SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirabbil Alamin, puki dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Zat yang
maha sempurna, shalawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
sebagai pembawa kebenaran.
Penulis membuat karya Ilmiah dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika siswa tentang
materi jaring-jaring bangun ruang melalui penggunaan alat peraga pembelajaran kelas V SD Negeri
17 Katobu” untuk salah satu syarat kelengkapan nilai tugas mata kuliah teknik menulis karya ilmiah.
penulis sadar masih banyak kekurangan, keterbatasan dengan segala rintangan yang dihadapi dalam
penyusunan karya ilmiah ini, namun penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk tetap
semangat menyelesaikannya. Untuk itu segala saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan.
pada kesempatan yang haru ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
yang tulus atas semua bantuan, dorongan semangat dan kerja sama yang baik secara lansung maupun
tidak lansung kepada keluarga, suami dan anak-anakku. Serta Bapak AGUSTAN, S.Si., M.Si selaku
Tutor dan pembimbing mata kuliah teknik menulis karya ilmiah serta teman-teman seperjuanganku
khususnya di pokjar lohia serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis berharap semoga karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya, Aamiin
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
Raha, 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran,
dapat dinilai dari proses yang diperoleh siswa pada setiap akhir pelajaran. Seorang siswa dapat
dikatakan tuntas atau berhasil apabila siswa tersebut memperoleh nilai diatas Kriteria Ketentuan
Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah. Pemahaman siswa Kelas V SD Negeri 17
Katobu pada materi jaring-jaring bangun ruang hanya tiga belas orang siswa yang memperoleh nilai
diatas KKM 70 yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Beberapa penyebab rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang
dilakukan guru pada materi jaring-jaring bangun ruang masih bersifat abstrak sehingga siswa sukar
membedakan sisi pada bangun ruang. Penggunaan alat peraga yang kurang maksimal, proses
pembelajaran masih didominasi oleh guru, rendahnya minat siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran Matematika, cara mengajar guru terlalu abstrak, dan siswa kurang dilibatkan dalam
menggali pengetahuan awal tentang pembelajaran matematika.
Dari Identivikasi masalah diatas, yang menjadi fokus untuk segera diadakan perbaikan pembelajaran
adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dan rendahnya minat siswa
dalam mengikuti pelajaran. Alasan mengapa masalah ini menjadi fokus diadakan perbaikan
pembelajaran adalah untuk menghasilkan prestasi belajar siswa yang berkualitas.
Beberapa faktor timbulnya masalah dari hasil analisis yang diperoleh melalui observasi teman
sejawat selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut : suasana kelas yang kurang
menyenangkan akibat sikap guru yang kurang otoriter, penjelasan guru yang kurang dimengerti siswa,
siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran, penggunaan media alat peraga oleh guru kurang
efektif dan efisien.
Rahmanelli ( 2005 : 237) Mengatakan bahwa anak terlibat, mengalami sendiri, dan ikut serta dalam
proses pembelajaran maka hasil belajar siswa akan lebih baik. Disamping itu pelajaran akan lebih
lama diserap dalam ingatan siswa.
Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika yang sangat
mungkin terjadi jika siswa tidak memahami konsep yang merupakan objek-bjek dalam pembelajaran
matematika. Berbagai usaha pembaharuan kurikulum, perbaikan sistem pengajaran, peningkatan
kualitas kemampuan guru, dan lain sebagainya merupakan suatu upaya kearah peningkatan mutu
pembelajaran. Banyak hal yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah
mengadakan perbaikan pembelajaran. Kelebihan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran
matematika adalah dapat membantu guru menjelaskan hal yang bersifaat abstrak menjadi lebih
konkret sehingga memudahkan siswa untuk belajar.
Berdasarkan temuan-temuan menjadi pokok permasalahan siswa tentang jaring-jaring bangun ruang,
maka peneliti melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran dengan judul Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Siswa tentang materi jaring – jaring bangun ruang melalui Penggunaan Alat
Peraga Pembelajaran pada Kelas V SDN 17 Katobu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah
sebagai berikut : Apakah dengan penggunaan alat peraga pembelajaran dapat meningkatkan hasil
belajar pada bidang studi matematika mengenai materi jaring-jaring bangun ruang di Kelas V SD
Negeri 17 Katobu, Kecamatan Batalaiworu ?
C. Tujuan
Tujuan Perbaikan Pembelajaran adalah :
1. meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaranMatematika pada materi jaring-jaring
bangun ruang.
2. Mengetahui apakah dengan penggunaan alat peraga berbagai bentuk bangun ruang sebagai
media pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
D. Manfaat
Manfaat perbaikan adalah :
1. Bagi Siswa, dapat meningkatkan pemahaman peningkatan siswa dalam pembelajaran
Matematika mengenai materi jaring-jaring bangun ruang sehingga hasil belajarnya meningkat.
2. Bagi Guru, sebagai pedoman untuk melaksanakan pembelajaran dan dapat mengoptimalkan
penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika.
3. Bagi Sekolah, meningkatkan hasil belajar matematika serta meningkatkan citra sekolah di
mata masyarakat.
4. Bagi Peneliti, dapat dijadikan sebagai masukan yang berharga untuk melaksanakan penelitian
kelas di masa yang akan datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Matematika
Matematika adalah ilmu logika tentang bentuk susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling
berhubungan satu sama lain. Matematika dapat di bagi dalam tiga bidang yaitu : aljabar, analisis dan
geometri. James dalam Rusffendi (1993:27) menyatakan bahwa matematika bukanlah pengetahuan
menyendiri, tetapi matematika membantu masalah sosial, ekonomi, dan alam.
Dalam pembelajaran matematika perlu memperhatikan objek-objek matematika yaitu, fakta, konsep,
dan prinsip. Konsep matematika yang harus disajikan oleh guru harus diberikan dengan pengertian
(suherman,1992:183). Dari pendapat tersebut, maka semua yang dipelajari siswa harus dipahami
terlebih dahulu sebelum sampai pada latihan yang sifatnya mengasah otak dan melatih keterampilan.
Oleh karena itu, berbagai metode dapat dikombinasikan dalam mengajar konsep.
2. Pengertian Belajar Mengajar
Ahli pendidikan modern merumuskan pengertian belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau
perubahan dalam diri seorang siswa yang dinyatakan dalam car4a-cara bertingkah laku. Pengalaman
itu misalnya dari tidak tidak tahu menjadi tahu, (Abu Ahmadi, 1992:29).
Sudjana (1998:28) mendefenisikan bahwa belajar adalah suatu proses yang di tandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat di tunjukan dalam
berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya pada
diri siswa. slamet (1988:30) mendefenisikan bahwa mengajar adalah sebagai usaha bimbingan kepada
siswa dalam proses belajar. Hal ini menunjukan bahwa yang aktif dan yang mengalami proses belajar
adalah siswa, sementara guru yang membimbing dan menunjukkan jalan dengan memperhintungkan
kepribadian siswa.
Proses belajar mengajar merupakan sebuah proses interaksi yang menghimpun sejumlah nilai (norma)
yang merupakan substansi, sebagai medium antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan
dalam proses belajar mengajar terdapat dua kegiatan yakni : kegiatan guru dan kegiatan siswa. Guru
mengajar dengan gaya-gayanya sendiri dan siswa belajar dengan gayanya sendiri. Sebagai guru harus
memahami gaya-gaya belajar siswanya sehingga kerelevansian natara gaya-gaya mengajar guru dan
siswa akan memudahkan guru menciptakan interaksi edukatif dan kondusif.
Pendidikan Modern menghedanki siswa lebih aktif dalam kegiatan edukatif. Guru bertindak sebagia
fasilitator dan pembimbing sedangkan siswa aktif dalam belajar. Banyak kegiatan yang dilakukan
oleh guru dalam kegiatan proses belajar mengjar seperti memahami prinsip-prinsip belajar mengajar
menyiapkan bahan dan sumber belajar, memilih metode yang tepat, menyiapkan alat bantu
pengajaran, memilih pendekatan dan mengadakan evaluasi. Dari semua komponen tersebut dapat
terlaksana dengan baik maka akan tercapai tujuan yang telah di tetapkan.
Berdasarkan devinisi para ahli tersebut peneliti berkesimpulan bahwa belajar mengajar adalah suatu
proses interaksi belajang mengajar yang dilakukan oleh guru kepada siswa yang melibatkan semua
komponen dalam sisten pengajaran sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Pengertian alat peraga pembelajaran
Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara harfiah
berarti perantara atau gambar. Secara khusus kata tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi
yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari satu sumber kepada
penerima dikaitkan dengan pembelajara, media dimaknai sebagai alat komunikasi yang digunakan
dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari pengajar kepada
peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan
mencegah terjadiny verbalisme pada diri siswa. Pembelajaran yang verbalisme akan membosankan
siswa, sebaliknya pembelajaran akan lebih menarik bila siswa gembira atau senang pada saat belajar
karena mereka merasa tertarik dan mengerti apa yang dipelajarinya (usman 2002 : 31). Alat peraga
dalam hal ini sebagai alat bantu pembelajaran matematika untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Secara khusus alat peraga adalah benda-benda konret yang merupakan model dari ide-
ide matematika dan benda-benda konkrit untuk penerapan matematika. Pendayagunaan alat peraga
matematika dapat dilakukan dengan memanfaatkan lingkungan seperti manusia dan benda-benda
yang mudah diperoleh disekitar siswa. Misalnya kue, buah-buahan, biji-bijian, gula-gula, dan benda-
benda lain yang sudah di desain.
Alat peraga matematika adalah seperangkat benda konkrit yang dirancang, dibuat, di himpun
atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan
konsep-konsep dalam matematika.
Jika ditinjau dari fungsinya, alat peraga berfungsi untuk memberikan motifasi belajar, memberikan
variasi dalam pembelajaran, mempengaruhi daya abstrak, serta memperkenalkan dan meningkatkan
pengertian konsep dan fakta. Dengan demikian dalam proses pembelajaran yang menggunakan media
alat peraga dapat memperagakan fakta, konsep dan prinsip agar tampak lebih nyata. Dewasa ini istilah
peraga mulai dipopulerkan dengan istilah media. Media berarti perantara atau pengatur. Sadiman
(1996 : 6) yang mengutip pendapat Gagne mendefinisikan media adalah berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar Rusfendi (1993 : 141) menyatakan
bahwa media merupakan alat bantu untuk mempermudah siswa memahami konsep matematika. Alat
bantu ini dapat berwujud benda konkret seperti batu-batuan dan biji-bijian.
Berdasarkan kutipan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media alat peraga
bentuk bangun ruang dalam pembelajaran matematika dapat membantu guru menjelaskan hal yang
bersifat abstrak menjadi lebih konkrit sehingga siswa mudah belajar matematika khususnya pada
materi jaring-jaring bangun ruang. Namun dalam melaksanakan pembelajaran guru hendaknya
memilih dan menggunakan media yang cocok untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada
siswa, sehingga siswa terlibat secara fisik, mental, sosial dalam pembelajaran.
4. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang bukan hanya mengingat akan tetapi mengalami secara
lansung. Sudjana (1989 : 9) belajar didefikinsiakn sebagai Interaksional dimana pribadi menjangkau
wawasan-wawasan baru. selanjutnya peranan hasil belajar menurut Harahab (dalam Abidin 2004 : 2)
yaitu :
a. hasil belajar berperan memberikan informasi tentang kemajuan belajar siswa setelah
mengikuti pembelajaran dalam jagka waktu terntentu
b. untuk mengetahui keberhasilan komponen-komponen pembelajaran dalam rangka mencapai
tujuan
c. Hasil belajar memberikan bahan pertimbangan apakah siswa diberikan program perbaikan,
pengayaan atau melanjutkan pada program pengajaran berikutnya.
d. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang mengalami kegagalan dalam
suatu program bahan pembelajaran
e. Untuk keperluan supervise bagi kepala sekolah dan pengawas agar guru lebih berkopeten
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika dapat diartikan sebagai
pemahaman dan penguasaan bahan matematika yang ditunjukan oleh perubahan sikap.
B. Kerangka Berpikir
Untuk memperoleh hasil belajar matematika yang optimal diperlukan media alat peraga
pembelajaran. Penggunaan media alat peraga ini, dimungkinkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa karena siswa belajar secara kelompok mengkontruksi konsep-konsep atau prinsip-prinsip
matematika yang akan dipelajari atas bimbingan guru sehingga siswa tidak lagi ditempatkan sebagai
individu yang pasif tanpa memahami apa yang telah dimilikinya
Dalam proses pembelajaran, penggunaan alat peraga jika dapat diterapkan sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran, dapat meningkatkan pemahaman dari hasil belajar siswa.
BAB III
PEMBAHASAN
Pada Observasi aktifitas guru pada Siklus I menghasilkan aktifitas pengamatan terhadap pembelajaran
matematika adalah 61,53 % hal ini berarti masih jauh dari pencapaian target yaitu mencapai
ketuntasan 85 % dan aktifitas siswa belajar di kelas baru mencapai 70% masih jauh dari target yang
diharapkan. Berdasarkan pada observasi pada siklus 1 maka pembelajaran dilanjutkan pada siklus II.
Para guru sepakat untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I. Adapun hal yang harus
diperbaiki untuk pelaksanaan pembelajaran siklus II adalah guru harus banyak memberikan motivasi
pada siswa. Menanamkan rasa percaya diri bahwa mereka mampu mengerjakan soal latihan dalam
LKS secara berkelompo dengan menggunakan alat peraga efektif dan evisien. Melalui cara demikian
siswa akan lebih banyak memperhatikan penjelasan guru yang pada akhirnya dapat menunjukan hasil
belajar siswa dalam konsep matematika.
Pada Observasi aktifitas guru pada pembelajaran Matematika kelas V baru mencapai
ketuntasan 79,92 %. Hali ini belum mencapau pada yang diharapkan dalam penelitian. Target yang
diharapkan adalah 85% dan aktivitas siswa belajar di kelas baru 80% masih jauh dari yang diharapkan
karena aktivitas tetap merekomendasikan untuk melakukan penelitian berdasarkan hasil observasi,
maka pembelajaran dilanjutkan ke siklus III dengan merencanakan perbaikan yang menekankan hal-
hal yang belum terlaksana pada siklus II. Adapun yang menjadi hasil perencanaan pada siklus III
adalah :
1. Menyiapkan RPP ( Rencana Perbaikan Pembelajaran )
2. Menyiapkan RPP Observasi Pembelajarna
3. Menyiapkan alat evaluasi siswa secara kelompok
Pada Observasi aktivitas guru maupun aktifitas siswa pada siklus III diperoleh data sudah tuntas
dan dapat mencapai target penelitian. Berdasarkan hasil Observasi dan evaluasi, maka penelitian
di hentikan pada siklus III karena indikator keberhasilan pada penelitian ini tetap tercapai.
Berdasarkan hasil penelitian proses pembelajaran yang berlansung sebanyak 3 (tiga) siklus,
yaitu siklus I, siklus II, siklus III. Tiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan sesuai dengan prosedur
penelitian dan berakhir setelah pelaksanaan siklus III karena telah mencapai indikator kinerja yang
telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil observasi siklus I, menunjukan bahwa penggunaan alat peraga
pembelajaran belum sempurna atau masih terdapat kekurangan-kekurangan yang masih harus
diperbaiki. Ketuntasan indikator keberhasilan dalam pembelajaran hanya mencapai 52 % dengan nilai
rata-rata 61,2. Rendahnya nilai siswa pada siklus I, disebabkan oleh beberapa hal yaitu siswa belum
terbiasa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media alat peraga dalam pembelajaran. Selain
itu belum terlaksananya semua komponen dai skenario pembelajaran. Kemudian penelitian
dilanjutkan penelitian siklus II.
Berdasarkan hasil observasi pada siklus II menunjukan bahwa penerapan alat peraga
pembelajaran sudah lebih baik dari sebelumnya Penelitian terus berupaya untuk menyempurnakan
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dengan jaring-jaring bangun ruang.
Kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I sudah dapat diperbaiki
Indikator keberhasilan sisiwa sudah mencapai 78% dengan nilai rata-rata 80 *. perbaikan
pembelajaran ini masih terus dilakukan pada siklus III karena masih ada satu kelompok yang belum
tuntas. Oleh karena itu diadakan perbaikan agar tujuan pembelajaran yang diharapkan daapat tercapai.
Berdasarkan observasi siklus III Perolehan nilai siswa sangat meningkat yaitu 3 (tiga)
kelompok mencapai 95, dan satu kelompok hanya 85. Dengan rata-rata 91. Hal ini berarti telah
mencapai indikator yang telah ditetapkan. Sedangkan hasil observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran semua langkah-langkah dalam skenario pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik
sesuai dengan yang diharapkan. Karena semua indikator telah tercapai makan penelitian dihentikan
sampai siklus II. Hasil Observasi kegiatan siklus I, Siklus II, Siklus III terjadi perubahan sikap pada
siswa yaitu siswa lebih termotivasi untuk belajar. Hal ini terlihat pada saat siswa kurang
memperlihatkan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, dan setelah selesai siklus III siswa
terlihat fokus memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru dengan peningkatan presentase dalam
proses pembelajaran.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa Kelas V SD
Negeri 17 Katobu dapat ditingkatkan melalui penggunaan alat peraga jaring-jaring bangun
ruang dalam pembelajaran.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014Asep Cell
 
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajarModul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajarNoviaNitaSriHambari
 
Media dan alat pembelajaran
Media dan alat pembelajaran  Media dan alat pembelajaran
Media dan alat pembelajaran abris24
 
Buku BSE Kelas 01 sd tematik 2 kegemaranku guru 2017
Buku BSE Kelas 01 sd tematik 2 kegemaranku guru 2017Buku BSE Kelas 01 sd tematik 2 kegemaranku guru 2017
Buku BSE Kelas 01 sd tematik 2 kegemaranku guru 2017FarahYudian
 
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar MengajarPeran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajaryazidramdhani1
 
Ppt media pembelajaran
Ppt media pembelajaranPpt media pembelajaran
Ppt media pembelajaranTuti Naryanti
 
B nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repairedB nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repairedIlham Muhit
 
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick untuk meningkatkan...
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick untuk meningkatkan...Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick untuk meningkatkan...
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick untuk meningkatkan...Linda Rosita
 
Contoh sistematika proposal ptk ut
Contoh sistematika proposal ptk utContoh sistematika proposal ptk ut
Contoh sistematika proposal ptk utAnshor jegong
 

Mais procurados (20)

Proposal ptk jadi
Proposal ptk jadiProposal ptk jadi
Proposal ptk jadi
 
Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014
 
Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3
 
Pkp Metode jigsaw
Pkp Metode  jigsawPkp Metode  jigsaw
Pkp Metode jigsaw
 
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajarModul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
 
Media dan alat pembelajaran
Media dan alat pembelajaran  Media dan alat pembelajaran
Media dan alat pembelajaran
 
MEDIA PEMBELAJARAN
MEDIA PEMBELAJARANMEDIA PEMBELAJARAN
MEDIA PEMBELAJARAN
 
Proposal ptk ddy
Proposal ptk ddyProposal ptk ddy
Proposal ptk ddy
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Skripsi matematika dari pdf
Skripsi matematika dari pdfSkripsi matematika dari pdf
Skripsi matematika dari pdf
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Ptk ips kelas ii
Ptk ips kelas iiPtk ips kelas ii
Ptk ips kelas ii
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Buku BSE Kelas 01 sd tematik 2 kegemaranku guru 2017
Buku BSE Kelas 01 sd tematik 2 kegemaranku guru 2017Buku BSE Kelas 01 sd tematik 2 kegemaranku guru 2017
Buku BSE Kelas 01 sd tematik 2 kegemaranku guru 2017
 
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar MengajarPeran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
 
Ptk ru
Ptk ruPtk ru
Ptk ru
 
Ppt media pembelajaran
Ppt media pembelajaranPpt media pembelajaran
Ppt media pembelajaran
 
B nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repairedB nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repaired
 
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick untuk meningkatkan...
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick untuk meningkatkan...Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick untuk meningkatkan...
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick untuk meningkatkan...
 
Contoh sistematika proposal ptk ut
Contoh sistematika proposal ptk utContoh sistematika proposal ptk ut
Contoh sistematika proposal ptk ut
 

Destaque

Bel lucia resumo
Bel   lucia resumoBel   lucia resumo
Bel lucia resumoLúcia Maia
 
Proposta 41238-130000055073-5026603
Proposta 41238-130000055073-5026603Proposta 41238-130000055073-5026603
Proposta 41238-130000055073-5026603Ludmila Moreira
 
BE PROACTIVE - ARISE ROBY
BE PROACTIVE - ARISE ROBYBE PROACTIVE - ARISE ROBY
BE PROACTIVE - ARISE ROBYArise Roby
 
Mouse settings
Mouse settings Mouse settings
Mouse settings Cole_Hart
 

Destaque (6)

Bel lucia resumo
Bel   lucia resumoBel   lucia resumo
Bel lucia resumo
 
1572 alfabeto
1572 alfabeto1572 alfabeto
1572 alfabeto
 
Proposta 41238-130000055073-5026603
Proposta 41238-130000055073-5026603Proposta 41238-130000055073-5026603
Proposta 41238-130000055073-5026603
 
BE PROACTIVE - ARISE ROBY
BE PROACTIVE - ARISE ROBYBE PROACTIVE - ARISE ROBY
BE PROACTIVE - ARISE ROBY
 
Vozes mutantes tci (pedro ernesto stilpen e lázaro sanches de oliveira)
Vozes mutantes   tci (pedro ernesto stilpen e lázaro sanches de oliveira)Vozes mutantes   tci (pedro ernesto stilpen e lázaro sanches de oliveira)
Vozes mutantes tci (pedro ernesto stilpen e lázaro sanches de oliveira)
 
Mouse settings
Mouse settings Mouse settings
Mouse settings
 

Semelhante a Karya ilmiah

Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
 
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.docx
Strategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.docxStrategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.docx
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.docxZukét Printing
 
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.pdf
Strategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.pdfStrategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.pdf
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.pdfZukét Printing
 
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...Pipit Wijaya
 
Contoh PTK Bab I - V
Contoh PTK Bab I - VContoh PTK Bab I - V
Contoh PTK Bab I - VEman Syukur
 
Laporan Best Practice novi.docx
Laporan Best Practice novi.docxLaporan Best Practice novi.docx
Laporan Best Practice novi.docxNoviawidiAstuti3
 

Semelhante a Karya ilmiah (20)

Makalah seminar
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminar
 
Peer Tutor
Peer TutorPeer Tutor
Peer Tutor
 
Karil Muhamad Syahril
Karil Muhamad SyahrilKaril Muhamad Syahril
Karil Muhamad Syahril
 
laporan Ptk destri saragih merangin
laporan Ptk destri saragih meranginlaporan Ptk destri saragih merangin
laporan Ptk destri saragih merangin
 
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
 
Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.docx
Strategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.docxStrategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.docx
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.docx
 
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.pdf
Strategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.pdfStrategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.pdf
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.pdf
 
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
 
Contoh PTK Bab I - V
Contoh PTK Bab I - VContoh PTK Bab I - V
Contoh PTK Bab I - V
 
Makalah mat
Makalah matMakalah mat
Makalah mat
 
Pkp wa boy
Pkp wa boyPkp wa boy
Pkp wa boy
 
Pkp wa boy
Pkp wa boyPkp wa boy
Pkp wa boy
 
Pkp wa boy
Pkp wa boyPkp wa boy
Pkp wa boy
 
Bab i ii ptk
Bab i ii ptkBab i ii ptk
Bab i ii ptk
 
Laporan Best Practice novi.docx
Laporan Best Practice novi.docxLaporan Best Practice novi.docx
Laporan Best Practice novi.docx
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mais de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Karya ilmiah

  • 1. KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Wr. Wb Alhamdulillahirabbil Alamin, puki dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Zat yang maha sempurna, shalawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa kebenaran. Penulis membuat karya Ilmiah dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika siswa tentang materi jaring-jaring bangun ruang melalui penggunaan alat peraga pembelajaran kelas V SD Negeri 17 Katobu” untuk salah satu syarat kelengkapan nilai tugas mata kuliah teknik menulis karya ilmiah. penulis sadar masih banyak kekurangan, keterbatasan dengan segala rintangan yang dihadapi dalam penyusunan karya ilmiah ini, namun penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk tetap semangat menyelesaikannya. Untuk itu segala saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. pada kesempatan yang haru ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tulus atas semua bantuan, dorongan semangat dan kerja sama yang baik secara lansung maupun tidak lansung kepada keluarga, suami dan anak-anakku. Serta Bapak AGUSTAN, S.Si., M.Si selaku Tutor dan pembimbing mata kuliah teknik menulis karya ilmiah serta teman-teman seperjuanganku khususnya di pokjar lohia serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Akhirnya penulis berharap semoga karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya, Aamiin Wassalamu Alaikum Wr. Wb. Raha, 2014 Penulis
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran, dapat dinilai dari proses yang diperoleh siswa pada setiap akhir pelajaran. Seorang siswa dapat dikatakan tuntas atau berhasil apabila siswa tersebut memperoleh nilai diatas Kriteria Ketentuan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah. Pemahaman siswa Kelas V SD Negeri 17 Katobu pada materi jaring-jaring bangun ruang hanya tiga belas orang siswa yang memperoleh nilai diatas KKM 70 yang telah ditetapkan oleh sekolah. Beberapa penyebab rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang dilakukan guru pada materi jaring-jaring bangun ruang masih bersifat abstrak sehingga siswa sukar membedakan sisi pada bangun ruang. Penggunaan alat peraga yang kurang maksimal, proses pembelajaran masih didominasi oleh guru, rendahnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Matematika, cara mengajar guru terlalu abstrak, dan siswa kurang dilibatkan dalam menggali pengetahuan awal tentang pembelajaran matematika. Dari Identivikasi masalah diatas, yang menjadi fokus untuk segera diadakan perbaikan pembelajaran adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dan rendahnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran. Alasan mengapa masalah ini menjadi fokus diadakan perbaikan pembelajaran adalah untuk menghasilkan prestasi belajar siswa yang berkualitas. Beberapa faktor timbulnya masalah dari hasil analisis yang diperoleh melalui observasi teman sejawat selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut : suasana kelas yang kurang menyenangkan akibat sikap guru yang kurang otoriter, penjelasan guru yang kurang dimengerti siswa, siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran, penggunaan media alat peraga oleh guru kurang efektif dan efisien. Rahmanelli ( 2005 : 237) Mengatakan bahwa anak terlibat, mengalami sendiri, dan ikut serta dalam proses pembelajaran maka hasil belajar siswa akan lebih baik. Disamping itu pelajaran akan lebih lama diserap dalam ingatan siswa. Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika yang sangat mungkin terjadi jika siswa tidak memahami konsep yang merupakan objek-bjek dalam pembelajaran matematika. Berbagai usaha pembaharuan kurikulum, perbaikan sistem pengajaran, peningkatan kualitas kemampuan guru, dan lain sebagainya merupakan suatu upaya kearah peningkatan mutu pembelajaran. Banyak hal yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah mengadakan perbaikan pembelajaran. Kelebihan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika adalah dapat membantu guru menjelaskan hal yang bersifaat abstrak menjadi lebih konkret sehingga memudahkan siswa untuk belajar.
  • 3. Berdasarkan temuan-temuan menjadi pokok permasalahan siswa tentang jaring-jaring bangun ruang, maka peneliti melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa tentang materi jaring – jaring bangun ruang melalui Penggunaan Alat Peraga Pembelajaran pada Kelas V SDN 17 Katobu. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah dengan penggunaan alat peraga pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar pada bidang studi matematika mengenai materi jaring-jaring bangun ruang di Kelas V SD Negeri 17 Katobu, Kecamatan Batalaiworu ? C. Tujuan Tujuan Perbaikan Pembelajaran adalah : 1. meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaranMatematika pada materi jaring-jaring bangun ruang. 2. Mengetahui apakah dengan penggunaan alat peraga berbagai bentuk bangun ruang sebagai media pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa. D. Manfaat Manfaat perbaikan adalah : 1. Bagi Siswa, dapat meningkatkan pemahaman peningkatan siswa dalam pembelajaran Matematika mengenai materi jaring-jaring bangun ruang sehingga hasil belajarnya meningkat. 2. Bagi Guru, sebagai pedoman untuk melaksanakan pembelajaran dan dapat mengoptimalkan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika. 3. Bagi Sekolah, meningkatkan hasil belajar matematika serta meningkatkan citra sekolah di mata masyarakat. 4. Bagi Peneliti, dapat dijadikan sebagai masukan yang berharga untuk melaksanakan penelitian kelas di masa yang akan datang.
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Matematika Matematika adalah ilmu logika tentang bentuk susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lain. Matematika dapat di bagi dalam tiga bidang yaitu : aljabar, analisis dan geometri. James dalam Rusffendi (1993:27) menyatakan bahwa matematika bukanlah pengetahuan menyendiri, tetapi matematika membantu masalah sosial, ekonomi, dan alam. Dalam pembelajaran matematika perlu memperhatikan objek-objek matematika yaitu, fakta, konsep, dan prinsip. Konsep matematika yang harus disajikan oleh guru harus diberikan dengan pengertian (suherman,1992:183). Dari pendapat tersebut, maka semua yang dipelajari siswa harus dipahami terlebih dahulu sebelum sampai pada latihan yang sifatnya mengasah otak dan melatih keterampilan. Oleh karena itu, berbagai metode dapat dikombinasikan dalam mengajar konsep. 2. Pengertian Belajar Mengajar Ahli pendidikan modern merumuskan pengertian belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seorang siswa yang dinyatakan dalam car4a-cara bertingkah laku. Pengalaman itu misalnya dari tidak tidak tahu menjadi tahu, (Abu Ahmadi, 1992:29). Sudjana (1998:28) mendefenisikan bahwa belajar adalah suatu proses yang di tandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat di tunjukan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya pada diri siswa. slamet (1988:30) mendefenisikan bahwa mengajar adalah sebagai usaha bimbingan kepada siswa dalam proses belajar. Hal ini menunjukan bahwa yang aktif dan yang mengalami proses belajar adalah siswa, sementara guru yang membimbing dan menunjukkan jalan dengan memperhintungkan kepribadian siswa. Proses belajar mengajar merupakan sebuah proses interaksi yang menghimpun sejumlah nilai (norma) yang merupakan substansi, sebagai medium antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan dalam proses belajar mengajar terdapat dua kegiatan yakni : kegiatan guru dan kegiatan siswa. Guru mengajar dengan gaya-gayanya sendiri dan siswa belajar dengan gayanya sendiri. Sebagai guru harus memahami gaya-gaya belajar siswanya sehingga kerelevansian natara gaya-gaya mengajar guru dan siswa akan memudahkan guru menciptakan interaksi edukatif dan kondusif. Pendidikan Modern menghedanki siswa lebih aktif dalam kegiatan edukatif. Guru bertindak sebagia fasilitator dan pembimbing sedangkan siswa aktif dalam belajar. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan proses belajar mengjar seperti memahami prinsip-prinsip belajar mengajar menyiapkan bahan dan sumber belajar, memilih metode yang tepat, menyiapkan alat bantu pengajaran, memilih pendekatan dan mengadakan evaluasi. Dari semua komponen tersebut dapat terlaksana dengan baik maka akan tercapai tujuan yang telah di tetapkan.
  • 5. Berdasarkan devinisi para ahli tersebut peneliti berkesimpulan bahwa belajar mengajar adalah suatu proses interaksi belajang mengajar yang dilakukan oleh guru kepada siswa yang melibatkan semua komponen dalam sisten pengajaran sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 3. Pengertian alat peraga pembelajaran Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau gambar. Secara khusus kata tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari satu sumber kepada penerima dikaitkan dengan pembelajara, media dimaknai sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan mencegah terjadiny verbalisme pada diri siswa. Pembelajaran yang verbalisme akan membosankan siswa, sebaliknya pembelajaran akan lebih menarik bila siswa gembira atau senang pada saat belajar karena mereka merasa tertarik dan mengerti apa yang dipelajarinya (usman 2002 : 31). Alat peraga dalam hal ini sebagai alat bantu pembelajaran matematika untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Secara khusus alat peraga adalah benda-benda konret yang merupakan model dari ide- ide matematika dan benda-benda konkrit untuk penerapan matematika. Pendayagunaan alat peraga matematika dapat dilakukan dengan memanfaatkan lingkungan seperti manusia dan benda-benda yang mudah diperoleh disekitar siswa. Misalnya kue, buah-buahan, biji-bijian, gula-gula, dan benda- benda lain yang sudah di desain. Alat peraga matematika adalah seperangkat benda konkrit yang dirancang, dibuat, di himpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep dalam matematika. Jika ditinjau dari fungsinya, alat peraga berfungsi untuk memberikan motifasi belajar, memberikan variasi dalam pembelajaran, mempengaruhi daya abstrak, serta memperkenalkan dan meningkatkan pengertian konsep dan fakta. Dengan demikian dalam proses pembelajaran yang menggunakan media alat peraga dapat memperagakan fakta, konsep dan prinsip agar tampak lebih nyata. Dewasa ini istilah peraga mulai dipopulerkan dengan istilah media. Media berarti perantara atau pengatur. Sadiman (1996 : 6) yang mengutip pendapat Gagne mendefinisikan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar Rusfendi (1993 : 141) menyatakan bahwa media merupakan alat bantu untuk mempermudah siswa memahami konsep matematika. Alat bantu ini dapat berwujud benda konkret seperti batu-batuan dan biji-bijian. Berdasarkan kutipan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media alat peraga bentuk bangun ruang dalam pembelajaran matematika dapat membantu guru menjelaskan hal yang bersifat abstrak menjadi lebih konkrit sehingga siswa mudah belajar matematika khususnya pada materi jaring-jaring bangun ruang. Namun dalam melaksanakan pembelajaran guru hendaknya
  • 6. memilih dan menggunakan media yang cocok untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, sehingga siswa terlibat secara fisik, mental, sosial dalam pembelajaran. 4. Hasil belajar Hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang bukan hanya mengingat akan tetapi mengalami secara lansung. Sudjana (1989 : 9) belajar didefikinsiakn sebagai Interaksional dimana pribadi menjangkau wawasan-wawasan baru. selanjutnya peranan hasil belajar menurut Harahab (dalam Abidin 2004 : 2) yaitu : a. hasil belajar berperan memberikan informasi tentang kemajuan belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dalam jagka waktu terntentu b. untuk mengetahui keberhasilan komponen-komponen pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan c. Hasil belajar memberikan bahan pertimbangan apakah siswa diberikan program perbaikan, pengayaan atau melanjutkan pada program pengajaran berikutnya. d. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang mengalami kegagalan dalam suatu program bahan pembelajaran e. Untuk keperluan supervise bagi kepala sekolah dan pengawas agar guru lebih berkopeten Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika dapat diartikan sebagai pemahaman dan penguasaan bahan matematika yang ditunjukan oleh perubahan sikap. B. Kerangka Berpikir Untuk memperoleh hasil belajar matematika yang optimal diperlukan media alat peraga pembelajaran. Penggunaan media alat peraga ini, dimungkinkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena siswa belajar secara kelompok mengkontruksi konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika yang akan dipelajari atas bimbingan guru sehingga siswa tidak lagi ditempatkan sebagai individu yang pasif tanpa memahami apa yang telah dimilikinya Dalam proses pembelajaran, penggunaan alat peraga jika dapat diterapkan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran, dapat meningkatkan pemahaman dari hasil belajar siswa.
  • 7. BAB III PEMBAHASAN Pada Observasi aktifitas guru pada Siklus I menghasilkan aktifitas pengamatan terhadap pembelajaran matematika adalah 61,53 % hal ini berarti masih jauh dari pencapaian target yaitu mencapai ketuntasan 85 % dan aktifitas siswa belajar di kelas baru mencapai 70% masih jauh dari target yang diharapkan. Berdasarkan pada observasi pada siklus 1 maka pembelajaran dilanjutkan pada siklus II. Para guru sepakat untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I. Adapun hal yang harus diperbaiki untuk pelaksanaan pembelajaran siklus II adalah guru harus banyak memberikan motivasi pada siswa. Menanamkan rasa percaya diri bahwa mereka mampu mengerjakan soal latihan dalam LKS secara berkelompo dengan menggunakan alat peraga efektif dan evisien. Melalui cara demikian siswa akan lebih banyak memperhatikan penjelasan guru yang pada akhirnya dapat menunjukan hasil belajar siswa dalam konsep matematika. Pada Observasi aktifitas guru pada pembelajaran Matematika kelas V baru mencapai ketuntasan 79,92 %. Hali ini belum mencapau pada yang diharapkan dalam penelitian. Target yang diharapkan adalah 85% dan aktivitas siswa belajar di kelas baru 80% masih jauh dari yang diharapkan karena aktivitas tetap merekomendasikan untuk melakukan penelitian berdasarkan hasil observasi, maka pembelajaran dilanjutkan ke siklus III dengan merencanakan perbaikan yang menekankan hal- hal yang belum terlaksana pada siklus II. Adapun yang menjadi hasil perencanaan pada siklus III adalah : 1. Menyiapkan RPP ( Rencana Perbaikan Pembelajaran ) 2. Menyiapkan RPP Observasi Pembelajarna 3. Menyiapkan alat evaluasi siswa secara kelompok Pada Observasi aktivitas guru maupun aktifitas siswa pada siklus III diperoleh data sudah tuntas dan dapat mencapai target penelitian. Berdasarkan hasil Observasi dan evaluasi, maka penelitian di hentikan pada siklus III karena indikator keberhasilan pada penelitian ini tetap tercapai. Berdasarkan hasil penelitian proses pembelajaran yang berlansung sebanyak 3 (tiga) siklus, yaitu siklus I, siklus II, siklus III. Tiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan sesuai dengan prosedur penelitian dan berakhir setelah pelaksanaan siklus III karena telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil observasi siklus I, menunjukan bahwa penggunaan alat peraga pembelajaran belum sempurna atau masih terdapat kekurangan-kekurangan yang masih harus diperbaiki. Ketuntasan indikator keberhasilan dalam pembelajaran hanya mencapai 52 % dengan nilai rata-rata 61,2. Rendahnya nilai siswa pada siklus I, disebabkan oleh beberapa hal yaitu siswa belum terbiasa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media alat peraga dalam pembelajaran. Selain itu belum terlaksananya semua komponen dai skenario pembelajaran. Kemudian penelitian dilanjutkan penelitian siklus II.
  • 8. Berdasarkan hasil observasi pada siklus II menunjukan bahwa penerapan alat peraga pembelajaran sudah lebih baik dari sebelumnya Penelitian terus berupaya untuk menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dengan jaring-jaring bangun ruang. Kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I sudah dapat diperbaiki Indikator keberhasilan sisiwa sudah mencapai 78% dengan nilai rata-rata 80 *. perbaikan pembelajaran ini masih terus dilakukan pada siklus III karena masih ada satu kelompok yang belum tuntas. Oleh karena itu diadakan perbaikan agar tujuan pembelajaran yang diharapkan daapat tercapai. Berdasarkan observasi siklus III Perolehan nilai siswa sangat meningkat yaitu 3 (tiga) kelompok mencapai 95, dan satu kelompok hanya 85. Dengan rata-rata 91. Hal ini berarti telah mencapai indikator yang telah ditetapkan. Sedangkan hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran semua langkah-langkah dalam skenario pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Karena semua indikator telah tercapai makan penelitian dihentikan sampai siklus II. Hasil Observasi kegiatan siklus I, Siklus II, Siklus III terjadi perubahan sikap pada siswa yaitu siswa lebih termotivasi untuk belajar. Hal ini terlihat pada saat siswa kurang memperlihatkan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, dan setelah selesai siklus III siswa terlihat fokus memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru dengan peningkatan presentase dalam proses pembelajaran. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa Kelas V SD Negeri 17 Katobu dapat ditingkatkan melalui penggunaan alat peraga jaring-jaring bangun ruang dalam pembelajaran.