SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 13
Baixar para ler offline
Metamorfosis Kupu-kupu

Pertama-tama, kupu-kupu akan bertelur. Telur
tersebut akan menetas menjadi Larva (ulat), ulat
tersebut akan berubah bentuknya menjadi panjang.
Ulat tersebut nantinya akan menempel pada pohon
dan daun-daunan sehingga menjadi kepompong.
Setelah beberapa lama, dari kepompong tersebut akan
keluar seekor kupu-kupu yang masih muda. Kemudian
tidak berapa lama menjadi kupu-kupu dewasa.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Metamorfosis
Dari sekian banyak hewan yang ada di dunia ini, ada beberapa hewan yang hidupnya harus melewati
beberapa tahapan berbeda sebelum menjadi dewasa. Tahapan tersebut bisa terlihat dari perubahan
bentuk tubuh hewan. Tahapan-tahapan ini disebut juga dengan "Metamorfosis". Hewan yang
mengalami metamorfosis cukup banyak, di antaranya adalah Katak, Kupu-kupu dan serangga. Sebelum
mengetahui tahapan metamorfosis pada katak, kupu-kupu dan serangga. sebaiknya kita mengetahui
terlebih dahulu jenis-jenis metamorfosis. Apa saja jenis metamorfosis dan proses metamorfosis pada
hewan.
Jenis-jenis metamorfosis
1. Metamorfosis tidak sempurna
Metamorfosis tidak sempurna umumnya terjadi pada hewan jenis serangga seperti capung, belalang,
jangkrik dan lainnya. Mengapa dikatakan tidak sempurna. Jawabannya adalah karena hewan tersebut
hanya melewati 2 tahapan, yaitu dari telur menjadi nimfa kemudian menjadi hewan dewasa.
2. Metamorfosis sempurna
Metamorfosis sempurna kebalikan dari metamorfosis sempurna. Contoh proses metamorfosis
sempurna terjadi pada katak dan kupu-kupu. Seperti terlihat pada gambar di bawah.


Metamorfosis Katak
Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10
hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2 hari, Berudu
mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan
tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian
membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya
menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna,
katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa.
( Anonim: 2004 )
KEAJAIBAN METAMORFOSIS
Katak awalnya dilahirkan di air, hidup di sini untuk beberapa saat, dan kemudian muncul di darat setelah
menjalani proses yang dikenal dengan "metamorfosis". Sejumlah orang beranggapan bahwa metamor-
fosis adalah bukti evolusi, padahal keduanya tidak ada kaitannya satu sama lain. Satu-satunya
mekanisme perkembangan yang dikemuka-kan oleh evolusi adalah mutasi. Metamorfosis tidak muncul
akibat peristiwa kebetulan sebagaimana mutasi. Sebaliknya, perubahan ini diha-silkan oleh kode genetik
dalam katak. Dengan kata lain, fakta telah membuk- tikan bahwa ketika seekor katak lahir, ia akan
memiliki tubuh yang memungkinkannya hidup di darat.
Klaim para evolusionis tentang perpindahan dari air ke darat mengatakan bahwa ikan, dengan kode
genetik yang secara khusus dirancang untuk kehidupan di air, berubah menjadi makhluk darat sebagai
hasil dari mutasi acak dan kebetulan. Namun, dengan alasan ini, sesungguhnya metamorfosis malah
meruntuhkan teori evolusi daripada mendukungnya. Sebab kesalahan terkecil dalam proses
metamorfosis berarti kematian atau cacat bagi organisme tersebut. Sangatlah penting bagi
metamorfosis untuk berlangsung secara sempurna. Adalah mustahil jika proses serumit ini, yang tidak
memberi peluang bagi kesalahan, untuk terjadi melalui mutasi acak dan kebetulan sebagaimana
pernyataan evolusi. Pada kenyataannya, metamorfosis adalah sebuah keajaiban yang mengungkapkan
kesempurnaan dalam penciptaan.
( Anonim: 2001 )

(Anonim: 2008)



BAB III
CARA KERJA

Pada pengamatan proses metamorfosis Katak ini, tahapan cara kerja yang dilakukan adalah:
Larva Katak ( kecebong/ berudu) yang bartu menetas diambil, dan diletakkan dalam media tempat hidup
baru, seperti Botol, Ember atau Baskom. Hydrilla disediakan sebagai nutrisi Larva.
Larva ditempati pada medium suhu normal sesuai kondisi asalnya.
Pada hari berikutnya, dihitung sebagai hari I penelitian. Perkembangan Larva difoto, tahap metamorfosis
yang terjadi diamati serta perkembangan dan perubahan terjadi.
Setiap perubahan dicatat. Termasuk tahapan metamorfosis ( larva atau imago)
Tahap cara kerja ke-3 diulangi setiap hari hingga mencapai metamorfosis akhir dan perkembangan
difoto.
Tiap-tiap tahapan metamorfosis ditandai pada Perkembangan lanjut Embrio Katak.
Perkembangan lanjut Embrio Katak dijelaskan dan perubahan yang dsetai pada Metamorfosis katak.




http://bhimashraf.blogspot.com/2009/04/oleh-bhima-wibawa-
santoso-nim-a1c407003_27.html
Metamorfosis Katak & Kupu-kupu

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Metamorfosis adalah suatu proses biologi di mana hewan secara fisik mengalami perkembangan
biologis setelah dilahirkan atau menetas. Proses ini melibatkan perubahan bentuk atau struktur
melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel (Mysience, 2008). Metamorfosis biasanya terjadi
pada fase berbeda-beda, dimulai dari larva atau nimfa, kadang-kadang melewati fase pupa, dan
berakhir sebagai spesies dewasa. Ada dua macam metamorfosis utama pada serangga,
hemimetabolisme dan holometabolisme.
Fase spesies yang belum dewasa pada metamorfosis biasanya disebut larva. Tapi pada
metamorfosis kompleks pada kebanyakan spesies serangga, hanya fase pertama yang disebut
larva dan terkadang memiliki nama yang berbeda.
Pada hemimetabolisme, perkembangan larva berlangsung pada fase pertumbuhan berulang dan
ekdisis (pergantian kulit), fase ini disebut instar. Hemimetabolisme juga dikenal dengan
metamorfosis tidak sempurna.
Pada holometabolisme, larva sangat berbeda dengan dewasanya. Serangga yang melakukan
holometabolisme melalui fase larva, kemudian memasuki fase tidak aktif yang disebut pupa, atau
chrysalis, dan akhirnya menjadi dewasa.
Holometabolisme juga dikenal dengan metamorfosis sempurna. Sementara di dalam pupa,
serangga akan mengeluarkan cairan pencernaan, untuk menghancurkan tubuh larva, menyisakan
sebagian sel saja. Sebagian sel itu kemudian akan tumbuh menjadi dewasa menggunakan nutrisi
dari hancuran tubuh larva. Proses kematian sel disebut histolisis, dan pertumbuhan sel lagi
disebut histogenesis.
Lama serangga menghabiskan waktunya pada fase dewasa atau pada fase remajanya tergantung
pada spesies serangga itu. Misalnya mayfly yang hanya hidup pada fase dewasa hanya satu hari,
dan cicada, yang fase remajanya hidup di bawah tanah selama 13 hingga 17 tahun. Kedua spesies
ini melakukan metamorfosis tidak sempurna.




1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini antara lain :
- Bagaimanakah mekanisme metamorfosis pada katak ?
- Bagaimanakah mekanisme metamorfosis pada kupu-kupu?
- Hormon-hormon apa saja yang berperan dalam metamorfosis katak dan kupu-kupu?
1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini yaitu mengetahui mekanisme metamorfosis pada katak dan
kupu-kupu, serta mengetahui hormon-hormon apa saja yang berperan dalam metamorfosis katak
dan kupu-kupu.
1.4 Manfaat
Manfaat aplikatif yang bisa diambil dari penyusunan makalah ini yaitu dapat digunakan sebagai
salah satu usaha dalam peningkatan ekonomi masyarakat misalnya pada industri kain sutra, pada
industri ini digunakan bahan baku berupa kepompong dari ulat sutra, sehingga dengan
mengetahui fase-fase metamorphosis terutama pada kupu-kupu maka dapat diperoleh kain sutra
dengan kualitas yang baik karena diambil pada fase yang tepat.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian metamorfosis
Metamorfosis adalah suatu proses biologi di mana hewan secara fisik mengalami perkembangan
biologis setelah dilahirkan atau menetas, melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui
pertumbuhan sel dan differensiasi sel. Metamorphosis berasal dari bahasa Yunani yaitu Greek =
meta (diantara, sekitar, setelah), morphe` ( bentuk), osis (bagian dari), jadi metamorphosis
merupakan perubahan bentuk selama perkembangan post-embrionik. Hewan yang mengalami
metamorfosis cukup banyak, di antaranya adalah katak, kupu-kupu dan serangga.
2.2 Jenis - jenis Metamorphosis
Jenis-jenis metamorphosis adalah sebagai berikut :
1. Metamorphosis tidak sempurna merupakan metamorphosis yang melewati 2 tahapan yaitu dari
telur menjadi nimfa kemudian menjadi hewan dewasa. Biasanya metamorfosis ini terjadi pada
serangga seperti capung, belalang, jangkrik dan lainnya.Berikut adalah proses metamorfosis
tidak sempurna :
Gambar 2.1. Metamorfosis tidak sempurna pada capung (E-smart, 2008).


2. Metamorphosis sempurna merupakan metamorphosis yang melewati tahapan-tahapan mulai
dari telur-larva-pupa-imago (dewasa). Contoh metamorphosis sempurna terjadi pada katak dan
kupu-kupu. Berikut adalah proses metamorfosis sempurna :




Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah
10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2 hari,
Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang
berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk
kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai
berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan
anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa. Selain pada
katak, metamorphosis sempurna juga terjadi pada kupu-kupu.
Pertama-tama, kupu-kupu akan bertelur. Telur tersebut akan menetas menjadi Larva (ulat), ulat
tersebut akan berubah bentuknya menjadi panjang. Ulat tersebut nantinya akan menempel pada
pohon dan daun-daunan sehingga menjadi kepompong. Setelah beberapa lama, dari kepompong
tersebut akan keluar seekor kupu-kupu yang masih muda. Kemudian tidak berapa lama menjadi
kupu-kupu dewasa.


BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Metamorfosis Katak
Pada metamorfosis amphibi banyak sekali mengalami perubahan baik secara morfologi maupun
fisiologi.
a. Proses Morfologi
Pada amphibi, metamorfosis umumnya digabungkan dengan perubahan persiapan yang mana
dari organisme aquatik untuk menjadi organisme daratan. Pada urodela (salamander), perubahan
ini meliputi berkurangnya ekor dan rusaknya insang bagian dalam dan berubahnya struktur kulit.
Pada anura, perubahan metamorfosis berlangsung secara dramatis dan kebanyakan organ-
organnya telah termodifikasi. Perubaan ini meliputi hilangnya gigi dan insang internal pada anak
katak, seperti hilangnya ekor, kemudian akan terjadi proses pembentukan seperti berkembangnya
anggota tubuh dan morfogenesis kelenjar dermoid. Perubahan lokomosi terjadi dari pergerakan
ekor menjadi terbentuknya lengan depan dan lengan belakang. Gigi yang digunakan untuk
mencabik tanaman hilang dan digantikan dengan perubahan bentuk baru dari mulut dan
rahangnya, otot dari lidah juga berkembang, insang mengalami degenerasi, paru-paru membesar,
otot dan tulang rawan berkembang untuk memompa udara masuk dan keluar pada paru-paru.
Mata dan telinga berdiferensiasi. Telinga bangian tengah berkembang dan membran timfani
terletak pada bagian telinga luar.
b. Proses Biokimia
Penambahan secara nyata pada perubahan morfologi, yang terpenting adalah terjadinya
transformasi biokimia selama metamorfosis. Pada berudu, fotopigmen ratina yang utama adalah
porphyropsin. Selama metamorfosis, pigmen ini merubah karakterisik fotopigmen dari darat dan
vertebrata perairan. Pengikatan hemoglobin (Hb) dengan O2 juga mengalami perubahan. Enzim
yang terdapat pada hati juga mengalami perubahan, hal ini disebabkan adanya perubahan habitat.
Kecebong bersifat ammonotelik yaitu mensekresikan amonia, sedangkan katak dewasa bersifat
ureotelic yaitu mensekresikan urea. Selama metamorfosis, hati mensintesis enzim untuk siklus
urea agar dapat membentuk atau menghasilkan urea dari CO2 dan amonia.


c. Perubahan spesifik
organ tubuh yang berbeda juga akan merespon beda pada stimulasi hormon. Stimulus yang sama
menyebabkan beberapa jaringan degenerasi dan menyebabkan diferensiasi dan perkembangan
yang berbeda. Respon hormon thyroid lebih spesifik pada bagian-bagian tubuh tertentu. Pada
ekor, T3 menyebabkan kematian dari sel-sel epidermal. Meskipun terjadi kematian dari sel-sel
epidermal pada ekor, kepala dan epidermis tubuh tetap melanjutkan fungsinya.
3.2 Hormon yang berperan dalam metamorfosis katak
Metamorfosis ini dikontrol hormon thyroid. Perubahan metamorfosis dari perkembangan katak
dengan mensekresikan hormon thyroxin (T4) dan triiodothronine (T3) dari thyroid selama
metamorfosis. Peranan hormon T3 lebih penting, hal ini disebabkan perubahan metamorfosis
pada thyroidectomized berudu memiliki konsentrasi yang lebih rendah bila dibandingkan dengan
hormon T4.
Koordinasi dari perubahan perkembangan dan respon molekul hormon thyroid. Salah satu
masalah utama dari metamorfosis adalah koordinasi saat perkembangan. Pada dasarnya, ekor
tidak mengalami degenerasi sampai terbentuk dan berkembangnya organ-organ lokomosi.
Seperti berkembangnya kaki dan tangan untuk pergerakan dan insang tidak akan mengalami
perubahan fungsi sampai berkembang otot paru-paru. Hal ini menunjukkan bahwa koordinasi
metamorfosis yang berbeda pada jaringan dan organ akan memberikan respon yang berbeda pada
hormon. Untuk menjamin sistem kerja ini, 2 organ yang sensitif terhadap thyroksin yaitu thyroid
dan kelenjar pituitary, akan meregulasi produksi hormon thyroid. Hormon thyroid berfungsi
untuk membentuk hubungan timbal balik dengan kelenjar pituitary yang menyebabkan interior
pituitary menginduksi thyroid untuk menghasilkan T3 dan T4 lebih banyak. Selain itu, hormon
thyroid juga berfungsi untuk transkripsi dan mengaktivasi transkripsi pada beberapa gen. Seperti
transkripsi gen untuk albumin, globin dewasa, keratin kulit dewasa diaktivasi oleh hormon
thyroid. Respon T3 adalah aktivasi transkripsi gen reseptor hormon thyroid (TR). TR berikatan
dengan sisi yang spesifik pada kromatin sebelum hormon thyroid dibentuk. Ketika T3 dan T4
masuk kedalam sel, dan berikatan dengan ikatan reseptor kromatin, hormon reseptor kompleks
dirubah dari aktivator transkripsi. Belum diketahui mekanisme dari hormon thyroid dengan
respon yang berbeda pada jaringan yang berbeda (proliferasi, diferensiasi, kematian sel).
Pembentukan anggota tubuh tidak tergantung hormon thyroid, hal ini terjadi pada pembelahan
holoblastic dimana gastrulasi diawali pada posisi subequatorial, pembentukan neural dibagian
permukaan dan kuncup anggota tubuh juga terbentuk dibagian permukaan. Pembentukan
anggota tubuh tidak tergantung pada hormon thyroid.

3.3 Metamorfosis Kupu - kupu
Metamorfosis pada insekta sering kali diikuti dengan pengerusakan pada jaringan-jaringan pada
fase larva digantikan dengan jaringan-jaringan dari sel-sel yang baru yang telah berdiferensiasi.
Insekta tumbuh dengan cara molting yaitu pertumbuhan kutikula baru dengan meningkatkan
ukuran tubuh. Ada tiga jenis pertumbuhan pada insecta:
1. Ametabola, yaitu tahapan yang tidak melalui tahap larva, contoknya pada ngengat dan kutu
loncat.
2. Hemimetabola, yaitu metamorfosis yang melalui tahapan pro-nimpha yang terjadi persis
setelah penetasan. Setelah itu, insekta mengalami tahap nimpha. Pada metamorfosis
hemimetabola, sayap rudimen, organ genitalia, dan struktur ciri-ciri perkembangan lainnya sudah
terbentuk tapi belum sempurna. Namun, organ-organ ini tumbuh dengan sempurna pada akhir
molting. Contohnya dapat ditemui pada belalang dan kutu busuk.
3. Holometabola, yaitu metamorfosis yang dimulai dengan tahapn larva setelah penetasan. Larva
yang mengalami molting akan tumbuh dan berukuran besar. Tahapan diantara larva yang
mengalami molting dinamakan instar. Setelah tahap instar tahapan yang terakhir terbentuk pupa.
Selama pembentukan pupa, terjadi proses pembentukan struktur hewan dewasa.
3.4 Hormon yang berpengaruh pada metamorfosis kupu - kupu
Molting dan metamorfosis dikontrol oleh beberapa hormon efektor diantaranya yaitu:
a) Juvennile hormon, disekresikan oleh corpora allata. Sel sekretori corpora allataaktif selama
larva molting. Selama hormon juvennil terbentuk hidroksi ekdison menstimulasi molting dan
menghasilkan larva instar yang baru.hormon juvennil juga berungsi untuk mencegah perubahan
induksi ekdison pada ekspresi gen yang penting saat terjadi metamorfosis
b) 20-hidroxyecdysone, berfungsi untuk menginisiasi dan mengkordinir atau mengatur tiap
tahapan molting dan meregulasi perubahan ekspresi gen yang terjadi selama metamorfosis
melalui proses ekdisis.
c) Prothoracicotropic (PTIH), proses molting diinisiasi di otak, dimana sel neurosekretori
menghasilkan hormon Prothoracicotropic (PTIH) yang merespon neural, hormonal, atau sinyal
lingkungan. PTIH adalah hormon peptida yang menstimulasi ekdison dari kelenjar prothoracic.



BAB IV
KESIMPULAN
Metamorphosis pada katak dan kupu-kupu merupakan metamorphosis sempurna dimana
metamorphosisnya melewati tahapan-tahapan mulai dari telur-larva-pupa-imago (dewasa).
Hormon yang berpengaruh pada metamorfosis katak adalah hormon thyroid dengan
mensekresikan hormon thyroxin (T4) dan triiodothronine (T3) dari thyroid selama metamorfosis.
Hormon yang berpengaruh pada metamorfosis kupu ± kupu antara lain Juvennile hormon, 20-
hidroxyecdysone, dan prothoracicotropic (PTIH).

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com
/_FwFxDxiYuLg/SToKxRKPwUI/AAAAAAAAAE4/mfnukGH3A38/s40
0/kupu_metamorph.gif&imgrefurl=http://gilarz.blogspot.com/2008
/12/bab-i-pendahuluan-
1.html&h=230&w=250&sz=19&tbnid=PTgeb83WaCqHqM:&tbnh=10
2&tbnw=111&prev=/images%3Fq%3Dmetamorfosis%2Bkatak&hl=
id&usg=__GCi8a3ArbrzKpSiP0_vtnVtgaj8=&ei=y-
8dS8TGLNGGkAX3g7XkCg&sa=X&oi=image_result&resnum=5&ct=i
mage&ved=0CBQQ9QEwBA

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan termasuk manusia dapat dibedakan menjadi dua fase
utama, yaitu pertumbuhan dan perkembangan embrionik serta pertumbuhan dan perkembangan pasca
embrionik.

Pertumbuhan dan Perkembangan Embrionik Pertumbuhan dan perkembangan embrionik adalah
pertumbuhan dan perkembangan selama masa embrio.

Pertumbuhan dan perkembangan masa embrio melalui suatu tahap tertentu yang sistematik dan
teratur.

Pertumbuhan dan perkembangan embrionik diawali dengan pertemuan sel telur (ovum) dengan sperma
sehingga menghasilkan sebuah sel yang disebut zigot. Zigot selanjutnya mengalami masa pertumbuhan
dan perkembangan melalui tahap-tahap yaitu pembelahan zigot, gastrulasi, dan
organogenesis.
Pembelahan zigot. Zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua sel,
dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel, dst.

Pembelahan zigot menjadi sel-sel anak disebut cleavage. Pembelahan sel tersebut berlangsung cepat
dan akan menghsilkan selsel anak yang tetap terkumpul menjadi satu kesatuan yang menyerupai buah
anggur yang disebut morula. Dalam pertumbuhan selanjutnya morula akan menjadi blastula
yang memiliki suatu rongga. Proses pembentukan morula menjadi blastula disebut blastulasi.

Gastrulasi. Dalam pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, blastula akan menjadi gastrula, proses
pembentukan gastrula disebut gastrulasi. Pada bentuk gastrula ini, embrio telah terbentuk menjadi tiga
lapisan embrionik, yaitu lapisan bagian luar (ektoderm), lapisan bagian tengah
(mesoderm), dan lapisan bagian dalam (endoderm). Dalam perkembangan berikutnya lapisan embrionik
akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan menghasilkan berbagai organ tubuh.

Organogenesis . organogenesis merupakan proses pembentukan alat-alat tubuh atau organ seperti otak,
jantung, paru-paru, ginjal, hati, dsb. Organ-organ tersebut merupakan perkembangan lebih lanjut dari
ketiga lapisan embrionik yang terbentuk saat gastrulasi.

Ektoderm mengalami diferensiasi menjadi kulit, rambut, sistem saraf, dan alat-alat indra.

Mesoderm mengalami diferensiasi menjadi otot, rangka, alat reproduksi (seperti testis dan ovarium),
alat peredaran darah, dan alat ekskresi seperti ginjal. Endoderm mengalami diferensiasi menjadi alat
pencernaan, dan alat-alat pernapasan seperti paru-paru.

Pada mamalia embrio memiliki selaput embrio, yaitu amnion, korion, sakus vitelinus, dan alantois.
Selaput embrio melindungi embrio terhadap kekeringan , goncangan, membantu pernapasan, ekskresi
serta fungsi penting lainnya selama berada di rahim induknya. Embrio mendapat makan dari
induknya dengan perantaraan plasenta. Lama pertumbuhan dan perkembangan embrio
berbeda pada setiap jenis hewan.

Pertumbuhan dan perkembangan pasca Embrionik. Pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik
adalah pertumbuhan dan perkembangan setelah masa embrio. Pada masa ini pertumbuhan dan
perkembangan yang terjadi terutama penyempurnaan alatalat reproduksi (alat-alat kelamin). Pada
manusia perkembangan kemampuan reproduksai ditandai dengan penampakan sifat-sifat seks
sekunder. Pada laki-laki sifatsifat seks sekunder seperti suara yang
membesar, tumbuh cambang, kumis, dan otot-otot tampak kekar. Sedangkan pada perempuan misalnya
tumbuh payudara. Selain itu pada masa ini biasanya hanya terjadi peningkatan ukuran bagian-bagian
tubuh saja.

Tetapi tidak semua bagian tubuh mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan kecepatan yang
sama, tetapi membentuk ukuran tertentu yang proporsional. Pada hewan tertentu sebelum tumbuh
menjadi hewan dewasa, membentuk tahap larva terlebih dahulu. Pertumbuhan dan
perkembangan pasca embrionik yang melalui tahap larva dikenal dengan nama Metamorfosis. Contoh
hewan yang mengalami metamorfosis adalah: serangga dan katak.

METAMORFOSIS PADA SERANGGA DAN KATAK
Metamorfosis adalah perubahan bentuk tubuh yang dialami oleh hewan (misalnya serangga dan katak)
dari tahap larva hingga mencapai bentuk dewasa.

Metamorfosis pada Serangga Pada beberapa serangga seperti kupu-kupu. Lalat, nyamuk, lebah, dan
kumbang bentuk larva dan dewasa sering hampir tidaka ada kemiripan. Sedangkan pada beberapa
serangga lainya seperti belalang, lipas (kecoa) dan jangkrik, bentuk larva (nimfa) mirip
bentuk dewasa. Pada proses metamorfosis terjadi proses fisik, pergantian kulit yang disebut molting.
Pada serangga biasanya mengalami empat kali molting. Pada proses ini terjadi pembentukan kulit baru
dan membentuk alat-alat tubuh yang diperlukan menjelng dewasa. Pada bentuk dewasa
(imago) telah terjadi perkembangan organ reproduksi sehingga sudah mampu untuk
bereproduksi.

Berdasarkan kemiripan bentuk larva ,metamorfosis pada serangga dibedakan menjadi dua , yaitu
metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis sempurna (holometabola).
Pada metamorfosis sempurna, serangga dalam daur hidupnya mengalami perubahanperubahan
yang mencolok pada bentuk luar dan organ-organ tubuh dari berbagai stadiumnya. Bentuk larva dan
dewasa serangga kelompok ini tidak ada kemiripannya.

Pada metamorfosis sempurna perubahan bentuk yang terjadi adalah :

Telur menetas menjadi larva . larva umumnya mengalami molting empat kali sehingga terbentuk larva
stadium satu hingga larva stadium empat. Pada tahap larva umumnya serangga sangat aktif makan .
larva stadium empat berubah menjadi pupa (kepompong).

Pada tahap pupa tidak aktif makan (periode puasa), tetapi proses metabolisme tetap terus berlangsung.
Setelah mengalami pertumbuhan dan pembelahan sel , diferensiasi dan orgagenesis, maka pupa akan
berubah menjadi serangga dewasa (imago).

Selama metamorfosis terjadi pengulangan proses seperti halnya pada pertumbuhan dan perkembangan
embrionik hingga akhirnya larva berubah menjadi bentuk dewasa.
Contoh serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu, lalat, nyamuk, lebah, dan
kumbang.

Metamorfosis tidak sempurna (heterometabola).

Pada metamorfosis tidak sempurna serangga mengalami bentuk dari telur menjadi dewasa yang tidak
mencolok dalam daur hidupnya. Bentuk larva atau pra dewasanya disebut nimfa. Nimfa memiliki
kemiripan dengan bentuk dewasa (imago), kecuali organ reproduksi dan sayap. Organ reproduksi pada
nimpa belum berkembang, baru setelah dewasa organ reproduksinya berkembang dan serangga dapat
bereproduksi. Pada metamorfosis tidak sempurna tidak terbentuk tahap pupa (kepompong).

Pada metamorfosis tidak sempurna perubahan bentuk yang terjadi adalah :

contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna antara lain: belalang, lipas (kecoa), dan
jangkrik.
Metamorfosis pada katak Katak merupakan golongan hewan amfibi, yaitu memiliki dua alam kehidupan
di darat dan di air.

Metagenesis pada Tumbuhan dan Hewan Metagenesis merupakan pergiliran daur hidup antara generasi
yang bereproduksi secara seksual dan generasi lainnya yang bereproduksi secara aseksual.
Metagenesis pada Tumbuhan Metagenesis pada tumbuhan dapat kita lihat pada tumbuhan lumut dan
paku. Lumut dan paku mempunyai generasi seksual (generatif) yang disebut generasi gametofit dan
generasi aseksual (vegetatif) yang disebut generasi sporofit.

Tumbuhan lumut yang sering kita lihat merupakan generasi gametofit. Generasi sporofitnya tergantung
pada gametofit untuk memperoleh nutrisi. Sedangkan tumbuhan paku yang sering kita lihat merupakan
generasi sporofit. Generasi gametofitnya yaitu protalium.

http://sk-
sk.facebook.com/topic.php?uid=79881192773&topic=7695

2.1 Pengertian metamorfosis

Metamorphosis berasal dari bahasa Yunani yaitu Greek = meta (diantara, sekitar, setelah), morphe` (
bentuk), osis (bagian dari), jadi metamorphosis merupakan perubahan bentuk selama perkembangan
post-embrionik. Hewan yang mengalami metamorfosis cukup banyak, di antaranya adalah katak, kupu-
kupu dan serangga (Lianaindonesia, 2008).

2.2 Jenis - jenis Metamorphosis

Jenis-jenis metamorphosis adalah sebagai berikut :

1.

Metamorphosis tidak sempurna merupakan metamorphosis yang melewati 2 tahapan yaitu dari telur
menjadi nimfa kemudian menjadi hewan dewasa. Biasanya metamorfosis ini terjadi pada serangga
seperti capung, belalang, jangkrik dan lainnya (E-smart, 2008). Berikut adalah proses metamorfosis tidak
sempurna :

Gambar 2.1. Metamorfosis tidak sempurna pada capung (E-smart, 2008).

1.

Metamorphosis sempurna merupakan metamorphosis yang melewati tahapan-tahapan mulai dari telur-
larva-pupa-imago (dewasa). Contoh metamorphosis sempurna terjadi pada katak dan kupu-kupu. (E-
smart, 2008). Berikut adalah proses metamorfosis sempurna :

Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10
hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2 hari, Berudu
mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan
tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian
membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya
menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna,
katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa. Selain pada katak, metamorphosis sempurna juga
terjadi pada kupu-kupu (E-smart, 2008).

Pertama-tama, kupu-kupu akan bertelur. Telur tersebut akan menetas menjadi Larva (ulat), ulat
tersebut akan berubah bentuknya menjadi panjang. Ulat tersebut nantinya akan menempel pada pohon
dan daun-daunan sehingga menjadi kepompong. Setelah beberapa lama, dari kepompong tersebut akan
keluar seekor kupu-kupu yang masih muda. Kemudian tidak berapa lama menjadi kupu-kupu dewasa
(Lianaindonesia, 2008).

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Metamorfosis Katak

Pada metamorfosis amphibi banyak sekali mengalami perubahan baik secara morfologi maupun
fisiologi.

1.

Proses Morfologi

Pada amphibi, metamorfosis umumnya digabungkan dengan perubahan persiapan yang mana dari
organisme aquatik untuk menjadi organisme daratan. Pada urodela (salamander), perubahan ini
meliputi berkurangnya ekor dan rusaknya insang bagian dalam dan berubahnya struktur kulit. Pada
anura, perubahan metamorfosis berlangsung secara dramatis dan kebanyakan organ-organnya telah
termodifikasi. Perubaan ini meliputi hilangnya gigi dan insang internal pada anak katak, seperti
hilangnya ekor, kemudian akan terjadi proses pembentukan seperti berkembangnya anggota tubuh dan
morfogenesis kelenjar dermoid. Perubahan lokomosi terjadi dari pergerakan ekor menjadi terbentuknya
lengan depan dan lengan belakang. Gigi yang digunakan untuk mencabik tanaman hilang dan digantikan
dengan perubahan bentuk baru dari mulut dan rahangnya, otot dari lidah juga berkembang, insang
mengalami degenerasi, paru-paru membesar, otot dan tulang rawan berkembang untuk memompa
udara masuk dan keluar pada paru-paru. Mata dan telinga berdiferensiasi. Telinga bangian tengah
berkembang dan membran timfani terletak pada bagian telinga luar.

1.
Proses Biokimia

Penambahan secara nyata pada perubahan morfologi, yang terpenting adalah terjadinya transformasi
biokimia selama metamorfosis. Pada berudu, fotopigmen ratina yang utama adalah porphyropsin.
Selama metamorfosis, pigmen ini merubah karakterisik fotopigmen dari darat dan vertebrata perairan.
Pengikatan hemoglobin (Hb) dengan O2 juga mengalami perubahan. Enzim yang terdapat pada hati juga
mengalami perubahan, hal ini disebabkan adanya perubahan habitat. Kecebong bersifat ammonotelik
yaitu mensekresikan amonia, sedangkan katak dewasa bersifat ureotelic yaitu mensekresikan urea.
Selama metamorfosis, hati mensintesis enzim untuk siklus urea agar dapat membentuk atau
menghasilkan urea dari CO2 dan amonia.

c. Perubahan spesifik

organ tubuh yang berbeda juga akan merespon beda pada stimulasi hormon. Stimulus yang sama
menyebabkan beberapa jaringan degenerasi dan menyebabkan diferensiasi dan perkembangan yang
berbeda. Respon hormon thyroid lebih spesifik pada bagian-bagian tubuh tertentu. Pada ekor, T3
menyebabkan kematian dari sel-sel epidermal. Meskipun terjadi kematian dari sel-sel epidermal pada
ekor, kepala dan epidermis tubuh tetap melanjutkan fungsinya.

3.2 Hormon yang berperan dalam metamorfosis katak

Metamorfosis ini dikontrol hormon thyroid. Perubahan metamorfosis dari perkembangan katak dengan
mensekresikan hormon thyroxin (T4) dan triiodothronine (T3) dari thyroid selama metamorfosis.
Peranan

materi referensi:

http://aconkman.blogspot.com/2008/10/met͙

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Protists mirip tumbuhan
Protists mirip tumbuhanProtists mirip tumbuhan
Protists mirip tumbuhaninna96
 
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"Rachmah Safitri
 
MATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMAMATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMAZona Bebas
 
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUKBAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUKfiranitaputry
 
3. periode bukaan mulut dan laju serapan kuning telur
3. periode bukaan mulut dan laju serapan kuning telur3. periode bukaan mulut dan laju serapan kuning telur
3. periode bukaan mulut dan laju serapan kuning telurPutra putra
 
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)Muhamad Toha
 
Protista mirip tumbuhan
Protista mirip tumbuhanProtista mirip tumbuhan
Protista mirip tumbuhanchairunnisa18
 
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidupKelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidupNanda Reda
 
Protista algae
Protista algaeProtista algae
Protista algaeSulis Tyas
 
Protista (protozoa,alga,jamur protista)
Protista (protozoa,alga,jamur protista)Protista (protozoa,alga,jamur protista)
Protista (protozoa,alga,jamur protista)andiniregik
 

Mais procurados (19)

Protists mirip tumbuhan
Protists mirip tumbuhanProtists mirip tumbuhan
Protists mirip tumbuhan
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhanProtista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
 
Pertumbuhan dan perkembangan hewan
Pertumbuhan dan perkembangan hewan Pertumbuhan dan perkembangan hewan
Pertumbuhan dan perkembangan hewan
 
Protista Mirip Tumbuhan( Alga )
Protista Mirip Tumbuhan( Alga )Protista Mirip Tumbuhan( Alga )
Protista Mirip Tumbuhan( Alga )
 
Bab 5.protista
Bab 5.protistaBab 5.protista
Bab 5.protista
 
Kindom protista
Kindom protistaKindom protista
Kindom protista
 
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
 
Protozoa
ProtozoaProtozoa
Protozoa
 
MATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMAMATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMA
 
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUKBAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUK
 
3. periode bukaan mulut dan laju serapan kuning telur
3. periode bukaan mulut dan laju serapan kuning telur3. periode bukaan mulut dan laju serapan kuning telur
3. periode bukaan mulut dan laju serapan kuning telur
 
Protozoa
ProtozoaProtozoa
Protozoa
 
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)
Buku x bab 4 (Eubacteria dan Archaebacteria)
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
 
Protista mirip tumbuhan
Protista mirip tumbuhanProtista mirip tumbuhan
Protista mirip tumbuhan
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidupKelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidup
 
Protista algae
Protista algaeProtista algae
Protista algae
 
Protista (protozoa,alga,jamur protista)
Protista (protozoa,alga,jamur protista)Protista (protozoa,alga,jamur protista)
Protista (protozoa,alga,jamur protista)
 

Destaque

BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Platyhelmintes
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA PlatyhelmintesBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Platyhelmintes
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA PlatyhelmintesFauzan Ardana
 
Biologi Filum Coelenterata
Biologi Filum CoelenterataBiologi Filum Coelenterata
Biologi Filum CoelenterataAbanK AbinK'
 
Dunia hewan (animalia)
Dunia hewan (animalia)Dunia hewan (animalia)
Dunia hewan (animalia)ekamuria
 
filum chordata
filum chordatafilum chordata
filum chordataTri Licia
 
Kelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordataKelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordataf' yagami
 

Destaque (7)

BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Platyhelmintes
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA PlatyhelmintesBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Platyhelmintes
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Platyhelmintes
 
Biologi Filum Coelenterata
Biologi Filum CoelenterataBiologi Filum Coelenterata
Biologi Filum Coelenterata
 
Platyhelminthes & nematoda
Platyhelminthes & nematodaPlatyhelminthes & nematoda
Platyhelminthes & nematoda
 
Hewan mamalia
Hewan mamaliaHewan mamalia
Hewan mamalia
 
Dunia hewan (animalia)
Dunia hewan (animalia)Dunia hewan (animalia)
Dunia hewan (animalia)
 
filum chordata
filum chordatafilum chordata
filum chordata
 
Kelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordataKelompok 1 phylum chordata
Kelompok 1 phylum chordata
 

Semelhante a 32806597 metamorfosis-kupu

Modul metamorfosis katak
Modul metamorfosis katakModul metamorfosis katak
Modul metamorfosis katakambarlestari
 
Modul Metamorfosis Katak (Cipta Karyani)
Modul Metamorfosis Katak (Cipta Karyani)Modul Metamorfosis Katak (Cipta Karyani)
Modul Metamorfosis Katak (Cipta Karyani)Ciptakaren
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiENCIK ROSIANA
 
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaSiklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaGoogle
 
Materi ipa siklus hidup makhluk hidup
Materi ipa siklus hidup makhluk hidupMateri ipa siklus hidup makhluk hidup
Materi ipa siklus hidup makhluk hidupAgus S. Hidayat, S.Pd
 
B. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptx
B. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptxB. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptx
B. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptxmusfirahanwar2
 
Pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-Hewan-dan-Manusia (1).pptx
Pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-Hewan-dan-Manusia (1).pptxPertumbuhan-dan-perkembangan-pada-Hewan-dan-Manusia (1).pptx
Pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-Hewan-dan-Manusia (1).pptxbudiantoalfatih1
 
PENGERTIAN FASE PASCA EMBRIONIK HEWAN
PENGERTIAN FASE PASCA EMBRIONIK HEWAN PENGERTIAN FASE PASCA EMBRIONIK HEWAN
PENGERTIAN FASE PASCA EMBRIONIK HEWAN PUTRA IZHACTION
 
Pengertian dan contoh_metamorfosis_sempu
Pengertian dan contoh_metamorfosis_sempuPengertian dan contoh_metamorfosis_sempu
Pengertian dan contoh_metamorfosis_sempuJuliansyah Subagyo
 
Kelompok 2 Metamorfosis Pada Serangga_20231212_090212_0000.pdf
Kelompok 2 Metamorfosis Pada Serangga_20231212_090212_0000.pdfKelompok 2 Metamorfosis Pada Serangga_20231212_090212_0000.pdf
Kelompok 2 Metamorfosis Pada Serangga_20231212_090212_0000.pdfHavina1
 
metamorfosis kupu2
metamorfosis kupu2metamorfosis kupu2
metamorfosis kupu2Ijal Mustofa
 
Metamorfosis Pada Kupu-Kupu (X7 24-afandi)
Metamorfosis Pada Kupu-Kupu (X7 24-afandi)Metamorfosis Pada Kupu-Kupu (X7 24-afandi)
Metamorfosis Pada Kupu-Kupu (X7 24-afandi)Ramadlan Afandi
 
Pertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Pertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.SiPertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Pertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.SiSatria
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANFhyraNh FhyraNh
 
Evolusi invertebrataa
Evolusi invertebrataaEvolusi invertebrataa
Evolusi invertebrataanina sofhia
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewanPertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewananggapriktew
 
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.SiKelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.SiSatria
 

Semelhante a 32806597 metamorfosis-kupu (20)

Modul metamorfosis katak
Modul metamorfosis katakModul metamorfosis katak
Modul metamorfosis katak
 
Modul Metamorfosis Katak (Cipta Karyani)
Modul Metamorfosis Katak (Cipta Karyani)Modul Metamorfosis Katak (Cipta Karyani)
Modul Metamorfosis Katak (Cipta Karyani)
 
Perkembangan hewan
Perkembangan hewanPerkembangan hewan
Perkembangan hewan
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasi
 
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaSiklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
 
Materi ipa siklus hidup makhluk hidup
Materi ipa siklus hidup makhluk hidupMateri ipa siklus hidup makhluk hidup
Materi ipa siklus hidup makhluk hidup
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Metamorfosis
MetamorfosisMetamorfosis
Metamorfosis
 
B. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptx
B. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptxB. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptx
B. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptx
 
Pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-Hewan-dan-Manusia (1).pptx
Pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-Hewan-dan-Manusia (1).pptxPertumbuhan-dan-perkembangan-pada-Hewan-dan-Manusia (1).pptx
Pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-Hewan-dan-Manusia (1).pptx
 
PENGERTIAN FASE PASCA EMBRIONIK HEWAN
PENGERTIAN FASE PASCA EMBRIONIK HEWAN PENGERTIAN FASE PASCA EMBRIONIK HEWAN
PENGERTIAN FASE PASCA EMBRIONIK HEWAN
 
Pengertian dan contoh_metamorfosis_sempu
Pengertian dan contoh_metamorfosis_sempuPengertian dan contoh_metamorfosis_sempu
Pengertian dan contoh_metamorfosis_sempu
 
Kelompok 2 Metamorfosis Pada Serangga_20231212_090212_0000.pdf
Kelompok 2 Metamorfosis Pada Serangga_20231212_090212_0000.pdfKelompok 2 Metamorfosis Pada Serangga_20231212_090212_0000.pdf
Kelompok 2 Metamorfosis Pada Serangga_20231212_090212_0000.pdf
 
metamorfosis kupu2
metamorfosis kupu2metamorfosis kupu2
metamorfosis kupu2
 
Metamorfosis Pada Kupu-Kupu (X7 24-afandi)
Metamorfosis Pada Kupu-Kupu (X7 24-afandi)Metamorfosis Pada Kupu-Kupu (X7 24-afandi)
Metamorfosis Pada Kupu-Kupu (X7 24-afandi)
 
Pertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Pertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.SiPertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Pertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.Si
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
 
Evolusi invertebrataa
Evolusi invertebrataaEvolusi invertebrataa
Evolusi invertebrataa
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewanPertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
 
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.SiKelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Kelangsungan Hidup Organisme - P. Tri Nurcahyo, S.Si
 

32806597 metamorfosis-kupu

  • 1. Metamorfosis Kupu-kupu Pertama-tama, kupu-kupu akan bertelur. Telur tersebut akan menetas menjadi Larva (ulat), ulat tersebut akan berubah bentuknya menjadi panjang. Ulat tersebut nantinya akan menempel pada pohon dan daun-daunan sehingga menjadi kepompong. Setelah beberapa lama, dari kepompong tersebut akan keluar seekor kupu-kupu yang masih muda. Kemudian tidak berapa lama menjadi kupu-kupu dewasa. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Metamorfosis Dari sekian banyak hewan yang ada di dunia ini, ada beberapa hewan yang hidupnya harus melewati beberapa tahapan berbeda sebelum menjadi dewasa. Tahapan tersebut bisa terlihat dari perubahan bentuk tubuh hewan. Tahapan-tahapan ini disebut juga dengan "Metamorfosis". Hewan yang mengalami metamorfosis cukup banyak, di antaranya adalah Katak, Kupu-kupu dan serangga. Sebelum mengetahui tahapan metamorfosis pada katak, kupu-kupu dan serangga. sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis metamorfosis. Apa saja jenis metamorfosis dan proses metamorfosis pada hewan. Jenis-jenis metamorfosis 1. Metamorfosis tidak sempurna Metamorfosis tidak sempurna umumnya terjadi pada hewan jenis serangga seperti capung, belalang, jangkrik dan lainnya. Mengapa dikatakan tidak sempurna. Jawabannya adalah karena hewan tersebut hanya melewati 2 tahapan, yaitu dari telur menjadi nimfa kemudian menjadi hewan dewasa. 2. Metamorfosis sempurna Metamorfosis sempurna kebalikan dari metamorfosis sempurna. Contoh proses metamorfosis sempurna terjadi pada katak dan kupu-kupu. Seperti terlihat pada gambar di bawah. Metamorfosis Katak Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian
  • 2. membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa. ( Anonim: 2004 ) KEAJAIBAN METAMORFOSIS Katak awalnya dilahirkan di air, hidup di sini untuk beberapa saat, dan kemudian muncul di darat setelah menjalani proses yang dikenal dengan "metamorfosis". Sejumlah orang beranggapan bahwa metamor- fosis adalah bukti evolusi, padahal keduanya tidak ada kaitannya satu sama lain. Satu-satunya mekanisme perkembangan yang dikemuka-kan oleh evolusi adalah mutasi. Metamorfosis tidak muncul akibat peristiwa kebetulan sebagaimana mutasi. Sebaliknya, perubahan ini diha-silkan oleh kode genetik dalam katak. Dengan kata lain, fakta telah membuk- tikan bahwa ketika seekor katak lahir, ia akan memiliki tubuh yang memungkinkannya hidup di darat. Klaim para evolusionis tentang perpindahan dari air ke darat mengatakan bahwa ikan, dengan kode genetik yang secara khusus dirancang untuk kehidupan di air, berubah menjadi makhluk darat sebagai hasil dari mutasi acak dan kebetulan. Namun, dengan alasan ini, sesungguhnya metamorfosis malah meruntuhkan teori evolusi daripada mendukungnya. Sebab kesalahan terkecil dalam proses metamorfosis berarti kematian atau cacat bagi organisme tersebut. Sangatlah penting bagi metamorfosis untuk berlangsung secara sempurna. Adalah mustahil jika proses serumit ini, yang tidak memberi peluang bagi kesalahan, untuk terjadi melalui mutasi acak dan kebetulan sebagaimana pernyataan evolusi. Pada kenyataannya, metamorfosis adalah sebuah keajaiban yang mengungkapkan kesempurnaan dalam penciptaan. ( Anonim: 2001 ) (Anonim: 2008) BAB III CARA KERJA Pada pengamatan proses metamorfosis Katak ini, tahapan cara kerja yang dilakukan adalah: Larva Katak ( kecebong/ berudu) yang bartu menetas diambil, dan diletakkan dalam media tempat hidup baru, seperti Botol, Ember atau Baskom. Hydrilla disediakan sebagai nutrisi Larva. Larva ditempati pada medium suhu normal sesuai kondisi asalnya. Pada hari berikutnya, dihitung sebagai hari I penelitian. Perkembangan Larva difoto, tahap metamorfosis yang terjadi diamati serta perkembangan dan perubahan terjadi. Setiap perubahan dicatat. Termasuk tahapan metamorfosis ( larva atau imago) Tahap cara kerja ke-3 diulangi setiap hari hingga mencapai metamorfosis akhir dan perkembangan difoto. Tiap-tiap tahapan metamorfosis ditandai pada Perkembangan lanjut Embrio Katak. Perkembangan lanjut Embrio Katak dijelaskan dan perubahan yang dsetai pada Metamorfosis katak. http://bhimashraf.blogspot.com/2009/04/oleh-bhima-wibawa- santoso-nim-a1c407003_27.html
  • 3. Metamorfosis Katak & Kupu-kupu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metamorfosis adalah suatu proses biologi di mana hewan secara fisik mengalami perkembangan biologis setelah dilahirkan atau menetas. Proses ini melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel (Mysience, 2008). Metamorfosis biasanya terjadi pada fase berbeda-beda, dimulai dari larva atau nimfa, kadang-kadang melewati fase pupa, dan berakhir sebagai spesies dewasa. Ada dua macam metamorfosis utama pada serangga, hemimetabolisme dan holometabolisme. Fase spesies yang belum dewasa pada metamorfosis biasanya disebut larva. Tapi pada metamorfosis kompleks pada kebanyakan spesies serangga, hanya fase pertama yang disebut larva dan terkadang memiliki nama yang berbeda. Pada hemimetabolisme, perkembangan larva berlangsung pada fase pertumbuhan berulang dan ekdisis (pergantian kulit), fase ini disebut instar. Hemimetabolisme juga dikenal dengan metamorfosis tidak sempurna. Pada holometabolisme, larva sangat berbeda dengan dewasanya. Serangga yang melakukan holometabolisme melalui fase larva, kemudian memasuki fase tidak aktif yang disebut pupa, atau chrysalis, dan akhirnya menjadi dewasa. Holometabolisme juga dikenal dengan metamorfosis sempurna. Sementara di dalam pupa, serangga akan mengeluarkan cairan pencernaan, untuk menghancurkan tubuh larva, menyisakan sebagian sel saja. Sebagian sel itu kemudian akan tumbuh menjadi dewasa menggunakan nutrisi dari hancuran tubuh larva. Proses kematian sel disebut histolisis, dan pertumbuhan sel lagi disebut histogenesis. Lama serangga menghabiskan waktunya pada fase dewasa atau pada fase remajanya tergantung pada spesies serangga itu. Misalnya mayfly yang hanya hidup pada fase dewasa hanya satu hari, dan cicada, yang fase remajanya hidup di bawah tanah selama 13 hingga 17 tahun. Kedua spesies ini melakukan metamorfosis tidak sempurna. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini antara lain : - Bagaimanakah mekanisme metamorfosis pada katak ? - Bagaimanakah mekanisme metamorfosis pada kupu-kupu? - Hormon-hormon apa saja yang berperan dalam metamorfosis katak dan kupu-kupu? 1.3 Tujuan Tujuan penyusunan makalah ini yaitu mengetahui mekanisme metamorfosis pada katak dan kupu-kupu, serta mengetahui hormon-hormon apa saja yang berperan dalam metamorfosis katak dan kupu-kupu. 1.4 Manfaat Manfaat aplikatif yang bisa diambil dari penyusunan makalah ini yaitu dapat digunakan sebagai
  • 4. salah satu usaha dalam peningkatan ekonomi masyarakat misalnya pada industri kain sutra, pada industri ini digunakan bahan baku berupa kepompong dari ulat sutra, sehingga dengan mengetahui fase-fase metamorphosis terutama pada kupu-kupu maka dapat diperoleh kain sutra dengan kualitas yang baik karena diambil pada fase yang tepat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian metamorfosis Metamorfosis adalah suatu proses biologi di mana hewan secara fisik mengalami perkembangan biologis setelah dilahirkan atau menetas, melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel. Metamorphosis berasal dari bahasa Yunani yaitu Greek = meta (diantara, sekitar, setelah), morphe` ( bentuk), osis (bagian dari), jadi metamorphosis merupakan perubahan bentuk selama perkembangan post-embrionik. Hewan yang mengalami metamorfosis cukup banyak, di antaranya adalah katak, kupu-kupu dan serangga. 2.2 Jenis - jenis Metamorphosis Jenis-jenis metamorphosis adalah sebagai berikut : 1. Metamorphosis tidak sempurna merupakan metamorphosis yang melewati 2 tahapan yaitu dari telur menjadi nimfa kemudian menjadi hewan dewasa. Biasanya metamorfosis ini terjadi pada serangga seperti capung, belalang, jangkrik dan lainnya.Berikut adalah proses metamorfosis tidak sempurna :
  • 5. Gambar 2.1. Metamorfosis tidak sempurna pada capung (E-smart, 2008). 2. Metamorphosis sempurna merupakan metamorphosis yang melewati tahapan-tahapan mulai dari telur-larva-pupa-imago (dewasa). Contoh metamorphosis sempurna terjadi pada katak dan kupu-kupu. Berikut adalah proses metamorfosis sempurna : Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa. Selain pada
  • 6. katak, metamorphosis sempurna juga terjadi pada kupu-kupu. Pertama-tama, kupu-kupu akan bertelur. Telur tersebut akan menetas menjadi Larva (ulat), ulat tersebut akan berubah bentuknya menjadi panjang. Ulat tersebut nantinya akan menempel pada pohon dan daun-daunan sehingga menjadi kepompong. Setelah beberapa lama, dari kepompong tersebut akan keluar seekor kupu-kupu yang masih muda. Kemudian tidak berapa lama menjadi kupu-kupu dewasa. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Metamorfosis Katak Pada metamorfosis amphibi banyak sekali mengalami perubahan baik secara morfologi maupun fisiologi. a. Proses Morfologi Pada amphibi, metamorfosis umumnya digabungkan dengan perubahan persiapan yang mana dari organisme aquatik untuk menjadi organisme daratan. Pada urodela (salamander), perubahan ini meliputi berkurangnya ekor dan rusaknya insang bagian dalam dan berubahnya struktur kulit. Pada anura, perubahan metamorfosis berlangsung secara dramatis dan kebanyakan organ- organnya telah termodifikasi. Perubaan ini meliputi hilangnya gigi dan insang internal pada anak katak, seperti hilangnya ekor, kemudian akan terjadi proses pembentukan seperti berkembangnya anggota tubuh dan morfogenesis kelenjar dermoid. Perubahan lokomosi terjadi dari pergerakan ekor menjadi terbentuknya lengan depan dan lengan belakang. Gigi yang digunakan untuk mencabik tanaman hilang dan digantikan dengan perubahan bentuk baru dari mulut dan rahangnya, otot dari lidah juga berkembang, insang mengalami degenerasi, paru-paru membesar, otot dan tulang rawan berkembang untuk memompa udara masuk dan keluar pada paru-paru. Mata dan telinga berdiferensiasi. Telinga bangian tengah berkembang dan membran timfani terletak pada bagian telinga luar. b. Proses Biokimia Penambahan secara nyata pada perubahan morfologi, yang terpenting adalah terjadinya transformasi biokimia selama metamorfosis. Pada berudu, fotopigmen ratina yang utama adalah porphyropsin. Selama metamorfosis, pigmen ini merubah karakterisik fotopigmen dari darat dan vertebrata perairan. Pengikatan hemoglobin (Hb) dengan O2 juga mengalami perubahan. Enzim yang terdapat pada hati juga mengalami perubahan, hal ini disebabkan adanya perubahan habitat. Kecebong bersifat ammonotelik yaitu mensekresikan amonia, sedangkan katak dewasa bersifat ureotelic yaitu mensekresikan urea. Selama metamorfosis, hati mensintesis enzim untuk siklus urea agar dapat membentuk atau menghasilkan urea dari CO2 dan amonia. c. Perubahan spesifik organ tubuh yang berbeda juga akan merespon beda pada stimulasi hormon. Stimulus yang sama menyebabkan beberapa jaringan degenerasi dan menyebabkan diferensiasi dan perkembangan yang berbeda. Respon hormon thyroid lebih spesifik pada bagian-bagian tubuh tertentu. Pada ekor, T3 menyebabkan kematian dari sel-sel epidermal. Meskipun terjadi kematian dari sel-sel epidermal pada ekor, kepala dan epidermis tubuh tetap melanjutkan fungsinya. 3.2 Hormon yang berperan dalam metamorfosis katak Metamorfosis ini dikontrol hormon thyroid. Perubahan metamorfosis dari perkembangan katak
  • 7. dengan mensekresikan hormon thyroxin (T4) dan triiodothronine (T3) dari thyroid selama metamorfosis. Peranan hormon T3 lebih penting, hal ini disebabkan perubahan metamorfosis pada thyroidectomized berudu memiliki konsentrasi yang lebih rendah bila dibandingkan dengan hormon T4. Koordinasi dari perubahan perkembangan dan respon molekul hormon thyroid. Salah satu masalah utama dari metamorfosis adalah koordinasi saat perkembangan. Pada dasarnya, ekor tidak mengalami degenerasi sampai terbentuk dan berkembangnya organ-organ lokomosi. Seperti berkembangnya kaki dan tangan untuk pergerakan dan insang tidak akan mengalami perubahan fungsi sampai berkembang otot paru-paru. Hal ini menunjukkan bahwa koordinasi metamorfosis yang berbeda pada jaringan dan organ akan memberikan respon yang berbeda pada hormon. Untuk menjamin sistem kerja ini, 2 organ yang sensitif terhadap thyroksin yaitu thyroid dan kelenjar pituitary, akan meregulasi produksi hormon thyroid. Hormon thyroid berfungsi untuk membentuk hubungan timbal balik dengan kelenjar pituitary yang menyebabkan interior pituitary menginduksi thyroid untuk menghasilkan T3 dan T4 lebih banyak. Selain itu, hormon thyroid juga berfungsi untuk transkripsi dan mengaktivasi transkripsi pada beberapa gen. Seperti transkripsi gen untuk albumin, globin dewasa, keratin kulit dewasa diaktivasi oleh hormon thyroid. Respon T3 adalah aktivasi transkripsi gen reseptor hormon thyroid (TR). TR berikatan dengan sisi yang spesifik pada kromatin sebelum hormon thyroid dibentuk. Ketika T3 dan T4 masuk kedalam sel, dan berikatan dengan ikatan reseptor kromatin, hormon reseptor kompleks dirubah dari aktivator transkripsi. Belum diketahui mekanisme dari hormon thyroid dengan respon yang berbeda pada jaringan yang berbeda (proliferasi, diferensiasi, kematian sel). Pembentukan anggota tubuh tidak tergantung hormon thyroid, hal ini terjadi pada pembelahan holoblastic dimana gastrulasi diawali pada posisi subequatorial, pembentukan neural dibagian permukaan dan kuncup anggota tubuh juga terbentuk dibagian permukaan. Pembentukan anggota tubuh tidak tergantung pada hormon thyroid. 3.3 Metamorfosis Kupu - kupu Metamorfosis pada insekta sering kali diikuti dengan pengerusakan pada jaringan-jaringan pada fase larva digantikan dengan jaringan-jaringan dari sel-sel yang baru yang telah berdiferensiasi. Insekta tumbuh dengan cara molting yaitu pertumbuhan kutikula baru dengan meningkatkan ukuran tubuh. Ada tiga jenis pertumbuhan pada insecta: 1. Ametabola, yaitu tahapan yang tidak melalui tahap larva, contoknya pada ngengat dan kutu loncat. 2. Hemimetabola, yaitu metamorfosis yang melalui tahapan pro-nimpha yang terjadi persis setelah penetasan. Setelah itu, insekta mengalami tahap nimpha. Pada metamorfosis hemimetabola, sayap rudimen, organ genitalia, dan struktur ciri-ciri perkembangan lainnya sudah terbentuk tapi belum sempurna. Namun, organ-organ ini tumbuh dengan sempurna pada akhir molting. Contohnya dapat ditemui pada belalang dan kutu busuk. 3. Holometabola, yaitu metamorfosis yang dimulai dengan tahapn larva setelah penetasan. Larva yang mengalami molting akan tumbuh dan berukuran besar. Tahapan diantara larva yang mengalami molting dinamakan instar. Setelah tahap instar tahapan yang terakhir terbentuk pupa. Selama pembentukan pupa, terjadi proses pembentukan struktur hewan dewasa. 3.4 Hormon yang berpengaruh pada metamorfosis kupu - kupu Molting dan metamorfosis dikontrol oleh beberapa hormon efektor diantaranya yaitu: a) Juvennile hormon, disekresikan oleh corpora allata. Sel sekretori corpora allataaktif selama larva molting. Selama hormon juvennil terbentuk hidroksi ekdison menstimulasi molting dan
  • 8. menghasilkan larva instar yang baru.hormon juvennil juga berungsi untuk mencegah perubahan induksi ekdison pada ekspresi gen yang penting saat terjadi metamorfosis b) 20-hidroxyecdysone, berfungsi untuk menginisiasi dan mengkordinir atau mengatur tiap tahapan molting dan meregulasi perubahan ekspresi gen yang terjadi selama metamorfosis melalui proses ekdisis. c) Prothoracicotropic (PTIH), proses molting diinisiasi di otak, dimana sel neurosekretori menghasilkan hormon Prothoracicotropic (PTIH) yang merespon neural, hormonal, atau sinyal lingkungan. PTIH adalah hormon peptida yang menstimulasi ekdison dari kelenjar prothoracic. BAB IV KESIMPULAN Metamorphosis pada katak dan kupu-kupu merupakan metamorphosis sempurna dimana metamorphosisnya melewati tahapan-tahapan mulai dari telur-larva-pupa-imago (dewasa). Hormon yang berpengaruh pada metamorfosis katak adalah hormon thyroid dengan mensekresikan hormon thyroxin (T4) dan triiodothronine (T3) dari thyroid selama metamorfosis. Hormon yang berpengaruh pada metamorfosis kupu ± kupu antara lain Juvennile hormon, 20- hidroxyecdysone, dan prothoracicotropic (PTIH). http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com /_FwFxDxiYuLg/SToKxRKPwUI/AAAAAAAAAE4/mfnukGH3A38/s40 0/kupu_metamorph.gif&imgrefurl=http://gilarz.blogspot.com/2008 /12/bab-i-pendahuluan- 1.html&h=230&w=250&sz=19&tbnid=PTgeb83WaCqHqM:&tbnh=10 2&tbnw=111&prev=/images%3Fq%3Dmetamorfosis%2Bkatak&hl= id&usg=__GCi8a3ArbrzKpSiP0_vtnVtgaj8=&ei=y- 8dS8TGLNGGkAX3g7XkCg&sa=X&oi=image_result&resnum=5&ct=i mage&ved=0CBQQ9QEwBA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan termasuk manusia dapat dibedakan menjadi dua fase utama, yaitu pertumbuhan dan perkembangan embrionik serta pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrionik Pertumbuhan dan perkembangan embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan selama masa embrio. Pertumbuhan dan perkembangan masa embrio melalui suatu tahap tertentu yang sistematik dan teratur. Pertumbuhan dan perkembangan embrionik diawali dengan pertemuan sel telur (ovum) dengan sperma sehingga menghasilkan sebuah sel yang disebut zigot. Zigot selanjutnya mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan melalui tahap-tahap yaitu pembelahan zigot, gastrulasi, dan organogenesis.
  • 9. Pembelahan zigot. Zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua sel, dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel, dst. Pembelahan zigot menjadi sel-sel anak disebut cleavage. Pembelahan sel tersebut berlangsung cepat dan akan menghsilkan selsel anak yang tetap terkumpul menjadi satu kesatuan yang menyerupai buah anggur yang disebut morula. Dalam pertumbuhan selanjutnya morula akan menjadi blastula yang memiliki suatu rongga. Proses pembentukan morula menjadi blastula disebut blastulasi. Gastrulasi. Dalam pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, blastula akan menjadi gastrula, proses pembentukan gastrula disebut gastrulasi. Pada bentuk gastrula ini, embrio telah terbentuk menjadi tiga lapisan embrionik, yaitu lapisan bagian luar (ektoderm), lapisan bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian dalam (endoderm). Dalam perkembangan berikutnya lapisan embrionik akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan menghasilkan berbagai organ tubuh. Organogenesis . organogenesis merupakan proses pembentukan alat-alat tubuh atau organ seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, hati, dsb. Organ-organ tersebut merupakan perkembangan lebih lanjut dari ketiga lapisan embrionik yang terbentuk saat gastrulasi. Ektoderm mengalami diferensiasi menjadi kulit, rambut, sistem saraf, dan alat-alat indra. Mesoderm mengalami diferensiasi menjadi otot, rangka, alat reproduksi (seperti testis dan ovarium), alat peredaran darah, dan alat ekskresi seperti ginjal. Endoderm mengalami diferensiasi menjadi alat pencernaan, dan alat-alat pernapasan seperti paru-paru. Pada mamalia embrio memiliki selaput embrio, yaitu amnion, korion, sakus vitelinus, dan alantois. Selaput embrio melindungi embrio terhadap kekeringan , goncangan, membantu pernapasan, ekskresi serta fungsi penting lainnya selama berada di rahim induknya. Embrio mendapat makan dari induknya dengan perantaraan plasenta. Lama pertumbuhan dan perkembangan embrio berbeda pada setiap jenis hewan. Pertumbuhan dan perkembangan pasca Embrionik. Pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan setelah masa embrio. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi terutama penyempurnaan alatalat reproduksi (alat-alat kelamin). Pada manusia perkembangan kemampuan reproduksai ditandai dengan penampakan sifat-sifat seks sekunder. Pada laki-laki sifatsifat seks sekunder seperti suara yang membesar, tumbuh cambang, kumis, dan otot-otot tampak kekar. Sedangkan pada perempuan misalnya tumbuh payudara. Selain itu pada masa ini biasanya hanya terjadi peningkatan ukuran bagian-bagian tubuh saja. Tetapi tidak semua bagian tubuh mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan kecepatan yang sama, tetapi membentuk ukuran tertentu yang proporsional. Pada hewan tertentu sebelum tumbuh menjadi hewan dewasa, membentuk tahap larva terlebih dahulu. Pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik yang melalui tahap larva dikenal dengan nama Metamorfosis. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis adalah: serangga dan katak. METAMORFOSIS PADA SERANGGA DAN KATAK
  • 10. Metamorfosis adalah perubahan bentuk tubuh yang dialami oleh hewan (misalnya serangga dan katak) dari tahap larva hingga mencapai bentuk dewasa. Metamorfosis pada Serangga Pada beberapa serangga seperti kupu-kupu. Lalat, nyamuk, lebah, dan kumbang bentuk larva dan dewasa sering hampir tidaka ada kemiripan. Sedangkan pada beberapa serangga lainya seperti belalang, lipas (kecoa) dan jangkrik, bentuk larva (nimfa) mirip bentuk dewasa. Pada proses metamorfosis terjadi proses fisik, pergantian kulit yang disebut molting. Pada serangga biasanya mengalami empat kali molting. Pada proses ini terjadi pembentukan kulit baru dan membentuk alat-alat tubuh yang diperlukan menjelng dewasa. Pada bentuk dewasa (imago) telah terjadi perkembangan organ reproduksi sehingga sudah mampu untuk bereproduksi. Berdasarkan kemiripan bentuk larva ,metamorfosis pada serangga dibedakan menjadi dua , yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis sempurna (holometabola). Pada metamorfosis sempurna, serangga dalam daur hidupnya mengalami perubahanperubahan yang mencolok pada bentuk luar dan organ-organ tubuh dari berbagai stadiumnya. Bentuk larva dan dewasa serangga kelompok ini tidak ada kemiripannya. Pada metamorfosis sempurna perubahan bentuk yang terjadi adalah : Telur menetas menjadi larva . larva umumnya mengalami molting empat kali sehingga terbentuk larva stadium satu hingga larva stadium empat. Pada tahap larva umumnya serangga sangat aktif makan . larva stadium empat berubah menjadi pupa (kepompong). Pada tahap pupa tidak aktif makan (periode puasa), tetapi proses metabolisme tetap terus berlangsung. Setelah mengalami pertumbuhan dan pembelahan sel , diferensiasi dan orgagenesis, maka pupa akan berubah menjadi serangga dewasa (imago). Selama metamorfosis terjadi pengulangan proses seperti halnya pada pertumbuhan dan perkembangan embrionik hingga akhirnya larva berubah menjadi bentuk dewasa. Contoh serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu, lalat, nyamuk, lebah, dan kumbang. Metamorfosis tidak sempurna (heterometabola). Pada metamorfosis tidak sempurna serangga mengalami bentuk dari telur menjadi dewasa yang tidak mencolok dalam daur hidupnya. Bentuk larva atau pra dewasanya disebut nimfa. Nimfa memiliki kemiripan dengan bentuk dewasa (imago), kecuali organ reproduksi dan sayap. Organ reproduksi pada nimpa belum berkembang, baru setelah dewasa organ reproduksinya berkembang dan serangga dapat bereproduksi. Pada metamorfosis tidak sempurna tidak terbentuk tahap pupa (kepompong). Pada metamorfosis tidak sempurna perubahan bentuk yang terjadi adalah : contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna antara lain: belalang, lipas (kecoa), dan jangkrik.
  • 11. Metamorfosis pada katak Katak merupakan golongan hewan amfibi, yaitu memiliki dua alam kehidupan di darat dan di air. Metagenesis pada Tumbuhan dan Hewan Metagenesis merupakan pergiliran daur hidup antara generasi yang bereproduksi secara seksual dan generasi lainnya yang bereproduksi secara aseksual. Metagenesis pada Tumbuhan Metagenesis pada tumbuhan dapat kita lihat pada tumbuhan lumut dan paku. Lumut dan paku mempunyai generasi seksual (generatif) yang disebut generasi gametofit dan generasi aseksual (vegetatif) yang disebut generasi sporofit. Tumbuhan lumut yang sering kita lihat merupakan generasi gametofit. Generasi sporofitnya tergantung pada gametofit untuk memperoleh nutrisi. Sedangkan tumbuhan paku yang sering kita lihat merupakan generasi sporofit. Generasi gametofitnya yaitu protalium. http://sk- sk.facebook.com/topic.php?uid=79881192773&topic=7695 2.1 Pengertian metamorfosis Metamorphosis berasal dari bahasa Yunani yaitu Greek = meta (diantara, sekitar, setelah), morphe` ( bentuk), osis (bagian dari), jadi metamorphosis merupakan perubahan bentuk selama perkembangan post-embrionik. Hewan yang mengalami metamorfosis cukup banyak, di antaranya adalah katak, kupu- kupu dan serangga (Lianaindonesia, 2008). 2.2 Jenis - jenis Metamorphosis Jenis-jenis metamorphosis adalah sebagai berikut : 1. Metamorphosis tidak sempurna merupakan metamorphosis yang melewati 2 tahapan yaitu dari telur menjadi nimfa kemudian menjadi hewan dewasa. Biasanya metamorfosis ini terjadi pada serangga seperti capung, belalang, jangkrik dan lainnya (E-smart, 2008). Berikut adalah proses metamorfosis tidak sempurna : Gambar 2.1. Metamorfosis tidak sempurna pada capung (E-smart, 2008). 1. Metamorphosis sempurna merupakan metamorphosis yang melewati tahapan-tahapan mulai dari telur- larva-pupa-imago (dewasa). Contoh metamorphosis sempurna terjadi pada katak dan kupu-kupu. (E- smart, 2008). Berikut adalah proses metamorfosis sempurna : Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10
  • 12. hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa. Selain pada katak, metamorphosis sempurna juga terjadi pada kupu-kupu (E-smart, 2008). Pertama-tama, kupu-kupu akan bertelur. Telur tersebut akan menetas menjadi Larva (ulat), ulat tersebut akan berubah bentuknya menjadi panjang. Ulat tersebut nantinya akan menempel pada pohon dan daun-daunan sehingga menjadi kepompong. Setelah beberapa lama, dari kepompong tersebut akan keluar seekor kupu-kupu yang masih muda. Kemudian tidak berapa lama menjadi kupu-kupu dewasa (Lianaindonesia, 2008). BAB III PEMBAHASAN 3.1 Metamorfosis Katak Pada metamorfosis amphibi banyak sekali mengalami perubahan baik secara morfologi maupun fisiologi. 1. Proses Morfologi Pada amphibi, metamorfosis umumnya digabungkan dengan perubahan persiapan yang mana dari organisme aquatik untuk menjadi organisme daratan. Pada urodela (salamander), perubahan ini meliputi berkurangnya ekor dan rusaknya insang bagian dalam dan berubahnya struktur kulit. Pada anura, perubahan metamorfosis berlangsung secara dramatis dan kebanyakan organ-organnya telah termodifikasi. Perubaan ini meliputi hilangnya gigi dan insang internal pada anak katak, seperti hilangnya ekor, kemudian akan terjadi proses pembentukan seperti berkembangnya anggota tubuh dan morfogenesis kelenjar dermoid. Perubahan lokomosi terjadi dari pergerakan ekor menjadi terbentuknya lengan depan dan lengan belakang. Gigi yang digunakan untuk mencabik tanaman hilang dan digantikan dengan perubahan bentuk baru dari mulut dan rahangnya, otot dari lidah juga berkembang, insang mengalami degenerasi, paru-paru membesar, otot dan tulang rawan berkembang untuk memompa udara masuk dan keluar pada paru-paru. Mata dan telinga berdiferensiasi. Telinga bangian tengah berkembang dan membran timfani terletak pada bagian telinga luar. 1.
  • 13. Proses Biokimia Penambahan secara nyata pada perubahan morfologi, yang terpenting adalah terjadinya transformasi biokimia selama metamorfosis. Pada berudu, fotopigmen ratina yang utama adalah porphyropsin. Selama metamorfosis, pigmen ini merubah karakterisik fotopigmen dari darat dan vertebrata perairan. Pengikatan hemoglobin (Hb) dengan O2 juga mengalami perubahan. Enzim yang terdapat pada hati juga mengalami perubahan, hal ini disebabkan adanya perubahan habitat. Kecebong bersifat ammonotelik yaitu mensekresikan amonia, sedangkan katak dewasa bersifat ureotelic yaitu mensekresikan urea. Selama metamorfosis, hati mensintesis enzim untuk siklus urea agar dapat membentuk atau menghasilkan urea dari CO2 dan amonia. c. Perubahan spesifik organ tubuh yang berbeda juga akan merespon beda pada stimulasi hormon. Stimulus yang sama menyebabkan beberapa jaringan degenerasi dan menyebabkan diferensiasi dan perkembangan yang berbeda. Respon hormon thyroid lebih spesifik pada bagian-bagian tubuh tertentu. Pada ekor, T3 menyebabkan kematian dari sel-sel epidermal. Meskipun terjadi kematian dari sel-sel epidermal pada ekor, kepala dan epidermis tubuh tetap melanjutkan fungsinya. 3.2 Hormon yang berperan dalam metamorfosis katak Metamorfosis ini dikontrol hormon thyroid. Perubahan metamorfosis dari perkembangan katak dengan mensekresikan hormon thyroxin (T4) dan triiodothronine (T3) dari thyroid selama metamorfosis. Peranan materi referensi: http://aconkman.blogspot.com/2008/10/met͙