Presentasi merupakan kegiatan berbicara di hadapan banyak orang dengan tujuan menyampaikan informasi. Tujuan presentasi dalam pembelajaran antara lain memberikan informasi, meyakinkan peserta, menyampaikan pesan, dan penilaian. Agar presentasi efektif, perlu memahami strategi seperti membuat suasana menyenangkan, menyusun materi secara terstruktur, dan mempraktekkan presentasi sebelumnya.
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
TEKNIK PRESENTASI
1. PENGERTIAN
Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin. Berbeda
dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan acara politik,
presentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis atau promosi. Presentasi ber-
dasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti menyajikan atau mengemukakan.
Atau secara jelasnya presentasi bisa diartikan menyajikan atau mengemukakan
informasi kepada orang lain dengan tujuan bermacam-macam seperti, memberi
tahu, mempengaruhi ataupun mengajak (persuasif). Namun demikian pada saat ini
presentasi juga dilakukan dalam proses pembelajaran, baik yang dilakukan oleh
dosen maupun mahasiswa.
Tujuan dari presentasi dalam proses pembelajaran bermacam-macam, misalnya
untuk memberi informasi, untuk meyakinkan peserta, menyampaikan pesan dan
bahkan untuk melakukan penilaian. Agar bisa pandai berpresentasi, orang sering
kali belajar pada para pakar presentasi. Juga, ada banyak pembicara terkenal yang
sering kali diamati oleh orang-orang yang ingin pandai berbicara di hadapan
umum.
Keahlian berbicara di hadapan hadirin merupakan hal yang sangat penting bagi
siapa pun yang ingin maju. Banyak presiden, manajer, wiraniaga, dan pengajar
yang menjadi sukses dan terkenal lewat keahlian berpresentasi.
TOPIK
Pengertian Presentasi
Tujuan Presentasi
Strategi Presentasi Memukau
Cara Presentasi Efektif
Teknik Menyampaikan Presen-
tasi yang Menarik
Menjadi dosen memang tak
ubahnya menjadi seorang pemateri
atau presenter. Tugas dosen adalah
menyampaikan materi pelajaran,
sama seperti seorang presenter
menyampaikan materi presenta-
sinya.
Sama seperti seorang pemateri atau
presenter, ada pemateri atau pre-
senter yang bisa tampil memukau.
Tapi, ada juga presenter yang mem-
bosankan. Untuk itulah, sebagai
seorang dosen, penting bagi Anda
untuk mempelajari teknik presentasi
menarik. Jadi, Anda bisa tampil lay-
aknya seorang presenter yang
piawai menyajikan materi di depan
para mahasiswa Anda di depan ke-
las.
Dengan mengetahui teknik menyam-
paikan presentasi yang menarik per-
hatian audience, Anda akan menge-
tahui cara-cara yang lebih tepat un-
tuk mengajar. Mengajar dengan cara
yang tepat akan membuat materi
pelajaran yang Anda sampaikan
lebih dimengerti oleh para maha-
siswa. Jika mereka bisa mengerti
dengan apa yang Anda sampaikan,
maka terpenuhilah salah satu tujuan
Anda mengajar.
TEKNIK PRESENTASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Y u s r i n A h m a d T o s e p u
2. A. TUJUAN PRESENTASI
1. Menyampaikan informasi
Banyak pendidik dan peserta
didik yang melakukan presentasi
hanya bertujuan menyampaikan
informasi saja. Informasi/pesan
yang disampaikan bisa bersifat
biasa, penting atau bahkan ra-
hasia. Melalui informasi maka
diharapkan tujuan dari proses
pembelajaran dapat tercapai.
Oleh karena itu, baik secara indi-
vidu maupun mewakili ke-
lompoknya harus memiliki keahl-
ian sesuai dengan tujuan
presentasi. Dalam proses pem-
belajaran, informasi dari seorang
presentasi sangat penting bagi
warga kelas.
2. Meyakinkan pendengar
Presentasi yang dilakukan berisi-
kan informasi-informasi, data-
data dan bukti-bukti yang
disusun secara logis sehingga
informasi yang disampaikan
dapat membuat seseorang atau
kelompok orang merasa yakin.
Semula yang asalnya memiliki
unsur ketidakjelasan dan ketid-
akpastian sehingga ketika diada-
kan presentasi oleh pembicara,
seseorang/kelompok orang ter-
sebut menjadi yakin atas infor-
masi yang diberikan. Misal ketika
seorang dosen atau sekelompok
mahasiswa melakukan presenta-
si kelompok, maka mahasiswa
yang lain menjadi lebih yakin
dengan materi yag sedang di-
pelajari.
Hal inilah yang dianggap penting untuk
diketahui bagi para dosen dalam kegiatan
belajar mengajar untuk lebih memperbaiki
cara mengajar. Salah satu kendala yang
dihadapi oleh para dosen dalam kegiatan
mengajar adalah sikap para mahasiswa.
Tidak semua mahasiswa datang ke ruang
kuliah dengan semangat untuk mencari
ilmu. Ada yang datang dengan ogah-
ogahan, datang terlambat, ngantuk dalam
kelas, sampai asyik sendiri ketika dosen
sedang memberikan materi. Sementara
itu, tanggapan para dosen atas kelakuan
para mahasiswa itu juga beragam. Ada
yang merasa prihatin, melakukan intro-
speksi diri, sampai dengan tidak
melakukan apa-apa karena mereka terbi-
asa dengan cara mengajar mereka.
Tapi, bagaimanapun juga, tujuan
mengajar harus terpenuhi. Semua maha-
siswa, tanpa kecuali, harus mampu
menerima materi kuliah dan menjawab
persoalan yang berhubungan dengan
materi perkuliahan yang disampaikan.
Banyak diantara dosen tidak „mengenal‟
para mahasiswanya. Mungkin mereka
mengenal namanya, tapi tidak mengerti
apa yang diinginkan oleh para mahasiswa
itu. Dengan kurang mengenal para maha-
siswanya, para dosen menjadi tidak bisa
menyesuaikan gaya mengajarnya dengan
keinginan para mahasiswanya. Di sinilah
pentingnya dosen piawai dalam teknik
presentasi. Karena para dosen adalah
presenternya, maka para mahasiswa ada-
lah para audiensnya. Hal terpenting yang
harus diketahui oleh seorang presenter
adalah mengenal audiensnya. Jadi,
seorang dosen harus „mengenal‟ para
mahasiswanya.
Karena latar belakang para mahasiswa
yang bermacam-macam itulah, maka pa-
ra dosen juga dituntut untuk bisa bersikap
proporsional. Dia harus hadir untuk
semua mahasiswanya, baik yang pandai
maupun yang tidak. Dia harus bisa
menyampaikan materi perkuliahan agar
dimengerti oleh semua mahasiswanya.
Hal-hal dasar untuk menjadi seorang pre-
senter yang memukau para audiens ada-
lah mengetahui struktur presentasi, cara
membuka dan menutup presentasi, baha-
sa tubuh, sampai cara membuat slide
yang baik, yang bisa menarik perhatian
para audiens.
Umumnya dosen sudah cukup nyaman
dengan cara saya mengajar. Apalagi saya
sudah lebih dari 30 tahun menjadi dosen.
Ternyata, masih ada cara yang lebih tepat
untuk menyampaikan materi perkuliahan.
Ada juga dosen kalau masuk ke kelas,
langsung memberikan materi perkuliahan.
Ternyata hal itu bisa membuat maha-
siswa bingung, karena bisa jadi mereka
belum connect dengan materi yang saya
sampaikan. Jadi, dosen harus tahu bah-
wa ada cara yang tepat untuk membuka
perkuliahan, agar mahasiswa tertarik un-
tuk menyimak apa yang dosen sampaikan
sampai selesai.
Para dosen harus belajar untuk menjadi
seorang presenter yang baik. Apalagi,
banyak para dosen yang sudah sering
tampil sebagai narasumber pada seminar
-seminar ilmiah yang diadakan, baik oleh
pihak kampus maupun dari luar. Hal ter-
sebut merupakan motivasi untuk menjadi
seorang pembicara yang baik saat men-
jadi pembicara dalam seminar, agar para
audiens yang hadir bisa mengerti apa
yang dia sampaikan.
Selama ini, memang masih sangat sedikit
para dosen yang menyadari pentingnya
kemampuan berkomunikasi dalam
mengajar. Banyak di antara mereka yang
merasa bahwa dirinya memiliki ilmu yang
cukup untuk diberikan kepada para maha-
siswanya. Padahal, tanpa adanya ke-
mampuan komunikasi yang memadai,
akan sulit bagi seseorang yang sangat
cerdas sekalipun, untuk memberikan
ilmunya. Jika sebuah materi tidak disam-
paikan dengan cara yang tepat, maka
mungkin hal itu tidak bisa diterima dengan
baik oleh para mahasiswa.
Menjadi dosen yang baik artinya juga ha-
rus menjadi seorang presenter yang baik.
Agar menjadi dosen yang baik, harus
mengetahui teknik presentasi yang baik.
Dengan begitu, dosen bisa menyam-
paikan materi perkuliahan dengan baik.
Para mahasiswa Anda akan tertarik untuk
mendengarkan kuliah Anda, dari mulai
sampai selesai.
3. 3. Menghibur pendengar
Prensenter dituntut untuk melakukan
pembicaraan yang sifatnya menghibur
tetapi relevan dan profesional sehingga
para penonton televisi dapat menikmati
acara tersebut. Presenter ditugaskan
untuk berbicara dan menyelipkan kata-
kata yang dapat menghibur para tamu
yang hadir pada perayaan tersebut.
Sedikit berbeda dengan presentasi yang
dilakukan di dalam kelas, seorang pre-
senter tidak harus menggunakan kata-
kata yang bersifat menghibur aka tetapi
bisa cukup dengan kata-kata yang
komunikatif. Untuk lebih menghibur pe-
nonton agar tidak mudah jenuh, maka
jika presentasi dilengkapi dengan media
gambar maka suasananya akan lebih
tertolong
4. Memotivasi dan menginspirasi
pendengar untuk melakukan suatu
tindakan
Demi tercapainya suatu tujuan pem-
belajaran, seorang dosen dituntut untuk
mengarahkan dan membimbing peserta
didiknya agar dapat belajar secara
maksimal dan tidak lupa untuk memper-
hatikan kualitas belajarnya. Selain diberi
arahan dan bimbingan, seorang dosen
juga dapat melakukan motivasi agar
para peserta didiknya dapat belajar
dengan semangat yang tinggi. Kegiatan
memotivasi tersebut dapat dilakukan
dengan mengadakan suatu forum. Fo-
rum tersebut terdiri dari para peserta
didik yang bertindak sebagai pen-
dengar, sedangkan yang bertindak se-
bagai pembicara yaitu pihak dosen atau
mahasiswa maupun sekelompok maha-
siswa yang sudah diberi arahan oleh
dosen.
5. Menyampaikan pesan
Tujuan presentasi yaitu menyampaikan
pesan. Hal ini dilakukan karena proses
pembelajaran bukan sekedar transfer
ilmu pengetahua dari seorang dosen
atau sekelompok mahasiswa kepada
warga kelas, akan tetapi juga sarana
untuk menyampaikan pesan moral.
Dosen atau mahasiswa yang
melakukan presentasi dibantu dengan
alat bantu peraga ataupun media untuk
memudahkan penyampaian pesan.
6. Membuat suatu ide atau gagasan
Presentasi yang dilakukan hanya ber-
tujuan untuk memunculkan suatu ide/
gagasan dari para peserta pendengar.
Tipe tujuan ini biasanya diterapkan pa-
da materi pelajaran yang memerlukan
pemecahan atau solusi dari orang lain.
Forum yang dilakukan sering dikenal
dengan istilah diskusi.
7. Menyentuh emosi pendengar
Dalam hal ini pembicara atau presenter
bertugas untuk melakukan pembic-
araannya yang dapat menyentuh
perasaaan/emosi seseorang. Sebagai
contoh pembicara melakukan presenta-
si kepada para pendengar mengenai
bencana alam dan lain-lain. Presentasi
yang dilakukan pembicara membuat
pendengar merasa tersentuh untuk
membantu para korban bencana
dengan cara menyumbangkan sebagian
hartanya.
8. Memperkenalkan diri
Presentasi juga dapat ditujukan hanya
sekedar untuk memperkenalkan jati diri
bagi yang melakukan presentasi, baik
secara individual maupun kelompok.
B.STRATEGI PRESENTASI
MEMUKAU
Ada empat strategi presentasi
yang akan membuat audiens an-
da terpesona, cobalah ingat kata
berikut CONNECT FOUR. Jika
Anda berhasil menghubungkan
empat hal berikut ini, maka akan
tercipta komunikasi yang efektif
antara Anda sebagai presenter
d e n g a n a u d i e n s y a n g
mendengarkannya. Sebaliknya
jika Anda gagal menghub-
ungkannya, maka komunikasi
yang hendak dibangun akan ga-
gal.
Strategi Pertama: Fun
Kebanyakan presentasi sangat
serius. Ini disebabkan topik yang
dibahas mungkin sangat berat.
Misalnya strategi perusahaan,
pertumbuhan penjualan, atau hal-
hal berat lainnya yang membuat
kening berkerut.
Walaupun demikian, Anda tetap
bisa menyelipkan kegembiraan
dalam presentasi Anda. Ini bisa
dilakukan dengan senyuman, se-
mangat, dan jika relevan sedikit
humor akan mencairkan suasana.
Inilah strategi presentasi pertama.
Ketika semua orang senang,
mereka lebih siap mencerna infor-
masi dengan lebih baik. Bahkan
jika materi yang disampaikan
relatif berat. Karena itu, masukkan
unsur fun dalam presentasi Anda.
Tersenyumlah. Tampil dengan
bersahabat dan bersemangat.
Audiens akan terpengaruh
dengan energi positif yang Anda
bawa.
Strategi Kedua: Organize
Sebuah presentasi yang baik
akan terorganisir dengan baik
pula. Terorganisir mulai dari
struktur yang jelas dan alur yang
mudah dipahami. Inilah strategi
presentasi kedua.
4. Prinsip ini dilakukan dengan men-
gulang elemen-elemen tertentu
dalam slide presentasi Anda se-
hingga audiens dengan mudah
mengetahui dan memahami bah-
wa kumpulan slide tersebut bagi-
an dari presentasi yang sama dan
saling terkait.
Presentasi yang terorganisir mem-
buat audiens mudah memahami
dan pada akhirnya mengambil
keputusan. Sementara presentasi
yang berantakan membuat audi-
ens bingung sehingga tidak
mengambil tindakan apapun
setelah Anda selesai presentasi.
Strategi Ketiga: Utilize
Utilize di sini bermakna benar-
benar manfaatkan presentasi An-
da untuk menyampaikan sebuah
ide dengan benar. Inilah strategi
presentasi ketiga. Satu slide satu
ide. Jangan terjebak dengan
menumpuk bullet point demi bullet
point dalam slide Anda. Ini hanya
akan membuat audiens bosan dan
sangat sulit untuk bisa meya-
kinkan mereka.
Adapun yang harus Anda lakukan
adalah memikirkan apa yang men-
jadi ide utama dari slide yang hen-
dak Anda komunikasikan. Sedapat
mungkin ciptakan slide yang se-
derhana, kontras, dan visual.
Strategi Keempat: Rehearse
Ingat, setelah Anda membuat
kumpulan slide presentasi, itu
bukan berarti tugas sudah selesai.
Boleh jadi slide Anda luar biasa.
Akan tetapi, presentasi yang ber-
hasil baru akan terjadi ketika Anda
bisa menyampaikannya secara
memukau di hadapan audiens.
Itulah empat strategi presentasi
yang perlu Anda lakukan. Ingat
sekali lagi CONNET-FOUR: Hub-
ungkan empat hal berikut:
1. Fun – Ciptakan unsur keg-
embiraan dalam presentasi
Anda
2. Organize – Pastikan slide dan
komunikasi verbal Anda mem-
iliki struktur yang baik
3. Utilize – Manfaatkan Power-
Point atau Keynote untuk
membuat slide yang seder-
hana, kontras dan visual
4. Rehearse – Latih dan ulangi
presentasi Anda untuk men-
capai kesempurnaan
Terapkan keempat strategi terse-
but dan presentasi Anda akan
tampil beda dari sebelumnya.
C.CARA PRESENTASI YANG
EFEKTIF
Efektifnya sebuah presentasi
sangat ditentukan oleh kemam-
puan si presenter untuk
menyampaikannya kepada pa-
ra audiens. Tentu saja, setiap
presenter memiliki gayanya
masing-masing, yang bisa
mempengaruhi caranya
menyampaikan presentasi.
Selain itu, tema presentasi juga
bisa menjadi hal yang harus
diperhatikan. Cara penyam-
paian presentasi yang tidak
sesuai dengan tema presentasi
bisa mempengaruhi efektif atau
tidaknya presentasi tersebut.
Ada 10 cara menyampaikan
presentasi, agar presentasi
menjadi efektif. Kesepuluh cara
ini tidak memandang bagaima-
na cara berbicara Anda di de-
pan umum atau tema apa yang
dibawakan. Lakukan cara-cara
ini, maka presentasi Anda akan
menjadi lebih efektif:
1. Tunjukkan passion Anda
Saat menyampaikan presenta-
si, tunjukkan passion Anda
kepada para audiens. Tunjuk-
kan bahwa Anda bersemangat
dan antusias membawakan
tema presentasi tersebut. Me-
mang, Anda harus membuat
materi presentasi yang
menarik. Tapi, jika Anda ragu-
ragu ketika menyampaikannya,
maka itu bisa membuat Anda
kelihatan tidak kompeten. Atau,
Anda membuat materi yang
bagus, tapi Anda terlihat ogah-
ogahan saat menyampaikann-
ya. Maka audiens juga akan
menjadi ogah-ogahan untuk
mendengarkan Anda.
5. Passion bisa ditunjukkan dengan
rasa percaya diri. Saat Anda mera-
sa percaya diri menyampaikan
presentasi, maka hal itu akan san-
gat berpengaruh kepada audiens.
Rasa percaya diri akan membuat
Anda lebih bersemangat. Audiens
j u g a a k a n b e r se m a n g a t
mendengarkan Anda.
2. Mulailah Dengan Pembukaan
Presentasi yang Memukau
Kesan pertama akan sangat
menentukan. Itulah yang selama ini
sering kita dengar. Saat presentasi,
kesan pertama itu akan ditunjukkan
ketika Anda membuka presentasi
tersebut. Dua sampai tiga menit
pertama presentasi akan sangat
menentukan, apakah audiens akan
antusias mendengarkannya sampai
selesai atau tidak. Kalau audiens
mau mendengarkan dengan se-
mangat, ditambah melakukan tinda-
kan yang diharapkan, maka berarti
presentasi tersebut efektif.
3. Sampaikan Dengan Singkat
dan Lugas
Anda tentu malas jika harus
mendengarkan orang yang ber-
bicara dengan bertele-tele.
Demikian juga para audiens. Kalau
presenternya bertele-tele saat
menyampaikan presentasi, maka
mereka akan bosan. Presentasipun
tidak akan efektif. Maka, sampaikan
saja poin-poin yang paling penting
dari tema presentasi yang Anda
bawakan. Fokuslah pada pem-
bukaan dan penutupan presentasi,
karena bagian itulah yang paling
akan diingat oleh para audiens.
Singkat atau tidaknya presentasi
bukan hanya dilihat dari lama atau
tidaknya Anda berbicara, tapi juga
dari materi pendukung presentasi
yang Anda sajikan. Usahakan agar
Anda tidak membuat slide yang
isinya membosankan dan malah
membuat audiens bingung dan sa-
lah fokus. Sama seperti penyam-
paian presentasi, slide presentasi
juga harus dibuat sesimpel mung-
kin agar menarik dan dapat dipa-
hami oleh para audiens.
4. Bersikap Rileks
Saat menyampaikan presentasi,
sebaiknya Anda tidak hanya berdiri
diam di atas panggung atau mim-
bar. Anda bisa sambil berjalan-jalan
di atas panggung, bahkan sesekali
mendekat kepada audiens. Dengan
begitu, maka Anda tidak membuat
batas antara Anda sebagai present-
er dengan para audiens. Para audi-
ens akan merasa lebih dekat
dengan Anda. Kalau audiens mera-
sa dekat dengan si presenter, maka
mereka akan lebih mem-
percayainya.
5. Menggunakan Teknologi
Agar presentasi menjadi se-
makin menarik dan
memukau, maka Anda bisa
menggunakan bantuan
teknologi. Misalnya, Anda
bisa menggunakan handled
remote. Dengan begitu, An-
da bisa bebas bergerak ke
sana ke mari, sambil tetap
bisa menunjukkan poin-poin
penting yang ada di dalam
slide presentasi Anda. Atau,
Anda bisa memasukkan
potongan animasi atau video
yang berhubungan dengan
tema presentasi Anda ke da-
lam slide presentasi. Dengan
cara itu, audiens akan se-
makin tertarik dan tidak bo-
san dengan presentasi An-
da.
6. Kuasai Peralatan Anda
Saat presentasi, Anda
menggunakan alat bantu
seperti proyektor, laptop,
atau handled remote. Walau
Anda mungkin dibantu oleh
seorang asisten untuk men-
goperasikan peralatan terse-
but, tapi Anda juga harus
menguasainya. Hal itu diper-
lukan agar Anda tidak panik
atau gugup ketika tiba-tiba
terjadi masalah terhadap
peralatan-peralatan yang
Anda gunakan. Saat ada
kesalahan teknis, Anda bisa
tetap tenang karena tahu
apa yang harus dilakukan.
Perasaan tenang ini akan
membuat Anda semakin
percaya diri saat mem-
bawakan presentasi.
6. 7. Lakukan Kontak Mata
Kontak mata sangat penting untuk
menjalin hubungan yang lebih intens
dengan audiens. Saat presentasi dil-
akukan di depan jumlah audiens yang
sedikit, proses kontak mata ini akan
lebih mudah dilakukan. Tapi, jangan
khawatir jika Anda harus menyam-
paikan presentasi di depan puluhan,
bahkan ratusan audiens. Kontak mata
tetap dapat dilakukan. Anda tinggal
mengarahkan tatapan Anda pada para
audiens yang dianggap dapat me-
wakili sudut-sudut tempat mereka
duduk.
Arahkan pandangan mata ke semua
arah di mana para audiens duduk
mendengarkan Anda secara berganti-
an. Dengan demikian, para audiens
akan merasa bahwa Anda memper-
hatikan mereka. Merekapun akan
memperhatikan Anda. Jangan lupa
juga untuk tersenyum ketika Anda
melakukan kontak mata dengan para
audiens.
8. Kenali Audiens
Ini sangat penting. Anda akan dapat
membuat materi presentasi yang tepat
jika Anda mengenal siapa saja yang
akan menjadi audiens Anda. Anda
juga akan mengetahui bagaimana
cara yang pas untuk menyampaikann-
ya. Mengenal audiens ini bisa dil-
akukan dengan melihat latar belakang
mereka, seperti umur, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, atau pekerjaan
mereka. Materi dan gaya penyam-
paian presentasi Anda kepada para
mahasiswa tentu akan berbeda
presentasi di hadapan para manajer.
9. Perhatikan Penampilan
Penampilan Anda sebagai presenter
adalah wujud dari sikap penghargaan
Anda kepada para audiens. Jika Anda
berpenampilan rapi, maka audiens
akan merasa dihargai oleh Anda.
Dengan menghargai audiens, maka
Anda berarti menghargai diri sendiri.
Selain itu, penampilan Anda yang
sesuai dengan presentasi yang Anda
bawakan juga akan meningkatkan ra-
sa percaya diri sebagai seorang pre-
senter.
10. Bersikap Profesional
Sikap profesional ini bisa Anda tunjuk-
kan dengan datang sebelum waktu
yang telah ditetapkan. Jadi Anda bisa
mempersiapkan diri dulu sebelum
tampil. Presentasipun dapat dimulai
sesuai dengan waktu yang telah diten-
tukan. Selain itu, sikap profesional
juga dapat ditunjukkan ketika ada au-
diens yang mengajukan pertanyaan.
Jawablah pertanyaan tersebut dengan
baik dan benar.
Kalau Anda membutuhkan waktu lebih
lama untuk bisa memberikan jawaban
yang memuaskan, maka katakan
kepada audiens yang bertanya itu
bahwa Anda tidak bisa menjawab per-
tanyaannya sekarang. Katakan bahwa
Anda akan menjawab pertanyaannya
via email dan jangan menunggu terlalu
lama untuk mengirimkan jawabannya.
D.TEKNIK MENYAM-
PAIKAN PRESENTASI
YANG MENARIK
Menampilkan presentasi
yang menarik dan memukau,
mutlak dilakukan oleh
seorang presenter. Ada be-
berapa teknik menyam-
paikan presentasi yang
menarik yang akan membuat
audiens Anda terpukau
dengan penampilan Anda.
1. Teknik Bercerita
Cerita adalah salah satu
teknik presentasi yang selalu
menarik dalam presentasi.
Kebanyakan orang suka
dengan cerita dan ini sulit
ditolak oleh audiens. Ter-
lebih, jika cerita dikemas
dengan baik, dan natural
saat disampaikan. Dengan
cerita Anda tidak hanya
mempengaruhi pikiran audi-
ens tapi juga membangun
hubungan emosional yang
baik dengan audiens.
B a g a i m a n a c a r a
menggunakan cerita dalam
presentasi? Gunakan cerita
yang sesuai dengan topik
yang Anda sampaikan.
Ceritakan pengalaman
pribadi Anda atau pengala-
man orang lain yang inspirat-
if, mengharukan atau pun
yang lucu. Berceritalah
dengan penuh antusias dan
penghayatan. Cara Story
Telling Atau Bercerita Yang
Baik Dalam Presentasi.
7. 2. Teknik Humor
Beberapa presentasi terbaik dan ter-
jelek mengandalkan humor. Perbe-
daannya terletak pada kapan dan
bagaimana Anda menggunakannya.
Humor yang disampaikan secara te-
pat akan membuat audiens benar-
benar terhibur dengan presentasi An-
da. Terlebih, jika humor disampaikan
natural.
Artinya Anda sebagai presenter
benar-benar mampu menunjukkan
humor yang tidak dibuat-buat. Kalau-
pun memang humor itu sudah men-
jadi bagian dari persiapan Anda. An-
da harus benar-benar sudah melati-
hnya, sehingga Anda mampu
menyampaikannya senatural mung-
kin.
Tapi perlu Anda ingat, jangan pernah
memaksakan diri menggunakan hu-
mor, kalau Anda sendiri tidak memiliki
selera humor. Karena menggunakan
humor dalam presentasi membutuh-
kan keterampilan khusus yang tidak
s e m u a p r e s e n t e r m a m p u
melakukannya.
3. Teknik Pengulangan
Untuk meyakinkan audiens tentang
pernyataan penting yang Anda sam-
paikan, Anda bisa menggunakan
teknik pengulangan (anaphora).
Anaphora adalah istilah Yunani yang
digunakan untuk menggambarkan
pengulangan dari kata atau frase
yang sama pada awal klausa atau
kalimat berurutan.
Teknik presentasi Anaphora biasanya
digunakan pada presentasi atau pida-
to yang inspirasional atau motivasion-
al. Tujuannya adalah untuk mengajak
audiens dan mempengaruhi emosi
audiens supaya menindaklanjuti apa
yang disampaikan oleh presenter.
4. Teknik The Rule Of Three
The Rule Of Three adalah salah satu
teknik presentasi kelas dunia yang
sudah banyak digunakan oleh pakar-
pakar presentasi dari zaman-zaman.
Teknik ini akan memudahkan Anda
untuk mengekspresikan konsep lebih
lengkap, menekankan poin presenta-
si Anda, dan memudahkan audiens
mengingat apa yang Anda sam-
paikan.
5. Teknik Vocal
Suara adalah kekuatan utama
seorang presenter. Menarik dan tid-
aknya sebuah presentasi salah
satunya juga akan sangat ditentukan
dari teknik vocal ini. Karena itu jika
Anda ingin bisa tampil menarik maka
gunakan teknik vocal ini Anda
dengan baik. Bicaralah dengan suara
yang jelas, tidak bergumama,
gunakan nada atau suara yang dapat
mereflesikan pesan yang akan Anda
sampaikan. Lakukan varisasi pada
volume suara, kecepatan berbicara
maupun kedalam suara yang Anda
sampaikan.
6. Teknik Body Lenguage
Charles Bonar Sirait dalam
bukunya The Power Of
Public Speaking menjelas-
kan ada dua manfaat
menggunakan bahasa
tubuh yaitu untuk mem-
perkuat kata-kata dan se-
bagai cerminan perasaan.
Jadi apa yang Anda sam-
paikan, bagaimana
perasaan Anda dapat
dengan mudah terlihat oleh
audiens jika didukung
dengan bahasa tubuh yang
senada.
7. Jadi diri sendiri
Anda tidak perlu menjadi
Steve Jobs, Al Gore,
Obama, Soekarno, Anis
Baswedan atau siapa saja
yang Anda kagumi. Kena-
pa begitu? Karena Anda
tidak akan pernah menjadi
mereka. Cara terbaik men-
jadi presenter yang
menarik dan memukau
adalah dengan menjadi diri
sendiri. Anda harus me-
mahami betul diri Anda.
Dengan begitu Anda akan
mampu menggunakan
teknik sesuai dengan ke-
mampuan Anda.
Buat orang mengenal Anda
sebagai diri Anda, bukan
sebagai orang lain. Dan
percayalah audiens lebih
suka Anda menjadi diri
sendiri.
8. Dalam kegiatan pembelajaran
khususnya penyajian materi
kuliah kata “presentasi” bukan-
lah hal yang tabu lagi. Dosen
ataupun mahasiswa pasti tahu
dan pernah melakukan
presentasi, terlepas baik atau
tidak kualitas presentasinya.
Presentasi bukanlah sesuatu
pekerjaan yang mudah. Ban-
yak kendala atau masalah
yang bisa terjadi pada saat
presentasi, yang ujungnya
menentukan kualitas dari
presentasi tersebut. Walaupun
dari kendala-kendala tersebut
banyak yang kembali kepada
individunya sendiri.
Demikianlah teknik menyampaikan presentasi
yang menarik yang bisa Anda terapkan dalam
presentasi pembelajaran Anda. Tapi perlu Anda
catat, tidak ada satu pun teknik yang baik, jika
Anda tidak melakukan persiapan dengan baik.
Untuk itu siapkan presentasi Anda sebaik
mungkin dan terapkan teknik-teknik tersebut
sesuai dengan tujuan presentasi Anda.
TEKNIK PRESENTASI DALAM PROSES PEMBELAJARA
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Presentasi
http://iceinspirasi.blogspot.com/2009/12/tujuan-presentasi.html
https://www.presentasi.net/10-cara-presentasi-efektif/
https://www.presentasi.net/strategi-presentasi/
https://www.ronapresentasi.com/teknik-menyampaikan-presentasi-yang-
menarik-dan-memukau/