SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 60
RADIOGRAPH BASED DISCUSSION
Pembimbing
dr. Bambang Satoto Sp. Rad (K)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2015
BAB I
Pendahuluan
Fraktur adalah diskontinuitas tulang, tulang rawan, tulang
rawan epifisis baik yang bersifat total maupun parsial.
Pada proses penyembuhan tulang dapat terjadi hasil
yang tidak diinginkan, dimana tulang menyatu sesuai
dengan harapan, baik cara penyatuan maupun waktu
terjadinya penyatuan. Proses penyembuhan yang
dimaksud adalah malunion, delayed nonunion dan
union.
BAB II
Tinjauan Pustaka
DEFINSI
Fraktur atau patah tulang adalah terputus atau hilangnya
kontinuitas dari struktur tulang “epiphiseal plate” serta
“cartilage” (tulang rawan sendi). (1)
ANATOMI
Kedua tulang lengan bawah dihubungkan oleh sendi radioulnar yang diperkuat oleh
ligamentum anulare yang melingkari kapitulum radius dan di distal oleh sendi
radioulnar yang diperkuat oleh ligamen radioulnar yang mengandung fibrokartilago
triangularis.
Radius dan ulna dihubungkan oleh otot antar tulang, yaitu m. supinator,
m.pronator teres, m.pronator kuadratus yang membuat gerakan pronasi-
supinasi. Ketiga otot itu bersama dengan otot lain yang berinsersi pada
radius dan ulna menyebabkan patah tulang lengan bawah disertai
dislokasi angulasi dan rotasi, terutama pada radius
KLASIFIKASI
Menurut Arif Mansjoer (2000: 351) ada 4 klasifikasi fraktur
antebrachii antara lain:
Fraktur Monteggia
Fraktur Galeazzi
Fraktur Colles
Fraktur Smith
Fraktur Monteggia
DEFINISI
fraktur sepertiga proksimal ulna disertai
dislokasi ke anterior dari kapitulum
radius(1,2). Penyebabnya biasanya trauma
langsung terhadap ulna, misalnya sewaktu
melindungi kepala pada pukulan, sehingga
disebut patah tulang tangkis.
Terdapat 2 tipe yaitu tipe ekstensi (lebih sering) dan tipe
fleksi. Pada tipe ekstensi gaya yang terjadi mendorong ulna
kearah hiperekstensi dan pronasi. Sedangkan pada tipe
fleksi, gaya mendorong dari depan kearah fleksi yang
menyebabkan fragmen ulna mengadakan angulasi ke
posterior. (3)
Gambaran Klinik
PENGOBATAN
Pada anak-anak kadang-kadang dapat dilakukan manipulasi
atau dengan pengobatan konservatif, tetapi pada orang
dewasa lebih baik dilakukan reduksi terbuka dan
pemasangan flat.
Fraktur Galeazzi
DEFINISI
Fraktur ini merupakan fraktur distal radius
disertai dislokasi atau subluksasi sendi
radioulnar distal. Terjadinya fraktur ini
biasanya akibat trauma langsung sisi lateral
ketika jatuh.
Ujung bagian bawah ulna yang menonjol
merupakan tanda yang mencolok. Gambaran
klinisnya bergantung pada derajat dislokasi
fragmen fraktur. Bila ringan. nyeri dan tegang
hanya dirasakan pada daerah fraktur; bila berat,
biasanya terjadi pemendekan lengan bawah.
Tampak tangan bagian distal dalam posisi angulasi
ke dorsal. Pada pergelangan tangan dapat diraba
tonjolan ujung distal ulna.
Gambaran Klinik
Gambaran Radiologis
Pengobatan
Dilakukan reposisi dan imobilisasi dengan gips di
atas siku, posisi netral untuk dislokasi radius ulna
distal, deviasi ulnar, dan fleksi. Secara konservatif
mungkin kurang memuaskan dan terapi bedah
menjadi pilihan. (1)
Fraktur Colles
DEFINISI
Cedera yang diuraikan oleh Abraham Colles pada
tahun 1814 adalah fraktur melintang pada radius
tepat diatas pergelangan tangan dengan
pergeseran dorsal fragmen distal.
Dikenal dengan sebutan deformitas garpu makan malam,
dengan penonjolan punggung pergelangan tangan dan
depresi di depan. Pada pasien dengan sedikit deformitas
mungkin hanya terdapat nyeri tekan lokal dan nyeri bila
pergelangan tangan digerakkan, kekakuan, gerakan yang
bebas terbatas, dan pembengkakan di daerah yang terkena(2)
Gambaran Klinik
Pengobatan
 Fraktur tak bergeser  dibebat dalam slab gips yang dibalutkan
sekitar dorsum lengan bawah dan pergelangan tangan dan
dibalut kuat dalam posisinya.
 Fraktur yang bergeser harus direduksi di bawah anestesi.
Komplikasi
D i n i
Cedera saraf  ligamen karpal yang melintang harus dibelah sehingga tekanan
saluran dalam karpal berkurang.
Distrofi refleks simpatetik  terdapat pembengkakan dan nyeri tekan pada
sendi-sendi jari.
L a n j u t
Malunion  karena reduksi tidak lengkap atau karena pergeseran dalam gips
yang terlewatkan. Penampilannya buruk, kelemahan dan hilangnya rotasi
dapat bersifat menetap.
Penyatuan lambat dan non-union pada radius tidak terjadi, tetapi processus
stiloideus ulna sering hanya diikat dengan jaringan fibrosa saja dan tetap
mengalaminyeri dan nyeri tekan selama beberapa bulan.
Kekakuan pada bahu / Kekakuan pergelangan tangan dapat terjadi akibat
pembebatan yang lama.
Atrofi Sudeck, kalau tidak diatasi dapat mengakibatkan kekakuan dan
pengecilan tangan dengan perubahan trofik yang berat.
Ruptur tendon biasanya terjadi beberapa minggu setelah fraktur radius bawah
yang tampaknya sepele dan tidak bergeser. (2)
Fraktur Smith
DEFINISI
Fraktur smith merupakan fraktur dislokasi ke arah anterior
(volar), karena itu sering disebut reverse Colles fracture.
Penonjolan dorsal fragmen proksimal, fragmen distal di sisi
volar pergelangan, dan deviasi tangan ke radial (garden
spade devormity). (1)
Gambaran Klinik
Pengobatan
Pengobatannya merupakan kebalikan dari pengobatan patah tulang
Colles dan pascareduksi, posisi dipertahankan dalam posisi
dorsofleksi ringan, deviasi ulnar, dan supinasi maksimal. Lalu
diimobilisasi dengan gips di atas siku selama 4-6 minggu. (3)
BAB III
Laporan Kasus
Identitas Penderita
Nama : Tn. A.A
Usia : 28 tahun 2 bulan 23 hari
No. RM : 1097532
Jenis kelamin : Laki - laki
Alamat : Ds. Bolo RT 03/07, Demak
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : Tamat SLTA
Status : Belum kawin
Suku Bangsa : Jawa (WNI)
Ruangan : Ma_wa
Tanggal masuk : 20 Oktober 2015
Anamnesis
Diambil dari autoanamnesis tanggal 20 Oktober 2015
Keluhan Utama : Nyeri pada tangan kanan
Keluhan Tambahan : (-)
6 tahun SMRS, pasien mengalami bengkak pada lengan bawah tangan
kanannya, dikarenakan pasien mengalami kecelakaan jatuh dari sepeda motor
lalu pasien terjatuh ke arah kanan. Pasien mengaku memakai helm, pada
daerah lengan bawah tangan kanan tampak bengkak, nyeri dan didapatkan
adanya perubahan bentuk disertai lecet pada wajah dan kaki, tidak pingsan,
tidak pusing, tidak muntah, tidak sesak, tidak nyeri pada perut, tidak ada
perdarahan. Setelah kejadian pasien dibawa ke RSI Sultan Agung Semarang
dan dilakukan pemasangan spalk dan membaik.
Riwayat Penyakit Sekarang
2 hari SMRS, pasien mengeluh nyeri di lengan bawah tangan kanan, nyeri dirasakan
hanya pada satu tempat dan tidak menjalar ke daerah lain, bengkak (-), deformitas
(+). Nyeri dirasakan terus menerus dan semakin memberat hingga pasien kesulitan
menjalankan aktivitas sehari-hari. Maka pada tanggal 20 Oktober 2015 pasien
dibawa ke poli bedah RSI Sultan Agung Semarang dan setelah mendapat hasil foto
rontgen ekstremitas atas pasien dianjurkan untuk mondok serta mendapat advise
dari dokter untuk program osteotomy orif radius + ulna pada tanggal 23 Oktober
2015.
Pada tanggal 23 Oktober 2015 pasien menjalani program osteotomy pk. 13.30 WIB
serta dilakukan pengambilan foto rontgen ekstremitas atas post osteotomy orif
radius + ulna.
 Riwayat diabetes mellitus , kolesterol, asam urat disangkal.
 Riwayat hipertensi (-)
 Riwayat maag (-)
 Riwayat trauma abdomen (-)
 Asma (-)
 Alergi (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
 Hipertensi (+)
 diabetes mellitus (-)
 alergi (-)
 asma (-)
 Riwayat penyakit yang sama di keluarga (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien seorang laki-laki berusia 28 tahun sebagai seorang
mahasiswa, biaya kehidupan sehari-hari ditanggung oleh orang
tua. Pasien berobat menggunakan fasilitas UMUM.
Riwayat sosial ekonomi dan
pribadi
Kesadaran : Composmentis, GCS E4M6V5
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Tekanan darah : 150 / 100 mmHg
Nadi : 88 x/menit reguler
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu :36,5 0C
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan : 60 kg
IMT : 22,2 kg/m2
Pemeriksaan Fisik
Status generalis
Kulit : sawo matang
Kepala : mesocephale, rambut hitam, tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-), pupil isokor Ø 3
mm, refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya
tidak langsung (+/+).
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-), tidak ada pembesaran
tiroid.
Paru : pernapasan simetris saat statis dan dinamis, tidak ada napas
cuping hidung, tidak ada penggunaan otot bantu napas, suara
napas vesikuler (+/+), rhonki (-), wheezing (-).
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V, 2 cm di medial linea
midclavicula sinistra
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal.
Auskultasi : bunyi jantung I-II reguler, gallop (-), bising (-)
Abdomen :
Inspeksi : datar, venektasi (-), jejas (-), gambaran gerak
usus (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), lien dan hepar tak teraba.
Perkusi : timpani pada seluruh regio abdomen, pekak alih
(-), pekak sisi (-), shifting dullness (-)
Ekstremitas Atas
Kanan Kiri
Otot Eutrofi Eutrofi
Tonus Normotoni Normotoni
Massa Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Sendi Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Gerakkan Aktif terbatas Aktif
Kekuatan Normal Normal
Oedema Tidak ada Tidak ada
:
Status lokalis region antebrachii dekstra :
Look :
(-) pembengkakan di lengan bawah tangan kanan ; (-) angulasi ; (-) rotasi
(+) deformitas
Feel :
(-) pembengkakan di lengan bawah tangan kanan, suhu kulit normal, teraba keras, (-)
mobile, (+) nyeri tekan, pulsasi ke distal (-), CRT 2”
Move :
(-) krepitasi
(-) ROM aktif-pasif terbatas akibat nyeri
Diagnosis
Neglected / Malunion Fraktur Radius – Ulna 1/3
tengah dextra
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologi tanggal 20 Oktober 2015
Foto Rontgen Ekstremitas Atas Besar ( Non Kontras
)
Pembacaan:
Garis fraktur 1/3 tengah radius –
ulna dextra sudah tak tampak
Kallus (+)
Kesan:
Malunioun pada 1/3 tengah radius –
ulna dextra
Pemeriksaan Radiologi tanggal 23 Oktober 2015
Foto Rontgen Ekstremitas Atas Besar ( Non Kontras )
Foto antebrachii dextra
perbandingan
Dibanding foto sebelumnya tanggal 20 Oktober 2015
Tampak terpasang drain dengan ujung distal pada soft tissue regio
antebrachii dextra 1/3 tengah.
Tampak terpasang fiksasi interna pada os. Radius dan ulna dextra
1/3 tengah, posisi baik.
Tampak garis fraktur pada os. Radius dan ulna dextra 1/3 tengah,
dengan aposisi dan alignment baik.
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 22 Oktober 2015
HASIL
Hb 17,3 gr/dl
Ht 51,4 %
Leukosit 7300 uL
Trombosit 220.000 uL
Gol. Darah O Rh +
APTT 26,8 detik
Prot. Time 10,3 detik
Natrium 145 mmol/liter
Kalium 4,75 mmol/liter
Chloride 105,4 mmol/liter
HbsAg non reaktif
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 23 Oktober 2015 (post operasi)
HASIL
Hb 15,8 gr/dl
Ht 46,7 %
Leukosit 19900 uL
Trombosit 209.000 uL
BAB IV
Pembahasan
Fraktur adalah diskontinuitas tulang, tulang rawan, tulang
rawan epifisis baik yang bersifat total maupun parsial.
Pada proses penyembuhan tulang dapat terjadi hasil yang
tidak diinginkan.
Proses penyembuhan yang dimaksud adalah malunion,
delayed nonunion dan union
Pada kasus ini pasien dengan nama Tn. A.A, usia 28 tahun
berdasarkan anamnesis pasien mengeluh nyeri pada lengan
bawah tangan kanan disertai dengan perubahan bentuk dari
lengan bawah tangan kanan tersebut.
Pemeriksaan radiologis x foto ekstremitas atas besar (non
kontras) tanggal 20 Oktober 2015 menunjukkan garis fraktur 1/3
tengah radius ulna sudah tak tampak, kallus (+), didapatkan kesan
malunion 1/3 tengah radius ulna dextra.
Pada tanggal 23 Oktober 2015 pasien menjalani osteotomy orif
radius ulna dextra dan kemudian dilakukan pengambilan x foto
ekstremitas atas besar (non kontras) yang mendapatkan hasil
Tampak terpasang drain dengan ujung distal pada soft tissue
regio antebrachii dextra 1/3 tengah.
Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian antara landasan teori
klinis fraktur malunioun dengan kondisi klinis serta hasil
pemeriksaan radiologis x foto ekstremitas atas besar (non
kontras) pasien. Sehingga pada pasien ini dapat didiagnosis
sebagai malunion fraktur 1/3 tengah radius ulna dextra.
BAB V
Kesimpulan
Dari anamnesis ditemukan adanya keluhan nyeri pada
lengan bawah tangan kanan, perubahan bentuk pada
ekstremitas bersangkutan disertai adanya riwayat
trauma. Dari pemeriksaan fisik ditemukan adanya
keterbatasan pada gerakan aktif dan pasif pada lengan
bawah tangan kanan, adanya deformitas dan nyeri
pada ekstremitas tersebut, sedangkan dari
pemeriksaan radiologis tak ditemukan adanya garis
fraktur dan ditemukan adanya kallus.
Berdasarkan teori diketahui bahwa klinis fraktur
malunion merupakan suatu penyambungan yang tidak
normal pada fraktur yang secara fisik ditandai dengan
ditemukannya deformitas. Hal ini sesuai antara teori
dan kondisi klinis pasien jadi diagnosis fraktur
malunion radius ulna dextra pada pasien ini dapat
ditegakkan.
Terima Kasih . . .

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4
Ishak Majid
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
yudhasetya01
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2
cokordawahyu
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referat
Novi Vie Opie
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
Noorahmah Adiany
 

Mais procurados (20)

Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
 
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
 
Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Apendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikApendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronik
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Laporan kasus kolitis
Laporan kasus kolitisLaporan kasus kolitis
Laporan kasus kolitis
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2
 
trauma pelvis penatalaksanaan
trauma pelvis penatalaksanaantrauma pelvis penatalaksanaan
trauma pelvis penatalaksanaan
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referat
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Crohn dan kolitis ulseratif
Crohn dan kolitis ulseratifCrohn dan kolitis ulseratif
Crohn dan kolitis ulseratif
 
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.BMakalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Radiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasisRadiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasis
 
Referat low back pain
Referat low back painReferat low back pain
Referat low back pain
 
Referat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalReferat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur Ginjal
 

Destaque

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Prastuti Waraharini
 
Biologi - Sistem Muskuloskeletal
Biologi - Sistem MuskuloskeletalBiologi - Sistem Muskuloskeletal
Biologi - Sistem Muskuloskeletal
Ramadhani Sardiman
 

Destaque (20)

Power point anatomi
Power point anatomiPower point anatomi
Power point anatomi
 
Jenis sendi, tendon, dan ligamen sistem haver
Jenis sendi, tendon, dan ligamen sistem haverJenis sendi, tendon, dan ligamen sistem haver
Jenis sendi, tendon, dan ligamen sistem haver
 
Anatomimuskuloskeletal
AnatomimuskuloskeletalAnatomimuskuloskeletal
Anatomimuskuloskeletal
 
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan luka
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan lukaModul 3 kb 2 proses penyembuhan luka
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan luka
 
Ppt kti
Ppt ktiPpt kti
Ppt kti
 
PENANGANAN PRE HOSPITAL FRAKTUR ESTREMITAS ATAS
PENANGANAN PRE HOSPITAL FRAKTUR ESTREMITAS ATASPENANGANAN PRE HOSPITAL FRAKTUR ESTREMITAS ATAS
PENANGANAN PRE HOSPITAL FRAKTUR ESTREMITAS ATAS
 
Fracture
FractureFracture
Fracture
 
Askep fraktur
Askep frakturAskep fraktur
Askep fraktur
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
20140312110308 fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia
20140312110308 fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia20140312110308 fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia
20140312110308 fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia
 
Fraktur TULANG
Fraktur TULANGFraktur TULANG
Fraktur TULANG
 
ASAS ANATOMI & FISIOLOGI - Peringkat Tisu
ASAS ANATOMI & FISIOLOGI - Peringkat TisuASAS ANATOMI & FISIOLOGI - Peringkat Tisu
ASAS ANATOMI & FISIOLOGI - Peringkat Tisu
 
Keperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan iiKeperawatan kegawat daruratan ii
Keperawatan kegawat daruratan ii
 
Proses penyembuhan luka
Proses penyembuhan lukaProses penyembuhan luka
Proses penyembuhan luka
 
Anatomi kulit & fisiologi penyembuhan luka
Anatomi kulit & fisiologi penyembuhan lukaAnatomi kulit & fisiologi penyembuhan luka
Anatomi kulit & fisiologi penyembuhan luka
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem MuskuloskeletalAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
 
Pengantar anatomi
Pengantar anatomiPengantar anatomi
Pengantar anatomi
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
 
STRUKTUR & FISIOLOGI - SKELETAL
STRUKTUR & FISIOLOGI - SKELETALSTRUKTUR & FISIOLOGI - SKELETAL
STRUKTUR & FISIOLOGI - SKELETAL
 
Biologi - Sistem Muskuloskeletal
Biologi - Sistem MuskuloskeletalBiologi - Sistem Muskuloskeletal
Biologi - Sistem Muskuloskeletal
 

Semelhante a Rbd fraktur edit

416154440-askep-Osteoarthritis-ppt.ppt
416154440-askep-Osteoarthritis-ppt.ppt416154440-askep-Osteoarthritis-ppt.ppt
416154440-askep-Osteoarthritis-ppt.ppt
Amal641632
 
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjK 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
FaringgaAlHafez2
 

Semelhante a Rbd fraktur edit (20)

27798620 askep-muskuloskletaal
27798620 askep-muskuloskletaal27798620 askep-muskuloskletaal
27798620 askep-muskuloskletaal
 
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptxReferat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
Referat_radiologi_dislokasi_bahu.pptx
 
fracture colles
fracture collesfracture colles
fracture colles
 
Presentasi Knee Disorders.pptx
Presentasi Knee Disorders.pptxPresentasi Knee Disorders.pptx
Presentasi Knee Disorders.pptx
 
16 trauma-sendi-10-april-2013
16 trauma-sendi-10-april-201316 trauma-sendi-10-april-2013
16 trauma-sendi-10-april-2013
 
PPT_ADP_DISLOK.pptx
PPT_ADP_DISLOK.pptxPPT_ADP_DISLOK.pptx
PPT_ADP_DISLOK.pptx
 
Dislokasi AKPER PEMKAB MUNA
Dislokasi  AKPER PEMKAB MUNA Dislokasi  AKPER PEMKAB MUNA
Dislokasi AKPER PEMKAB MUNA
 
416154440-askep-Osteoarthritis-ppt.ppt
416154440-askep-Osteoarthritis-ppt.ppt416154440-askep-Osteoarthritis-ppt.ppt
416154440-askep-Osteoarthritis-ppt.ppt
 
Askan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docx
Askan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docxAskan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docx
Askan individu pku gamping fraktur clavikula (1).docx
 
dislokasi
dislokasidislokasi
dislokasi
 
Document1 tugas tr cruris
Document1 tugas tr crurisDocument1 tugas tr cruris
Document1 tugas tr cruris
 
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALEDISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
 
KEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.ppt
KEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.pptKEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.ppt
KEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.ppt
 
7 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-737 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-73
 
105810253 case
105810253 case105810253 case
105810253 case
 
Osteo artritis
Osteo artritisOsteo artritis
Osteo artritis
 
FRAKTUR POST ORIF - Salin.docx
FRAKTUR POST ORIF - Salin.docxFRAKTUR POST ORIF - Salin.docx
FRAKTUR POST ORIF - Salin.docx
 
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjK 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
 
Askep dislokasi AKPER PEMKAB MUNA
Askep dislokasi AKPER PEMKAB MUNA Askep dislokasi AKPER PEMKAB MUNA
Askep dislokasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Refarat Synostosis Radioulnar fix (1).pptx
Refarat Synostosis Radioulnar fix (1).pptxRefarat Synostosis Radioulnar fix (1).pptx
Refarat Synostosis Radioulnar fix (1).pptx
 

Mais de zxrickyjack (6)

Terjemahan screening pada tb anak asimptomatik
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatikTerjemahan screening pada tb anak asimptomatik
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatik
 
Modul mata radiologi
Modul mata radiologiModul mata radiologi
Modul mata radiologi
 
Ppt4 radiologi
Ppt4 radiologiPpt4 radiologi
Ppt4 radiologi
 
Dya tutorial
Dya tutorialDya tutorial
Dya tutorial
 
Tb paruuuu
Tb paruuuuTb paruuuu
Tb paruuuu
 
Tb paru 2
Tb paru 2Tb paru 2
Tb paru 2
 

Último

SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
YosuaNatanael1
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 

Último (20)

SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 

Rbd fraktur edit

  • 1. RADIOGRAPH BASED DISCUSSION Pembimbing dr. Bambang Satoto Sp. Rad (K) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2015
  • 3. Fraktur adalah diskontinuitas tulang, tulang rawan, tulang rawan epifisis baik yang bersifat total maupun parsial. Pada proses penyembuhan tulang dapat terjadi hasil yang tidak diinginkan, dimana tulang menyatu sesuai dengan harapan, baik cara penyatuan maupun waktu terjadinya penyatuan. Proses penyembuhan yang dimaksud adalah malunion, delayed nonunion dan union.
  • 5. DEFINSI Fraktur atau patah tulang adalah terputus atau hilangnya kontinuitas dari struktur tulang “epiphiseal plate” serta “cartilage” (tulang rawan sendi). (1)
  • 7.
  • 8. Kedua tulang lengan bawah dihubungkan oleh sendi radioulnar yang diperkuat oleh ligamentum anulare yang melingkari kapitulum radius dan di distal oleh sendi radioulnar yang diperkuat oleh ligamen radioulnar yang mengandung fibrokartilago triangularis. Radius dan ulna dihubungkan oleh otot antar tulang, yaitu m. supinator, m.pronator teres, m.pronator kuadratus yang membuat gerakan pronasi- supinasi. Ketiga otot itu bersama dengan otot lain yang berinsersi pada radius dan ulna menyebabkan patah tulang lengan bawah disertai dislokasi angulasi dan rotasi, terutama pada radius
  • 10. Menurut Arif Mansjoer (2000: 351) ada 4 klasifikasi fraktur antebrachii antara lain: Fraktur Monteggia Fraktur Galeazzi Fraktur Colles Fraktur Smith
  • 11. Fraktur Monteggia DEFINISI fraktur sepertiga proksimal ulna disertai dislokasi ke anterior dari kapitulum radius(1,2). Penyebabnya biasanya trauma langsung terhadap ulna, misalnya sewaktu melindungi kepala pada pukulan, sehingga disebut patah tulang tangkis.
  • 12. Terdapat 2 tipe yaitu tipe ekstensi (lebih sering) dan tipe fleksi. Pada tipe ekstensi gaya yang terjadi mendorong ulna kearah hiperekstensi dan pronasi. Sedangkan pada tipe fleksi, gaya mendorong dari depan kearah fleksi yang menyebabkan fragmen ulna mengadakan angulasi ke posterior. (3) Gambaran Klinik
  • 13.
  • 14. PENGOBATAN Pada anak-anak kadang-kadang dapat dilakukan manipulasi atau dengan pengobatan konservatif, tetapi pada orang dewasa lebih baik dilakukan reduksi terbuka dan pemasangan flat.
  • 15. Fraktur Galeazzi DEFINISI Fraktur ini merupakan fraktur distal radius disertai dislokasi atau subluksasi sendi radioulnar distal. Terjadinya fraktur ini biasanya akibat trauma langsung sisi lateral ketika jatuh.
  • 16. Ujung bagian bawah ulna yang menonjol merupakan tanda yang mencolok. Gambaran klinisnya bergantung pada derajat dislokasi fragmen fraktur. Bila ringan. nyeri dan tegang hanya dirasakan pada daerah fraktur; bila berat, biasanya terjadi pemendekan lengan bawah. Tampak tangan bagian distal dalam posisi angulasi ke dorsal. Pada pergelangan tangan dapat diraba tonjolan ujung distal ulna. Gambaran Klinik
  • 17.
  • 19. Pengobatan Dilakukan reposisi dan imobilisasi dengan gips di atas siku, posisi netral untuk dislokasi radius ulna distal, deviasi ulnar, dan fleksi. Secara konservatif mungkin kurang memuaskan dan terapi bedah menjadi pilihan. (1)
  • 20. Fraktur Colles DEFINISI Cedera yang diuraikan oleh Abraham Colles pada tahun 1814 adalah fraktur melintang pada radius tepat diatas pergelangan tangan dengan pergeseran dorsal fragmen distal.
  • 21. Dikenal dengan sebutan deformitas garpu makan malam, dengan penonjolan punggung pergelangan tangan dan depresi di depan. Pada pasien dengan sedikit deformitas mungkin hanya terdapat nyeri tekan lokal dan nyeri bila pergelangan tangan digerakkan, kekakuan, gerakan yang bebas terbatas, dan pembengkakan di daerah yang terkena(2) Gambaran Klinik
  • 22.
  • 23.
  • 24. Pengobatan  Fraktur tak bergeser  dibebat dalam slab gips yang dibalutkan sekitar dorsum lengan bawah dan pergelangan tangan dan dibalut kuat dalam posisinya.  Fraktur yang bergeser harus direduksi di bawah anestesi.
  • 25. Komplikasi D i n i Cedera saraf  ligamen karpal yang melintang harus dibelah sehingga tekanan saluran dalam karpal berkurang. Distrofi refleks simpatetik  terdapat pembengkakan dan nyeri tekan pada sendi-sendi jari.
  • 26. L a n j u t Malunion  karena reduksi tidak lengkap atau karena pergeseran dalam gips yang terlewatkan. Penampilannya buruk, kelemahan dan hilangnya rotasi dapat bersifat menetap. Penyatuan lambat dan non-union pada radius tidak terjadi, tetapi processus stiloideus ulna sering hanya diikat dengan jaringan fibrosa saja dan tetap mengalaminyeri dan nyeri tekan selama beberapa bulan. Kekakuan pada bahu / Kekakuan pergelangan tangan dapat terjadi akibat pembebatan yang lama. Atrofi Sudeck, kalau tidak diatasi dapat mengakibatkan kekakuan dan pengecilan tangan dengan perubahan trofik yang berat. Ruptur tendon biasanya terjadi beberapa minggu setelah fraktur radius bawah yang tampaknya sepele dan tidak bergeser. (2)
  • 27. Fraktur Smith DEFINISI Fraktur smith merupakan fraktur dislokasi ke arah anterior (volar), karena itu sering disebut reverse Colles fracture.
  • 28. Penonjolan dorsal fragmen proksimal, fragmen distal di sisi volar pergelangan, dan deviasi tangan ke radial (garden spade devormity). (1) Gambaran Klinik
  • 29.
  • 30. Pengobatan Pengobatannya merupakan kebalikan dari pengobatan patah tulang Colles dan pascareduksi, posisi dipertahankan dalam posisi dorsofleksi ringan, deviasi ulnar, dan supinasi maksimal. Lalu diimobilisasi dengan gips di atas siku selama 4-6 minggu. (3)
  • 32. Identitas Penderita Nama : Tn. A.A Usia : 28 tahun 2 bulan 23 hari No. RM : 1097532 Jenis kelamin : Laki - laki Alamat : Ds. Bolo RT 03/07, Demak Agama : Islam Pekerjaan : Mahasiswa Pendidikan : Tamat SLTA Status : Belum kawin Suku Bangsa : Jawa (WNI) Ruangan : Ma_wa Tanggal masuk : 20 Oktober 2015
  • 33. Anamnesis Diambil dari autoanamnesis tanggal 20 Oktober 2015 Keluhan Utama : Nyeri pada tangan kanan Keluhan Tambahan : (-)
  • 34. 6 tahun SMRS, pasien mengalami bengkak pada lengan bawah tangan kanannya, dikarenakan pasien mengalami kecelakaan jatuh dari sepeda motor lalu pasien terjatuh ke arah kanan. Pasien mengaku memakai helm, pada daerah lengan bawah tangan kanan tampak bengkak, nyeri dan didapatkan adanya perubahan bentuk disertai lecet pada wajah dan kaki, tidak pingsan, tidak pusing, tidak muntah, tidak sesak, tidak nyeri pada perut, tidak ada perdarahan. Setelah kejadian pasien dibawa ke RSI Sultan Agung Semarang dan dilakukan pemasangan spalk dan membaik. Riwayat Penyakit Sekarang
  • 35. 2 hari SMRS, pasien mengeluh nyeri di lengan bawah tangan kanan, nyeri dirasakan hanya pada satu tempat dan tidak menjalar ke daerah lain, bengkak (-), deformitas (+). Nyeri dirasakan terus menerus dan semakin memberat hingga pasien kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari. Maka pada tanggal 20 Oktober 2015 pasien dibawa ke poli bedah RSI Sultan Agung Semarang dan setelah mendapat hasil foto rontgen ekstremitas atas pasien dianjurkan untuk mondok serta mendapat advise dari dokter untuk program osteotomy orif radius + ulna pada tanggal 23 Oktober 2015. Pada tanggal 23 Oktober 2015 pasien menjalani program osteotomy pk. 13.30 WIB serta dilakukan pengambilan foto rontgen ekstremitas atas post osteotomy orif radius + ulna.
  • 36.  Riwayat diabetes mellitus , kolesterol, asam urat disangkal.  Riwayat hipertensi (-)  Riwayat maag (-)  Riwayat trauma abdomen (-)  Asma (-)  Alergi (-) Riwayat Penyakit Dahulu
  • 37.  Hipertensi (+)  diabetes mellitus (-)  alergi (-)  asma (-)  Riwayat penyakit yang sama di keluarga (-) Riwayat Penyakit Keluarga
  • 38. Pasien seorang laki-laki berusia 28 tahun sebagai seorang mahasiswa, biaya kehidupan sehari-hari ditanggung oleh orang tua. Pasien berobat menggunakan fasilitas UMUM. Riwayat sosial ekonomi dan pribadi
  • 39. Kesadaran : Composmentis, GCS E4M6V5 Keadaan umum : Tampak sakit ringan Tekanan darah : 150 / 100 mmHg Nadi : 88 x/menit reguler Pernapasan : 20 x/menit Suhu :36,5 0C Tinggi badan : 165 cm Berat badan : 60 kg IMT : 22,2 kg/m2 Pemeriksaan Fisik
  • 40. Status generalis Kulit : sawo matang Kepala : mesocephale, rambut hitam, tidak mudah dicabut Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-), pupil isokor Ø 3 mm, refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+). Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-), tidak ada pembesaran tiroid. Paru : pernapasan simetris saat statis dan dinamis, tidak ada napas cuping hidung, tidak ada penggunaan otot bantu napas, suara napas vesikuler (+/+), rhonki (-), wheezing (-).
  • 41. Jantung : Inspeksi : ictus cordis tidak tampak Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V, 2 cm di medial linea midclavicula sinistra Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal. Auskultasi : bunyi jantung I-II reguler, gallop (-), bising (-)
  • 42. Abdomen : Inspeksi : datar, venektasi (-), jejas (-), gambaran gerak usus (-) Auskultasi : bising usus (+) normal Palpasi : supel, nyeri tekan (-), lien dan hepar tak teraba. Perkusi : timpani pada seluruh regio abdomen, pekak alih (-), pekak sisi (-), shifting dullness (-)
  • 43. Ekstremitas Atas Kanan Kiri Otot Eutrofi Eutrofi Tonus Normotoni Normotoni Massa Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Sendi Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Gerakkan Aktif terbatas Aktif Kekuatan Normal Normal Oedema Tidak ada Tidak ada :
  • 44. Status lokalis region antebrachii dekstra : Look : (-) pembengkakan di lengan bawah tangan kanan ; (-) angulasi ; (-) rotasi (+) deformitas Feel : (-) pembengkakan di lengan bawah tangan kanan, suhu kulit normal, teraba keras, (-) mobile, (+) nyeri tekan, pulsasi ke distal (-), CRT 2” Move : (-) krepitasi (-) ROM aktif-pasif terbatas akibat nyeri
  • 45. Diagnosis Neglected / Malunion Fraktur Radius – Ulna 1/3 tengah dextra
  • 47. Pemeriksaan Radiologi tanggal 20 Oktober 2015 Foto Rontgen Ekstremitas Atas Besar ( Non Kontras )
  • 48. Pembacaan: Garis fraktur 1/3 tengah radius – ulna dextra sudah tak tampak Kallus (+) Kesan: Malunioun pada 1/3 tengah radius – ulna dextra
  • 49. Pemeriksaan Radiologi tanggal 23 Oktober 2015 Foto Rontgen Ekstremitas Atas Besar ( Non Kontras )
  • 50. Foto antebrachii dextra perbandingan Dibanding foto sebelumnya tanggal 20 Oktober 2015 Tampak terpasang drain dengan ujung distal pada soft tissue regio antebrachii dextra 1/3 tengah. Tampak terpasang fiksasi interna pada os. Radius dan ulna dextra 1/3 tengah, posisi baik. Tampak garis fraktur pada os. Radius dan ulna dextra 1/3 tengah, dengan aposisi dan alignment baik.
  • 51. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 22 Oktober 2015 HASIL Hb 17,3 gr/dl Ht 51,4 % Leukosit 7300 uL Trombosit 220.000 uL Gol. Darah O Rh + APTT 26,8 detik Prot. Time 10,3 detik Natrium 145 mmol/liter Kalium 4,75 mmol/liter Chloride 105,4 mmol/liter HbsAg non reaktif
  • 52. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 23 Oktober 2015 (post operasi) HASIL Hb 15,8 gr/dl Ht 46,7 % Leukosit 19900 uL Trombosit 209.000 uL
  • 54. Fraktur adalah diskontinuitas tulang, tulang rawan, tulang rawan epifisis baik yang bersifat total maupun parsial. Pada proses penyembuhan tulang dapat terjadi hasil yang tidak diinginkan. Proses penyembuhan yang dimaksud adalah malunion, delayed nonunion dan union
  • 55. Pada kasus ini pasien dengan nama Tn. A.A, usia 28 tahun berdasarkan anamnesis pasien mengeluh nyeri pada lengan bawah tangan kanan disertai dengan perubahan bentuk dari lengan bawah tangan kanan tersebut. Pemeriksaan radiologis x foto ekstremitas atas besar (non kontras) tanggal 20 Oktober 2015 menunjukkan garis fraktur 1/3 tengah radius ulna sudah tak tampak, kallus (+), didapatkan kesan malunion 1/3 tengah radius ulna dextra.
  • 56. Pada tanggal 23 Oktober 2015 pasien menjalani osteotomy orif radius ulna dextra dan kemudian dilakukan pengambilan x foto ekstremitas atas besar (non kontras) yang mendapatkan hasil Tampak terpasang drain dengan ujung distal pada soft tissue regio antebrachii dextra 1/3 tengah. Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian antara landasan teori klinis fraktur malunioun dengan kondisi klinis serta hasil pemeriksaan radiologis x foto ekstremitas atas besar (non kontras) pasien. Sehingga pada pasien ini dapat didiagnosis sebagai malunion fraktur 1/3 tengah radius ulna dextra.
  • 58. Dari anamnesis ditemukan adanya keluhan nyeri pada lengan bawah tangan kanan, perubahan bentuk pada ekstremitas bersangkutan disertai adanya riwayat trauma. Dari pemeriksaan fisik ditemukan adanya keterbatasan pada gerakan aktif dan pasif pada lengan bawah tangan kanan, adanya deformitas dan nyeri pada ekstremitas tersebut, sedangkan dari pemeriksaan radiologis tak ditemukan adanya garis fraktur dan ditemukan adanya kallus.
  • 59. Berdasarkan teori diketahui bahwa klinis fraktur malunion merupakan suatu penyambungan yang tidak normal pada fraktur yang secara fisik ditandai dengan ditemukannya deformitas. Hal ini sesuai antara teori dan kondisi klinis pasien jadi diagnosis fraktur malunion radius ulna dextra pada pasien ini dapat ditegakkan.