SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 52
Baixar para ler offline
1
Muh. Khamdan
MODUL DIKLAT e-LEARNING
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
2014
ii Manajemen Perubahan
e-Learning Reformasi Birokrasi iii
Muh. Khamdan
iv Manajemen Perubahan
e-Learning Reformasi Birokrasi v
DAFTAR ISI
Daftar Isi v
Kata Pengantar vii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Deskripsi Singkat 1
B. Hasil Belajar 3
C. Indikator Hasil Belajar 3
D. Petunjuk Belajar 4
E. Materi Pokok 5
F. Manfaat 6
BAB II PENGERTIAN, FAKTOR PENGARUH
DAN TUJUAN RUBAHAN 9
A. Melakukan Perubahan atau Punah 9
B. Mengapa Harus Berubah 13
1. Faktor Eksternal 13
2. Faktor Internal 15
C. Untuk Apa Perubahan 18
D. Latihan 25
E. Rangkuman 26
BAB III TAHAPAN PERUBAHAN
DAN RANCANGAN PERUBAHAN 27
A. Tahapan Perubahan 27
vi Manajemen Perubahan
B. Merancang Proyek Perubahan 34
BAB IV PENUTUP 43
Daftar Pustaka
e-Learning Reformasi Birokrasi vii
KATA PENGANTAR
Perubahan birokrasi merupakan fakta
sosial yang akan terus berkembang di setiap
periodesasi masyarakat Indonesia seiring
dengan munculnya birokrasi kekuasaan itu
sendiri. Perubahan birokrasi yang sedang
berjalan dalam terminologi reformasi birokrasi
di Indonesia sesungguhnya diarahkan pada
upaya terciptanya goodgovernance dalam rangka
membentuk “Indonesia Baru, Indonesia Hebat”.
Hal mendasar dalam proses perubahan
birokrasi adalah membangun keseluruhan
komponen bangsa untuk memiliki posisi,
peran, dan kemampuan yang diperlukan untuk
suatu proses pembangunan yang dinamis dan
berkelanjutan. Oleh karenanya, perubahan yang
dilakukan komponen satu tentu akan berpotensi
mempengaruhi perubahan komponen lain
sehingga melahirkan adanya perubahan dalam
kebudayaan masyarakat itu sendiri. Hal
demikian setidaknya bersesuaian dengan
pendapat sosiolog abad pertengahan yang
dilahirkan pada 1332 M, Ibnu Khaldun, bahwa
perubahan akan selalu beriringan dengan
tingkat kemampuan berfikir masyarakat.
viii Manajemen Perubahan
Perubahan sosial demikian meliputi semua
dimensi kehidupan masyarakat, baik perubahan
cara berfikir dan interaksi masyarakat yang
semakin rasional, perubahan sikap dan orientasi
pelayanan yang semakin baik, perubahan tata
cara kerja yang dilandasi pembagian kerja
sesuai kompetensi yang jelas, serta adanya
kelembagaan yang demokratis dengan adanya
penghargaan prestasi yang terukur. Dalam
konteks perubahan birokrasi, tentu sangat perlu
adanya usaha-usaha serius agar reformasi
birokrasi dan perubahan paradigma birokrasi
menjadi berkelanjutan dalam transisi yang baik.
Perubahan sosial sesungguhnya adalah
catatan tentang masyarakat atau peradaban
dunia, yang menjelaskan tentang perubahan-
perubahan lingkungan sosial yang terjadi,
perihal watak manusia sebagaimana keramah-
tamahan dan solidaritas golongan maupun
konflik-konflik dalam pembagian kekuasaan.
Oleh karena itu, hakikat manajemen
perubahan adalah bagaimana kemampuan
untuk melakukan perubahan-perubahan yang
sesuai dengan tuntutan zaman untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Dalam hal birokrasi,
tentu adanya pelayanan yang lebih baik menuju
Indonesia Baru.
e-Learning Reformasi Birokrasi ix
Depok, Agustus 2014
Penulis
1
Manajemen Perubahan
1
Selamat Datang Para
Agen Perubahan! Dalam
Diklat e-Learning Reformasi
Birokrasi, mata Diklat
“Manajemen Perubahan”.
Pastikan bahwa Anda
adalah bagian dari
perubahan itu sendiri. Jika
siap untuk berubah dan
melakukan perubahan,
maka simak penjelasan di
bawah ini secara cermat.
A. Deskripsi Singkat
Perubahan merupakan tuntutan kehidupan
yang mau tidak mau harus dialami dan harus
dilakukan oleh semua makhluk Tuhan. Kehidupan
itu jugalah bentuk dari perubahan, diawali adanya
sperma, janin alam kandungan, bayi yang
terlahirkan, tumbuh kembang anak-anak, serta
perkembangan remaja, masa tua, dan akhirnya mati.
2
e-Learning Reformasi Birokrasi
Hal itu pulalah yang dihadapi suatu organisasi,
baik organisasi pemerintah maupun organisasi
swasta. Untuk menjaga keberlangsungan hidup,
suatu organisasi harus siap menghadapi adanya
perubahan kondisi lingkungan, perkembangan
sosial masyarakat, dan perubahan struktur
organisasi itu sendiri. Jika tidak dapat beradaptasi
dan tidak melakukan perubahan, maka nasib
kepunahan tentu dapat teralami sebagaimana
Dinosaurus yang hilang dari zaman purba.
Tepat tidaknya keputusan perubahan yang
diambil tentu harus memperhatikan lingkungan
strategis yang mempengaruhi harus dilakukannya
perubahan itu dilakukan. Oleh sebab itu, pimpinan
maupun sang pendobrak perubahan harus memiliki
kemampuan khusus sekaligus berperan sebagai
penganalisa keadaan sebelum, saat berlangsung, dan
proyeksi masa depan dengan melakukan perubahan.
Organisasi merupakan sistem dan bentuk
hubungan antara wewenang dan tanggung jawab,
antara atasan dan bawahan untuk tercapainya
tujuan yang sudah ditetapkan dengan cara yang
paling efisien. Hubungan antara atasan dan
bawahan, antara unit kerja dalam organisasi tersebut
terdapat kerja sama dan saling pengertian yang
sebaik-baiknya. Mengingat pentingnya kerja sama
dan saling pengertian dalam rangka mencapai
tujuan organisasi, maka hubungan atau komunikasi
3
Manajemen Perubahan
perlu diatur atau ditetapkan secara melembaga,
sehingga mewujudkan suatu jaringan hubungan
yang tetap dalam organisiasi.
Dengan demikian, dilaksanakannya perubahan
yang teratur dalam organisasi harus diiringi
terbangunnya organisasi yang solid dan saling
menguatkan dalam jalinan kerjasama yang baik.
Dalam hal ini, kebutuhan adanya perubahan yang
baik harus didukung adanya anggota organisasi
yang memiliki kemampuan berfikir inovatif,
kemampuan membangun jaringan tim kerja yang
baik, sekaligus kemampuan menganalisa tantangan
dalam alternatif pemecahan masalah yang tepat.
B. Hasil Belajar
Setelah mempelajari tentang mata Diklat
“Manajemen Perubahan” ini, peserta Diklat
diharapkan mampu menyusun rencana perubahan
dengan sistematis dan terukur.
C. Indikator Hasil Belajar
Setelah mempelajari Mata Diklat Manajemen
Perubahan ini, peserta diharapkan dapat:
1. Memahami pengertian manajemen perubahan,
faktor pengaruh dan tujuan perubahan.
2. Mengidentifikasi tahapan-tahapan perubahan
4
e-Learning Reformasi Birokrasi
3. Membuat format dan rencana perubahan.
Dengan mempunyai kompetensi tersebut,
peserta Diklat memperoleh manfaat bagaimana
menyusun rancangan perubahan dan merencanakan
tahapan-tahapan sesuai dengan ukuran
keberhasilannya.
D. Petunjuk Belajar
Anda sebagai pembelajar sekaligus Calon Agen
Perubahan, agar dalam proses pembelajaran mata
Diklat Manajemen Perubahan dapat berjalan lebih
lancar, dan indikator hasil belajar tercapai secara
baik, Anda disarankan mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Bacalah secara cermat, dan pahami indikator hasil
belajar (tujuan pembelajaran) yang tertulis pada
setiap awal bab, karena indikator belajar
memberikan tujuan dan arah. Indikator belajar
menetapkan apa yang harus Anda capai.
2. Pelajari setiap bab secara berurutan, mulai dari
Pendahuluan sampai dengan Penutup, serta
bangunlah semangat diskusi dalam forum e-
learning yang disediakan.
3. Laksanakan secara sungguh-sungguh dan tuntas
setiap tugas pada setiap akhir bab, maupun ujian-
5
Manajemen Perubahan
ujian dalam proses pembelajaran e-learning yang
berlangsung
4. Keberhasilan proses pembelajaran dalam mata
Diklat ini tergantung pada kesungguhan Anda.
Untuk itu, belajarlah baik secara mandiri maupun
berkelompok secara seksama. Untuk belajar
mandiri, Anda dapat berkomunikasi dengan
pengajar maupun komunitas diklat e-learning itu
sendiri.
5. Anda disarankan mempelajari bahan-bahan dari
sumber lain, seperti yang tertera pada Daftar
Pustaka pada akhir modul ini, dan jangan segan-
segan bertanya maupun minta pendapat kepada
siapa saja yang mempunyai kompetensi dalam
melakukan perubahan.
Baiklah, selamat belajar!, semoga Anda sukses
menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang
diuraikan dalam mata Diklat ini dalam upaya
membangun perubahan di lingkungan Anda.
E. Materi Pokok
Materi pokok yang dibahas dalam modul ini
adalah:
1. Pengertian Manajemen Perubahan
2. Faktor Pengaruh dan Tujuan Perubahan
3. Identifikasi Tahapan Perubahan
4. Rencana Membuat Perubahan
6
e-Learning Reformasi Birokrasi
F. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dengan
mempelajari modul ini adalah:
1. Peserta diklat dapat lebih memahami
pengertian, manajemen perubahan, faktor
pengaruh dan tujuan perubahan
2. Peserta diklat dapat mengidentifikasi tahapan-
tahapan perubahan
3. Peserta diklat dapat membuat format dan
rencana perubahan.
9
Manajemen Perubahan
2
“Hasil yang luar biasa hanya bisa didapatkan dengan
cara yang tidak biasa”
A. Melakukan Perubahan atau Punah
Apa yang membuat suatu perusahaan maupun
negara lebih maju daripada perusahaan atau negara
lain? Tentu ini adalah pertanyaan yang sering
ditanyakan namun sering juga ditanyakan. Sebagai
ilustrasi, apa yang membuat Google menjadi besar
dalam memainkan peran komunikasi?
Setelah membaca bab ini,
peserta diharapkan dapat
menjelaskan pengertian
manajemen perubahan, faktor
pengaruh dan tujuan perubahan
10
e-Learning Reformasi Birokrasi
GOOGLE, Bisnis Rahmatan Lil Alamin
Google, memberi kemanfaatan yang
luar biasa kepada umat manusia melalui
mesin pencari Google Search, layanan
surat elektronik (email) berupa Gmail,
dan layanan video sharing tanpa batas
berupa Youtube.
Siapapun, dimanapun, dan kapanpun
rasanya sudah sangat tergantung kepada
mesin pencari Google. Capaian besar
yang telah menciptakan budaya baru
dalam kehidupan manusia ini secara
otomatis wujud bahwa Google sudah
memberikan excellent value kepada
konsumen dengan menyediakan segala
kebutuhan serta kemudahan bagi seluruh
manusia untuk berkomunikasi dalam
dunia internet.
Inilah salah satu bentuk keunikan
bisnis yang menjangkau seluruh umat
manusia, dan memberikan kemudahan
bagi seluruh umat manusia di muka bumi
(rahmatan lil alamin).
11
Manajemen Perubahan
Pada umumnya perubahan yang dilakukan
seseorang atau perusahaan tertentu hanya terfokus
pada pemenuhan selera konsumen. Lebih dari itu,
perubahan harus dilakukan dengan kemampuan
memprediksi kondisi di masa depan agar konsumen
mengikuti dari hasil perubahan yang dilakukan.
Dalam gambaran perkembangan bisnis Google,
tentu tidak akan berkembang jika Google hanya
terfokus pada segemen bisnis mesin pencarian data.
Dalam segmen bidang tersebut, tentu akan dijumpai
lawan-lawan mesin pencari lain yang sudah merajai,
yaitu Yahoo. Oleh karena itu, terobosan-terobosan
inovatif akhirnya dilahirkan ketika perusahaan
Google menyediakan situs sharing video tanpa
bayar berupa Youtube.
Faktor kunci perubahan yang dilakukan
ternyata bukan kekayaan finansial, bukan kekayaan
alam, atau strategi pemasaran yang tiada henti.
Tetapi karakter yang kuat untuk menghasilkan
inovasi produk yang menjadi pemandu perjalanan
bisnis Google.
Dengan berkaca dari perusahaan internasional
tersebut, jika ingin membangun suatu perubahan
maka tidak ada kata lain adalah membangun
karakter inovasi dengan menampilkan keunikan
(unique differentiation) yang belum pernah dimiliki
12
e-Learning Reformasi Birokrasi
atau dilakukan oleh orang lain. Jika suatu organisasi
terbangun oleh anggota yang selalu berfikir kritis
dan inovatif, maka akan menjadikan organisasi
tersebut menemukan kinerja yang luar biasa.
Perubahan dalam Reformasi birokrasi di
Indonesia tentu dimaksudkan untuk menjadikan
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah agar
bergerak dari kondisi saat ini menuju ke kondisi
yang diharapkan. Karenanya, perubahan harus
Manajemen Perubahan
yaitu proses sistematis
dengan menerapkan
pengetahuan, sarana, dan
sumber daya yang
diperlukan organisasi
untuk bergeser dari
kondisi sekarang menuju
kondisi yang diinginkan,
yaitu menuju ke arah
kinerja yang lebih baik
dan untuk mengelola
individu yang akan
terkena dampak dari
proses perubahan
tersebut.
13
Manajemen Perubahan
dilakukan dan dikelola secara holistik, terstruktur
dan berorientasi hasil peningkatan pelayanan.
B. Mengapa Harus Berubah
Secara umum, suatu organisasi atau seseorang
akan melakukan perubahan karena adanya 2 (dua)
faktor yang dikelompokkan sebagai faktor eksternal
dan faktor internal.
1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ialah penyebab perubahan yang
berasal dari luar atau sering disebut lingkungan.
Organisasi sebagai bagian dari sistem terbuka mau
tidak mau harus responsif terhadap berbagai
perubahan yang terjadi di lingkungannya. Dalam hal
ini dapat berupa perkembangan teknologi, tuntutan
pasar, maupun inovasi alternatif.
Perkembangan teknologi informasi merupakan
penyebab penting dilakukannya perubahan pada
hampir semua jenis organisasi. Berbagai temuan
teknologi telah memaksa perusahaan-perusahaan
raksasa di bidang telekomunikasi harus mengakhiri
dengan meleburkan diri kepada pesaingnya ketika
terhenti adanya proses inovasi.
Penerapan berbagai temuan teknologi tentu
akan menyebabkan perubahan dalam berbagai hal,
misalnya prosedur kerja yang dilakukan, jumlah,
kompetensi, dan kualifikasi SDM yang diperlukan,
14
e-Learning Reformasi Birokrasi
termasuk sistem penggajian yang diberlakukan,
bahkan struktur organisasi yang digunakan juga
harus berubah. Penggunaan peralatan baru juga
dapat menyebabkan berkurangnya bagian-bagian
yang ada atau berubahnya pola hubungan kerja
antara pegawai.
Persaingan Industri Komputer
IBM merupakan raksasa komputer
pada masa 1980-an yang menjadi pemain
dominan di industri komputer global
dengan menguasai semua perangkat
komputer, dari perangkat keras, prosesor,
sampai sistem operasinya.
Namun pada awal 1990-an, pemain-
pemain industri komputer bermunculan.
Intel muncul sebagai kekuatan baru yang
menguasai prosesor, Microsoft muncul
sebagai penguasa perangkat lunak dan
sistem operasi, begitu juga Compaq,
Toshiba, dan Acer yang melakukan
persaingan dalam bisnis PC. Persaingan
itu menjadikan IBM terancam hancur.
15
Manajemen Perubahan
Sebagaimana organisasi yang lain, aparatur
pemerintah merupakan lembaga pemberi pelayanan
masyarakat yang keberadaannya dalam rangka
memenuhi kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu
pelayanan yang dihasilkan harus senantiasa
menyesuaikan dengan tuntutan pasar. Menghadapi
kondisi seperti itu mau tidak mau aparatur negara
harus mengakomodasi perubahan jika ingin tetap
mendapatkan kepercayaan masyarakat.
2. Faktor Internal
Faktor internal adalah penyebab dilakukannya
perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang
bersangkutan, antara lain:
1) Persoalan hubungan antar komponen organisasi.
2) Persoalan terkait dengan mekanisme kerja.
3) Persoalan sumber daya.
Hubungan antar komponen organisasi yang
kurang harmonis merupakan salah satu problem
yang lazim terjadi. Problem ini dapat dibedakan lagi
menjadi dua, yaitu (1) problem yang menyangkut
hubungan atasan-bawahan (bersifat vertikal), dan (2)
problem yang menyangkut hubungan sesama
anggota yang kedudukannya setingkat (bersifat
horizontal). Problem atasan-bawahan yang sering
timbul menyangkut pengambilan keputusan dan
komunikasi.
16
e-Learning Reformasi Birokrasi
Problem-problem yang bersumber dari
keputusan pimpinan, dapat menyebabkan
munculnya berbagai perilaku negatif pada bawahan
yang kurang menguntungkan organisasi, misalnya
sering terlambat datang, sering absen, mangkir, dan
sejenisnya. Sampai pada titik tertentu, problem
semacam itu dapat menyebabkan munculnya
unjukrasa sehingga memaksa pimpinan untuk
mengambil tindakan yaitu mengubah keputusan
yang diambil atau justru menindak bawahan yang
berunjukrasa.
Komunikasi antara atasan dan bawahan juga
sering menimbulkan problem. Keputusannya sendiri
mungkin baik (dalam arti dapat diterima oleh
bawahan) tetapi karena terjadi salah informasi
(miscommunication), bawahan menolak keputusan
pimpinan. Dalam kasus seperti itu perubahan yang
dilakukan akan menyangkut sistem saluran
komunikasi yang digunakan.
Problem yang sering timbul berkaitan dengan
hubungan sesama anggota umumnya menyangkut
masalah komunikasi kurang lancar atau macetnya
komunikasi antar anggota. Hal tersebut juga
dipengaruhi adanya masalah kepentingan masing-
masing anggota. Persoalan seperti itu sering
menimbulkan konflik antar anggota sehingga perlu
dilakukan perubahan, misalnya dalam hal jalur
17
Manajemen Perubahan
komunikasi atau bahkan struktur organisasi yang
digunakan.
Opsi Kabinet Jokowi
Deputi Tim Transisi, Akbar Faizal, mengatakan secara
keseluruhan ada tiga skenario yang terus dikordinasikan
dengan berbagai pihak.
Skenario pertama yaitu mempertahankan status quo untuk
mempertahankan porsi kabinet yang ada di pemerintahan
sekarang.
Skenario kedua merupakan usulan baru dalam rencana
susunan kabinet kedepannya yaitu skenario progresif.
Skenario ini dipilih karena mengacu kepada konstitusi
sehingga jumlah kabinet ke depan direncanakan diisi oleh
27 menteri.
Skenario terakhir yang disebutkan oleh Akbar Faisal yaitu
mengacu pada konsep Ideologi Trisakti.
Konsep ini dipilih untuk mempercepat kedaulatan
dibidang politik, kemandirian ekonomi, dan kemandirian
di bidang budaya.
18
e-Learning Reformasi Birokrasi
Di samping berbagai persoalan di atas,
mekanisme kerja yang berlangsung dalam sebuah
organisasi sering juga merupakan penyebab
dilakukannya perubahan. Problem yang timbul
dapat menyangkut masalah sistemnya sendiri dan
dapat pula terkait dengan perlengkapan atau
peralatan yang digunakan. Pola kerjasama yang
terlalu birokratis atau sebaliknya terlalu bebas
misalnya, dapat menyebabkan suatu organisasi
menjadi tidak efisien.
Sistem yang terlalu kaku menyebabkan
hubungan antar anggota menjadi impersonal yang
mangakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada
gilirannya menurunkan produktivitas kerja.
Demikian juga halnya jika sistem yang digunakan
terlalu bebas. Perubahan yang harus dilakukan
dalam hal ini akan menyangkut struktur organisasi
yang digunakan. Dengan mengubah struktur, pola
hubungan antar anggota akan mengalami
perubahan.
C. Untuk Apa Perubahan
Manusia itu selamanya terbiasa menyukai
pembaharuan, dan rasa bosan adalah hal yang
lumrah selalu menyertai. Seseorang seringkali
melihat tetangga mengganti kendaraannya setelah
kendaraan lamanya setia menemani. Teman
19
Manajemen Perubahan
mungkin sering mengganti pakaiannya, mengubah
rumahnya, memperbaharui perabot di dalamnya
atau mengaturnya kembali, memperbaharui ruangan
yang ditempatinya, lalu mereka merencanakan
untuk bepergian atau wisata. Bisa jadi itu bukan saja
rekan kita, tetapi diri kita sendiri. Mari sama-sama
kita merenung kembali. Demikianlah keadaan
manusia normal dan bukan hal yang aneh.
Mengapa harus ada perubahan?
Mengapa tidak menerima apa adanya
kondisi saat ini? Mengapa harus mengambil
resiko dalam kehidupan?
Pertanyaan ini tentu akan menjejali
kepala seseorang yang biasa hidup di zona
status quo di dunia akademis. Ada sebagian
manusia yang menderita sedemikian rupa.
Sebagian lagi justru menikmati jerih payah
orang lain dengan cara yang tidak adil.
Kenyataan di dunia ini, kelompok manusia
pertama adalah kelompok mayoritas dan
yang kedua adalah minoritas. Kondisi ini
merupakan kondisi yang tidak seimbang.
Inilah yang disebut situasi penindasan. Pada
saat kita mengetahui adanya situasi
penindasan tersebut apakah akan berdiam
diri saja atau melakukan perubahan?
20
e-Learning Reformasi Birokrasi
Jika Anda ingin melakukan perubahan untuk
persiapan Anda menuju kehidupan yang lebih baik,
keuangan yang lebih baik, serta keinginan-keinginan
lainnya yang lebih baik lagi, Anda tidak hanya
cukup melakukan perubahan seperti dilakukan oleh
Superman atau Power Ranger yang hanya
melakukan perubahan fisik, wujud penampilan, dan
perubahan yang bersifat sementara yang terpaku
pada konteks suasana. Namun Anda bisa lebih hebat
dibanding Superman.
Pernahkah melihat Superman melawan musuhnya
saat sebagai manusia biasa? Iya, yang harus Anda
lakukan adalah mencari cara bagaimana melakukan
perubahan yang terus menerus tak terbatas (infinite).
Berubah bukanlah seperti Superman yang dilakukan
karena menyesuaikan konteks suasana dan waktu.
Tapi perubahan adalah langkah inovasi secara terus
menerus.
Tak lama lagi, dengan kehadiran presiden baru, banyak
orang berharap akan berlangsung perubahan ke arah
yang positif. Namun, sebagian lainnya mungkin lebih
suka dengan status quo. “Buat apa berubah? Apa
keuntungannya bagi saya?” adalah contoh pertanyaan
yang kerap dilontarkan ketika seseorang atau kelompok
orang diajak untuk berubah. Sebagian lagi barangkali
bersikap apatis, sebab mereka hanya dijadikan obyek
dan tidak dilibatkan dalam perubahan.
21
Manajemen Perubahan
Dalam skala organisasi atau perusahaan pun
kondisinya nyaris serupa. Orang bertanya: “What is
in it for me?” “Apakah karier saya bakal meningkat?
Apakah pendapatan saya akan bertambah? Apakah
beban pekerjaan saya jadi lebih banyak? Apakah
fasilitas saya akan lebih bagus?” Orang kerap
mengukur perubahan dari posisi masing-masing:
menguntungkan atau tidak. Karena itu, tidak
mengherankan bila banyak orang berpindah partai,
berpindah dari mendukung Bapak Danu ke Bapak
Janu, bahkan berpindah kawan dan lawan melalui
perhitungan untung rugi, bukan idealisme atau cita-
cita yang ingin diperjuangkan.
Perubahan bagi suatu cita-cita tentu saja lebih
sukar. Mengubah mindset atau cara berpikir adalah
bagian yang paling sulit, sebelum melangkah ke
mengubah cara kerja. Bila mindset sudah sesuai
dengan tujuan perubahan, langkah berikutnya
biasanya menjadi lebih mudah, sebab yang diajak
berubah sudah mengerti mengapa harus berubah,
apa tujuannya, dan mereka mau berubah.
Mereka yang menjadi sponsor atau inisiator
perubahan akan berhadapan dengan apa yang lazim
terjadi dalam setiap inisiatif perubahan, yakni
sindrom resisten terhadap perubahan. Contohnya
ialah mereka yang cemas karena belum mengenal
hal-hal baru yang dibawa oleh perubahan, mereka
yang menolak karena merasa tidak memperoleh
manfaat apapun dari perubahan, dan mereka yang
22
e-Learning Reformasi Birokrasi
enggan berubah meskipun sudah mengetahui
manfaatnya lantaran telah merasa nyaman berada di
tempat atau situasi sekarang.
Mengangkat kaki dari zona nyaman memang
tidak mudah. Oleh karena itu, tujuan perubahan
adalah kemampuan mengharmonisasikan gerak dan
langkah menuju tujuan yang lebih baik.
Sonnenberg, dalam bukunya Managing with a
Conscience (1994), menyebutkan adanya alasan-
alasan mengapa orang atau organisasi resisten
terhadap perubahan sehingga tujuan perubahan
tidak tercapai.
1. procrastination atau kecenderungan menunda
perubahan karena merasa masih mempunyai
banyak waktu untuk melakukan perubahan.
2. Perubahan dianggap tidak memberikan manfaat
sehingga enggan untuk berubah. Ketiadaan
motivasi dapat menghambat proses perubahan
dalam perusahaan.
3. Sebagian orang merasa takut tidak akan mampu
menguasai hal-hal baru. Mereka takut gagal.
4. Kekhawatiran bahwa perubahan itu akan
mengubah peran mereka di dalam organisasi.
5. Keraguan terhadap kemampuan inisiator
perubahan, atau bahkan ketidaksukaan, dapat
mengurangi penerimaan seseorang terhadap
inisiatif perubahan. Kepemimpinan adalah
sesuatu yang membuat orang lain memercayai.
23
Manajemen Perubahan
6. Seringkali terjadi apa yang dibayangkan oleh
orang lain mengenai perubahan berbeda dengan
apa yang dipikirkan oleh pemimpin perubahan.
7. Tidak setiap orang siap atau berani memasuki
wilayah baru atau mengenal sesuatu yang baru.
Mereka lebih nyaman dengan apa yang sudah
mereka tekuni selama ini.
Kisah Perubahan Ubud Bali
Di sebuah desa di Ubud, Bali, terdapat dua buah
sungai yang bermuara di satu titik. Yang satu bernama
Sungai Wadon (perempuan) dan satunya Sungai
Lanang (Lelaki). Satu sungai hanya dipisahkan oleh
satu bukit dengan titik pertemuannya diberi nama
Tjampuhan.
Titik itu dipercaya sebagai tempat orang suci nenek
moyang orang-orang Bali, Maharesi Markandia yang
sakti, berhasil menaklukkan dedemit yang sangat
menguasai Bali. Maka di titik itu dibangun sebuah pura
yang sangat suci: Pura Gunung Lebah.
Konon, di desa-desa sepanjang sungai itu
mengalirlah darah-darah seni orang Bali. Desa
Penestanan, Pengosekan dan Sukawati yang terkenal
sebagai desa lukis, Celuk (desa perak), batu Bulan
(desa stone carving), dan sebagainya. Singkatnya,
Ubud dikenal sebagai daerah yang kaya dengan seni.
24
e-Learning Reformasi Birokrasi
Berkat keseniannya yang sangat istimewa, dan
alam pegunungan yang dikelilingi persawahan yang
indah, ubud dikenal sebagai daerah kunjungan wisata
yang sangat digemari dan bernilai ekonomis sangat
tinggi.
Di sepanjang jalan di Ubud, anda akan bertemu
dengan para selebriti dunia, guru-guru besar dari
universitas terkenal, serta usahawan mancanegara.
Mereka mengayuh sepeda mengunjungi museum yang
satu dan museum yang lainnya. Memborong lukisan
dan karya-karya seni.
Sebagian orang yang tak mengerti menduga Ubud
adalah warisan alam yang terjadi begitu saja, mungkin
ini agak keliru. Ubud tidak akan pernah menjadi daerah
kunjungan wisata kalau tak ada seseorang yang dengan
sungguh-sungguh melakukan change. Itulah Tjokorda
Gde Agung Sukawati, Raja Ubud.
Semasa hidupnya, Raja Tjokorda berpikir bahwa
rakyatnya tidak bisa hidup seperti ini terus menerus.
Maka ia mulai mencari jalan agar warganya bisa
membuat karya-karya seni secara lebih indah dan lebih
bernilai. Maka setiap kali mendengar ada pelukis hebat
ke Indonesia, ia ajak ke Ubud. Ia memburu nama-nama
terkenal.
Walter Spies dijemputnya di pelabuhan. Bahkan
diberikan rumah di Bali. Syaratnya Cuma satu: tolong
ajarkan anak-anak Ubud melukis. Sejak saat itu yang
datang Rudolf Bonnet, Arie Schmidt dan Hanz Snell.
Mereka adalah pelukis-pelukis besar yang memberikan
pengaruh terhadap cara melukis di Bali.
25
Manajemen Perubahan
Anda tidak bisa menaklukkan gunung dengan satu
kali melangkah, tapi satu langkah demi satu
langkah. Begitu juga, kebanyakan perubahan beserta
masalah yang Anda hadapi, meski segunung, dapat
diatasi dengan cara yang sama.
D. Latihan
1. Berikan gambaran perubahan yang Anda ketahui
dan rasakan di tempat kerja!
2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat
keberhasilan perubahan di tempat kerja?
26
e-Learning Reformasi Birokrasi
E. Rangkuman
1. Manajemen Perubahan yaitu proses sistematis
dengan menerapkan pengetahuan, sarana, dan
sumber daya yang diperlukan organisasi untuk
bergeser dari kondisi sekarang menuju kondisi
yang diinginkan, yaitu menuju ke arah kinerja
yang lebih baik dan untuk mengelola individu
yang akan terkena dampak dari proses perubahan
tersebut.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
dapat dibedakan atas 2 (dua) faktor yaitu faktor
eksternal yang dipengaruhi dari lingkungan dan
faktor internal yang berasal dari diri sendiri.
3. Tujuan berlangsungnya perubahan adalah
kemampuan mengharmonisasikan gerak dan
langkah menuju tujuan yang lebih baik secara
terus menerus.
27
Manajemen Perubahan
3
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah apa yang
terdapat pada (keadaan) satu kaum (masyarakat),
sehingga mereka mengubah apa yang terdapat dalam
diri (sikap mental) mereka”
A. Tahapan-Tahapan Perubahan
Sudahkah Anda bermetamorfosa? pertanyaan
ini dimunculkan karena ketika membicarakan
adanya perubahan, maka muncul jargon yang selalu
didengungkan, “di dunia ini tidak ada sesuatu yang
Setelah membaca bab ini,
peserta diharapkan dapat
mengidentifikasi tahapan-
tahapan perubahan dan
merancang proyek perubahan
28
e-Learning Reformasi Birokrasi
pasti kecuali perubahan itu sendiri”. Pertanyaan
berikutnya, kapan perubahan itu harus dilakukan?
Perubahan lingkungan akan selalu ada dan
setiap organisasi diharapkan mampu beradaptasi
terhadap perubahan tersebut. Perubahan organisasi
yang terjadi di Kementerian Hukum dan HAM
misalnya, selama ini lebih banyak berupa remedial
change, yaitu perubahan yang dilakukan sebagai
solusi terhadap suatu permasalahan yang dihadapi,
misalnya untuk memperbaiki kinerja yang buruk,
mencegah defisit anggaran, mengatasi inefisiensi,
dan sebagainya. Perubahan ini umumnya dilakukan
sebagai reaksi atas perubahan yang terjadi di
lingkungannya.
Sebuah organisasi yang sudah semakin mapan,
tentu perubahan yang akan dihadapi lebih
kepada developmental change, yaitu perubahan yang
dilakukan dalam rangka meningkatkan kesuksesan.
Perubahan lingkungan yang terjadi pada kondisi ini
bukan lagi sebuah perubahan besar, melainkan
perubahan-perubahan yang bervariasi, kontinyu,
cepat, dan bersifat menguatkan kesan.
Perubahan organisasi yang baik adalah
perubahan yang tidak hanya sukses dalam
menghadapi tantangan di satu periode, tapi juga
dapat mengantisipasi tantangan berikutnya. Hal ini
sangat penting karena sebuah perubahan organisasi
menuntut sumber daya yang tidak sedikit, terutama
29
Manajemen Perubahan
apabila dilaksanakan secara reaksioner. Agar
organisasi dapat beradaptasi dengan baik terhadap
setiap perubahan tersebut, dibutuhkan suatu budaya
perubahan yang berkelanjutan (continuous change).
Continuous change sudah mulai memasyarakat
sebagai bagian dari pengembangan berkelanjutan,
yang lebih berfokus kepada menciptakan budaya
dan perilaku organisasi yang adaptif terhadap
perubahan. Fokus organisasi lebih diarahkan kepada
peningkatan kesadaran akan inovasi, leadership,
serta menantang status quo dalam rangka
meningkatkan laju pertumbuhan. Untuk dapat
mengelola continuous change, harus dipenuhi adanya
inisiatif perubahan, kewenangan untuk melakukan
perubahan, sistem pengelolaan perubahan secara
rutin, dan terbangunnya budaya perubahan.
Oleh karena itulah, pertanyaan kapan harus
melakukan perubahan dapat difahami dari keadaan
yang muncul dan langkah lanjutan untuk
menyikapinya sebagai berikut:
1. Adanya ketertekanan dan keterdesakan
ketika manajemen puncak merasa adanya
kebutuhan atau tekanan.
2. Dilakukan intervensi sekaligus reorientasi
tentang masalah organisasi yang muncul.
3. Diagnosa dan pengenalan pada masalah
informasi dikumpulkan dan dikenali pada
tataran mana yang penting dan tidak penting.
30
e-Learning Reformasi Birokrasi
4. Penemuan dan komitmen pada penyelesaian
perubahan dengan mencoba menyelesaikan
masalah–masalah dengan menghindari cara
lama yang sama”.
5. Percobaan dan pemahaman uji program yang
berskala kecil.
6. Pengambilan keputusan secara bersama
sesuai dengan konsekuensi dampak yang
akan didapatkan.
Keadaan perubahan di atas adalah perubahan
yang direncanakan yaitu suatu usaha sistematik
untuk mendesain ulang suatu organisasi dengan
cara melakukan adaptasi pada perubahan yang
terjadi dengan sasaran baru.
Seseorang yang akan
mengadakan suatu perubahan
harus memiliki konsep tentang
perubahan yang tercantum
agar proses perubahan
tersebut terarah dan mencapai
tujuan yang ada. Ia
berkesimpulan bahwa
kekuatan tekanan
(driving forces) akan
berhadapan dengan penolakan
(resistences) untuk berubah.
(Kurt Lewin)
31
Manajemen Perubahan
Apabila kebutuhan dan tujuan perubahan sudah
jelas, maka perlu menyusun rencana perubahan
untuk dapat diimplementasikan. Tahapan-tahapan
perencanaan perubahan dapat dirinci sebagai
berikut:
1. Perencanaan strategi perubahan
Dalam perjalanan reformsi birokrasi, semua
Kementerian/Lembaga dan Pemda harus menyusun
rencana strategi perubahan dan implementasi
manajemen perubahan. Rencana strategi perubahan
disusun berdasarkan tujuan perubahan itu sendiri
dan hasil perubahan yang diinginkan, sebagaimana
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025.
Rencana strategi pada dasarnya mencakup area-
area perubahan yang diinginkan beserta indikator
keberhasilan, tim pengelola perubahan, waktu yang
dibutuhkan, serta rencana anggarannya. Sedangkan
implementasi manajemen perubahan adalah tahap
melaksanakan rencana strategi perubahan yang
sudah disusun.
2. Membangun Instrumen Pengelolaan
Pengaturan sistem pelaksanaan menjadi
penting sebagai panduan sekaligus instrumen
penilaian keberhasilan, seperti sistem komunikasi,
sistem monitoring dan evaluasi, serta sistem
pelaporan. Hal ini untuk memastikan proses
perubahan berjalan sesuai dengan perencanaan.
32
e-Learning Reformasi Birokrasi
3. Peningkatan kapabilitas pengelola
Meningkatkan kapabilitas pengelola merupakan
salah satu kunci dalam melaksanakan perubahan.
Ada berbagai macam cara untuk meningkatkan
kapabilitas, misalnya melalui pelatihan ketrampilan
berkomunikasi, menjadi fasilitator maupun
motivator, menjadi mediator pelatihan, sekaligus
kemampuan perancangan suatu kegiatan.
Ada 3 (tiga) strategi yang harus dibangun pada
pengelola pengelola perubahan, yaitu:
a. Mendorong keinginan berubah, dengan
membangun kepedulian terhadap perubahan
b. Mengajak lebih banyak orang terlibat dalam
perubahan sehingga banyak yang merasa
berkontribusi terhadap perubahan yang terjadi.
33
Manajemen Perubahan
c. Memelihara momentum dengan terus menerus
menumbuhkan dan memelihara momentum
perubahan.
Struktur Tahapan Perubahan
Mengumpulkan umpan balik,
dan evaluasi keberhasilan
Implementasi Strategi,
Melaksanakan Indikator
Keberhasilan dan Mengukurnya
Assessmen Perubahan,
Indikator Keberhasilan, Strategi
Perubahan dan Komunikasi
Merumuskan Rencana
Perubahan (Grand Design)
Mengelola Pelaksanaan
(Komunikasi dan Resolusi
Konflik)
Memperkuat Hasil Perubahan
(Monitoring)
34
e-Learning Reformasi Birokrasi
B. Merancang Proyek Perubahan
Merancang proyek perubahan supaya dapat
berjalan secara berkelanjutan pada dasarnya perlu
mengakselerasi manfaat (benefit) yang telah
didefinisikan sebelumnya, manfaat tersebut dapat
dirasakan sepanjang atau selama mungkin walau
kegiatan perubahan telah berakhir.
Oleh karenanya, dalam merancang suatu
perubahan perlu memahami beberapa pendekatan-
pendekatan berikut ini:
a. Fokus pada manfaat yang didapat dari perubahan
yang dilakukan, diiringi adanya monitoring dan
pengukuran untuk memantau proses realisasi
manfaat perubahan
b. Mendorong partisipasi dan keterlibatan para
semua anggota yang terkena perubahan sekaligus
yang melaksanakan perubahan sehingga perlu
adanya komunikasi yang efektif
c. Menjaga keberlanjutan (sustainability) dengan
memformalkan cara - cara atau mekasnisme baru
ke dalam proses dan sistem manajemen kinerja
yang mendukung perubahan dan perolehan dari
manfaat perubahan
35
Manajemen Perubahan
Rumus perubahan dalam dirangkum dari
unsur-unsur yang mempengaruhi sebagai pilar
perubahan, yaitu:
Perubahan seperti
apa yang Anda
inginkan?
Vission
Action Plan
Open Mind
Skills
Incentives
Alignment
Resources
CHANGE
36
e-Learning Reformasi Birokrasi
Model 1.
Model 2
Vission
Action Plan
Open Mind
Skills
Incentives
Alignment
Resources
KEKACAUAN
Vission
Action Plan
Open Mind
Skills
Incentives
Alignment
Resources
PENOLAKAN
37
Manajemen Perubahan
Model 3.
Model 4
Vission
Action Plan
Open Mind
Skills
Incentives
Alignment
Resources
KECEMASAN
Vission
Action Plan
Open Mind
Skills
Incentives
Alignment
Resources
TIDAK PEDULI
38
e-Learning Reformasi Birokrasi
Model 5.
Model 6
Vission
Action Plan
Open Mind
Skills
Incentives
Alignment
Resources
FRUSTASI
Vission
Action Plan
Open Mind
Skills
Incentives
Alignment
Resources
AROGAN &
TIDAK EFESIEN
39
Manajemen Perubahan
Model 7.
Setelah mengenali berbagai keterbatasan yang
ada, tahapan merancang proyek perubahan adalah
memilih strategi perubahan yang sesuai. Harold
Levitt mengemukakan bahwa dalam melaksanakan
perubahan organisasi ada empat macam strategi
yang dapat dipilih, yaitu :
a. Perubahan struktur organisasi.
b. Perubahan teknologi.
c. Perubahan tugas.
d. Perubahan manusianya.
Vission
Action Plan
Open Mind
Skills
Incentives
Alignment
Resources
KEGAGALAN
40
e-Learning Reformasi Birokrasi
Perubahan struktur berkenaan dengan pola
hubungan kerja antar anggota. Sebagai contoh
perubahan dari pola sentralisasi ke dalam
desentralisasi atau sebaliknya, perubahan dari
bentuk fungsional ke bentuk matrik, perubahan dari
struktur yang memiliki tingkat formalitas tinggi ke
tingkat formalitas rendah, dan sebagainya. Hal ini
tentu terkait dengan visi dan keterbukaan pikiran.
Perubahan teknologi terutama berkaitan
dengan proses dan metode kerja yang digunakan,
misalnya penggantian sistem manual dengan mesin,
penggunaan komputer, dan pemberdayaan sumber
daya lain. Perubahan tugas berkaitan dengan
perubahan jenis, macam, maupun jumlah satuan
tugas yang dikerjakan anggota. Termasuk dalam
katagori ini misalnya mutasi kerja, rotasi kerja, dan
penambahan serta pengurangan tugas-tugas yang
dibebankan kepada anggota berupa pengaturan.
Perubahan manusianya ialah perubahan
organisasi yang menyangkut faktor orang dalam
kedudukannya sebagai komponen organisasi.
Termasuk dalam katagori ini misalnya program-
program latihan, penataran, bimbingan dan
konseling, serta pemecahan masalah (problem
solving). Hal inilah yang terkait dengan keterampilan
anggota.
41
Manajemen Perubahan
Dalam pembuatan laporan proyek perubahan,
dapat mengikuti outline laporan proyek sebagai
berikut:
PROYEK PERUBAHAN
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Area dan Fokus Proyek Perubahan
c. Tujuan dan Manfaat Proyek Perubahan
d. Ruang Lingkup Proyek Perubahan Kriteria Keberhasilan
Bab II DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN
a. Output Kunci Proyek Perubahan
b. Pentahapan Proyek Perubahan
c. Tata Kelola Proyek Perubahan
d. Steakholder Proyek Perubahan
e. Faktor Kunci Keberhasilan Proyek Perubahan
f. Target Capaian Kinerja (berisi target kuantitatif/
persentase pencapaian output sesuai kriteria keberhasilan)
g. Adopsi Hasil Benchmarking ke Best Practice.
BAB III PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
a. Penyajian Pengalaman Memimpin Proyek Perubahan
b. Hasil Capaian Proyek Perubahan
c. Kendala Implementasi Proyek Perubahan (Internal dan
Eksternal)
d. Strategi Mengatasi Kendala
BAB IV PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Rekomendasi
42
e-Learning Reformasi Birokrasi
C. Latihan
1. Rancanglah suatu rencana perubahan yang dapat
Anda lakukan sesuai dengan kewenangan dan
tugas dalam keseharian di tempat kerja!
D.Rangkuman
1. Merancang suatu proyek perubahan harus
berfokus pada hasil akhir atau manfaat yang telah
dirumuskan sebelumnya, serta adanya kejelasan
tahap serta tanggung jawab agar menjamin
keberlanjutan perubahan yang berlangsung
2. Terdapat empat macam strategi yang dapat
dipilih dalam bentuk perubahan yang akan
dilakukan, yaitu perubahan struktur organisasi,
perubahan teknologi, perubahan tugas, dan
perubahan manusianya.
43
Manajemen Perubahan
4
Perubahan memiliki efek
psikologis yang sangat besar
kepada pikiran manusia.
Untuk mereka yang takut
perubahan, perubahan
tersebut terasa menjadi
ancaman karena dengan
perubahan ada kemungkinan
segala hal menjadi lebih
buruk lagi.
Tetapi bagi mereka yang
berani dan percaya diri,
adanya suatu perubahan
justru menyenangkan dan
memberi inspirasi karena di
dalamnya ada kesempatan
untuk membuat segala
sesuatu lebih baik lagi dari
yang sekarang.
Mari menuju perubahan!
44
e-Learning Reformasi Birokrasi
DAFTAR PUSTAKA
Chatab, Nevizond. Diagnostic Management. Jakarta:
Serambi Ilmu, 2007.
Dwiyanto, Agus. Mengembalikan Kepercayaan Publik
Melalui Reformasi Birokrasi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2011.
Kasali, Rhenald. Change! Tak Peduli Berapa Jauh Jalan
Salah yang Anda Jalani, Putar Arah Sekarang Juga.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005.
O’otole, James. Leadership A to Z. Jakarta: Erlangga,
2002.
Thomsett, Rob. Manajemen Proyek Radikal. Jakarta:
Erlangga, 2003.
Tjahjono, Herry. The Six Says; Siapa Cepat Dia
Dapat. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2008.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Konsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasiKonsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasi
Firmansyah Rohi
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Elita Yuliana
 
Mengelola perubahan organisasi dan inovasi
Mengelola perubahan organisasi dan inovasiMengelola perubahan organisasi dan inovasi
Mengelola perubahan organisasi dan inovasi
Firza Irma
 
Kelompok 2, desain & struktur organisasi
Kelompok 2, desain & struktur organisasiKelompok 2, desain & struktur organisasi
Kelompok 2, desain & struktur organisasi
Muammar Muammar
 

Mais procurados (20)

komunikasi-kewirausahaan
komunikasi-kewirausahaankomunikasi-kewirausahaan
komunikasi-kewirausahaan
 
Inovasi dalam organisasi
Inovasi dalam organisasiInovasi dalam organisasi
Inovasi dalam organisasi
 
Makalah organisasi
Makalah organisasiMakalah organisasi
Makalah organisasi
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN
 Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN
Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN
 
Pengorganisasian dalam manajemen
Pengorganisasian dalam manajemenPengorganisasian dalam manajemen
Pengorganisasian dalam manajemen
 
Pesan persuasif
Pesan persuasifPesan persuasif
Pesan persuasif
 
Proses Perubahan dalam Manajemen Perubahan Pendidikan
Proses Perubahan dalam Manajemen Perubahan PendidikanProses Perubahan dalam Manajemen Perubahan Pendidikan
Proses Perubahan dalam Manajemen Perubahan Pendidikan
 
Bisnis Internasional, 9, Anissa NS, Hapzi Ali, Desain dan Pengendalian Organi...
Bisnis Internasional, 9, Anissa NS, Hapzi Ali, Desain dan Pengendalian Organi...Bisnis Internasional, 9, Anissa NS, Hapzi Ali, Desain dan Pengendalian Organi...
Bisnis Internasional, 9, Anissa NS, Hapzi Ali, Desain dan Pengendalian Organi...
 
analisis strategi PT blue bird indonesia
analisis strategi PT blue bird indonesiaanalisis strategi PT blue bird indonesia
analisis strategi PT blue bird indonesia
 
Manajemen dan perbaikan proses
Manajemen dan perbaikan prosesManajemen dan perbaikan proses
Manajemen dan perbaikan proses
 
Konsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasiKonsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasi
 
Sejarah perkembangan ilmu manajemen
Sejarah perkembangan ilmu manajemenSejarah perkembangan ilmu manajemen
Sejarah perkembangan ilmu manajemen
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
 
Mengelola perubahan organisasi dan inovasi
Mengelola perubahan organisasi dan inovasiMengelola perubahan organisasi dan inovasi
Mengelola perubahan organisasi dan inovasi
 
Fungsi-Fungsi Kepemimpinan
Fungsi-Fungsi KepemimpinanFungsi-Fungsi Kepemimpinan
Fungsi-Fungsi Kepemimpinan
 
6. pembuatan keputusan
6. pembuatan keputusan6. pembuatan keputusan
6. pembuatan keputusan
 
Kelompok 2, desain & struktur organisasi
Kelompok 2, desain & struktur organisasiKelompok 2, desain & struktur organisasi
Kelompok 2, desain & struktur organisasi
 
Manajemen SDM - Kepemimpinan
Manajemen SDM - KepemimpinanManajemen SDM - Kepemimpinan
Manajemen SDM - Kepemimpinan
 
Contoh Job Analysis
Contoh Job AnalysisContoh Job Analysis
Contoh Job Analysis
 

Destaque

Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
batoksay
 
Mengelola perubahan dan pengembangan organisasi
Mengelola perubahan dan pengembangan organisasiMengelola perubahan dan pengembangan organisasi
Mengelola perubahan dan pengembangan organisasi
Kimamura Wijaya
 
Makalah kepemimpinan leadership Pdf
Makalah kepemimpinan leadership PdfMakalah kepemimpinan leadership Pdf
Makalah kepemimpinan leadership Pdf
ifulmoch
 
Chapter 13 Interpersonal Power and Influence Power Point
Chapter 13 Interpersonal Power and Influence Power PointChapter 13 Interpersonal Power and Influence Power Point
Chapter 13 Interpersonal Power and Influence Power Point
J_Monea
 

Destaque (20)

EKMA 4116 - Modul 9 Manajemen Perubahan
EKMA 4116 - Modul 9 Manajemen PerubahanEKMA 4116 - Modul 9 Manajemen Perubahan
EKMA 4116 - Modul 9 Manajemen Perubahan
 
Manajemen perubahan by ade muslimat
Manajemen perubahan by ade muslimatManajemen perubahan by ade muslimat
Manajemen perubahan by ade muslimat
 
BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen PerubahanBMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
 
EKMA 4116 - Modul 1 Konsep Dasar dan Sejarah Manajemen
EKMA 4116 - Modul 1 Konsep Dasar dan Sejarah ManajemenEKMA 4116 - Modul 1 Konsep Dasar dan Sejarah Manajemen
EKMA 4116 - Modul 1 Konsep Dasar dan Sejarah Manajemen
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
 
Manajemen Perubahan
Manajemen PerubahanManajemen Perubahan
Manajemen Perubahan
 
Change Management
Change Management  Change Management
Change Management
 
Management Perubahan (DISERTASI)
Management Perubahan (DISERTASI)Management Perubahan (DISERTASI)
Management Perubahan (DISERTASI)
 
Manajemen Perubahan dalam Organisasi
Manajemen Perubahan dalam OrganisasiManajemen Perubahan dalam Organisasi
Manajemen Perubahan dalam Organisasi
 
MANAJEMEN PERUBAHAN
MANAJEMEN PERUBAHANMANAJEMEN PERUBAHAN
MANAJEMEN PERUBAHAN
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
 
Panduan hki
Panduan hkiPanduan hki
Panduan hki
 
Perubahan organisasi dan manajemen stress
Perubahan organisasi dan manajemen stressPerubahan organisasi dan manajemen stress
Perubahan organisasi dan manajemen stress
 
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan KonflikTeknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
Teknik Penyelesaian dan Pemulihan Konflik
 
Mengelola perubahan dan pengembangan organisasi
Mengelola perubahan dan pengembangan organisasiMengelola perubahan dan pengembangan organisasi
Mengelola perubahan dan pengembangan organisasi
 
Makalah kepemimpinan leadership Pdf
Makalah kepemimpinan leadership PdfMakalah kepemimpinan leadership Pdf
Makalah kepemimpinan leadership Pdf
 
Pengembangan Emotional Intelligence
Pengembangan Emotional Intelligence Pengembangan Emotional Intelligence
Pengembangan Emotional Intelligence
 
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
 
BMP ESPA4222
BMP ESPA4222BMP ESPA4222
BMP ESPA4222
 
Chapter 13 Interpersonal Power and Influence Power Point
Chapter 13 Interpersonal Power and Influence Power PointChapter 13 Interpersonal Power and Influence Power Point
Chapter 13 Interpersonal Power and Influence Power Point
 

Semelhante a Modul manajemen perubahan

MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptx
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptxMANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptx
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptx
AliHasan950219
 
Manajemen Aparatur Sipil Negara Menuju ASN Berakhlak
Manajemen Aparatur Sipil Negara Menuju ASN BerakhlakManajemen Aparatur Sipil Negara Menuju ASN Berakhlak
Manajemen Aparatur Sipil Negara Menuju ASN Berakhlak
SudiarStametPaloh
 
Change+Management+to+Business+Competitive
Change+Management+to+Business+CompetitiveChange+Management+to+Business+Competitive
Change+Management+to+Business+Competitive
Setiono Winardi
 
61596325 laporan-reflektif-big
61596325 laporan-reflektif-big61596325 laporan-reflektif-big
61596325 laporan-reflektif-big
deera zahrin
 
TUGASAN E-TUGASAN MODUL 1 BAGI PELAJAR PEMANGKUAN PANGKAT
TUGASAN E-TUGASAN MODUL 1 BAGI PELAJAR PEMANGKUAN PANGKATTUGASAN E-TUGASAN MODUL 1 BAGI PELAJAR PEMANGKUAN PANGKAT
TUGASAN E-TUGASAN MODUL 1 BAGI PELAJAR PEMANGKUAN PANGKAT
ZaharinNordin1
 
Presentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwo
Presentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwoPresentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwo
Presentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwo
Nofita Astanu
 
Organization Development for Change Management to Provide Business Growth
Organization Development for Change Management to Provide Business GrowthOrganization Development for Change Management to Provide Business Growth
Organization Development for Change Management to Provide Business Growth
Setiono Winardi
 

Semelhante a Modul manajemen perubahan (20)

Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan OrganisasionalStruktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
Struktur Dan Desain Organisasional Pengelolaan Perubahan Organisasional
 
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptx
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptxMANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptx
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM ORGANISASI - Copy.pptx
 
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Manajemen Aparatur Sipil Negara Menuju ASN Berakhlak
Manajemen Aparatur Sipil Negara Menuju ASN BerakhlakManajemen Aparatur Sipil Negara Menuju ASN Berakhlak
Manajemen Aparatur Sipil Negara Menuju ASN Berakhlak
 
Change+Management+to+Business+Competitive
Change+Management+to+Business+CompetitiveChange+Management+to+Business+Competitive
Change+Management+to+Business+Competitive
 
Change management to business competitive for leaders and achieve champion
Change management to business competitive for leaders and achieve championChange management to business competitive for leaders and achieve champion
Change management to business competitive for leaders and achieve champion
 
Kepemimpinan (Yes Malaikosa)
Kepemimpinan  (Yes Malaikosa)Kepemimpinan  (Yes Malaikosa)
Kepemimpinan (Yes Malaikosa)
 
Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku Organisasi
 
Pengembangan Organisasi
Pengembangan OrganisasiPengembangan Organisasi
Pengembangan Organisasi
 
The Nature of Planned Change thommas.pdf
The Nature of Planned Change thommas.pdfThe Nature of Planned Change thommas.pdf
The Nature of Planned Change thommas.pdf
 
Perubahan Dan Pengembangan Organisasi
Perubahan Dan Pengembangan OrganisasiPerubahan Dan Pengembangan Organisasi
Perubahan Dan Pengembangan Organisasi
 
61596325 laporan-reflektif-big
61596325 laporan-reflektif-big61596325 laporan-reflektif-big
61596325 laporan-reflektif-big
 
TUGASAN E-TUGASAN MODUL 1 BAGI PELAJAR PEMANGKUAN PANGKAT
TUGASAN E-TUGASAN MODUL 1 BAGI PELAJAR PEMANGKUAN PANGKATTUGASAN E-TUGASAN MODUL 1 BAGI PELAJAR PEMANGKUAN PANGKAT
TUGASAN E-TUGASAN MODUL 1 BAGI PELAJAR PEMANGKUAN PANGKAT
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi tugas ke 2
Perubahan dan Pengembangan Organisasi tugas ke 2Perubahan dan Pengembangan Organisasi tugas ke 2
Perubahan dan Pengembangan Organisasi tugas ke 2
 
Perkembangan Dan Perubahan Organisasi
Perkembangan Dan Perubahan OrganisasiPerkembangan Dan Perubahan Organisasi
Perkembangan Dan Perubahan Organisasi
 
Presentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwo
Presentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwoPresentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwo
Presentasi perubahan organisasi pak irawan n prof.jarwo
 
Ppt ranti tio lina
Ppt ranti tio linaPpt ranti tio lina
Ppt ranti tio lina
 
Manajemen Inovasi Dalam Birokrasi
Manajemen Inovasi Dalam BirokrasiManajemen Inovasi Dalam Birokrasi
Manajemen Inovasi Dalam Birokrasi
 
Organization Development for Change Management to Provide Business Growth
Organization Development for Change Management to Provide Business GrowthOrganization Development for Change Management to Provide Business Growth
Organization Development for Change Management to Provide Business Growth
 

Mais de Khamdan Muhammad (6)

Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4
Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4
Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4
 
Tindakan penyidikan pidana keimigrasian
Tindakan penyidikan pidana keimigrasianTindakan penyidikan pidana keimigrasian
Tindakan penyidikan pidana keimigrasian
 
Tindakan administratif keimigrasian
Tindakan administratif keimigrasianTindakan administratif keimigrasian
Tindakan administratif keimigrasian
 
Slide Badan-Badan HAM
Slide Badan-Badan HAMSlide Badan-Badan HAM
Slide Badan-Badan HAM
 
Modul badan ham
Modul badan hamModul badan ham
Modul badan ham
 
Manajemen perubahan slide
Manajemen perubahan slideManajemen perubahan slide
Manajemen perubahan slide
 

Modul manajemen perubahan

  • 1. 1 Muh. Khamdan MODUL DIKLAT e-LEARNING BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI 2014
  • 5. e-Learning Reformasi Birokrasi v DAFTAR ISI Daftar Isi v Kata Pengantar vii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Deskripsi Singkat 1 B. Hasil Belajar 3 C. Indikator Hasil Belajar 3 D. Petunjuk Belajar 4 E. Materi Pokok 5 F. Manfaat 6 BAB II PENGERTIAN, FAKTOR PENGARUH DAN TUJUAN RUBAHAN 9 A. Melakukan Perubahan atau Punah 9 B. Mengapa Harus Berubah 13 1. Faktor Eksternal 13 2. Faktor Internal 15 C. Untuk Apa Perubahan 18 D. Latihan 25 E. Rangkuman 26 BAB III TAHAPAN PERUBAHAN DAN RANCANGAN PERUBAHAN 27 A. Tahapan Perubahan 27
  • 6. vi Manajemen Perubahan B. Merancang Proyek Perubahan 34 BAB IV PENUTUP 43 Daftar Pustaka
  • 7. e-Learning Reformasi Birokrasi vii KATA PENGANTAR Perubahan birokrasi merupakan fakta sosial yang akan terus berkembang di setiap periodesasi masyarakat Indonesia seiring dengan munculnya birokrasi kekuasaan itu sendiri. Perubahan birokrasi yang sedang berjalan dalam terminologi reformasi birokrasi di Indonesia sesungguhnya diarahkan pada upaya terciptanya goodgovernance dalam rangka membentuk “Indonesia Baru, Indonesia Hebat”. Hal mendasar dalam proses perubahan birokrasi adalah membangun keseluruhan komponen bangsa untuk memiliki posisi, peran, dan kemampuan yang diperlukan untuk suatu proses pembangunan yang dinamis dan berkelanjutan. Oleh karenanya, perubahan yang dilakukan komponen satu tentu akan berpotensi mempengaruhi perubahan komponen lain sehingga melahirkan adanya perubahan dalam kebudayaan masyarakat itu sendiri. Hal demikian setidaknya bersesuaian dengan pendapat sosiolog abad pertengahan yang dilahirkan pada 1332 M, Ibnu Khaldun, bahwa perubahan akan selalu beriringan dengan tingkat kemampuan berfikir masyarakat.
  • 8. viii Manajemen Perubahan Perubahan sosial demikian meliputi semua dimensi kehidupan masyarakat, baik perubahan cara berfikir dan interaksi masyarakat yang semakin rasional, perubahan sikap dan orientasi pelayanan yang semakin baik, perubahan tata cara kerja yang dilandasi pembagian kerja sesuai kompetensi yang jelas, serta adanya kelembagaan yang demokratis dengan adanya penghargaan prestasi yang terukur. Dalam konteks perubahan birokrasi, tentu sangat perlu adanya usaha-usaha serius agar reformasi birokrasi dan perubahan paradigma birokrasi menjadi berkelanjutan dalam transisi yang baik. Perubahan sosial sesungguhnya adalah catatan tentang masyarakat atau peradaban dunia, yang menjelaskan tentang perubahan- perubahan lingkungan sosial yang terjadi, perihal watak manusia sebagaimana keramah- tamahan dan solidaritas golongan maupun konflik-konflik dalam pembagian kekuasaan. Oleh karena itu, hakikat manajemen perubahan adalah bagaimana kemampuan untuk melakukan perubahan-perubahan yang sesuai dengan tuntutan zaman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam hal birokrasi, tentu adanya pelayanan yang lebih baik menuju Indonesia Baru.
  • 9. e-Learning Reformasi Birokrasi ix Depok, Agustus 2014 Penulis
  • 10.
  • 11. 1 Manajemen Perubahan 1 Selamat Datang Para Agen Perubahan! Dalam Diklat e-Learning Reformasi Birokrasi, mata Diklat “Manajemen Perubahan”. Pastikan bahwa Anda adalah bagian dari perubahan itu sendiri. Jika siap untuk berubah dan melakukan perubahan, maka simak penjelasan di bawah ini secara cermat. A. Deskripsi Singkat Perubahan merupakan tuntutan kehidupan yang mau tidak mau harus dialami dan harus dilakukan oleh semua makhluk Tuhan. Kehidupan itu jugalah bentuk dari perubahan, diawali adanya sperma, janin alam kandungan, bayi yang terlahirkan, tumbuh kembang anak-anak, serta perkembangan remaja, masa tua, dan akhirnya mati.
  • 12. 2 e-Learning Reformasi Birokrasi Hal itu pulalah yang dihadapi suatu organisasi, baik organisasi pemerintah maupun organisasi swasta. Untuk menjaga keberlangsungan hidup, suatu organisasi harus siap menghadapi adanya perubahan kondisi lingkungan, perkembangan sosial masyarakat, dan perubahan struktur organisasi itu sendiri. Jika tidak dapat beradaptasi dan tidak melakukan perubahan, maka nasib kepunahan tentu dapat teralami sebagaimana Dinosaurus yang hilang dari zaman purba. Tepat tidaknya keputusan perubahan yang diambil tentu harus memperhatikan lingkungan strategis yang mempengaruhi harus dilakukannya perubahan itu dilakukan. Oleh sebab itu, pimpinan maupun sang pendobrak perubahan harus memiliki kemampuan khusus sekaligus berperan sebagai penganalisa keadaan sebelum, saat berlangsung, dan proyeksi masa depan dengan melakukan perubahan. Organisasi merupakan sistem dan bentuk hubungan antara wewenang dan tanggung jawab, antara atasan dan bawahan untuk tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan dengan cara yang paling efisien. Hubungan antara atasan dan bawahan, antara unit kerja dalam organisasi tersebut terdapat kerja sama dan saling pengertian yang sebaik-baiknya. Mengingat pentingnya kerja sama dan saling pengertian dalam rangka mencapai tujuan organisasi, maka hubungan atau komunikasi
  • 13. 3 Manajemen Perubahan perlu diatur atau ditetapkan secara melembaga, sehingga mewujudkan suatu jaringan hubungan yang tetap dalam organisiasi. Dengan demikian, dilaksanakannya perubahan yang teratur dalam organisasi harus diiringi terbangunnya organisasi yang solid dan saling menguatkan dalam jalinan kerjasama yang baik. Dalam hal ini, kebutuhan adanya perubahan yang baik harus didukung adanya anggota organisasi yang memiliki kemampuan berfikir inovatif, kemampuan membangun jaringan tim kerja yang baik, sekaligus kemampuan menganalisa tantangan dalam alternatif pemecahan masalah yang tepat. B. Hasil Belajar Setelah mempelajari tentang mata Diklat “Manajemen Perubahan” ini, peserta Diklat diharapkan mampu menyusun rencana perubahan dengan sistematis dan terukur. C. Indikator Hasil Belajar Setelah mempelajari Mata Diklat Manajemen Perubahan ini, peserta diharapkan dapat: 1. Memahami pengertian manajemen perubahan, faktor pengaruh dan tujuan perubahan. 2. Mengidentifikasi tahapan-tahapan perubahan
  • 14. 4 e-Learning Reformasi Birokrasi 3. Membuat format dan rencana perubahan. Dengan mempunyai kompetensi tersebut, peserta Diklat memperoleh manfaat bagaimana menyusun rancangan perubahan dan merencanakan tahapan-tahapan sesuai dengan ukuran keberhasilannya. D. Petunjuk Belajar Anda sebagai pembelajar sekaligus Calon Agen Perubahan, agar dalam proses pembelajaran mata Diklat Manajemen Perubahan dapat berjalan lebih lancar, dan indikator hasil belajar tercapai secara baik, Anda disarankan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1. Bacalah secara cermat, dan pahami indikator hasil belajar (tujuan pembelajaran) yang tertulis pada setiap awal bab, karena indikator belajar memberikan tujuan dan arah. Indikator belajar menetapkan apa yang harus Anda capai. 2. Pelajari setiap bab secara berurutan, mulai dari Pendahuluan sampai dengan Penutup, serta bangunlah semangat diskusi dalam forum e- learning yang disediakan. 3. Laksanakan secara sungguh-sungguh dan tuntas setiap tugas pada setiap akhir bab, maupun ujian-
  • 15. 5 Manajemen Perubahan ujian dalam proses pembelajaran e-learning yang berlangsung 4. Keberhasilan proses pembelajaran dalam mata Diklat ini tergantung pada kesungguhan Anda. Untuk itu, belajarlah baik secara mandiri maupun berkelompok secara seksama. Untuk belajar mandiri, Anda dapat berkomunikasi dengan pengajar maupun komunitas diklat e-learning itu sendiri. 5. Anda disarankan mempelajari bahan-bahan dari sumber lain, seperti yang tertera pada Daftar Pustaka pada akhir modul ini, dan jangan segan- segan bertanya maupun minta pendapat kepada siapa saja yang mempunyai kompetensi dalam melakukan perubahan. Baiklah, selamat belajar!, semoga Anda sukses menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diuraikan dalam mata Diklat ini dalam upaya membangun perubahan di lingkungan Anda. E. Materi Pokok Materi pokok yang dibahas dalam modul ini adalah: 1. Pengertian Manajemen Perubahan 2. Faktor Pengaruh dan Tujuan Perubahan 3. Identifikasi Tahapan Perubahan 4. Rencana Membuat Perubahan
  • 16. 6 e-Learning Reformasi Birokrasi F. Manfaat Manfaat yang dapat diperoleh dengan mempelajari modul ini adalah: 1. Peserta diklat dapat lebih memahami pengertian, manajemen perubahan, faktor pengaruh dan tujuan perubahan 2. Peserta diklat dapat mengidentifikasi tahapan- tahapan perubahan 3. Peserta diklat dapat membuat format dan rencana perubahan.
  • 17. 9 Manajemen Perubahan 2 “Hasil yang luar biasa hanya bisa didapatkan dengan cara yang tidak biasa” A. Melakukan Perubahan atau Punah Apa yang membuat suatu perusahaan maupun negara lebih maju daripada perusahaan atau negara lain? Tentu ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan namun sering juga ditanyakan. Sebagai ilustrasi, apa yang membuat Google menjadi besar dalam memainkan peran komunikasi? Setelah membaca bab ini, peserta diharapkan dapat menjelaskan pengertian manajemen perubahan, faktor pengaruh dan tujuan perubahan
  • 18. 10 e-Learning Reformasi Birokrasi GOOGLE, Bisnis Rahmatan Lil Alamin Google, memberi kemanfaatan yang luar biasa kepada umat manusia melalui mesin pencari Google Search, layanan surat elektronik (email) berupa Gmail, dan layanan video sharing tanpa batas berupa Youtube. Siapapun, dimanapun, dan kapanpun rasanya sudah sangat tergantung kepada mesin pencari Google. Capaian besar yang telah menciptakan budaya baru dalam kehidupan manusia ini secara otomatis wujud bahwa Google sudah memberikan excellent value kepada konsumen dengan menyediakan segala kebutuhan serta kemudahan bagi seluruh manusia untuk berkomunikasi dalam dunia internet. Inilah salah satu bentuk keunikan bisnis yang menjangkau seluruh umat manusia, dan memberikan kemudahan bagi seluruh umat manusia di muka bumi (rahmatan lil alamin).
  • 19. 11 Manajemen Perubahan Pada umumnya perubahan yang dilakukan seseorang atau perusahaan tertentu hanya terfokus pada pemenuhan selera konsumen. Lebih dari itu, perubahan harus dilakukan dengan kemampuan memprediksi kondisi di masa depan agar konsumen mengikuti dari hasil perubahan yang dilakukan. Dalam gambaran perkembangan bisnis Google, tentu tidak akan berkembang jika Google hanya terfokus pada segemen bisnis mesin pencarian data. Dalam segmen bidang tersebut, tentu akan dijumpai lawan-lawan mesin pencari lain yang sudah merajai, yaitu Yahoo. Oleh karena itu, terobosan-terobosan inovatif akhirnya dilahirkan ketika perusahaan Google menyediakan situs sharing video tanpa bayar berupa Youtube. Faktor kunci perubahan yang dilakukan ternyata bukan kekayaan finansial, bukan kekayaan alam, atau strategi pemasaran yang tiada henti. Tetapi karakter yang kuat untuk menghasilkan inovasi produk yang menjadi pemandu perjalanan bisnis Google. Dengan berkaca dari perusahaan internasional tersebut, jika ingin membangun suatu perubahan maka tidak ada kata lain adalah membangun karakter inovasi dengan menampilkan keunikan (unique differentiation) yang belum pernah dimiliki
  • 20. 12 e-Learning Reformasi Birokrasi atau dilakukan oleh orang lain. Jika suatu organisasi terbangun oleh anggota yang selalu berfikir kritis dan inovatif, maka akan menjadikan organisasi tersebut menemukan kinerja yang luar biasa. Perubahan dalam Reformasi birokrasi di Indonesia tentu dimaksudkan untuk menjadikan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah agar bergerak dari kondisi saat ini menuju ke kondisi yang diharapkan. Karenanya, perubahan harus Manajemen Perubahan yaitu proses sistematis dengan menerapkan pengetahuan, sarana, dan sumber daya yang diperlukan organisasi untuk bergeser dari kondisi sekarang menuju kondisi yang diinginkan, yaitu menuju ke arah kinerja yang lebih baik dan untuk mengelola individu yang akan terkena dampak dari proses perubahan tersebut.
  • 21. 13 Manajemen Perubahan dilakukan dan dikelola secara holistik, terstruktur dan berorientasi hasil peningkatan pelayanan. B. Mengapa Harus Berubah Secara umum, suatu organisasi atau seseorang akan melakukan perubahan karena adanya 2 (dua) faktor yang dikelompokkan sebagai faktor eksternal dan faktor internal. 1. Faktor Eksternal Faktor eksternal ialah penyebab perubahan yang berasal dari luar atau sering disebut lingkungan. Organisasi sebagai bagian dari sistem terbuka mau tidak mau harus responsif terhadap berbagai perubahan yang terjadi di lingkungannya. Dalam hal ini dapat berupa perkembangan teknologi, tuntutan pasar, maupun inovasi alternatif. Perkembangan teknologi informasi merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan pada hampir semua jenis organisasi. Berbagai temuan teknologi telah memaksa perusahaan-perusahaan raksasa di bidang telekomunikasi harus mengakhiri dengan meleburkan diri kepada pesaingnya ketika terhenti adanya proses inovasi. Penerapan berbagai temuan teknologi tentu akan menyebabkan perubahan dalam berbagai hal, misalnya prosedur kerja yang dilakukan, jumlah, kompetensi, dan kualifikasi SDM yang diperlukan,
  • 22. 14 e-Learning Reformasi Birokrasi termasuk sistem penggajian yang diberlakukan, bahkan struktur organisasi yang digunakan juga harus berubah. Penggunaan peralatan baru juga dapat menyebabkan berkurangnya bagian-bagian yang ada atau berubahnya pola hubungan kerja antara pegawai. Persaingan Industri Komputer IBM merupakan raksasa komputer pada masa 1980-an yang menjadi pemain dominan di industri komputer global dengan menguasai semua perangkat komputer, dari perangkat keras, prosesor, sampai sistem operasinya. Namun pada awal 1990-an, pemain- pemain industri komputer bermunculan. Intel muncul sebagai kekuatan baru yang menguasai prosesor, Microsoft muncul sebagai penguasa perangkat lunak dan sistem operasi, begitu juga Compaq, Toshiba, dan Acer yang melakukan persaingan dalam bisnis PC. Persaingan itu menjadikan IBM terancam hancur.
  • 23. 15 Manajemen Perubahan Sebagaimana organisasi yang lain, aparatur pemerintah merupakan lembaga pemberi pelayanan masyarakat yang keberadaannya dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu pelayanan yang dihasilkan harus senantiasa menyesuaikan dengan tuntutan pasar. Menghadapi kondisi seperti itu mau tidak mau aparatur negara harus mengakomodasi perubahan jika ingin tetap mendapatkan kepercayaan masyarakat. 2. Faktor Internal Faktor internal adalah penyebab dilakukannya perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, antara lain: 1) Persoalan hubungan antar komponen organisasi. 2) Persoalan terkait dengan mekanisme kerja. 3) Persoalan sumber daya. Hubungan antar komponen organisasi yang kurang harmonis merupakan salah satu problem yang lazim terjadi. Problem ini dapat dibedakan lagi menjadi dua, yaitu (1) problem yang menyangkut hubungan atasan-bawahan (bersifat vertikal), dan (2) problem yang menyangkut hubungan sesama anggota yang kedudukannya setingkat (bersifat horizontal). Problem atasan-bawahan yang sering timbul menyangkut pengambilan keputusan dan komunikasi.
  • 24. 16 e-Learning Reformasi Birokrasi Problem-problem yang bersumber dari keputusan pimpinan, dapat menyebabkan munculnya berbagai perilaku negatif pada bawahan yang kurang menguntungkan organisasi, misalnya sering terlambat datang, sering absen, mangkir, dan sejenisnya. Sampai pada titik tertentu, problem semacam itu dapat menyebabkan munculnya unjukrasa sehingga memaksa pimpinan untuk mengambil tindakan yaitu mengubah keputusan yang diambil atau justru menindak bawahan yang berunjukrasa. Komunikasi antara atasan dan bawahan juga sering menimbulkan problem. Keputusannya sendiri mungkin baik (dalam arti dapat diterima oleh bawahan) tetapi karena terjadi salah informasi (miscommunication), bawahan menolak keputusan pimpinan. Dalam kasus seperti itu perubahan yang dilakukan akan menyangkut sistem saluran komunikasi yang digunakan. Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesama anggota umumnya menyangkut masalah komunikasi kurang lancar atau macetnya komunikasi antar anggota. Hal tersebut juga dipengaruhi adanya masalah kepentingan masing- masing anggota. Persoalan seperti itu sering menimbulkan konflik antar anggota sehingga perlu dilakukan perubahan, misalnya dalam hal jalur
  • 25. 17 Manajemen Perubahan komunikasi atau bahkan struktur organisasi yang digunakan. Opsi Kabinet Jokowi Deputi Tim Transisi, Akbar Faizal, mengatakan secara keseluruhan ada tiga skenario yang terus dikordinasikan dengan berbagai pihak. Skenario pertama yaitu mempertahankan status quo untuk mempertahankan porsi kabinet yang ada di pemerintahan sekarang. Skenario kedua merupakan usulan baru dalam rencana susunan kabinet kedepannya yaitu skenario progresif. Skenario ini dipilih karena mengacu kepada konstitusi sehingga jumlah kabinet ke depan direncanakan diisi oleh 27 menteri. Skenario terakhir yang disebutkan oleh Akbar Faisal yaitu mengacu pada konsep Ideologi Trisakti. Konsep ini dipilih untuk mempercepat kedaulatan dibidang politik, kemandirian ekonomi, dan kemandirian di bidang budaya.
  • 26. 18 e-Learning Reformasi Birokrasi Di samping berbagai persoalan di atas, mekanisme kerja yang berlangsung dalam sebuah organisasi sering juga merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul dapat menyangkut masalah sistemnya sendiri dan dapat pula terkait dengan perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Pola kerjasama yang terlalu birokratis atau sebaliknya terlalu bebas misalnya, dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. Sistem yang terlalu kaku menyebabkan hubungan antar anggota menjadi impersonal yang mangakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada gilirannya menurunkan produktivitas kerja. Demikian juga halnya jika sistem yang digunakan terlalu bebas. Perubahan yang harus dilakukan dalam hal ini akan menyangkut struktur organisasi yang digunakan. Dengan mengubah struktur, pola hubungan antar anggota akan mengalami perubahan. C. Untuk Apa Perubahan Manusia itu selamanya terbiasa menyukai pembaharuan, dan rasa bosan adalah hal yang lumrah selalu menyertai. Seseorang seringkali melihat tetangga mengganti kendaraannya setelah kendaraan lamanya setia menemani. Teman
  • 27. 19 Manajemen Perubahan mungkin sering mengganti pakaiannya, mengubah rumahnya, memperbaharui perabot di dalamnya atau mengaturnya kembali, memperbaharui ruangan yang ditempatinya, lalu mereka merencanakan untuk bepergian atau wisata. Bisa jadi itu bukan saja rekan kita, tetapi diri kita sendiri. Mari sama-sama kita merenung kembali. Demikianlah keadaan manusia normal dan bukan hal yang aneh. Mengapa harus ada perubahan? Mengapa tidak menerima apa adanya kondisi saat ini? Mengapa harus mengambil resiko dalam kehidupan? Pertanyaan ini tentu akan menjejali kepala seseorang yang biasa hidup di zona status quo di dunia akademis. Ada sebagian manusia yang menderita sedemikian rupa. Sebagian lagi justru menikmati jerih payah orang lain dengan cara yang tidak adil. Kenyataan di dunia ini, kelompok manusia pertama adalah kelompok mayoritas dan yang kedua adalah minoritas. Kondisi ini merupakan kondisi yang tidak seimbang. Inilah yang disebut situasi penindasan. Pada saat kita mengetahui adanya situasi penindasan tersebut apakah akan berdiam diri saja atau melakukan perubahan?
  • 28. 20 e-Learning Reformasi Birokrasi Jika Anda ingin melakukan perubahan untuk persiapan Anda menuju kehidupan yang lebih baik, keuangan yang lebih baik, serta keinginan-keinginan lainnya yang lebih baik lagi, Anda tidak hanya cukup melakukan perubahan seperti dilakukan oleh Superman atau Power Ranger yang hanya melakukan perubahan fisik, wujud penampilan, dan perubahan yang bersifat sementara yang terpaku pada konteks suasana. Namun Anda bisa lebih hebat dibanding Superman. Pernahkah melihat Superman melawan musuhnya saat sebagai manusia biasa? Iya, yang harus Anda lakukan adalah mencari cara bagaimana melakukan perubahan yang terus menerus tak terbatas (infinite). Berubah bukanlah seperti Superman yang dilakukan karena menyesuaikan konteks suasana dan waktu. Tapi perubahan adalah langkah inovasi secara terus menerus. Tak lama lagi, dengan kehadiran presiden baru, banyak orang berharap akan berlangsung perubahan ke arah yang positif. Namun, sebagian lainnya mungkin lebih suka dengan status quo. “Buat apa berubah? Apa keuntungannya bagi saya?” adalah contoh pertanyaan yang kerap dilontarkan ketika seseorang atau kelompok orang diajak untuk berubah. Sebagian lagi barangkali bersikap apatis, sebab mereka hanya dijadikan obyek dan tidak dilibatkan dalam perubahan.
  • 29. 21 Manajemen Perubahan Dalam skala organisasi atau perusahaan pun kondisinya nyaris serupa. Orang bertanya: “What is in it for me?” “Apakah karier saya bakal meningkat? Apakah pendapatan saya akan bertambah? Apakah beban pekerjaan saya jadi lebih banyak? Apakah fasilitas saya akan lebih bagus?” Orang kerap mengukur perubahan dari posisi masing-masing: menguntungkan atau tidak. Karena itu, tidak mengherankan bila banyak orang berpindah partai, berpindah dari mendukung Bapak Danu ke Bapak Janu, bahkan berpindah kawan dan lawan melalui perhitungan untung rugi, bukan idealisme atau cita- cita yang ingin diperjuangkan. Perubahan bagi suatu cita-cita tentu saja lebih sukar. Mengubah mindset atau cara berpikir adalah bagian yang paling sulit, sebelum melangkah ke mengubah cara kerja. Bila mindset sudah sesuai dengan tujuan perubahan, langkah berikutnya biasanya menjadi lebih mudah, sebab yang diajak berubah sudah mengerti mengapa harus berubah, apa tujuannya, dan mereka mau berubah. Mereka yang menjadi sponsor atau inisiator perubahan akan berhadapan dengan apa yang lazim terjadi dalam setiap inisiatif perubahan, yakni sindrom resisten terhadap perubahan. Contohnya ialah mereka yang cemas karena belum mengenal hal-hal baru yang dibawa oleh perubahan, mereka yang menolak karena merasa tidak memperoleh manfaat apapun dari perubahan, dan mereka yang
  • 30. 22 e-Learning Reformasi Birokrasi enggan berubah meskipun sudah mengetahui manfaatnya lantaran telah merasa nyaman berada di tempat atau situasi sekarang. Mengangkat kaki dari zona nyaman memang tidak mudah. Oleh karena itu, tujuan perubahan adalah kemampuan mengharmonisasikan gerak dan langkah menuju tujuan yang lebih baik. Sonnenberg, dalam bukunya Managing with a Conscience (1994), menyebutkan adanya alasan- alasan mengapa orang atau organisasi resisten terhadap perubahan sehingga tujuan perubahan tidak tercapai. 1. procrastination atau kecenderungan menunda perubahan karena merasa masih mempunyai banyak waktu untuk melakukan perubahan. 2. Perubahan dianggap tidak memberikan manfaat sehingga enggan untuk berubah. Ketiadaan motivasi dapat menghambat proses perubahan dalam perusahaan. 3. Sebagian orang merasa takut tidak akan mampu menguasai hal-hal baru. Mereka takut gagal. 4. Kekhawatiran bahwa perubahan itu akan mengubah peran mereka di dalam organisasi. 5. Keraguan terhadap kemampuan inisiator perubahan, atau bahkan ketidaksukaan, dapat mengurangi penerimaan seseorang terhadap inisiatif perubahan. Kepemimpinan adalah sesuatu yang membuat orang lain memercayai.
  • 31. 23 Manajemen Perubahan 6. Seringkali terjadi apa yang dibayangkan oleh orang lain mengenai perubahan berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh pemimpin perubahan. 7. Tidak setiap orang siap atau berani memasuki wilayah baru atau mengenal sesuatu yang baru. Mereka lebih nyaman dengan apa yang sudah mereka tekuni selama ini. Kisah Perubahan Ubud Bali Di sebuah desa di Ubud, Bali, terdapat dua buah sungai yang bermuara di satu titik. Yang satu bernama Sungai Wadon (perempuan) dan satunya Sungai Lanang (Lelaki). Satu sungai hanya dipisahkan oleh satu bukit dengan titik pertemuannya diberi nama Tjampuhan. Titik itu dipercaya sebagai tempat orang suci nenek moyang orang-orang Bali, Maharesi Markandia yang sakti, berhasil menaklukkan dedemit yang sangat menguasai Bali. Maka di titik itu dibangun sebuah pura yang sangat suci: Pura Gunung Lebah. Konon, di desa-desa sepanjang sungai itu mengalirlah darah-darah seni orang Bali. Desa Penestanan, Pengosekan dan Sukawati yang terkenal sebagai desa lukis, Celuk (desa perak), batu Bulan (desa stone carving), dan sebagainya. Singkatnya, Ubud dikenal sebagai daerah yang kaya dengan seni.
  • 32. 24 e-Learning Reformasi Birokrasi Berkat keseniannya yang sangat istimewa, dan alam pegunungan yang dikelilingi persawahan yang indah, ubud dikenal sebagai daerah kunjungan wisata yang sangat digemari dan bernilai ekonomis sangat tinggi. Di sepanjang jalan di Ubud, anda akan bertemu dengan para selebriti dunia, guru-guru besar dari universitas terkenal, serta usahawan mancanegara. Mereka mengayuh sepeda mengunjungi museum yang satu dan museum yang lainnya. Memborong lukisan dan karya-karya seni. Sebagian orang yang tak mengerti menduga Ubud adalah warisan alam yang terjadi begitu saja, mungkin ini agak keliru. Ubud tidak akan pernah menjadi daerah kunjungan wisata kalau tak ada seseorang yang dengan sungguh-sungguh melakukan change. Itulah Tjokorda Gde Agung Sukawati, Raja Ubud. Semasa hidupnya, Raja Tjokorda berpikir bahwa rakyatnya tidak bisa hidup seperti ini terus menerus. Maka ia mulai mencari jalan agar warganya bisa membuat karya-karya seni secara lebih indah dan lebih bernilai. Maka setiap kali mendengar ada pelukis hebat ke Indonesia, ia ajak ke Ubud. Ia memburu nama-nama terkenal. Walter Spies dijemputnya di pelabuhan. Bahkan diberikan rumah di Bali. Syaratnya Cuma satu: tolong ajarkan anak-anak Ubud melukis. Sejak saat itu yang datang Rudolf Bonnet, Arie Schmidt dan Hanz Snell. Mereka adalah pelukis-pelukis besar yang memberikan pengaruh terhadap cara melukis di Bali.
  • 33. 25 Manajemen Perubahan Anda tidak bisa menaklukkan gunung dengan satu kali melangkah, tapi satu langkah demi satu langkah. Begitu juga, kebanyakan perubahan beserta masalah yang Anda hadapi, meski segunung, dapat diatasi dengan cara yang sama. D. Latihan 1. Berikan gambaran perubahan yang Anda ketahui dan rasakan di tempat kerja! 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat keberhasilan perubahan di tempat kerja?
  • 34. 26 e-Learning Reformasi Birokrasi E. Rangkuman 1. Manajemen Perubahan yaitu proses sistematis dengan menerapkan pengetahuan, sarana, dan sumber daya yang diperlukan organisasi untuk bergeser dari kondisi sekarang menuju kondisi yang diinginkan, yaitu menuju ke arah kinerja yang lebih baik dan untuk mengelola individu yang akan terkena dampak dari proses perubahan tersebut. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan dapat dibedakan atas 2 (dua) faktor yaitu faktor eksternal yang dipengaruhi dari lingkungan dan faktor internal yang berasal dari diri sendiri. 3. Tujuan berlangsungnya perubahan adalah kemampuan mengharmonisasikan gerak dan langkah menuju tujuan yang lebih baik secara terus menerus.
  • 35. 27 Manajemen Perubahan 3 “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah apa yang terdapat pada (keadaan) satu kaum (masyarakat), sehingga mereka mengubah apa yang terdapat dalam diri (sikap mental) mereka” A. Tahapan-Tahapan Perubahan Sudahkah Anda bermetamorfosa? pertanyaan ini dimunculkan karena ketika membicarakan adanya perubahan, maka muncul jargon yang selalu didengungkan, “di dunia ini tidak ada sesuatu yang Setelah membaca bab ini, peserta diharapkan dapat mengidentifikasi tahapan- tahapan perubahan dan merancang proyek perubahan
  • 36. 28 e-Learning Reformasi Birokrasi pasti kecuali perubahan itu sendiri”. Pertanyaan berikutnya, kapan perubahan itu harus dilakukan? Perubahan lingkungan akan selalu ada dan setiap organisasi diharapkan mampu beradaptasi terhadap perubahan tersebut. Perubahan organisasi yang terjadi di Kementerian Hukum dan HAM misalnya, selama ini lebih banyak berupa remedial change, yaitu perubahan yang dilakukan sebagai solusi terhadap suatu permasalahan yang dihadapi, misalnya untuk memperbaiki kinerja yang buruk, mencegah defisit anggaran, mengatasi inefisiensi, dan sebagainya. Perubahan ini umumnya dilakukan sebagai reaksi atas perubahan yang terjadi di lingkungannya. Sebuah organisasi yang sudah semakin mapan, tentu perubahan yang akan dihadapi lebih kepada developmental change, yaitu perubahan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kesuksesan. Perubahan lingkungan yang terjadi pada kondisi ini bukan lagi sebuah perubahan besar, melainkan perubahan-perubahan yang bervariasi, kontinyu, cepat, dan bersifat menguatkan kesan. Perubahan organisasi yang baik adalah perubahan yang tidak hanya sukses dalam menghadapi tantangan di satu periode, tapi juga dapat mengantisipasi tantangan berikutnya. Hal ini sangat penting karena sebuah perubahan organisasi menuntut sumber daya yang tidak sedikit, terutama
  • 37. 29 Manajemen Perubahan apabila dilaksanakan secara reaksioner. Agar organisasi dapat beradaptasi dengan baik terhadap setiap perubahan tersebut, dibutuhkan suatu budaya perubahan yang berkelanjutan (continuous change). Continuous change sudah mulai memasyarakat sebagai bagian dari pengembangan berkelanjutan, yang lebih berfokus kepada menciptakan budaya dan perilaku organisasi yang adaptif terhadap perubahan. Fokus organisasi lebih diarahkan kepada peningkatan kesadaran akan inovasi, leadership, serta menantang status quo dalam rangka meningkatkan laju pertumbuhan. Untuk dapat mengelola continuous change, harus dipenuhi adanya inisiatif perubahan, kewenangan untuk melakukan perubahan, sistem pengelolaan perubahan secara rutin, dan terbangunnya budaya perubahan. Oleh karena itulah, pertanyaan kapan harus melakukan perubahan dapat difahami dari keadaan yang muncul dan langkah lanjutan untuk menyikapinya sebagai berikut: 1. Adanya ketertekanan dan keterdesakan ketika manajemen puncak merasa adanya kebutuhan atau tekanan. 2. Dilakukan intervensi sekaligus reorientasi tentang masalah organisasi yang muncul. 3. Diagnosa dan pengenalan pada masalah informasi dikumpulkan dan dikenali pada tataran mana yang penting dan tidak penting.
  • 38. 30 e-Learning Reformasi Birokrasi 4. Penemuan dan komitmen pada penyelesaian perubahan dengan mencoba menyelesaikan masalah–masalah dengan menghindari cara lama yang sama”. 5. Percobaan dan pemahaman uji program yang berskala kecil. 6. Pengambilan keputusan secara bersama sesuai dengan konsekuensi dampak yang akan didapatkan. Keadaan perubahan di atas adalah perubahan yang direncanakan yaitu suatu usaha sistematik untuk mendesain ulang suatu organisasi dengan cara melakukan adaptasi pada perubahan yang terjadi dengan sasaran baru. Seseorang yang akan mengadakan suatu perubahan harus memiliki konsep tentang perubahan yang tercantum agar proses perubahan tersebut terarah dan mencapai tujuan yang ada. Ia berkesimpulan bahwa kekuatan tekanan (driving forces) akan berhadapan dengan penolakan (resistences) untuk berubah. (Kurt Lewin)
  • 39. 31 Manajemen Perubahan Apabila kebutuhan dan tujuan perubahan sudah jelas, maka perlu menyusun rencana perubahan untuk dapat diimplementasikan. Tahapan-tahapan perencanaan perubahan dapat dirinci sebagai berikut: 1. Perencanaan strategi perubahan Dalam perjalanan reformsi birokrasi, semua Kementerian/Lembaga dan Pemda harus menyusun rencana strategi perubahan dan implementasi manajemen perubahan. Rencana strategi perubahan disusun berdasarkan tujuan perubahan itu sendiri dan hasil perubahan yang diinginkan, sebagaimana Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. Rencana strategi pada dasarnya mencakup area- area perubahan yang diinginkan beserta indikator keberhasilan, tim pengelola perubahan, waktu yang dibutuhkan, serta rencana anggarannya. Sedangkan implementasi manajemen perubahan adalah tahap melaksanakan rencana strategi perubahan yang sudah disusun. 2. Membangun Instrumen Pengelolaan Pengaturan sistem pelaksanaan menjadi penting sebagai panduan sekaligus instrumen penilaian keberhasilan, seperti sistem komunikasi, sistem monitoring dan evaluasi, serta sistem pelaporan. Hal ini untuk memastikan proses perubahan berjalan sesuai dengan perencanaan.
  • 40. 32 e-Learning Reformasi Birokrasi 3. Peningkatan kapabilitas pengelola Meningkatkan kapabilitas pengelola merupakan salah satu kunci dalam melaksanakan perubahan. Ada berbagai macam cara untuk meningkatkan kapabilitas, misalnya melalui pelatihan ketrampilan berkomunikasi, menjadi fasilitator maupun motivator, menjadi mediator pelatihan, sekaligus kemampuan perancangan suatu kegiatan. Ada 3 (tiga) strategi yang harus dibangun pada pengelola pengelola perubahan, yaitu: a. Mendorong keinginan berubah, dengan membangun kepedulian terhadap perubahan b. Mengajak lebih banyak orang terlibat dalam perubahan sehingga banyak yang merasa berkontribusi terhadap perubahan yang terjadi.
  • 41. 33 Manajemen Perubahan c. Memelihara momentum dengan terus menerus menumbuhkan dan memelihara momentum perubahan. Struktur Tahapan Perubahan Mengumpulkan umpan balik, dan evaluasi keberhasilan Implementasi Strategi, Melaksanakan Indikator Keberhasilan dan Mengukurnya Assessmen Perubahan, Indikator Keberhasilan, Strategi Perubahan dan Komunikasi Merumuskan Rencana Perubahan (Grand Design) Mengelola Pelaksanaan (Komunikasi dan Resolusi Konflik) Memperkuat Hasil Perubahan (Monitoring)
  • 42. 34 e-Learning Reformasi Birokrasi B. Merancang Proyek Perubahan Merancang proyek perubahan supaya dapat berjalan secara berkelanjutan pada dasarnya perlu mengakselerasi manfaat (benefit) yang telah didefinisikan sebelumnya, manfaat tersebut dapat dirasakan sepanjang atau selama mungkin walau kegiatan perubahan telah berakhir. Oleh karenanya, dalam merancang suatu perubahan perlu memahami beberapa pendekatan- pendekatan berikut ini: a. Fokus pada manfaat yang didapat dari perubahan yang dilakukan, diiringi adanya monitoring dan pengukuran untuk memantau proses realisasi manfaat perubahan b. Mendorong partisipasi dan keterlibatan para semua anggota yang terkena perubahan sekaligus yang melaksanakan perubahan sehingga perlu adanya komunikasi yang efektif c. Menjaga keberlanjutan (sustainability) dengan memformalkan cara - cara atau mekasnisme baru ke dalam proses dan sistem manajemen kinerja yang mendukung perubahan dan perolehan dari manfaat perubahan
  • 43. 35 Manajemen Perubahan Rumus perubahan dalam dirangkum dari unsur-unsur yang mempengaruhi sebagai pilar perubahan, yaitu: Perubahan seperti apa yang Anda inginkan? Vission Action Plan Open Mind Skills Incentives Alignment Resources CHANGE
  • 44. 36 e-Learning Reformasi Birokrasi Model 1. Model 2 Vission Action Plan Open Mind Skills Incentives Alignment Resources KEKACAUAN Vission Action Plan Open Mind Skills Incentives Alignment Resources PENOLAKAN
  • 45. 37 Manajemen Perubahan Model 3. Model 4 Vission Action Plan Open Mind Skills Incentives Alignment Resources KECEMASAN Vission Action Plan Open Mind Skills Incentives Alignment Resources TIDAK PEDULI
  • 46. 38 e-Learning Reformasi Birokrasi Model 5. Model 6 Vission Action Plan Open Mind Skills Incentives Alignment Resources FRUSTASI Vission Action Plan Open Mind Skills Incentives Alignment Resources AROGAN & TIDAK EFESIEN
  • 47. 39 Manajemen Perubahan Model 7. Setelah mengenali berbagai keterbatasan yang ada, tahapan merancang proyek perubahan adalah memilih strategi perubahan yang sesuai. Harold Levitt mengemukakan bahwa dalam melaksanakan perubahan organisasi ada empat macam strategi yang dapat dipilih, yaitu : a. Perubahan struktur organisasi. b. Perubahan teknologi. c. Perubahan tugas. d. Perubahan manusianya. Vission Action Plan Open Mind Skills Incentives Alignment Resources KEGAGALAN
  • 48. 40 e-Learning Reformasi Birokrasi Perubahan struktur berkenaan dengan pola hubungan kerja antar anggota. Sebagai contoh perubahan dari pola sentralisasi ke dalam desentralisasi atau sebaliknya, perubahan dari bentuk fungsional ke bentuk matrik, perubahan dari struktur yang memiliki tingkat formalitas tinggi ke tingkat formalitas rendah, dan sebagainya. Hal ini tentu terkait dengan visi dan keterbukaan pikiran. Perubahan teknologi terutama berkaitan dengan proses dan metode kerja yang digunakan, misalnya penggantian sistem manual dengan mesin, penggunaan komputer, dan pemberdayaan sumber daya lain. Perubahan tugas berkaitan dengan perubahan jenis, macam, maupun jumlah satuan tugas yang dikerjakan anggota. Termasuk dalam katagori ini misalnya mutasi kerja, rotasi kerja, dan penambahan serta pengurangan tugas-tugas yang dibebankan kepada anggota berupa pengaturan. Perubahan manusianya ialah perubahan organisasi yang menyangkut faktor orang dalam kedudukannya sebagai komponen organisasi. Termasuk dalam katagori ini misalnya program- program latihan, penataran, bimbingan dan konseling, serta pemecahan masalah (problem solving). Hal inilah yang terkait dengan keterampilan anggota.
  • 49. 41 Manajemen Perubahan Dalam pembuatan laporan proyek perubahan, dapat mengikuti outline laporan proyek sebagai berikut: PROYEK PERUBAHAN BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang b. Area dan Fokus Proyek Perubahan c. Tujuan dan Manfaat Proyek Perubahan d. Ruang Lingkup Proyek Perubahan Kriteria Keberhasilan Bab II DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN a. Output Kunci Proyek Perubahan b. Pentahapan Proyek Perubahan c. Tata Kelola Proyek Perubahan d. Steakholder Proyek Perubahan e. Faktor Kunci Keberhasilan Proyek Perubahan f. Target Capaian Kinerja (berisi target kuantitatif/ persentase pencapaian output sesuai kriteria keberhasilan) g. Adopsi Hasil Benchmarking ke Best Practice. BAB III PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN a. Penyajian Pengalaman Memimpin Proyek Perubahan b. Hasil Capaian Proyek Perubahan c. Kendala Implementasi Proyek Perubahan (Internal dan Eksternal) d. Strategi Mengatasi Kendala BAB IV PENUTUP a. Kesimpulan b. Rekomendasi
  • 50. 42 e-Learning Reformasi Birokrasi C. Latihan 1. Rancanglah suatu rencana perubahan yang dapat Anda lakukan sesuai dengan kewenangan dan tugas dalam keseharian di tempat kerja! D.Rangkuman 1. Merancang suatu proyek perubahan harus berfokus pada hasil akhir atau manfaat yang telah dirumuskan sebelumnya, serta adanya kejelasan tahap serta tanggung jawab agar menjamin keberlanjutan perubahan yang berlangsung 2. Terdapat empat macam strategi yang dapat dipilih dalam bentuk perubahan yang akan dilakukan, yaitu perubahan struktur organisasi, perubahan teknologi, perubahan tugas, dan perubahan manusianya.
  • 51. 43 Manajemen Perubahan 4 Perubahan memiliki efek psikologis yang sangat besar kepada pikiran manusia. Untuk mereka yang takut perubahan, perubahan tersebut terasa menjadi ancaman karena dengan perubahan ada kemungkinan segala hal menjadi lebih buruk lagi. Tetapi bagi mereka yang berani dan percaya diri, adanya suatu perubahan justru menyenangkan dan memberi inspirasi karena di dalamnya ada kesempatan untuk membuat segala sesuatu lebih baik lagi dari yang sekarang. Mari menuju perubahan!
  • 52. 44 e-Learning Reformasi Birokrasi DAFTAR PUSTAKA Chatab, Nevizond. Diagnostic Management. Jakarta: Serambi Ilmu, 2007. Dwiyanto, Agus. Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi Birokrasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011. Kasali, Rhenald. Change! Tak Peduli Berapa Jauh Jalan Salah yang Anda Jalani, Putar Arah Sekarang Juga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005. O’otole, James. Leadership A to Z. Jakarta: Erlangga, 2002. Thomsett, Rob. Manajemen Proyek Radikal. Jakarta: Erlangga, 2003. Tjahjono, Herry. The Six Says; Siapa Cepat Dia Dapat. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2008.