2. 1. Tantangan Keputusan Manajerial
2. Situasional Pembuatan keputusan
3. Konsep Dasar Pengambilan Keputusan
4. Penerapan Analisis Keputusan
5. Hambatan Psikologis pertimbangan
6. UTS (Ujian Tengah Semester)
3. 7. Dasar kuantitatif Pembuatan Keputusan
8. Dasar Kualitatif Pembuatan Keputusan
9. Pengambilan Keputusan dengan
Pemrograman Linier
10. Pengambilan Keputusan Dengan Teknik
Peramalan
11. UAS (Ujian Akhir Semester)
4. Pembuatan Keputusan sebagai tugas utama
manusia secara umum dapat di dekati baik
secara normatif maupun deskriptif
Secara normatif artinya pembuat keputusan
dipandang sebagai salah satu unsur dalam
sebuahproses yang berjalan dengan logika dan
aturan baku.
Secara deskriptif artinya proses pembuatan
keputusan diamati secara empiris dan ditelaah
dari sudut pandang manusia
5. Pemecahan masalah didefinisikan sebagai
proses yang diawali dengan pengamatan
perbedaan di antara keadaan aktual dengan
keadaan yang diinginkan, untuk kemudian
dilanjutkan dengan melakukan langkah-
langkah untuk memperkecil atau
menghilangkan perbedaan tersebut.
6. Menurut Anderson, pemecahan masalah
terdiri atas tujuh langkah berikut:
1. Pengenalan dan pendefinisian
permasalahan
2. penentuan sejumlah solusi alternatif
3. Penentuan kriteria yang akan digunakan
dalam mengevaluasi solusi alternatif
4. Evaluasi solusi alternatif
5. Pemilihan sebuah solusi alternatif
6. Implementasi solusi alternatif terpilih
7. Evaluasi hasil yang diperoleh untuk
menentukan solusi yang memuaskan
7. Salah satu bagian terpenting dari proses
pembuatan keputusan adalah pengumpulan
informasi agar dapat dilakukan penghayatan
situasi keputusan.
Kesulitan lain di temukan saat menentukan
titik cukup informasi yang dibutuhkan.
Dengan adanya kekurangan informasi
tersebut dapat dipastikan terdapat
ketidakpastian dalam proses pembuatan
keputusan.
8. Proses pembuatan keputusan bukan merupakan
tindakan tunggal yang terisolasi, melainkan
merupakan tahapan berbentuk anyaman yang
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
John Dewey (1910) mengajukan pandangan
bahwa proses pemecahan masalah merupakan
upaya menjawab pertanyaan dalam fase :
1. masalah yang dihadapi
2. alternatif-alternatif yang dimiliki
3. alternatif yang terbaik
9. Herbert A. menawarkan model pemecahan
masalah sebagai berikut :
1. intelijen : pencarian informasi lingk int-
ekst
2. desain : penentuan dan analisis langkah-
langkah
3. pilihan : memilih salah satu langkah untuk
diimplementasikan
10. Eilon menggambarkan proses pembuatan
keputusan dalam delapan langkah:
1. masukan informasi
2. analisis informasi yang tersedia
3. penentuan ukuran kinerja dan biaya
4. penciptaan model yang mewakili situasi
keputusan
5. perumusan pilihan (strategi)
6. perkiraanhasil dari setiap pilihan
7. penentuan kriteria dalam memilih pilihan
yang tersedia
8. penetapan keputusan
11. 5 Karakter seorang pemecah masalah :
◦ 1. Tipe Pemimpi : suka mengawang-awang, senang mencetuskan
ide-ide dan gagasan baru namun jarang mengambil tidakan.
◦ 2. Tipe Cepat Bereaksi : tidak khawatir menghadapi masalah,
segera bertindak, terburu-buru dalam mengambil keputusan
sehingga hasil tidak efektif & efisien.Setiap masalah bisa
diselesaikan dengan bekerja keras (work hard),tanpa bekerja
cerdas (work smart)
◦ 3. Tipe Pengeluh : cepat menyerah setiap kali menghadapi
masalah, suka berkata “saya tidak mampu melakukannya’, sulit
mengendalikan kehidupannya sendiri
12. ◦ 4. Tipe Pengkritik : berani angkat bicara,ia seakan-akan
dilahirkan sebagaijawara pengkritik,suka menjatuhkan ide
orang lain, senang membicarakan kesalahan orang lain tetapi
ia sendiri tidak pernah berbuat sesuatu.
◦ 5. Tipe Pemecah masalah: berpikir dan melihat dunia dengan
cara yang berbeda, masalah jadi peluang menuju kesuksesan,
mengatasi permasalahan dengan tenang, analisis
situasi,mencari akar permasalahan,berani ambil keputusan,
menyusun rencana yang baik. Saat kebanyakan orang melihat
masalah sebagai kegagalan, para pemecah masalah justru
melihatnya sebagai pengalaman belajar berharga.
13. 1. Keyakinan
2. Proaktif (tdk menyalahkan
masalah,keadaan,orang,atau kondisi di
sekeliling mereka)
3. Tenang
4. komitmen
5. Senantiasa Belajar
14. Kombinasi dari model simon & Eilon akan
dihasilkan prosedur pemecahan masalah
terstruktur. Langkah-langkah tersebut adalah
1. Intelijen
◦ Pembentukan persepsi terhadap situasi yang
dihadapi
◦ Membangun model yang mewakili situasi
◦ Penentuan ukuran kuantitatif terhadap biaya dan
manfaat yang paling tepat untuk situasi yang
dihadapi
15. 2. Desain ; penentuan dengan spesifikasi
alternatif yang dimiliki yaitu mengenali dan
merumuskan langkah-langkah yang mungkin
dilakukan
3. Pilihan
◦ Evaluasi manfaatdan biaya dari semua langkah
alternatif
◦ Menetapkan kriteria dalam memilih langkah yang
terbaik
◦ Penyelesaian situasi keputusan
16. Langkah pertama dalam prosedur ini adalah:
◦ 1. membaca lingkungan yang membutuhkan
keputusan
◦ 2. mengumpulkan informasi situasi yang dihadapi
sebanyak mungkin dari sudut pandang waktu dan
biaya
◦ 3. membentuk persepsi terhadap setiap situasi
dengan menggunakan informasi yang ada
◦ 4. menetapkan setiap situasi dalam kategori yang
sesuai dengan karakteristiknya.
17. Peter Drucker menjelaskan empat kondisi berbeda yang
dihadapi oleh pembuat keputusan yaitu :
◦ 1. sebuah kejadian yang sering ditemui dan dapat
diklasifikasikan sebagai keadaan terstruktur
◦ 2. sebuah kejadian baru pertama kali ditemui, tetapi merupakan
keputusan terstruktur dan sering dihadapi oleh organisasi
◦ 3. sebuah kejadian yang unik, tetapi jika ditelaahlebih lanjut
ternyata kemunculan pertama dari situasi terstruktur di masa
depan
◦ 4. sebuah kejadian yang sangat unik sehingga dapat dikatakan
tidak mungkin terjadi lagi dalam bentuk yang sama
18. Konsep dan Ilustrasi Kasus
Setiap tindakan manusia dalam kehidupan
sesungguhnya didasari oleh keputusan yang
diambilnya ; jam berapa harus bangun, harus
sarapan,harus ke kantor dll
Karena keputusan-keputusan tersebut telah
rutin diambil maka biasanya tidak lagi
berlama-lama berpikir untuk menetapkan
keputusan
19. Diluar tindakan rutin tersebut sering kali
seseorang dihadapkan pada permasalahan
yang perlu dipertimbangkan matang-matang
sebelum mengambil keputusan. Misalkan
kapankan saat yang tepat untuk
menikah,siapakah yang paling tepat untuk
dijadikan pasangan hidup, kemanakan
melanjutkan pendidikan, atau jurusan apa
yang paling tepat.
20. Akan tetapi keputusan untuk memilih tidak
selalu mudah terutama karena kita
mempunyai berbagai keterbatasan. Akibat
dari keterbatasan tersebut kita harus
menanggung resiko memilih pilihan yang
kurang tepat sehingga merugikan diri sendiri.
Dalam mengambil keputusan secara
sistematis permasalahan dapat dirumuskan
berdasarkan urutan berikut:
◦ 1. Apa masalah yang sedang dihadapi
◦ 2.Apakah proses pengambilan keputusannya hanya
sekali dalam seumur hidup atau bersifat rutin
21. ◦ 3. Ada berapa banyak alternatif solusi
◦ permasalahan/
◦ 4. Berapa banyak pilihan solusi yang boleh diambil
◦ 5. Apa dasar pertimbangan pilihan terhadap solusi
◦ 6.Berapa besar risikonya?
22. 1. Terburu-buru menentukan pilihan.
2. Tidak lengkap dalam mendefinisikan
tujuan keputusan.
3. Tidak efektif dalam memanfaatkan
informasi.
4. Tidak mempertimbangkan konsekuensi
keputusan.
5. Tidak menyadari adanya pilihan lain.
6. Tidak melibatkan pihak lain secara efektif.
23. 1. Kriteria Maximin (Maximum of Minimum)
◦ Menggunakan nilai maksimum dan atau minimum.
◦ Tahapan-tahapan penggunaan kriteria maximin adalah
sebagai berikut :
i. Dari setiap tindakan, cari minimum perolehan dari
semua kondisi alam yang mungkin
ii. Cari maksimum dari minimum perolehan
iii. Pilih tindakan yang minimum perolehannya
memaksimumkan.
24. Katakan kita mempunyai dua pilihan, yaitu a1
dan a2 dengan kondisi o1 dan o2, serta
keuntunga yang didapat masing-masing
kriteria sebesar Xij. Tindakan manakah yang
akan kita pilih dengan menggunakan kriteria
maximin?
25. Tabel kriteria Maximin
O1 o2
a1 X11 X12
a2 X21 X22
Dimana:
ai adalah tindakan (i=1,2)
Oj adalah keadaan alam (j=1,2)
Xij adalah keuntungan yang akan didapat
26. Langkah yang harus dilakukan untuk mengambil
keputusan dengan menggunakan kriteria
maximin adalah:
i. Untuk a1; cari minimum (X11,X12). Misal
minimumnya X12,
ii. Untuk a2; cari minimum (X21,X22). Misal
minimumnya X22,
iii. Cari maximum dari (X12,X22). Misal
maximumnya X22, dan
iv. Pilihtindakan yang minimum keuntungannya
maksimumkan dalam hal inia2
27. 2. Kriteria Maximum Likelihood
Kriteria ini dasarnya sama dengan kriteria
maximin. Bedanya kriteria ini telah
diperhitungkan kemungkinan terjadinya suatu
kondisi atau situasi. Langkah-langkah kriteria
ini adalah:
i. Identifikasi kondisi alam yang kemungkinan
besar akan terjadi (yaitu kondisi alam dengan
probilitas awal terbesar)
ii. Pada kondisi alam tersebut,pilih tindakan
yang memaximumkan perolehan.
iii. Pilih tindakan ini
28. Ilustrasi/penjelasan tentang probabilitas.
Misalkan diantara 100 wanita bogor, ada 10
yang memakai parfum import. Kemungkinan
wanita bogor menggunakan import
mempunyai perbandingan 10:100, Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa probabilitas
atau kemungkinan wanita bogor
menggunakan parfum import = 1:10.
Perhatikan tabel berikut ini
29. O1 O2
a1 X11 X12
a2 X21 X22
Probabilitas awal P1 P2
Dimana:
ai adalah tidakan (i=1,2)
Oj adalah keadaan alam (j=1,2)
Xij adalah keuntungan yang akan didapat
Pi adalah probabilitas awal (i=1,2)
30. Langkah-langkah yang harus dilalui untuk
mengambil keputusan.
i. Lihat P1 dan P2, manakah yang lebih besar.
Katakanlah P2. hal ini menunjukkan bahwa
kondisi alam dengan probabilitas terbesar
adalah O2
ii. Pada kondisi alam O2, manakah yang
memaksimumkan perolehan atau
maksimum (X12,X22). Katakan X22
iii. Dengan demikian, tindakan yang dipilih
adalah a2
31. Dalam kriteria beyes akan di gunakan nilai
harapan (expected value) sebagai dasar
penghitungan guna mengambil keputusan.
Langkah-langkah yang harus dilakukan
adalah:
i. Dengan menggunakan probabilitas awal,
hitung nilai harapan payoff untuk tiap-tiap
tindakan yang mungkin.
ii. Pilih tindakan yang harapan
keuntungannya/perolehannya maximum
32. O1 O2
a1 X11 X12
A2 X21 X22
Probabilitas awal P1 P2
Dimana:
ai adalah tindakan (i=1,2)
Oj adalah keadaan awal (j=1,2)
Xij adalah keuntungan yang akan didapat
Pi adalah probabilitas awal
33. i. Cari/hitung ekspectasi perolehan dari masing-
masing tindakan
a1 : E {p(a1,o)}=(P1)(X11)+(P2)(X12)
a2 : E {p(a2,o)}=(P1)(X21)+(P2)(X22)
ii. Pilih tindakan yang ekspectasinya perolehan
maksimum.
max (E {p(a1,o)}; E {p(a2,o)}. Bila hasilnya
menunjukkan bahwa E {p(a1,o)} merupakan
nilai maksimum,maka kita dapatmemilih
tindakan a1. sebaliknya bila E {p(a2,o)} yang
merupakan nilai maksimum maka pilih tindakan
a2.
34. Sebuah perusahaan multinasional yang
mempunyai lahan di daerah perbukitan jawa
tengah mendapat informasi bagus bahwa
lahan tersebut diperkirakan mengandung
emas dengan probabilitas 30% (menurut
geologiwan ada chance 3:10). Informasi
bagus ini dengan cepat menyebar keseluruh
dunia, termasuk ke sebuah perusahaan yang
bergerak dalam bidang sumberdaya energi di
Amerika Serikat.
35. Dengan cepat perusahaan energi ini memberi
tawaran sebesar $ 200.000 atas kepemilikan
lahan tersebut. Sekalipun penawaran tersebut
cukup menggiurkan,perusahaan melihat
adanya alternatif lain selain menjual lahan
tersebut, yaitu menambang sendiri dengan
harapan hasilnya lebih menguntungkan. Dua
alternatif ini membuat bimbang,padahal
keputusan harus cepat diambil dengan
memilih salah satu alternatif.
36. Bila diputuskan menambang sendiri ada
beberapa pertanyaan yang perlu dijawab
terlebih dahulu, yaitu:
A. berapa biaya penambangan
B. berapa kuantitas emas bisa diperoleh
C. kalau di jual berapa harganya
D. bagaimana/ seberapa besar resikonya
E. bagaimana kalau setelah digali ternyata
tidak ada emasnya.
37. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat
terjawab berdasarkan data, berikut
gambarannya:
Bila lahan dijual, maka perusahaan akan
mendapatkan $ 200.000, bila di tambang
sendiri keuntungan yang bisa diperoleh $
1.400.000. Akan tetapi bila setelah digali
ternyata tidak ada emasnya,maka perusahaan
akan rugi sebesar $ 300.000 karena sudah
terlanjur mengeluarkan biaya
penambangannya.
38. Perlu dicatat bahwa pilihannya mengandung
resiko karena lahan tersebut belum pasti ada
emasnya. Menurut geologiwan kemungkinan
lahan tersebut ada emasnya relatif kecil yaitu
3:10 artinya apa? Kalau ada 10 lahan yang sejenis
maka hanya 3 diantara 10 yang ada emasnya,
sedangkan 7 lainnya tidak. Jika lahannya sudah
pasti ada emasnya maka pilihan tentunya
menambang sendiri dengan keuntungan sebesar
$ 1.400.000. demikian juga sebaliknya, kalau
lahannya sudah pasti tidak ada emasnya, maka
perusahaan sudah pasti menjual lahannya
dengan nilai jual $ 200.000
40. Dalam menganalisis kondisi untuk mengambil
suatu keputusan,sebelumnya perlu diperhatikan
sifat-sifat permasalahan yang antara lain adalah
sbb:
Pilihan-pilihannya penuh ketidakpastian dan
keadaan alamnya tidak dapat dikontrol oleh
pengambil keputusan.
Jadi pilihan yang diambil harus
mempertimbangkan kondisi alah/lahan (ada
batubara atau tidak ada)
Kalau ambil tindakan a (tambang atau jual0 dan
ternyata kondisi lahan 0 dalam hal ini ada emas
atau tidak maka pengambil keputusan
dihadapkan pada hasil atau keuntungan sebesar
(a,0)
41. Keuntungan untuk kasus ini, rumus formalnya sbb:
A1 : tambang;01:ladang ada emas
A2: jual ladang;02:ladang tak ada emas
P(a1,01)= 1400.000
P(a1,02)= -300.000
P(a2,01) = 200.000
P(a2,02) = 200.000
Dalam contoh ini geologiwan menambahkan
kemungkinan ada emas 3:10. oleh sebab itu,
probabilitas awal dari kondisi lahan adalah sebesar
3/10 untuk mengandung emas dan 7/10 tidak
mengandung emas
42. Dengan informasi tambahan ini maka tabel
keuntungan tersebut adalah:
Setatus tanah
pilihan
Keuntungan
Ada emas Tidak ada emas
Tambang $ 1.400.000 - $ 300.00
Jual $ 200.000 $ 200.000
Kemungkinan 0,30 0,70
43. Keputusan apakah yang perusahaan ambil?
Menjual atau menambang sendiri?
Kriteria Maximin
01 02 Minimum
a1 1400 -300 -300
a2 200 200 200
44. Langkah-langkah:
(i) untuk a1;minimum (1400,-300)adalah -
300
(ii) untuk a2;minimum (200,200)adalah 200
(iii)maximum dari (-300,200)adalah 200
(iv)tindakan yang minimum keuntungannya
maksimum adalah a2,yaitu menjual lahan tsb.
45. Kriteria maximum likelihood
01 02
a1 1400 -300
a2 200 200
Probabilitas awal 0.30 0.70
46. Max (0.30,0.70) adalah 0.70 yaitu kondisi
lahan 02
Pada kondisi 02: max (-300,200) adalah 200
Tindakan yang dipilih a2, yaitu menjual
ladang tsb.
Kriteria bayes
01 02
a1 1400 -300
a2 200 200
Probabilitas awal 0.30 0.70
47. (i) cari/hitung ekspektasi keuntungan dari
masing-masing tindakan
a1 :E {p(a1,q) } = (0.30)(1400) + (0.70)(-300) = 210
a2 : E {p(a2,q) } = (0.30)(200) + (0.70)(200) = 200
(ii) pilih tindakan yang ekspektasi keuntungannya
maksimum. Max (210,200) = 210. artinya karena
maksimum keuntungannya berkaitan dengan
tindakan a1 maka menurut kriteria ini
keputusannya yang optimal adalah menggali
sendiri ladang tersebut dengan mendapatkan
nilai harapan keuntungan sebesar $210 ribu