SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 22
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan langkah bijak dalam pembinaan generasi bangsa
Indonesia. Upaya semua pihak melalui pendidikan, terutama pendidikan formal
diharapkan dapat membina para peserta didik mencapai perkembangan yang
optimal. Upaya pembinaan peserta didik sebagai generasi masa depan ini telah
dirumuskan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dirumuskan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya ntuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Selanjutnya pada Bab II pasal 3 tentang Dasar, Fungsi dan Tujuan
Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa:
Pendidikan nasianal berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yan bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
[Typ
e a
quot
e
from
the
docu
ment
or
the
sum
mary
of an
inter
estin
g
point
. You
can
posit
ion
the
text
box
any
wher
e in
the
docu
ment
. Use
the
Text
Box
Tools
tab
to
chan
ge
the
form
attin
g of
the
pull
quot
e
text
box.]
1
2
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pernyataan yang terdapat dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
Pendidikan Nasional tersebut, mengantarkan kita untuk dapat melaksanakan
segenap kegiatan-kegiatan tersebut, yakni bimbingan, pengajaran dan/atau latihan.
Pendidikan seumur hidup bertitik tolak dari keyakinan bahwa proses
pendidikan dapat berlangsung selama manusia hidup, baik di sekolah maupun di
luar sekolah. Seiring dengan hal itu KI Hajar Dewantara (dalam Zahara Idris dan
Lisnal Jamal; 1992) menyatakan bahwa pendidikan adalah proses penanggulangan
masalah-masalah serta penemuan dan peningkatan kwalitas hidup pribadi serta
masyarakat yang berlangsung seumur hidup. Sedangkan menurut M. Noer S
(dalam Zahara Idris; 1992) tujuan pendidikan sendiri agar seseorang mempunyai
kerpibadian yang sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Untuk mencapai hal tersebut, salah satu upaya yang dilakukan ialah
melaksanakan Praktek Profesi Konseling (BINFES) di luar sekolah. Mahasiswa
pendidikan profesi, dilatih untuk memberikan sejumlah layanan kepada berbagai
elemen masyarakat. Adapun layanan yang diberikan tersebut meliputi 6 jenis
bidang bimbingan yaitu : bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar,
bimbingan karir, bimbingan keluarga dan bimbingan keberagamaan. Dan 10 jenis
layanan yakninya : layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan
3
penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan, layanan
bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan konsultasi, layanan
mediasi dan layanan advokasi. Serta 6 jenis kegiatan pendukung yaitu : aplikasi
instrumentasi, himpunan data, kunjungan rumah, alih tangan kasus, konferensi
kasus, dan tampilan kepustakaan. Dengan dilakukannya praktek lapangan
bimbingan dan konseling disekolah ini mahasiswa dapat menerapkan ilmu,
wawasan dan teori yang telah diperoleh di perkulihan pendidikan profesi konselor.
Diharapkan melalui BINFES di luar sekolah mahasiswa profesi diharapkan
mampu melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan dan sekaligus
memperoleh pengalaman dalam rangka memberikan layanan kepada berbagai
elemen masyarakat serta meningkatkan kerjasama, memperluas wawasan dan
keterampilan guna mencapai tujuan sebagai konselor yang profesional.
Adapun tempat melaksanakan BINFES luar sekolah yang praktikan
laksanakan adalah di PPKS BKKBN SUMBAR
B. Tujuan Kegiatan BINFES di luar sekolah
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pelaksanaan BINFES di setting luar sekolah adalah
memberi kesempatan pada mahasiswa untuk mampu melaksanakan praktik
4
nyata pelayanan profesi konseling di setting luar sekolah, dalam upaya
meningkatkan pemahaman masyarakat luas mengenai Bimbingan dan
Konseling.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus BINFES pada setting luar sekolah adalah :
a. Konselor menguasai Standar Kompetensi Konselor untuk memberikan
pelayanan profesi konseling kepada individu, baik format individu,
kelompok maupun klasikal, sesuai dengan permasalahan dan tuntutan
perkembangan permasalahan mereka, menurut prinsif-prinsif keilmuan,
teknologi dan pelayanan konseling professional.
b. Melaksanakan praktek langsung di lapangan, berupa jenis-jenis layanan dan
kegiatan pendukung Bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan dan
permasalahan di masyarakat, dalam upaya pengembangan diri sesuai dengan
arah dan tujuan profesional bimbingan dan konseling.
c. Membuat program kegiatan BINFES pelayanan Bimbingan Konseling
sesuai dengan need assesment dan permasalahan karyawan dan masyarakat
di tempat praktek.
d. Melakukan evaluasi proses dan hasil pelaksanaan layanan yang meliputi:
laiseg, laijapen dan laijapang.
5
C. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan Binfes ini adalah warga masyarakat binaan BKKBN
SUMBAR (PPKS BKKBN Padang)
D. Waktu pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan selama satu semester, yaitu pada tahun 2015.
pelaksanaannya mulai Februari 2015 sampai selesai.
E. Program kegiatan
Agar tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai maka disusunlah suatu
program kegiatan sebagai pedoman pelaksanan BK yang akan dilaksanakan di
BKKBN SUMBAR (PPKS PADANG).
6
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Profil PPKS BKKBN SUMBAR
1. Sejarah Ringkas PPKS.
Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009
mengisyaratkan pentingnya penyelenggaraan pengendalian penduduk dan
pembangunan keluarga untuk menuju Penduduk Tumbuh Seimbang 2015 dan
mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Untuk mencapai sasaran
pembangunan yang berwawasan kependudukan, maka diperlukan upaya nyata
dan lebih meningkatkan komitmen pada program KB bukan hanya pada
dimensi kependudukan, tetapi lebih diarahkan pada pembangunan keluarga
dengan seluruh anggota keluarga.
Program Kependudukan dan Keluarga Berencana yang dilaksanakan di
Indonesia selain program yang berkaitan dengan pengendalian kelahiran,
namun juga ada program lain yaitu program Peningkatan Ketahanan dan
Pemberdayaan Keluarga sebagai beyond family planning yang bertujuan untuk
meningkatkan/mengembangkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman,
tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan
kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin. Kedua komponen tidak dapat
dipisahkan, saling memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkan sumber
daya yang berkualitas. Program yang terkait dengan ketahanan dan
6
7
pemberdayaan keluarga antara lain progam Genre ( Generasi Berencana)
melalui wadah Pusat Konselling Remaja /Mahasiswa, Bina Keluarga Balita
(BKB), Bina Kelarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
Melalui kelompok-kelompok tersebut masyarakat/keluarga
memperoleh informasi tentang pembinaan tumbuh kembang anak, pembinaan
remaja, peningkatan kualitas hidup lansia, dan peningkatan kualitas keluarga
secara terpisah waktu dan tempat. Dalam rangka meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat/keluarga, untuk memperoleh informasi dan konsultasi
tentang berbagai permasalahan terkait, serta pelayanan KB secara holistik dan
integratif. Maka pada tanggal 1 Juni 2012 telah dibentuk sebuah Pusat Layanan
satu atap dalam usaha peningkatan Kesejahteraan Keluarga yang kemudian
disebut Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera( PPKS ) di Provinsi Sumatera
Barat, yang diberi nama Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera ( PPKS )
Keluarga Bahagia.
Kepengurusan Pengelola PPKS Keluarga Bahagia Perwakilan BKKBN
Provinsi Sumaterta Barat in, dikukuhkan melalui SK Kepala Perwakilan
BKKBN Provinsi Sumatera Barat, tanggal 1 juni 2012, nomor 3569/H-
005/J.4/2012. Yang melibatkan semua Dinas/Badan/Kantori dan organisasi
masyarakat.
Kegiatan PPKS ini bertujuan agar Terlaksananya Penyelenggaraan
Pelayanan Keluarga melalui Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera yang berbasis
8
instansional untuk memberikan pelayanan informasi Kependudukan dan
Keluarga, Pelayanan Konselling maupun pelayanan pembinaan, bimbingan dan
fasilitasi kepada kelompok Pusat Informasi Konselling Remaja/Mahasiswa,
Bina Keluarga dan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan, dengan fokue
pelayanan kepada :
1. Pelayanan informasi Kependudukan dan Keluarga berencana
2. Konselling Keluarga Balita
3. Konselling Pra Nikah
4. Konselling Keluarga Remaja dan Remaja
5. Konselling Keluarga Lansia dan Lansia
6. Konselling Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
7. Konselling Keluarga ( Married Conselling )
8. Pembinaan Usaha Ekonomi Keluarga.
Dalam perjalanan Pelaksanaan kegiatan di PPKS Keluarga Bahagia, telah
dilengkapi dengan tenaga, sarana dan Prasarana :
a. Tenaga ( tiga orang )
b. Sarana ( 3 buah ruang, yakni ruang pendaftaran, ruang konsultasi dan ruang
pelayanan )
c. Prasarana ( sarana Playanan Medis, IUD KIT, BKB KIT, Benner, Poster,
Lieflet, buku Panduan dan buku-buku lainnya.
9
2. Aktifitas Kegiatan
a. Bimbingan Konseling
Pada setting masyarakat, pelayanan konseling mengembangkan
spektrum pelayanannya baik di instansi/perusahaan/industri. Konseling
merupakan profesi yang kompeten untuk mendampingi individu dan/atau
kelompok dalam menghadapi dinamika dan tuntutan pengembangan karir.
Beberapa bidang garapan konseling, antara lain adalah sebagai berikut :
1) Pengembangan dan implementasi program pembinaan warga binaan
PPKS BKKN SUMBAR
2) Program pengembangan dan pembinaan karyawan melalui penataran,
pelatihan, kursus, pendidikan khusus, dan lain-lain
3) Seminar, lokakarya, dan lain-lain untuk memperluas wawasan,
pengetahuan, dan kemampuan karyawan
4) Pelayanan bantuan pengentasan permasalahan karyawan, yaitu
permasalahan yang menyangkut pekerjaan, keluarga, sosial-
kemasyarakatan, dan berbagai masalah pribadi lainnya, melalui
pelayanan bimbingan dan konseling, baik secara individual maupun
kelompok.
10
Berikut adalah daftar kelompok warga binaan PPKS BKKBN SUMBAR
MITRA KERJA SAMA PUSAT PELAYAN KELURGA SEJAHTERA (PPKS)
“ KELUARGA BAHAGIA ”
Tahun 2015
Alamat : Komplek Kodam Rt2, Rw 3.No 22 Kel. Surau Gadang Kec. Nanggalo Padang
No. Nama Nama Kelompok/Organisasi/Instansi Alamat
1. Posyandu komplek kodam Komplek kodam
2. Doni FDMG Komplek kodam
3. Fajar Denta PIK Gerami Komplek kodam
4. Pak tanto RT Komplek kodam
5. RW Komplek kodam
6. Pemuda Komplek kodam Komplek kodam
7. Kelurahan Nanggalo Padang
8. Ahmad syukri Remaja Mesjid Al Muqorobin Komplek kodam
9. Lansia Komplek kodam
10. Insane Al Fajri Gerakan Mahasiswa Indonesia (GMI)
11. Sehernellis UPPKS “PERMATA” Jl. Payakumbuh II
No. 590 Siteba
Kec. Nanggalo
Padang
12. Rumbiyem UPPKS “ SUKMA ” Jl. 50 kota I/733
siteba Nanggalo
Padang
13. UPT
14. Farida Klinik Sehat Komlek kodam
Surau Gadang
Naggalo Padang
15. SKPD-KB
11
16. UPT KB Kecamatan
17. Penyuluh KB
18. Kader Kelompok Bina Keluarga
19. pengurus PIK-Remaja/Mahasiswa
20 Pengurus UPPKS
MITRA KERJA SAMA PUSAT PELAYAN KELUARGA SEJAHTERA (PPKS)
“ KELUARGA BAHAGIA ”
Tahun 2015
No. Nama Nama Kelompok Alamat
1. Yuniati Melati Banuaran Indah Blok E 12 RT 03
RW 10 Kec. Lubeg Padang
2. Guswel Bougenvile Jl. Proklamasi No. 33 B Kec.
Padang timur
3. Mauda Durian II Jl. Khatip sulaiman Gang mushala
muslimin No. 34 B Kel. Gn
pangilun Kec. Padang utara
4. Basnurida Usaha Bundo Jl. Kp. Durian No. 2 RT .01 RW
05 Kel. Parak Gadang Timur
Padang
5. Halimah
Tusakdiah
Gemari II Jl. Puti Bungsu No. 2 Kel.
Gn.Pangilun Kec. Padang utara
6. Hermawati Usaha Sepakat Kalumbuk RT 4 RW 4 Kec.
Kuranji Padang
7. Seharnellis Permata Jl. Payakumbuh II No. 590 Siteba
Kec. Nanggalo Padang
8. Zulhelmayeni Seroja Jl. Karang Ganting RW 1 Kel.
Lubuk Lintah Kec. Kuranji Padang
9. Yusniar Melati II Kel. Batu Gadang
12
Kepada warga binaan yang mengalami masalah, maka diberikan oleh
mahasiswa layanan bimbingan dan konseling, yaitu layanan :
1) Orientasi
2) Informasi
3) Penempatan/penyaluran
4) Konseling Perorangan
5) Konsultasi
6) Mediasi
b. Persiapan yang dilakukan
Pelaksanaan praktik konseling didahului oleh tahap persiapan yang meliputi
1) Persiapan Akademik
Persiapan akademik yang dilakukan praktikan adalah mengkaji
ulang pemahaman konsep dasar dan menyegarkan serta meningkatkan
pemahaman tentang konseling.
2) Persiapan Administratif
10. Rubyem Sukma Jl. 50 Kota 1/733 Siteba Nanggalo
Padang
11. Dasiah Nur Gemari II Jl. Berok Gunuang Pangilun RT2
RW XII Kec. Padang Utara
12. Kasniati Melati II Kel. Batu Gadang Kec.Lubuak
Kilangan Padang
13
Hal utama yang dilakukan terkait persiapan administratif adalah
mengurus perizinan BINFES di lokasi yang dijadikan praktik konseling
karir yaitu di instansi. Instansi/ Lembaga yang menjadi tempat praktik yaitu
BKKBN SUMBAR (PPKS). Adapun maksud dari praktik yang dilakukan
bertujuan untuk membantu warga binaan untuk tercapainya KES dan
terentaskan KES-T dalam kehidupannya. Beberapa kegiatan yang
dilakukan pratikan pada langkah persiapan adalah:
a) Mengurus perijinan tempat praktik konseling karir yang direncanakan,
yaitu di PPKS BKKBN SUMBAR
b) Merancang pengelolaan praktik konseling karir sesuai dengan situasi
dan kondisi tempat praktik
c) Mempersiapkan berbagai format kerja yang diperlukan dalam
penyelenggaraan praktik konseling karir
3) Persiapan Fisik dan Psikis
a. Mengelola dan mengatur kondisi dan energi fisik-psikis agar dapat
mengelola konseling karir dengan prima dan optimal.
b. Menjaga dan mentaati komitmen dan kode etik profesi konseling.
14
c. Pelaksanaan Layanan
Adapun jenis layanan yang dilakukan selama praktikan melakukan binfes
di PPKS BKKBN Sumbar adalah:
a. Layanan informasi
Layanan informasi adalah layanan yang ada dalam
bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sekelompok
individu mengenai suatu hal yang baik dan bermanfaat untuk
menambah pengetahuan siswa menyangkut diri pribadi dan
lingkungannya.
Deskripsi kegiatan layanan informasi Terlampir
b. Konseling individual
Konseling individual merupakan jantung hatinya BK,
karena layanan ini bersifat khusus dan selalu tinggi tingkat
kefektifannya dibandingkan dengan jenis layanan BK yang lain.
Layanan ini dilaksanakan secara langsung, tatap muka antara
konselor (guru pembimbing) dengan klien (siswa). Dalam
hubungan tersebut masalah siswa dibahas dan dicermati secara
mendalam dari berbagai aspek dan dapat dianalisis faktor
psikologisnya serta diupayakan pengentasannya dengan tetap
mengeklienankan kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh
siswa itu sendiri.
15
Layanan praktik konseling perorangan deskripsi
singkatnya dapat dilihat terlampir.
c. Layanan bimbingan kelompok
Layanan bimbingan kelompok merupakan bentuk layanan
bimbingan yang diberikan kepada siswa secara bersama-sama
atau kelompok, guna memperoleh berbagai informasi yang
bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat, dengan memanfaatkan
dinamika kelompok sehingga mendapatkan informasi dan
pemahaman baru dari topic yang dibahas.
Adapun tujuan dari layanan ini adalah untuk mendapatkan
informasi dan pemahaman baru dari topic yang dibahas.
Disamping itu juga untuk mengembangkan potensi diri masing –
masing anggota yaitu mampu mengemukakan pendapat, ide,
pengalaman, tanggapan serta mampu memupuk tenggang rasa.
Langkah – langkah pelaksanaan bimbingan kelompok
adalah sebagai berikut :
a). Tahap Pembentukan
1) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih
2) Berdoa
16
3) Menjelaskan pengertian bimbingan kelompok
4) Menjelaskan tujuan bimbingan kelompok
5) Menjelaskan tata cara pelaksanaan bimbingan kelompok
6) Menjelaskan azas – azas bimbingan kelompok
7) Perkenalan dan dilanjutkan dengan rangkaian nama
b). Tahap Peralihan
1) Menjelaskan kembali kegiatan kelompok
2) Tanya jawab tentang kesiapan anggota kelompok untuk
kegiatan lebih lanjut
3) Mengenali suasana kelompok apakah anggota kelompok
secara keseluruhan / sebagian belum siap untuk mamasuki
tahap berikutnya dan menguasai suasana tersebut.
4) Memberi contoh topic bahasan yang dikemukakan dan
dibahas dalam kelompok
c). Tahap Kegiatan
1) Pemimpin kelompok mengemukakan topic bahasan yang
telah dipersiapkan ( topic tugas )
Menjelaskan topic bahasan yang hendak dikemukakan
oleh anggota kelompok ( topic bebas )
2) Menjelaskan pentingnya topic tersebut dibahas dalam
kelompok ( topic tugas )
17
Mempersilahkan anggota kelompok mengemukakan topic
secara bergantian ( topic bebas )
3) Tanya jawab tentang topic yang akan dibahas terlebih
dahulu ( topic bebas )
Memilih / menetapkan topic yang akan dibahas terlebih
dahulu ( topic bebas )
4) Pembahasan topic tersebut secara tuntas
5) Selingan
6) Menegaskan komitmen anggota kelompok
d). Tahap Pengakhiran
1) Menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan
diakhiri
2) Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai
kemajuan yang dicapai masing – masing
3) Pembahasan kegiatan lanjutan
4) Pesan serta tanggapan anggota kelompok
5) Ucapan terima kasih
6) Berdoa
7) Perpisahan
Deskripsi kegiatan bimbingan kelompok terlampir
d. Konseling kelompok
18
Konseling kelompok merupakan layanan konseling
individual yang diselenggarakan dalam suasana dan bentuk
kelompok. Berbeda dengan bimbingan kelompok, layanan
konseling kelompok ini bertujuan untuk membicarakan atau
memecahkan masalah pribadi anggota kelompok bukan masalah
umum seperti dalam bimbingan kelompok.
Langkah – langkah pelaksanaan kegiatan konseling
kelompok adalah :
a). Tahap Pembentukan
1) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih
2) Berdoa
3) Menjelaskan pengertian konseling kelompok
4) Menjelaskan tujuan konseling kelompok
5) Menjelaskan tata cara pelaksanaan konseling kelompok
6) Menjelaskan asas – asas konseling kelompok
7) Perkenalan dan dilanjutkan permainan rangkaian nama
b). Tahap Peralihan
1. Menjelaskan kembali kegiatan konseling kelompok
2. Tanya jawab tentang kesiapan anggota kelompok untuk
kegiatan lebih lanjut
19
3. Mengenali suasana kelompok apakah anggota kelompok
secara keseluruhan / sebagian belum siap untuk memasuki
tahap berikutnya dan menguasai suasana tersebut.
4. Memberi contoh topic bahasan yang dikemukakan dan
dibahas dalam kelompok.
c). Tahap Kegiatan
1. Menjelaskan masalah pribadi yang hendaknya
dikemukakan oleh anggota kelompok
2. Mempersilahkan anggota kelompok mengemukakan
masalah pribadi masing – masing anggota kelompok
secara bergantian
3. Memilih / menetapkan masalah yang akan dibahas
4. Pembahasan masalah tersebut secara tuntas
5. Selingan
6. Menegaskan komitmen anggota kelompok yang
masalahnya telah dibahas.
d). Tahap Pengakhiran
1. Menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok akan
diakhiri
2. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai
kemajuan yang dicapai masing – masing
3. Pembahasan kegiatan lanjutan
20
4. Pesan serta tanggapan anggota kelompok
5. Ucapan terima kasih
6. Berdoa
7. Perpisahan
Deskripsi kegiatan konseling kelompok Terlampir
21
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pelayanan Konseling (di luar sekolah dan masyarakat) masih merupakan hal
baru dan perlu disosialisasikan.
2. Tidak semua jenis layanan dapat dilakukan secara utuh, hanya sebagian kecil
dari semua layanan yang dapat direalisasikan.
B. Saran
1. Perencanaan kegiatan lebih dimatangkan termasuk antisipasi terhadap hal-
hal yang bersifat insidental.
2. Sebelum mahasiswa terjun ke lapangan memberikan pelayanan riil,
seyogyanya pemahaman dan pengkajian konsep dan kerangka kerja
konseling di masyarakat, dipersiapkan secara lebih matang, mendasar, dan
komprehensif.
20
22
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2004. Dasar Standarisasi Profesi Konseling. Jakarta : Depdiknas, Dirjen
Dikti, Bagian Proyek Peningkatan Tenaga Akademik.
Prayitno. 2005. Konseling Pancawaskita
Prayitno. 1997. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
(buku II). Padang : BK FIP UNP.
_______. 2004. Seri Layanan BK (L1-L9). Padang: BK FIP UNP.

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a BAB 1 zulia binfes luar sekolah .docx

Program kerja wakasek kesiswaan
Program  kerja wakasek  kesiswaanProgram  kerja wakasek  kesiswaan
Program kerja wakasek kesiswaan
sukur basuki
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
firdian87
 

Semelhante a BAB 1 zulia binfes luar sekolah .docx (20)

@@-BKK.1 - Pengertian & Cakupan-Sutarto.pptx
@@-BKK.1 - Pengertian & Cakupan-Sutarto.pptx@@-BKK.1 - Pengertian & Cakupan-Sutarto.pptx
@@-BKK.1 - Pengertian & Cakupan-Sutarto.pptx
 
Program bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingProgram bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konseling
 
Niche area discussion 27 april
Niche area discussion 27 aprilNiche area discussion 27 april
Niche area discussion 27 april
 
Dokumen standard prasekolah
Dokumen standard prasekolahDokumen standard prasekolah
Dokumen standard prasekolah
 
Dokumen standard prasekolah
Dokumen standard prasekolahDokumen standard prasekolah
Dokumen standard prasekolah
 
Kspk
KspkKspk
Kspk
 
Program kesiswaan
Program kesiswaanProgram kesiswaan
Program kesiswaan
 
Program kesiswaan
Program kesiswaanProgram kesiswaan
Program kesiswaan
 
Prinsip-prinsip bimbingan konseling
Prinsip-prinsip bimbingan konselingPrinsip-prinsip bimbingan konseling
Prinsip-prinsip bimbingan konseling
 
Materi umum 1.1 penumbuhan budi pekerti
Materi umum   1.1 penumbuhan budi pekertiMateri umum   1.1 penumbuhan budi pekerti
Materi umum 1.1 penumbuhan budi pekerti
 
Master modul pendidikan sivik sek rendah tahap i
Master modul pendidikan sivik sek rendah tahap iMaster modul pendidikan sivik sek rendah tahap i
Master modul pendidikan sivik sek rendah tahap i
 
Ulasan jurnal
Ulasan jurnalUlasan jurnal
Ulasan jurnal
 
Juknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdf
Juknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdfJuknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdf
Juknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdf
 
Panduan SRA.pdf
Panduan SRA.pdfPanduan SRA.pdf
Panduan SRA.pdf
 
Program kerja wakasek kesiswaan
Program  kerja wakasek  kesiswaanProgram  kerja wakasek  kesiswaan
Program kerja wakasek kesiswaan
 
Modul 8 fungsi keluarga bkkbn rev4
Modul 8 fungsi keluarga bkkbn rev4Modul 8 fungsi keluarga bkkbn rev4
Modul 8 fungsi keluarga bkkbn rev4
 
ppt bk aul.pptx
ppt bk aul.pptxppt bk aul.pptx
ppt bk aul.pptx
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
 
Ulang kaji spp
Ulang kaji sppUlang kaji spp
Ulang kaji spp
 
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bp
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bpMakalah prinsip bp dan kode etik guru bp
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bp
 

Último

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 

BAB 1 zulia binfes luar sekolah .docx

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan langkah bijak dalam pembinaan generasi bangsa Indonesia. Upaya semua pihak melalui pendidikan, terutama pendidikan formal diharapkan dapat membina para peserta didik mencapai perkembangan yang optimal. Upaya pembinaan peserta didik sebagai generasi masa depan ini telah dirumuskan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional dirumuskan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya ntuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya pada Bab II pasal 3 tentang Dasar, Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa: Pendidikan nasianal berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yan bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak [Typ e a quot e from the docu ment or the sum mary of an inter estin g point . You can posit ion the text box any wher e in the docu ment . Use the Text Box Tools tab to chan ge the form attin g of the pull quot e text box.] 1
  • 2. 2 mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pernyataan yang terdapat dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan Nasional tersebut, mengantarkan kita untuk dapat melaksanakan segenap kegiatan-kegiatan tersebut, yakni bimbingan, pengajaran dan/atau latihan. Pendidikan seumur hidup bertitik tolak dari keyakinan bahwa proses pendidikan dapat berlangsung selama manusia hidup, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Seiring dengan hal itu KI Hajar Dewantara (dalam Zahara Idris dan Lisnal Jamal; 1992) menyatakan bahwa pendidikan adalah proses penanggulangan masalah-masalah serta penemuan dan peningkatan kwalitas hidup pribadi serta masyarakat yang berlangsung seumur hidup. Sedangkan menurut M. Noer S (dalam Zahara Idris; 1992) tujuan pendidikan sendiri agar seseorang mempunyai kerpibadian yang sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Untuk mencapai hal tersebut, salah satu upaya yang dilakukan ialah melaksanakan Praktek Profesi Konseling (BINFES) di luar sekolah. Mahasiswa pendidikan profesi, dilatih untuk memberikan sejumlah layanan kepada berbagai elemen masyarakat. Adapun layanan yang diberikan tersebut meliputi 6 jenis bidang bimbingan yaitu : bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karir, bimbingan keluarga dan bimbingan keberagamaan. Dan 10 jenis layanan yakninya : layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan
  • 3. 3 penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan konsultasi, layanan mediasi dan layanan advokasi. Serta 6 jenis kegiatan pendukung yaitu : aplikasi instrumentasi, himpunan data, kunjungan rumah, alih tangan kasus, konferensi kasus, dan tampilan kepustakaan. Dengan dilakukannya praktek lapangan bimbingan dan konseling disekolah ini mahasiswa dapat menerapkan ilmu, wawasan dan teori yang telah diperoleh di perkulihan pendidikan profesi konselor. Diharapkan melalui BINFES di luar sekolah mahasiswa profesi diharapkan mampu melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan dan sekaligus memperoleh pengalaman dalam rangka memberikan layanan kepada berbagai elemen masyarakat serta meningkatkan kerjasama, memperluas wawasan dan keterampilan guna mencapai tujuan sebagai konselor yang profesional. Adapun tempat melaksanakan BINFES luar sekolah yang praktikan laksanakan adalah di PPKS BKKBN SUMBAR B. Tujuan Kegiatan BINFES di luar sekolah 1. Tujuan Umum Tujuan umum pelaksanaan BINFES di setting luar sekolah adalah memberi kesempatan pada mahasiswa untuk mampu melaksanakan praktik
  • 4. 4 nyata pelayanan profesi konseling di setting luar sekolah, dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat luas mengenai Bimbingan dan Konseling. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus BINFES pada setting luar sekolah adalah : a. Konselor menguasai Standar Kompetensi Konselor untuk memberikan pelayanan profesi konseling kepada individu, baik format individu, kelompok maupun klasikal, sesuai dengan permasalahan dan tuntutan perkembangan permasalahan mereka, menurut prinsif-prinsif keilmuan, teknologi dan pelayanan konseling professional. b. Melaksanakan praktek langsung di lapangan, berupa jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung Bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan di masyarakat, dalam upaya pengembangan diri sesuai dengan arah dan tujuan profesional bimbingan dan konseling. c. Membuat program kegiatan BINFES pelayanan Bimbingan Konseling sesuai dengan need assesment dan permasalahan karyawan dan masyarakat di tempat praktek. d. Melakukan evaluasi proses dan hasil pelaksanaan layanan yang meliputi: laiseg, laijapen dan laijapang.
  • 5. 5 C. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan Binfes ini adalah warga masyarakat binaan BKKBN SUMBAR (PPKS BKKBN Padang) D. Waktu pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan selama satu semester, yaitu pada tahun 2015. pelaksanaannya mulai Februari 2015 sampai selesai. E. Program kegiatan Agar tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai maka disusunlah suatu program kegiatan sebagai pedoman pelaksanan BK yang akan dilaksanakan di BKKBN SUMBAR (PPKS PADANG).
  • 6. 6 BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN A. Profil PPKS BKKBN SUMBAR 1. Sejarah Ringkas PPKS. Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 mengisyaratkan pentingnya penyelenggaraan pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga untuk menuju Penduduk Tumbuh Seimbang 2015 dan mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Untuk mencapai sasaran pembangunan yang berwawasan kependudukan, maka diperlukan upaya nyata dan lebih meningkatkan komitmen pada program KB bukan hanya pada dimensi kependudukan, tetapi lebih diarahkan pada pembangunan keluarga dengan seluruh anggota keluarga. Program Kependudukan dan Keluarga Berencana yang dilaksanakan di Indonesia selain program yang berkaitan dengan pengendalian kelahiran, namun juga ada program lain yaitu program Peningkatan Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga sebagai beyond family planning yang bertujuan untuk meningkatkan/mengembangkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman, tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin. Kedua komponen tidak dapat dipisahkan, saling memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkan sumber daya yang berkualitas. Program yang terkait dengan ketahanan dan 6
  • 7. 7 pemberdayaan keluarga antara lain progam Genre ( Generasi Berencana) melalui wadah Pusat Konselling Remaja /Mahasiswa, Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Kelarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Melalui kelompok-kelompok tersebut masyarakat/keluarga memperoleh informasi tentang pembinaan tumbuh kembang anak, pembinaan remaja, peningkatan kualitas hidup lansia, dan peningkatan kualitas keluarga secara terpisah waktu dan tempat. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat/keluarga, untuk memperoleh informasi dan konsultasi tentang berbagai permasalahan terkait, serta pelayanan KB secara holistik dan integratif. Maka pada tanggal 1 Juni 2012 telah dibentuk sebuah Pusat Layanan satu atap dalam usaha peningkatan Kesejahteraan Keluarga yang kemudian disebut Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera( PPKS ) di Provinsi Sumatera Barat, yang diberi nama Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera ( PPKS ) Keluarga Bahagia. Kepengurusan Pengelola PPKS Keluarga Bahagia Perwakilan BKKBN Provinsi Sumaterta Barat in, dikukuhkan melalui SK Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat, tanggal 1 juni 2012, nomor 3569/H- 005/J.4/2012. Yang melibatkan semua Dinas/Badan/Kantori dan organisasi masyarakat. Kegiatan PPKS ini bertujuan agar Terlaksananya Penyelenggaraan Pelayanan Keluarga melalui Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera yang berbasis
  • 8. 8 instansional untuk memberikan pelayanan informasi Kependudukan dan Keluarga, Pelayanan Konselling maupun pelayanan pembinaan, bimbingan dan fasilitasi kepada kelompok Pusat Informasi Konselling Remaja/Mahasiswa, Bina Keluarga dan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan, dengan fokue pelayanan kepada : 1. Pelayanan informasi Kependudukan dan Keluarga berencana 2. Konselling Keluarga Balita 3. Konselling Pra Nikah 4. Konselling Keluarga Remaja dan Remaja 5. Konselling Keluarga Lansia dan Lansia 6. Konselling Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi 7. Konselling Keluarga ( Married Conselling ) 8. Pembinaan Usaha Ekonomi Keluarga. Dalam perjalanan Pelaksanaan kegiatan di PPKS Keluarga Bahagia, telah dilengkapi dengan tenaga, sarana dan Prasarana : a. Tenaga ( tiga orang ) b. Sarana ( 3 buah ruang, yakni ruang pendaftaran, ruang konsultasi dan ruang pelayanan ) c. Prasarana ( sarana Playanan Medis, IUD KIT, BKB KIT, Benner, Poster, Lieflet, buku Panduan dan buku-buku lainnya.
  • 9. 9 2. Aktifitas Kegiatan a. Bimbingan Konseling Pada setting masyarakat, pelayanan konseling mengembangkan spektrum pelayanannya baik di instansi/perusahaan/industri. Konseling merupakan profesi yang kompeten untuk mendampingi individu dan/atau kelompok dalam menghadapi dinamika dan tuntutan pengembangan karir. Beberapa bidang garapan konseling, antara lain adalah sebagai berikut : 1) Pengembangan dan implementasi program pembinaan warga binaan PPKS BKKN SUMBAR 2) Program pengembangan dan pembinaan karyawan melalui penataran, pelatihan, kursus, pendidikan khusus, dan lain-lain 3) Seminar, lokakarya, dan lain-lain untuk memperluas wawasan, pengetahuan, dan kemampuan karyawan 4) Pelayanan bantuan pengentasan permasalahan karyawan, yaitu permasalahan yang menyangkut pekerjaan, keluarga, sosial- kemasyarakatan, dan berbagai masalah pribadi lainnya, melalui pelayanan bimbingan dan konseling, baik secara individual maupun kelompok.
  • 10. 10 Berikut adalah daftar kelompok warga binaan PPKS BKKBN SUMBAR MITRA KERJA SAMA PUSAT PELAYAN KELURGA SEJAHTERA (PPKS) “ KELUARGA BAHAGIA ” Tahun 2015 Alamat : Komplek Kodam Rt2, Rw 3.No 22 Kel. Surau Gadang Kec. Nanggalo Padang No. Nama Nama Kelompok/Organisasi/Instansi Alamat 1. Posyandu komplek kodam Komplek kodam 2. Doni FDMG Komplek kodam 3. Fajar Denta PIK Gerami Komplek kodam 4. Pak tanto RT Komplek kodam 5. RW Komplek kodam 6. Pemuda Komplek kodam Komplek kodam 7. Kelurahan Nanggalo Padang 8. Ahmad syukri Remaja Mesjid Al Muqorobin Komplek kodam 9. Lansia Komplek kodam 10. Insane Al Fajri Gerakan Mahasiswa Indonesia (GMI) 11. Sehernellis UPPKS “PERMATA” Jl. Payakumbuh II No. 590 Siteba Kec. Nanggalo Padang 12. Rumbiyem UPPKS “ SUKMA ” Jl. 50 kota I/733 siteba Nanggalo Padang 13. UPT 14. Farida Klinik Sehat Komlek kodam Surau Gadang Naggalo Padang 15. SKPD-KB
  • 11. 11 16. UPT KB Kecamatan 17. Penyuluh KB 18. Kader Kelompok Bina Keluarga 19. pengurus PIK-Remaja/Mahasiswa 20 Pengurus UPPKS MITRA KERJA SAMA PUSAT PELAYAN KELUARGA SEJAHTERA (PPKS) “ KELUARGA BAHAGIA ” Tahun 2015 No. Nama Nama Kelompok Alamat 1. Yuniati Melati Banuaran Indah Blok E 12 RT 03 RW 10 Kec. Lubeg Padang 2. Guswel Bougenvile Jl. Proklamasi No. 33 B Kec. Padang timur 3. Mauda Durian II Jl. Khatip sulaiman Gang mushala muslimin No. 34 B Kel. Gn pangilun Kec. Padang utara 4. Basnurida Usaha Bundo Jl. Kp. Durian No. 2 RT .01 RW 05 Kel. Parak Gadang Timur Padang 5. Halimah Tusakdiah Gemari II Jl. Puti Bungsu No. 2 Kel. Gn.Pangilun Kec. Padang utara 6. Hermawati Usaha Sepakat Kalumbuk RT 4 RW 4 Kec. Kuranji Padang 7. Seharnellis Permata Jl. Payakumbuh II No. 590 Siteba Kec. Nanggalo Padang 8. Zulhelmayeni Seroja Jl. Karang Ganting RW 1 Kel. Lubuk Lintah Kec. Kuranji Padang 9. Yusniar Melati II Kel. Batu Gadang
  • 12. 12 Kepada warga binaan yang mengalami masalah, maka diberikan oleh mahasiswa layanan bimbingan dan konseling, yaitu layanan : 1) Orientasi 2) Informasi 3) Penempatan/penyaluran 4) Konseling Perorangan 5) Konsultasi 6) Mediasi b. Persiapan yang dilakukan Pelaksanaan praktik konseling didahului oleh tahap persiapan yang meliputi 1) Persiapan Akademik Persiapan akademik yang dilakukan praktikan adalah mengkaji ulang pemahaman konsep dasar dan menyegarkan serta meningkatkan pemahaman tentang konseling. 2) Persiapan Administratif 10. Rubyem Sukma Jl. 50 Kota 1/733 Siteba Nanggalo Padang 11. Dasiah Nur Gemari II Jl. Berok Gunuang Pangilun RT2 RW XII Kec. Padang Utara 12. Kasniati Melati II Kel. Batu Gadang Kec.Lubuak Kilangan Padang
  • 13. 13 Hal utama yang dilakukan terkait persiapan administratif adalah mengurus perizinan BINFES di lokasi yang dijadikan praktik konseling karir yaitu di instansi. Instansi/ Lembaga yang menjadi tempat praktik yaitu BKKBN SUMBAR (PPKS). Adapun maksud dari praktik yang dilakukan bertujuan untuk membantu warga binaan untuk tercapainya KES dan terentaskan KES-T dalam kehidupannya. Beberapa kegiatan yang dilakukan pratikan pada langkah persiapan adalah: a) Mengurus perijinan tempat praktik konseling karir yang direncanakan, yaitu di PPKS BKKBN SUMBAR b) Merancang pengelolaan praktik konseling karir sesuai dengan situasi dan kondisi tempat praktik c) Mempersiapkan berbagai format kerja yang diperlukan dalam penyelenggaraan praktik konseling karir 3) Persiapan Fisik dan Psikis a. Mengelola dan mengatur kondisi dan energi fisik-psikis agar dapat mengelola konseling karir dengan prima dan optimal. b. Menjaga dan mentaati komitmen dan kode etik profesi konseling.
  • 14. 14 c. Pelaksanaan Layanan Adapun jenis layanan yang dilakukan selama praktikan melakukan binfes di PPKS BKKBN Sumbar adalah: a. Layanan informasi Layanan informasi adalah layanan yang ada dalam bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sekelompok individu mengenai suatu hal yang baik dan bermanfaat untuk menambah pengetahuan siswa menyangkut diri pribadi dan lingkungannya. Deskripsi kegiatan layanan informasi Terlampir b. Konseling individual Konseling individual merupakan jantung hatinya BK, karena layanan ini bersifat khusus dan selalu tinggi tingkat kefektifannya dibandingkan dengan jenis layanan BK yang lain. Layanan ini dilaksanakan secara langsung, tatap muka antara konselor (guru pembimbing) dengan klien (siswa). Dalam hubungan tersebut masalah siswa dibahas dan dicermati secara mendalam dari berbagai aspek dan dapat dianalisis faktor psikologisnya serta diupayakan pengentasannya dengan tetap mengeklienankan kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh siswa itu sendiri.
  • 15. 15 Layanan praktik konseling perorangan deskripsi singkatnya dapat dilihat terlampir. c. Layanan bimbingan kelompok Layanan bimbingan kelompok merupakan bentuk layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa secara bersama-sama atau kelompok, guna memperoleh berbagai informasi yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, dengan memanfaatkan dinamika kelompok sehingga mendapatkan informasi dan pemahaman baru dari topic yang dibahas. Adapun tujuan dari layanan ini adalah untuk mendapatkan informasi dan pemahaman baru dari topic yang dibahas. Disamping itu juga untuk mengembangkan potensi diri masing – masing anggota yaitu mampu mengemukakan pendapat, ide, pengalaman, tanggapan serta mampu memupuk tenggang rasa. Langkah – langkah pelaksanaan bimbingan kelompok adalah sebagai berikut : a). Tahap Pembentukan 1) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih 2) Berdoa
  • 16. 16 3) Menjelaskan pengertian bimbingan kelompok 4) Menjelaskan tujuan bimbingan kelompok 5) Menjelaskan tata cara pelaksanaan bimbingan kelompok 6) Menjelaskan azas – azas bimbingan kelompok 7) Perkenalan dan dilanjutkan dengan rangkaian nama b). Tahap Peralihan 1) Menjelaskan kembali kegiatan kelompok 2) Tanya jawab tentang kesiapan anggota kelompok untuk kegiatan lebih lanjut 3) Mengenali suasana kelompok apakah anggota kelompok secara keseluruhan / sebagian belum siap untuk mamasuki tahap berikutnya dan menguasai suasana tersebut. 4) Memberi contoh topic bahasan yang dikemukakan dan dibahas dalam kelompok c). Tahap Kegiatan 1) Pemimpin kelompok mengemukakan topic bahasan yang telah dipersiapkan ( topic tugas ) Menjelaskan topic bahasan yang hendak dikemukakan oleh anggota kelompok ( topic bebas ) 2) Menjelaskan pentingnya topic tersebut dibahas dalam kelompok ( topic tugas )
  • 17. 17 Mempersilahkan anggota kelompok mengemukakan topic secara bergantian ( topic bebas ) 3) Tanya jawab tentang topic yang akan dibahas terlebih dahulu ( topic bebas ) Memilih / menetapkan topic yang akan dibahas terlebih dahulu ( topic bebas ) 4) Pembahasan topic tersebut secara tuntas 5) Selingan 6) Menegaskan komitmen anggota kelompok d). Tahap Pengakhiran 1) Menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri 2) Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai kemajuan yang dicapai masing – masing 3) Pembahasan kegiatan lanjutan 4) Pesan serta tanggapan anggota kelompok 5) Ucapan terima kasih 6) Berdoa 7) Perpisahan Deskripsi kegiatan bimbingan kelompok terlampir d. Konseling kelompok
  • 18. 18 Konseling kelompok merupakan layanan konseling individual yang diselenggarakan dalam suasana dan bentuk kelompok. Berbeda dengan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok ini bertujuan untuk membicarakan atau memecahkan masalah pribadi anggota kelompok bukan masalah umum seperti dalam bimbingan kelompok. Langkah – langkah pelaksanaan kegiatan konseling kelompok adalah : a). Tahap Pembentukan 1) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih 2) Berdoa 3) Menjelaskan pengertian konseling kelompok 4) Menjelaskan tujuan konseling kelompok 5) Menjelaskan tata cara pelaksanaan konseling kelompok 6) Menjelaskan asas – asas konseling kelompok 7) Perkenalan dan dilanjutkan permainan rangkaian nama b). Tahap Peralihan 1. Menjelaskan kembali kegiatan konseling kelompok 2. Tanya jawab tentang kesiapan anggota kelompok untuk kegiatan lebih lanjut
  • 19. 19 3. Mengenali suasana kelompok apakah anggota kelompok secara keseluruhan / sebagian belum siap untuk memasuki tahap berikutnya dan menguasai suasana tersebut. 4. Memberi contoh topic bahasan yang dikemukakan dan dibahas dalam kelompok. c). Tahap Kegiatan 1. Menjelaskan masalah pribadi yang hendaknya dikemukakan oleh anggota kelompok 2. Mempersilahkan anggota kelompok mengemukakan masalah pribadi masing – masing anggota kelompok secara bergantian 3. Memilih / menetapkan masalah yang akan dibahas 4. Pembahasan masalah tersebut secara tuntas 5. Selingan 6. Menegaskan komitmen anggota kelompok yang masalahnya telah dibahas. d). Tahap Pengakhiran 1. Menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok akan diakhiri 2. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai kemajuan yang dicapai masing – masing 3. Pembahasan kegiatan lanjutan
  • 20. 20 4. Pesan serta tanggapan anggota kelompok 5. Ucapan terima kasih 6. Berdoa 7. Perpisahan Deskripsi kegiatan konseling kelompok Terlampir
  • 21. 21 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Pelayanan Konseling (di luar sekolah dan masyarakat) masih merupakan hal baru dan perlu disosialisasikan. 2. Tidak semua jenis layanan dapat dilakukan secara utuh, hanya sebagian kecil dari semua layanan yang dapat direalisasikan. B. Saran 1. Perencanaan kegiatan lebih dimatangkan termasuk antisipasi terhadap hal- hal yang bersifat insidental. 2. Sebelum mahasiswa terjun ke lapangan memberikan pelayanan riil, seyogyanya pemahaman dan pengkajian konsep dan kerangka kerja konseling di masyarakat, dipersiapkan secara lebih matang, mendasar, dan komprehensif. 20
  • 22. 22 DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2004. Dasar Standarisasi Profesi Konseling. Jakarta : Depdiknas, Dirjen Dikti, Bagian Proyek Peningkatan Tenaga Akademik. Prayitno. 2005. Konseling Pancawaskita Prayitno. 1997. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah (buku II). Padang : BK FIP UNP. _______. 2004. Seri Layanan BK (L1-L9). Padang: BK FIP UNP.