SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 11
[1]
MAKALAH
PENGUPAHAN
Nama : Evy Asmara Putry
Kelas : XII IPS 3
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
DINAS PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 PARENGGEAN
TAHUN AJARAN 2015-2016
[2]
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………….1
Daftar Isi …………………………………………………………………………… 2
Kata Pengantar ………………………………………………………………………3
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ……………………………………………….....….. 4
1.2 Tujuan Dan Manfaaat……………. …………….……………….….. 4
1.3 Rumusan Masalah…………………………………………………... 4
Bab III Pembahasan
3.1 Pengertian Upah ……………………………………………………. 5
3.2 Teori Upah …………………………………………………………. 6
3.3 Sistem Upah yang Berlaku di Indonesia …………………………… 7
3.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah ………………. 8
Bab IV Penutup
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………… 9
4.2 Saran ……………………………………………………………….. 9
Daftar Pustaka …..……………………………………………………… 10
[3]
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhamad SAW, beserta keluarganya dan sahabatnya
serata kita semua selaku umatnya . Berkat kudrat dan iradat-Nya akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang membahas tentang “PENGUPAHAN” ini.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan,
bimbingan dan arahan kepada penulis sebagai penyusun sehingga dapat menyelesaikannya
makalah ini.
Dalam makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat penulis nantikan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.
Parenggean , Februari 2016
Penyusun
[4]
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Upah merupakan hal yang paling utama dalam ketenagakerjaan, karena tujuan
orang bekerja adalah untuk mendapatkan upah yang akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Jika nilai upah yang ditawarkan oleh suatu perusahaan tersebut
dinilai tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup pekerja, maka pekerja
tersebut akan menolak pekerjaan yang ditawarkan.
2.1 Tujuan dan Manfaat
1. Dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama
dalam kelompok dengan baik.
2. Memberi pelatihan berbasis kompetensi untuk mengembangkan
keterampilan mengamati dan mendokumentasikan semua aspek yang
berkaitan dengan penentuan upah di pasar tenaga kerja.
3. Mengetahui pengertian upah uang dan upah riil.
4. Mengetahui penentuan upah di berbagai bentuk pasar tenaga kerja.
5. Mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan perbedaan upah.
[5]
BAB II
PERUMUSAN MASALAH
2.1 Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan upah?
b. Sebutkan macam – macam teori upah!
c. Apa sistem upah yang berlaku di Indonesia?
d. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat upah!
[6]
BAB III
TINJAUAN TEORITIS
3.1 Pengertian Upah
Upah merupakan salah satu rangsangan penting bagi para karyawan dalam suatu
perusahaan. Hal ini tidaklah berarti bahwa tingkat upahlah yang merupakan pendorong
utama, tingkat upah hanya merupakan dorongan utama hingga pada tarif dimana upah itu
belum mencukupi kebutuhan hidup para karyawan sepantasnya. Upah sebenarnya merupakan
salah satu syarat perjanjian kerja yang diatur oleh pengusaha dan buruh atau karyawan serta
pemerintah.
“Upah adalah jumlah keseluruhan yang ditetapkan sebagai pengganti jasa yang telah
dikeluarkan oleh karyawan meliputi masa atau syarat-syarat tertentu.”
Dewan Penelitian Pengupahan Nasional memberikan definisi pengupahan sebagai berikut :
“Upah ialah suatu penerimaan kerja untuk berfungsi sebagai jaminan kelangsungan
kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi dinyatakan menurut suatu persetujuan
Undang-undang dan Peraturan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara
pemberi kerja dengan penerima kerja.”
Dari pengertian diatas mengenai upah ini dapat diartikan bahwa upah merupakan
penghargaan dari tenaga karyawan atau karyawan yang dimanifestasikan sebagai hasil
produksi yang berwujud uang, atau suatu jasa yang dianggap sama dengan itu, tanpa suatu
jaminan yang pasti dalam tiap-tiap menggu atau bulan.
Gaji sebenarnya juga upah, tetapi sudah pasti banyaknya dan waktunya. Artinya banyaknya
upah yang diterima itu sudah pasti jumlahnya pada setiap waktu yang telah ditetapkan. Dalam
hal waktu yang lazim digunakan di Indonesia adalah bulan. Gaji merupakan upah kerja yang
dibayar dalam waktu yang ditetapkan. Sebenarnya bukan saja waktu yang ditetapkan, tetapi
secara relatif banyaknya upah itu pun sudah pasti jumlahnya. Di Indonesia, gaji biasanya
untuk pegawai negeri dan perusahaan-perusahaan besar. Jelasnya di sini bahwa perbedaan
pokok antara gaji dan upah yaitu dalam jaminan ketepatan waktu dan kepastian banyaknya
upah. Namun keduanya merupakan balas jasa yang diterima oleh para karyawan atau
karyawan.
[7]
3.2 Teori Upah
Ada beberapa teori yang membahas dasar-dasar pemberian upah, yaitu :
A.Teori Upah Alam
Teori dikemukakan oleh seorang ahli ekonomi klasik , David Ricardo ,yangberpendapat
bahwa upah dimasyarakat terbagi menjadi dua, yaitu upah alami dan upah pasar.Upah Alami
adalah upah yang hanya cukup untuk memenuhikebutuhan tenaga kerja dan keluarganya
sehari-hari.Sedangkan UpahPasar adalah upah yang terjadi karena kekuatan tarik-menarik
antarapermintaan dan penawaran tenaga kerja dipasar.
B.Teori Upah Besi
Teori ini dikemukakan oleh Ferdinand Laselle.Ia mengasumsikanbahwa pengusaha berada
pasa posisi yang kuat , dan inginmemaksimalkan keuntungannya,sementara buruh berada
posisi yanglemah, atau tidak mempunyai kekuatan tawar-menawarsama sekali.Posisiyang
seperti ini membuat buruh harus pasrah dan meneria upah padatingkat serendah
papapun.Itulah sebabnya mengapa teori ini dinamakanupah besi ,karena upah yang diterima
buruh benar-benar hanya untukmemenuhi kebutuhan minimal hidupnya.
C. Teori Upah Menurut Kesusilaan
Teori ini berpendapat bhawa pembayaran upahharus didasarkan atas pertimbangankemanusiaan.Setiap
orang mempunyai hak untuk dapatmemenuhi kebutuhan hidupnya secara layak danwajar,sehingga tidaklah
pantas pabila upah yangdibayarkan kepada mereka hanya cukup untukmemenuhi kebutuhan
minimal.D.Teori Diskriminasi UpahPada teori diskriminasi upah ,terjadi perbedaantingkat upah yang
dibayarkan padasetiap tenaga kerja ,meskipun mereka melakukan satu jenis pekerjaan yangsama .Teori ini
membedakan tingkat upah tersebutdengan alasan adanya perbedaan padasifatpekerjaan,kualitas tenaga
kerjanya ,jenis kelamin, danperbedaan suku ,ras, danagama.
[8]
3.3 Sistem Upah yang Berlaku di Indonesia
Di Indonesia dikenal beberapa sistem pemberian upah, yaitu :
1. Upah menurut waktu
Sistem upah dimana besarnya upah didasarkan pada lama bekerja seseorang. Satuan waktu
dihitung per jam, per hari, per minggu atau per bulan. Misalnya pekerja bangunan dibayar per
hari / minggu.
2. Upah menurut satuan hasil
Menurut sistem ini, besarnya upah didasarkan pada jumlah barang yang dihasilkan oleh
seseorang. Satuan hasil dihitung per potong barang, per satuan panjang, atau per satuan
berat. Misal upah pemetik daun teh dihitung per kilo.
3. Upah borongan
Menurut sistem ini pembayaran upah berdasarkan atas kesepakatan bersama antara pemberi
dan penerima pekerjaan. Misalnya upah untuk memperbaiki mobil yang rusak, membangun
rumah dll.
4. Sistem bonus
Sistem bonus adalah pembayaran tambahan diluar upah atau gaji yang ditujukan untuk
merangsang (memberi insentif) agar pekerja dapat menjalankan tugasnya lebih baik dan
penuh tanggungjawab, dengan harapan keuntungan lebih tinggi. Makin tinggi keuntungan
yang diperoleh makin besar bonus yang diberikan pada pekerja.
5. Sistem mitra usaha
Dalam sistem ini pembayaran upah sebagian diberikan dalam bentuk saham perusahaan,
tetapi saham tersebut tidak diberikan kepada perorangan melainkan pada organisasi pekerja
di perusahaan tersebut. Dengan demikian hubungan kerja antara perusahaan dengan pekerja
dapat ditingkatkan menjadi hubungan antara perusahaan dan mitra kerja.
Kebijakan Upah Minimum Propinsi (UMP) dan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM)
Di Indonesia pemerintah menetapkan upah minimum yang harus dibayarkan oleh
perusahaan. Upah minimum tiap-tiap daerah berbeda-beda, karena memiliki keragaman
sumberdaya, adat istiadat dan kebudayaan serta struktur ekonomi dan kinerjanya.
[9]
3.4 Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah
Faktor yang mempengaruhi tingkat upah, yaitu :
1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja
Meskipun hukum ekonomi tidaklah biasa ditetapkan secara mutlak dalam masalah tenaga
kerja, tetapi tidak bisa diingkari bahwa hukum penawaran dan permintaan tetap dipengaruhi.
Untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan yang tinggi dan jumlah tenaga kerja yang
langka maka upah cenderung tinggi, sedangkan untuk jabatan-jabatan yang mempunyai
penawaran yang melimpah maka upah cenderung turun.
2. Organisasi buruh
Ada tidaknya organisasi buruh serta lemah kuatnya organisasi pekerja akan ikut
mempengaruhi terbentuknya tingkat upah. Adanya serikat pekerja yang berarti posisi
penawaran pegawai juga kuat akan menaikkan tingkat upah, demikian pula sebaliknya.
3. Kemampuan untuk membayar
Meskipun serikat pekerja menuntut upah yang tinggi, tetapi akhirnya realisasi pemberian
upah akan tergantung juga pada kemampuan membayar dari organisasi. Bagi organisasi, upah
merupakan salah satu komponen biaya produksi yang akan mengurangi keuntungan. Jika
kenaikan biaya produksi sampai mengakibatkan kerugian organisasi jelas organisasi tidak
akan mampu memenuhi fasilitas pegawai.
4. Produktivitas
Upah sebenarnya merupakan imbalan bagi pegawai, semakin tinggi prestasi pegawai sudah
seharusnya semakin tinggi pula upah yang akan diterima. Prestasi ini biasanya dinyatakan
sebagai produktivitas, hanya yang menjadi masalah nampak belum ada kesepakatan dalam
melindungsi produktivitas.
5. Biaya hidup
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan juga adalah biaya hidup. Di kota-kota besar biaya
hidup tinggi, upah juga cenderung tinggi. Bagaimanapun juga nampaknya biaya hidup
merupakan batas penerimaan dari para pegawai.
6. Pemerintah
Pemerintah dengan peraturan-peraturannya juga mempengaruhi tinggi rendahnya upah.
Peraturan tentang upah minimum merupakan batas bahwa dari tingkat upah yang dibayarkan.
[10]
BAB III
PENUTUP
4. 1KES IMP ULAN
U p a h mini m u m t e la h me ngu nt u n gk a n s e b a gia n p e k e r j a
t e t a p imerugika n sebagian lainnya. Para pekerja yang dapat
mempertaha nka n pekerjaannya di pabrik-pabrik jelas mendapat keuntungan
dari peningkatanupa h minimum. Pekerja kerah putih jelas merasakan
manfaat besar dari penegakan kebijakan upah minim um. N amun, mereka
yang kehilanga n pekerjaan sebagai akibat meningkatnya upah minimum adalah
mereka yangdirugikan oleh kebijakan upah minimum. Mereka ini khususnya
terdiri dari para pekerja yang rentan terhadap perubahan kondisi pasar
tenaga kerja,seperti pekerja perempuan, muda usia, dan mereka yang
berpendidika nrendah.D a la m ik li m p e r t umb uha n e k o no mi t ingg i ,
p e ningk a t a n up a hmini mum tidak terlalu menjadi persoalan karena
pertumbuha n itu sendiriakan mendorong peningkatan upah, sehingga tingkat upah
yang berlaku samad e nga n a t a u d i a t a s up a h min i m u m . P e r t umb uha n
e k o no mi j uga a k a n mendorong penciptaan kesempatan kerja yang
lebih besar daripada yanghilang karena kebijakan upah minimum.Da mp ak upah
minim um terhadap kesejahteraan pekerja di sektor informal, yang
merupakan sebagian besar dari angkatan kerja di Indonesia,mungkin sama
pentingnya atau bahkan lebih penting lagi. Salah satu bidangya ng penting
untuk dikaji di waktu yang akan datang adalah bagaima na dampak
pengurangan kesempatan kerja di sektor modern dari upah minimum berpengaruh
terhadap penghasilan riil dari mereka yang bekerja di sektor informal.Penetapan
upah yang ditetapkan oleh Pemerintah adalah ketentuanup a h minimum yang
berlaku secara regional, sektoral regiona l atau sub s e k t o r a l r e gio na l
w a j ib d ila k s a na k a n o le h s e t ia p p e r us a ha a n d e nga n pengertia n
bahwa perusahaan tidak boleh membayar upah pekerjanya di b a w a h
K e t e nt ua n U p a h M ini m u m . A p a b ila P e me r int a h
me nge l ua r k a nKetetapan Upah Minimum yang baru yang jumlahnya meningkat
dari yanglama maka akan terjadi perubahan upah di dalam perusahaan. Mereka
yang berada pada tingkat upah minimum yang lama akan mengala mi
kenaikanupah minimal sama dengan kenaikan di dalam Ketetapan Upah
Minimum.De nga n naiknya upah pekerja yang paling bawah dapat
mendekati ataumenya ma i tingkat upah pekerja di atasnya. Pekerja yang
berada di atasKetentuan Upah Minimum Pemerintah.
4 . 2 S A R A N
I nt i d a r i me na ik k a n p o s is i t a w a r p e k e r j a / b ur uh d a la m
p r o s e s negosiasi upah tidak adalah tingkat kesejahteraan pekerja/ buruh itu
sendiri.Kesejahteraan merupakan pertanda telah terpenuhinya kebutuhan masyarakatdi
suatu Negara. Pemenuhan kebutuhan masyarakat disuatu Negara, palingtidak
kebutuhan pokoknya, adalah tugas dari pemerintah
[11]
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2116243-faktor-yang-mempengaruhi-
tingkat upah/#ixzz27rqeQAOD)
http://ekoxi.blogspot.com/2009/12/sistem-upah-yang-berlaku-di-indonesia.html
http://www.scribd.com/doc/33645524/pasar-faktor-produksi
http://sobatbaru.blogspot.com/2010/05/pengertian-upah.html)

Mais conteúdo relacionado

Destaque

Chapter 12 social media ppt
Chapter 12 social media pptChapter 12 social media ppt
Chapter 12 social media ppt
Miles223
 

Destaque (14)

Política nacional de desenvolvimento regional sergio duarte de castro
Política nacional de desenvolvimento regional   sergio duarte de castroPolítica nacional de desenvolvimento regional   sergio duarte de castro
Política nacional de desenvolvimento regional sergio duarte de castro
 
Copy of ost 1 11078 73
Copy of ost 1 11078 73Copy of ost 1 11078 73
Copy of ost 1 11078 73
 
Slide share test
Slide share testSlide share test
Slide share test
 
Copy of rd 11-126-96
Copy of rd 11-126-96Copy of rd 11-126-96
Copy of rd 11-126-96
 
Saúde para os Municípios
Saúde para os MunicípiosSaúde para os Municípios
Saúde para os Municípios
 
Upload and Embed Slideshare to Blogger
Upload and Embed Slideshare to BloggerUpload and Embed Slideshare to Blogger
Upload and Embed Slideshare to Blogger
 
Rede Urbana Paulista Conferencia Estadual de Desenvolvimento Regional
Rede Urbana Paulista Conferencia Estadual de Desenvolvimento RegionalRede Urbana Paulista Conferencia Estadual de Desenvolvimento Regional
Rede Urbana Paulista Conferencia Estadual de Desenvolvimento Regional
 
Getdrip
GetdripGetdrip
Getdrip
 
Pik kelompok 4(2)
Pik   kelompok 4(2)Pik   kelompok 4(2)
Pik kelompok 4(2)
 
Chapter 6 review
Chapter 6 reviewChapter 6 review
Chapter 6 review
 
Week seven
Week sevenWeek seven
Week seven
 
Transcribing doctor's order
Transcribing doctor's orderTranscribing doctor's order
Transcribing doctor's order
 
Chapter 12 social media ppt
Chapter 12 social media pptChapter 12 social media ppt
Chapter 12 social media ppt
 
Profe david
Profe davidProfe david
Profe david
 

Semelhante a Evi

ekonomi bab3.pptx sma kurikulum merdeka 2024a
ekonomi bab3.pptx sma kurikulum merdeka 2024aekonomi bab3.pptx sma kurikulum merdeka 2024a
ekonomi bab3.pptx sma kurikulum merdeka 2024a
ssuser8bea9d1
 

Semelhante a Evi (20)

Masalah Ketenagakerjaan Di Indonesia
Masalah Ketenagakerjaan Di IndonesiaMasalah Ketenagakerjaan Di Indonesia
Masalah Ketenagakerjaan Di Indonesia
 
Kelompok 3 upah
Kelompok 3 upahKelompok 3 upah
Kelompok 3 upah
 
Tentang upah ditinjau dari segi hukum
Tentang upah ditinjau dari segi hukum Tentang upah ditinjau dari segi hukum
Tentang upah ditinjau dari segi hukum
 
8. upah
8. upah8. upah
8. upah
 
Gaji atau Upah
Gaji atau UpahGaji atau Upah
Gaji atau Upah
 
ekonomi bab3.pptx sma kurikulum merdeka 2024a
ekonomi bab3.pptx sma kurikulum merdeka 2024aekonomi bab3.pptx sma kurikulum merdeka 2024a
ekonomi bab3.pptx sma kurikulum merdeka 2024a
 
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan Sederhana
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan SederhanaPenentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan Sederhana
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan Sederhana
 
MSDM - kompensasi
MSDM - kompensasiMSDM - kompensasi
MSDM - kompensasi
 
Kelompok 3 upah
Kelompok 3 upahKelompok 3 upah
Kelompok 3 upah
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Makalah kompensasi lina
Makalah kompensasi linaMakalah kompensasi lina
Makalah kompensasi lina
 
Makalah kompensasi deden suheli 2
Makalah kompensasi deden suheli 2Makalah kompensasi deden suheli 2
Makalah kompensasi deden suheli 2
 
ketenagakerjaan
ketenagakerjaanketenagakerjaan
ketenagakerjaan
 
Makalah kompensasi
Makalah kompensasiMakalah kompensasi
Makalah kompensasi
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
ketenagakerjaan.pdf
ketenagakerjaan.pdfketenagakerjaan.pdf
ketenagakerjaan.pdf
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 

Evi

  • 1. [1] MAKALAH PENGUPAHAN Nama : Evy Asmara Putry Kelas : XII IPS 3 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia DINAS PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 1 PARENGGEAN TAHUN AJARAN 2015-2016
  • 2. [2] DAFTAR ISI Halaman Judul……………………………………………………………………….1 Daftar Isi …………………………………………………………………………… 2 Kata Pengantar ………………………………………………………………………3 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ……………………………………………….....….. 4 1.2 Tujuan Dan Manfaaat……………. …………….……………….….. 4 1.3 Rumusan Masalah…………………………………………………... 4 Bab III Pembahasan 3.1 Pengertian Upah ……………………………………………………. 5 3.2 Teori Upah …………………………………………………………. 6 3.3 Sistem Upah yang Berlaku di Indonesia …………………………… 7 3.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah ………………. 8 Bab IV Penutup 4.1 Kesimpulan ………………………………………………………… 9 4.2 Saran ……………………………………………………………….. 9 Daftar Pustaka …..……………………………………………………… 10
  • 3. [3] KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhamad SAW, beserta keluarganya dan sahabatnya serata kita semua selaku umatnya . Berkat kudrat dan iradat-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang “PENGUPAHAN” ini. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, bimbingan dan arahan kepada penulis sebagai penyusun sehingga dapat menyelesaikannya makalah ini. Dalam makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat penulis nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya. Parenggean , Februari 2016 Penyusun
  • 4. [4] BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upah merupakan hal yang paling utama dalam ketenagakerjaan, karena tujuan orang bekerja adalah untuk mendapatkan upah yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jika nilai upah yang ditawarkan oleh suatu perusahaan tersebut dinilai tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup pekerja, maka pekerja tersebut akan menolak pekerjaan yang ditawarkan. 2.1 Tujuan dan Manfaat 1. Dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam kelompok dengan baik. 2. Memberi pelatihan berbasis kompetensi untuk mengembangkan keterampilan mengamati dan mendokumentasikan semua aspek yang berkaitan dengan penentuan upah di pasar tenaga kerja. 3. Mengetahui pengertian upah uang dan upah riil. 4. Mengetahui penentuan upah di berbagai bentuk pasar tenaga kerja. 5. Mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan perbedaan upah.
  • 5. [5] BAB II PERUMUSAN MASALAH 2.1 Rumusan Masalah a. Apakah yang dimaksud dengan upah? b. Sebutkan macam – macam teori upah! c. Apa sistem upah yang berlaku di Indonesia? d. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat upah!
  • 6. [6] BAB III TINJAUAN TEORITIS 3.1 Pengertian Upah Upah merupakan salah satu rangsangan penting bagi para karyawan dalam suatu perusahaan. Hal ini tidaklah berarti bahwa tingkat upahlah yang merupakan pendorong utama, tingkat upah hanya merupakan dorongan utama hingga pada tarif dimana upah itu belum mencukupi kebutuhan hidup para karyawan sepantasnya. Upah sebenarnya merupakan salah satu syarat perjanjian kerja yang diatur oleh pengusaha dan buruh atau karyawan serta pemerintah. “Upah adalah jumlah keseluruhan yang ditetapkan sebagai pengganti jasa yang telah dikeluarkan oleh karyawan meliputi masa atau syarat-syarat tertentu.” Dewan Penelitian Pengupahan Nasional memberikan definisi pengupahan sebagai berikut : “Upah ialah suatu penerimaan kerja untuk berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi dinyatakan menurut suatu persetujuan Undang-undang dan Peraturan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dengan penerima kerja.” Dari pengertian diatas mengenai upah ini dapat diartikan bahwa upah merupakan penghargaan dari tenaga karyawan atau karyawan yang dimanifestasikan sebagai hasil produksi yang berwujud uang, atau suatu jasa yang dianggap sama dengan itu, tanpa suatu jaminan yang pasti dalam tiap-tiap menggu atau bulan. Gaji sebenarnya juga upah, tetapi sudah pasti banyaknya dan waktunya. Artinya banyaknya upah yang diterima itu sudah pasti jumlahnya pada setiap waktu yang telah ditetapkan. Dalam hal waktu yang lazim digunakan di Indonesia adalah bulan. Gaji merupakan upah kerja yang dibayar dalam waktu yang ditetapkan. Sebenarnya bukan saja waktu yang ditetapkan, tetapi secara relatif banyaknya upah itu pun sudah pasti jumlahnya. Di Indonesia, gaji biasanya untuk pegawai negeri dan perusahaan-perusahaan besar. Jelasnya di sini bahwa perbedaan pokok antara gaji dan upah yaitu dalam jaminan ketepatan waktu dan kepastian banyaknya upah. Namun keduanya merupakan balas jasa yang diterima oleh para karyawan atau karyawan.
  • 7. [7] 3.2 Teori Upah Ada beberapa teori yang membahas dasar-dasar pemberian upah, yaitu : A.Teori Upah Alam Teori dikemukakan oleh seorang ahli ekonomi klasik , David Ricardo ,yangberpendapat bahwa upah dimasyarakat terbagi menjadi dua, yaitu upah alami dan upah pasar.Upah Alami adalah upah yang hanya cukup untuk memenuhikebutuhan tenaga kerja dan keluarganya sehari-hari.Sedangkan UpahPasar adalah upah yang terjadi karena kekuatan tarik-menarik antarapermintaan dan penawaran tenaga kerja dipasar. B.Teori Upah Besi Teori ini dikemukakan oleh Ferdinand Laselle.Ia mengasumsikanbahwa pengusaha berada pasa posisi yang kuat , dan inginmemaksimalkan keuntungannya,sementara buruh berada posisi yanglemah, atau tidak mempunyai kekuatan tawar-menawarsama sekali.Posisiyang seperti ini membuat buruh harus pasrah dan meneria upah padatingkat serendah papapun.Itulah sebabnya mengapa teori ini dinamakanupah besi ,karena upah yang diterima buruh benar-benar hanya untukmemenuhi kebutuhan minimal hidupnya. C. Teori Upah Menurut Kesusilaan Teori ini berpendapat bhawa pembayaran upahharus didasarkan atas pertimbangankemanusiaan.Setiap orang mempunyai hak untuk dapatmemenuhi kebutuhan hidupnya secara layak danwajar,sehingga tidaklah pantas pabila upah yangdibayarkan kepada mereka hanya cukup untukmemenuhi kebutuhan minimal.D.Teori Diskriminasi UpahPada teori diskriminasi upah ,terjadi perbedaantingkat upah yang dibayarkan padasetiap tenaga kerja ,meskipun mereka melakukan satu jenis pekerjaan yangsama .Teori ini membedakan tingkat upah tersebutdengan alasan adanya perbedaan padasifatpekerjaan,kualitas tenaga kerjanya ,jenis kelamin, danperbedaan suku ,ras, danagama.
  • 8. [8] 3.3 Sistem Upah yang Berlaku di Indonesia Di Indonesia dikenal beberapa sistem pemberian upah, yaitu : 1. Upah menurut waktu Sistem upah dimana besarnya upah didasarkan pada lama bekerja seseorang. Satuan waktu dihitung per jam, per hari, per minggu atau per bulan. Misalnya pekerja bangunan dibayar per hari / minggu. 2. Upah menurut satuan hasil Menurut sistem ini, besarnya upah didasarkan pada jumlah barang yang dihasilkan oleh seseorang. Satuan hasil dihitung per potong barang, per satuan panjang, atau per satuan berat. Misal upah pemetik daun teh dihitung per kilo. 3. Upah borongan Menurut sistem ini pembayaran upah berdasarkan atas kesepakatan bersama antara pemberi dan penerima pekerjaan. Misalnya upah untuk memperbaiki mobil yang rusak, membangun rumah dll. 4. Sistem bonus Sistem bonus adalah pembayaran tambahan diluar upah atau gaji yang ditujukan untuk merangsang (memberi insentif) agar pekerja dapat menjalankan tugasnya lebih baik dan penuh tanggungjawab, dengan harapan keuntungan lebih tinggi. Makin tinggi keuntungan yang diperoleh makin besar bonus yang diberikan pada pekerja. 5. Sistem mitra usaha Dalam sistem ini pembayaran upah sebagian diberikan dalam bentuk saham perusahaan, tetapi saham tersebut tidak diberikan kepada perorangan melainkan pada organisasi pekerja di perusahaan tersebut. Dengan demikian hubungan kerja antara perusahaan dengan pekerja dapat ditingkatkan menjadi hubungan antara perusahaan dan mitra kerja. Kebijakan Upah Minimum Propinsi (UMP) dan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) Di Indonesia pemerintah menetapkan upah minimum yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Upah minimum tiap-tiap daerah berbeda-beda, karena memiliki keragaman sumberdaya, adat istiadat dan kebudayaan serta struktur ekonomi dan kinerjanya.
  • 9. [9] 3.4 Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah Faktor yang mempengaruhi tingkat upah, yaitu : 1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja Meskipun hukum ekonomi tidaklah biasa ditetapkan secara mutlak dalam masalah tenaga kerja, tetapi tidak bisa diingkari bahwa hukum penawaran dan permintaan tetap dipengaruhi. Untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan yang tinggi dan jumlah tenaga kerja yang langka maka upah cenderung tinggi, sedangkan untuk jabatan-jabatan yang mempunyai penawaran yang melimpah maka upah cenderung turun. 2. Organisasi buruh Ada tidaknya organisasi buruh serta lemah kuatnya organisasi pekerja akan ikut mempengaruhi terbentuknya tingkat upah. Adanya serikat pekerja yang berarti posisi penawaran pegawai juga kuat akan menaikkan tingkat upah, demikian pula sebaliknya. 3. Kemampuan untuk membayar Meskipun serikat pekerja menuntut upah yang tinggi, tetapi akhirnya realisasi pemberian upah akan tergantung juga pada kemampuan membayar dari organisasi. Bagi organisasi, upah merupakan salah satu komponen biaya produksi yang akan mengurangi keuntungan. Jika kenaikan biaya produksi sampai mengakibatkan kerugian organisasi jelas organisasi tidak akan mampu memenuhi fasilitas pegawai. 4. Produktivitas Upah sebenarnya merupakan imbalan bagi pegawai, semakin tinggi prestasi pegawai sudah seharusnya semakin tinggi pula upah yang akan diterima. Prestasi ini biasanya dinyatakan sebagai produktivitas, hanya yang menjadi masalah nampak belum ada kesepakatan dalam melindungsi produktivitas. 5. Biaya hidup Faktor lain yang perlu dipertimbangkan juga adalah biaya hidup. Di kota-kota besar biaya hidup tinggi, upah juga cenderung tinggi. Bagaimanapun juga nampaknya biaya hidup merupakan batas penerimaan dari para pegawai. 6. Pemerintah Pemerintah dengan peraturan-peraturannya juga mempengaruhi tinggi rendahnya upah. Peraturan tentang upah minimum merupakan batas bahwa dari tingkat upah yang dibayarkan.
  • 10. [10] BAB III PENUTUP 4. 1KES IMP ULAN U p a h mini m u m t e la h me ngu nt u n gk a n s e b a gia n p e k e r j a t e t a p imerugika n sebagian lainnya. Para pekerja yang dapat mempertaha nka n pekerjaannya di pabrik-pabrik jelas mendapat keuntungan dari peningkatanupa h minimum. Pekerja kerah putih jelas merasakan manfaat besar dari penegakan kebijakan upah minim um. N amun, mereka yang kehilanga n pekerjaan sebagai akibat meningkatnya upah minimum adalah mereka yangdirugikan oleh kebijakan upah minimum. Mereka ini khususnya terdiri dari para pekerja yang rentan terhadap perubahan kondisi pasar tenaga kerja,seperti pekerja perempuan, muda usia, dan mereka yang berpendidika nrendah.D a la m ik li m p e r t umb uha n e k o no mi t ingg i , p e ningk a t a n up a hmini mum tidak terlalu menjadi persoalan karena pertumbuha n itu sendiriakan mendorong peningkatan upah, sehingga tingkat upah yang berlaku samad e nga n a t a u d i a t a s up a h min i m u m . P e r t umb uha n e k o no mi j uga a k a n mendorong penciptaan kesempatan kerja yang lebih besar daripada yanghilang karena kebijakan upah minimum.Da mp ak upah minim um terhadap kesejahteraan pekerja di sektor informal, yang merupakan sebagian besar dari angkatan kerja di Indonesia,mungkin sama pentingnya atau bahkan lebih penting lagi. Salah satu bidangya ng penting untuk dikaji di waktu yang akan datang adalah bagaima na dampak pengurangan kesempatan kerja di sektor modern dari upah minimum berpengaruh terhadap penghasilan riil dari mereka yang bekerja di sektor informal.Penetapan upah yang ditetapkan oleh Pemerintah adalah ketentuanup a h minimum yang berlaku secara regional, sektoral regiona l atau sub s e k t o r a l r e gio na l w a j ib d ila k s a na k a n o le h s e t ia p p e r us a ha a n d e nga n pengertia n bahwa perusahaan tidak boleh membayar upah pekerjanya di b a w a h K e t e nt ua n U p a h M ini m u m . A p a b ila P e me r int a h me nge l ua r k a nKetetapan Upah Minimum yang baru yang jumlahnya meningkat dari yanglama maka akan terjadi perubahan upah di dalam perusahaan. Mereka yang berada pada tingkat upah minimum yang lama akan mengala mi kenaikanupah minimal sama dengan kenaikan di dalam Ketetapan Upah Minimum.De nga n naiknya upah pekerja yang paling bawah dapat mendekati ataumenya ma i tingkat upah pekerja di atasnya. Pekerja yang berada di atasKetentuan Upah Minimum Pemerintah. 4 . 2 S A R A N I nt i d a r i me na ik k a n p o s is i t a w a r p e k e r j a / b ur uh d a la m p r o s e s negosiasi upah tidak adalah tingkat kesejahteraan pekerja/ buruh itu sendiri.Kesejahteraan merupakan pertanda telah terpenuhinya kebutuhan masyarakatdi suatu Negara. Pemenuhan kebutuhan masyarakat disuatu Negara, palingtidak kebutuhan pokoknya, adalah tugas dari pemerintah