4. HADIST MUTAWATIR
Pengertian Hadist Mutawatir
Secara kebahasaan lafazh Mutawatir dapat berarti
Mutatabi‟, yaitu sesuatu yang datang berikut
dengan kita, atau yang beriringan antara satu
dengan lainnya dengan tidak ada jaraknya.
Sedangkan menurut istilah ulama hadits Mutawatir
berarti:
"Hadits yang diriwayatkan oleh orang banyak yang
mustahil menurut adat bahwa mereka bersepakat
untuk berbuat dusta".
5. Syarat-syarat Hadits Mutawatir
1.
Diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi
2.
Adanya
keseimbangan
antarperawi
pada
thabaqat (lapisan) pertama dengan thabaqat
berikutnya
3.
Berdasarkan tanggapan pancaindra
4.
Mustahil bersepakat bohong
6. Hukum Hadits Mutawatir
Status dan hukum hadits mutawatir adalah qat'i alWurud,
yaitu
pasti
keberadaannya
dan
menghasilkan ilmu yang dharuri (pasti). Oleh
karena itu, adalah wajib bagi umat Islam untuk
menerima dan mengamalkannya. Dan karenanya
pula, orang yang menolak hadits mutawatir
dihukumkan kafir. Seluruh hadits mutawatir adalah
maqbul, dan karenanya itu pembahasan mengenai
keadaan para perawinya tidak diperlukan lagi.
8.
Pembagian Hadits Mutawatir
Hadits Mutawatir Lafzhi
"Yaitu hadits yang mutawatir lafaz dan maknanya”
Dari pengertian diatas dapat disimpilkan Hadits
mutawatir lafdzi adalah hadits yang diriwayatkan oleh
orang banyak yang susunan redaksi dan ma‟nanya
sesuai benar antara riwayat yang satu dengan yang
lainnya. Contoh hadits mutawatir lafdzi adalah:
Artinya “Barang siapa yang sengaja berdusta atas
namaku, maka tempat tinggalnya adalah neraka”.
Hadits ini diriwayatkan oleh lebih dari enam puluh dua
sahabat dengan teks yang sama, bahkan menurut AsSyuyuti diriwayatkan lebih dari dua ratus sahabat.
9.
Mutawatir Ma'nawi
"Hadits yang mutawatir maknanya saja, tidak pada
lafaznya.“
Hadits tentang mengangkat tangan ketika berdo'a.
telah diriwayatkan lebih dari seratus hadis
mengenai angkat tangan ketika berdo'a, namun
dengan lafaz yang berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya. Masing-masing lafaz tidak
sampai ke derajat mutawatir, tetapi makna dari
keseluruhan lafaz-lafaz tersebut mengacu kepada
satu makna, sehinnga secara ma'nawi Hadits
tersebut adalah Mutawatir.
10. Mutawatir ‘Amali
Merupakan hadits tentang berita-berita
yang menerangkan waktu dan rokaat
sholat, sholat jenazah ,kadar zakat dan
lain sebagainya
11. Faedah Hadits Mutawatir
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa
hadits mutawatir dapat memberikan faedah ilmu
dharuri. Yakni, suatu keharusan untuk menerima
dan mengamalkan isinya sesuai dengan yang
diberitakan, sehingga membawa kepada keyakinan
yang qat'i (pasti).
12. HADITS AHAD
Pengertian Hadits Ahad
Kata ahad atau wahid berdasarkan segi bahasa
berarti satu, maka khobar ahad atau khobar
wahid berarti suatu berita yang disampaikan
oleh orang satu.
Menurut Istilah Hadits ahad adalah khobar
yang jumlah perowinya tidak sebanyak jumlah
perowi hadits mutawatir, baik perowi itu satu,
dua, tiga, empat, lima dan seterusnya yang
memberikan pengertian bahwa jumlah perawi
tersebut tidak mencapai jumlah perowi hadits
mutawatir.
13. Faedah Hadits Ahad
Sebagaimana yang ditulis Moh. Akib Muslim dalam
bukunya Ilmu Musthalah Hadis: Kajian Historis
Metodologis, hadits Ahad memberikan manfaat
kepada dzan (kemungkinan melakukan penelitian).
15. Persyaratan yang dikemukakan para ulama
berkaitan dengan dua sisi, yaitu berkaitan dengan
para perawi hadits dan berkaitan dengan substansi
dari hadits.
16. Adapun yang berkaitan dengan perawi hadits adalah :
Perawi harus adil
Perawi harus dhabit
Perawi harus paham dengan hadis yang
disampaikan
Perawi harus melakukan dengan apa yang
telah diriwayatkan
Perawi
harus menyampaikan hadits
dengan huruf-hurufnya
Perawi hendaknya mengetahui perubahan
makna hadits dari lafal hadits yang
sebenarnya.
17. persyaratan yang berkaitan dengan subtansi hadits,
antara lain:
Hendaknya sanad bersambung dari Rasulullah
Terhindar dari syuzuz (kejanggalan) dan „illat (cacat)
Hendaknya
tidak bertentangan dengan as sunnah al
Masyhurah, baik yang berupa qauliyyah maupun fi‟liyyah
Hendaknya tidak bertentangan dengan perilaku sahabat dan
tabi‟in.
Hendaknya sebagian ulama salaf tidak mencela (mengkritik)
hadits tersebut
Hendaknya dalam hadits tersebut tidak terdapat penambahan
matan dan sanadnya, yang tambahan itu diriwayatkan secara
mandiri dan menyalahi rawi-rawi yang tsiqah.
18. Para ulama banyak memberikan bukti tentang
kehujjahan hadits ahad. Diantara dalil-dalil yang
mereka gunakan adalah :
Sejarah membuktikan bahwa Rasulullah saw
tatkala menyebarkan Islam kepada para pemimpin
negeri/raja,
Beliau menunjuk/mengutus satu atau dua
orang sahabat. Bahkan beliau pernah mengutus 12
sahabat untuk berpencar menemui 12 pemimpin
saat itu untuk diajak menganut Islam. Kasus ini
membuktikan bahwa khabar yang disampaikan
atau dibawa oleh satu/dua orang sahabat dapat
dijadikan hujjah.
20. Hadits Masyhur
Pengertian hadits masyhur
Menurut istilah hadits masyhur adalah : "Hadits
yang diriwayatkan oleh tiga orang perawi atau
lebih, pada setiap tingkatan sanad, selama tidak
sampai kepada tingkat mutawatir.
Pembagian hadits masyhur
Hadits masyhur ini, jika dilihat dari segi kualitasnya
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu ada
hadits yang shahih, hasan dan dha‟if.
21. Hadits „Aziz
hadits „Aziz
Secara etimologis, istilah 'aziz, ya'izzu yang
berarti : qalla (sedikit) atau nadara (jarang
terjadi).
secara terminologis, hadits 'aziz dapat
didefinisikan sebagai : "hadits yang
diriwayatkan oleh dua orang rawi atau lebih
dalam satu thabaqatnya".
Pembagian Hadits 'Aziz
secara kualitas hadits 'aziz juga dapat
dibedakan menjadi shahih, hasan, dan da'if.
Pengertian
22. Hadits Gharib
Pengertian Hadits Gharib
Secara etimologi, gharib berasal dari kata gharaba,
yaghribu yang berarti al-munfarid, yaitu menyendiri
atau ba'id 'an wathanih, jauh dari tanah airnya.
Gharib juga berarti "terasing/jauh dari tempat
tinggal.
Sedangkan secara terminologis, "Hadits yang
diriwayatkan oleh seorang perawi yang menyendiri
dalam meriwayatkannya, baik yang menyendiri itu
imamnya maupun selainnya”.