1. Oleh :
Lutfiatun nisa al asiry (125404001)
Septia nur’aini (125404011)
TATA LETAK LABORATORIUM
1A
2. Pengertian layout menurut beberapa
ahli
James M. Apple
perancangan tata letak didefinisikan sebagai perencanaan
dan integrasi aliran komponen- komponen suatu produk
untuk mendapatkan intelerasi yang paling efektif dan
efisien antar operator, peralatan, dan proses transformasi
material dari bagian penerimaan sampai ke bagian
pengiriman produk jadi.
Littlefield dan Peterson (1956)
. Menurut mereka, layout merupakan penyusunan
perabotan dan perlengkapan kantor pada luas lantai yang
tersedia.
Terry (1966)
layout dipandang sebagai proses penentuan kebutuhan
akan ruang dan tentang penggunaan ruangan secara
terperinci guna menyiapkan susunan yang praktis dari
faktor- faktor fisik yang dianggap perlu untuk pelaksanaan
kerja perkantoran dengan biaya yang layak.
3. Pengertian layout
Layout didalam bahasa memiliki arti tata letak.
Sedangkan menurut istilah, layout merupakan
usaha untuk menyusun, menata, atau
memadukan elemenelemen atau unsur-unsur
komunikasi grafis (teks, gambar, tabel dll)
menjadikan komunikasi visual yang komunikatif,
estetik dan menarik.
4. Tata ruang atau layout laboratorium
Tata ruang sebuah laboratorium harus direncanakan sejak
pembangunan gedung. Tata ruang laboratorium yang baik harus
memiliki pintu masuk, pintu keluar, pintu darurat, ruang persiapan,
ruang alat, ruang bahan, gudang, ruang bekerja, ruang seminar /
diskusi, loker, serta ruangan AC untuk menyimpan alat-alat dengan
persiapan tertentu.
Sebuah laboratorium didesain berdasarkan peruntukkannya.
Laboratorium yang digunakan untuk pembelajaran mempunyai desain
yang berbeda dengan laboratorium yang digunakan untuk penelitian.
Laboratorium yang ideal harus mempunyai desain yang baik terutama
dalam hal bentuk, ukuran dan tata ruang. Hal yang perlu diperhatikan
juga adalah kapasitas laboratorium. Suatu laboratorium pembelajaran
mempunyai ukuran yang lebih besar dari laboratorium penelitian,
dengan demikian mempunyai kapasitas yang lebih banyak untuk
menampung siswa/ mahasiswa atau praktikan.
Ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian, karena
fungsi laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya digunakan untuk
percobaan yang bersifat individual. Umumnya laboratorium digunakan
untuk berbagai kegiatan percobaan dalam konteks proses belajar
mengajar. Jumlah siswa yang melebihi kapasitas ruangan laboratorium
dalam satu kali percobaan akan mengganggu kenyamanan dan
jalannya percobaan atau aktivitas lainnya. Sebuah laboratorium dengan
ukuran lantai seluas 100 m2 dapat digunakan oleh sekitar 40 orang
siswa, dengan rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5
m2 dari keseluruhan luas laboratorium.
5. Prinsip-prinsip yang Berhubungan
dengan Layout
1. Kesederhanaan
Prinsip ini berhubungan dengan kemampuan daya tangkap rata-rata
manusia di dalam menerima informasi. Secara insting manusia
menginginkan kesederhanaan dalam menerima informasi. Namun
dalam penyederhanaan juga harus memperhatikan segmen kepada
siapa informasi itu akan disampaikan.
2. Kontras
Amat diperlukan guna menarik perhatian, memberi penekanan terhadap
elemen atau pesan yang ingin disampaikan. Berikut ini tips yang dapat
menarik perhatian terhadap pesan yang akan disampaikan, yaitu
menggunakan style bold dan italic pada body teks, memilihkan huruf
display yang lebih atraktif, gunakan kontras warna, ada tekstur dalam
latar belakang, memperbesar bagian tertentu yang ingin ditonjolkan.
3. Keseimbangan
Suatu hal yang amat penting dalam penyampaian suatu informasi.
Keseimbangan dapat merupakan keseimbangan yang formal, dengan
susunan yang simetris. Susunan yang simetris mampu memberi kesan
yang formal, seimabang, dapat dipercaya dan mapan. Sebaliknya
susunan yang asimetris sering dipergunakan untuk menggambarkan
suatu dinamika, energi serta pesan yang tidak formal.
.
6. 4. Keharmonisan
Maksud dari harmoni ialah memiliki keselarasan antara satu elemen
dengan elemen grafis yang lain. Harmoni dapat diwujudkan dalam 2
bentuk, yaitu:
a. Harmoni dari segi bentuk
Harmoni yang dilihat dari bentuk ialah dimana adanya keserasian dalam
penempatan elemen grafis. Hal itu dapat dilihat dari segi bentuk dan
ukurannya apakah itu kartu nama, stiker, poster dan sebagainya.
Pemilihan bentuk huruf juga memiliki peranan yang penting
sebagaimana untuk tujuan apa desain itu dibuat.
b. Harmoni dari segi warna
Warna memiliki pengaruh yang amat besar, karena tiap-tiap warna
memiliki sifatnya masing-masing, seperti merah yang memiliki arti
berani, biru yang memiliki kesan tenang dan lain sebagainya. Lihat
kembali tujuan dari desain yang telah dibuat, karena ketepatan dalam
memilih
warna dapat membuat informasi yang didalamnya menjadi lebih efektif.
7. 5.Stressing
Dalam pengertian bahasanya disebut sebagai
sebuah penekanan, memiliki fungsi untuk
memberikan titik-titik tertentu yang memperoleh
fokus perhatian. Streesing lebih mengarah
kepada titik perhatian atau eye catching dalam
suatu publikasi. Pada sebuah karya grafis
memungkinkan adanya lebih dari satu stressing,
namun harus dibedakan mana yang akan
dijadikan fokus utama agar tidak mengesankan
berebut perhatian yang akhirnya membuat pesan
didalamnya menjadi tidak efektif
8. Beberapa hal pokok yang harus diperhatikan ketika menata ruang
laboratorium, adalah:
Tidak terletak searah dengan arah mata angin
Hal ini sangat penting diperhatikan karena arah mata angin atau arah
kemana angin bertiup akan mempengaruhi aktivitas di ruang
laboratorium. Angin dapat membawa debu, membawa asap dari luar
ruangan laboratorium, atau membawa aroma yang tidak sedap bahkan
bahaya dari zat-zat yang beracun.
Jarak terhadap sumber air
Keberadaan sumber air akan sangat membant kelancaran kegiatan di
laboratorium. Dengan demikian, para pengguna laboratorium tidak akan
merasa kesulitan jika sewaktu-waktu mereka membutuhkan air atau
ingin melakukan sesuatu yang berhubungan dengan air.
Saluran pembuangan
Maksudnya adalah penataan laboratorium harus memperhatikan
apakah saluran pembuangan, baik yang berasal dari ruang/gedung
laboratorium maupun dari luar. Saluran pembuangan adalah saluran
untuk membuang sisa-sisa dari bahan-bahan yang sudah diolah dan
diproses, seperti sisa-sisa sampah, sisa pembakaran mesin (asap),
limbah pabrik, dan lain sebagainya.
Jarak dengan gedung lain
Pertimbangan jarak jauh dan dekat didasarkan pada urgensi dari
gedung lain karena dapat mengganggu aktivitas disana.
9. Mudah dikontrol
Ruang lboratorium yang baik adalah ruang yang mudah
dikontrol, baik oleh manajer laboratorium, pengawas, maupun
yang lain. Agar mudah dikontrol, ruang laboratorium sebaiknya
dibangun dekat dengan ruang manajer.
Luas ruangan per personel
Ruang laboratorium perlu didesign sesuai dengan daya
tampungnya yang diinginkan. Karena setiap individu yang
melakukan kegiatan dilaboratorium harus merasa leluasa dan
bisa bebas bergerak.
Terdapat ventilasi (jendela) yang bisa terbuka lebar dan
mengarah keluar
Ventilasi berperan penting untuk menghilangkan rasa
gerah/penat bagi para pengguna laboratorium saat tengah
beraktivitas di dalamnya dan sebagai penetralisir suara di dalam
ruangan.
Lantai rata dan tidak licin
Lantai laboratorium harus rata dan tidak licin agar tidak
mengganggu aktivitas di dalam laboratorium.
10. Standar minimum untuk membangun
sebuah laboratorium sekolah
Untuk membuat suatu laboratorium sekolah yang nyaman dan aman
maka pemerintah mengeluarkan sebuah standar minimum untuk
membangun sebuah laboratorium sekolah. Standar ini sudah diatur
dalam peraturan Mentri Pendidikan Nasional no. 24 tahun 2007 tanggal
28 Juni 2007. Beberapa syarat yang harus dipenuhi suatu lembaga
pendidikan untuk membangun sebuah Laboratorium
sekolah diantaranya[5] :
Persyaratan umum lokasi laboratorium
Laboratorium tidak boleh dibangun di arah mata angin, hal
dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pencemaran udara. Gas
sisa reaksi kimia yang kurang sedap tidak terbawa angin ke ruangan
lain
Lokasi laboratorium dibuat jauh dari sumber air agar tidak terjadi
pencemaran sumber air yang berada disekitar tempat itu.
Laboratorium harus mempunyaai saluran pembuangan tersendiri agar
terhindari terjadinya pencemaran sumber air dan tanah penduduk di
sekitarnya.
Lokasi laboratorium harus terpisah jauh dari bangunan yang lain,
supaya dapat memberikan sirkulasi udara dan penerangan cahaya
yang memadai. Jarak minimum disyaratkan sama dengan tinggi
bangunan yang terdekat atau 3 Meter.
Letak laboratorium pada bagian yang mudah dikontrol dalam komplek
11. Standar Ruangan yang harus dimiliki oleh sebuah laboratorium
Ruang untuk kegiatan belajar mengajar harus
memiliki rasio minimal 2,4 m2/peserta didik.
Ruang persiapan adalah tempat guru dan staff
laboratorium melakukan persiapan sebelum
melakukan suatu kegiatan. Luas ruangan yang harus
disediakan kurang lebih 20 m.
Ruang gudang adalah tempat untuk menyimpan
persediaan alat-alat atau bahan-bahan yang ada di
laboratorium. Minim luas gudang yang harus
disediakan adalah kurang lebih 20 m.
Ruangan harus memiliki pintu, jendela dan lantai.
Pintu laboratorium harus lebar agar mudah
memasukkan perabot dan pintu juga harus ada dua
yaitu pintu masuk dan pintu darurat, pintu ini
digunakan untuk jalan lain apabila terjadi
kecelakaan,misalnya kebakaran,kecelakaan kerja,dll.
Jendela dan ventilasi harus dapat membuka keluar
(jika ruangan tanpa AC) agar tidak mengganggu
kegiatan didalam laboratorium. Lantai laboratorium
harus rata dan tidak licin agar tidak mudah tebakar.
12. Beberapa macam perabot yang harus ada dalam laboratorium
Meja yang digunakan untuk kegiatan siswa dilaboratorium.
Ukuran minim tingginya 70 cm, ini dibuat agar
mempermudah siswa jika sedang menggunakan
mikroskop
Kursi siswa tanpa sandaran dengan tinggi kursi 50 cm
agar mudah dipindahkan dan memungkinkan siswa mudah
bergerak.
Meja demonstrasi dengan ukuran tinggi meja 90 cm,
dengan panjangnya 190 -200 cm yang dilengkapi dengan
listrik dan bak cuci. Fungsi meja demonstrasi untuk
melakukan kegiatan jika guru mengajar dengan metode
demonstrasi.
Meja dinding dibuat secara permanen dengan bagian atas
terbuat dari keramik dan bagian bawah dibuat lemari
dengan pintu kecil yang berlubang agar tidak lembab.
Meja kerja guru dengan ukuran minimal tinggi 90 cm, lebar
100 cm, panjang 120 cm.
Lemari untuk menyimpan barang-barang dan menjaga
agar peralatan lab tidak lembab
13. Infrastruktur Laboratorium
Infrastruktur laboratorium meliputi fasilitas-fasilitas yang ada di sebuah
laboratorium, antara lain lokasi, konstruksi, pintu darurat, jenis bahan
untuk meja, atap dan dinding, kondisi laboratorium, instalasi listrik dan
air, dan sebagainya[6].
Instalasi Listrik
Kebutuhan instalasi listrik dalam laboratorium adalah untuk :
memberikan penerangan di semua ruangan laboratorium yaitu di ruang
praktikum, di ruang guru, di ruang persiapan, dan di ruang
penyimpanan atau gudang
memfasilitasi proses pembelajaran di laboratorium yaitu demonstrasi
eksperimen dan penelitian, atau penggunaan OHP, LCD, dan ampliffier
memfasilitasi pekerjaan administrasi laboratorium yaitu untuk
pemasangan mesin tik elektronik atau komputer
Komponen instalasi listrik laboratorium dapat terdiri dari jaringan kabel,
sikring, lampu, saklar dan stop kontak. Lebih baik kalau dilengkapi
dengan stabiliser.
Jaringan instalasi listrik di laboratorium dapat dipasang pada langit-
langit ruangan, dinding ruangan, lantai, meja praktikum, meja
demonstrasi, dan meja persiapan.
14. Instalasi Air
Kebutuhan instalasi air di laboratorium adalah untuk keperluan
proses pembelajaran yaitu eksperimen dan demonstrasi,
merawat dan memelihara alat-alat laboratorium yang dapat
dibersihkan dengan air, memelihara kebersihan laboratorium,
dan untuk mencuci tangan.
Komponen instalasi air terdiri dari saluran air bersih dari
sumbernya kedalam laboratorium, saluran air buangan (limbah),
dan bak cuci lengkap dengan kran airnya.
Bak cuci dapat dipasang di bagian ruangan yang memerlukan,
namun hendaknya jauh dari lemari alat-alat yang tidak tahan
terhadap kelembaban dan dari stop kontak listrik. Biasanya bak
cuci dipasang di ruang guru, di bagian pinggir ruang praktikum,
di dekat meja demonstrasi, dan dapat juga di dekat meja
praktikum. Bak cuci sebaiknya tidak usah dipasang di ruang
persiapan dan gudang.
15. Instalasi Gas
Instalasi gas di laboratorium dibutuhkan untuk
percobaan-percobaan yang menggunakan
kompor/pemanas bunsen seperti untuk memanaskan air
dan sebagainya. Instalasi gas di laboratorium dapat dibuat
dengan menggunakan tabung gas LPG dan penyaluran
gas ke kompor/pemanas melalui pipa instalasi gas yang
dapat dipasang pada dinding atau lantai ke
kompor/pemanas. Dengan adanya instalasi gas ini, harus
diperhatikan instalasi udara yang cukup di tempat yang
tepat untuk membuang kebocoran gas yang mungkin
terjadi. Harus diingat bahwa kalau menggunakan gas LPG
maka gas itu lebih berat dari udara sehingga lubang
pembuangan kebocoran gas itu harus dibagian bawah
dinding atau cukup rendah.
16. Mebelair
Perlengkapan yang berupa mebelar harus diperhatikan kualitas
dan ukurannya. Misalnya untuk meja perlu diperhatikan ketinggiannya.
Umumnya meja siswa / mahasiswa ukuran tingginya 70-75 cm. Meja
guru / dosen atau meja demonstrasi harus lebih tinggi dari meja siswa,
agar sewaktu demonstrasi dapat terlihat sampai ke meja siswa paling
belakang. Kursi laboratorium apabila memungkinkan ketinggiannya
dapat diatur, sehingga siswa / mahasiswa dapat menyesuaikan dengan
jenis kegitan praktikum / percobaan. Meja samping yang biasa dipakai
untuk menyimpan alat-alat yang menetap umumnya terbuat dari cor
beton. Namun demikian dapat juga meja samping tersebut dibuat dari
bahan kayu keras. Bagian bawah meja samping dapat sekaligus
digunakan sebagai lemari.
Ukuran meja samping panjangnya bervariasi sesuai kebutuhan,
sedangkan lebarnya antara 50 cm sampai 60 cm dengan ukuran tinggi
70cm -75 cm. Demikian halnya meja untuk timbangan harus rata dan
tidak mudah bergetar atau goyang. Meja timbangan ini sangat cocok
dibuat dari cor beton atau dari bahan kayu keras yang tebal. Lemari alat
dan bahan hendaknya memiliki tahapan (shelve) yang dapat diubah-
ubah posisinya agar memudahkan dalam menata alat-alat yang
bervariasi ukurannya. Adakalanya dibutuhkan suatu lemari yang khusus
digunakan untuk menyimpan mikroskop dan alat optik lainnya. Lemari
mikroskop dibuat dengan tahapan (shelve) yang kokoh dan datar yang
dapat dibuat dari bahan logam atau kayu keras. Ukurannya disesuaikan
17. Tujuan penataan ruang
Menurut Nu’man A. Haris, Ir.tujuan Penataan Ruang
diIndonesia adalah sebagai berikut :
Terselenggaranya pemanfaatan ruang berwawasan
lingkungan yang berlandaskan wawasan nusantara
dan ketahanan nasional.
Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang
kawasan lindung dan kawasan budi daya.
Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas
Suatu usaha untuk menilai antara pelaksanaan
rencana tata ruang pada kurun waktu tertentu setelah
disahkan dengan perkembangan menurut kenyataan
yang terjadi (antara keinginan dengan kenyataan).
Untuk menilai kemajuan kegiatan pemanfaatan ruang
dalam mencapai tujuan rencana tata ruang.
18. Manfaat layout
Menurut sritomo manfaat layout adalah
Mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada
secara efektif
Mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman
bagi pegawai
Memberikan kesan yang positif terhadap
pelanggan perusahaan
Menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada
Meningkatkan produktivitas kerja pegawai
Mengantisipasi pengembangan organisasi di
masa depan dengan melakukan perencanaan
layout yang fleksibel.
19. Pedoman untuk mengorganisir layout
Menggunakan berbagai jenis ukuran untuk berbagai elemen.
Membentuk suatu hirarki dari jenis ukuran untuk utama,
subheads, teks,dan lain-
lain sesuai dengan format.
Semua format utama sama, semua teks harus diformat sama, dll
Membuat elemen yang paling pentingagar khalayak bisa
menemukan hal yang besar pada hal-hal yang kecil.
Menggunakan rules (baris) untuk memisahkan informasi ke
dalam grup.
Menggunakan berbagai jenisketebalan font.
Gunakan spasi kosong untuk tujuan desain dalam publikasi.
Informasi posisi penting di sudut kiri atas. Di sudut kiri atas
biasanya membaca terlebih dahulu. Menempatkan kotak sekitar
informasi penting.
Berikan bullet pada item-item yang penting.
Gunakan warna kebalikan (jenis putih pada latar belakang
gelap) untuk memisahkan atau menekankan.
20. Panduan umum untuk Layouts:
Menentukan tujuan anda publikasi, presentasi, atau
situs web anda sebelum anda mulai Layout.
Membuat dasar pesan yang akan disampaikan dan
rencana tata ruang di sekitarnya.
Pilih yang sesuai jenis media (halaman web,
presentasi, cetak buku, newsletter, atau brosur, dll)
dan ukuran.
Mengidentifikasi target pemirsa tersebut, kemudian
menulis dan mendesain publikasi, presentasi, atau
situs web agar selalu berada dalam benak khalayak.
Mempertimbangkan kepentingan mereka, membaca
tingkat, latar belakang, dll..
21. Prinsip Penataan Peralatan
Pada dasarnya semua peralatan yang ada di laboratorium adalah milik negara / milik yayasan
yang dipercayakan ke sekolah untuk dikelola dan dipergunakan sesuai dengan program
yang telah dibakukan, di dalam hal ini kegiatan belajar mengajar.
Oleh karena peralatan/mesin-mesin itu harta negara maka keberadaannya harus
dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan atau kebijakan yang berlaku, diantaranya
ialah bahwa semua peralatan yang masuk ke laboratorium harus dilengkapi dengan
dokumen pendukungnya, yang merupakan lampiran dari berita acara serah terima barang
yang pada intinya berisi : hari/tanggal barang tersebut diterima di bengkel, dalam keadaan
lengkap jumlahnya, benar spesifikasinya, dan sesuai kualitasnya.
Setelah barang diterima dan berita acara sudah ditandatangani oleh pihak pengirim, pihak
penerima, maka peralatan/mesin-mesin tersebut dicatat dalam buku inventaris bengkel,
dan dibuat laporannya setiap 3 bulan ke instansi yang lebih atas.
Berdasarkan hal di atas maka sebagai pengelola laboratorium dituntut untuk selalu mengetahui
dengan pasti semua peralatan, yang berada dalam tanggung jawabnya tanpa harus melihat
dulu dokumen -dokumennya terutama peralatan portable dan peralatan multi fungsi yang
dalam pemakainnya bisa dipindah-pindah, sesuai keinginan si pemakai. Agar semua
peralatan mudah didteksi banyak cara yang dapat dilakukan. Salah satu diantaranya ialah
dengan menata semua peralatan pada tempat-tempat tertentu, dengan prinsip :
- Mudah dilihat
- Mudah dijangkau
- Aman untuk alatnya
- Aman untuk pemakainya
22. Tata cara Penataan Peralatan
Dengan berpegang kepada prinsip – prinsip penyimpanan peralatan sebagaimana
dikemukankan sebelumnya, berbagai cara dapat dilakukan, diantaranya :
a. Peralatan ditempatkan, ditata dalam satu ruang khusus, biasa disebut tool room,
penataannya dapat dilakukan dengan menggunakan panel, rak, lemari besi, shadow
board.
b. Peralatan disimpan dan ditata di dalam kabinet. Kabinet ditempatkan didalam
maupun di luar tool room .
c. Peralatan disimpan dan ditata di dalam kabinet. Kabinet ditempatkan didalam atau
diluar tool room.
d. Lemari khusus yang dapat diatur temperaturnya.
Disamping cara penataan diatas beberapa hal yang perlu juga diperhatikan bagi
pengelola peralatan laboratorium :
a). Semua peralatan dipusatkan di suatu ruang dan semua siswa tahu kemana mereka
harus mencari untuk mendapatkannya.
b). Bengkel, laboratorium/ tempat alat harus selalu dikunci, tetapi jangan sampai kuncinya
hilang/ lupa sehingga terpaksa harus didobrak.
c). Setiap pelajaran praktek bengkel, perlu ditunjuk salah satu siswa secara bergantian
sesuai (dengan jadwal pembagian tugas) untuk menjadi toolman, yang diberi tanggung
jawab melayani dan pengembalian alat sehingga selesai jam praktek.
d). .Dalam situasi sehari –hari , ruang alat juga berfungsi melindungi peralatan yang
dipinjam secara tidak sah oleh staf laboratorium (staf pemeliharaan).
e). Ruang alat hanya digunakan untuk keperluan kegiatan belejar mengajar praktek.
f). Pengecekan extra perlu dilakukan untuk peralatan khusus yang dilakukan sewaktu –
waktu , untuk pekerjaan tertentu seperti alat – alat instrumen.
g). Bila diperlukan dapat mengangkat orang seperti penjaga ruang yang bertanggung
jawab tidak hanya dalam hal pelayanan keluar masuk peralatan tetapi juga untuk
23. Pertanyaan
1. Gudang bahan praktik sangat berkaitan erat
dengan laboratorium,Dimanakah seharusnya di
bangun gudang bahan praktik? Jelaskan dengan
singkat!
2. Jelaskan pendapat anda mengenai sekolah-
sekolah pedalaman yang minim terhadap
keberadaan laboratorium dan kalaupun jika ada
laboratorium tidak sesuai dengan persyaratan
tata letak laboratorium yang baik!