi kendala kesibukan
staf sehingga sulit untuk
berdiskusi dengan tatap muka).
Pimpinan Fakultas:
Mensosialisasikan berbagai
keputusan, program,
pertemuan, dll selain disebarkan
melalui surat.
Undangan eksternal dari
Simposium dan Workshop
Seluruh Civitas
Akademika
UNSRAT
28. KESIMPULAN
Kemajuan Teknologi dan Informasi
merupakan kesempatan Pendidikan
kedokteran untuk memudahkan
mengontrol pembelajarannya dan
menjangkau ke tempat-tempat yang sulit
dijangkau
Penggunaan E-learning, FB dan WA
memudahkan pencapaian Life long
learning.