SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 2
Baixar para ler offline
Seri 066
Taujihat Pekanan Takaful Indonesia


                                                            ‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬
                                         Teman Yang Baik & Teman Yang Buruk
    ِ            ِ ِ َ ِ ْ ِ ِ ِ َ َ ِ ْ َّ َ ِ َّ ِ َ ُ َ َ َ َ َ ِ َ
 ‫عن أَِب موسى رضي اللَّوُ عنْوُ عن النَِّب صلَّى اللَّوُ علَْيو وسلَّم قَال مثَل الْجلِيس الصالِح والسوء كحامل الْمسك ونَافخ الْكِير فَحامل‬
                                                                                                                                       ِ
 ُ َ ِ                                                                                                       َ ِّ ِ ْ َ َ             َ َ َ ُ َْ
                                                                                                                                                    ِ
                                                                                         ِ ِ                 ِ
  ً‫الْمسك إِما أَن يُحذيَك وإِما أَن تَ بتَاع منهُ وإِما أَن تَجد منهُ ريحا طَيِّبَةً ونَافِخ الْكِير إِما أَن يُحرق ثِيَابَك وإِما أَن تَجد ريحا خبِيثَة‬
                                                                                                                                     ِ
         َ ً ِ َ ِ ْ َّ َ َ َ ِ ْ ْ َّ ِ ُ َ                                      ً ِ ْ َ ْ َّ َ ْ َ ْ ْ َّ َ َ ْ ْ َّ ْ
                                                                                                                                                   ِ ِ
                                                                      )‫(متفق عليو‬
    Dari Abu Musa Al-Asy’ari ra, dari Nabi Muhammad Saw bahwasanya beliau bersabda:
   "Perumpamaan teman yang shalih dengan teman yang buruk adalah bagaikan
 penjual minyak wangi dengan pandai besi. Bisa jadi penjual minyak wangi itu akan
      menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu akan
 mendapatkan bau wanginya sedangkan pandai besi hanya akan membakar bajumu
        atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedapnya." (Muttafaqun Alaih)

Terdapat beberapa hikmah yang dapat dipetik dari hadits di atas, diantara hikmah-hikmahnya
adalah sebagai berikut :
1. Bahwa orang-orang shaleh memiliki keutamaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh
   orang-orang yang tidak shaleh. Diantara keutamaannya adalah bahwa orang yang
   shaleh, yang selalu dekat dengan Allah SWT akan memancarkan energi positif (baca : nur),
   dan sekaligus memberikan pengaruh positif bagi siapapun yang berada di dekatnya.
   Minimal sekali kita akan mendapatkan ketenangan apabila berada diantara orang-orang
   yang shaleh. Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman :

        *ً‫هىَّ ِيَأن َل السكََِي ُىبُْ ْ ِنيَِ َْاُواَِاناَّعَِِنِم ََّه ُىد ا ََّاَات ْ َ ْض َ َان اَُّ ِيمً ح ِيم‬
         ‫َُ الذ زَ َّ ِينة ف ُل ِ المؤِن َ ليزد د إمي ً مَ إميا ه ْ ِلِ ُن ُ لسم و ِ َاألر ِ وك َ لله َل ا َك ا‬
                   ‫ع‬                 ‫و‬             ‫ول ج‬                            ‫م‬       ‫ق‬
      Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mu'min supaya keimanan
     mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara
          langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Fath : 4)
2. Oleh karena itulah, Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk memilih teman yang
   shaleh dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari. Bahkan dalam hadits di atas
   digambarkan bahwa teman yang shaleh adalah ibarat penjual minyak wangi, yang apabila
   kita dekat dengan penjual minyak wangi tersebut, maka minimal kita akan mencium baru
   harum dari minyak wangi yang dijualnya tersebut. Dan lebih dari itu, penjual minyak wangi
   pun bisa memberikan minyak wangi yang dioleskan ke badan atau pakaian kita, atau
   bahkan juga memberikan satu botol minyak wangi ketika ia mendapatkan banyak
   keuntungan dari minyak wangi yang dijualnya. Seperti itulah orang yang shaleh, ia telah
   memiliki “bau” harum berupa citra baik atau reputasi baik yang selama ini melekat pada
   dirinya. Sehingga apabila kita dekat dengan mereka, minimal sekali kita akan “kecipratan”
   citra positifnya orang shaleh tersebut. Dan bahkan terkadang, orang shaleh dengan
   keikhlasan hatinya suka memberikan sesuatu kepada kita, baik berupa materi maupun non
   materi. Berupa materi umpamanya memberikan makanan, minuman, buku, suvenir dsb.
   Adapun non materi bisa berupa nasehat, wejangan atau pelajaran kehidupan yang dapat
   kita petik dari dirinya.
3. Sebaliknya, orang yang tidak baik (baca ; tidak shaleh) akan memberikan dampak
   negatif dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari. Hadits di atas menggambarkan
   bahwa perumpamaan orang yang tidak baik adalah seperti si pandai besi. Umumnya si
   pandai besi, bergelut dengan pekerjaan yang relatif kasar dan panas sehingga
   mengeluarkan aroma yang mungkin tidak sedap karena keringat yang dikeluarkannya.
   Belum lagi “suasana kerja” si pandai besi yang umumnya kotor, berisik (dengan suara besi
   yang dipanaskan dan atau suara besi yang ditempa untuk dibentuk). Sehingga suasana
   seperti itu, bisa berdampak buruk bagi kita minimal menimbulkan kekurangnyamanan,
   aroma keringat yang tidak sedap, suara keras yang ditimbulkan dari pembakaran dan dari
   penempaan besi yang telah dipanaskan, dsb. Dampak negatif yang lebih besar bahkan bisa
   terjadi seperti serpihan api dari pembakaran besi yang terlontar kemudian mengenai diri
   kita atau pakaian kita. Gambaran ini merupakan gambaran teman yang tidak shaleh, dan
   sama sekali bukan gambaran pekerjaan si pandai besi yang negatif. Teman yang tidak
   shaleh, umumnya memiliki citra yang negatif, reputasi negatif dan relatif “dibenci” dan
Seri 066
Taujihat Pekanan Takaful Indonesia

   diwaspadai oleh masyarakat luas. Belum lagi kebiasaan negatif orang yang tidak shaleh,
   seperti suka mengumpat, kurang sopan santun, atau bahkan mencuri, menghina orang,
   membuat permusuhan dsb, tentunya juga akan memberikan dampak negatif kepada kita.
   Sehigga orang-orang akan “mencap” kita dengan stempel yang negatif pula sama seperti
   yang mereka “stempelkan” kepada orang-orang yang tidak shaleh tersebut.
4. Teman itu adalah cerminan dari kadar “agama” kita yang sesungguhnya. Baik
   atau buruknya keimanan kita, sesungguhnya dapat diukur dengan siapa kita
   bergaul. Orang-orang yang shaleh, dekat dengan masjid, suka berinfak dan berpuasa
   sunnah, mudah menolong orang dsb, akan bergaul dengan orang yang “sejiwa” dengan
   dirinya, atau dengan yang kurang lebih sama tingkat “keber-agama-annya”. Pun
   sebaliknya, orang-orang yang jauh dari masjid, suka melalaikan perintah dan aturan Allah
   SWT, gemar berbuat maksiat, dsb tentulah akan berteman dengan orang-orang yang “se-
   level” dengannya. Sehingga apabila kita ingin melihat atau mengukur secara umum,
   seperti apakah “agama” seseorang, maka kita dapat melihatnya dari teman-teman
   pergaulannya. Jika ia berteman dan bergaul dengan orang-orang shaleh dan baik maka
   insya Allah seperti itulah kadar keber-agama-annya. Demikianlah yang disabdakan
   Rasulullah SAW dalam sebuah riwayat berikut :
   )‫عن أَِب ىريْرة رضي اللُ عْنوُ قَال رسول اللَّو صلَّى اللَّوُ علَْيو وسَّم الرجل علَى دين خلِيلِه فَ لْيَ نظُر أَحدكم من يُخالِل (رواه الرتمذي‬
                  ُ َ ْ َ ْ ُُ َ ْ ْ
                                                 ِ َ ِ ِ َ َّ ‫ِ ل‬
                                                                  ُُ َ ََ َ                      َ
                                                                                                   ِ ُ َ
                                                                                                            َُ
                                                                                                                                ِ
                                                                                                                        َ َ َ ََ َ ُ ِ ْ َ
       Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Seseorang itu berdasarkan
       (akan mengikuti) agama teman baiknya, karena itu hendaklah salah seorang diantara
                   kalian mencermati dengan siapa ia berteman." (HR. Turmudzi)
5. Perlunya bersabar untuk senantiasa bergaul dengan orang-orang yang shaleh.
   Karena bisa jadi bergaul dengan orang-orang shaleh tidak terlalu menyenangkan,
   sebagaimana bergaul dengan orang-orang yang jauh dari agama, yang kehidupannya
   dipenuhi oleh kesenangan dan syahwat. Bisa jadi bergaul dengan orang-orang shaleh
   “memaksa” kita untuk sederhana, taat ibadah, jujur, menjauhi syahwat dsb. Dan hal-hal
   seperti ini merupakan hal-hal yang relatif tidak terlalu menyenangkan bagi sebahagian
   orang. Allah SWT berfirman, “Dan bersabarlah kamu besama-sama dengan orang-orang
   yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya..” (QS
   Al-Kahfi : 28) Oleh karenanya Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk senantiasa
   berteman dan bersahabat dengan orang-orang yang shaleh, bahkan sekiranya pun kita
   memiliki makanan hendaknya tidak memakan makan kita, kecuali orang-orang yang shaleh
   pula. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW :
                       ِ َّ                                                                                                     ِ ٍ
     )‫عن أَِب سعِيد رضي اللُ عْنوُ، عن النَِّب صلَّى اللَّوُ علَْيو وسلَّم قَال َل تُصاحب إَِل مؤمنًا وَل يَأْكل طَعامك إَِل تَقي (رواه أبو داود‬
                     ّ         َ َ َ ْ ُ ََ ِ ْ ُ َّ ْ ِ َ َ َ َ َ َ ِ َ                              َ ِّ ِ ْ َ َ َ َ َ ِ ْ َ
       Dari Abu Sa'id Al-Khudri ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kalian berkawan
       kecuali dengan seorang mukmin, dan jangan sampai memakan makananmu kecuali orang yang
                                        bertakwa." (HR. Abu Daud)
6. Orang-orang yang bersahabat karena Allah SWT, dan mereka adalah orang-orang
   yang shaleh dimana mereka bertemu dan berpisah karena Allah SWT, dijanjikan
   akan mendapatkan naungan di hari tiada naungan kecuali naungan dari Allah
   SWT. Sungguh hal ini merupakan kemuliaan yang Allah berikan kepada orang-orang yang
   shaleh yang tidak Allah berikan kepada selain mereka. Dalam sebuah riwayat Rasulullah
   SAW bersabda tentang tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah, dihari tiada
   naungan kecuali naungan dari-Nya, dan salah satunya adalah dua orang yang saling
   mencintai karena Allah;
        َ َ ُ ِ َ ُ َ ِْ ِ َّ َّ ِ َ َ ْ ِ ِ                           ِ
                                                                  ْ ُ ‫َ َ َل َ َ َ ة‬
                                                                                               ِ                                            ِ
    ٌّ ‫عن أَِِب ىريْرة رضي اللُ عنْوُ، عن النَِّب صلَّى اللَّوُ علَْيو وسَّم قَال سبْ عَ ٌ يُظلُّهم اللَّوُ ِِف ظلِّو يَوم َل ظل إَِل ظلُّوُ اْمام الْعادل وَا‬
                                                                                                                  َ ِّ ِ ْ َ َ َ َ ََ َ ُ ْ ْ َ
                                ِ َّ َ ِ
                                    َ      َ َ ََ ْ
                                                                ِ             َ ِ َ ُ ََ ِ ِ َ َ
               )‫نَشأَ ِِف عِبَادةِ ربِّو ورجل قَلْبُوُ معلَّق ِِف الْمساجد ورجَلن َتَابَّا ِِف اللَّو اجتَمعا علَْيو وتَفرقَا علَْيو...(متفق عليو‬
                                                                                                             ٌ َُ
                                                                                                                                ِ
                                                                                                                          ٌ ُ ََ َ َ           َ
      Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda, "Ada tujuh golongan manusia
       yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya;
     pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan 'ibadah kepada Rabbnya,
      seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai
     karena Allah; mereka tidak bertemu kecuali karena Allah dan berpisah karena Allah… (Muttafaqun
                                                  Alaih)

Wallahu A’lam bis Shawab
By. Rikza Maulan, Lc., M.Ag

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Materi khutbah idul adha 1436 h (jawa)
Materi khutbah idul adha 1436 h (jawa)Materi khutbah idul adha 1436 h (jawa)
Materi khutbah idul adha 1436 h (jawa)zainurispmaa
 
Keutamaan puasa ramadhan
Keutamaan puasa ramadhanKeutamaan puasa ramadhan
Keutamaan puasa ramadhanUmi Sa'adah
 
Khutbah pertam1
Khutbah pertam1Khutbah pertam1
Khutbah pertam1Farel Napu
 
Khutbah ust khoirul anshori, ma
Khutbah ust khoirul anshori, maKhutbah ust khoirul anshori, ma
Khutbah ust khoirul anshori, maMuchammad Dimyati
 
Tarhib ramadhan
Tarhib ramadhanTarhib ramadhan
Tarhib ramadhanimuska
 
Presentation pai remedial
Presentation pai remedialPresentation pai remedial
Presentation pai remedialZinat Tamami
 
47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...
47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...
47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...azznor7881
 
Khutbah aidil fitri tahun 2016
Khutbah aidil fitri tahun 2016Khutbah aidil fitri tahun 2016
Khutbah aidil fitri tahun 2016Samsul Akbar
 
Pengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifat
Pengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifatPengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifat
Pengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifatYuliana Aminulloh
 
3 Kunci Utama Untuk Bahagia
3 Kunci Utama Untuk Bahagia3 Kunci Utama Untuk Bahagia
3 Kunci Utama Untuk BahagiaKayrol Anwar
 
Menggapai Keutamaan Ramadhan
Menggapai Keutamaan Ramadhan Menggapai Keutamaan Ramadhan
Menggapai Keutamaan Ramadhan tammi prastowo
 
Hadits arbain nawawi
Hadits arbain nawawiHadits arbain nawawi
Hadits arbain nawawiAsep Hidayat
 
Rekonstruksi makna hijrah 2
Rekonstruksi makna hijrah 2Rekonstruksi makna hijrah 2
Rekonstruksi makna hijrah 2alisaifudinhamz
 

Mais procurados (20)

The ismail legacy
The ismail legacyThe ismail legacy
The ismail legacy
 
Materi khutbah idul adha 1436 h (jawa)
Materi khutbah idul adha 1436 h (jawa)Materi khutbah idul adha 1436 h (jawa)
Materi khutbah idul adha 1436 h (jawa)
 
Keutamaan puasa ramadhan
Keutamaan puasa ramadhanKeutamaan puasa ramadhan
Keutamaan puasa ramadhan
 
Khutbah pertam1
Khutbah pertam1Khutbah pertam1
Khutbah pertam1
 
Khutbah ust khoirul anshori, ma
Khutbah ust khoirul anshori, maKhutbah ust khoirul anshori, ma
Khutbah ust khoirul anshori, ma
 
Tarhib ramadhan
Tarhib ramadhanTarhib ramadhan
Tarhib ramadhan
 
Presentation pai remedial
Presentation pai remedialPresentation pai remedial
Presentation pai remedial
 
47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...
47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...
47. khutbah jumaat 08 november 2013 (menghayati nilai nilai murni di dalam hi...
 
Khutbah aidil fitri tahun 2016
Khutbah aidil fitri tahun 2016Khutbah aidil fitri tahun 2016
Khutbah aidil fitri tahun 2016
 
Pengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifat
Pengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifatPengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifat
Pengalaman batin, khouf, mahabbah, fana, ma;rifat
 
Makna bahagia
Makna bahagiaMakna bahagia
Makna bahagia
 
Keadilan islam
Keadilan islamKeadilan islam
Keadilan islam
 
Keutamaan menunaikan ibadah haji
Keutamaan menunaikan ibadah hajiKeutamaan menunaikan ibadah haji
Keutamaan menunaikan ibadah haji
 
Hizbusy syaithan
Hizbusy syaithanHizbusy syaithan
Hizbusy syaithan
 
Persiapan ramadhan
Persiapan ramadhanPersiapan ramadhan
Persiapan ramadhan
 
3 Kunci Utama Untuk Bahagia
3 Kunci Utama Untuk Bahagia3 Kunci Utama Untuk Bahagia
3 Kunci Utama Untuk Bahagia
 
Menggapai Keutamaan Ramadhan
Menggapai Keutamaan Ramadhan Menggapai Keutamaan Ramadhan
Menggapai Keutamaan Ramadhan
 
Ringkasan biografi-nabi
Ringkasan biografi-nabiRingkasan biografi-nabi
Ringkasan biografi-nabi
 
Hadits arbain nawawi
Hadits arbain nawawiHadits arbain nawawi
Hadits arbain nawawi
 
Rekonstruksi makna hijrah 2
Rekonstruksi makna hijrah 2Rekonstruksi makna hijrah 2
Rekonstruksi makna hijrah 2
 

Semelhante a 066. teman yang baik & buruk

Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)solehanlovesallah
 
Anjuran mencintai dan membenci karena allah
Anjuran mencintai dan membenci karena allahAnjuran mencintai dan membenci karena allah
Anjuran mencintai dan membenci karena allahYasir Partomo
 
35 buletin rabithah-24-juni2010
35 buletin rabithah-24-juni201035 buletin rabithah-24-juni2010
35 buletin rabithah-24-juni2010imuska
 
Adil-Ikhsan 5.docx
Adil-Ikhsan 5.docxAdil-Ikhsan 5.docx
Adil-Ikhsan 5.docxMohZaini6
 
Tematik Hadits Penawar Hati
Tematik Hadits Penawar HatiTematik Hadits Penawar Hati
Tematik Hadits Penawar HatiJimatul Arrobi
 
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kitakutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kitaMANDIANGIN1
 
Dosa keseharian
Dosa keseharianDosa keseharian
Dosa keseharianMaher Ali
 
Akhlak remaja dalam pergaulan slideshare
Akhlak remaja dalam pergaulan slideshareAkhlak remaja dalam pergaulan slideshare
Akhlak remaja dalam pergaulan slideshareBahiyah MaHiz
 
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurgaJajat Sudrajat
 
Adab Islam dalam Dunia Kerja Supaya Sukses mendapar Ridlo Allah SWT
Adab Islam dalam Dunia Kerja Supaya Sukses  mendapar Ridlo Allah SWTAdab Islam dalam Dunia Kerja Supaya Sukses  mendapar Ridlo Allah SWT
Adab Islam dalam Dunia Kerja Supaya Sukses mendapar Ridlo Allah SWTDaniR17
 
Agar Tidak Terjerat Riba
Agar Tidak Terjerat RibaAgar Tidak Terjerat Riba
Agar Tidak Terjerat RibaBidak 99
 
Dilema cinta dalam logika asmara
Dilema cinta dalam logika asmaraDilema cinta dalam logika asmara
Dilema cinta dalam logika asmarajendelasalaf
 
temanku penolongku.pptx
temanku penolongku.pptxtemanku penolongku.pptx
temanku penolongku.pptxNeoRevo3
 

Semelhante a 066. teman yang baik & buruk (20)

Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
 
Akhlak tercela
Akhlak tercelaAkhlak tercela
Akhlak tercela
 
Adab bergaul
Adab bergaulAdab bergaul
Adab bergaul
 
Ragu Menikah__ Oleh: Ust. Ali Nur, Lc.
Ragu Menikah__ Oleh: Ust. Ali Nur, Lc.Ragu Menikah__ Oleh: Ust. Ali Nur, Lc.
Ragu Menikah__ Oleh: Ust. Ali Nur, Lc.
 
Adab bertetangga
Adab bertetanggaAdab bertetangga
Adab bertetangga
 
Anjuran mencintai dan membenci karena allah
Anjuran mencintai dan membenci karena allahAnjuran mencintai dan membenci karena allah
Anjuran mencintai dan membenci karena allah
 
G h i b a h
G h i b a hG h i b a h
G h i b a h
 
Jauhilah gaya hidup orang kafir
Jauhilah gaya hidup orang kafirJauhilah gaya hidup orang kafir
Jauhilah gaya hidup orang kafir
 
35 buletin rabithah-24-juni2010
35 buletin rabithah-24-juni201035 buletin rabithah-24-juni2010
35 buletin rabithah-24-juni2010
 
Adil-Ikhsan 5.docx
Adil-Ikhsan 5.docxAdil-Ikhsan 5.docx
Adil-Ikhsan 5.docx
 
Tematik Hadits Penawar Hati
Tematik Hadits Penawar HatiTematik Hadits Penawar Hati
Tematik Hadits Penawar Hati
 
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kitakutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
 
Husnudzon (2)
Husnudzon (2)Husnudzon (2)
Husnudzon (2)
 
Dosa keseharian
Dosa keseharianDosa keseharian
Dosa keseharian
 
Akhlak remaja dalam pergaulan slideshare
Akhlak remaja dalam pergaulan slideshareAkhlak remaja dalam pergaulan slideshare
Akhlak remaja dalam pergaulan slideshare
 
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
 
Adab Islam dalam Dunia Kerja Supaya Sukses mendapar Ridlo Allah SWT
Adab Islam dalam Dunia Kerja Supaya Sukses  mendapar Ridlo Allah SWTAdab Islam dalam Dunia Kerja Supaya Sukses  mendapar Ridlo Allah SWT
Adab Islam dalam Dunia Kerja Supaya Sukses mendapar Ridlo Allah SWT
 
Agar Tidak Terjerat Riba
Agar Tidak Terjerat RibaAgar Tidak Terjerat Riba
Agar Tidak Terjerat Riba
 
Dilema cinta dalam logika asmara
Dilema cinta dalam logika asmaraDilema cinta dalam logika asmara
Dilema cinta dalam logika asmara
 
temanku penolongku.pptx
temanku penolongku.pptxtemanku penolongku.pptx
temanku penolongku.pptx
 

Mais de yasin5582

Meraih Sukses Dunia Akhirat Dengan Ramadhan
Meraih Sukses Dunia Akhirat Dengan RamadhanMeraih Sukses Dunia Akhirat Dengan Ramadhan
Meraih Sukses Dunia Akhirat Dengan Ramadhanyasin5582
 
07. Akhlak Kepada Sesama Muslim
07. Akhlak Kepada Sesama Muslim07. Akhlak Kepada Sesama Muslim
07. Akhlak Kepada Sesama Muslimyasin5582
 
08. Akhlak Terhadap Tetangga
08. Akhlak Terhadap Tetangga08. Akhlak Terhadap Tetangga
08. Akhlak Terhadap Tetanggayasin5582
 
05. Akhlak Kepada Anak
05. Akhlak Kepada Anak05. Akhlak Kepada Anak
05. Akhlak Kepada Anakyasin5582
 
06. Akhlak Kepada Kerabat Keluarga
06. Akhlak Kepada Kerabat Keluarga06. Akhlak Kepada Kerabat Keluarga
06. Akhlak Kepada Kerabat Keluargayasin5582
 
03. Akhlak Kepada Orang Tua
03. Akhlak Kepada Orang Tua03. Akhlak Kepada Orang Tua
03. Akhlak Kepada Orang Tuayasin5582
 
04. Akhlak Kepada Istri
04. Akhlak Kepada Istri04. Akhlak Kepada Istri
04. Akhlak Kepada Istriyasin5582
 
01. Urgensi Akhlak Karimah Dan Akhlak Kepada Allah SWT
01. Urgensi Akhlak Karimah Dan Akhlak Kepada Allah SWT01. Urgensi Akhlak Karimah Dan Akhlak Kepada Allah SWT
01. Urgensi Akhlak Karimah Dan Akhlak Kepada Allah SWTyasin5582
 
02. Akhlak Terhadap Diri Sendiri
02. Akhlak Terhadap Diri Sendiri02. Akhlak Terhadap Diri Sendiri
02. Akhlak Terhadap Diri Sendiriyasin5582
 

Mais de yasin5582 (9)

Meraih Sukses Dunia Akhirat Dengan Ramadhan
Meraih Sukses Dunia Akhirat Dengan RamadhanMeraih Sukses Dunia Akhirat Dengan Ramadhan
Meraih Sukses Dunia Akhirat Dengan Ramadhan
 
07. Akhlak Kepada Sesama Muslim
07. Akhlak Kepada Sesama Muslim07. Akhlak Kepada Sesama Muslim
07. Akhlak Kepada Sesama Muslim
 
08. Akhlak Terhadap Tetangga
08. Akhlak Terhadap Tetangga08. Akhlak Terhadap Tetangga
08. Akhlak Terhadap Tetangga
 
05. Akhlak Kepada Anak
05. Akhlak Kepada Anak05. Akhlak Kepada Anak
05. Akhlak Kepada Anak
 
06. Akhlak Kepada Kerabat Keluarga
06. Akhlak Kepada Kerabat Keluarga06. Akhlak Kepada Kerabat Keluarga
06. Akhlak Kepada Kerabat Keluarga
 
03. Akhlak Kepada Orang Tua
03. Akhlak Kepada Orang Tua03. Akhlak Kepada Orang Tua
03. Akhlak Kepada Orang Tua
 
04. Akhlak Kepada Istri
04. Akhlak Kepada Istri04. Akhlak Kepada Istri
04. Akhlak Kepada Istri
 
01. Urgensi Akhlak Karimah Dan Akhlak Kepada Allah SWT
01. Urgensi Akhlak Karimah Dan Akhlak Kepada Allah SWT01. Urgensi Akhlak Karimah Dan Akhlak Kepada Allah SWT
01. Urgensi Akhlak Karimah Dan Akhlak Kepada Allah SWT
 
02. Akhlak Terhadap Diri Sendiri
02. Akhlak Terhadap Diri Sendiri02. Akhlak Terhadap Diri Sendiri
02. Akhlak Terhadap Diri Sendiri
 

066. teman yang baik & buruk

  • 1. Seri 066 Taujihat Pekanan Takaful Indonesia ‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬ Teman Yang Baik & Teman Yang Buruk ِ ِ ِ َ ِ ْ ِ ِ ِ َ َ ِ ْ َّ َ ِ َّ ِ َ ُ َ َ َ َ َ ِ َ ‫عن أَِب موسى رضي اللَّوُ عنْوُ عن النَِّب صلَّى اللَّوُ علَْيو وسلَّم قَال مثَل الْجلِيس الصالِح والسوء كحامل الْمسك ونَافخ الْكِير فَحامل‬ ِ ُ َ ِ َ ِّ ِ ْ َ َ َ َ َ ُ َْ ِ ِ ِ ِ ً‫الْمسك إِما أَن يُحذيَك وإِما أَن تَ بتَاع منهُ وإِما أَن تَجد منهُ ريحا طَيِّبَةً ونَافِخ الْكِير إِما أَن يُحرق ثِيَابَك وإِما أَن تَجد ريحا خبِيثَة‬ ِ َ ً ِ َ ِ ْ َّ َ َ َ ِ ْ ْ َّ ِ ُ َ ً ِ ْ َ ْ َّ َ ْ َ ْ ْ َّ َ َ ْ ْ َّ ْ ِ ِ )‫(متفق عليو‬ Dari Abu Musa Al-Asy’ari ra, dari Nabi Muhammad Saw bahwasanya beliau bersabda: "Perumpamaan teman yang shalih dengan teman yang buruk adalah bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi. Bisa jadi penjual minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu akan mendapatkan bau wanginya sedangkan pandai besi hanya akan membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedapnya." (Muttafaqun Alaih) Terdapat beberapa hikmah yang dapat dipetik dari hadits di atas, diantara hikmah-hikmahnya adalah sebagai berikut : 1. Bahwa orang-orang shaleh memiliki keutamaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh orang-orang yang tidak shaleh. Diantara keutamaannya adalah bahwa orang yang shaleh, yang selalu dekat dengan Allah SWT akan memancarkan energi positif (baca : nur), dan sekaligus memberikan pengaruh positif bagi siapapun yang berada di dekatnya. Minimal sekali kita akan mendapatkan ketenangan apabila berada diantara orang-orang yang shaleh. Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman : *ً‫هىَّ ِيَأن َل السكََِي ُىبُْ ْ ِنيَِ َْاُواَِاناَّعَِِنِم ََّه ُىد ا ََّاَات ْ َ ْض َ َان اَُّ ِيمً ح ِيم‬ ‫َُ الذ زَ َّ ِينة ف ُل ِ المؤِن َ ليزد د إمي ً مَ إميا ه ْ ِلِ ُن ُ لسم و ِ َاألر ِ وك َ لله َل ا َك ا‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫ول ج‬ ‫م‬ ‫ق‬ Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mu'min supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Fath : 4) 2. Oleh karena itulah, Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk memilih teman yang shaleh dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari. Bahkan dalam hadits di atas digambarkan bahwa teman yang shaleh adalah ibarat penjual minyak wangi, yang apabila kita dekat dengan penjual minyak wangi tersebut, maka minimal kita akan mencium baru harum dari minyak wangi yang dijualnya tersebut. Dan lebih dari itu, penjual minyak wangi pun bisa memberikan minyak wangi yang dioleskan ke badan atau pakaian kita, atau bahkan juga memberikan satu botol minyak wangi ketika ia mendapatkan banyak keuntungan dari minyak wangi yang dijualnya. Seperti itulah orang yang shaleh, ia telah memiliki “bau” harum berupa citra baik atau reputasi baik yang selama ini melekat pada dirinya. Sehingga apabila kita dekat dengan mereka, minimal sekali kita akan “kecipratan” citra positifnya orang shaleh tersebut. Dan bahkan terkadang, orang shaleh dengan keikhlasan hatinya suka memberikan sesuatu kepada kita, baik berupa materi maupun non materi. Berupa materi umpamanya memberikan makanan, minuman, buku, suvenir dsb. Adapun non materi bisa berupa nasehat, wejangan atau pelajaran kehidupan yang dapat kita petik dari dirinya. 3. Sebaliknya, orang yang tidak baik (baca ; tidak shaleh) akan memberikan dampak negatif dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari. Hadits di atas menggambarkan bahwa perumpamaan orang yang tidak baik adalah seperti si pandai besi. Umumnya si pandai besi, bergelut dengan pekerjaan yang relatif kasar dan panas sehingga mengeluarkan aroma yang mungkin tidak sedap karena keringat yang dikeluarkannya. Belum lagi “suasana kerja” si pandai besi yang umumnya kotor, berisik (dengan suara besi yang dipanaskan dan atau suara besi yang ditempa untuk dibentuk). Sehingga suasana seperti itu, bisa berdampak buruk bagi kita minimal menimbulkan kekurangnyamanan, aroma keringat yang tidak sedap, suara keras yang ditimbulkan dari pembakaran dan dari penempaan besi yang telah dipanaskan, dsb. Dampak negatif yang lebih besar bahkan bisa terjadi seperti serpihan api dari pembakaran besi yang terlontar kemudian mengenai diri kita atau pakaian kita. Gambaran ini merupakan gambaran teman yang tidak shaleh, dan sama sekali bukan gambaran pekerjaan si pandai besi yang negatif. Teman yang tidak shaleh, umumnya memiliki citra yang negatif, reputasi negatif dan relatif “dibenci” dan
  • 2. Seri 066 Taujihat Pekanan Takaful Indonesia diwaspadai oleh masyarakat luas. Belum lagi kebiasaan negatif orang yang tidak shaleh, seperti suka mengumpat, kurang sopan santun, atau bahkan mencuri, menghina orang, membuat permusuhan dsb, tentunya juga akan memberikan dampak negatif kepada kita. Sehigga orang-orang akan “mencap” kita dengan stempel yang negatif pula sama seperti yang mereka “stempelkan” kepada orang-orang yang tidak shaleh tersebut. 4. Teman itu adalah cerminan dari kadar “agama” kita yang sesungguhnya. Baik atau buruknya keimanan kita, sesungguhnya dapat diukur dengan siapa kita bergaul. Orang-orang yang shaleh, dekat dengan masjid, suka berinfak dan berpuasa sunnah, mudah menolong orang dsb, akan bergaul dengan orang yang “sejiwa” dengan dirinya, atau dengan yang kurang lebih sama tingkat “keber-agama-annya”. Pun sebaliknya, orang-orang yang jauh dari masjid, suka melalaikan perintah dan aturan Allah SWT, gemar berbuat maksiat, dsb tentulah akan berteman dengan orang-orang yang “se- level” dengannya. Sehingga apabila kita ingin melihat atau mengukur secara umum, seperti apakah “agama” seseorang, maka kita dapat melihatnya dari teman-teman pergaulannya. Jika ia berteman dan bergaul dengan orang-orang shaleh dan baik maka insya Allah seperti itulah kadar keber-agama-annya. Demikianlah yang disabdakan Rasulullah SAW dalam sebuah riwayat berikut : )‫عن أَِب ىريْرة رضي اللُ عْنوُ قَال رسول اللَّو صلَّى اللَّوُ علَْيو وسَّم الرجل علَى دين خلِيلِه فَ لْيَ نظُر أَحدكم من يُخالِل (رواه الرتمذي‬ ُ َ ْ َ ْ ُُ َ ْ ْ ِ َ ِ ِ َ َّ ‫ِ ل‬ ُُ َ ََ َ َ ِ ُ َ َُ ِ َ َ َ ََ َ ُ ِ ْ َ Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Seseorang itu berdasarkan (akan mengikuti) agama teman baiknya, karena itu hendaklah salah seorang diantara kalian mencermati dengan siapa ia berteman." (HR. Turmudzi) 5. Perlunya bersabar untuk senantiasa bergaul dengan orang-orang yang shaleh. Karena bisa jadi bergaul dengan orang-orang shaleh tidak terlalu menyenangkan, sebagaimana bergaul dengan orang-orang yang jauh dari agama, yang kehidupannya dipenuhi oleh kesenangan dan syahwat. Bisa jadi bergaul dengan orang-orang shaleh “memaksa” kita untuk sederhana, taat ibadah, jujur, menjauhi syahwat dsb. Dan hal-hal seperti ini merupakan hal-hal yang relatif tidak terlalu menyenangkan bagi sebahagian orang. Allah SWT berfirman, “Dan bersabarlah kamu besama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya..” (QS Al-Kahfi : 28) Oleh karenanya Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk senantiasa berteman dan bersahabat dengan orang-orang yang shaleh, bahkan sekiranya pun kita memiliki makanan hendaknya tidak memakan makan kita, kecuali orang-orang yang shaleh pula. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW : ِ َّ ِ ٍ )‫عن أَِب سعِيد رضي اللُ عْنوُ، عن النَِّب صلَّى اللَّوُ علَْيو وسلَّم قَال َل تُصاحب إَِل مؤمنًا وَل يَأْكل طَعامك إَِل تَقي (رواه أبو داود‬ ّ َ َ َ ْ ُ ََ ِ ْ ُ َّ ْ ِ َ َ َ َ َ َ ِ َ َ ِّ ِ ْ َ َ َ َ َ ِ ْ َ Dari Abu Sa'id Al-Khudri ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kalian berkawan kecuali dengan seorang mukmin, dan jangan sampai memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa." (HR. Abu Daud) 6. Orang-orang yang bersahabat karena Allah SWT, dan mereka adalah orang-orang yang shaleh dimana mereka bertemu dan berpisah karena Allah SWT, dijanjikan akan mendapatkan naungan di hari tiada naungan kecuali naungan dari Allah SWT. Sungguh hal ini merupakan kemuliaan yang Allah berikan kepada orang-orang yang shaleh yang tidak Allah berikan kepada selain mereka. Dalam sebuah riwayat Rasulullah SAW bersabda tentang tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah, dihari tiada naungan kecuali naungan dari-Nya, dan salah satunya adalah dua orang yang saling mencintai karena Allah; َ َ ُ ِ َ ُ َ ِْ ِ َّ َّ ِ َ َ ْ ِ ِ ِ ْ ُ ‫َ َ َل َ َ َ ة‬ ِ ِ ٌّ ‫عن أَِِب ىريْرة رضي اللُ عنْوُ، عن النَِّب صلَّى اللَّوُ علَْيو وسَّم قَال سبْ عَ ٌ يُظلُّهم اللَّوُ ِِف ظلِّو يَوم َل ظل إَِل ظلُّوُ اْمام الْعادل وَا‬ َ ِّ ِ ْ َ َ َ َ ََ َ ُ ْ ْ َ ِ َّ َ ِ َ َ َ ََ ْ ِ َ ِ َ ُ ََ ِ ِ َ َ )‫نَشأَ ِِف عِبَادةِ ربِّو ورجل قَلْبُوُ معلَّق ِِف الْمساجد ورجَلن َتَابَّا ِِف اللَّو اجتَمعا علَْيو وتَفرقَا علَْيو...(متفق عليو‬ ٌ َُ ِ ٌ ُ ََ َ َ َ Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda, "Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan 'ibadah kepada Rabbnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah; mereka tidak bertemu kecuali karena Allah dan berpisah karena Allah… (Muttafaqun Alaih) Wallahu A’lam bis Shawab By. Rikza Maulan, Lc., M.Ag