SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 17
Baixar para ler offline
PENGARUH KELEBIHAN DAN PERGESERAN MUATAN DI ATAS KAPAL
               TERHADAP STABILITAS KAPAL
                       Capt. Albertus Hardjanto M. Mar
      Jurusan Nautika, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah


                                      ABSTRAK
Stabilitas adalah kemampuan sebuah kapal untuk kembali tegak semula setelah miring
yang disebabkan pengaruh gaya-gaya dari luar seperti angin atau ombak. Peraturan
keselamatan internasional, yang telah ditetapkan pada bulan November 1993, yaitu
resolusi A.741 (18). Komisi keselamatan maritim dari IMO (International Maritime
Organization) sedang mengembangkan persyaratan untuk diterima oleh para pihak yang
menandatangani Konvensi Internasional untuk Keselamatan Jiwa di Laut SOLAS 1974
(Safety of Life At Sea 1974), dimana dipenuhinya ISM Code menjadi keharusan.
International Safety Management (ISM) Code adalah aturan manajemen internasional
untuk pengoperasian kapal secara aman dan untuk pencegahan pencemaran, yang
diterapkan oleh sidang IMO dan yang dapat diamandemen oleh organisasi. Tujuan dari
peraturan ini adalah memastikan keselamatan di laut, mencegah cedera atau hilangnya
jiwa manusia serta menghindari kerusakan lingkungan khususnya lingkungan laut dan
kerusakan harta benda.
Menyadari bahwa semua operasi di kapal dapat mempengaruhi keselamatan dan
pencegahan polusi, perusahaan perlu mempertimbangkan untuk membagi semua operasi
yang berkaitan dengan keselamatan di kapal, operasi khusus di kapal adalah operasi yang
kesalahan pelaksanaannya mungkin baru terlihat setelah situasi berbahaya terjadi atau
setelah kecelakaan terjadi, sebagai contoh: menjaga stabilitas serta pencegahan kelebihan
beban (muatan) dan tekanan, serta pengikatan (lashing) muatan agar tidak bergerak atau
bergeser selama dalam pelayaran.
Kata kunci: peraturan keselamatan internasional, stabilitas kapal.

PENDAHULUAN                                        jiwa manusia dan harta benda, dan 11
                                                   kasus penyebab lainnya, selain itu
Latar belakang
                                                   sebanyak 131 orang meninggal, dan
    Aplikasi ISM code diberlakukan                 kerugian barang 350 ton.
untuk semua kapal, tetapi dalam                 b. Tahun 2006 meningkat sebanyak 143
pelaksanaannya, masih banyak terjadi               kasus, terdiri 72 kasus kapal
kecelakaan pelayaran, dan sesuai                   tenggelam, 14 kasus tubrukan, 57
informasi dari Dirjen Perhubungan Laut             kasus lainnya, selain itu 727 orang
yang dimuat di majalah Kemudi, edisi 12,           meninggal dengan kerugian barang
bulan Agustus 2008 adalah sebagai                  2.558 ton, dan kendaraan 31 unit,
berikut:                                           serta hewan 425 ekor.
                                                c. Tahun 2007 menurun menjadi 119
a. Tahun 2005 terdapat 125 kasus yang              kasus terdiri dari 58 kasus kapal
   terdiri dari 25 kasus kapal tenggelam,          tenggelam, 12 kasus kebakaran, 10
   36 kasus kebakaran, 21 kasus                    kasus tubrukan, 14 kasus kandas, 1
   tubrukan,       32     kasus      yang          kasus mesin rusak, 9 kasus lainnya,
   menyebabkan terjadinya ancaman


                                            1
2   Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 1, September 2010


    124 orang meninggal,         kerugian       b. Setelah kegiatan muat, kapal harus
    muatan 3.949 ton.                              dalam kondisi Stabilitas Positif ( titik
                                                   berat kapal/G di bawah titik
    Penyebab utama kecelakaan karena               Metacenter/M ).
KELEBIHAN MUATAN yang diangkut                  c. Setiap tangki bahan bakar, air tawar,
melebihi DWT Kapal, dan tidak                      ballast diperhitungkan jangan sampai
mematuhi aturan LAYAK LAUT, seperti                terjadi FSE (Free Surface Effect),
muatan tidak diikat (di-lashing ) dengan           karena akan terjadi kenaikan semu
alasan jarak pelabuhan tujuan dekat,               titik G pada bidang center line, yang
hanya memerlukan waktu kurang dari                 akan        berdampak           terhadap
satu hari (contoh dari Sampit ke                   pengurangan GM.
Semarang).                                      d. Menganalisa lengkung stabilitas statis
    Dari kasus kecelakaan kapal tersebut           (curves of static stability) sesuai IMO
di atas, ada 155 kasus kapal tenggelam,            agar mengetahui lengan penegak
yang disebabkan kelebihan muatan serta             (GZ) pada setiap sudut kemiringan
muatan tidak dilashing dengan kuat,                kapal setelah miring akibat pengaruh
sehingga saat cuaca buruk selama dalam             gaya-gaya dari luar kapal (ombak ,
pelayaran, daya apung cadangan (free               angin) saat kapal berlayar/cuaca
board) berkurang dan muatan bergeser               buruk.
berakibat    terjadi   permanent     list       Tujuan penelitian
(kemiringan tetap) dan akan bertambah
miring bila dihantam ombak, dan                 a. Para perwira remaja bagian deck,
akhirnya tenggelam, untuk itu kasus                merencanakan        penanganan      dan
tersebut akan dibahas dari aspek teori             pengaturan          muatan        harus
STABILITAS KAPAL.                                  memperhitungkan aspek stabilitas
                                                   melintang dengan sasaran GM positif,
Rumusan masalah                                    stabilitas membujur dengan sasaran
    Berdasarkan teori stabilitas kapal dan         Trim kapal sesuai yang diinginkan,
ISM code, bahwa prinsip memuat adalah              dan menghindari terjadinya Sagging
melindungi kapal, melindungi muatan,               Hogging (konsentrasi muatan tidak
dan melindungi ABK, harus diperhatikan             merata, tetapi terkonsentrasi di ujung-
agar kapal dalam keadaan aman setiap               ujung kapal atau terkonsentrasi di
saat, oleh karena itu rumusan masalah              tengah-tengah kapal), dan kapal layak
sebagai berikut:                                   laut.
a. Selama pemuatan harus mentaati               b. Pemilik kapal, Shipper, dan Perwira
    ketentuan Load Line/Plimsol Mark               kapal mentaati batas maksimum
    sebagai acuan batas muatan yang                muatan yang dapat dimuat dengan
    boleh dimuat dengan AMAN dimana                aman dari aspek Load Line, tidak
    kapal berada ( Daerah Winter North             memaksakan          yang      berakibat
    Atlantic, Winter , Summer, Tropic,             berkurangnya daya apung cadangan.
    Summer Fresh Water, Tropic Fresh            c. Para perwira deck dan mesin harus
    Water ) agar kapal memiliki Daya               menjaga         lingkungan,       tidak
    Apung Cadangan/Free Board sesuai               membuang kotoran apapun di laut
    tipe kapal ( General Cargo, kapal              sesuai dengan peraturan Marine
    yang memiliki sertifikat muat kayu,            Pollution.
    kapal tanker).
Hardjanto: Pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal ...   3


Manfaat penelitian                               pengetahuan stabilitas adalah sebagai
                                                 berikut.
a. Keselamatan kapal merupakan tugas
   pokok dari seluruh Anak Buah Kapal            a. Stabilitas awal (initial stability)
   termasuk pengaturan muatan di atas               adalah stabilitas dengan sudut senget
   kapal terkait dengan stabilitas kapal.           (kemiringan) kecil antara 0º sampai
b. Peduli tentang lingkungan hidup                  15º.
   terkait dengan pencemaran laut,               b. Titik Berat kapal (G)/Center of
   dengan tidak membuang kotoran ke                 Gravity adalah titik tangkap dari
   laut, mentaati dan melaksanakan                  semua resultante gaya-gaya yang
   peraturan-peraturan     yang       telah         bekerja di atas kapal yang mengarah
   ditetapkan secara internasional.                 ke bawah.
                                                 c. Titik Apung kapal (B)/Center of
LANDASAN TEORI
                                                    Buoyancy adalah titik tangkap dari
    Pengaruh        pengaturan       muatan         semua resultante gaya-gaya yang
(stowage) di atas kapal terhadap stabilitas         bekerja di atas kapal yang mengarah
merupakan tugas pokok bagi perwira                  ke atas.
deck,      dimana       stabilitas   adalah      d. Titik Metacentris (M)/Metacentre
kemampuan sebuah kapal untuk kembali                adalah titik yang tidak boleh
tegak semula, setelah kapal mengalami               diungguli oleh titik G agar kapal
kemiringan akibat pengaruh gaya-gaya                dalam kondisi stabilitas positif, atau
dari luar kapal seperti (ombak, angin),             titik potong dari gaya yang dihasilkan
selain itu juga mencegah terjadinya                 oleh titik B dengan bidang center line.
kemiringan yang diakibatkan gaya-gaya            e. Bidang Center Line adalah bidang
dari dalam kapal seperti pengaturan                 tegak yang membagi lebar kapal
muatan yang menyebabkan kondisi                     menjadi dua bagian sama besar.
stabilitas negatif, atau penempatan              f. GM (Metacentre High) adalah jarak
muatan yang tidak seimbang terhadap                 tegak antara titik G dengan titik M
center      line      seperti      pemuatan         diukur pada bidang center line, GM
terkonsentrasi di bagian atas ( tambahan            terlalu kecil olengan kapal lambat,
muatan di deck ), atau kelalaian muatan             GM terlalu besar olengan kapal cepat
di kapal tidak diikat kuat (di-lashing),            dan tersentak sentak , GM yang ideal
sehingga bila mengalami cuaca buruk di              untuk kapal penumpang = 2 % x lebar
laut lepas, maka muatan akan bergeser               kapal, kapal general cargo DWT kecil
dan akan mengalami kemiringan tetap ,               = 4 % x lebar kapal, dan kapal
yang      akan     membahayakan        bagi         general cargo DWT besar = 8 % x
keselamatan kapal secara keseluruhan.               lebar kapal.
    Di dalam kurikulum mencakup:                 g. KM ( Initial Metacentre above Keel )
fungsi , kompetensi , subyek/mata kuliah,           adalah jarak tegak antara lunas/keel
topik dan sub topik diajarkan sesuai                dengan titik M diukur pada bidang
dengan      lesson     plan/satuan    acara         center line.
pembelajaran, dalam penulisan ini adalah         h. Jenis jenis stabilitas awal adalah
stabilitas kapal, dengan tujuan agar bagi           sebagai berikut :
calon perwira kapal mengerti dan                    - Stabilitas Positif adalah stabilitas
memahami         sebagai     bekal    untuk              kapal, dimana titik G berada di
melaksanakan tugas sebagai perwira deck                  bawah titik M penyebabnya
di kapal, adapun secara garis besar                      adalah: penempatan muatan di
4   Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 1, September 2010


       bagian bawah lebih besar dari            k. Free board adalah jarak antara bagian
       penempatan muatan di bagian                 atas main deck sampai pusat
       atas.                                       lingkaran bagian atas load line yang
   - Stabilitas Netral adalah:stabilitas           dinamakan Summer Free Board,
       kapal dimana titik G berimpit               dimana garis bagian atas Summer
       dengan titik M penyebabnya                  segaris sama dengan garis bagian atas
       adalah : penempatan muatan di               pusat lingkaran load line ( lihat
       bagian bawah = penempatan                   gambar 1).
       muatan di bagian atas.
   - Stabilitas        Negatif       adalah:
       stabilitas kapal dimana titik G
       berada     di     atas    titik    M
       penyebabnya adalah : penempatan
       muatan di bagian bawah lebih
       kecil penempatan muatan di
       bagian atas (Top Heavy).
i. Pergerakan titik B, titik G, titik M             Gambar 1. Load Line/Plimsol Mark, Deck
   pada saat kapal miring yang                              Line, dan Free Board
   disebabkan pengaruh gaya-gaya dari           l. Jarak S dengan T dan S dengan W
   luar seperti ombak, angin adalah                adalah = 1/48 x Summer draft.
   sebagai berikut :                               - Jarak W dengan WNA adalah 5
   - Titik B akan berpindah dari center                cm untuk kapal general cargo,
       line ke arah kemiringan kapal.                  sedangkan untuk kapal tanker 2,5
   - Titik G tetap berada di center line               cm setiap panjang kapal 30 meter.
       hal ini disebabkan tidak ada                - FWA (Fresh Water Allowance)
       pergeseran bobot di atas kapal /                DWA (Dock Water Allowance)
       tidak     ada     pemuatan       atau           untuk menghitung perubahan
       pembongkaran di atas kapal.                     draft yang disebabkan BJ air laut
   - Titik M sebetulnya berpindah dari                 dan BJ air tawar serta BJ air
       center line, tetapi perpindahannya              payau berbeda.
       terlalu kecil sehingga dianggap          m. DWT adalah kemampuan kapal-kapal
       tetap berada di center line .               untuk mengangkut beban dengan
i. Load line/Plimsol Mark/Markah                   aman sampai batas Summer Draft,
   Kambangan adalah sebuah tanda yang              dimana didalamnya sudah termasuk
   dipasang di tengah-tengah kapal pada            operating load (bahan bakar, air
   lambung kiri dan kanan untuk                    tawar, ballast, inventaris tetap).
   membatasi jumlah muatan yang boleh           n. Displacement adalah berat dari
   dimuat dengan AMAN dimana kapal                 volume air yang dipindahkan oleh
   berada (di daerah Winter North                  bagian kapal yang berada di air
   Atlantic, Winter, Summer, Tropic,               dimana kapal terapung.
   Summer Fresh Water, Tropic Fresh             o. TPC (Ton Per Centimeter) adalah
   Water).                                         bobot     yang     diperlukan      untuk
j. Deck Line adalah tanda di atas load             mengubah draft atau sarat kapal
   line yang sisi atasnya berimpit dengan          sebesar 1 (satu) centimeter.
   main deck untuk mengukur free                p. Lengkung stabilitas statis (Curves of
   board.                                          Static    Stability)    adalah     suatu
Hardjanto: Pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal ...    5


     lengkungan yang menggambarkan                pelayaran maupun di kapal, dan untuk
     kondisi kapal sejak memiliki lengan          dapat meyakinkan terciptanya suatu
     penegak (GZ) nol sampai dengan               standar keselamatan yang memadai.
     memiliki (GZ) nol kembali, dari                  Pendekatan secara sistematik oleh
     berbagai      sudut     senget    atau       yang bertanggung jawab terhadap
     kemiringan kapal, pada displacement          manajemen di kapal sangat dibutuhkan.
     tertentu    di    perairan tenang/di             Adapun tujuan dari penerapan ISM
     pelabuhan.                                   Code secara mandatory adalah untuk
q.   Deck Edge Immersion adalah suatu             meyakinkan :
     titik    dimana     ditandai   dengan        a. Pemenuhan terhadap peraturan dan
     pinggiran      deck     kapal    mulai           ketentuan yang bersifat mandatory
     menyentuh air, pada saat kapal                   dan berhubungan dengan keselamatan
     miring.                                          pengoperasian          kapal        dan
r.   Momen Penegak atau Moment of                     lingkunganya.
     Static Stability = Displacement x GZ.        b. Penerapan dan pemberlakuannya
s.   Sudut Kemiringan berbahaya adalah:               secara efektif oleh administrator.
     ketika kapal mengoleng di laut pada              Penerapan      ISM      Code     sesuai
     sudut kemiringan membahayakan                ketentuan      hukum,      adalah     untuk
     kapal, maka kapal akan terbalik pada         meyakinkan mendukung dan mandatory
     batas-batas tertentu, dimana sudut           agar ketentuan yang berlaku, petunjuk,
     kemiringan berbahaya=0,5 x max list.         dan standar yang disarankan IMO
t.   Free Surface Effect adalah pengaruh          (International Maritime Organization).
     permukaan bebas cairan di dalam                  Pemerintah dan Badan Klasifikasi,
     tangki bila tanki tidak terisi penuh ,       Organisasi Industri Maritim dipenuhi
     apabila kapal miring maka permukaan          undang-undang, peraturan, dan ketentuan
     cairan didalam tangki berkumpul di           tersebut antara lain adalah :
     sisi kemiringan kapal, sehingga titik        a. Undang-undang Pelayaran Republik
     berat cairan akan berpindah kearah               Indonesia no 21 tahun 1992.
     miringnya kapal, hal ini akan                b. SOLAS 1974 dan amandemen yang
     berpengaruh pada titik berat kapal (G)           sudah disahkan oleh IMO.
     keluar dari bidang center line, yang         c. MARPOL 73/78 amandemen yang
     berakibat adanya kenaikan semu titik             sudah disahkan oleh IMO.
     G dan memperkecil nilai GM,                  d. COLREG(Collision Regulation)1972.
     berdampak terhadap momen stabilitas          e. STCW           (Standard       Training
     statis                                           Certification and Watch Keeping)
     = Displacement x GZ                              78/95.
     GZ = GM Sin Q.                                   Kasus kecelakaan kapal tenggelam
                                                  yang disebabkan oleh faktor manusia
PEMBAHASAN                                        (Human Error), penulis menganalisa dari
    Dari kasus kecelakaan kapal tercatat          aspek teori Stabilitas Kapal, mengapa
155 kasus kapal tenggelam, hal ini                kapal tersebut tenggelam yang diawali
disebabkan      antara    lain     tidak          dengan kapal miring yang disebabkan
melaksanakan     ISM     Code    secara           dua faktor.
konsisten, sedangkan dalam pelaksanaan            a. Kapal miring akibat GM negatif yang
ISM Code dibutuhkan suatu organisasi                 diakibatkan oleh:
manajemen yang cocok di perusahaan                - Pemindahan bobot di bagian bawah kapal.
6   Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 1, September 2010


-  Penambahan bobot di bagian atas kapal             d. Maximum righting lever/maksimum
   (penambahan muatan on deck).                      lengan penegak (GZ).
- Dampak permukaan bebas (Free Surface               e. Initial    metacentris height/tinggi
   Effect).                                              metacentris awal/GM awal.
b. Kapal miring akibat bobot yang tidak
                                                     f. Deck edge immersion/deck kapal
   seimbang terhadap center line :
- Pembagian bobot yang tidak simetris
                                                         menyentuh permukaan air.
   terhadap center line .                            g. Angle of maximum list/sudut
- Pemindahan bobot secara melintang kapal.               kemiringan maksimum.
- Pergeseran bobot terhadap bidang center            h. Angle of dangerous list/sudut
   line.                                                 kemiringan berbahaya.
     Selain hal-hal tersebut di atas juga            i. Moment of static stability/momen
menganalisa dari lengkung stabilitas statis              stabilitas statis pada kemiringan
sesuai kriteria yang ditetapkan oleh IMO                 tertentu.
(International Maritime Organization) seperti :      Jenis-Jenis Stabilitas Awal (Sudut
a. Curves of static stability after cargo            Kemiringan Kecil 0º - 15º)
     moved/shifted due to bad weather.                  Jenis-jenis stabilitas awal (sudut
b. Range of stability/jarak jangkau                  kemiringan kecil 0º-15º) dapat dilihat
     stabilitas statis.                              pada gambar 2.
c. Angle of vanishing stability/sudut
     akhir stability.




               Gambar 2. Jenis-jenis stabilitas awal (sudut kemiringan kecil 00 – 150)
Hardjanto: Pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal ...    7


Penjelasan                                         pada bagian atas/muat besi di palka
                                                   bawah.
    Dua prinsip pokok dalam perhitungan
                                                c. Tandanya adalah sudut olengan kapal
stabilitas   sesuai      peraturan load
                                                   relatif kecil, dengan demikian kapal
line/plimsol mark/markah kambangan
                                                   menyentak-nyentak, dengan periode
adalah sebagai berikut :
                                                   olengan relatif kecil, meskipun kapal
1. Prinsip Kenyamanan                              berlayar di laut tenang.
                                                d. Akibatnya       dapat    mengendorkan
   Adalah suatu kondisi yang diinginkan            lashingan muatan, bahkan bisa
dimana        sebuah     kapal      dapat          memutus        lashingan,   berbahaya
bergerak/mengoleng secara aman dalam               terhadap muatan bisa bergeser dan
berbagai cuaca, adapun kenyamanan                  membahayakan stabilitas kapal.
kapal sangat tergantung nilai GM yang           e. Penanggulangan jika kapal di tengah
menyebabkan kapal langsar dan kapal                laut, periksa lashingan muatan, dan
kaku :                                             gunakan bahan bakar dan air tawar
Stabilitas langsar :                               dari tangki bawah.
a. Stabilitas langsar adalah stabilitas
   positif dimana nilai GM terlalu kecil.           Stabilitas yang ideal adalah stabilitas
b. Penyebab        GM    kecil     karena       positif, dimana nilai GM-nya tidak terlalu
   penempatan muatan terkonsentrasi di          besar tapi juga tidak terlalu kecil, tetapi
   palkah bagian atas lebih besar dari          sedang, pihak Biro Klasifikasi/Naval
   pada bagian bawah (muatan berat di           Architect seperti BV (Berau Veritas)
   deck).                                       menghitung dan mendesain besarnya nilai
c. Tandanya adalah sudut olengan kapal          GM, mengacu pada GM ideal sebagai
   relatif besar, dengan demikian               berikut:
   periode olengan juga relatif besar
   meskipun kapal berlayar di laut              a. Kapal penumpang= 2% x lebar kapal.
   tenang.                                      b. Kapal general cargo dengan DWT
d. Akibatnya stabilitas kapal bisa                 kecil = 4 % x lebar kapal .
   menjadi netral (titik G berimpit             c. Kapal general cargo dengan DWT
   dengan titik M) kemudian bisa                   besar = 8 % x lebar kapal .
   menjadi negatif (titik G di atas titik       2. Prinsip Keamanan
   M), sehingga sangat berbahaya jika
   cuaca buruk seperti ombak/angin              a. Mempunyai kemampuan untuk tegak
   besar.                                          kembali setelah oleng .
e. Penanggulangan kapal di tengah laut,         b. Mempunyai cukup stabilitas untuk
   jika memungkinkan isi ballast tangki            mengatasi masuknya air, jika terjadi
   bagian bawah yang berukuran kecil,              kebocoran di bagian bawah air.
   dan pemakaian air tawar dan MFO,             c. Mampu mengatasi kemungkinan
   MDF dari tangki atas.                           PERGESERAN MUATAN di tengah
Stabilitas kaku/stiff:                             laut tanpa kapal harus TERBALIK
a. Stabilitas kaku adalah stabilitas               atau     SENGET/MIRING         yang
   positif, dimana GM terlalu besar .              membahayakan.
b. Penyebab        GM    besar     karena       d. Mampu mengatasi adanya pecahan
   penempatan muatan terkonsentrasi di             ombak/air laut ke atas deck (Sea
   palkah bagian bawah lebih besar dari            Water Spray On Deck and Hatches
                                                   due to Bad Weather).
8   Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 1, September 2010


    Dari kedua prinsip tersebut di atas            Dari dua prinsip pokok dalam
tidak boleh MENGABAIKAN salah satu              perhitungan stabilitas sesuai peraturan
prinsip, sehingga keduanya akan berjalan        Load Line dapat ditarik kesimpulan
bersama, adapun acuan yang digunakan            sebagai berikut:
untuk melaksanakan prinsip tersebut di
atas      adalah    peraturan    LOAD           a. Besar kecilnya nilai GM menentukan
LINE/PLIMSOL          MARK/MARKAH                  KENYAMANAN KAPAL ,seperti
KAMBANGAN dilaksanakan secara                      kapal langsar periode olengannya
konsisten untuk keselamatan kapal, isi             relatif besar, kapal kaku periode
peraturan Load Line adalah sebagai                 olengannya      relatif   kecil    dan
berikut:                                           menyentak-nyentak,           meskipun
                                                   berlayar di laut tenang sehingga
a. Konstruksi kapal secara keseluruhan             supaya nyaman GM-nya ideal,
   harus mempunyai kekuatan dan Free               dengan mengatur muatan secara
   Board (Daya Apung Cadangan) yang                vertikal dan proposional antara palkah
   cukup.                                          bagian bawah, tengah, dan atas/deck.

b. Bentuk dan konstruksi kapal harus            b. Besar kecilnya nilai GZ (Lengan
   menjamin pada semua kondisi                     Penegak) menentukan KEAMANAN
   pemuatan dan memenuhi Free Board                kapal , karena Momen Penegak atau
   (Daya Apung Cadangan) yang                      Moment Static Stability = W x GZ
   diijinkan, untuk setiap tipe kapal              dimana W adalah Desplacement, dan
   berbeda, hal ini disebabkan :                   GZ adalah lengan penegak, dengan
                                                   kata lain GZ merupakan ukuran
    -   Kapal yang memiliki sertifikat             kemampuan kapal untuk kembali
        memuat kayu free boardnya lebih            tegak setelah kapal mengalami
        kecil daripada kapal general               kemiringan       yang      disebabkan
        cargo, karena BJ muatan kayu               pengaruh gaya-gaya dari luar kapal
        lebih kecil dari BJ air laut,              seperti angin, ombak, dan gelombang.
        sehingga muatan kayu selalu
        terapung,   dengan    demikian          •   Mengapa kapal yang memiliki
        muatan kayu menambah daya                   stabilitas positif, dapat kembali tegak
        apung cadangan.                             setelah mengalami kemiringan akibat
                                                    pengaruh gaya-gaya dari luar(ombak,
    -   Kapal tanker free boardnya lebih            angin) (lihat gambar 3).
        kecil lagi dibandingkan dengan
        kapal general cargo maupun kapal
        yang memiliki sertifikat memuat
        kayu, karena BJ minyak lebih
        kecil dibandingkan dengan BJ air
        laut, sehingga minyak selalu ada
        di permukaan air laut, dengan
        demikian      muatan     minyak
        menambah         daya      apung
        cadangan/free board.
Hardjanto: Pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal ...            9




  Gambar 3. Kapal memiliki stabilitas positif, dapat kembali tegak setelah mengalami kemiringan
                             akibat pengaruh gaya-gaya dari luar



    Penjelasan gambar di atas sebagai              c. Terjadi momen penegak/moment
berikut:                                              static stability = Displacement x GZ.
a. Adanya gaya KOPEL yaitu dua gaya                d. Kondisi stabilitas positif (titik G
    yang sejajar dan berlawanan arah,                 dibawah titik M), maka GZ juga
    yang dihasilkan oleh gaya dari titik B            positif.
    ( Buoyance ) yang mengarah ke atas             e. Kapal kembali tegak karena gaya
    dan gaya dari titik G (Gravity) yang              yang dihasilkan titik B mengarah ke
    mengarah ke bawah .                               atas dan gaya dari titik G mengarah
b. Pada saat kapal miring titik B                     ke bawah .
    bergerak searah kemiringan kapal
    keluar dari bidang center line,                •   Mengapa kapal yang memiliki
    sedangkan titik G tetap berada di                  stabilitas negatif, kondisinya miring ?
    bidang center line, karena tidak ada               (lihat gambar 4).
    pergeseran bobot di atas kapal.




                  Gambar 4. Kapal memiliki stabilitas negatif, kondisinya miring
10 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 1, September 2010


    Penjelasan gambar 4 adalah sebagai
berikut.
a. Stabilitas negatif (titik G di atas titik
   M), maka GZ juga negatif.
b. Kapal tetap miring, karena gaya yang
   dihasilkan titik G mengarah ke bawah
   tetapi posisi titik G di atas titik M,
   sehingga kapal miring, dan tambah
   miring karena gaya yang dihasilkan
   titik B mengarah ke atas sehingga
   menambah kemiringan kapal.
•   Mengapa kapal miring, akibat ada
    pergeseran muatan di atas kapal?
    (lihat gambar 5).




                  Gambar 5. Kapal miring, akibat ada pergeseran muatan di atas kapal


    Penjelasan gambar 5 adalah sebagai                                 w× d
                                                  c. Rumus        GG’ =       dimana w =
berikut.                                                                W
                                                      bobot, W=displacement, d = jarak.
a. Bila ada pergeseran bobot melintang
   kapal, maka bobot tidak seimbang               d. Pergeseran titik G ke G’ berada tepat
   terhadap bidang center line kapal.                di bawah titik M, sedangkan titik M
                                                     adalah adalah titik potong antara gaya
b. Pergeseran bobot muatan akan                      yang dihasilkan oleh titik B dengan
   mempengaruhi titik berat kapal (G)                Center line , maka nilai GZ = 0
   bergeser searah dengan titik berat
   muatan (g), maka titik G keluar dari           e. Kapal akan miring, karena nilai
   bidang center line ke G’ searah                   moment static stability = W x GZ =
   kemiringan kapal.                                 W x 0 =0
Hardjanto: Pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal ...       11


Pengaruh Free Surface Effect terhadap             buatlah lengkung stabilitas statis (Curves
stabilitas kapal                                  of Static Stability).
    Pengaruh free surface effect terhadap
stabilitas kapal dapat dilihat pada gambar 6.




   Gambar 6. Pengaruh Free Surface Effect
         terhadap stabilitas kapal

a. Bila tangki tidak terisi penuh, dan
   kapal miring maka cairan dalam                    Gambar 7. Lengkung stabilitas statis setelah
   tangki akan berkumpul di sisi yang                bobot muatan di atas kapal bergeser akibat
   rendah, berdampak titik berat cairan                cuaca buruk selama dalam pelayaran
   bergeser.
b. Pergeseran titik berat cairan akan                 Penjelasan gambar 7 adalah sebagai
   berdampak perpindahan titik berat              berikut.
   kapal (G) dari Center line ( G ke G’).         a. GZ = GZ pada KG tertentu dalam
                                                      pembuatan kurva = 9 m.
c. Perpindahan titik G, akan terjadi              b. G1 Z1 = GZ pada KG 7 m , sebelum
   kenaikan semu titik G, sehingga nilai              muatan bergeser.
   GM berkurang, bila GM awal kecil,              c. G3 Z3 = GZ pada KG 7 m , setelah
   maka kemungkinan stabilitas kapal                  muatan bergeser .
   netral, berarti nilai GZ = 0, dengan           d. G1 Z1 = GZ + G1 B sedangkan G1 B
   demikian momen stabilitas statis                   dalam Δ G1 B G GG1sinQ, maka
   = W x GZ = 0.                                  e. G1 Z1 = GZ + GG1 sin Q, sedangkan
                                                      G3Z3 = G1 Z1 – G1 A
Lengkung stabilitas statis (Curves of
                                                      Dalam Δ G1 A G2          G1A = G1G2
Static Stability)
                                                      Cos Q
    Lengkung stabilitas statis (Curves of         f. G3 Z3 = G1 Z1 – G1G2 cos Q
Static Stability) setelah bobot muatan di             sedangkan rumus geser
atas kapal bergeser akibat cuaca buruk                           w× d
                                                      G1 G2 =
selama dalam pelayaran dapat dilihat                              W
pada gambar 7.                                                             w× d
                                                  g. G3 Z3 = G1 Z1 – (          )CosQ,
   Contoh : kapal dengan displacement                                       W
(W) = 35.000 ton , KG = 7 m, akibat                   kesimpulan bila ada pergeseran
ombak besar, muatan seberat 1.750 ton                 muatan di atas kapal, maka harus
bergeser secara horisontal sejauh 10 m                dikoreksi.
kearah miringnya kapal, bila tabel cross          h. G1 Z1 atau GZ pada KG setelah muat
curves dibuat berdasarkan KG = 9 m,                                        w× d
                                                      = 7 m, dikoreksi (-)       Cos Q
                                                                            W
12 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 1, September 2010


Penjelasan :
    Sebelum menjawab soal tersebut di          h. Kolom      (2)   dengan  argumen
atas terlampir cross curves / GZ curves ,         displacement dapat mengetahui GZ
yang dibuat berdasarkan KG tertentu               setiap senget.
(lihat gambar 8) yaitu 9 m, apabila            i. Kolom (4) untuk melukis lengkung
setelah muat ternyata KG tidak sama               stabilitas statis sebelum cargo
dengan 9 m, seperti di dalam soal KG              bergeser.
sebesar 7 m , maka harus dikoreksi             j. Kolom (6) untuk melukis lengkung
dengan rumus GG’ Sin Q, adapun tanda              stabilitas statis sesudah cargo
koreksi apabila KG lebih kecil dari KG            bergeser.
tertentu koreksinya tandanya (+) dan
sebaliknya.                                    Data untuk melukis lengkung stabilitas
                                               statis sebelum muatan bergeser
Jawaban soal:
a. Cross curves/GZ curves dibuat               Q     0º    15º      30º      45º      60º     75º     90º
   berdasarkan KG = 9 m.                       GZ    0     1,418    3,080    3,844    3,582   2,702   1,600

b. Sedangkan KG’ setelah kegiatan
   muat/bongkar = 7 m. GG’ = 2 m.              Data untuk melukis lengkung stabilitas
c. Koreksi KG setelah muat lebih < KG          statis sesudah muatan bergeser
   tertentu = GG’ Sin Q
                                              Q     0º      15º      30º      45º     60º     75º     90º
d. Koreksi karena pergeseran bobot            GZ    -0,5    0,935    2,647    3,491   3,332   2,573   1,600
   muatan Koreksi = G1G2 Cos Q
e. Dimana rumus pergeseran       G1G2 =        Catatan : Skala senget setiap 15º = 2 cm
    w× d                 w× d                  dan Skala GZ setiap meter = 1,4568 cm.
              Koreksi =       Cos Q
     W                    W
f. Koreksi akibat pergeseran bobot
              1750 × 10
   muatan =             CosQ
               35000
   = 0,5 Cos Q
g. Membuat matrik data untuk membuat
   kurva/lengkungan stabilitas statis.

  Q     GZ pada          Koreksi         G1Z1 pada                Koreksi        G3Z3 setelah
        KG 9 m          GG’ Sin Q         KG 7 m                - 0,5 Cos Q     cargo bergeser
  (1)      (2)              (3)              (4)                     (5)              (6)
  0º        0       0x2=0                   0              -0,5 x 1 = - 0,5       - 0,5
  15º      0,9      2 x 0,259 = 0,518     1,418            -0,5 x 0,966=-0,483    0,935
  30º      2,08     2 x 0,500 = 1,000     3,080            -0,5 x 0,866=-0,433    2,647
  45º      2,43     2 x 0,707 = 1,414     3,844            -0,5 x 0,707=-0,353    3,491
  60º      1,85     2 x 0,866 = 1,732     3,582            -0,5 x 0,500=-0,250    3,332
  75º      0,77     2 x 0,966 = 1,932     2,702            -0,5 x 0,259=-0,129    2,573
  90º    - 0,40     2 x 1,000 = 2,000     1,600            -0,5 x 0,000=-0,000    1,600
         Tabel      GG’ = 9-7 = 2       lukis curve        - 0,5 Cos Q         lukis curves
Hardjanto: Pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal ...       13




                       Gambar 8. GZ Curves dibuat berdasarkan KG tertentu




                               Gambar 9. Lengkung koreksi GG’CosQ



     Lengkung koreksi GG’CosQ (lengkung          Stabilitas statis setelah muatan bergeser dapat
setelah bobot muatan bergeser dengan initial     dilihat pada gambar 10.
list/kemiringan awal) (lihat gambar 9)
perlahan-lahan mengecil, hal ini disebabkan      G = Center of Gravity On Center Line
garis tegak yang melalui lengkung G dan G’       G’ = Center of Gravity Off Center Line
bergerak maju mendekat satu sama lain, dan       GA= Lost GZ
akhirnya pada satu titik pada sudut              G’Z’ = Actual GZ after G Off from C/L
kemiringan 90º.                                  Lost GZ = GG’ Cos Q
                                                 G’ Z’ = GZ – GG’ Cos Q
14 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 1, September 2010

                                                              Q                GZ
                                                              0º                0
                                                             10º             0,4300
                                                             20º             1,3200
                                                             30º             2,0000
                                                             40º              2,300
                                                             50º             2,3200
                                                             60º             1,9100
                                                             70º              1,200
                                                             80º              0,310
                                                             90º              -0,60

                                                  c. Dengan data GZ pada setiap sudut
                                                     kemiringan untuk membuat lengkung
                                                     cosinus agar mengetahui sudut
    Gambar 10. Stabilitas statis setelah muatan      kemiringan dimana deck kapal
                   bergeser                          menyentuh permukaan air (Deck
                                                     Edge Immersion) dengan rumus
    Penjelasan       bagaimana      cara             GZ = GZ : Cos Q
menggambar lengkung stabilitas statis                  Q     GZ      CosQ        GZ/CosQ
dengan data GZ                                         0º      0        1            0
    Contoh: displacement 35.000 ton,                  10º    0,43    0,9848       0,4366
cross curve dibuat berdasarkan KG= 9 m.               20º    1,32    0,9397       1,4047
                                                      30º    2,00    0,8660       2,3094
a. Dengan data GZ yang didapat dari                   40º    2,30    0,7660       3,0024
                                                      50º    2,32    0,6428       3,6093
   stability cross curves atau KN curves              60º    1,91     0,50         3,82
   dengan argumen displacement.                       70º    1,20     0,342       3,5086
                                                      80º    0,31    0,1736       1,7852
b. Dengan data GZ dari setiap sudut                   90º    -0,6       0            0
   kemiringan untuk membuat lengkung
   Stabilitas statis dengan 2 (dua) rumus         d. Dengan data GZ pada setiap sudut
   sebagai berikut :                                 kemiringan untuk membuat lengkung
                                                     cosinus agar mengetahui sudut oleng
     -   GZ = GZ pada KG tertentu pada               maksimum yang masih dapat
         stability cross curves +/- koreksi          ditolerir, bila bobot muatan bergeser
         GG’sin Q                                    di laut selama berlayar.
                                                      Q     GG’     CosQ        GG’ CosQ
     -   GZ = KN – KG Sin Q dengan                    0º    3,82      1,0         3,82
         menggunakan KN curves (tabel                10º    3,82    0,9848       3,7620
         dibuat KG = 0)                              20º    3,82    0,9397       3,5896
                                                     30º    3,82     0,866       3,3082
                                                     40º    3,82     0,766       2,9263
-    Tujuannya untuk mengetahui : Range
                                                     50º    3,82    0,6428       2,4554
     of Stability, Angle of Vanishing                60º    3,82      0,5         1,91
     Stability, Maximum GZ, Initial GM,              70º    3,82     0,342       1,3065
     Moment of Static Stability of Each              80º    3,82    0,1736       0,6633
     Angle List.                                     90º    3,82       0            0
Hardjanto: Pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal ...   15




1. Data yang diperoleh dari lengkung            2. The measurement of Dinamical
   stabilitas statis/Curves of static               Stability = Area under curve of Static
   stability:                                       Stability :
   a. Range of stability/jarak jangkau              Dengan menggunakan Simpson Rule
       stabilitas = 0º - 83º,75                 dapat dihitung luas di bawah lengkung
   b. Angle of vanishing stability/             stabilitas statis dengan SM (Simpson
       capsizing angle (Qc) = senget            Multiplier) untuk jumlah ordinat ganjil
       83º,75                                   SM = 1.4.1 sedangkan untuk jumlah
   c. Maximum GZ/GZ maksimum                    ordinat genap SM = 1.3.3.1.
       (Qm) = 2,39 m (senget 45º)
   d. Initial GM / GM awal = 1,51 m             A. Area 0º-30º jumlah ordinat genap
   e. Deck Edge Immersion/ deck kapal                  Q       GZ     SM       AREA
       menyetuh air(Qd) = senget 18º,5                  0      0,00     1       0,00
   f. Angle of maximum list/sudut
                                                       10      0,43     3       1,29
       senget maksimum bila bobot
                                                       20      1,32     3       3,96
       muatan bergeser di laut (Qt) =
                                                       30      2,00     1       2,00
       senget 60º
                                                                      total     7,25
   g. Angle           of        dangerous
       list/kemiringan berbahaya                    Rumus Simpson = 3/8 x h x total luas
       (1/2 x Qt) = senget 30º                  dimana h adalah interval sudut senget =
   h. Momen stabilitas statis (misal            10º berhubung sudut senget satuannya
       senget 30º)       = 35000 x 2 =          derajat dan GZ satuannya meter maka
       70000 t-m / W x GZ                       menggunakan rumus Meter Radian,
                                                dimana 1 m – radian = 57,3 º , sehingga :
                                                Area under static stability curve 0º- 30º
                                                = 3/8 x 10/57,3 x 7,25 = 0,4745 M- Rad.
16 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 1, September 2010

B. Area 0º-40º jumlah ordinat ganjil
                                                                                  b. Pemilik kapal menginstruksikan
           Q            GZ             SM               AREA                         nakhoda untuk memuat, walaupun
            0           0,00             1               0,00                        dimuat di deck dengan pertimbangan
           10           0,43             4               1,72                        pemasukan freight/uang tambang dan
           20           1,32             2               2,64                        pelayaran jarak dekat hanya beberapa
           30           2,00             4               8,00                        jam saja, tidak memperhitungkan
           40           2,30             1               2,30                        cuaca buruk selama dalam pelayaran.
                                       total            14,66
                                                                                  c. Pihak kapal tidak melaksanakan ISM
    Rumus Simpson = 1/3 x h x total luas
                                                                                     Code secara konsisten serta prinsip
dimana h = 10º (h = jarak antara ordinat)
                                                                                     “sea worthiness “/layak laut sebelum
Area under static stability curve 0º-40º =
                                                                                     kapal berlayar, seperti muatan tidak
1/3 x 10/57,3 x 14,66 = 0,8528 M-Rad.
                                                                                     di-lashing dengan baik, sehingga bila
Area under static stability curve 0º-40º = 0,8528 M–Radian
                                                                                     cuaca buruk muatan akan bergeser,
Area under static stability curve 0º-30º = 0,4745 M–Radian                           maka akan miring permanen yang
-------------------------------------------------------------------------------      membahayakan stabilitas kapal.
C.Area understaticstability curve30º-40º =0,3783 M–Radian
                                                                                  d. Keselamatan kapal sangat tergantung
D. Persyaratan Load Line Rules 1968                                                  besar kecilnya GZ (lengan penegak)
                          Ship              Load line                                pada stabilitas positif (titik G dibawah
Argumentation                                                    Remarks
                          condition         rules 1968                               titik M), sehingga kapal kembali
Area under curve          0,4745            > 0,055
0º-30º                    m – rad           m – rad
                                                                 Comply              tegak.
Area under curve          0,8528            > 0,090
                                                                 Comply
0º-40º                    m – rad           m – rad
Area between              0,3783            > 0,030
                                                                                  e. Daya apung cadangan (Free Board)
                                                                 Comply
30º-40º                   m – rad           m – rad                                  harus diperhatikan, sesuai ketentuan
Maximum GZ >              2,39              > 0,020
0,20 meter                meter             meter
                                                                 Comply              Load Line Regulation 1968 yang
Max GZ occurs
                          45 derajat
                                            Not < 30
                                                                 Comply
                                                                                     merupakan batas maksimum muatan
at Q > 30º                                  derajat                                  yang boleh dimuat dengan aman
Initial GM                1,51              Not < 0,15
minimal 0,15 m            meter             meter
                                                                 Comply              dimana kapal berada, agar kapal dapat
                                                                                     bertahan untuk terapung, walaupun
KESIMPULAN                                                                           terjadi kebocoran, dan pergeseran
                                                                                     muatan.
a. Kejadian di lapangan sering terjadi
   Shipper memaksakan agar barangnya                                              f. Selama    pelaksanaan    pengaturan
   dapat dimuat ke kapal,walaupun                                                    muatan harus selalu memperhatikan
   dimuat di atas deck, hal ini akan                                                 prinsip    memuat     antara    lain
   berdampak terhadap stabilitas kapal,                                              melindungi kapal, muatan, dan anak
   semula stabilitas positif akan berubah                                            buah kapal .
   menjadi stabilitas Netral, bila terjadi
   Free Surface Effect yang diakibatkan
   pemakaian bahan bakar dan air tawar
   selama dalam pelayaran yang akan
   mengurangi nilai GM, dan bisa
   menjadi stabilitas Negatif, kapal akan
   miring.
Hardjanto: Pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal ...   17


SARAN

a. Semua pihak terkait (Pelayaran,
   Kapal, Shipper, Instansi terkait)
   melaksanakan ISM Code secara
   konsisten.

b. Komitmen dari seluruh jajaran:
   Pemilik kapal dan Anak Buah Kapal
   untuk melaksanakan STCW 78/95,
   Marine Pollution, dan SOLAS 1974.

c. Kapal    harus diawaki   dengan
   sempurna sesuai peraturan yang
   berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Derrett, D.R. 1990. Ship Stability for
   Masters and Mates. 4th ed.
   Butterworth-Heinemann.
Capt. Soegiyanto M.M. 2008. Stabilitas
   Kapal. Jilid 1 untuk bidang keahlian
   Nautika. PIP Semarang.
Capt. Sudiono Djauhari. Bahan Ajar
   Stabilitas. Untuk bidang keahlian
   Nautika (ANT II). PIP Semarang.
La Dage, John and Lee Van Gemert.
   February 1956. Stability and Trim for
   The Ship’s Officer. 2nd ed. United
   States Merchant Marine Academy
   Kings Point, New York.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPAL
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPALTUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPAL
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPALYogga Haw
 
Gyro compass - kompas gasing
Gyro compass - kompas gasingGyro compass - kompas gasing
Gyro compass - kompas gasingGunawan Manalu
 
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantiniDidik Purwiyanto Vay
 
81. bangunan dan stabilitas kapal 2
81. bangunan dan stabilitas kapal 281. bangunan dan stabilitas kapal 2
81. bangunan dan stabilitas kapal 2SugengRaharjo13
 
Konstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan KapalKonstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan Kapaltanalialayubi
 
Lines plan cargo 0,72 cb
Lines plan cargo 0,72 cbLines plan cargo 0,72 cb
Lines plan cargo 0,72 cbNarukami Seta
 
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Yogga Haw
 
0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)Niko Sh
 
Merancang rg ... stabilitas kapal
Merancang  rg ... stabilitas kapalMerancang  rg ... stabilitas kapal
Merancang rg ... stabilitas kapalzulkifli ijul
 
Materi pelajaran ilmu pelayaran datar
Materi pelajaran ilmu pelayaran datarMateri pelajaran ilmu pelayaran datar
Materi pelajaran ilmu pelayaran datarAdjieArdofa
 
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaFazrin Heros
 

Mais procurados (20)

P2TL LENGKAP
P2TL LENGKAPP2TL LENGKAP
P2TL LENGKAP
 
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPAL
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPALTUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPAL
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPAL
 
Kuliah 1
Kuliah 1Kuliah 1
Kuliah 1
 
Gyro compass - kompas gasing
Gyro compass - kompas gasingGyro compass - kompas gasing
Gyro compass - kompas gasing
 
Konstruksi lambung
Konstruksi lambungKonstruksi lambung
Konstruksi lambung
 
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
 
81. bangunan dan stabilitas kapal 2
81. bangunan dan stabilitas kapal 281. bangunan dan stabilitas kapal 2
81. bangunan dan stabilitas kapal 2
 
Koefisien bentuk kapal
Koefisien bentuk kapalKoefisien bentuk kapal
Koefisien bentuk kapal
 
Konstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan KapalKonstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan Kapal
 
Gyrocompass
GyrocompassGyrocompass
Gyrocompass
 
Kostruksi sekat
Kostruksi sekatKostruksi sekat
Kostruksi sekat
 
Lines plan cargo 0,72 cb
Lines plan cargo 0,72 cbLines plan cargo 0,72 cb
Lines plan cargo 0,72 cb
 
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
 
0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)
 
Merancang rg ... stabilitas kapal
Merancang  rg ... stabilitas kapalMerancang  rg ... stabilitas kapal
Merancang rg ... stabilitas kapal
 
1. PRINSIP DINAS JAGA.pptx
1. PRINSIP DINAS JAGA.pptx1. PRINSIP DINAS JAGA.pptx
1. PRINSIP DINAS JAGA.pptx
 
Materi pelajaran ilmu pelayaran datar
Materi pelajaran ilmu pelayaran datarMateri pelajaran ilmu pelayaran datar
Materi pelajaran ilmu pelayaran datar
 
Konst haluan Kapal
Konst haluan KapalKonst haluan Kapal
Konst haluan Kapal
 
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
 
Plimsoll mark
Plimsoll markPlimsoll mark
Plimsoll mark
 

Destaque

Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...Didik Purwiyanto Vay
 
Kisi2 ukp bank kapal
Kisi2 ukp bank kapalKisi2 ukp bank kapal
Kisi2 ukp bank kapalComputers
 
demo penyelesaian soal
demo penyelesaian soaldemo penyelesaian soal
demo penyelesaian soalelvido49
 
Shaft system
Shaft systemShaft system
Shaft systemNilamSO
 
Innobirds social weekly review vol.42
Innobirds social weekly review vol.42Innobirds social weekly review vol.42
Innobirds social weekly review vol.42Innobirds Media
 
Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP )
Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP ) Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP )
Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP ) ghufranaka aldrien
 
Unclos 1982
Unclos 1982Unclos 1982
Unclos 1982Sei Enim
 
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki daratpengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki daratHelmi Wijaya
 
Leary értelmezés 001
Leary értelmezés 001Leary értelmezés 001
Leary értelmezés 001VanHalen
 
Psychology
PsychologyPsychology
Psychologyucobi
 
C O N S T R U T O R E S D A V I D A Mensagem Do Dia 01
C O N S T R U T O R E S  D A  V I D A   Mensagem Do Dia 01C O N S T R U T O R E S  D A  V I D A   Mensagem Do Dia 01
C O N S T R U T O R E S D A V I D A Mensagem Do Dia 01carmensilviapontaldi
 
Health Care Industry
Health Care IndustryHealth Care Industry
Health Care IndustrySurojit Saha
 
Fortalezco, analiso y exploro la lectura con las tic
Fortalezco, analiso y exploro la lectura con las ticFortalezco, analiso y exploro la lectura con las tic
Fortalezco, analiso y exploro la lectura con las ticermelcarano
 

Destaque (20)

Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
 
Ship construction
Ship constructionShip construction
Ship construction
 
Kisi2 ukp bank kapal
Kisi2 ukp bank kapalKisi2 ukp bank kapal
Kisi2 ukp bank kapal
 
demo penyelesaian soal
demo penyelesaian soaldemo penyelesaian soal
demo penyelesaian soal
 
Shaft system
Shaft systemShaft system
Shaft system
 
Innobirds social weekly review vol.42
Innobirds social weekly review vol.42Innobirds social weekly review vol.42
Innobirds social weekly review vol.42
 
Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP )
Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP ) Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP )
Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP )
 
Unclos 1982
Unclos 1982Unclos 1982
Unclos 1982
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
Trigonometri
 
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki daratpengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
pengukuran perhitungan volume minyak standard di tangki darat
 
A wonderful life
A wonderful lifeA wonderful life
A wonderful life
 
Leary értelmezés 001
Leary értelmezés 001Leary értelmezés 001
Leary értelmezés 001
 
Psychology
PsychologyPsychology
Psychology
 
C O N S T R U T O R E S D A V I D A Mensagem Do Dia 01
C O N S T R U T O R E S  D A  V I D A   Mensagem Do Dia 01C O N S T R U T O R E S  D A  V I D A   Mensagem Do Dia 01
C O N S T R U T O R E S D A V I D A Mensagem Do Dia 01
 
Formulario
FormularioFormulario
Formulario
 
Health Care Industry
Health Care IndustryHealth Care Industry
Health Care Industry
 
final poster
final posterfinal poster
final poster
 
F/Radar - 7ª edição - English version
F/Radar - 7ª edição - English versionF/Radar - 7ª edição - English version
F/Radar - 7ª edição - English version
 
Fortalezco, analiso y exploro la lectura con las tic
Fortalezco, analiso y exploro la lectura con las ticFortalezco, analiso y exploro la lectura con las tic
Fortalezco, analiso y exploro la lectura con las tic
 
HootSuite
HootSuiteHootSuite
HootSuite
 

Semelhante a Pengaturan Muatan dan Stabilitas Kapal

3. tekanan air laut yang bekerja pada kapal i wayan punduh
3. tekanan air laut yang bekerja pada kapal i wayan punduh3. tekanan air laut yang bekerja pada kapal i wayan punduh
3. tekanan air laut yang bekerja pada kapal i wayan punduhDidik Purwiyanto Vay
 
Vol2 no1 implementasi kebijakan perkapalan di pelabuhan tg perak surabaya, al...
Vol2 no1 implementasi kebijakan perkapalan di pelabuhan tg perak surabaya, al...Vol2 no1 implementasi kebijakan perkapalan di pelabuhan tg perak surabaya, al...
Vol2 no1 implementasi kebijakan perkapalan di pelabuhan tg perak surabaya, al...Didik Purwiyanto Vay
 
MAKALAH-OLAH-GERAK.docx
MAKALAH-OLAH-GERAK.docxMAKALAH-OLAH-GERAK.docx
MAKALAH-OLAH-GERAK.docxIppang4
 
7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambat7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambatOkiDwipriyatno
 
6 benny dan mudiyanto pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar
6 benny dan mudiyanto   pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar6 benny dan mudiyanto   pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar
6 benny dan mudiyanto pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayarDidik Purwiyanto Vay
 
Kerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim Internasional
Kerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim InternasionalKerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim Internasional
Kerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim InternasionalAfandi Wijaya
 
STS LNG transfer - Bulletin(01)
STS LNG transfer - Bulletin(01)STS LNG transfer - Bulletin(01)
STS LNG transfer - Bulletin(01)Achmad Agung P
 
STS LNG transfer - Bulletin(01)
STS LNG transfer - Bulletin(01)STS LNG transfer - Bulletin(01)
STS LNG transfer - Bulletin(01)Achmad Agung P
 
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
42943274 studi-kelayakan-pelabuhanYuniKartika34
 
PPT KELOMPOK 3 .pptx
PPT KELOMPOK 3 .pptxPPT KELOMPOK 3 .pptx
PPT KELOMPOK 3 .pptxahmadznal
 
Marine hull insurance upload
Marine hull insurance uploadMarine hull insurance upload
Marine hull insurance uploadRidwan Ichsan
 
PELAJARAN SINGKAT ISM CODE UNTUK NEW JOINER DAN CREW LAMA SEBAGAI REMINDER AG...
PELAJARAN SINGKAT ISM CODE UNTUK NEW JOINER DAN CREW LAMA SEBAGAI REMINDER AG...PELAJARAN SINGKAT ISM CODE UNTUK NEW JOINER DAN CREW LAMA SEBAGAI REMINDER AG...
PELAJARAN SINGKAT ISM CODE UNTUK NEW JOINER DAN CREW LAMA SEBAGAI REMINDER AG...ShipChannel
 
ISM CODE LESSONS SHORT.doc
ISM CODE LESSONS SHORT.docISM CODE LESSONS SHORT.doc
ISM CODE LESSONS SHORT.docShipChannel
 
Soal ant ii dinas jaga
Soal ant ii dinas jagaSoal ant ii dinas jaga
Soal ant ii dinas jagaIrwanJaya7
 

Semelhante a Pengaturan Muatan dan Stabilitas Kapal (20)

3. tekanan air laut yang bekerja pada kapal i wayan punduh
3. tekanan air laut yang bekerja pada kapal i wayan punduh3. tekanan air laut yang bekerja pada kapal i wayan punduh
3. tekanan air laut yang bekerja pada kapal i wayan punduh
 
Vol2 no1 implementasi kebijakan perkapalan di pelabuhan tg perak surabaya, al...
Vol2 no1 implementasi kebijakan perkapalan di pelabuhan tg perak surabaya, al...Vol2 no1 implementasi kebijakan perkapalan di pelabuhan tg perak surabaya, al...
Vol2 no1 implementasi kebijakan perkapalan di pelabuhan tg perak surabaya, al...
 
MAKALAH-OLAH-GERAK.docx
MAKALAH-OLAH-GERAK.docxMAKALAH-OLAH-GERAK.docx
MAKALAH-OLAH-GERAK.docx
 
7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambat7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambat
 
kapal.ppt
kapal.pptkapal.ppt
kapal.ppt
 
6 benny dan mudiyanto pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar
6 benny dan mudiyanto   pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar6 benny dan mudiyanto   pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar
6 benny dan mudiyanto pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar
 
Kerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim Internasional
Kerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim InternasionalKerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim Internasional
Kerentanan & Keamanan pada Sektor Minyak Maritim Internasional
 
STS LNG transfer - Bulletin(01)
STS LNG transfer - Bulletin(01)STS LNG transfer - Bulletin(01)
STS LNG transfer - Bulletin(01)
 
STS LNG transfer - Bulletin(01)
STS LNG transfer - Bulletin(01)STS LNG transfer - Bulletin(01)
STS LNG transfer - Bulletin(01)
 
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
 
PPT KELOMPOK 3 .pptx
PPT KELOMPOK 3 .pptxPPT KELOMPOK 3 .pptx
PPT KELOMPOK 3 .pptx
 
Marine hull insurance upload
Marine hull insurance uploadMarine hull insurance upload
Marine hull insurance upload
 
PELAJARAN SINGKAT ISM CODE UNTUK NEW JOINER DAN CREW LAMA SEBAGAI REMINDER AG...
PELAJARAN SINGKAT ISM CODE UNTUK NEW JOINER DAN CREW LAMA SEBAGAI REMINDER AG...PELAJARAN SINGKAT ISM CODE UNTUK NEW JOINER DAN CREW LAMA SEBAGAI REMINDER AG...
PELAJARAN SINGKAT ISM CODE UNTUK NEW JOINER DAN CREW LAMA SEBAGAI REMINDER AG...
 
ISM CODE LESSONS SHORT.doc
ISM CODE LESSONS SHORT.docISM CODE LESSONS SHORT.doc
ISM CODE LESSONS SHORT.doc
 
Maritime disaster
Maritime disasterMaritime disaster
Maritime disaster
 
Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)
 
Soal ant ii dinas jaga
Soal ant ii dinas jagaSoal ant ii dinas jaga
Soal ant ii dinas jaga
 
PERENC. PELABUHAN 3.ppt
PERENC. PELABUHAN 3.pptPERENC. PELABUHAN 3.ppt
PERENC. PELABUHAN 3.ppt
 
ISM CODE LESSONS FOR TIKTOK.doc
ISM CODE LESSONS FOR TIKTOK.docISM CODE LESSONS FOR TIKTOK.doc
ISM CODE LESSONS FOR TIKTOK.doc
 
Maritime Disaster
Maritime DisasterMaritime Disaster
Maritime Disaster
 

Mais de Didik Purwiyanto Vay

Kalender akademik pdp ta. 2017 2018
Kalender akademik pdp ta. 2017 2018Kalender akademik pdp ta. 2017 2018
Kalender akademik pdp ta. 2017 2018Didik Purwiyanto Vay
 
Vol7 nor 1 pentingnya perawatan alat bongkar muat terhadap proses bongkar mua...
Vol7 nor 1 pentingnya perawatan alat bongkar muat terhadap proses bongkar mua...Vol7 nor 1 pentingnya perawatan alat bongkar muat terhadap proses bongkar mua...
Vol7 nor 1 pentingnya perawatan alat bongkar muat terhadap proses bongkar mua...Didik Purwiyanto Vay
 
Vol6 nor 1 analisis pengaruh penggunaan peralatan navigasi elekronik di kapal...
Vol6 nor 1 analisis pengaruh penggunaan peralatan navigasi elekronik di kapal...Vol6 nor 1 analisis pengaruh penggunaan peralatan navigasi elekronik di kapal...
Vol6 nor 1 analisis pengaruh penggunaan peralatan navigasi elekronik di kapal...Didik Purwiyanto Vay
 
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...Didik Purwiyanto Vay
 
Vol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poli
Vol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poliVol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poli
Vol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poliDidik Purwiyanto Vay
 
Vol5 no2 analisis pengaruh bauran pemasaran, adi purwanto
Vol5 no2 analisis pengaruh bauran pemasaran, adi purwantoVol5 no2 analisis pengaruh bauran pemasaran, adi purwanto
Vol5 no2 analisis pengaruh bauran pemasaran, adi purwantoDidik Purwiyanto Vay
 
Vol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwanto
Vol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwantoVol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwanto
Vol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwantoDidik Purwiyanto Vay
 
Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...
Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...
Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...Didik Purwiyanto Vay
 
Evaluasi nilai berkala v gasal_kpn_13-14
Evaluasi nilai berkala v gasal_kpn_13-14Evaluasi nilai berkala v gasal_kpn_13-14
Evaluasi nilai berkala v gasal_kpn_13-14Didik Purwiyanto Vay
 

Mais de Didik Purwiyanto Vay (20)

Kalender akademik pdp ta. 2017 2018
Kalender akademik pdp ta. 2017 2018Kalender akademik pdp ta. 2017 2018
Kalender akademik pdp ta. 2017 2018
 
Brosur pdp 2-baru
Brosur pdp 2-baruBrosur pdp 2-baru
Brosur pdp 2-baru
 
Brosur pdp 1-baru
Brosur pdp 1-baruBrosur pdp 1-baru
Brosur pdp 1-baru
 
Buku pedoman akademik 2017 2018
Buku pedoman akademik 2017 2018Buku pedoman akademik 2017 2018
Buku pedoman akademik 2017 2018
 
Tingkat 3
Tingkat 3Tingkat 3
Tingkat 3
 
Vol7 nor 1 pentingnya perawatan alat bongkar muat terhadap proses bongkar mua...
Vol7 nor 1 pentingnya perawatan alat bongkar muat terhadap proses bongkar mua...Vol7 nor 1 pentingnya perawatan alat bongkar muat terhadap proses bongkar mua...
Vol7 nor 1 pentingnya perawatan alat bongkar muat terhadap proses bongkar mua...
 
Vol6 nor 1 analisis pengaruh penggunaan peralatan navigasi elekronik di kapal...
Vol6 nor 1 analisis pengaruh penggunaan peralatan navigasi elekronik di kapal...Vol6 nor 1 analisis pengaruh penggunaan peralatan navigasi elekronik di kapal...
Vol6 nor 1 analisis pengaruh penggunaan peralatan navigasi elekronik di kapal...
 
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
 
Kalender akademik 2015 2016
Kalender akademik  2015 2016Kalender akademik  2015 2016
Kalender akademik 2015 2016
 
Vol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poli
Vol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poliVol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poli
Vol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poli
 
Vol5 no2 analisis pengaruh bauran pemasaran, adi purwanto
Vol5 no2 analisis pengaruh bauran pemasaran, adi purwantoVol5 no2 analisis pengaruh bauran pemasaran, adi purwanto
Vol5 no2 analisis pengaruh bauran pemasaran, adi purwanto
 
Vol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwanto
Vol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwantoVol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwanto
Vol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwanto
 
Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...
Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...
Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...
 
Kalender akademik 2015 2016
Kalender akademik  2015 2016Kalender akademik  2015 2016
Kalender akademik 2015 2016
 
Buku pedoman akademik 2014 2015
Buku pedoman akademik 2014 2015Buku pedoman akademik 2014 2015
Buku pedoman akademik 2014 2015
 
Rekruitmen pelindo 1
Rekruitmen pelindo 1Rekruitmen pelindo 1
Rekruitmen pelindo 1
 
Kalender akademik 2013 2014
Kalender akademik  2013 2014Kalender akademik  2013 2014
Kalender akademik 2013 2014
 
Brosur 2014
Brosur 2014Brosur 2014
Brosur 2014
 
Buku pedoman akademik 2013 2014
Buku pedoman akademik 2013 2014Buku pedoman akademik 2013 2014
Buku pedoman akademik 2013 2014
 
Evaluasi nilai berkala v gasal_kpn_13-14
Evaluasi nilai berkala v gasal_kpn_13-14Evaluasi nilai berkala v gasal_kpn_13-14
Evaluasi nilai berkala v gasal_kpn_13-14
 

Pengaturan Muatan dan Stabilitas Kapal

  • 1. PENGARUH KELEBIHAN DAN PERGESERAN MUATAN DI ATAS KAPAL TERHADAP STABILITAS KAPAL Capt. Albertus Hardjanto M. Mar Jurusan Nautika, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah ABSTRAK Stabilitas adalah kemampuan sebuah kapal untuk kembali tegak semula setelah miring yang disebabkan pengaruh gaya-gaya dari luar seperti angin atau ombak. Peraturan keselamatan internasional, yang telah ditetapkan pada bulan November 1993, yaitu resolusi A.741 (18). Komisi keselamatan maritim dari IMO (International Maritime Organization) sedang mengembangkan persyaratan untuk diterima oleh para pihak yang menandatangani Konvensi Internasional untuk Keselamatan Jiwa di Laut SOLAS 1974 (Safety of Life At Sea 1974), dimana dipenuhinya ISM Code menjadi keharusan. International Safety Management (ISM) Code adalah aturan manajemen internasional untuk pengoperasian kapal secara aman dan untuk pencegahan pencemaran, yang diterapkan oleh sidang IMO dan yang dapat diamandemen oleh organisasi. Tujuan dari peraturan ini adalah memastikan keselamatan di laut, mencegah cedera atau hilangnya jiwa manusia serta menghindari kerusakan lingkungan khususnya lingkungan laut dan kerusakan harta benda. Menyadari bahwa semua operasi di kapal dapat mempengaruhi keselamatan dan pencegahan polusi, perusahaan perlu mempertimbangkan untuk membagi semua operasi yang berkaitan dengan keselamatan di kapal, operasi khusus di kapal adalah operasi yang kesalahan pelaksanaannya mungkin baru terlihat setelah situasi berbahaya terjadi atau setelah kecelakaan terjadi, sebagai contoh: menjaga stabilitas serta pencegahan kelebihan beban (muatan) dan tekanan, serta pengikatan (lashing) muatan agar tidak bergerak atau bergeser selama dalam pelayaran. Kata kunci: peraturan keselamatan internasional, stabilitas kapal. PENDAHULUAN jiwa manusia dan harta benda, dan 11 kasus penyebab lainnya, selain itu Latar belakang sebanyak 131 orang meninggal, dan Aplikasi ISM code diberlakukan kerugian barang 350 ton. untuk semua kapal, tetapi dalam b. Tahun 2006 meningkat sebanyak 143 pelaksanaannya, masih banyak terjadi kasus, terdiri 72 kasus kapal kecelakaan pelayaran, dan sesuai tenggelam, 14 kasus tubrukan, 57 informasi dari Dirjen Perhubungan Laut kasus lainnya, selain itu 727 orang yang dimuat di majalah Kemudi, edisi 12, meninggal dengan kerugian barang bulan Agustus 2008 adalah sebagai 2.558 ton, dan kendaraan 31 unit, berikut: serta hewan 425 ekor. c. Tahun 2007 menurun menjadi 119 a. Tahun 2005 terdapat 125 kasus yang kasus terdiri dari 58 kasus kapal terdiri dari 25 kasus kapal tenggelam, tenggelam, 12 kasus kebakaran, 10 36 kasus kebakaran, 21 kasus kasus tubrukan, 14 kasus kandas, 1 tubrukan, 32 kasus yang kasus mesin rusak, 9 kasus lainnya, menyebabkan terjadinya ancaman 1
  • 2. 2 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 1, September 2010 124 orang meninggal, kerugian b. Setelah kegiatan muat, kapal harus muatan 3.949 ton. dalam kondisi Stabilitas Positif ( titik berat kapal/G di bawah titik Penyebab utama kecelakaan karena Metacenter/M ). KELEBIHAN MUATAN yang diangkut c. Setiap tangki bahan bakar, air tawar, melebihi DWT Kapal, dan tidak ballast diperhitungkan jangan sampai mematuhi aturan LAYAK LAUT, seperti terjadi FSE (Free Surface Effect), muatan tidak diikat (di-lashing ) dengan karena akan terjadi kenaikan semu alasan jarak pelabuhan tujuan dekat, titik G pada bidang center line, yang hanya memerlukan waktu kurang dari akan berdampak terhadap satu hari (contoh dari Sampit ke pengurangan GM. Semarang). d. Menganalisa lengkung stabilitas statis Dari kasus kecelakaan kapal tersebut (curves of static stability) sesuai IMO di atas, ada 155 kasus kapal tenggelam, agar mengetahui lengan penegak yang disebabkan kelebihan muatan serta (GZ) pada setiap sudut kemiringan muatan tidak dilashing dengan kuat, kapal setelah miring akibat pengaruh sehingga saat cuaca buruk selama dalam gaya-gaya dari luar kapal (ombak , pelayaran, daya apung cadangan (free angin) saat kapal berlayar/cuaca board) berkurang dan muatan bergeser buruk. berakibat terjadi permanent list Tujuan penelitian (kemiringan tetap) dan akan bertambah miring bila dihantam ombak, dan a. Para perwira remaja bagian deck, akhirnya tenggelam, untuk itu kasus merencanakan penanganan dan tersebut akan dibahas dari aspek teori pengaturan muatan harus STABILITAS KAPAL. memperhitungkan aspek stabilitas melintang dengan sasaran GM positif, Rumusan masalah stabilitas membujur dengan sasaran Berdasarkan teori stabilitas kapal dan Trim kapal sesuai yang diinginkan, ISM code, bahwa prinsip memuat adalah dan menghindari terjadinya Sagging melindungi kapal, melindungi muatan, Hogging (konsentrasi muatan tidak dan melindungi ABK, harus diperhatikan merata, tetapi terkonsentrasi di ujung- agar kapal dalam keadaan aman setiap ujung kapal atau terkonsentrasi di saat, oleh karena itu rumusan masalah tengah-tengah kapal), dan kapal layak sebagai berikut: laut. a. Selama pemuatan harus mentaati b. Pemilik kapal, Shipper, dan Perwira ketentuan Load Line/Plimsol Mark kapal mentaati batas maksimum sebagai acuan batas muatan yang muatan yang dapat dimuat dengan boleh dimuat dengan AMAN dimana aman dari aspek Load Line, tidak kapal berada ( Daerah Winter North memaksakan yang berakibat Atlantic, Winter , Summer, Tropic, berkurangnya daya apung cadangan. Summer Fresh Water, Tropic Fresh c. Para perwira deck dan mesin harus Water ) agar kapal memiliki Daya menjaga lingkungan, tidak Apung Cadangan/Free Board sesuai membuang kotoran apapun di laut tipe kapal ( General Cargo, kapal sesuai dengan peraturan Marine yang memiliki sertifikat muat kayu, Pollution. kapal tanker).
  • 3. Hardjanto: Pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal ... 3 Manfaat penelitian pengetahuan stabilitas adalah sebagai berikut. a. Keselamatan kapal merupakan tugas pokok dari seluruh Anak Buah Kapal a. Stabilitas awal (initial stability) termasuk pengaturan muatan di atas adalah stabilitas dengan sudut senget kapal terkait dengan stabilitas kapal. (kemiringan) kecil antara 0º sampai b. Peduli tentang lingkungan hidup 15º. terkait dengan pencemaran laut, b. Titik Berat kapal (G)/Center of dengan tidak membuang kotoran ke Gravity adalah titik tangkap dari laut, mentaati dan melaksanakan semua resultante gaya-gaya yang peraturan-peraturan yang telah bekerja di atas kapal yang mengarah ditetapkan secara internasional. ke bawah. c. Titik Apung kapal (B)/Center of LANDASAN TEORI Buoyancy adalah titik tangkap dari Pengaruh pengaturan muatan semua resultante gaya-gaya yang (stowage) di atas kapal terhadap stabilitas bekerja di atas kapal yang mengarah merupakan tugas pokok bagi perwira ke atas. deck, dimana stabilitas adalah d. Titik Metacentris (M)/Metacentre kemampuan sebuah kapal untuk kembali adalah titik yang tidak boleh tegak semula, setelah kapal mengalami diungguli oleh titik G agar kapal kemiringan akibat pengaruh gaya-gaya dalam kondisi stabilitas positif, atau dari luar kapal seperti (ombak, angin), titik potong dari gaya yang dihasilkan selain itu juga mencegah terjadinya oleh titik B dengan bidang center line. kemiringan yang diakibatkan gaya-gaya e. Bidang Center Line adalah bidang dari dalam kapal seperti pengaturan tegak yang membagi lebar kapal muatan yang menyebabkan kondisi menjadi dua bagian sama besar. stabilitas negatif, atau penempatan f. GM (Metacentre High) adalah jarak muatan yang tidak seimbang terhadap tegak antara titik G dengan titik M center line seperti pemuatan diukur pada bidang center line, GM terkonsentrasi di bagian atas ( tambahan terlalu kecil olengan kapal lambat, muatan di deck ), atau kelalaian muatan GM terlalu besar olengan kapal cepat di kapal tidak diikat kuat (di-lashing), dan tersentak sentak , GM yang ideal sehingga bila mengalami cuaca buruk di untuk kapal penumpang = 2 % x lebar laut lepas, maka muatan akan bergeser kapal, kapal general cargo DWT kecil dan akan mengalami kemiringan tetap , = 4 % x lebar kapal, dan kapal yang akan membahayakan bagi general cargo DWT besar = 8 % x keselamatan kapal secara keseluruhan. lebar kapal. Di dalam kurikulum mencakup: g. KM ( Initial Metacentre above Keel ) fungsi , kompetensi , subyek/mata kuliah, adalah jarak tegak antara lunas/keel topik dan sub topik diajarkan sesuai dengan titik M diukur pada bidang dengan lesson plan/satuan acara center line. pembelajaran, dalam penulisan ini adalah h. Jenis jenis stabilitas awal adalah stabilitas kapal, dengan tujuan agar bagi sebagai berikut : calon perwira kapal mengerti dan - Stabilitas Positif adalah stabilitas memahami sebagai bekal untuk kapal, dimana titik G berada di melaksanakan tugas sebagai perwira deck bawah titik M penyebabnya di kapal, adapun secara garis besar adalah: penempatan muatan di
  • 4. 4 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 1, September 2010 bagian bawah lebih besar dari k. Free board adalah jarak antara bagian penempatan muatan di bagian atas main deck sampai pusat atas. lingkaran bagian atas load line yang - Stabilitas Netral adalah:stabilitas dinamakan Summer Free Board, kapal dimana titik G berimpit dimana garis bagian atas Summer dengan titik M penyebabnya segaris sama dengan garis bagian atas adalah : penempatan muatan di pusat lingkaran load line ( lihat bagian bawah = penempatan gambar 1). muatan di bagian atas. - Stabilitas Negatif adalah: stabilitas kapal dimana titik G berada di atas titik M penyebabnya adalah : penempatan muatan di bagian bawah lebih kecil penempatan muatan di bagian atas (Top Heavy). i. Pergerakan titik B, titik G, titik M Gambar 1. Load Line/Plimsol Mark, Deck pada saat kapal miring yang Line, dan Free Board disebabkan pengaruh gaya-gaya dari l. Jarak S dengan T dan S dengan W luar seperti ombak, angin adalah adalah = 1/48 x Summer draft. sebagai berikut : - Jarak W dengan WNA adalah 5 - Titik B akan berpindah dari center cm untuk kapal general cargo, line ke arah kemiringan kapal. sedangkan untuk kapal tanker 2,5 - Titik G tetap berada di center line cm setiap panjang kapal 30 meter. hal ini disebabkan tidak ada - FWA (Fresh Water Allowance) pergeseran bobot di atas kapal / DWA (Dock Water Allowance) tidak ada pemuatan atau untuk menghitung perubahan pembongkaran di atas kapal. draft yang disebabkan BJ air laut - Titik M sebetulnya berpindah dari dan BJ air tawar serta BJ air center line, tetapi perpindahannya payau berbeda. terlalu kecil sehingga dianggap m. DWT adalah kemampuan kapal-kapal tetap berada di center line . untuk mengangkut beban dengan i. Load line/Plimsol Mark/Markah aman sampai batas Summer Draft, Kambangan adalah sebuah tanda yang dimana didalamnya sudah termasuk dipasang di tengah-tengah kapal pada operating load (bahan bakar, air lambung kiri dan kanan untuk tawar, ballast, inventaris tetap). membatasi jumlah muatan yang boleh n. Displacement adalah berat dari dimuat dengan AMAN dimana kapal volume air yang dipindahkan oleh berada (di daerah Winter North bagian kapal yang berada di air Atlantic, Winter, Summer, Tropic, dimana kapal terapung. Summer Fresh Water, Tropic Fresh o. TPC (Ton Per Centimeter) adalah Water). bobot yang diperlukan untuk j. Deck Line adalah tanda di atas load mengubah draft atau sarat kapal line yang sisi atasnya berimpit dengan sebesar 1 (satu) centimeter. main deck untuk mengukur free p. Lengkung stabilitas statis (Curves of board. Static Stability) adalah suatu
  • 5. Hardjanto: Pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal ... 5 lengkungan yang menggambarkan pelayaran maupun di kapal, dan untuk kondisi kapal sejak memiliki lengan dapat meyakinkan terciptanya suatu penegak (GZ) nol sampai dengan standar keselamatan yang memadai. memiliki (GZ) nol kembali, dari Pendekatan secara sistematik oleh berbagai sudut senget atau yang bertanggung jawab terhadap kemiringan kapal, pada displacement manajemen di kapal sangat dibutuhkan. tertentu di perairan tenang/di Adapun tujuan dari penerapan ISM pelabuhan. Code secara mandatory adalah untuk q. Deck Edge Immersion adalah suatu meyakinkan : titik dimana ditandai dengan a. Pemenuhan terhadap peraturan dan pinggiran deck kapal mulai ketentuan yang bersifat mandatory menyentuh air, pada saat kapal dan berhubungan dengan keselamatan miring. pengoperasian kapal dan r. Momen Penegak atau Moment of lingkunganya. Static Stability = Displacement x GZ. b. Penerapan dan pemberlakuannya s. Sudut Kemiringan berbahaya adalah: secara efektif oleh administrator. ketika kapal mengoleng di laut pada Penerapan ISM Code sesuai sudut kemiringan membahayakan ketentuan hukum, adalah untuk kapal, maka kapal akan terbalik pada meyakinkan mendukung dan mandatory batas-batas tertentu, dimana sudut agar ketentuan yang berlaku, petunjuk, kemiringan berbahaya=0,5 x max list. dan standar yang disarankan IMO t. Free Surface Effect adalah pengaruh (International Maritime Organization). permukaan bebas cairan di dalam Pemerintah dan Badan Klasifikasi, tangki bila tanki tidak terisi penuh , Organisasi Industri Maritim dipenuhi apabila kapal miring maka permukaan undang-undang, peraturan, dan ketentuan cairan didalam tangki berkumpul di tersebut antara lain adalah : sisi kemiringan kapal, sehingga titik a. Undang-undang Pelayaran Republik berat cairan akan berpindah kearah Indonesia no 21 tahun 1992. miringnya kapal, hal ini akan b. SOLAS 1974 dan amandemen yang berpengaruh pada titik berat kapal (G) sudah disahkan oleh IMO. keluar dari bidang center line, yang c. MARPOL 73/78 amandemen yang berakibat adanya kenaikan semu titik sudah disahkan oleh IMO. G dan memperkecil nilai GM, d. COLREG(Collision Regulation)1972. berdampak terhadap momen stabilitas e. STCW (Standard Training statis Certification and Watch Keeping) = Displacement x GZ 78/95. GZ = GM Sin Q. Kasus kecelakaan kapal tenggelam yang disebabkan oleh faktor manusia PEMBAHASAN (Human Error), penulis menganalisa dari Dari kasus kecelakaan kapal tercatat aspek teori Stabilitas Kapal, mengapa 155 kasus kapal tenggelam, hal ini kapal tersebut tenggelam yang diawali disebabkan antara lain tidak dengan kapal miring yang disebabkan melaksanakan ISM Code secara dua faktor. konsisten, sedangkan dalam pelaksanaan a. Kapal miring akibat GM negatif yang ISM Code dibutuhkan suatu organisasi diakibatkan oleh: manajemen yang cocok di perusahaan - Pemindahan bobot di bagian bawah kapal.
  • 6. 6 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 1, September 2010 - Penambahan bobot di bagian atas kapal d. Maximum righting lever/maksimum (penambahan muatan on deck). lengan penegak (GZ). - Dampak permukaan bebas (Free Surface e. Initial metacentris height/tinggi Effect). metacentris awal/GM awal. b. Kapal miring akibat bobot yang tidak f. Deck edge immersion/deck kapal seimbang terhadap center line : - Pembagian bobot yang tidak simetris menyentuh permukaan air. terhadap center line . g. Angle of maximum list/sudut - Pemindahan bobot secara melintang kapal. kemiringan maksimum. - Pergeseran bobot terhadap bidang center h. Angle of dangerous list/sudut line. kemiringan berbahaya. Selain hal-hal tersebut di atas juga i. Moment of static stability/momen menganalisa dari lengkung stabilitas statis stabilitas statis pada kemiringan sesuai kriteria yang ditetapkan oleh IMO tertentu. (International Maritime Organization) seperti : Jenis-Jenis Stabilitas Awal (Sudut a. Curves of static stability after cargo Kemiringan Kecil 0º - 15º) moved/shifted due to bad weather. Jenis-jenis stabilitas awal (sudut b. Range of stability/jarak jangkau kemiringan kecil 0º-15º) dapat dilihat stabilitas statis. pada gambar 2. c. Angle of vanishing stability/sudut akhir stability. Gambar 2. Jenis-jenis stabilitas awal (sudut kemiringan kecil 00 – 150)
  • 7. Hardjanto: Pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal ... 7 Penjelasan pada bagian atas/muat besi di palka bawah. Dua prinsip pokok dalam perhitungan c. Tandanya adalah sudut olengan kapal stabilitas sesuai peraturan load relatif kecil, dengan demikian kapal line/plimsol mark/markah kambangan menyentak-nyentak, dengan periode adalah sebagai berikut : olengan relatif kecil, meskipun kapal 1. Prinsip Kenyamanan berlayar di laut tenang. d. Akibatnya dapat mengendorkan Adalah suatu kondisi yang diinginkan lashingan muatan, bahkan bisa dimana sebuah kapal dapat memutus lashingan, berbahaya bergerak/mengoleng secara aman dalam terhadap muatan bisa bergeser dan berbagai cuaca, adapun kenyamanan membahayakan stabilitas kapal. kapal sangat tergantung nilai GM yang e. Penanggulangan jika kapal di tengah menyebabkan kapal langsar dan kapal laut, periksa lashingan muatan, dan kaku : gunakan bahan bakar dan air tawar Stabilitas langsar : dari tangki bawah. a. Stabilitas langsar adalah stabilitas positif dimana nilai GM terlalu kecil. Stabilitas yang ideal adalah stabilitas b. Penyebab GM kecil karena positif, dimana nilai GM-nya tidak terlalu penempatan muatan terkonsentrasi di besar tapi juga tidak terlalu kecil, tetapi palkah bagian atas lebih besar dari sedang, pihak Biro Klasifikasi/Naval pada bagian bawah (muatan berat di Architect seperti BV (Berau Veritas) deck). menghitung dan mendesain besarnya nilai c. Tandanya adalah sudut olengan kapal GM, mengacu pada GM ideal sebagai relatif besar, dengan demikian berikut: periode olengan juga relatif besar meskipun kapal berlayar di laut a. Kapal penumpang= 2% x lebar kapal. tenang. b. Kapal general cargo dengan DWT d. Akibatnya stabilitas kapal bisa kecil = 4 % x lebar kapal . menjadi netral (titik G berimpit c. Kapal general cargo dengan DWT dengan titik M) kemudian bisa besar = 8 % x lebar kapal . menjadi negatif (titik G di atas titik 2. Prinsip Keamanan M), sehingga sangat berbahaya jika cuaca buruk seperti ombak/angin a. Mempunyai kemampuan untuk tegak besar. kembali setelah oleng . e. Penanggulangan kapal di tengah laut, b. Mempunyai cukup stabilitas untuk jika memungkinkan isi ballast tangki mengatasi masuknya air, jika terjadi bagian bawah yang berukuran kecil, kebocoran di bagian bawah air. dan pemakaian air tawar dan MFO, c. Mampu mengatasi kemungkinan MDF dari tangki atas. PERGESERAN MUATAN di tengah Stabilitas kaku/stiff: laut tanpa kapal harus TERBALIK a. Stabilitas kaku adalah stabilitas atau SENGET/MIRING yang positif, dimana GM terlalu besar . membahayakan. b. Penyebab GM besar karena d. Mampu mengatasi adanya pecahan penempatan muatan terkonsentrasi di ombak/air laut ke atas deck (Sea palkah bagian bawah lebih besar dari Water Spray On Deck and Hatches due to Bad Weather).
  • 8. 8 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 1, September 2010 Dari kedua prinsip tersebut di atas Dari dua prinsip pokok dalam tidak boleh MENGABAIKAN salah satu perhitungan stabilitas sesuai peraturan prinsip, sehingga keduanya akan berjalan Load Line dapat ditarik kesimpulan bersama, adapun acuan yang digunakan sebagai berikut: untuk melaksanakan prinsip tersebut di atas adalah peraturan LOAD a. Besar kecilnya nilai GM menentukan LINE/PLIMSOL MARK/MARKAH KENYAMANAN KAPAL ,seperti KAMBANGAN dilaksanakan secara kapal langsar periode olengannya konsisten untuk keselamatan kapal, isi relatif besar, kapal kaku periode peraturan Load Line adalah sebagai olengannya relatif kecil dan berikut: menyentak-nyentak, meskipun berlayar di laut tenang sehingga a. Konstruksi kapal secara keseluruhan supaya nyaman GM-nya ideal, harus mempunyai kekuatan dan Free dengan mengatur muatan secara Board (Daya Apung Cadangan) yang vertikal dan proposional antara palkah cukup. bagian bawah, tengah, dan atas/deck. b. Bentuk dan konstruksi kapal harus b. Besar kecilnya nilai GZ (Lengan menjamin pada semua kondisi Penegak) menentukan KEAMANAN pemuatan dan memenuhi Free Board kapal , karena Momen Penegak atau (Daya Apung Cadangan) yang Moment Static Stability = W x GZ diijinkan, untuk setiap tipe kapal dimana W adalah Desplacement, dan berbeda, hal ini disebabkan : GZ adalah lengan penegak, dengan kata lain GZ merupakan ukuran - Kapal yang memiliki sertifikat kemampuan kapal untuk kembali memuat kayu free boardnya lebih tegak setelah kapal mengalami kecil daripada kapal general kemiringan yang disebabkan cargo, karena BJ muatan kayu pengaruh gaya-gaya dari luar kapal lebih kecil dari BJ air laut, seperti angin, ombak, dan gelombang. sehingga muatan kayu selalu terapung, dengan demikian • Mengapa kapal yang memiliki muatan kayu menambah daya stabilitas positif, dapat kembali tegak apung cadangan. setelah mengalami kemiringan akibat pengaruh gaya-gaya dari luar(ombak, - Kapal tanker free boardnya lebih angin) (lihat gambar 3). kecil lagi dibandingkan dengan kapal general cargo maupun kapal yang memiliki sertifikat memuat kayu, karena BJ minyak lebih kecil dibandingkan dengan BJ air laut, sehingga minyak selalu ada di permukaan air laut, dengan demikian muatan minyak menambah daya apung cadangan/free board.
  • 9. Hardjanto: Pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal ... 9 Gambar 3. Kapal memiliki stabilitas positif, dapat kembali tegak setelah mengalami kemiringan akibat pengaruh gaya-gaya dari luar Penjelasan gambar di atas sebagai c. Terjadi momen penegak/moment berikut: static stability = Displacement x GZ. a. Adanya gaya KOPEL yaitu dua gaya d. Kondisi stabilitas positif (titik G yang sejajar dan berlawanan arah, dibawah titik M), maka GZ juga yang dihasilkan oleh gaya dari titik B positif. ( Buoyance ) yang mengarah ke atas e. Kapal kembali tegak karena gaya dan gaya dari titik G (Gravity) yang yang dihasilkan titik B mengarah ke mengarah ke bawah . atas dan gaya dari titik G mengarah b. Pada saat kapal miring titik B ke bawah . bergerak searah kemiringan kapal keluar dari bidang center line, • Mengapa kapal yang memiliki sedangkan titik G tetap berada di stabilitas negatif, kondisinya miring ? bidang center line, karena tidak ada (lihat gambar 4). pergeseran bobot di atas kapal. Gambar 4. Kapal memiliki stabilitas negatif, kondisinya miring
  • 10. 10 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 1, September 2010 Penjelasan gambar 4 adalah sebagai berikut. a. Stabilitas negatif (titik G di atas titik M), maka GZ juga negatif. b. Kapal tetap miring, karena gaya yang dihasilkan titik G mengarah ke bawah tetapi posisi titik G di atas titik M, sehingga kapal miring, dan tambah miring karena gaya yang dihasilkan titik B mengarah ke atas sehingga menambah kemiringan kapal. • Mengapa kapal miring, akibat ada pergeseran muatan di atas kapal? (lihat gambar 5). Gambar 5. Kapal miring, akibat ada pergeseran muatan di atas kapal Penjelasan gambar 5 adalah sebagai w× d c. Rumus GG’ = dimana w = berikut. W bobot, W=displacement, d = jarak. a. Bila ada pergeseran bobot melintang kapal, maka bobot tidak seimbang d. Pergeseran titik G ke G’ berada tepat terhadap bidang center line kapal. di bawah titik M, sedangkan titik M adalah adalah titik potong antara gaya b. Pergeseran bobot muatan akan yang dihasilkan oleh titik B dengan mempengaruhi titik berat kapal (G) Center line , maka nilai GZ = 0 bergeser searah dengan titik berat muatan (g), maka titik G keluar dari e. Kapal akan miring, karena nilai bidang center line ke G’ searah moment static stability = W x GZ = kemiringan kapal. W x 0 =0
  • 11. Hardjanto: Pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal ... 11 Pengaruh Free Surface Effect terhadap buatlah lengkung stabilitas statis (Curves stabilitas kapal of Static Stability). Pengaruh free surface effect terhadap stabilitas kapal dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 6. Pengaruh Free Surface Effect terhadap stabilitas kapal a. Bila tangki tidak terisi penuh, dan kapal miring maka cairan dalam Gambar 7. Lengkung stabilitas statis setelah tangki akan berkumpul di sisi yang bobot muatan di atas kapal bergeser akibat rendah, berdampak titik berat cairan cuaca buruk selama dalam pelayaran bergeser. b. Pergeseran titik berat cairan akan Penjelasan gambar 7 adalah sebagai berdampak perpindahan titik berat berikut. kapal (G) dari Center line ( G ke G’). a. GZ = GZ pada KG tertentu dalam pembuatan kurva = 9 m. c. Perpindahan titik G, akan terjadi b. G1 Z1 = GZ pada KG 7 m , sebelum kenaikan semu titik G, sehingga nilai muatan bergeser. GM berkurang, bila GM awal kecil, c. G3 Z3 = GZ pada KG 7 m , setelah maka kemungkinan stabilitas kapal muatan bergeser . netral, berarti nilai GZ = 0, dengan d. G1 Z1 = GZ + G1 B sedangkan G1 B demikian momen stabilitas statis dalam Δ G1 B G GG1sinQ, maka = W x GZ = 0. e. G1 Z1 = GZ + GG1 sin Q, sedangkan G3Z3 = G1 Z1 – G1 A Lengkung stabilitas statis (Curves of Dalam Δ G1 A G2 G1A = G1G2 Static Stability) Cos Q Lengkung stabilitas statis (Curves of f. G3 Z3 = G1 Z1 – G1G2 cos Q Static Stability) setelah bobot muatan di sedangkan rumus geser atas kapal bergeser akibat cuaca buruk w× d G1 G2 = selama dalam pelayaran dapat dilihat W pada gambar 7. w× d g. G3 Z3 = G1 Z1 – ( )CosQ, Contoh : kapal dengan displacement W (W) = 35.000 ton , KG = 7 m, akibat kesimpulan bila ada pergeseran ombak besar, muatan seberat 1.750 ton muatan di atas kapal, maka harus bergeser secara horisontal sejauh 10 m dikoreksi. kearah miringnya kapal, bila tabel cross h. G1 Z1 atau GZ pada KG setelah muat curves dibuat berdasarkan KG = 9 m, w× d = 7 m, dikoreksi (-) Cos Q W
  • 12. 12 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 1, September 2010 Penjelasan : Sebelum menjawab soal tersebut di h. Kolom (2) dengan argumen atas terlampir cross curves / GZ curves , displacement dapat mengetahui GZ yang dibuat berdasarkan KG tertentu setiap senget. (lihat gambar 8) yaitu 9 m, apabila i. Kolom (4) untuk melukis lengkung setelah muat ternyata KG tidak sama stabilitas statis sebelum cargo dengan 9 m, seperti di dalam soal KG bergeser. sebesar 7 m , maka harus dikoreksi j. Kolom (6) untuk melukis lengkung dengan rumus GG’ Sin Q, adapun tanda stabilitas statis sesudah cargo koreksi apabila KG lebih kecil dari KG bergeser. tertentu koreksinya tandanya (+) dan sebaliknya. Data untuk melukis lengkung stabilitas statis sebelum muatan bergeser Jawaban soal: a. Cross curves/GZ curves dibuat Q 0º 15º 30º 45º 60º 75º 90º berdasarkan KG = 9 m. GZ 0 1,418 3,080 3,844 3,582 2,702 1,600 b. Sedangkan KG’ setelah kegiatan muat/bongkar = 7 m. GG’ = 2 m. Data untuk melukis lengkung stabilitas c. Koreksi KG setelah muat lebih < KG statis sesudah muatan bergeser tertentu = GG’ Sin Q Q 0º 15º 30º 45º 60º 75º 90º d. Koreksi karena pergeseran bobot GZ -0,5 0,935 2,647 3,491 3,332 2,573 1,600 muatan Koreksi = G1G2 Cos Q e. Dimana rumus pergeseran G1G2 = Catatan : Skala senget setiap 15º = 2 cm w× d w× d dan Skala GZ setiap meter = 1,4568 cm. Koreksi = Cos Q W W f. Koreksi akibat pergeseran bobot 1750 × 10 muatan = CosQ 35000 = 0,5 Cos Q g. Membuat matrik data untuk membuat kurva/lengkungan stabilitas statis. Q GZ pada Koreksi G1Z1 pada Koreksi G3Z3 setelah KG 9 m GG’ Sin Q KG 7 m - 0,5 Cos Q cargo bergeser (1) (2) (3) (4) (5) (6) 0º 0 0x2=0 0 -0,5 x 1 = - 0,5 - 0,5 15º 0,9 2 x 0,259 = 0,518 1,418 -0,5 x 0,966=-0,483 0,935 30º 2,08 2 x 0,500 = 1,000 3,080 -0,5 x 0,866=-0,433 2,647 45º 2,43 2 x 0,707 = 1,414 3,844 -0,5 x 0,707=-0,353 3,491 60º 1,85 2 x 0,866 = 1,732 3,582 -0,5 x 0,500=-0,250 3,332 75º 0,77 2 x 0,966 = 1,932 2,702 -0,5 x 0,259=-0,129 2,573 90º - 0,40 2 x 1,000 = 2,000 1,600 -0,5 x 0,000=-0,000 1,600 Tabel GG’ = 9-7 = 2 lukis curve - 0,5 Cos Q lukis curves
  • 13. Hardjanto: Pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal ... 13 Gambar 8. GZ Curves dibuat berdasarkan KG tertentu Gambar 9. Lengkung koreksi GG’CosQ Lengkung koreksi GG’CosQ (lengkung Stabilitas statis setelah muatan bergeser dapat setelah bobot muatan bergeser dengan initial dilihat pada gambar 10. list/kemiringan awal) (lihat gambar 9) perlahan-lahan mengecil, hal ini disebabkan G = Center of Gravity On Center Line garis tegak yang melalui lengkung G dan G’ G’ = Center of Gravity Off Center Line bergerak maju mendekat satu sama lain, dan GA= Lost GZ akhirnya pada satu titik pada sudut G’Z’ = Actual GZ after G Off from C/L kemiringan 90º. Lost GZ = GG’ Cos Q G’ Z’ = GZ – GG’ Cos Q
  • 14. 14 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 1, September 2010 Q GZ 0º 0 10º 0,4300 20º 1,3200 30º 2,0000 40º 2,300 50º 2,3200 60º 1,9100 70º 1,200 80º 0,310 90º -0,60 c. Dengan data GZ pada setiap sudut kemiringan untuk membuat lengkung cosinus agar mengetahui sudut Gambar 10. Stabilitas statis setelah muatan kemiringan dimana deck kapal bergeser menyentuh permukaan air (Deck Edge Immersion) dengan rumus Penjelasan bagaimana cara GZ = GZ : Cos Q menggambar lengkung stabilitas statis Q GZ CosQ GZ/CosQ dengan data GZ 0º 0 1 0 Contoh: displacement 35.000 ton, 10º 0,43 0,9848 0,4366 cross curve dibuat berdasarkan KG= 9 m. 20º 1,32 0,9397 1,4047 30º 2,00 0,8660 2,3094 a. Dengan data GZ yang didapat dari 40º 2,30 0,7660 3,0024 50º 2,32 0,6428 3,6093 stability cross curves atau KN curves 60º 1,91 0,50 3,82 dengan argumen displacement. 70º 1,20 0,342 3,5086 80º 0,31 0,1736 1,7852 b. Dengan data GZ dari setiap sudut 90º -0,6 0 0 kemiringan untuk membuat lengkung Stabilitas statis dengan 2 (dua) rumus d. Dengan data GZ pada setiap sudut sebagai berikut : kemiringan untuk membuat lengkung cosinus agar mengetahui sudut oleng - GZ = GZ pada KG tertentu pada maksimum yang masih dapat stability cross curves +/- koreksi ditolerir, bila bobot muatan bergeser GG’sin Q di laut selama berlayar. Q GG’ CosQ GG’ CosQ - GZ = KN – KG Sin Q dengan 0º 3,82 1,0 3,82 menggunakan KN curves (tabel 10º 3,82 0,9848 3,7620 dibuat KG = 0) 20º 3,82 0,9397 3,5896 30º 3,82 0,866 3,3082 40º 3,82 0,766 2,9263 - Tujuannya untuk mengetahui : Range 50º 3,82 0,6428 2,4554 of Stability, Angle of Vanishing 60º 3,82 0,5 1,91 Stability, Maximum GZ, Initial GM, 70º 3,82 0,342 1,3065 Moment of Static Stability of Each 80º 3,82 0,1736 0,6633 Angle List. 90º 3,82 0 0
  • 15. Hardjanto: Pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal ... 15 1. Data yang diperoleh dari lengkung 2. The measurement of Dinamical stabilitas statis/Curves of static Stability = Area under curve of Static stability: Stability : a. Range of stability/jarak jangkau Dengan menggunakan Simpson Rule stabilitas = 0º - 83º,75 dapat dihitung luas di bawah lengkung b. Angle of vanishing stability/ stabilitas statis dengan SM (Simpson capsizing angle (Qc) = senget Multiplier) untuk jumlah ordinat ganjil 83º,75 SM = 1.4.1 sedangkan untuk jumlah c. Maximum GZ/GZ maksimum ordinat genap SM = 1.3.3.1. (Qm) = 2,39 m (senget 45º) d. Initial GM / GM awal = 1,51 m A. Area 0º-30º jumlah ordinat genap e. Deck Edge Immersion/ deck kapal Q GZ SM AREA menyetuh air(Qd) = senget 18º,5 0 0,00 1 0,00 f. Angle of maximum list/sudut 10 0,43 3 1,29 senget maksimum bila bobot 20 1,32 3 3,96 muatan bergeser di laut (Qt) = 30 2,00 1 2,00 senget 60º total 7,25 g. Angle of dangerous list/kemiringan berbahaya Rumus Simpson = 3/8 x h x total luas (1/2 x Qt) = senget 30º dimana h adalah interval sudut senget = h. Momen stabilitas statis (misal 10º berhubung sudut senget satuannya senget 30º) = 35000 x 2 = derajat dan GZ satuannya meter maka 70000 t-m / W x GZ menggunakan rumus Meter Radian, dimana 1 m – radian = 57,3 º , sehingga : Area under static stability curve 0º- 30º = 3/8 x 10/57,3 x 7,25 = 0,4745 M- Rad.
  • 16. 16 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 1, Nomor 1, September 2010 B. Area 0º-40º jumlah ordinat ganjil b. Pemilik kapal menginstruksikan Q GZ SM AREA nakhoda untuk memuat, walaupun 0 0,00 1 0,00 dimuat di deck dengan pertimbangan 10 0,43 4 1,72 pemasukan freight/uang tambang dan 20 1,32 2 2,64 pelayaran jarak dekat hanya beberapa 30 2,00 4 8,00 jam saja, tidak memperhitungkan 40 2,30 1 2,30 cuaca buruk selama dalam pelayaran. total 14,66 c. Pihak kapal tidak melaksanakan ISM Rumus Simpson = 1/3 x h x total luas Code secara konsisten serta prinsip dimana h = 10º (h = jarak antara ordinat) “sea worthiness “/layak laut sebelum Area under static stability curve 0º-40º = kapal berlayar, seperti muatan tidak 1/3 x 10/57,3 x 14,66 = 0,8528 M-Rad. di-lashing dengan baik, sehingga bila Area under static stability curve 0º-40º = 0,8528 M–Radian cuaca buruk muatan akan bergeser, Area under static stability curve 0º-30º = 0,4745 M–Radian maka akan miring permanen yang ------------------------------------------------------------------------------- membahayakan stabilitas kapal. C.Area understaticstability curve30º-40º =0,3783 M–Radian d. Keselamatan kapal sangat tergantung D. Persyaratan Load Line Rules 1968 besar kecilnya GZ (lengan penegak) Ship Load line pada stabilitas positif (titik G dibawah Argumentation Remarks condition rules 1968 titik M), sehingga kapal kembali Area under curve 0,4745 > 0,055 0º-30º m – rad m – rad Comply tegak. Area under curve 0,8528 > 0,090 Comply 0º-40º m – rad m – rad Area between 0,3783 > 0,030 e. Daya apung cadangan (Free Board) Comply 30º-40º m – rad m – rad harus diperhatikan, sesuai ketentuan Maximum GZ > 2,39 > 0,020 0,20 meter meter meter Comply Load Line Regulation 1968 yang Max GZ occurs 45 derajat Not < 30 Comply merupakan batas maksimum muatan at Q > 30º derajat yang boleh dimuat dengan aman Initial GM 1,51 Not < 0,15 minimal 0,15 m meter meter Comply dimana kapal berada, agar kapal dapat bertahan untuk terapung, walaupun KESIMPULAN terjadi kebocoran, dan pergeseran muatan. a. Kejadian di lapangan sering terjadi Shipper memaksakan agar barangnya f. Selama pelaksanaan pengaturan dapat dimuat ke kapal,walaupun muatan harus selalu memperhatikan dimuat di atas deck, hal ini akan prinsip memuat antara lain berdampak terhadap stabilitas kapal, melindungi kapal, muatan, dan anak semula stabilitas positif akan berubah buah kapal . menjadi stabilitas Netral, bila terjadi Free Surface Effect yang diakibatkan pemakaian bahan bakar dan air tawar selama dalam pelayaran yang akan mengurangi nilai GM, dan bisa menjadi stabilitas Negatif, kapal akan miring.
  • 17. Hardjanto: Pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal ... 17 SARAN a. Semua pihak terkait (Pelayaran, Kapal, Shipper, Instansi terkait) melaksanakan ISM Code secara konsisten. b. Komitmen dari seluruh jajaran: Pemilik kapal dan Anak Buah Kapal untuk melaksanakan STCW 78/95, Marine Pollution, dan SOLAS 1974. c. Kapal harus diawaki dengan sempurna sesuai peraturan yang berlaku. DAFTAR PUSTAKA Derrett, D.R. 1990. Ship Stability for Masters and Mates. 4th ed. Butterworth-Heinemann. Capt. Soegiyanto M.M. 2008. Stabilitas Kapal. Jilid 1 untuk bidang keahlian Nautika. PIP Semarang. Capt. Sudiono Djauhari. Bahan Ajar Stabilitas. Untuk bidang keahlian Nautika (ANT II). PIP Semarang. La Dage, John and Lee Van Gemert. February 1956. Stability and Trim for The Ship’s Officer. 2nd ed. United States Merchant Marine Academy Kings Point, New York.