1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan langkah bijak dalam pembinaan generasi bangsa
Indonesia. Upaya semua pihak melalui pendidikan, terutama pendidikan formal
diharapkan dapat membina para peserta didik mencapai perkembangan yang
optimal. Upaya pembinaan peserta didik sebagai generasi masa depan ini telah
dirumuskan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dirumuskan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya ntuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Selanjutnya pada Bab II pasal 3 tentang Dasar, Fungsi dan Tujuan
Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa:
Pendidikan nasianal berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yan bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
[Typ
e a
quot
e
from
the
docu
ment
or
the
sum
mary
of an
inter
estin
g
point
. You
can
posit
ion
the
text
box
any
wher
e in
the
docu
ment
. Use
the
Text
Box
Tools
tab
to
chan
ge
the
form
attin
g of
the
pull
quot
e
text
box.]
1
2. 2
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pernyataan yang terdapat dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
Pendidikan Nasional tersebut, mengantarkan kita untuk dapat melaksanakan
segenap kegiatan-kegiatan tersebut, yakni bimbingan, pengajaran dan/atau latihan.
Pendidikan seumur hidup bertitik tolak dari keyakinan bahwa proses
pendidikan dapat berlangsung selama manusia hidup, baik di sekolah maupun di
luar sekolah. Seiring dengan hal itu KI Hajar Dewantara (dalam Zahara Idris dan
Lisnal Jamal; 1992) menyatakan bahwa pendidikan adalah proses penanggulangan
masalah-masalah serta penemuan dan peningkatan kwalitas hidup pribadi serta
masyarakat yang berlangsung seumur hidup. Sedangkan menurut M. Noer S
(dalam Zahara Idris; 1992) tujuan pendidikan sendiri agar seseorang mempunyai
kerpibadian yang sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Untuk mencapai hal tersebut, salah satu upaya yang dilakukan ialah
melaksanakan Praktek Profesi Konseling (BINFES) di luar sekolah. Mahasiswa
pendidikan profesi, dilatih untuk memberikan sejumlah layanan kepada berbagai
elemen masyarakat. Adapun layanan yang diberikan tersebut meliputi 6 jenis
bidang bimbingan yaitu : bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar,
bimbingan karir, bimbingan keluarga dan bimbingan keberagamaan. Dan 10 jenis
layanan yakninya : layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan
3. 3
penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan, layanan
bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan konsultasi, layanan
mediasi dan layanan advokasi. Serta 6 jenis kegiatan pendukung yaitu : aplikasi
instrumentasi, himpunan data, kunjungan rumah, alih tangan kasus, konferensi
kasus, dan tampilan kepustakaan. Dengan dilakukannya praktek lapangan
bimbingan dan konseling disekolah ini mahasiswa dapat menerapkan ilmu,
wawasan dan teori yang telah diperoleh di perkulihan pendidikan profesi konselor.
Diharapkan melalui BINFES di luar sekolah mahasiswa profesi diharapkan
mampu melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan dan sekaligus
memperoleh pengalaman dalam rangka memberikan layanan kepada berbagai
elemen masyarakat serta meningkatkan kerjasama, memperluas wawasan dan
keterampilan guna mencapai tujuan sebagai konselor yang profesional.
Adapun tempat melaksanakan BINFES luar sekolah yang praktikan
laksanakan adalah di PPKS BKKBN SUMBAR
B. Tujuan Kegiatan BINFES di luar sekolah
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pelaksanaan BINFES di setting luar sekolah adalah
memberi kesempatan pada mahasiswa untuk mampu melaksanakan praktik
4. 4
nyata pelayanan profesi konseling di setting luar sekolah, dalam upaya
meningkatkan pemahaman masyarakat luas mengenai Bimbingan dan
Konseling.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus BINFES pada setting luar sekolah adalah :
a. Konselor menguasai Standar Kompetensi Konselor untuk memberikan
pelayanan profesi konseling kepada individu, baik format individu,
kelompok maupun klasikal, sesuai dengan permasalahan dan tuntutan
perkembangan permasalahan mereka, menurut prinsif-prinsif keilmuan,
teknologi dan pelayanan konseling professional.
b. Melaksanakan praktek langsung di lapangan, berupa jenis-jenis layanan dan
kegiatan pendukung Bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan dan
permasalahan di masyarakat, dalam upaya pengembangan diri sesuai dengan
arah dan tujuan profesional bimbingan dan konseling.
c. Membuat program kegiatan BINFES pelayanan Bimbingan Konseling
sesuai dengan need assesment dan permasalahan karyawan dan masyarakat
di tempat praktek.
d. Melakukan evaluasi proses dan hasil pelaksanaan layanan yang meliputi:
laiseg, laijapen dan laijapang.
5. 5
C. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan Binfes ini adalah warga masyarakat binaan BKKBN
SUMBAR (PPKS BKKBN Padang)
D. Waktu pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan selama satu semester, yaitu pada tahun 2015.
pelaksanaannya mulai Februari 2015 sampai selesai.
E. Program kegiatan
Agar tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai maka disusunlah suatu
program kegiatan sebagai pedoman pelaksanan BK yang akan dilaksanakan di
BKKBN SUMBAR (PPKS PADANG).
6. 6
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Profil PPKS BKKBN SUMBAR
1. Sejarah Ringkas PPKS.
Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009
mengisyaratkan pentingnya penyelenggaraan pengendalian penduduk dan
pembangunan keluarga untuk menuju Penduduk Tumbuh Seimbang 2015 dan
mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Untuk mencapai sasaran
pembangunan yang berwawasan kependudukan, maka diperlukan upaya nyata
dan lebih meningkatkan komitmen pada program KB bukan hanya pada
dimensi kependudukan, tetapi lebih diarahkan pada pembangunan keluarga
dengan seluruh anggota keluarga.
Program Kependudukan dan Keluarga Berencana yang dilaksanakan di
Indonesia selain program yang berkaitan dengan pengendalian kelahiran,
namun juga ada program lain yaitu program Peningkatan Ketahanan dan
Pemberdayaan Keluarga sebagai beyond family planning yang bertujuan untuk
meningkatkan/mengembangkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman,
tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan
kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin. Kedua komponen tidak dapat
dipisahkan, saling memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkan sumber
daya yang berkualitas. Program yang terkait dengan ketahanan dan
6
7. 7
pemberdayaan keluarga antara lain progam Genre ( Generasi Berencana)
melalui wadah Pusat Konselling Remaja /Mahasiswa, Bina Keluarga Balita
(BKB), Bina Kelarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
Melalui kelompok-kelompok tersebut masyarakat/keluarga
memperoleh informasi tentang pembinaan tumbuh kembang anak, pembinaan
remaja, peningkatan kualitas hidup lansia, dan peningkatan kualitas keluarga
secara terpisah waktu dan tempat. Dalam rangka meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat/keluarga, untuk memperoleh informasi dan konsultasi
tentang berbagai permasalahan terkait, serta pelayanan KB secara holistik dan
integratif. Maka pada tanggal 1 Juni 2012 telah dibentuk sebuah Pusat Layanan
satu atap dalam usaha peningkatan Kesejahteraan Keluarga yang kemudian
disebut Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera( PPKS ) di Provinsi Sumatera
Barat, yang diberi nama Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera ( PPKS )
Keluarga Bahagia.
Kepengurusan Pengelola PPKS Keluarga Bahagia Perwakilan BKKBN
Provinsi Sumaterta Barat in, dikukuhkan melalui SK Kepala Perwakilan
BKKBN Provinsi Sumatera Barat, tanggal 1 juni 2012, nomor 3569/H-
005/J.4/2012. Yang melibatkan semua Dinas/Badan/Kantori dan organisasi
masyarakat.
Kegiatan PPKS ini bertujuan agar Terlaksananya Penyelenggaraan
Pelayanan Keluarga melalui Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera yang berbasis
8. 8
instansional untuk memberikan pelayanan informasi Kependudukan dan
Keluarga, Pelayanan Konselling maupun pelayanan pembinaan, bimbingan dan
fasilitasi kepada kelompok Pusat Informasi Konselling Remaja/Mahasiswa,
Bina Keluarga dan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan, dengan fokue
pelayanan kepada :
1. Pelayanan informasi Kependudukan dan Keluarga berencana
2. Konselling Keluarga Balita
3. Konselling Pra Nikah
4. Konselling Keluarga Remaja dan Remaja
5. Konselling Keluarga Lansia dan Lansia
6. Konselling Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
7. Konselling Keluarga ( Married Conselling )
8. Pembinaan Usaha Ekonomi Keluarga.
Dalam perjalanan Pelaksanaan kegiatan di PPKS Keluarga Bahagia, telah
dilengkapi dengan tenaga, sarana dan Prasarana :
a. Tenaga ( tiga orang )
b. Sarana ( 3 buah ruang, yakni ruang pendaftaran, ruang konsultasi dan ruang
pelayanan )
c. Prasarana ( sarana Playanan Medis, IUD KIT, BKB KIT, Benner, Poster,
Lieflet, buku Panduan dan buku-buku lainnya.
9. 9
2. Aktifitas Kegiatan
a. Bimbingan Konseling
Pada setting masyarakat, pelayanan konseling mengembangkan
spektrum pelayanannya baik di instansi/perusahaan/industri. Konseling
merupakan profesi yang kompeten untuk mendampingi individu dan/atau
kelompok dalam menghadapi dinamika dan tuntutan pengembangan karir.
Beberapa bidang garapan konseling, antara lain adalah sebagai berikut :
1) Pengembangan dan implementasi program pembinaan warga binaan
PPKS BKKN SUMBAR
2) Program pengembangan dan pembinaan karyawan melalui penataran,
pelatihan, kursus, pendidikan khusus, dan lain-lain
3) Seminar, lokakarya, dan lain-lain untuk memperluas wawasan,
pengetahuan, dan kemampuan karyawan
4) Pelayanan bantuan pengentasan permasalahan karyawan, yaitu
permasalahan yang menyangkut pekerjaan, keluarga, sosial-
kemasyarakatan, dan berbagai masalah pribadi lainnya, melalui
pelayanan bimbingan dan konseling, baik secara individual maupun
kelompok.
10. 10
Berikut adalah daftar kelompok warga binaan PPKS BKKBN SUMBAR
MITRA KERJA SAMA PUSAT PELAYAN KELURGA SEJAHTERA (PPKS)
“ KELUARGA BAHAGIA ”
Tahun 2015
Alamat : Komplek Kodam Rt2, Rw 3.No 22 Kel. Surau Gadang Kec. Nanggalo Padang
No. Nama Nama Kelompok/Organisasi/Instansi Alamat
1. Posyandu komplek kodam Komplek kodam
2. Doni FDMG Komplek kodam
3. Fajar Denta PIK Gerami Komplek kodam
4. Pak tanto RT Komplek kodam
5. RW Komplek kodam
6. Pemuda Komplek kodam Komplek kodam
7. Kelurahan Nanggalo Padang
8. Ahmad syukri Remaja Mesjid Al Muqorobin Komplek kodam
9. Lansia Komplek kodam
10. Insane Al Fajri Gerakan Mahasiswa Indonesia (GMI)
11. Sehernellis UPPKS “PERMATA” Jl. Payakumbuh II
No. 590 Siteba
Kec. Nanggalo
Padang
12. Rumbiyem UPPKS “ SUKMA ” Jl. 50 kota I/733
siteba Nanggalo
Padang
13. UPT
14. Farida Klinik Sehat Komlek kodam
Surau Gadang
Naggalo Padang
15. SKPD-KB
11. 11
16. UPT KB Kecamatan
17. Penyuluh KB
18. Kader Kelompok Bina Keluarga
19. pengurus PIK-Remaja/Mahasiswa
20 Pengurus UPPKS
MITRA KERJA SAMA PUSAT PELAYAN KELUARGA SEJAHTERA (PPKS)
“ KELUARGA BAHAGIA ”
Tahun 2015
No. Nama Nama Kelompok Alamat
1. Yuniati Melati Banuaran Indah Blok E 12 RT 03
RW 10 Kec. Lubeg Padang
2. Guswel Bougenvile Jl. Proklamasi No. 33 B Kec.
Padang timur
3. Mauda Durian II Jl. Khatip sulaiman Gang mushala
muslimin No. 34 B Kel. Gn
pangilun Kec. Padang utara
4. Basnurida Usaha Bundo Jl. Kp. Durian No. 2 RT .01 RW
05 Kel. Parak Gadang Timur
Padang
5. Halimah
Tusakdiah
Gemari II Jl. Puti Bungsu No. 2 Kel.
Gn.Pangilun Kec. Padang utara
6. Hermawati Usaha Sepakat Kalumbuk RT 4 RW 4 Kec.
Kuranji Padang
7. Seharnellis Permata Jl. Payakumbuh II No. 590 Siteba
Kec. Nanggalo Padang
8. Zulhelmayeni Seroja Jl. Karang Ganting RW 1 Kel.
Lubuk Lintah Kec. Kuranji Padang
9. Yusniar Melati II Kel. Batu Gadang
12. 12
Kepada warga binaan yang mengalami masalah, maka diberikan oleh
mahasiswa layanan bimbingan dan konseling, yaitu layanan :
1) Orientasi
2) Informasi
3) Penempatan/penyaluran
4) Konseling Perorangan
5) Konsultasi
6) Mediasi
b. Persiapan yang dilakukan
Pelaksanaan praktik konseling didahului oleh tahap persiapan yang meliputi
1) Persiapan Akademik
Persiapan akademik yang dilakukan praktikan adalah mengkaji
ulang pemahaman konsep dasar dan menyegarkan serta meningkatkan
pemahaman tentang konseling.
2) Persiapan Administratif
10. Rubyem Sukma Jl. 50 Kota 1/733 Siteba Nanggalo
Padang
11. Dasiah Nur Gemari II Jl. Berok Gunuang Pangilun RT2
RW XII Kec. Padang Utara
12. Kasniati Melati II Kel. Batu Gadang Kec.Lubuak
Kilangan Padang
13. 13
Hal utama yang dilakukan terkait persiapan administratif adalah
mengurus perizinan BINFES di lokasi yang dijadikan praktik konseling
karir yaitu di instansi. Instansi/ Lembaga yang menjadi tempat praktik yaitu
BKKBN SUMBAR (PPKS). Adapun maksud dari praktik yang dilakukan
bertujuan untuk membantu warga binaan untuk tercapainya KES dan
terentaskan KES-T dalam kehidupannya. Beberapa kegiatan yang
dilakukan pratikan pada langkah persiapan adalah:
a) Mengurus perijinan tempat praktik konseling karir yang direncanakan,
yaitu di PPKS BKKBN SUMBAR
b) Merancang pengelolaan praktik konseling karir sesuai dengan situasi
dan kondisi tempat praktik
c) Mempersiapkan berbagai format kerja yang diperlukan dalam
penyelenggaraan praktik konseling karir
3) Persiapan Fisik dan Psikis
a. Mengelola dan mengatur kondisi dan energi fisik-psikis agar dapat
mengelola konseling karir dengan prima dan optimal.
b. Menjaga dan mentaati komitmen dan kode etik profesi konseling.
14. 14
c. Pelaksanaan Layanan
Adapun jenis layanan yang dilakukan selama praktikan melakukan binfes
di PPKS BKKBN Sumbar adalah:
a. Layanan informasi
Layanan informasi adalah layanan yang ada dalam
bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sekelompok
individu mengenai suatu hal yang baik dan bermanfaat untuk
menambah pengetahuan siswa menyangkut diri pribadi dan
lingkungannya.
Deskripsi kegiatan layanan informasi Terlampir
b. Konseling individual
Konseling individual merupakan jantung hatinya BK,
karena layanan ini bersifat khusus dan selalu tinggi tingkat
kefektifannya dibandingkan dengan jenis layanan BK yang lain.
Layanan ini dilaksanakan secara langsung, tatap muka antara
konselor (guru pembimbing) dengan klien (siswa). Dalam
hubungan tersebut masalah siswa dibahas dan dicermati secara
mendalam dari berbagai aspek dan dapat dianalisis faktor
psikologisnya serta diupayakan pengentasannya dengan tetap
mengeklienankan kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh
siswa itu sendiri.
15. 15
Layanan praktik konseling perorangan deskripsi
singkatnya dapat dilihat terlampir.
c. Layanan bimbingan kelompok
Layanan bimbingan kelompok merupakan bentuk layanan
bimbingan yang diberikan kepada siswa secara bersama-sama
atau kelompok, guna memperoleh berbagai informasi yang
bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat, dengan memanfaatkan
dinamika kelompok sehingga mendapatkan informasi dan
pemahaman baru dari topic yang dibahas.
Adapun tujuan dari layanan ini adalah untuk mendapatkan
informasi dan pemahaman baru dari topic yang dibahas.
Disamping itu juga untuk mengembangkan potensi diri masing –
masing anggota yaitu mampu mengemukakan pendapat, ide,
pengalaman, tanggapan serta mampu memupuk tenggang rasa.
Langkah – langkah pelaksanaan bimbingan kelompok
adalah sebagai berikut :
a). Tahap Pembentukan
1) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih
2) Berdoa
16. 16
3) Menjelaskan pengertian bimbingan kelompok
4) Menjelaskan tujuan bimbingan kelompok
5) Menjelaskan tata cara pelaksanaan bimbingan kelompok
6) Menjelaskan azas – azas bimbingan kelompok
7) Perkenalan dan dilanjutkan dengan rangkaian nama
b). Tahap Peralihan
1) Menjelaskan kembali kegiatan kelompok
2) Tanya jawab tentang kesiapan anggota kelompok untuk
kegiatan lebih lanjut
3) Mengenali suasana kelompok apakah anggota kelompok
secara keseluruhan / sebagian belum siap untuk mamasuki
tahap berikutnya dan menguasai suasana tersebut.
4) Memberi contoh topic bahasan yang dikemukakan dan
dibahas dalam kelompok
c). Tahap Kegiatan
1) Pemimpin kelompok mengemukakan topic bahasan yang
telah dipersiapkan ( topic tugas )
Menjelaskan topic bahasan yang hendak dikemukakan
oleh anggota kelompok ( topic bebas )
2) Menjelaskan pentingnya topic tersebut dibahas dalam
kelompok ( topic tugas )
17. 17
Mempersilahkan anggota kelompok mengemukakan topic
secara bergantian ( topic bebas )
3) Tanya jawab tentang topic yang akan dibahas terlebih
dahulu ( topic bebas )
Memilih / menetapkan topic yang akan dibahas terlebih
dahulu ( topic bebas )
4) Pembahasan topic tersebut secara tuntas
5) Selingan
6) Menegaskan komitmen anggota kelompok
d). Tahap Pengakhiran
1) Menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan
diakhiri
2) Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai
kemajuan yang dicapai masing – masing
3) Pembahasan kegiatan lanjutan
4) Pesan serta tanggapan anggota kelompok
5) Ucapan terima kasih
6) Berdoa
7) Perpisahan
Deskripsi kegiatan bimbingan kelompok terlampir
d. Konseling kelompok
18. 18
Konseling kelompok merupakan layanan konseling
individual yang diselenggarakan dalam suasana dan bentuk
kelompok. Berbeda dengan bimbingan kelompok, layanan
konseling kelompok ini bertujuan untuk membicarakan atau
memecahkan masalah pribadi anggota kelompok bukan masalah
umum seperti dalam bimbingan kelompok.
Langkah – langkah pelaksanaan kegiatan konseling
kelompok adalah :
a). Tahap Pembentukan
1) Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih
2) Berdoa
3) Menjelaskan pengertian konseling kelompok
4) Menjelaskan tujuan konseling kelompok
5) Menjelaskan tata cara pelaksanaan konseling kelompok
6) Menjelaskan asas – asas konseling kelompok
7) Perkenalan dan dilanjutkan permainan rangkaian nama
b). Tahap Peralihan
1. Menjelaskan kembali kegiatan konseling kelompok
2. Tanya jawab tentang kesiapan anggota kelompok untuk
kegiatan lebih lanjut
19. 19
3. Mengenali suasana kelompok apakah anggota kelompok
secara keseluruhan / sebagian belum siap untuk memasuki
tahap berikutnya dan menguasai suasana tersebut.
4. Memberi contoh topic bahasan yang dikemukakan dan
dibahas dalam kelompok.
c). Tahap Kegiatan
1. Menjelaskan masalah pribadi yang hendaknya
dikemukakan oleh anggota kelompok
2. Mempersilahkan anggota kelompok mengemukakan
masalah pribadi masing – masing anggota kelompok
secara bergantian
3. Memilih / menetapkan masalah yang akan dibahas
4. Pembahasan masalah tersebut secara tuntas
5. Selingan
6. Menegaskan komitmen anggota kelompok yang
masalahnya telah dibahas.
d). Tahap Pengakhiran
1. Menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok akan
diakhiri
2. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai
kemajuan yang dicapai masing – masing
3. Pembahasan kegiatan lanjutan
20. 20
4. Pesan serta tanggapan anggota kelompok
5. Ucapan terima kasih
6. Berdoa
7. Perpisahan
Deskripsi kegiatan konseling kelompok Terlampir
21. 21
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pelayanan Konseling (di luar sekolah dan masyarakat) masih merupakan hal
baru dan perlu disosialisasikan.
2. Tidak semua jenis layanan dapat dilakukan secara utuh, hanya sebagian kecil
dari semua layanan yang dapat direalisasikan.
B. Saran
1. Perencanaan kegiatan lebih dimatangkan termasuk antisipasi terhadap hal-
hal yang bersifat insidental.
2. Sebelum mahasiswa terjun ke lapangan memberikan pelayanan riil,
seyogyanya pemahaman dan pengkajian konsep dan kerangka kerja
konseling di masyarakat, dipersiapkan secara lebih matang, mendasar, dan
komprehensif.
20
22. 22
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2004. Dasar Standarisasi Profesi Konseling. Jakarta : Depdiknas, Dirjen
Dikti, Bagian Proyek Peningkatan Tenaga Akademik.
Prayitno. 2005. Konseling Pancawaskita
Prayitno. 1997. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
(buku II). Padang : BK FIP UNP.
_______. 2004. Seri Layanan BK (L1-L9). Padang: BK FIP UNP.