SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 47
BY : SUGENG RIYANTO.,SP.,MP
Email ; sugenganto212@yahoo.co.id
Telp ; 081381886290
 1. Tantangan Keputusan Manajerial
 2. Situasional Pembuatan keputusan
 3. Konsep Dasar Pengambilan Keputusan
 4. Penerapan Analisis Keputusan
 5. Hambatan Psikologis pertimbangan
 6. UTS (Ujian Tengah Semester)
 7. Dasar kuantitatif Pembuatan Keputusan
 8. Dasar Kualitatif Pembuatan Keputusan
 9. Pengambilan Keputusan dengan
 Pemrograman Linier
 10. Pengambilan Keputusan Dengan Teknik
 Peramalan
 11. UAS (Ujian Akhir Semester)
 Pembuatan Keputusan sebagai tugas utama
manusia secara umum dapat di dekati baik
secara normatif maupun deskriptif
 Secara normatif artinya pembuat keputusan
dipandang sebagai salah satu unsur dalam
sebuahproses yang berjalan dengan logika dan
aturan baku.
 Secara deskriptif artinya proses pembuatan
keputusan diamati secara empiris dan ditelaah
dari sudut pandang manusia
 Pemecahan masalah didefinisikan sebagai
proses yang diawali dengan pengamatan
perbedaan di antara keadaan aktual dengan
keadaan yang diinginkan, untuk kemudian
dilanjutkan dengan melakukan langkah-
langkah untuk memperkecil atau
menghilangkan perbedaan tersebut.
 Menurut Anderson, pemecahan masalah
terdiri atas tujuh langkah berikut:
 1. Pengenalan dan pendefinisian
permasalahan
 2. penentuan sejumlah solusi alternatif
 3. Penentuan kriteria yang akan digunakan
dalam mengevaluasi solusi alternatif
 4. Evaluasi solusi alternatif
 5. Pemilihan sebuah solusi alternatif
 6. Implementasi solusi alternatif terpilih
 7. Evaluasi hasil yang diperoleh untuk
menentukan solusi yang memuaskan
 Salah satu bagian terpenting dari proses
pembuatan keputusan adalah pengumpulan
informasi agar dapat dilakukan penghayatan
situasi keputusan.
 Kesulitan lain di temukan saat menentukan
titik cukup informasi yang dibutuhkan.
Dengan adanya kekurangan informasi
tersebut dapat dipastikan terdapat
ketidakpastian dalam proses pembuatan
keputusan.
 Proses pembuatan keputusan bukan merupakan
tindakan tunggal yang terisolasi, melainkan
merupakan tahapan berbentuk anyaman yang
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
 John Dewey (1910) mengajukan pandangan
bahwa proses pemecahan masalah merupakan
upaya menjawab pertanyaan dalam fase :
 1. masalah yang dihadapi
 2. alternatif-alternatif yang dimiliki
 3. alternatif yang terbaik
 Herbert A. menawarkan model pemecahan
masalah sebagai berikut :
 1. intelijen : pencarian informasi lingk int-
ekst
 2. desain : penentuan dan analisis langkah-
langkah
 3. pilihan : memilih salah satu langkah untuk
diimplementasikan
 Eilon menggambarkan proses pembuatan
keputusan dalam delapan langkah:
 1. masukan informasi
 2. analisis informasi yang tersedia
 3. penentuan ukuran kinerja dan biaya
 4. penciptaan model yang mewakili situasi
 keputusan
 5. perumusan pilihan (strategi)
 6. perkiraanhasil dari setiap pilihan
 7. penentuan kriteria dalam memilih pilihan
 yang tersedia
 8. penetapan keputusan
 5 Karakter seorang pemecah masalah :
◦ 1. Tipe Pemimpi : suka mengawang-awang, senang mencetuskan
ide-ide dan gagasan baru namun jarang mengambil tidakan.
◦ 2. Tipe Cepat Bereaksi : tidak khawatir menghadapi masalah,
segera bertindak, terburu-buru dalam mengambil keputusan
sehingga hasil tidak efektif & efisien.Setiap masalah bisa
diselesaikan dengan bekerja keras (work hard),tanpa bekerja
cerdas (work smart)
◦ 3. Tipe Pengeluh : cepat menyerah setiap kali menghadapi
masalah, suka berkata “saya tidak mampu melakukannya’, sulit
mengendalikan kehidupannya sendiri
◦ 4. Tipe Pengkritik : berani angkat bicara,ia seakan-akan
dilahirkan sebagaijawara pengkritik,suka menjatuhkan ide
orang lain, senang membicarakan kesalahan orang lain tetapi
ia sendiri tidak pernah berbuat sesuatu.
◦ 5. Tipe Pemecah masalah: berpikir dan melihat dunia dengan
cara yang berbeda, masalah jadi peluang menuju kesuksesan,
mengatasi permasalahan dengan tenang, analisis
situasi,mencari akar permasalahan,berani ambil keputusan,
menyusun rencana yang baik. Saat kebanyakan orang melihat
masalah sebagai kegagalan, para pemecah masalah justru
melihatnya sebagai pengalaman belajar berharga.
 1. Keyakinan
 2. Proaktif (tdk menyalahkan
 masalah,keadaan,orang,atau kondisi di
 sekeliling mereka)
 3. Tenang
 4. komitmen
 5. Senantiasa Belajar
 Kombinasi dari model simon & Eilon akan
dihasilkan prosedur pemecahan masalah
terstruktur. Langkah-langkah tersebut adalah
 1. Intelijen
◦ Pembentukan persepsi terhadap situasi yang
dihadapi
◦ Membangun model yang mewakili situasi
◦ Penentuan ukuran kuantitatif terhadap biaya dan
manfaat yang paling tepat untuk situasi yang
dihadapi
 2. Desain ; penentuan dengan spesifikasi
alternatif yang dimiliki yaitu mengenali dan
merumuskan langkah-langkah yang mungkin
dilakukan
 3. Pilihan
◦ Evaluasi manfaatdan biaya dari semua langkah
alternatif
◦ Menetapkan kriteria dalam memilih langkah yang
terbaik
◦ Penyelesaian situasi keputusan
 Langkah pertama dalam prosedur ini adalah:
◦ 1. membaca lingkungan yang membutuhkan
keputusan
◦ 2. mengumpulkan informasi situasi yang dihadapi
sebanyak mungkin dari sudut pandang waktu dan
biaya
◦ 3. membentuk persepsi terhadap setiap situasi
dengan menggunakan informasi yang ada
◦ 4. menetapkan setiap situasi dalam kategori yang
sesuai dengan karakteristiknya.
 Peter Drucker menjelaskan empat kondisi berbeda yang
dihadapi oleh pembuat keputusan yaitu :
◦ 1. sebuah kejadian yang sering ditemui dan dapat
diklasifikasikan sebagai keadaan terstruktur
◦ 2. sebuah kejadian baru pertama kali ditemui, tetapi merupakan
keputusan terstruktur dan sering dihadapi oleh organisasi
◦ 3. sebuah kejadian yang unik, tetapi jika ditelaahlebih lanjut
ternyata kemunculan pertama dari situasi terstruktur di masa
depan
◦ 4. sebuah kejadian yang sangat unik sehingga dapat dikatakan
tidak mungkin terjadi lagi dalam bentuk yang sama
 Konsep dan Ilustrasi Kasus
 Setiap tindakan manusia dalam kehidupan
sesungguhnya didasari oleh keputusan yang
diambilnya ; jam berapa harus bangun, harus
sarapan,harus ke kantor dll
 Karena keputusan-keputusan tersebut telah
rutin diambil maka biasanya tidak lagi
berlama-lama berpikir untuk menetapkan
keputusan
 Diluar tindakan rutin tersebut sering kali
seseorang dihadapkan pada permasalahan
yang perlu dipertimbangkan matang-matang
sebelum mengambil keputusan. Misalkan
kapankan saat yang tepat untuk
menikah,siapakah yang paling tepat untuk
dijadikan pasangan hidup, kemanakan
melanjutkan pendidikan, atau jurusan apa
yang paling tepat.
 Akan tetapi keputusan untuk memilih tidak
selalu mudah terutama karena kita
mempunyai berbagai keterbatasan. Akibat
dari keterbatasan tersebut kita harus
menanggung resiko memilih pilihan yang
kurang tepat sehingga merugikan diri sendiri.
 Dalam mengambil keputusan secara
sistematis permasalahan dapat dirumuskan
berdasarkan urutan berikut:
◦ 1. Apa masalah yang sedang dihadapi
◦ 2.Apakah proses pengambilan keputusannya hanya
sekali dalam seumur hidup atau bersifat rutin
◦ 3. Ada berapa banyak alternatif solusi
◦ permasalahan/
◦ 4. Berapa banyak pilihan solusi yang boleh diambil
◦ 5. Apa dasar pertimbangan pilihan terhadap solusi
◦ 6.Berapa besar risikonya?
 1. Terburu-buru menentukan pilihan.
 2. Tidak lengkap dalam mendefinisikan
 tujuan keputusan.
 3. Tidak efektif dalam memanfaatkan
 informasi.
 4. Tidak mempertimbangkan konsekuensi
 keputusan.
 5. Tidak menyadari adanya pilihan lain.
 6. Tidak melibatkan pihak lain secara efektif.
 1. Kriteria Maximin (Maximum of Minimum)
◦ Menggunakan nilai maksimum dan atau minimum.
◦ Tahapan-tahapan penggunaan kriteria maximin adalah
sebagai berikut :
i. Dari setiap tindakan, cari minimum perolehan dari
semua kondisi alam yang mungkin
ii. Cari maksimum dari minimum perolehan
iii. Pilih tindakan yang minimum perolehannya
memaksimumkan.
 Katakan kita mempunyai dua pilihan, yaitu a1
dan a2 dengan kondisi o1 dan o2, serta
keuntunga yang didapat masing-masing
kriteria sebesar Xij. Tindakan manakah yang
akan kita pilih dengan menggunakan kriteria
maximin?
 Tabel kriteria Maximin
O1 o2
a1 X11 X12
a2 X21 X22
Dimana:
ai adalah tindakan (i=1,2)
Oj adalah keadaan alam (j=1,2)
Xij adalah keuntungan yang akan didapat
 Langkah yang harus dilakukan untuk mengambil
keputusan dengan menggunakan kriteria
maximin adalah:
i. Untuk a1; cari minimum (X11,X12). Misal
minimumnya X12,
ii. Untuk a2; cari minimum (X21,X22). Misal
minimumnya X22,
iii. Cari maximum dari (X12,X22). Misal
maximumnya X22, dan
iv. Pilihtindakan yang minimum keuntungannya
maksimumkan dalam hal inia2
 2. Kriteria Maximum Likelihood
 Kriteria ini dasarnya sama dengan kriteria
maximin. Bedanya kriteria ini telah
diperhitungkan kemungkinan terjadinya suatu
kondisi atau situasi. Langkah-langkah kriteria
ini adalah:
i. Identifikasi kondisi alam yang kemungkinan
besar akan terjadi (yaitu kondisi alam dengan
probilitas awal terbesar)
ii. Pada kondisi alam tersebut,pilih tindakan
yang memaximumkan perolehan.
iii. Pilih tindakan ini
 Ilustrasi/penjelasan tentang probabilitas.
Misalkan diantara 100 wanita bogor, ada 10
yang memakai parfum import. Kemungkinan
wanita bogor menggunakan import
mempunyai perbandingan 10:100, Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa probabilitas
atau kemungkinan wanita bogor
menggunakan parfum import = 1:10.
 Perhatikan tabel berikut ini
O1 O2
a1 X11 X12
a2 X21 X22
Probabilitas awal P1 P2
Dimana:
ai adalah tidakan (i=1,2)
Oj adalah keadaan alam (j=1,2)
Xij adalah keuntungan yang akan didapat
Pi adalah probabilitas awal (i=1,2)
 Langkah-langkah yang harus dilalui untuk
mengambil keputusan.
i. Lihat P1 dan P2, manakah yang lebih besar.
Katakanlah P2. hal ini menunjukkan bahwa
kondisi alam dengan probabilitas terbesar
adalah O2
ii. Pada kondisi alam O2, manakah yang
memaksimumkan perolehan atau
maksimum (X12,X22). Katakan X22
iii. Dengan demikian, tindakan yang dipilih
adalah a2
 Dalam kriteria beyes akan di gunakan nilai
harapan (expected value) sebagai dasar
penghitungan guna mengambil keputusan.
Langkah-langkah yang harus dilakukan
adalah:
i. Dengan menggunakan probabilitas awal,
hitung nilai harapan payoff untuk tiap-tiap
tindakan yang mungkin.
ii. Pilih tindakan yang harapan
keuntungannya/perolehannya maximum
O1 O2
a1 X11 X12
A2 X21 X22
Probabilitas awal P1 P2
Dimana:
ai adalah tindakan (i=1,2)
Oj adalah keadaan awal (j=1,2)
Xij adalah keuntungan yang akan didapat
Pi adalah probabilitas awal
i. Cari/hitung ekspectasi perolehan dari masing-
masing tindakan
a1 : E {p(a1,o)}=(P1)(X11)+(P2)(X12)
a2 : E {p(a2,o)}=(P1)(X21)+(P2)(X22)
ii. Pilih tindakan yang ekspectasinya perolehan
maksimum.
max (E {p(a1,o)}; E {p(a2,o)}. Bila hasilnya
menunjukkan bahwa E {p(a1,o)} merupakan
nilai maksimum,maka kita dapatmemilih
tindakan a1. sebaliknya bila E {p(a2,o)} yang
merupakan nilai maksimum maka pilih tindakan
a2.
 Sebuah perusahaan multinasional yang
mempunyai lahan di daerah perbukitan jawa
tengah mendapat informasi bagus bahwa
lahan tersebut diperkirakan mengandung
emas dengan probabilitas 30% (menurut
geologiwan ada chance 3:10). Informasi
bagus ini dengan cepat menyebar keseluruh
dunia, termasuk ke sebuah perusahaan yang
bergerak dalam bidang sumberdaya energi di
Amerika Serikat.
 Dengan cepat perusahaan energi ini memberi
tawaran sebesar $ 200.000 atas kepemilikan
lahan tersebut. Sekalipun penawaran tersebut
cukup menggiurkan,perusahaan melihat
adanya alternatif lain selain menjual lahan
tersebut, yaitu menambang sendiri dengan
harapan hasilnya lebih menguntungkan. Dua
alternatif ini membuat bimbang,padahal
keputusan harus cepat diambil dengan
memilih salah satu alternatif.
 Bila diputuskan menambang sendiri ada
beberapa pertanyaan yang perlu dijawab
terlebih dahulu, yaitu:
 A. berapa biaya penambangan
 B. berapa kuantitas emas bisa diperoleh
 C. kalau di jual berapa harganya
 D. bagaimana/ seberapa besar resikonya
 E. bagaimana kalau setelah digali ternyata
tidak ada emasnya.
 Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat
terjawab berdasarkan data, berikut
gambarannya:
 Bila lahan dijual, maka perusahaan akan
mendapatkan $ 200.000, bila di tambang
sendiri keuntungan yang bisa diperoleh $
1.400.000. Akan tetapi bila setelah digali
ternyata tidak ada emasnya,maka perusahaan
akan rugi sebesar $ 300.000 karena sudah
terlanjur mengeluarkan biaya
penambangannya.
 Perlu dicatat bahwa pilihannya mengandung
resiko karena lahan tersebut belum pasti ada
emasnya. Menurut geologiwan kemungkinan
lahan tersebut ada emasnya relatif kecil yaitu
3:10 artinya apa? Kalau ada 10 lahan yang sejenis
maka hanya 3 diantara 10 yang ada emasnya,
sedangkan 7 lainnya tidak. Jika lahannya sudah
pasti ada emasnya maka pilihan tentunya
menambang sendiri dengan keuntungan sebesar
$ 1.400.000. demikian juga sebaliknya, kalau
lahannya sudah pasti tidak ada emasnya, maka
perusahaan sudah pasti menjual lahannya
dengan nilai jual $ 200.000
Setatus tanah
pilihan
Keuntungan
Ada emas Tidak ada emas
Tambang $ 1.400.000 - $ 300.00
Jual $ 200.000 $ 200.000
Kemungkinan 3:10 7:10
 Dalam menganalisis kondisi untuk mengambil
suatu keputusan,sebelumnya perlu diperhatikan
sifat-sifat permasalahan yang antara lain adalah
sbb:
 Pilihan-pilihannya penuh ketidakpastian dan
keadaan alamnya tidak dapat dikontrol oleh
pengambil keputusan.
 Jadi pilihan yang diambil harus
mempertimbangkan kondisi alah/lahan (ada
batubara atau tidak ada)
 Kalau ambil tindakan a (tambang atau jual0 dan
ternyata kondisi lahan 0 dalam hal ini ada emas
atau tidak maka pengambil keputusan
dihadapkan pada hasil atau keuntungan sebesar
(a,0)
 Keuntungan untuk kasus ini, rumus formalnya sbb:
 A1 : tambang;01:ladang ada emas
 A2: jual ladang;02:ladang tak ada emas
 P(a1,01)= 1400.000
 P(a1,02)= -300.000
 P(a2,01) = 200.000
 P(a2,02) = 200.000
 Dalam contoh ini geologiwan menambahkan
kemungkinan ada emas 3:10. oleh sebab itu,
probabilitas awal dari kondisi lahan adalah sebesar
3/10 untuk mengandung emas dan 7/10 tidak
mengandung emas
 Dengan informasi tambahan ini maka tabel
keuntungan tersebut adalah:
Setatus tanah
pilihan
Keuntungan
Ada emas Tidak ada emas
Tambang $ 1.400.000 - $ 300.00
Jual $ 200.000 $ 200.000
Kemungkinan 0,30 0,70
 Keputusan apakah yang perusahaan ambil?
Menjual atau menambang sendiri?
 Kriteria Maximin
01 02 Minimum
a1 1400 -300 -300
a2 200 200 200
 Langkah-langkah:
 (i) untuk a1;minimum (1400,-300)adalah -
300
 (ii) untuk a2;minimum (200,200)adalah 200
 (iii)maximum dari (-300,200)adalah 200
 (iv)tindakan yang minimum keuntungannya
maksimum adalah a2,yaitu menjual lahan tsb.
 Kriteria maximum likelihood
01 02
a1 1400 -300
a2 200 200
Probabilitas awal 0.30 0.70
 Max (0.30,0.70) adalah 0.70 yaitu kondisi
lahan 02
 Pada kondisi 02: max (-300,200) adalah 200
 Tindakan yang dipilih a2, yaitu menjual
ladang tsb.
 Kriteria bayes
01 02
a1 1400 -300
a2 200 200
Probabilitas awal 0.30 0.70
 (i) cari/hitung ekspektasi keuntungan dari
masing-masing tindakan
 a1 :E {p(a1,q) } = (0.30)(1400) + (0.70)(-300) = 210
 a2 : E {p(a2,q) } = (0.30)(200) + (0.70)(200) = 200
 (ii) pilih tindakan yang ekspektasi keuntungannya
maksimum. Max (210,200) = 210. artinya karena
maksimum keuntungannya berkaitan dengan
tindakan a1 maka menurut kriteria ini
keputusannya yang optimal adalah menggali
sendiri ladang tersebut dengan mendapatkan
nilai harapan keuntungan sebesar $210 ribu

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...padlah1984
 
pendugaan titik dan pendugaan interval
 pendugaan titik dan pendugaan interval pendugaan titik dan pendugaan interval
pendugaan titik dan pendugaan intervalYesica Adicondro
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Nur Sandy
 
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalahTqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalahKartika Lukitasari
 
Model pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusanModel pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusanhasril ariel
 
Uji Hipotesis Dua Rata-rata
Uji Hipotesis Dua Rata-rataUji Hipotesis Dua Rata-rata
Uji Hipotesis Dua Rata-ratasilvia kuswanti
 
Bab i stepping stone
Bab i stepping stoneBab i stepping stone
Bab i stepping stonefetara17
 
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSPanduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSMuliadin Forester
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Analisis Regresi Linier Berganda Marsandi
Analisis Regresi Linier Berganda MarsandiAnalisis Regresi Linier Berganda Marsandi
Analisis Regresi Linier Berganda Marsandisandi marsandi
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikEman Mendrofa
 
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2Ratih Ramadhani
 

Mais procurados (20)

Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
pendugaan titik dan pendugaan interval
 pendugaan titik dan pendugaan interval pendugaan titik dan pendugaan interval
pendugaan titik dan pendugaan interval
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )
 
Uji hipotesis 2 rata rata
Uji hipotesis 2 rata rataUji hipotesis 2 rata rata
Uji hipotesis 2 rata rata
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalahTqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
 
Model pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusanModel pengambilan keputusan
Model pengambilan keputusan
 
Uji Hipotesis Dua Rata-rata
Uji Hipotesis Dua Rata-rataUji Hipotesis Dua Rata-rata
Uji Hipotesis Dua Rata-rata
 
Bab i stepping stone
Bab i stepping stoneBab i stepping stone
Bab i stepping stone
 
Resiko dan ketidak pastian
Resiko dan ketidak pastianResiko dan ketidak pastian
Resiko dan ketidak pastian
 
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSPanduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
Analisis Regresi Linier Berganda Marsandi
Analisis Regresi Linier Berganda MarsandiAnalisis Regresi Linier Berganda Marsandi
Analisis Regresi Linier Berganda Marsandi
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 

Destaque

Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusanPertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusansandi217
 
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusanPengambilan keputusan
Pengambilan keputusanvirmannsyah
 
makalah Manajemen pengambilan keputusan
makalah Manajemen pengambilan keputusanmakalah Manajemen pengambilan keputusan
makalah Manajemen pengambilan keputusanMJM Networks
 
Penetapan Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Penetapan Tujuan dan Sasaran PembangunanPenetapan Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Penetapan Tujuan dan Sasaran Pembangunaninfosanitasi
 
Perpres Nomor 81 Tahun 2013 Tunjangan kinerja pegawai dilingkungan Kemebtrian...
Perpres Nomor 81 Tahun 2013 Tunjangan kinerja pegawai dilingkungan Kemebtrian...Perpres Nomor 81 Tahun 2013 Tunjangan kinerja pegawai dilingkungan Kemebtrian...
Perpres Nomor 81 Tahun 2013 Tunjangan kinerja pegawai dilingkungan Kemebtrian...Parja Negara
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiDinda Atika Komariah
 
Analisa swot percetakan graphindo berkah utama
Analisa swot percetakan graphindo berkah utamaAnalisa swot percetakan graphindo berkah utama
Analisa swot percetakan graphindo berkah utamaDoni Andriansyah
 
Diskriminasi dalam ketenagakerjaan
Diskriminasi dalam ketenagakerjaan Diskriminasi dalam ketenagakerjaan
Diskriminasi dalam ketenagakerjaan firdafirgie
 
Etika Diskriminasi Pekerjaan
Etika Diskriminasi PekerjaanEtika Diskriminasi Pekerjaan
Etika Diskriminasi Pekerjaanzakiah yoan
 
SPK Menggunakan Fuzzy AHP dan C-Means
SPK Menggunakan Fuzzy AHP dan C-MeansSPK Menggunakan Fuzzy AHP dan C-Means
SPK Menggunakan Fuzzy AHP dan C-MeansAstri Chussy
 
Analisis pengambilan keputusan bisnis
Analisis pengambilan keputusan bisnisAnalisis pengambilan keputusan bisnis
Analisis pengambilan keputusan bisnisIka Wardhani
 
Etika Bisnis -Teori Duecare
Etika Bisnis -Teori DuecareEtika Bisnis -Teori Duecare
Etika Bisnis -Teori DuecarebangN
 
Pertemuan IX - Lingkungan Organisasi (Teori Organisasi)
Pertemuan IX - Lingkungan Organisasi (Teori Organisasi)Pertemuan IX - Lingkungan Organisasi (Teori Organisasi)
Pertemuan IX - Lingkungan Organisasi (Teori Organisasi)sudarsono mr
 
Perumusan Tujuan dan Sasaran, dan Penyusunan Program dan Kegiatan Pembangunan...
Perumusan Tujuan dan Sasaran, dan Penyusunan Program dan Kegiatan Pembangunan...Perumusan Tujuan dan Sasaran, dan Penyusunan Program dan Kegiatan Pembangunan...
Perumusan Tujuan dan Sasaran, dan Penyusunan Program dan Kegiatan Pembangunan...infosanitasi
 
Credit Risk Management ppt
Credit Risk Management pptCredit Risk Management ppt
Credit Risk Management pptSneha Salian
 

Destaque (20)

Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusanPertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
 
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusanPengambilan keputusan
Pengambilan keputusan
 
makalah Manajemen pengambilan keputusan
makalah Manajemen pengambilan keputusanmakalah Manajemen pengambilan keputusan
makalah Manajemen pengambilan keputusan
 
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGAMBILAN KEPUTUSANPENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 
Penetapan Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Penetapan Tujuan dan Sasaran PembangunanPenetapan Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Penetapan Tujuan dan Sasaran Pembangunan
 
Perpres Nomor 81 Tahun 2013 Tunjangan kinerja pegawai dilingkungan Kemebtrian...
Perpres Nomor 81 Tahun 2013 Tunjangan kinerja pegawai dilingkungan Kemebtrian...Perpres Nomor 81 Tahun 2013 Tunjangan kinerja pegawai dilingkungan Kemebtrian...
Perpres Nomor 81 Tahun 2013 Tunjangan kinerja pegawai dilingkungan Kemebtrian...
 
Risk assessment presentasi
Risk assessment presentasiRisk assessment presentasi
Risk assessment presentasi
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasi
 
Analisa swot percetakan graphindo berkah utama
Analisa swot percetakan graphindo berkah utamaAnalisa swot percetakan graphindo berkah utama
Analisa swot percetakan graphindo berkah utama
 
Diskriminasi dalam ketenagakerjaan
Diskriminasi dalam ketenagakerjaan Diskriminasi dalam ketenagakerjaan
Diskriminasi dalam ketenagakerjaan
 
Perencanaan dan Pembuatan Keputusan
Perencanaan dan Pembuatan KeputusanPerencanaan dan Pembuatan Keputusan
Perencanaan dan Pembuatan Keputusan
 
moral and civil society
moral and civil societymoral and civil society
moral and civil society
 
Etika Diskriminasi Pekerjaan
Etika Diskriminasi PekerjaanEtika Diskriminasi Pekerjaan
Etika Diskriminasi Pekerjaan
 
SPK Menggunakan Fuzzy AHP dan C-Means
SPK Menggunakan Fuzzy AHP dan C-MeansSPK Menggunakan Fuzzy AHP dan C-Means
SPK Menggunakan Fuzzy AHP dan C-Means
 
Analisis pengambilan keputusan bisnis
Analisis pengambilan keputusan bisnisAnalisis pengambilan keputusan bisnis
Analisis pengambilan keputusan bisnis
 
Dimensi Aksiologis
Dimensi AksiologisDimensi Aksiologis
Dimensi Aksiologis
 
Etika Bisnis -Teori Duecare
Etika Bisnis -Teori DuecareEtika Bisnis -Teori Duecare
Etika Bisnis -Teori Duecare
 
Pertemuan IX - Lingkungan Organisasi (Teori Organisasi)
Pertemuan IX - Lingkungan Organisasi (Teori Organisasi)Pertemuan IX - Lingkungan Organisasi (Teori Organisasi)
Pertemuan IX - Lingkungan Organisasi (Teori Organisasi)
 
Perumusan Tujuan dan Sasaran, dan Penyusunan Program dan Kegiatan Pembangunan...
Perumusan Tujuan dan Sasaran, dan Penyusunan Program dan Kegiatan Pembangunan...Perumusan Tujuan dan Sasaran, dan Penyusunan Program dan Kegiatan Pembangunan...
Perumusan Tujuan dan Sasaran, dan Penyusunan Program dan Kegiatan Pembangunan...
 
Credit Risk Management ppt
Credit Risk Management pptCredit Risk Management ppt
Credit Risk Management ppt
 

Semelhante a OPTIMALKAN PEMBUATAN KEPUTUSAN

Proses Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan KeputusanProses Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan KeputusanKahf3
 
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifDecision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifAgung Anggoro
 
Sistem penunjang-keputusan
Sistem penunjang-keputusanSistem penunjang-keputusan
Sistem penunjang-keputusanANTO ROHMAWAN
 
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan rian rian
 
Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...
Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...
Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...Lisya Sintia Dewi
 
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...AlfinaRltsr
 
Tugas softskill 1
Tugas softskill 1 Tugas softskill 1
Tugas softskill 1 Aang Sanusi
 
bab_7_problem_solving_1_ppt.ppt
bab_7_problem_solving_1_ppt.pptbab_7_problem_solving_1_ppt.ppt
bab_7_problem_solving_1_ppt.pptPujieRetnasuminar2
 
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan ismailagenk
 
10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...
10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...
10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...Gunawan Adam
 
Bang pim pertemuan 9 2016 2017
Bang pim pertemuan 9 2016 2017Bang pim pertemuan 9 2016 2017
Bang pim pertemuan 9 2016 2017Mohamad Noor
 
Pemecahan Masalah
Pemecahan MasalahPemecahan Masalah
Pemecahan MasalahLutfi Koto
 
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...FatinahGhiyats1
 
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusanPengambilan keputusan
Pengambilan keputusanmila junia
 
Pengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenPengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenAndrew Hutabarat
 
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...Alfi Nurfazri
 
Makalah ekonomi teknik asbal
Makalah ekonomi teknik asbalMakalah ekonomi teknik asbal
Makalah ekonomi teknik asbalasbalkhairi
 
Makalah ekonomi teknik
Makalah ekonomi teknikMakalah ekonomi teknik
Makalah ekonomi teknikenooy
 

Semelhante a OPTIMALKAN PEMBUATAN KEPUTUSAN (20)

Proses Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan KeputusanProses Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan Keputusan
 
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifDecision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
 
Sistem penunjang-keputusan
Sistem penunjang-keputusanSistem penunjang-keputusan
Sistem penunjang-keputusan
 
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
 
Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...
Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...
Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...
 
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
 
Tugas softskill 1
Tugas softskill 1 Tugas softskill 1
Tugas softskill 1
 
bab_7_problem_solving_1_ppt.ppt
bab_7_problem_solving_1_ppt.pptbab_7_problem_solving_1_ppt.ppt
bab_7_problem_solving_1_ppt.ppt
 
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan
 
10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...
10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...
10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...
 
Bang pim pertemuan 9 2016 2017
Bang pim pertemuan 9 2016 2017Bang pim pertemuan 9 2016 2017
Bang pim pertemuan 9 2016 2017
 
Pemecahan Masalah
Pemecahan MasalahPemecahan Masalah
Pemecahan Masalah
 
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
 
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusanPengambilan keputusan
Pengambilan keputusan
 
Materi I dan 2.pdf
Materi I dan 2.pdfMateri I dan 2.pdf
Materi I dan 2.pdf
 
Isi makalah
Isi makalahIsi makalah
Isi makalah
 
Pengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenPengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemen
 
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...
 
Makalah ekonomi teknik asbal
Makalah ekonomi teknik asbalMakalah ekonomi teknik asbal
Makalah ekonomi teknik asbal
 
Makalah ekonomi teknik
Makalah ekonomi teknikMakalah ekonomi teknik
Makalah ekonomi teknik
 

Mais de Eko Mardianto

Mais de Eko Mardianto (20)

Skripsi judul dan Daftar isi
Skripsi judul dan Daftar isiSkripsi judul dan Daftar isi
Skripsi judul dan Daftar isi
 
Daftar Isi
Daftar IsiDaftar Isi
Daftar Isi
 
Halaman Judul
Halaman JudulHalaman Judul
Halaman Judul
 
Daftar Pustaka
Daftar PustakaDaftar Pustaka
Daftar Pustaka
 
Bab Tiga
Bab TigaBab Tiga
Bab Tiga
 
Bab Satu
Bab SatuBab Satu
Bab Satu
 
Bab Dua
Bab DuaBab Dua
Bab Dua
 
Panduan Proposal Sekripsi 2017
Panduan Proposal Sekripsi 2017Panduan Proposal Sekripsi 2017
Panduan Proposal Sekripsi 2017
 
Keputusan 6
Keputusan  6Keputusan  6
Keputusan 6
 
Keputusan 5
Keputusan  5Keputusan  5
Keputusan 5
 
Keputusan 1
Keputusan 1Keputusan 1
Keputusan 1
 
Evaluasi Kinerja 3
Evaluasi Kinerja 3Evaluasi Kinerja 3
Evaluasi Kinerja 3
 
Evaluasi Kinerja 1
Evaluasi Kinerja 1Evaluasi Kinerja 1
Evaluasi Kinerja 1
 
Evaluasi Kinerja 2
Evaluasi Kinerja 2Evaluasi Kinerja 2
Evaluasi Kinerja 2
 
Evaluasi Kinerja 5
Evaluasi Kinerja 5Evaluasi Kinerja 5
Evaluasi Kinerja 5
 
Fungsi IF , Hlookup dan Vlookup
Fungsi IF , Hlookup dan VlookupFungsi IF , Hlookup dan Vlookup
Fungsi IF , Hlookup dan Vlookup
 
Fungsi Datedif
Fungsi DatedifFungsi Datedif
Fungsi Datedif
 
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
 
Belajar SPSS Versi 17
Belajar SPSS Versi 17Belajar SPSS Versi 17
Belajar SPSS Versi 17
 
Manajemen Operasional
Manajemen OperasionalManajemen Operasional
Manajemen Operasional
 

OPTIMALKAN PEMBUATAN KEPUTUSAN

  • 1. BY : SUGENG RIYANTO.,SP.,MP Email ; sugenganto212@yahoo.co.id Telp ; 081381886290
  • 2.  1. Tantangan Keputusan Manajerial  2. Situasional Pembuatan keputusan  3. Konsep Dasar Pengambilan Keputusan  4. Penerapan Analisis Keputusan  5. Hambatan Psikologis pertimbangan  6. UTS (Ujian Tengah Semester)
  • 3.  7. Dasar kuantitatif Pembuatan Keputusan  8. Dasar Kualitatif Pembuatan Keputusan  9. Pengambilan Keputusan dengan  Pemrograman Linier  10. Pengambilan Keputusan Dengan Teknik  Peramalan  11. UAS (Ujian Akhir Semester)
  • 4.  Pembuatan Keputusan sebagai tugas utama manusia secara umum dapat di dekati baik secara normatif maupun deskriptif  Secara normatif artinya pembuat keputusan dipandang sebagai salah satu unsur dalam sebuahproses yang berjalan dengan logika dan aturan baku.  Secara deskriptif artinya proses pembuatan keputusan diamati secara empiris dan ditelaah dari sudut pandang manusia
  • 5.  Pemecahan masalah didefinisikan sebagai proses yang diawali dengan pengamatan perbedaan di antara keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkan, untuk kemudian dilanjutkan dengan melakukan langkah- langkah untuk memperkecil atau menghilangkan perbedaan tersebut.
  • 6.  Menurut Anderson, pemecahan masalah terdiri atas tujuh langkah berikut:  1. Pengenalan dan pendefinisian permasalahan  2. penentuan sejumlah solusi alternatif  3. Penentuan kriteria yang akan digunakan dalam mengevaluasi solusi alternatif  4. Evaluasi solusi alternatif  5. Pemilihan sebuah solusi alternatif  6. Implementasi solusi alternatif terpilih  7. Evaluasi hasil yang diperoleh untuk menentukan solusi yang memuaskan
  • 7.  Salah satu bagian terpenting dari proses pembuatan keputusan adalah pengumpulan informasi agar dapat dilakukan penghayatan situasi keputusan.  Kesulitan lain di temukan saat menentukan titik cukup informasi yang dibutuhkan. Dengan adanya kekurangan informasi tersebut dapat dipastikan terdapat ketidakpastian dalam proses pembuatan keputusan.
  • 8.  Proses pembuatan keputusan bukan merupakan tindakan tunggal yang terisolasi, melainkan merupakan tahapan berbentuk anyaman yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.  John Dewey (1910) mengajukan pandangan bahwa proses pemecahan masalah merupakan upaya menjawab pertanyaan dalam fase :  1. masalah yang dihadapi  2. alternatif-alternatif yang dimiliki  3. alternatif yang terbaik
  • 9.  Herbert A. menawarkan model pemecahan masalah sebagai berikut :  1. intelijen : pencarian informasi lingk int- ekst  2. desain : penentuan dan analisis langkah- langkah  3. pilihan : memilih salah satu langkah untuk diimplementasikan
  • 10.  Eilon menggambarkan proses pembuatan keputusan dalam delapan langkah:  1. masukan informasi  2. analisis informasi yang tersedia  3. penentuan ukuran kinerja dan biaya  4. penciptaan model yang mewakili situasi  keputusan  5. perumusan pilihan (strategi)  6. perkiraanhasil dari setiap pilihan  7. penentuan kriteria dalam memilih pilihan  yang tersedia  8. penetapan keputusan
  • 11.  5 Karakter seorang pemecah masalah : ◦ 1. Tipe Pemimpi : suka mengawang-awang, senang mencetuskan ide-ide dan gagasan baru namun jarang mengambil tidakan. ◦ 2. Tipe Cepat Bereaksi : tidak khawatir menghadapi masalah, segera bertindak, terburu-buru dalam mengambil keputusan sehingga hasil tidak efektif & efisien.Setiap masalah bisa diselesaikan dengan bekerja keras (work hard),tanpa bekerja cerdas (work smart) ◦ 3. Tipe Pengeluh : cepat menyerah setiap kali menghadapi masalah, suka berkata “saya tidak mampu melakukannya’, sulit mengendalikan kehidupannya sendiri
  • 12. ◦ 4. Tipe Pengkritik : berani angkat bicara,ia seakan-akan dilahirkan sebagaijawara pengkritik,suka menjatuhkan ide orang lain, senang membicarakan kesalahan orang lain tetapi ia sendiri tidak pernah berbuat sesuatu. ◦ 5. Tipe Pemecah masalah: berpikir dan melihat dunia dengan cara yang berbeda, masalah jadi peluang menuju kesuksesan, mengatasi permasalahan dengan tenang, analisis situasi,mencari akar permasalahan,berani ambil keputusan, menyusun rencana yang baik. Saat kebanyakan orang melihat masalah sebagai kegagalan, para pemecah masalah justru melihatnya sebagai pengalaman belajar berharga.
  • 13.  1. Keyakinan  2. Proaktif (tdk menyalahkan  masalah,keadaan,orang,atau kondisi di  sekeliling mereka)  3. Tenang  4. komitmen  5. Senantiasa Belajar
  • 14.  Kombinasi dari model simon & Eilon akan dihasilkan prosedur pemecahan masalah terstruktur. Langkah-langkah tersebut adalah  1. Intelijen ◦ Pembentukan persepsi terhadap situasi yang dihadapi ◦ Membangun model yang mewakili situasi ◦ Penentuan ukuran kuantitatif terhadap biaya dan manfaat yang paling tepat untuk situasi yang dihadapi
  • 15.  2. Desain ; penentuan dengan spesifikasi alternatif yang dimiliki yaitu mengenali dan merumuskan langkah-langkah yang mungkin dilakukan  3. Pilihan ◦ Evaluasi manfaatdan biaya dari semua langkah alternatif ◦ Menetapkan kriteria dalam memilih langkah yang terbaik ◦ Penyelesaian situasi keputusan
  • 16.  Langkah pertama dalam prosedur ini adalah: ◦ 1. membaca lingkungan yang membutuhkan keputusan ◦ 2. mengumpulkan informasi situasi yang dihadapi sebanyak mungkin dari sudut pandang waktu dan biaya ◦ 3. membentuk persepsi terhadap setiap situasi dengan menggunakan informasi yang ada ◦ 4. menetapkan setiap situasi dalam kategori yang sesuai dengan karakteristiknya.
  • 17.  Peter Drucker menjelaskan empat kondisi berbeda yang dihadapi oleh pembuat keputusan yaitu : ◦ 1. sebuah kejadian yang sering ditemui dan dapat diklasifikasikan sebagai keadaan terstruktur ◦ 2. sebuah kejadian baru pertama kali ditemui, tetapi merupakan keputusan terstruktur dan sering dihadapi oleh organisasi ◦ 3. sebuah kejadian yang unik, tetapi jika ditelaahlebih lanjut ternyata kemunculan pertama dari situasi terstruktur di masa depan ◦ 4. sebuah kejadian yang sangat unik sehingga dapat dikatakan tidak mungkin terjadi lagi dalam bentuk yang sama
  • 18.  Konsep dan Ilustrasi Kasus  Setiap tindakan manusia dalam kehidupan sesungguhnya didasari oleh keputusan yang diambilnya ; jam berapa harus bangun, harus sarapan,harus ke kantor dll  Karena keputusan-keputusan tersebut telah rutin diambil maka biasanya tidak lagi berlama-lama berpikir untuk menetapkan keputusan
  • 19.  Diluar tindakan rutin tersebut sering kali seseorang dihadapkan pada permasalahan yang perlu dipertimbangkan matang-matang sebelum mengambil keputusan. Misalkan kapankan saat yang tepat untuk menikah,siapakah yang paling tepat untuk dijadikan pasangan hidup, kemanakan melanjutkan pendidikan, atau jurusan apa yang paling tepat.
  • 20.  Akan tetapi keputusan untuk memilih tidak selalu mudah terutama karena kita mempunyai berbagai keterbatasan. Akibat dari keterbatasan tersebut kita harus menanggung resiko memilih pilihan yang kurang tepat sehingga merugikan diri sendiri.  Dalam mengambil keputusan secara sistematis permasalahan dapat dirumuskan berdasarkan urutan berikut: ◦ 1. Apa masalah yang sedang dihadapi ◦ 2.Apakah proses pengambilan keputusannya hanya sekali dalam seumur hidup atau bersifat rutin
  • 21. ◦ 3. Ada berapa banyak alternatif solusi ◦ permasalahan/ ◦ 4. Berapa banyak pilihan solusi yang boleh diambil ◦ 5. Apa dasar pertimbangan pilihan terhadap solusi ◦ 6.Berapa besar risikonya?
  • 22.  1. Terburu-buru menentukan pilihan.  2. Tidak lengkap dalam mendefinisikan  tujuan keputusan.  3. Tidak efektif dalam memanfaatkan  informasi.  4. Tidak mempertimbangkan konsekuensi  keputusan.  5. Tidak menyadari adanya pilihan lain.  6. Tidak melibatkan pihak lain secara efektif.
  • 23.  1. Kriteria Maximin (Maximum of Minimum) ◦ Menggunakan nilai maksimum dan atau minimum. ◦ Tahapan-tahapan penggunaan kriteria maximin adalah sebagai berikut : i. Dari setiap tindakan, cari minimum perolehan dari semua kondisi alam yang mungkin ii. Cari maksimum dari minimum perolehan iii. Pilih tindakan yang minimum perolehannya memaksimumkan.
  • 24.  Katakan kita mempunyai dua pilihan, yaitu a1 dan a2 dengan kondisi o1 dan o2, serta keuntunga yang didapat masing-masing kriteria sebesar Xij. Tindakan manakah yang akan kita pilih dengan menggunakan kriteria maximin?
  • 25.  Tabel kriteria Maximin O1 o2 a1 X11 X12 a2 X21 X22 Dimana: ai adalah tindakan (i=1,2) Oj adalah keadaan alam (j=1,2) Xij adalah keuntungan yang akan didapat
  • 26.  Langkah yang harus dilakukan untuk mengambil keputusan dengan menggunakan kriteria maximin adalah: i. Untuk a1; cari minimum (X11,X12). Misal minimumnya X12, ii. Untuk a2; cari minimum (X21,X22). Misal minimumnya X22, iii. Cari maximum dari (X12,X22). Misal maximumnya X22, dan iv. Pilihtindakan yang minimum keuntungannya maksimumkan dalam hal inia2
  • 27.  2. Kriteria Maximum Likelihood  Kriteria ini dasarnya sama dengan kriteria maximin. Bedanya kriteria ini telah diperhitungkan kemungkinan terjadinya suatu kondisi atau situasi. Langkah-langkah kriteria ini adalah: i. Identifikasi kondisi alam yang kemungkinan besar akan terjadi (yaitu kondisi alam dengan probilitas awal terbesar) ii. Pada kondisi alam tersebut,pilih tindakan yang memaximumkan perolehan. iii. Pilih tindakan ini
  • 28.  Ilustrasi/penjelasan tentang probabilitas. Misalkan diantara 100 wanita bogor, ada 10 yang memakai parfum import. Kemungkinan wanita bogor menggunakan import mempunyai perbandingan 10:100, Dengan demikian dapat dikatakan bahwa probabilitas atau kemungkinan wanita bogor menggunakan parfum import = 1:10.  Perhatikan tabel berikut ini
  • 29. O1 O2 a1 X11 X12 a2 X21 X22 Probabilitas awal P1 P2 Dimana: ai adalah tidakan (i=1,2) Oj adalah keadaan alam (j=1,2) Xij adalah keuntungan yang akan didapat Pi adalah probabilitas awal (i=1,2)
  • 30.  Langkah-langkah yang harus dilalui untuk mengambil keputusan. i. Lihat P1 dan P2, manakah yang lebih besar. Katakanlah P2. hal ini menunjukkan bahwa kondisi alam dengan probabilitas terbesar adalah O2 ii. Pada kondisi alam O2, manakah yang memaksimumkan perolehan atau maksimum (X12,X22). Katakan X22 iii. Dengan demikian, tindakan yang dipilih adalah a2
  • 31.  Dalam kriteria beyes akan di gunakan nilai harapan (expected value) sebagai dasar penghitungan guna mengambil keputusan. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah: i. Dengan menggunakan probabilitas awal, hitung nilai harapan payoff untuk tiap-tiap tindakan yang mungkin. ii. Pilih tindakan yang harapan keuntungannya/perolehannya maximum
  • 32. O1 O2 a1 X11 X12 A2 X21 X22 Probabilitas awal P1 P2 Dimana: ai adalah tindakan (i=1,2) Oj adalah keadaan awal (j=1,2) Xij adalah keuntungan yang akan didapat Pi adalah probabilitas awal
  • 33. i. Cari/hitung ekspectasi perolehan dari masing- masing tindakan a1 : E {p(a1,o)}=(P1)(X11)+(P2)(X12) a2 : E {p(a2,o)}=(P1)(X21)+(P2)(X22) ii. Pilih tindakan yang ekspectasinya perolehan maksimum. max (E {p(a1,o)}; E {p(a2,o)}. Bila hasilnya menunjukkan bahwa E {p(a1,o)} merupakan nilai maksimum,maka kita dapatmemilih tindakan a1. sebaliknya bila E {p(a2,o)} yang merupakan nilai maksimum maka pilih tindakan a2.
  • 34.  Sebuah perusahaan multinasional yang mempunyai lahan di daerah perbukitan jawa tengah mendapat informasi bagus bahwa lahan tersebut diperkirakan mengandung emas dengan probabilitas 30% (menurut geologiwan ada chance 3:10). Informasi bagus ini dengan cepat menyebar keseluruh dunia, termasuk ke sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang sumberdaya energi di Amerika Serikat.
  • 35.  Dengan cepat perusahaan energi ini memberi tawaran sebesar $ 200.000 atas kepemilikan lahan tersebut. Sekalipun penawaran tersebut cukup menggiurkan,perusahaan melihat adanya alternatif lain selain menjual lahan tersebut, yaitu menambang sendiri dengan harapan hasilnya lebih menguntungkan. Dua alternatif ini membuat bimbang,padahal keputusan harus cepat diambil dengan memilih salah satu alternatif.
  • 36.  Bila diputuskan menambang sendiri ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab terlebih dahulu, yaitu:  A. berapa biaya penambangan  B. berapa kuantitas emas bisa diperoleh  C. kalau di jual berapa harganya  D. bagaimana/ seberapa besar resikonya  E. bagaimana kalau setelah digali ternyata tidak ada emasnya.
  • 37.  Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat terjawab berdasarkan data, berikut gambarannya:  Bila lahan dijual, maka perusahaan akan mendapatkan $ 200.000, bila di tambang sendiri keuntungan yang bisa diperoleh $ 1.400.000. Akan tetapi bila setelah digali ternyata tidak ada emasnya,maka perusahaan akan rugi sebesar $ 300.000 karena sudah terlanjur mengeluarkan biaya penambangannya.
  • 38.  Perlu dicatat bahwa pilihannya mengandung resiko karena lahan tersebut belum pasti ada emasnya. Menurut geologiwan kemungkinan lahan tersebut ada emasnya relatif kecil yaitu 3:10 artinya apa? Kalau ada 10 lahan yang sejenis maka hanya 3 diantara 10 yang ada emasnya, sedangkan 7 lainnya tidak. Jika lahannya sudah pasti ada emasnya maka pilihan tentunya menambang sendiri dengan keuntungan sebesar $ 1.400.000. demikian juga sebaliknya, kalau lahannya sudah pasti tidak ada emasnya, maka perusahaan sudah pasti menjual lahannya dengan nilai jual $ 200.000
  • 39. Setatus tanah pilihan Keuntungan Ada emas Tidak ada emas Tambang $ 1.400.000 - $ 300.00 Jual $ 200.000 $ 200.000 Kemungkinan 3:10 7:10
  • 40.  Dalam menganalisis kondisi untuk mengambil suatu keputusan,sebelumnya perlu diperhatikan sifat-sifat permasalahan yang antara lain adalah sbb:  Pilihan-pilihannya penuh ketidakpastian dan keadaan alamnya tidak dapat dikontrol oleh pengambil keputusan.  Jadi pilihan yang diambil harus mempertimbangkan kondisi alah/lahan (ada batubara atau tidak ada)  Kalau ambil tindakan a (tambang atau jual0 dan ternyata kondisi lahan 0 dalam hal ini ada emas atau tidak maka pengambil keputusan dihadapkan pada hasil atau keuntungan sebesar (a,0)
  • 41.  Keuntungan untuk kasus ini, rumus formalnya sbb:  A1 : tambang;01:ladang ada emas  A2: jual ladang;02:ladang tak ada emas  P(a1,01)= 1400.000  P(a1,02)= -300.000  P(a2,01) = 200.000  P(a2,02) = 200.000  Dalam contoh ini geologiwan menambahkan kemungkinan ada emas 3:10. oleh sebab itu, probabilitas awal dari kondisi lahan adalah sebesar 3/10 untuk mengandung emas dan 7/10 tidak mengandung emas
  • 42.  Dengan informasi tambahan ini maka tabel keuntungan tersebut adalah: Setatus tanah pilihan Keuntungan Ada emas Tidak ada emas Tambang $ 1.400.000 - $ 300.00 Jual $ 200.000 $ 200.000 Kemungkinan 0,30 0,70
  • 43.  Keputusan apakah yang perusahaan ambil? Menjual atau menambang sendiri?  Kriteria Maximin 01 02 Minimum a1 1400 -300 -300 a2 200 200 200
  • 44.  Langkah-langkah:  (i) untuk a1;minimum (1400,-300)adalah - 300  (ii) untuk a2;minimum (200,200)adalah 200  (iii)maximum dari (-300,200)adalah 200  (iv)tindakan yang minimum keuntungannya maksimum adalah a2,yaitu menjual lahan tsb.
  • 45.  Kriteria maximum likelihood 01 02 a1 1400 -300 a2 200 200 Probabilitas awal 0.30 0.70
  • 46.  Max (0.30,0.70) adalah 0.70 yaitu kondisi lahan 02  Pada kondisi 02: max (-300,200) adalah 200  Tindakan yang dipilih a2, yaitu menjual ladang tsb.  Kriteria bayes 01 02 a1 1400 -300 a2 200 200 Probabilitas awal 0.30 0.70
  • 47.  (i) cari/hitung ekspektasi keuntungan dari masing-masing tindakan  a1 :E {p(a1,q) } = (0.30)(1400) + (0.70)(-300) = 210  a2 : E {p(a2,q) } = (0.30)(200) + (0.70)(200) = 200  (ii) pilih tindakan yang ekspektasi keuntungannya maksimum. Max (210,200) = 210. artinya karena maksimum keuntungannya berkaitan dengan tindakan a1 maka menurut kriteria ini keputusannya yang optimal adalah menggali sendiri ladang tersebut dengan mendapatkan nilai harapan keuntungan sebesar $210 ribu