Organisasi harus menentukan risiko dan peluang terhadap kinerja energi dan EnMS, serta tindakan untuk mengatasi risiko dan memanfaatkan peluang tersebut. Risiko dan peluang ditinjau ulang secara berkala untuk memastikan EnMS tetap efektif.
3. Pendahuluan
• Dokumen dapat digunakan secara independen, organisasi menerapkan Sistem
Manajemen Energi (Energy Management System = EnMS)
• EnMS SNI ISO 50001:2018 dapat digabungkan dengan penerapan sistem
manajemen lainnya yang sudah ada dalam organisasi, misalnya SNI ISO 9001
(SMM), SNI ISO 14001 (SML), SNI ISO 45001 (SMK3).
• EnMS dapat diintegrasikan dengan pencapaian tujuan bisnis, lingkungan hidup atau
sosial lainnya
• Dokumen sesuai dengan persyaratan ISO untuk standar sistem manajemen,
sehingga memiliki kesesuaian dengan standar sistem manajemen lainnya;
mengikuti high level structure ISO Management System standard.
2
5. • EnMS didasarkan pada kerangka
continual improvement, yaitu siklus
PDCA:
֍ Plan = Rencana
֍ Do = Lakukan
֍ Check = Periksa
֍ Action = Tindaki
4
6. Rencana
• Memahami konteks
organisasi
• menetapkan kebijakan
energi dan tim
manajemen energi
• mempertimbangkan
tindakan untuk
mengatasi risiko dan
peluang
• melakukan tinjauan
energi
• mengidentifikasi
pemanfaatan energi
signifikan (SEU)
• menetapkan EnPI, EnB,
sasaran dan target
energi, dan rencana aksi
yang diperlukan untuk
meningkatkan kinerja
energi yang selaras
dengan kebijakan energi
organisasi.
Lakukan
• Menerapkan rencana
aksi, kendali
operasional dan
pemeliharaan,
komunikasi,
memastikan
kompetensi
• mempertimbangkan
kinerja energi dalam
desain dan pengadaan
Periksa
• Memantau, mengukur,
menganalisis,
mengevaluasi,
mengaudit, dan
melakukan tinjauan
manajemen terhadap
kinerja energi dan
EnMS
Tindaki
• Melakukan tindakan
untuk mengatasi
ketidaksesuaian dan
terus meningkatkan
kinerja energi dan
EnMS
7. • Lampiran normatif merupakan bagian integral dalam suatu standar; menjadi
persyaratan atau ketentuan yang diperlukan dalam standar.
• Lampiran informatif menguraikan tambahan informasi dan dimaksudkan untuk
membantu pemahaman / penggunaan standar; tidak mengandung persyaratan
yang harus dipenuhi untuk mengklaim kesesuaian terhadap standar.
• Shall (harus), menunjukkan suatu requirements (persyaratan).
• Should (sebaiknya), menunjukkan suatu recommendation (rekomendasi).
• May (boleh), menunjukkan diizinkan (permission).
• Can (bisa / dapat), menunjukkan possibility or a capability (kemungkinan atau
kemampuan).
6
8. 7
Ruang Lingkup
Persyaratan dalam menetapkan, menerapkan,
memelihara, dan meningkatkan sistem manajemen
energi (EnMS).
Hasil yang diharapkan:
tercapainya peningkatan kinerja energi yang
berkelanjutan dan EnMS organisasi dengan mengikuti
pendekatan sistematis.
9. Terminologi dan Definisi
Sistem Manajemen Energi (EnMS)
• Sistem manajemen untuk
menetapkan kebijakan energi,
tujuan, target energi, rencana aksi,
dan proses untuk mencapai tujuan
dan target energi
Tim manajemen energi
• Satu atau beberapa orang yang
memiliki tanggung jawab dan
kewenangan untuk efektivitas
penerapan sistem manajemen energi
dan menyampaikan hasil
peningkatan kinerja energi
8
10. Kinerja energi (Energy performance)
• Hasil terukur yang berhubungan
dengan efisiensi energi (energy
efficiency), pemanfaatan energi
(energy use), dan konsumsi energi
(energy consumption)
Indikator kinerja energi (EnPI)
• Ukuran atau unit kinerja energi
seperti yang didefinisikan oleh
organisasi
Peningkatan kinerja energi
• Peningkatan pada hasil terukur
efisiensi energi, atau konsumsi energi
yang berhubungan dengan
pemanfaatan energi terhadap
baseline energi
Baseline energi (EnB)
• Acuan kuantitatif sebagai dasar untuk
pembanding kinerja energi
Indikator kinerja energi (EnPI) dan baseline energi (EnB) adalah dua elemen saling berkaitan
yang memungkinkan organisasi untuk menunjukkan peningkatan kinerja energinya.
11. • Energi = listrik, bahan bakar minyak, uap, panas, udara terkompresi, dan jenis lain yang serupa.
• Konsumsi energi = jumlah energi yang digunakan.
• Efisiensi energi = rasio atau hubungan kuantitaif lain antara output kinerja, jasa, barang,
komoditas, atau energi, dan input energi.
• Pemanfaatan energi = penggunaan energi.
Contoh: Ventilasi; pencahayaan; pemanasan; pendinginan; transportasi; penyimpanan data;
proses produksi.
• Tinjauan energi = analisis efisiensi energi, pemanfaatan energi, dan konsumsi energi berdasarkan
data dan informasi lain, yang mengarah pada identifikasi SEU dan peluang peningkatan kinerja
energi.
• Pemanfaatan energi signifikan, SEU = pemanfaatan energi yang memiliki konsumsi energi yang
besar dan/atau menawarkan potensi besar untuk peningkatan kinerja energi.
Catatan 1: Kriteria signifikan ditentukan oleh organisasi.
Catatan 2: SEU dapat berupa fasilitas, sistem, proses, atau peralatan.
10
12. KLAUSUL 4.
KONTEKS ORGANISASI
4.1. Memahami organisasi dan konteksnya
4.2. Memahami kebutuhan dan harapan pihak
berkepentingan
4.3. Menentukan lingkup SME
4.4. Sistem Manajemen Energi
11
13. 4.1. Memahami organisasi dan konteksnya
Organisasi harus menentukan isu (eksternal dan internal) yang:
• Relevan dengan tujuan organisasi,
• Berpengaruh pada kemampuan EnMS dalam mencapai hasil
yang diharapkan dan meningkatkan kinerja energinya.
12
14. Isu ekternal
• Tujuan / target nasional atau sektoral
• Regulasi / standar
• Pembatasan atau keterbatasan
pasokan energi, keamanan dan
keandalan
• Biaya energi atau ketersediaan jenis
energi
• Dampak cuaca
• Dampak perubahan iklim
• Dampak emisi gas rumah kaca (GRK)
Isu internal
• Tujuan dan strategi bisnis
• Rencana pengelolaan aset
• Sumberdaya finansial (keuangan,
tenaga kerja, dll) yang mempengaruhi
organisasi
• Kematangan dan budaya EnMS
• Pertimbangan berkelanjutan
• Rencana kemungkinan gangguan
pasokan energi
• Kematangan teknologi yang ada
• Risiko operasional dan pertimbangan
liabilitas
Contoh Isu Eksternal dan Internal
15. 4.2. Memahami kebutuhan dan harapan pihak
berkepentingan
Organisasi harus menentukan:
• pihak berkepentingan yang relevan dengan kinerja energi dan
EnMS;
• persyaratan relevan pihak berkepentingan tersebut;
• kebutuhan dan ekspektasi yang diharapkan organisasi dalam
EnMS-nya.
14
16. Organisasi harus:
• memastikan memiliki akses ke persyaratan hukum yang
berlaku & persyaratan lain yang terkait efisiensi energi,
pemanfaatan energi, dan konsumsi energi;
• menentukan bagaimana persyaratan tersebut diterapkan pada
efisiensi energi, pemanfaatan energi, dan konsumsi energi;
• memastikan persyaratan tersebut diperhitungkan;
• meninjau persyaratan hukum dan persyaratan lainnya secara
rutin dalam jangka waktu tertentu.
15
17. 4.3. Menentukan ruang lingkup EnMS
• Ruang lingkup EnMS = serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh organisasi
melalui sistem manajemen energi.
Catatan: Ruang lingkup EnMS dapat mencakup beberapa batasan dan
operasi transportasi.
• Batasan = batasan fisik atau batasan organisasi.
Contoh: sebuah proses; sekumpulan proses; lokasi (site); beberapa lokasi
dalam kendali suatu organisasi, atau seluruh organisasi.
Catatan: Organisasi menentukan batasan EnMS-nya keseluruhan
organisasi atau bagian tertentu dari organisasi.
16
18. • Organisasi harus:
menentukan batasan dan kemampuan penerapan EnMS
dalam menetapkan ruang lingkupnya.
17
Lingkup memperjelas batasan penerapan EnMS
• Ruang lingkup dan batasan EnMS harus dipelihara sebagai
informasi terdokumentasi (lihat klausul 7.5).
19. Ruang
lingkup
Persyaratan pihak
berkepentingan
(klausul 4.2)
organisasi memiliki
kewenangan
mengatur efisiensi
energi, pemanfaatan
energi, dan konsumsi
energi
Organisasi harus
memperhitungkan semua
jenis energi dalam ruang
lingkup dan batasan,
tanpa pengecualian
Isu eksternal
dan internal
(klausul 4.1)
18
Dalam menentukan ruang lingkup EnMS, organisasi
harus mempertimbangkan:
20. 4.4. Sistem manajemen energi
• Organisasi harus menetapkan, melaksanakan, memelihara, dan terus
meningkatkan EnMS, termasuk proses yang dibutuhkan & interaksinya,
serta terus meningkatkan kinerja energi.
• Proses EnMS berbeda antara satu organisasi dengan organisasi lainnya
karena:
- ukuran organisasi dan tipe kegiatan, proses, dan jasanya;
- kompleksitas proses dan interaksinya;
- kompetensi personel.
19
22. 5.1. Kepemimpinan dan komitmen
Manajemen puncak harus mendemonstrasikan kepemimpinan dan komitmen terhadap
peningkatan kinerja energi dan efektivitas EnMS berkelanjutan, dengan cara:
21
• Ruang lingkup dan batasan EnMS
telah ditetapkan
• Kebijakan energi, tujuan dan target
energi telah ditetapkan dan sesuai
dengan arah organisasi
• Integrasi persyaratan EnMS dengan
proses bisnis organisasi
• Rencana aksi disetujui dan ditetapkan
• Sumber daya untuk EnMS tersedia
Memastikan
• EnMS mencapai hasil yang diinginkan
• Pembentukan tim manajemen energi
• EnPI merepresentasikan kinerja energi
yang sesuai
• Proses telah ditetapkan dan
diterapkan untuk mengidentifikasi dan
mengatasi perubahan yang
memengaruhi EnMS dan kinerja energi
dalam ruang lingkup dan batasan EnMS
Memastikan
23. Lanjutan
• Mengkomunikasikan pentingnya manajemen energi efektif dan sesuai dengan
persyaratan EnMS
• Mempromosikan peningkatan berkelanjutan dari kinerja energi dan EnMS
• Mengarahkan & mendukung personel untuk memberikan kontribusi terhadap
efektivitas EnMS dan peningkatan kinerja energi
• Mendukung peran manajemen yang relevan lainnya
22
24. 5.2. Kebijakan energi
Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan energi yang:
23
• Sesuai dengan tujuan organisasi
• Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau tujuan dan
target energi
• Mendukung pengadaan produk hemat energi dan jasa yang
mempengaruhi kinerja energi
• Mendukung aktivitas desain yang mempertimbangkan peningkatan kinerja
energi
25. Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan energi yang:
24
• Mencakup komitmen untuk memastikan ketersediaan informasi dan
sumber daya yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan dan target energi
• Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan legal yang berlaku dan
persyaratan lain yang terkait dengan efisiensi energi, pemanfaatan energi,
dan konsumsi energi
• Mencakup komitmen peningkatan berkelanjutan kinerja energi dan EnMS
26. Kebijakan energi harus:
Tersedia sebagai
informasi
terdokumentasi
dikomunikasikan
dalam organisasi
tersedia dan
sesuai bagi pihak
yang
berkepentingan
ditinjau secara
periodik dan
dimutakhirkan
jika diperlukan
25
27. 5.3. Peran, tanggung jawab dan
kewenangan organisasi
Manajemen puncak harus memastikan tanggung jawab dan
kewenangan untuk peran yang relevan didelegasikan dan
dikomunikasikan dalam organisasi
26
28. Manajemen puncak harus mendelegasikan tanggung jawab dan kewenangan kepada
tim manajemen energi untuk:
memastikan bahwa EnMS telah ditetapkan, diimplementasikan,
dipelihara, dan ditingkatkan secara berkelanjutan
memastikan bahwa EnMS telah sesuai dengan persyaratan dalam
dokumen standar
menerapkan rencana aksi untuk peningkatkan kinerja energi
berkelanjutan
melaporkan kinerja EnMS dan peningkatan kinerja energi kepada
manajemen puncak sesuai interval waktu yang telah ditentukan
menetapkan kriteria dan metode yang dibutuhkan untuk
memastikan efektivitas operasi dan kendali EnMS
27
29. KLAUSUL 6.
PERENCANAAN SME
6.1. Tindakan untuk mengatasi risiko dan
peluang
6.2. Sasaran, target energi dan perencanaan
untuk mencapai sasaran dan target
6.3. Tinjauan energi
6.4. Indikator kinerja energi (Energy
Performance Indicator – EnPI)
6.5. Energy baseline
6.6. Perencanaan pengumpulan data energi
28
30. 6.1. Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang
29
Organisasi harus menentukan risiko dan
peluang
Organisasi harus merencanakan tindakan untuk
mengatasi risiko dan peluang, cara
mengintegrasi, menerapkan dan mengevaluasi
efektivitas tindakan
6.1.1
6.1.2
32. 6.2. Tujuan, target energi, dan perencanaan untuk mencapainya
31
Organisasi harus menetapkan tujuan sesuai dengan fungsi dan tingkatannya.
Organisasi harus menetapkan target energi.
Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi tentang tujuan
dan target energi.
6.2.1
6.2.2
33. 6.2.2. Tujuan dan target energi harus:
Konsisten dengan kebijakan energi
Terukur (jika dapat dilakukan)
Memperhitungkan persyaratan yang berlaku
Mempertimbangkan SEU
Memperhitungkan peluang untuk meningkatkan kinerja energi
Dipantau
Dikomunikasikan
Diperbaharui seperlunya
32
34. apa yang
akan
dilakukan
sumber daya
apa yang akan
dibutuhkan
siapa yang akan
bertanggung
jawab
kapan akan
diselesaikan
bagaimana
hasilnya akan
dievaluasi
metode yang digunakan
untuk memverifikasi
peningkatan kinerja energi
33
6.2.3 ketika merencanakan cara untuk mencapai tujuan dan target energi, organisasi
harus menetapkan dan memelihara RENCANA AKSI yang meliputi:
Organisasi harus mempertimbangkan bagaimana tindakan untuk mencapai TUJUAN
dan TARGET energi tersebut dapat diintegrasikan dengan proses bisnis organisasi.
Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi tentang RENCANA AKSI.
35. Untuk mengembangkan tinjauan energi, organisasi harus:
Menganalisis “pemanfaatan energi & konsumsi energi” berdasarkan pengukuran
dan data lain, melalui:
identifikasi jenis energi saat ini;
evaluasi pemanfaatan energi & konsumsi energi pada waktu lalu dan saat ini;
Berdasarkan hasil analisis, dilakukan Identifikasi SEU
34
6.3. Tinjuan energi
Organisasi harus mengembangkan dan melaksanakan tinjauan energi.
36. Untuk mengembangkan tinjauan energi, organisasi harus (lanjutan):
Masing-masing SEU:
Ditetapkan variabel relevan;
Ditentukan kinerja energi saat ini;
Diidentifikasi personel yang melakukan pekerjaan sesuai dengan kewenangannya
yang memengaruhi atau berdampak pada SEU;
Penentuan prioritas peluang untuk peningkatan kinerja energi
Estimasi / prakiraan pemanfaatan energi & konsumsi energi di masa depan.
35
6.3. Tinjuan energi
37. • Tinjauan energi harus diperbarui pada interval waktu yang ditetapkan,
juga bilamana terjadi perubahan besar pada fasilitas, peralatan,
sistem, atau proses yang menggunakan energi.
• Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi tentang
metode & kriteria yang digunakan untuk mengembangkan tinjauan
energi, dan harus memelihara hasil yang telah diperoleh sebagai
informasi terdokumentasi.
36
38. 6.4. Indikator kinerja energi (EnPI)
37
Organisasi harus menentukan EnPI yang:
Sesuai untuk mengukur & memantau
kinerja energinya
Memungkinkan organisasi memperagakan
peningkatan kinerja energi
39. • Metode menentukan dan memperbarui EnPI harus dipelihara
sebagai informasi terdokumentasi.
• Bila organisasi memiliki data yang dianggap secara signifikan
dapat memengaruhi kinerja energi, maka organisasi harus
mempertimbangkan data tersebut untuk membuat EnPI yang
sesuai.
• Nilai EnPI harus ditinjau & dibandingkan dengan EnB
• Nilai EnPi harus disimpan sebagai informasi terdokumentasi.
38
40. 39
EnPI digunakan untuk
membandingkan kinerja
energi sebelum (nilai referensi
EnPI) dan setelah penerapan
rencana aksi dan tindakan
lainnya.
Perbedaan antara nilai
referensi dan nilai yang
dihasilkan adalah ukuran dari
perubahan kinerja energi.
Ketika aktivitas bisnis atau
EnB berubah, organisasi
dapat memperbarui EnPI-nya,
jika relevan.
41. EnPI
• Nilai energi terukur, misal: total penggunaan energi (GJ, kWh)
• Rasio yang diperoleh dari nilai pengukuran
Efisiensi energi (GJ/t, kWh/unit)
Energi efisiensi (%)
Intensitas energi (GJ/US $, GJ/t)
40
42. 6.5. Baseline energi
41
Organisasi harus menetapkan EnB dengan menggunakan informasi dari
tinjauan energi dan memperhitungkan jangka waktu yang sesuai.
Jika organisasi memiliki data yang dianggap secara signifikan dapat
memengaruhi kinerja energi, maka organisasi harus melakukan normalisasi
nilai EnPI dan menyesuaikan EnB yang terkait.
Organisasi harus menyimpan informasi EnB, data variabel relevan, dan
perubahan pada EnB sebagai informasi terdokumentasi
43. 6.5. Baseline energi
42
EnB harus direvisi apabila terdapat salah satu atau beberapa hal berikut:
EnPI sudah tidak lagi menggambarkan kinerja energi organisasi
terdapat perubahan besar pada faktor statis
berdasarkan pada metode yang telah ditentukan sebelumnya
Faktor statis = faktor yang teridentifikasi berdampak pada kinerja energi dan tidak berubah secara rutin.
Catatan: Kriteria signifikan yang ditentukan oleh organisasi, contoh: ukuran fasilitas; desain peralatan yang
dipasang; jumlah shift produksi mingguan; variasi produk.
44. 6.6. Perencanaan pengumpulan data energi
• Organisasi harus memastikan karakteristik utama operasi yang memengaruhi kinerja
energi diindentifikasi, diukur, dipantau, dan dianalisis dalam jangka waktu yang telah
direncanakan.
• Organisasi harus menentukan dan menerapkan rencana pengumpulan data energi
sesuai dengan ukuran, kompleksitas, sumber daya dan pengukuran, serta peralatan
pemantauannya.
• Rencana tersebut harus menentukan data yang diperlukan untuk memantau
karakteristik utama dan menyatakan bagaimana data harus dikumpulkan dan disimpan
serta frekuensinya.
43
45. Data yang dikumpulkan (atau yang diperoleh melalui pengukuran) dan
informasi terdokumentasi yang disimpan harus mencakup:
• variabel relevan untuk SEU
• konsumsi energi terkait dengan SEU dan organisasi
• kriteria operasional terkait dengan SEU
• faktor statis, jika dapat diberlakukan
• data yang tertuang dalam rencana aksi
44
46. • Rencana pengumpulan data energi harus ditinjau dalam jangka waktu
tertentu dan diperbarui sesuai kebutuhan.
• Organisasi harus memastikan peralatan yang digunakan untuk
mengukur karakteristik utama dapat memberikan data yang akurat
dan berulang.
• Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi tentang
pengukuran, pemantauan,dan cara lain yang dapat menghasilkan
keakuratan dan keberulangan.
45
47. KLAUSUL 7. DUKUNGAN
7.1. Sumber daya
7.2. Kompetensi
7.3. Awareness
7.4. Komunikasi (Internal dan Eksternal)
7.5. Informasi terdokumentasi
46
48. 7.1. Sumber daya
• Sumber daya organisasi harus menentukan dan
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk
penetapan, penerapan, pemeliharaan, dan peningkatan
kinerja energi dan EnMS yang berkelanjutan.
47
49. 7.2. Kompetensi
48
Kompetensi Organisasi harus:
menentukan kompetensi yang dibutuhkan bagi orang di bawah kendali organisasi
dalam melaksanakan pekerjaan yang memengaruhi kinerja energi dan EnMS organisasi
memastikan orang tersebut memiliki kompetensi berdasarkan pendidikan, pelatihan,
keahlian, atau pengalaman yang sesuai
jika dapat diberlakukan, mengambil tindakan untuk memperoleh kompetensi yang
diperlukan, dan mengevaluasi efektivitasnya
menyimpan informasi terdokumentasi yang sesuai sebagai bukti kompetensi
Tindakan yang dapat diberlakukan termasuk misalnya, penyediaan pelatihan, mentoring, atau penugasan
kembali orang yang sedang dipekerjakan; atau mempekerjakan atau mengontrak orang berkompeten.
50. 7.3. Kepedulian
49
Orang-orang yang bekerja di bawah kendali organisasi harus peduli terhadap:
kebijakan energi
kontribusi mereka pada efektivitas EnMS, termasuk pencapaian tujuan
dan target energi, dan manfaat dari peningkatan kinerja energi
dampak kegiatan atau perilaku mereka yang berhubungan dengan
kinerja energi
implikasi dari ketidaksesuaian dengan persyaratan EnMS.
51. apa yang akan
dikomunikasi-
kan
kapan
berkomunikasi
dengan siapa
saja
berkomunikasi
bagaimana
berkomunikasi
siapa saja yang
berkomunikasi
50
Organisasi harus menentukan komunikasi internal dan eksternal yang relevan dengan
EnMS, termasuk:
7.4. Komunikasi
What When Whom How Who
52. • Dalam menetapkan proses komunikasi, organisasi harus memastikan
informasi yang dikomunikasikan konsisten dengan informasi yang
dihasilkan dalam EnMS dan dapat diandalkan.
• Organisasi harus menetapkan dan menerapkan proses agar personel
yang bekerja di bawah kendali organisasi dapat memberikan komentar
atau saran untuk peningkatan EnMS dan kinerja energi.
• Organisasi harus mempertimbangkan menyimpan informasi
terdokumentasi dari perbaikan yang disarankan.
51
54. 7.5.1. Umum
• Informasi terdokumentasi = informasi yang dipersyaratkan untuk
dikendalikan dan dipelihara oleh organisasi dan media tempat
informasi itu berada.
• Pada standar SNI ISO 50001:2018 tidak lagi menggunakan istilah
“prosedur” dan “rekaman”. Istilah tersebut digantikan dengan istilah
“informasi terdokumentasi”.
53
55. Jenis informasi terdokumentasi yang harus dicakup dalam EnMS
organisasi:
54
Informasi terdokumentasi yang disyaratkan oleh
standar EnMS
Informasi terdokumentasi yang ditentukan oleh
organisasi yang diperlukan untuk keefektifan EnMS
56. Cakupan informasi terdokumentasi EnMS dapat berbeda antara
satu organisasi dengan organisasi lainnya, tergantung pada:
• Ukuran dan jenis
• Kompleksitas proses dan interaksi antar proses
• Kompetensi personel
55
57. 7.5.2. Membuat dan
memperbarui
• Organisasi harus memastikan kesesuaian:
56
identifikasi dan deskripsi (misalnya judul, tanggal, penulis, atau
nomor referensi)
format (misalnya bahasa,versi perangkat lunak, grafik) dan media
(misalnya kertas, elektronik)
tinjauan dan persetujuan untuk kesesuaian dan kecukupan
58. ketersediaan dan kesesuaian
untuk digunakan, dimana,
dan kapan dibutuhkan
informasi terdokumentasi
dilindungi secara memadai
(misalnya dari hilangnya
kerahasiaannya, penggunaan
yang tidak sesuai, hilangnya
integritas)
57
Informasi terdokumentasi harus dikendalikan untuk memastikan:
7.5.3. Pengendalian informasi
terdokumentasi
59. Organisasi harus mengatur:
58
distribusi, akses, pengambilan, dan penggunaan
penyimpanan dan preservasi, termasuk preservasi terhadap
kemudahan untuk dibaca
pengendalian perubahan (misalnya pengendalian versi)
retensi dan disposisi
60. Informasi terdokumentasi yang berasal dari EKSTERNAL dan
ditentukan oleh organisasi untuk keperluan perencanaan dan
operasi EnMS harus diidentifikasi dan dikendalikan.
Misal:
• Dokumen standar
• Persyaratan pelanggan
59
62. 8.1. Perencanaan dan pengendalian operasi
Organisasi harus merencanakan, menerapkan, dan
mengendalikan proses terkait dengan SEU-nya, harus
memenuhi persyaratan dan untuk melaksanakan tindakan
yang ditentukan dalam klausul 6.2 (Sasaran energi).
61
63. Proses dan tindakan operasional dilakukan dengan cara:
menetapkan KRITERIA PROSES, termasuk operasi yang
efektif dan pemeliharaan fasilitas, peralatan, sistem, dan
proses yang menggunakan energi; jika kriteria tersebut
tidak tersedia akan menimbulkan penyimpangan
signifikan pada kinerja energi yang diharapkan
MENGKOMUNIKASIKAN KRITERIA dengan orang di
bawah kendali organisasi yang relevan
62
64. Proses dan tindakan operasional dilakukan dengan cara (lanjutan):
menerapkan PENGENDALIAN PROSES yang sesuai dengan
kriteria, termasuk mengoperasikan dan memelihara fasilitas,
peralatan, sistem, dan proses yang menggunakan energi sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan
menjaga INFORMASI TERDOKUMENTASI selama yang
diperlukan untuk memastikan bahwa proses telah
dilaksanakan sesuai yang direncanakan
63
65. • Organisasi harus:
mengendalikan perubahan yang direncanakan, dan
meninjau konsekuensi dari perubahan yang tidak
dimaksudkan,
mengambil tindakan untuk memitigasi dampak buruk, jika
diperlukan.
• Organisasi harus memastikan proses SEU yang dialih daya atau
proses yang terkait dengan SEU dikendalikan.
64
66. 8.2. Desain
65
Organisasi harus mempertimbangkan:
• peluang peningkatan kinerja energi dan kendali operasi dalam
desain (perancangan) fasilitas baru, fasilitas yang dimodifikasi
dan fasilitas yang direnovasi, peralatan, sistem, dan proses
yang menggunakan energi yang berdampak signifikan
terhadap kinerja energi selama masa operasi yang
direncanakan atau diharapkan.
67. 66
• Jika peluang dapat diberlakukan (sesuai), hasil pertimbangan
kinerja energi harus digabungkan dalam spesifikasi, desain,
dan kegiatan pengadaan.
• Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi dari
kegiatan desain yang terkait dengan kinerja energi (lihat 7.5).
68. 8.3. Pengadaan
67
• Dalam melakukan pengadaan produk, peralatan, dan jasa
yang menggunakan energi yang diharapkan memiliki dampak
signifikan bagi kinerja energi organisasi, organisasi harus
menetapkan dan menerapkan kriteria untuk mengevaluasi
kinerja energi selama umur operasi yang direncanakan atau
diharapkan.
69. • Dalam melakukan pengadaan produk, peralatan, dan jasa yang
menggunakan energi yang telah atau dapat berdampak pada SEU,
organisasi harus memberikan informasi kepada penyedia bahwa
kinerja energi merupakan salah satu kriteria evaluasi pengadaan.
• Jika dapat diberlakukan (sesuai), organisasi harus menentukan dan
mengomunikasikan spesifikasi untuk:
memastikan kinerja energi dari peralatan dan jasa yang diadakan;
pembelian energi.
68
70. KLAUSUL 9.
EVALUASI KINERJA
9.1. Monitoring, pengukuran, analisis dan
evaluasi kinerja energi dan EnMS
9.2. Audit internal
9.3. Tinjauan manajemen
69
71. 9.1. Monitoring, pengukuran, analisis
dan evaluasi kinerja energi dan EnMS
70
Organisasi harus menentukan kinerja energi dan EnMS:
9.1.1. Umum
apa yang perlu
dipantau dan diukur,
karakteristik kunci:
metode pemantauan,
pengukuran, analisis,
dan evaluasi, untuk
memastikan hasil yang
valid, sesuai yang
dapat diberlakukan
kapan pemantauan
dan pengukuran
harus dilakukan
kapan pelaksanaan
analisis dan evaluasi
hasil pemantauan dan
pengukuran harus
dilakukan
1. Efektivitas rencana aksi dalam
mencapai tujuan dan target energi
2. EnPI
3. Operasi SEU
4. Konsumsi energi aktual
dibandingkan dengan konsumsi
energi yang diharapkan
72. • Organisasi harus mengevaluasi kinerja energinya dan efektivitas EnMS
(lihat klausul 6.6). Peningkatan kinerja energi harus dievaluasi dengan
cara membandingkan nilai EnPI dengan EnB yang terkait.
• Organisasi harus melakukan investigasi dan memberikan respons
terhadap penyimpangan signifikan dalam kinerja energi. Organisasi
harus menyimpan informasi terdokumentasi tentang hasil dari
investigasi dan responsnya.
• Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi yang sesuai
dari hasil pemantauan dan pengukuran.
71
73. 72
• Pada jangka waktu yang sudah direncanakan, organisasi harus
melakukan evaluasi kesesuaian dengan persyaratan legal dan
persyaratan lainnya sehubungan dengan efisiensi energi, penggunaan
energi, konsumsi energi, dan EnMSnya.
• Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi hasil dari
evaluasi kesesuaian dan tindakan yang diambil.
9.1.2. Evaluasi kesesuaian dengan persyaratan legal dan
persyaratan lain
74. 9.2. Audit internal
73
9.2.1. Organisasi harus melakukan audit internal EnMS pada jangka waktu
yang telah direncanakan untuk memberikan informasi apakah EnMS:
Meningkatkan
kinerja energi
Memenuhi :
* Persyaratan organisasi untuk
EnMS
* Kebijakan energi, tujuan dan
target energi yang dibentuk oleh
organisasi
* Persyaratan standar ISO 50001
Sudah diterapkan
dan dipelihara
dengan efektif
75. Organisasi harus:
merencanakan, menetapkan, menerapkan, dan memelihara
program audit internal, termasuk:
frekuensi, metode, tanggung jawab, persyaratan
perencanaan dan pelaporan,
yang mempertimbangkan pentingnya proses terkait dan hasil
audit sebelumnya.
74
76. Organisasi harus:
• menentukan kriteria audit dan ruang lingkup untuk tiap audit
• memilih auditor dan melakukan audit untuk memastikan objektivitas dan
ketidakberpihakan dari proses audit
• memastikan bahwa hasil audit dilaporkan kepada manajemen yang relevan
• melakukan tindakan peningkatan yang sesuai sebagaimana klausul 10.1 dan
klausul 10.2
• menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti penerapan program audit
dan hasil audit
75
77. 9.3. Tinjauan Manajemen
76
9.3.1. Manajemen puncak harus meninjau EnMS organisasi dalam jangka
waktu yang telah direncanakan, untuk memastikan:
kecocokan, (EnMS sesuai dengan organisasi)
kecukupan, (EnMs memenuhi persyaratan standar)
efektivitas, (EnMS mencapai hasil yang diharapkan), dan
kesesuaian dengan kebijakan strategis organisasi.
78. 9.3.2. Tinjauan Manajemen harus mempertimbangkan:
• status tindakan dari tinjauan manajemen sebelumnya
• perubahan isu eksternal dan internal serta risiko dan peluang terkait yang
relevan dengan EnMS
• peluang untuk peningkatan berkelanjutan, termasuk kompetensi
• kebijakan energi
77
79. Tinjauan Manajemen harus mempertimbangkan (lanjutan):
• informasi tentang kinerja EnMS, termasuk kecenderungan pada:
• ketidaksesuaian dan tindakan korektif
• hasil pemantauan dan pengukuran
• hasil audit
• hasil evaluasi pemenuhan persyaratan legal dan persyaratan lainnya
78
80. 9.3.3. Input kinerja energi untuk tinjauan manajemen harus mencakup:
sejauh mana tujuan dan target energi telah tercapai
kinerja energi dan peningkatan kinerja energi berdasarkan
hasil pemantauan dan pengukuran termasuk EnPI
status rencana aksi
79
81. 9.3.4. Output tinjauan manajemen harus mencakup keputusan yang
berhubungan dengan peluang peningkatan berkelanjutan dan segala
kebutuhan perubahan EnMS, termasuk:
peluang untuk meningkatkan kinerja energi
kebijakan energi
EnPI dan EnB
80
82. Output tinjauan manajemen (lanjutan):
tujuan, target energi, rencana aksi, atau elemen lain dari EnMS dan
tindakan yang akan diambil jika hal tersebut tidak tercapai
peluang untuk meningkatkan integrasi dengan proses bisnis
alokasi sumber daya
peningkatan kompetensi, kesadaran, dan komunikasi
81
85. 10.1. Ketidaksesuaian dan tindakan
korektif
84
Ketika ketidaksesuaian teridentifikasi, maka organisasi harus:
1) bereaksi terhadap ketidaksesuaian tersebut, dengan cara:
• melakukan tindakan untuk mengendalikan dan memperbaikinya
(melakukan koreksi);
• Menghadapi / menangani konsekuensinya.
86. 85
Ketika ketidaksesuaian teridentifikasi, maka organisasi harus:
2) mengevaluasi perlu atau tidaknya melakukan tindakan untuk
mengeliminasi penyebab ketidaksesuaian, sehingga hal tersebut tidak
berulang atau tidak terjadi di tempat lain, dengan cara:
• melakukan tinjauan terhadap ketidaksesuaian
• menentukan penyebab ketidaksesuaian
• menentukan apakah ketidaksesuaian yang serupa pernah terjadi,
atau berpotensi dapat terjadi
87. Ketika ketidaksesuaian teridentifikasi, maka organisasi harus:
menerapkan tindakan yang diperlukan
meninjau efektivitas tindakan korektif yang dilakukan
melakukan perubahan terhadap EnMS, jika diperlukan
86
3)
4)
5)
88. • Tindakan korektif harus sesuai dengan dampak ketidaksesuaian
yang ditemukan.
• Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi:
sifat ketidaksesuaian dan bukti tindakan yang dilakukan;
hasil dari tindakan korektif.
87
89. 10.2. Peningkatan berkelanjutan
88
• Organisasi harus meningkatkan kesesuaian, kecukupan, dan
efektivitas EnMS secara berkelanjutan.
• Organisasi harus mendemonstrasikan peningkatan kinerja energi yang
berkelanjutan.