Eheyeh asyer Eheyeh yang berarti "Aku akan ada, yang Aku akan ada" harus diterjemahkan secara gramatikal sebagai "Aku akan hadir dan berbuat". Hal ini menunjukkan bahwa Allah adalah Yang kekal yang terus berkarya, berkuasa dan berdaulat. Nama Allah "Aku adalah Aku" mengandung janji kehadiran dan kasih-Nya yang setia kepada umat-Nya.
2. Pengertian kata Eheyeh:
• Kata " אהיה-' EHEYEH" adalah
kata kerja dalam bentuk Qal
Imperfect dari kata " היה-
HAYAH“
• Secara gramatikal merupakan
sebuah rangkuman dari kata:
berada, menjadi dan bekerja.
3. Dalam bahasa Ibrani, suatu
tindakan hanya dikenal
dengan dua cara:
Yang ada hanyalah 'perfect'
(selesai) dan 'imperfect'
(belum/tidak selesai,
belum/tidak rampung).
4. • Jadi, Eheyeh asyer Eheyeh
harusnya diterjemahkan:
“Aku akan ada, yang Aku
akan ada.”
• Atau pengertian bebasnya:
“Aku akan hadir dan
berbuat”
5. Kata Hayah dalam Qal Perfek, (kata kerja aktif
sederhana), atau dikenal dengan pâ'al
menurut kata ganti orang:
hâyïtï, aku (dulu) ada
hâyite, engkau (dulu) ada, feminin
hâyita, engkau (dulu) ada,
maskulin
hâyetâh, dia (dulu) ada, feminin
hâyâh, dia (dulu) ada, maskulin
6. Kata Hayah dalam Qal Imperfek, (kata
kerja aktif sederhana), atau dikenal
dengan pâ'al menurut kata ganti orang:
'eheyeh, aku akan ada
tiheyehi, engkau akan ada
(feminin)
tiheyeh, engkau akan ada
(maskulin)
tihyeh, dia akan ada (feminin)
yihyeh dia akan ada (maskulin)
7. MAKNA PERNYATAAN TUHAN: AKU
ADALAH AKU:
• Dia adalah Allah yang kekal (Yang telah
Ada, Yang Ada, dan Yang akan terus Ada)
– Dia terus berkarya
• Dia Allah yang berkuasa dan berdaulat -
melalui sebutan Aku adalah Aku, Allah
menyatakan diri sebagai Pemegang
kekuasaan tertinggi
8. Aplikasi nama itu bagi kita:
• Tuhan sendiri memberikan diri
nama "Aku adalah Aku" (ehyeh
asyer ehyeh dari sinilah
muncul kata Ibr. _Yahweh_),
sebuah frase Ibrani yang
menunjuk tindakan. “Aku ingin
dikenal sebagai Allah yang
hadir dan aktif”
9. • Dalam nama Yahweh terkandung
janji bahwa kehadiran dari Allah
sendiri ada bersama umat-Nya hari
lepas hari – Kel. 3:12; Kej. 2:4 Nama
itu mengungkapkan kasih dan
perhatian-Nya yang setia, bersama
kerinduan untuk menebus umat-Nya
dan hidup dalam persekutuan dengan
mereka. Hal ini selaras dengan janji
mendasar dari perjanjian, "Aku akan
menjadi Allahmu"