Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan ekonomi terkini di Provinsi Lampung. Pertumbuhan ekonomi Lampung 2013 tercatat sebesar 5,97 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan nasional. Sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Lampung yaitu sebesar 35,54 persen. Inflasi di Bandar Lampung terkendali dan lebih rendah dibanding inflasi nasional.
3. ISU UTAMA EKONOMI DUNIA
Depresiasi nilai tukar yang
cukup tajam di beberapa
negara (Turki, Brazil, India,
Afrika Selatan dan
Indonesia) di kenal dengan
“ Fragile Five Countries”
Ancaman Kapital flight
kembali ke US.
Krisis ekonomi Eropa
belum berakhir
Kebijakan Perdagangan
China, harga bersaing
(Trade war)
“ US Tapering”, US Federal Reserve merencanakan
pengurangan pembelian Bond secara bertahap
sebesar US $10 miliar dari sebelumnya sebesar US
$85 miliar per bulan yang telah dilakukan sebanyak
hingga 5 kali hingga saat ini sebesar US $35 miliar
4. DAMPAK KRISIS TERHADAP PEREKONOMIAN
NASIONAL
JALUR PERDAGANGAN
EKSPOR MELEMAH
JALUR FINANSIAL
FLUKTUASI NILAI TUKAR
CADANGAN DEVISA
CAPITAL FLIGHT
IMPOR MENINGKAT
HUTANG MEMBENGKAK
SUKU BUNGA
MENINGKAT
Sri Mulyani
mengungkapkan jalur
transmisi krisis melalui dua
jalur yaitu jalur
Perdagangan (EX-IM) dan
Jalur finansial
5. EKONOMI NASIONAL
Depresiasi Rupiah terhadap Dollar, Kurs Tengah BI per 19 Agustus
2014 menjadi sebesar Rp 11.682. setelah sebelumnya per 28
Desember 2012 sebesar Rp. 9670
Inflasi terkendali, sampai dengan Juli 2014 mencapai 2,94
persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2013,
sebesar 6,75 persen
Suku bunga BI terus meningkat saat ini berada pada posisi 7,5
persen, dari 5,75 persen Mei 2013
Ekpor Nasional periode jan-Juni 2014 turun sebesar 2,46 persen,
dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Pengangguran relatif stabil, TPT Februari 2014 menurun menjadi
5,70 dari 5,82 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya
Akhir Juli 2014 Cadangan devisa kembali menguat mencapai
110,5 miliar dolar AS, setelah sebelumnya per 31 Juli 2013
sebesar 92,67 miliar dolar AS, angka ini menurun dibandingkan
dengan posisi per 28 Desember 2012 sebesar 112,78 miliar dolar
Amerika Serikat.
6. Pertumbuhan Ekonomi
Inflasi
Pengangguran
Pertumbuhan ekonomi Lampung 2013 tercatat sebesar 5,97 persen, lebih
tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 5,78 persen.
Pada bulan Juli 2014 bandar lampung mengalami inflasi
sebesar 1,10 persen.
Sekilas Ekonomi Makro Terkini 2014
Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Lampung
Februari 2014 sebesar 5,08
7. Perkembangan Nominal PDRB
periode 2009-2013
Nilai PDRB adhb
Lampung sebesar
88,93 Triliun rupiah
(1,59 persen PDB)
Nilai PDRB adhb
lampung sebesar
164,39Triliun
rupiah (1,81
Persen PDB)
Kapasitas ekonomi Lampung 2013
meningkat hampir 1,85 kali lipat dibanding
tahun 2009 sedangkan kapasitas ekonomi
Nasional meningkat 1,62 kali lipat
2009
2013
2010
2011
2012
Nilai PDRB adhb
Nasional sebesar
5.606,2 Triliun
rupiah
Nilai PDRB adhb
Nasional sebesar
9.083,87 Triliun
rupiah
1
8. Trend Pertumbuhan Ekonomi
Lampung dan Nasional 2009 - 2013
Pertumbuhan ekonomi
lampung periode (2009-
2013) mencapai rata-
rata 6,0 persen, lebih
tinggi dari rata-rata per
tahun nasional pada
periode yang sama
sebesar 5,9 persen.
Sayangnya,
Pertumbuhan ekonomi
yang tinggi tidak disertai
dengan pemerataan,
ditandai dengan gini
rasio yang cenderung
meningkatGini Ratio 2009 2010 2011 2012 2013
Provinsi Lampung 0,35 0,36 0,36 0,37 0,36
Indonesia 0,37 0,38 0,38 0,39 0,41
4.63 6.22
6.49
6.26
5.78
5.26
5.88
6.43 6.53
5.97
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
2009 2010 2011 2012 2013
indonesia Lampung
9. Peranan Sektor
Pertanian terhadap
PDRB tercatat
sebesar 35,54 persen
tahun 2013, diikuti
Sektor Perdagangan,
restauran dan Hotel
sebesar 15,94 persen
Sektor industri
sebesar 15,52
persen. menempati
peringkat ketiga
Kontribusi sektor penyumbang terbesar terhadap
PDRB Lampung 2009 – 2013 (persen)
38.89 36.82 35.56 35.90 35.54
13.44 15.25 16.01 15.85 15.94
14.07 15.79 16.07 15.54 15.52
9.90 10.16 11.51 11.53 11.76
10.15 9.46 8.82 9.10 9.27
13.55 12.52 12.04 12.06 11.97
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2009 2010 2011 2012 2013
LAIN-LAIN JASA-JASA
PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI INDUSTRI PENGOLAHAN
PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN PERTANIAN
10. PERBANDINGAN DISTRIBUSI PDRB SEKTORAL LAMPUNG
DAN NASIONAL 2013
14.43
11.24
23.70
0.77
9.99
14.33
7.01
7.52
11.02
0 5 10 15 20 25
PERTANIAN
PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
INDUSTRI PENGOLAHAN
LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
BANGUNAN
PERDAGANGAN, HOTEL &
RESTORAN
PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS.
PRSH.
JASA-JASA
Persentase
LAMPUNG NASIONAL
(35.54)
(2.04)
(15.52)
(0.56)
(3.16)
(15.94)
(11.76)
(6.22)
(9.27)
(40) (35) (30) (25) (20) (15) (10) (5) 0
11. Pertumbuhan dan Share kab/kota 2011
dan 2012
2011*) 2012**) 2011*) 2012**)
1. Lampung Barat 4,54 6,65 3,01 3,01
2. Tanggamus 6,41 6,49 4,96 4,98
3. Lampung Selatan 6,11 6,30 10,36 10,6
4. Lampung Timur 5,57 5,30 10,54 10,26
5. Lampung Tengah 5,75 6,37 17,23 17,14
6. Lampung Utara 5,89 6,03 9,25 9,67
7. Way Kanan 5,50 5,67 3,12 3,03
8. Tulang Bawang 5,41 6,93 5,79 5,93
9. Pesawaran 6,34 6,42 5,25 5,23
10. Pringsewu 6,95 6,88 3,07 3,00
11. Mesuji 5,15 6,88 2,86 2,83
12. Tulang Bawang Barat 6,36 6,53 3,53 3,59
13. Bandar Lampung 6,53 6,54 19,86 19,58
14. Metro 6,47 5,9 1,17 1,15
Lampung 6,43 6,53 100,00 100,00
*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
Kabupaten/Kota
Pertumbuhan Peranan
12. PDRB Per kapita 2008 - 2012
Kabupaten/Kota 2008 2009 2010 2011*) 2012**)
1. Lampung Barat 5,50 6,15 6,72 7,98 9,18
2. Tanggamus 4,09 7,92 8,93 10,28 11,83
3. Lampung Selatan 8,46 9,88 11,15 12,61 14,82
4. Lampung Timur 8,70 9,48 10,94 12,31 13,82
5. Lampung Tengah 9,65 11,75 14,17 16,36 18,73
6. Lampung Utara 9,69 11,40 13,90 17,60 21,21
7. Way Kanan 5,53 6,32 7,39 8,52 9,52
8. Tulang Bawang 12,61 12,23 14,21 16,16 18,83
9. Pesawaran 8,59 10,45 12,60 14,63 16,74
10. Pringsewu - 6,97 8,15 9,33 10,56
11. Mesuji - 14,07 15,65 16,98 19,31
12. Tulang Bawang Barat - 10,47 12,80 15,63 18,28
13. Bandar Lampung 15,92 19,63 21,94 25,03 28,28
14. Metro 6,22 7,16 7,97 8,98 10,08
Lampung 9,91 11,82 14,20 16,54 18,46
*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
13. Pertumbuhan ekonomi
Sumatera secara
kumulatif (y to y)
mencapai 4,96 persen,
tertinggi terjadi di
Provinsi Jambi sebesar
7,48 persen dan
terendah terjadi di
Provinsi Riau (2,48
persen).
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi se-Sumatera
dan Wilayah Lainnya (Persen)
Provinsi / Wilayah
Pertumbuhan Ekonomi Trw II-2014
q-to-q y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4)
01 Aceh 0.97 3.69 3.48
02 Sumatera Utara -0.31 5.47 5.54
03 Sumatera Barat 0.95 6.03 6.28
04 Riau 0.01 2.48 3.42
05 Jambi 1.77 7.48 8.13
06 Sumatera Selatan 3.16 5.39 5.78
07 Bengkulu 0.56 5.86 6.49
08 Lampung 4.65 5.70 5.49
09
Kepulauan Bangka
Belitung
2.19 4.65 4.78
10 Kepulauan Riau 1.99 6.33 5.77
SUMATERA 1,20 4,96 5,19
JAWA 2,37 5,76 5,79
BALI & NUSRA 2,80 4,94 5,13
KALIMANTAN 1,94 3,25 3,51
SULAWESI 4,44 6,39 6,51
MALUKU & PAPUA 1,32 8,25 5,08
14.
15. Bila dilihat menurut
struktur PDRB,
Komponen Konsumsi
Rumah Tangga masih
mendominasi
PDRB Lampung
menurut pengeluaran
yaitu sebesar 50,15
persen, diikuti Net ekpor
dan PMTB masing-
masing sebesar 20,31
dan 16,71 persen
Nilai dan Distribusi PDRB Triwulanan Provinsi Lampung
menurut Pengeluaran Triwulan II Tahun 2014
17. Inflasi tahunan BDL dan Nasional
5.22
21.17
6.03
6.58
14.82
2.17
9.95
4.24
4.3
7.56
0
5
10
15
20
25
Inflasi BDL Inflasi NAS
Inflasi Bandar
Lampung 2013
meningkat
sebesar 7,56,
angka ini lebih
rendah dibanding
inflasi nasional
sebesar 8,38
persen
2
18. Inflasi Bandar Lampung dan
Nasional Tw II 2009 sd TW II 2014
Kelompok Pengeluaran
Inflasi Triwulan
II 2013 I 2014 II 2014
(1) (2) (3) (4)
U m u m -0,09 0,61 0,77
1 Bahan Makanan -2,73 -0,24 1,44
2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau -0,03 0,33 1,49
3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 1,21 1,56 0,51
4 Sandang -2,74 0,46 -0,14
5 Kesehatan 1,70 2,08 0,82
6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 0,45 0,53 0,46
7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 4,12 0,25 0,04
22. Dibanding Feb
2013, TPAK turun
menjadi 70,55
sedangkan TPT
naik Menjadi 5,08
persen.
Jumlah setengah
pengangguran
mencapai 38,08
persen dari
penduduk
bekerja.
4
23. Walaupun TPT di
Lampung lebih
rendah dari angka
nasional akan tetapi
penduduk yang
bekerja “menumpuk “
di sektor pertanian
(51,69 persen), yang
cenderung tidak
terlatih. Disisi lain
peran sektor informal
masih cukup besar
(71 persen)
25. PERSENTASE ANGKATAN KERJA MENURUT PENDIDIKAN,
Feb 2012 - Feb 2014
Sebagian besar
penduduk
berpendidikan
relatif rendah (SD
ke bawah) yakni
mencapai 46,68
persen.
26. Persentase Pekerja Formal dan Informal,
Feb 2012 – Februari 2014
Peranan sektor
informal dalam
penyerapan
tenaga kerja
mencapai 71,28
persen.
74.08 69.66 71.65 71.03 71.28
25.92 30.34 28.35 28.97 28.72
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
Feb-12 Agst-12 Feb-13 Agst-13 Feb-14
Formal
Informal
29. Negara Utama
Tahun
2010 2011 2012 2013 2014*)
1. Jerman 60.799.806 29.977.287 74.613.944 77.763.523 10.680.431
2. Italia 25.775.730 37.766.480 48.213.007 57.087.277 17.322.763
3. Malaysia 21.812.100 34.611.373 46.461.971 56.448.187 19.105.537
4. Amerika Serikat 30.693.184 13.366.628 48.886.766 50.412.405 5.507.834
Negara Lainnya 229.236.344 279.224.239 385.772.710 451.055.834 98.816.444
TOTAL EKPOR 368.317.164 394.946.007 603.948.398 692.767.226 151.433.009
2. KOPI (US $)
Negara Utama
Tahun
2010 2011 2012 2013 2014*)
India 320.153.286 359.315.205 201.413.213 316.117.431 256.013.513
Belanda 68.781.827 55.122.449 259.433.080 312.196.775 142.127.075
Spanyol 95.630.550 64.085.305 92.647.500 138.147.048 105.826.829
Italia 96.930.187 268.461.339 345.071.667 310.945.557 148.743.844
Negara Lainnya 154.186.707 331.758.212 333.968.897 240.698.448 147.052.048
Total Ekpor 686.723.501 1.057.920.610 1.263.569.932 1.342.168.836 771.529.384
1. MINYAK KELAPA SAWIT/BIJI (US $)
Distribusi negara Tujuan ekpor posisi
tahun 2013