SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
Oleh :
Emi dwi agustin (XD / 08)
Pipit arifi annisa (XD / 24)
Hanin Nabilla Nurrahmani (XD / 09)
Hira Muhammad (XD / 11)
Daur Biogeokimia
Sulfur
 sulfur adalah mineral yang dihasilkan oleh proses
vulkanisme
 sifat-sifat fisik belerang adalah : Kristal padat belerang
berwarna kuning karena pengaruh unsur pengotornya.
Belerang juga tidak larut dalam air
 sulfur dapat digunakan sebagai bubuk mesiu,korek
api, insektisida, fungisida, obat penyakit, dan dapat
digunakan untuk pembasmi tikus
Daur Sulfur
 Erupsi gunung api, kendaraan bermotor dan pabrik yang
menggunakan bahan bakar fosil menghasilkan gas sulfur ke udara
seperti H2S, SO2, dan SO4.
 Gas-gas yang mengandung sulfur di atmosfer bereaksi dengan
awan dan turun bersama hujan dalam bentuk ion-ion sulfat.
Peristiwa ini disebut dengan hujan asam.
 Tumbuhan menyerap sulfat anorganikdari dalam tanah dan
menggunakannya untuk mensintesa protein. Hewan dapat
kebutuhan sulfat dengan memakan tumbuhan (rantai makanan).
 Baik hewan maupun tumbuhan akan mati dan jasadnya diurai oleh
dekomposer. Sisa jasad yang mati secara aerob terurai membentuk
sulfat anorganik lagi. Jasad yang terurai secara anaerob akan jadi
senyawa yang busuk dan beracun.
 Jasad mati makhluk hidup yang tertimbun selama berjuta-juta tahun
menjadi bahan bakar fosil yang mengandung sulfur. Gas sulfur
akan dihasilkan tiap kali terjadi bahan bakar fosil digunakan.
 Sulfat yang larut di perairan juga bisa naik ke atmosfer saat terjadi
penguapan (daur hidrologi).
Fosfor (P15)
 Fosfor adalah zat nonlogam, bervalensi banyak, banyak ditemui dalam
batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi tidak pernah
ditemui dalam bentuk unsur bebasnya.
 Unsur kimia fosforus dapat mengeluarkan cahaya dalam keadaan tertentu,
dalam fenomena fosforesens, dan kemiluminesens.
 Fosfor dapat berada dalam empat bentuk atau lebih alotrop: putih (atau
kuning), merah, dan hitam (atau ungu).
 Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup. Tanpa adanya
fosfor tidak mungkin ada fosfor organik di dalam ATP, DNA. ARN.
 Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan
secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api,
pestisida, odol, ragaan tabung sinar katoda (CRT), lampu fluoresen dan
deterjen.
 Penyalahgunan fosfor menjadi Bom, setelah penggunaannya fosfor akan
menempel di tubuh korban dan terus membakar serta menyebabkan nyeri
berkepanjangan. Korban akan mengelurkan gas fosfor hingga meninggal.
Fosfor bomb memiliki sifat utama membakar.
Siklus Fosfor
Ion fosfat banyak terdapat dalam bebatuan. Pengikisan dan
pelapukan batuan membuat fosfat larut dan terbawa menuju
sungai sampai laut sehingga membentuk sedimen. Sedimen ini
muncul kembali ke permukaan karena adanya pergerakan
dasar bumi.
Ion fosfat lalu memasuki air tanah sehingga tumbuhan dapat
mengambil fosfat yang terlarut melalui absorbsi yang dilakukan
oleh akar. Dalam proses rantai makanan, Herbivora
mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya.
Selanjutnya karnivora mendapatkan fosfat dari herbivora yang
dimakannya.
Fosfat dikeluarkan dari organisme melalui urin dan feses. Di sini
para detrivor (bakteri dan jamur) mengurai bahan-bahan
anorganik di dalam tanah lalu melepaskan fosfor kemudian
diambil oleh tumbuhan atau mengendap. Daur fosfor mulai lagi
dari sini.
Nitrogen (N)
Nitrogen adalah unsur yang paling berlimpah di atmosfer (78%). Meskipun
demikian, penggunaan nitrogen pada bidang biologis sangatlah terbatas. Nitrogen
merupakan unsur yang tidak reaktif (sulit bereaksi dengan unsur lain) sehingga
dalam penggunaan nitrogen pada makhluk hidup diperlukan berbagai proses.
Nitrogen adalah komponen utama dalam semua asam amino, yang
nantinya dimasukkan ke dalam protein. Nitrogen juga hadir di basis pembentuk
asam nukleat, seperti DNA dan RNA yang nantinya membawa hereditas. Pada
tumbuhan, banyak dari nitrogen digunakan dalam molekul klorofil, yang penting
untuk fotosintesis dan pertumbuhan lebih lanjut. Pada produksi pangan,
kelimpahan dari bentuk "tetap" nitrogen, (juga dikenal sebagai nitrogen reaktif),
menentukan berapa banyak makanan yang dapat tumbuh pada sebidang tanah.
Siklus nitrogen sendiri adalah suatu proses konversi senyawa yang
mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain.
Transformasi ini dapat terjadi secara biologis maupun non-biologis. Siklus nitrogen
secara khusus sangat dibutuhkan dalam ekologi karena ketersediaan nitrogen
dapat mempengaruhi tingkat proses ekosistem kunci, termasuk produksi primer dan
dekomposisi.
Ket :
1. Fiksasi Industri
2. Simbiosis alga biru dan
bakteri
3. Bakteri Azetobakter,
Clostridium
4. Kilat petir Oksigen+Nitrogen
Siklus Nitrogen
Daur Nitrogen dibagi menjadi 6 proses,
yaitu :
1. Fiksasi Nitrogen
2. Asimilasi
3. Amonifikasi
4. Nitrifikasi
5. Denitrifikasi
6. Oksidasi Amonia Anaerobik
1. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang mengubah
nitrogen di udara menjadi ammonia (NH3).
Ada empat cara yang dapat mengkonversi unsur nitrogen di atmosfer menjadi
bentuk yang lebih reaktif :
a. Fiksasi biologis: beberapa bakteri simbiotik (paling sering dikaitkan dengan tanaman
polongan) dan beberapa bakteri yang hidup bebas dapat memperbaiki nitrogen sebagai
nitrogen organik. Mikroorganisme yang mem-fiksasi nitrogen disebut diazotrof.
Mikroorganisme ini memiliki enzim nitrogenaze yang dapat menggabungkan hidrogen
dan nitrogen.
Mikroorganisme yang melakukan fiksasi nitrogen antara lain : Ganggang Hijau Biru,
Cyanobacteria, Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, dan Frankia.
b. Industri fiksasi nitrogen : Di bawah tekanan besar, pada suhu 600o C, dan dengan
penggunaan katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen (biasanya berasal dari gas
alam atau minyak bumi) dapat dikombinasikan untuk membentuk amonia (NH3). Dalam
proses Haber-Bosch, N2 diubah bersamaan dengan gas hidrogen (H2) menjadi amonia
(NH3), yang digunakan untuk membuat pupuk dan bahan peledak.
c. Pembakaran bahan bakar fosil : mesin mobil dan pembangkit listrik termal, yang
melepaskan berbagai nitrogen oksida (NOx).
d. Proses lain: Selain itu, pembentukan NO dari N2 dan O2 karena foton dan terutama
petir, dapat memfiksasi nitrogen.
2. Asimilasi
Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik
dalam bentuk ion nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan
memperoleh nitrogen dari tanaman yang mereka makan.
Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui
rambut akarnya. Jika nitrat diserap, pertama-tama direduksi menjadi ion
nitrit dan kemudian ion amonium untuk dimasukkan ke dalam asam
amino, asam nukleat, dan klorofil. Pada tanaman yang memiliki hubungan
mutualistik dengan rhizobia, nitrogen dapat berasimilasi dalam bentuk ion
amonium langsung dari nodul. Hewan, jamur, dan organisme heterotrof
lain mendapatkan nitrogen sebagai asam amino, nukleotida dan molekul
organik kecil.
3. Amonifikasi
Jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah menjadi
amonium (NH4) oleh bakteri dan jamur.
4. Nitrifikasi
Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri yang hidup di dalam
tanah dan bakteri nitrifikasi lainnya. Tahap utama nitrifikasi, bakteri nitrifikasi seperti
spesies Nitrosomonas mengoksidasi amonium (NH4 +) dan mengubah amonia menjadi
nitrit (NO2-). Spesies bakteri lain, seperti Nitrobacter, bertanggung jawab untuk oksidasi
nitrit menjadi dari nitrat (NO3-). Proses konversi nitrit menjadi nitrat sangat penting
karena nitrit merupakan racun bagi kehidupan tanaman.
5. Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen (N2),
untuk menyelesaikan siklus nitrogen. Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri seperti
Pseudomonas dan Clostridium dalam kondisi anaerobik.
6. Oksidasi Amonia Anaerobik
Dalam proses biologis, nitrit dan amonium dikonversi langsung ke elemen (N2) gas
nitrogen. Proses ini membentuk sebagian besar dari konversi nitrogen unsur di
lautan. Reduksi dalam kondisi anoxic juga dapat terjadi melalui proses yang disebut
oksidasi amonia anaerobik.
Mikroorganisme yang Berperan dalam
Daur Nitrogen
Terima Kasih 

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

5. daur biogeokimia
5. daur biogeokimia5. daur biogeokimia
5. daur biogeokimia
Aguss Aja
 
Ekologi tumbuhan
Ekologi tumbuhanEkologi tumbuhan
Ekologi tumbuhan
Berlian Nur
 
Makalah fistum nitrogen
Makalah fistum nitrogenMakalah fistum nitrogen
Makalah fistum nitrogen
NesTi Nafi'ah
 
Presentation nitrogen prely
Presentation nitrogen prelyPresentation nitrogen prely
Presentation nitrogen prely
duaderajad
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
aprillia20
 
Laporan Percobaan Ingenhouzs
Laporan Percobaan IngenhouzsLaporan Percobaan Ingenhouzs
Laporan Percobaan Ingenhouzs
Firda Khaerini
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
fahmiganteng
 
Daur sulfur.ppt
Daur sulfur.pptDaur sulfur.ppt
Daur sulfur.ppt
snurfia
 
Laporan pratikum fistum hidrilla
Laporan pratikum fistum hidrillaLaporan pratikum fistum hidrilla
Laporan pratikum fistum hidrilla
Wulan Dari
 

Mais procurados (20)

Daur oksigen
Daur oksigenDaur oksigen
Daur oksigen
 
5. daur biogeokimia
5. daur biogeokimia5. daur biogeokimia
5. daur biogeokimia
 
Skl 4-daur biogeokimia
Skl 4-daur biogeokimiaSkl 4-daur biogeokimia
Skl 4-daur biogeokimia
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
Ekologi tumbuhan
Ekologi tumbuhanEkologi tumbuhan
Ekologi tumbuhan
 
Makalah fistum nitrogen
Makalah fistum nitrogenMakalah fistum nitrogen
Makalah fistum nitrogen
 
Metabolisme nitrogen 1
Metabolisme nitrogen 1Metabolisme nitrogen 1
Metabolisme nitrogen 1
 
Ekologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia pptEkologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia ppt
 
Presentation nitrogen prely
Presentation nitrogen prelyPresentation nitrogen prely
Presentation nitrogen prely
 
2
22
2
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
Tugas unit proses nitrifiaksi
Tugas unit proses nitrifiaksiTugas unit proses nitrifiaksi
Tugas unit proses nitrifiaksi
 
Laporan Percobaan Ingenhouzs
Laporan Percobaan IngenhouzsLaporan Percobaan Ingenhouzs
Laporan Percobaan Ingenhouzs
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi FotosintesisLaporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
 
Daur sulfur.ppt
Daur sulfur.pptDaur sulfur.ppt
Daur sulfur.ppt
 
Laporoan Praktikum Fotosintesis
Laporoan Praktikum FotosintesisLaporoan Praktikum Fotosintesis
Laporoan Praktikum Fotosintesis
 
Laporan pratikum fistum hidrilla
Laporan pratikum fistum hidrillaLaporan pratikum fistum hidrilla
Laporan pratikum fistum hidrilla
 
Laporan praktikum fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis
 
Ppt praktikum ingenhousz
Ppt praktikum ingenhouszPpt praktikum ingenhousz
Ppt praktikum ingenhousz
 

Destaque

Audensi Dirjen PAUDNI
Audensi Dirjen PAUDNIAudensi Dirjen PAUDNI
Audensi Dirjen PAUDNI
Ady Setiawan
 
Kapabilitas sistem politik
Kapabilitas sistem politikKapabilitas sistem politik
Kapabilitas sistem politik
putra yogi
 
Microsoft excel
Microsoft excelMicrosoft excel
Microsoft excel
Ain Azmi
 

Destaque (20)

Manusia dan Absurditas
Manusia dan AbsurditasManusia dan Absurditas
Manusia dan Absurditas
 
Audensi Dirjen PAUDNI
Audensi Dirjen PAUDNIAudensi Dirjen PAUDNI
Audensi Dirjen PAUDNI
 
CV17
CV17CV17
CV17
 
Bendaharawan 2012
Bendaharawan 2012Bendaharawan 2012
Bendaharawan 2012
 
44131717 keadilan-sosial
44131717 keadilan-sosial44131717 keadilan-sosial
44131717 keadilan-sosial
 
AndragogíA
AndragogíAAndragogíA
AndragogíA
 
AMIT GOLDER (1)
AMIT GOLDER (1)AMIT GOLDER (1)
AMIT GOLDER (1)
 
Konsentrasi magma
Konsentrasi magmaKonsentrasi magma
Konsentrasi magma
 
Agorafobia
AgorafobiaAgorafobia
Agorafobia
 
Tips dan Trik Mengenal Produk Industri dan Modal Pariwisata
Tips dan Trik Mengenal Produk Industri dan Modal PariwisataTips dan Trik Mengenal Produk Industri dan Modal Pariwisata
Tips dan Trik Mengenal Produk Industri dan Modal Pariwisata
 
Kashta Sazan Island-Karaburun Albania
Kashta Sazan Island-Karaburun AlbaniaKashta Sazan Island-Karaburun Albania
Kashta Sazan Island-Karaburun Albania
 
Ms virus syiah
Ms virus syiahMs virus syiah
Ms virus syiah
 
Text anekdot
Text anekdotText anekdot
Text anekdot
 
Grup 2
Grup 2Grup 2
Grup 2
 
Kapabilitas sistem politik
Kapabilitas sistem politikKapabilitas sistem politik
Kapabilitas sistem politik
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Amon Mission Statement
Amon Mission StatementAmon Mission Statement
Amon Mission Statement
 
Belajar Matematika
Belajar MatematikaBelajar Matematika
Belajar Matematika
 
Dêdongengan
DêdongenganDêdongengan
Dêdongengan
 
Microsoft excel
Microsoft excelMicrosoft excel
Microsoft excel
 

Semelhante a Biogeokimia

Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
haznah07
 
Daur Fosfor
Daur FosforDaur Fosfor
Daur Fosfor
Nasywa Alya Putri
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
haznah07
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
aprillia20
 

Semelhante a Biogeokimia (20)

Siklus biogeokimia
Siklus biogeokimiaSiklus biogeokimia
Siklus biogeokimia
 
KOMPONEN EKOSISTEM DAN INTERAKSINYA 2.pptx
KOMPONEN EKOSISTEM DAN INTERAKSINYA 2.pptxKOMPONEN EKOSISTEM DAN INTERAKSINYA 2.pptx
KOMPONEN EKOSISTEM DAN INTERAKSINYA 2.pptx
 
Daur biogeokimia dan pencemaran lingkungan
Daur biogeokimia dan pencemaran lingkunganDaur biogeokimia dan pencemaran lingkungan
Daur biogeokimia dan pencemaran lingkungan
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
Daur Sulfur
Daur SulfurDaur Sulfur
Daur Sulfur
 
Makalah ipa tentang siklus biogeokimia
Makalah ipa tentang siklus biogeokimiaMakalah ipa tentang siklus biogeokimia
Makalah ipa tentang siklus biogeokimia
 
04 ekologi 4
04 ekologi 404 ekologi 4
04 ekologi 4
 
Daur Fosfor
Daur FosforDaur Fosfor
Daur Fosfor
 
Daur Sulfur
Daur SulfurDaur Sulfur
Daur Sulfur
 
Daur Sulfur
Daur SulfurDaur Sulfur
Daur Sulfur
 
Dit3.-Sifat-Biologi-Tanah-dan-Proses_.ppt
Dit3.-Sifat-Biologi-Tanah-dan-Proses_.pptDit3.-Sifat-Biologi-Tanah-dan-Proses_.ppt
Dit3.-Sifat-Biologi-Tanah-dan-Proses_.ppt
 
Makalah mikroganisme 2
Makalah mikroganisme 2Makalah mikroganisme 2
Makalah mikroganisme 2
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
ppt kimia
ppt kimiappt kimia
ppt kimia
 
2.ppt
2.ppt2.ppt
2.ppt
 
Asimilasi Hara Mineral
Asimilasi Hara MineralAsimilasi Hara Mineral
Asimilasi Hara Mineral
 
daur biogeokimia
daur biogeokimiadaur biogeokimia
daur biogeokimia
 
Siklus fosfor dan sulfur
Siklus fosfor dan sulfurSiklus fosfor dan sulfur
Siklus fosfor dan sulfur
 
sistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdf
sistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdfsistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdf
sistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdf
 

Último

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 

Último (20)

presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 

Biogeokimia

  • 1. Oleh : Emi dwi agustin (XD / 08) Pipit arifi annisa (XD / 24) Hanin Nabilla Nurrahmani (XD / 09) Hira Muhammad (XD / 11) Daur Biogeokimia
  • 2.
  • 3. Sulfur  sulfur adalah mineral yang dihasilkan oleh proses vulkanisme  sifat-sifat fisik belerang adalah : Kristal padat belerang berwarna kuning karena pengaruh unsur pengotornya. Belerang juga tidak larut dalam air  sulfur dapat digunakan sebagai bubuk mesiu,korek api, insektisida, fungisida, obat penyakit, dan dapat digunakan untuk pembasmi tikus
  • 4. Daur Sulfur  Erupsi gunung api, kendaraan bermotor dan pabrik yang menggunakan bahan bakar fosil menghasilkan gas sulfur ke udara seperti H2S, SO2, dan SO4.  Gas-gas yang mengandung sulfur di atmosfer bereaksi dengan awan dan turun bersama hujan dalam bentuk ion-ion sulfat. Peristiwa ini disebut dengan hujan asam.  Tumbuhan menyerap sulfat anorganikdari dalam tanah dan menggunakannya untuk mensintesa protein. Hewan dapat kebutuhan sulfat dengan memakan tumbuhan (rantai makanan).  Baik hewan maupun tumbuhan akan mati dan jasadnya diurai oleh dekomposer. Sisa jasad yang mati secara aerob terurai membentuk sulfat anorganik lagi. Jasad yang terurai secara anaerob akan jadi senyawa yang busuk dan beracun.  Jasad mati makhluk hidup yang tertimbun selama berjuta-juta tahun menjadi bahan bakar fosil yang mengandung sulfur. Gas sulfur akan dihasilkan tiap kali terjadi bahan bakar fosil digunakan.  Sulfat yang larut di perairan juga bisa naik ke atmosfer saat terjadi penguapan (daur hidrologi).
  • 5.
  • 6.
  • 7. Fosfor (P15)  Fosfor adalah zat nonlogam, bervalensi banyak, banyak ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi tidak pernah ditemui dalam bentuk unsur bebasnya.  Unsur kimia fosforus dapat mengeluarkan cahaya dalam keadaan tertentu, dalam fenomena fosforesens, dan kemiluminesens.  Fosfor dapat berada dalam empat bentuk atau lebih alotrop: putih (atau kuning), merah, dan hitam (atau ungu).  Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup. Tanpa adanya fosfor tidak mungkin ada fosfor organik di dalam ATP, DNA. ARN.  Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol, ragaan tabung sinar katoda (CRT), lampu fluoresen dan deterjen.  Penyalahgunan fosfor menjadi Bom, setelah penggunaannya fosfor akan menempel di tubuh korban dan terus membakar serta menyebabkan nyeri berkepanjangan. Korban akan mengelurkan gas fosfor hingga meninggal. Fosfor bomb memiliki sifat utama membakar.
  • 8.
  • 9. Siklus Fosfor Ion fosfat banyak terdapat dalam bebatuan. Pengikisan dan pelapukan batuan membuat fosfat larut dan terbawa menuju sungai sampai laut sehingga membentuk sedimen. Sedimen ini muncul kembali ke permukaan karena adanya pergerakan dasar bumi. Ion fosfat lalu memasuki air tanah sehingga tumbuhan dapat mengambil fosfat yang terlarut melalui absorbsi yang dilakukan oleh akar. Dalam proses rantai makanan, Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya. Selanjutnya karnivora mendapatkan fosfat dari herbivora yang dimakannya. Fosfat dikeluarkan dari organisme melalui urin dan feses. Di sini para detrivor (bakteri dan jamur) mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu melepaskan fosfor kemudian diambil oleh tumbuhan atau mengendap. Daur fosfor mulai lagi dari sini.
  • 10.
  • 11. Nitrogen (N) Nitrogen adalah unsur yang paling berlimpah di atmosfer (78%). Meskipun demikian, penggunaan nitrogen pada bidang biologis sangatlah terbatas. Nitrogen merupakan unsur yang tidak reaktif (sulit bereaksi dengan unsur lain) sehingga dalam penggunaan nitrogen pada makhluk hidup diperlukan berbagai proses. Nitrogen adalah komponen utama dalam semua asam amino, yang nantinya dimasukkan ke dalam protein. Nitrogen juga hadir di basis pembentuk asam nukleat, seperti DNA dan RNA yang nantinya membawa hereditas. Pada tumbuhan, banyak dari nitrogen digunakan dalam molekul klorofil, yang penting untuk fotosintesis dan pertumbuhan lebih lanjut. Pada produksi pangan, kelimpahan dari bentuk "tetap" nitrogen, (juga dikenal sebagai nitrogen reaktif), menentukan berapa banyak makanan yang dapat tumbuh pada sebidang tanah. Siklus nitrogen sendiri adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat terjadi secara biologis maupun non-biologis. Siklus nitrogen secara khusus sangat dibutuhkan dalam ekologi karena ketersediaan nitrogen dapat mempengaruhi tingkat proses ekosistem kunci, termasuk produksi primer dan dekomposisi.
  • 12.
  • 13. Ket : 1. Fiksasi Industri 2. Simbiosis alga biru dan bakteri 3. Bakteri Azetobakter, Clostridium 4. Kilat petir Oksigen+Nitrogen
  • 14. Siklus Nitrogen Daur Nitrogen dibagi menjadi 6 proses, yaitu : 1. Fiksasi Nitrogen 2. Asimilasi 3. Amonifikasi 4. Nitrifikasi 5. Denitrifikasi 6. Oksidasi Amonia Anaerobik
  • 15. 1. Fiksasi Nitrogen Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang mengubah nitrogen di udara menjadi ammonia (NH3). Ada empat cara yang dapat mengkonversi unsur nitrogen di atmosfer menjadi bentuk yang lebih reaktif : a. Fiksasi biologis: beberapa bakteri simbiotik (paling sering dikaitkan dengan tanaman polongan) dan beberapa bakteri yang hidup bebas dapat memperbaiki nitrogen sebagai nitrogen organik. Mikroorganisme yang mem-fiksasi nitrogen disebut diazotrof. Mikroorganisme ini memiliki enzim nitrogenaze yang dapat menggabungkan hidrogen dan nitrogen. Mikroorganisme yang melakukan fiksasi nitrogen antara lain : Ganggang Hijau Biru, Cyanobacteria, Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, dan Frankia. b. Industri fiksasi nitrogen : Di bawah tekanan besar, pada suhu 600o C, dan dengan penggunaan katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen (biasanya berasal dari gas alam atau minyak bumi) dapat dikombinasikan untuk membentuk amonia (NH3). Dalam proses Haber-Bosch, N2 diubah bersamaan dengan gas hidrogen (H2) menjadi amonia (NH3), yang digunakan untuk membuat pupuk dan bahan peledak. c. Pembakaran bahan bakar fosil : mesin mobil dan pembangkit listrik termal, yang melepaskan berbagai nitrogen oksida (NOx). d. Proses lain: Selain itu, pembentukan NO dari N2 dan O2 karena foton dan terutama petir, dapat memfiksasi nitrogen.
  • 16. 2. Asimilasi Tanaman mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik dalam bentuk ion nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan memperoleh nitrogen dari tanaman yang mereka makan. Tanaman dapat menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui rambut akarnya. Jika nitrat diserap, pertama-tama direduksi menjadi ion nitrit dan kemudian ion amonium untuk dimasukkan ke dalam asam amino, asam nukleat, dan klorofil. Pada tanaman yang memiliki hubungan mutualistik dengan rhizobia, nitrogen dapat berasimilasi dalam bentuk ion amonium langsung dari nodul. Hewan, jamur, dan organisme heterotrof lain mendapatkan nitrogen sebagai asam amino, nukleotida dan molekul organik kecil. 3. Amonifikasi Jika tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah menjadi amonium (NH4) oleh bakteri dan jamur.
  • 17. 4. Nitrifikasi Konversi amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri yang hidup di dalam tanah dan bakteri nitrifikasi lainnya. Tahap utama nitrifikasi, bakteri nitrifikasi seperti spesies Nitrosomonas mengoksidasi amonium (NH4 +) dan mengubah amonia menjadi nitrit (NO2-). Spesies bakteri lain, seperti Nitrobacter, bertanggung jawab untuk oksidasi nitrit menjadi dari nitrat (NO3-). Proses konversi nitrit menjadi nitrat sangat penting karena nitrit merupakan racun bagi kehidupan tanaman. 5. Denitrifikasi Denitrifikasi adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen (N2), untuk menyelesaikan siklus nitrogen. Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri seperti Pseudomonas dan Clostridium dalam kondisi anaerobik. 6. Oksidasi Amonia Anaerobik Dalam proses biologis, nitrit dan amonium dikonversi langsung ke elemen (N2) gas nitrogen. Proses ini membentuk sebagian besar dari konversi nitrogen unsur di lautan. Reduksi dalam kondisi anoxic juga dapat terjadi melalui proses yang disebut oksidasi amonia anaerobik.
  • 18. Mikroorganisme yang Berperan dalam Daur Nitrogen