5. HAKIKAT LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
1. PENGERTIAN
Laporan merupakan istilah yang sangat lazim yang dipakai dalam kehidupan
sehari-hari oleh berbagai kalangan.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia hal 556, laporan berasal dari kata
lapor yang berarti segala sesuatu yang dilaporkan ; sedangkan laporan
penelitian dimaknai sebagai laporan berdasarkan penelitian terhadap suatu
gejala. Maka, laporan PTK dimaknai sebagai laporan yang disusun
berdasarkan penelitian yang dilakukan secara sistematis terhadap suatu
gejala, dalam hal ini perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
dikelasnya sendiri.
6. 2. Manfaat Laporan
Pada hakikatnya laporan penelitian merupakan dokumentasi dari
penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian formal, laporan
merupakan satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh peneliti,
terlebih jika penelitian tersebut dilakukan berdasarkan misi tertentu
atau pesanan dari suatu lembaga.
Oleh karena itu laporan penelitian merupakan media yang sangat
penting untuk mendiseminasikan hasil-hasil yang diperoleh dalam
suatu penelitian, sehingga masyarakat luas dapat mengetahuinya
dan jika perlu menindak lanjuti hasil penelitian tersebut.
8. Sistematika Laporan PTK
Pada dasarnya, sistematika sebuah laporan penelitian terdiri dari
komponen-komponen berikut:
BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
Pendahuluan
Tinjauan
Pustaka
Metodologi
Temuan dan
pembahasan
Kesimpulan dan
saran
Menggambarka
n latar belakang
dilakukannya
penelitian,
masalah
penelitian,
tujuan
penelitian,
landasan teori,
manfaat
penelitian
Memuat
berbagai teori/
konsep atau
hasil-hasil
penelitian yang
terkait dengan
penelitian yang
dilakukan
Memuat desain
penelitian,
populasi, dan
sampel, teknik,
dan instrumen,
pengumpulan
data, prosedur
penelitian, serta
analisis data
Menyajikan
hasil analisis
data, temuan
yang
didasarkan
pada hasil
tersebut, serta
pembahasan
mengapa
hasilnya seperti
itu
Memuat
kesimpulan
hasil penelitian
serta saran
yang dibuat
berdasarkan
kesimpulan
tersebut
9. Komponen Laporan PTK menurut (Ditjen Dikti,2004)
Abstrak Pendahuluan Kajian Teori
Pelaksanaan
penelitian
Menyajikan
saripati
penelitian yang
mencakup latar
belakang,
tujuan,
prosedur, dan
hasil
a. Latar
belakang
b. Rumusan
masalah
c. Tujuan
d. Manfaat
a. Teori yang
terkait atau
hasil
penelitian
terdahulu
b. Upaya
penulis
membangun
argumen
a. Teori uraian
tentang
tempat,
waktu,
mapel, dan
karakteristik
siswa
b. Deskripsi
setiap siklus
Sistematika Laporan PTK
10. Komponen Laporan PTK menurut (Ditjen Dikti,2004)
Hasil penelitian
dan pembahasan
Kesimpulan dan
saran
Daftar pustaka Lampiran
a. Simpulan
hasil
penelitian
b. Saran tindak
lanjut hasil
penelitian
a. Sumber
yang
digunakan
peneliti
sebagai
acuan (buku,
hasil
penelitian,
jadwa)
a. Instrumen
penelitian
b. Personalia
tenaga
peneliti
c. Data
penelitian
d. Bukti yang
dikumpulkan
a. Uraian
setiap siklus
dengan data
b. Perubahan
yang terjadi
c. Tabel/grafik
pendukung
Sistematika Laporan PTK
13. JUDUL
Judul PTK harus mencerminkan apa yang akan disajikan,
sehingga dengan membaca judul orang akan mengetahui apa
yang ditemuinya dalam laporan tersebut. Rambu-rambu yang
harus kita perhatikan adalah :
• Singkat dan padat
• Menggambarkan upaya untuk perbaikan
• Merupakan tindakan yang paling penting dalam upaya tersebut
14. Contoh Judul Laporan PTK
1. Penerapan Pembelajaran Bermakna untuk Meningkatkan
Kemampuan Aplikasi Siswa dalam Pelajaran IPS di kelas V SD
2. Meningkatkan Kemampuan Siswa kelas 2 SMA dalam Pelajaran
IPS melalui “ Problem Bases Learning “
Jadi, judul harus menggambarkan kegiatan atau proses perbaikan
yang dilakukan guru, serta dimana dan untuk tujuan apa perbaikan itu
dilakukan
15. ABSTRAK
Abstrak, menyajikan saripati dari unsur-unsur penelitian, mulai dari
permasalahan, tujuan, prosedur pelaksanaan penelitian, hasil dari
pembahasan sampai dengan kesimpulan dan saran. Melalui abstrak, pembaca
dalam waktu yang cepat akan mendapat gambaran umum dan menyeluruh
tentang penelitian yang dilaporkan. Abstrak yang baik, tidak lebih dari
setengah halaman.
16. PENDAHULUAN
Pendahuluan akan memuat :
1. Latar belakang, yang mencakup identifikasi masalah dan analisis masalah
Bagian ini menjelaskan mengapa Anda membuat penelitian. Alasan utamanya adalah
kepedulian Anda terhadap kualitas pembelajaran yang Anda Kelola.
2. Rumusan masalah. Hasil analisa akan menjurus pada perumusan masalah yang ingin
diatasi. Bagian ini mencantumkan rumusan yang ingin Anda lakukan untuk membantu
Anda menulis tujuan penelitian atau tujuan perbaikan
3. Tujuan perbaikan penelitian. Berisi tujuan penelitian terkait dengan tujuan
perbaikan, misalnya apakah penerapan kerja kelompok dapat meningkatkan keaktifan
dan pemahaman siswa
4. Manfaat penelitian. Bagian ini mencantumkan apa manfaat penelitian ini bagi dunia
pendidikan, khususnya bagi guru dan sekolah atau pengembangan konsep
pembelajaran.
17. KAJIAN PUSTAKA
Analisis masalah dan rencana perbaikan dilakukan dengan mengacu kepada
teori yang relevan, pengalaman nyata, hasil penelitian atau pendapat para pakar.
Hal-hal ini yang dituliskan dalam kajian Pustaka. Kajian Pustaka merupakan
landasan untuk melakukan perbaikan. Kajian pustaka mencantumkan berbagai
kajian yang berkaitan erat dengan masalah penelitian Anda. Kajian dapat
bersumber dari berbagai buku, terutama modul-modul yang sudah pernah
dipelajari, hasil penelitian atau referensi yang relevan.
18. PELAKSANAAN PENELITIAN
Bagian ini mencantumkan subyek penelitian yaitu tempat, mata pelajaran dan
karakteristik siswa. Selanjutnya prosedur setiap siklus perbaikan, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, termasuk pengumpulan data dan refleksi. Lengkapi
bagian ini dengan bagan alur sehingga dapat ditelusuri dengan jelas, termasuk
apa yang dilakukan guru, berapa lama, siapa yang membantu dan instrumen
apa yang digunakan dan lain sebagainya.
19. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tampilkan dalam bagian ini hasil penelitian sesuai dengan
urutan dalam tujuan perbaikan atau tujuan penelitian.
Setiap sajian hasil dapat langsung disertai dengan
pembahasan, yang merupakan alasan mengapa hasilnya
seperti itu. Pembahasan harus dikaitkan dengan teori,
pengalaman praktis atau hasil penelitian yang terdapat
dalam kajian pustaka.
20. KESIMPULAN DAN SARAN
Saran haruslah merujuk kepada kesimpulan, tidak ada saran
yang lepas atau berdiri sendiri. Kesimpulan dan saran
disajikan sesuai dengan urutan tujuan penelitian
21. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka, memuat semua sumber yang Anda gunakan dalam menyusun
laporan, termasuk surat keputusan atau undang-undang, jika itu adalah
rujukannya. Cara penulisan daftar pustakan mengikuti American Psychology
Association ( APA ), yang disusun menurut abjad.
22. LAMPIRAN
Bagian ini mencantumkan berbagai hal yang terkait dengan
laporan ini, seperti lembar observasi, data lengkap catatan guru,
gambar-gambar atau dokumen lain yang dianggap perlu,
sebagai data penunjang yang penting. Di sini juga dapat
menyertakan rencana perbaikan yang lengkap.
25. Untuk menulis sebuah laporan penelitian, kita harus mengikuti berbagai ketentuan dalam
penulisan karya ilmiah karena laporan penelitian merupakan salah satu contoh karya ilmiah.
Etika penulisan Laporan
Penelitian
Penggunaan Bahasa
Tulis
Ketentuan Teknis
Dalam menulis laporan penelitian, paling tidak kita harus memperhatikan
tiga ketentuan
26. a. Kejujuran
1. Etika penulisan Laporan Penelitian
Informasi atau data yang disampaikan dalam laporan harus sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Oleh karena itu, sumber informasi harus dicantumkan dengan jelas serta
dengan teknik yang tepat.
b. Objektivitas
Data yang dikumpulkan harus ditafsirkan secara objektif tanpa mempertimbangkan tingkat
keberhasilan penelitian. Objektivitas yang tinggi akan mencerminkan hasil penelitian yang
benar-benar sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, sedangkan objektivitas yang
rendah akan menurunkan harkat penelitian tersebut, disamping hasil penelitian yang
dikomunikasikan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
c. Pengutipan
Jika peneliti mengutip pendapat orang lain, baik dalam bentuk kutipan langsung atau hanya
mengambil inti sari dari pendapat yang disajikan, maka sumber kutipan tersebut harus
dicantumkan secara jelas.
27. 2. Penggunaan Bahasa Tulis
a. Pilihan Kata
b. Struktur Kalimat
Kata/istilah yang digunakan mencerminkan makna yang ingin disampaikan. Kata/istilah
yang digunakan seyogianya merupakan kata/istilah baku yang sudah diketahui oleh umum.
Dalam memilih kata/istilah, minimal ada dua hal yang perlu dijadikan pegangan, yaitu
1) Kita harus memperhatikan apakah bentuk kata tersebut baku atau tidak
2) Ketepatan makna kata, yaitu kata/istilah yang kita pilih harus mempunyai makna tepat
sesuai dengan ide/hal yang ingin kita ungkapkan.
Struktur atau susunan kalimat sangat menentukan pemahaman orang yang membaca
kalimat tersebut. Oleh karena itu , upayakan agar struktur kalimat mengikuti kaidah bahasa
tulis. Sebuah kalimat pada dasrnya terdiri dari subyek, predikat, obyek, dan keterangan.
28. c. Pengembangan Paragraf
d. Ejaan
Paragraf merupakan ungkapan satu kestuan ide, gagasan, atau pikiran yang padu. Paragraf
bukan kumpulan kalimat, tetapi susunan kalimat yang sangat padu yang masing-masing
mempunyai peran atau fungsi dalam membentuk keutuhan ide, gagasan atau pikiran yang
diungkapkan. Disamping keutuhan atau kepaduan dalam paragraf sendiri, kepaduan atau
kesinambungan antar paragraf juga perlu dijaga, sehingga tulisan akan menjadi baik.
Ejaan yang disempurnakan (EYD) sudah diperkenalkan lebih dari 30 tahun. Ketika menulis
laporan PTK, seyogianya peneliti memperhatikan/menerapkan dengan cermat EYD,
sehingga kualitas laporan menjadi lebih berbobot.
29. Kesalahan penulisan yang masih sering ditemukan antara lain sebagai berikut
1. Membedakan penulisan kata depan dan awalan
Kata depan (di dan ke) ditulis terpisah dengan kata yang diikuti, sedangkan awalan di dan ke
ditulis menyatu dengan kata yang diikuti.
Contoh
a) di dan ke sebagai awalan: b) di dan ke sebagai kata depan:
Benar Salah
dimakan di makan
dibaca di baca
ditulis di tulis
keluar ke luar
ketularan ke tularan
kemasukan ke masukan
Benar Salah
ke atas keatas
ke bawah kebawah
ke desa kedesa
di kampung dikampung
di sekolah disekolah
di dalam didalam
30. 2. Menuliskan kata majemuk yang mendapat awalan dan akhiran
Kata majemuk yang mendapat awalan dan akhiran ditulis sebagai satu kata.
Contoh :
Benar Salah
pertanggungjawaban pertaanggung-jawaban
dibolabalikkan dibolak-balikkan
ditandatangani ditanda-tangani
3. Memulihkan kata-kata serapan ditulis sesuai dengan aturan bahasa yang menjadi sumber serapan.
Contoh penulisan kata-kata serapan:
Benar Salah
analisis analisa
sintesis sintesa
sistem sistim
jadwal jadual
31. 3. Ketentuan Teknis
a. Sistematika penomoran
Satu tulisan atau pemaparan akan lebih mudah kita cerna jika jelas urutannya atau alurnya.
Hubungan atau alur ini dapat digambarkan dengan berbagai cara seperti dengan
menggunakan subtopik, kata penghubung, atau kalimat pengantar. Agar penomoran mudah
dipahami, biasanya disusun dalam bentuk sistem, sehingga disebut sebagai sistematika
penomoran. Ada beberapa cara penomoran yang digunakan oleh penulis untuk
menunjukkan hubungan bagian-bagian tertentu tulisannya.
Cara penomoran
Menggunakan angka (arab) dan titik
(sistem digit)
Campuran angka dan huruf
32. 1) Menggunakan angka (arab) dan titik (sistem digit)
Secara umum, sistem digit akan terlihat sebagai berikut.
Dari bagan penomoran, dapat dilihat bahwa penomoran yang digunakan memanfaatkan
angka dan titik untuk menunjukkan hubungan antara topik yang sejajar dan topik yang
merupakan subbagian. Dengan demikian nomor 1, 2, dan 3 menandakan nomor topik yang
sejajar, sedangkan nomormulai dua digit dan seterusnya menggambarkan nomor bagian
atau subbagian. Dengan cara ini, pembaca akan segera tahu hubungan antara uraian yang
satu dengan yang lain.
33. 2) Campuran angka dan huruf
Cara penomoran ini mengguanakan angka romawi sebagai nomor bab, huruf kapital sebagai
nomor subbab, angka arab sebagai nomor anak subbab, dan seterusnya, seperti yang
tampak pada contoh berikut.
Jika topik yang bernomor angka arab mempunyai sub atau anak lagi, nomor yang digunakan
adalah huruf kecil, setelah huruf kecil digunakan angka dengan tanda kurung separuh, dan
setelah itu huruf kecil dengan tanda kurung separuh, selanjutnya angka arab dan huruf kecil
dengan tanda kurung penuh. Secara lengkap, cara penomoran akan terlihat seperti berikut
34. Contoh di atas memberi gambaran secara utuh cara penomoran menggunakan campuran angka dan huruf
35. b. Teknik pengutipan
Jika peneliti mencantumkan pendapat orang dalam laporan, maka sumber kutipan harus
dicantumkan secara jelas dengan cara yang tepat. Teknik penulisan sumber kutipan
disesuikan dengan jenis kutipan.
Contoh diatas menunjukkan dua cara mengutip. Contoh 1, penulis menyatakan pendapat
Gagne dengan kalimat sendiri, sedangkan pada contoh 2, penulis mengutip langsung
kalimat dari sumber yang dikutipnya. Bagian yang dikutip ditandai dengan kutip (“…….”)
pada awal dan akhir kutipan.
36. c. Huruf, margin, dan spasi
Huruf yang biasa digunakan adalah Times New Roman atau Arial dengan font size sebesar
12.
jarak dari pinggir kertas (margin) yaitu: margin kiri sekitar 4cm, margin kanan 3 cm, margin
atas 4 cm, dan margin bawah 3 cm.
Sedangkan spasi yang digunakan adalah 1,5
38. Hakikat Diseminasi
Arti harfiahnya adalah menyebarluaskan. Pada umumnya, yang
disebarluaskan tersebut terkait dengan informasi, baik itu merupakan
berita, hasil penelitian, pengumuman, atau jenis informasi lain yang
dianggap penting dan hangat.
Tujuannya, agar apa yang disebarluaskan tersebut diketahui oleh orang
banyak, terutama orang yang memerlukannya.
39. ● Sasaran diseminasi Laporan PTK pada umumnya terbatas pada para
guru dan pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan.
● Laporan PTK perlu didiseminasikan agar para guru lain mengetahui
apa yang sudah pernah dikerjakan oleh sejawatnya dalam upaya
memperbaiki pembelajaran.
● Sehingga guru mungkin akan tertarik untuk mencobakannya atau
membandingkan dengan apa yang sudah pernah dikerjakannya.
40. Cara Mendiseminasikan Laporan PTK
Dengan melalui media cetak dan pertemuan tatap muka.
● Melalui media cetak. Misalnya, dengan mengubah laporan PTK menjadi
sebuah artikel yang dapat dikirim ke jurnal ilmiah atau jurnal lain yang banyak
dibaca oleh guru.
● Melalui pertemuan tatap muka, dapat dilakukan secara terbatas dan secara
luas. Misal, secara personal antara peneliti dengan teman akrab seprofesi
dalam sebuah diskusi kelompok kecil.
● Dalam pertemuan tatap muka yang lebih besar, seperti rapat guru,
Pemantapan Kerja Guru (PKG), Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) atau dalam bentuk seminar yang lebih besar.
41. Rapat Guru
Dalam rapat guru yang mengagendakan masalah peningkatan kualitas
pembelajaran, anda dapat meminta agar salah satu acara rapat adalah membahas
Laporan PTK yang telah anda kerjakan.
42. PKG Dan MGMP
Diseminasi Laporan PTK pada PKG dan MGMP akan memungkinkan diskusi
menjadi sangat menarik karena memang tujuan kedua forum ini adalah
mencari upaya untuk mengoptimalkan kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran yang berkualitas
43. Seminar
Seminar ilmiah sangat bermanfaat bagi setiap orang yang mau
meningkatkan wawasannya sesuai dengan bidang yang ditekuninya.
Melalui seminar anda dapat menjadi pembicara, moderator, atau peserta.
Ini berarti, forum seminar akan merupakan arena berbagi pengalaman dan
wawasan bagi setiap orang yang mau melibatkan diri di dalamnya.