Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis
RESUME PENGELOLAAN KELAS SECARA FISIK DAN
PENGELOLAAN RUANG SECARA PSIKOLOGIS
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Nama
: Zuha Farhana
NIM
: 110341421506
OFF
:A
PENGELOLAAN KELAS SECARA FISIK DAN PENGELOLAAN RUANG
SECARA PSIKOLOGIS
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna
mencapai tujuan pengajaran. Pengeloaan kelas merupakan salah satu tugas guru
yang tidak pernah di tinggalkan guru selalu mengelola kelas ketika dia
melaksanakan tugasnya. Pengeloaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan
lingkungan bejar yang baik bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran
secara
efektif
dan
mengembalikannya
efesien.
agar
tidak
ketika
kelas
menjadi
terganggu
penghalang
guru
bagi proses
berusaha
belajar
mengajar. Pengelolaan kelas yang dilakukan guru bukan tanpa tujuan, karena ada
tujuan itulah guru selalu berusaha mengelola kelas, walaupun terkadang kelelahan
fisik maupun fikiran dirasakan. Guru sadar tanpa pengelolaan kelas dengan baik
maka akan menghambat kegiatan belajar mengajarnya.
Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi
bermacam –macam kegiatan, belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosial dan
intelektual dalam kelas.
Faktor Yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas
a.
Kurikulum
Kurikulum yang dipergunakan di sekolah sangat besar pengaruhnya terhadap
aktivitas kelas dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang berdaya guna
bagi pembentukan pribadi siswa. Dengan kata lain aktivitas sebuah kelas sangat
dipengaruhi oleh kurikulum yang dipergunakan di sekolah. Suatu kelas akan
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat apabila kurikulum yang dipergunakan
di sekolah dirancangkan sesuai dengan dinamika masyarakat.
Dengan kurikulum seperti disebutkan terakhir berarti isi pendidikan di dalam
kegiatan kelas untuk setiap jenjang/tingkat sekolah harus dirancangkan sebagai
berikut:
1.
Tingkat Taman Kanak-Kanak
Kurikulum pada tingkat ini harus dirancang untuk memungkinkan kelas
menyelenggarakan
kegiatan
agar
anak-anak
belajar
bergaul,
belajar
mempergunakan alat-alat yang sederhana, memperoleh ketrampilan dasar atau
tingkat permulaan dan dapat bekerja sama dalam bermain walaupun pada tingkat
ini kecenderungan dalam bermain masih bersifat individual.
2.
Tingkat Sekolah Dasar
Kurikulum pada tingkat ini pada tahap permulaan atau kelas-kelas rendah
harus dirancangkan untuk memungkinkan kelas melanjutkan kegiatan-kegiatan
atau program-program di taman kanak-kanak. Selanjutnya sesuai dengan
kematangan anak-anak, secara bertahap kurikulum harus dengan kematangan
anak-anak, secara bertahap kurikulum harus dikembangkan juga untuk
mempelajari fakta-fakta pengetahuan yang sederhana.
3.
Sekolah Lanjutan/ Menengah
Kurikulum pada tingkat ini harus dirancangkan untuk memungkinkan
diselenggarakannya kegiatan kelas dalam memenuhi kebutuhan melakukan
eksplorasi dan eksperimentasi guna memberikan pengalaman intelektual dan
sosial yang terpadu dalam rangka realisasi diri.
4.
Tingkat Perguruan Tinggi
Kurikulum
pada
tingkat
ini
dirancangkan
untuk
memungkinkan kelas
menyelenggarakan kegiatan membantu perkembangan individual secara maksimal
dalam rangka menguasai keahlian profesional tertentu.
b.
Bangunan dan Sarana
Perencanaan dalam membangun sebuah gedung untuk sebuah sekolah
berkenaan dengan jumlah dan luas setiap ruangan, letak dan dekorasi nya yang
harus disesuaikan dengan kurikulum yang dipergunakan. Akan tetapi karena
kurikulum selalu dapat berubah sedangkan ruang/gedung bersifat permanen, maka
diperlukan kreativitas dalam mengatur pendayagunaan ruang/gedung yang
tersedia berdasarkan kurikulum yang dipergunakan.
Bahwa bagi sekolah yang mempergunakan kurikulum tradisional dan
kurikulum gabungan (tradisional dan modern), jumlah kelas sangat dipengaruhi
oleh perencanaan penerimaan murid atau jumlah murid yang dimiliki. Oleh
karena itu dalam rencana pembangunan gedung atau penambahan ruang kelas,
diperlukan catatan kependudukan yang teliti dengan memperkirakan juga berapa
jumlah yang telah terserap oleh sekolah lain dalam suatu wilayah tertentu.
c.
Guru
Program kelas tidak akan berarti bilamana tidak diwujudkan menjadi
kegiatan. Untuk itu peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya
sebagai pemimpin pendidikan diantara murid-murid suatu kelas .
Secara Etimologi atau dalam arti sempit guru yang berkewajiban
mewujudkan suatu program kelas adalah orang yang kerjanya mengajar atau
memberikan pelajaran di sekolah atau kelas. Secara lebih luas guru berarti orang
yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung
jawab dalam membantu anak-anak untuk mencapai kedewasaan masing-masing.
Guru dalam pengertian terakhir bukan sekedar orang yang berdiri di depan kels
untuk menyampaikan materi pengetahuan tertentu, akan tetapi adalah anggota
masyarakat yang harus ikut aktif dan berjiwa bebas serta kratif dalam
mengarahkan perkembangan akan didik nya. Untuk menjadi anggota masyarakat
sebagai orang dewasa.
Kompetensi guru antara lain mengenai kompetensi-komptensi pribadi,
kompetensi profesi dan kompetensi kemasyarakatan. Kompetensi itu berkenaan
dengan kemampuan dasar teknis edukatif dan administratif sebagai berikut:
Penguasaan bahan
Pengelolaan program belajar mengajar
mengelola kelas
Penggunaan media/sumber
Mampu mengelola dan mempergunakan intraksi belajar mengajar
Kemampuan melakukan penilaian prestasi belajar siswa secara obyektif.
Memahami fungsi dan program Bimbingan dan penyuluhan di sekolah.
Setiap guru sebagai petugas profesional ikut bertanggung jawab pada
tercapainya tujuan pendidikan secara efektif. Oleh karena itu guru harus ikut
dalam menentukan kebijakan kependidikan di kelas/ sekolah. Guru yang
memahami kedudukan dan fungsinya sebagai pendidik profesional, selalu
terdorong untuk tumbuh dan berkembang sebagai perwujudan perasaan dan sikap
tidak puas terhadap pendidik persiapan yang telah diterimanya.
Dan sebagai pernyataan dari kesadarannya terhadap perkembangan dan
kemajuan bidang tugasnya yang harus diikuti, sejalan dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
d.
Murid
Murid merupakan potensi kelas yang harus dimanfaatkan guru dalam
mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif. Murid adalah anak-anak yang
sedang tumbuh dan berkembang baik secara fisik maupun psikologis dalam
rangka mencapai tujuan pendidikannya melalui lembaga pendidikan formal,
khusus nya berupa sekolah.
e.
Dinamika Kelas
Kelas adalah kelompok sosial yang dinamis yang harus dipergunakan oleh
setiap wali/guru kelas untuk kepentingan murid dalam kependidikannya.
Dinamika kelas pada dasarnya berarti kondisi kelas. Yang meliputi dorongan
untuk aktif secara terarah yang dikembangkan melalui kreatifitas dan inisiatif
murid sebagai suatu kelompok.
Dinamika kelas dipengaruhi oleh cara wali/guru kelas menerapkan
administrasi
pendidikan
dan
kepemimpinan
pendidikan
serta
dalam
mempergunakan pendekatan pengelolaan kelas, penerapan kegiatan itu antara lain
sebagai berikut.
1.
Kegiatan Administratif Management
Pengelolaan
kelas
memerlukan
tindakan-tindakan
perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, komunikasi dan kontrol sebagai
langkah-langkah kegiatan management admnistratif.
2.
Kegiatan Operatif Management Kelas
Kegiatan management administratif kelas harus ditunjang dengan kegiatan
management operatif agar seluruh program kelas berlangsung efektif bagi
pencapaian tujuan. Kegiatan management operatif kelas meliputi
Kegiatan Pembekalan kelas
Kegiatan keuangan kelas
Kegiatan pembinaan personal atau kepegawaian dikelas.
3.
Tata usaha kelas
Humas dilingkungannya kelas
Kepemimpinan Wali/ Guru kelas
Dinamika kelas dipengaruhi secara langsung oleh kepemimpinan wali atau
guru kelas, untuk itu kepemimpinan diartikan sebagai proses mengarahkan,
membimbing, mempengaruhi, atau mengawasi pikiran, perasaan atau tindakan
dan tingkah laku orang lain.
Tiga bentuk kepemimpinan mungkin diwujudkan wali/guru kelas dalam usaha
menggerakkan personal di lingkungan kelas masing-masing adalah:
a.
Wali atau guru kelas sebagai pemimpin yang bersifat otoriter
b. Wali atau guru kelas sebagai pemimpin yang bersifat laissez faire.
c.
4.
Wali atau guru kelas sebagai pemimpin yang bersifat demokratif
Disiplin Kelas
Disiplin kelas merupakan bagian yang penting dalam dinamika kelas, disiplin
kelas diartikan sebagai usaha mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran
terhadap ketentuan-ketentuan yang telah disetujui bersama dalam melaksanakan
kegiatan kelas, agar pemberian hukuman pada seorang atau sekelompok orang
dapat dihindari. Disiplin kelas dapat diartikan juga sebagai suasana tertib dan
terpaut akan tetapi penuh dinamika dalam melaksanakan program kelas terutama
dalam mewujudkan proses belajar mengajar.
C.
Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas
Keharmonisan hubungan guru dengan anak didik, tingginya kerjasama
diantara anak didik tersimpul dalam bentuk interaksi karena itu lahirnya interaksi
yang optimal tentu saja tergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam
rangka pengelolaan kelas, berbagai pendekatan tersebut adalah:
- Pendekatan Kekuasaan.
- Pendekatan Ancaman
- Pendekatan Kebebasan
- Pendekatan Resep.
- Pendekatan Pengajaran.
- Pendekatan Perubahan Tingkah Laku.
- Pendekatan Suasanan Emosi dan Hubungan Sosial.
- Pendekatan Elastisatau Pluralistis.
Beberapa pendekatan dalam pengelolaan kelas Seorang wali atau guru kelas
harus mampu menetapkan pilihan yang tepat dalam melakukan pendekatan untuk
mewujudkan pengelolaan kelas yang efektif. Untuk memperjelas masalah
pendekatan yang akan dipergunakan itu, di bawah ini akan diketengahkan
beberapa alternatif yang dapat dipilih diantaranya:
Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku (behaviorisme)
Pendekatan berdasarkan suasana emosi dan hubungan sosial (sosio
emosional climate approach)
Pendekatan berdasarkan proses kelompok (group process approach)
Pendekatan electis (electic approach)
D.
Prinsip – prinsip dan Komponen – komponen keterampilan kelas
Diantara prinsip – prinsip pengelolaan kelas tersebut adalah Hangat dan
Antusias, Tantangan, Bervariasi, Keluwesan, Penekatan pada hal – hal yang
positif, serta Penanaman disiplin diri. Komponen – komponen keterampilan
pengelolaan kelas inipada umumnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1.
Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan
kondisi belajar yang optimal, terdiri dari ketrampilan sikap tanggap, membagi
perhatian, pemusatan perhatian kelompok.
2.
Ketrampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang
optimal.
Ketrampilan ini berkaitan dengan tanggapan guru terhadap ganguan anak
didik yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan
untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Dalam menanggapi setiap
masalah anak didik dalam kelas guru dapat menggunakan strategi untuk tindakan
perhatian terhadap tingkah laku anak didik strategi itu adalah Modefikasi tingkah
laku, Pendekatan pemecahan masalah kelompok dan Menemukan dan
memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
E.
Penataan Ruang Kelas
Agar terciptanya suasana belajar yang mengairahkan,perlu diperhatikan
pengaturan, penataan ruang kelas, belajar penyusunan dan pengaturan ruang
belajar hendaknya memungkinkan anak duduk berkelompok danmemudahkan
guru bergerak secara leluasa untukmembantu siswa dalam belajar. Dalam masalah
penataan ruang kelas iniakan diarahkan pada pembahasan masalah pengaturan alat
– alat pengajaran penataan keindahan dan kebersihan kelas dan ventilasi serta tata
cahaya.
F.
Pengaturan siswa
Pengaturan siswa dikelas terutama berhubungan dengan masalah bagaimana
pula pengelompokan siswa guna guna menciptakan lingkungan belajar yang aktif
dan kreatif, sehingga kegiatan belajar yang penuh kesenangan dan bergairah dapat
bertambah dalam waktu yang relatif lama. Kegiatan belajar mengajar dengan
pendekatan kelompok menghendaki peninjauan pada ospek individual siswa
penempatan siswa memerlukan pertimbangan pada aspek postur tubuh siswa
dimana menempatkan siswa yang mempunyai tubuh tinggi atau rendah, dimana
menempatkan siswa yang memiliki kelainan penglihatan/pendengaran, siswa yang
cerdas, yang bodoh yang pendiam, yang lincah dan suka berbicara, suka membuat
keributan yang suka menggangu temannya,dan sebagainya, sebaiknya dipisah
agar kelompok tidak di dominasi oleh satu kelompok tertentu.
G.
Indikator Keberhasilan Dalam Pengelolaan Kelas
Ada beberapa indiator dalam pengelolaan kelas diantaranya sebagai berikut :
Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan kelas
Sebagai guru jika anda pulang ke rumah tidak dalam keadaan yang sangat
lelah.Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas (apa yang guru
inginkan terjadi contohnya cara masuk kedalam kelas, mendiamkan siswa,
bekerja secara bersamaan dan lain-lain ) dan rutinitas kelas (apa yang
siswa lakukan secara otomatis misalnya tata cara masuk kelas, pergi ke
toilet dan lain-lain). Ingat prosedur kelas bukan peraturan kelas.
Guru melakukan pengelolaan kelas dengan mengorganisir prosedurprosedur, sebab prosedur mengajarkan siswa akan pentingnya tanggung
jawab.
Guru tidak mendisiplinkan siswa dengan ancaman-ancaman, dan
konsekuensi. (stiker, penghilangan hak siswa dan lain-lain)
Guru mengerti bahwa perilaku siswa di kelas disebabkan oleh sesuatu,
sedangkan disiplin bisa dipelajari
KRITERIA PENILAIAN RESUME
MATA KULIAH PBM BIOLOGI II
No
Elemen yang
Indikator
Penyekoran
Dinilai
1
Identitas (X1)
1. Judul resume
4=6 indikator muncul
2. Nama
3= 4 indikator muncul
3. NIM
2= 2 indikator muncul
4. Keperluan penulisan
1= 1 indikator muncul
5. Tempat
6. Waktu
2
Isi resume
a. Sub judul (X2) 1. Menggambarkan judul resume
secara keseluruhan
4= 3 indikator muncul
3= 2 indikator muncul
2. Dituliskan per butir atau singkat
2= 1 indikator muncul
3. Topik dituliskan dengan jelas
1= tidak ada sub judul
b. Sub anak judul 1. Menggambarkan sub judul
(X3)
4= 4 indikator muncul
3= 3 indikator muncul
3. Uraian isi padat
2= 2 indikator muncul
4. Isi jelas
c. Uraian sub
2. Uraian singkat
1= 1 indikator muncul
1. Membahas topik secara mendalam 4= 3 indikator muncul
anak judul
(tidak terlalu panjang dan bertele-
3= 2 indikator muncul
(X4)
tele)
2= 1 indikator tampak
2. Relevan dengan topik, dan dibahas 1= tidak ada uraian sub
secara tuntas (menggambarkan ide anak judul
pokok dari pembahasan materi)
3. Menggunakan gaya penulisan
ringkas (ada kata kunci)
3
Sistematika
1. Pemberian penomoran yang ajeg
4= 2 indikator muncul
penulisan (X5)
pada sub judul, sub anak judul, dan 3= 1 indikator muncul
butir-butir materi
2. Ada perbedaan antara tanda sub
2= hanya sub judul/sub
anak judul/butir-butir
judul, sub anak judul, dan butir-butir uraian yang ajeg
uraian
1= tidak mengikuti
sistematika penulisan
4
Penggunaan
1. Bahasa mudah dipahami
bahasa dalam
2. Menggunakan bahasa sesuai dengan 3= 3 indikator muncul
resume (X6)
EYD
4= 4 indikator muncul
2= 2 indikator muncul
3. Tidak menggunakan kata-kata tanpa 1= 1 indikator muncul
makna (ex: dll, dsb, yang besarbesarnya)
4. Tidak ada (Sedikit) salah tulis atau
salah ketik
NILAI= (X1+X2+ X3+2X4 +X5 +X6/28) × 100
NILAI = ...........................................................
Milik:.........................................................
Penilai:...........................................................