2. Isi Presentasi
I. Situasi Kemiskinan di Indonesia
II. Sasaran Penanggulangan Kemiskinan
III. Kebijakan dan Strategi Peningkatan dan
Perluasan Pelayanan Dasar bagi
Masyarakat Miskin dan Rentan
2
4. Kerentanan & Kesenjangan
4
Laju Pertumbuhan Pengeluaran per Kapita, 2008-2012
Sumber: BPS &TNP2K
• Jumlah penduduk rentan 2x jumlah penduduk miskin
• Hanya 20% penduduk terkaya mengalami pertumbuhan diatas rata2 nasionl
• *) Rata- rata pertumbuhan pengeluaran per kapita
*)
5. Ketimpangan antar Wilayah
5Sumber: Susenas 2013-2014
0.00
1000.00
2000.00
3000.00
4000.00
5000.00
6000.00
Aceh
SumateraUtara
SumateraBarat
Riau
KepulauanRiau
Jambi
SumateraSelatan
BangkaBelitung
Bengkulu
Lampung
DKIJakarta
JawaBarat
Banten
JawaTengah
DIYogyakarta
JawaTimur
Bali
NusaTenggaraBarat
NusaTenggaraTimur
KalimantanBarat
KalimantanTengah
KalimantanSelatan
KalimantanTimur
SulawesiUtara
Gorontalo
SulawesiTengah
SulawesiSelatan
SulawesiBarat
SulawesiTenggara
Maluku
MalukuUtara
Papua
PapuaBarat
2014 2013
6. Ketimpangan antar Kelompok
6
0
20
40
60
80
100
Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Q 5
57.5
81.8
89.7 93.2 96.6
29.7
57.2
66.2
79.1
88.1
Persalinan nakes
Persalinan di fasilitas kesehatan
Kesehatan Ibu
Kesehatan Anak
0
20
40
60
80
100
Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Q 5
48.9
66.5 66.6 73.7 73.3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
7-12 tahun 13-15 tahun 16-18 tahun 19-24 tahun
95.9
81
42.9
4.8
99.4
94.9
75.3
33.1
Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Q 5
AKSES PENDIDIKAN:
• Ketimpangan terjadi pada usia 13-15 dan usia lebih
tua
AKSES KESEHATAN:
• Kesenjangan antar kelompok pendapatan pada
kesehatan ibu dan anak
Imunisasi dasar lengkap
Angka Partisipasi Sekolah
Sumber : SDKI 2012
Sumber : Susenas 2012
7. Ketimpangan antar Kelompok
7
Salah satu kunci utama dalam rendahnya pertumbuhan pendapatan kelompok menengah ke bawah adalah
kurangnya akses terhadap pelayanan dasar sehingga menjadi lebih produktif
0
10
20
30
40
50
60
Ketidakmampuan
dalam mengakses
penerangan
Ketidakmampuan
dalam mengkases
air bersih
Ketidakmampuan
dalam mengakses
sanitasi
Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Q 5
0
10
20
30
40
50
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
46.2
34.2
26.5
19.8
10.6
Akses identitas hukum: Akte Kelahiran
• 24 juta anak atau 29% tidak memiliki akte lahir
• Ketidakpemilikan akta kelahiran menghambat akses penduduk miskin terhadap pelayanan dasar dan
perlindungan sosial
Akses penerangan, air bersih, sanitasi
7
Sumber: Susenas, 2012
9. Sasaran Penanggulangan Kemiskinan
RPJMN 2015-2019
RPJPN 2005-2025
RPJMN
2015-2019
MP3KI 2013-2025
RPJMN
2005-2009
RPJMN
2010-2014
RPJMN
2020-2024
Evaluasi
RPJMN 2010
- 2014
2005-2009 2010-2014 2015-2019*** 2020-2024***
8,2 9,0 – 10,5** 7,0 - 8,0 4,0 – 5,0
14,15 - 15,97 10.96*
Target
Realisasi
Background
Study RPJMN
2015 - 2019
Rancangan RPJMN
Teknokratis
* Kondisi September 2014
** Sasaran tingkat kemiskinan berdasarkan APBN 2014 9-10,5% dan RKP 2015 adalah
9-10 persen 9
10. Tiga Strategi besar difokuskan untuk mengembangkan lima aset penghidupan masyarakat miskin: (1)
perlindungan sosial sebagai ‘bantalan’ (2) pelayanan dasar sebagai upaya pemenuhan hak-hak dasar
(UU Sosial) (3) Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan untuk mengembangkan aset produktif
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin secara berkelanjutan.
SISTEM
PERLINDUNGAN
SOSIAL YANG
KOMPREHENSIF
PENINGKATAN
PELAYANAN
DASAR
PENGEMBANGAN
PENGHIDUPAN
BERKELANJUTAN
Jaminan Sosial
Bantuan Sosial
Penyediaan Sarana dan
Prasarana Dasar
Peningkatan Akses &
Kualitas Pelayanan
Aset
Manusia
Aset
fisik
Aset
SDA
Aset
Finansial
Aset
Sosial
Peningkatan
Kesejahteraan
Pengembangan Mata
Pencaharian Masyarakat
PRASYARAT
KEBERHASILAN
Stabilitas Makro
Kelembagaan yang kuat
di pusat dan daerah
Koordinasi yang selaras antara
K/L, Pemda, Swasta/BUMN 10
Strategi Utama
Penanggulangan Kemiskinan
11. Paket Pelayanan Dasar untuk
Masyarakat Miskin dan Rentan
11
Urusan Wajib Berkaitan dengan
Pelayanan Dasar (UU 23 / 2014)
Paket Pelayanan Dasar untuk
Masyarakat Miskin dan Rentan
(RPJMN 2015-2019)
• Pendidikan
• Kesehatan
• Pekerjaan umum dan
penataan ruang
• Perumahan rakyat dan
kawasan permukiman
• Ketenteraman, ketertiban
umum, dan pelindungan
masyarakat
• Sosial
• Identitas Hukum
• Pendidikan
• Kesehatan
• Infrastruktur dasar: air
bersih, sanitasi,
perumahan
• Sosial
13. Kerangka Hukum
13
UU 23 / 2014
Pembagian urusan
Keuangan
Pelayanan publik
Partisipasi Masyarakat
Inovasi daerah
Peran kecamatan
Informasi pemerintahan
UU 6 / 2014
Prinsip
Tujuan
Sumber daya
Musdes
Swakelola
Melalui kerangka hukum ini :
a. Menyediakan kesempatan bagi daerah untuk fokus dalam meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan publik, termasuk pelayanan dasar.
b. Memberikan kepada masyarakat untuk menjalankan fungsi subsidiaritas dan co-
produksi dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
14. STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN
DAN PENINGKATAN PEMERATAAN
2. Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan
Pengembangan mata
pencaharian
Sistem pendukung
penghidupan
Usaha
mandiri
Kerja
Financial
inclusion
Akses
pasar
DAPM PRISMA
1. Perlindungan Sosial yang
Komprehensif ------- berada di bawah koordinasi Dit. PKM
3. Perluasan dan Peningkatan
Pelayanan Dasar
Tata Kelola
Akses dan
kualitas
layanan
Pemberdayaan
Masyarakat
Penguatan
Kapasitas
Pemda
Efektivitas
Sinkronisasi
Prog/ Keg
P3BM +
SIMPADU
Program/
Kegiatan
Sektor
Partisipasi
Masyarakat
PNPM Generasi
1.PKKPM-PIE
2.KUBE
3.Pengembangan Tenaga Kerja Rentan
4.Pemberdayaan u/ Sekaya Maritim
5.Penghidupan Berkelanjutan Usaha Mikro
16. Tujuan dan Ruang Lingkup
Tujuan Penguatan sistem dan kelembagaan dalam
pemenuhan pelayanan dasar yang efektif dan
efisien bagi masyarakat miskin dan rentan di
tingkat lokal (kabupaten, kecamatan, desa).
Ruang
Lingkup
Peningkatan efisiensi dan efektivitas tata kelola penyelenggaraan
pelayanan dasar.
Peningkatan akses dan kualitas dalam perluasan dan peningkatan
pelayanan dasar pada masyarakat miskin dan rentan.
Partisipasi aktif masyarakat miskin dan rentan dalam pemenuhan
pelayanan dasar, melalui pemberdayaan.
16
19. • Beberapa prinsip utama dalam implementasi frontline
approach dalam peningkatan dan perluasan pelayanan dasar
adalah :
a. Pemberdayaan Masyarakat dan Inklusi Sosial
b. Pengembangan Akuntabilitas Pemerintah dan Penyedia
Layanan
c. Inovasi dan Kapasitas Pemerintah Daerah (Lokal)
d. Dukungan Sumber Daya dan Kebijakan yang Kondusif
secara Horizontal & Vertikal
e. Umpan balik dan analisa yang berkesinambungan antar
stakeholders terkait layanan dasar.
• Intervensi utama yang dilakukan:
a. Penguatan peran kecamatan shg responsif dan dapat
mengidentifikasi masalah serta solusi dalam
penyelenggaraan pelayanan dasar.
b. Penguatan kapasitas masyarakat untuk dapat
berpartisipasi aktif dalam mengakses pelayanan dasar
yang berkualitas
• Hal ini akan didukung dengan penguatan sistem dan kapasitas
stakeholders lokal : pemerintah kabupaten, pemerintah desa,
dan CSO, yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan
dasar.
Konsep Implementasi Strategi Peningkatan dan Perluasan Pelayanan Dasar
bagi Masyarakat Miskin dan Rentan
19
KECAMATAN yang responsif dan dapat
mengidentifikasi masalah dan solusi untuk
meningkatkan penyelenggaraan pelayanan
dasar
PELAYANAN
DASAR
MASYARAKAT yang berdaya dan dapat
mengakses pelayanan dasar yang
berkualitas
Penguatan sistem dan kapasitas pemerintah daerah
dalam penyelenggaran pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin dan rentan sesuai dengan
konteks lokal
20. Mekanisme Akuntabilitas Sosial
20
Masyarakat miskin dan rentan
• Mekanisme umpan balik, e.g.
community score card, sistem
pengaduan
• Maklumat pelayanan
• Badan Penyantun Puskesmas,
Komite Sekolah
• Multistakeholder Forum
Penyedia layanan
Meningkatkan kualitas layanan dan
tanggapan terhadap masyarakat miskin
dan rentan
Pemerintah daerah
Memprioritaskan pemenuhan
pelayanan dasar bagi masyarakat
miskin dan rentan dalam perencanaan
dan penganggaran
Perbaikan pelayanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan
CSOPendamping
• Fasilitasi Peningkatan
Pemahaman Masyarakat
thd Pelayanan Dasar.
• Pengumpulan data
berbasis masyarakat.
• Mitra kritis dalam
memantau
program/kegiatan
pemerintah terkait
pelayanan dasar.