Pelaksanaan rasa cinta etika lingkungan (budidaya bebek)
1. Pelaksanaan Rasa Cinta Etika
Lingkungan
Pada Pengolahan Budidaya Bebek
By :
Kelompok 3
(6)
Anis Zainiya F
(7)
Firmansyah Bima
(18)
Lailatur Rohmah
(22)
Rosyita Firdaus
(31)
Going to Word
Alex Susanto
Rusdiana Dewi
(32)
4. 1.1 LATAR BELAKANG
Di era globalisasi ini, semakin banyak Sumber Daya Manusia yang tersedia. Namun
peluang kerja semakin sedikit karena banyak perusahaan besar melakukan Putus
Hubungan Kerja. Keadaan inilah yang medorong para wirausahawan untuk mendirikan
lapangan pekerjaan guna menampung para Sumber Daya Manusia yang terancam menjadi
pengangguran.
Masa kini, peluang bisnis merupakan peluang yang menjanjikan. Tidak perlu memikirkan
Putus Hubungan Kerja, gaji yang tidak pasti, dan pengaruh jabatan. Dengan bisnis, kita bisa
mengembangkan potensi yang dimiliki melalui perusahaan “bisnis” yang didirikan oleh
perseorangan atau organisasi.
Dimulai dari bisnis rumahan yang bersifat “kecil” (belum meluas), peluang bisa
dikembangkan. Sebagai contoh, usaha peternakan bebek di Desa Kebonsari, Candi, Sidoarjo.
Dari bisnis ini mampu didapatkan penghasilan yang lebih dari sekedar pegawai pabrik
(perusahaan). Melalui bisnis ini, diharapkan mampu mengurangi tingkat pengangguran.
5. 1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut.
1.2.1 Apa saja manfaat yang ditimbulkan dari proses pembudidayaan
bebek?
1.2.2 Apa sajakah permasalahan yang terjadi dalam pembudidayaan
bebek di daerah Kebon Sari Kabupaten Sidoarjo?
1.2.3 Apakah rasa cinta etika lingkungan dapat mengatasi
permasalahan yang terjadi di pembudidayaan bebek daerah Kebon Sari
Kabupaten Sidoarjo?
1.2.4 Bagaimana rasa cinta etika lingkungan dapat memelihara
ekosistem lingkungan daerah Kebon Sari Kabupaten Sidoarjo?
1.2.5 Bagaimana pembudidayaan bebek yang sesuai dengan cinta etika
lingkungan?
6. 1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Untuk mengetahui manfaat yang ditimbulkan dari proses
pembudidayaan bebek.
1.3.2 Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam
pembudidayaan bebek di daerah Kebon Sari Kabupaten Sidoarjo.
1.3.3 Untuk mengetahui rasa cinta etika lingkungan dapat mengatasi
permasalahan yang terjadi di pembudidayaan bebek daerah Kebon
Sari Kabupaten Sidoarjo.
1.3.4 Untuk mengetahui rasa cinta etika lingkungan dapat memelihara
ekosistem lingkungan daerah Kebon Sari Kabupaten Sidoarjo.
1.3.5 Untuk mengetahui pembudidayaan bebek yang sesuai dengan
cinta etika lingkungan.
7. 1.4 MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.4.1 Dengan penulisan ini diharapkan baik penulis maupun pembaca
lebih memahami permasalahan yang terjadi dalam pembudidayaan
bebek daerah Kebon Sari Kabupaten Sidoarjo.
1.4.2 Dengan penulisan ini diharapkan baik penulis maupun pembaca
dapat lebih memiliki rasa cinta terhadap lingkungan sekitarnya.
1.4.3 Dengan penulisan ini diharapkan baik penulis maupun pembaca
lebih memahami pembudidayaan bebek dengan memperhatikan
keseimbangan lingkungan.
8. 2.1 TINJAUAN TENTANG PETERNAKAN BEBEK
Bebek adalah hewan penurut. Bebek mudah di ternakkan dan dipelihara. Banyak
sekali sumber daya yang bisa kita ambil dari bebek ini, telurnya, dagingnya bahkan
kotorannya bisa di jadikan pupuk. Penggemar daging dan telur bebek sekarang semakin
banyak, karena rasa dari dagingnya yang sangat lezat. Telurnya pun bisa dibikin telur
asin yang tak kalah lezat dengan dagingnya. Kebutuhan akan ketersediaan daging
dan telur bebek ini sangatlah tinggi.
Umumnya usaha peternakan bebek ditujukan untuk bebek petelur. Namun peluang
bebek pedaging juga bisa diambil dari bebek jantan atau bebek betina yang sudah lewat
masa produksinya. Selain itu bisa juga pebisnis mengambil bagian pembibitan ternak
bebek sebagai fokus usaha.
Namun sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri dengan
pemahaman tentang perkandangan, bibit unggul, pakan ternak, pengelolaan dan
pemasaran hasil. Misalnya bagaimana pemeliharaan anak bebek (5-8 minggu),
pemeliharaan bebek Dara (umur 8-20 minggu ke atas) dan pemeliharaan bebek petelur
(umur 20 minggu ke atas).
9. Masa produksi telur yang ideal adalah selama 1 tahun. Produksi telur rata-rata bebek lokal
berkisar antara 200-300 butir per tahun dengan berat rata-rata 70 gram. Bahkan, bebek alabio
memiliki produktivitas tinggi di atas 250 butir per tahun dengan masa produksi telur hingga 68
minggu.
Pemeliharaannya tidak membutuhkan waktu yang lama, dimana hasil sudah bisa dipetik
dalam waktu 2-3 bulan. Hal tersebut disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan
tubuhnya relatif lebih baik daripada bebek betina. Berat badan sampai saat dipotong tidak
kurang dari 1,5 kg. Dengan memanfaatkan bebek jantan, dalam waktu yang relatif singkat
sudah dapat dicapai berat yang lebih dibutuhkan. Pemotongan pada umur yang relatif muda,
menghasilkan daging yang lebih empuk, lebih gurih dan nilai gizinya lebih tinggi.
Bebek Siap Telur = Rp 39.000,- S/d Rp 42.000,-
DOD Betina = Rp 3700,-
DOD Jantan = Rp 3200-
Bebek Potong 1,2 kg s/d 1,3 kg = Rp 19.500,-
Telur Tetas = Rp 1250,-
Telur Konsumsi = Rp. 900,-
10. Usaha peternakan itik di Indonesia telah lama dikenal masyarakat. Agar usaha ini dapat memberikan
keuntungan yang optimal bagi pemiliknya maka perlu diperhatikan beberapa hal yang menyangkut
Manajemen pemeliharaan ternak itik, antara lain :
1. Seleksi Bibit
Bibit itik di Indonesia dibagi dalam dua kelompok yaitu :
a. Itik Lokal
Itik Tegal (Tegal).
Ciri-ciri : warna bulu putih polos sampai cokelat hitam, warna paruh dan kaki kuning atau hitam.
Itik Mojosari (Mojosari Jawa Timur).
Ciri-ciri : warna bulu cokelat muda sampai cokelat tua, warna paruh hitam dan kaki berwarna hitam.
Itik Alabio (Amuntai Kalimantan Selatan).
Ciri-ciri : badan lebih besar dibandingkan dengan itik Tegal.
Itik Asahan dikembangkan di Tanjung Balai, Sumatera Utara.
b. Itik Persilangan
11. 2. Pakan
Jenis Pakan : jagung, dedak padi, bungkil kedelai, bungkil kelapa, dll.
Pemberian Pakan :
Umur 1 – 2 minggu 60 gr/ekor/hari.
Umur 3 – 4 minggu 80 gr/ekor/hari.
Umur 5 – 9 minggu 100 gr/ekor/hari.
Umur 10 minggu 150-180gr/ekor/hari
12. 3. Perkandangan
a. Lokasi Kandang
Jauh dari keramaian.
Ada atau dekat dengan sumber air.
Tidak terlalu dekat dengan rumah.
Mudah dalam pengawasan.
b. Bahan kandang bisa terbuat dari kerangka kayu atau bambu, atap genteng dan lantainya pasir
atau kapur.
c. Daya tampung untuk 100 ekor itik :
Umur 1 hari – 2 minggu 1 -2 m.
Umur 1 – 2 minggu 2 – 4 m.
Umur 2 – 4 minggu 4 – 6 m.
Umur 4 – 6 minggu 6 – 8 m.
Umur 6 – 8 minggu 8 – 10 m.
Itik dara sampai umur 6 bulan 5 – 10 ekor/m.
13. 4. Tatalaksana Pemeliharaan
a.
Secara ekstensif yaitu pemeliharaan yang berpindah-pindah.
b.
Secara intensif yaitu secara terus-menerus dikandangkan seperti ayam ras.
c.
Secara semi intensif yaitu dipelihara di kandang yanga ada halaman berpagar.
Perbandingan jantan dan betina (sex ratio) adalah 1 : 10 dan dipilih ternak itik yang
berproduksi tinggi.
5. Kesehatan
a. Penyakit Berak Kapur.
Penyebab : Bakteri Salmonella Pullorum. Tanda-tanda : Berak putih, lengket seperti
pasta.
Pencegahan: Kebersihan kandang, makanan, minuman, vaksinasi, dan itik yang sakit
dipisahkan.
14. b. Penyakit Cacing.
Penyebab : Berbagai jenis cacing.
Tanda-tanda : Nafsu makan kurang, kadang-kadang mencret, bulu kusam, kurus, dan
produksi telur menurun. Pencegahan: Kandang harus bersih, kering tidak lembab,
makanan dan minuman harus bersih dan sanitasi kandang.
c. Lumpuh.
Penyebab : Kekurangan vitamin B.
Tanda-tanda : Kaki bengkak dibagian persendian, jalan pincang dan lumpuh, kelihatan
ngantuk, kadang-kadang keluar air mata berlebihan.
Pencegahan : Pemberian sayuran / hijauan dalam bentuk segar setiap hari.
6. Pasca Panen
A.
Telur itik dapat diolah menjadi telur asin, telur pindang, dll.
B.
Bebek dapat diolah menjadi bebek panggang dll.
C.
Bulu dapat diolah menjadi kerajinan tangan.
D.
Tinja/kotoran itik dapat menjadi pupuk.
15. 2.2 Tinjauan Tentang Limbah Kotoran Bebek
Limbah kotoran bebek tidak hanya dibiarkan saja agar tidak mengganggu masyarakat sekitar. Cara
mengolah limbah ternak bebek yaitu dengan memanfaatkan kembali kotoran bebek dan cangkang
bebek untuk berbagai tujuan. Akan tetapi sebelum dimanfaatkan kembali harus tepat. Kotoran
bebek misalnya, harus utin dibersihkan dari dalam kandang agar tidak mengganggu kesehatan
bebek. Setelahnya baru dapat dikumpulkan, kemudian diolah untuk dijadikan pupuk organik.
2.3 Tinjauan Tentang Pencemaran Udara
Untuk menekan bau amoniaa (dan bau dari limbah organik lainnya) secara efektif, cepat dan
aman, peternak menggunakan protexol yaitu larutan pengurang bau amonia kotoran. Satu kali
penyemprotan larutan protexol mampu mengurangi bau amonia kotoran bebek sampai 90%
selama 5 hari seperti yang telah diterapkan. Protexol diyakini peternak bebek ini akan mampu
mengatasi persoalan yang ditimbulkan oleh kotoran bebek. Termasuk dampak sosial terhadap
masyarakat lingkungan sekitar yang terimbas bau menyengat kotoran bebek selama ini. Sehingga
masyarakat sekitar tidak terganggu dengan pencemaran udara yang terjadi.
16. 2.4 Tinjauan Tentang Rasa Cinta Etika Lingkungan
Seseorang memahami lingkungan dalam hubungannya dengan pengalaman
masa lalu dan kebutuhan dia. Memahami lingkungan adalah suatu proses yang
aktif, dimana seseorang mencoba membuat lingkungannya berarti baginya.
17. 3.2.1 Sikap Mental (Kepribadian) Peternak dalam Manajemen Usaha Bebek
Para peternak itik yang tinggal di pedesaan dan memiliki keterbatasan dalam tingkat pendidikan, permodalan,
komunikasi dan waktu kerja yang panjang. menjadikan mereka kurang inovatif, mudah menyerah, aspirasinya terbatas,
berwawasan sempit dan kurang berempati. Sikap mental tersebut tentunya menghambat pengembangan usaha
peternakan rakyat yang secara ekonomi dinilai tidak efisien (skala pemilikan kebanyakan skala kecil). Rata-rata para
peternak jarang sekali memperhatikan lingkungan fisik akibat pembuangan kotoran peternakan, namun menurut hasil
penelitian yang kami lakukan di peternakan milik Bapak Mushollin ini sangat memperhatikan pencemaran yang terjadi di
lingkungan. Beliau sangat memikirkan dan menjaga agar peternakannya tidak mengganggu warga yang ada disekitar
rumahnya.
Adapun cara untuk menjaga pencemaran tersebut yaitu :
a.
Memperhatikan sarana pembuangan yang ada di peternakan agar tidak sampai mencemari lingkungan sekitar.
b.
Memberikan obat atau sejenis semprotan obat untuk mengurangi bau atau pencemaran udara dari peternakan.
c.
Memberi makan di peternakan secara teratur.
d.
Menyimpang bahan makanan di tempat khusus.
Dari cara tersebut, beliau mendapatkan respon yang baik dari para warga yang berada di sekitar rumah beliau dan
lingkungan disekitar beliau tetap dalam kondisi yang baik.
18. 3.2.2 Pemanfaatan limbah kotoran ternak Sebagai Pupuk Organik
Setiap peternakan tentu akan mengahsilkan limbah yang mencemari lingkungan, begitu juga
dengan ternak bebek yang mengahsilkan limbah yang dapat mengotori ligkungan. Walaupun limbah
ternak bebek tidak berbahaya tetapi bahkan bisa menguntungkan bagi peternak bebek itu sendiri.
Kotoran ternak bebek dan cangkang telur bebek merupakan limbah ternak bebek yang paling
banyak dihasilkan. Berikut ini merupakan cara mengolah limbah yaitu dengan memanfaatkan
kembali kotoran bebek dan cangkang telur bebek untuk berbagai tujuan. Akan tetapi penanganan
sebelum dimanfaatkan kembali harus tepat. Kotoran bebek misalnya, harus rutin dibersihkan dari
dalam kandang agar tidak mengganggu kesehatan bebek. Setelah itu baru dapat dikumpulkan
kemudian dapat diolah untuk dijaddikan pupuk organik.
Pemanfaatan limbah usaha peternakan terutama kotoran ternak sebagai pupuk organik dapat
dilakukan melalui pemanfaatan kotoran tersebut sebagai pupuk organik. Penggunaan pupuk
kandang (manure) selain dapat meningkatkan unsur hara pada tanah juga dapat meningkatkan
aktivitas mikrobiologi tanah dan memperbaiki struktur tanah tersebut.
19. Kandungan Nitrogen, Posphat, dan Kalium sebagai unsur makro
yang diperlukan tanaman, tersaji dalam tabel berikut.
Kadar N, P dan K dalam Pupuk Kandang dari Beberapa Jenis Ternak
Kotoran ternak dapat juga dicampur dengan bahan organik lain untuk
mempercepat proses pengomposan serta untuk meningkatkan kualitas
kompos tersebut.
Kandungan (%)
Jenis Pupuk
Kandang
N
P2O5
K2O
Kotoran Sapi
0.6
0.3
0.1
Kotoran Kuda
0.4
0.3
0.3
Kotoran Kambing
0.5
0.3
0.2
Kotoran Ayam
1.6
0.5
0.2
Kotoran Itik
1.0
1.4
0.6
20. 4.1 Kesimpulan
Kerusakan lingkungan hidup banyak diakibatkan oleh manusia. Diantaranya pencemaran
udara yang mengakibatkan udara terpolusi dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Majunya
ilmu pengetahuan seperti penciptaan alat atau cairan penghilang bau akan mengurangi
dampak yang ditimbulkan agar tidak mengganggu masyarakat. Selain itu proses
pemanfaatan kembali limbah yang dihasilkan akan berperan dalam mengurangi dampak
yang ditimbulkan pula. Pencemaran udara yang terjadi membuat udara disekitar menjadi
bau dan mengganggu pernapasan. Majunya teknologi seperti mobil, pabrik, dan sepeda
motor membuat udara tercemar dan ketika pencemaran udara yang disebabkan oleh limbah
peternakan ini terus dibiarkan maka akan pencemaran udara di bumi akan semakin parah.
Oleh karena itu, manusia harus segera menanggulangi pencemaran udara ini sebelum polusi
semakin meluas. Selain menanggulangi manusia harus sadar dan mengintrospeksi diri
mereka agar tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti merusak lingkungan.
21. 4.2 Saran
Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Karena
pada saat ini pemerintah masih berpangku tangan atas apa yang terjadi dengan
lingkungan. Pemerintah harus tegas dalam menentukan tindakan untuk menanggulangi
pencemaran yang lebih lanjut seperti pencemaran udara, pencemaran air, dan
pencemaran tanah yang membuat tidak terciptanya keseimbangan lingkungan dan
banyak kerusakan lain yang disebabkan oleh manusia. Semua ini dapat ditanggulangi
dengan cara pemanfaatan kembari limbah yang terbuang, penyuluhan tentang
pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan manusia.