Bumi terbentuk dari ledakan besar sekitar 13,7 miliar tahun lalu. Sejak itu, bumi telah mengalami berbagai perubahan yang membentuk lingkungan dan kehidupan di permukaannya. Zaman Pra-Kambrium merupakan masa awal pembentukan kerak bumi dan protokontinen. Periode-periode berikutnya menyaksikan berkembangnya kehidupan mulai dari sel tunggal hingga makhluk multiseluler. Revolusi Kamb
2. KOMPETENSI INTI
• Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
• Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
• Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
• Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
3. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang
dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang bumi
1.2 Mensyukuri penciptaan bumi tempat kehidupan sebagai karunia
Tuhan Yang Maha Pengasih dengan cara turut memeliharanya.
2.1 Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat
ilmu dan peran geografi untuk diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab sebagai
makhluk yang dapat berfikir ilmiah.
3.3 Menganalisis dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan.
4.3 Mengolah informasi dinamika planet bumi sebagai ruang
kehidupan dan menyajikannya dalam bentuk narasi dan gambar
ilustrasi.
6. JAGAD RAYA????
• Merupakan ruang tempat segenap benda
langit berada, yang meliputi planet,
bintang, komet, meteor, debu, kabut dan
gas.
• Bumi sebagai planet hanya berada dalam
salah satu sistem jagad raya (galaksi)
yang disebut dengan Bima Sakti (Milky
Way).
7.
8. ANGGOTA GALAKSI BIMA SAKTI1. MATAHARI
Merupakan sebuah bintang karena memiliki sumber cahaya. Terdiri dari lapisan inti dan
kulit. Kulit matahari disusun oleh beberapa bagian yaitu :
• fotosfer yang dapat dilihat dari bumi,
• kromosfer yang merupakan atmosfer dari matahari
• korona sebagai bagian terluar dari matahari
2. PLANET DAN SATELITNYA
Merupakan benda langit yang mengelilingi matahari yang berbentuk bulat dan merupakan
objek yang dominan di orbitnya. Syarat sebuah plabet haruslah memiliki satelit yang
mengiringinya dalam melakukan revolusi terhadap matahari.
Menurut jaraknya dari Matahari (dekat ke jauh), planet-planet tersebut adalah:
• Merkurius
• Venus
• Bumi
• Mars
• Yupiter
• Saturnus
• Uranus
• Neptunus
9. 3. ASTEROID
Merupakan benda-benda langit yang berukuran kecil yang berada
pada lintasan orbit planet Mars dan Jupiter.
Asteroid merupakan sisa planet yang sebelumnya mengelilingi
matahari dan meledak akibat pengaruh gaya tarik Mars dan
Jupiter.
4. KOMET
Merupakan benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis
edar berbentuk lonjong,parabolis atau hiperbolis.
Bagian-bagian komet sebagai berikut :
• Inti, merupakan bahan yang sangat padat, diameternya
mencapai beberapa kilometer, dan terbentuk dari penguapan
bahan-bahan es penyusun komet, yang kemudian berubah
menjadi gas.
• Koma, merupakan daerah kabut atau daerah yang mirip tabir di
sekeliling inti.
• Lapisan hidrogen, yaitu lapisan yang menyelubungi koma, tidak
tampak oleh mata manusia. Diameter awan hidrogen sekitar 20
juta kilometer.
• Ekor, yaitu gas bercahaya yang terjadi ketika komet lewat di
dekat Matahari.
10. 5. METEORID
• Merupakan batu meteor yang berhasil
mencapai permukaan bumi. Meteor
merupakan asteroid kecil dari luar angkasa
yang tertarik oleh gravitasi Bumi, ketika
memasuki atmosfer bumi terjadi gesekan
udara di lapisan ionosfer menyebabkan
meteor menjadi panas dan terbakar
menimbulkan cahaya terang sehingga
kadang kala disebut bintang jatuh.
• Jika batu meteor sangat besar tidak habis di
lapisan udara ionosfer maka akan jatuh
sampai ke Bumi yang disebut Meteorit
11. TEORI TERJADINYA JAGAD
RAYA
1. TEORI KABUT (NEBULA)
Teori ini dikembangkan oleh Immanuel Kant (Jerman) tahun 1775 dan Pierre
Simon de Laplace (Prancis) tahun 1799. Menurut teori ini, awalnya tata surya
adalah berupa gumpalan kabut (nebula) yang berputar. Mula-mula putaran kabut
lambat. Karena adanya perputaran, volume dan suhu gumpalan berkurang dan
akhirnya kabut ini menggumpal di pusat putaran, membentuk lempengan padat.
Lempengan ini berputar semakin cepat sehingga ada bagian lempengan yang
terlempar keluar dan kemudian mengalami penurunan suhu. Bagian yang
terlempar ini kemudian menjadi planet-planet dan anggota tata surya lainnya.
Inti kabut terus memadat, menjadi matahari.
Teori ini berhasil menjelaskan bahwa tata surya datar, yaitu orbit ellips
planet mengelilingi matahari hampir datar. Kelemahan teori kabut disampaikan
oleh James Clerk Maxwell dan Sir James Jeans yang menunjukkan bahwa massa
bahan dalam gelang-gelang tak cukup untuk menghasilkan tarikan gravitasi
sehingga memadat menjadi planet. F.R. Moulton pun menyatakan bahwa teori
kabut tak memenuhi syarat bahwa yang memiliki momentum sudut paling besar
haruslah planet bukan matahari. Teori kabut menyebutkan bahwa matahari yang
memiliki massa terbesar akan memiliki momentum sudut yang paling besar.
12. 2. TEORI PLATESIMAL
Teori Planetesimal dikembangkan oleh Thomas C. Chamberlin
dan Fores R. Moulton pada tahun 1905. Menurut teori ini, matahari
merupakan benda yang sudah ada di antara bintang-bintang yang
lain. Pada suatu waktu, ada sebuah bintang yang mendekati
matahari. Ketika bintang tersebut berpapasan dengan matahari,
ada bagian dari matahari yang tertarik ke arah bintang tersebut
karena adanya gaya tarik gravitasi yang bekerja di antara bintang
dan matahari, sehingga terbentuk semacam sayap matahari. Ketika
bintang tersebut menjauh dari matahari, gaya gravitasi yang
bekerja semakin melemah sehingga bagian-bagian dari sayap
matahari tersebut ada yang kembali ke matahari, tetapi ada yang
membeku dan tidak kembali ke matahari. Bagian-bagian yang tidak
kembali membentuk gumpalan yang disebut planetesimal. Setelah
lama, beberapa gumpalan menyatu membentuk planet-planet yang
bergerak mengelilingi matahari.
Kelemahan teori ini adalah bahwa semestinya, gas-gas yang
tertarik ke arah bintang tidak berputar mengelilingi matahari,
tetapi lebih mungkain melayang bebas di angkasa.
13. 3. TEORI BINTANG KEMBAR
Teori bintang kembar ini mirip dengan teori planatesimal.
Menurut teori ini, pada mulanya terdapat dua bintang yang
kembar. Kemudian salah satu bintang meledak, sehingga serpihan-
serpihannya menjadi planet yang bergerak mengitari bintang yang
tidak meledak. Bintang yang tidak meledak ini tidak lain adalah
matahari kita.
4. TEORI PASANG SURUT
Teori ini dikemukakan oleh Jean dan Jeffrey. Bahwa pada
masa lampau, lewatlah sebuah bintang raksasa ke dekat matahari,
sehingga di matahari terjadi peristiwa pasang (karena gaya tarik
bintang) seperti peristiwa pasang naik air laut di bumi saat ini.
Bersamaan dengan menjauhnya bintang tersebut dari matahari,
maka bagian yang pasang pada matahari makin memanjang dan
pada gilirannya bagian ini terlepas dari matahari. Bagian yang
terlepas ini terputus-putus menjadi tetesan raksasa di jagad raya.
Jadilah matahari dan planet-planetnya.
14. 5. TEORI BIG BANG
Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini terbentuk dari
ledakan mahadahsyat yang terjadi sekitar 13.700 juta tahun lalu.
Ledakan ini melontarkan materi dalam jumlah sangat besar ke
segala penjuru alam semesta. Materi-materi ini kemudian yang
kemudian mengisi alam semesta ini dalam bentuk bintang, planet,
debu kosmis, asteroid/meteor, energi, dan partikel lainnya dialam
semesta ini.
DALAM AL-QURAN
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu,
kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka
tiada juga beriman? (QS Al-’Anbiya – 21:30)
16. ROTASI BUMI
• Rotasi bumi adalah peredaran bumi
mengelilingi sumbunya atau porosnya dari
arah barat ke timur. Lamanya rotasi bumi
disebut kala rotasi yaitu selama 23 jam 56
menit 4 detik (disebut satu hari).
17. EFEK ROTASI BUMI....1). Terjadinya siang dan malam
Bagian bumi yang menghadap kearah matahari ketika berputar pada porosnya akan mengalami
siang, sebaliknya bagian bumi yang membelakangi matahari akan mengalami malam, dan hal ini
terjadi secara bergantian yaitu panjang waktu siang dan malam rata-rata 12 jam. Perbedaan waktu
siang dan malam akan menjadi lebih besar pada tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa.
2). Terjadinya perbedaan waktu diberbagai tempat di muka bumi
Orang-orang yang berada disebelah timur akan mengalami matahari terbit dan terbenam lebih
dahulu. Hal ini dikarenakan bumi berputar dari arah barat ke timur. Daerah yang berada pada sudut
15 derajat lebih ke timur akan melihat matahari terbit lebih dahulu selama 1 jam, maka jika di Nusa
Tenggara Barat matahari telah terbit, maka kita di Jakarta baru melihat matahari terbit satun jam
setelahnya. Atau jika di Nusa Tenggara Barat pukul 06.00 WITA, maka di Jakarta baru pukul 05.00
WIB.
3). Gerak semu harian bintang
Akibat rotasi bumi maka kita yang ada di bumi melihat seolah olah mataharilah yang bergerak
berputar dari timur kebarat mengelilingi bumi. Padahal yang terjadi sebenarnya adalah matahari
tidak bergerak, tetapi bumilah bergerak berputar mengelilingi matahari dari barat ke timur. Gerak
yang tidak sebenarnya ini dinamakan gerak semu harian bintang. Disebut gerak semu harian
karena kita dapat mengamatinya setiap hari atau setiap saat.
4). Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi
Rotasi bumi juga menyebabkan penggembungan di khatulistiwa dan pemapatan di kedua kutub
bumi. Selama bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair kemudian menjadi padat, Bumi
berotasi terus pada porosnya. Ini menyebabkan menggebungan di khatulistiwa dan pemepatan di
kedua kutub bumi sehingga seperti keadaannya sekarang. Karena percepatan gravitasi benbanding
terbalik dengan kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-tempat di kutub lebih besar
daripada disekitar khatulistiwa.
18. REVOLUSI BUMI
• Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi
matahari. Revolusi bumi merupakan akibat tarik
menarik antara gaya gravitasi matahari dengan
gaya gravitasi bumi, selain perputaran bumi pada
porosnya atau disebut rotasi bumi.
• Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi
matahari adalah 365¼ hari. Bumi berevolusi tidak
tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan
miring dengan arah yang sama membentuk sudut
23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis
imajiner yang menghubungkan kutub utara dan
kutub selatan yang disebut dengan sumbu rotasi.
20. EFEK REVOLUSI BUMI....
1. Perbedaan Lama Siang dan Malam
2. Gerak Semu Tahunan Matahari
3. Perubahan Musim
4. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang
5. Kalender Masehi
Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari. Untuk
menampung kelebihan ¼ hari pada tiap tahun maka
lamanya satu tahun diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari
pada setiap empat tahun. Satu hari tersebut ditambahkan
pada bulan februari. Tahun yang lebih panjang sehari ini
disebut tahun kabisat. Untuk mempermudah mengingat,
maka dipilih sebagai tahun kabisat adalah tahun yang
habis di bagi empat. Contohnya adalah 1984,2000, dan
lain-lain
24. A. Zaman Pra-Kambrium....
Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa Pra-
Kambrium.
Masa Arkeozoikum (Arkean) :
merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang
kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini
ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut
kraton/perisai benua.
masa pembentukan kerakbumi. Jadi kerakbumi terbentuk setelah
pendinginan bagian tepi dari “balon bumi” (bakal calon bumi).
Plate tectonic / Lempeng tektonik yang menyebabkan gempa itu
terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup mas itu tentunya
mirip dengan lingkungan disekitar mata-air panas.
Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan
Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam
samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil
tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan
Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.
25. .....
Masa Protozoikum (2.5 Milyar – 290 jt Tahun yang lalu):
Proterozoikum artinya masa kehidupan awal.
Merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa
ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal
menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Enkaryotes
merupakan cikal bakal tumbuhan dan prokaryotes merupakan cilal
bakal binatang.
Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis
invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral
mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai
sebagai fosil sejati pertama.
26. B. Zaman Paleozoikum ....
Paleozoikum atau zaman kehidupan tertua adalah suatu zaman yang berlangsung
sekitar 340 - 345 juta tahun (542 - 251 juta tahun yang lalu).
Merupakan era pertama dari tiga era pada eon Fanerozoikum. Era ini dibagi
menjadi enam periode, berturut-turut dari yang paling tua: Kambrium, Ordovisium,
Silur, Devon, Karbon, dan Perm.
Pada saat itu keadaan bumi belum stabil, iklim masih berubah-ubah dan curah hujan
sangat besar.
Pada zaman inilah dimulainya tanda-tanda kehidupan dimulai dengan makhluk-
makhluk bersel satu (mikroorganisme) dan hewan-hewan tak bertulang punggung,
jenis-jenis ikan, ganggang, serta rumput-rumputan. Semua ini diketahui dari sisa-
sisanya yang disebut fosil. Zaman ini disebut juga zaman primer (zaman pertama).
Beberapa kejadian penting yang terjadi dalam kurun waktu tersebut adalah tiga
kepunahan masa utama. Kepunahan adalah total hilangnya seluruh anggota spesies
atau kelompok takson yang lebih tinggi. Kepunahan massa adalah kepunahan dalam
jumlah besar yang di alami spesies atau kolompok takson lebih tinggi yang tejadi
dalam kurun waktu hanya beberapa juta tahun.
27. Lanjutan Zaman Paleozoikum ....
1. Kambrium
Dimulai pada sekitar 542 ± 1,0 jtl (juta tahun lalu) dan berakhir pada
sekitar 488,3 ± 1,7 juta tahun yang lalu.
Merupakan periode pertama era Paleozoikum.
Paling banyak ragam makhluk hidup yang di temukan pada periode ini
kemungkinan berhubungan dengan evolusi skeleton (rangka). Hal tersebut
di tunjukan oleh fosil hewan ditemukan yang mempunyai skleton
pelindung di sebelah luar. Dalam era Paleozoik mulai terjadi penguasaan
daratan oleh makhluk hidup.
Fosil yang umum dijumpai dengan penyebaran yang luas adalah Alga,
Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakipoda dan Artropoda.
Fosil penunjuk untuk zaman ini adalah Trilobita (kelompok Artropoda yang
kini telah punah).
28. Lanjutan Zaman Paleozoikum ....
2. Ordovisium
Berlangsung antara 488,3 ± 1,7 hingga 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu.
Periode ini didefinisikan oleh Charles Lapworth pada tahun 1879 untuk
menyelesaikan persengketaan antara pengikut Adam Sedgwick dan
Roderick Murchison yang masing-masing mengelompokkan lapisan batuan
yang sama di Wales utara masuk dalam periode Kambrium dan
Silur. Lapworth mengamati bahwa fosil fauna pada strata yang
dipersengketakan ini berbeda dengan fauna pada periode Kambrium
maupun Silur sehingga seharusnya memiliki periode tersendiri.
Zaman ini merupakan zaman perkembangan hewan invertebrate
Pada zaman ini juga mulai muncul vertebrata dari jenis ikan tanpa
rahang.
29. Lanjutan Zaman Paleozoikum ....
3. Silur
Berlangsung mulai akhir periode Ordovisium, sekitar 443,7 ± 1,5 juta tahun
lalu, hingga awal periode Devon, sekitar 416,0 ± 2,8 juta tahun yang lalu.
Awal Silur ditentukan pada suatu peristiwa kepunahan besar (peristiwa
kepunahan Ordovisium-Silur) sewaktu 60% spesies laut musnah.
Terjadi peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan darat mulai
muncul untuk pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku).
Ketika binatang dan tumbuhan sudah menetap di daratan, mereka
berkontribusi terhadap proses perubahan bumi secara fisik dan kimiawi,
namun hidup di daratan membutuhkan strategi yang sama sekali berbeda
dengan di lautan, seperti mencari nutrisi dan air, menghindari kekeringan,
membawa keluar perubahan gas, dan reproduksi. Tanaman darat disebut
vaskular, dinamakan demikian karena mereka menggunakan sistem tabung
dalam sirkulasi air dan nutrisi—muncul sekitar 425 juta tahun yang lalu.
30. Lanjutan Zaman Paleozoikum ....
4. Devon
Berlangsung antara 416 ± 2,8 hingga 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu.
Pada masa ini Antropoda dan vertebrata awal melanjutkan kolonisasi di
daratan. Kemajuan paling evolusioner dari masalah ini tidak hanya
memungkinkan binatang dapat menginvasi daratan, tapi juga menyebar ke
seluruh benua.
Zaman perkembangan secara besar-besaran jenis ikan berahang dan hiu
semakin aktif sebagai pemangsa di lautan. Migrasi ke daratan terus berlanjut,
hewan amfibi mulai berkembang dan beranjak ke daratan.
Tumbuhan darat semakin umum dan mulai terbentuk hutan dan mulai
muncul serangga untuk pertama kalinya.
Bumi saat itu terdiri dari tiga benua utama besar: Amerika Utara dan Eropa
tergabung menjadi satu terletak di dekat daerah equator di mana pada saat ini
sebagian besar daratan ini tenggelam di dasar laut. Di sebelah utara terhampar
sebagian dari Siberia modern. Dan sebuah gabungan benua Amerika Selatan,
Afrika, Antartika, India dan Australia, yang lebih dikenal dengan Daratan
Gondwana, mendominasi sebelah selatan belahan bumi.
31. Lanjutan Zaman Paleozoikum ....
5. Karbon
Berlangsung sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu hingga
awal periode Perm sekitar 299,0 ± 0,8 juta tahun yang lalu.
Nama "karbon" diberikan karena adanya lapisan tebal kapur pada periode ini yang
ditemukan di Eropa Barat.
Pohon-pohon konifer muncul pada periode yang penting ini.
Zaman ini merupakan zaman perkembangan amfibi dan tumbuhan hutan.Reptilia dan
serangga raksasa muncul pertama kali. Pohon pertama yang muncul adalah jamur
klab, tumbuhan fern paku ekor kuda yang tumbuh di rawa-rawa. Saat itu benua-benua
mulai menyatu membentuk satu masa daratan yang sangat luas disebut Pangea. Bumi
mulai mengalami perubahan lingkungan serta berbagai bentuk kehidupannya. Iklim
tropis menghasilkan secara besar-besaran rawa-rawa yang terisi pepohonan dan
sekarang tersimpan sebagai batubara. Pada masa ini, kondisi sangat mendukung
pembentukan awal batu-bara (karbon), perkembangan biologis, geologis, dan iklim
bumi.
Salah satu dari penemuan evolusioner terbesar dari periode Karboniferus adalah
amniotic egg di mana hal ini membuat reptil-reptil awal dari habitat air dan
mengolonisasi daratan. Amniotic egg membuat leluhur burung, mamalia, dan reptil
untuk bereproduksi di daratan dengan jalan mencegah embrio kekeringan dengan
adanya cangkang, sehingga pada masa ini telur dapat disimpan jauh dari air.
32. Lanjutan Zaman Paleozoikum ....
6. Perm
Perm atau permian adalah periode dalam skala waktu geologi yang
berlangsung antara 299,0 ± 0,8 hingga 251,0 ± 0,4 juta tahun yang lalu.
Perm dibagi menjadi tiga kala yaitu Lopongian, Guadalupian, dan Cisuralian.
Pada zaman ini perkembangan reptilia yang mirip mamalia mulai meningkat
dan munculnya serangga modern, begitu juga tumbuhan Konifer dan Ginkgoc
primitive.
Zaman ini diakhiri dengan kepunahan massal. Namun yang paling
terpengaruh dari kepunahan massal tersebut dirasakan oleh komunitas laut
yang menyebabkan kepunahan sampai 90-95% dari spesies laut. Di daratan
kepunahan membuka jalan bagi bentuk lain untuk mendominasi, dan
membawa ke dalam masa yang dikenal sebagai “Masa Dinosaurus”.
33. C. Mesozoikum (Zaman Sekunder)
diperkirakan berumur kurang lebih 150 - 160 juta tahun
yang lalu, mulai 225 - 65 juta tahun yang lalu.
Masa Mesozoikum merupakan masa pertengahan
sejarah geologi.
Masa ini ditandai dengan binatang bertubuh besar
seperti halnya reptil besar (dinosaurus) yang merajai
permukaan bumi,seperti Tyrannosaurus, Spinosaurus,
Stegosaurus dan reptil besar lainnya pun mulai muncul,
berkembang dan menyebar hingga ke seluruh dunia.
Masa Mesozoikum dibagi menjadi tiga zaman yaitu:
Trias, Jura, dan Kapur
34. Lanjutan Zaman Mesozoikum....
(1) Zaman Trias
Berlangsung sejak 225 sampai 190 juta tahun lalu. Nama
Trias berasal dari Jerman dan mempunyai arti tiga (lapisan
endapan).
Zaman ini adalah yang paling kering dan tidak subur, ditandai
dengan jarangnya fosil hewan maupun tumbuhan.
Mulai berkembang Reptilia mirip mamalia pemakan daging
“Cynodont”
Mulai muncul Mamalia pertama
Banyak jenis reptilia air termasuk penyu dan kura-kura.
Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer
menyebar.
Benua Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk.
Lembaran es di bagian selatan mencair dan celah-celah mulai
terbentuk di Pangea.
35. Lanjutan Zaman Mesozoikum....
(2) Zaman Jura
Berlangsung sejak 190 sampai 136 juta tahun silam.
Nama ini diambil dari nama pegunungan di perbatasan Swiss
dan Perancis.
Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam
lautan dan Pterosaurus merajai angkasa.
Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa.
Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak
jenis buaya berkembang.
Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan
Sequola melimpah pada waktu ini.
Pangea terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari
Afrika sedangkanAmerika Selatan melepaskan diri dari
Antartika dan Australia.
36. Lanjutan Zaman Mesozoikum....
(3) Zaman Kapur
Berasal dari kata Kapur (Cretaceous), nama dari batuan kapur
(Chalk)
Beragam dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada
zaman ini.
Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya.
Akhir Kapur Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus,
Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah.
Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi
banyak bentuk yang berlainan.
Iklim sedang mulai muncul.
India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia.
37. D. Zaman Kenozoikum
Diartikan masa baru dalam sejarah geologi bumi
dan diperkirakan berusia 65 - 60 juta tahun
yang lalu.
Saat itu keadaan bumi sudah semakin
memungkinkan untuk mendorong munculnya
makhluk hidup lainnya seperti binatang
menyusui, sejenis kera dan monyet.
Zaman ini terbagi menjadi dua zaman, yaitu
zaman tersier dan zaman kuarter.
38. Lanjutan Zaman Kenozoikum....
1. Zaman Tersier
Zaman Tersier berlangsung sekitar 60 - 1,8 juta tahun yang lalu dan ditandai
dengan munculnya beragam jenis binatang menyusui (mamalia). Zaman
tersier terbagi menjadi zaman Pliosen, Miosen, Oligosen. Eosen, Paleosen.
2. Zaman Kuarter
Zaman Kuarter merupakan zaman terakhir dari sejarah geologi bumi, dan
berlangsung sejak 600.000 tahun yang lalu, Pada zaman ini semua bentuk
kehidupan di bumi (darat, laut, udara) berkembang, yang ditandai dengan
munculnya manusia purba. Zaman kuarter sendiri juga terbagi menjadi zaman
Holocen (Holosin) dan zaman pleistocen.
40. INTRODUCTION.....
• Setelah planet bumi ini terbentuk dari massa gas, lambat laun
mengalami proses pendinginan. Akibatnya bagian terluarnya
menjadi keras, sedangkan, bagian dalamnya masih tetap
merupakan massa zat yang panas dalam keadaan lunak.
• Sepanjang proses pendinginan berlangsung dalam jangka waktu
jutaan tahun, zat-zat pembentuk bumi yang terdiri atas berbagai
jenis sifat kimia dan fisikanya sempat memisahkan diri sesuai dengan
perbedaan sifat-sifat tersebut. Hasil-hasil penelitian terhadap fisik
bumi menunjukkan bahwa batuan-batuan pembentuk bumi mulai
dari kerak bumi sampai inti bumi mempunyai komposisi mineral dan
unsur kimia yang berbeda-beda
• Bahan utama bumi adalah besi dan silikat. bahan lain adalah unsur
yang bersifat radio aktif. bahan besi cenderung mengendap ke
pusat menjadi inti bumi (suhu: 3900 C). sedangkan bahan silikat
berada di atas bahan besi.
• Panas di dalam bumi menyebabkan bahan cairnya selalu bergerak,
Gerakan ini yang menimbulkan pergeseran benua, pembentukan
gunung, serta gempa bumi
41. INTRODUCTION.....
Pada dasarnya planet bumi mempunyai struktur utama (dari permukaan sampai
ke dalam), yaitu sebagai berikut:
1. Litosfer (lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust)
Litosfer berasal dari kata lithos berarti batu dan sfhere/sphaira berarti
bulatan atau lapisan. Dengan demikian Litosfer dapat diartikan lapisan
batuan pembentuk kulit bumi. Dalam pengertian lain, litosfer adalah lapisan
bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70 km yang tersusun dari
batuan penyusun kulit bumi.
2. Astenosfer (lapisan selubung atau mantel)
Astenosfer, yaitu lapisan yang terletak di bawah litosfer dengan ketebalan
sekitar 2.900 km berupa material cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar
3.000 0C, merupakan campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair,
padat dan gas bersuhu tinggi.
3. Barisfer (lapisan inti bumi atau core)
Barisfer, yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bagian bumi paling dalam
yang tersusun atas lapisan Nife (Niccolum atau nikel dan ferrrum atau besi).
Lapisan ini dapat pula dibedakan atas dua bagian yaitu inti luar dan inti
dalam.
42. a. Inti luar (Outer core)
Inti luar adalah inti bumi yang ada di bagian
luar. Tebal lapisan ini sekitar 2.200 km,
tersusun atas materi besi dan nikel yang
bersifat cair, kental, dan panas berpijar
bersuhu sekitar 3.900 0C
b. Inti dalam (Inner core)
Inti dalam adalah inti bumi yang ada di
lapisan dalam dengan ketebalan sekitar
2.500 km, tersusun atas materi besi dan nikel
pada suhu yang sangat tinggi yakni sekitar
4.8000C, akan tetapi tetap dalam keadaan
padat dengan densitas sekitar 10 gram/cm3.
Hal itu disebabkan adanya tekanan yang
sangat tinggi dari bagian-bagian bumi
lainnya
43.
44. Lapisan atas kerak bumi, di daerah daratan, biasanya
dilapisi tanah. Tanah, yang terdiri atas partikel batuan
yang ditimpa cuaca, juga mengandung banyak zat
organik yang berasal dari pembusukan makhluk
hidup zaman purba. Tanah mendukung kehidupan
tanaman di bumi dan juga binatang karena makanan
hewan, baik langsung maupun tidak berasal dari
tanaman.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa karakteristik lapisan bumi paling dalam (inti)
memiliki sifat pejal atau keras yang diselubungi
lapisan cair relatif kental, sedangkan bagian luar atau
atasnya berupa litosfer yang pejal dan keras pula.
45. TEORI TERBENTUKNYA KULIT BUMI
1. Teori kontraksi (Contraction theory)
Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Descrates (1596-1650). Ia
menyatakan bahwa bumi semakin lama semakin susut dan
mengkerut yang disebabkan oleh terjadinya proses pendinginan,
sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung,
lembah, dan dataran.
Teori kontraksi didukung pula oleh James Dana (1847) dan Elie de
Baumant (1852). Mereka berpendapat bahwa bumi mengalami
pengerutan karena terjadi proses pendinginan di bagian dalam
bumi yang mengakibatkan bagian permukaan bumi mengerut
membentuk pegunungan dan lembah-lembah.
46. 2. Teori dua benua (Laurasia-Gondwana theory)
Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri atas
dua benua yang sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub
utara dan Gondwana di sekitar kutub selatan bumi. Kedua
benua tersebut kemudian bergerak perlahan ke arah
equator bumi, sehingga akhirnya terpecah-pecah menjadi
benua benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi
Asia, Eropa dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana
terpecah menjadi Afrika, Australia dan Amerika Selatan. Teori
Laurasia-Gondwana kali pertama dikemukakan oleh Edward
Zuess pada 1884.
47. 3. Teori pengapungan benua (Continental drift theory)
Teori pengapungan benua dikemukakan oleh Alfred
Wegener pada 1912. Ia menyatakan bahwa pada awalnya
di bumi hanya ada satu benua maha besar yang disebut
Pangea. Menurutnya benua tersebut kemudian terpecah-
pecah dan terus bergerak melalui dasar laut. Gerakan rotasi
bumi yang sentripugal, mengakibatkan pecahan benua
tersebut bergerak ke arah barat menuju equator. Teori ini
didukung oleh bukti-bukti berupa kesamaan garis pantai
Afrika bagian barat dengan Amerika Selatan bagian timur,
serta adanya kesamaan batuan dan fosil pada kedua
daerah tersebut.
48. 4. Teori konveksi (Convection theory)
Menurut teori konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H.
Hess dan dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz, menyatakan bahwa
di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus
konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya, sehingga ketika
arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan
bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah samudera), lava tersebut
akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru menggeser dan
menggantikan kulit bumi yang lebih tua.
Bukti kebenaran teori konveksi adalah terdapatnya tanggul dasar samudera
(Mid Oceanic Ridge), seperti Mid Atlantic Ridge dan Pasific-Atlantic Ridge.
Bukti lainnya didasarkan pada penelitian umur dasar laut yang
membuktikan bahwa semakin jauh dari punggung tengah samudera, umur
batuan semakin tua. Artinya terdapat gerakan yang berasal dari Mid
Oceanic Ridge ke arah berlawanan yang disebabkan oleh adanya arus
konveksi dari lapisan di bawah kulit bumi.
49. 5. Teori lempeng tektonik (Plate Tectonic theory)
Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh Tozo Wilso.
Berdasarkan teori ini, kulit bumi atau litosfer terdiri atas
beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan
astenosfer, Lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit bumi
selalu bergerak karena pengaruh arus konveksi yang terjadi
pada lapisan astenosfer yang berada di bawah lempeng
tektonik kulit bumi.
Menurut teori ini kerak bumi terbagi tujuh lempeng utama:
1. Lempeng Eurasia
2. Lempeng Pasifik
3. Lempeng Australia
4. Lempeng Antartika
5. Lempeng Amerika Utara
6. Lempeng Amerika Selatan
7. Lempeng Afrika.
50. Bukti terjadinya pergerakan
lempeng tektonik
1.Persamaan garis kontur pantai timur Benua
Amerika dengan garik kontur pantai barat Benua
Eropa dan Afrika
2.Greenland menjauhi eropa dengan kecepatan
36 meter/tahun
3.Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan
kecepetan 9 meter/tahun
4.Adanya kegiatan seismik di patahan St. Andreas
5.Samudra Atlantik semakin luar karena Benua
Amerika terus bergerak ke barat
6.Batas Samudra Hindia terus mendesak ke utara