3. Istilah-istilah
Genu varum : deformitas lutut yang secara abnormal
berjauhan dan anggota gerak bawah bengkok ke dalam.
Deformitas dapat terjadi pada pada paha atau betis atau
keduanya. Dikenal juga sebagai bowleg.
Osteofit : tonjolan tulang yang tumbuh sebagai upaya
perluasan permukaan sendi yang rusak.
Crepitus : suatu bunyi berderak-derak yang timbul karena
gesekan fragmen-fragmen tulang yang patah.
Artikular : dari atau yang berkenaan dengan suatu sendi.
5. Secara struktural sendi
dibagi menjadi
1. Fibrous
a) Suture
b) Syndesmoses
c) Membrana Interossea
2. Cartillaginous
a) Synchondrosis
b) Syndesmoses
3. Synovial
a) Planar Joint (Arthrodia)
b) Hinge Joint (Gynglimus)
c) Pivot Joint (Articulatio Trochoidea)
d) Saddle Joint (Articulatio Selaris)
e) Condyloid Joint (Articulatio Ellipsoidea)
f) Ball and Socket Joint (Enarthrosis)
6. Secara fungsional sendi
dibagi menjadi
1. Synarthroses
a) Suture
b) Synchondrosis
2. Amphiartroses
a) Syndesmosis
b) Suture
3. Diarthroses
a) Sendi Synovial
7. Sendi
Capsula Articularis terdiri dari 2
Membrana Fibrosa
Membrana Synovial
Cairan Synovial
terdiri dari asam hyaluronat dan cairan
intersisial yang diperoleh dari plasma darah
memberi nutrisi pada kartilago yang
avaskular
Ligamen pada sendi dapat dibagi dua yaitu
ligamen intracapsular dan extracapsular.
Ligamen intracapsular adalah ligamen yang
terdapat di dalam capsula articularis tapi tidak
di dalam cavum synovial (Ligamentum
Cruciatum Anterior dan Posterior).
Ligamen extracapsular adalah ligamen yang
terdapat di luar capsula articularis.
24. Fungsi tulang :
Homoestasis Ca dan PO4
Pelindung organ vital
Pemberi bentuk tubuh
Pergerakan pasif
Penyimpan mineral
Hematopoesis
25. Strukur tulang :
Tulang kompak (80%)
Tulang spongiosa (20%)
Osteoid matriks belum kalsifikasi
Matriks organik kekuatan tulang
Matriks anorganik kekerasan tulang
26. Sel tulang :
Osteoblas pembentukan tulang
Osteosit pelihara mineral dan m. organik
Osteoklas resorbsi tulang
Osteoprogenitor pelapis tulang
27. Dua proses fisiologi
tulang :
Modeling u/ mencapai ukuran dan bentuk tulang
yg tepat selama pertumbuhan dan perkembangan
tulang.
Remodeling reparasi tulang, cegah penuaan
tulang, akumulasi tulang tua.
Resorbsi osteoklas
Pembentukan osteoblas
30. Definisi
penyakit sendi degeneratif kronik yang berkaitan dengan
kerusakan kartilago pada satu atau lebih sendi,
merupakan jenis arthritis yang paling sering terjadi.
Klasifikasi
Osteoarthritis primer
idiopatik
Osteoatrhtritis sekunder
penyakit/kondisi lain
32. Epidemiologi
lebih dari 20 juta orang di Amerika Serikat
usia < 45 tahun lebih sering dialami pria
usia > 55 tahun lebih sering dialami wanita
Insidensi tinggi pada populasi Jepang. Orang kulit
hitam Afrika Selatan, India Timur dan Cina Selatan
memiliki tingkat kejadian yang lebih rendah.
43. Nyeri sendi Lutut,Panggul,paha,
vertebrata lumbal & Cervikal,
sendi tangan biasanya simetri
Terbatasnya gerakan sendi
Crepitus
Herbeden nodes pada jari tangan (DIP) sering pada wanita
Bouchard’s nodes (PIP)
Inflamasi (bengkak pada sendi) disebabkan sinovitis dengan
efusi, cairan sinovial
47. Skenario
• Nona W, 55 tahun
• keluhan utama nyeri pada kedua lutut
• Nyeri lutut dirasakn sejak 4 hari
• kedua lutut terasa kaku ± 20 menit waktu bangun pagi
• mengalami kesulitan berjalan
• nyeri bertambah jika berlutut, jongkok, naik turun tangga,
cuaca dingin
• kaku bertambah pada cuaca dingin
• nyeri berkurang dengan istirahat atau duduk
48. Pemeriksaan Fisik
Berat Badan 70 kg; Tinggi Badan 150 cm
Membrum inferius : pada pemeriksaan kedua lutut
ditemukan genu varum ringan range of motion (ROM)
berkurang dan didapatkan crepitus terdapat nyeri tekan
disekitar garis sendi, kedua lutut teraba hangat dan agak
bengkak.
Pemeriksaan penunjang
X-ray lutut kanan dan kiri : ditemukan penyempitan
rongga sendi dan osteofit
51. Osteoarthritis
Penyebabnya multifaktoral dan ditandai dengan kehilangan
kartilago secara progresif serta perubahan hipertrofik pada
tulang di sekelilingnya(osteofit)
Bermula pada kartilago
Sendi yang terkena asimetris,biasany menyerang pada sendi
tangan atau sendi yang menopang berat badan(weight bearing)
Pada usia < 45 tahun lebih sering pada pria dan menyerang 1
atau 2 sendi.sedangkan pada usia > 55 tahun lebih sering pada
pria dan mengenai beberapa sendi.
52. Terjadi morning stifness kurang dari 30
menit(terutama karna inaktifitas)
Nyeri bertambah dengan aktifitas dan berkurang
Terdapat krepitus
Dapat terlihat pada pemerikasaan x-ray
Penanda inflamasi pada batas normal (LED,CRP)
53. Reumatoid arthritis
Penyakit autoimun yang ditandai dengan adanya atritis erosif pada sendi sinovial
Bermula pada membran synovial
Sendi yang terkena simetris biasanya menyerang sendi perifer pada tangan dan kaki.
Mengenai 3 atau lebih daerah persendian
Morning stifness lebih dari 30 menit
Terdapat manifestasi ekstraartikular (nodul reumatoid,penyakit mata dll)
Dapat teridentifikasi pada tes darah ( LED dan CRP meningkat) terdapat inflamasi
lesu dan perasaan lelah
56. Analgesik Oral Non
Opiat
Asetaminofen (paracetamol) dapat mengurangi rasa nyeri
sebanding dengan OAINS tetapi kurang efektif sebagai anti
inflamasi.
Dosis asetaminofen tidak boleh melebihi 4 gm/hari.
Jangka lama perlu berhati-hati pada efek toksik.
Kontra indikasi : pengguna warfarin
Efek toksik pada hati jarang terjadi bila dosis tidak melebihi 4
gm/hari.
Obat ini merupakan obat analgetik pilihan pada keadaan
gangguan ginjal
57. Analgesik Topikal
Merupakan terapi tambahan
Capsaicin, Metil salisilat
Dioleskan pada sendi yang sakit sebanyak 4 kali
sehari
ES: merasa seperti terbakar pada lokasi yang
dioleskan tetapi tidak sampai menghentikan terapi.
58. OAINS
Pada penderita usia lanjut maka toksisitas
gastrointestinal tersebut ternyata berhubungan erat
dengan dosis OAINS.
Faktor risiko untuk perdarahan GI atas:
Umur > 65 tahun
Adanya penyakit penyerta
Glukokortikoid oral
Riwayat penyakit tukak peptik
Riwayat perdarahan saluran pencernaan atas
Antikoagulan
59. Naproxen
Xenifar
Dosis: 550-825mg/2x-hari, segera setelah makan
KI: asma, polip hidung karena aspirin/AINS lain, hamil
trisemester pertama, laktasi, anak <16thn
ES:sakit kepala, mengantuk, pusing, edema, mual
muntah, diare
60. Chondroprotective agents
Obat-obatan yang menjaga/merangsang perbaikan
tulang rawan
Slow acting anti osteoarthritis (SAAODs)
Disease modifying anti osteoarthritis drugs
(DMAODs)
Antara lain: tetrasiklin, asam hialuronat, kondroitin
sulfat, glikosaminoglikan, vit-C, superoxidase
desmutase
62. Perbaikan gaya hidup pasien (penurunan berat
badan, pengurangan kegiatan tertentu
menggunakan alat bantu yang mendukung.
Latihan Range of motion (ROM)
67. 1. Menjaga berat badan ideal
2 .Latihan teratur dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik
reguler
3 .Lindungi sendi
4 .Hindari Stress berulang pada sendi.
5.Jangan abaikan rasa nyeri pada sendi
7. Mendapat cukup asupan vitamin C, D, E, antioksidan,
dan omega-3 asam lemak yang memiliki sifat protektif
terhadap osteoarthritis
8.Memperkuat otot dan sendi melalui latihan
9.Menghindari cedera sendi pada olahraga
68. PROGNOSIS
Quo ad Vitam = ad bonam
Quo ad Functionam = dubia ad malam
Qua ad Sanationam =dubia ad malam