Kegiatan sekolah dan di rumah yang dapat meningkatkan perkembangan anak meliputi kesenian, warung kejujuran dan kewirausahaan, kebaktian, study tour, kesehatan, pramuka, bermain bersama keluarga besar, mengumpulkan informasi tentang benda-benda rumah tangga, membuat cerita dan komik, serta berlatih logika dan teka-teki silang. Tujuannya adalah menumbuhkan kreativitas, kepemimpinan, gotong ro
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kegiatan anak di sekolah dan dirumah
1. KEGIATAN SEKOLAH
1. Kesenian
Sebagai kegiatan ekstra kulikuler yang menyenangkan bagi murid-murid, diikuti oleh murid-
murid dengan antusias. Alat-alat musik yang disediakan sekolah bagi seluruh murid sesuai
dengan kesenangannya menjadikan kegiatan ini dilaksanakan dengan keriangan anak tanpa
paksaan.
2. Warung Kejujuran dan Kewirausahaan
Warung ini menyediakan makanan kecil dan minuman bagi murid-murid SD Kristen I. Selain
untuk menjaga kesehatan jajanan murid-murid karena makanan disediakan oleh guru, melalui
warung ini sekaligus mengajarkan kejujuran dan kewirausahaan bagi anak. Kejujuran, karena
anak dapat mengambil makanan dan minuman sendiri ataupun dibantu mengambilkan oleh
murid yang bertugas menjaga warung, selanjutnya uang pembayaran diserahkan kepada guru di
ruang guru. Murid didorong untuk berperilaku jujur dengan membayar sesuai dengan makanan
dan minuman yang dia ambil. Adapun nilai-nilai kewirausahaan dikenalkan pada anak-anak
dengan cara memberikan kesempatan pada setiap anak untuk melayani di warung ini. Warung
yang dibuka setiap hari ini menjadi laboratorium yang menyenangkan bagi anak yang
menggunakan pendekatan learning by doing.
3. Kebaktian Senin dan Sabtu
Guna membuka aktivitas belajar di awal minggu, kebaktian senin dilakukan dengan melibatkan
seluruh murid dan guru. Kebaktian ini dilakukan setelah upacara bendera dilaksanakan. Firman
Tuhan yang disampaikan di awal minggu diharapkan dapat menjadi pedoman bagi pelaksanaan
tugas bagi guru maupun murid dalam satu minggu tersebut. Di akhir minggu, pada hari Sabtu
setelah proses belajar mengajar selesai, kebaktian dilakukan untuk menutup aktivitas belajar
mengajar selama satu minggu sebagai bentuk ucap syukur atas penyertaan Tuhan. Setiap anak
akan mendapatkan tugas secara bergilir untuk memimpin kebaktian dan doa.
4. Study Tour
Diselenggarakan di akhir tahun ajaran, untuk mengajak anak-anak ke obyek-obyek wisata,
museum atau tempat-tempat lain yang dipilih. Kegiatan ini menyenangkan bagi anak-anak
2. setelah mengikuti pembelajaran selama satu tahun ajaran, serta tidak memberatkan bagi orang
tua dari segi pendanaan.
5. Kesehatan
Bekerjasama dengan PUSKESMAS di lingkungan SD Kristen I, pemeriksaan gigi, mata dan
kesehatan pada umumnya rutin dilakukan tanpa dipungut biaya. Imunisasi juga dilakukan
mengikuti program imunisasi yang didanai oleh pemerintah, menjadikan anak murid lebih
terpantau dan terjaga kesehatannya.
6. Pramuka
Ekstra kulikuler ini mendidik murid-murid agar memiliki jiwa kepemimpinan, kebersamaan,
suka menolong dan gotong royong. Nilai-nilai dasar yang selama ini hampir dilupakan oleh
sekolah-sekolah yang lain. Penanaman nilai-nilai ini dilakukan dengan berbagai macam kegiatan
yang melibatkan seluruh anggota pramuka.
3. KEGIATAN DIRUMAH
Untuk meningkatkan daya pikir serta kreativitas anak usia sekolah dasar, Dr. David George
mengusulkan pelbagai latihan dan rangsangan menarik yang dapat dilakukan selama waktu
senggang di rumah, misalnya:
Bermain scrabble dengan menggunakan kosa kata yang biasa didengar dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya tentang jalan, kebun, binatang, Lebaran, sekolah, cuaca.
Mengumpulkan nama-nama alat rumah tangga. Setelah itu anak diminta
menggambarkannya serta menyebutkan 10 kegunaan alat rumah tangga tersebut.
Misalnya, selain untuk membersihkan lantai, sapu bisa dipakai untuk apa saja?
Merencanakan suatu perjalanan dan menyebutkan masalah yang bisa terjadi. Anak
diminta memecahkan masalah tersebut. Alat bantu yang dipakai bisa berupa koran, buku,
telepon, dan peta.
Mengundang sanak keluarga yang sudah lanjut usia untuk mendiskusikan kehidupan
masa lalu (20 - 50 tahun lalu). Kemudian anak diminta menggambar pohon kerluarga
yang berisi silsilah atau sejarah keluarga.
Diskusikan acara-acara TV yang menarik. Hubungkan masing-masing watak tokoh dalam
cerita TV dengan kepribadian orang yang sangat dikenalnya. Kalau memungkinkan
mintalah anak untuk menyingkat cerita dalam film, TV. Cukup dalam 3 atau 4 kalimat.
Belajar membuat cerita kartun atau komik tentang kepahlawanan.
Ajarilah anak bermain catur untuk melatih logika.
Mempelajari tanaman mana yang musiman, mana yang terus tumbuh. Pelajari juga kapan
berbunga atau berbuah.
Berlatih dengan teka-teki silang atau mencoba membuatnya sendiri. Boleh juga
menciptakan tebak-tebakan dan pantomim.
Tentu saja masih banyak lagi pelatihan-pelatihan menarik lain yang dapat diberikan kepada anak,
asalkan sesuai dengan usia kematangan anak.
Orangtua juga bisa beraktivitas bersama dengan anak. Agar menyenangkan untuk si anak,
cobalah beberapa saran berikut ini dalam beraktivitas bersama.
Perhatikan kondisi tubuh dan emosi orangtua maupun anak sebelum dan saat beraktivitas.
Tujuan aktivitas bersama ini untuk membina kedekatan orangtua-anak, dengan
menumbuhkan keingintahuannya akan bermacam-macam hal.
Pilih kegiatan yang membutuhkan interaksi timbal balik, dan kerja sama. Hasilnya anak
akan lebih tanggap terhadap ajakan orangtua, lingkungan, dan mampu memusatkan
perhatian pada lawan bicaranya. Cara ini akan merangsang koneksi antarsel sarafnya.
Kegiatan yang dilakukan harus menyenangkan si anak. Bila ia stres, tubuhnya akan
memproduksi hormon kortisol yang menghambat koneksi antarsel saraf sehingga
informasi lebih lambat diproses.
Hindari kegiatan bermain yang terlalu menekankan penggunaan kertas dan pensil.
Biasanya anak usia balita belum mampu berlama-lama untuk menikmati kegiatan ini.
4. Variasikan kegiatan bersama. Pada intinya berikan kegiatan yang dapat mengembangkan
berbagai aspek perkembangan anak dan kecerdasan majemuk.
Setiap anak itu unik, memiliki kelebihan dalam bidang tertentu dan kekurangan dalam
bidang lain.
Dengan bermain bersama anak dapat belajar bagaimana mengendalikan emosi dan keinginan
sesaat. Juga bahwa tidak semua keinginannya bisa terpenuhi.