3. Syarat-Syarat
Ekonomi Sukses
Kerja Keras
Aman Sentosa
Penggunaan
Sumber Daya
yang Efisien
Kehendak
Bersama
Tidak
Menyalahgunaka
n Waktu
Faktor Ilahi
4. Kerja Keras
Definisi Kerja Keras
Kerja keras itu adalah bekerja dengan waktu yang cukup lama dan menggunakan
energi sebesar mungkin. Bagaimana kita bisa bekerja keras? Kuncinya ialah, harus
memiliki motivasi tinggi.
Definisi Kerja Cerdas
Kerja cerdas itu adalah bagaimana kita bekerja sebaik mungkin dengan hasil yang
lebih besar untuk usaha yang sama. Atau hasil yang sama dengan usaha yang lebih
sedikit. Bagaimana caranya? Banyak sekali, kuncinya ialah dengan menggunakan
apa yang disebut daya ungkit
Contoh pesawat sederhana yang menggunakan daya ungkit adalah dongkrak mobil.
Kita tidak akan kuat untuk mengangkat dan menahan mobil dengan tenaga tangan
kita, tetapi dengan bantuan dongkrak, kita menjadi mampu mengangkat dan
menahan mobil kita tanpa energi yang lebih besar
5. Dalam pandangan Islam, bekerja merupakan suatu tugas yang
mulia, yang akan membawa diri seseorang pada posisi
terhormat, bernilai, baik di mata Allah SWT maupun di mata
kaumnya. Oleh sebab itulah, Islam menegaskan bahwa bekerja
merupakan sebuah kewajiban yang setingkat dengan Ibadah.
Orang yang bekerja akan mendapat pahala sebagaimana orang
beribadah. Lantaran manusia yang mau bekerja dan berusaha
keras untuk menghidupi diri sendiri dan keluarganya, akan
dengan sendirinya hidup tentram dan damai dalam masyarakat
6. • Sedangkan dalam pandangan Allah SWT, seorang pekerja
keras (di jalan yang diridhai Allah tentu lebih utama
ketimbang orang yang hanya melakukan ibadah (berdo’a saja
misalnya), tanpa mau bekerja dan berusaha, sehingga
hidupnya melarat penuh kemiskinan.
• Orang-orang yang pasif dan malas bekerja, sesungguhnya
tidak menyadari bahwa mereka telah kehilangan sebagian dari
harga dirinya, yang lebih jauh mengakibatkan kehidupannya
menjadi mundur. Rasulullah SAW amat prihatin terhadap para
pemalas
7. • Jika kita bekerja dengan maksud untuk menghindarkan diri
dari pengangguran misalnya, maka pekerjaan itu baik dan
halal. Namun jika tujuan kita bekerja hanya untuk mencari
harta serta memperkaya diri sendiri, maka pekerjaan yang kita
lakukan itu merupakan pekerjaan hina dan haram, sehingga
wajib dijauhi.
8. • Dalam hadits riwayat Bukhari “Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari susah dan sedih, lemah dan malas, takut dan
kikir, serta tertekan hutang dan penindasan orang lain”. (HR.
Bukhari)
• Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan
terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-
payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa
dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR.
Ahmad)
9. • Hadits yang disebutkan di atas bermakna memotivasi,
memberi dorongan dan semangat kepada kaum
Muslimin untuk giat bekerja dalam memenuhi
kebutuhan hidup diri dan keluarganya, agar tidak
menjadi hina lantaran membebani orang lain dengan
menjadi parasit.
10. • dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur
dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, supaya
mereka dapat Makan dari buahnya, dan dari apa yang
diusahakan oleh tangan mereka. Maka Mengapakah mereka
tidak bersyukur? ( QS. Yaasin : 34-35 )
• ”Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramnal shaleh,
tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang
yang mengerjakan amalan(nya) dengan baik”. (Q.S Al-
Kahfi(18): 30)
11. • Menyimak ayat di atas, bahwa setiap Muslim sesungguhnya
dituntut untuk bekerja keras, dan disarankan untuk menjelajahi
bumi Allah yang maha luas ini, dalam usaha memenuhi
kebutuhan hidupnya, mencari rejeki, menambah pengalaman
dan ilmu pengetahuan agar dapat mencapai kemuliaan hidup
baik di dunia maupun di akhirat kelak.
12. Aman Sentosa
• Sabda Rasulullah ( ً /) آمنaman:"Maknanya adalah tidak takut
ا
dari musuh."
• Menurut kamus besar bahasa Indonesia,sentosa berarti bebas
dari segala kesukaran dan bencana; aman dan tenteram;
sejahtera: dengan penghasilan yang cukup dan lingkungan
yang aman, ia hidup dengan -- bersama keluarganya di
kampung;
13. • Rasa aman adalah salah satu nikmat Allah Subhanahu wa
Ta'ala yang paling besar yang dikaruniakan kepada hamba-
Nya setelah nikmat Iman dan Islam. Dan tidak akan
merasakan kenikmatan hidup, orang yang kehilangan nikmat
aman ini. Seperti orang-orang yang hidup di suatu Negara
yang kehilangan rasa aman di dalamnya. Atau seperti orang-
orang yang yang hidup di tengah-tengah peperangan yang
merusak harta benda dan menghilangkan nyawa
14. Aman Sentosa
• ” Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman
di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih
bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka
berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-
orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan
meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk
mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan)
mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi
aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada
mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka
mereka itulah orang-orang yang fasik.” (An-Nuur: 55)
15. • ” Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur
adukkan iman mereka dengan kelaliman (syirik),
mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan
dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat
petunjuk.” (Al-An`aam:82)
16. Aman Sentosa
• Dalam konteks pembangunan perekonomian
Indonesia,kita menyadari bahwa sekarang Indonesia
berada dalam keadaan yang tidak seimbang atau
dalam keadaan krisis,maka dari itu keamanan di
Indonesia juga sedang mengalami goncangan. Hal ini
dapat dikatakan jika pembangunan perekonomian
melemah,maka aman dan sentosa dari negara juga
ikut melemah .
17. • Allah Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan keamanan
bagi orang-orang yang beriman, apabila mereka
merealisasikan tauhid, mengikhlashkan
(memurnikan) keimanan, dan melakukan amal shalih.
18. • Jika suatu keadaan perekonomian dalam suatu negara
mengalami kemajuan yang pesat, maka keadaan
tersebut juga akan mempengaruhi keamanan dan
kesejahteraan negara tersebut. Sebagai buktinya
Amerika Serikat sebagai negara adidaya dan adi
kuasa yang terkenal perekonomiannya yang bagus,
maka kesejahteraan penduduknya terpenuhi.
Sebaliknya, Zimbabwe yang terkenal sebagai negara
yang miskin,kesejahteraan penduduknya sangat
memprihatinkan.
19. • Dari penjelasan tersebut,jelaslah bahwa siapa saja yang
terkumpul di dalam dirinya ketiga hal ini,yaitu kesehatan
jasmaninya, keamanan dalam hatinya, kecukupan dalam
makanannya, dan keselamatan keluarganya maka pada hari
itu seolah-olah dia memiliki dunia seluruhnya. Dan
sebenarnya pada kebanyakan manusia telah terkumpul ketiga
hal ini dan bahkan mereka memiliki lebih banyak lagi
dibandingkan dengan yang disebutkan, namun demikian
mereka mengingkarinya dan meremehkan apa yang mereka
rasakan dan apa yang mereka dapatkan.
20. Penggunaan Sumber Daya yang Efisien
• Konsep ekonomi Islam berdasarkan Kemaha-kayaan Allah
dan Keluasan IlmuNya. Allah menyediakan kebutuhan kita
secara cukup sampai hari kiamat, tugas kita-lah untuk mencari
karuniaNya tersebut. Untuk mencari karuniaNya tersebut, kita
tidak boleh berhenti mencari ilmu dan terus membaca ayat-
ayatNya baik yang qauliyah maupun yang qauniyah.
Keterbatasan ilmu-lah yang membuat para ekonom
konvensional mengkambing hitamkan kelangkaan dalam
menjelaskan fenomena kenaikan harga-harga. Ilmu seluruh
profesor ekonomi ditambah ilmuwan dari seluruh bidang -
hanya setitik air dilautan bila dibandingkan ilmu Allah.
21. • Katakanlah: sekiranya lautan menjadi tinta untuk
(menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh
habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-
kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan
tambahan sebanyak itu (pula)". ( Al-Kahfi : 109)
22. • Adapun realitas yang menyatakan terjadi kelangkaan sumberdaya,
hal tersebut diakibatkan karena adanya distribusi yang tidak adil dan
merata sebagai akibat sistem ekonomi yang membolehkan
eksploitasi pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah. Yang kuat
memiliki akses terhadap sumberdaya sehingga menjadi sangat kaya,
sementara yang lemah tidak memiliki akses terhadap sumberdaya
sehingga menjadi sangat miskin. Karena itu masalah ekonomi
sebenarnya muncul bukan karena sumberdaya yang terbatas, tetapi
karena keserakahan manusia yang tidak terbatas. Kalau masalah
distribusi merupakan salah satu permasalahan utama dalam ilmu
ekonomi, Al-Qur’an telah memerintahkan agar sumber daya tdak
hanya dikuasai oleh segelintir orang saja, yaitu orang yang kaya dan
pemilik modal.
23. • Persoalan lain dari munculnya kelangkaan sumberdaya di
dunia juga bisa diakibatkan oleh ketidakmampuan manusia
dalam mengelola asset sumberdaya tersebut. Untuk itu Allah
Swt. memerintahkan untuk mencari, menggali dan
mengembangkan potensi sumberdaya yang ada, sebagaimana
disebutkan dalam ayat Al-Qur’an :
• “Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah
dijelajahi , maka jelajahilah disegala penjurunya dan
makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya –
lah kamu ( kembali setelah ) dibangkitkan. ( Al Mulk : 15)
24. • Disamping itu, kelangkaan bisa juga terjadi karena ulah dan
perbuatan manusia yang serakah dalam mengekploitasi
sumberdaya serta sikap moral yang rusak dari manusia, seperti
penimbunan barang, peperangan serta fenomena korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN). Dalam hal ini Allah Swt.
memperingatkan kembali bahwa segala kerusakan (dalam
kelangkaan) yang terjadi dibumi bukan karena karunia Allah
Swt. yang sedikit, namun karena rusaknya perilaku manisia
sendiri
25. • Allah Swt. berfirman:
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian
dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali
(kejalan yang benar). (QS. Al-Rum: 41)
26. Kehendak bersama
• kata musyawarah adalah bentuk mashdar dari kata kerja syawara yang dari
segi jenisnya termasuk kata kerja mufa’alah (perbuatan yang dilakukan
timbal balik), maka musyawarah haruslah bersifat dialogis, bukan
monologis. Semua anggota musyawarah bebas mengemukakan
pendapatnya. Dengan kebebasan berdialog itulah diharapkan dapat
diketahui kelemahan pendapat yang dikemukakan, sehingga keputusan
yang dihasilkan tidak lagi mengandung kelemahan.
Musyawarah atau syura adalah sesuatu yang sangat penting guna
menciptakan peraturan di dalam masyarakat mana pun. Setiap negara maju
yang menginginkan keamanan, ketentraman, kebahagiaan dan kesuksesan
bagi rakyatnya, tetap memegang prinsip musyawarah ini. Tidak aneh jika
Islam sangat memperhatikan dasar musyawarah ini.
27. Dalam surat Ali 'Imran (3): 159
• Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut
terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. Kemudian
apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada-Nya.
ayat ini juga merupakan petunjuk kepada setiap Muslim, khususnya
kepada setiap pemimpin, agar bermusyawarah dengan anggota-
anggotanya.
28. Kebijakan fiskal dalam konvensional
Kemampuan pemerintah dalam masalah menghasilkan
pendapatan untuk menutupi kebutuhannya dan kemudian
mengalokasikannya, mendistribusikannya agar tercapai
efisiensi anggaran
Instrumen yang di gunakan :Pajak, transfer dan anggaran
Pada sistem ekonomi konvensional tingkat kesejahteraan
hidup ini di batasi untuk memaksimalkan keuntungan
maksimum bagi individu di dunia dan tidak adanya sesuatu
yang di berikan kepada masyarakat dalam pemenuhan spiritual
kebutuhan
29. Kebijakan fiskal dalam pandangan islam
• Pendapatan dan anggaran adalah merupakan alat yang
efektif dalam mencapai tujuan ekonomi
Instrumen yang di gunakan zakat
Tingkat kesejahteraan dalam islam itu luas meliputi
kehidupan di dunia dan di akhirat
30. Komponen kebijakan fiskal
1. Penerimaan negara
• Zakat,
• ghanimah(harta bergerak yang bisa di pindah, di dapat dari
peperangan melawan musuh),
• Fai ( harta rampasan)
• Kharaj ( pajak tanah)
• Jizyah ( pembayaran dari non muslim karena tinggal di
daerah muslim dan di jamin oleh pemerintahannya)
31. 2. Pengeluaran negara
Menggunakan keuangan tersebut dalam
meningkatkan taraf hidup masyarakat dan
meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt.
Pengeluaran semuanya di tujukan untuk kemakmuran
masyarakat,
32. 3. Utang negara
di dalam islam penerimaan seharusnya bebas bunga,
Pinjaman dari negara lain yang menggunakan sistem
bunga pada hakikatnya susah untuk di dapatkan oleh
karenanya suatu negara tertentu mungkin akan
mendapatkan dari negara lain yang sepaham,
33. Isu
• Berkembangnya lembaga-lembaga pembiayaan yang bertujuan
untuk mengelola dana zakat, infak dan sedekah di Indonesia,
terkesan masih terkotak-kotak dan pengelolaannya hanya
menjadi bagian dari sebuah institusi lain, sehingga sifat
charity-nya lebih mengedepan dibandingkan fungsi
manfaatnya dalam jangka panjang
34. Kesimpulan
• Sektor Fiskal merupakan salah satu sektor penting dalam
pengelolaan negara terutama yang berkenaan dengan barang dan
hukum publik.
• Dalam tahap implementasi, perkembangan sistem fiskal
konvensional jauh lebih cepat daripada Islam hal ini diakibatkan
oleh :
– Tidak semua negara dibelahan dunia ini menerapkan konsep Islam secara
kaffah .
– Zakat hampir tidak dijadikan sebagai instrumen penting dalam pendanaan
negara saat ini
– Masih diperlukan penyesuaian-penyesuaian untuk negara-negara yang
dulunya berpaham kapitalis maupun komunis untuk mentransfer sistem
fiskalnya menurut Islam.
35. Time Value of Money
Ekonomi Islam memiliki prinsip yang berasal
dari sumber hukum baik al-Qur'an, hadis
maupun pemikiran cendikiawan muslim.
Fungsi uang ada dua menurut ekonomi islam
yaitu:
1. sebagai alat pengukur harga
2. alat pembayaran.
Fungsi uang sebagai alat penyimpan nilai tidak
diakui karena dianggap sesuatu yang mendekati
riba. Fungsi uang yang dilarang inilah yang
sebenarnya melahirkan teori time value of
money. Konsekuensi logisnya, Ekonom muslim
sendiri tidak sependapat dengan konsep ini.
36. ISU :
Teori keuangan konvensional mendasarkan argumen
pembenaran adanya bunga (interest) melalui konsep time
value of money (nilai waktu dari uang). Sedangkan, dalam
Ekonomi Islam, validitas konsep ini dibantah dengan
adanya pelarangan riba dalam Islam. Sebagai gantinya,
aktivitas bisnis dalam Ekonomi Islam selalu menekankan
kepada mekanisme sistem bagi hasil (profit and loss
sharing). Konsep kemitraan ini dirasa lebih tepat dan sesuai
dengan prinsip keadilan yang realistis.
37. ada dua hal yang menjadi pondasi konsep time value of money, yaitu:
1. Presence of Inflation
Dapat dimisalkan: katakanlah tingkat inflasi 10% per tahun. Seseorang dapat
membeli 10 pisang goreng hari ini dengan membayar Rp.10.000 Namun bila ia
membelinya tahun depan, dengan sejumlah uang yang sama Rp.10.000 ia hanya
dapat membeli 9 pisang goreng. Oleh karena itu, ia akan meminta kompensasi
untuk hilangnya daya beli uangnya akibat inflasi.
2. Preference present consumption to future consumption
Diandaikan tingkat inflasi nol, sehingga dengan Rp.10.000 seseorang tetap dapat
membeli 10 pisang goreng hari ini maupun tahun depan. Bagi kebanyakan orang,
mengkonsumsi 10 pisang goreng sekarang lebih disenangi daripada mengkonsumsi
10 pisang goreng tahun depan. Dengan alasan ini, walaupun tingkat inflasi nihil,
Rp.10.000 lebih disukai dan dikonsumsi hari ini. Oleh sebab itu, untuk menunda
konsumsi, ia mensyaratkan kompensasi.
38. Argumen pertama disanggah karena tidak lengkap kondisinya. Dalam setiap
perekonomian selalu ada keadaan inflasi dan deflasi. Seharusnya keadaan
deflasi menjadi alasan adanya negative time value of money.
Ekonomi Konvensional sebenarnya juga memasukkan unsur ketidakpastian
return dan menyebut kompensasinya sebagai discount rate yang lebih bersifat
umum dibandingkan istilah interest rate. Ketidakpastian return dikonversi
menjadi suatu kepastian melalui premium for uncertainty. Investasi tentu
selalu ada kemungkinan mendapat positif return, negative return, dan no
return. Inilah yang menimbulkan ketidakpastian (uncertainty), tetapi
probabilitas negative return dan no return dipertukarkan dengan sesuatu yang
pasti, premium for uncertainty.
Keadaan inilah yang ditolak dalam Ekonomi Islam, yaitu keadaan al- ghunmu
bi la ghurmi (gaining return without responsible for any risk) dan al- kharaj
bi la dhaman (gaining income without responsible for any expense).
Sebenarnya keadaan ini juga ditolak oleh teori keuangan yang menjelaskan
adanya hubungan searah antara risk dan return.
39. Kesimpulan
dalam islam faktor yang menentukan nilai waktu adalah bagaimana seseorang
memanfaatkan waktu itu. Semakin efektif (tepat guna) dan efisien (tepat cara),
maka akan semakin tinggi nilai waktunya. Efektif dan efisien akan
mendatangkan keuntungan di dunia bagi siapa saja yang melaksanakannya.
Oleh karena itu, siapa pun pelakunya, secara sunnatullah akan mendapatkan
keuntungan di dunia.
Lebih dari itu, dalam Islam keuntungan yang dicari bukan saja keuntungan di
dunia tetapi juga di akhirat. Oleh karenanya pemanfaatan waktu bukan saja
harus efektif dan efisien, tapi ia juga harus didasari dengan keimanan.
Keimanan inilah yang akan mendatangkan keuntungan di akhirat. Sebaliknya,
jika keimanan tidak mampu mendatangkan keuntungan di dunia, berarti ada
faktor-faktor yang belum diamalkan.
40. Faktor Ilahi
• Teori Invisible Hand
Teori invisible hands dikenalkan oleh Adam Smith
(1723-1790) di dalam bukunya The Wealth of
Nation(1776).
Menurut teori ini, pasar akan diatur oleh tangan-
tangan tidak kelihatan (invisible hands).Pandangan
tersebut mengatakan bahwa pasar yang baik adalah
pasar yang dibentuk oleh kompetisi antara penawaran
dan permintaan. Dan Negara tidak boleh
mengintervensi pasar dalam bentuk apapun
41. Tangan Tersembunyi atau Invisible Hand.
• Atau istilah yang melambangkan bahwa aktifitas ekonomi
dalam sistem keuangan pasar dikendalikan dan dipelihara oleh
keseimbangan kepentingan, tanpa pengaturan sebelumnya atau
tanpa koordinasi antara pelaku di pasar. Semuanya berjalan
begitu saja di bawah satu motif yaitu merealisasikan
kepentingan (pribadi atau kelompok.). Tidak ada motif lain.
• Contoh : Pembuat roti tidak memproduksi roti dengan motif
memberi makan orang miskin, melainkan untuk kepentingan
sendiri. Pembeli roti juga tidak membeli roti dengan motif
memberi keuntungan kepada pembuatnya, tetapi didasari oleh
keinginan memenuhi hajatnya.
42. Invisible Hand dalam Islam
• Tangan Tersembunyi, dalam islam adalah taqwa atau
kesalehan yang dapat menyelamatkan dari krisis dan bencana.
Ia adalah sumber rizqi kita meskipun kita tidak mengetahui
bagaimana Allah mengatur mekanismenya
• tidak ada Balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). ( QS Ar
Rahman : 60 )
43. Hadits
• “Harga melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-
orang ketika itu mengajukan saran kepada Rasulullah dengan
berkata: “ya Rasulullah hendaklah engkau menentukan
harga”. Rasulullah SAW. berkata:”Sesungguhnya Allah-lah
yang menentukan harga, yang menahan dan melapangkan dan
memberi rezeki. Sangat aku harapkan bahwa kelak aku
menemui Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari kamu
menuntutku tentang kezaliman dalam darah maupun harta.”
44. • Hadits ini terlihat dengan jelas bahwa Islam jauh lebih dahulu
(lebih 1160 tahun) mengajarkan konsep invisible hand atau
mekanisme pasar dari pada Adam Smith. Inilah yang
mendasari teori ekonomi Islam mengenai harga. Rasulullah
mengatakan bahwa harga di pasar tidak boleh ditetapkan,
karena Allah-lah yang menentukannya.
• Namun demikian, ekonomi Islam masih memberikan peluang
pada kondisi tertentu untuk melakukan intervensi harga (price
intervention) bila para pedagang melakukan monopoli dan
kecurangan yang menekan dan merugikan konsumen.
• Menurut Ibnu taymiyah, penetapan harga diperlukan untuk
mencegah pedagang menjual makanan atau barang dengan
harga sesuka hati dan hanya menjual kepada kelompok
tertentu saja.
45. Isu
• Ide invisible hands secara langsung mendorong
tuntutan kebebasan berekonomi termasuk diantaranya
adalah kebebasan berproduksi
46. Kesimpulan
• bahwa ketentuan harga itu diserahkan kepada
mekanisme pasar yang alamiah impersonal. Dan
harga di pasar tidak boleh ditetapkan, karena Allah-
lah yang menentukannya