SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 12
Baixar para ler offline
Volume 1 Nomor 1
Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu
Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 23
EFEKTIFITAS METODE JARIMATIKA DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PERKALIAN BAGI ANAK KESULITAN BELAJAR
(Single Subject Research di Kelas V SDN 24 Aie Angek Sijunjung)
Oleh:
Sandra Elita
Abstract: The aim of the research is to improve low student’s multiple ability especially (6-
9) by using jarimatika method. The reserch uses single subject research (SSR) with A-B
design. The subject is the student who gets difficulties in studying X. The behavior’s target
is the student' value in doing the task given. Condition A is Baseline, that is the first
condition of student multiple ability before action given. In this baseline condition, he
cannot do the task in big numbers (6-9). Condition B, on the other hand, is the
intervension, tiven. The technique of the collecting the data is done through written
procedure directly. It is made in a form prepared. The the data is formulated in a chart.
The result of the research shows that the student’s multiplication ability is increase after
using jarimatika method. It can be see from baseline fase (A) is done. The student gets (0)
from 20 questions given, after giving intervantion (B). That is teaching multiple by using
jarimatika method, student is able to do all 20 questin correctly. So, it can be conclude
that jarimatika method is effectife to improve low student’s multiplication ability.
Therefore, it is suggested to applly jarimatika method.
Kata-kata kunci: Metode jarimatika; kemampuan perkalian; anak kesulitan
belajar
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang harus dikuasai anak
dan juga sangat berguna bagi siswa dalam kehidupannya sehari-hari. Matematika
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu, juga berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan bilangan dan simbol-simbol, serta
pemikiran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari. Sri Subarinah (2006:1) mengemukakan bahwa ”matematika yang
merupakan ilmu deduktif, aksiomatik, formal, hirarkis, abstrak, bahasa simbol yang padat
arti adalah sebuah sistem matematika. Sistem matematika berisikan model-model yang
dapat digunakan untuk mengatasi persoalan-persoalan nyata. Manfaat lainnya adalah dapat
membentuk pola pikir orang yang mempelajarinya menjadi pola pikir matematis yang
sistematis, logis, kritis dengan penuh kecermatan. Oleh sebab itu matematika sangat perlu
dipahami dan dikuasai oleh Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit bagi kebanyakan siswa,
terutama bagi anak kesulitan belajar matematika. Menurut Syaiful (2002:201)
Volume 1 Nomor 1
Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu
Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 24
mengungkapkan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi di mana anak didik tidak
dapat belajar secara wajar disebabkan adanya ancaman, hambatan, dan gangguan dalam
belajar. Sedangkan Mulyono (2003:9) menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu
kekurangan dalam satu atau lebih bidang akademik baik dalam mata pelajaran yang spesifik
seperti membaca, menulis dan matematika atau dalam berbagai keterampilan yang sifatnya
lebih umum seperti mendengarkan, berbicara, dan berpikir. Berdasarkan hasil studi
pendahuluan peneliti di kelas V Sekolah Dasar Negeri 24 Aie Angek Sijunjung, ditemukan
seorang siswa dari 26 siswanya yang mengalami kesulitan belajar matematika terutama
dalam menyelesaikan operasi perkalian 1 sampai 9. Perkalian merupakan salah satu operasi
hitung dalam pelajaran matematika. Menurut Mangatur Sinaga (2006:18) ”Perkalian adalah
penjumlahan berulang dengan angka yang sama”. Sedangkan arti perkalian menurut M.
Khafid dan Suyati (2004:72) ”Perkalian merupakan penjumlahan berulang”. Heruman
(2007:26) menjelaskan perkalian merupakan operasi matematika yang mengalikan satu
angka dengan angka lainnya sehingga menghasilkan suatu nilai tertentu yang pasti, simbol
untuk operasi perkalian adalah tanda silang (x). Sedangkan John A. Van De Walle
(2008:161) menjelaskan bahwa perkalian merupakan bagian dari pembagian dan biasanya
diajarkan secara terpisah.
Berdasarkan hasil asesmen terhadap kemampuan anak menyelesaikan perkalian 1
sampai 9 yang dilakukan melalui tes diketahui bahwa: anak belum bisa menyelesaikan soal
perkalian yang angkanya besar misalnya (6 sampai 9). Apalagi angka pengalinya tidak
berurut (misalnya pada perkalian 6x9, 6x4 dan seterusnya). Sedangkan berdasarkan
kemampuan anak terhadap bilangan matematika lainnya diketahui bahwa: anak sudah
mengenal angka 1 sampai 100, bisa mengurutkan bilangan dari kecil ke besar dan
sebaliknya, bisa melakukan penjumlahan, pengurangan, bisa melakukan penjumlahan
berulang dan anak sudah bisa mengoperasikan perkalian 1 s/d 5. Namun operasi perkalian 6
s/d 10 anak belum bisa menyelesaikan soal dengan baik dan benar. Padahal dalam
Kurikulum KTSP untuk pelajaran matematika (perkalian) dasar ini sudah diajarkan waktu
kelas II, namun sampai anak kelas V ini ternyata kemampuan perkalian anak masih rendah.
Hasil pengamatan langsung terhadap anak (X) menyelesaikan operasi perkalian
dengan menghitung jari-jari tangan dan kaki sehingga kalau bilangannya besar anak
menjadi kesulitan. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas dan hasil rapor anak
diketahui bahwa pada mata pelajaran lainnya seperti Bahasa Indonesia, PPKn, IPA, IPS
Volume 1 Nomor 1
Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu
Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 25
yang lainnya tidak mengalami masalah (hasil belajarnya tuntas karena di atas KKM).
Tulisan anak bagus, membaca sudah lancar, hanya pada mata pelajaran matematika anak
belum tuntas terutama pada perkalian yang angkanya banyak. Anak kesulitan melakukan
perkalian, karena kebiasaan anak melakukan perkalian dengan cara menjumlah berulang
dan dibantu dengan jari tangan dan kaki. Sehingga bila ada perkalian yang angkanya banyak
anak kesulitan akhirnya isinya asal dibuatnya saja. Hal hasil nilai mata pelajaran khususnya
matematikanya di bawah KKM (55). Dalam belajar matematika anak kurang betah dalam
kelas (sering minta izin ke luar), anak tidak memiliki buku pegangan (karena faktor
ekonomi). Anak tidak/jarang mengulang pelajaran di rumah (tugas rumah jarang dibuat
anak) hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian orang tua terhadap anak.
Usaha yang dilakukan guru selama ini dari hasil wawancara dengan guru kelasnya
dalam mengatasi kesulitan anak menyelesaikan soal perkalian ini adalah dengan melakukan
penjumlahan secara berulang dengan media lidi dengan cara menuliskan angka yang sama
secara berulang sesuai dengan lidi yang sudah dikelompokkan. Disamping itu dalam
pembelajaran guru memberikan materi pelajaran matematika (perkalian) dengan cara
menuliskan soal di papan tulis dan bersama-sama dengan siswa menyelesaikan soal
tersebut, setelah itu siswa disuruh membuat latihan. Guru juga telah menggunakan metode
yang bervariasi, melakukan teka-teki hitungan perkalian dengan permainan dan sebagainya.
Ternyata usaha yang dilakukan guru belum mendatangkan hasil yang diharapkan.
Berdasarkan kenyataan-kenyataan yang didapatkan, peneliti mencoba untuk
meningkatkan kemampuan perkalian dengan menggunakan metode jarimatika. Septi Peni
Wulandani (2008:5), ”jaritmatika adalah salah satu metoda berhitung (operasi Kali-Bagi-
Tambah-Kurang) dengan menggunakan jari-jari tangan. Jarimatika dalam perkalian 6 s/d
10 menurut Septi Peni Wulandani (2008: 11 )adalah:
Gambar 1. Bentuk angka jarimatika perkalian bilangan 6 s/d 10
Lebih lanjut Lisa Puspitasari (2010:4) menjelaskan bahwa kelebihan metode
jarimatika ini dibandingkan dengan metode lain adalah jarimatika lebih menekankan pada
Volume 1 Nomor 1
Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu
Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 26
penguasaan konsep terlebih dahulu baru ke cara cepatnya, sehingga anak-anak menguasai
ilmu secara matang. Selain itu metode ini disampaikan secara fun, sehingga anak-anak akan
merasa senang dan gampang bagaikan "tamasya belajar". Mempelajarinya pun sangat
mengasyikkan, karena jarimatika tidak membebani memori otak dan “alat”nya selalu
tersedia. Bahkan saat ujian kita tidak perlu khawatir “alat”nya akan disita atau ketinggalan
karena alatnya adalah jari tangan kita sendiri. Dengan demikian, melihat keterbatasan dan
kesulitan anak, metode jarimatika ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan perkalian
yang sedang dibelajarkan. Dengan beberapa manfaat dan kelebihan dari metode jarimatika
di atas, maka penulis memahami bahwa metode jarimatika ini sangat cocok diberikan untuk
anak yang mengalami kesulitan belajar matematika, terutama dalam menyelesaikan
hitungan perkalian.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis mengangkat sebuah penelitian
dengan pendekatan Single Subject Research (SSR) dengan judul “Efektivitas Metode
jarimatika dalam Meningkatkan Kemampuan Perkalian pada Anak Kesulitan Belajar di
SDN 24 Aie Angek Sijunjung. Rumusan permasalahan penelitian ini: ”Apakah efektif
metode jarimatika dalam meningkatkan kemampuan perkalian pada anak kesulitan belajar
kelas V di SDN 24 Aie Angek Sijunjung ?” Sedangkan penelitian ini adalah untuk
membuktikan efektivitas metode jarimatika dalam meningkatkan kemampuan perkalian
pada anak kesulitan belajar kelas V di SDN 24 Aie Angek Sijunjung.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Single Subject Research (SSR). Bentuk SSR yang
digunakan adalah desain A – B yang terdiri dari A sebagai phase Baseline (kondisi awal)
dan B sebagai phase Intervensi (perlakuan). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel terikat (target behavior) penelitian ini adalah
kemampuan perkalian. Yakni: anak mampu menyelesaikan perkalian 6 sampai 9 secara
tidak berurutan dengan benar dari nilai yang diperoleh anak. Sedangkan variabel bebas
(intervensi) yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode jarimatika. Subjek
penelitian adalah seorang anak kesulitan belajar yang beridentitas X, jenis kelamin laki-laki
usia 12 tahun yang duduk di kelas V SDN 24 Aie Angek Sijunjung.
Data dikumpulkan oleh peneliti melalui tes tulisan. Pada tes tulisan ini anak
menyelesaikan operasi perkalian 6 sampai 9 satu angka dengan satu angka. Adapun alat
Volume 1 Nomor 1
Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu
Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 27
pengumpul datanya berupa soal perkalian. Setelah itu dibuat format pengumpulan datanya.
Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis visual grafik (Visual Analisis of Grafik
Data), yaitu dengan cara memplotkan data-data ke dalam grafik, kemudian data tersebut
dianalisis berdasarkan komponen-komponen pada setiap kondisi (A dan B). Analisis
dilakukan dalam kondisi dan antar kondisi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis visual dan grafik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat kemampuan
anak kesulitan belajar (X) kelas V di SDN 24 Aie Angek Sijunjung dalam menyelesaikan
soal perkalian (6 sampai 9 berjumlah 20 buah soal. Kondisi baseline dimulai dari Senin
tanggal 26 Maret sampai Rabu 4 April 2012. Kondisi treatment dimulai dari tanggal 9 April
sampai 23 April 2012.
1. Analisis Dalam Kondisi
Kondisi baseline dilakukan lima kali pengamatan. Data diperoleh bervariasi
namun stabil (menetap) dengan nilai yang sangat rendah (0). Artinya kemampuan anak
menyelesaikan soal perkalian masih dalam kategori di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) yaitu: 55. Sedangkan pada kondisi intervensi dengan memberikan perlakuan
dengan metode jarimatika kemampuan anak menyelesaikan soal perkalian cenderung
meningkat tajam dan anak sudah mampu menyelesaikan soal dengan benar. Hal ini
dikarenakan setelah anak memahami cara perkalian dengan jarimatika, secara sendirinya
anak bisa menyelesaikan perkalian yang diberikan. Kondisi Baseline dan Intervensi
dapat dilihat sebagai berikut:
Grafik 1. Panjang Kondisi Baseline dan Intervensi
Volume 1 Nomor 1
Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu
Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 28
Memperkirakan arah dalam kemampuan anak menyelesaikan soal perkalian 6
sampai 9 pada kondisi A garis arah kecenderungan menunjukkan perubahan yang
stabil, Sedangkan B terdapat kenaikan yang bervariasi, dapat dilihat sebagai berikut:
Grafik 2. Arah kecenderungan Data
Keterangan:
= titik data
= garis pemisah antara baseline dan treatment
= garis mid date
= garis mid rate
= garis split middle
Stabilitas kecenderungan kondisi baseline (A) garis data cenderung dan mendatar ( ),
Sedangkan pada kondisi treatment (B) setelah diberikan metode jarimatika garis data
cenderung meningkat ( ) yang diartikan bahwa ada peningkatan maka dimaknai positif,
dan data variabel.
Volume 1 Nomor 1
Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu
Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 29
Keterangan
= mean level
= level atas
= level bawah
Di samping itu, rangkuman hasil analisis dalam kondisi sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Visual Analisis dalam Kondisi
Kondisi Baseline (A) Treatmen (B)
1. Panjang kondisi 5 7
2. Arah kecenderungan
( = ) ( + )
3. Stabilitas kecenderungan
Stabil
100%
Tidak stabil
0%
Kondisi Baseline (A) Treatmen (B)
4. Jejak data dalam
kecenderungan
( =) (+)
5. Stabilitas tingkat dan range Stabil
(0 – 0)
Variabel
(30 – 100)
6. Level Perubahan (0 – 0)
(0)
(100 – 30)
(+70)
2. Analisis Antar Kondisi
Hasil dari analisis antar kondisi sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Analisis Antar Kondisi Kemampuan Perkalian Anak
Kondisi B : A
1. Perbandingan kondisi B/A
(2:1)
2. Jumlah variabel yang berubah 1
3. Perubahan dalam arah kecenderungan
(=) (+)
Volume 1 Nomor 1
Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu
Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 30
4. Perubahan dalam arah kestabilan Stabil ke variabel
5. Perubahan dalam tingkat ( 30 - 0 )
(30)
6. Persentase overlope 0%
3. Pembuktian Hipotesis
Berdasarkan analisis data tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa kemampuan
perkalian anak dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode jarimatika. Hal ini
membuktikan bahwa hipotesis penelitian ini diterima. Adapun hipotesis tersebut adalah
kegiatan metode jarimatika efektif meningkatkan kemampun perkalian anak kesulitan
belajar kelas V SDN 24 Aie Angek Sijunjung.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data terbukti bahwa kemampuan perkalian anak kesulitan
belajar kelas V SDN 24 Aie Angek Sijunjung terutama dalam menyelesaikan perkalian 6
sampai 9 sebanyak 20 soal dapat ditingkatkan dengan melaksanakan metode jarimatika. Hal
ini terbukti dari hasil grafik data yaitu pada arah kecenderungan kondisi (A) baseline
jumlah jawaban yang benar dikerjakan anak sampai pada pengamatan kelima hanya
memperoleh nilai nol (0). Sedangkan pada kondisi (B) setelah diberikan intervensi
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode jarimatika selama 30 menit arah
kecenderungan kemampuan perkalian anak mengalami peningkatan dibandingkan dengan
pada kondisi baseline. Pada pelaksanaan pembelajaran, sebelum diberikan dengan metode
jarimatika, untuk memotivasi anak belajar sehubungan dengan penggunaan jari-jari ini
peneliti menerapkan konsep jarimatika dengan nyanyian. Dengan bantuan nyanyian ini,
anak diberi konsep tentang penggunaan jari dalam menyelesaikan operasi hitung. Hasilnya
terlihat pada pengamatan ke enam, (setelah intervensi) nilai kemampuan perkalian anak
adalah 30, hari ketujuh meningkat menjadi 55, pengamatan kedelapan menjadi 60,
pengamatan kesembilan memperoleh nilai 90, pengamatan kesepuluh sampai keduabelas
nilai kemampuan perkalian anak sudah maksimal mencapai 100, berarti semua soal (20)
buah telah bisa dijawab anak dengan benar.
Pelajaran matematika terutama perkalian merupakan sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari, karena dengan memahami perkalian dapat mempermudah
Volume 1 Nomor 1
Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu
Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 31
perhitungan yang terjadi dalam berinteraksi dengan orang lain. Misalnya: menentukan
berapa kali suatu pekerjaan dilakukan baru bisa mendatangkan hasil tertentu dan lain
sebagainya. Di samping itu anak tidak hanya dituntut untuk dapat memperoleh angka
tertentu, namun lebih dari itu yaitu mendidik anak berfikir kritis, tepat dan cermat dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan.
Kenyataan di lapangan, ternyata pelajaran matematika merupakan termasuk
pelajaran yang ditakuti anak. Ditakuti di sini bukan menyeramkan tetapi banyak anak
merasakan sulit belajar matematika. Sehingga anak sering mengalami kesulitan dalam
pembelajaran matematika. Salah satunya anak kesulitan dalam pembelajaran perkalian.
Heruman (2007:26) menjelaskan “perkalian merupakan operasi matematika yang
mengalikan satu angka dengan angka lainnya sehingga menghasilkan suatu nilai tertentu
yang pasti, simbol untuk operasi perkalian adalah tanda silang (x)”.
Bagi kebanyakan anak menyelesaikan operasi perkalian dengan jumlah angka yang
kecil misalnya angka satu atau angka dua tidak terlalu sulit. Tetapi bila angka besar
misalnya angka 6 sampai 9 dengan pengali yang besar juga sangat mengalami kesulitan.
Salah satunya adalah subjek dalam penelitian ini seorang yang bersekolah di sekolah regular
yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan perkalian 6 – 9. Menurut Mulyono
(2003:9) menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kekurangan dalam satu atau
lebih bidang akademik baik dalam mata pelajaran yang spesifik seperti membaca, menulis
dan matematika atau dalam berbagai keterampilan yang sifatnya lebih umum seperti
mendengarkan, berbicara, dan berpikir. Dengan demikian perlu perlakuan lebih, dalam hal
ini dipilih menggunakan metode jarimatika.
Berdasarkan hal di atas, metode jarimatika merupakan cara yang dipilih agar anak
mampu menyelesaikan perkalian dengan benar. Dengan menggunakan jari-jemarinya maka
anak akan mudah menyelesaikan soal perkalian. Hal ini seperti kelebihan dari metode
jarimatikan yang diungkapkan oleh Septi Peni Wulandani (2008:17), kelebihan metode
jarimatika adalah:
Metode jarimatika menggunakan visualisasi proses berhitung, hal ini membuat anak
mudah melakukannya, gerakan jari-jari tangan akan menarik minat anak sehingga mereka
akan melakukan dengan gembira, relatif tidak memberatkan memori anak saat digunakan,
alatnya tidak perlu dibeli dan tidak akan pernah ketinggalan atau terlupa di mana
menyimpannya, serta tidak bisa disita saat ujian. Hal ini terbukti bahwa metode jarimatika
Volume 1 Nomor 1
Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu
Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 32
efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan perkalian anak kesulitan belajar kelas V
di SDN 24 Aie Angke Sijunjung.
PENUTUP
Kesimpulan Hasil Penelitian
Berdasarkan uraian pada Bab IV di atas dapat diambil kesimpulan bahwa metode
jarimatika efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan perkalian anak kesulitan
belajar terutama dalam menyelesaikan soal perkalian 6 sampai 9 sebanyak 20 buah soal. Hal
ini terbukti dari hasil data penelitian yang menunjukkan nilai tertinggi yang diperoleh anak
sebelum diberikan intervensi memperoleh nilai tidak ada (0). Sedangkan setelah anak
diberikan intervensi dengan menggunakan metode jarimatika nilai tertinggi atau jawaban
benar yang diperoleh anak mencapai 100 atau dengan kata lain anak mampu menyelesaikan
soal perkalian dasar yang diberikan.
Metode jarimatika ternyata baik digunakan dalam meningkatkan kemampuan
perkalian anak kesulitan belajar matematika karena dengan menggunakan jari-jemarinya
anak dapat menyelesaikan perkalian dengan benar. Dengan demikian aktivitas pembelajaran
dapat difokuskan pada kemampuan perkalian anak dengan memodifikasi angka-angka yang
akan diselesaikan anak.
Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian maka penulis menyampaikan saran sebagai
berikut : 1) Bagi guru, agar dapat menggunakan metode jarimatika dalam meningkatkan
kemampuan perkalian anak kesulitan belajar matematika (perkalian). 2) Bagi peneliti
selanjutnya; Permasalahan yang penulis jadikan sebagai bahan penelitian ini masih sangat
sempit dan terbatas, sehingga masih banyak hal yang dapat diteliti lebih lanjut. Untuk itu
penulis berharap pada penelitian selanjutnya supaya ruang lingkup penelitian dapat
diperluas untuk pelajaran yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Sabri. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Quantum Teaching.
Depdikbud. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Harry Suharto , www.Mediaotomi.com. diakses tanggal 9-7-2008.
Volume 1 Nomor 1
Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu
Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 33
Heruman. (2007). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
John A. Van de Walle. (2008). Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Edisi keenam.
Jakarta: Erlangga.
Juang Sunanto. (2005). Pengantar Penelitian dengan Subjek Tunggal. Otsuka: University of
Tsukuba
-----------------. (2000). Pengantar Penelitian dengan Subjek Tunggal. Otsuka: University of
Tsukuba
Lisa Puspitasari. (2010). Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Peningkatan Kemampuan
Berhitung Perkalian Pada Anak Autis. Online:
http://dc318.4shared.com/doc/qGpfyCi9/preview.html. Diakses 25 Juni 2012.
M. Khafid dan Suyati. (2004). Matematika Penekanan Pada Berhitung. Jakarta: Erlangga.
Mangatur Sinaga. (2006). Terampil Berhitung. Jakarta: Erlangga.
Mulyono Abdurrahman. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
Reneka Cipta.
---------------------.(2009) Pendidikan bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
-------------------- (1996) Pendidikan bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sri Subarinah. 2006. Inovasi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas
Oxana. (2009). Jari-jari Ala Jarimatika Metode Berhitung yang Menyenangkan. Online:
http://oxana.blogdetik.com/2009/01/29/jari-jari-ala-jarimatika-metode-berhitung-
yang-menyenangkan/. Diakses: 12 januari 2012.
Pupuh Fathurrohman (2007). Strategi Belajar dan Mengajar, Jakarta: Buni Aksara.
Raharjo Ismail (2010) Belajar Jarimatika. Online : http://www.scribd.com/doc/13598288/
Belajar-Jarimatika. B diakses: 12 April 2012.
Raswati Yazid (2009). Jarimatika. Online:http://www.linkpdf.com/ebook-viewer.php?url=
http://ngori.files.wordpress.com/2009/08/jarimatika_open_v1.pdf. Diakses: 12
Januari 2012.
Septi Peni Wulandani. (2008). Jarimatika Perkalian dan Pembagian. Jakarta: Kawan
Pustaka.
Suharsimi Arikunto, (1995). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
------------. (2002). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Volume 1 Nomor 1
Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu
Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 34
Sutjihati Soemantri. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti
Proyek Pendidikan Tenaga Guru.
W.J.S. Poerwadarminta. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Meningkatkan penguasaan konsep asas operasi tambah dalam lingkungan 10 dengan...
Meningkatkan penguasaan konsep asas operasi tambah dalam lingkungan 10 dengan...Meningkatkan penguasaan konsep asas operasi tambah dalam lingkungan 10 dengan...
Meningkatkan penguasaan konsep asas operasi tambah dalam lingkungan 10 dengan...
outtamyhead89
 
Proseding kajian tindakan
Proseding kajian tindakanProseding kajian tindakan
Proseding kajian tindakan
norazia misran
 
25022013 siska ryane mpmt
25022013 siska ryane mpmt25022013 siska ryane mpmt
25022013 siska ryane mpmt
siskaryane
 
KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...
KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...
KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...
Jenry Saiparudin
 
10 janting
10 janting10 janting
10 janting
sp k
 
PISA (Programme for International Student Assesment) dan KLM (Kontes Literasi...
PISA (Programme for International Student Assesment) dan KLM (Kontes Literasi...PISA (Programme for International Student Assesment) dan KLM (Kontes Literasi...
PISA (Programme for International Student Assesment) dan KLM (Kontes Literasi...
Arikha Nida
 
ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...
ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...
ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...
Siti Saharudin
 

Mais procurados (20)

KAJIAN TINDAKAN: DARAB DENGAN MENGGUNAKAN KAEDAH TANGGA PELANGI
KAJIAN TINDAKAN: DARAB DENGAN MENGGUNAKAN KAEDAH TANGGA PELANGIKAJIAN TINDAKAN: DARAB DENGAN MENGGUNAKAN KAEDAH TANGGA PELANGI
KAJIAN TINDAKAN: DARAB DENGAN MENGGUNAKAN KAEDAH TANGGA PELANGI
 
Paper penemuan terbimbing
Paper penemuan terbimbingPaper penemuan terbimbing
Paper penemuan terbimbing
 
Meningkatkan penguasaan konsep asas operasi tambah dalam lingkungan 10 dengan...
Meningkatkan penguasaan konsep asas operasi tambah dalam lingkungan 10 dengan...Meningkatkan penguasaan konsep asas operasi tambah dalam lingkungan 10 dengan...
Meningkatkan penguasaan konsep asas operasi tambah dalam lingkungan 10 dengan...
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
885 1666-1-sm
885 1666-1-sm885 1666-1-sm
885 1666-1-sm
 
Jurnal pendidikan
Jurnal pendidikanJurnal pendidikan
Jurnal pendidikan
 
Tesis pmri bab v
Tesis pmri bab vTesis pmri bab v
Tesis pmri bab v
 
Tesis pmri bab i
Tesis pmri bab iTesis pmri bab i
Tesis pmri bab i
 
Proposal kajian tindakan matematik tahun 1
Proposal kajian tindakan matematik tahun 1Proposal kajian tindakan matematik tahun 1
Proposal kajian tindakan matematik tahun 1
 
Proseding kajian tindakan
Proseding kajian tindakanProseding kajian tindakan
Proseding kajian tindakan
 
25022013 siska ryane mpmt
25022013 siska ryane mpmt25022013 siska ryane mpmt
25022013 siska ryane mpmt
 
KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...
KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...
KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...
 
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...
 
10 janting
10 janting10 janting
10 janting
 
PISA (Programme for International Student Assesment) dan KLM (Kontes Literasi...
PISA (Programme for International Student Assesment) dan KLM (Kontes Literasi...PISA (Programme for International Student Assesment) dan KLM (Kontes Literasi...
PISA (Programme for International Student Assesment) dan KLM (Kontes Literasi...
 
Matematik
MatematikMatematik
Matematik
 
Kesalahan Siswa Pada Materi Operasi Aljabar
Kesalahan Siswa Pada Materi Operasi AljabarKesalahan Siswa Pada Materi Operasi Aljabar
Kesalahan Siswa Pada Materi Operasi Aljabar
 
Proposal 2014
Proposal 2014Proposal 2014
Proposal 2014
 
ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...
ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...
ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...
 
Tinjauan literatur
Tinjauan literaturTinjauan literatur
Tinjauan literatur
 

Destaque

Felicidad
FelicidadFelicidad
Felicidad
palomac
 
Laboratório multimédia dossier
Laboratório multimédia dossierLaboratório multimédia dossier
Laboratório multimédia dossier
BCindia
 
Ref LCPLA - Export Manager in Outsourcing
Ref LCPLA - Export Manager in OutsourcingRef LCPLA - Export Manager in Outsourcing
Ref LCPLA - Export Manager in Outsourcing
Marco Piva
 
Dossier de produção
Dossier de produçãoDossier de produção
Dossier de produção
BCindia
 
Imagenes pdf
Imagenes pdfImagenes pdf
Imagenes pdf
Mac Ganem
 

Destaque (19)

Felicidad
FelicidadFelicidad
Felicidad
 
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBABAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA
 
Laboratório multimédia dossier
Laboratório multimédia dossierLaboratório multimédia dossier
Laboratório multimédia dossier
 
nolan_emt
nolan_emtnolan_emt
nolan_emt
 
BOSITE Certificate
BOSITE CertificateBOSITE Certificate
BOSITE Certificate
 
Ref LCPLA - Export Manager in Outsourcing
Ref LCPLA - Export Manager in OutsourcingRef LCPLA - Export Manager in Outsourcing
Ref LCPLA - Export Manager in Outsourcing
 
Limites2
Limites2Limites2
Limites2
 
Makalah sistem pernapasan 2
Makalah sistem pernapasan 2Makalah sistem pernapasan 2
Makalah sistem pernapasan 2
 
Tornillo sin fin1102
Tornillo sin fin1102Tornillo sin fin1102
Tornillo sin fin1102
 
イベント報告資料
イベント報告資料イベント報告資料
イベント報告資料
 
Targeta jornada gastronomica
Targeta jornada gastronomicaTargeta jornada gastronomica
Targeta jornada gastronomica
 
Dossier de produção
Dossier de produçãoDossier de produção
Dossier de produção
 
King’s valley II – Level Design
King’s valley II – Level DesignKing’s valley II – Level Design
King’s valley II – Level Design
 
Decalfull
DecalfullDecalfull
Decalfull
 
Imagenes pdf
Imagenes pdfImagenes pdf
Imagenes pdf
 
Ugalketa Funtzinoa
Ugalketa FuntzinoaUgalketa Funtzinoa
Ugalketa Funtzinoa
 
Lrc mark
Lrc markLrc mark
Lrc mark
 
Prueba slide
Prueba slidePrueba slide
Prueba slide
 
Laporan praktikum modul 2
Laporan praktikum modul 2 Laporan praktikum modul 2
Laporan praktikum modul 2
 

Semelhante a Ipi24367

05. media peraga materi peluang.pdf
05. media peraga materi peluang.pdf05. media peraga materi peluang.pdf
05. media peraga materi peluang.pdf
ZULPANSSi
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
NERRU
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...
NERRU
 
176913 id-upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-prestas
176913 id-upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-prestas176913 id-upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-prestas
176913 id-upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-prestas
Minarni Minarni
 
Kreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematikaKreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematika
Yadi Pura
 
Metode problen solving
Metode problen solvingMetode problen solving
Metode problen solving
kaffah
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual
Lukman
 
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahPeningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Lukman
 
Jurnal1 130117153631-phpapp01
Jurnal1 130117153631-phpapp01Jurnal1 130117153631-phpapp01
Jurnal1 130117153631-phpapp01
fathinirin
 

Semelhante a Ipi24367 (20)

05. media peraga materi peluang.pdf
05. media peraga materi peluang.pdf05. media peraga materi peluang.pdf
05. media peraga materi peluang.pdf
 
3262
32623262
3262
 
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...
 
176913 id-upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-prestas
176913 id-upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-prestas176913 id-upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-prestas
176913 id-upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-prestas
 
Kreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematikaKreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematika
 
Metode problen solving
Metode problen solvingMetode problen solving
Metode problen solving
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual
 
Best practice matematika SMA
Best practice matematika SMABest practice matematika SMA
Best practice matematika SMA
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiah Artikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahPeningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
 
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
 
Jurnal1 130117153631-phpapp01
Jurnal1 130117153631-phpapp01Jurnal1 130117153631-phpapp01
Jurnal1 130117153631-phpapp01
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
rancangan PTK Aulia rahmawati
rancangan PTK Aulia rahmawati rancangan PTK Aulia rahmawati
rancangan PTK Aulia rahmawati
 
Pembelajaran Matematika dengan Inkuiri Terbimbing
Pembelajaran Matematika dengan Inkuiri TerbimbingPembelajaran Matematika dengan Inkuiri Terbimbing
Pembelajaran Matematika dengan Inkuiri Terbimbing
 
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
 
Artikel Academic Writing
Artikel Academic WritingArtikel Academic Writing
Artikel Academic Writing
 

Mais de Abdul Majid

Bab i v daftar pustaka
Bab i v  daftar pustakaBab i v  daftar pustaka
Bab i v daftar pustaka
Abdul Majid
 
Penerapan aljabar
Penerapan aljabarPenerapan aljabar
Penerapan aljabar
Abdul Majid
 
Datastudi -belajar-jarimatika
Datastudi  -belajar-jarimatikaDatastudi  -belajar-jarimatika
Datastudi -belajar-jarimatika
Abdul Majid
 
Jarimatika perkalian dan pembagian septi peni wulandani
Jarimatika  perkalian dan pembagian   septi peni wulandaniJarimatika  perkalian dan pembagian   septi peni wulandani
Jarimatika perkalian dan pembagian septi peni wulandani
Abdul Majid
 
Garis garis sejajar
Garis garis sejajarGaris garis sejajar
Garis garis sejajar
Abdul Majid
 
Final praktek spss
Final praktek spssFinal praktek spss
Final praktek spss
Abdul Majid
 
Draf proposal tesis ahmad budi
Draf proposal tesis ahmad budiDraf proposal tesis ahmad budi
Draf proposal tesis ahmad budi
Abdul Majid
 
Daftar pertanyaan
Daftar pertanyaanDaftar pertanyaan
Daftar pertanyaan
Abdul Majid
 
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Abdul Majid
 
Tugas kapita selekta kelompk
Tugas kapita selekta kelompkTugas kapita selekta kelompk
Tugas kapita selekta kelompk
Abdul Majid
 
Tugas kapita majid
Tugas kapita majidTugas kapita majid
Tugas kapita majid
Abdul Majid
 
Tugas final strategi
Tugas final strategiTugas final strategi
Tugas final strategi
Abdul Majid
 

Mais de Abdul Majid (14)

Bab i v daftar pustaka
Bab i v  daftar pustakaBab i v  daftar pustaka
Bab i v daftar pustaka
 
Penerapan aljabar
Penerapan aljabarPenerapan aljabar
Penerapan aljabar
 
Datastudi -belajar-jarimatika
Datastudi  -belajar-jarimatikaDatastudi  -belajar-jarimatika
Datastudi -belajar-jarimatika
 
Jarimatika perkalian dan pembagian septi peni wulandani
Jarimatika  perkalian dan pembagian   septi peni wulandaniJarimatika  perkalian dan pembagian   septi peni wulandani
Jarimatika perkalian dan pembagian septi peni wulandani
 
Garis garis sejajar
Garis garis sejajarGaris garis sejajar
Garis garis sejajar
 
Final praktek spss
Final praktek spssFinal praktek spss
Final praktek spss
 
Draf proposal tesis ahmad budi
Draf proposal tesis ahmad budiDraf proposal tesis ahmad budi
Draf proposal tesis ahmad budi
 
Daftar pertanyaan
Daftar pertanyaanDaftar pertanyaan
Daftar pertanyaan
 
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
 
Tugas kapita selekta kelompk
Tugas kapita selekta kelompkTugas kapita selekta kelompk
Tugas kapita selekta kelompk
 
Tugas kapita majid
Tugas kapita majidTugas kapita majid
Tugas kapita majid
 
Tugas final strategi
Tugas final strategiTugas final strategi
Tugas final strategi
 
Tugas ujian
Tugas ujianTugas ujian
Tugas ujian
 
Tehno anna
Tehno annaTehno anna
Tehno anna
 

Ipi24367

  • 1. Volume 1 Nomor 1 Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 23 EFEKTIFITAS METODE JARIMATIKA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERKALIAN BAGI ANAK KESULITAN BELAJAR (Single Subject Research di Kelas V SDN 24 Aie Angek Sijunjung) Oleh: Sandra Elita Abstract: The aim of the research is to improve low student’s multiple ability especially (6- 9) by using jarimatika method. The reserch uses single subject research (SSR) with A-B design. The subject is the student who gets difficulties in studying X. The behavior’s target is the student' value in doing the task given. Condition A is Baseline, that is the first condition of student multiple ability before action given. In this baseline condition, he cannot do the task in big numbers (6-9). Condition B, on the other hand, is the intervension, tiven. The technique of the collecting the data is done through written procedure directly. It is made in a form prepared. The the data is formulated in a chart. The result of the research shows that the student’s multiplication ability is increase after using jarimatika method. It can be see from baseline fase (A) is done. The student gets (0) from 20 questions given, after giving intervantion (B). That is teaching multiple by using jarimatika method, student is able to do all 20 questin correctly. So, it can be conclude that jarimatika method is effectife to improve low student’s multiplication ability. Therefore, it is suggested to applly jarimatika method. Kata-kata kunci: Metode jarimatika; kemampuan perkalian; anak kesulitan belajar PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang harus dikuasai anak dan juga sangat berguna bagi siswa dalam kehidupannya sehari-hari. Matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu, juga berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan bilangan dan simbol-simbol, serta pemikiran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Sri Subarinah (2006:1) mengemukakan bahwa ”matematika yang merupakan ilmu deduktif, aksiomatik, formal, hirarkis, abstrak, bahasa simbol yang padat arti adalah sebuah sistem matematika. Sistem matematika berisikan model-model yang dapat digunakan untuk mengatasi persoalan-persoalan nyata. Manfaat lainnya adalah dapat membentuk pola pikir orang yang mempelajarinya menjadi pola pikir matematis yang sistematis, logis, kritis dengan penuh kecermatan. Oleh sebab itu matematika sangat perlu dipahami dan dikuasai oleh Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit bagi kebanyakan siswa, terutama bagi anak kesulitan belajar matematika. Menurut Syaiful (2002:201)
  • 2. Volume 1 Nomor 1 Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 24 mengungkapkan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi di mana anak didik tidak dapat belajar secara wajar disebabkan adanya ancaman, hambatan, dan gangguan dalam belajar. Sedangkan Mulyono (2003:9) menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kekurangan dalam satu atau lebih bidang akademik baik dalam mata pelajaran yang spesifik seperti membaca, menulis dan matematika atau dalam berbagai keterampilan yang sifatnya lebih umum seperti mendengarkan, berbicara, dan berpikir. Berdasarkan hasil studi pendahuluan peneliti di kelas V Sekolah Dasar Negeri 24 Aie Angek Sijunjung, ditemukan seorang siswa dari 26 siswanya yang mengalami kesulitan belajar matematika terutama dalam menyelesaikan operasi perkalian 1 sampai 9. Perkalian merupakan salah satu operasi hitung dalam pelajaran matematika. Menurut Mangatur Sinaga (2006:18) ”Perkalian adalah penjumlahan berulang dengan angka yang sama”. Sedangkan arti perkalian menurut M. Khafid dan Suyati (2004:72) ”Perkalian merupakan penjumlahan berulang”. Heruman (2007:26) menjelaskan perkalian merupakan operasi matematika yang mengalikan satu angka dengan angka lainnya sehingga menghasilkan suatu nilai tertentu yang pasti, simbol untuk operasi perkalian adalah tanda silang (x). Sedangkan John A. Van De Walle (2008:161) menjelaskan bahwa perkalian merupakan bagian dari pembagian dan biasanya diajarkan secara terpisah. Berdasarkan hasil asesmen terhadap kemampuan anak menyelesaikan perkalian 1 sampai 9 yang dilakukan melalui tes diketahui bahwa: anak belum bisa menyelesaikan soal perkalian yang angkanya besar misalnya (6 sampai 9). Apalagi angka pengalinya tidak berurut (misalnya pada perkalian 6x9, 6x4 dan seterusnya). Sedangkan berdasarkan kemampuan anak terhadap bilangan matematika lainnya diketahui bahwa: anak sudah mengenal angka 1 sampai 100, bisa mengurutkan bilangan dari kecil ke besar dan sebaliknya, bisa melakukan penjumlahan, pengurangan, bisa melakukan penjumlahan berulang dan anak sudah bisa mengoperasikan perkalian 1 s/d 5. Namun operasi perkalian 6 s/d 10 anak belum bisa menyelesaikan soal dengan baik dan benar. Padahal dalam Kurikulum KTSP untuk pelajaran matematika (perkalian) dasar ini sudah diajarkan waktu kelas II, namun sampai anak kelas V ini ternyata kemampuan perkalian anak masih rendah. Hasil pengamatan langsung terhadap anak (X) menyelesaikan operasi perkalian dengan menghitung jari-jari tangan dan kaki sehingga kalau bilangannya besar anak menjadi kesulitan. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas dan hasil rapor anak diketahui bahwa pada mata pelajaran lainnya seperti Bahasa Indonesia, PPKn, IPA, IPS
  • 3. Volume 1 Nomor 1 Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 25 yang lainnya tidak mengalami masalah (hasil belajarnya tuntas karena di atas KKM). Tulisan anak bagus, membaca sudah lancar, hanya pada mata pelajaran matematika anak belum tuntas terutama pada perkalian yang angkanya banyak. Anak kesulitan melakukan perkalian, karena kebiasaan anak melakukan perkalian dengan cara menjumlah berulang dan dibantu dengan jari tangan dan kaki. Sehingga bila ada perkalian yang angkanya banyak anak kesulitan akhirnya isinya asal dibuatnya saja. Hal hasil nilai mata pelajaran khususnya matematikanya di bawah KKM (55). Dalam belajar matematika anak kurang betah dalam kelas (sering minta izin ke luar), anak tidak memiliki buku pegangan (karena faktor ekonomi). Anak tidak/jarang mengulang pelajaran di rumah (tugas rumah jarang dibuat anak) hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian orang tua terhadap anak. Usaha yang dilakukan guru selama ini dari hasil wawancara dengan guru kelasnya dalam mengatasi kesulitan anak menyelesaikan soal perkalian ini adalah dengan melakukan penjumlahan secara berulang dengan media lidi dengan cara menuliskan angka yang sama secara berulang sesuai dengan lidi yang sudah dikelompokkan. Disamping itu dalam pembelajaran guru memberikan materi pelajaran matematika (perkalian) dengan cara menuliskan soal di papan tulis dan bersama-sama dengan siswa menyelesaikan soal tersebut, setelah itu siswa disuruh membuat latihan. Guru juga telah menggunakan metode yang bervariasi, melakukan teka-teki hitungan perkalian dengan permainan dan sebagainya. Ternyata usaha yang dilakukan guru belum mendatangkan hasil yang diharapkan. Berdasarkan kenyataan-kenyataan yang didapatkan, peneliti mencoba untuk meningkatkan kemampuan perkalian dengan menggunakan metode jarimatika. Septi Peni Wulandani (2008:5), ”jaritmatika adalah salah satu metoda berhitung (operasi Kali-Bagi- Tambah-Kurang) dengan menggunakan jari-jari tangan. Jarimatika dalam perkalian 6 s/d 10 menurut Septi Peni Wulandani (2008: 11 )adalah: Gambar 1. Bentuk angka jarimatika perkalian bilangan 6 s/d 10 Lebih lanjut Lisa Puspitasari (2010:4) menjelaskan bahwa kelebihan metode jarimatika ini dibandingkan dengan metode lain adalah jarimatika lebih menekankan pada
  • 4. Volume 1 Nomor 1 Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 26 penguasaan konsep terlebih dahulu baru ke cara cepatnya, sehingga anak-anak menguasai ilmu secara matang. Selain itu metode ini disampaikan secara fun, sehingga anak-anak akan merasa senang dan gampang bagaikan "tamasya belajar". Mempelajarinya pun sangat mengasyikkan, karena jarimatika tidak membebani memori otak dan “alat”nya selalu tersedia. Bahkan saat ujian kita tidak perlu khawatir “alat”nya akan disita atau ketinggalan karena alatnya adalah jari tangan kita sendiri. Dengan demikian, melihat keterbatasan dan kesulitan anak, metode jarimatika ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan perkalian yang sedang dibelajarkan. Dengan beberapa manfaat dan kelebihan dari metode jarimatika di atas, maka penulis memahami bahwa metode jarimatika ini sangat cocok diberikan untuk anak yang mengalami kesulitan belajar matematika, terutama dalam menyelesaikan hitungan perkalian. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis mengangkat sebuah penelitian dengan pendekatan Single Subject Research (SSR) dengan judul “Efektivitas Metode jarimatika dalam Meningkatkan Kemampuan Perkalian pada Anak Kesulitan Belajar di SDN 24 Aie Angek Sijunjung. Rumusan permasalahan penelitian ini: ”Apakah efektif metode jarimatika dalam meningkatkan kemampuan perkalian pada anak kesulitan belajar kelas V di SDN 24 Aie Angek Sijunjung ?” Sedangkan penelitian ini adalah untuk membuktikan efektivitas metode jarimatika dalam meningkatkan kemampuan perkalian pada anak kesulitan belajar kelas V di SDN 24 Aie Angek Sijunjung. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Single Subject Research (SSR). Bentuk SSR yang digunakan adalah desain A – B yang terdiri dari A sebagai phase Baseline (kondisi awal) dan B sebagai phase Intervensi (perlakuan). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel terikat (target behavior) penelitian ini adalah kemampuan perkalian. Yakni: anak mampu menyelesaikan perkalian 6 sampai 9 secara tidak berurutan dengan benar dari nilai yang diperoleh anak. Sedangkan variabel bebas (intervensi) yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode jarimatika. Subjek penelitian adalah seorang anak kesulitan belajar yang beridentitas X, jenis kelamin laki-laki usia 12 tahun yang duduk di kelas V SDN 24 Aie Angek Sijunjung. Data dikumpulkan oleh peneliti melalui tes tulisan. Pada tes tulisan ini anak menyelesaikan operasi perkalian 6 sampai 9 satu angka dengan satu angka. Adapun alat
  • 5. Volume 1 Nomor 1 Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 27 pengumpul datanya berupa soal perkalian. Setelah itu dibuat format pengumpulan datanya. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis visual grafik (Visual Analisis of Grafik Data), yaitu dengan cara memplotkan data-data ke dalam grafik, kemudian data tersebut dianalisis berdasarkan komponen-komponen pada setiap kondisi (A dan B). Analisis dilakukan dalam kondisi dan antar kondisi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis visual dan grafik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat kemampuan anak kesulitan belajar (X) kelas V di SDN 24 Aie Angek Sijunjung dalam menyelesaikan soal perkalian (6 sampai 9 berjumlah 20 buah soal. Kondisi baseline dimulai dari Senin tanggal 26 Maret sampai Rabu 4 April 2012. Kondisi treatment dimulai dari tanggal 9 April sampai 23 April 2012. 1. Analisis Dalam Kondisi Kondisi baseline dilakukan lima kali pengamatan. Data diperoleh bervariasi namun stabil (menetap) dengan nilai yang sangat rendah (0). Artinya kemampuan anak menyelesaikan soal perkalian masih dalam kategori di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu: 55. Sedangkan pada kondisi intervensi dengan memberikan perlakuan dengan metode jarimatika kemampuan anak menyelesaikan soal perkalian cenderung meningkat tajam dan anak sudah mampu menyelesaikan soal dengan benar. Hal ini dikarenakan setelah anak memahami cara perkalian dengan jarimatika, secara sendirinya anak bisa menyelesaikan perkalian yang diberikan. Kondisi Baseline dan Intervensi dapat dilihat sebagai berikut: Grafik 1. Panjang Kondisi Baseline dan Intervensi
  • 6. Volume 1 Nomor 1 Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 28 Memperkirakan arah dalam kemampuan anak menyelesaikan soal perkalian 6 sampai 9 pada kondisi A garis arah kecenderungan menunjukkan perubahan yang stabil, Sedangkan B terdapat kenaikan yang bervariasi, dapat dilihat sebagai berikut: Grafik 2. Arah kecenderungan Data Keterangan: = titik data = garis pemisah antara baseline dan treatment = garis mid date = garis mid rate = garis split middle Stabilitas kecenderungan kondisi baseline (A) garis data cenderung dan mendatar ( ), Sedangkan pada kondisi treatment (B) setelah diberikan metode jarimatika garis data cenderung meningkat ( ) yang diartikan bahwa ada peningkatan maka dimaknai positif, dan data variabel.
  • 7. Volume 1 Nomor 1 Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 29 Keterangan = mean level = level atas = level bawah Di samping itu, rangkuman hasil analisis dalam kondisi sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Visual Analisis dalam Kondisi Kondisi Baseline (A) Treatmen (B) 1. Panjang kondisi 5 7 2. Arah kecenderungan ( = ) ( + ) 3. Stabilitas kecenderungan Stabil 100% Tidak stabil 0% Kondisi Baseline (A) Treatmen (B) 4. Jejak data dalam kecenderungan ( =) (+) 5. Stabilitas tingkat dan range Stabil (0 – 0) Variabel (30 – 100) 6. Level Perubahan (0 – 0) (0) (100 – 30) (+70) 2. Analisis Antar Kondisi Hasil dari analisis antar kondisi sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Analisis Antar Kondisi Kemampuan Perkalian Anak Kondisi B : A 1. Perbandingan kondisi B/A (2:1) 2. Jumlah variabel yang berubah 1 3. Perubahan dalam arah kecenderungan (=) (+)
  • 8. Volume 1 Nomor 1 Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 30 4. Perubahan dalam arah kestabilan Stabil ke variabel 5. Perubahan dalam tingkat ( 30 - 0 ) (30) 6. Persentase overlope 0% 3. Pembuktian Hipotesis Berdasarkan analisis data tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa kemampuan perkalian anak dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode jarimatika. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis penelitian ini diterima. Adapun hipotesis tersebut adalah kegiatan metode jarimatika efektif meningkatkan kemampun perkalian anak kesulitan belajar kelas V SDN 24 Aie Angek Sijunjung. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data terbukti bahwa kemampuan perkalian anak kesulitan belajar kelas V SDN 24 Aie Angek Sijunjung terutama dalam menyelesaikan perkalian 6 sampai 9 sebanyak 20 soal dapat ditingkatkan dengan melaksanakan metode jarimatika. Hal ini terbukti dari hasil grafik data yaitu pada arah kecenderungan kondisi (A) baseline jumlah jawaban yang benar dikerjakan anak sampai pada pengamatan kelima hanya memperoleh nilai nol (0). Sedangkan pada kondisi (B) setelah diberikan intervensi melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode jarimatika selama 30 menit arah kecenderungan kemampuan perkalian anak mengalami peningkatan dibandingkan dengan pada kondisi baseline. Pada pelaksanaan pembelajaran, sebelum diberikan dengan metode jarimatika, untuk memotivasi anak belajar sehubungan dengan penggunaan jari-jari ini peneliti menerapkan konsep jarimatika dengan nyanyian. Dengan bantuan nyanyian ini, anak diberi konsep tentang penggunaan jari dalam menyelesaikan operasi hitung. Hasilnya terlihat pada pengamatan ke enam, (setelah intervensi) nilai kemampuan perkalian anak adalah 30, hari ketujuh meningkat menjadi 55, pengamatan kedelapan menjadi 60, pengamatan kesembilan memperoleh nilai 90, pengamatan kesepuluh sampai keduabelas nilai kemampuan perkalian anak sudah maksimal mencapai 100, berarti semua soal (20) buah telah bisa dijawab anak dengan benar. Pelajaran matematika terutama perkalian merupakan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan memahami perkalian dapat mempermudah
  • 9. Volume 1 Nomor 1 Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 31 perhitungan yang terjadi dalam berinteraksi dengan orang lain. Misalnya: menentukan berapa kali suatu pekerjaan dilakukan baru bisa mendatangkan hasil tertentu dan lain sebagainya. Di samping itu anak tidak hanya dituntut untuk dapat memperoleh angka tertentu, namun lebih dari itu yaitu mendidik anak berfikir kritis, tepat dan cermat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Kenyataan di lapangan, ternyata pelajaran matematika merupakan termasuk pelajaran yang ditakuti anak. Ditakuti di sini bukan menyeramkan tetapi banyak anak merasakan sulit belajar matematika. Sehingga anak sering mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika. Salah satunya anak kesulitan dalam pembelajaran perkalian. Heruman (2007:26) menjelaskan “perkalian merupakan operasi matematika yang mengalikan satu angka dengan angka lainnya sehingga menghasilkan suatu nilai tertentu yang pasti, simbol untuk operasi perkalian adalah tanda silang (x)”. Bagi kebanyakan anak menyelesaikan operasi perkalian dengan jumlah angka yang kecil misalnya angka satu atau angka dua tidak terlalu sulit. Tetapi bila angka besar misalnya angka 6 sampai 9 dengan pengali yang besar juga sangat mengalami kesulitan. Salah satunya adalah subjek dalam penelitian ini seorang yang bersekolah di sekolah regular yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan perkalian 6 – 9. Menurut Mulyono (2003:9) menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kekurangan dalam satu atau lebih bidang akademik baik dalam mata pelajaran yang spesifik seperti membaca, menulis dan matematika atau dalam berbagai keterampilan yang sifatnya lebih umum seperti mendengarkan, berbicara, dan berpikir. Dengan demikian perlu perlakuan lebih, dalam hal ini dipilih menggunakan metode jarimatika. Berdasarkan hal di atas, metode jarimatika merupakan cara yang dipilih agar anak mampu menyelesaikan perkalian dengan benar. Dengan menggunakan jari-jemarinya maka anak akan mudah menyelesaikan soal perkalian. Hal ini seperti kelebihan dari metode jarimatikan yang diungkapkan oleh Septi Peni Wulandani (2008:17), kelebihan metode jarimatika adalah: Metode jarimatika menggunakan visualisasi proses berhitung, hal ini membuat anak mudah melakukannya, gerakan jari-jari tangan akan menarik minat anak sehingga mereka akan melakukan dengan gembira, relatif tidak memberatkan memori anak saat digunakan, alatnya tidak perlu dibeli dan tidak akan pernah ketinggalan atau terlupa di mana menyimpannya, serta tidak bisa disita saat ujian. Hal ini terbukti bahwa metode jarimatika
  • 10. Volume 1 Nomor 1 Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 32 efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan perkalian anak kesulitan belajar kelas V di SDN 24 Aie Angke Sijunjung. PENUTUP Kesimpulan Hasil Penelitian Berdasarkan uraian pada Bab IV di atas dapat diambil kesimpulan bahwa metode jarimatika efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan perkalian anak kesulitan belajar terutama dalam menyelesaikan soal perkalian 6 sampai 9 sebanyak 20 buah soal. Hal ini terbukti dari hasil data penelitian yang menunjukkan nilai tertinggi yang diperoleh anak sebelum diberikan intervensi memperoleh nilai tidak ada (0). Sedangkan setelah anak diberikan intervensi dengan menggunakan metode jarimatika nilai tertinggi atau jawaban benar yang diperoleh anak mencapai 100 atau dengan kata lain anak mampu menyelesaikan soal perkalian dasar yang diberikan. Metode jarimatika ternyata baik digunakan dalam meningkatkan kemampuan perkalian anak kesulitan belajar matematika karena dengan menggunakan jari-jemarinya anak dapat menyelesaikan perkalian dengan benar. Dengan demikian aktivitas pembelajaran dapat difokuskan pada kemampuan perkalian anak dengan memodifikasi angka-angka yang akan diselesaikan anak. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian maka penulis menyampaikan saran sebagai berikut : 1) Bagi guru, agar dapat menggunakan metode jarimatika dalam meningkatkan kemampuan perkalian anak kesulitan belajar matematika (perkalian). 2) Bagi peneliti selanjutnya; Permasalahan yang penulis jadikan sebagai bahan penelitian ini masih sangat sempit dan terbatas, sehingga masih banyak hal yang dapat diteliti lebih lanjut. Untuk itu penulis berharap pada penelitian selanjutnya supaya ruang lingkup penelitian dapat diperluas untuk pelajaran yang lainnya. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Sabri. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Quantum Teaching. Depdikbud. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Harry Suharto , www.Mediaotomi.com. diakses tanggal 9-7-2008.
  • 11. Volume 1 Nomor 1 Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 33 Heruman. (2007). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. John A. Van de Walle. (2008). Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Edisi keenam. Jakarta: Erlangga. Juang Sunanto. (2005). Pengantar Penelitian dengan Subjek Tunggal. Otsuka: University of Tsukuba -----------------. (2000). Pengantar Penelitian dengan Subjek Tunggal. Otsuka: University of Tsukuba Lisa Puspitasari. (2010). Penggunaan Metode Jarimatika Dalam Peningkatan Kemampuan Berhitung Perkalian Pada Anak Autis. Online: http://dc318.4shared.com/doc/qGpfyCi9/preview.html. Diakses 25 Juni 2012. M. Khafid dan Suyati. (2004). Matematika Penekanan Pada Berhitung. Jakarta: Erlangga. Mangatur Sinaga. (2006). Terampil Berhitung. Jakarta: Erlangga. Mulyono Abdurrahman. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Reneka Cipta. ---------------------.(2009) Pendidikan bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. -------------------- (1996) Pendidikan bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sri Subarinah. 2006. Inovasi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas Oxana. (2009). Jari-jari Ala Jarimatika Metode Berhitung yang Menyenangkan. Online: http://oxana.blogdetik.com/2009/01/29/jari-jari-ala-jarimatika-metode-berhitung- yang-menyenangkan/. Diakses: 12 januari 2012. Pupuh Fathurrohman (2007). Strategi Belajar dan Mengajar, Jakarta: Buni Aksara. Raharjo Ismail (2010) Belajar Jarimatika. Online : http://www.scribd.com/doc/13598288/ Belajar-Jarimatika. B diakses: 12 April 2012. Raswati Yazid (2009). Jarimatika. Online:http://www.linkpdf.com/ebook-viewer.php?url= http://ngori.files.wordpress.com/2009/08/jarimatika_open_v1.pdf. Diakses: 12 Januari 2012. Septi Peni Wulandani. (2008). Jarimatika Perkalian dan Pembagian. Jakarta: Kawan Pustaka. Suharsimi Arikunto, (1995). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Syaiful Bahri Djamarah. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. ------------. (2002). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
  • 12. Volume 1 Nomor 1 Januari 2012 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Sandra Elita Jurusan PLB FIP UNP 34 Sutjihati Soemantri. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pendidikan Tenaga Guru. W.J.S. Poerwadarminta. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.