Dokumen tersebut merangkum prosedur resusitasi bayi baru lahir untuk penolong persalinan, mulai dari persiapan, penilaian sebelum lahir, langkah awal resusitasi, ventilasi, hingga asuhan pasca resusitasi. Prosedur ini bertujuan untuk menolong bayi yang mengalami asfiksia saat lahir.
2. Manajemen Asfiksia
• Prosedur Resusitasi Bayi Baru Lahir
merupakan bagian dari
Asuhan Kala Dua untuk
penolong tunggal persalinan dan
menjadi pelengkap untuk menolong
bayi dengan risiko Asfiksia
www.themegallery.com
4. Manajemen Asfiksia
www.themegallery.com
b
3 lembar
handuk /
kain bersih,
kering
-mengeringkan
-menyelimuti
-ganjal bahu
d
Alat
penghantar
udara /
oksigen
-Tabung-sungkup
-Balon-sungkup
c
Alat
pengisap
lendir
- bola karet
- pengisap
DeLee
e
Lampu /
petromak
60 watt
dengan jarak
dari lampu ke
bayi sekitar 60
cm
Antisipasi bayi baru lahir dengan asfiksia
(lihat kondisi ibu dengan risiko tinggi asfiksia pada bayi)
PERSIAPAN
6. Penilaian - Keputusan -
Tindakan
www.themegallery.com
Jika salah satu jawaban adalah “TIDAK,”
lakukan LANGKAH AWAL resusitasi BBL
di tempat resusitasi
Lihat SLIDE berikutnya,
jika AIR KETUBAN TIDAK JERNIH
(BERCAMPUR MEKONIUM)
7. JIKA AIR KETUBAN BERCAMPUR MEKONIUM
www.themegallery.com
Jika tidak bernapas,
lakukan isap lendir
terlebih dahulu,
buka mulut lebar,
usap mulut, isap lendir
dari mulut lalu hidung,
potong tali pusat, tidak
diikat & dibubuhi apapun,
kemudian lengkapi
Langkah Awal
Resusitasi BBL
Jika menangis
atau bernapas,
potong tali pusat
dengan cepat,
tidak diikat dan
tidak dibubuhi apapun,
dilanjutkan dengan
Langkah Awal
Resusitasi BBL
8. Kehamilan 32 minggu:
peningkatan kartilago
lengkung luar daun
telinga
Kehamilan 36 minggu-matur:
daun telinga kaku, lengkung
terbentuk baik
Telinga
Cukup Bulan ?
1
9. Kehamilan 32 minggu:
areola terlihat,
jaringan payudara kecil
Kehamilan 36 minggu:
areola terlihat baik,
nodul payudara
Payudara
Cukup Bulan ?
1
10. Genitalia perempuan
Kehamilan 36 minggu-matur:
labia mayora hampir
menutupi labia minora
Kehamilan 32 minggu:
Deposit lemak pada
labia mayora meningkat
Cukup Bulan ?
1
11. Kehamilan 32 minggu:
testis turun, ruga pada
sebagian skrotum
Kehamilan 36 minggu-matur:
testis sudah turun,
pigmentasi skrotum meningkat
Genitalia laki-laki
Cukup Bulan ?
1
12. Kehamilan 32 minggu:
rajah pada 1/3 anterior
telapak kaki
Kehamilan 36 minggu-matur:
rajah pada hampir seluruh
telapak kaki
Rajah telapak kaki
Cukup Bulan ?
1
16. Pra Langkah Awal
• Sambil memotong tali pusat,
beritahu ibu dan keluarga bahwa bayi
mengalami masalah
(seperti telah diprediksi sebelumnya)
sehingga perlu dilakukan tindakan
resusitasi.
Minta ibu dan keluarga memahami
upaya ini dan minta mereka ikut
membantu mengawasi ibu
www.themegallery.com
17. Langkah Awal
www.themegallery.com
Keringkan bayi (dengan sedikit tekanan) dan gosok
muka/dada/ perut/punggung bayi sebagai rangsangan
taktil untuk merangsang pernapasan. Ganti kain yang
basah dengan kain bersih dan kering. Selimuti bayi
dengan kain kering. Biarkan muka dan dada terbuka
Selimuti bayi dengan handuk/kain yang diletakkan
di atas perut ibu atau sekitar 45 cm dari perineum,
bagian muka & dada bayi tetap terbuka.
Letakkan bayi di tempat resusitasi
Posisikan kepala bayi pada posisi menghidu yaitu
kepala sedikit ekstensi dengan mengganjal bahu
pakai handuk/kain setebal + 3 cm
Reposisikan kepala bayi
Isap lendir dari mulut < 5 cm lalu hidung < 3 cm
18. Langkah Awal
• Langkah Awal dilakukan dalam waktu < 30
detik
• Nilai hasil langkah awal, buat keputusan
dan lakukan tindakan :
– Jika bernapas spontan dan teratur dan atau
menangis kuat dan atau bergerak aktif,
lakukan asuhan pasca resusitasi
– Jika tidak bernapas spontan atau megap-
megap, lakukan ventilasi
www.themegallery.com
19. Ventilasi
• Ventilasi dapat dilakukan dengan tabung dan sungkup
ataupun dengan balon dan sungkup. Langkah-langkah
pokoknya sama.
• JIka menggunakan tabung dan sungkup:
– Udara sekitar harus dihirup ke dalam mulut dan hidung
penolong kemudian dihembuskan lagi ke jalan napas bayi
melalui mulut-tabung-sungkup
– Untuk memasukkan udara baru, penolong harus
melepaskan mulut dari pangkal tabung untuk menghirup
udara baru, kemudian memasukkannya kembali ke jalan
napas bayi (bila penolong tidak melepas mulutnya dari
pangkal tabung, mengambil napas dari hidung dan
langsung meniupkan udara, maka yang masuk adalah
udara ekspirasi dari paru penolong)www.themegallery.com
20. Ventilasi
• Sisihkan kain yang menutup bagian dada
agar penolong dapat menilai pengembangan
dada bayi waktu dilakukan peniupan udara
• Uji fungsi tabung dan sungkup atau balon dan
sungkup dengan jalan meniup pangkal tabung
atau menekan balon sambil menutup
sungkup dengan telapak tangan
• Pasang sungkup melingkupi hidung, mulut
dan dagu (perhatikan perlekatan sungkup
dengan kulit muka bayi)
www.themegallery.com
21. Ventilasi Percobaan
• Tiup pangkal tabung atau tekan balon 2 kali dengan
tekanan 30 cm air untuk mengalirkan udara ke
jalan napas bayi
Perhatikan gerakan dinding dada
– Naiknya dinding dada mencerminkan mengembangnya
paru dan udara masuk dengan baik
– Jika dinding dada tidak naik/mengembang periksa:
• Perlekatan sungkup, adakah kebocoran?
• Posisi kepala, apakah dalam posisi menghidu?
• Apakah ada sumbatan jalan napas oleh lendir
pada mulut atau hidung?
Lakukan koreksi dan ulangi ventilasi percobaan
www.themegallery.com
22. Ventilasi Definitif -
Penilaian
Setelah ventilasi percobaan berhasil maka lakukan
ventilasi definitif/lanjutan dengan jalan meniupkan udara
dengan tekanan 20 cm air, frekuensi 20 kali dalam
waktu 30 detik.
Nilai hasil ventilasi, buat keputusan & lakukan tindakan:
Jika setelah 30 detik pertama bayi bernapas spontan dan
teratur dan atau menangis kuat dan atau bergerak aktif,
lakukan asuhan pasca resusitasi
Jika setelah 30 detik pertama bayi belum bernapas
spontan atau megap-megap, lanjutkan tindakan ventilasi
Jika bayi mulai bernapas tetapi disertai dengan tarikan
atau retraksi dinding dada bawah maka segera rujuk ke
fasilitas rujukan sambil tetap melakukan ventilasi
www.themegallery.com
23. Ventilasi Definitif -
Penilaian
• Jika bayi belum bernapas spontan atau megap-
megap, lanjutkan ventilasi 20 kali dalam 30
detik selanjutnya dan lakukan penilaian ulang
lihat slide sebelumnya
– Jika bayi tidak bernapas dan telah di resusitasi lebih
dari 2 menit siapkan rujukan nilai denyut jantung,
lanjutkan ventilasi
– Jika 10 menit kemudian, bayi tetap tidak bernapas
dan tidak ada denyut jantung pertimbangkan untuk
menghentikan resusitasi
www.themegallery.com
30. Asuhan Pasca Resusitasi
• Jika Resusitasi berhasil lakukan:
– Pemantauan tanda bahaya
– Pencegahan hipotermi
– Inisiasi menyusu dini
– Pemberian vitamin K1
– Pencegahan infeksi (pemberian antibiotika
salep mata, imunisasi hepatitis B)
– Pemeriksaan fisik
– Pencatatan dan pelaporan
www.themegallery.com
31. Asuhan Pasca Resusitasi
• Jika Perlu Rujukan lakukan:
– Konseling merujuk bayi beserta ibu dan keluarga
– Lanjutkan resusitasi
– Pemantauan tanda bahaya
– Pencegahan hipotermi
– Inisiasi menyusu dini
– Pemberian vitamin K1
– Pencegahan infeksi (pemberian antibiotika salep
mata, imunisasi hepatitis B)
– Pemeriksaan fisik
– Pencatatan dan pelaporan
www.themegallery.com
32. Asuhan Pasca Resusitasi
• Jika Resusitasi Tidak Berhasil
lakukan:
– Konseling pada ibu dan keluarga
– Berikan petunjuk perawatan payudara
– Pencatatan dan pelaporan
www.themegallery.com
33. Dekontaminasi
• Lakukan dekontaminasi seluruh peralatan
yang telah digunakan
– Pengisap lendir direndam setelah dibilas
dengan larutan klorin 0,5% dengan semprit
– Rendam sungkup dengan larutan klorin 0,5%
– Rendam semua kain yang telah dipakai
dengan larutan klorin 0,5%
www.themegallery.com
34. Catatan Medik
• Catat secara rinci:
– Kondisi saat lahir
– Waktu dan langkah resusitasi
– Hasil resusitasi
– Bila resusitasi gagal, apa penyebabnya
– Keterangan rujukan apabila dirujuk
www.themegallery.com