SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
Nur RohimYunus, LLM
 Hukum administrasi sebagai hukum publik memiliki aspek
materiil maupun formil.
 Aspek materiil hukum administrasi terdiri dari norma atau
kaidah-kaidah yang mengatur tentang jabatan, tugas, dan
wewenang jabatan dan resiko tindakan jabatan, dalam arti
mengatur tentang bagaimana seharusnya dan
seyogyanya pejabat (ambrager) menjalankan kekuasaan
pemerintahan.
 Ketika tugas dan wewenang jabatan dimaksud dijalankan
bertentangan dengan norma atau kaidah hukum yang
ditetapkan, maka akan timbul konflik hukum yang disebut
sengketa administrasi. Konflik hukum ini sebagai akibat
dan resiko tindakan administasi, sehingga melekat
tanggunggugat secara hukum (liability).
 Di lihat dari konsep hukum administrasi sebagai
bagian dari hukum publik dan sebagai instrumen
yuridis (yuridische instrumenten), diperlukan
seperangkat lembaga atau badan yang
berfungsi untuk menegakkan hukum
administrasi dari aspek materiil.
 Lembaga atau Badan dimaksud adalah
peradilan administrasi yang dalam kepustakaan
hukum Perancis disebut “Tribunal administrative”
atau dalam bahasa inggris disebut “Tribunal
AdministrativeTribunal”.
 Peradilan administrasi berfungsi memberi
pengayoman dan menyelesaikan sengketa
administrasi yang terjadi antara warga
Negara (burger) dengan pemerintah. Oleh
karena itu, peradilan administrasi sebagai
badan yang mencegah terjadinya tindakan
melawan hukum oleh pemerintah atau
penguasa (onrechtmatige overheidaad).
 Berfungsinya peradilan administrasi ketika
terjadi sengketa administrasi yang timbul akibat
tindakan hukum administrasi (pemerintah) yang
bertentangan dengan hukum administrasi
secara materiil, artinya peradilan administrasi
menegakkan terhadap akibat tindakan
administrasi yang bertentangan dengan hukum
materiil, sedangkan prosedur dan syarat dalam
menjalankan peradilan administrasi ditetapkan
dalam hukum administrasi formil.
 Hukum materiil dan hukum formil ini
berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan,
bahkan dapat dikatakan “peradilan tanpa
hukum materiil akan lumpuh, sebaliknya
peradilan tanpa hukum formil akan liar (dapat
bertindak semaunya) sebab tidak ada batas-
batas yang jelas dalam melakukan
wewenangnya”.
 Istilah yang digunakan dalam ranah
administrasi negara di Indonesia adalah
PeradilanTata Usaha Negara (PTUN).
 Ada 4 macam peradilan di Indonesia:
 1. Peradilan Umum
 2. Peradilan Agama
 3. Peradilan Militer
 4. PeradilanTata Usaha Negara
 Secara teoritis penggunaan istilah “peradilan
administrasi” ini lebih tepat daripada istilah
“peradilan tata usaha negara”.
 Peradilan administrasi mengandung makna dan
cakupan lebih luas daripada istilah PeradilanTata
Usaha Negara. Karena tata usaha hanya
bersangkut-paut dengan surat menyurat.
 Tata usaha ini diambil dari istilah administrasi
secara sempit, yakni segala kegiatan yang
bersangkut-paut dengan tulis-menulis, surat-
menyurat, catat-mencatat, ketik-mengetik dan
penyimpanan serta pengurusan naskah-naskah
yang bersifat teknis ketata-usahaan belaka.
 Di dalam pengertian yang sempit ini
pengertian administrasi sama dengan
pengertian tata usaha dan kegiatan,
sedangkan kegiatan ketata-usahaan itu
hanya merupakan sebagian dari kegiatan
administrasi. Kata administrasi didalamnya
sudah tersimpul pula tata-usahanya.
1. yang memutuskan adalah hakim;
2. penelitian terbatas pada “rechtsmatigheid”
keputusan Administrasi;
3. hanya dapat meniadakan keputusan Administrasi,
atau bila perlu memberi hukuman berupa uang
(denda administratif), tetapi tidak membuat putusan
lain yang menggantikan keputusan administrasi
yang pertama;
4. terikat pada mempertimbangkan pada fakta-fakta
dan keadaan, pada saat diambilnya keputusan
administrasi dan atas itu dipertimbangkan
rechtsmatigheid-nya.
 AdaTigaTingkatan Peradilan:
 1. PeradilanTata Usaha Negara (PeradilanTingkat
Pertama).
 2. PeradilanTinggiTata Usaha Negara (Peradilan
Tingkat Banding).
 3. Mahkamah Agung
 Berdasarkan pasal 47 undang-undang Nomor
5Tahun 1986 menyebutkan bahwa “peradilan
bertugas dan berwenang memeriksa,
memutus dan menyelesaikan sengketa tata
usaha Negara. Rumusan tersebut menjadi
tugas dan wewenang secara umum dari
semua tingkatan peradilan administrasi”.
 Peradilan administrasi/PTUN hanya untuk
memeriksa dan memutus sengketa
administrasi atau sengketaTata Usaha
Negara, di luar itu peradilan administrasi
tidak berwenang.
 Keputusan yang ditetapkan oleh Peradilan
Administrasi dapat berupa: 1). gugatan
ditolak, 2). gugatan dikabulkan, 3). gugatan
tidak diterima, 4). gugatan gugur.
 Di dalam hal gugatan dikabulkan, maka dalam putusan
Pengadilan tersebut dapat ditetapkan kewajiban yang
harus dilakukan oleh Badan PejabatTata Usaha Negara
yang mengeluarkanTata Usaha Negara, berupa:
1. pencabutan KeputusanTata Usaha Negara yang
bersangkutan; atau
2. pencabutan KeputusanTata Usaha Negara yang
bersangkutan, dan menerbitkan KeputusanTata Usaha
Negara yang baru; atau
3. penerbitan KeputusanTata Usaha Negara dalam hal gugatan
di dasarkan pada KeputusanTata Usaha Negara yang negative
dan fiktif (vide: pasal 3 UU No. 5Tahun 1986 jo UU No. 9Tahun
2004 tentang PTUN).
Unsur-unsur Keputusan Administrasi atau
KeputusanTata Usaha Negara, antara lain:
1. penetapan bersifat tertulis;
2. dikeluarkan oleh badan atau pejabat
administrasi (tata usaha negara);
3. merupakan tindakan hukum administrasi (tata
usaha negara);
4. bersifat konkret dan individual;
5. final;
6. menimbulkan akibat hukum bagi seseorang
atau badan hukum perdata.
 PTUN juga dapat memberikan keputusan yang bersifat
negatif yang memiliki derajat hukum yang sama dengan
keputusan yang bersifat konkret, yakni keputusan yang
dikeluarkan secara tertulis.
 Pemaknaan bersikap diam atau tidak mengeluarkan atas
permohonan keputusan dianggap sebagai tindakan hukum
mengeluarkan keputusan penolakan dimaksud,
sebagaimana diuraikan dalam penjelasan pasal 3 ayat (2)
Undang-undang No. 9Tahun 2004 tentang PeradilanTata
Usaha Negara “Apabila dalam batas waktu 4 bulan sejak
permohonan diajukan dan Badan atau PejabatTata Usaha
Negara bersikap diam dan tidak memberi jawaban kepada
pemohon atau peminta, maka dianggap telah
mengeluarkan keputusan penolakan atas permohonan
dimaksud.”
 Ada ketentuan mensyaratkan, apabila akan
membangun rumah harus memiliki Surat Ijin
Mendirikan Bangunan (IMB). Ada seseorang
warga akan membangun rumah dan
mengajukan ijin kepada pemerintah, akan tetapi
telah lewat 4 bulan terhitung sejak permohonan
diajukan, pemerintah tidak mengeluarkan atau
tidak menjawab tentang permohonan ijin
dimaksud, maka sikap diam pemerintah
dimaksud dianggap telah mengeluarkan
keputusan penolakan mengeluarkan IMB.
KEPUTUSANADMINSTRASI NEGARA
Atau
KEPUTUSANTATA USAHA NEGARA
Sebagai perbuatan para aparatur pemerintahan
dapat digugat dan menjadi sengketa yang
ditangani, diadili, diputuskan oleh
PERADILANTATA USAHA NEGARA
(PTUN)
1. Keputusan TUN yang merupakan perbuatan hukum perdata;
2. Keputusan TUN yang merupakan keputusan yang bersifat umum;
3. Keputusan TUN yang masih memerlukan persetujuan;
4. Keputusan TUN yang dikeluarkan berdasarkan ketentuan Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana atau peraturan perundang-undangan lain
yang bersifat hukum pidana.
5. Keputusan TUN yang dikeluarkan atas dasar hasil pemeriksaan badan
peradilan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
6. Keputusan TUN mengenai tata usaha Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia;
7. Keputusan Panitia Pemilihan, baik di pusat maupun didaerah, mengenai
hasil pemilihan umum.
 KeputusanTata Usaha Negara yang
merupakan perbuatan hukum perdata,
umpamanya keputusan yang menyangkut
keputusan masalah jual beli tanah, tukar
guling, atau jual beli barang yang dilakukan
antara instansi pemerintah dan perseorangan
yang didasarkan pada ketentuan hukum
perdata.
 KeputusanTata Usaha Negara yang
merupakan pengaturan yang bersifat umum,
ialah pengaturan yang memuat norma-
norma hukum yang dituangkan dalam bentuk
peraturan yang kekuatan berlakunya
mengikat setiap orang, misalnya : peraturan
gubernur, Peraturan Menteri, Peraturan
Bupati/Wali Kota, dan lain-lain.
 KeputusanTata Usaha Negara yang masih
memerlukan persetujuan, ialah keputusan
yang untuk dapat berlaku masih memerlukan
persetujuan instansi atasan atau instansi lain.
Misalnya: Keputusan Komisi Kode Etik Polri
tentang PemberhentianTidak Dengan
Hormat/ Pemberhentian Dengan Hormat
(PTDH/PDH) terhadap seseorang anggota
POLRI.
 KeputusanTata Usaha Negara yang dikeluarkan
berdasarkan ketentuan Kitab Undang-undang
hukum Acara Pidana atau peraturan Kitab
Undang-undang hukum Acara Pidana atau
perundang-undangan lain yang bersikap hukum
pidana, ialah umpamanya dalam perkara lalu-
lintas, dimana terdakwa dipidana dengan suatu
pidana bersyarat yang mewajibkan memikul
biaya perawatan si korban selama dirawat di
rumah sakit.
 KeputusanTata Usaha Negara yang dikeluarkan atas
dasar hasil pemeriksaan badan peradilan berdasarkan
ketentuan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, umpamanya keputusan
Direktur Jenderal Agraria yang mengeluarkan
sertifikat tanah atas nama seseorang yang didasarkan
atas pertimbangan putusan pengadilan perdata yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang
menjelaskan, bahwa tanah sengketa tersebut
merupakan tanah Negara dan tidak berstatus tanah
warisan yang diperebutkan oleh para pihak.
 KeputusanTata Usaha Negara mengenai tata
usaha NegaraAngkatan Bersenjata Republik
Indonesia, ialah yang bersangkut paut
dengan keputusan badan atau pejabat di
lingkunganAngkatan Bersenjata RI (TNI),
sebagaimana diatur dalam undang-undang
No. 31Tahun 1997 tentang Peradilan Militer,
bahwa tentang penyelesaian sengketaTata
Usaha Militer diselesaikanOleh peradilan
MiliterTingkatTinggi.
 Keputusan panitia pemilihan, baik di pusat
maupun di daerah, mengenai hasil pemilihan
umum. Hal ini sebagaimana diatur dalam pasal
134 Undang-undang No. 12Tahun 2003 tentang
Pemilu DPR, DPD, dan DPRD, yang
menyebutkan bahwa, “Di dalam hal terjadi
perselisihan hasil pemilu sebagaimana dimaksud
dalam pasal 104, diperiksa dan diputuskan untuk
tingkat pertama dan terakhir oleh Mahkamah
Konstitusi”. Jadi Keputusan Pemilihan Umum
bukan termasuk obyek sengketaTata Usaha
Negara.
 Dikecualikan dalam pasal 2 Undang-undang
No 5Tahun 1986 jo Undang-undang No. 9
Tahun 2004 tentang PTUN
 Dikategorikan bukan sebagai keputusanTata
Usaha Negara dan bukan menjadi obyek
sengketa administrasi, sehingga dalam
memeriksa dan memutus sengketa tidak
masuk pada kompetensi PeradilanTata Usaha
Negara.
Alhamduuuu
lillaaah

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
aishkhuw fillah
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
Ega Jalaludin
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
rabu12
 
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIASEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
Bayu Rizky Aditya
 

Mais procurados (20)

Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT
 
Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1
 
Hukum pajak slide
Hukum pajak slideHukum pajak slide
Hukum pajak slide
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.pptVIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
VIII PENDAFTARAN DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH.ppt
 
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
 
1. ruang lingkup
1. ruang lingkup1. ruang lingkup
1. ruang lingkup
 
Hukum Perdata Internasional
Hukum Perdata InternasionalHukum Perdata Internasional
Hukum Perdata Internasional
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
Hukum Pidana Pemidanaan 2
Hukum Pidana Pemidanaan 2Hukum Pidana Pemidanaan 2
Hukum Pidana Pemidanaan 2
 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
 
Peradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajakPeradilan administrasi pajak
Peradilan administrasi pajak
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
 
Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...
Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...
Hukum Kepegawaian - Definisi, Jenis, Asas, Prinsip, dan Nilai Dasar Aparatur ...
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIASEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
 

Destaque

Destaque (14)

vilaplana_maria carme_catàleg_COMPETIC2
vilaplana_maria carme_catàleg_COMPETIC2vilaplana_maria carme_catàleg_COMPETIC2
vilaplana_maria carme_catàleg_COMPETIC2
 
Фетиши майбутнього
Фетиши майбутньогоФетиши майбутнього
Фетиши майбутнього
 
Semana investigacao: avaliação da produção científica e visibilidade
Semana investigacao: avaliação da produção científica e visibilidadeSemana investigacao: avaliação da produção científica e visibilidade
Semana investigacao: avaliação da produção científica e visibilidade
 
6. tema6 slide share
6. tema6 slide share6. tema6 slide share
6. tema6 slide share
 
Repentance algérie
Repentance algérieRepentance algérie
Repentance algérie
 
有粗大腿又想減肥的嗎
有粗大腿又想減肥的嗎有粗大腿又想減肥的嗎
有粗大腿又想減肥的嗎
 
Everyday Brand Bookrev4
Everyday Brand Bookrev4Everyday Brand Bookrev4
Everyday Brand Bookrev4
 
Green Go
Green GoGreen Go
Green Go
 
Portfolio and Press
Portfolio and PressPortfolio and Press
Portfolio and Press
 
Page 3
Page 3Page 3
Page 3
 
“War is not a solution” A bridge to peace under IPSI held at Fortis healthcar...
“War is not a solution” A bridge to peace under IPSI held at Fortis healthcar...“War is not a solution” A bridge to peace under IPSI held at Fortis healthcar...
“War is not a solution” A bridge to peace under IPSI held at Fortis healthcar...
 
مقارنة لتعديل بعض مواد نظام العمل
مقارنة لتعديل بعض مواد نظام العملمقارنة لتعديل بعض مواد نظام العمل
مقارنة لتعديل بعض مواد نظام العمل
 
Abstract of paper battery
Abstract of paper batteryAbstract of paper battery
Abstract of paper battery
 
Motivation theories
Motivation theoriesMotivation theories
Motivation theories
 

Semelhante a 6. jaminan administrasi negara

HUKUM ACARA PTUN-1.ppt
HUKUM ACARA PTUN-1.pptHUKUM ACARA PTUN-1.ppt
HUKUM ACARA PTUN-1.ppt
AuliaR8
 
Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptx
Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptxPower Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptx
Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptx
YuliAnti565057
 
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini AndiniPERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
Dinye
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
BrannessIrnando1
 

Semelhante a 6. jaminan administrasi negara (20)

Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratun
Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratunMateri matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratun
Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratun
 
Peradilan TUN 2.ppt
Peradilan TUN 2.pptPeradilan TUN 2.ppt
Peradilan TUN 2.ppt
 
Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...
Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...
Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...
 
HUKUM ACARA PTUN-1.ppt
HUKUM ACARA PTUN-1.pptHUKUM ACARA PTUN-1.ppt
HUKUM ACARA PTUN-1.ppt
 
10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi
 
PERTEMUAN 7.pptx
PERTEMUAN 7.pptxPERTEMUAN 7.pptx
PERTEMUAN 7.pptx
 
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
 
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.pptPertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
Pertemuan 14 Hukum Acara Tata Usaha Negara.ppt
 
Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptx
Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptxPower Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptx
Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptx
 
HUKUM ACARA PTUN - Johny Koynja
HUKUM ACARA PTUN - Johny KoynjaHUKUM ACARA PTUN - Johny Koynja
HUKUM ACARA PTUN - Johny Koynja
 
Uu 09 2004 Pjls
Uu 09 2004 PjlsUu 09 2004 Pjls
Uu 09 2004 Pjls
 
HAN.pdf
HAN.pdfHAN.pdf
HAN.pdf
 
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini AndiniPERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
PERADILAN TATA USAHA NEGARA by Dini Andini
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan
 
Keputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha NegaraKeputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha Negara
 
ASAS-HUKUM-ACARA-Negara
ASAS-HUKUM-ACARA-NegaraASAS-HUKUM-ACARA-Negara
ASAS-HUKUM-ACARA-Negara
 
KONSEP HUKUM KEPUTUSAN TUN DAN KOPETENSI PTUN
KONSEP HUKUM KEPUTUSAN TUN DAN KOPETENSI PTUNKONSEP HUKUM KEPUTUSAN TUN DAN KOPETENSI PTUN
KONSEP HUKUM KEPUTUSAN TUN DAN KOPETENSI PTUN
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
 
Ketidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridis
Ketidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridisKetidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridis
Ketidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridis
 
30 syahla aqila
30 syahla aqila30 syahla aqila
30 syahla aqila
 

Mais de Dian Oktavia (11)

MAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAM
MAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAMMAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAM
MAKALAH TA'ZIR FIQH JINAYAH PIDANA ISLAM
 
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCESOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
 
MATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGMATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANG
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
 
Good governance han
Good governance hanGood governance han
Good governance han
 
5. instrumen keuangan negara
5. instrumen keuangan negara5. instrumen keuangan negara
5. instrumen keuangan negara
 
4. instrumen kepegawaian
4. instrumen kepegawaian4. instrumen kepegawaian
4. instrumen kepegawaian
 
2. norma dasar adminstrasi negara
2. norma dasar adminstrasi negara2. norma dasar adminstrasi negara
2. norma dasar adminstrasi negara
 
Puasa pengertian (1) Makalah Fiqh Ibadah
Puasa pengertian (1) Makalah Fiqh IbadahPuasa pengertian (1) Makalah Fiqh Ibadah
Puasa pengertian (1) Makalah Fiqh Ibadah
 
Puasa pengertian (2)
Puasa pengertian (2)Puasa pengertian (2)
Puasa pengertian (2)
 
Makalah Fiqh Ibadah Tajhizul Janazah
Makalah Fiqh Ibadah Tajhizul JanazahMakalah Fiqh Ibadah Tajhizul Janazah
Makalah Fiqh Ibadah Tajhizul Janazah
 

Último

PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
muhammadrezza14
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
Sumardi Arahbani
 

Último (9)

BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 

6. jaminan administrasi negara

  • 2.  Hukum administrasi sebagai hukum publik memiliki aspek materiil maupun formil.  Aspek materiil hukum administrasi terdiri dari norma atau kaidah-kaidah yang mengatur tentang jabatan, tugas, dan wewenang jabatan dan resiko tindakan jabatan, dalam arti mengatur tentang bagaimana seharusnya dan seyogyanya pejabat (ambrager) menjalankan kekuasaan pemerintahan.  Ketika tugas dan wewenang jabatan dimaksud dijalankan bertentangan dengan norma atau kaidah hukum yang ditetapkan, maka akan timbul konflik hukum yang disebut sengketa administrasi. Konflik hukum ini sebagai akibat dan resiko tindakan administasi, sehingga melekat tanggunggugat secara hukum (liability).
  • 3.  Di lihat dari konsep hukum administrasi sebagai bagian dari hukum publik dan sebagai instrumen yuridis (yuridische instrumenten), diperlukan seperangkat lembaga atau badan yang berfungsi untuk menegakkan hukum administrasi dari aspek materiil.  Lembaga atau Badan dimaksud adalah peradilan administrasi yang dalam kepustakaan hukum Perancis disebut “Tribunal administrative” atau dalam bahasa inggris disebut “Tribunal AdministrativeTribunal”.
  • 4.  Peradilan administrasi berfungsi memberi pengayoman dan menyelesaikan sengketa administrasi yang terjadi antara warga Negara (burger) dengan pemerintah. Oleh karena itu, peradilan administrasi sebagai badan yang mencegah terjadinya tindakan melawan hukum oleh pemerintah atau penguasa (onrechtmatige overheidaad).
  • 5.  Berfungsinya peradilan administrasi ketika terjadi sengketa administrasi yang timbul akibat tindakan hukum administrasi (pemerintah) yang bertentangan dengan hukum administrasi secara materiil, artinya peradilan administrasi menegakkan terhadap akibat tindakan administrasi yang bertentangan dengan hukum materiil, sedangkan prosedur dan syarat dalam menjalankan peradilan administrasi ditetapkan dalam hukum administrasi formil.
  • 6.  Hukum materiil dan hukum formil ini berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan, bahkan dapat dikatakan “peradilan tanpa hukum materiil akan lumpuh, sebaliknya peradilan tanpa hukum formil akan liar (dapat bertindak semaunya) sebab tidak ada batas- batas yang jelas dalam melakukan wewenangnya”.
  • 7.  Istilah yang digunakan dalam ranah administrasi negara di Indonesia adalah PeradilanTata Usaha Negara (PTUN).  Ada 4 macam peradilan di Indonesia:  1. Peradilan Umum  2. Peradilan Agama  3. Peradilan Militer  4. PeradilanTata Usaha Negara
  • 8.  Secara teoritis penggunaan istilah “peradilan administrasi” ini lebih tepat daripada istilah “peradilan tata usaha negara”.  Peradilan administrasi mengandung makna dan cakupan lebih luas daripada istilah PeradilanTata Usaha Negara. Karena tata usaha hanya bersangkut-paut dengan surat menyurat.  Tata usaha ini diambil dari istilah administrasi secara sempit, yakni segala kegiatan yang bersangkut-paut dengan tulis-menulis, surat- menyurat, catat-mencatat, ketik-mengetik dan penyimpanan serta pengurusan naskah-naskah yang bersifat teknis ketata-usahaan belaka.
  • 9.  Di dalam pengertian yang sempit ini pengertian administrasi sama dengan pengertian tata usaha dan kegiatan, sedangkan kegiatan ketata-usahaan itu hanya merupakan sebagian dari kegiatan administrasi. Kata administrasi didalamnya sudah tersimpul pula tata-usahanya.
  • 10. 1. yang memutuskan adalah hakim; 2. penelitian terbatas pada “rechtsmatigheid” keputusan Administrasi; 3. hanya dapat meniadakan keputusan Administrasi, atau bila perlu memberi hukuman berupa uang (denda administratif), tetapi tidak membuat putusan lain yang menggantikan keputusan administrasi yang pertama; 4. terikat pada mempertimbangkan pada fakta-fakta dan keadaan, pada saat diambilnya keputusan administrasi dan atas itu dipertimbangkan rechtsmatigheid-nya.
  • 11.  AdaTigaTingkatan Peradilan:  1. PeradilanTata Usaha Negara (PeradilanTingkat Pertama).  2. PeradilanTinggiTata Usaha Negara (Peradilan Tingkat Banding).  3. Mahkamah Agung
  • 12.  Berdasarkan pasal 47 undang-undang Nomor 5Tahun 1986 menyebutkan bahwa “peradilan bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa tata usaha Negara. Rumusan tersebut menjadi tugas dan wewenang secara umum dari semua tingkatan peradilan administrasi”.
  • 13.  Peradilan administrasi/PTUN hanya untuk memeriksa dan memutus sengketa administrasi atau sengketaTata Usaha Negara, di luar itu peradilan administrasi tidak berwenang.  Keputusan yang ditetapkan oleh Peradilan Administrasi dapat berupa: 1). gugatan ditolak, 2). gugatan dikabulkan, 3). gugatan tidak diterima, 4). gugatan gugur.
  • 14.  Di dalam hal gugatan dikabulkan, maka dalam putusan Pengadilan tersebut dapat ditetapkan kewajiban yang harus dilakukan oleh Badan PejabatTata Usaha Negara yang mengeluarkanTata Usaha Negara, berupa: 1. pencabutan KeputusanTata Usaha Negara yang bersangkutan; atau 2. pencabutan KeputusanTata Usaha Negara yang bersangkutan, dan menerbitkan KeputusanTata Usaha Negara yang baru; atau 3. penerbitan KeputusanTata Usaha Negara dalam hal gugatan di dasarkan pada KeputusanTata Usaha Negara yang negative dan fiktif (vide: pasal 3 UU No. 5Tahun 1986 jo UU No. 9Tahun 2004 tentang PTUN).
  • 15. Unsur-unsur Keputusan Administrasi atau KeputusanTata Usaha Negara, antara lain: 1. penetapan bersifat tertulis; 2. dikeluarkan oleh badan atau pejabat administrasi (tata usaha negara); 3. merupakan tindakan hukum administrasi (tata usaha negara); 4. bersifat konkret dan individual; 5. final; 6. menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.
  • 16.  PTUN juga dapat memberikan keputusan yang bersifat negatif yang memiliki derajat hukum yang sama dengan keputusan yang bersifat konkret, yakni keputusan yang dikeluarkan secara tertulis.  Pemaknaan bersikap diam atau tidak mengeluarkan atas permohonan keputusan dianggap sebagai tindakan hukum mengeluarkan keputusan penolakan dimaksud, sebagaimana diuraikan dalam penjelasan pasal 3 ayat (2) Undang-undang No. 9Tahun 2004 tentang PeradilanTata Usaha Negara “Apabila dalam batas waktu 4 bulan sejak permohonan diajukan dan Badan atau PejabatTata Usaha Negara bersikap diam dan tidak memberi jawaban kepada pemohon atau peminta, maka dianggap telah mengeluarkan keputusan penolakan atas permohonan dimaksud.”
  • 17.  Ada ketentuan mensyaratkan, apabila akan membangun rumah harus memiliki Surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Ada seseorang warga akan membangun rumah dan mengajukan ijin kepada pemerintah, akan tetapi telah lewat 4 bulan terhitung sejak permohonan diajukan, pemerintah tidak mengeluarkan atau tidak menjawab tentang permohonan ijin dimaksud, maka sikap diam pemerintah dimaksud dianggap telah mengeluarkan keputusan penolakan mengeluarkan IMB.
  • 18. KEPUTUSANADMINSTRASI NEGARA Atau KEPUTUSANTATA USAHA NEGARA Sebagai perbuatan para aparatur pemerintahan dapat digugat dan menjadi sengketa yang ditangani, diadili, diputuskan oleh PERADILANTATA USAHA NEGARA (PTUN)
  • 19. 1. Keputusan TUN yang merupakan perbuatan hukum perdata; 2. Keputusan TUN yang merupakan keputusan yang bersifat umum; 3. Keputusan TUN yang masih memerlukan persetujuan; 4. Keputusan TUN yang dikeluarkan berdasarkan ketentuan Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana atau peraturan perundang-undangan lain yang bersifat hukum pidana. 5. Keputusan TUN yang dikeluarkan atas dasar hasil pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 6. Keputusan TUN mengenai tata usaha Angkatan Bersenjata Republik Indonesia; 7. Keputusan Panitia Pemilihan, baik di pusat maupun didaerah, mengenai hasil pemilihan umum.
  • 20.  KeputusanTata Usaha Negara yang merupakan perbuatan hukum perdata, umpamanya keputusan yang menyangkut keputusan masalah jual beli tanah, tukar guling, atau jual beli barang yang dilakukan antara instansi pemerintah dan perseorangan yang didasarkan pada ketentuan hukum perdata.
  • 21.  KeputusanTata Usaha Negara yang merupakan pengaturan yang bersifat umum, ialah pengaturan yang memuat norma- norma hukum yang dituangkan dalam bentuk peraturan yang kekuatan berlakunya mengikat setiap orang, misalnya : peraturan gubernur, Peraturan Menteri, Peraturan Bupati/Wali Kota, dan lain-lain.
  • 22.  KeputusanTata Usaha Negara yang masih memerlukan persetujuan, ialah keputusan yang untuk dapat berlaku masih memerlukan persetujuan instansi atasan atau instansi lain. Misalnya: Keputusan Komisi Kode Etik Polri tentang PemberhentianTidak Dengan Hormat/ Pemberhentian Dengan Hormat (PTDH/PDH) terhadap seseorang anggota POLRI.
  • 23.  KeputusanTata Usaha Negara yang dikeluarkan berdasarkan ketentuan Kitab Undang-undang hukum Acara Pidana atau peraturan Kitab Undang-undang hukum Acara Pidana atau perundang-undangan lain yang bersikap hukum pidana, ialah umpamanya dalam perkara lalu- lintas, dimana terdakwa dipidana dengan suatu pidana bersyarat yang mewajibkan memikul biaya perawatan si korban selama dirawat di rumah sakit.
  • 24.  KeputusanTata Usaha Negara yang dikeluarkan atas dasar hasil pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku, umpamanya keputusan Direktur Jenderal Agraria yang mengeluarkan sertifikat tanah atas nama seseorang yang didasarkan atas pertimbangan putusan pengadilan perdata yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang menjelaskan, bahwa tanah sengketa tersebut merupakan tanah Negara dan tidak berstatus tanah warisan yang diperebutkan oleh para pihak.
  • 25.  KeputusanTata Usaha Negara mengenai tata usaha NegaraAngkatan Bersenjata Republik Indonesia, ialah yang bersangkut paut dengan keputusan badan atau pejabat di lingkunganAngkatan Bersenjata RI (TNI), sebagaimana diatur dalam undang-undang No. 31Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, bahwa tentang penyelesaian sengketaTata Usaha Militer diselesaikanOleh peradilan MiliterTingkatTinggi.
  • 26.  Keputusan panitia pemilihan, baik di pusat maupun di daerah, mengenai hasil pemilihan umum. Hal ini sebagaimana diatur dalam pasal 134 Undang-undang No. 12Tahun 2003 tentang Pemilu DPR, DPD, dan DPRD, yang menyebutkan bahwa, “Di dalam hal terjadi perselisihan hasil pemilu sebagaimana dimaksud dalam pasal 104, diperiksa dan diputuskan untuk tingkat pertama dan terakhir oleh Mahkamah Konstitusi”. Jadi Keputusan Pemilihan Umum bukan termasuk obyek sengketaTata Usaha Negara.
  • 27.  Dikecualikan dalam pasal 2 Undang-undang No 5Tahun 1986 jo Undang-undang No. 9 Tahun 2004 tentang PTUN  Dikategorikan bukan sebagai keputusanTata Usaha Negara dan bukan menjadi obyek sengketa administrasi, sehingga dalam memeriksa dan memutus sengketa tidak masuk pada kompetensi PeradilanTata Usaha Negara.