Teks ini membahas tentang arti hijrah bagi pengusaha Muslim dan pelajaran dari kisah Abdurrahman bin Auf. Abdurrahman adalah seorang hartawan yang memilih hijrah bersama Nabi Muhammad SAW meskipun harus meninggalkan hartanya. Ia lebih memilih berdagang dengan Allah SWT daripada harta dunia. Teks ini menyerukan pengusaha Muslim untuk mencontoh Abdurrahman dengan berjuang menegakkan syariat Allah meski harus mengorbankan harta
'Pembunuh bayaran' berseragam itu bernama densus 88
Hijrah pengusaha muslim, berjuang mengorbankan harta dan jiwa menuju ridha allah swt
1. 1/2/2014
[117] Hijrah Pengusaha Muslim, Berjuang Mengorbankan Harta dan Jiwa Menuju ridha Allah swt
Hijrah Pengusaha Muslim, Berjuang Mengorbankan Harta dan Jiwa
Menuju ridha Allah swt
Thursday, 30 January 2014 06:45
Oleh : Wari Albantany
KETUA LKP DPD I BANTEN TIMUR
Tak terasa kita memasuki Tahun Baru Hijriyah 1435. Tahun hijriyah bukan sekadar nama tetapi memiliki arti besar bagi umat
Islam, termasuk pengusaha Muslim. Hijriyah merupakan titik awal perubahan peradaban Islam.
Saat itu kaum Quraisy Mekkah menolak dakwah Nabi. Dengan dakwah yang intensif, justru masyarakat Madinah menerima
dakwah tersebut. Mereka berjanji menjaga dan melindungi Nabi SAW. Dari situlah momentum awal terbentuknya kekuatan
politik baru di jazirah Arab yakni Daulah Islamiyah yang dikepalai oleh Nabi Muhammad SAW sebagai kepala negara.
Sejak hijrah itulah Islam terwujud secara nyata dalam kehidupan dan menjadi peradaban yang mewarnai dunia ini. Umat Islam
bersatu menjadi satu kesatuan tanpa diskriminasi, warna kulit, kredo, ataupun kekayaan. Rasul juga membangun negara dan
memperkuatnya dengan pasukan yang handal.
Dan puncak dari semangat kaum Muslimin adalah menyebar dan meluaskan dakwah Islam ke seluruh jazirah Arab dan penjuru
dunia. Islam menjadi besar dan kuat serta meluluhlantakkan kezhaliman serta kekufuran, melemahkan penguasaan manusia
atas manusia, dan meninggikan derajat manusia pada tempatnya. Islampun berhasil merubah peradaban dunia, menempatkan
derajat tinggi bagi kaum wanita, memuliakan kaum fakir miskin, dan menyejahterakan rakyat.
Terkait peristiwa besar ini ada pelajaran menarik dari seorang pengusaha. Dia adalah Abdurrahman Bin Auf. Dia seorang
hartawan yang meninggalkan hartanya di Mekkah dan memilih pergi bersama Nabi SAW dengan tangan kosong. Ia lebih
memilih bersama Rasul ketimbang kelapangan hidup saat di Mekkah. Ia lebih memilih berdagang dengan Allah SWT. Ketika ia
ditawari harta oleh Sa’ad bin Rabi dari kaum Anshar sebagai bentuk cintanya terhadap kaum Muhajirin untuk mengambil
separuh kekayaannya dan memilih salah satu istrinya, Abdurrahman bin Auf menolak dan ia hanya meminta ditunjukkan pasar.
Tak perlu waktu lama ia telah menjadi seorang yang kaya raya di Madinah. Tidak cukup di situ, ia infakkan hartanya untuk
menyokong dakwah Rasulullah SAW. Ia pun dengan gembira ikut terlibat dalam jihad, ia mengorbankan jiwanya karena Allah.
Dan kelak ia pun pantas mendapatkan balasan terbaik yakni surga Alllah.
Itu adalah sepenggal kisah dari perjalanan hijrah seorang pengusaha zaman nabi, bagaimana dengan masa kini? Masa di
mana ajaran Nabi dicampakkan, kaum muslim tertindas, miskin, bodoh, kekayaan mereka dirampok orang kafir, kehormatan
kaum wanita di injak-injak, ajaran Islam dihina, di mana Abdurahman bin Auf masa kini? Di mana Abdurrahman bin Auf masa
kini yang akan berhijrah menuju kemuliaan hidup yang sesungguhnya. Karena umat Islam kini memerlukan pelindung,
memerlukan para penyokong dakwah. Islam kini membutuhkan seorang khalifah yang memiliki kekuatan politik yang nyata yakni
Daulah Khilafah Islamiyah seperti yang dibangun Nabi SAW.
Maka beruntunglah para pengusaha Muslim yang terlibat aktif dalam penegakan Daulah Khilafah Islamiyah semata karena
mengharap ridha Allah. Mudah-mudahan pengusaha Muslim masa kini bisa meniru pengusaha zaman nabi yakni Abdurrahman
bin Auf meski pandai mencari harta, tidak menaruh cinta pada harta duniawi, ikhlas bersedekah, mendahulukan Allah SWT dan
Rasul-Nya,mengorbankan harta dan jiwanya untuk tegaknya syariat Allah, dan tidak pernah berhenti beramal shalih hingga akhir
hayat.
Wahai pengusaha Muslim, Islam memanggilmu, berjuanglah, bergeraklah bersama para pejuang Allah, tegakkan kembali
Khilafah Islamiyah agar umat Islam berjaya kembali, dan semoga Allah menjadikan antum semua sebagaimana Abdurrahman
bin Auf. Hijrahlah menuju keridhaan Allah SWT bersama-sama kaum Muslim lainnya, dan balasan yang berhak untuk antum
semua wahai pengusaha Muslim adalah surga. Amin.
http://mediaumat.com/bisnis-syariah/5172-117-hijrah-pengusaha-muslim-berjuang-mengorbankan-harta-dan-jiwa-menuju-ridha-allah-swt.html
1/1