SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 66
BAB I
                            PENDAHULUAN
  A. Deskripsi
     Modul ini menjelaskan Strategi Pemasaran ini              secara umum
     penjelaskan pengertian: Strategi dam pemasaran, analisa pasar serta
     strategi bauran produksi dalam rangka memberikan kepuasan dan
     pebutuhan pelanggan.


  B. Persyaratan
     Modul ini dapat digunakan oleh semua orang tetapi disarankan terlebih
     dahulu mempelajari modul atau buku tentang dasar-dasar pemasaran.


  C. Petunjuk Penggunaan Modul
     Bacalah modul ini terlebih dahulu kemudian kerjakan dan
     menyelesaikan tugas-tugas yang tersedia pada setiap akhir uraian
     materi. Mengerjakan tugas dapat dilakukan secara individu atau dalam
     bentuk group yang anggota masing-masing group terdiri dari 5-6 orang.


  D. Tujuan Akhir
     Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat membangun
     hubungan yang baik dengan para pelanggan sehingga organisasi
     tempat bekerja dapat bertahan dan melanjutkan kegiatannya meliputi:
     1. Menjelaskan pengertian strategi dam pemasaran.
     2. Melakukan analisa pasar.
     3. Menerapkan strategi pemasaran dalam mengelola organosasi.


E. PETA KEDUDUKAN MODUL
   Modul ini merupakan pemelajaran yang yang berada dalan linkup
   manajemen terutama manajemen pemasaran.


F. GLOSARIUM
  Segmentasi - Pembagian
  Market - pasar

                                                                             1
Target – tujuan
Positioning - kedudukan
Geographik - Wilayah
Demographik - Kependudukan
Psychographik - Kebiasaan
Konsumen – pengguna

Immage - bayangan, kesan




                             2
BAB II

                                    ANALISA PASAR

A. Tujan Pembelajaran Khuus
      Setelah mengikiti diklat ini peserta dapat menjelaskan dan menerapkan

      analisa pasar dengan menggunakan segmentasi pasar, penentuan target

      market dan posisioning produk dalam pengelolaan usaha.

B. Segmentasi

      1. Pengertian Segmentasi Pasar

          Segmentasi pasar merupakan proses untuk mengetahui kebutuhan

          pasar    tertentu    dalam     menentukan       jenis   produk       yang   akan

          dikembangkan suatu perusahaan sebagai mana yang dikatakan oleh

          para ahli pemasaran berikut ini.

          Menurut DR Basu Swastha DH, MBA dalam bukunya Azaas-Azas

           Marketing mengatakan:

          Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi bagi pasar yang bersifat

          heterogen dari suatu produksi kedalam suatuan-satuan pasar (Segmen

          pasar) yang bersifat homogen “ 1 “.


          Selanjutnya Philip Kotler dan teman-teman dalam bukunya Marketing

          Management an Asian Perspective mengatakan :

          Market Segmentation : identify and profile distinct groups of buyers who

          might require separate products and/or marketing mixes ” 2 ”.


          Dari kedua defenisi di atas dapat dikatakan segmentasi pasar adalah
          kegiatan memilih pasar tertentu dalam rangka menentukan atau

1
    DR Basu Swastha DH, MBA, Azaas-Azas Marketing. Liberty, Yogyakarta, 1996
2
    Philip Kotler dan teman-teman Marketing Management an Asian Perspective

                                                                                         3
mengembangkan produk suatu organisasi yang dapat memberikan
     kepuasan bertitik tolak pada apa keinginkan atau dikehendaki pasar
     tersebut.    Adapun    faktor-faktor   yang     harus      diperhatikan   dalam
     melakukan segmentasi pasar antara lain:, Psychographic dan Behavio
  2. Faktor-Faktor Segmentasi Pasar
     a. Geographik
         Global,   Regional,    Domestik,     Kota     Besar,     Kabupaten/    kota,
         Kecamatan, Desa/kampung.Iklim, Kering, Hujan, Dingin/ Panas


     b. Demographik
                    Umur,       Jenis       Kelamin,         Status,     Pendidikan,
                    Pekerjaan/Jabatan, Agama, Eknik dan Penghasilan


     c. Psychographik
         Kelas Sosial, Kepribadian, Gaya Hidup. Kebiasaan              Manfaat Yang
         Di-inginkan, Penggunaan Produkr .


B. Target Market

  1. Pengertian Target Market

     Pada hakikatnya target market merupakan kegiatan untuk memilih atau

     menentukan pasar yang lebih spesifik setelah melakukan segmentasi

     agar produk yang dikembangkan sampai ke pasar yang dituju serta

     mendapat respon . Dalam kegiatan penentuan target market ada tiga

     strategi :

  2. Jenis Target Market

     a. Undifferentiated Market

        Kecenderungan mengembangkan produk tunggal untuk memenuhi

        kebutuhan dan keinginan semua segmen.




                                                                                   4
b. Diferentiated Market

              Sebagai kegiatan pengembangan lebih dari satu produksi untuk

              memenuhi        keinginan     dan    kebutuhan       setelah    mengidentifikasi

              kelompok-kelompok pasar.


          c. Concentrated market

              Pengembangan satu produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

              secara khusus dan spesfik melihat pada Segmen, terget market dan

              posisioning      tidak    lepas     dari    faktor    Geografik,      Demografi,

              Phisikografik dan Customer Bihavior


    C. Positioning

       1. Pengertian Positioning

          Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran mengatakan:

          Posisioning adalah tindakan merancang, menawarkan citra perusahaan

          sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berbeda

          dibenak pelanggan sasarannya ” 3 “.

          Dan Peter Rix dan Willem J Stanton dalam bukunya Marketing A

           Practical Aproach mengatakan:

           Positioning is the image that produc or organization occupies in

          consumers minds relative to other products in the same category”4”

          Posisioning memiliki fungsi             ganda dalam        pemasaran         pertama

          menempatkan produk dibenak konsumen, kedua menempatkan produk

          diantara competitors dan ketiga menentukan harga dan kualitas produk.
3
    Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Prenhallindo Jakarta 1997
4
     Peter Rix dan Willem J Stanton, Marketing a Practical Approach, McGraw-Hill Pty Limited,
    Australia 1998


                                                                                                5
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian

   pemasaran adalah berupa berbagai kegiatan yang dilakukan suatu

   organisasi untuk mengetahui kebutuhan pasar sekaligus memberikan

   kepuasan atas kebutuhan mereka melalui produk yang ditawarkan,

   sesuai dengan selera, kemampuan terutama ekonomi, sosial budaya

   maupun kebiasan yang dimiliki suatu lingkungan/community masyarakat

   tertentu sebagai target market suatu produk tertentu yang akan

   didistribusikan dalam pasar tersebut.

2. Bagian positioning

   a. Antar Perusahaan

       Untuk mendapatka posisi yang baik beberapa produk melakukan

       perlawanan terhadap produk saing Umumnya dilakukan dengan

       berbagai cara, misalmya:

       Ketika Motor honda telah mengusai pasar sepeda motor di

       Indonesia terutama motor bebek, perusaha sepeda motor Cina

       pada tahun 2000an pada pertama kali melalui iklan langsung

       menerang motor honda dan hampir berhasil merebut sekmen pasar

       namun karena permasalahan teknik akhirnya melemah dan sampai

       sekarang tidak muncul

       Mungkin pernah melihat atau masih ingat ketika kacang garuda

       menyerang kacang dua kelinci dengan menyatakan kacang garuda

       rendah kolestrol karea monen saat itu orang alergi/takut dengan

       kolestrol, tetapi tidak berhasil karena dilawan kacang dua kelinci

       dengan     pernyataan   apa    adanya   bahwa   kacang   memang

       mengandung kolestrol.

                                                                       6
b. Konsumen Immge

   Konsumen pada umumnya menyatakan apa adanya jika suatu
   produk dapat digunakan sesuai dengan keinginannya maka produk
   tersebut menjadi pilihan utama dan yang lain menjadi alternatif dan
   yang paling menarik adalah bahwa mereka tidak segan segan
   merekomendasikan kepada orang lain supaya kesan ini biasanya
   sangat sulit berubah dan sebaliknya jika seseorang pernah
   dikecewakan suatu produk akan memberituhukan kepada orang
   lain bahkan berani melarang untuk menggunakan produk tertentu




                                                                    7
BAB III
                  PENERAPAN BAURAN PEMASARAN

A. Tujan Pembelajaran Khuus
  Setelah mengikiti diklat ini peserta dapat, menjelaskan dan menerapkan
  prinsip bauran pemasaran yang meliputi strategi produk dalam pengelolaan
  usaha


B. Pengertian Produksi

  Perencanaan dan pengembangan produk dalam bauran produksi sangat
  diperlukan dan dilaksanakan secara berkelanjutan terus menerus sebagai
  kelanjutan perencanaan berdasarkan penelitian yang meliputi: jenis barang
  yang akan dibuat atau di beli, Apakan perosahaan akan menambah atau
  mengurangi jenis produk tertentu?, perlunya menambah kegunaan produk,
  apakah perlu mengganti kemasan, seperti apa ukuran, warna, bahan yang
  akan digunakan, corak dan disainnya? Berapa junlah masing-masing
  produk? Dan berapa harga pokok dan harga jual produk tersebut?

  Dari uraian diatas dapat di artikan barang/produk merupakan sesuatu yang
  bersifat kompleks baik yang dapat diraba maupun tidak dapat diraba
  termasuk bungkus, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan
  perusahaan dan pengecer, yang diterima pembeli yang dapat digunakan
  untun memenuhi kepuasanya. Setiap kombinasi dari setiap sifat-sifat
  terseut merupakan produk yang dapat memberikan kepuasan yang
  berbeda-beda, perlu dipahami pengertian perencanaan danpengembangan
  produk yang walaupun keduanya hampir tidak dapat dipisahkan.

  Perencanaan merupakan keseluruhan kegiatan bagi produsen dan penyalur
  yang meliputi masalah bagai mana produk itu ada dan prosesnya.
  Perencanaan barang akan memberikan dorongan perusahaan untuk
  menaikan laba atau paling tidak mempertahankan laba yang telah
  diperoleh.



                                                                           8
1. Pengembangan Produksi
   Pengembangan produksi meliputi kegiatan-kegiatan teknis tentang
  penelitian, pembuatan dan mendesain produk, pemahaman diatas
  menjelaskan kedua istilah tersebut meliputi kegiatan membuat keputusa
  yang berkaitan dengan:
  a. Jenis barang yang akan dibuat
  b. Penambahan atau pengurangan produk
  c. Menciptakan penggunaan baru produk
  d. Menentukan merek, desain dan pembungkus
  e. Menentukan ukuran, warna, corak dan bahan yang digunakan
  f. Jumlah produk
  g. Menentukan harga barang


2. Faktor-Faktor     yang        Mempengaruhi   Pengembangan         dan
   Perencanaan Produk
  Penanganan yang cermat terhadap pengembangan produk           (product
  development) dan perencanaan produk itu pengaruhi oleh tiga paktor
  yang selalu berubah, yaitu :
  a. Demografi
  b. Kebutuhan Konsumen
  c. Pendapatan Kunsumen
3. Pendukung Kualitas Produks
  Kualitans produk akan mempengaruhi kelangsungan atau masa depan
  perosahaan, jika perusahaan hanya dapat menghasilkan barang
  kwalitas rendah maka produk tersebu ada kemungkinan tidak akan di
  beli konsumen. Para konsumen biasanya tidak akan terfokus terhadap
  kwalitas suatu produk . Tetapi bisa saja kwalitas suatu produk tersebut
  dijelaskan pada pembungkus barang . Misalnya penjelasannya berbunyi
  : tahan lama ( awet ), hemat pemakaiannya, tidak luntur, cocok untuk
  daerah tropis dan sebagainya, dengan demikian sekilas konsumen
  sudah mendapat gambaran tentang produk / barang yang akan
  dibelinya. Namun demikian mutu / kwalitas suatu produk di tentukan
  oleh : Material, bumbu-bumbu atau component parts, Teknik atau cara


                                                                       9
pembuatan, Tingkat keahlian dari orang yang mengerjakan, Engineering
  design dan specifications, Gaya tarik.


  a. Bahan Baku Produksi
  b. Teknik dan Cara Pembuatan
  c. Keahlian Tenaga Kerja
  d. Engineering design dan specifications.
4. Penggolongan Barang
  Seraca umum penggolongan barang dapat diklsifikasika menjadi dua
  yaitu :
  a. Barang Konsumsi
     a.1. Barang konvenien.
            Semua barang yang mudah digunakan dan dapat diperole
            didinana saja disembang tempat dan waktu. Misalnya: gula,
            teh, sahun, minyak goreng, susu dan sebagainya.


     a.2. Barang shopping.
            Barang yang dalam pembelianya ditenpatkan yang tertentu
            akan tetapi tidak khusus dan pada saat memutuskan untuk
            membeli memerlukan pertimbang matang yang dipengaruhi:
            membandingkan mutu, harga, kemasan, warna, kegunaan dan
            sebagainya. Yang termasuk dalam barang shopping adalah;
            pakaian, tekstil, kursi dan perobat rumah tangga.


     a.3. Barang Spesialis
            Spesialis mengganbarkan bahwa barang tersebut hanya dapat
            diperoleh pada tempat khusus yang jumlahnya terbatas dan
            tembatnya tertanu kemungkinan hanya satu dalam satu kota
            atau hanya ada pada kota tertentu. Dalam hal ini pembeli
            harus    mengeluarkan       pengorbanan      tambahan    untuk
            memperolehnya      disamping    haranyapun    biasanya   cukup
            mahal. Misalnya barang kono/ antik, pakain wanita mode
            tertentu, dan sebagainya.

                                                                        10
b. Barang industri
     Barang industri adalah barang untuk diproses lagi atau barang untuk
     keperluan proses industri yang dibeli oleh pihak industri, perusahaan,
     lembaga dan organisasi termasuk organisasi non laba (tidak mencari
     keuntungan) agama dan lembaga pelayanan sosial. Barang dindustri
     dapat di bedakan menjadi :


     b.1. Bahan Baku
     b.2. Konpunen dan barang setengah jadi
     b.3. Perlengkapan operasi,
     b.4. Instalasi
     b.5. Peralatan ekstra
5. Sumber – Sumber Informasi
  a. Bagian pemasaran dan penjualan produk
     Pada bagian pemasaran dan penjualan produk merupakan ujung
     tombak yang langsung berhadapan dengan konsumen. Selama
     berhadapan dengan konsumen, bagian ini dapat menampung
     informasi-informasi dari para konsumen, nisalnya tentang mode,
     type, warna, kesukaan, dan lain-lain. Dari informasi- informasi itu
     dapat disampaikan pada bagian lain, misalnya bagian produksi agar
     dapat memproduksi barang yang lebih baik lagi.


  b. Kedudukan perusahaan dipasar
     Pihak perusahaan harus dapat memperoleh informasi tentang
     kedudukan perusahaan-perusahaan yang ada dipasar. Perusahaan
     harus dapat mempelajari kelebihan-kelebihan dan kekurangan
     perusahaan lain yang menjual produknya dipasar, dengan maksud
     perusahaan kita dapat masuk ikut bersaing didalamnya.


  c. Bagian pembukuan / akuntansi
    Pada bagian pembukuan / akuntansi ini dapat mengetahui tentang
    biaya-biaya yang dikeluarkan dalam membuat suatu produk. Dari

                                                                        11
biaya-biaya yang sudah ditentukan, maka dapat ditentukan berapa
   harga pokok dan harga jualnya, sihingga harga-harga tersebut
   diharapkan dapat bersaing dengan produk-produk dari perusahaan
   lain


d. Hasil penelitian (riset) keadaan pasar :
   Setiap perusahaan perlu sekali punya bagian yang bertugas dalam
   bidang riset (penelitian). Misalnya riset dibidang harga. Dari riset
   harga yang dilakukan dapat diperoleh informasi tentangn harga.
   Apakah harga-harga yang ada dapat dijangkau oleh konsumen,
   apakah terlalu mahal. Dengan keadaan harga seperti itu, perusahaan
   dapat menentukan atau menetapkan harga yang sama dengan harga
   pasar, diatas harga pasar, atau dibawah harga pasar. Misalnya kita
   ingin menetapkan harga gula pasir. Dari hasil penelitian, harga gula
   pasir dipasar-pasar rata-rata Rp 1500 ,- maka kita dapat menetapkan
   harga diatas Rp 1500 ,- atau dibawah Rp. 1500 ,- atau samadengan
   harga rata-rata pasarRp. 1500 ,-


e. Para pembeli / konsumen dan distributor
   Bagian perusahaan pembeli / konsumen adalah orang yang paling
   sering memberikan informasi-informasi penting sebagai masukan
   untuk perbaikan – perbaikan produk dimasa datang agar lebih
   memuaskan konsumen. Mungkin saja kita mendengar dari para
   pembeli tentang produk dari perusahaan kita berupa keluhan –
   keluhan atau saran-saran misalnya tentang bentuk barang, mode,
   warna, jumlahnya, dan sebagainya. Saran – saran dari konsumen
   misalnya dari segikepraktisan penggunaan barang agar konsumen
   tidak sulit menggunakan barang. Misalnya penggunaan sampo tidak
   sulit dalam membuka atau menutup sampo tersebut.


f. Media masa
   Media masa dapat digunakan juga sebagai sumber informasi untuk
   membuat produk kita lebih baik lagi. Media masa dapat memberi

                                                                    12
informasi misalnya, surat kabar, majalah, radio, televisi dsan lain-lain.
    Misalnya dari televisi kita dapat memperoleh informasi-informasi dari
    perusahaan yang mempromosikan produknya. Informasi tersebut
    dapat    berupa   tentang   [produk    barang,   harga,    servis,   cara
    pembayaran dan sebagainya. Dari informasi tersebut perusahaan
    dapat mengambi; keputusan-keputusan, misalnya cara pembayaran.
    Kita bisa menggunakan berbagai macam cara pembayaran, misalnya
    secara kredit. Perusahan lain mungkin berjangka waktu 3 bulan ,
    maka perusahaan kita bisa memberikan kredit dengan jangka waktu
    lebih dari 3 bulan, misalnya 6 bulan. Dengan demikian akan lebih
    banyaklah konsumen yang akan memiliki produk kita. Selain itu
    misalnya masalah garansi (jaminan). Kalau perusahaan lain memberi
    garansi 3 tahun, mungkin kita bisa memberi garansi 5 tahun. Hal ini
    dapat memungkinkan calon pembeli / pembeli akan lebih menyukai
    produk dari perusahaan kita.


6. Penerapan Strategi

  a. Pentingntanya Strategi Produksi

     Pengembangan produk atau product development membahas hal –
     hal yang luas yang perlu anda ketahui sebagai seorang siswa bila
     nanti terjun kedunia usaha atau industri. Hal-hal tersebut antara lain
     membahas masalah : Penentuan mutu, ukuran, bentuk, daya tarik
     lahiriah, dan sebagainya. Namun yang perlu sekali diingat, bahwa
     setiap kali mengadakan pengembangan produk dan perencanaan
     produk, maka produk tersebut harus dapat menjamin:

  b. Komponen Strategi Produksi

     i. Kualitas Produk
        Setiap calon pembeli / konsumen selalu menginginkan agar
        produk yang dibelinya baik ,awet, dan kuat serta harganya yang
        murah. Untuk itulah setiap perusahaan dituntut untuk dapat
        menghasilkan kualitas barang yang baik. Kualitas barang yang


                                                                          13
baik tentu dihasilkan dari bahan baku yang baik pula. Misalnya
   perusahaan sepatu. Untuk menghasilkan sepatu – sepatu yang
   berkualitas baik, maka bahan bakunya harus bagus, yaitu dari
   kulit sapi atau kerbau yang sudah tua dan pilihan serta tidak
   cacat. Dengan demikian bila nanti dibuat sepatu diharapkan
   sepatu – sepatu tersebut akan baik, awet, dan kuat sehingga
   konsumen yang menggunakannya akan merasa puas

ii. Desain Produk
   Jaman sekarang adalah jaman penampilan. Penampilan yang
   menarik akan menjadi pusat perhatian. Demikian halnya dengan
   suatu produk. Suatu produk ( barang ) yang ingin berpenampilan
   menarik tentu didasari dengan design (rancangan) yang menarik
   pula. Calon konsumen akan merasa puas bila produk yang
   dibelinya itu design (rancangannya) menarik. Perusahaan yang
   dapat memunculkan design-design yang menarik, maka akan
   banyak    penggemarnya   terhadap   produk   tersebut.   Hampir
   sebagian besar calon konsumen menginginkan produk yang
   design menarik dan bagus. Oleh karena itu produk-produk buatan
   jepang membanjiri pasaran dunia, tidak terkecuali di indonesia.
   Coba kita perhatikan produk-produk buatan jepang seperti mobil,
   televisi, dan sebagainya dengan model-model yang sangat
   menarik sehingga banyak digemari pembeli. Lain halnya denga
   produk-produk buatan amerika. Mereka menitik beratkan pada
   kualitas barang.

iii. Difersifikasi Produk
   Suatu produk yang dihasilkan akan lebih menarik lagi bila dapat
   dilengkapi dengan produk baru sebagai asesoris atau barang
   tambahan. Misalnya produk mobil. Sebuah mobil agar kelihatan
   lebih menarik lagi, maka pada mobil tersebut di tambahkan
   lampu-lampu hias, boneka-boneka, tape mobil, dan sebagainya.




                                                                14
Dengan kondisi semacam itu diharapkan calon pembeli nantinya
      akan lebih puas.

   iv. Pengurangan produk
      Ini dapat terjadi misalnya seseorang yang membeli televisi, yang
      mana      siaran   televisi   tidak    dapat   diterima     apabila    tidak
      menggunakan antena. Dengan menggunakan antena siaran
      televisi dapat di terima di suatu daerah. Tetapi apabila di daerah
      tersebut sudah didirikan stasiun relay, maka antene tersebut tidak
      perlu digunakan, dikarenakan sudah dapat menerima siaran
      televisi tanantena sejenis. Dan bisa saja pembeli televisi tersebut
      menjual antena televisinya pada orang lain yang mana di
      daerahnya belum ada stasiun relay televisi.

   v. Penambahan manfaat produk baru
      Untuk menjamin kepuasan konsumen menggunakan produk
      suatu perusahaan, maka akan lebih baik lagi bila di dalam produk
      tersebut dilengkapi dengan kegunaan-kegunaan lain selain
      kegunaan pokok dari barng tersebut. Misalnya sekarang ada
      produk radio multi fungsi. Kegunaan pokok dari produk tersebut
      adalah untuk menangkap siaran baik RRI atau siaran-siaran
      swasta lainnya. Namun selain itu,radio multi fungsi tersebut dapat
      juga     digunakan    untuk     hal    lain.   Misalnya     untuk     lampu
      penerang,lampu senter dan juga dapat digunakan sebagai alarm-
      Alarm.        Alarm     dapat     digunakan       sebagai     tanda     bila
      ada…..gangguan-gangguan               keamanan,     seperti    pencurian,
      perampokan, dan sebagainya., dengan cara membunyikan alarm
      tersebut, sehingga tetangga yang mendengar suara alarm
      tersebut akan datang memberi pertolongan.

c. Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle)
   Dalam kehidupan produk juga hal ini berlaku yang di sebut siklus
   kehidupan Produk atau daur kehidupan barang yang terdiri dari
   empat tahap :


                                                                               15
i. Tahap Kreasi
  Dalam tahap ini untuk memunculkan suatu produk terlebih dahulu
  timbul ide-ide dan kreasi dalam benak atau pikiran. Ide dan kreasi
  yang timbul tersebut dituangkan dalam wujud pembuatan suatu
  produk. Misalnya seseorang mempunyai kreasi (daya cipta) untuk
  membuat mode pakaian malam, dalam hal ini dilakukan oleh
  disegner (perancang ) .

ii. Tahap Perkenalan
  Tahap ini produk baru diperkenalkan kepada pasar dalam jumlah
  yang besar namun dengan jumlah volume penjualan yang kecil
  karena kemungkinan pasar belum mengenal produk untuk itu
  perusahaan menggunakan banyak biaya terutama untuk promosi
  barang secara agressif dan terus menerus dan distribusi barang
  masih terbatas seta melakukan pembenahan disegala sektor
  yang tujuan awal agar produk tersebut dikenal oleh pasar.

iii. Tahap Pertumbuhan
  Pada tahap ini terlihat volume penjualan mulai meningkat dan
  semakin   meningkat        kerena   permintaan    konsumen    sadah
  meningkat dan semakin luas pengenalan atas barang tersebut di
  masyarakat      sehingga     program    promosi    tidak   seagresip
  sebelumnya, laba sudah mulai kelihatan dan pusat perhatian
  diarahkan untuk menjaga kelancaran distribusi sesuai dengan
  kebutuhan. Persainan pada tahap ini juga masih sangat ketat
  perlu penggerakan disegala lini.

iv. Tahap Kedewasaan
  Pada masa ini mulai kelihatan penurunan penjualan dan laba
  perusahaan dan dilapisan pengecer karena barang telah sampai
  ketangan pembeli potensial untuk mencoba mempertahankan
  kondisi perusahaan mulai melakukan promosi secara lebih
  agresip untuk memenangkan persaingan dengan menggunakan



                                                                   16
dana dari pendapatan           sehingga dapat mengurangi laba
        perusahaan.


     v. Tahap Penurunan
        Pada masa ini menunjukan bahwa perusahaan mengalami
        penurunan     laba     yang   sangat     tajam   dan   tidak    menutup
        kemungkinan perusahaan sudah mengalami kerugian dan jenis
        barang ini pun kemungkinan akan hilang dari pasar.

  d. Alternatif mengatsi tahap penurunan
     i. Redesign Produk
        Redesign product adalah suatu kebijaksanaan dan usaha-usah
        untuk menentukan sejenis produk yang akan dihasilkan sesuai
        denga    keinginan     konsumen,       baik   secara   teknis   maupun
        ekonomis, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai secara
        efektif dan efisien.

7. Merek, Warna DAN Label Produk
  a. Pengepakan Produk
     Pada manusia bungkus diibaratkan pakaian. Bila pakaian yang di
     gunakan baik dan serasi, maka akan indah dan menariklah orang
     tersebut di pandang mata. Demikian juga halnya dengan produk
     ( barang ). Produk bila dibungkus dengan baik, rapih dan serasi
     maka selain barang tersebut nampak menarik sekaligus dengan
     bungkus tersebut akan melindungi isinya. Misalnya pertama kali
     dibungkus dengan menggunakan busa, kemudian dibungkus lagi
     dengan plastik dan terakhir di bungkus dengan kardus yang tebal.
     Dengan kondisi bungkus yang senacam itu, maka televisi tersebut
     betul-betul terlindungi dari benturan-benturan dengan benda lain.,
     sehingga dapat terhindar dari keusakan, maupun terkena air, dsb.
     Dari uraian diatas dapat disimpulkan pembungkusan sangat
     bermanfaat untuk :




                                                                             17
i. Pembungkusan menjamin keselamatan barang sanpai kepada
      pelanggan yaitu distributor dan konsumen tanpa mengalami
      kerusakan atau yang dapat mengurangi nilai barang selama
      perjalanan.
   ii. Pembungkusan dapat dimanfaatkan untuk pemasaran, dengan
      mengmas satu produk dengan produk lain dalam suatu kemasan,
      biasanya barang-barang yang berhubungan atau melengkapi.
   iii. Pembungkusan juga dapat berfungsi untuk meningkatkan volume
      penjuanan       yang pada giliranya juga akan meningkatlan laba
      perusahaan dengan membungkus barang dengan jumlah tertentu
      dalam satu bungkus akan meningkatkan penjualan.


b. Pembuatan Merek/brand dan Warna
   Merek dan warna adalah dua istilah yang senyawa karena satu sam
   lain saling melengkapi suatu merek yang baik bisajasa menjadi tidak
   menarik jika warnanya tidak sesuai.
   Warna sangat berpengaruh terhadap penampilan suatu barang yang
   dihasilkan.sebagai pengusaha kita harus memahami warna yang
   paling disukai konsumen didaerah sebab tiap daerah biasanya
   mempunyai        kegemaran     yang      menonjol   terhadap      suatu
   warna.Apakah masyarakat daerah itu rata-rata menyenangi warna
   biru,kuning,dsb.
   i. Faktor Penentuan Warna
      Selain hal-hal diatas,dalam menentukan warna suatu barang
      sebaiknya dihubungkan dengan faktor-faktor berikut:
      ♦ Kegunaan        barang.   Artinya   warna   disesuaikan   dengan
         kemungkinan penggunaan dari barang tersebut.
      ♦ Sifat barang, artinya warna disesuaikan dengan sifat dari
         barang tersebut. Contoh : cara mewarnai benda cair berbeda
         dengan cara mewarnai benda padat.
      ♦ Waktu pemakaiannya, warna barang disesuaikan dengan
         saat-saat     kemungkinan     dipakainya,apakah    siang,   sore
         ataukah malam hari.

                                                                       18
♦ Kemungkinan yang menggunakannya, yaitu warna barang
     disesuaikan dengan pemakainya.apakah barang tersebut
     digunakan oleh pria, wanita, anak-anak, arti, pelajar, dan seb.
  ♦ Disesuaikan dengan kebiasaan atau peraturan yang berlaku.
     Contoh :untuk jenis alkohol yang tidak boleh dimakan diberi
     warna biru.
  ♦ Disesuaikan dengan tempat pemasarannya. Hal ini dilakukan
     sebab tiap daerah mempunyai kegemaran masing-masing.
     Contoh :motor vespa kalau dipasarkan di daerah subang
     (jabar) warnanya biru, sebab warna lain tidak/kurang disukai.


ii. Merek/Brand
  Cap/ merk/ tanda, merupakan ciri atau indentitas bagi suatu
  produk. Bila manusia nama merupakan indentitas ( ciri ). Akan
  mengalami kesulitan bila seseorang tidak memiliki nama.
  Bagaimana seseorang akan memanggil orang lain bila tidak
  punya nama. Tetapi dengan memiliki nama maka akan
  memudahkan seseorang akan memanggil atau mengetahui cir-
  ciri seseorang . demikian juga halnya dengan produk.

  ♦ Faktor-aktor menentukan merek produksi
     Suatu merk dikatakan baik bila mengandung faktor- faktor :
     •   Keaslian , artinya merk tersebut belum/tidak pernah
         dipakai oleh perusahaan lain.
     •   Dapat mencegah kemungkinan pemalsuan
     •   Menarik, sehingga dapat dijadikan alat promosi yang gratis
         untuk membangun minat membeli
     •   Mencerminkan kegunaan barang dan perusahaan.


  ♦ Syarat-syarat merek yang baik




                                                                  19
•     Untuk promosi : suatu merk tidak hanya berfungsi untuk
             membedakan barang yang dihasilkan suatu perusahaan
             dengan hasil perusahaan lain
       •     Mudah di ingat, baik kata-katanya maupun gambarnya,
             oleh karena itu kata-katanya jangan terlalu panjang dan
             gambarnya jangan terlalu rumit sebaiknya gambar yang
             sederhan.
       •     Menimbulkan kesan positip, merek produk hendaknya
             menimbulkan kesan barang memiliki kwalitas tinggi atau
             memberikan kesan bahwa perusahaan tersebut bonafide.


iii. Manfaat Merek
   Adapun yang menjadi alasan pemberian merk suatu produk,
   yaitu :
   •       Produsen ingin menekankan mutu tertentu pada produk
           yang ditawarkan.
   •       Produsen      ingin   melindungi   produk   yang   unik   dari
           kemungkinan ditiru oleh para pesaing.
   •       Produsen ingin membuat landasan didalam mengadakan
           diferensi harga.
   •       Produsen ingin mempermudah penanganan produk yang di
           pasarkan.


iv. Label
   Pembuatanlabel eret sekali hubunganya dengan pengepakan
   dan merek serta produk oleh sebap itu label dapat di artikan
   sebagai bagian dari barang berupa keterangan tertang konsidi
   dan keberadaan barang tersebut. Adapun macam-macam label
   yang sering digunakan dibeberapa perusahaan adalah:
   ♦ Label nama




                                                                      20
Dalam keadaan seperti ini label hanya digunakan sebagai
   nama produk saja misalnya Toyota, norit, woll dan
   sebagainya.
♦ Grade lable
   Menunjukan tingkat kwalitas yang dikandung suatu produk
   misalnya kecap selalu ada ungkapan nomor satu, keramik
   di-ikuti dengan tulisa kw I dan sebagainya.
♦ Discriptif label
   Lable ini sering juka disebut keterangan tenrang produksi
   yang memuat : penggunaan, informasi susunan/komposisi
   produk, cara penyimpanan dan sebagainya.




                                                         21
C. Rangkuman
  Penerapan    prinsip    produksi    mengadakan      pendekatan     memberikan
  kepuasan kepada pelanggan, sehingga organisasi manpu bertahan dalam
  persaingan   bebas.      Oleh      karena   itu   aktivitas   produksi    selalu
  mempertinbangkan semua informasi yang diperoleh dari masyarakat atau
  kunsumen dalam analisa pasar dengan demikian pasar yang dituju akan
  benar-benar dilayani secara fokus.
  Dalam perjalanan suatu produk hanpir dapat dimastikan ada masa
  kegemilangan dan ada masa surut dalam istilah pemasaran disebut siklus
  kehidupan produk, untuk mengantisipasi masa depan perusahaan perlu
  melakukan    berbagai    kebijakan    kerupa; perbaikan       kualitas   produk,
  pembaharuan produk, penurunan ataupun mempertahankan produk yang
  ada, maupun terhadap merek, model ukuran dan hal lain yang anggap
  dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan.




                                                                               22
D. Tugas
   1. Mengapa setiap perusahaan harus melakukan kegiatan strategi
      produk ?
   2. Sebutkan perbedan dipersifikasi produk dengan pemanbahan manfaat
      produk .
   3. Jelaska arti daur kehidupan suatu produk dan tahanya secara lengkap
   4. Apa yang Anda lakukan seandainya produk yang Anda buat telah
      Sebutkan tiga manfaat pembungkusan produk.
   5. Uraikan faktor yang menjadi pertimbangan penentuan warna.




                                                                        23
BAB IV
                    PENERAPAN STRATEGI HARGA
A. Tujuan khusus
   Setelah mengikiti diklat ini peserta dapat, menjelaskan dan menerapkan
   prinsip bauran pemasaran yang meliputi strategi harga dalam
   pengelolaan usaha


B. Kegiatan Belajar


   1. Pengertian
      Konsep agar para produsen berhasil dalam menawarkan suatu
      produk   sudah    barang      tentu   dipengaruhi    keakurasian    dalam
      menentukan harga yang tepat dengan mempertimbangkan berbagai
      foktor yang terdapat dalam masyarakat terutama bagi pasar yang
      dituju dan faktor yang berada didalam lingkup internal suatu
      organisasi.
      Secara shykologis faktor utama yang menjadi pertimbangan bagi
      konsumen       untuk   memutuskan        mengkonsumsi       atau     tidak
      mengkunsumsi suatu produk agalah harga yang ditawarkan oleh
      produsen atau distributor.
      Damal ilmu pemasaran harga merupakan satuan moeter atau ukuran
      liain termasuk barang dan jasa yang ditukarkan agar mendapatkan
      hak kepemilikan atau penggunaan suatu produk, namun untuk lebih
      jelas kita dapat memahani beberapa pendapat para ahli tentang
      harga:
      Menurut Basu Swasta dalam bukunya yang berjudul Azas Azas
      Marketing menyatakan harga adalah sejumlah uang ditambah
      beberapa      barang   kalau     mungkin     yang     dibutuhkan    untuk
      mendadatkan       sejumlah      kombinasi     dari     barang      beserta
      pelayanannya.
      Sedangkan E. Syarief Nurdin berpendapat bahwa harga adalah nilai
      tukar suatu barang yang dinyatakan dalam uang



                                                                             24
Dari pendapat tersebut bapat disimpulkan bahwa pengorbanan yang
  ditujukan untuk pempertuleh hak pemilikan atau penggunaan suatu
  produk disebut harga.


2. Macam Macam Harga
  Mengikuti perkembangan ilmu pemasaran yang begitu pesat dan
  persaingan yang sehat juga diikuti pengembangan jenis-jenis harga
  yang   memberikan       pilihan   bagi   para   pelaku   usaha   dalam
  mengmbangkan usahanya yaitu:
  a. Harga Subjektif
      Adalah harga yang dimiliki oleh pembeli dan penjual yaitu untuk
      menentukan taksiran terhadap barang yang akan dibeli atau di
      jual.


  b. Harga Objektif
      Harga     Subyektif penjual dan pembeli         berbeda terhadap
      sesuatu barang sebelum terjadi jual beli. Harga yang disetujui
      oleh kedua belah pihak disebut “ Harga Pasdar ”


  c. Harga Pokok
      Adalah nilai uang dari barang - barang yang akan diberikan
      produksi dan secara langsung berhubungan dengan hasil
      barang.


  d. Harga Jual
      Ialah perhitungan harga pokok ditambah laba yang diharapkan.
      Misalnya harga satu mangga Rp. 1000; ditambah Rp. 100;
      maka harga jualnya menjadi Rp. 1.100,-


  e. Harga Diskok
      Harga yang diberitahukan atau dipublikasikan. Dari harga ini
      biasanya merupakan harga ini biasanya pembeli memperoleh
      potongan /discount.

                                                                      25
f. Harga NettoHarga Zons
      Harga yang harus dibayar dan biasanya merupakan harga
      daftar dikurangi potongan dan kemurahan.


  g. Harga Titik dasar
      Adalah harga yang didasarkan atas titik basis lokasi atau titik
      basis tertentu.   Jika hanya digunakan satu titik basis disebut
      “single basing point system sedangkan apabila digunakan lebih
      dari satu titik disebut “multiple basing point system “Harga yang
      sama untuk setiap daerah disebut harga “Uniform ”


  h. Harga Pabrik
      Dalam hal ini pembeli membayar dipabrik atau di tempat
      pembuatan, sedangkan angkutan ditanggung oleh pembeli.
      Dapat juga pihak penjual.
   i. Harga f.s.e
      Adalah barang yang dikirim lewat laut. Biaya angkutan
      ditanggung oleh penjual sampai kapal merapat kepelabuhan
      tujuan. Pembongkaran ditanggung oleh pembeli.


   j. Harga Gasal
      Harga yang angkanya tidak bulat, misalnya harga Rp. 50.000;
      ditulis Rp.49.990; hal ini dimaksudkan agar barang yang dijual
      kelihatan lebih murah.


3. Penetapan Harga
   a. Imbuhan harga (Profit Margin)
       Adapun hal yang termasuk sebagai komponen profit Margin
       adalah:
       •   Harga pokok Penjualan
       •   Penjualan
       •   Biaya

                                                                    26
•   Labo Kotor
     •   Laba Bersih


b. Faktor Menentukan Harga Jual
    Dalam menentukan harga jual dengan mempertimbangkan
    imbuhan harga yang ditambahkan ( Profit margin ) dapat
    mempertimbangkan sbb :
     •   Besarnya biaya
     •   Daya beli ( Segmen )
     •   Service pesaing



    Cara menghitung harga jual
     Cost - Prising

 Harga Jual = Total Biaya + Imbuhan
              Harga
Contoh :
Harga beli shampooPantene 100 ml Rp. 10.000; imbuhan harga
yang diinginkan adalah 10%
Haraga Jual :

  Rp. 10.000: + ( Rp. 10.000 x 10% ) = Rp.11.000;
Harga jual barang sangat tergantung situasi dan kondisi konsumen,
pelanggan, segmen pasar dan harga setempat pada umumnya.



Mar up Prising
 Harga Jual = Harga Poko Pembelian
              + Mark Up

                                                              27
c. Harga Pokok Pembelian (HPP)
          Harga Pokok Stock Awal Periode = HP Stock Awal Pembelian
          Harga Pokok Stock Akhir Periode = HP Stock Akhir Periode

    HPP = HP Awal Periode + Harga pembelian –
                Harga Stock Akhir Periode.
    HPP = Harga Stock Akhir Periode
  Contoh;
  Diketahui ; Harga pokok stock akhir periode :     Rp 50.000 000,-
                 Harga pembelian:                   Rp 88.000 000,-
                 Harga pokok stock awal periode     Rp 22.000 000,-
                 Penjualan                          Rp 96.000 000,-
   Tentukanlah harga pokok penjualan dan laba kotor?
  Jawaban: HPP = HP Awal Periode + Harga penbelian – harga stock
                      akhir periode.
               HPP = Rp22.000 000 + Rp, 88.000 000 – Rp 50.000 000,
                      Rp 60.000 000,-


               Laba kotor penjualan = Penjualan – harga pokok
                                           penjualan
                                           Rp.    96.000   000   –    Rp
                                           60.000.000.
                                           Rp. 36.000 000.


4. Orietentasi Penetapan Harga
  Setelah harga penjualan telah ditentukan maka harga tersebut harus
  dipertimbangkan dalam katalain diorientasikan penetapan harga
  yang artinya adalah orientase penetapan berapa harba suatu barang
  pada suatu pangkal tolak. Adapun orientasi penetapan harga terdiri
  dari:
   a. Orientase Pada cost




                                                                      28
Dalam menetapkan harga dengan orientasi pada harga pokok,
  seora ng pengusaha selalu menanyakan terlebih dahulu harga
  pokok (biaya pembuatan/biaya pembelian ), baru menetapkan
  harga jual. Misalnya harga jual ditetapkan dengan menambah
  sekian rupiah atau sekian persen dari harga pokok,          tanpa
  melihat keluar apakah dapat terjangkau oleh pembeli.


  Orientasi pada harga pokok ini dapat disebut Mark-Up pricing
  dan cost plus pricing. Istilah Mark-Up pricing digunakan oleh
  para retailer atau      Wholesaler    (distributor) untuk barang
  dagangannya yang dibeli atau dijual. Sedangkan cost plus
  pricing digunakan oleh pabrikan yang membuat barang untuk
  dijual. Disamping itu pula target pricing oleh pabrikan yang
  membuat barangnya, apabila harga barang yang ditetapkan itu
  dimaksudkan untuk mencapai rate of return atas biaya total yang
  telah dikeluarkan.
b. Orientasi Pasar
  Penetapan harga yang berorientasi dengan permintaan pasar
  telebih dahulu harus melihat pasar. Berapa kira-kira kekuatan
  permintaan pasar. Berapa kira-kira banyaknya barang yang
  diperlukan dan berapa kira-kira kemampuan untuk mebayar.
  Jika ditaksir permintaan kuat, maka harga ditetapkan relative
  tinggi, jika ditaksir permintaan lemah,    maka harga relative
  rendah.     Jika     permintaan   berbeda-beda   kekuatan    atau
  keinginannya, maka kepada pembeli dapat diberikan harga
  berbeda-beda yang disebut harga           diskriminasi.     Harga
  diskriminasi ini dapat didasarkan atas keadaan, apakah menurut
  pembeli (customer) atau menurut barang (product version) atau
  menurut tempat (place) atau menurut waktu (time).           Harga
  diskriminasi atas dasar pembeli karena pembeli mempunyai
  perbedaan dalam hal intensitas kemamapuan membayar,
  hubungan baik, status dan lain-lain. Harga diskriminasi atas
  dasar produk karena produk yang dijual tidak persis sama antara

                                                                 29
satu dengan yang lainnya, ada variasinya ada kelebihannya dan
         kekurangannya sehingga harganya berbeda –beda. Harga
         diskriminasi menurut tempat, disebabkan pasar tempat jual beli
         berbeda lokasinya harga disisni sekian rupiah dan ditempat lain
         mungkin lebih rendah atau lebih tinggi harganya.
         Adapun Harga diskriminasi menurut waktu ialah perbedaan
         harga antara sekarang, lampau, dan hari esok.


  c. Orientase Dapa Pesaing
         Yang dilihat oleh penjual bukannya harga pokok atau permintaan
         pasar terlebih dahulu, melainkan berapa harga yang ditetapkan
         pesaingnya.
         •   Going Rate Pricing
             Adalah mengikuti saja harga yang sedang berlaku yang
             dipasang oleh pesaingnya. Cara ini disebut pula Imitatif
             Pricing artinya tinggal meniru saja.
         •   Sealed Bite Pricing
             Adalah harga yang ditetapkan lebih rendah dari pada yang
             ditawarkan/ditetapkan oleh pesaingnya.      Yang terakhir ini
             banya berlaku dalam kontrak-kontrak borongan pekerjaan.
         •   Kombinasi
             Melihat kepada ketiga orientasi diatas baik harga pokoknya,
             permintaan pasar maupun persaingan yang ada.


5. Tujuan Penetapan Harga
  Tidak ada barang yang dijual tanpa harga namun berapa harga yang
  ditetapkan pada suatu barang/jasa yang dilandasi antara lain tujuan
  yang dicapai.        Ada bermacam-macam tujuan mengapa seorang
  pengusaha menetapkan harga jual sebesar harga tertentu, antara
  lain
  a. Untuk meraih rate of return on investment atau rentabilitas
         tertentu


                                                                       30
b. Untuk menstabilkan permintaan dan penawaran
   c. Untuk memperoleh          atau     menguasai bagian    tertentu dari
      pasarnya.
  d. Untuk menghadapi atau mencegah persaingan .
  e. Untuk mencapai volume penjualan tertentu atau hasil penjualan
      netto terentu.
   f. Untuk dapat masuk pasr lebih dalam (penetrasi dalam )
   g. Untuk menguji pasr (market test)


6. Kebijakan Penetapan Harga
   a. Harga Fleksibel
      Adalah penetapan harga dimana harga ditentukan dengan suatu
      basis yang kemudian disesuaikan dengan keadaan :
      •   Naik turunnya harga.
      •   Daerah tempat penjualan.
      •   Tempat Penyerahan Barang
     Persyaratan yang diperlukan dalam strategi penetapan harga
     fleksibel antara lain :
      Perusahaan memiliki segala informasi yang dibutuhkan
      Biasa strategi ini diimplementasikan dengan salah satu dari
          empat cara berikut : berdasarkan pasar,produk,timing dan
          tehnologi.
      Perlu dilakukan analisis customer value terhadap produk
      Penekanan lebih besar pada margin laba dari volume
          penjualan
      Pemantauan terhadap reaksi persaingan terhadap perubahan
          harga   dimasa       lampau.      Hasi   yang   diharapkan   dari
          implementasi strategi ini adalah pengkatan laba jangka
          pendek dan peningkatan penjualan yang mengarah pada
          peningkatan pangsa pasar.


   b. Harga Pokok Difrensial


                                                                        31
Adalah penetapan harga yang berbeda beda baik untuk jenis
         barang tertentu, daerah pasar tertentu ataupun saluran distribusi
         tertentu. Penetapan harga diferensial dilakukan biasanya bagi
         perusahaan yang melakukan penetrasi pasar yang gencar, serta
         volume penjualan yang besar pula.        Keuntungan   yang tipis
         dapat dikonpensasi dengan keuntungan yang besar dari pasr
         ataupun barang yang lain.


   c. Penetapan Harga Lini Podok
         Strategi ini dilakukan dengan jalan menetapkan harga suatu lini
         produk berdasarkan hubungan dan dampak setiap produk
         terhadap lininya,      apakah kompetitif atau komplementer.
         Tujuannya adalah untuk memaksimalkan laba dari keseluruhan
         lini produk.
     •     Persyaratan
          •    Untuk produk yang ada dalam ini, strategi akan disusun
               berdasarkan kontrribusi produk terhadap pangsa rata-rata
               biaya overhead dan biaya langsung
           •   Untuk produk baru analisis pasar/produk akan menentukan
               apakah produk tersebut akan menguntungkan.
     •     Tujuan
           •   Skedul penetapan harga seimbang dan konsisten diantara
               berbagai lini produk
           •   Laba jangka janjang yang semakin besar
           •   Kinerja lini secara keseluruhan lebih baik
7. Strategi Leasing.
   Merupakan suatu kontrak persetujuan antara pemilik aktiva dan
   pihak kedua yang memanfaatkan aktiva tersebut untuk jangka
   waktu tertentu dengan tingkat return tertentu. Ada 2 jenis leasing
   yang sering dijumpai.
    a. Opereting Leas




                                                                       32
Yaitu leasing yang jangka waktunya dapat dibatalkan dan
   biasanya jangka waktu tersebut lebih singkat daripada umur
   ekonomis aktiva yang dileasingkan, contohnya : mesin
   fotocopi,computer,word processor dan mobil.


b. Finansial Leas
   Yaitu   leasing    dalam   jangka     panjang   dan     tidak   dapat
   dibatalkan, lessee diwajibkan untuk membayar sewa sampai
   akhir umur ekonomis aktiva.         Finansial leasee terdiri dari 3
   bentuk yaitu :
      Sale and Leaseback
      Direct Leasing
      Leveraged Leasing


c. Tujuan Strategi Leasing
   1. Untuk meningkatkan pertumbuhan pasar dengan menarik
       pelanggan yang tidak mampu membeli sekaligus
   2. Merealisasikan laba jangka panjang yang lebih besar,
       karena biaya produksi diarmortisasi secara penuh biaya
       sewa merupakan laba
   3. Meningkatkan aliran gas
   4. Memperoleh aliran laba yang stabil
   5. Menghindari resiko kerugian akibat iptek
  Menetapkan harga barang dan jasa yang efisien sering
  menjadii   masalah      yang    menyulitkan      bagi    perusahaan.
  Penetapan harga oleh perusahaan didasarkan pasda biaya,
  permintaan dan persaingan. Kombinasi dari faktor-faktor
  tersebut   secara     optimal   berbeda,    sesuai      dengan    sifat
  produknya, pasarnya dan tujuan perusahaan itu sendiri.




                                                                      33
C. Rangkuman
  Dari segi produsen mengatakan harga adalah semua beban yang
  digunakan dalam proses produsi menjadi biaya yang dikorbankan
  konsumen untuk mendapatkan manfaat suatu produk sesuai kebutahan
  konsumen. Hal tersebut tidak lah selamanya benar karena hukum pasar
  mengatakan harga merupakan kesepakatan yang terjadi antara kunsumen
  dengan pihak produsen.
  Dengan demikian harga tidak lah selalu sama dengan biaya produk
  mungkin saja terjadi harga pasar lebih rendah dari biaya produsi karena
  berbagai faktor; persainga, pendapatan konsumen, produk baru dan
  sebagainya.




                                                                      34
D. Tugas
  1. Jika hendak memiliki suatu produk seseorang yang membelinya harus
     mengeluarkan sejumlah uang, dari sudut konsumen apa yang dimaksud
     dengan harga
  2. Halam penentuan harga suaru produk dilakukan dengan pendekatan
     konpetitor, jelaskan dan berikan contohnya.
  3. komponen apa saja yang menjadi pertimbangan dalam penentuan harga
     jual suatu produk jelsakan.
  4. Sebutkan jenis jenis harga yang saudara ketahui!
  5. menurut ilmu pemasaran jelaskan tujuan penetapan harga.




                                                                    35
BAB V
                       PENERAPAN STRTEGI PROMOSI
A. Tujuan Pembelajaran
  Setelah mengikiti diklat ini peserta dapat, menjelaskan dan menerapkan
  prinsip bauran pemasaran yang meliputi strategi promasi dalam
  pengelolaan usaha
B. Kegiatan Pembelajaran
  1. Komunikasi Pemasaran
     Untuk mempelajari masalah Strategi Promosi secara lebih dalam., lebih
     dulu kita akan membahas masalah komunikasi pemasaran. Meskipun
     kedua istilah promosi dan komunikasi pemasaran ini sering dianggap
     sama,    tetapi   sebenarnya    mempunyai       arti    berbeda.    Komunikasi
     pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak –
     pihak atau lembaga – lembaga yang terlibat dalam pemasaran.
     Pertukaran dua arah ini kadang – kadang disebut sebagai dialog
     pemasaran. Secara luas komunukasi yang dilakukan oleh pembeli dan
     penjual, merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan
     keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar
     lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk
     berbuat lebih baik. Sedangkan promosi merupakan arus informasi
     persuasi satu arah, dan hanya dilakukan satu organisasi atau individu
     tertentu. Ini berbeda dengan komunikasi pemasaran yang bertujuan
     untuk memuaskan semua pihak.
     Salah satu bagian dari prises komunukasi total adalah promosi. Promosi
     dapat membantu pihak – pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk
     memperbaiki hubungan pertukaran dengan yang lainnya. Umpan balik
     ini menunjukan apa pengaruh dari komunikasi yang dilakukan, serta
     memberi kemungkinan melakukan menyesuaian usaha Strategi Promosi
     terhadap keinginan pasar.
     Secara    ringkas   dapat    dikatakan    bahwa        komunikasi   pemasaran
     memudahkan/membantu pembeli dan penjual dengan:
     a. Menciptakan      arus    informasi    yang   memungkinkan         terjadinya
        pertukaran

                                                                                 36
b. Menciptakan kesadaran serta memberi tahu pembeli dan penjual
     agar mereka dapat melakukan pertukaran secara lebih memuaskan
  c. Memperbaiki pengambilan keputusan dibidang pemasaran sehingga
     seluruh proses pertukaran menjadi lebih efektif dan efisien
   Menurut Horold Lasswel dLm bukunya: “The Structure and Function of
  Comunication in Sociaty, in mass           Comunicatiaon” (Edisi Willbur
  Schramm, 1960), komunikasi dapat di[ahami dengan menjawab
  pertanyaan – pertanyaan berikut:
  a. Siapa? (menunjukan sumber)
  b. Mengatakan apa? (menujukan beritanya)
  c. Dlam saluran yang mana? ( menunjukan media yang dipakai)
  d. Kepada siapa? (menujukan pihak yang menerima atau memjadi
     sasaran )
  e. Denagan pengaruh apa? ( menunjukan pengaruh bebagai factor
     terhadap hasil yang dicapai)
  Dalam pemasaran, inisiatfif komunikasi dapat berasal dari penjual
  maupun dari pembeli. Jadi, penjual mempunyai fungsi sebagai pengirim
  maupun sipenerima, demikian pula hanya dengan pembeli (lihat
  gambar). Model pertukaran tersebut         menunjukan gambar tentang
  proses   komuikasi         pemasaran.   Meraka   berusaha     mengadakan
  pertukaran     informasi    menggunakan    persuasi   untuk   menciptakan
  hubungan yang saling memuaskan.


2. PROMOSI
  Telah disebut dimuka bahwa komunukasi pemasaran merupakan
  pertukaran informasi dua arah antara pihak – pihak yang terlibat dalam
  pemasaran. Sedangkan promosi di pandang sebagai:
  Arus informasi arau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
  seseorang    atau   organisasi    kepada   tindakan   yang    emnciptakan
  pertukaran dalam pemasaran.
  Jadi, promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam
  manajemen pemasaran, dan sering dikatakan sebagai” proses berlajut”.
  Ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan

                                                                         37
dari perusahaan. Adanya satu model tentang tahap – tahap yang di lalui
oleh konsumen(obyek/sasaran dari promosi) sebelum menerima dan
mengakui sebuah barang atau ide. Model tersebit menitik beratkan pada
usaha – usaha untuk menciptakan kesadaran pada konsumen teerhap
sebuah barang atau ide, sampai akhirnya mereka bersedia melakukan
pertukaran.
Orang marketing seringkali mengakami konflik dengan orang keuangan
jika ingin memasang promosi, maklum orang promosi selalu minta uang
membuat promosi, yang biasanya tidak dalam jumlah kecil. Alasanya
sederhana     yaitu   brand   building.   Orang   keuanagan     biasanya
mempertanyakan hasil dari promosi itu. Seperti anda tahu, dimata orang
keuangan, setiap infestasi dan return.
a. Pengertia
   Oleh J. Stanton, promotional mix di definisikan sebagai berikut:
   Kombinasi stategi yang paling baik dari variabel – variabel
   perikalanan, personal selling , dan alat promosi yang lain, yang
   semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan
   Definisi tersebut tidak menyebutkan secara jelas beberapa variabel
   promotional mix selain periklanan dan personal selling. Beberapa
   dari variabel tersebut telah dibahas di muka(barang dan jasa) dan
   tidak mendapat keguatan periklanan atau kegiatan lain yang
   ditunjukan untuk mendorong permintaan. Jadi, penjualan hanya
   merupakan bagian dari kegiatan promosi.


b. Bauran Promosi
   Menentukan variabel promotional mix yang paling efektif merupakan
   tugas yang sulit dalam manajemen pemasaran. Dalam praktek,
   manajemen harus mencari kombinasi yang terbaik atas penggunaan
   metode dan media promosi tersebut;       periklanan, personal selling,
   promosi penjualan, publisitas atau alat promosi lain yang dipakai
   untuk mencapai tujuan program penjualan. Selain itu, seberapa hasil
   yang dapat dicapai dari pengeluaran – pengeluaran kegiatan
   promosi juga sulit diketahui. Namun secara kuantitatif dapat dicari

                                                                      38
hasil   yang     paling    mendekati    kebenarannya,      yaitu    dengan
menggunakan pendekatan statistik.
i. Kampanye
   Sering      orang      menggunakan        istikah”   kampanye”    untuk
   memgartikan kegiatan promosi. Jika di tinjau lebih jauh,
   sebenarnya “kampanye” mempunyai pengertian yang lebih luas
   dari pada “ promosi”
   J. Stanton meberikan definisi kampanye sebagai berikut:
   Kampanye       adalah    suatu   rangkaian      usaha   promosi   yang
   terkoodinir tentang suatu tema atau ide direncanakan untuk
   mencapai tujuan yang telah ditentukan.
   Kita dapat membedakan yaitu kampanye local, regional atau
   nasional, tergantung apada dana yang tersedia, tujuan dan luas
   pasar. Satu kampanye dapat dilakukan selama satu menggu,
   satu bukan, satu tahun, atau lebih lama lagi. Selain itu tahap –
   tahap dalam siklus kehidupan barang juga mempengaruhi dan
   apakah kampanye yang dilakukan ditujukan untuk merintus jalan
   ataukah untuk bersaing.


ii. Periklanan
   Iklan merupakan salah satu alat dalam melakuka promosi.
   Andaikan ada advertecing agancy yang melayani kliennya
   dengan prinsip result – oriented, orang marketing tidak perlu lagi
   beradu agrguman dengan orang keuangan. Beriklan memeng
   harus ada hasilnya. Hasilnya mungkin short-tern atau long-tern,
   yang penting jangan buang uang kalau tidak sambil jualan. Ada
   beberapa cara untuk melakukan kegiatan periklanan dalam suatu
   masyarakat.      Salah    satu   tinjau    adalah    bahwa   periklanan
   merupakan suatu cara yang relative mahal untuk menyampaikan
   informasi. Jadi periklanan dapat menambah kegunan informasi
   (informasi utility) pada suatu penawaran produk.
   Adapun definisi tentang periklanan yang dikemukakan oleh
   william G. Nickels adalah sebagai berikut:

                                                                        39
Periklanan adalah komunikasi non individu, dengan sejumlah
biaya, melalui beberapa media yang dilakukan oleh perusahaan,
lembaga non laba, serta individu – individu.
Perlu diingat bahwa periklanan dilakukan dengan mengeluarkan
sejumlah biaya, ini berada dengan publisitas yang disiarkan tanpa
mengeluarkan biaya. Jadi periklanan juga merupakan alat yang di
gunakan oleh pembeli dan penjual, serta setiap orang termasuk
lembaga non laba. Atau dengan kata lain, periklanan dapat di
pandang sebagai kegiatan menawarakan kepada suatu kelompok
masyarakat baik secara lisan maupun penglihatan (berupa
berita), tentang suatu produk , jasa atau ide. Berita yang
disamapaikan tersebut dikemas berupa iklan atau advertensi


♦ Biaya Advertising
       Pertimbangan biaya ini dihubungkan dengan jumlah dana
   yang tersedia dan jenis media yang akan digunakan. Makin
   luas cakupan media tersebut, semakin tinggi pula biaya
   iklannya. Namun tingginya biaya tersebut diimbangi dengan
   makin banyaknya jumlah pembaca/ pendengar yang dapat
   dicapai dengan prediksi jumlah pembelinya akan semakin
   besar.


♦ Karakteristik Media
         Untuk mengambil keputusan tentang media yang akan
   dipilih, perlu di pertimbangkan karakteristiknya. Misalnya,
   radio merupakan media yang dapat menimbulkan keinginan
   melalui telinga, sedangkan surat kabar merupakan media
   yang dapat menimbulkan keinginan melalui mata. Apabila
   iklan yang disiarkan memerlukan pendengaran, seperti iklan
   lagu – lagu, maka media yang lebih tepat adalah Radio atau
   Televisi, atau Slide di Bioskop. Adapun karakteristik lainya
   adalah:
   Fleksibilitas, keawetan, dan mutu reproduksinya.

                                                              40
♦ Kebaikan dan Keburukan Media
        Faktor lain yang perlu di pertimbangkan dalam memilih
  media ini adalah factor kebaikan dari media        yang akan
  digunakan. Adapun kebaikan – kebaikan serta beberapa
  keburukan media – media yang padat digunakan sebagai
  berikut:
  •   Surat Kabar
      Kebaikannya:      - Biasanya relative tidak mahal
                        - Sangat fleksibel
                        - Dapat dinikmati lebih lama
      Keburukan:        - Mudah diabaikan
                        - Cepat bas
  •   Majalah
      Kebaikan:      - Dapat di nikmati lebih lama
                        - Pembacaannya lebih selective
                     - Daoat menggunakan gambar yang
      menarik
      Keburukan:     - Biayanya relative tinggi


  •   Televisi
      Kebaikannya    - Dapat dinikmati oleh siapa saja
                        - Waktu dan acaranya sudah tertentu
                       - Dapat memberikan kombinasi antara
                       suara                                Dan
                       gambar yang bergerak
      Keburukan      - Biayanya relative tingngi
                        - Hnya dapat dinikmati sebentar
                     - Kurang fleksibel
  •   Radio
      Kebaikannya    - Biayanya relative rendah
                        - Dapat di terima oleh siapa saja


                                                             41
- Dapat menjangkau daerah yang luas
              Keburukannya - Waktunya terbatas
                                    -Tidaka dapat mengemukakan gambar
                                    - Pendengaran sering terganggu oleh
          lingkungan


iii. Personal Seling
   Tujuan seluruh usaha pemasaran pada umumnya adalah
   meningkatkan penjualan yang dapat menghasilkaan laba dengan
   menawarkan produk yang memuaskan kebutuhan pasar dalam
   jangka panjang. Personal selling merupakan salah satu metode
   promosi untuk mencapai tujuan tersebut, dan kegiatan ini
   memerlukan lebih banyak tenaga kerja atau tenaga penjualan.
   Oleh William. G. Nickels, personal selling ini di definisikan sebagi
   berikut:
   Personal selling adalah interaksi antara individu, saling bertemu
   muka       yang   di   tujukan     untuk   menciptaka,    memperbaiki,
   menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang
   saling menguntungkan dengan pihak lain.
   Tenaga penjualan ini dapat pula membantu manajemen dengan
   memberikan informasi, misalnya tentang penjualan kredit, sikap
   konsumen dan juga sebagai petugas lapangan dalam penelitiaan
   pemasaran. Tetapi di lain pihak, kegiatan personal selling ini akan
   menimbulkan       beban    ongkos      yang   sengat     besar   apabila
   penggunaannya sangat luas dan sulit sekali diperoleh tenaga
   penjual yang betul – betul kualifait. Pada umumnya personal
   selling ini bertugas untuk melakukan penjualan. Dalam hal ini,
   sering diadakan pengamatan lebih dulu pada konsumen dalam
   beberapa situasi yang berbeda. Pembahasan selanjutnya tentang
   personal selling akan ditekankan pada tanggung jawab serta
   kenginan dari penjual – penjual industri.
   ♦ Fungsi Tenaga Penjual



                                                                        42
Salah satu fungsi tenaga penjualan adalah melakuka
penjualan dengan tatap muka ( face to face selling), dimana
seorang penjual dari sebuah perusahan langsung menemui
konsumen untuk menwarkan produknya. Penjual dengan
pertemuan ini hanya merupakan satu dari beberapa fungsi
penting lainnya.
•   Pelayana Komunikasi
       Komunikasi merupakan fungsi yang menjiwai fungsi –
    fungsi tenga penjualan yang ada. Fungsi ini tidaklah
    menitiki beratkan untuk membujuk atau mepengaruhi,
    tetapi untuk memulai dan melangsungkan pembicaran
    secara ramah dengan pelanggan atau calon pembeli.


•   Memberikan Pelayanan
         Pelayanaan yang diberikan kepada pelanggan yang
    diwujudkan         dalam      bentuk   konsultasi     menyangkut
    keinginan     dan     masalah     –    masalah   yang    dihadapi
    pelanggan, memberikab jasa teknis, memberikan bantuan
    keuangan       (    misalnya      berupa   kredit),    melakukan
    penghantaran barang kerumah dan sebagainya


•   Meningkatkan Langganan
                Dalam memajukan pelanggan, tenaga penjual
    bertanggung jawab atas semua tugas yang langsung
    berhubungan dengan pelanggan. Hal ini dimaksud untuk
    mengarahkan tugas – tugas agar dapat meningkatkan
    laba. Dalam fungsi ini termasuk juga peberian saran
    secara pribadi seperti saran tentang masalah pengwasan
    persediaan,        promosi,     pengembangan        barang,   dan
    kebijakan harga. Dengan peningkatan peanggan, tentu
    penjual dapat mengharapkan adanya peningkatan dalam
    penjualan mereka.


                                                                   43
•    Mempertahankan Langganan
            Mempertahankan pelanggan atau penjual merupakan
       salah satu fungsi yang semata – mata ditujukan untuk
       menciptakan good will serta mempertahankan hubungan
       baik dengan parapelanggan.


  •    Mengatasi Masalah
             Mengatasi atau menyelesaikan masalah merupakan
       fungsi yang menyeluruh yang pada dasarnya menyangkut
       fleksibilitas,   penemuan,   dan   tanggapan.   Jika   suatu
       masalah memerlukan sumber – sumber dari beberapa
       perusahaan, tenaga penjual dapat membantu untuk
       memperolehnya. Jadi, tenaga penjual tersebut semata –
       mata bertindak sebagai konsultan umum.


  •    Mengalokasikan Sumber – sumber
        Pengalokasian sumber – sumber sering diperlukan dan di
       lakukan dengan memberikan bahan bagi keputusan
       manajemen untuk membuka transaksi baru, menutup
       transaksi yang tidak meguntungkan, dan mengalokasikan
       usaha – usaha ke berbagi transaksi.


♦ Tugas Tenaga Penjual
  Telah diketahui bahwa face-to-face-selling merupakan salah
  satu aspek
   Dalam personal selling. Berkut ini akan di bahas secara lebih
  mendalam tentang proses personala selling. Adapun tahap –
  tahap yang terdapat dalam proses personal selling adalah:
   •   Persiapan Sebelum penjualan
       Tahap pertama dalam proses personal selling adalah
       mengadakan persiapan sebelum mengadakan penjualan.


                                                                44
Disini, kegiatan yang di lakukan adalah mempersiapakan
          tenaga     penjualan   dengan     memberikan      pengetahuan
          tentang barang yang di jualnya, pasar yang di tuju, dan
          tehnik – tehnik penjualan yang harus di lakukan. Selain itu
          juga mereka lebih dulu harus mengetahui kemungkinan
          tentang motivasi dan prilaku segmen pasar yang di tuju.


      •   Penentuan Lokasi Pembeli Potensial
          Dengan menggunakan data pembeli yang lalu maupun
          sekarang, penjual dapat menentukan karakteristiknya,
          misalnya lokasi. Oleh karena itu, pada tahap kedua ini di
          tenetukan lokasi dari segmen pasar yang menjadi sasaran.
          Dari lokasi tersebut dapatlah dibuat sebuah daftar tentang
          orang – oarang atau perusahaan yang secara logis
          merupakan     pembeli    potensial    dari   produk    yang   di
          tawarkan. Selain itu dapat pula di tentukan konsumen
          manakah yang sudah menggunakan produk – produk
          pesaing.


      •   Pendekatan Pendahuluan
          Sebelum melakukan penjualan, penjual harus mempelajari
          masalah tentang individu atau perusahaan yang dapat di
          harapkan sebagai pembelinya. Selaian             itu perlu juga
          mengetahui tentang produk atau merek apa yang sedang
          mereka     gunakan     dan   bagaimana       reaksi   konsumen
          maupun      pesaing.   Berbagai      macam     informasi   perlu
          dikumpulkan untuk mendukung penawaran produknya
          kepada pembeli, misalnya kebiasaan tentang untuk
          membeli kesukaan dan sebagainya. Semua kegiatan ini
          dilakukan sebagai pendekatan pendahuluan terhadap
          konsumen


iv. Promosi Penjualan

                                                                        45
Secara luas fungsi promosi penjualan adalah metode gabungan
atau melengkapi atara periklanan, personal salling dan metode
promosi yang lainnya. Menurut Nickel, mengatakan promosi
penjualan adalah kegiatan promasi selain perpersolal selling,
periklanan, publistas yang mendorong efektifitas pembelian
konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti
peragaan , pameran, demostrasi , diskon dan sebagainya.
Dalam perusahaan , bagian promosi penjualan dapat menlakukan
kerja sama dengan kelompok atau badan lain seperti konsumen,
agen, distrobutor atau bagian lain dalam bagian departemen
pemasaran . sedangkan ditingkat pengecer , kegiatan promosi
penjualanya ditujukan untuk meningkatkan penbelian konsumen.
♦ Jenis Metode Promosi Penjualan
   Dalam kenyataannya promosi penjuan terdiri dari berbagai
   teknik   promosi penjualan yang memiliki siklus popularitas
   masing-masing artinya apabila suatu metode mengalame
   penurunan popularitas maka dapat mengunanakan metode
   yang lain dengan pertimbangan yang matang sesuai dengan
   kondisi produk. Adapun metode promosi penjualan yang
   dimaksud antara lain;
   •   Contoh Produk
       Penjuan/produsen menyediakan produk     yang diberikan
       secara cuma-cuma kepada konsumen untuk digunakan.
       Contoh   Pada saat kita pergi ke pusat perbelanjaan
       banyak penjual minyak wangi yang menyediakan contoh
       produk yang secara gratis untuk digunakan konsumen.


   •   Kupon
       Untuk mendorong peningkatan penjualan dalam kurun
       waktu tertentu penjual menediakan pasilitas dengan
       jumlah kupon minimal tertentu pemilik kupon mendapat ia
       mendapat produk seharga tertentu


                                                             46
•   Hadiah
    Metode ini pada prinsipnya hampir sama dengan metode
    kupon, hanya mempunyai pariasi .
    Misalnya; untuk mencetak 50 lembar diberi hadiah 1
    pulpen dan untuk mencetak 100 lembar diberi hadiah tas
    sekolah.


•   Undian dan Kontes
    Metode ini pada umumnya dilakukan ditempat tertentu
    seperti keramayan tempat wisata yang banyak dikunjungi
    masyarakat       .   caranya    bermacam-macam         ada   yang
    menggunakan gelang rotan dilemparkan pada produk
    tertentu jika berhasil memasuknan gelangnya mereka
    mendapat      hadiah      tertentu.       Ada     juga     dengan
    menggunakan bola ringan dilemparkan pada objek tertentu
    dan jika berhasil menjatuhkan jumlah tertentu mereka juga
    mendapat hadiah tertentu. Banyak cara yang dilakukan
    tetapi tidak semua berhasil.


•   Rabat
    Rabat merupakan pengurangan harga yang diberikan
    kepada pembeli yang sering juga disebut harga promo,
    biasanya dilakukan pada waktu launcing produk baru
    dengan     tujuan       agar    pembeli      setelah     menikmati
    manfaatnya mau membeli untuk kedua kalinya dan
    seterusnya.


•   Peragaan
    Metode     ini       biasanya    dilakukan      tenaga     penjual
    menghubungkan antara produk dengan komsumen. Istilah
    peragaan      ini     sering    disebut      demonstrasi     yang


                                                                    47
memamerkan manfaat suatu produk pada waktu, tempat
             dan kondisi tertentu. Misalnya; untuk memberitahukan
             keunggulan minyak goreng tertentu dilakukan peragaan
             menggoreng tahu kemudian tahu goreng dibagikan untuk
             dicicipin para konsumen.


         •   Kupon Berhadiah
             Metode ini dingangap lebih efektif dari yang lain dengan
             pembelian jumlah tertentu atau jenis barang tertetu
             pembeli mendapat satu atau lebih kopon yang dikemudian
             hari dilakukan pengundian. Nomor kupon yang keluar
             mendapat hadiah yang telah ditentukan.


v.   Publikasi atau Humas
     Kegiaan hububngan masyarakat dimulai dari opini masyarakat
     terhadap suatu produk atau perusahaan yang kemudian informasi
     dikompulkan dan dianalisa. Hasil analisa diharapkan sesuai
     dengan keinginan masyarakat dan jika tidak harus ada alasan
     yang kuat secara teknis dan ilmiah sehingga masyarakat dapat
     menerimanya. Secara teknis perusahaan perlu menggunakan
     berbagai media massa menyiarkan sehingga masyarakat luas
     dapat memahaminya.
     Misalnya; ketika susu Dencou di issukan mengandung enzim
     lemak babi semua masyarakat beragama Islam protes infosmasi
     ini ditampung dianalisa lalu dibuat suatu kebijakan bahwa susu
     dencou tidak mengandung enzim lemak babi dengan meundang
     para kiyai lalu di sajikan minuman susu, kejadian ini disiar hampir
     disemua mass media yang ada pada saat itu, ini menandakan
     meminum susu dencou tidak mengandung lemak babi.
     Dalam    bemberikan    pelayanan    pekada   masyarakat     humas
     melakukan dua kegiatan yang luas :
     ♦ Menentukan Kebijakan
     ♦ Melaksanakan Program yang positif umtuk masyarakat

                                                                     48
C. Rangkuman.
  Tak kenal maka tak sayang demikian buni sebuah pepatah kono yang
  sampai saat ini masih relefan dalam pergaulan umat manusia, untuk dapat
  dikenal setiap produk harus mempromosiakan diri dengan demikian para
  konsumen akan mengenal jika itu produk baru, di ingat kembali untuk
  produk lama.
  Sesuai dengan prinsip siklus hidup produk dimana suatu saat setiap produk
  harus mengalami pasang surut dan ini adalah keadaan yang dihindari dan
  apa bila telah sampai pada tahap ini produsen telah mualai mengalami
  penerunan penjualan, hal ini akan terus berlanjut sanpai pada titik tertentu,
  jika tidak ditangani akan sampai pada tingkat yang paling rendah.
  Dari berbagai kebijakan yang dapat dilakukan seperti modifikasi produk
  kebijakan dibidang promosi juga sangat penting, karena tujuan promosi
  adalah untuk memperkenalkan, mengingatkan dan mengajak konsumen
  agar mau menggunakan produk. Namun perlu diingat pemilihan media
  promasi yang sesuai perlu dipikirkan sehingga pesan sampai kepaka yang
  dituju




                                                                            49
D. Tugas
   1. Jelaskan mengapa perusahaan melakukan promosi.
   2. Jika kita melihat beberapa metode promosi jenis apa yang paling
      efektip dalam mempomosikan suatu produk
   3. Dalam organisasi ada yang disebut tenaga penjual siapa saja yang
      disebut tenaga penjual secara umum dan apa perannya.
   4. Kita mengenal siklus kehidupan produk dalam saat kapan promosi
      meningkatkan peran jelaskan jawaban anda
   5. Jelaskan bagaimana peran bagian publikasi dalam meningkatkan
      kepercayaan konsumen.




                                                                   50
BAB V
                   PENGERTIAN SALURAN DISTRIBUSI
A. Tujuan Pembelajaran
   Setelah mengikiti diklat ini peserta dapat, menjelaskan dan menerapkan
   prinsip bauran pemasaran yang meliputi strategi distribusi dalam
   pengelolaan usaha


B. Kegiatan Belajar
   1. Pengertian
      Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap
      berikutnya dalam proses pemasaran adalah menentukan metode dan
      rute yang akan dipakai untuk menyalurkan barang tersebut kepasar. Hal
      ini menyangkut masalah penentuan strategi penyaluran, termasuk
      pemilihan saluran distribusi, penanganan secara fisik, dan distribusi fisik.


      Saluran distribusi, kadang-kadang juga disebut saluran perdagangan
      dapat didefinisikan secara sederhana sebagai berikut :


      Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan
      oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen
      sampai ke konsumen atau pemakai industri.
      Adapun lembaga-lembaga yang ikut ambil bagian dalam penyaluran
      barang adalah :
      a. Produsen
      b. Perantara (pedagang dan agen)
      c. Konsumen akhir atau pemakai industri.


      Saluran distribusi ini merupakan suatu struktur yang menggambarkan
      alternatif saluran yang dipilih, dan menggambarkan situasi pemasaran
      yang berbeda oleh berbagai macam perusahaan atau lembaga usaha
      (seperti produsen, pedagang besar, dan pengecer). Hal ini dapat
      dipertimbangkan sebagai fungsi yang harus dilakukan untuk



                                                                               51
memasarkan barang secara efektif. Sering pula terjadi persingan
  diantara sistem distribusi dari produsen yang berbeda.


  Apabila tujuan perusahaan adalah maksimasi laba, pemilihan saluran
  pemasaran harus didasarkan pada estimasi tingkat penghasilan yang
  dapat menutup investasi kapitalnya. Jadi, keputusan tentang investasi
  perlu juga dipertimbangkan dalam pemilihan saluran.


  Dalam sistem distribusinya, produsen sering menggunakan perantara
  sebagai penyalurnya. Perantara (middleman) ini merupakan suatu
  kegiatan usaha yang berdiri sendiri, berada di antara produsen dan
  konsumen akhir atau pemakai industri. Mereka memberikan pelayanan
  dalam hubungannya dengan pembelian dan/ atau penjualan barang dari
  produsen ke konsumen. Penghasilan yang mereka terima juga secara
  langsung berasal dari transaksi tersebut.


  Sebuah metode umum untuk menggolongkan perantara adalah dengan
  dasar barang yang diperdagangkannya. Dalam hal ini perantara di
  golongkan ke dalam dua golongan, yaitu : (1) perantara pedagang, dan
  (2) perantara agen.


2. PERANTARA PEDAGANG
  Pada   dasarnya, perantara      pedagang    (merchant middleman)      ini
  bertanggung      jawab    terhadap   pemilikan   semua    barang    yang
  dipasarkannya.    Dalam     hubungannya     dengan   pemindahan    milik,
  kegiatan perantara ini berbeda dengan lembaga-lembaga lain seperti
  bank, perusahaan asuransi, dan perusahaan angkutan sebab lembaga-
  lembaga tersebut walaupun ikut membantu proses pemasaran tetapi
  tidak secara aktif terlibat dalam perjanjian pembelian dan penjualan. Ada
  dua kelompok yang termasuk dalam perantara pedagang, yaitu :
  a. Pedagang besar (wholesaler)
  b. Pengecer (retailer).



                                                                        52
Tidak menutup kemungkinan bahwa produsen juga dapat bertindak
  sekaligus sebagai pedagang karena selain membuat barang juga
  memperdagangkannya.


3. PERANTARA AGEN
  Perantara agen (agent middleman) ini tidak mempunyai hak milik atas
  semua barang yang mereka tangani. Mereka dapat digolongkan ke
  dalam dua golongan, yaitu :
  a. Agen penunjang
  b. Agen pelengkap.
  Agen penunjang, secara aktif ikut dalam pemindahan barang-barang
  dari produsen ke konsumen, seperti : agen pengangkutan, makelar, dan
  sebagainya. Sedangkan agen pelengkap tidak secara aktif ikut dalam
  pemindahan barang-barang tetapi mereka ikut memberikan bantuan
  serta memperlancar pemindahan tersebut, misalnya : perusahaan
  asuransi, bank, dan sebagainya.


4. SIFAT PASAR PENGECER
  Perdagangan eceran meliputi semua kegiatan yang berhubungan
  secara langsung dengan penjualan barang atau jasa kepada konsumen
  akhir untuk keperluan pribadi (bukan untuk keperluan usaha). Namun
  demikian tidak menutup kemungkinan adanya penjualan secara
  langsung dengan para pemakai industri karena tidak semua barang
  industri selalu dibeli dalam jumlah besar. Beberapa perusahaan seperti
  produsen, pedagang besar, atau toko pengecer yang menjual suatu
  barang kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi, perlu
  memperhatikan masalah bagaimana penjualan itu dilakukan (oleh
  seseorang, dengan telepon, atau melalui pos). Disamping itu perlu pula
  memeperhatikan masalah dimana penjualan tersebut dilakukan, di
  tempat penjual, di rumah konsumen, atau di tempat lain.
  Jadi, secara definitif dapat dikayakan bahwa :




                                                                     53
Pengecer atau toko pengecer adalah sebuah lembaga yang melakukan
  kegiatan usaha menjual barang kepada konsumen akhir untuk
  keperluan pribadi (non bisnis).


  Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa pengecer memberikan
  pelayanan sebagai titik penghubung antara konsumen akhir dengan
  anggota saluran distrubusi lainnya, seperti ditunjukkan dalam gambar
  35. Bilamana usaha pengecer kurang berhasil dalam melayani
  konsumen akhir, maka hal ini sangat berpengaruh terhadap usaha-
  usahanya untuk melayani produsen dan pedagang besar. Dalam hal ini
  pengecer berusaha untuk :
  a. Mendapatkan kombinasi barang-barang yang dapat memenuhi
     keinginan konsumen.
  b. Menciptakan kegunaan dari barang-barang tersebut pada waktu
     dibutuhkan.
  c. Memberitahu konsumen tentang usahanya melalui promosi.
  Pendeknya,    pengecer    menunjukkan   faedah   waktu,   tempat    dan
  pemilikan    kepada    konsumen.   Produsen   dan    pedagang      besar
  menggunakan pengecer untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang secara
  lebih efektif dapat dilakukannya. Fungsi-fungsi tersebut antara lain :
  perencanaan barang, penetapan harga, distribusi, dan promosi.
  Kemudian pengecer melayani konsumen dan anggota saluran distribusi
  lainnya. Apabila seorang pengecer melakukan penjualan barang kepada
  pemakai industri, biasanya transaksi yang terjadi meliputi jumlah yang
  besar, bukan eceran.
  Jika dibandingkan dengan perusahaan pengolahan, pendirian usaha
  pengeceran ini jauh lebih mudah karena tidak memerlukan sejumlah
  dana yang besar untuk membangun pebrik beserta peralatannya. Selain
  itu usaha untuk mendapatkan ijin usaha juga mudah.


5. FUNGSI FUNGSI DISTRIBUSI
  Tidaklah sulit bagi seseorang untuk menjalankan kegiatan perdagangan
  eceran ini, dan untuk berhentipun juga mudah. Besarnya jasa yang

                                                                        54
ditawarkan oleh seorang pengecer dapat mampwngaruhi keadaan sosial
dan ekonominya. Seorang pengecer dapat lebih maju dalam usahanya
apabila ia mau bekerja lebih baik dibandingkan dengan persaingannya
dalam melayani konsumen. Pelayanan kepada konsumen harus
diutamakan karena merupakan tanggung jawab primer, sedangkan
tanggung jawab sekundernya adalah mlayani pedagang besar dan/atau
produsen.
Pada pokoknya, fungsi pengecer adalah memberikan pelayanan kepada
konsumen agar pembeliannya dilakukan dengan cara yang semudah
mungkin. Pengecer juga bertanggungjawab menyediakan berbagai
macam barang yang baik dengan harga layak. Adapun fungsi-fungsi
pemasaran yang dilakukannya antara lain :
a. Pengangkutan
b. Penyimpanan
c. Pembelanjaan.
Pengangkutan dan penyimpanan merupakan fungsi yang dilakukan oleh
pengecer untuk menyediakan barang-barang secara cepat bilamana
dibutuhkan oleh konsumen. Jadi, dalam kaitannya dengan fungsi-fungsi
tersebut terdapat usaha-usaha untuk menciptakan faedah waktu (time
utility)   dan   faedah    tempat    (place   utulity).   Sedangkan   fungsi
pembelanjaan dapat dilakukan dengan menawarkan pembayaran
secara kredit kepada konsumen.
Sebagai penjual, pengecer ini memberikan saluran bagi produsen dan
pedagang besar dalam usahanya untuk mendekati konsumen. Tidak
jarang pula mereka ikut melakukan kegiatan periklanan, promosi
penjualan, maupun personal selling untuk membantu penyaluran
barang-barang produsen. Mereka juga dapat bertindak sebagai orang
yang memberikan informasi tentang konsumen kepada produsennya.
Informasi    tersebut     terutama   berupa    keinginan    dan   kebutuhan
konsumen, sehingga dapat diperkirakan tentang jenis dan jumlah
permintannya. Mereka juga ikut membagi-bagi barang yang dihasilkan
oleh produsen ke dalam jumlah dan pak yang lebih kecil sesuai dengan
permintaan konsumen, di sampng pula membantu dalam penyortiran

                                                                         55
barang yang dijualnya. Sehingga mereka kadang-kadang harus
  menanggung resiko yang diakibatkan oleh musim.
  Jadi, secara terperinci fungsi-fungsi yang dilakukan oleh pengecer selain
  pengangkutan, penyimpanan, dan pembelanjaan adalah :
  a. Mencari konsumen
  b. Menjalankan kegiatan promosi
  c. Memberikan informasi
  d. Melakukan pengepakan atau pembungkusan
  e. Mengadakan penyortiran.


6. PENGGOLONGAN PENGECER
  Pengecer dapat digolongkan berdasarkan : (1) ukuran toko, (2)
  banyaknya product line, (3) lokasi geografis, (4) bentuk pemilikan, (5)
  metode operasinya.


  a. Ukuran Toko
     Untuk mengetahui ukuran toko dapatlah dilihat volume penjualannya,
     sehingga    masing-masing     pengecer       mempunyai   ukuran   yang
     berbeda-beda dengan masalah-masalah menejemen yang berbeda
     pula. Kegiatan-kegiatan seperti promosi, pembelanjaan, pembelian,
     personalia, dan pengawasan biaya dipengaruhi oleh besarnya
     volume penjualan toko tersebut.
     Berdasarkan ukuran tokonya, pengecer digolongkan ke dalam dua
     golongan, yaitu :
     i. Pengecer kecil (small scale retailer).
     ii. Pengecer besar (large scale retailer).
        Posisi persaingan diantara kedua pengecer tersebut dapat dinilai
        menurut faktor-faktor sebagai berikut :
        •   Pembagian tenaga kerjanya
            Dalam hal ini pengecer besar lebih mampu mempekerjakan
            tenaga kerja spesialis misalnya untuk bagian pembelian,
            promosi, dan akuntansi. Sedangkan pada pengecer kecil



                                                                         56
tidaklah demikian. Hal ini disebabkan oleh tersedianya dana
    yang lebih kecil.
•   Fleksibilitas operasinya
    Pada     umumnya,     toko-toko   kecil   menjalankan   praktek
    menejemen yang lebih fleksibel dibandingkan dengan toko-
    toko besar. Di samping jumlah tenaga kerjanya yang lebih
    sedikit, juga beberapa fungsi di pegang oleh satu orang
    (pimpinan).
•   Daya beli
    Pengecer besar memiliki daya beli yang lebih besar
    dubandingkan dengan pengecer kecil. Semakin besar daya
    beli mereka, semakin besar pula jumlah mungkin mereka beli,
    sehingga memperoleh potongan yang lebih besar dalam
    pembelian barang yang akan dijualnya.
•   Periklanan
    Dalam        hal    periklanan,   toko-toko     besar    dapat
    menggunakannya secara lebih efektif dibandingkan dengan
    toko-toko kecil.
•   Merk pengecer
    Pengecer besar mempunyai posisi yang lebih baik dalam
    mengembangkan dan mempertahankan merknya.
•   Kemampuan keuangan
    Biasanya pengecer besar mempunyai posisi keuangan yang
    lebih baik. Mereka lbih mudah dalam memperoleh dana dari
    pemilik (penanam modal) atau kreditur. Karena posisi
    keuangannya kuat maka kemungkinan bagi mereka untuk
    memberikan potongan tunai kepada pembeli. Di samping itu
    mereka      juga    akan   memperoleh     kepercayaan    dalam
    penyaluran barang dari produsen.
•   Integrasi horizontal vertikal
    Kadang-kadang dapat terjadi bahwa fungsi perdagangan
    besar dilakukan juga oleh pengecer besar ; bahkan kegiatan


                                                                57
pemasaran produsen dapat dilakukannya. Hal ini akan
         menimbulkan adanya integrasi vertikal. Jika pengecer besar
         tersebut menjual barang yang dihasilkan oleh beberapa
         produsen dengan merk yang berbeda-beda, maka akan terjadi
         integrasi horizontal.
    •    Biaya operasi
         Secara umum, pengecer besar mempunyai perbandingan
         biaya operasi yang lebih besar dari pada pengecer kecil.
         Pengecer besar juga mempunyai presentase yang lebih besar
         dalam biaya-biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja selain
         penjual.
    •    Pengujian, inovasi, dan riset pemasaran
         Karena mempunyai kemampuan keuangan yang lebih besar,
         maka pengecer besar lebih mampu mengadakan pengujian
         barang, inovasi, dan riset pemasaran.
    •    Pertimbangan hukum
         Dari segi hukum, sering pengecer terdapat secara bebas
         menentukan harga jual eceran barang hasil produsennya. Hal
         ini disebabkan karena adanya suatu peraturan atau perjanjian
         yang menetapkan harga minimum pada tingkat pengecer.
b. Penjualan Online
  Cara     lain     untuk   menggolongkan     pengecer     adalah   dengan
  mendasarkan pada banyaknya product line. Menurut banyaknya
  product line, toko-toko atau pengecer dapat digolongkan kedalam :
  (a) general merchandise store, (b) single line store, dan (c)
  specialty store.
  i. General merchandise store
        General merchandise store adalah sebuah toko yang menjual
        berbagai macam barang atau berbagai macam product line.
        Jenis     toko   yang    dapat   dimasukkan   ke   dalam    general
        merchandise store ini adalah toko serba ada (departement
        store). Barang-barang yang dijual antara lain berupa : alat-alat


                                                                        58
olah raga, pakaian jadi, sepatu, alat-alat listrik, alat-alat rumah
     tangga, kosmetik, alat-alat tulis, dan sebagainya.


  ii. Single-line store
     Penggolongan ini dihubungkan dengan kelompok barang-
     barang yang dijual (jenis product line-nya). Termasuk kedalam
     jenis ini antara lain : toko makanan, toko mebel, toko bahan-
     bahan bangunan, toko alat-alat olahraga, dan sebagainya. Ada
     juga yang menggolongkannya ke dalam toko barang-barang
     untuk wanita dan toko barang-barang untuk pria. Jadi, mereka
     hanya menjual product line tunggal.


  iii. Scepialty store
     Di sini barang yang dijualnya     lebih terbatas, hanya meliputi
     sebagian dari product line saja (barang konvenien atau barang
     shopping saja). Misalnya : toko tembakau, toko roti, toko sepatu
     pria, dan sebagainya. Jadi, specialty store ini tidak selalu
     menjual barang spesial saja, tetapi juga yang lain.


c. Lokasi Geografis
  Penggolongan pengecer menurut lokasi geografis ini mempunyai
  hubungan dengan pola pembelian konsumen. Secara umum dapat
  dikatakan bahwa perdagangan eceran ini lebih mengelompok
  dibandingkan dengan penyebaran penduduk. Analisa lokasi
  geografis ini dapat dipakai untuk mengadakan penilaian terhadap
  pasar potensial secara regional dari beberapa macam barang.
  Berdasarkan pada lokasi geografisnya, pengecer di bagi dalam ke
  dalam :
  i. Pengecer yang berada di desa
  ii. Pengecer yang berada dikota


d. Bentuk Pemilikan



                                                                     59
Berdasarkan bentuk pemilikannya pengecer dapat digolongkan ke
       dalam dua golongan, yaitu : (a) toko berangkai, dan (b) toko
       independen.
       i. Toko berangkai
          Toko berangkai (corporate chain store) ini merupakan beberapa
          toko yang berada dalam satu organisasi, yang dimiliki oleh
          sekelompok orang. Masing-masing toko menjual product line
          yang sama, dan struktur distrubusinya juga sama.
       ii. Toko independen
          Dalam toko independen (independent store) ini pemilik
          mempunyai kebebasan yang lebih besar dalam menentukan
          kebijaksanaan dan strateginya. Hal ini disebabkan karena
          pemilik toko, juga sebagai pimpinannya, bukanlah sekelompok
          orang sehingga usahanya diusahakan sendiri, tidak tergantung
          pada orang lain.


7. Metode Operasional
  Menurut metode operasinya, perdagangan eceran ini dapat digolongkan
  ke dalm dua golongan, yaitu :
  a. Perdagangan eceran dalam toko (in-store retailing), meliputi :
     i. Perdagangan eceran dengan servis penuh.
     ii. Perdagangan eceran supermarket.
     iii. Perdagangan eceran dengan potongan.


  b. Perdagangan eceran tanpa toko (non-store retailing), meliputi :
     i. Penjualan melalui pos.
     ii. Penjualan melalui mesin otomatis.
     iii. Penjualan melalui tenaga penjualan.


  c. Perdagangan eceran dengan servis penuh
     Perdagangan eceran dengan servis penuh (full-service retailing) ini
     memerlukan kecakapan, demonstrasi, atau penerangan dari penjual
     dalam penjualan barangnya kepada konsumen. Jadi, penjual tidak

                                                                      60
hanya sekedar menjual barangnya saja. Karena penjualan ini
     dilakukan didalam toko, maka konsumen yang menginginkan suatu
     barang harus datang ke toko tersebut.


d. Perdagangan eceran supermarket
     Pada umumnya, barang yang diperdagangkan dalam supermarket
     berupa makanan               dan minuman. Tetapi sekarang banyak
     pengecer supermarket yang menjual barang-barang lain seperti
     sabun mandi, sikat gigi, obat pembasmi serangga, kertas tisu, dan
     sebagainya.
     Adapun kebijaksanaan dan strategiyang dilakukan oleh supermarket
     adalah   :    pertama,   toko-toko   ini   menjual   barang   dengan
     menggunakan dasar “melayani sendiri” (self service), disamping juga
     menawrkan jasa seperti kredit atau penghantaran. Kedua, pelayanan
     yang terbatas ini dikombinasikan dengan tenaga beli yang besar dan
     kemauan untuk menentukan persentase marjin laba yang rendah.
     Dengan marjin laba yang rendah ini memungkinkan bagi mereka
     untuk menjual dengan harga yang rendah.


e.   Perdagangan eceran dengan potongan
     Termasuk kedalam perdagangan eceran dengan potongan (discount
     retailing) ini adalah toko-toko pengecer yang memperoleh potongan
     atas barang-barang yang dibelinya untuk di jual kmbali kepada
     konsumen. Kebijaksanaan demikian ini di pakai oleh produsen dalam
     menyeragamkan harga barang yang dijualnya. Kadang-kadang
     pengecer memperoleh persentase potongan yang cukup besar untuk
     jenis barang yang berharga tidak mahal ; dan pengecer diberi
     tanggung jawab ikut mempromosikan barang tersebut didaerahnya.


f.   Penjualan melalui tenaga penjualan diluar toko
     Salah sati metode perdagangan eceran adalah jual-beli barang
     dirumah pembeli atau di tempat lain di luar toko. Cara ini disebut



                                                                       61
“penjualan dari pintu ke pintu atau dari rumah ke rumah”, dan dapat
   dilakukan baik oleh produsen maupun oleh pengecer.
   Misalnya “Unilever” menawarkan sabun mandi “LUX            berhadiah”
   secara langsung kepada konsumen di rumah.
   Penjualan di rumah ini akan lebih memikat konsumen untuk membeli
   barang yang ditawarkannya, karena pembeli tidak perlu bersusah
   payah mencari barang yang sama di toko ; bahkan pembeli dapat
   memperoleh potongan harga.

g. Penjualan tanpa tenaga penjualan, tanpa toko
   Dua bentuk lain dari perdagangan eceran tanpa toko yang tidak
   menggunakan tenaga penjualan sebagai penghubung langsung
   antara penjual dan pembeli (di sebut nonstore, nonpersonal selling)
   adalah : (1) penjualan melalui pos, dan (2) penjualan dengan mesin
   otomatis.
   •   Penjualan melalui pos ( mail-order selling)
       Dalam penjualan melalui pos ini konsumen dapat : (a) membeli
       barang yang terdapat dalam katalog, (b) mengirim pesanan
       barang yang diiklankan, atau (c) mengisi formulir pesanan yang
       diterima secara langsung melalui pos. Untuk membuat katalog
       diperlukan    biaya   yang     tidak   sedikit   karena   penjual
       menginginkannya

   •   Penjualan dengan mesin otomatis (automatic vending machine)
       Penjualan dengan menggunakan mesin otomatis ini dapat
       diterapkan untuk jenis barang yang relatif kecil bentuknya seperti
       permen, minuman dalam botol, dan sebagainya. Dengan
       memasukkan uang logam berukuran tertentu (disebut coint),
       pembeli mendapatkan barang tersebut yang keluar dari mesin
       secara otomatis. Barang yang dijual biasanya mempunyai mark
       up dan nilai per unit yang rendah. Penjual yang menggunakan
       mesin ini memandang bahwa biaya yang harus dikeluarkan
       untuk mengoperasikannya lebih rendah dari menjual melalui toko.


                                                                      62
C. Rangkuman
  Pemahaman tentang distribusi tilak lain adalah suatu produk dapat sampai
  atau mendekati konsumen sehingga dapat dengan mudah peperuleh atau
  digunkan dalam rangka memenuhi kebutuhannya secara memuaskan.
  Distibusi produk dapat dilakukan dengsn beberapa metode;
  Produsen dapat melakukan penjualannya secara langsung kepada
  kunsumen hal ini pada umumnya dilakukan oleh produk baru, selain itu
  penjualan langsung dapat menjaga kepuasan kunsumen dari kemungkinan
  adanya produk tiruan, yang dapat berakibat mengurangi kepercayaan
  masyarakan terhadap produk
  Perantara adalah institusi yang diberi kepercayaan oleh produsen sebagai
  peruakilan didaerah tertentu untuk menyampaikan produk kepada
  konsumen, hal ini dimaksutkan memberi pelayanan setiap saat kepada
  konsumen atau perantara yang lebih kecil sebagai usaha untuk
  mempercepat arus barang.




                                                                         63
D. Tugas
  1. Mengapa manajemen perlu mengatur distribusi yang baik.
  2. Produk apa saja yang dapat menerapkan metode penjualan langsung
     dan berikan alsannya
  3. Sebutkan berapa metode distribusi produk, jekaskan secara singkat
  4. Buatlah penjelasan distribisi sebuah produk yang efektif dalam
     memberikan kepuasan terhadap konsumen
  5. Jelaskan fungsi-fungsi yang menjadi tangguang jawab perantara.




                                                                         64
DAFTAR PUSTAKA


Aring Tedjasutisna, Pelajaran Pemasaran . Armico : Bandung, 1994.
Dep. Pendidikan dan Kebudayaan. Ilmu Menjual / Reklame . PT Effhar :
    Semarang, 1978.
John M. Echols dan Hasan Shadily. Kamus Inggris Indonesia .
Kotler Phillip Mananjemen Pemasaran . Prenhallindo PT Jakarta 1997
----------------------------- Pedoman Praktik Perniagaan Unit I .
    PT Tema Baru : Jakarta, 1978.
    PT. Gramedia : Jakarta, 1992
Sigit Soehardi, Drs. Pemasaran Praktis . BPFE : Yogyakarta, 1992
Swastha Basu Drs. DH, MBA Azas-azas Pemasaran Liberty 1984
Uyat Suyatma, BA. Manajemen Pemasaran . Ganeca Exact                : Bandung,
    1991
Willem J Stanton Marketing A Practical Aproach Mc. Hall Companies, Inc
   Sydney, Australia1998




                                                                            65
BIO DATA


        Pardos Pakpahan lahir di Onanrunggu, Samosir, Kab. Samosir 30

Januari 1954

      Pendidikan SD Negeri I Pakpahan lulus 1966, SMP Negeri Nainggolan

lulus 1970, SMA Negeri II Pematang Siantar lulus 1973, STKIP Pornama

Jakarta lulus 1997, Pasca sarjana LPMI selesai 2003

        Pekerjaan 1983-1987 tenaga honorer di Pusat Pengembangan

Penatara Guru Teknologi Bandung (Depdiknas), 1987 CPNS di Pusat

Pengembangan Penatara Guru Teknologi Bandung sebagai Instruktur, 1993

pindah ke Pusat Pengembangan Penatara Guru Kejuruan             Jakarta sampai

sekarang sebagai Instruktur

        Pengalaman lain sebagai wirasuastawan 1980 bidang tekstil di

Bandung, 1984 mengukuti pelatihan keterangpilan Grafis di Pusgrapin Jakarta,

1985 mengikuti pelatihan Media Teknologi di Houthron Instiuide of Education

Melbuorne Australia selama 1 tahun, 1996 mengikuti pelatihan Media

Teknologi di Pustekom Jakarta dan pada tahun 1998 mengikuti pelatihan

merketting dan Retail di Northern Sydney Institude Australia.




                                                                            66

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Analisa produk sampo pantene
Analisa produk sampo panteneAnalisa produk sampo pantene
Analisa produk sampo pantenekangklinsman
 
soalTugas dasar pemasaran soal ujian tengah semester
soalTugas dasar pemasaran soal ujian tengah semestersoalTugas dasar pemasaran soal ujian tengah semester
soalTugas dasar pemasaran soal ujian tengah semesterlaela silfiani
 
Pemasaran (merk pembungkus dan label)
Pemasaran (merk pembungkus dan label)Pemasaran (merk pembungkus dan label)
Pemasaran (merk pembungkus dan label)Rani Veronika
 
Pentingnya pengelolaan produk dan merek rev.01
Pentingnya pengelolaan produk dan merek rev.01Pentingnya pengelolaan produk dan merek rev.01
Pentingnya pengelolaan produk dan merek rev.01humannisa
 
Rangkuman Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi
Rangkuman Segmentasi Pasar dan Analisis DemografiRangkuman Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi
Rangkuman Segmentasi Pasar dan Analisis DemografiLisca Ardiwinata
 
Asas pengurusan pemasaran
Asas pengurusan pemasaranAsas pengurusan pemasaran
Asas pengurusan pemasaranHome
 
Modul 1 Manajemen Pemasaran
Modul 1 Manajemen PemasaranModul 1 Manajemen Pemasaran
Modul 1 Manajemen Pemasaranpadlah1984
 
Pkh form 3 bab 5 (pengenalan kepada pemasaran)
Pkh form 3 bab 5 (pengenalan kepada pemasaran)Pkh form 3 bab 5 (pengenalan kepada pemasaran)
Pkh form 3 bab 5 (pengenalan kepada pemasaran)Nazie War
 
Makalah segmentasi pasar selvia ayu anggraeni matkul vbm (1)
Makalah segmentasi pasar   selvia ayu anggraeni matkul vbm (1)Makalah segmentasi pasar   selvia ayu anggraeni matkul vbm (1)
Makalah segmentasi pasar selvia ayu anggraeni matkul vbm (1)Selviaayuanggraeni
 
Pentingnya pengelolaan produk dan merek (kelompok 2)
Pentingnya pengelolaan produk dan merek (kelompok 2)Pentingnya pengelolaan produk dan merek (kelompok 2)
Pentingnya pengelolaan produk dan merek (kelompok 2)humannisa
 
Manajemen Pemasaran
Manajemen PemasaranManajemen Pemasaran
Manajemen PemasaranLEPISI
 
Pb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.ppt
Pb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.pptPb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.ppt
Pb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.pptDeby Andriana
 
Makalah value based marketing
Makalah value based marketingMakalah value based marketing
Makalah value based marketingFaridhayhe
 
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Jiantari Marthen
 
Strategi pemasaran manajemen pemasaran
Strategi pemasaran   manajemen pemasaranStrategi pemasaran   manajemen pemasaran
Strategi pemasaran manajemen pemasaranMuharni Juita
 

Mais procurados (19)

Asas pemasaran untuk usahawan
Asas pemasaran untuk usahawanAsas pemasaran untuk usahawan
Asas pemasaran untuk usahawan
 
Pasar dan Pemasaran
Pasar dan PemasaranPasar dan Pemasaran
Pasar dan Pemasaran
 
Analisa produk sampo pantene
Analisa produk sampo panteneAnalisa produk sampo pantene
Analisa produk sampo pantene
 
soalTugas dasar pemasaran soal ujian tengah semester
soalTugas dasar pemasaran soal ujian tengah semestersoalTugas dasar pemasaran soal ujian tengah semester
soalTugas dasar pemasaran soal ujian tengah semester
 
Pemasaran (merk pembungkus dan label)
Pemasaran (merk pembungkus dan label)Pemasaran (merk pembungkus dan label)
Pemasaran (merk pembungkus dan label)
 
Manajemen Merk dan Produk
Manajemen Merk dan ProdukManajemen Merk dan Produk
Manajemen Merk dan Produk
 
Pentingnya pengelolaan produk dan merek rev.01
Pentingnya pengelolaan produk dan merek rev.01Pentingnya pengelolaan produk dan merek rev.01
Pentingnya pengelolaan produk dan merek rev.01
 
Rangkuman Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi
Rangkuman Segmentasi Pasar dan Analisis DemografiRangkuman Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi
Rangkuman Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi
 
Asas pengurusan pemasaran
Asas pengurusan pemasaranAsas pengurusan pemasaran
Asas pengurusan pemasaran
 
Modul 1 Manajemen Pemasaran
Modul 1 Manajemen PemasaranModul 1 Manajemen Pemasaran
Modul 1 Manajemen Pemasaran
 
Pkh form 3 bab 5 (pengenalan kepada pemasaran)
Pkh form 3 bab 5 (pengenalan kepada pemasaran)Pkh form 3 bab 5 (pengenalan kepada pemasaran)
Pkh form 3 bab 5 (pengenalan kepada pemasaran)
 
Makalah segmentasi pasar selvia ayu anggraeni matkul vbm (1)
Makalah segmentasi pasar   selvia ayu anggraeni matkul vbm (1)Makalah segmentasi pasar   selvia ayu anggraeni matkul vbm (1)
Makalah segmentasi pasar selvia ayu anggraeni matkul vbm (1)
 
Pentingnya pengelolaan produk dan merek (kelompok 2)
Pentingnya pengelolaan produk dan merek (kelompok 2)Pentingnya pengelolaan produk dan merek (kelompok 2)
Pentingnya pengelolaan produk dan merek (kelompok 2)
 
Target posisi 6 u
Target posisi 6 uTarget posisi 6 u
Target posisi 6 u
 
Manajemen Pemasaran
Manajemen PemasaranManajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran
 
Pb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.ppt
Pb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.pptPb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.ppt
Pb13 strategi pemasaran & bauran pemasaran.ppt
 
Makalah value based marketing
Makalah value based marketingMakalah value based marketing
Makalah value based marketing
 
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
 
Strategi pemasaran manajemen pemasaran
Strategi pemasaran   manajemen pemasaranStrategi pemasaran   manajemen pemasaran
Strategi pemasaran manajemen pemasaran
 

Semelhante a OPTIMASI STRATEGI PEMASARAN

Info-perancangan-dan-pengembangan-produk
Info-perancangan-dan-pengembangan-produkInfo-perancangan-dan-pengembangan-produk
Info-perancangan-dan-pengembangan-produkKresnaSuputra1
 
Tenaga Pemasar Operasional Penjualan : Jawaban Tes Lembaga Sertifikat Profesi...
Tenaga Pemasar Operasional Penjualan : Jawaban Tes Lembaga Sertifikat Profesi...Tenaga Pemasar Operasional Penjualan : Jawaban Tes Lembaga Sertifikat Profesi...
Tenaga Pemasar Operasional Penjualan : Jawaban Tes Lembaga Sertifikat Profesi...Achmad Adhiaksa Hutomo
 
Management Pemasaran
Management PemasaranManagement Pemasaran
Management Pemasaranani anjaswati
 
5.segmentasi pasar dan target pasar
5.segmentasi pasar dan target pasar5.segmentasi pasar dan target pasar
5.segmentasi pasar dan target pasarIzul chumzq
 
Segmenting Targeting Positioning
Segmenting Targeting PositioningSegmenting Targeting Positioning
Segmenting Targeting PositioningHafid Maulana
 
Segmentasi pasar dan analisis demografis
Segmentasi pasar dan analisis demografisSegmentasi pasar dan analisis demografis
Segmentasi pasar dan analisis demografisYusni Sinaga
 
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptxPPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptxYusufRauf2
 
HANDOUT SEGMENTASI Abdul Kodir revisi.pdf
HANDOUT SEGMENTASI Abdul Kodir revisi.pdfHANDOUT SEGMENTASI Abdul Kodir revisi.pdf
HANDOUT SEGMENTASI Abdul Kodir revisi.pdfAbdulKodir68
 
Bab 6-unlocked.pdf
Bab 6-unlocked.pdfBab 6-unlocked.pdf
Bab 6-unlocked.pdffrankys5
 
12. kwh, lina putri yani, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu b...
12. kwh, lina putri yani, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu b...12. kwh, lina putri yani, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu b...
12. kwh, lina putri yani, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu b...Linaputri03
 
Marketing Mix Indomie
Marketing Mix IndomieMarketing Mix Indomie
Marketing Mix IndomieAndori San
 

Semelhante a OPTIMASI STRATEGI PEMASARAN (20)

Bab_VI Promosi.ppt
Bab_VI Promosi.pptBab_VI Promosi.ppt
Bab_VI Promosi.ppt
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Modul 3 mp
Modul 3 mpModul 3 mp
Modul 3 mp
 
Aspek Pasar
Aspek PasarAspek Pasar
Aspek Pasar
 
Info-perancangan-dan-pengembangan-produk
Info-perancangan-dan-pengembangan-produkInfo-perancangan-dan-pengembangan-produk
Info-perancangan-dan-pengembangan-produk
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Tenaga Pemasar Operasional Penjualan : Jawaban Tes Lembaga Sertifikat Profesi...
Tenaga Pemasar Operasional Penjualan : Jawaban Tes Lembaga Sertifikat Profesi...Tenaga Pemasar Operasional Penjualan : Jawaban Tes Lembaga Sertifikat Profesi...
Tenaga Pemasar Operasional Penjualan : Jawaban Tes Lembaga Sertifikat Profesi...
 
M6 - STP.pptx
M6 - STP.pptxM6 - STP.pptx
M6 - STP.pptx
 
Bab ii segmentasi pasar
Bab ii   segmentasi pasarBab ii   segmentasi pasar
Bab ii segmentasi pasar
 
Management Pemasaran
Management PemasaranManagement Pemasaran
Management Pemasaran
 
5.segmentasi pasar dan target pasar
5.segmentasi pasar dan target pasar5.segmentasi pasar dan target pasar
5.segmentasi pasar dan target pasar
 
Segmenting Targeting Positioning
Segmenting Targeting PositioningSegmenting Targeting Positioning
Segmenting Targeting Positioning
 
Segmentasi pasar dan analisis demografis
Segmentasi pasar dan analisis demografisSegmentasi pasar dan analisis demografis
Segmentasi pasar dan analisis demografis
 
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptxPPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
 
HANDOUT SEGMENTASI Abdul Kodir revisi.pdf
HANDOUT SEGMENTASI Abdul Kodir revisi.pdfHANDOUT SEGMENTASI Abdul Kodir revisi.pdf
HANDOUT SEGMENTASI Abdul Kodir revisi.pdf
 
Strategi pemasaran
Strategi pemasaranStrategi pemasaran
Strategi pemasaran
 
Menpas stp
Menpas stpMenpas stp
Menpas stp
 
Bab 6-unlocked.pdf
Bab 6-unlocked.pdfBab 6-unlocked.pdf
Bab 6-unlocked.pdf
 
12. kwh, lina putri yani, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu b...
12. kwh, lina putri yani, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu b...12. kwh, lina putri yani, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu b...
12. kwh, lina putri yani, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu b...
 
Marketing Mix Indomie
Marketing Mix IndomieMarketing Mix Indomie
Marketing Mix Indomie
 

OPTIMASI STRATEGI PEMASARAN

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini menjelaskan Strategi Pemasaran ini secara umum penjelaskan pengertian: Strategi dam pemasaran, analisa pasar serta strategi bauran produksi dalam rangka memberikan kepuasan dan pebutuhan pelanggan. B. Persyaratan Modul ini dapat digunakan oleh semua orang tetapi disarankan terlebih dahulu mempelajari modul atau buku tentang dasar-dasar pemasaran. C. Petunjuk Penggunaan Modul Bacalah modul ini terlebih dahulu kemudian kerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas yang tersedia pada setiap akhir uraian materi. Mengerjakan tugas dapat dilakukan secara individu atau dalam bentuk group yang anggota masing-masing group terdiri dari 5-6 orang. D. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat membangun hubungan yang baik dengan para pelanggan sehingga organisasi tempat bekerja dapat bertahan dan melanjutkan kegiatannya meliputi: 1. Menjelaskan pengertian strategi dam pemasaran. 2. Melakukan analisa pasar. 3. Menerapkan strategi pemasaran dalam mengelola organosasi. E. PETA KEDUDUKAN MODUL Modul ini merupakan pemelajaran yang yang berada dalan linkup manajemen terutama manajemen pemasaran. F. GLOSARIUM Segmentasi - Pembagian Market - pasar 1
  • 2. Target – tujuan Positioning - kedudukan Geographik - Wilayah Demographik - Kependudukan Psychographik - Kebiasaan Konsumen – pengguna Immage - bayangan, kesan 2
  • 3. BAB II ANALISA PASAR A. Tujan Pembelajaran Khuus Setelah mengikiti diklat ini peserta dapat menjelaskan dan menerapkan analisa pasar dengan menggunakan segmentasi pasar, penentuan target market dan posisioning produk dalam pengelolaan usaha. B. Segmentasi 1. Pengertian Segmentasi Pasar Segmentasi pasar merupakan proses untuk mengetahui kebutuhan pasar tertentu dalam menentukan jenis produk yang akan dikembangkan suatu perusahaan sebagai mana yang dikatakan oleh para ahli pemasaran berikut ini. Menurut DR Basu Swastha DH, MBA dalam bukunya Azaas-Azas Marketing mengatakan: Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produksi kedalam suatuan-satuan pasar (Segmen pasar) yang bersifat homogen “ 1 “. Selanjutnya Philip Kotler dan teman-teman dalam bukunya Marketing Management an Asian Perspective mengatakan : Market Segmentation : identify and profile distinct groups of buyers who might require separate products and/or marketing mixes ” 2 ”. Dari kedua defenisi di atas dapat dikatakan segmentasi pasar adalah kegiatan memilih pasar tertentu dalam rangka menentukan atau 1 DR Basu Swastha DH, MBA, Azaas-Azas Marketing. Liberty, Yogyakarta, 1996 2 Philip Kotler dan teman-teman Marketing Management an Asian Perspective 3
  • 4. mengembangkan produk suatu organisasi yang dapat memberikan kepuasan bertitik tolak pada apa keinginkan atau dikehendaki pasar tersebut. Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan segmentasi pasar antara lain:, Psychographic dan Behavio 2. Faktor-Faktor Segmentasi Pasar a. Geographik Global, Regional, Domestik, Kota Besar, Kabupaten/ kota, Kecamatan, Desa/kampung.Iklim, Kering, Hujan, Dingin/ Panas b. Demographik Umur, Jenis Kelamin, Status, Pendidikan, Pekerjaan/Jabatan, Agama, Eknik dan Penghasilan c. Psychographik Kelas Sosial, Kepribadian, Gaya Hidup. Kebiasaan Manfaat Yang Di-inginkan, Penggunaan Produkr . B. Target Market 1. Pengertian Target Market Pada hakikatnya target market merupakan kegiatan untuk memilih atau menentukan pasar yang lebih spesifik setelah melakukan segmentasi agar produk yang dikembangkan sampai ke pasar yang dituju serta mendapat respon . Dalam kegiatan penentuan target market ada tiga strategi : 2. Jenis Target Market a. Undifferentiated Market Kecenderungan mengembangkan produk tunggal untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan semua segmen. 4
  • 5. b. Diferentiated Market Sebagai kegiatan pengembangan lebih dari satu produksi untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan setelah mengidentifikasi kelompok-kelompok pasar. c. Concentrated market Pengembangan satu produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara khusus dan spesfik melihat pada Segmen, terget market dan posisioning tidak lepas dari faktor Geografik, Demografi, Phisikografik dan Customer Bihavior C. Positioning 1. Pengertian Positioning Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran mengatakan: Posisioning adalah tindakan merancang, menawarkan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berbeda dibenak pelanggan sasarannya ” 3 “. Dan Peter Rix dan Willem J Stanton dalam bukunya Marketing A Practical Aproach mengatakan: Positioning is the image that produc or organization occupies in consumers minds relative to other products in the same category”4” Posisioning memiliki fungsi ganda dalam pemasaran pertama menempatkan produk dibenak konsumen, kedua menempatkan produk diantara competitors dan ketiga menentukan harga dan kualitas produk. 3 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Prenhallindo Jakarta 1997 4 Peter Rix dan Willem J Stanton, Marketing a Practical Approach, McGraw-Hill Pty Limited, Australia 1998 5
  • 6. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pemasaran adalah berupa berbagai kegiatan yang dilakukan suatu organisasi untuk mengetahui kebutuhan pasar sekaligus memberikan kepuasan atas kebutuhan mereka melalui produk yang ditawarkan, sesuai dengan selera, kemampuan terutama ekonomi, sosial budaya maupun kebiasan yang dimiliki suatu lingkungan/community masyarakat tertentu sebagai target market suatu produk tertentu yang akan didistribusikan dalam pasar tersebut. 2. Bagian positioning a. Antar Perusahaan Untuk mendapatka posisi yang baik beberapa produk melakukan perlawanan terhadap produk saing Umumnya dilakukan dengan berbagai cara, misalmya: Ketika Motor honda telah mengusai pasar sepeda motor di Indonesia terutama motor bebek, perusaha sepeda motor Cina pada tahun 2000an pada pertama kali melalui iklan langsung menerang motor honda dan hampir berhasil merebut sekmen pasar namun karena permasalahan teknik akhirnya melemah dan sampai sekarang tidak muncul Mungkin pernah melihat atau masih ingat ketika kacang garuda menyerang kacang dua kelinci dengan menyatakan kacang garuda rendah kolestrol karea monen saat itu orang alergi/takut dengan kolestrol, tetapi tidak berhasil karena dilawan kacang dua kelinci dengan pernyataan apa adanya bahwa kacang memang mengandung kolestrol. 6
  • 7. b. Konsumen Immge Konsumen pada umumnya menyatakan apa adanya jika suatu produk dapat digunakan sesuai dengan keinginannya maka produk tersebut menjadi pilihan utama dan yang lain menjadi alternatif dan yang paling menarik adalah bahwa mereka tidak segan segan merekomendasikan kepada orang lain supaya kesan ini biasanya sangat sulit berubah dan sebaliknya jika seseorang pernah dikecewakan suatu produk akan memberituhukan kepada orang lain bahkan berani melarang untuk menggunakan produk tertentu 7
  • 8. BAB III PENERAPAN BAURAN PEMASARAN A. Tujan Pembelajaran Khuus Setelah mengikiti diklat ini peserta dapat, menjelaskan dan menerapkan prinsip bauran pemasaran yang meliputi strategi produk dalam pengelolaan usaha B. Pengertian Produksi Perencanaan dan pengembangan produk dalam bauran produksi sangat diperlukan dan dilaksanakan secara berkelanjutan terus menerus sebagai kelanjutan perencanaan berdasarkan penelitian yang meliputi: jenis barang yang akan dibuat atau di beli, Apakan perosahaan akan menambah atau mengurangi jenis produk tertentu?, perlunya menambah kegunaan produk, apakah perlu mengganti kemasan, seperti apa ukuran, warna, bahan yang akan digunakan, corak dan disainnya? Berapa junlah masing-masing produk? Dan berapa harga pokok dan harga jual produk tersebut? Dari uraian diatas dapat di artikan barang/produk merupakan sesuatu yang bersifat kompleks baik yang dapat diraba maupun tidak dapat diraba termasuk bungkus, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima pembeli yang dapat digunakan untun memenuhi kepuasanya. Setiap kombinasi dari setiap sifat-sifat terseut merupakan produk yang dapat memberikan kepuasan yang berbeda-beda, perlu dipahami pengertian perencanaan danpengembangan produk yang walaupun keduanya hampir tidak dapat dipisahkan. Perencanaan merupakan keseluruhan kegiatan bagi produsen dan penyalur yang meliputi masalah bagai mana produk itu ada dan prosesnya. Perencanaan barang akan memberikan dorongan perusahaan untuk menaikan laba atau paling tidak mempertahankan laba yang telah diperoleh. 8
  • 9. 1. Pengembangan Produksi Pengembangan produksi meliputi kegiatan-kegiatan teknis tentang penelitian, pembuatan dan mendesain produk, pemahaman diatas menjelaskan kedua istilah tersebut meliputi kegiatan membuat keputusa yang berkaitan dengan: a. Jenis barang yang akan dibuat b. Penambahan atau pengurangan produk c. Menciptakan penggunaan baru produk d. Menentukan merek, desain dan pembungkus e. Menentukan ukuran, warna, corak dan bahan yang digunakan f. Jumlah produk g. Menentukan harga barang 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan dan Perencanaan Produk Penanganan yang cermat terhadap pengembangan produk (product development) dan perencanaan produk itu pengaruhi oleh tiga paktor yang selalu berubah, yaitu : a. Demografi b. Kebutuhan Konsumen c. Pendapatan Kunsumen 3. Pendukung Kualitas Produks Kualitans produk akan mempengaruhi kelangsungan atau masa depan perosahaan, jika perusahaan hanya dapat menghasilkan barang kwalitas rendah maka produk tersebu ada kemungkinan tidak akan di beli konsumen. Para konsumen biasanya tidak akan terfokus terhadap kwalitas suatu produk . Tetapi bisa saja kwalitas suatu produk tersebut dijelaskan pada pembungkus barang . Misalnya penjelasannya berbunyi : tahan lama ( awet ), hemat pemakaiannya, tidak luntur, cocok untuk daerah tropis dan sebagainya, dengan demikian sekilas konsumen sudah mendapat gambaran tentang produk / barang yang akan dibelinya. Namun demikian mutu / kwalitas suatu produk di tentukan oleh : Material, bumbu-bumbu atau component parts, Teknik atau cara 9
  • 10. pembuatan, Tingkat keahlian dari orang yang mengerjakan, Engineering design dan specifications, Gaya tarik. a. Bahan Baku Produksi b. Teknik dan Cara Pembuatan c. Keahlian Tenaga Kerja d. Engineering design dan specifications. 4. Penggolongan Barang Seraca umum penggolongan barang dapat diklsifikasika menjadi dua yaitu : a. Barang Konsumsi a.1. Barang konvenien. Semua barang yang mudah digunakan dan dapat diperole didinana saja disembang tempat dan waktu. Misalnya: gula, teh, sahun, minyak goreng, susu dan sebagainya. a.2. Barang shopping. Barang yang dalam pembelianya ditenpatkan yang tertentu akan tetapi tidak khusus dan pada saat memutuskan untuk membeli memerlukan pertimbang matang yang dipengaruhi: membandingkan mutu, harga, kemasan, warna, kegunaan dan sebagainya. Yang termasuk dalam barang shopping adalah; pakaian, tekstil, kursi dan perobat rumah tangga. a.3. Barang Spesialis Spesialis mengganbarkan bahwa barang tersebut hanya dapat diperoleh pada tempat khusus yang jumlahnya terbatas dan tembatnya tertanu kemungkinan hanya satu dalam satu kota atau hanya ada pada kota tertentu. Dalam hal ini pembeli harus mengeluarkan pengorbanan tambahan untuk memperolehnya disamping haranyapun biasanya cukup mahal. Misalnya barang kono/ antik, pakain wanita mode tertentu, dan sebagainya. 10
  • 11. b. Barang industri Barang industri adalah barang untuk diproses lagi atau barang untuk keperluan proses industri yang dibeli oleh pihak industri, perusahaan, lembaga dan organisasi termasuk organisasi non laba (tidak mencari keuntungan) agama dan lembaga pelayanan sosial. Barang dindustri dapat di bedakan menjadi : b.1. Bahan Baku b.2. Konpunen dan barang setengah jadi b.3. Perlengkapan operasi, b.4. Instalasi b.5. Peralatan ekstra 5. Sumber – Sumber Informasi a. Bagian pemasaran dan penjualan produk Pada bagian pemasaran dan penjualan produk merupakan ujung tombak yang langsung berhadapan dengan konsumen. Selama berhadapan dengan konsumen, bagian ini dapat menampung informasi-informasi dari para konsumen, nisalnya tentang mode, type, warna, kesukaan, dan lain-lain. Dari informasi- informasi itu dapat disampaikan pada bagian lain, misalnya bagian produksi agar dapat memproduksi barang yang lebih baik lagi. b. Kedudukan perusahaan dipasar Pihak perusahaan harus dapat memperoleh informasi tentang kedudukan perusahaan-perusahaan yang ada dipasar. Perusahaan harus dapat mempelajari kelebihan-kelebihan dan kekurangan perusahaan lain yang menjual produknya dipasar, dengan maksud perusahaan kita dapat masuk ikut bersaing didalamnya. c. Bagian pembukuan / akuntansi Pada bagian pembukuan / akuntansi ini dapat mengetahui tentang biaya-biaya yang dikeluarkan dalam membuat suatu produk. Dari 11
  • 12. biaya-biaya yang sudah ditentukan, maka dapat ditentukan berapa harga pokok dan harga jualnya, sihingga harga-harga tersebut diharapkan dapat bersaing dengan produk-produk dari perusahaan lain d. Hasil penelitian (riset) keadaan pasar : Setiap perusahaan perlu sekali punya bagian yang bertugas dalam bidang riset (penelitian). Misalnya riset dibidang harga. Dari riset harga yang dilakukan dapat diperoleh informasi tentangn harga. Apakah harga-harga yang ada dapat dijangkau oleh konsumen, apakah terlalu mahal. Dengan keadaan harga seperti itu, perusahaan dapat menentukan atau menetapkan harga yang sama dengan harga pasar, diatas harga pasar, atau dibawah harga pasar. Misalnya kita ingin menetapkan harga gula pasir. Dari hasil penelitian, harga gula pasir dipasar-pasar rata-rata Rp 1500 ,- maka kita dapat menetapkan harga diatas Rp 1500 ,- atau dibawah Rp. 1500 ,- atau samadengan harga rata-rata pasarRp. 1500 ,- e. Para pembeli / konsumen dan distributor Bagian perusahaan pembeli / konsumen adalah orang yang paling sering memberikan informasi-informasi penting sebagai masukan untuk perbaikan – perbaikan produk dimasa datang agar lebih memuaskan konsumen. Mungkin saja kita mendengar dari para pembeli tentang produk dari perusahaan kita berupa keluhan – keluhan atau saran-saran misalnya tentang bentuk barang, mode, warna, jumlahnya, dan sebagainya. Saran – saran dari konsumen misalnya dari segikepraktisan penggunaan barang agar konsumen tidak sulit menggunakan barang. Misalnya penggunaan sampo tidak sulit dalam membuka atau menutup sampo tersebut. f. Media masa Media masa dapat digunakan juga sebagai sumber informasi untuk membuat produk kita lebih baik lagi. Media masa dapat memberi 12
  • 13. informasi misalnya, surat kabar, majalah, radio, televisi dsan lain-lain. Misalnya dari televisi kita dapat memperoleh informasi-informasi dari perusahaan yang mempromosikan produknya. Informasi tersebut dapat berupa tentang [produk barang, harga, servis, cara pembayaran dan sebagainya. Dari informasi tersebut perusahaan dapat mengambi; keputusan-keputusan, misalnya cara pembayaran. Kita bisa menggunakan berbagai macam cara pembayaran, misalnya secara kredit. Perusahan lain mungkin berjangka waktu 3 bulan , maka perusahaan kita bisa memberikan kredit dengan jangka waktu lebih dari 3 bulan, misalnya 6 bulan. Dengan demikian akan lebih banyaklah konsumen yang akan memiliki produk kita. Selain itu misalnya masalah garansi (jaminan). Kalau perusahaan lain memberi garansi 3 tahun, mungkin kita bisa memberi garansi 5 tahun. Hal ini dapat memungkinkan calon pembeli / pembeli akan lebih menyukai produk dari perusahaan kita. 6. Penerapan Strategi a. Pentingntanya Strategi Produksi Pengembangan produk atau product development membahas hal – hal yang luas yang perlu anda ketahui sebagai seorang siswa bila nanti terjun kedunia usaha atau industri. Hal-hal tersebut antara lain membahas masalah : Penentuan mutu, ukuran, bentuk, daya tarik lahiriah, dan sebagainya. Namun yang perlu sekali diingat, bahwa setiap kali mengadakan pengembangan produk dan perencanaan produk, maka produk tersebut harus dapat menjamin: b. Komponen Strategi Produksi i. Kualitas Produk Setiap calon pembeli / konsumen selalu menginginkan agar produk yang dibelinya baik ,awet, dan kuat serta harganya yang murah. Untuk itulah setiap perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan kualitas barang yang baik. Kualitas barang yang 13
  • 14. baik tentu dihasilkan dari bahan baku yang baik pula. Misalnya perusahaan sepatu. Untuk menghasilkan sepatu – sepatu yang berkualitas baik, maka bahan bakunya harus bagus, yaitu dari kulit sapi atau kerbau yang sudah tua dan pilihan serta tidak cacat. Dengan demikian bila nanti dibuat sepatu diharapkan sepatu – sepatu tersebut akan baik, awet, dan kuat sehingga konsumen yang menggunakannya akan merasa puas ii. Desain Produk Jaman sekarang adalah jaman penampilan. Penampilan yang menarik akan menjadi pusat perhatian. Demikian halnya dengan suatu produk. Suatu produk ( barang ) yang ingin berpenampilan menarik tentu didasari dengan design (rancangan) yang menarik pula. Calon konsumen akan merasa puas bila produk yang dibelinya itu design (rancangannya) menarik. Perusahaan yang dapat memunculkan design-design yang menarik, maka akan banyak penggemarnya terhadap produk tersebut. Hampir sebagian besar calon konsumen menginginkan produk yang design menarik dan bagus. Oleh karena itu produk-produk buatan jepang membanjiri pasaran dunia, tidak terkecuali di indonesia. Coba kita perhatikan produk-produk buatan jepang seperti mobil, televisi, dan sebagainya dengan model-model yang sangat menarik sehingga banyak digemari pembeli. Lain halnya denga produk-produk buatan amerika. Mereka menitik beratkan pada kualitas barang. iii. Difersifikasi Produk Suatu produk yang dihasilkan akan lebih menarik lagi bila dapat dilengkapi dengan produk baru sebagai asesoris atau barang tambahan. Misalnya produk mobil. Sebuah mobil agar kelihatan lebih menarik lagi, maka pada mobil tersebut di tambahkan lampu-lampu hias, boneka-boneka, tape mobil, dan sebagainya. 14
  • 15. Dengan kondisi semacam itu diharapkan calon pembeli nantinya akan lebih puas. iv. Pengurangan produk Ini dapat terjadi misalnya seseorang yang membeli televisi, yang mana siaran televisi tidak dapat diterima apabila tidak menggunakan antena. Dengan menggunakan antena siaran televisi dapat di terima di suatu daerah. Tetapi apabila di daerah tersebut sudah didirikan stasiun relay, maka antene tersebut tidak perlu digunakan, dikarenakan sudah dapat menerima siaran televisi tanantena sejenis. Dan bisa saja pembeli televisi tersebut menjual antena televisinya pada orang lain yang mana di daerahnya belum ada stasiun relay televisi. v. Penambahan manfaat produk baru Untuk menjamin kepuasan konsumen menggunakan produk suatu perusahaan, maka akan lebih baik lagi bila di dalam produk tersebut dilengkapi dengan kegunaan-kegunaan lain selain kegunaan pokok dari barng tersebut. Misalnya sekarang ada produk radio multi fungsi. Kegunaan pokok dari produk tersebut adalah untuk menangkap siaran baik RRI atau siaran-siaran swasta lainnya. Namun selain itu,radio multi fungsi tersebut dapat juga digunakan untuk hal lain. Misalnya untuk lampu penerang,lampu senter dan juga dapat digunakan sebagai alarm- Alarm. Alarm dapat digunakan sebagai tanda bila ada…..gangguan-gangguan keamanan, seperti pencurian, perampokan, dan sebagainya., dengan cara membunyikan alarm tersebut, sehingga tetangga yang mendengar suara alarm tersebut akan datang memberi pertolongan. c. Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle) Dalam kehidupan produk juga hal ini berlaku yang di sebut siklus kehidupan Produk atau daur kehidupan barang yang terdiri dari empat tahap : 15
  • 16. i. Tahap Kreasi Dalam tahap ini untuk memunculkan suatu produk terlebih dahulu timbul ide-ide dan kreasi dalam benak atau pikiran. Ide dan kreasi yang timbul tersebut dituangkan dalam wujud pembuatan suatu produk. Misalnya seseorang mempunyai kreasi (daya cipta) untuk membuat mode pakaian malam, dalam hal ini dilakukan oleh disegner (perancang ) . ii. Tahap Perkenalan Tahap ini produk baru diperkenalkan kepada pasar dalam jumlah yang besar namun dengan jumlah volume penjualan yang kecil karena kemungkinan pasar belum mengenal produk untuk itu perusahaan menggunakan banyak biaya terutama untuk promosi barang secara agressif dan terus menerus dan distribusi barang masih terbatas seta melakukan pembenahan disegala sektor yang tujuan awal agar produk tersebut dikenal oleh pasar. iii. Tahap Pertumbuhan Pada tahap ini terlihat volume penjualan mulai meningkat dan semakin meningkat kerena permintaan konsumen sadah meningkat dan semakin luas pengenalan atas barang tersebut di masyarakat sehingga program promosi tidak seagresip sebelumnya, laba sudah mulai kelihatan dan pusat perhatian diarahkan untuk menjaga kelancaran distribusi sesuai dengan kebutuhan. Persainan pada tahap ini juga masih sangat ketat perlu penggerakan disegala lini. iv. Tahap Kedewasaan Pada masa ini mulai kelihatan penurunan penjualan dan laba perusahaan dan dilapisan pengecer karena barang telah sampai ketangan pembeli potensial untuk mencoba mempertahankan kondisi perusahaan mulai melakukan promosi secara lebih agresip untuk memenangkan persaingan dengan menggunakan 16
  • 17. dana dari pendapatan sehingga dapat mengurangi laba perusahaan. v. Tahap Penurunan Pada masa ini menunjukan bahwa perusahaan mengalami penurunan laba yang sangat tajam dan tidak menutup kemungkinan perusahaan sudah mengalami kerugian dan jenis barang ini pun kemungkinan akan hilang dari pasar. d. Alternatif mengatsi tahap penurunan i. Redesign Produk Redesign product adalah suatu kebijaksanaan dan usaha-usah untuk menentukan sejenis produk yang akan dihasilkan sesuai denga keinginan konsumen, baik secara teknis maupun ekonomis, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif dan efisien. 7. Merek, Warna DAN Label Produk a. Pengepakan Produk Pada manusia bungkus diibaratkan pakaian. Bila pakaian yang di gunakan baik dan serasi, maka akan indah dan menariklah orang tersebut di pandang mata. Demikian juga halnya dengan produk ( barang ). Produk bila dibungkus dengan baik, rapih dan serasi maka selain barang tersebut nampak menarik sekaligus dengan bungkus tersebut akan melindungi isinya. Misalnya pertama kali dibungkus dengan menggunakan busa, kemudian dibungkus lagi dengan plastik dan terakhir di bungkus dengan kardus yang tebal. Dengan kondisi bungkus yang senacam itu, maka televisi tersebut betul-betul terlindungi dari benturan-benturan dengan benda lain., sehingga dapat terhindar dari keusakan, maupun terkena air, dsb. Dari uraian diatas dapat disimpulkan pembungkusan sangat bermanfaat untuk : 17
  • 18. i. Pembungkusan menjamin keselamatan barang sanpai kepada pelanggan yaitu distributor dan konsumen tanpa mengalami kerusakan atau yang dapat mengurangi nilai barang selama perjalanan. ii. Pembungkusan dapat dimanfaatkan untuk pemasaran, dengan mengmas satu produk dengan produk lain dalam suatu kemasan, biasanya barang-barang yang berhubungan atau melengkapi. iii. Pembungkusan juga dapat berfungsi untuk meningkatkan volume penjuanan yang pada giliranya juga akan meningkatlan laba perusahaan dengan membungkus barang dengan jumlah tertentu dalam satu bungkus akan meningkatkan penjualan. b. Pembuatan Merek/brand dan Warna Merek dan warna adalah dua istilah yang senyawa karena satu sam lain saling melengkapi suatu merek yang baik bisajasa menjadi tidak menarik jika warnanya tidak sesuai. Warna sangat berpengaruh terhadap penampilan suatu barang yang dihasilkan.sebagai pengusaha kita harus memahami warna yang paling disukai konsumen didaerah sebab tiap daerah biasanya mempunyai kegemaran yang menonjol terhadap suatu warna.Apakah masyarakat daerah itu rata-rata menyenangi warna biru,kuning,dsb. i. Faktor Penentuan Warna Selain hal-hal diatas,dalam menentukan warna suatu barang sebaiknya dihubungkan dengan faktor-faktor berikut: ♦ Kegunaan barang. Artinya warna disesuaikan dengan kemungkinan penggunaan dari barang tersebut. ♦ Sifat barang, artinya warna disesuaikan dengan sifat dari barang tersebut. Contoh : cara mewarnai benda cair berbeda dengan cara mewarnai benda padat. ♦ Waktu pemakaiannya, warna barang disesuaikan dengan saat-saat kemungkinan dipakainya,apakah siang, sore ataukah malam hari. 18
  • 19. ♦ Kemungkinan yang menggunakannya, yaitu warna barang disesuaikan dengan pemakainya.apakah barang tersebut digunakan oleh pria, wanita, anak-anak, arti, pelajar, dan seb. ♦ Disesuaikan dengan kebiasaan atau peraturan yang berlaku. Contoh :untuk jenis alkohol yang tidak boleh dimakan diberi warna biru. ♦ Disesuaikan dengan tempat pemasarannya. Hal ini dilakukan sebab tiap daerah mempunyai kegemaran masing-masing. Contoh :motor vespa kalau dipasarkan di daerah subang (jabar) warnanya biru, sebab warna lain tidak/kurang disukai. ii. Merek/Brand Cap/ merk/ tanda, merupakan ciri atau indentitas bagi suatu produk. Bila manusia nama merupakan indentitas ( ciri ). Akan mengalami kesulitan bila seseorang tidak memiliki nama. Bagaimana seseorang akan memanggil orang lain bila tidak punya nama. Tetapi dengan memiliki nama maka akan memudahkan seseorang akan memanggil atau mengetahui cir- ciri seseorang . demikian juga halnya dengan produk. ♦ Faktor-aktor menentukan merek produksi Suatu merk dikatakan baik bila mengandung faktor- faktor : • Keaslian , artinya merk tersebut belum/tidak pernah dipakai oleh perusahaan lain. • Dapat mencegah kemungkinan pemalsuan • Menarik, sehingga dapat dijadikan alat promosi yang gratis untuk membangun minat membeli • Mencerminkan kegunaan barang dan perusahaan. ♦ Syarat-syarat merek yang baik 19
  • 20. Untuk promosi : suatu merk tidak hanya berfungsi untuk membedakan barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan hasil perusahaan lain • Mudah di ingat, baik kata-katanya maupun gambarnya, oleh karena itu kata-katanya jangan terlalu panjang dan gambarnya jangan terlalu rumit sebaiknya gambar yang sederhan. • Menimbulkan kesan positip, merek produk hendaknya menimbulkan kesan barang memiliki kwalitas tinggi atau memberikan kesan bahwa perusahaan tersebut bonafide. iii. Manfaat Merek Adapun yang menjadi alasan pemberian merk suatu produk, yaitu : • Produsen ingin menekankan mutu tertentu pada produk yang ditawarkan. • Produsen ingin melindungi produk yang unik dari kemungkinan ditiru oleh para pesaing. • Produsen ingin membuat landasan didalam mengadakan diferensi harga. • Produsen ingin mempermudah penanganan produk yang di pasarkan. iv. Label Pembuatanlabel eret sekali hubunganya dengan pengepakan dan merek serta produk oleh sebap itu label dapat di artikan sebagai bagian dari barang berupa keterangan tertang konsidi dan keberadaan barang tersebut. Adapun macam-macam label yang sering digunakan dibeberapa perusahaan adalah: ♦ Label nama 20
  • 21. Dalam keadaan seperti ini label hanya digunakan sebagai nama produk saja misalnya Toyota, norit, woll dan sebagainya. ♦ Grade lable Menunjukan tingkat kwalitas yang dikandung suatu produk misalnya kecap selalu ada ungkapan nomor satu, keramik di-ikuti dengan tulisa kw I dan sebagainya. ♦ Discriptif label Lable ini sering juka disebut keterangan tenrang produksi yang memuat : penggunaan, informasi susunan/komposisi produk, cara penyimpanan dan sebagainya. 21
  • 22. C. Rangkuman Penerapan prinsip produksi mengadakan pendekatan memberikan kepuasan kepada pelanggan, sehingga organisasi manpu bertahan dalam persaingan bebas. Oleh karena itu aktivitas produksi selalu mempertinbangkan semua informasi yang diperoleh dari masyarakat atau kunsumen dalam analisa pasar dengan demikian pasar yang dituju akan benar-benar dilayani secara fokus. Dalam perjalanan suatu produk hanpir dapat dimastikan ada masa kegemilangan dan ada masa surut dalam istilah pemasaran disebut siklus kehidupan produk, untuk mengantisipasi masa depan perusahaan perlu melakukan berbagai kebijakan kerupa; perbaikan kualitas produk, pembaharuan produk, penurunan ataupun mempertahankan produk yang ada, maupun terhadap merek, model ukuran dan hal lain yang anggap dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan. 22
  • 23. D. Tugas 1. Mengapa setiap perusahaan harus melakukan kegiatan strategi produk ? 2. Sebutkan perbedan dipersifikasi produk dengan pemanbahan manfaat produk . 3. Jelaska arti daur kehidupan suatu produk dan tahanya secara lengkap 4. Apa yang Anda lakukan seandainya produk yang Anda buat telah Sebutkan tiga manfaat pembungkusan produk. 5. Uraikan faktor yang menjadi pertimbangan penentuan warna. 23
  • 24. BAB IV PENERAPAN STRATEGI HARGA A. Tujuan khusus Setelah mengikiti diklat ini peserta dapat, menjelaskan dan menerapkan prinsip bauran pemasaran yang meliputi strategi harga dalam pengelolaan usaha B. Kegiatan Belajar 1. Pengertian Konsep agar para produsen berhasil dalam menawarkan suatu produk sudah barang tentu dipengaruhi keakurasian dalam menentukan harga yang tepat dengan mempertimbangkan berbagai foktor yang terdapat dalam masyarakat terutama bagi pasar yang dituju dan faktor yang berada didalam lingkup internal suatu organisasi. Secara shykologis faktor utama yang menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk memutuskan mengkonsumsi atau tidak mengkunsumsi suatu produk agalah harga yang ditawarkan oleh produsen atau distributor. Damal ilmu pemasaran harga merupakan satuan moeter atau ukuran liain termasuk barang dan jasa yang ditukarkan agar mendapatkan hak kepemilikan atau penggunaan suatu produk, namun untuk lebih jelas kita dapat memahani beberapa pendapat para ahli tentang harga: Menurut Basu Swasta dalam bukunya yang berjudul Azas Azas Marketing menyatakan harga adalah sejumlah uang ditambah beberapa barang kalau mungkin yang dibutuhkan untuk mendadatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Sedangkan E. Syarief Nurdin berpendapat bahwa harga adalah nilai tukar suatu barang yang dinyatakan dalam uang 24
  • 25. Dari pendapat tersebut bapat disimpulkan bahwa pengorbanan yang ditujukan untuk pempertuleh hak pemilikan atau penggunaan suatu produk disebut harga. 2. Macam Macam Harga Mengikuti perkembangan ilmu pemasaran yang begitu pesat dan persaingan yang sehat juga diikuti pengembangan jenis-jenis harga yang memberikan pilihan bagi para pelaku usaha dalam mengmbangkan usahanya yaitu: a. Harga Subjektif Adalah harga yang dimiliki oleh pembeli dan penjual yaitu untuk menentukan taksiran terhadap barang yang akan dibeli atau di jual. b. Harga Objektif Harga Subyektif penjual dan pembeli berbeda terhadap sesuatu barang sebelum terjadi jual beli. Harga yang disetujui oleh kedua belah pihak disebut “ Harga Pasdar ” c. Harga Pokok Adalah nilai uang dari barang - barang yang akan diberikan produksi dan secara langsung berhubungan dengan hasil barang. d. Harga Jual Ialah perhitungan harga pokok ditambah laba yang diharapkan. Misalnya harga satu mangga Rp. 1000; ditambah Rp. 100; maka harga jualnya menjadi Rp. 1.100,- e. Harga Diskok Harga yang diberitahukan atau dipublikasikan. Dari harga ini biasanya merupakan harga ini biasanya pembeli memperoleh potongan /discount. 25
  • 26. f. Harga NettoHarga Zons Harga yang harus dibayar dan biasanya merupakan harga daftar dikurangi potongan dan kemurahan. g. Harga Titik dasar Adalah harga yang didasarkan atas titik basis lokasi atau titik basis tertentu. Jika hanya digunakan satu titik basis disebut “single basing point system sedangkan apabila digunakan lebih dari satu titik disebut “multiple basing point system “Harga yang sama untuk setiap daerah disebut harga “Uniform ” h. Harga Pabrik Dalam hal ini pembeli membayar dipabrik atau di tempat pembuatan, sedangkan angkutan ditanggung oleh pembeli. Dapat juga pihak penjual. i. Harga f.s.e Adalah barang yang dikirim lewat laut. Biaya angkutan ditanggung oleh penjual sampai kapal merapat kepelabuhan tujuan. Pembongkaran ditanggung oleh pembeli. j. Harga Gasal Harga yang angkanya tidak bulat, misalnya harga Rp. 50.000; ditulis Rp.49.990; hal ini dimaksudkan agar barang yang dijual kelihatan lebih murah. 3. Penetapan Harga a. Imbuhan harga (Profit Margin) Adapun hal yang termasuk sebagai komponen profit Margin adalah: • Harga pokok Penjualan • Penjualan • Biaya 26
  • 27. Labo Kotor • Laba Bersih b. Faktor Menentukan Harga Jual Dalam menentukan harga jual dengan mempertimbangkan imbuhan harga yang ditambahkan ( Profit margin ) dapat mempertimbangkan sbb : • Besarnya biaya • Daya beli ( Segmen ) • Service pesaing Cara menghitung harga jual Cost - Prising Harga Jual = Total Biaya + Imbuhan Harga Contoh : Harga beli shampooPantene 100 ml Rp. 10.000; imbuhan harga yang diinginkan adalah 10% Haraga Jual : Rp. 10.000: + ( Rp. 10.000 x 10% ) = Rp.11.000; Harga jual barang sangat tergantung situasi dan kondisi konsumen, pelanggan, segmen pasar dan harga setempat pada umumnya. Mar up Prising Harga Jual = Harga Poko Pembelian + Mark Up 27
  • 28. c. Harga Pokok Pembelian (HPP) Harga Pokok Stock Awal Periode = HP Stock Awal Pembelian Harga Pokok Stock Akhir Periode = HP Stock Akhir Periode HPP = HP Awal Periode + Harga pembelian – Harga Stock Akhir Periode. HPP = Harga Stock Akhir Periode Contoh; Diketahui ; Harga pokok stock akhir periode : Rp 50.000 000,- Harga pembelian: Rp 88.000 000,- Harga pokok stock awal periode Rp 22.000 000,- Penjualan Rp 96.000 000,- Tentukanlah harga pokok penjualan dan laba kotor? Jawaban: HPP = HP Awal Periode + Harga penbelian – harga stock akhir periode. HPP = Rp22.000 000 + Rp, 88.000 000 – Rp 50.000 000, Rp 60.000 000,- Laba kotor penjualan = Penjualan – harga pokok penjualan Rp. 96.000 000 – Rp 60.000.000. Rp. 36.000 000. 4. Orietentasi Penetapan Harga Setelah harga penjualan telah ditentukan maka harga tersebut harus dipertimbangkan dalam katalain diorientasikan penetapan harga yang artinya adalah orientase penetapan berapa harba suatu barang pada suatu pangkal tolak. Adapun orientasi penetapan harga terdiri dari: a. Orientase Pada cost 28
  • 29. Dalam menetapkan harga dengan orientasi pada harga pokok, seora ng pengusaha selalu menanyakan terlebih dahulu harga pokok (biaya pembuatan/biaya pembelian ), baru menetapkan harga jual. Misalnya harga jual ditetapkan dengan menambah sekian rupiah atau sekian persen dari harga pokok, tanpa melihat keluar apakah dapat terjangkau oleh pembeli. Orientasi pada harga pokok ini dapat disebut Mark-Up pricing dan cost plus pricing. Istilah Mark-Up pricing digunakan oleh para retailer atau Wholesaler (distributor) untuk barang dagangannya yang dibeli atau dijual. Sedangkan cost plus pricing digunakan oleh pabrikan yang membuat barang untuk dijual. Disamping itu pula target pricing oleh pabrikan yang membuat barangnya, apabila harga barang yang ditetapkan itu dimaksudkan untuk mencapai rate of return atas biaya total yang telah dikeluarkan. b. Orientasi Pasar Penetapan harga yang berorientasi dengan permintaan pasar telebih dahulu harus melihat pasar. Berapa kira-kira kekuatan permintaan pasar. Berapa kira-kira banyaknya barang yang diperlukan dan berapa kira-kira kemampuan untuk mebayar. Jika ditaksir permintaan kuat, maka harga ditetapkan relative tinggi, jika ditaksir permintaan lemah, maka harga relative rendah. Jika permintaan berbeda-beda kekuatan atau keinginannya, maka kepada pembeli dapat diberikan harga berbeda-beda yang disebut harga diskriminasi. Harga diskriminasi ini dapat didasarkan atas keadaan, apakah menurut pembeli (customer) atau menurut barang (product version) atau menurut tempat (place) atau menurut waktu (time). Harga diskriminasi atas dasar pembeli karena pembeli mempunyai perbedaan dalam hal intensitas kemamapuan membayar, hubungan baik, status dan lain-lain. Harga diskriminasi atas dasar produk karena produk yang dijual tidak persis sama antara 29
  • 30. satu dengan yang lainnya, ada variasinya ada kelebihannya dan kekurangannya sehingga harganya berbeda –beda. Harga diskriminasi menurut tempat, disebabkan pasar tempat jual beli berbeda lokasinya harga disisni sekian rupiah dan ditempat lain mungkin lebih rendah atau lebih tinggi harganya. Adapun Harga diskriminasi menurut waktu ialah perbedaan harga antara sekarang, lampau, dan hari esok. c. Orientase Dapa Pesaing Yang dilihat oleh penjual bukannya harga pokok atau permintaan pasar terlebih dahulu, melainkan berapa harga yang ditetapkan pesaingnya. • Going Rate Pricing Adalah mengikuti saja harga yang sedang berlaku yang dipasang oleh pesaingnya. Cara ini disebut pula Imitatif Pricing artinya tinggal meniru saja. • Sealed Bite Pricing Adalah harga yang ditetapkan lebih rendah dari pada yang ditawarkan/ditetapkan oleh pesaingnya. Yang terakhir ini banya berlaku dalam kontrak-kontrak borongan pekerjaan. • Kombinasi Melihat kepada ketiga orientasi diatas baik harga pokoknya, permintaan pasar maupun persaingan yang ada. 5. Tujuan Penetapan Harga Tidak ada barang yang dijual tanpa harga namun berapa harga yang ditetapkan pada suatu barang/jasa yang dilandasi antara lain tujuan yang dicapai. Ada bermacam-macam tujuan mengapa seorang pengusaha menetapkan harga jual sebesar harga tertentu, antara lain a. Untuk meraih rate of return on investment atau rentabilitas tertentu 30
  • 31. b. Untuk menstabilkan permintaan dan penawaran c. Untuk memperoleh atau menguasai bagian tertentu dari pasarnya. d. Untuk menghadapi atau mencegah persaingan . e. Untuk mencapai volume penjualan tertentu atau hasil penjualan netto terentu. f. Untuk dapat masuk pasr lebih dalam (penetrasi dalam ) g. Untuk menguji pasr (market test) 6. Kebijakan Penetapan Harga a. Harga Fleksibel Adalah penetapan harga dimana harga ditentukan dengan suatu basis yang kemudian disesuaikan dengan keadaan : • Naik turunnya harga. • Daerah tempat penjualan. • Tempat Penyerahan Barang Persyaratan yang diperlukan dalam strategi penetapan harga fleksibel antara lain :  Perusahaan memiliki segala informasi yang dibutuhkan  Biasa strategi ini diimplementasikan dengan salah satu dari empat cara berikut : berdasarkan pasar,produk,timing dan tehnologi.  Perlu dilakukan analisis customer value terhadap produk  Penekanan lebih besar pada margin laba dari volume penjualan  Pemantauan terhadap reaksi persaingan terhadap perubahan harga dimasa lampau. Hasi yang diharapkan dari implementasi strategi ini adalah pengkatan laba jangka pendek dan peningkatan penjualan yang mengarah pada peningkatan pangsa pasar. b. Harga Pokok Difrensial 31
  • 32. Adalah penetapan harga yang berbeda beda baik untuk jenis barang tertentu, daerah pasar tertentu ataupun saluran distribusi tertentu. Penetapan harga diferensial dilakukan biasanya bagi perusahaan yang melakukan penetrasi pasar yang gencar, serta volume penjualan yang besar pula. Keuntungan yang tipis dapat dikonpensasi dengan keuntungan yang besar dari pasr ataupun barang yang lain. c. Penetapan Harga Lini Podok Strategi ini dilakukan dengan jalan menetapkan harga suatu lini produk berdasarkan hubungan dan dampak setiap produk terhadap lininya, apakah kompetitif atau komplementer. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan laba dari keseluruhan lini produk. • Persyaratan • Untuk produk yang ada dalam ini, strategi akan disusun berdasarkan kontrribusi produk terhadap pangsa rata-rata biaya overhead dan biaya langsung • Untuk produk baru analisis pasar/produk akan menentukan apakah produk tersebut akan menguntungkan. • Tujuan • Skedul penetapan harga seimbang dan konsisten diantara berbagai lini produk • Laba jangka janjang yang semakin besar • Kinerja lini secara keseluruhan lebih baik 7. Strategi Leasing. Merupakan suatu kontrak persetujuan antara pemilik aktiva dan pihak kedua yang memanfaatkan aktiva tersebut untuk jangka waktu tertentu dengan tingkat return tertentu. Ada 2 jenis leasing yang sering dijumpai. a. Opereting Leas 32
  • 33. Yaitu leasing yang jangka waktunya dapat dibatalkan dan biasanya jangka waktu tersebut lebih singkat daripada umur ekonomis aktiva yang dileasingkan, contohnya : mesin fotocopi,computer,word processor dan mobil. b. Finansial Leas Yaitu leasing dalam jangka panjang dan tidak dapat dibatalkan, lessee diwajibkan untuk membayar sewa sampai akhir umur ekonomis aktiva. Finansial leasee terdiri dari 3 bentuk yaitu :  Sale and Leaseback  Direct Leasing  Leveraged Leasing c. Tujuan Strategi Leasing 1. Untuk meningkatkan pertumbuhan pasar dengan menarik pelanggan yang tidak mampu membeli sekaligus 2. Merealisasikan laba jangka panjang yang lebih besar, karena biaya produksi diarmortisasi secara penuh biaya sewa merupakan laba 3. Meningkatkan aliran gas 4. Memperoleh aliran laba yang stabil 5. Menghindari resiko kerugian akibat iptek Menetapkan harga barang dan jasa yang efisien sering menjadii masalah yang menyulitkan bagi perusahaan. Penetapan harga oleh perusahaan didasarkan pasda biaya, permintaan dan persaingan. Kombinasi dari faktor-faktor tersebut secara optimal berbeda, sesuai dengan sifat produknya, pasarnya dan tujuan perusahaan itu sendiri. 33
  • 34. C. Rangkuman Dari segi produsen mengatakan harga adalah semua beban yang digunakan dalam proses produsi menjadi biaya yang dikorbankan konsumen untuk mendapatkan manfaat suatu produk sesuai kebutahan konsumen. Hal tersebut tidak lah selamanya benar karena hukum pasar mengatakan harga merupakan kesepakatan yang terjadi antara kunsumen dengan pihak produsen. Dengan demikian harga tidak lah selalu sama dengan biaya produk mungkin saja terjadi harga pasar lebih rendah dari biaya produsi karena berbagai faktor; persainga, pendapatan konsumen, produk baru dan sebagainya. 34
  • 35. D. Tugas 1. Jika hendak memiliki suatu produk seseorang yang membelinya harus mengeluarkan sejumlah uang, dari sudut konsumen apa yang dimaksud dengan harga 2. Halam penentuan harga suaru produk dilakukan dengan pendekatan konpetitor, jelaskan dan berikan contohnya. 3. komponen apa saja yang menjadi pertimbangan dalam penentuan harga jual suatu produk jelsakan. 4. Sebutkan jenis jenis harga yang saudara ketahui! 5. menurut ilmu pemasaran jelaskan tujuan penetapan harga. 35
  • 36. BAB V PENERAPAN STRTEGI PROMOSI A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikiti diklat ini peserta dapat, menjelaskan dan menerapkan prinsip bauran pemasaran yang meliputi strategi promasi dalam pengelolaan usaha B. Kegiatan Pembelajaran 1. Komunikasi Pemasaran Untuk mempelajari masalah Strategi Promosi secara lebih dalam., lebih dulu kita akan membahas masalah komunikasi pemasaran. Meskipun kedua istilah promosi dan komunikasi pemasaran ini sering dianggap sama, tetapi sebenarnya mempunyai arti berbeda. Komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak – pihak atau lembaga – lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Pertukaran dua arah ini kadang – kadang disebut sebagai dialog pemasaran. Secara luas komunukasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Sedangkan promosi merupakan arus informasi persuasi satu arah, dan hanya dilakukan satu organisasi atau individu tertentu. Ini berbeda dengan komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk memuaskan semua pihak. Salah satu bagian dari prises komunukasi total adalah promosi. Promosi dapat membantu pihak – pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk memperbaiki hubungan pertukaran dengan yang lainnya. Umpan balik ini menunjukan apa pengaruh dari komunikasi yang dilakukan, serta memberi kemungkinan melakukan menyesuaian usaha Strategi Promosi terhadap keinginan pasar. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa komunikasi pemasaran memudahkan/membantu pembeli dan penjual dengan: a. Menciptakan arus informasi yang memungkinkan terjadinya pertukaran 36
  • 37. b. Menciptakan kesadaran serta memberi tahu pembeli dan penjual agar mereka dapat melakukan pertukaran secara lebih memuaskan c. Memperbaiki pengambilan keputusan dibidang pemasaran sehingga seluruh proses pertukaran menjadi lebih efektif dan efisien Menurut Horold Lasswel dLm bukunya: “The Structure and Function of Comunication in Sociaty, in mass Comunicatiaon” (Edisi Willbur Schramm, 1960), komunikasi dapat di[ahami dengan menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut: a. Siapa? (menunjukan sumber) b. Mengatakan apa? (menujukan beritanya) c. Dlam saluran yang mana? ( menunjukan media yang dipakai) d. Kepada siapa? (menujukan pihak yang menerima atau memjadi sasaran ) e. Denagan pengaruh apa? ( menunjukan pengaruh bebagai factor terhadap hasil yang dicapai) Dalam pemasaran, inisiatfif komunikasi dapat berasal dari penjual maupun dari pembeli. Jadi, penjual mempunyai fungsi sebagai pengirim maupun sipenerima, demikian pula hanya dengan pembeli (lihat gambar). Model pertukaran tersebut menunjukan gambar tentang proses komuikasi pemasaran. Meraka berusaha mengadakan pertukaran informasi menggunakan persuasi untuk menciptakan hubungan yang saling memuaskan. 2. PROMOSI Telah disebut dimuka bahwa komunukasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak – pihak yang terlibat dalam pemasaran. Sedangkan promosi di pandang sebagai: Arus informasi arau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang emnciptakan pertukaran dalam pemasaran. Jadi, promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran, dan sering dikatakan sebagai” proses berlajut”. Ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan 37
  • 38. dari perusahaan. Adanya satu model tentang tahap – tahap yang di lalui oleh konsumen(obyek/sasaran dari promosi) sebelum menerima dan mengakui sebuah barang atau ide. Model tersebit menitik beratkan pada usaha – usaha untuk menciptakan kesadaran pada konsumen teerhap sebuah barang atau ide, sampai akhirnya mereka bersedia melakukan pertukaran. Orang marketing seringkali mengakami konflik dengan orang keuangan jika ingin memasang promosi, maklum orang promosi selalu minta uang membuat promosi, yang biasanya tidak dalam jumlah kecil. Alasanya sederhana yaitu brand building. Orang keuanagan biasanya mempertanyakan hasil dari promosi itu. Seperti anda tahu, dimata orang keuangan, setiap infestasi dan return. a. Pengertia Oleh J. Stanton, promotional mix di definisikan sebagai berikut: Kombinasi stategi yang paling baik dari variabel – variabel perikalanan, personal selling , dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan Definisi tersebut tidak menyebutkan secara jelas beberapa variabel promotional mix selain periklanan dan personal selling. Beberapa dari variabel tersebut telah dibahas di muka(barang dan jasa) dan tidak mendapat keguatan periklanan atau kegiatan lain yang ditunjukan untuk mendorong permintaan. Jadi, penjualan hanya merupakan bagian dari kegiatan promosi. b. Bauran Promosi Menentukan variabel promotional mix yang paling efektif merupakan tugas yang sulit dalam manajemen pemasaran. Dalam praktek, manajemen harus mencari kombinasi yang terbaik atas penggunaan metode dan media promosi tersebut; periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas atau alat promosi lain yang dipakai untuk mencapai tujuan program penjualan. Selain itu, seberapa hasil yang dapat dicapai dari pengeluaran – pengeluaran kegiatan promosi juga sulit diketahui. Namun secara kuantitatif dapat dicari 38
  • 39. hasil yang paling mendekati kebenarannya, yaitu dengan menggunakan pendekatan statistik. i. Kampanye Sering orang menggunakan istikah” kampanye” untuk memgartikan kegiatan promosi. Jika di tinjau lebih jauh, sebenarnya “kampanye” mempunyai pengertian yang lebih luas dari pada “ promosi” J. Stanton meberikan definisi kampanye sebagai berikut: Kampanye adalah suatu rangkaian usaha promosi yang terkoodinir tentang suatu tema atau ide direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kita dapat membedakan yaitu kampanye local, regional atau nasional, tergantung apada dana yang tersedia, tujuan dan luas pasar. Satu kampanye dapat dilakukan selama satu menggu, satu bukan, satu tahun, atau lebih lama lagi. Selain itu tahap – tahap dalam siklus kehidupan barang juga mempengaruhi dan apakah kampanye yang dilakukan ditujukan untuk merintus jalan ataukah untuk bersaing. ii. Periklanan Iklan merupakan salah satu alat dalam melakuka promosi. Andaikan ada advertecing agancy yang melayani kliennya dengan prinsip result – oriented, orang marketing tidak perlu lagi beradu agrguman dengan orang keuangan. Beriklan memeng harus ada hasilnya. Hasilnya mungkin short-tern atau long-tern, yang penting jangan buang uang kalau tidak sambil jualan. Ada beberapa cara untuk melakukan kegiatan periklanan dalam suatu masyarakat. Salah satu tinjau adalah bahwa periklanan merupakan suatu cara yang relative mahal untuk menyampaikan informasi. Jadi periklanan dapat menambah kegunan informasi (informasi utility) pada suatu penawaran produk. Adapun definisi tentang periklanan yang dikemukakan oleh william G. Nickels adalah sebagai berikut: 39
  • 40. Periklanan adalah komunikasi non individu, dengan sejumlah biaya, melalui beberapa media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba, serta individu – individu. Perlu diingat bahwa periklanan dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah biaya, ini berada dengan publisitas yang disiarkan tanpa mengeluarkan biaya. Jadi periklanan juga merupakan alat yang di gunakan oleh pembeli dan penjual, serta setiap orang termasuk lembaga non laba. Atau dengan kata lain, periklanan dapat di pandang sebagai kegiatan menawarakan kepada suatu kelompok masyarakat baik secara lisan maupun penglihatan (berupa berita), tentang suatu produk , jasa atau ide. Berita yang disamapaikan tersebut dikemas berupa iklan atau advertensi ♦ Biaya Advertising Pertimbangan biaya ini dihubungkan dengan jumlah dana yang tersedia dan jenis media yang akan digunakan. Makin luas cakupan media tersebut, semakin tinggi pula biaya iklannya. Namun tingginya biaya tersebut diimbangi dengan makin banyaknya jumlah pembaca/ pendengar yang dapat dicapai dengan prediksi jumlah pembelinya akan semakin besar. ♦ Karakteristik Media Untuk mengambil keputusan tentang media yang akan dipilih, perlu di pertimbangkan karakteristiknya. Misalnya, radio merupakan media yang dapat menimbulkan keinginan melalui telinga, sedangkan surat kabar merupakan media yang dapat menimbulkan keinginan melalui mata. Apabila iklan yang disiarkan memerlukan pendengaran, seperti iklan lagu – lagu, maka media yang lebih tepat adalah Radio atau Televisi, atau Slide di Bioskop. Adapun karakteristik lainya adalah: Fleksibilitas, keawetan, dan mutu reproduksinya. 40
  • 41. ♦ Kebaikan dan Keburukan Media Faktor lain yang perlu di pertimbangkan dalam memilih media ini adalah factor kebaikan dari media yang akan digunakan. Adapun kebaikan – kebaikan serta beberapa keburukan media – media yang padat digunakan sebagai berikut: • Surat Kabar Kebaikannya: - Biasanya relative tidak mahal - Sangat fleksibel - Dapat dinikmati lebih lama Keburukan: - Mudah diabaikan - Cepat bas • Majalah Kebaikan: - Dapat di nikmati lebih lama - Pembacaannya lebih selective - Daoat menggunakan gambar yang menarik Keburukan: - Biayanya relative tinggi • Televisi Kebaikannya - Dapat dinikmati oleh siapa saja - Waktu dan acaranya sudah tertentu - Dapat memberikan kombinasi antara suara Dan gambar yang bergerak Keburukan - Biayanya relative tingngi - Hnya dapat dinikmati sebentar - Kurang fleksibel • Radio Kebaikannya - Biayanya relative rendah - Dapat di terima oleh siapa saja 41
  • 42. - Dapat menjangkau daerah yang luas Keburukannya - Waktunya terbatas -Tidaka dapat mengemukakan gambar - Pendengaran sering terganggu oleh lingkungan iii. Personal Seling Tujuan seluruh usaha pemasaran pada umumnya adalah meningkatkan penjualan yang dapat menghasilkaan laba dengan menawarkan produk yang memuaskan kebutuhan pasar dalam jangka panjang. Personal selling merupakan salah satu metode promosi untuk mencapai tujuan tersebut, dan kegiatan ini memerlukan lebih banyak tenaga kerja atau tenaga penjualan. Oleh William. G. Nickels, personal selling ini di definisikan sebagi berikut: Personal selling adalah interaksi antara individu, saling bertemu muka yang di tujukan untuk menciptaka, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Tenaga penjualan ini dapat pula membantu manajemen dengan memberikan informasi, misalnya tentang penjualan kredit, sikap konsumen dan juga sebagai petugas lapangan dalam penelitiaan pemasaran. Tetapi di lain pihak, kegiatan personal selling ini akan menimbulkan beban ongkos yang sengat besar apabila penggunaannya sangat luas dan sulit sekali diperoleh tenaga penjual yang betul – betul kualifait. Pada umumnya personal selling ini bertugas untuk melakukan penjualan. Dalam hal ini, sering diadakan pengamatan lebih dulu pada konsumen dalam beberapa situasi yang berbeda. Pembahasan selanjutnya tentang personal selling akan ditekankan pada tanggung jawab serta kenginan dari penjual – penjual industri. ♦ Fungsi Tenaga Penjual 42
  • 43. Salah satu fungsi tenaga penjualan adalah melakuka penjualan dengan tatap muka ( face to face selling), dimana seorang penjual dari sebuah perusahan langsung menemui konsumen untuk menwarkan produknya. Penjual dengan pertemuan ini hanya merupakan satu dari beberapa fungsi penting lainnya. • Pelayana Komunikasi Komunikasi merupakan fungsi yang menjiwai fungsi – fungsi tenga penjualan yang ada. Fungsi ini tidaklah menitiki beratkan untuk membujuk atau mepengaruhi, tetapi untuk memulai dan melangsungkan pembicaran secara ramah dengan pelanggan atau calon pembeli. • Memberikan Pelayanan Pelayanaan yang diberikan kepada pelanggan yang diwujudkan dalam bentuk konsultasi menyangkut keinginan dan masalah – masalah yang dihadapi pelanggan, memberikab jasa teknis, memberikan bantuan keuangan ( misalnya berupa kredit), melakukan penghantaran barang kerumah dan sebagainya • Meningkatkan Langganan Dalam memajukan pelanggan, tenaga penjual bertanggung jawab atas semua tugas yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Hal ini dimaksud untuk mengarahkan tugas – tugas agar dapat meningkatkan laba. Dalam fungsi ini termasuk juga peberian saran secara pribadi seperti saran tentang masalah pengwasan persediaan, promosi, pengembangan barang, dan kebijakan harga. Dengan peningkatan peanggan, tentu penjual dapat mengharapkan adanya peningkatan dalam penjualan mereka. 43
  • 44. Mempertahankan Langganan Mempertahankan pelanggan atau penjual merupakan salah satu fungsi yang semata – mata ditujukan untuk menciptakan good will serta mempertahankan hubungan baik dengan parapelanggan. • Mengatasi Masalah Mengatasi atau menyelesaikan masalah merupakan fungsi yang menyeluruh yang pada dasarnya menyangkut fleksibilitas, penemuan, dan tanggapan. Jika suatu masalah memerlukan sumber – sumber dari beberapa perusahaan, tenaga penjual dapat membantu untuk memperolehnya. Jadi, tenaga penjual tersebut semata – mata bertindak sebagai konsultan umum. • Mengalokasikan Sumber – sumber Pengalokasian sumber – sumber sering diperlukan dan di lakukan dengan memberikan bahan bagi keputusan manajemen untuk membuka transaksi baru, menutup transaksi yang tidak meguntungkan, dan mengalokasikan usaha – usaha ke berbagi transaksi. ♦ Tugas Tenaga Penjual Telah diketahui bahwa face-to-face-selling merupakan salah satu aspek Dalam personal selling. Berkut ini akan di bahas secara lebih mendalam tentang proses personala selling. Adapun tahap – tahap yang terdapat dalam proses personal selling adalah: • Persiapan Sebelum penjualan Tahap pertama dalam proses personal selling adalah mengadakan persiapan sebelum mengadakan penjualan. 44
  • 45. Disini, kegiatan yang di lakukan adalah mempersiapakan tenaga penjualan dengan memberikan pengetahuan tentang barang yang di jualnya, pasar yang di tuju, dan tehnik – tehnik penjualan yang harus di lakukan. Selain itu juga mereka lebih dulu harus mengetahui kemungkinan tentang motivasi dan prilaku segmen pasar yang di tuju. • Penentuan Lokasi Pembeli Potensial Dengan menggunakan data pembeli yang lalu maupun sekarang, penjual dapat menentukan karakteristiknya, misalnya lokasi. Oleh karena itu, pada tahap kedua ini di tenetukan lokasi dari segmen pasar yang menjadi sasaran. Dari lokasi tersebut dapatlah dibuat sebuah daftar tentang orang – oarang atau perusahaan yang secara logis merupakan pembeli potensial dari produk yang di tawarkan. Selain itu dapat pula di tentukan konsumen manakah yang sudah menggunakan produk – produk pesaing. • Pendekatan Pendahuluan Sebelum melakukan penjualan, penjual harus mempelajari masalah tentang individu atau perusahaan yang dapat di harapkan sebagai pembelinya. Selaian itu perlu juga mengetahui tentang produk atau merek apa yang sedang mereka gunakan dan bagaimana reaksi konsumen maupun pesaing. Berbagai macam informasi perlu dikumpulkan untuk mendukung penawaran produknya kepada pembeli, misalnya kebiasaan tentang untuk membeli kesukaan dan sebagainya. Semua kegiatan ini dilakukan sebagai pendekatan pendahuluan terhadap konsumen iv. Promosi Penjualan 45
  • 46. Secara luas fungsi promosi penjualan adalah metode gabungan atau melengkapi atara periklanan, personal salling dan metode promosi yang lainnya. Menurut Nickel, mengatakan promosi penjualan adalah kegiatan promasi selain perpersolal selling, periklanan, publistas yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti peragaan , pameran, demostrasi , diskon dan sebagainya. Dalam perusahaan , bagian promosi penjualan dapat menlakukan kerja sama dengan kelompok atau badan lain seperti konsumen, agen, distrobutor atau bagian lain dalam bagian departemen pemasaran . sedangkan ditingkat pengecer , kegiatan promosi penjualanya ditujukan untuk meningkatkan penbelian konsumen. ♦ Jenis Metode Promosi Penjualan Dalam kenyataannya promosi penjuan terdiri dari berbagai teknik promosi penjualan yang memiliki siklus popularitas masing-masing artinya apabila suatu metode mengalame penurunan popularitas maka dapat mengunanakan metode yang lain dengan pertimbangan yang matang sesuai dengan kondisi produk. Adapun metode promosi penjualan yang dimaksud antara lain; • Contoh Produk Penjuan/produsen menyediakan produk yang diberikan secara cuma-cuma kepada konsumen untuk digunakan. Contoh Pada saat kita pergi ke pusat perbelanjaan banyak penjual minyak wangi yang menyediakan contoh produk yang secara gratis untuk digunakan konsumen. • Kupon Untuk mendorong peningkatan penjualan dalam kurun waktu tertentu penjual menediakan pasilitas dengan jumlah kupon minimal tertentu pemilik kupon mendapat ia mendapat produk seharga tertentu 46
  • 47. Hadiah Metode ini pada prinsipnya hampir sama dengan metode kupon, hanya mempunyai pariasi . Misalnya; untuk mencetak 50 lembar diberi hadiah 1 pulpen dan untuk mencetak 100 lembar diberi hadiah tas sekolah. • Undian dan Kontes Metode ini pada umumnya dilakukan ditempat tertentu seperti keramayan tempat wisata yang banyak dikunjungi masyarakat . caranya bermacam-macam ada yang menggunakan gelang rotan dilemparkan pada produk tertentu jika berhasil memasuknan gelangnya mereka mendapat hadiah tertentu. Ada juga dengan menggunakan bola ringan dilemparkan pada objek tertentu dan jika berhasil menjatuhkan jumlah tertentu mereka juga mendapat hadiah tertentu. Banyak cara yang dilakukan tetapi tidak semua berhasil. • Rabat Rabat merupakan pengurangan harga yang diberikan kepada pembeli yang sering juga disebut harga promo, biasanya dilakukan pada waktu launcing produk baru dengan tujuan agar pembeli setelah menikmati manfaatnya mau membeli untuk kedua kalinya dan seterusnya. • Peragaan Metode ini biasanya dilakukan tenaga penjual menghubungkan antara produk dengan komsumen. Istilah peragaan ini sering disebut demonstrasi yang 47
  • 48. memamerkan manfaat suatu produk pada waktu, tempat dan kondisi tertentu. Misalnya; untuk memberitahukan keunggulan minyak goreng tertentu dilakukan peragaan menggoreng tahu kemudian tahu goreng dibagikan untuk dicicipin para konsumen. • Kupon Berhadiah Metode ini dingangap lebih efektif dari yang lain dengan pembelian jumlah tertentu atau jenis barang tertetu pembeli mendapat satu atau lebih kopon yang dikemudian hari dilakukan pengundian. Nomor kupon yang keluar mendapat hadiah yang telah ditentukan. v. Publikasi atau Humas Kegiaan hububngan masyarakat dimulai dari opini masyarakat terhadap suatu produk atau perusahaan yang kemudian informasi dikompulkan dan dianalisa. Hasil analisa diharapkan sesuai dengan keinginan masyarakat dan jika tidak harus ada alasan yang kuat secara teknis dan ilmiah sehingga masyarakat dapat menerimanya. Secara teknis perusahaan perlu menggunakan berbagai media massa menyiarkan sehingga masyarakat luas dapat memahaminya. Misalnya; ketika susu Dencou di issukan mengandung enzim lemak babi semua masyarakat beragama Islam protes infosmasi ini ditampung dianalisa lalu dibuat suatu kebijakan bahwa susu dencou tidak mengandung enzim lemak babi dengan meundang para kiyai lalu di sajikan minuman susu, kejadian ini disiar hampir disemua mass media yang ada pada saat itu, ini menandakan meminum susu dencou tidak mengandung lemak babi. Dalam bemberikan pelayanan pekada masyarakat humas melakukan dua kegiatan yang luas : ♦ Menentukan Kebijakan ♦ Melaksanakan Program yang positif umtuk masyarakat 48
  • 49. C. Rangkuman. Tak kenal maka tak sayang demikian buni sebuah pepatah kono yang sampai saat ini masih relefan dalam pergaulan umat manusia, untuk dapat dikenal setiap produk harus mempromosiakan diri dengan demikian para konsumen akan mengenal jika itu produk baru, di ingat kembali untuk produk lama. Sesuai dengan prinsip siklus hidup produk dimana suatu saat setiap produk harus mengalami pasang surut dan ini adalah keadaan yang dihindari dan apa bila telah sampai pada tahap ini produsen telah mualai mengalami penerunan penjualan, hal ini akan terus berlanjut sanpai pada titik tertentu, jika tidak ditangani akan sampai pada tingkat yang paling rendah. Dari berbagai kebijakan yang dapat dilakukan seperti modifikasi produk kebijakan dibidang promosi juga sangat penting, karena tujuan promosi adalah untuk memperkenalkan, mengingatkan dan mengajak konsumen agar mau menggunakan produk. Namun perlu diingat pemilihan media promasi yang sesuai perlu dipikirkan sehingga pesan sampai kepaka yang dituju 49
  • 50. D. Tugas 1. Jelaskan mengapa perusahaan melakukan promosi. 2. Jika kita melihat beberapa metode promosi jenis apa yang paling efektip dalam mempomosikan suatu produk 3. Dalam organisasi ada yang disebut tenaga penjual siapa saja yang disebut tenaga penjual secara umum dan apa perannya. 4. Kita mengenal siklus kehidupan produk dalam saat kapan promosi meningkatkan peran jelaskan jawaban anda 5. Jelaskan bagaimana peran bagian publikasi dalam meningkatkan kepercayaan konsumen. 50
  • 51. BAB V PENGERTIAN SALURAN DISTRIBUSI A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikiti diklat ini peserta dapat, menjelaskan dan menerapkan prinsip bauran pemasaran yang meliputi strategi distribusi dalam pengelolaan usaha B. Kegiatan Belajar 1. Pengertian Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya dalam proses pemasaran adalah menentukan metode dan rute yang akan dipakai untuk menyalurkan barang tersebut kepasar. Hal ini menyangkut masalah penentuan strategi penyaluran, termasuk pemilihan saluran distribusi, penanganan secara fisik, dan distribusi fisik. Saluran distribusi, kadang-kadang juga disebut saluran perdagangan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai berikut : Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri. Adapun lembaga-lembaga yang ikut ambil bagian dalam penyaluran barang adalah : a. Produsen b. Perantara (pedagang dan agen) c. Konsumen akhir atau pemakai industri. Saluran distribusi ini merupakan suatu struktur yang menggambarkan alternatif saluran yang dipilih, dan menggambarkan situasi pemasaran yang berbeda oleh berbagai macam perusahaan atau lembaga usaha (seperti produsen, pedagang besar, dan pengecer). Hal ini dapat dipertimbangkan sebagai fungsi yang harus dilakukan untuk 51
  • 52. memasarkan barang secara efektif. Sering pula terjadi persingan diantara sistem distribusi dari produsen yang berbeda. Apabila tujuan perusahaan adalah maksimasi laba, pemilihan saluran pemasaran harus didasarkan pada estimasi tingkat penghasilan yang dapat menutup investasi kapitalnya. Jadi, keputusan tentang investasi perlu juga dipertimbangkan dalam pemilihan saluran. Dalam sistem distribusinya, produsen sering menggunakan perantara sebagai penyalurnya. Perantara (middleman) ini merupakan suatu kegiatan usaha yang berdiri sendiri, berada di antara produsen dan konsumen akhir atau pemakai industri. Mereka memberikan pelayanan dalam hubungannya dengan pembelian dan/ atau penjualan barang dari produsen ke konsumen. Penghasilan yang mereka terima juga secara langsung berasal dari transaksi tersebut. Sebuah metode umum untuk menggolongkan perantara adalah dengan dasar barang yang diperdagangkannya. Dalam hal ini perantara di golongkan ke dalam dua golongan, yaitu : (1) perantara pedagang, dan (2) perantara agen. 2. PERANTARA PEDAGANG Pada dasarnya, perantara pedagang (merchant middleman) ini bertanggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang dipasarkannya. Dalam hubungannya dengan pemindahan milik, kegiatan perantara ini berbeda dengan lembaga-lembaga lain seperti bank, perusahaan asuransi, dan perusahaan angkutan sebab lembaga- lembaga tersebut walaupun ikut membantu proses pemasaran tetapi tidak secara aktif terlibat dalam perjanjian pembelian dan penjualan. Ada dua kelompok yang termasuk dalam perantara pedagang, yaitu : a. Pedagang besar (wholesaler) b. Pengecer (retailer). 52
  • 53. Tidak menutup kemungkinan bahwa produsen juga dapat bertindak sekaligus sebagai pedagang karena selain membuat barang juga memperdagangkannya. 3. PERANTARA AGEN Perantara agen (agent middleman) ini tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang mereka tangani. Mereka dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu : a. Agen penunjang b. Agen pelengkap. Agen penunjang, secara aktif ikut dalam pemindahan barang-barang dari produsen ke konsumen, seperti : agen pengangkutan, makelar, dan sebagainya. Sedangkan agen pelengkap tidak secara aktif ikut dalam pemindahan barang-barang tetapi mereka ikut memberikan bantuan serta memperlancar pemindahan tersebut, misalnya : perusahaan asuransi, bank, dan sebagainya. 4. SIFAT PASAR PENGECER Perdagangan eceran meliputi semua kegiatan yang berhubungan secara langsung dengan penjualan barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi (bukan untuk keperluan usaha). Namun demikian tidak menutup kemungkinan adanya penjualan secara langsung dengan para pemakai industri karena tidak semua barang industri selalu dibeli dalam jumlah besar. Beberapa perusahaan seperti produsen, pedagang besar, atau toko pengecer yang menjual suatu barang kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi, perlu memperhatikan masalah bagaimana penjualan itu dilakukan (oleh seseorang, dengan telepon, atau melalui pos). Disamping itu perlu pula memeperhatikan masalah dimana penjualan tersebut dilakukan, di tempat penjual, di rumah konsumen, atau di tempat lain. Jadi, secara definitif dapat dikayakan bahwa : 53
  • 54. Pengecer atau toko pengecer adalah sebuah lembaga yang melakukan kegiatan usaha menjual barang kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi (non bisnis). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa pengecer memberikan pelayanan sebagai titik penghubung antara konsumen akhir dengan anggota saluran distrubusi lainnya, seperti ditunjukkan dalam gambar 35. Bilamana usaha pengecer kurang berhasil dalam melayani konsumen akhir, maka hal ini sangat berpengaruh terhadap usaha- usahanya untuk melayani produsen dan pedagang besar. Dalam hal ini pengecer berusaha untuk : a. Mendapatkan kombinasi barang-barang yang dapat memenuhi keinginan konsumen. b. Menciptakan kegunaan dari barang-barang tersebut pada waktu dibutuhkan. c. Memberitahu konsumen tentang usahanya melalui promosi. Pendeknya, pengecer menunjukkan faedah waktu, tempat dan pemilikan kepada konsumen. Produsen dan pedagang besar menggunakan pengecer untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang secara lebih efektif dapat dilakukannya. Fungsi-fungsi tersebut antara lain : perencanaan barang, penetapan harga, distribusi, dan promosi. Kemudian pengecer melayani konsumen dan anggota saluran distribusi lainnya. Apabila seorang pengecer melakukan penjualan barang kepada pemakai industri, biasanya transaksi yang terjadi meliputi jumlah yang besar, bukan eceran. Jika dibandingkan dengan perusahaan pengolahan, pendirian usaha pengeceran ini jauh lebih mudah karena tidak memerlukan sejumlah dana yang besar untuk membangun pebrik beserta peralatannya. Selain itu usaha untuk mendapatkan ijin usaha juga mudah. 5. FUNGSI FUNGSI DISTRIBUSI Tidaklah sulit bagi seseorang untuk menjalankan kegiatan perdagangan eceran ini, dan untuk berhentipun juga mudah. Besarnya jasa yang 54
  • 55. ditawarkan oleh seorang pengecer dapat mampwngaruhi keadaan sosial dan ekonominya. Seorang pengecer dapat lebih maju dalam usahanya apabila ia mau bekerja lebih baik dibandingkan dengan persaingannya dalam melayani konsumen. Pelayanan kepada konsumen harus diutamakan karena merupakan tanggung jawab primer, sedangkan tanggung jawab sekundernya adalah mlayani pedagang besar dan/atau produsen. Pada pokoknya, fungsi pengecer adalah memberikan pelayanan kepada konsumen agar pembeliannya dilakukan dengan cara yang semudah mungkin. Pengecer juga bertanggungjawab menyediakan berbagai macam barang yang baik dengan harga layak. Adapun fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukannya antara lain : a. Pengangkutan b. Penyimpanan c. Pembelanjaan. Pengangkutan dan penyimpanan merupakan fungsi yang dilakukan oleh pengecer untuk menyediakan barang-barang secara cepat bilamana dibutuhkan oleh konsumen. Jadi, dalam kaitannya dengan fungsi-fungsi tersebut terdapat usaha-usaha untuk menciptakan faedah waktu (time utility) dan faedah tempat (place utulity). Sedangkan fungsi pembelanjaan dapat dilakukan dengan menawarkan pembayaran secara kredit kepada konsumen. Sebagai penjual, pengecer ini memberikan saluran bagi produsen dan pedagang besar dalam usahanya untuk mendekati konsumen. Tidak jarang pula mereka ikut melakukan kegiatan periklanan, promosi penjualan, maupun personal selling untuk membantu penyaluran barang-barang produsen. Mereka juga dapat bertindak sebagai orang yang memberikan informasi tentang konsumen kepada produsennya. Informasi tersebut terutama berupa keinginan dan kebutuhan konsumen, sehingga dapat diperkirakan tentang jenis dan jumlah permintannya. Mereka juga ikut membagi-bagi barang yang dihasilkan oleh produsen ke dalam jumlah dan pak yang lebih kecil sesuai dengan permintaan konsumen, di sampng pula membantu dalam penyortiran 55
  • 56. barang yang dijualnya. Sehingga mereka kadang-kadang harus menanggung resiko yang diakibatkan oleh musim. Jadi, secara terperinci fungsi-fungsi yang dilakukan oleh pengecer selain pengangkutan, penyimpanan, dan pembelanjaan adalah : a. Mencari konsumen b. Menjalankan kegiatan promosi c. Memberikan informasi d. Melakukan pengepakan atau pembungkusan e. Mengadakan penyortiran. 6. PENGGOLONGAN PENGECER Pengecer dapat digolongkan berdasarkan : (1) ukuran toko, (2) banyaknya product line, (3) lokasi geografis, (4) bentuk pemilikan, (5) metode operasinya. a. Ukuran Toko Untuk mengetahui ukuran toko dapatlah dilihat volume penjualannya, sehingga masing-masing pengecer mempunyai ukuran yang berbeda-beda dengan masalah-masalah menejemen yang berbeda pula. Kegiatan-kegiatan seperti promosi, pembelanjaan, pembelian, personalia, dan pengawasan biaya dipengaruhi oleh besarnya volume penjualan toko tersebut. Berdasarkan ukuran tokonya, pengecer digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu : i. Pengecer kecil (small scale retailer). ii. Pengecer besar (large scale retailer). Posisi persaingan diantara kedua pengecer tersebut dapat dinilai menurut faktor-faktor sebagai berikut : • Pembagian tenaga kerjanya Dalam hal ini pengecer besar lebih mampu mempekerjakan tenaga kerja spesialis misalnya untuk bagian pembelian, promosi, dan akuntansi. Sedangkan pada pengecer kecil 56
  • 57. tidaklah demikian. Hal ini disebabkan oleh tersedianya dana yang lebih kecil. • Fleksibilitas operasinya Pada umumnya, toko-toko kecil menjalankan praktek menejemen yang lebih fleksibel dibandingkan dengan toko- toko besar. Di samping jumlah tenaga kerjanya yang lebih sedikit, juga beberapa fungsi di pegang oleh satu orang (pimpinan). • Daya beli Pengecer besar memiliki daya beli yang lebih besar dubandingkan dengan pengecer kecil. Semakin besar daya beli mereka, semakin besar pula jumlah mungkin mereka beli, sehingga memperoleh potongan yang lebih besar dalam pembelian barang yang akan dijualnya. • Periklanan Dalam hal periklanan, toko-toko besar dapat menggunakannya secara lebih efektif dibandingkan dengan toko-toko kecil. • Merk pengecer Pengecer besar mempunyai posisi yang lebih baik dalam mengembangkan dan mempertahankan merknya. • Kemampuan keuangan Biasanya pengecer besar mempunyai posisi keuangan yang lebih baik. Mereka lbih mudah dalam memperoleh dana dari pemilik (penanam modal) atau kreditur. Karena posisi keuangannya kuat maka kemungkinan bagi mereka untuk memberikan potongan tunai kepada pembeli. Di samping itu mereka juga akan memperoleh kepercayaan dalam penyaluran barang dari produsen. • Integrasi horizontal vertikal Kadang-kadang dapat terjadi bahwa fungsi perdagangan besar dilakukan juga oleh pengecer besar ; bahkan kegiatan 57
  • 58. pemasaran produsen dapat dilakukannya. Hal ini akan menimbulkan adanya integrasi vertikal. Jika pengecer besar tersebut menjual barang yang dihasilkan oleh beberapa produsen dengan merk yang berbeda-beda, maka akan terjadi integrasi horizontal. • Biaya operasi Secara umum, pengecer besar mempunyai perbandingan biaya operasi yang lebih besar dari pada pengecer kecil. Pengecer besar juga mempunyai presentase yang lebih besar dalam biaya-biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja selain penjual. • Pengujian, inovasi, dan riset pemasaran Karena mempunyai kemampuan keuangan yang lebih besar, maka pengecer besar lebih mampu mengadakan pengujian barang, inovasi, dan riset pemasaran. • Pertimbangan hukum Dari segi hukum, sering pengecer terdapat secara bebas menentukan harga jual eceran barang hasil produsennya. Hal ini disebabkan karena adanya suatu peraturan atau perjanjian yang menetapkan harga minimum pada tingkat pengecer. b. Penjualan Online Cara lain untuk menggolongkan pengecer adalah dengan mendasarkan pada banyaknya product line. Menurut banyaknya product line, toko-toko atau pengecer dapat digolongkan kedalam : (a) general merchandise store, (b) single line store, dan (c) specialty store. i. General merchandise store General merchandise store adalah sebuah toko yang menjual berbagai macam barang atau berbagai macam product line. Jenis toko yang dapat dimasukkan ke dalam general merchandise store ini adalah toko serba ada (departement store). Barang-barang yang dijual antara lain berupa : alat-alat 58
  • 59. olah raga, pakaian jadi, sepatu, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, kosmetik, alat-alat tulis, dan sebagainya. ii. Single-line store Penggolongan ini dihubungkan dengan kelompok barang- barang yang dijual (jenis product line-nya). Termasuk kedalam jenis ini antara lain : toko makanan, toko mebel, toko bahan- bahan bangunan, toko alat-alat olahraga, dan sebagainya. Ada juga yang menggolongkannya ke dalam toko barang-barang untuk wanita dan toko barang-barang untuk pria. Jadi, mereka hanya menjual product line tunggal. iii. Scepialty store Di sini barang yang dijualnya lebih terbatas, hanya meliputi sebagian dari product line saja (barang konvenien atau barang shopping saja). Misalnya : toko tembakau, toko roti, toko sepatu pria, dan sebagainya. Jadi, specialty store ini tidak selalu menjual barang spesial saja, tetapi juga yang lain. c. Lokasi Geografis Penggolongan pengecer menurut lokasi geografis ini mempunyai hubungan dengan pola pembelian konsumen. Secara umum dapat dikatakan bahwa perdagangan eceran ini lebih mengelompok dibandingkan dengan penyebaran penduduk. Analisa lokasi geografis ini dapat dipakai untuk mengadakan penilaian terhadap pasar potensial secara regional dari beberapa macam barang. Berdasarkan pada lokasi geografisnya, pengecer di bagi dalam ke dalam : i. Pengecer yang berada di desa ii. Pengecer yang berada dikota d. Bentuk Pemilikan 59
  • 60. Berdasarkan bentuk pemilikannya pengecer dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu : (a) toko berangkai, dan (b) toko independen. i. Toko berangkai Toko berangkai (corporate chain store) ini merupakan beberapa toko yang berada dalam satu organisasi, yang dimiliki oleh sekelompok orang. Masing-masing toko menjual product line yang sama, dan struktur distrubusinya juga sama. ii. Toko independen Dalam toko independen (independent store) ini pemilik mempunyai kebebasan yang lebih besar dalam menentukan kebijaksanaan dan strateginya. Hal ini disebabkan karena pemilik toko, juga sebagai pimpinannya, bukanlah sekelompok orang sehingga usahanya diusahakan sendiri, tidak tergantung pada orang lain. 7. Metode Operasional Menurut metode operasinya, perdagangan eceran ini dapat digolongkan ke dalm dua golongan, yaitu : a. Perdagangan eceran dalam toko (in-store retailing), meliputi : i. Perdagangan eceran dengan servis penuh. ii. Perdagangan eceran supermarket. iii. Perdagangan eceran dengan potongan. b. Perdagangan eceran tanpa toko (non-store retailing), meliputi : i. Penjualan melalui pos. ii. Penjualan melalui mesin otomatis. iii. Penjualan melalui tenaga penjualan. c. Perdagangan eceran dengan servis penuh Perdagangan eceran dengan servis penuh (full-service retailing) ini memerlukan kecakapan, demonstrasi, atau penerangan dari penjual dalam penjualan barangnya kepada konsumen. Jadi, penjual tidak 60
  • 61. hanya sekedar menjual barangnya saja. Karena penjualan ini dilakukan didalam toko, maka konsumen yang menginginkan suatu barang harus datang ke toko tersebut. d. Perdagangan eceran supermarket Pada umumnya, barang yang diperdagangkan dalam supermarket berupa makanan dan minuman. Tetapi sekarang banyak pengecer supermarket yang menjual barang-barang lain seperti sabun mandi, sikat gigi, obat pembasmi serangga, kertas tisu, dan sebagainya. Adapun kebijaksanaan dan strategiyang dilakukan oleh supermarket adalah : pertama, toko-toko ini menjual barang dengan menggunakan dasar “melayani sendiri” (self service), disamping juga menawrkan jasa seperti kredit atau penghantaran. Kedua, pelayanan yang terbatas ini dikombinasikan dengan tenaga beli yang besar dan kemauan untuk menentukan persentase marjin laba yang rendah. Dengan marjin laba yang rendah ini memungkinkan bagi mereka untuk menjual dengan harga yang rendah. e. Perdagangan eceran dengan potongan Termasuk kedalam perdagangan eceran dengan potongan (discount retailing) ini adalah toko-toko pengecer yang memperoleh potongan atas barang-barang yang dibelinya untuk di jual kmbali kepada konsumen. Kebijaksanaan demikian ini di pakai oleh produsen dalam menyeragamkan harga barang yang dijualnya. Kadang-kadang pengecer memperoleh persentase potongan yang cukup besar untuk jenis barang yang berharga tidak mahal ; dan pengecer diberi tanggung jawab ikut mempromosikan barang tersebut didaerahnya. f. Penjualan melalui tenaga penjualan diluar toko Salah sati metode perdagangan eceran adalah jual-beli barang dirumah pembeli atau di tempat lain di luar toko. Cara ini disebut 61
  • 62. “penjualan dari pintu ke pintu atau dari rumah ke rumah”, dan dapat dilakukan baik oleh produsen maupun oleh pengecer. Misalnya “Unilever” menawarkan sabun mandi “LUX berhadiah” secara langsung kepada konsumen di rumah. Penjualan di rumah ini akan lebih memikat konsumen untuk membeli barang yang ditawarkannya, karena pembeli tidak perlu bersusah payah mencari barang yang sama di toko ; bahkan pembeli dapat memperoleh potongan harga. g. Penjualan tanpa tenaga penjualan, tanpa toko Dua bentuk lain dari perdagangan eceran tanpa toko yang tidak menggunakan tenaga penjualan sebagai penghubung langsung antara penjual dan pembeli (di sebut nonstore, nonpersonal selling) adalah : (1) penjualan melalui pos, dan (2) penjualan dengan mesin otomatis. • Penjualan melalui pos ( mail-order selling) Dalam penjualan melalui pos ini konsumen dapat : (a) membeli barang yang terdapat dalam katalog, (b) mengirim pesanan barang yang diiklankan, atau (c) mengisi formulir pesanan yang diterima secara langsung melalui pos. Untuk membuat katalog diperlukan biaya yang tidak sedikit karena penjual menginginkannya • Penjualan dengan mesin otomatis (automatic vending machine) Penjualan dengan menggunakan mesin otomatis ini dapat diterapkan untuk jenis barang yang relatif kecil bentuknya seperti permen, minuman dalam botol, dan sebagainya. Dengan memasukkan uang logam berukuran tertentu (disebut coint), pembeli mendapatkan barang tersebut yang keluar dari mesin secara otomatis. Barang yang dijual biasanya mempunyai mark up dan nilai per unit yang rendah. Penjual yang menggunakan mesin ini memandang bahwa biaya yang harus dikeluarkan untuk mengoperasikannya lebih rendah dari menjual melalui toko. 62
  • 63. C. Rangkuman Pemahaman tentang distribusi tilak lain adalah suatu produk dapat sampai atau mendekati konsumen sehingga dapat dengan mudah peperuleh atau digunkan dalam rangka memenuhi kebutuhannya secara memuaskan. Distibusi produk dapat dilakukan dengsn beberapa metode; Produsen dapat melakukan penjualannya secara langsung kepada kunsumen hal ini pada umumnya dilakukan oleh produk baru, selain itu penjualan langsung dapat menjaga kepuasan kunsumen dari kemungkinan adanya produk tiruan, yang dapat berakibat mengurangi kepercayaan masyarakan terhadap produk Perantara adalah institusi yang diberi kepercayaan oleh produsen sebagai peruakilan didaerah tertentu untuk menyampaikan produk kepada konsumen, hal ini dimaksutkan memberi pelayanan setiap saat kepada konsumen atau perantara yang lebih kecil sebagai usaha untuk mempercepat arus barang. 63
  • 64. D. Tugas 1. Mengapa manajemen perlu mengatur distribusi yang baik. 2. Produk apa saja yang dapat menerapkan metode penjualan langsung dan berikan alsannya 3. Sebutkan berapa metode distribusi produk, jekaskan secara singkat 4. Buatlah penjelasan distribisi sebuah produk yang efektif dalam memberikan kepuasan terhadap konsumen 5. Jelaskan fungsi-fungsi yang menjadi tangguang jawab perantara. 64
  • 65. DAFTAR PUSTAKA Aring Tedjasutisna, Pelajaran Pemasaran . Armico : Bandung, 1994. Dep. Pendidikan dan Kebudayaan. Ilmu Menjual / Reklame . PT Effhar : Semarang, 1978. John M. Echols dan Hasan Shadily. Kamus Inggris Indonesia . Kotler Phillip Mananjemen Pemasaran . Prenhallindo PT Jakarta 1997 ----------------------------- Pedoman Praktik Perniagaan Unit I . PT Tema Baru : Jakarta, 1978. PT. Gramedia : Jakarta, 1992 Sigit Soehardi, Drs. Pemasaran Praktis . BPFE : Yogyakarta, 1992 Swastha Basu Drs. DH, MBA Azas-azas Pemasaran Liberty 1984 Uyat Suyatma, BA. Manajemen Pemasaran . Ganeca Exact : Bandung, 1991 Willem J Stanton Marketing A Practical Aproach Mc. Hall Companies, Inc Sydney, Australia1998 65
  • 66. BIO DATA Pardos Pakpahan lahir di Onanrunggu, Samosir, Kab. Samosir 30 Januari 1954 Pendidikan SD Negeri I Pakpahan lulus 1966, SMP Negeri Nainggolan lulus 1970, SMA Negeri II Pematang Siantar lulus 1973, STKIP Pornama Jakarta lulus 1997, Pasca sarjana LPMI selesai 2003 Pekerjaan 1983-1987 tenaga honorer di Pusat Pengembangan Penatara Guru Teknologi Bandung (Depdiknas), 1987 CPNS di Pusat Pengembangan Penatara Guru Teknologi Bandung sebagai Instruktur, 1993 pindah ke Pusat Pengembangan Penatara Guru Kejuruan Jakarta sampai sekarang sebagai Instruktur Pengalaman lain sebagai wirasuastawan 1980 bidang tekstil di Bandung, 1984 mengukuti pelatihan keterangpilan Grafis di Pusgrapin Jakarta, 1985 mengikuti pelatihan Media Teknologi di Houthron Instiuide of Education Melbuorne Australia selama 1 tahun, 1996 mengikuti pelatihan Media Teknologi di Pustekom Jakarta dan pada tahun 1998 mengikuti pelatihan merketting dan Retail di Northern Sydney Institude Australia. 66