Dokumen tersebut memberikan informasi tentang jasa konsultasi dan pelatihan yang ditawarkan oleh My Focus Consulting, yang berfokus pada peningkatan produktivitas, mutu, pengembangan sumber daya manusia, dan pelayanan pelanggan. My Focus Consulting menawarkan berbagai program pelatihan in-house training dan konsultasi di bidang manajemen produktivitas, mutu, sistem manajemen berstandar, pengembangan organisasi dan sumber daya manusia, serta pelayanan pelanggan.
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
MYFOCUS
1. My Focus
In-House Training
PRODUCTIVITY MANAGEMENT
QUALITY MANAGEMENT
STANDARD BASED MANAGEMENT SYSTEM
ORGANIZATION DEVELOPMENT &
HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT
CUSTOMER SERVICE
Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310
Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
: 08154.721.2566, 0821.1818.0066
Email: myfocusconsulting@yahoo.com
2. My Focus Consulting
My Focus Consulting adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pelatihan,
konsultasi manajemen perusahaan dengan fokus pada peningkatan effektivitas, effesiensi ,
produktivitas dan mutu serta pengembangan sumber daya manusia.
Di dirikan pada tahun 2008 My Focus Consulting merupakan perusahaan konsultasi dan
pelatihan
VISI
• Menjadi mitra perusahaan yang terbaik dalam bidang pelatihan dan konsultasi
MISI
• Meningkatkan pengetahuan dan perbaikan melalui pelatihan dan konsultasi manajemen
• Ikut serta meningkatkan dana membangun kehidupan sumberdaya yang lebih berkualitas
KEBIJAKAN MUTU
• Mengutamakan Pelanggan: Kita ada karena adanya pelanggan
• Tumbuh Bersama: Kemitraan, kerjasama, belajar yang berkelanjutan dan pemberdayaan
• Peningkatan pelayanan dan secara terus menerus Integritas dan Moralitas Perilaku
JENIS PELAYANAN
Kami memberikan jasa pelatihan dan konsultasi dalam bidang:
• Productivity Management
• Quality Management
• Standards Based Management System
• Organization Development & Human Resource Development
• Customer Service
Program In-House Training
Dalam era pasca krisis dan globalisasi ini, dapat dipastikan perusahaan di Indonesia akan
menghadapi persaingan yang semakin ganas. Namun, bila dimanfaatkan dengan baik, hal
ini dapat menjadi peluang bisnis yang sangat besar.
OIeh karena itu, setiap perusahaan perlu membangun keunggulan kompetitifnya dengan
fokus pada peningkatan produktivitas dan mutu secara sistematis serta pada peningkatan
kinerja dan sumberdaya manusianya.
Untuk itu My Focus Consulting merancang program pelatihannya yang senantiasa:
• Disesuaikan untuk mencapai sasaran perusahaan klien
• Menggunakan pendekatan "Proses Pemebelajaran"
• Praktis dan berorientasi pada penerapan (implementation oriented)
2|Page Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
3. OIeh karena itu, semua program pelatihan My Focus Consulting didesain dengan pola:
1. Pengenalan konsep
2. Pembahasan contoh-contoh penerapan
3. Latihan menggunakan konsep
4. Menyusun rencana implementasi
RENCANA KONSEP
LATIHAN CONTOH
Buku "Program Pelatihan" ini memberikan gambaran tentang masing-masing pelatihan
standar di dalam perusahaan. Namun, bila diinginkan, masih dapat disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan perusahaan klien sebagai
Customized In-house Training.
Pelatihan di dalam perusahaan memang memiliki berbagai kelebihan dibanding dengan
pelatihan public karena pelatihan in-company dapat:
• Disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan
• Ditujukan pada organisasi sebagai satu kesatuan dan bukan secara perorangan
• Menyamakan “bahasa” dan persepsi antar peserta
• Menunjang terjadinya interaksi dan kerjasama antar peserta
• Meningkatkan keberhasilan implementasinya
Pelatihan-pelatihan yang tercantum di buku ini dibagi sesuai dengan bentuknya menjadi:
• Seminar dan Lokakarya
• Training-led Implementation
Program Training-led Implementation adalah program implementasi yang dipandu melalui
serangkaian pelatihan yang dilaksanakan secara berkala (sering disebut sebagai "sandwich
program"). Program Training-led Implementation ini ditujukan untuk menjamin agar
implementasinya dapat berjalan efektif.
3|Page Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
4. Daftar Isi
TOPIK PELATIHAN
PRODUCTIVITY MANAGEMENT
1. Increasing Competitiveness through Supply Chain Management 7
2. Enterprise Resource Planning: Concept and Implementation 8
3. Creating Strategy-Focused Organization with Balanced Scorecard 9
4. Achieving Cost Competitiveness through Strategic Cost Reduction 10
5. Achieving Breakthrough Improvement through Business Process Reengineering 11
6. Benchmarking for Best Practices 12
7. Zero Breakdown through Total Productive Maintenance 13
8. Autonomous Maintenance: Breakdown Prevention by Operators 14
9. Effective Planned Maintenance 15
10. Lean Production: Roadmap to World Class Manufacturing 16
11. Production Control with KANBAN 17
12. Managing with Visual Control 18
13. Increasing Productivity through Waste Elimination 19
14. Successful Project Management 20
15. Effective Problem Solving in the Shopfloor 21
16. Warehouse Management 22
QUALITY MANAGEMENT
17. Business Excellence through Total Quality Management 23
18. Six Sigma Training Series: Executive Overview 24
19. Six Sigma Training Series: Champion Training 25
20. Six Sigma Training Series: Green Belt Training 26
21. Six Sigma Training Series: Black Belt Training 27
22. Policy Management: Making Quality Objectives Happen 28
23. Solving Managerial Problems with 7 Management and Planning Tools 29
24. Optimizing Quality Investments through Return on Quality 30
25. Measuring and Managing Cost of Quality 31
26. Quality Awareness Training 32
27. Creating Disciplined People and Bright Factory through 5-S 33
28. Promoting Efficiency through 5-S in the Office 34
29. 5-S in the Warehouse 35
30. Auditing 5-S Implementation 36
31. QCC Facilitator Training 37
32. Mastering 7 QC Tools for Improvement 38
4|Page Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
5. Daftar Isi
TOPIK PELATIHAN
33. Mobilizing Improvement Ideas through Suggestion System 39
34. Zero Defect through Poka-Yoke 40
35. Defect Prevention through Statistical Process Control 41
36. Designing Products and Services with Quality Function Deployment 42
37. Preventing Problems through Failure Mode Effect Analysis 43
38. Choosing the Right Supplier with Vendor Evaluation 44
39. Sustaining Long-Term Profitability with Target Costing 45
40. Measurement System Analysis 46
41. Acceptance Sampling 47
42. Design of Experiment 48
STANDARDS BASED MANAGEMENT SYSTEM
43. Executive Briefing on ISO 9001:2008 49
44. Process Mapping for ISO 9001:2008 Development 50
45. Understanding and Implementing ISO 9001:2008 51
46. Internal Quality Audit based on ISO 19011:2002 52
47. Executive Briefing on FDIS/ISO 14001:2004 53
48. Understanding and Implementing FDIS/ISO 14001:2004 54
49. How to Determine Significant Environmental Aspect and Impact 55
50. Internal Environmental Audit based on ISO 19011:2002 56
51. Environmental Awareness Training 57
52. Understanding and Implementing OHSAS 18001 58
53. Introduction to Hazard Analysis Critical Control Point 59
54. Integrating Quality-Environmental-Safety Management System 60
ORGANIZATION DEVELOPMENT & HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT
Competency based HR System & Skills
55. Building Competitiveness through Competency based HRM 61
56. Interviewing Skills for Identifying Competencies 62
57. Creating Business Results with Performance Management 63
58. Identifying Future Leaders Using Assessment Center Approach 64
Total Training Management
59. Managing Training Function: Roles and Responsibility 65
60. Training Needs Analysis: Optimizing Your Training Efforts 66
61. Designing A High Impact Training Program 67
62. Train the Trainer: Sharpening the Teaching Skills 68
63. Skills Development through On the Job Training 69
64. Measuring Your Training Impact with Training Effectiveness Evaluation 70
5|Page Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
6. Daftar Isi
TOPIK PELATIHAN
People Development and Management
65. Supervisory Management: Enhancing Managerial Skills and Leadership 71
66. Shopfloor Leadership: Making Things Happen in the Workplace 72
67. Developing Leader as a Coach 73
68. Developing Manager as a Mentor 74
69. Managerial Skills for Managers 75
70. Energizing Organization with EQ Leadership 76
Change and Transformation Programs
71. Building a Learning Organization 77
72. Knowledge Management: Concept and Implementation 78
73. Managing Organizational Transformation 79
74. Corporate Visioning 80
75. Building a High Performing Organization through Corporate Culture 81
76. Achieving Organizational Synergy through Team Building 82
77. How to Design, Implement, and Interpret Employee Survey 83
Interpersonal and Personal Effectiveness Skills
78. Developing Emotional Intelligence (EQ) in the Workplace 84
79. Increase Productivity with Time Management 85
80. Increasing Interpersonal Communication Using Assertiveness Skills 86
81. Gaining Commitment through Influencing without Authority 87
82. Delivering Successful Presentation Skills 88
83. Winner Attitudes: 8 Steps to Success in Organization 89
CUSTOMER SERVICE
84. Managing Service Excellence 90
85. Improving Skills for Service Excellence 91
86. Handling Customer Complaint Effectively 92
87. How to Design, Implement and Interpret Customer Satisfaction Survey 93
88. Customer Relationship Management 94
89. Call Center: The Road to Service Excellence 95
90. Managing Customer Experience 96
TRAINING-LED IMPLEMENTATION PROGRAM 97
6|Page Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
7. Increasing Competitivenes Through Supply Chain
Persaingan di masa mendatang tidak lagi merupakan persaingan antar perusahaan saja,
tetapi antar supply chain. Artinya hanya supply chain yang dapat memberikan nilai
maksimal bagi pelanggannya yang akan unggul. OIeh karena itu, kemampuan mengelola
seluruh rangkaian “rantai” bisnis (supply chain) dewasa ini menjadi semakin penting.
Supply Chain Management (SCM) adalah “pola pikir” yang melihat bisnis sebagai rangkaian
terpadu dan proses-proses bisnis mulai dan konsumen akhir sampai ke sumber pasokan
yang paling depan. SCM tidak otomatis tercapai melalui penguasaan atau kepemilikan atas
seluruh supply chain. SCM juga bukan sekedar sebagai penanganan masalah logistik.
Pelatihan ini disajikan dalam bentuk kombinasi antara pembahasan konsep dan simulasi
untuk memahami bagaimana suatu supply chain bekerja, serta implikasinya pada strategi
bisnis.
Sasaran Program
• Memahami hakekat dan konsep-konsep dasar SCM
• Memahami relevansi SCM dalam bisnis kita
• Memahami hubungan SCM dan strategi bisnis
• Bisa mengaplikasikan prinsip-prinsip SCM
Garis Besar Program
• SCM: Konsep don evolusi pola pikir dalam manajemen
• Relevansi SCM dalam menghadapi tantangan bisnis masa kini
• Game: The “Beer Game” Simulation
• Mengelola distorsi di sepanjang supply chain
• Menyesuaikan strategi supply chain dengan strategi bisnis
• Supply Chain Metrics: Ukuran kinerjaIkeberhasilan SCM
• Studi kasus: kisah-kisah sukses dalam penerapan SCM
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan simulasi (game)
Peserta
Manajer Puncak dan Manajer Senior, khususnya yang berkepentingan dengan penerapan
Supply Chain Management, atau yang ditugaskan menangani bidang Logistik. Operations
Management, atau Business Development
Lama Pelatihan
Dua hari (08:00 16:30)
-
7|Page Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
8. Enterprise Resource Palnning: Concept and Implementation
Untuk menghadapi persaingan global, perusahaan manufaktur tidak cukup hanya
meningkatkan produktivitas proses kerja yang ada di dalam perusahaan saja, tetapi harus
meningkatkan efisiensi dan efektifitas seluruh supply chain-nya, mulai dari pemasok melalui
berbagai pemrosesan sampai dengan konsumen akhir.
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah suatu sistem perencanaan dan penjadwalan
dengan alat bantu komputer yang mengintegrasikan seluruh fungsi penjualan, produksi,
akunting dan distribusi dengan sasaran untuk mengoptimalkan semua sumber daya:
material, sumber daya manusia dan kapasitas mesin.
Melalui penerapan ERP lead time dapat ditekan sehingga pengiriman akan lebih terjamin
tepat waktu, persediaan di seluruh “Pipeline dalam Supply Chain” dapat ditekan. Dengan
demikian, biaya produksi dan distribusi dapat ditekan dan pada gilirannya, pangsa pasar
dapat ditingkatkan secara signifikan.
Sasaran Program
• Memahami konsep dan sistem ERP
• Memahami perencanaan secara terintegrasi dari supply chain
• Memahami potensi peningkatan produktivitas melalui sistem ERP
• Memahami strategi implementasi ERP
Garis Besar Program
• Konsep Dasar Sistem ERP
• ERP Database
• Enterprise Operations Planning
• Distribution Requirements Planning
• Sales and Operations Planning
• Master Scheduling and Rough Cut Capacity Planning
• Material Requirements Planning
• Capacity Requirements Planning and Shop floor Control
• Purchasing and Inventory Management
• Strategi Implementasi ERP
• Demo Software ERP
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan demo software
Peserta
Manajer Logistik, Manajer Produksi, Manajer PPIC, Manajer Persediaan, Manajer
Pembelian, dan mereka yang terlibat dalam implementasi ERP
Lama Pelatihan
Dua hari (08:00 16:30)
-
8|Page Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
9. Creating Strategy-Focused Organization with Balanced Scorecard
Di dalam persaingan yang semakin ketat ini, strategi bisnis jelas merupakan isu bisnis
terpenting. Namun, menurut majalah Fortune “hanya kurang dari 10 % strategi bisnis
berhasil diimplementasikan secara efektif”. Hal ini bukan disebabkan karena bad strategy,
tetapi terutama karena bad execution.
Oleh karena itu, setiap perusahaan membutuhkan suatu “mekanisme” yang mampu
menerjemahkan strategi bisnis menjadi kenyataan di lapangan. Balanced Scorecard adalah
salah satu alat yang telah terbukti membantu banyak perusahaan dalam mengimplementasi
kan strategi bisnisnya.
Balanced Scorecard merupakan kerangka untuk menjabarkan sasaran strategis menjadi
sasaran operasional yang terdiri dari sasaran finansial dan non-finansial, seperti proses
bisnis dan kompetensi. Bila diterapkan dengan benar, Balanced Scorecard akan
meningkatkan kinerja perusahaan dan mengubah perilaku anggota organisasinya.
Sasaran & Manfaat Program
• Memahami konsep dasar Balanced Scorecard
• Memahami manfaat Balanced Scorecard
• Memahami bagaimana membangun strategy-focused organization dengan menggunakan
Balanced Scorecard
• Memahami proses penyusunan Balanced Scorecard
• Memahami proses penjabaran Corporate Scorecard menjadi Departmental Scorecard
• Memahami langkah-langkah implementasi Balanced Scorecard
Garis Besar Program
• Prinsip dasar Balanced Scorecard
• Mengapa perlu Balanced Scorecard
• Bagaimana memanfaatkan Balanced Scorecard untuk merealisasikan strategi perusahaan
menjadi kenyataan
• Penyusunan Strategy Map
• Penyusunan Balanced Scorecard
• Penjabaran dan komunikasi Balanced Scorecard
• Langkah-langkah implementasi Balanced Scorecard
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan latihan
Peserta
Manajer Puncak dan Manajer Senior
Lama Pelatihan
Dua hari (08:00 16:30)
-
9|Page Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
10. Achieving Cost Competitiveness through Strategic Cost Reduction
Para pelaku bisnis telah merasakan dampak terbukanya pasar Indonesia dalam persaingan
global. Tantangan bisnis yang dihadapi dewasa ini, adalah bahwa profitabilitas usaha
ditekan sekaligus dari dua arah; persaingan yang mengurangi pendapatan (revenue) di satu
sisi, sedangkan di sisi lain biaya (cost) terus meningkat.
Cara-cara “klasik” banyak organisasi dalam melakukan penghematan biaya “Across The
Board” tidak lagi memadai karena pemangkasan biaya (cost-cuffing) seringkali justru lebih
berakibat pada penurunan penjualan dan kemerosotan semangat kerja, bukan pada
perbaikan profitabilitas sebagaimana diinginkan.
Cost Reduction Program tidak hanya ditujukan untuk menghemat biaya semata, tetapi
memfokuskan upaya pengurangan biaya, untuk meningkatkan daya saing usaha di masa
mendatang.
Sasaran Program
• Memahami konsep Strategic Cost Reduction
• Mengenal berbagai pendekatan dalam Strategic Cost Reduction
• Memahami cara menyusun program Strategic Cost Reduction
Garis Besar Program
• Strategic Cost Reduction vs Cost Cutting
• Konsep dan Prinsip-Prinsip Strategic Cost Reduction
• Mengembangkan organisasi yang sehat namun hemat
• Pendekatan Business Process Reengineering (BPR)
• Cost Reduction dalam falsafah manajemen Jepang
• Target Costing: pendekatan “feed-forward” dalam Cost Reduction
• Best Practices in Cost Reduction
Metode Pelatihan
Ceramah, studi kasus, dan diskusi
Peserta
Manajer Puncak dan Manajer Senior
Lama Pelatihan
Dua hari (08:00 - 16:30)
10 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
11. Achieving Breakthrough Improvement through
Business Process Reengineering
Business Process Reengineering (BPR) masih tetap hangat dibicarakan di kalangan dunia
usaha sebagai pendekatan yang ampuh untuk meningkatkan daya saing, mendongkrak
efisiensi dan produktivitas usaha, dan bahkan banyak diyakini sebagai “resep” alternatif
melakukan terobosan besar untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Di sisi lain, penerapan BPR tidak selalu memberikan hasil yang menggembirakan. Sedikitnya
kisah-kisah sukses penerapan BPR yang dipublikasikan sekaligus memberi dua makna: BPR
sebagai pendekatan manajemen yang sulit dan beresiko, namun pada sisi lain bisa berarti
peluang yang masih luas untuk mengungguli persaingan dengan berbekal BPR yang
berhasil. Bahkan masih sering terjadi kerancuan dalam memahami konsep, maupun
pengertian tentang BPR dan implikasinya dalam manajemen organisasi.
Program ini akan mengulas mengenai latar-belakang, hakekat, dan pengertian dasar BPR,
serta memberikan “overview” tentang penerapan BPR, “tools dan techniques” dalam BPR,
dirangkai dengan pembahasan berbagai kisah sukses dan kegagalan penerapan BPR yang
diharapkan bisa menjadi panduan untuk penerapan BPR secara benar.
Sasaran Program
• Memahami isi (content), dan peran (context) BPR dalam membangun daya saing
organisasi
• Memahami relevansi penerapan BPR bagi organisasi mereka
• Mengambil langkah-langkah yang tepat dalam penerapan BPR
Garis Besar Program
• Overview: latar belakang konsep BPR
• Memahami organisasi sebagai rangkaian proses kerja
• BPR dan langkah-langkah pelaksanaannya
• Mengenal “Tools & Techniques” dalam penerapan BPR
• Studi kasus: kisah-kisah sukses dan kegagalan dalam BPR
Metode Pelatihan
Ceramah, studi kasus, dan diskusi
Peserta
Manajer Puncak dan Manajer Senior
Lama Pelatihan
Dua hari (08:00 - 16:30)
11 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
12. Benchmarking for Best Practices
Dalam meningkatkan kinerjanya, banyak perusahaan memfokuskan perbaikannya untuk
memuaskan pelanggannya. Namun hal ini tidak cukup, karena kemungkinan pesaing dapat
memuaskan pelanggannya dengan Iebih baik. OIeh karena itu, kita juga harus mempelajari
pesaing kita dengan seksama. Bukan untuk meniru, tetapi untuk saling belajar dan
meningkatkan kinerja.
Benchmarking adalah suatu proses berkesinambungan untuk mengukur dan
membandingkan produk, jasa dan proses kerja terhadap organisasi lain, termasuk pesaing.
Dengan demikian, sasaran improvement ditentukan berdasarkan "Best Practices".
Sasaran Program
• Mengetahui keunggulan Benchmarking dan Iangkah-langkah implementasinya untuk
mencapai "Business Excellence"
• Memahami bagaimana organisasi kelas dunia menerapkan Benchmarking sebagai strategi
bisnisnya
• Membuat rencana implementasi bagi terciptanya daya saing melalui Benchmarking
Garis Besar Program
• Konsep dasar Benchmarking
• Mengapa perlu Benchmarking ?
• 4 Tahapan Benchmarking:
Perencanaan
Persiapan proses Benchmarking
Identifikasi apa yang perlu dibenchmark
Identifikasi mitra benchmarking
Menetapkan metode pengumpulan data
Analisa
Menentukan Competitive Gap saat ini
Memproyeksikan tingkat kinerja di masa mendatang
Integrasi
Mengkomunikasikan temuan benchmarking
Menetapkan sasaran fungsional
Pelaksanaan
Menyusun rencana tindakan
Melaksanakan rencana tindakan dan memonitor progress
Pengujian ulang benchmark
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, latihan, dan role-play
Peserta
Manajer Puncak atau Manajer Senior
Lama Pelatihan
Dua Hari (08:00 16:30)
-
12 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
13. Zero Breakdown through Total Productive Maintenance
Total Productive Maintenance (TPM) adalah hasil perpaduan antara Preventive
Maintenance dengan konsep Total Quality Control dan Total Employee
Involvement. TPM bukan sekedar teori, tetapi dikembangkan dari best practices
dan menjadi provenmethod yang telah diterapkan di berbagai penjuru dunia.
TPM merupakan suatu sistem perawatan mesin yang melibatkan seluruh bagian dan
anggota organisasi, termasuk operator produksi. Sasaran penerapan TPM adalah
tercapainya Zero Breakdown, Zero Defect, dan Zero Accident, dengan demikian
memaksimalkan efektifitas penggunaan mesin.
Sasaran Program
• Memahami falsafah dan konsep dasar sistem perawatan terpadu TPM
• Memahami elemen-elemen TPM
• Memahami strategi implementasi TPM
Garis Besar Program
• Konsep dasar TPM
• Delapan pilar TPM
• Memaksimalkan efektifitas peralatan
• Perawatan mandiri
• Perawatan terencana
• Pelatihan keterampilan dalam penerapan TPM
• Early Equipment Management & Maintenance Prevention Design
• Quality Maintenance
• TPM di departemen penunjang dan administrasi
• Sistem yang aman dan ramah Iingkungan
• Strategi implementasi TPM
Metode Pelatihan
Ceramah, latihan, diskusi, presentasi video, dan observasi lapangan
Peserta
Direktur/Manajer Produksi, Direktur/Manajer Perawatan, dan Manajer lain yang terkait
dengan kegiatan perawatan
Lama Pelatihan
Tiga hari (08:00 16:30)
-
13 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
14. Autonomous Maintenance:
Breakdown Prevention by Operators
Autonomous Maintenance merupakan elemen terpenting dalam Total Productive
Maintenance (TPM). TPM adalah metode perawatan terpadu untuk meningkatkan
efektifitas penggunaan peralatan secara signifikan, dengan Zero Breakdown, Zero
Defect, dan Zero Accident sebagai sasaran akhir.
Dalam Autonomous Maintenance, operator produksi tidak saja menjalankan kegiatan
produksi, tetapi juga dilibatkan dalam kegiatan perawatan sederhana. Dengan demikian,
gejala kerusakan dapat dideteksi sedini mungkin, sehingga kerusakan dapat dicegah secara
dini.
Sasaran Program
• Memahami konsep dasar Total Productive Maintenance
• Memahami dasar penerapan Autonomous Maintenance
• Memahami Iangkah-Iangkah penerapan Autonomous Maintenance
• Memahami peran pimpinan dalam penerapan Autonomous Maintenance
Garis Besar Program
• Konsep dasar Total Productive Maintenance
• Falsafah dasar Autonomous Maintenance
• 5S sebagai dasar penerapan Autonomous Maintenance
• Langkah-Iangkah penerapan Autonomous Maintenance
• Pembersihan Awal
• Pencegahan Sumber Kontaminasi
• Standar Pembersihan dan Pelumasan
• Inspeksi Menyeluruh
• Standar Perawatan Mandiri
• Quality Assurance Process
• Supervisi Mandiri
• Latihan di lapangan
• Peran karyawan dalam penerapan Autonomous Maintenance
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, presentasi video, latihan di kelas, dan di lapangan
Peserta
Manajer Pabrik, Manajer Produksi, Manajer Perawatan, Supervisor Produksi, dan Supervisor
Perawatan (Maintenance)
Lama Pelatihan
Dua hari (08:00 16:30)
-
14 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
15. Effective Planned Maintenance
Planned Maintenance (Perawatan Terencana) merupakan salah satu pilar dari 8 pilar
Total Productive Maintenance (TPM) yang mencakup berbagai kegiatan perawatan yang
dilakukan oleh Bagian Perawatan sendiri.
Disamping kegiatan Preventive dan Predictive Maintenance, Planned Maintenance terutama
difokuskan untuk melaksanakan berbagai improvement dengan sasaran agar Mean Time
Between Failure (MTBF) dan Mean Time to Repair (MTTR) dapat ditingkatkan dan biaya
perawatan dapat ditekan secara signifikan.
Sasaran Program
• Memahami falsafah dan konsep dasar sistem Planned Maintenance
• Memahami elemen-elemen Planned Maintenance
• Memahami Iangkah-Iangkah penerapan Planned Maintenance
Garis Besar Program
• Planned Maintenance Concept dan kaitannya dengan TPM
• Elemen-elemen Planned Maintenance:
• Planning and Scheduling Maintenance Works
• Maintenance Information System
• Spare Parts Management
• Reduction of Maintenance Cost
• Maintenance Role to Suppor t Autonomous Maintenance
• Activities for Maintenance Prevention Design
• Study for Predictive Maintenance
• Corrective Maintenance Activities
• Implementasi Planned Maintenance
4 Iangkah menuju Zero Breakdown:
• Menstabilkan MTBF
• Memperpanjang umur parts
• Menangani penurunan secara periodik
• Memprediksi kerusakan parts
• 7 Langkah Planned Maintenance
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan latihan
Peserta
Direktur Perawatan, Manajer Perawatan dan Manajer lain yang terkait dengan kegiatan
perawatan
Lama Pelatihan
Dua hari (08:00 - 16:30)
15 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
16. Lean Production:
Roadmap to World Class Manufacturing
Lean Production berarti “doing more and more with less and less”, artinya memproduksi
semakin banyak dalam waktu yang semakin singkat dengan ruang produksi yang Iebih kecil
serta dengan mesin, tenaga kerja dan materiaI yang Iebih sedikit.
Lean Production adalah suatu pendekatan sistematis untuk mengidentifikasikan dan
mengoptimalkan Value Stream serta mengeliminasi pemborosan, yaitu mengurangi
kegiatan yang tidak memberi nilai tambah melalui aktivitas peningkatan terus menerus.
Penerapan Lean Production akan menciptakan proses produksi yang mengalir yang ditarik
dan dikendalikan sesuai dengan derap permintaan pelanggan. Penerapan Lean Production
juga ditujukan untuk mengeliminasi inventory yang belum diperlukan (berlebih).
Sebagai hasil akhir dari penerapan Lean Production diharapkan produk atau komponen
tersedia tepat pada waktunya, dalam jumlah yang tepat dan pada tempat yang tepat pula.
Sasaran Program
• Memahami konsep Lean Management
• Memahami teknik-teknik Lean Management
• Mengintegrasikan teknik-teknik Lean Management
• Memahami Iangkah-Iangkah penerapan Lean Management
Garis Besar Program
• Prinsip Dasar Lean Management
• Value Stream Mapping and Redesign
• Teknik-teknik Lean Management, seperti Pull Production, Takt Time, Kanban, Work Cell,
Produksi dengan jumlah Lot kecil, Menekan Set Up Time dan Lead Time, Standar Kerja,
Autonomation (Jidoka), Poka Yoke, Visual Control
• 8 Langkah implementasi Lean Management
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, latihan, game, presentasi video, dan observasi lapangan
Peserta
Manajer Pabrik, Manajer Produksi, Manajer PPIC, Manajer Persediaan, dan Manajer
Pembelian
Lama Pelatihan
tiga hari (08:00 16:30)
-
16 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
17. Production Control with KANBAN
Dalam Bahasa Jepang, KANBAN artinya Sinyal. Sistem KANBAN adalah sistem pengendalian
produksi dengan menggunakan sistem kartu yang ditujukan untuk mengendalikan sistem
produksi Just in Time atau Lean Production System.
Tujuan utama Sistem KANBAN adalah mengurangi over-production, pemborosan yang
paling berbahaya diantara 7 pemborosan di pabrik. Dengan KANBAN, produksi akan
disesuaikan dengan jumlah yang dipesan dan tidak berlebih.
Dengan menerapkan KANBAN, inventory barang jadi, work in process dan bahan baku dapat
ditekan secara signifikan. Bahkan di beberapa perusahaan, gudang penyimpanan barang
tidak diperlukan lagi dan diubah menjadi area produksi.
Lebih dari itu, sistem KANBAN juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mengungkapkan
berbagai masalah yang terseIubung di lapangan. Dengan kata lain, KANBAN adalah alat
untuk mengungkapkan potensi improvement.
Sasaran Program
• Mengenal konsep dasar KANBAN dan keterkaitannya dengan Just in Time (JIT)
• Memahami manfaat pengendalian produksi dengan KANBAN
• Memahami cara menjadwal dan mensirkulasi dengan KANBAN
• Memahami langkah-langkah penerapan KANBAN
Garis Besar Program
• Sistem order produksi Push dan Pull
• Dasar-dasar KANBAN
• Pengendalian produksi dengan KANBAN
• Perhitungan jumlah KANBAN
• Aturan main KANBAN
• Sirkulasi KANBAN
• KANBAN sebagai alat improvement
• Langkah-langkah implementasi KANBAN
• Latihan penerapan KANBAN di lapangan
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, game, presentasi video, dan latihan
Peserta
Manajer Produksi, Manajer Pabrik. Manajer PPIC, Manajer Persediaan, dan Manajer
Pembelian
Lama Pelatihan
Dua hari (08:00 - 16:30)
17 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
18. Managing with Visual Control
Pabrik dituntut untuk memiliki tingkat fIeksibiIitas yang tinggi serta menghasilkan barang
dengan kuaIitas yang prima. Hal tersebut membutuhkan kemampuan untuk memahami apa
yang terjadi di shop floor secara instant.
Visual Control adalah aIat bantu visual yang akan memudahkan setiap orang dalam pabrik,
baik pihak manajemen maupun pelaku di shop floor untuk memantau proses produksi dan
permasalahannya dengan tepat dalam waktu sekejap.
Dengan menggunakan Visual Control, berbagai penyimpangan dan pemborosan (waste) di
shopfloor dapat terungkap untuk dikoreksi dan dieliminasi secepatnya. Lebih dari itu, Visual
Control dapat juga digunakan untuk menemukan potensi improvement di shop floor.
Sasaran Program
• Memahami jenis-jenis Visual Control
• Memahami manfaat yang didapat dan penerapan Visual Control
• Memahami langkah-langkah penerapan Visual Control
Garis Besar Program
• Jenis Visual Control
• Manfaat Visual Control
• Managing Visual Control
• Process and Delivery Controls
• Quality Control
• Object Control
• Equipment, Fixture and Tool Controls
• Improvement Target Control
• Visual Control di dalam Improvement Cycle
• Langkah-langkah penerapan Visual Control
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan presentasi video
Peserta
Manajer Pabrik, Manajer Produksi, dan Supervisor
Lama Pelatihan
Satu hari (08:00 16:30)
-
18 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
19. Increasing Productivity through Waste Elimination
Waste adalah segala sesuatu yang tidak memberikan nilai tambah (added value) terhadap
harapan dan kebutuhan pelanggan. Banyak sekali proses atau kegiatan yang terjadi pada
saat menghasilkan added value yang sebenarnya merupakan waste sehingga terjadiIah
kegiatan “Doing The Wrong Things Right"
Suatu penelitian di perusahaan-perusahaan manufaktur kelas dunia menunjukkan bahwa
untuk menghasilkan 1 point added value terjadi 200-300 point waste. Di perusahaan-
perusahaan biasa, angka perbandingannya bisa mencapai 1 point added value-10.000 point
waste.
Sasaran Program
• Memahami mengapa terjadi pemborosan di tempat kerja.
• Memahami bagaimana menemukan pemborosan di tempat kerja
• Memahami bagaimana mencegah terjadinya pemborosan di tempat kerja
• Memahami strategi dan Iangkah-Iangkah penerapan waste elimination di perusahaan
Garis Besar Program
• 3 M (Muda = Pemborosan, Mura = Ketidak konsistenan, Muri = Berlebihan)
• Faktor Produksi dan Waste (Man, Management, Machine, Material, Method, Quality &
Safety)
• 7-Pemborosan (Overproduction, Inventory, Transportation, Motion, Over-processing,
Waiting & Defects)
• 3 GEN (Genba = Real Place, Genbutsu = Real Things, Genjitsu = Real Facts)
• Kunci menemukan pemborosan di tempat kerja
• Alat bantu menemukan pemborosan di tempat kerja (Arrow Diagram, Operations Analysis
Table, Standard Operations, Waste Finding Checklists)
• Waste Elimination (eliminated, simplified, reduced, combined)
• Observasi dan Audit Pemborosan di tempat kerja
• Strategi menerapkan Waste Elimination di perusahaan
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, presentasi video dan observasi pemborosan di tempat kerja
Peserta
Para Manajer dan Supervisor
Lama Pelatihan
Dua hari (08:00 - 16:30)
19 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
20. Successful Project Management
Salah satu cara mengembangkan perusahaan adalah melalui pelaksanaan proyek, baik
berskala besar maupun kecil, dan dilakukan secara internaI maupun eksternaI.
Agar proyek berjalan dengan efisien dan efektif, maka dibutuhkan sebuah tim proyek
dengan sejumlah keterampiIan dan keahlian khusus, untuk dapat mengelola proyek dengan
berbagai keterbatasan dalam hal waktu, dana dan sumber daya.
Selain itu, sifat proyek yang unik akan mempertemukan tim proyek kepada berbagai
ketidakpastian dengan segenap resikonya, yang tentu akan berpeluang untuk timbulnya
konflik yang akan mengganggu stabilitas tim dan kesuksesan pelaksanaan proyek itu
sendiri.
Project Management dirancang untuk para pimpinan proyek dan semua anggotanya untuk
dapat meningkatkan kinerja di masing-masing proses perencanaan, pelaksanaan dan
penutupan serta evaluasi proyek.
Sasaran Program
• Peserta memahami Konsep Manajemen Proyek (MP)
• Peserta memahami Kerangka dan alat yang dipakai dalam MP
• Peserta mengembangkan Rencana Proyek berdasarkan kerangka dan elemen di dalam MR
sesuai dengan masing-masing proyek yang diusulkan
Garis Besar Program
• Proyek: konteks dan Proses
• Integrasi dalam proyek (Project Integration Management)
• Lingkup dalam proyek (Project Scope Management)
• Penjadwalan dalam Proyek (Project Scheduling):
• Waktu dalam proyek (Project Time Management)
• Sumber Daya di dalam proyek (Project Resources Management)
• Biaya dalam proyek (Project Cost Management)
• Mutu dalam proyek (Project Quality Management)
• Komunikasi dalam proyek (Project Communication Management)
• Resiko dalam proyek (Project Risk Management)
• Perubahan dalam proyek (Project Change Management)
• Penutupan Proyek dan Pembelajarannya (Project Closing and Lessons Learned)
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, latihan, dan presentasi
Peserta
Manajer, Pimpinan Proyek, dan Anggota Proyek
Lama Pelatihan
tiga hari (08:00 16:30)
-
20 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
21. Effective Problem Solving in the Shopfloor
Keberhasilan mencapai efisiensi, kuaIitas, dan produktivitas, dimulai dengan mengatasi
hambatan dan gangguan yang terjadi di tempat kerja. Seberapa efektif kita mengatasinya
tergantung seberapa efektif aplikasi keterampilan kita memecahkan masalah-masalah di
tempat kerja, atau Iebih populer disebut “Gemba Problem Solving”.
“Problem Solving" merupakan hal yang tak terpisahkan dalam pekerjaan dan menjadi
bagian dari aktivitas manajemen, sehingga seorang pimpinan kerja dituntut untuk memiliki
kecakapan dalam melaksanakan “Problem Solving”.
Sedikit banyak kita telah mengenal teknik “Problem Solving”, namun seringkali menjumpai
kesulitan-kesulitan dalam implementasinya, antara lain disebabkan oleh langkah-
langkahnya yang panjang dan kurang praktis.
Kemampuan “Problem Solving” tidak cukup sebatas memahami Iangkah-Iangkahnya saja.
Kita juga harus mampu melakukan penelusuran suatu proses, menentukan siapa yang harus
ditanya, apa pertanyaannya dan sebagainya. Keterampilan ini sangat diperlukan agar kita
tidak langsung “jump to conclusion” yang berakibat kita tidak benar-benar menemukan akar
permasalahannya.
Sasaran Program
• Memahami “Kesadaran akan Masalah”
• Meningkatkan keterampilan memperjelas dan mengurangi masalah
• Meningkatkan teknik investigasi dengan metode 5-why
• Mampu membuat standardisasi penanggulangan
Garis Besar Program
• Definisi Problem & Pemicunya
• Sistematika berpikir Gemba Problem Solving
• Teknik Investigasi dan Aplikasi Pertanyaan 5-why
• Standardisasi dan Penanggulangan
Metode Pelatihan
Konsep, simulasi, studi kasus, dan diskusi
Peserta Program
Manajer, terutama bidang Produksi, Engineering, dan HRD
Lama Pelatihan
Dua hari (08:00 16:30)
-
21 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
22. Warehouse Management
Beberapa waktu yang Iampau, Pergudangan yang efektif dan efisien adalah kemampuan
beradaptasi pada tuntutan untuk meningkatkan kecepatan proses mulai dari Penerimaan,
Penyimpanan, hingga Pengiriman. Namun pada saat ini dimana adanya e-commerce,
integrasi pada proses supply chain, era globalisasi, dan proses yang just-in-time,
Pergudangan menjadi semakin kompleks dibandingkan pada masa Iampau, bahkan
cenderung menjadi beban biaya yang semakin mahal.
Berpegang pada efisiensi dan akurasi sebagai kunci sukses dari pergudangan, program ini
merupakan metodologi untuk membantu mengatasi masalah gudang saat ini terhadap
supply chain, dimana memberikan prinsip-prinsip yang dapat digunakan untuk
merampingkan semua jenis pengoperasian pergudangan kelas dunia.
Sasaran Program
• Memahami pentingnya fungsi pergudangan di perusahaan
• Memahami kegiatan-kegiatan utama dalam Manajemen pergudangan
• Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas kegiatan pergudangan
• Membekali pengetahuan bagaimana mengoptimalkan fungsi pergudangan
Garis Besar Program
• Fungsi dari Gudang Penyimpanan (Function of Warehousing)
• Proses Penerimaan di Gudang (Incoming Process)
• Penanganan Material di Gudang (Material Handling)
• Sistem Penyimpanan Material di Gudang (Storage System)
• Manajemen Persediaan (Inventory Management)
• Pengendalian Kondisi Penyimpanan (Preservation Method)
• Measuring Effectiveness and Efficiency
• Mengoptimalkan Fungsi dari Gudang (Warehouse Optimizing)
Metode Pelatihan
Ceramah, presentasi video, role-play, dan diskusi kelompok
Peserta Program
Supervisor dan Manager yang terlibat dalam operasi pergudangan; Warehouse, Logistic,
Production, Production Planning and Inventory Control
Lama Pelatihan
Dua hari (08:00 - 16:30)
22 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
23. Business Excellence through Total Quality Management
Total Quality Management (TQM) adalah suatu pendekatan manajemen yang
menempatkan mutu sebagai strategi usaha, dengan cara melibatkan seluruh anggota
organisasi dalam upaya peningkatan mutu secara berkesinambungan dan sepenuhnya
berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Dengan menerapkan TQM, mutu akan ditingkatkan terus menerus dan senantiasa
disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. OIeh karena itu, TQM merupakan pendekatan
manajemen terpenting dalam meningkatkan daya saing perusahaan.
Sasaran Program
• Memahami falsafah KAIZEN dan konsep TQM
• Memahami model Business Excellence, seperti Deming, EFQM, Malcolm Baldridge Model,
Lean Management, dan ISO 9004:2008
• Memahami Quality Culture (Basic Mentality)
• Memahami elemen-elemen sistem TQM
• Menyusun strategi implementasi TQM
Garis Besar Program
• Kaizen: Falsafah TQM
• Asas-asas Total Quality Management (TQM)
• TQM vs model-model Business Excellence
• Quality Culture (Basic Mentality)
• TQM System
• Standardization & Quality Assurance
• Policy Management, Cross Functional Management & Daily Management
• Gemba Management: QCC, Suggestion System & 5-S
• Strategi Implementasi TQM di perusahaan
Metode Pelatihan
Ceramah dan diskusi
Peserta
Manajer Puncak dan Manajer Senior
Lama Pelatihan
Dua hari (08:00 16:30)
-
23 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
24. Six Sigma Training Series (Quality America licenced material)
Executive Overview
Six Sigma merupakan suatu pendekatan manajemen untuk menjadikan perusahaan
excellence dengan tingkat mutu 3,4 defect dari satu juta kemungkinan. Pada intinya adalah
mencapai “nearly perfection” sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan pelanggan.
Penerapan Six Sigma di seluruh jajaran organisasi akan memberikan bottomline bagi
perusahaan.
Kepemimpinan Top Manajemen merupakan kunci kesuksesan penerapan Six Sigma di
perusahaan. Disamping itu Top Manajemen juga harus menyiapkan infrastruktur yang
menunjang implementasinya di perusahaan.
Sasaran Program
• Memahami konsep Six Sigma
• Memahami Peran Top Manajemen dalam implementasi Six Sigma
• Memahami hal-hal yang menunjang kesuksesan implementasi Six Sigma
Garis Besar Program
• Konsep Six Sigma
• Mengapa perlu Six Sigma
• Peran Top Manajemen
• Six Sigma lnfrastruktur
• Six Sigma Management
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan latihan
Peserta
Manajer Puncak dan Manajer Madya
Lama Pelatihan
Satu hari (08:00 16:30)
-
24 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
25. Six Sigma Training Series (Quality America licenced material)
Champion Training
Dalam Six Sigma Management, seorang Champion adalah manajemen tingkat menengah ke
atas yang bertanggung jawab terhadap kesuksesan program Six Sigma di perusahaan.
Champions memastikan program Six Sigma sejalan dengan strategi perusahaan dan kendala
implementasi di lapangan dapat teratasi.
Sasaran Program
• Memahami konsep Six Sigma
• Memahami Managerial dan Technical Knowledge yang diperlukan dalam memimpin dan
menerapkan Six Sigma di perusahaan
• Memahami hal-hal yang menunjang kesuksesan implementasi Six Sigma
• Memahami konsep DMA/C Cycle
Garis Besar Program
• Konsep Six Sigma
• Six Sigma Management
• Six Sigma lnfrastruktur
• Konsep DMA/C Cycle
• Seleksi Six Sigma Project
• Customer Focus
• Change Management
• Konsep Design for Six Sigma
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan latihan
Peserta
Manajer Puncak dan Manajer Madya
Lama Pelatihan
Tiga hari (08:00 16:30)
-
25 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
26. Six Sigma Training Series (Quality America licenced material)
Green Belt Training
Dalam menjalankan Six Sigma Project, Project Team Member memegang peranan penting.
Untuk itu, Project Team Member yang pada umumnya adalah personel yang memahami
key process beserta permasalahannya, perlu dibekali dengan metodologi dan tools dalam
menjalankan proyek improvement dengan bimbingan Black Belt. Personel dengan
kompetensi tersebut disebut Green Belt.
Untuk menjadi Green Belt, disamping mengikuti pelatihan juga disyaratkan mengikuti ujian
sertifikasi.
Sasaran Program
• Memahami konsep Six Sigma
• Memahami peran Green Belt
• Memahami penggunaan Six Sigma tools dalam proyek improvement
• Memahami metodologi proyek improvement dengan DMA/C Cycle
Garis Besar Program
• Konsep Six Sigma
• Six Sigma Management
• DMAIC Cycle dan Six Sigma Tools:
• Define : Project Definition & Scheduling, Change Management/Teams
• Measure : Tools, Process Baseline, Data Collection, Measurement System Analysis
• Analyze : Lean Methods, Regression & Overview Design of Experiment (DOE)
• Improve : Prioritize Improvement Opportunities, Define new process flow, Define and
Mitigate Failure Modes, Define new process factor levels
• Control : Define methods of control, Document procedures and responsibilities, Train
and Implement at process level
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan latihan dengan computer (Minitab)
Peserta
Manajer Madya dan Supervisor
Lama Pelatihan
Lima hari (08:00 16:30)
-
26 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
27. Six Sigma Training Series (Quality America licenced material)
Black Belt Training
Black Belt adalah seseorang yang secara full time mendedikasikan waktunya untuk
memanajemeni improvement (Six Sigma Project) di perusahaan. Seorang Black Belt selain
dituntut menguasai proses bisnis perusahaan juga dituntut menguasai tools, metodologi Six
Sigma, dan manajemen proyek berkaitan dengan perannya dalam memimpin berbagai
proyek improvement.
Sasaran Program
• Memahami konsep Six Sigma
• Memahami peran Black Belt
• Memahami manajemen project Six Sigma
• Memahami dan mampu menerapkan Six Sigma tools dalam proyek improvement
• Memahami dan mampu menerapkan metodologi proyek improvement dengan DMAIC
Cycle
Garis Besar Program
• Konsep Six Sigma
• Six Sigma Management
• DMAIC Cycle dan Six Sigma Tools:
• Define : Project Definition, Project Financials, Goals & Metrics, Change
Management, Scheduling
• Measure : Tools, Process Baseline, Measurement System Analysis, SPC, Process
Capability
• Analyze : Lean Methods, Regression, DOE Analysis, Transformations
• Improve : Response surface Analysis, Ridge Analysis, Simulations, Evolutionary
Operations
• Control : Serial Correlation, Time Series Analysis
• Design for Six Sigma
• Voice of Customer
• Project Assignment
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan Iatihan kompuer Minitab, dan dua Project Assignment
Peserta
Manajer yang bertanggungjawab dalam proyek improvement
Lama Pelatihan
Empat minggu (dalam 4 bulan) (08:00 16:30) -
27 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
28. Policy Management:
Making Quality Objectives Happen
Hampir semua perusahaan memiliki sasaran yang cukup ambisius, namun mereka sering
mengalami kesulitan dalam merealisasikannya. Dengan menerapkan Policy Management,
perusahaan akan dapat menyelaraskan seluruh anggota organisasinya untuk mencapai
sasaran perusahaan secara sinergis.
Lebih dari itu, Policy Management juga merupakan pendekatan manajemen yang Iebih
difokuskan untuk mencapai “Breakthrough Improvement”, bukan sekedar Kaizen, dengan
cara menjabarkan sasaran perusahaan menjadi sasaran pada tingkat operasional (Divisi,
Departemen, Seksi dan lain-lain) serta cara mencapainya.
Bagi perusahaan yang ingin memanfaatkan standar internasional ISO 9001:2008 untuk
meningkatkan kinerja perusahaan secara dramatis dan tidak hanya sekedar untuk
mendapatkan sertifikat mereka bahkan dapat mengintegrasikan Policy Management
kedalam sistem manajemen mutunya.
Sasaran & Manfaat Program
• Memahami konsep Policy Management
• Memahami peran Policy Management dalam Total Quality Management
• Memahami tuntutan ISO 9001:2008 yang berkaitan dengan penjabaran sasaran mutu
• Mampu melaksanakan proses Policy Management
• Memahami keterkaitan Policy Management dengan Daily Management dan Cross
Functional Management
Garis Besar Program
• Policy Management dalam Total Quality Management
• Policy Management dalam ISO 9001:2008
• Prinsp Dasar Policy Management
• Policy Management vs. Management by Objectives
• Proses Policy Management: Policy Development, Policy Deployment, dan Policy Review
• Policy Management dan Daily Management
• Policy Management dan Cross Functional Management
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan latihan
Peserta
Manajer Puncak dan Manajer Senior
Lama Pelatihan
Dua hari (08:00 16:30)
-
28 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
29. Solving Managerial Problems with
7 Management and Planning Tools
Masalah yang bersifat kuantitatif dapat dipecahkan dengan menggunakan teknik statistic,
seperti Seven Quality Control Tools (7-QC Tools). Bagaimana dengan masalah manajerial
yang umumnya bersifat kuaIitatif yang belum pasti, dan bersifat antar fungsi dan multi
disiplin ?
Pemecahannya membutuhkan analisa yang kreatif dan mendalam yang membutuhkan
perencanaan waktu, biaya dan sumber daya manusia serta antisipasi risiko. Dalam situasi
tersebut dibutuhkan alat perencanaan dan pemecahan masalah manajerial yaitu 7
Management & Planning Tools.
Sasaran Program
• Memahami manfaat dan sasaran penggunaan 7 Management & Planning Tools (7-MP
Tools)
• Memahami Iangkah-Iangkah penggunaan 7-MP Tools sebagai alat bantu pemecahan
masalah yang efektif dalam perencanaan manajemen
• Menerapkan 7-MP Tools di tempat kerja
Garis Besar Program
• Latar Belakang 7- MP Tools
• Affinity Diagram
• Interrelationship Diagram
• Tree Diagram
• Matrix Diagram
• Prioritization Matrix
• Process Decision Program Chart (PDPC)
• Arrow Diagram
• Implementing Seven Management Tools
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan latihan penggunaan 7-MP Tools secara terintegrasi
Peserta
Manajer Puncak dan Manajer Senior
Lama Pelatihan
Dua hari (08:00 16:30)
-
29 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
30. Optimizing Quality Investments through
Return on Quality
Selama ini hasil dari peningkatan mutu sulit diukur dampak finansialnya, sehingga sering
menimbulkan persepsi bahwa peningkatan mutu tidak memberikan dampak bisnis yang
nyata. Padahal peningkatan mutu bertujuan memuaskan pelanggan yang pada akhirnya
akan meningkatkan pendapatan dan profit.
Namun sayangnya, banyak praktisi manajemen mutu tidak memiliki metode untuk
menunjukkan hubungan peningkatan mutu dengan dampak finansialnya. Pelatihan
membahas bagaimana mengukur dampak finansial dan upaya peningkatan mutu untuk
dijadikan aIat bantu untuk mengendalikan anggaran dan biaya.
Sasaran Program
• Memahami konsep Return on Quality
• Memahami metode pengukuran Return on Quality
• Mampu mengimplementasikan dan menindaklanjuti hasil pengukuran Return on Quality
Garis Besar Program
• Mengapa kita harus melakukan pengukuran dengan Return on Quality ?
• Definisi Return on Quality
• Elemen Biaya Mutu
• Mengukur Return on Quality
• Menyusun Laporan Return on Quality
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan latihan
Peserta
Para Manajer
Lama Pelatihan
Satu hari (08:00 16:30)
-
30 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
31. Measuring and Managing Cost Of Quality
Peningkatan kuaIitas produk tidak selalu berarti peningkatan biaya. Pendekatan TQM teIah
membuktikan bahwa ketika kualitas ditingkatkan, biaya justru menurun. Biaya mutu
umumnya terdiri dari biaya kesalahan, biaya pencegahan, dan biaya penilaian. Biaya mutu
di dalam organisasi umumnya tidak terIihat daIam laporan keuangan organisasi, sehingga
sering tidak dianalisa.
Pelatihan ini membahas bagaimana seharusnya pengelolaan biaya dilakukan untuk
menghasilkan produk yang bermutu, serta menggunakan informasi biaya mutu ini sebagai
improvement tools di organisasi.
Sasaran Program
• Memahami konsep Biaya Mutu
• Memahami cara mengukur Biaya Mutu
• Mampu mengidentifikasi peluang improvement untuk mengurangi Biaya Mutu
Garis Besar Program
• Mengapa kita harus mengukur Biaya Mutu ?
• Definisi Biaya Mutu
• Elemen Biaya Mutu
• Mengukur Biaya Mutu
• Menyusun laporan Biaya Mutu
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan latihan
Peserta
Para Manajer
Lama Pelatihan
Satu hari (08:00 16:30)
-
31 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
32. Quality Awareness Training
Mutu yang sempurna (Quality Excellence) di dalam suatu organisasi hanya dapat dicapai,
apabila semua anggotanya berkontribusi terhadap peningkaan mutu. Namun upaya
melibatkan karyawan untuk berkontribusi terhadap mutu tidak akan efektif jika kesadaran
terhadap mutu masih kurang di kalangan karyawan.
Untuk itu organisasi perlu menanamkan kesadaran mutu yang tinggi kepada setiap
anggotanya untuk diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari yang pada akhirnya nilai-nilai
mutu ini akan menjadi budaya di perusahaan. Dengan keterlibatan seluruh karyawan dalam
upaya peningkatan mutu diharapkan defect dapat dicegah dan ditekan sekecil mungkin.
Sasaran Program
• Memahami arti mutu
• Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya mutu
• Meningkatkan kepekaan terhadap masalah
• Menyadarkan pentingnya peran tiap karyawan dalam upaya peningkatan mutu
Garis Besar Program
• Arti Mutu
• Identifikasi masalah mutu ditempat kerja
• Mutu tanggung jawab siapa ?
• Peran karyawan dalam pemastian mutu:
Perilaku yang menunjang mutu
Prinsip “3 Jangan”
Mengerjakan hal benar dengan cara benar
• Continuos Improvement:
Perbaiki
pencegahan
Peningkatan
Komitmen untuk peningkatan mutu
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan latihan
Peserta
Seluruh karyawan
Lama Pelatihan
32 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
33. Creating Disciplined People and Bright Factory through 5-S
Seperti kita ketahui, bahwa ada lima fakfor yang menentukan keberhasilan perusahaan
yaitu manusia, modal, mesin, material dan metode. Tetapi, Jepang menambahkan satu
faktor lagi, yaitu faktor lingkungan tempat kerja. Lingkungan tempat kerja diartikan:
Bagaimana tempat kerja dikelola dan bagaimana pekerja itu memelihara tempat kerjanya.
Hal ini mencerminkan sikap karyawan terhadap pekerjaannya.
5-S adalah singkatan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke yang dapat
diterjemahkan menjadi 5-R, yaitu Ringkas, Rapi, Resik,Rawat dan Rajin. Pada dasarnya 5-S
menyangkut kegiatan pengorganisasian tempat kerja dan kerumahtanggaan. Hal-hal ini
berdampak langsung terhadap efisiensi, produktivitas, mutu dan keseIamatan kerja.
Program 5-S dipandang sebagai dasar dan segala program peningkatan mutu dan
produktivitas, sehingga pabrik mampu mencapai sasaran zero breakdown, zero defect, zero
delay dan zero accident.
Sasaran Program
• Memahami KAIZEN dan falsafah dibaliknya
• Menyadari pentingnya tempat kerja (GEMBA)
• Memahami konsep 5-S dan manfaat program 5-S
• Memahami penerapan konsep 5-S di pabrik
• Mempersiapkan Iangkah-Iangkah implementasi program 5-S di perusahaan
Garis Besar Program
• KAIZEN (Continuous Improvement)
• Konsep 5-S. Definisi, Aktivitas dan Sasaran
• Konsep 5-S dan penerapannya di pabrik: Seiri-Ringkas, Seiton-Rapi, Seiso-Resik, Seiketsu-
Rawat, Shitsuke-Rajin
• Penerapan program 5-S di perusahaan:
Organisasi dan Peran Karyawan
Langkah-Iangkah Penerapan
Alat-alat bantu 5-S
• Kunci Sukses di dalam Penerapan Program 5-S
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan latihan
Peserta
Manajer dan Supervisor
Lama Pelatihan
Dua hari (08:00 16:30)
-
33 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
34. Promoting Efficiency through 5-S in the Office
Apakah Anda pernah mencari dokumen sampai berjam-jam ? Mencari barang dan tidak
menemukannya kemudian membeli lagi ? Merasa tidak mempunyai cukup tempat untuk
menyimpan dokumen atau barang ? Waktu dihabiskan untuk mondar-mandir ? Tidak tahu
siapa yang sedang meminjam suatu dokumen ? Dokumen penting tercampur dengan
dokumen Iainnya ? tanggungjawab terhadap kebersihan dan kerapian kantor tidak jelas ?
Pemborosan-pemborosan semacam inilah yang akan diungkapkan dan diselesaikan melalui
penerapan program “5-S in The Office”. 5-S adalah huruf awal dari lima kata Jepang: Seiri,
Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Kelima kata tersebut merupakan lima Iangkah menuju
perbaikan efisiensi, moral, dan Iingkungan kerja secara total, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan produktivitas kerja.
Sasaran Program
• Memahami KAIZEN dan falsafah dibaliknya
• Menyadari pentingnya tempat kerja (GEMBA)
• Memahami konsep 5-S dan manfaat program 5-S
• Memahami penerapan konsep 5-S di kantor
• Mengurangi pemborosan di kantor
• Mempersiapkan Iangkah-langkah implementasi program 5-S di kantor
Garis Besar Program
• KAIZEN (Continuous Improvement)
• Konsep 5-S. Definisi, Aktivitas dan Sasaran
• Konsep 5-S dan penerapannya di kantor: Seiri-Ringkas, Seiton-Rapi, Seiso-Resik, Seiketsu-
Rawat, Shitsuke-Rajin
• Penerapan Program 5-S di Perusahaan:
• Organisasi dan Peran Karyawan
• Langkah-langkah Penerapan
• Alat-alat bantu 5-S
• Kunci Sukses di dalam Penerapan Program 5-S
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, presentasi video, observasi masalah disiplin di tempat kerja, dan
presentasi kelompok
Peserta
Manajer dan Supervisor
Lama Pelatihan
Dua hari (08:00 16:30)
-
34 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
35. 5-S in the Warehouse
Gudang yang baik adalah kemampuan untuk memaksimalkan ruang, peralatan, tenaga
kerja, kemudahan mengakses barang-barang yang disimpan dan keamanan serta
keselamatan kerja.
Untuk memenuhi tuntutan tersebut maka dibutuhkan budaya dan pola kerja industri yang
disiplin, efisien dan produktif. Salah satu dasar pembentukan budaya dan pola kerja ini
adalah penataan tempat kerja yang benar.
Di Jepang, kegiatan penataan tempat kerja dikenal dengan program 5-S yang merupakan
singkatan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Program 5-S dipandang sebagai
dasar dari segala program peningkatan mutu dan produktifitas, sehingga Gudang mampu
mencapai sasaran zero delay, zero waste dan zero injuries.
Sasaran Program
• Memahami pentingnya peran Gudang di Perusahaan
• Memahami konsep dan manfaat Program
• 5-S di dalam Manajemen Pergudangan
• Memahami Iangkah-Iangkah untuk memulai program 5-S di Gudang
• Membekali untuk mulai menerapkan Program 5-S di Gudang
Garis Besar Program
• GEMBA Management dan 5-S
• Peran 5-S dalam peningkatan produktivitas, mutu dan keselamatan kerja di Gudang
• Langkah-Iangkah Penerapan Program 5-S di Gudang
• Program Penerapan 5-S di Gudang
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, presentasi video, dan observasi masalah di Gudang
Peserta
Manajer Madya, Staff, dan Supervisor
Lama Pelatihan
Satu hari (08:00 16:30)
-
35 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
36. Auditing 5-S Implementation
5-S adalah singkatan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke yang dapat
diterjemahkan menjadi 5-R, yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. Pada dasarnya 5-S
menyangkut kegiatan pengorganisasian tempat kerja dan kerumahtanggaan. Sasaran akhir
dan penerapan 5-S adalah membangun disiplin karyawan di tempat kerjanya.
Sering kali Program Penerapan 5-S di Perusahaan tersendat-sendat atau programnya
berhenti ditengah jalan. Banyak alasan yang dikemukakan antara lain kurangnya dukungan
manajemen, tidak adanya sistem yang memonitor penerapan 5-S. Bahkan perusahaan yang
telah berhasil menerapkan 5-S yang pada awalnya berjalan dengan baik, perlahan lahan
mengalami kemunduran dan pada akhirnya “menghilang” dari tempat kerja.
Salah satu cara untuk mempertahankan serta meningkatkan kualitas penerapan 5-S
adalah dengan cara mengevaluasi tingkat pencapaian 5-S di tempat kerja.
Sasaran Program
• Memahami peran dan manfaat audit dalam penerapan 5-S
• Memahami langkah-Iangkah penerapan audit 5-S di perusahaan
• Mempersiapkan penerapan audit 5-S di perusahaan
Garis Besar Program
• Konsep 5-S. Definisi, Aktivitas dan Sasaran
• Langkah-langkah Audit Penerapan 5-S di Perusahaan
• Alat-alat bantu Audit 5-S
• Latihan Audit 5-S
• Kunci Sukses Audit 5-S di dalam Penerapan Program 5-S
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, presentasi video, observasi masalah disiplin di tempat kerja, dan
presentasi kelompok
Peserta
Manajer Pabrik, Manajer, dan Supervisor
Lama Pelatihan
Satu hari (08:00 16:30)
-
36 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
37. QCC Facilitator Training
Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu (GKM) adalah sekelompok karyawan
yang secara proaktif membahas dan memecahkan masalah-masalah dalam pekerjaan dan
Iingkungannya dengan tujuan meningkatkan mutu usaha. Pada pelaksanaannya perlu
adanya fasiIitator (pemandu) atau atasan Iangsung.
Karena fasiIitator (pemandu) atau atasan Iangsung sangat menentukan keberhasilan
impIementasi QCC di dalam perusahaan, maka ia harus disiapkan dengan pengetahuan
yang mendasar baik tentang konsep Total Quality Management (TQM) maupun perangkat
kendali mutu dan peran fasilitator
Sasaran Program
• Memahami konsep dan bentuk-bentuk penerapan Total Quality Management
• Meningkatkan kesadaran terhadap mutu dan masalah-masalah organisasi
• Membekali keterampilan pemecahan masalah mutu
• Mampu membentuk dan membimbing QCC dalam proses pemecahan masalah dengan
Delapan Langkah dan Tujuh Alat (DELTA)
Garis Besar Program
• Konsep Total Quality Management
• Nilai-nilai Budaya Mutu
• Membentuk QCC dan memimpin pertemuan QCC
• Proses Pemecahan Masalah (Dour PDCA)
• Identifikasi Masalah
• Analisa Data:
• Tujuh alat Pengendalian Mutu: 1. Stratifikasi; 2. Lembar Data; 3. Grafik; 4. Diagram
Pareto; 5. Histogram;
Analisa Sebab:
• Tujuh alat Pengendalian Mutu: 6. Diagram Tulang Ikan; 7. Scatter Diagram
• Periksa Hasil
• Standardisasi
• Teknik Presentasi QCC
• Peranan Fasilitator QCC
• Latihan memecahkan masalah dengan menggunakan DELTA
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan latihan
Peserta
Manajer dan Supervisor calon Fasilitator QCC
Lama Pelatihan
Empat hari (08:00 16:30)
-
37 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
38. Mastering 7 QC Tools for Improvement
80% masalah yang ada di tempat kerja kita adalah masalah yang kecilIsederhana yang
sebenarnya dapat diselesaikan oleh para karyawan sendiri. Agar para karyawan mampu
menyelesaikan masalahnya sendiri dan melakukan continous improvement tentunya
manajemen perlu memberikan aIat bantu penyelesaian masalah.
Salah satu aIat bantu yang dapat digunakan oleh seluruh lapisan karyawan adalah 7 Quality
Control Tools (7-QC Tools) yaitu kumpulan teknik statistik sederhana yang sangat efektif
untuk memecahkan masalah dan melakukan Continous Improvement. Melalui penerapan 7-
QC Tools secara konsisten diharapkan setiap karyawan dapat memecahkan masalahnya
sendiri di tempat kerjanya.
Sasaran Program
• Memahami konsep pemecahan masalah dan Continuous Improvement dengan PDCA dan
7-QC Tools
• Mampu menerapkan teknik pemecahan masalah dan Continous Improvement dengan
PDCA dan 7-QC Tools di tempat kerja
Garis Besar Program
• Proses Pemecahan Masalah dan Continuous Improvement: Plan-Do-Check-Act (PDCA)
Cycle
• Penerapan 7-QC Tools dan Continuous Improvement
• Identifikasi Masalah dan Flowchart
• Stratifikasi
• Lembar Data
• Grafik: Balok, Garis, Pie Chart
• Diagram Pareto
• Histogram
• Diagram Ishikawa/Tulang ikan
• Diagram Tebar
• Latihan penggunaan 7-QC Tools secara terintegrasi dan presentasi
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan latihan. Setiap peserta diharapkan membawa kalkulator serta
menyiapkan data-data hasil pengukuran proses
Peserta
Manajer Pabrik, Manajer Produksi, dan Supervisor
Lama Pelatihan
Dua hari (08:00 16:30)
-
38 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
39. Mobilizing Improvement Ideas through
Suggestion System
Suggestion System atau Sistem Saran Perbaikan adalah suatu sistem terintegrasi untuk
mengembangkan dan menyalurkan kreativitas karyawan melalui penyampaian saran-saran
perbaikan, baik secara perorangan maupun secara kelompok.
Perlu ditekankan di sini, bahwa Suggestion System ini bukan sistem kotak saran, karena
saran yang diharapkan adalah saran perbaikan yang dapat diterapkan Iangsung oleh
karyawan secara perorangan. Penerapan Suggestion System ini perlu ditunjang dengan
organisasi, sistem promosi, sistem pelatihan, hingga sistem penilaian dan penghargaannya.
Penerapan Suggestion System akan membuat organisasi Iebih cepat dalam melakukan
perbaikan-perbaikan dan Iebih cepat serta tepat dalam bereaksi terhadap tuntutan-
tuntutan persaingan.
Sasaran Program
• Memahami konsep dan manfaat Suggestion System
• Memahami bagaimana mengelola Suggestion System di perusahaan
• Memahami Iangkah-Iangkah melakukan improvement dalam Suggestion System
Garis Besar Program
• Apa itu Suggestion System
• Suggestion System vs Suggestion Box
• Mengelola Suggestion System
• Melibatkan karyawan untuk melakukan improvement di tempat kerja
• Mekanisme proses pengajuan saran
• Organisasi, promosi, pelatihan, penilaian dan penghargaan terhadap saran
• Iklim kerja yang mendorong penerapan Suggestion System
• Langkah-Iangkah melakukan improvement dalam Suggestion System
• Tips menyusun saran perbaikan
• Bagaimana menulis saran
• Bagaimana meningkatkan kualitas saran
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan latihan
Peserta
Manajer Senior, Supervisor, dan Staff
Lama Pelatihan
Dua hari (08:00 16:30)
-
39 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
40. Zero Defect through Poka-Yoke
Untuk memenangkan persaingan dalam era pasar bebas, tidak akan ada lagi tempat bagi
produk yang bermutu rendah. Setiap perusahaan harus berlomba-lomba untuk membuat
produk bermutu dengan biaya rendah. Strateginya adalah selalu melakukan improvement
untuk mencapai Zero Defect dengan menerapkan sistem Poka-Yoke.
Poka-Yoke adalah kata yang berasal dan Bahasa Jepang dan artinya mencegah human error.
Poka-Yoke adalah sistem pencegahan yang dirancang untuk mencegah sebelum kesalahan
itu menjadi defect. Dengan penerapan Poka-Yoke, mutu akan diciptakan ketika diproses
(Built in Quality) dan pada akhirnya dapat mengeliminasi inspeksi mutu.
Sasaran Program
• Memahami konsep Poka-Yoke (Mistake-Proofing)
• Memahami hubungan manusia, material, mesin, metode dan informasi dengan defect
• Memahami manfaat dan penerapan sistem Poka-Yoke
• Meningkatkan pemahaman terhadap sistem mutu di perusahaan
Garis Besar Program
• Definisi Poka-Yoke
• Struktur di dalam proses produksi
• Metode pendekatan inspeksi
• Kesalahan manusia di tempat kerja
• Penyebab defect di tempat kerja
• Konsep dan Desain dan Poka-Yoke
• Sistem Poka-Yoke yang baik untuk diterapkan
• Contoh-contoh penerapan sistem Poka-Yoke
• Delapan prinsip-prinsip dasar improvement
• Metode penerapan Poka -Yoke dan Zero Defect di perusahaan
• Strategi mencapai Zero Defect
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan presentasi video
Peserta
Manajer Pabrik, Manajer Produksi, Manajer Perawatan, Manajer Quality, Supervisor
Produksi, Supervisor Perawatan, dan Supervisor Quality
Lama Pelatihan
Satu hari (08:00 16:30)
-
40 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
41. Defect Prevention through
Statistical Process Control
Seperti kita ketahui bersama, mutu produk tidak terjadi pada saat diperiksa atau diinspeksi,
tetapi terjadi pada saat produk tersebut sedang diproses. OIeh karena itu, proses perlu
dikendalikan. Salah satu cara mengendalikan proses adalah dengan menerapkan teknik
statistik. Pengendalian ini dikenal dengan istilah Statistical Process Control (SPC).
Inti penerapan SPC adalah mengidentifikasikan masalah secara dini sebagai tindakan
pencegahan, sehingga cacat bisa ditekan dan produktivitas dapat ditingkatkan.
Sasaran Program
• Memahami konsep statistik untuk mengendalikan proses di tempat kerja
• Mampu menginterpretasikan data hasil pengendalian proses dan mengidentifikasi
peluang untuk perbaikan di tempat kerja
Garis Besar Program
• Perkembangan teknik pemastian mutu
• Konsep variasi: Comon Cause Variation dan Special Cause Variation
• Langkah-Iangkah pengendalian proses
• Identifikasi parameter proses teknik statistik untuk pengendalian proses: Variable Control
Chart dan Attribute Control Chart
• Process capability analysis
• Tugas lapangan
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, latihan komputer (Excell/Minitab software), dan praktek lapangan.
Peserta diharapkan menyiapkan flowchart di proses kerjanya masing-masing serta
menyiapkan data-data hasil pengukuran parameter proses
Peserta Program
Manajer dan Supervisor yang terkait dengan Produksi, Maintenance, dan Quality
Lama Pelatihan
Tiga hari (08:00 - 16:30)
Antara hari kedua dan ketiga diberi selang seminggu untuk melaksanakan tugas lapangan
41 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
42. Designing Products and Services with
Quality Function Deployment
Berbagai riset dan survei kerap dilakukan dalam rangka mengetahui apa sebenarnya
kebutuhan dan keinginan pelanggan. Bagaimana cara memanfaatkan "suara-suara"
pelanggan tersebut agar menjadi input yang efektif dalam rangka merencanakan,
mengembangkan, memperbaiki, bahkan menciptakan suatu produk?
Quality Function Deployment (QED) adalah suatu metode untuk membuat
perencanaan/desain produk (barang/jasa) dan pengembangannya, yang secara sistematis
dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen serta kemampuan
teknis perusahaan, sekaligus mengevaluasi usaha-usaha untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan demikian, perusahaan akan dapat memberikan produk yang benar-benar
dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan, sehingga tercapai keseimbangan produk dari
segi efektivitas (manfaat) dan efisiensi (biaya, tenaga, dan waktu).
Sasaran Program
• Memahami konsep, model, metodologi, dan Iangkah-Iangkah QED
• Memahami pemanfaatan berbagai data/informasi, baik dari sisi pelanggan maupun
internal perusahaan, dan kemudian menterjemahkannya ke dalam matriks QED
(House of Quality)
• Memahami cara memanajemeni, memonitor, dan mengimplementasikan QED di
perusahaan masing-masing
Garis Besar Program
• Konsep QED: latar belakang, definisi, dan manfaat
• Suara Pelanggan: menentukan responden survei, pengumpulan data pelanggan, dan
memahami serta menanganinya
• QED dan Kreativitas, QED dan Desain Produk, Langkah-Langkah QED
• Matriks QED dan lntegrasinya
• Memanajemeni dan Memonitor QED: peran dan tindakan manajemen rencana
implementasi QED
Metode Peiatihan
Ceramah, diskusi, dan latihan
Peserta Program
Manajer Puncak, Manajer Senior, Supervisor dan setiap orang yang bertanggung jawab
dalam perencanaan maupun pengembangan produk.
Lama Pelatihan
Satu hari (08:00 16:30)
-
42 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
43. Preventing Problems through
Failure Mode Effect Analysis
Setiap perubahan cenderung menimbulkan ketidakpastian (uncertainty) dan risiko (risk).
Karena itu, penting sekali untuk mengidentifikasi apa yang sedang terjadi, apa yang
mungkin terjadi dan apa yang akan terjadi pada setiap proses yang ada di dalam organisasi,
sehingga dapat diambil tindakan pencegahan terhadap potensi kegagalan yang mungkin
terjadi.
Failure Mode Effect Analysis (FMEA) merupakan salah sahu "tool" yang sangat efektif dan
dipakai luas di industri (baik jasa maupun manufaktur) dalam mengidentifikasi potensi
kegagalan dan kemudian melakukan pembobotan untuk mendapatkan prioritas terhadap
potensi kegagalan yang signifikan yang perlu segera ditangani.
Sasaran Program
• Memahami konsep FMEA
• Memahami jenis-jenis FMEA dan aplikasinya
• Mampu menganalisa proses dengan menggunakan metode FMEA
Garis Besar Program
• Konsep FMEA
• Aplikasi FMEA
• 8 Langkah penerapan FMEA
• Analisa menggunakan kriteria FMEA
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan latihan
Peserta
Manajer
Lama Pelatihan
Satu hari (08:00 16:30)
-
43 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
44. Choosing The Right Supplier with
Vendor Evaluation
Biaya materiaI di hampir semua perusahaan manufaktur berkisar antara 40% dan 80% dari
harga pokok penjualan (Cost of Goods Sold). OIeh karena itu, penekanan biaya produksi
harus difokuskan pada proses pengadaan materiaI.
Pengalaman menunjukkan, bahwa biaya materiaI dapat ditekan secara signifikan melalui
evaluasi pemasok (Vendor Evaluation) yang seksama. Pemilihan pemasok yang tepat pada
gilirannya akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Disamping itu, perusahaan yang menerapkan sistem manajemen mutu yang berpedoman
pada standar mutu internasional ISO 9000 juga dituntut untuk memiliki dan menjalankan
suatu Vendor Evaluation System.
Sasaran Program
• Memahami cara menerapkan program evaluasi pemasok secara efektif
• Memahami pelaksanaan audit mutu pemasok
• Memahami cara mendokumentasikan program evaluasi pemasok
Garis Besar Program
• Alasan penerapan evaluasi pemasok
• Kebijakan dan metodologi evaluasi pemasok
• Kriteria evaluasi dan analisa keputusan
• Menjalankan audit mutu pemasok
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan latihan
Peserta
Manajer Pembelian, Manajer Logistik, Manajer Perencanaan Produksi dan Pengendalian
Persediaan, Manajer Quality Assurance, Manajer Produksi dan Staff, terutama yang
berhubungan dengan mutu "incoming product"
Lama Pelatihan
Satu hari (08:00 16:30)
-
44 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
45. Sustaining Long-Term Profitability with
Target Costing
Dalam persaingan global, organisasi bisnis senantiasa bersaing tidak hanya dalam dalam
soal mutu dan Iayanan, namun harus pula berpacu dalam kecepatan inovasi produk baru,
dan sekaligus bersaing ketat dalam harga dan biaya. Dengan “product life-cycle” yang
semakin pendek, pemikiran “klasik” meningkatkan daya saing dan efisiensi secara bertahap
seiring dengan peningkatan omset penjualan menjadi sangat berbahaya, karena bisa jadi
produk kita telah habis masa hidupnya sebelum sempat menjadi ”profitable"
Target Costing adalah konsep bisnis yang bermula dari bisnis otomotif di Jepang yang
sangat kompetitif dan berubah cepat, dan selalu dipacu oleh persaingan untuk secepatnya
bisa mencapai sasaran bisnis, yaitu produk yang selalu baru, bermutu tinggi, dan sangat
murah. Kiat bisnis yang semakin relevan dewasa ini secepatnya bisa meraih keuntungan
sebelum terjadi perang harga, dan sebelum produk telanjur menjadi "out-of-date"
Kunci utama dan Target Costing adalah pengembangan sistem cost management yang
terpadu dan “concurrent” dengan proses perancangan produk, dibarengi dengan upaya
bersama organisasi dan para mitra bisnis untuk mencapai tingkat biaya yang ditargetkan,
segera saat produk memasuki tahap komersial. Struktur “cost” harus sehat sejak produk
lahir, karenanya “cost” harus dikendalikan dan dipatok jauh sebelum produk dilahirkan.
Sasaran Program
• Memahami konsep dan sistem Target Costing
• Mampu mengaplikasikan Target Costing dalam praktek
Garis Besar Program
• Overview: latar belakang konsep Target Costing
• Mekanisme dan proses Target Costing
• Mengintegrasikan proses pengembangan produk dan Target Costing
• Case exercise: Proyek Target Costing
Metode Pelatihan
Ceramah dan studi kasus
Peserta
Manajer Senior, khususnya yang menangani bidang-bidang R&D, Product Development,
Cost Management, dan Procurement
Lama Pelatihan
Satu Hari (08:00 - 16:30)
45 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
46. Measurement System Analysis
Di dalam kegiatan proses produksi, keputusan diambil berdasarkan informasi dan proses,
sedangkan informasi proses berasal dari data, dan data diperoleh dari pengukuran. Yang
menjadi pertanyaan kita, Apakah data yang diperoleh dan suatu pengukuran dapat
diandalkan (valid dan reliable) ? Data yang kurang valid dan reliable akan mengakibatkan
kesalahan dalam mengambil keputusan yang bisa berdampak pada kerugian bagi
perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan analisa sistem pengukuran (Measurement System
Analysis) untuk menilai seberapa baik sistem pengukuran yang ada di perusahaan.
Measurement System Analysis ini merupakan salah satu core tools dalam penerapan ISO/TS
16949:2002 (Quality Management System in Automotive Industry).
Sasaran Program
• Memahami jenis-jenis kesalahan dalam pengukuran/pengumpulan data dari data
variable maupun data atribut
• Memahami dan mampu melakukan studi untuk mengevaluasi seberapa baik sistem
pengukuran yang ada di tempat kerja
Garis Besar Program
• Introduction: definisi, manfaat, prinsip dasar
• Jenis data: data variable vs data attribute
• Measurement System Analysis — Data Variable:
Variation Measurement- Data Variable: Stability, Bias, Linearity, Repeatability,
and Reproducibility
Repeatability & Reproducibility Study (R&R study)
• Measurement System Analysis — Data Attribute:
Variation Measurement—Data Attribute:
i. Inkonsistensi penilaian dan beberapa appraiser
ii. Inkonsistensi appraiser dalam melakukan penilaian berulang
iii. Kebenaran appraiser atau alat dalam mengidentifikasi penyimpangan
Attribute Gage Study
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi, dan latihan menggunakan software Minitab. Peserta diharapkan
menyiapkan produk-produk yang akan diukur beserta alat ukur/Gage
Peserta
Manajer Pembelian, Manajer Logistik, Manajer Perencanaan Produksi dan Pengendalian
Persediaan, Manajer Quality Assurance, Manajer Produksi dan Staff, terutama yang
berhubungan dengan mutu "incoming product"
Lama Pelatihan
Satu hari (08:00 - 16:30)
46 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com
47. Acceptance Sampling
Untuk memastikan mutu barang yang dibeli, diproses, atau dikirim ke pelanggan biasanya
dilakukan pemeriksaan/inspeksi dengan sampling. Namun kadang kala yang menjadi
permasalahan adalah kurangnya pemahaman mengenai sample size yang tepat serta
kriteria yang digunakan untuk memutuskan menerima atau menolak produk tersebut.
Kesalahan dalam sampling dapat mengakibatkan produk cacat lolos ke tangan pelanggan.
Dalam statistik dikenal teknik Acceptance Sampling yakni suatu teknik penerimaan barang,
dimana pengambilan keputusan menerima/menolak barang tersebut berdasar
pengambilan sampel. Teknik Acceptance Sampling ini sudah dibakukan menjadi American
National Standards Institute (ANSI) yang dapat diaplikasikan di berbagai bidang industri.
Sasaran Program
• Mampu menentukan jenis inspeksi yang sesuai dengan karakteristik produk
• Meningkatkan akurasi pengambilan keputusan dalam menentukan menerima atau
menolak produk yang diperiksa dengan menggunakan konsep dan aplikasi teknik:
Acceptance Sampling for Attribute -ANSI/ASQ Z1.4 -2003
Acceptance Samplhg for Variables - ANSI/ASQ ZI 9 -2003
Garis Besar Program
• Prinsip inspeksi dan Konsep Sampling
• Latar Belakang dan Konsep Acceptance Sampling
• Jenis data: data variable vs data attribute
• Menyusun Sampling Plan (Konsep dan Latihan) dengan aplikasi teknik:
Acceptance Sampling for Attribute -ANSI/ASQ Z1.4 -2003
Acceptance Sampling for Variable - ANSI/ASQ ZI 9 -2003
• Operating Characteristic Curve
Metode Pelatihan
Ceramah, diskusi dan latihan. Peserta diharapkan menyiapkan produk-produk yang
diinspeksi atau data-data laporan hasil inspeksi
Peserta
Manajer dan Supervisor yang terkait dengan kegiatan Quality Control (maksimal 25 peserta)
Lama Pelatihan
Dua hari (08:00 - 1 6:30)
47 | P a g e Graha Kadin Building 3 th Floor 306-310Jln. Talaga Bodas No 31 Bandung 40256
Phone : 022-7300569, 022-7300703 Fax: 022-7300075
0821.1818.0066
Email: yusufmyfocus@yahoo.com