SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
Baixar para ler offline
PENGERTIAN
Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin. Berbeda
dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan acara politik,
presentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis atau promosi. Presentasi ber-
dasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti menyajikan atau mengemukakan.
Atau secara jelasnya presentasi bisa diartikan menyajikan atau mengemukakan
informasi kepada orang lain dengan tujuan bermacam-macam seperti, memberi
tahu, mempengaruhi ataupun mengajak (persuasif). Namun demikian pada saat ini
presentasi juga dilakukan dalam proses pembelajaran, baik yang dilakukan oleh
dosen maupun mahasiswa.
Tujuan dari presentasi dalam proses pembelajaran bermacam-macam, misalnya
untuk memberi informasi, untuk meyakinkan peserta, menyampaikan pesan dan
bahkan untuk melakukan penilaian. Agar bisa pandai berpresentasi, orang sering
kali belajar pada para pakar presentasi. Juga, ada banyak pembicara terkenal yang
sering kali diamati oleh orang-orang yang ingin pandai berbicara di hadapan
umum.
Keahlian berbicara di hadapan hadirin merupakan hal yang sangat penting bagi
siapa pun yang ingin maju. Banyak presiden, manajer, wiraniaga, dan pengajar
yang menjadi sukses dan terkenal lewat keahlian berpresentasi.
TOPIK
Pengertian Presentasi
Tujuan Presentasi
Strategi Presentasi Memukau
Cara Presentasi Efektif
Teknik Menyampaikan Presen-
tasi yang Menarik
Menjadi dosen memang tak
ubahnya menjadi seorang pemateri
atau presenter. Tugas dosen adalah
menyampaikan materi pelajaran,
sama seperti seorang presenter
menyampaikan materi presenta-
sinya.
Sama seperti seorang pemateri atau
presenter, ada pemateri atau pre-
senter yang bisa tampil memukau.
Tapi, ada juga presenter yang mem-
bosankan. Untuk itulah, sebagai
seorang dosen, penting bagi Anda
untuk mempelajari teknik presentasi
menarik. Jadi, Anda bisa tampil lay-
aknya seorang presenter yang
piawai menyajikan materi di depan
para mahasiswa Anda di depan ke-
las.
Dengan mengetahui teknik menyam-
paikan presentasi yang menarik per-
hatian audience, Anda akan menge-
tahui cara-cara yang lebih tepat un-
tuk mengajar. Mengajar dengan cara
yang tepat akan membuat materi
pelajaran yang Anda sampaikan
lebih dimengerti oleh para maha-
siswa. Jika mereka bisa mengerti
dengan apa yang Anda sampaikan,
maka terpenuhilah salah satu tujuan
Anda mengajar.
TEKNIK PRESENTASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Y u s r i n A h m a d T o s e p u
A. TUJUAN PRESENTASI
1. Menyampaikan informasi
Banyak pendidik dan peserta
didik yang melakukan presentasi
hanya bertujuan menyampaikan
informasi saja. Informasi/pesan
yang disampaikan bisa bersifat
biasa, penting atau bahkan ra-
hasia. Melalui informasi maka
diharapkan tujuan dari proses
pembelajaran dapat tercapai.
Oleh karena itu, baik secara indi-
vidu maupun mewakili ke-
lompoknya harus memiliki keahl-
ian sesuai dengan tujuan
presentasi. Dalam proses pem-
belajaran, informasi dari seorang
presentasi sangat penting bagi
warga kelas.
2. Meyakinkan pendengar
Presentasi yang dilakukan berisi-
kan informasi-informasi, data-
data dan bukti-bukti yang
disusun secara logis sehingga
informasi yang disampaikan
dapat membuat seseorang atau
kelompok orang merasa yakin.
Semula yang asalnya memiliki
unsur ketidakjelasan dan ketid-
akpastian sehingga ketika diada-
kan presentasi oleh pembicara,
seseorang/kelompok orang ter-
sebut menjadi yakin atas infor-
masi yang diberikan. Misal ketika
seorang dosen atau sekelompok
mahasiswa melakukan presenta-
si kelompok, maka mahasiswa
yang lain menjadi lebih yakin
dengan materi yag sedang di-
pelajari.
Hal inilah yang dianggap penting untuk
diketahui bagi para dosen dalam kegiatan
belajar mengajar untuk lebih memperbaiki
cara mengajar. Salah satu kendala yang
dihadapi oleh para dosen dalam kegiatan
mengajar adalah sikap para mahasiswa.
Tidak semua mahasiswa datang ke ruang
kuliah dengan semangat untuk mencari
ilmu. Ada yang datang dengan ogah-
ogahan, datang terlambat, ngantuk dalam
kelas, sampai asyik sendiri ketika dosen
sedang memberikan materi. Sementara
itu, tanggapan para dosen atas kelakuan
para mahasiswa itu juga beragam. Ada
yang merasa prihatin, melakukan intro-
speksi diri, sampai dengan tidak
melakukan apa-apa karena mereka terbi-
asa dengan cara mengajar mereka.
Tapi, bagaimanapun juga, tujuan
mengajar harus terpenuhi. Semua maha-
siswa, tanpa kecuali, harus mampu
menerima materi kuliah dan menjawab
persoalan yang berhubungan dengan
materi perkuliahan yang disampaikan.
Banyak diantara dosen tidak „mengenal‟
para mahasiswanya. Mungkin mereka
mengenal namanya, tapi tidak mengerti
apa yang diinginkan oleh para mahasiswa
itu. Dengan kurang mengenal para maha-
siswanya, para dosen menjadi tidak bisa
menyesuaikan gaya mengajarnya dengan
keinginan para mahasiswanya. Di sinilah
pentingnya dosen piawai dalam teknik
presentasi. Karena para dosen adalah
presenternya, maka para mahasiswa ada-
lah para audiensnya. Hal terpenting yang
harus diketahui oleh seorang presenter
adalah mengenal audiensnya. Jadi,
seorang dosen harus „mengenal‟ para
mahasiswanya.
Karena latar belakang para mahasiswa
yang bermacam-macam itulah, maka pa-
ra dosen juga dituntut untuk bisa bersikap
proporsional. Dia harus hadir untuk
semua mahasiswanya, baik yang pandai
maupun yang tidak. Dia harus bisa
menyampaikan materi perkuliahan agar
dimengerti oleh semua mahasiswanya.
Hal-hal dasar untuk menjadi seorang pre-
senter yang memukau para audiens ada-
lah mengetahui struktur presentasi, cara
membuka dan menutup presentasi, baha-
sa tubuh, sampai cara membuat slide
yang baik, yang bisa menarik perhatian
para audiens.
Umumnya dosen sudah cukup nyaman
dengan cara saya mengajar. Apalagi saya
sudah lebih dari 30 tahun menjadi dosen.
Ternyata, masih ada cara yang lebih tepat
untuk menyampaikan materi perkuliahan.
Ada juga dosen kalau masuk ke kelas,
langsung memberikan materi perkuliahan.
Ternyata hal itu bisa membuat maha-
siswa bingung, karena bisa jadi mereka
belum connect dengan materi yang saya
sampaikan. Jadi, dosen harus tahu bah-
wa ada cara yang tepat untuk membuka
perkuliahan, agar mahasiswa tertarik un-
tuk menyimak apa yang dosen sampaikan
sampai selesai.
Para dosen harus belajar untuk menjadi
seorang presenter yang baik. Apalagi,
banyak para dosen yang sudah sering
tampil sebagai narasumber pada seminar
-seminar ilmiah yang diadakan, baik oleh
pihak kampus maupun dari luar. Hal ter-
sebut merupakan motivasi untuk menjadi
seorang pembicara yang baik saat men-
jadi pembicara dalam seminar, agar para
audiens yang hadir bisa mengerti apa
yang dia sampaikan.
Selama ini, memang masih sangat sedikit
para dosen yang menyadari pentingnya
kemampuan berkomunikasi dalam
mengajar. Banyak di antara mereka yang
merasa bahwa dirinya memiliki ilmu yang
cukup untuk diberikan kepada para maha-
siswanya. Padahal, tanpa adanya ke-
mampuan komunikasi yang memadai,
akan sulit bagi seseorang yang sangat
cerdas sekalipun, untuk memberikan
ilmunya. Jika sebuah materi tidak disam-
paikan dengan cara yang tepat, maka
mungkin hal itu tidak bisa diterima dengan
baik oleh para mahasiswa.
Menjadi dosen yang baik artinya juga ha-
rus menjadi seorang presenter yang baik.
Agar menjadi dosen yang baik, harus
mengetahui teknik presentasi yang baik.
Dengan begitu, dosen bisa menyam-
paikan materi perkuliahan dengan baik.
Para mahasiswa Anda akan tertarik untuk
mendengarkan kuliah Anda, dari mulai
sampai selesai.
3. Menghibur pendengar
Prensenter dituntut untuk melakukan
pembicaraan yang sifatnya menghibur
tetapi relevan dan profesional sehingga
para penonton televisi dapat menikmati
acara tersebut. Presenter ditugaskan
untuk berbicara dan menyelipkan kata-
kata yang dapat menghibur para tamu
yang hadir pada perayaan tersebut.
Sedikit berbeda dengan presentasi yang
dilakukan di dalam kelas, seorang pre-
senter tidak harus menggunakan kata-
kata yang bersifat menghibur aka tetapi
bisa cukup dengan kata-kata yang
komunikatif. Untuk lebih menghibur pe-
nonton agar tidak mudah jenuh, maka
jika presentasi dilengkapi dengan media
gambar maka suasananya akan lebih
tertolong
4. Memotivasi dan menginspirasi
pendengar untuk melakukan suatu
tindakan
Demi tercapainya suatu tujuan pem-
belajaran, seorang dosen dituntut untuk
mengarahkan dan membimbing peserta
didiknya agar dapat belajar secara
maksimal dan tidak lupa untuk memper-
hatikan kualitas belajarnya. Selain diberi
arahan dan bimbingan, seorang dosen
juga dapat melakukan motivasi agar
para peserta didiknya dapat belajar
dengan semangat yang tinggi. Kegiatan
memotivasi tersebut dapat dilakukan
dengan mengadakan suatu forum. Fo-
rum tersebut terdiri dari para peserta
didik yang bertindak sebagai pen-
dengar, sedangkan yang bertindak se-
bagai pembicara yaitu pihak dosen atau
mahasiswa maupun sekelompok maha-
siswa yang sudah diberi arahan oleh
dosen.
5. Menyampaikan pesan
Tujuan presentasi yaitu menyampaikan
pesan. Hal ini dilakukan karena proses
pembelajaran bukan sekedar transfer
ilmu pengetahua dari seorang dosen
atau sekelompok mahasiswa kepada
warga kelas, akan tetapi juga sarana
untuk menyampaikan pesan moral.
Dosen atau mahasiswa yang
melakukan presentasi dibantu dengan
alat bantu peraga ataupun media untuk
memudahkan penyampaian pesan.
6. Membuat suatu ide atau gagasan
Presentasi yang dilakukan hanya ber-
tujuan untuk memunculkan suatu ide/
gagasan dari para peserta pendengar.
Tipe tujuan ini biasanya diterapkan pa-
da materi pelajaran yang memerlukan
pemecahan atau solusi dari orang lain.
Forum yang dilakukan sering dikenal
dengan istilah diskusi.
7. Menyentuh emosi pendengar
Dalam hal ini pembicara atau presenter
bertugas untuk melakukan pembic-
araannya yang dapat menyentuh
perasaaan/emosi seseorang. Sebagai
contoh pembicara melakukan presenta-
si kepada para pendengar mengenai
bencana alam dan lain-lain. Presentasi
yang dilakukan pembicara membuat
pendengar merasa tersentuh untuk
membantu para korban bencana
dengan cara menyumbangkan sebagian
hartanya.
8. Memperkenalkan diri
Presentasi juga dapat ditujukan hanya
sekedar untuk memperkenalkan jati diri
bagi yang melakukan presentasi, baik
secara individual maupun kelompok.
B.STRATEGI PRESENTASI
MEMUKAU
Ada empat strategi presentasi
yang akan membuat audiens an-
da terpesona, cobalah ingat kata
berikut CONNECT FOUR. Jika
Anda berhasil menghubungkan
empat hal berikut ini, maka akan
tercipta komunikasi yang efektif
antara Anda sebagai presenter
d e n g a n a u d i e n s y a n g
mendengarkannya. Sebaliknya
jika Anda gagal menghub-
ungkannya, maka komunikasi
yang hendak dibangun akan ga-
gal.
Strategi Pertama: Fun
Kebanyakan presentasi sangat
serius. Ini disebabkan topik yang
dibahas mungkin sangat berat.
Misalnya strategi perusahaan,
pertumbuhan penjualan, atau hal-
hal berat lainnya yang membuat
kening berkerut.
Walaupun demikian, Anda tetap
bisa menyelipkan kegembiraan
dalam presentasi Anda. Ini bisa
dilakukan dengan senyuman, se-
mangat, dan jika relevan sedikit
humor akan mencairkan suasana.
Inilah strategi presentasi pertama.
Ketika semua orang senang,
mereka lebih siap mencerna infor-
masi dengan lebih baik. Bahkan
jika materi yang disampaikan
relatif berat. Karena itu, masukkan
unsur fun dalam presentasi Anda.
Tersenyumlah. Tampil dengan
bersahabat dan bersemangat.
Audiens akan terpengaruh
dengan energi positif yang Anda
bawa.
Strategi Kedua: Organize
Sebuah presentasi yang baik
akan terorganisir dengan baik
pula. Terorganisir mulai dari
struktur yang jelas dan alur yang
mudah dipahami. Inilah strategi
presentasi kedua.
Prinsip ini dilakukan dengan men-
gulang elemen-elemen tertentu
dalam slide presentasi Anda se-
hingga audiens dengan mudah
mengetahui dan memahami bah-
wa kumpulan slide tersebut bagi-
an dari presentasi yang sama dan
saling terkait.
Presentasi yang terorganisir mem-
buat audiens mudah memahami
dan pada akhirnya mengambil
keputusan. Sementara presentasi
yang berantakan membuat audi-
ens bingung sehingga tidak
mengambil tindakan apapun
setelah Anda selesai presentasi.
Strategi Ketiga: Utilize
Utilize di sini bermakna benar-
benar manfaatkan presentasi An-
da untuk menyampaikan sebuah
ide dengan benar. Inilah strategi
presentasi ketiga. Satu slide satu
ide. Jangan terjebak dengan
menumpuk bullet point demi bullet
point dalam slide Anda. Ini hanya
akan membuat audiens bosan dan
sangat sulit untuk bisa meya-
kinkan mereka.
Adapun yang harus Anda lakukan
adalah memikirkan apa yang men-
jadi ide utama dari slide yang hen-
dak Anda komunikasikan. Sedapat
mungkin ciptakan slide yang se-
derhana, kontras, dan visual.
Strategi Keempat: Rehearse
Ingat, setelah Anda membuat
kumpulan slide presentasi, itu
bukan berarti tugas sudah selesai.
Boleh jadi slide Anda luar biasa.
Akan tetapi, presentasi yang ber-
hasil baru akan terjadi ketika Anda
bisa menyampaikannya secara
memukau di hadapan audiens.
Itulah empat strategi presentasi
yang perlu Anda lakukan. Ingat
sekali lagi CONNET-FOUR: Hub-
ungkan empat hal berikut:
1. Fun – Ciptakan unsur keg-
embiraan dalam presentasi
Anda
2. Organize – Pastikan slide dan
komunikasi verbal Anda mem-
iliki struktur yang baik
3. Utilize – Manfaatkan Power-
Point atau Keynote untuk
membuat slide yang seder-
hana, kontras dan visual
4. Rehearse – Latih dan ulangi
presentasi Anda untuk men-
capai kesempurnaan
Terapkan keempat strategi terse-
but dan presentasi Anda akan
tampil beda dari sebelumnya.
C.CARA PRESENTASI YANG
EFEKTIF
Efektifnya sebuah presentasi
sangat ditentukan oleh kemam-
puan si presenter untuk
menyampaikannya kepada pa-
ra audiens. Tentu saja, setiap
presenter memiliki gayanya
masing-masing, yang bisa
mempengaruhi caranya
menyampaikan presentasi.
Selain itu, tema presentasi juga
bisa menjadi hal yang harus
diperhatikan. Cara penyam-
paian presentasi yang tidak
sesuai dengan tema presentasi
bisa mempengaruhi efektif atau
tidaknya presentasi tersebut.
Ada 10 cara menyampaikan
presentasi, agar presentasi
menjadi efektif. Kesepuluh cara
ini tidak memandang bagaima-
na cara berbicara Anda di de-
pan umum atau tema apa yang
dibawakan. Lakukan cara-cara
ini, maka presentasi Anda akan
menjadi lebih efektif:
1. Tunjukkan passion Anda
Saat menyampaikan presenta-
si, tunjukkan passion Anda
kepada para audiens. Tunjuk-
kan bahwa Anda bersemangat
dan antusias membawakan
tema presentasi tersebut. Me-
mang, Anda harus membuat
materi presentasi yang
menarik. Tapi, jika Anda ragu-
ragu ketika menyampaikannya,
maka itu bisa membuat Anda
kelihatan tidak kompeten. Atau,
Anda membuat materi yang
bagus, tapi Anda terlihat ogah-
ogahan saat menyampaikann-
ya. Maka audiens juga akan
menjadi ogah-ogahan untuk
mendengarkan Anda.
Passion bisa ditunjukkan dengan
rasa percaya diri. Saat Anda mera-
sa percaya diri menyampaikan
presentasi, maka hal itu akan san-
gat berpengaruh kepada audiens.
Rasa percaya diri akan membuat
Anda lebih bersemangat. Audiens
j u g a a k a n b e r se m a n g a t
mendengarkan Anda.
2. Mulailah Dengan Pembukaan
Presentasi yang Memukau
Kesan pertama akan sangat
menentukan. Itulah yang selama ini
sering kita dengar. Saat presentasi,
kesan pertama itu akan ditunjukkan
ketika Anda membuka presentasi
tersebut. Dua sampai tiga menit
pertama presentasi akan sangat
menentukan, apakah audiens akan
antusias mendengarkannya sampai
selesai atau tidak. Kalau audiens
mau mendengarkan dengan se-
mangat, ditambah melakukan tinda-
kan yang diharapkan, maka berarti
presentasi tersebut efektif.
3. Sampaikan Dengan Singkat
dan Lugas
Anda tentu malas jika harus
mendengarkan orang yang ber-
bicara dengan bertele-tele.
Demikian juga para audiens. Kalau
presenternya bertele-tele saat
menyampaikan presentasi, maka
mereka akan bosan. Presentasipun
tidak akan efektif. Maka, sampaikan
saja poin-poin yang paling penting
dari tema presentasi yang Anda
bawakan. Fokuslah pada pem-
bukaan dan penutupan presentasi,
karena bagian itulah yang paling
akan diingat oleh para audiens.
Singkat atau tidaknya presentasi
bukan hanya dilihat dari lama atau
tidaknya Anda berbicara, tapi juga
dari materi pendukung presentasi
yang Anda sajikan. Usahakan agar
Anda tidak membuat slide yang
isinya membosankan dan malah
membuat audiens bingung dan sa-
lah fokus. Sama seperti penyam-
paian presentasi, slide presentasi
juga harus dibuat sesimpel mung-
kin agar menarik dan dapat dipa-
hami oleh para audiens.
4. Bersikap Rileks
Saat menyampaikan presentasi,
sebaiknya Anda tidak hanya berdiri
diam di atas panggung atau mim-
bar. Anda bisa sambil berjalan-jalan
di atas panggung, bahkan sesekali
mendekat kepada audiens. Dengan
begitu, maka Anda tidak membuat
batas antara Anda sebagai present-
er dengan para audiens. Para audi-
ens akan merasa lebih dekat
dengan Anda. Kalau audiens mera-
sa dekat dengan si presenter, maka
mereka akan lebih mem-
percayainya.
5. Menggunakan Teknologi
Agar presentasi menjadi se-
makin menarik dan
memukau, maka Anda bisa
menggunakan bantuan
teknologi. Misalnya, Anda
bisa menggunakan handled
remote. Dengan begitu, An-
da bisa bebas bergerak ke
sana ke mari, sambil tetap
bisa menunjukkan poin-poin
penting yang ada di dalam
slide presentasi Anda. Atau,
Anda bisa memasukkan
potongan animasi atau video
yang berhubungan dengan
tema presentasi Anda ke da-
lam slide presentasi. Dengan
cara itu, audiens akan se-
makin tertarik dan tidak bo-
san dengan presentasi An-
da.
6. Kuasai Peralatan Anda
Saat presentasi, Anda
menggunakan alat bantu
seperti proyektor, laptop,
atau handled remote. Walau
Anda mungkin dibantu oleh
seorang asisten untuk men-
goperasikan peralatan terse-
but, tapi Anda juga harus
menguasainya. Hal itu diper-
lukan agar Anda tidak panik
atau gugup ketika tiba-tiba
terjadi masalah terhadap
peralatan-peralatan yang
Anda gunakan. Saat ada
kesalahan teknis, Anda bisa
tetap tenang karena tahu
apa yang harus dilakukan.
Perasaan tenang ini akan
membuat Anda semakin
percaya diri saat mem-
bawakan presentasi.
7. Lakukan Kontak Mata
Kontak mata sangat penting untuk
menjalin hubungan yang lebih intens
dengan audiens. Saat presentasi dil-
akukan di depan jumlah audiens yang
sedikit, proses kontak mata ini akan
lebih mudah dilakukan. Tapi, jangan
khawatir jika Anda harus menyam-
paikan presentasi di depan puluhan,
bahkan ratusan audiens. Kontak mata
tetap dapat dilakukan. Anda tinggal
mengarahkan tatapan Anda pada para
audiens yang dianggap dapat me-
wakili sudut-sudut tempat mereka
duduk.
Arahkan pandangan mata ke semua
arah di mana para audiens duduk
mendengarkan Anda secara berganti-
an. Dengan demikian, para audiens
akan merasa bahwa Anda memper-
hatikan mereka. Merekapun akan
memperhatikan Anda. Jangan lupa
juga untuk tersenyum ketika Anda
melakukan kontak mata dengan para
audiens.
8. Kenali Audiens
Ini sangat penting. Anda akan dapat
membuat materi presentasi yang tepat
jika Anda mengenal siapa saja yang
akan menjadi audiens Anda. Anda
juga akan mengetahui bagaimana
cara yang pas untuk menyampaikann-
ya. Mengenal audiens ini bisa dil-
akukan dengan melihat latar belakang
mereka, seperti umur, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, atau pekerjaan
mereka. Materi dan gaya penyam-
paian presentasi Anda kepada para
mahasiswa tentu akan berbeda
presentasi di hadapan para manajer.
9. Perhatikan Penampilan
Penampilan Anda sebagai presenter
adalah wujud dari sikap penghargaan
Anda kepada para audiens. Jika Anda
berpenampilan rapi, maka audiens
akan merasa dihargai oleh Anda.
Dengan menghargai audiens, maka
Anda berarti menghargai diri sendiri.
Selain itu, penampilan Anda yang
sesuai dengan presentasi yang Anda
bawakan juga akan meningkatkan ra-
sa percaya diri sebagai seorang pre-
senter.
10. Bersikap Profesional
Sikap profesional ini bisa Anda tunjuk-
kan dengan datang sebelum waktu
yang telah ditetapkan. Jadi Anda bisa
mempersiapkan diri dulu sebelum
tampil. Presentasipun dapat dimulai
sesuai dengan waktu yang telah diten-
tukan. Selain itu, sikap profesional
juga dapat ditunjukkan ketika ada au-
diens yang mengajukan pertanyaan.
Jawablah pertanyaan tersebut dengan
baik dan benar.
Kalau Anda membutuhkan waktu lebih
lama untuk bisa memberikan jawaban
yang memuaskan, maka katakan
kepada audiens yang bertanya itu
bahwa Anda tidak bisa menjawab per-
tanyaannya sekarang. Katakan bahwa
Anda akan menjawab pertanyaannya
via email dan jangan menunggu terlalu
lama untuk mengirimkan jawabannya.
D.TEKNIK MENYAM-
PAIKAN PRESENTASI
YANG MENARIK
Menampilkan presentasi
yang menarik dan memukau,
mutlak dilakukan oleh
seorang presenter. Ada be-
berapa teknik menyam-
paikan presentasi yang
menarik yang akan membuat
audiens Anda terpukau
dengan penampilan Anda.
1. Teknik Bercerita
Cerita adalah salah satu
teknik presentasi yang selalu
menarik dalam presentasi.
Kebanyakan orang suka
dengan cerita dan ini sulit
ditolak oleh audiens. Ter-
lebih, jika cerita dikemas
dengan baik, dan natural
saat disampaikan. Dengan
cerita Anda tidak hanya
mempengaruhi pikiran audi-
ens tapi juga membangun
hubungan emosional yang
baik dengan audiens.
B a g a i m a n a c a r a
menggunakan cerita dalam
presentasi? Gunakan cerita
yang sesuai dengan topik
yang Anda sampaikan.
Ceritakan pengalaman
pribadi Anda atau pengala-
man orang lain yang inspirat-
if, mengharukan atau pun
yang lucu. Berceritalah
dengan penuh antusias dan
penghayatan. Cara Story
Telling Atau Bercerita Yang
Baik Dalam Presentasi.
2. Teknik Humor
Beberapa presentasi terbaik dan ter-
jelek mengandalkan humor. Perbe-
daannya terletak pada kapan dan
bagaimana Anda menggunakannya.
Humor yang disampaikan secara te-
pat akan membuat audiens benar-
benar terhibur dengan presentasi An-
da. Terlebih, jika humor disampaikan
natural.
Artinya Anda sebagai presenter
benar-benar mampu menunjukkan
humor yang tidak dibuat-buat. Kalau-
pun memang humor itu sudah men-
jadi bagian dari persiapan Anda. An-
da harus benar-benar sudah melati-
hnya, sehingga Anda mampu
menyampaikannya senatural mung-
kin.
Tapi perlu Anda ingat, jangan pernah
memaksakan diri menggunakan hu-
mor, kalau Anda sendiri tidak memiliki
selera humor. Karena menggunakan
humor dalam presentasi membutuh-
kan keterampilan khusus yang tidak
s e m u a p r e s e n t e r m a m p u
melakukannya.
3. Teknik Pengulangan
Untuk meyakinkan audiens tentang
pernyataan penting yang Anda sam-
paikan, Anda bisa menggunakan
teknik pengulangan (anaphora).
Anaphora adalah istilah Yunani yang
digunakan untuk menggambarkan
pengulangan dari kata atau frase
yang sama pada awal klausa atau
kalimat berurutan.
Teknik presentasi Anaphora biasanya
digunakan pada presentasi atau pida-
to yang inspirasional atau motivasion-
al. Tujuannya adalah untuk mengajak
audiens dan mempengaruhi emosi
audiens supaya menindaklanjuti apa
yang disampaikan oleh presenter.
4. Teknik The Rule Of Three
The Rule Of Three adalah salah satu
teknik presentasi kelas dunia yang
sudah banyak digunakan oleh pakar-
pakar presentasi dari zaman-zaman.
Teknik ini akan memudahkan Anda
untuk mengekspresikan konsep lebih
lengkap, menekankan poin presenta-
si Anda, dan memudahkan audiens
mengingat apa yang Anda sam-
paikan.
5. Teknik Vocal
Suara adalah kekuatan utama
seorang presenter. Menarik dan tid-
aknya sebuah presentasi salah
satunya juga akan sangat ditentukan
dari teknik vocal ini. Karena itu jika
Anda ingin bisa tampil menarik maka
gunakan teknik vocal ini Anda
dengan baik. Bicaralah dengan suara
yang jelas, tidak bergumama,
gunakan nada atau suara yang dapat
mereflesikan pesan yang akan Anda
sampaikan. Lakukan varisasi pada
volume suara, kecepatan berbicara
maupun kedalam suara yang Anda
sampaikan.
6. Teknik Body Lenguage
Charles Bonar Sirait dalam
bukunya The Power Of
Public Speaking menjelas-
kan ada dua manfaat
menggunakan bahasa
tubuh yaitu untuk mem-
perkuat kata-kata dan se-
bagai cerminan perasaan.
Jadi apa yang Anda sam-
paikan, bagaimana
perasaan Anda dapat
dengan mudah terlihat oleh
audiens jika didukung
dengan bahasa tubuh yang
senada.
7. Jadi diri sendiri
Anda tidak perlu menjadi
Steve Jobs, Al Gore,
Obama, Soekarno, Anis
Baswedan atau siapa saja
yang Anda kagumi. Kena-
pa begitu? Karena Anda
tidak akan pernah menjadi
mereka. Cara terbaik men-
jadi presenter yang
menarik dan memukau
adalah dengan menjadi diri
sendiri. Anda harus me-
mahami betul diri Anda.
Dengan begitu Anda akan
mampu menggunakan
teknik sesuai dengan ke-
mampuan Anda.
Buat orang mengenal Anda
sebagai diri Anda, bukan
sebagai orang lain. Dan
percayalah audiens lebih
suka Anda menjadi diri
sendiri.
Dalam kegiatan pembelajaran
khususnya penyajian materi
kuliah kata “presentasi” bukan-
lah hal yang tabu lagi. Dosen
ataupun mahasiswa pasti tahu
dan pernah melakukan
presentasi, terlepas baik atau
tidak kualitas presentasinya.
Presentasi bukanlah sesuatu
pekerjaan yang mudah. Ban-
yak kendala atau masalah
yang bisa terjadi pada saat
presentasi, yang ujungnya
menentukan kualitas dari
presentasi tersebut. Walaupun
dari kendala-kendala tersebut
banyak yang kembali kepada
individunya sendiri.
Demikianlah teknik menyampaikan presentasi
yang menarik yang bisa Anda terapkan dalam
presentasi pembelajaran Anda. Tapi perlu Anda
catat, tidak ada satu pun teknik yang baik, jika
Anda tidak melakukan persiapan dengan baik.
Untuk itu siapkan presentasi Anda sebaik
mungkin dan terapkan teknik-teknik tersebut
sesuai dengan tujuan presentasi Anda.
TEKNIK PRESENTASI DALAM PROSES PEMBELAJARA
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Presentasi
http://iceinspirasi.blogspot.com/2009/12/tujuan-presentasi.html
https://www.presentasi.net/10-cara-presentasi-efektif/
https://www.presentasi.net/strategi-presentasi/
https://www.ronapresentasi.com/teknik-menyampaikan-presentasi-yang-
menarik-dan-memukau/

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKsintaroyani
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
PPT PEMBARUAN KEL. 5 MODUL 5.pptx
PPT PEMBARUAN KEL. 5 MODUL 5.pptxPPT PEMBARUAN KEL. 5 MODUL 5.pptx
PPT PEMBARUAN KEL. 5 MODUL 5.pptxRiantiLz
 
PPT Metode Pembelajaran.pdf
PPT Metode Pembelajaran.pdfPPT Metode Pembelajaran.pdf
PPT Metode Pembelajaran.pdfAdeKusnawan
 
Teknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajarTeknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajarGemaNurfitri
 
Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran
Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang PembelajaranPermendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran
Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaransukani
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanlinda_rosalina
 
Karya ilmiah populer
Karya ilmiah populerKarya ilmiah populer
Karya ilmiah populerMakarina
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikDeep Walker
 
Makalah penggerakan pendidikan
Makalah penggerakan pendidikanMakalah penggerakan pendidikan
Makalah penggerakan pendidikanagus saefudin
 
Makalah profesi kependidikan kelompok 1
Makalah profesi kependidikan kelompok 1Makalah profesi kependidikan kelompok 1
Makalah profesi kependidikan kelompok 1indrakumbara1
 
Asal Mula Kehidupan Di Bumi (Alamiah dasar)
Asal Mula Kehidupan Di Bumi (Alamiah dasar)Asal Mula Kehidupan Di Bumi (Alamiah dasar)
Asal Mula Kehidupan Di Bumi (Alamiah dasar)Azier Nadhir
 
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945ALISSA
 
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
 
Presentasi motivasi diri
Presentasi motivasi diriPresentasi motivasi diri
Presentasi motivasi diriRona Binham
 
Asmaul huna text dan arti
Asmaul huna text dan artiAsmaul huna text dan arti
Asmaul huna text dan artiDeny Asgar
 
Pusat Sumber Belajar
Pusat Sumber BelajarPusat Sumber Belajar
Pusat Sumber BelajarAgus Gunawan
 
Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)
Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)
Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)Zakiyah Ulfa Aryani
 
Materi ldk osis .administrasi dan kesekretariatan
Materi ldk osis .administrasi dan kesekretariatanMateri ldk osis .administrasi dan kesekretariatan
Materi ldk osis .administrasi dan kesekretariatanRosim Nyerupa
 

Mais procurados (20)

Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Makalah Perkembangan Islam di Indonesia
Makalah Perkembangan Islam di IndonesiaMakalah Perkembangan Islam di Indonesia
Makalah Perkembangan Islam di Indonesia
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
PPT PEMBARUAN KEL. 5 MODUL 5.pptx
PPT PEMBARUAN KEL. 5 MODUL 5.pptxPPT PEMBARUAN KEL. 5 MODUL 5.pptx
PPT PEMBARUAN KEL. 5 MODUL 5.pptx
 
PPT Metode Pembelajaran.pdf
PPT Metode Pembelajaran.pdfPPT Metode Pembelajaran.pdf
PPT Metode Pembelajaran.pdf
 
Teknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajarTeknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajar
 
Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran
Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang PembelajaranPermendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran
Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
 
Karya ilmiah populer
Karya ilmiah populerKarya ilmiah populer
Karya ilmiah populer
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
 
Makalah penggerakan pendidikan
Makalah penggerakan pendidikanMakalah penggerakan pendidikan
Makalah penggerakan pendidikan
 
Makalah profesi kependidikan kelompok 1
Makalah profesi kependidikan kelompok 1Makalah profesi kependidikan kelompok 1
Makalah profesi kependidikan kelompok 1
 
Asal Mula Kehidupan Di Bumi (Alamiah dasar)
Asal Mula Kehidupan Di Bumi (Alamiah dasar)Asal Mula Kehidupan Di Bumi (Alamiah dasar)
Asal Mula Kehidupan Di Bumi (Alamiah dasar)
 
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
 
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
 
Presentasi motivasi diri
Presentasi motivasi diriPresentasi motivasi diri
Presentasi motivasi diri
 
Asmaul huna text dan arti
Asmaul huna text dan artiAsmaul huna text dan arti
Asmaul huna text dan arti
 
Pusat Sumber Belajar
Pusat Sumber BelajarPusat Sumber Belajar
Pusat Sumber Belajar
 
Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)
Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)
Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)
 
Materi ldk osis .administrasi dan kesekretariatan
Materi ldk osis .administrasi dan kesekretariatanMateri ldk osis .administrasi dan kesekretariatan
Materi ldk osis .administrasi dan kesekretariatan
 

Semelhante a TEKNIK PRESENTASI

Tugas presentasi akhir
Tugas presentasi akhirTugas presentasi akhir
Tugas presentasi akhirVhe Viie
 
Format Penulisan Ceramah dan Teks Ceramah
Format Penulisan Ceramah dan Teks CeramahFormat Penulisan Ceramah dan Teks Ceramah
Format Penulisan Ceramah dan Teks CeramahSherly Jewinly
 
Makalah metode ceramah
Makalah metode ceramahMakalah metode ceramah
Makalah metode ceramahjentapanani
 
Proposal training pulic speaking training mahasiswa prodi ekonomi uhamka
Proposal  training pulic speaking training mahasiswa prodi ekonomi uhamka Proposal  training pulic speaking training mahasiswa prodi ekonomi uhamka
Proposal training pulic speaking training mahasiswa prodi ekonomi uhamka Namin AB Ibnu Solihin
 
LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM
LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM
LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM SHAKILAJAKISS1
 
[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa
[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa
[E-book] Cara Menarik Perhatian SiswaTedhy Vrihatnolo
 
Media pembelajaran modul
Media pembelajaran modulMedia pembelajaran modul
Media pembelajaran modulsyukranIAIN
 
Makalah Ketrampilan dasar mengajar
 Makalah Ketrampilan dasar mengajar Makalah Ketrampilan dasar mengajar
Makalah Ketrampilan dasar mengajarSuci Lintiasri
 
modul pembelajaran multimedia presentasi
modul pembelajaran multimedia presentasimodul pembelajaran multimedia presentasi
modul pembelajaran multimedia presentasifariasyarif
 
Modul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Presentasi
Modul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia PresentasiModul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Presentasi
Modul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia PresentasisyukranIAIN
 
Media berbasis presentasi modul syukran mukmin
Media berbasis presentasi modul syukran mukminMedia berbasis presentasi modul syukran mukmin
Media berbasis presentasi modul syukran mukminsyukranIAIN
 
syukran mukmin modul Media pembelajara berbasis multimedia presentasi
syukran mukmin modul Media pembelajara berbasis multimedia presentasisyukran mukmin modul Media pembelajara berbasis multimedia presentasi
syukran mukmin modul Media pembelajara berbasis multimedia presentasisyukranIAIN
 
Falsafah pendidikan islam - guru impian
Falsafah pendidikan islam - guru impianFalsafah pendidikan islam - guru impian
Falsafah pendidikan islam - guru impianSofea Balqis
 
TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF FASILITATOR.pptx
TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF FASILITATOR.pptxTEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF FASILITATOR.pptx
TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF FASILITATOR.pptxCVEDUKAAMERTHABUMI
 
ppt pengertian media pem.ppt
ppt pengertian media pem.pptppt pengertian media pem.ppt
ppt pengertian media pem.pptogie6
 

Semelhante a TEKNIK PRESENTASI (20)

Makalah presentasi kelompok 4
Makalah presentasi   kelompok 4Makalah presentasi   kelompok 4
Makalah presentasi kelompok 4
 
Tugas presentasi akhir
Tugas presentasi akhirTugas presentasi akhir
Tugas presentasi akhir
 
Format Penulisan Ceramah dan Teks Ceramah
Format Penulisan Ceramah dan Teks CeramahFormat Penulisan Ceramah dan Teks Ceramah
Format Penulisan Ceramah dan Teks Ceramah
 
Makalah metode ceramah
Makalah metode ceramahMakalah metode ceramah
Makalah metode ceramah
 
Proposal training pulic speaking training mahasiswa prodi ekonomi uhamka
Proposal  training pulic speaking training mahasiswa prodi ekonomi uhamka Proposal  training pulic speaking training mahasiswa prodi ekonomi uhamka
Proposal training pulic speaking training mahasiswa prodi ekonomi uhamka
 
Makalah presentasi
Makalah presentasiMakalah presentasi
Makalah presentasi
 
LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM
LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM
LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM
 
Makalah tentang Pidato
Makalah tentang PidatoMakalah tentang Pidato
Makalah tentang Pidato
 
[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa
[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa
[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa
 
Media pembelajaran modul
Media pembelajaran modulMedia pembelajaran modul
Media pembelajaran modul
 
A169828 IMPIAN GURU.pptx
A169828 IMPIAN GURU.pptxA169828 IMPIAN GURU.pptx
A169828 IMPIAN GURU.pptx
 
Makalah Ketrampilan dasar mengajar
 Makalah Ketrampilan dasar mengajar Makalah Ketrampilan dasar mengajar
Makalah Ketrampilan dasar mengajar
 
modul pembelajaran multimedia presentasi
modul pembelajaran multimedia presentasimodul pembelajaran multimedia presentasi
modul pembelajaran multimedia presentasi
 
Ceramah 2
Ceramah 2Ceramah 2
Ceramah 2
 
Modul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Presentasi
Modul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia PresentasiModul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Presentasi
Modul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Presentasi
 
Media berbasis presentasi modul syukran mukmin
Media berbasis presentasi modul syukran mukminMedia berbasis presentasi modul syukran mukmin
Media berbasis presentasi modul syukran mukmin
 
syukran mukmin modul Media pembelajara berbasis multimedia presentasi
syukran mukmin modul Media pembelajara berbasis multimedia presentasisyukran mukmin modul Media pembelajara berbasis multimedia presentasi
syukran mukmin modul Media pembelajara berbasis multimedia presentasi
 
Falsafah pendidikan islam - guru impian
Falsafah pendidikan islam - guru impianFalsafah pendidikan islam - guru impian
Falsafah pendidikan islam - guru impian
 
TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF FASILITATOR.pptx
TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF FASILITATOR.pptxTEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF FASILITATOR.pptx
TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF FASILITATOR.pptx
 
ppt pengertian media pem.ppt
ppt pengertian media pem.pptppt pengertian media pem.ppt
ppt pengertian media pem.ppt
 

Mais de LSP3I

Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan PembelajaranHukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan PembelajaranLSP3I
 
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman nowPerubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman nowLSP3I
 
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0LSP3I
 
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerjaMembangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerjaLSP3I
 
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanPentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanLSP3I
 
Covid19 dan Media
Covid19 dan Media Covid19 dan Media
Covid19 dan Media LSP3I
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikLSP3I
 
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0LSP3I
 
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0LSP3I
 
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kiniMengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kiniLSP3I
 
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baruStrategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baruLSP3I
 
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanSentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanLSP3I
 
Menelisik Sisi Lain Disruptif
Menelisik Sisi Lain DisruptifMenelisik Sisi Lain Disruptif
Menelisik Sisi Lain DisruptifLSP3I
 
Realitas Objektif versus Realitas Media
Realitas Objektif versus Realitas MediaRealitas Objektif versus Realitas Media
Realitas Objektif versus Realitas MediaLSP3I
 
Pendidikan harus Menyenangkan
Pendidikan harus MenyenangkanPendidikan harus Menyenangkan
Pendidikan harus MenyenangkanLSP3I
 
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...LSP3I
 
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinianDosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinianLSP3I
 
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan KekinianPendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan KekinianLSP3I
 
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018LSP3I
 
Pembelajaran di Era Industri 4.0
Pembelajaran di Era Industri 4.0Pembelajaran di Era Industri 4.0
Pembelajaran di Era Industri 4.0LSP3I
 

Mais de LSP3I (20)

Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan PembelajaranHukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
 
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman nowPerubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
 
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
 
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerjaMembangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
 
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanPentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
 
Covid19 dan Media
Covid19 dan Media Covid19 dan Media
Covid19 dan Media
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
 
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
 
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
 
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kiniMengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
 
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baruStrategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
 
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanSentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
 
Menelisik Sisi Lain Disruptif
Menelisik Sisi Lain DisruptifMenelisik Sisi Lain Disruptif
Menelisik Sisi Lain Disruptif
 
Realitas Objektif versus Realitas Media
Realitas Objektif versus Realitas MediaRealitas Objektif versus Realitas Media
Realitas Objektif versus Realitas Media
 
Pendidikan harus Menyenangkan
Pendidikan harus MenyenangkanPendidikan harus Menyenangkan
Pendidikan harus Menyenangkan
 
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
 
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinianDosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
 
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan KekinianPendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
 
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
 
Pembelajaran di Era Industri 4.0
Pembelajaran di Era Industri 4.0Pembelajaran di Era Industri 4.0
Pembelajaran di Era Industri 4.0
 

Último

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 

Último (20)

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 

TEKNIK PRESENTASI

  • 1. PENGERTIAN Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin. Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan acara politik, presentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis atau promosi. Presentasi ber- dasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti menyajikan atau mengemukakan. Atau secara jelasnya presentasi bisa diartikan menyajikan atau mengemukakan informasi kepada orang lain dengan tujuan bermacam-macam seperti, memberi tahu, mempengaruhi ataupun mengajak (persuasif). Namun demikian pada saat ini presentasi juga dilakukan dalam proses pembelajaran, baik yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa. Tujuan dari presentasi dalam proses pembelajaran bermacam-macam, misalnya untuk memberi informasi, untuk meyakinkan peserta, menyampaikan pesan dan bahkan untuk melakukan penilaian. Agar bisa pandai berpresentasi, orang sering kali belajar pada para pakar presentasi. Juga, ada banyak pembicara terkenal yang sering kali diamati oleh orang-orang yang ingin pandai berbicara di hadapan umum. Keahlian berbicara di hadapan hadirin merupakan hal yang sangat penting bagi siapa pun yang ingin maju. Banyak presiden, manajer, wiraniaga, dan pengajar yang menjadi sukses dan terkenal lewat keahlian berpresentasi. TOPIK Pengertian Presentasi Tujuan Presentasi Strategi Presentasi Memukau Cara Presentasi Efektif Teknik Menyampaikan Presen- tasi yang Menarik Menjadi dosen memang tak ubahnya menjadi seorang pemateri atau presenter. Tugas dosen adalah menyampaikan materi pelajaran, sama seperti seorang presenter menyampaikan materi presenta- sinya. Sama seperti seorang pemateri atau presenter, ada pemateri atau pre- senter yang bisa tampil memukau. Tapi, ada juga presenter yang mem- bosankan. Untuk itulah, sebagai seorang dosen, penting bagi Anda untuk mempelajari teknik presentasi menarik. Jadi, Anda bisa tampil lay- aknya seorang presenter yang piawai menyajikan materi di depan para mahasiswa Anda di depan ke- las. Dengan mengetahui teknik menyam- paikan presentasi yang menarik per- hatian audience, Anda akan menge- tahui cara-cara yang lebih tepat un- tuk mengajar. Mengajar dengan cara yang tepat akan membuat materi pelajaran yang Anda sampaikan lebih dimengerti oleh para maha- siswa. Jika mereka bisa mengerti dengan apa yang Anda sampaikan, maka terpenuhilah salah satu tujuan Anda mengajar. TEKNIK PRESENTASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN Y u s r i n A h m a d T o s e p u
  • 2. A. TUJUAN PRESENTASI 1. Menyampaikan informasi Banyak pendidik dan peserta didik yang melakukan presentasi hanya bertujuan menyampaikan informasi saja. Informasi/pesan yang disampaikan bisa bersifat biasa, penting atau bahkan ra- hasia. Melalui informasi maka diharapkan tujuan dari proses pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu, baik secara indi- vidu maupun mewakili ke- lompoknya harus memiliki keahl- ian sesuai dengan tujuan presentasi. Dalam proses pem- belajaran, informasi dari seorang presentasi sangat penting bagi warga kelas. 2. Meyakinkan pendengar Presentasi yang dilakukan berisi- kan informasi-informasi, data- data dan bukti-bukti yang disusun secara logis sehingga informasi yang disampaikan dapat membuat seseorang atau kelompok orang merasa yakin. Semula yang asalnya memiliki unsur ketidakjelasan dan ketid- akpastian sehingga ketika diada- kan presentasi oleh pembicara, seseorang/kelompok orang ter- sebut menjadi yakin atas infor- masi yang diberikan. Misal ketika seorang dosen atau sekelompok mahasiswa melakukan presenta- si kelompok, maka mahasiswa yang lain menjadi lebih yakin dengan materi yag sedang di- pelajari. Hal inilah yang dianggap penting untuk diketahui bagi para dosen dalam kegiatan belajar mengajar untuk lebih memperbaiki cara mengajar. Salah satu kendala yang dihadapi oleh para dosen dalam kegiatan mengajar adalah sikap para mahasiswa. Tidak semua mahasiswa datang ke ruang kuliah dengan semangat untuk mencari ilmu. Ada yang datang dengan ogah- ogahan, datang terlambat, ngantuk dalam kelas, sampai asyik sendiri ketika dosen sedang memberikan materi. Sementara itu, tanggapan para dosen atas kelakuan para mahasiswa itu juga beragam. Ada yang merasa prihatin, melakukan intro- speksi diri, sampai dengan tidak melakukan apa-apa karena mereka terbi- asa dengan cara mengajar mereka. Tapi, bagaimanapun juga, tujuan mengajar harus terpenuhi. Semua maha- siswa, tanpa kecuali, harus mampu menerima materi kuliah dan menjawab persoalan yang berhubungan dengan materi perkuliahan yang disampaikan. Banyak diantara dosen tidak „mengenal‟ para mahasiswanya. Mungkin mereka mengenal namanya, tapi tidak mengerti apa yang diinginkan oleh para mahasiswa itu. Dengan kurang mengenal para maha- siswanya, para dosen menjadi tidak bisa menyesuaikan gaya mengajarnya dengan keinginan para mahasiswanya. Di sinilah pentingnya dosen piawai dalam teknik presentasi. Karena para dosen adalah presenternya, maka para mahasiswa ada- lah para audiensnya. Hal terpenting yang harus diketahui oleh seorang presenter adalah mengenal audiensnya. Jadi, seorang dosen harus „mengenal‟ para mahasiswanya. Karena latar belakang para mahasiswa yang bermacam-macam itulah, maka pa- ra dosen juga dituntut untuk bisa bersikap proporsional. Dia harus hadir untuk semua mahasiswanya, baik yang pandai maupun yang tidak. Dia harus bisa menyampaikan materi perkuliahan agar dimengerti oleh semua mahasiswanya. Hal-hal dasar untuk menjadi seorang pre- senter yang memukau para audiens ada- lah mengetahui struktur presentasi, cara membuka dan menutup presentasi, baha- sa tubuh, sampai cara membuat slide yang baik, yang bisa menarik perhatian para audiens. Umumnya dosen sudah cukup nyaman dengan cara saya mengajar. Apalagi saya sudah lebih dari 30 tahun menjadi dosen. Ternyata, masih ada cara yang lebih tepat untuk menyampaikan materi perkuliahan. Ada juga dosen kalau masuk ke kelas, langsung memberikan materi perkuliahan. Ternyata hal itu bisa membuat maha- siswa bingung, karena bisa jadi mereka belum connect dengan materi yang saya sampaikan. Jadi, dosen harus tahu bah- wa ada cara yang tepat untuk membuka perkuliahan, agar mahasiswa tertarik un- tuk menyimak apa yang dosen sampaikan sampai selesai. Para dosen harus belajar untuk menjadi seorang presenter yang baik. Apalagi, banyak para dosen yang sudah sering tampil sebagai narasumber pada seminar -seminar ilmiah yang diadakan, baik oleh pihak kampus maupun dari luar. Hal ter- sebut merupakan motivasi untuk menjadi seorang pembicara yang baik saat men- jadi pembicara dalam seminar, agar para audiens yang hadir bisa mengerti apa yang dia sampaikan. Selama ini, memang masih sangat sedikit para dosen yang menyadari pentingnya kemampuan berkomunikasi dalam mengajar. Banyak di antara mereka yang merasa bahwa dirinya memiliki ilmu yang cukup untuk diberikan kepada para maha- siswanya. Padahal, tanpa adanya ke- mampuan komunikasi yang memadai, akan sulit bagi seseorang yang sangat cerdas sekalipun, untuk memberikan ilmunya. Jika sebuah materi tidak disam- paikan dengan cara yang tepat, maka mungkin hal itu tidak bisa diterima dengan baik oleh para mahasiswa. Menjadi dosen yang baik artinya juga ha- rus menjadi seorang presenter yang baik. Agar menjadi dosen yang baik, harus mengetahui teknik presentasi yang baik. Dengan begitu, dosen bisa menyam- paikan materi perkuliahan dengan baik. Para mahasiswa Anda akan tertarik untuk mendengarkan kuliah Anda, dari mulai sampai selesai.
  • 3. 3. Menghibur pendengar Prensenter dituntut untuk melakukan pembicaraan yang sifatnya menghibur tetapi relevan dan profesional sehingga para penonton televisi dapat menikmati acara tersebut. Presenter ditugaskan untuk berbicara dan menyelipkan kata- kata yang dapat menghibur para tamu yang hadir pada perayaan tersebut. Sedikit berbeda dengan presentasi yang dilakukan di dalam kelas, seorang pre- senter tidak harus menggunakan kata- kata yang bersifat menghibur aka tetapi bisa cukup dengan kata-kata yang komunikatif. Untuk lebih menghibur pe- nonton agar tidak mudah jenuh, maka jika presentasi dilengkapi dengan media gambar maka suasananya akan lebih tertolong 4. Memotivasi dan menginspirasi pendengar untuk melakukan suatu tindakan Demi tercapainya suatu tujuan pem- belajaran, seorang dosen dituntut untuk mengarahkan dan membimbing peserta didiknya agar dapat belajar secara maksimal dan tidak lupa untuk memper- hatikan kualitas belajarnya. Selain diberi arahan dan bimbingan, seorang dosen juga dapat melakukan motivasi agar para peserta didiknya dapat belajar dengan semangat yang tinggi. Kegiatan memotivasi tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan suatu forum. Fo- rum tersebut terdiri dari para peserta didik yang bertindak sebagai pen- dengar, sedangkan yang bertindak se- bagai pembicara yaitu pihak dosen atau mahasiswa maupun sekelompok maha- siswa yang sudah diberi arahan oleh dosen. 5. Menyampaikan pesan Tujuan presentasi yaitu menyampaikan pesan. Hal ini dilakukan karena proses pembelajaran bukan sekedar transfer ilmu pengetahua dari seorang dosen atau sekelompok mahasiswa kepada warga kelas, akan tetapi juga sarana untuk menyampaikan pesan moral. Dosen atau mahasiswa yang melakukan presentasi dibantu dengan alat bantu peraga ataupun media untuk memudahkan penyampaian pesan. 6. Membuat suatu ide atau gagasan Presentasi yang dilakukan hanya ber- tujuan untuk memunculkan suatu ide/ gagasan dari para peserta pendengar. Tipe tujuan ini biasanya diterapkan pa- da materi pelajaran yang memerlukan pemecahan atau solusi dari orang lain. Forum yang dilakukan sering dikenal dengan istilah diskusi. 7. Menyentuh emosi pendengar Dalam hal ini pembicara atau presenter bertugas untuk melakukan pembic- araannya yang dapat menyentuh perasaaan/emosi seseorang. Sebagai contoh pembicara melakukan presenta- si kepada para pendengar mengenai bencana alam dan lain-lain. Presentasi yang dilakukan pembicara membuat pendengar merasa tersentuh untuk membantu para korban bencana dengan cara menyumbangkan sebagian hartanya. 8. Memperkenalkan diri Presentasi juga dapat ditujukan hanya sekedar untuk memperkenalkan jati diri bagi yang melakukan presentasi, baik secara individual maupun kelompok. B.STRATEGI PRESENTASI MEMUKAU Ada empat strategi presentasi yang akan membuat audiens an- da terpesona, cobalah ingat kata berikut CONNECT FOUR. Jika Anda berhasil menghubungkan empat hal berikut ini, maka akan tercipta komunikasi yang efektif antara Anda sebagai presenter d e n g a n a u d i e n s y a n g mendengarkannya. Sebaliknya jika Anda gagal menghub- ungkannya, maka komunikasi yang hendak dibangun akan ga- gal. Strategi Pertama: Fun Kebanyakan presentasi sangat serius. Ini disebabkan topik yang dibahas mungkin sangat berat. Misalnya strategi perusahaan, pertumbuhan penjualan, atau hal- hal berat lainnya yang membuat kening berkerut. Walaupun demikian, Anda tetap bisa menyelipkan kegembiraan dalam presentasi Anda. Ini bisa dilakukan dengan senyuman, se- mangat, dan jika relevan sedikit humor akan mencairkan suasana. Inilah strategi presentasi pertama. Ketika semua orang senang, mereka lebih siap mencerna infor- masi dengan lebih baik. Bahkan jika materi yang disampaikan relatif berat. Karena itu, masukkan unsur fun dalam presentasi Anda. Tersenyumlah. Tampil dengan bersahabat dan bersemangat. Audiens akan terpengaruh dengan energi positif yang Anda bawa. Strategi Kedua: Organize Sebuah presentasi yang baik akan terorganisir dengan baik pula. Terorganisir mulai dari struktur yang jelas dan alur yang mudah dipahami. Inilah strategi presentasi kedua.
  • 4. Prinsip ini dilakukan dengan men- gulang elemen-elemen tertentu dalam slide presentasi Anda se- hingga audiens dengan mudah mengetahui dan memahami bah- wa kumpulan slide tersebut bagi- an dari presentasi yang sama dan saling terkait. Presentasi yang terorganisir mem- buat audiens mudah memahami dan pada akhirnya mengambil keputusan. Sementara presentasi yang berantakan membuat audi- ens bingung sehingga tidak mengambil tindakan apapun setelah Anda selesai presentasi. Strategi Ketiga: Utilize Utilize di sini bermakna benar- benar manfaatkan presentasi An- da untuk menyampaikan sebuah ide dengan benar. Inilah strategi presentasi ketiga. Satu slide satu ide. Jangan terjebak dengan menumpuk bullet point demi bullet point dalam slide Anda. Ini hanya akan membuat audiens bosan dan sangat sulit untuk bisa meya- kinkan mereka. Adapun yang harus Anda lakukan adalah memikirkan apa yang men- jadi ide utama dari slide yang hen- dak Anda komunikasikan. Sedapat mungkin ciptakan slide yang se- derhana, kontras, dan visual. Strategi Keempat: Rehearse Ingat, setelah Anda membuat kumpulan slide presentasi, itu bukan berarti tugas sudah selesai. Boleh jadi slide Anda luar biasa. Akan tetapi, presentasi yang ber- hasil baru akan terjadi ketika Anda bisa menyampaikannya secara memukau di hadapan audiens. Itulah empat strategi presentasi yang perlu Anda lakukan. Ingat sekali lagi CONNET-FOUR: Hub- ungkan empat hal berikut: 1. Fun – Ciptakan unsur keg- embiraan dalam presentasi Anda 2. Organize – Pastikan slide dan komunikasi verbal Anda mem- iliki struktur yang baik 3. Utilize – Manfaatkan Power- Point atau Keynote untuk membuat slide yang seder- hana, kontras dan visual 4. Rehearse – Latih dan ulangi presentasi Anda untuk men- capai kesempurnaan Terapkan keempat strategi terse- but dan presentasi Anda akan tampil beda dari sebelumnya. C.CARA PRESENTASI YANG EFEKTIF Efektifnya sebuah presentasi sangat ditentukan oleh kemam- puan si presenter untuk menyampaikannya kepada pa- ra audiens. Tentu saja, setiap presenter memiliki gayanya masing-masing, yang bisa mempengaruhi caranya menyampaikan presentasi. Selain itu, tema presentasi juga bisa menjadi hal yang harus diperhatikan. Cara penyam- paian presentasi yang tidak sesuai dengan tema presentasi bisa mempengaruhi efektif atau tidaknya presentasi tersebut. Ada 10 cara menyampaikan presentasi, agar presentasi menjadi efektif. Kesepuluh cara ini tidak memandang bagaima- na cara berbicara Anda di de- pan umum atau tema apa yang dibawakan. Lakukan cara-cara ini, maka presentasi Anda akan menjadi lebih efektif: 1. Tunjukkan passion Anda Saat menyampaikan presenta- si, tunjukkan passion Anda kepada para audiens. Tunjuk- kan bahwa Anda bersemangat dan antusias membawakan tema presentasi tersebut. Me- mang, Anda harus membuat materi presentasi yang menarik. Tapi, jika Anda ragu- ragu ketika menyampaikannya, maka itu bisa membuat Anda kelihatan tidak kompeten. Atau, Anda membuat materi yang bagus, tapi Anda terlihat ogah- ogahan saat menyampaikann- ya. Maka audiens juga akan menjadi ogah-ogahan untuk mendengarkan Anda.
  • 5. Passion bisa ditunjukkan dengan rasa percaya diri. Saat Anda mera- sa percaya diri menyampaikan presentasi, maka hal itu akan san- gat berpengaruh kepada audiens. Rasa percaya diri akan membuat Anda lebih bersemangat. Audiens j u g a a k a n b e r se m a n g a t mendengarkan Anda. 2. Mulailah Dengan Pembukaan Presentasi yang Memukau Kesan pertama akan sangat menentukan. Itulah yang selama ini sering kita dengar. Saat presentasi, kesan pertama itu akan ditunjukkan ketika Anda membuka presentasi tersebut. Dua sampai tiga menit pertama presentasi akan sangat menentukan, apakah audiens akan antusias mendengarkannya sampai selesai atau tidak. Kalau audiens mau mendengarkan dengan se- mangat, ditambah melakukan tinda- kan yang diharapkan, maka berarti presentasi tersebut efektif. 3. Sampaikan Dengan Singkat dan Lugas Anda tentu malas jika harus mendengarkan orang yang ber- bicara dengan bertele-tele. Demikian juga para audiens. Kalau presenternya bertele-tele saat menyampaikan presentasi, maka mereka akan bosan. Presentasipun tidak akan efektif. Maka, sampaikan saja poin-poin yang paling penting dari tema presentasi yang Anda bawakan. Fokuslah pada pem- bukaan dan penutupan presentasi, karena bagian itulah yang paling akan diingat oleh para audiens. Singkat atau tidaknya presentasi bukan hanya dilihat dari lama atau tidaknya Anda berbicara, tapi juga dari materi pendukung presentasi yang Anda sajikan. Usahakan agar Anda tidak membuat slide yang isinya membosankan dan malah membuat audiens bingung dan sa- lah fokus. Sama seperti penyam- paian presentasi, slide presentasi juga harus dibuat sesimpel mung- kin agar menarik dan dapat dipa- hami oleh para audiens. 4. Bersikap Rileks Saat menyampaikan presentasi, sebaiknya Anda tidak hanya berdiri diam di atas panggung atau mim- bar. Anda bisa sambil berjalan-jalan di atas panggung, bahkan sesekali mendekat kepada audiens. Dengan begitu, maka Anda tidak membuat batas antara Anda sebagai present- er dengan para audiens. Para audi- ens akan merasa lebih dekat dengan Anda. Kalau audiens mera- sa dekat dengan si presenter, maka mereka akan lebih mem- percayainya. 5. Menggunakan Teknologi Agar presentasi menjadi se- makin menarik dan memukau, maka Anda bisa menggunakan bantuan teknologi. Misalnya, Anda bisa menggunakan handled remote. Dengan begitu, An- da bisa bebas bergerak ke sana ke mari, sambil tetap bisa menunjukkan poin-poin penting yang ada di dalam slide presentasi Anda. Atau, Anda bisa memasukkan potongan animasi atau video yang berhubungan dengan tema presentasi Anda ke da- lam slide presentasi. Dengan cara itu, audiens akan se- makin tertarik dan tidak bo- san dengan presentasi An- da. 6. Kuasai Peralatan Anda Saat presentasi, Anda menggunakan alat bantu seperti proyektor, laptop, atau handled remote. Walau Anda mungkin dibantu oleh seorang asisten untuk men- goperasikan peralatan terse- but, tapi Anda juga harus menguasainya. Hal itu diper- lukan agar Anda tidak panik atau gugup ketika tiba-tiba terjadi masalah terhadap peralatan-peralatan yang Anda gunakan. Saat ada kesalahan teknis, Anda bisa tetap tenang karena tahu apa yang harus dilakukan. Perasaan tenang ini akan membuat Anda semakin percaya diri saat mem- bawakan presentasi.
  • 6. 7. Lakukan Kontak Mata Kontak mata sangat penting untuk menjalin hubungan yang lebih intens dengan audiens. Saat presentasi dil- akukan di depan jumlah audiens yang sedikit, proses kontak mata ini akan lebih mudah dilakukan. Tapi, jangan khawatir jika Anda harus menyam- paikan presentasi di depan puluhan, bahkan ratusan audiens. Kontak mata tetap dapat dilakukan. Anda tinggal mengarahkan tatapan Anda pada para audiens yang dianggap dapat me- wakili sudut-sudut tempat mereka duduk. Arahkan pandangan mata ke semua arah di mana para audiens duduk mendengarkan Anda secara berganti- an. Dengan demikian, para audiens akan merasa bahwa Anda memper- hatikan mereka. Merekapun akan memperhatikan Anda. Jangan lupa juga untuk tersenyum ketika Anda melakukan kontak mata dengan para audiens. 8. Kenali Audiens Ini sangat penting. Anda akan dapat membuat materi presentasi yang tepat jika Anda mengenal siapa saja yang akan menjadi audiens Anda. Anda juga akan mengetahui bagaimana cara yang pas untuk menyampaikann- ya. Mengenal audiens ini bisa dil- akukan dengan melihat latar belakang mereka, seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, atau pekerjaan mereka. Materi dan gaya penyam- paian presentasi Anda kepada para mahasiswa tentu akan berbeda presentasi di hadapan para manajer. 9. Perhatikan Penampilan Penampilan Anda sebagai presenter adalah wujud dari sikap penghargaan Anda kepada para audiens. Jika Anda berpenampilan rapi, maka audiens akan merasa dihargai oleh Anda. Dengan menghargai audiens, maka Anda berarti menghargai diri sendiri. Selain itu, penampilan Anda yang sesuai dengan presentasi yang Anda bawakan juga akan meningkatkan ra- sa percaya diri sebagai seorang pre- senter. 10. Bersikap Profesional Sikap profesional ini bisa Anda tunjuk- kan dengan datang sebelum waktu yang telah ditetapkan. Jadi Anda bisa mempersiapkan diri dulu sebelum tampil. Presentasipun dapat dimulai sesuai dengan waktu yang telah diten- tukan. Selain itu, sikap profesional juga dapat ditunjukkan ketika ada au- diens yang mengajukan pertanyaan. Jawablah pertanyaan tersebut dengan baik dan benar. Kalau Anda membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa memberikan jawaban yang memuaskan, maka katakan kepada audiens yang bertanya itu bahwa Anda tidak bisa menjawab per- tanyaannya sekarang. Katakan bahwa Anda akan menjawab pertanyaannya via email dan jangan menunggu terlalu lama untuk mengirimkan jawabannya. D.TEKNIK MENYAM- PAIKAN PRESENTASI YANG MENARIK Menampilkan presentasi yang menarik dan memukau, mutlak dilakukan oleh seorang presenter. Ada be- berapa teknik menyam- paikan presentasi yang menarik yang akan membuat audiens Anda terpukau dengan penampilan Anda. 1. Teknik Bercerita Cerita adalah salah satu teknik presentasi yang selalu menarik dalam presentasi. Kebanyakan orang suka dengan cerita dan ini sulit ditolak oleh audiens. Ter- lebih, jika cerita dikemas dengan baik, dan natural saat disampaikan. Dengan cerita Anda tidak hanya mempengaruhi pikiran audi- ens tapi juga membangun hubungan emosional yang baik dengan audiens. B a g a i m a n a c a r a menggunakan cerita dalam presentasi? Gunakan cerita yang sesuai dengan topik yang Anda sampaikan. Ceritakan pengalaman pribadi Anda atau pengala- man orang lain yang inspirat- if, mengharukan atau pun yang lucu. Berceritalah dengan penuh antusias dan penghayatan. Cara Story Telling Atau Bercerita Yang Baik Dalam Presentasi.
  • 7. 2. Teknik Humor Beberapa presentasi terbaik dan ter- jelek mengandalkan humor. Perbe- daannya terletak pada kapan dan bagaimana Anda menggunakannya. Humor yang disampaikan secara te- pat akan membuat audiens benar- benar terhibur dengan presentasi An- da. Terlebih, jika humor disampaikan natural. Artinya Anda sebagai presenter benar-benar mampu menunjukkan humor yang tidak dibuat-buat. Kalau- pun memang humor itu sudah men- jadi bagian dari persiapan Anda. An- da harus benar-benar sudah melati- hnya, sehingga Anda mampu menyampaikannya senatural mung- kin. Tapi perlu Anda ingat, jangan pernah memaksakan diri menggunakan hu- mor, kalau Anda sendiri tidak memiliki selera humor. Karena menggunakan humor dalam presentasi membutuh- kan keterampilan khusus yang tidak s e m u a p r e s e n t e r m a m p u melakukannya. 3. Teknik Pengulangan Untuk meyakinkan audiens tentang pernyataan penting yang Anda sam- paikan, Anda bisa menggunakan teknik pengulangan (anaphora). Anaphora adalah istilah Yunani yang digunakan untuk menggambarkan pengulangan dari kata atau frase yang sama pada awal klausa atau kalimat berurutan. Teknik presentasi Anaphora biasanya digunakan pada presentasi atau pida- to yang inspirasional atau motivasion- al. Tujuannya adalah untuk mengajak audiens dan mempengaruhi emosi audiens supaya menindaklanjuti apa yang disampaikan oleh presenter. 4. Teknik The Rule Of Three The Rule Of Three adalah salah satu teknik presentasi kelas dunia yang sudah banyak digunakan oleh pakar- pakar presentasi dari zaman-zaman. Teknik ini akan memudahkan Anda untuk mengekspresikan konsep lebih lengkap, menekankan poin presenta- si Anda, dan memudahkan audiens mengingat apa yang Anda sam- paikan. 5. Teknik Vocal Suara adalah kekuatan utama seorang presenter. Menarik dan tid- aknya sebuah presentasi salah satunya juga akan sangat ditentukan dari teknik vocal ini. Karena itu jika Anda ingin bisa tampil menarik maka gunakan teknik vocal ini Anda dengan baik. Bicaralah dengan suara yang jelas, tidak bergumama, gunakan nada atau suara yang dapat mereflesikan pesan yang akan Anda sampaikan. Lakukan varisasi pada volume suara, kecepatan berbicara maupun kedalam suara yang Anda sampaikan. 6. Teknik Body Lenguage Charles Bonar Sirait dalam bukunya The Power Of Public Speaking menjelas- kan ada dua manfaat menggunakan bahasa tubuh yaitu untuk mem- perkuat kata-kata dan se- bagai cerminan perasaan. Jadi apa yang Anda sam- paikan, bagaimana perasaan Anda dapat dengan mudah terlihat oleh audiens jika didukung dengan bahasa tubuh yang senada. 7. Jadi diri sendiri Anda tidak perlu menjadi Steve Jobs, Al Gore, Obama, Soekarno, Anis Baswedan atau siapa saja yang Anda kagumi. Kena- pa begitu? Karena Anda tidak akan pernah menjadi mereka. Cara terbaik men- jadi presenter yang menarik dan memukau adalah dengan menjadi diri sendiri. Anda harus me- mahami betul diri Anda. Dengan begitu Anda akan mampu menggunakan teknik sesuai dengan ke- mampuan Anda. Buat orang mengenal Anda sebagai diri Anda, bukan sebagai orang lain. Dan percayalah audiens lebih suka Anda menjadi diri sendiri.
  • 8. Dalam kegiatan pembelajaran khususnya penyajian materi kuliah kata “presentasi” bukan- lah hal yang tabu lagi. Dosen ataupun mahasiswa pasti tahu dan pernah melakukan presentasi, terlepas baik atau tidak kualitas presentasinya. Presentasi bukanlah sesuatu pekerjaan yang mudah. Ban- yak kendala atau masalah yang bisa terjadi pada saat presentasi, yang ujungnya menentukan kualitas dari presentasi tersebut. Walaupun dari kendala-kendala tersebut banyak yang kembali kepada individunya sendiri. Demikianlah teknik menyampaikan presentasi yang menarik yang bisa Anda terapkan dalam presentasi pembelajaran Anda. Tapi perlu Anda catat, tidak ada satu pun teknik yang baik, jika Anda tidak melakukan persiapan dengan baik. Untuk itu siapkan presentasi Anda sebaik mungkin dan terapkan teknik-teknik tersebut sesuai dengan tujuan presentasi Anda. TEKNIK PRESENTASI DALAM PROSES PEMBELAJARA Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Presentasi http://iceinspirasi.blogspot.com/2009/12/tujuan-presentasi.html https://www.presentasi.net/10-cara-presentasi-efektif/ https://www.presentasi.net/strategi-presentasi/ https://www.ronapresentasi.com/teknik-menyampaikan-presentasi-yang- menarik-dan-memukau/