SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 103
REGISTRASI
OBAT DAN PRODUK BIOLOGI
Dra. Dwiana Andayani, Apt.
Kasubdit Penilaian Obat Copy dan Produk Biologi
Direktorat Penilaian Obat dan Produk Biologi
Training of Trainer Direktorat Penilaian OT,
Suplemen Makanan dan Kosmetik
Jakarta, 24 Agustus 2015
TOPIK BAHASAN
PENDAHULUAN
Direktorat Penilaian Obat dan Produk BiologiDirektorat Penilaian Obat dan Produk Biologi
Sub Direktorat Penilaian
Obat Baru
Sub Direktorat Penilaian
Obat Copy dan Produk Biologi
Sub Direktorat
Evaluasi Produk
Terapetik Penggunaan Khusus
Seksi Penilaian Obat
Baru Jalur I dan III
Seksi Penilaian Obat Copy
Seksi Penilaian Obat
baru Jalur II
Seksi Reevaluasi Obat
Seksi Penilaian
Produk Biologi
Seksi Evaluasi
Produk & Uji Klinik
Seksi Evaluasi
Produk Terapetik
Penggunaan Khusus
Seksi Tata Operasional
Pengawasan Pre marketPengawasan Pre market Pengawasan Post MarketPengawasan Post Market
Memastikan khasiat,
keamanan, mutu dan
kebenaran informasi
produk obat yang beredar
Pemantauan keamanan
dan konsistensi jaminan
mutu
Sebelum diedarkanSebelum diedarkan Setelah diedarkanSetelah diedarkan
KERANGKA PENGAWASAN PRE DAN POST MARKET
DASAR HUKUM
DEFINISIDEFINISI
Obat adalah :
bahan atau paduan bahan termasuk produk
biologi yang digunakan untuk mempengaruhi
atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
pencegahan,penyembuhan, pemulihan dan
peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi untuk
manusia.
NIE/
Surat
Persetujua
n
PPUK/
Surat
Ket
Surat
Ket
CPP
REGISTRASI OBAT DAN PRODUK
BIOLOGI
PRA - REGISTRASI
Biaya
Pra-Registrasi
Biaya
Pra-Registrasi
Time LineTime Line
40 HK40 HK
PNBP
sesuai PP
No.48
tahun 2010
12
Jalur Evaluasi Registrasi/ Evaluasi Obat
Obat Copy :
Obat yang mengandung zat aktif dengan komposisi,
kekuatan, bentuk sediaan, rute pemberian, indikasi dan
dosis sama dengan obat yang sudah terdaftar.
Obat Copy :
Obat yang mengandung zat aktif dengan komposisi,
kekuatan, bentuk sediaan, rute pemberian, indikasi dan
dosis sama dengan obat yang sudah terdaftar.
Obat Baru
• obat dengan zat aktif baru,
• zat tambahan baru,
• bentuk sediaan/rute pemberian baru,
• kekuatan baru, atau
• kombinasi baru
Produk Biologi
• Vaksin, imunosera, antigen, hormon, enzim, produk
darah dan produk hasil fermentasi lainnya (termasuk
antibodi monoklonal dan produk yang berasal dari
teknologi rekombinan DNA)
PENGERTIAN
KATEGORI REGISTRASIKATEGORI REGISTRASI
REGISTRASI BARUREGISTRASI BARU REGISTRASI ULANGREGISTRASI ULANGVARIASIVARIASI
Kategori 1
Obat Baru dan Produk Biologi,
termasuk Produk Biologi Sejenis
Kategori 2
Obat Copy
Kategori 3
Sediaan lain yang mengandung obat
Kategori 4
Variasi Mayor (VaMa)
Kategori 5
Variasi Minor yang memerlukan
Persetujuan (VaMi-B)
Kategori 6
Variasi Minor dengan Notifikasi
(VaMi-A)
Kategori 7
REGISTRASI OBAT IMPOR
(PERMENKES NO. 1010 TAHUN 2008)
PERSYARATAN REGISTRASI OBAT
IMPOR
 Justifikasi impor
 Persetujuan tertulis dari pemilik produk di LN
 Sertifikat GMP dan laporan inspeksi terakhir
 Site Master File (SMF) terbaru (dapat dilakukan
pemeriksaan setempat)
 Alih teknologi : pengembangan produk,
teknik/metode proses produksi, pengawasan mutu
REGISTRASI OBAT ATAS DASAR
LISENSI
 Perjanjian lisensi memuat : masa berlaku dan obat
yang akan dilisensikan
 Pemberi lisensi :
a. Industri farmasi
b. Badan riset pemilik formula di dalam maupun di
luar negeri
 Pemilik izin edar adalah Industri Farmasi pendaftar
REGISTRASI OBAT BERDASARKAN
KONTRAK
 Hanya dapat dilakukan oleh pemberi kontrak
sebagai pendaftar
 Pendaftar :
a. Memiliki izin industri
b. Memiliki sekurang-kurangnya 1 fasilitas produksi
yang memenuhi syarat CPOB
c. Memiliki perjanjian kontrak
Produksi obat kontrak :
- Sebagian atau seluruh proses
- Formula dapat dari pemberi atau penerima kontrak
- Tidak dapat dialihkan ke pihak ketiga
PENGAJUAN (SUBMISSION)
DOKUMEN REGISTRASI
ALUR PROSES REGISTRASI
DAN EVALUASI OBAT
Penilaian Efikasi dan Keamanan
-Non klinik
- Farmakodinamik
- Farmakokinetik
- Toksisitas
- Imunogenisitas
- Klinik
- Fase I, II, III
- Fase IV (optional)
Pendaftaran
Obat
Pendaftar
Tidak
lengkap
Obat Copy:
• Jalur 1: 100 HK
• Jalur 2: 150 HK
• Jalur 3: 80 HK
Obat Baru &
ProdukBiologi:
• Jalur 1: 100 HK
• Jalur 2: 150 HK
• Jalur 3: 300 HK
Lengkap
Appeal
Memenuhi
Syarat?
Penilaian
Penandaan
NIE
Ya
Tidak
Tambahan data
Penilaian Mutu
• zat aktif
• Sumber
• Proses sintesa
• Spesifikasi
• Metode analisis
• Stabilitas
• Obat
• Formula
• Spesifikasi
• Validasi metoda analisis
• Validasi proses
• Metode analisis
• Stabilitas
KOMNAS POJ
Data SMF untuk
Obat Impor *)
Evaluasi Dok
Pre Inspeksi
MemenuhiMemenuhi
Syarat?Syarat?
Inspeksi
Tidak
Ya
Ya
Tidak *) Industri Farmasi perlu diinspeksi
Perlu
Tambahan
Data
Penolakan
- Informasi established terkait
efikasi dan keamanan obat
- Data ekivalensi termasuk BE
Pemeriksaan
Kelengkapan
Data
Penerbitan
Hasil Pra
Registrasi
(HPR)Proses
Pra Registrasi
Konsultasi
Memenuhi
Syarat?
Ya
Tidak
Keterangan
Pra Registrasi
Registrasi
Evaluasi SMF
Penolakan/Appeal
Tambahan Data
Sistem registrasi on line digunakan
untuk melakukan registrasi obat ke
Badan POM
Memenuhi kebutuhan industri farmasi
akan prosedur pengajuan registrasi obat
dan produk biologi yang lebih efektif,
efisien, cepat, mudah dan transparan
AeRO : Aplikasi Elektronik Registrasi Obat
Tahapan Pendaftaran melalui AeRO
VALIDASI AeRO
Validasi Zat Aktif
Validasi Zat Tambahan
Validasi Produsen Obat
Validasi Produsen Zat Aktif
Database yang telah tervalidasi
Judul Jumlah
Zat Aktif 3571
Produsen Zat Aktif 324
Produsen Zat Tambahan 562
Produsen Obat Jadi 249
ALUR Pra – Registrasi Obat Copy
ALUR Registrasi Obat Copy
Tahap 2 : Klik “Prareg Baru Obat
Copy”
Tahap 1 :
Klik menu REGISTRASI>Registrasi
Baru>Registrasi>List Reg
DOSSIER FORMAT- ACTD
* Upon Request
Part I
Administrative Data
& Product Information
Part II
Quality
Overall Summary
& Reports
Part III
Non-clinical
Overview,
Summary
& Study
Reports*
Part IV
Clinical
Overview,
Summary,
Assessment
Reports,
& Study Reports*
Country-specific
administrative data.
Not part of ACTD
Country-specific
administrative data.
Not part of ACTD
ACTD
DOKUMEN REGISTRASI
DOSSIER
KRITERIA EVALUASI OBAT
(PENILAIAN BERBASIS RISIKO)
Khasiat dan
Keamanan
- Uji Non-
Klinik
- Uji Klinik
(Fase
I,II,III)
- Uji Non-
Klinik
- Uji Klinik
(Fase
I,II,III)
Mutu
- Proses produksi
sesuai CPOB
- Spesifikasi Produk
- Uji Stabilitas
- Uji BE (Obat
copy/generik)
Informasi
Obat/Penandaan
Informasi lengkap
dan objektif yang
menjamin
penggunaan obat
secara tepat,
rasional dan
aman.
Informasi lengkap
dan objektif yang
menjamin
penggunaan obat
secara tepat,
rasional dan
aman.
• Sesuai kebutuhan
nyata masyarakat
• -Psikotropik :
keunggulan K & K
dari obat yg
beredar
• Program Nasional :
UK
• Sesuai kebutuhan
nyata masyarakat
• -Psikotropik :
keunggulan K & K
dari obat yg
beredar
• Program Nasional :
UK
Kriteria
Spesifi
k
3636
LONGLONG ROADROAD TOTO AA NEWNEW MEDICINEMEDICINE
Full Development
Registration
Delivery
Studies in 100 – 300
patients (Phase II)
Clinical Data
Analysis
Candidate Medicine
Tested in 3 – 10.000
patients (Phase III)
Large Amounts of
Candidate Medicines
Synthesized
Extensive
Safety
Studies
Studies in Healthy
Volunteers Phase I
Formulations
Developed
Candidate
Early
Safety
Studies
Exploratory Development
Project Teams
and Plans
Synthesis of
Compound
Screening
Discovery
N
R
A
DRUG DEVELOPMENT
PROCESS
Registration Delivery /
Implementation
DrugCandidate
21 3 4 5
Pre-clinical
safety
Assessment
(GLP)
Clinical
Phase I
Clinical
Phase II
Clinical
Phase III
Mutagenicity
Detailed Pharmacology
Acute Toxicity
Pharmacokinetics/ADME
Sub-acute repeat dose
toxicity
Reproductive
toxicology
Supplementary
animal
pharmacology
Carcinogenicity
Chemistry
Raw material, GMP
production and
analysis
Formulation,
development and
analysis
GMP production of
formulated product
and analysis
GMP scale up of raw
material production
and formulation
Pharmacy
Chemistry
EVALUASI KHASIAT DAN
KEAMANAN OBAT
 UJI NON-KLINIK  Untuk melihat profil toksisitas,
mutagenisitas, karsinogenisitas, teratogenisitas, dosis
letal, dosis maksimal, dll
 UJI KLINIK untuk memastikan pembuktian khasiat
dan keamanan obat sesuai indikasi yang diajukan
Meliputi penilaian terhadap data uji non
klinis dan uji klinis dengan level of evidence
sesuai ketentuan ilmiah
Efficacy and safety results from the randomized controlled comparative
study of adalimumab vs. methotrexate vs. placebo in patients with
psoriasis (CHAMPION)
Contoh dokumen pendukung khasiat - keamanan
Spironolactone alone or in combination with furosemide in the
treatment of moderate ascites in nonazotemic cirrhosis. A randomized
comparative study of efficacy and safety
Assessment
Reports dari
negara dg
sistem
evaluasi yang
baik
Assessment
Reports dari
negara dg
sistem
evaluasi yang
baik
STANDAR PENILAIAN
KHASIAT DAN KEAMANAN OBAT
PUSTAKA
 Uji Pre-Klinik
 Uji Klinik Fase I,
II, III, IV
Obat Baru dan Produk Biologi
EVALUASI MUTU OBAT (1)
 Bahan Baku (Zat aktif & Zat tambahan)
 Sumber
 Proses sintesa
 Spesifikasi
 Metode analisis
 Stabilitas
Meliputi penilaian terhadap Standardisasi mutu bahan
baku obat, obat jadi (FI,USP, BP), Proses produksi
sesuai CPOB, dan Spesifikasi serta Metoda Analisa.
EVALUASI MUTU OBAT (2)
 Proses Produksi
 Pemastian mutu Bahan baku dan
Produk jadi
 Validasi metoda analisa & proses
 In Process Control (IPC)
 Kesesuaian sarana & prasarana
terhadap sertifikat CPOB
EVALUASI MUTU OBAT (3)
 Produk Obat
 Formula
 Spesifikasi
 Hasil validasi metode analisis
 Hasil validasi proses pembuatan
 Hasil uji stabilitas
 Bioekivalensi (a.l: untuk bahan obat yang
memiliki rentang terapi yang sempit )
STANDAR PENILAIAN MUTU OBAT
Obat Baru, Produk Biologi, Obat Copy
KOMPENDIA
WHO
TECHNICAL
REPORTS
SERIES
Farmakope
Indonesia
USP
BP
O
TH
ERS
Proses Produksi
CPOB
Uji Stabilitas
Validasi MA
Validasi Proses
Pedoman
ASEAN
Pedoman
Uji Bioekivalensi
Uji BE
(Obat Copy)
DEVELOPMENT PROCESS
OF COPY/GENERIC DRUG
Strengthening:
•Product development/trial
formula  drug certification
•Process validation
•Analytical Method Validation/
verification
•Equivalence study
PMS
Adverse
event
monitoring
Selection active
substance, excipients,
& qualified packaging
material.
MARKETING
AUTHORIZATION
/
CHANGES
APPROVAL
Administration
NADFC
Registration
& Evaluation
Process
Monitoring:
•IPC
•Drug stability
•cGMP compliance
(batch consistance)
Changes
product
spesification,
formula,
manufacturing
process, etc.
• Obat Copy/Generik:
Obat yang mengandung zat aktif yang inovatornya
sudah off patent disebut obat “copy”.
Peraturan Kepala Badan POM Tahun 2011
tentang Kriteria & Tata Laksana Registrasi
Obat:
Definisi obat “copy” adalah obat yang
mengandung zat aktif dengan komposisi,
kekuatan, bentuk sediaan, rute pemberian,
indikasi dan posologi sama dengan obat yang
telah disetujui.
Obat copy dapat menggunakan nama dagang
atau nama sesuai INN (nama generik).
OBAT GENERIK VS INOVATOR
 WHO:
A generic drug is a pharmaceutical product, usually intended to be
interchangeable with an innovator product,….
 FDA-US:
A drug product that is comparable to a brand/reference
listed drug product ……
TGA-Australia:
A medicine that, in comparison to a registered medicine:
a. has the same quantitative composition of therapeutically active
substances, being substances of similar quality to those used in the
registered medicine; and
• EMA-Uni Eropa:
A generic medicine is a medicine that is developed to be the same as a
medicine that has already been authorised (the ‘reference medicine’).
4949
OBAT YANG MEMERLUKAN UJI EKIVALENSI IN
VIVO
1. Obat oral lepas cepat yang bekerja sistemik dengan satu
atau lebih kriteria berikut:
 untuk kondisi serius
 batas keamanan /indeks terapi sempit
 ada masalah BA (mis.absorbsi bervariasi,
farmakokinetik non linier)
 eksipien dan proses produksi mempengaruhi BE
1. Obat non-oral dan non-parenteral yang bekerja sistemik
(transdermal, supositoria)
2. Obat lepas lambat yang bekerja sitemik
3. Obat kombinasi tetap yang bekerja sistemik, dengan salah
satu zat aktifnya memerlukan uji in vivo
4. Bukan larutan yang bekerja lokal : diperlukan studi klinik
atau farmakodinamik komparatif
5050
OBAT YANG CUKUP DILAKUKAN UJI EKIVALENSI
IN VITRO (UJI DISOLUSI TERBANDING)
1. Obat yang tidak memerlukan studi in vivo (tidak
termasuk kriteria untuk uji ekivalensi in vivo)
2. Produk obat copy yang hanya berbeda kekuatan 
uji disolusi terbanding dapat diterima untuk kekuatan
yang lebih rendah
3. Berdasarkan sistem klasifikasi biofarmaseutik
(Biopharmaceutic Classification System=BCS) dari zat
aktif, karakteristik disolusi, serta profil disolusi produk
obat.
JAMINAN EKIVALENSI
Ekivalensi
farmaseutik,
ekivalensi terapeutik
Jaminan khasiat, keamanan dan mutu obat
Obat
Copy
Obat
Inovator
( in vivo / invitro)
Nama Dagang dan
Nama Generik
Contoh : Profil Bioavailabilitas Obat Generik Menunjukkan Ekivalensi
terhadap Obat Inovator (Ramipril 10 mg)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
0 5 10 15
Waktu (jam)
KonsentrasiRamipril(ng/mL)
Obat Generik
Obat Inovator
UJI BE TERKAIT VARIASI
SUBSTITUSI ALTERNATIFSUBSTITUSI ALTERNATIF
SUMBER BBO VS UJI BESUMBER BBO VS UJI BE
1. Sumber/produsen BBOawal tidak
diproduksi bukan karena tidakcukup
pengawasan, ada bukti penyimpangan,
ada bukti pemalsuan data sewaktu
registrasi atau teridentifikasi pada
waktu inspeksi;
2. Batch obat dengan BBOawal memenuhi
persyaratan mutu dan hasil uji BE yang
telah dilakukan Bioekivalen kecuali
adanya issue cGMPyang spesifikdari
produsen BBOawal;
3. Spesifikasi BBO dari sumber/produsen
baru sama dengan spesifikasi BBOawal
(Ukuran partikel, polymorphisme,
impurities, dan rute sintesis bahan baku
obat)
Uji BE
tidak perlu
diulang,
Uji Disolusi
Terbanding
Spesifikasi dari BBO supplier
baru sama dengan BBO awal
Ukuran partikel
polymorphisme,
Impurities
 rute sintesis BBO
Uji BE
tidak perlu
diulang,
UDT
Perubahan Supplier BBO vs Uji BEPerubahan Supplier BBO vs Uji BE
PERUBAHAN TEMPAT/LOKASI PRODUKSIPERUBAHAN TEMPAT/LOKASI PRODUKSI
1. Obat yang dibuat ditempat/lokasi
produksi baru mempunyai kesamaan:
 spesifikasi/produsen BBO
 Formula
 proses produksi
 spek peralatan
 lingkungan produksi
 kontrol selama proses produksi
 kualifikasi personel produksi sama
dengan yang lama.
2. Obat komparator yang digunakan
sesuai dengan kriteria seleksi obat
komparator Per Ka.Badan tentang Obat
Wajib Ekivalensi Pasal 4
Uji BE
tidak perlu
diulang,
Uji Disolusi
Terbanding
PENILAIAN PENANDAAN/LABEL OBAT
Untuk memastikan bahwa
informasi yang tercantum pada
penandaan obat (etiket, brosur,
kemasan) adalah informasi
lengkap dan obyektif
Dapat menjamin penggunaan
obat secara tepat, rasional
dan aman
60
Hasil
evaluasi
data
efikasi dan
keamanan
Summary of
Product
Characteristic
(SPC)
Pustaka
Obat Baru dan Produk Biologi
STANDAR EVALUASI
PENANDAAN OBAT (1)
Brosur
61
STANDAR EVALUASI
PENANDAAN OBAT(2)
Obat Copy
PI Inovator
yang
disetujui
Pustaka
STINEL
Brosur
(SPC)
 Informasi lengkap yang
disetujui oleh Badan POM
terkait deskripsi obat,
khasiat dan keamanan
obat dari data hasil uji
klinik, dan informasi lain
yang dianggap perlu serta
berfungsi sebagai sumber
informasi bagi petugas
kesehatan dan menjadi
acuan dalam penyusunan
informasi produk untuk
pasien
RINGKASAN KARAKTERISTIK
PRODUK
INFORMASI PRODUK UNTUK PASIEN
 Informasi untuk
pasien yang
disetujui oleh
Badan POM
terkait khasiat,
keamanan, dan
cara penggunaan
obat serta
informasi lain
yang dianggap
perlu dengan
menggunakan
bahasa Indonesia
yang mudah
dimengerti dan
dipahami oleh
pasien.
Nama Obat, Kekuatan Obat
Bentuk Sediaan
1. Pemerian obat
2. Komposisi zat aktif/apa yang terkandung dalam obat?
3. Indikasi/untuk apa obat digunakan?
4. Posologi dan cara pemberian/Berapa banyak dan seberapa sering obat ini boleh digunakan?Apa yang
harus dilakukan bila lupa minum obat ini?
5. Kontraindikasi/Pada keadaan apa anda tidak diperbolehkan menggunakan obat ini
6. Peringatan dan perhatian/Apa yang perlu diperhatikan bila menggunakan obat ini? (seperti : apa yang
terjadi jika obat ini dihentikan)
7. Interaksi obat/Obat dan makanan apa yang harus dihindari jika menggunakan obat ini?
8. Kehamilan dan menyusui/Apakah boleh digunakan pada wanita hamil dan menyusui?
9. Efek pada pengendara dan menjalankan mesin/Apakah boleh mengendarai dan menjalankan mesin
selama minum obat ini? (jika perlu)
10. Efek samping/efek yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi.
11. Overdosis/Tanda dan gejala kelebihan dosis (jika perlu)
12. Pengobatan overdosis/ Apa yang harus dilakukan bila menggunakan obat ini melebihi dosis yang
dianjurkan ?(jika perlu)
13. Cara penyimpanan/Bagaimana cara menyimpan obat ini?
14. Batas penggunaaan setelah direkonstitusi atau setelah wadah dibuka/Berapa lama obat ini dapat
digunakan setelah kemasan dibuka ?(jika perlu)
15. Petunjuk penggunaan
16. Cara rekonstitusi/Bagaimana cara melarutkan obat ini? (jika perlu)
Nomor Izin Edar
Nama pendaftar dan/atau pemilik obat sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Alamat pendaftar dan/atau pemilik obat sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Tanggal perubahan (jika perlu)
Peringatan khusus, misalnya
 Harus dengan resep dokter
 Tanda peringatan Obat Bebas Terbatas (P. No 1- P. No. 6)
 Kotak peringatan
 Bersumber babi/bersinggungan
 Kandungan alcohol
PENANDAAN KHUSUS
BLISTER/STRIP
INFORMASI YANG DICANTUMKAN
PADA ETIKET/LABEL KEMASAN
INFORMASI YANG DICANTUMKAN
PADA ETIKET/LABEL KEMASAN
APPROVABLE LETTER &
PENILAIAN IN SITU
REGISTRASI BARU OBAT
COPY
APPROVABLE LETTER
SURAT PEMBERITAHUAN PERSETUJUAN KEPADA
INDUSTRI FARMASI UNTUK MELAKUKAN PERSIAPAN
PEMBUATAN OBAT DENGAN SKALA KOMERSIAL ATAU
PERSIAPAN PELAKSANAAN IMPORTASI OBAT SEBELUM
DITERBITKAN PERSETUJUAN IZIN EDAR.
Dasar Hukum :
Peraturan Kepala Badan POM RI No. 3 tahun 2013
“Perubahan atas Peraturan Kepala Badan POM No.
HK.03.1.23.10.11.08481 tahun 2011 tentang Kriteria dan Tata
Laksana Registrasi Obat”
Approvable Letter
Bukan
Izin Edar
Berlaku
2 tahun
 Form Registrasi
 Batch Record
 Batch Analysis
(pilot vs
komersial)
 Laporan
stabilitas
 Laporan Validasi
MA dan Proses
Produksi
 Bukti importasi
(utk obat impor)
 Foto produk,
kemasan dan
PIL/SPC
NIE
Aktivitas Apr-15
1 2 3 4 5
Penimbanga
n
         
Mixing          
Pencetakan          
Penyalutan          
Stripping          
Pengemasa
n Sekunder
         
In situ
Approvable Letter vs NIE
Realisasi produksi bets komersial
Persetujuan Izin Edar diterbitkan apabila hasil pembuatan obat skala komersial
memenuhi persyaratan, yaitu:
Diproduksi ditempat yang telah memenuhi persyaratan CPOB
Hasil produksi memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan yang dibuktikan
dengan dokumen:
1. Catatan pengolahan bets skala komersial dilengkapi dengan data in process
control, pelulusan bets dan laporan validasi proses
2. Perbandingan hasil pemeriksaan mutu bets skala komersial terhadap bets
pengembangan produk
72
Proses persetujuan izin edar setelah implementasi approvable letter
Persetujuan yang langsung diterbitkan tanpa mekanisme Approvable Letter
a. Jika dokumen yang disubmit merupakan generik dari produk dengan nama dagang
yang sudah beredar. Dengan melengkapi bets record terakhir.
a. Jika produsen pembuat obat jadi telah memiliki produk sejenis yang telah beredar
(produk toll). Dengan persyaratan memiliki spesifikasi, formula, sumber bahan baku,
proses dan tempat produksi serta jenis kemasan yang sama. Dengan melengkapi bets
record terakhir.
Temuan pada penilaian in situ
REKOMENDASI
HASIL IN SITU
IZIN EDAR
75
Izin Edar obat, Persetujuan impor dalam bentuk ruahan,
persetujuan impor Khusus Ekspor dan persetujuan Khusus
Ekspor berlaku paling lama 5 (lima) tahun selama
memenuhi ketentuan yang berlaku
Izin Edar obat, Persetujuan impor dalam bentuk ruahan,
persetujuan impor Khusus Ekspor dan persetujuan Khusus
Ekspor berlaku paling lama 5 (lima) tahun selama
memenuhi ketentuan yang berlaku
Untuk registrasi obat berdasarkan perjanjian / penunjukkan
dengan masa kerjasama kurang dari 5 (lima) tahun, maka
masa berlaku Izin edar sesuai dengan masa berlaku
kerjasama dalam dokumen perjanjian.
Untuk registrasi obat berdasarkan perjanjian / penunjukkan
dengan masa kerjasama kurang dari 5 (lima) tahun, maka
masa berlaku Izin edar sesuai dengan masa berlaku
kerjasama dalam dokumen perjanjian.
Obat yang telah habis masa berlaku izin edarnya dan tidak
diperpanjang dinyatakan sebagai obat yang tidak
memiliki izin edar
Obat yang telah habis masa berlaku izin edarnya dan tidak
diperpanjang dinyatakan sebagai obat yang tidak
memiliki izin edar
Pasal 51Pasal 51
KETENTUAN IZIN EDAR (1)
76
Pasal
53
Pasal
53
1. Pendaftar wajib memproduksi atau
mengimpor, dan mengedarkan obat yang
telah mendapat izin edar selambat-
lambatnya 1 (satu) tahun setelah tanggal
persetujuan dikeluarkan.
2. Pelaksanaan kewajiban memproduksi atau
mengimpor, dan mengedarkan obat harus
dilaporkan dengan menyerahkan kemasan
siap edar kepada Kepala Badan.
3. Pelaksanaan impor obat dilakukan oleh
Industri Farmasi Pemilik Izin Edar.
1. Pendaftar wajib memproduksi atau
mengimpor, dan mengedarkan obat yang
telah mendapat izin edar selambat-
lambatnya 1 (satu) tahun setelah tanggal
persetujuan dikeluarkan.
2. Pelaksanaan kewajiban memproduksi atau
mengimpor, dan mengedarkan obat harus
dilaporkan dengan menyerahkan kemasan
siap edar kepada Kepala Badan.
3. Pelaksanaan impor obat dilakukan oleh
Industri Farmasi Pemilik Izin Edar.
KETENTUAN IZIN EDAR (2)
77
Pasal
53
Pasal
53
4. Industri Farmasi Pemilik Izin Edar dapat
menunjuk Industri Farmasi lain atau
Pedagang Besar Farmasi importir sebagai
pelaksana impor obat.
5. Kemasan siap edar yang diserahkan
berupa kemasan primer, kemasan
sekunder dan Informasi Produk.
6. Penyerahan kemasan dilakukan selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan sebelum
pelaksanaan peredaran obat.
4. Industri Farmasi Pemilik Izin Edar dapat
menunjuk Industri Farmasi lain atau
Pedagang Besar Farmasi importir sebagai
pelaksana impor obat.
5. Kemasan siap edar yang diserahkan
berupa kemasan primer, kemasan
sekunder dan Informasi Produk.
6. Penyerahan kemasan dilakukan selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan sebelum
pelaksanaan peredaran obat.
78
Pasal 54Pasal 54
1. Pemilik Izin Edar obat wajib
melakukan pemantauan
khasiat, keamanan dan mutu
obat selama obat diedarkan
dan melaporkan hasilnya
kepada Kepala Badan.
2. Pemantauan khasiat,
keamanan dan mutu obat
selama obat diedarkan
ditetapkan tersendiri.
1. Pemilik Izin Edar obat wajib
melakukan pemantauan
khasiat, keamanan dan mutu
obat selama obat diedarkan
dan melaporkan hasilnya
kepada Kepala Badan.
2. Pemantauan khasiat,
keamanan dan mutu obat
selama obat diedarkan
ditetapkan tersendiri.
KETENTUAN IZIN EDAR (3)
EVALUASI KEMBALI
79
Evaluasi kembali dilakukan jika berdasarkan hasil
pemantauan terdapat perkembangan baru
mengenai khasiat, keamanan, dan mutu obat yang
berbeda dari data penunjang pada waktu registrasi
Evaluasi kembali dilakukan jika berdasarkan hasil
pemantauan terdapat perkembangan baru
mengenai khasiat, keamanan, dan mutu obat yang
berbeda dari data penunjang pada waktu registrasi
Keputusan terhadap hasil evaluasi kembali dapat
berupa:
a.perubahan Penandaan;
b.perbaikan komposisi/formula;
c.pemberian batasan penggunaan;
d.penarikan obat dari peredaran; dan/atau
e.pembekuan izin edar/pembatalan izin edar.
Keputusan terhadap hasil evaluasi kembali dapat
berupa:
a.perubahan Penandaan;
b.perbaikan komposisi/formula;
c.pemberian batasan penggunaan;
d.penarikan obat dari peredaran; dan/atau
e.pembekuan izin edar/pembatalan izin edar.
Pasal 55Pasal 55
SANKSI (1)
80
Pasal 56Pasal 56
Sanksi dapat berupa:
• peringatan tertulis;
• pembatalan proses registrasi
obat;
• pembekuan izin edar obat yang
bersangkutan;
• pembatalan izin edar obat yang
bersangkutan; atau
• sanksi administratif lain sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Sanksi dapat berupa:
• peringatan tertulis;
• pembatalan proses registrasi
obat;
• pembekuan izin edar obat yang
bersangkutan;
• pembatalan izin edar obat yang
bersangkutan; atau
• sanksi administratif lain sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
SanksiSanksi (2)(2)
Pembekuan/
Pembatalan Izin Edar
a. tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 53 ayat (1);
b. selama 12 (dua belas) bulan berturut-turut tidak
diproduksi atau diimpor, dan diedarkan;
c. izin industri farmasi pemilik izin edar dicabut; dan/atau
d. pemilik izin edar melakukan pelanggaran di bidang
produksi dan/atau distribusi obat
Pasal 57 ayat(2) & (3)
Dikecualikan apabila memiliki alasan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
82
KODE IZIN EDARKODE IZIN EDAR (1)(1)
Digit 1Digit 1 :: DD :: menunjukkanmenunjukkan
nama dagangnama dagang
GG :: menunjukkanmenunjukkan
nama generiknama generik
Digit 2Digit 2 :: KK :: golongan Obatgolongan Obat
KerasKeras
TT :: golongan Obatgolongan Obat
Bebas TerbatasBebas Terbatas
BB :: golongan Obatgolongan Obat
BebasBebas
NN :: golongan Obatgolongan Obat
NarkotikaNarkotika
PP :: golongan Obatgolongan Obat
PsikotropikaPsikotropika
Digit 3Digit 3 :: II :: Obat Jadi ImporObat Jadi Impor
LL :: Obat JadiObat Jadi
Produksi LokalProduksi Lokal
XX :: Obat untukObat untuk
. . . . . 15 DIGIT . . . . .
83
KODE IZIN EDARKODE IZIN EDAR (2)(2)
Digit 4 dan 5Digit 4 dan 5 :: menunjukkan tahun persetujuanmenunjukkan tahun persetujuan
pendaftaran obatpendaftaran obat jadijadi
DigitDigit 6, 7, 86, 7, 8 :: menunjukkanmenunjukkan kodekode
industri farmasiindustri farmasi
DigitDigit 9, 10, 119, 10, 11 :: menunjukkanmenunjukkan nomor urutnomor urut
produkproduk
DigitDigit 12 dan 1312 dan 13:: menunjukkanmenunjukkan kode bentuk sediaankode bentuk sediaan
DigitDigit 1414 :: menunjukkanmenunjukkan kekuatankekuatan
ke- berapake- berapa
Digit 15Digit 15 :: menunjukkan jenismenunjukkan jenis
kemasankemasan
. . . . . 15 DIGIT . . . . .
84
KODE IZIN EDARKODE IZIN EDAR ((33))
DIGIT 12 dan 13 : BENTUK SEDIAAN
Kode Bentuk sediaan Kode Bentuk sediaan
01 Kapsul 11 Tablet effervescent
02 Kapsul lunak 12 Tablet hisap
03 Kapsul pelepasan lambat 13 Tablet pelepasan cepat
04 Kaptab 14 Tablet pelepasan lambat
05 Kaptab pelepasan cepat 15 Tablet salut enterik
06 Kaptab pelepasan lambat 16 Tablet salut gula
07 Kaptab salut enterik 17 Tablet salut selaput
08 Kaptab salut gula 18 Tablet vaginal
09 Kaptab sal;ut selaput 19 Pastilles
10 tablet 20 Bolus
85
KODE IZIN EDARKODE IZIN EDAR ((44))
DIGIT 12 dan 13 : BENTUK SEDIAAN
Kode Bentuk sediaan Kode Bentuk sediaan
21 Pil 31 Salep mata
22 Granule 32 Emulsi
23 Serbuk/ serbuk
effervescent
33 Suspensi
24 Serbuk obat luar/ serbuk
tabur
34 Elixir
25 Chains 35 Larutan / Cairan
26 Serbuk steril 36 Drops
27 Pasta 37 Sirup
28 Gel 38 Sirup kering
29 Cream 39 Aerosol
30 Salep 40 Obat kumur dan sejenis
EVALUASI UJI KLINIK
Evaluasi Produk & Uji KlinikEvaluasi Produk & Uji Klinik
Tata Laksana Persetujuan Uji Klinik
Peraturan Kepala Badan POM N0.
9 Tahun 2014
Diadopsi dari ICH-GCP (E6)
CUKB - CARA UJI KLINIK YANG
BAIK
Definisi:
Suatu standar kualitas etik dan ilmiah internasional
untuk mendisain, melaksanakan, mencatat dan
melaporkan uji klinik yang melibatkan partisipasi subyek
manusia
Dengan mematuhi standar ini memberi kepastian
kepada publik bahwa hak, keamanan dan
kesejahteraan subyek uji klinik dilindungi, sesuai
dengan prinsip yang berasal dari Deklarasi Helsinki,
dan data uji klinik tersebut dapat dipercaya
ICH-GCP/CUKB DAN REGULASI UK
TUJUAN
 Melindungi hak, integritas dan kerahasian subjek
penelitian.
 Menjamin data hasil penelitian kredibel dan akurat
 Monitor importasi dan penggunaan obat uji klinik yang
belum teregistrasi
JENIS UJI KLINIK YANG DIATUR
BPOM
Uji Klinik pra pemasaran (Pre-marketing
clinical trial)  Persetujuan dari BPOM
dan dilakukan inspeksi
Uji Klinik pasca pemasaran (Post-
marketing clinical trial)  Notifikasi
Uji klinik untuk tujuan pendidikan 
Notifikasi
PENGAJUAN PERSETUJUAN
PELAKSANAAN UJI KLINIK
Kelengkapan :
1. Form UK 1 (Pedoman CUKB tahun 2001)
2. Pernyataan Peneliti
3. Protokol Uji Klinik
4. Investigator’s Brochure
5. Persetujuan Komisi Etik
6. Informed Consent Form
7. Letter of Authorization dari sponsor kepada Organisasi Riset
Kontrak (CRO)
8. Dokumen terkait obat : sertifikat CPOB, package insert, CoA, lot
release dan ringkasan protokol produksi 3 bets yang berurutan
(untuk vaksin), proforma invoice (jika ada)
Untuk lengkapnya dapat dilihat di website www.pom.go.id Lampiran
dari Perka Badan POM No. 9 tahun 2014
Pengadaan Obat Uji Klinik
Sponsor / CRO
Documents :
• Ethics / Scientific Approval
• Other Documents / Information
 Drug sources
 GMP certificate of manufacturer
 Certificate of Analysis (COA)
 Batch Number
 Number of Drugs
Badan POM
Import License
93
INSPEKSI UJI KLINIK (PASAL 18.A)
 Dilakukan oleh Badan POM untuk menjamin
pelaksanaan CUKB
 Tujuan
 Melindungi subjek penelitian
 Konsistensi data (a.l. sumber dokumen vs essensial
dokumen dan prosedur sesuai protokol
 Menjamin akuntabilitas obat uji
INSPEKSI UJI KLINIK
 Manfaat
− Proses evaluasi yang objektif dan independen
− Perbaikan sistem dan prosedur
− Perkiraan sumber daya yang tersedia
− Meningkatkan kualitas penelitian secara keseluruhan
 Melakukan pemeriksaan pada sponsor dan/atau di tempat
ORK/Peneliti atau di tempat lain yang berkaitan dengan
UK terhadap :
− dokumen
− fasilitas
− rekaman
− sumber lain yang berhubungan dan yang terdapat di
tempat UK
PEMASUKAN OBAT UNTUK
PENGGUNAAN KHUSUS
REGULASI
 Permenkes No. 1010 tahun 2008 tentang Registrasi
Obat:
Pasal 2
(1) Obat yang diedarkan di wilayah Indonesia,
sebelumnya harus dilakukan registrasi untuk
memperoleh Izin Edar
(4) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) untuk
a. Obat penggunaan khusus atas permintaan
dokter;
b. Obat Donasi;
c. Obat untuk Uji Klinik;
d. Obat Sampel untuk Registrasi.
96
97
REGULASI
 Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1379.A/MENKES/XI/2002 tentang Pengelolaan
dan Penggunaan Obat, Alat dan Makanan
Kesehatan Khusus
 Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor : HK.00.05.3.00914 tahun
2004 tentang Pemasukan Obat Jalur Khusus
98
PENGADAAN OBAT JALUR KHUSUS
Pengadaan obat melalui Special Access Scheme (SAS)
melibatkan 2 institusi yaitu Kementerian Kesehatan dan
Badan POM:
Melalui KemKes RI (Dit.Jend Bina Pelayanan Farmasi) :
 Obat penggunaan khusus untuk keperluan pribadi
dengan dokter penanggung jawab (kecuali vaksin/
produk biologi)
 Obat penggunaan khusus untuk kebutuhan program
 Obat Donasi (kecuali vaksin/produk biologi)
Melalui Badan POM :
 Sampel obat/bahan baku obat untuk pengembangan
produk dalam rangka registrasi
 Obat untuk uji klinik dan Uji BE
 keperluan pribadi dengan dokter penanggung jawab
atau donasi (vaksin/produk biologi)
DOKUMEN PERMOHONAN SAS
Kelengkapan :
 Surat Permohonan :
tujuan penggunaan dan informasi produk (jumlah, no bets,
produsen)
 Sertifikat CPOB Produsen BBO
 CoA BBO
 Protokol Penelitian (jumlah dan besar trial formula,
jumlah dan besar bets skala lab dan skala pilot)
 Protokol Uji Stabilitas (formula, jumlah obat hasil trial
yang digunakan dan TL terhadap sisanya)
 Invoice
99
Penandaan khusus :
 Penggunaan terapi khusus: SAS abcdef (sejak Okt 2007)
 Donasi: Donasi abcdef (sejak Okt 2007)
 Uji klinik: Hanya untuk uji klinik/for clinical trial
only
Keterangan :
ab=kode tahun,
cd=kode pemohon,
ef=kode permohonan yang ke …..
CERTIFICATE OF PHARMACEUTICAL
PRODUCT
Kelengkapan untuk pengajuan :
1. Surat Permohonan yang menyebutkan negara
tujuan ekspor, permintaan khusus (jika ada)
2. Fotocopy Sertifikat Izin Edar dan Persetujuan
terakhir
3. Fotocopy form registrasi dan penandaan yang
disetujui terakhir
4. Bukti registrasi ulang (jika sedang dalam proses
registrasi ulang)
5. Bukti Pembayaran biaya CPP
102
dwiana_a@yahoo.com
penilaianobat@pom.go.id
penilaian_obat@yahoo.com
sas_nie@yahoo.com
obatcopy@gmail.com
obatbaru@yahoo.com
Email
Tel: (021) 4244691
Eks : 1337,1338,1339
Phone
aero.pom.go.id
021 – 4244691 ext 1051
0813 1035 6946
KONTAK :
http://www.tamuk.edu/finance/images

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01
roywidhie
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
DeLas Rac
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Novi Fachrunnisa
 
Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakit
KANDA IZUL
 

Mais procurados (20)

FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origFARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
 
Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja Obat
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 
Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakit
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakitManajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Gel
GelGel
Gel
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
 
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 

Destaque

Hipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonyaHipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonya
Maul_N
 

Destaque (9)

Permenkes 1010 Registrasi Obat 2008
Permenkes 1010   Registrasi Obat 2008Permenkes 1010   Registrasi Obat 2008
Permenkes 1010 Registrasi Obat 2008
 
PENGATURAN KHUSUS PENYALURAN DAN PENYERAHAN BUPRENORFIN
PENGATURAN KHUSUS PENYALURAN DAN PENYERAHAN BUPRENORFINPENGATURAN KHUSUS PENYALURAN DAN PENYERAHAN BUPRENORFIN
PENGATURAN KHUSUS PENYALURAN DAN PENYERAHAN BUPRENORFIN
 
Peraturan Kepala Badan POM tentang obat wajib uji ekivalen
Peraturan Kepala Badan POM tentang obat wajib uji ekivalenPeraturan Kepala Badan POM tentang obat wajib uji ekivalen
Peraturan Kepala Badan POM tentang obat wajib uji ekivalen
 
Produk farmasi dalam perspektif islam
Produk farmasi dalam perspektif islamProduk farmasi dalam perspektif islam
Produk farmasi dalam perspektif islam
 
Hipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonyaHipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonya
 
Makalah hipertensi
Makalah hipertensiMakalah hipertensi
Makalah hipertensi
 
Tugas makalah oai kel 7
Tugas makalah oai kel 7Tugas makalah oai kel 7
Tugas makalah oai kel 7
 
Chapter 5 Slope-Intercept Form
Chapter 5 Slope-Intercept FormChapter 5 Slope-Intercept Form
Chapter 5 Slope-Intercept Form
 
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VII Lengkap 1 TahunKumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VII Lengkap 1 Tahun
 

Semelhante a Registrasi Obat dan Produk Biologi

468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
BPOM - Stem Cell Research to the Clinical Application-converted.pdf
BPOM - Stem Cell Research to the Clinical Application-converted.pdfBPOM - Stem Cell Research to the Clinical Application-converted.pdf
BPOM - Stem Cell Research to the Clinical Application-converted.pdf
BayuWinata3
 
Formularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih.pptx
Formularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih.pptxFormularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih.pptx
Formularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih.pptx
AchmadMaqbul1
 
Presentasi insert pangan (1)
Presentasi insert pangan (1)Presentasi insert pangan (1)
Presentasi insert pangan (1)
Wa Ode AsriFa
 

Semelhante a Registrasi Obat dan Produk Biologi (20)

PPT_BPOM.pptx
PPT_BPOM.pptxPPT_BPOM.pptx
PPT_BPOM.pptx
 
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdfBab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
Bab 1 Sistem Mutu CPOB .pdf
 
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
Pengantar mfi
Pengantar mfiPengantar mfi
Pengantar mfi
 
Hubungi 0852-2222-3459 SERVICE AC MAKASSAR
Hubungi 0852-2222-3459 SERVICE AC MAKASSARHubungi 0852-2222-3459 SERVICE AC MAKASSAR
Hubungi 0852-2222-3459 SERVICE AC MAKASSAR
 
Ppt indo-eng-fixed
Ppt indo-eng-fixedPpt indo-eng-fixed
Ppt indo-eng-fixed
 
BPOM - Stem Cell Research to the Clinical Application-converted.pdf
BPOM - Stem Cell Research to the Clinical Application-converted.pdfBPOM - Stem Cell Research to the Clinical Application-converted.pdf
BPOM - Stem Cell Research to the Clinical Application-converted.pdf
 
PKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptxPKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptx
 
Regulasi ijin-edar-bpom 2
Regulasi ijin-edar-bpom 2Regulasi ijin-edar-bpom 2
Regulasi ijin-edar-bpom 2
 
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptxMateri 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
 
Cpob 2012
Cpob 2012Cpob 2012
Cpob 2012
 
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 2
 
CPOB PENANGANAN KELUHAN.pptx
CPOB PENANGANAN KELUHAN.pptxCPOB PENANGANAN KELUHAN.pptx
CPOB PENANGANAN KELUHAN.pptx
 
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasicara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
 
Formularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih.pptx
Formularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih.pptxFormularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih.pptx
Formularium obat Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih.pptx
 
Presentasi insert pangan (1)
Presentasi insert pangan (1)Presentasi insert pangan (1)
Presentasi insert pangan (1)
 
cpob 2018.pdf
cpob 2018.pdfcpob 2018.pdf
cpob 2018.pdf
 
FITOFARMAKA
FITOFARMAKAFITOFARMAKA
FITOFARMAKA
 
Regulasi obat BPOM
Regulasi obat BPOMRegulasi obat BPOM
Regulasi obat BPOM
 

Mais de khoiril anwar

Mais de khoiril anwar (20)

Dcs DPR Pemilu 2019
Dcs DPR Pemilu 2019Dcs DPR Pemilu 2019
Dcs DPR Pemilu 2019
 
Peta politik indonesia 1977 2014
Peta politik indonesia 1977   2014Peta politik indonesia 1977   2014
Peta politik indonesia 1977 2014
 
Peta 80 dapil pemilu 2019
Peta 80 dapil pemilu 2019Peta 80 dapil pemilu 2019
Peta 80 dapil pemilu 2019
 
Survey parpol 2019
Survey parpol 2019Survey parpol 2019
Survey parpol 2019
 
Kebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energiKebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energi
 
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKMBANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
 
Using google apps in 7 easy steps
Using google apps in 7 easy stepsUsing google apps in 7 easy steps
Using google apps in 7 easy steps
 
Menilai Pesan Iklan
Menilai Pesan IklanMenilai Pesan Iklan
Menilai Pesan Iklan
 
Pengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Pengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk KomplemenPengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Pengawasan Post Market Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
 
Program Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Program Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk KomplemenProgram Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
Program Monitoring Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen
 
Efek Samping Kosmetik
Efek Samping KosmetikEfek Samping Kosmetik
Efek Samping Kosmetik
 
Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen MakananPendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Pendaftaran Iklan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
 
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen MakananKeamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
Keamanan Obat Tradisional dan Suplemen Makanan
 
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
 
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan MakananBadan Pengawasan Obat dan Makanan
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
 
Tata cara pelaporan Efek Samping Obat Tradisional
Tata cara pelaporan Efek Samping Obat TradisionalTata cara pelaporan Efek Samping Obat Tradisional
Tata cara pelaporan Efek Samping Obat Tradisional
 
Biografi Tokoh Alumni di HMIpedia
Biografi Tokoh Alumni di HMIpediaBiografi Tokoh Alumni di HMIpedia
Biografi Tokoh Alumni di HMIpedia
 
HMIpedia
HMIpediaHMIpedia
HMIpedia
 
4. creative ee campaign
4. creative ee campaign4. creative ee campaign
4. creative ee campaign
 
4. awareness line
4. awareness line4. awareness line
4. awareness line
 

Último

kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
cindyrenatasaleleuba
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
NadrohSitepu1
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 

Último (20)

kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 

Registrasi Obat dan Produk Biologi

  • 1. REGISTRASI OBAT DAN PRODUK BIOLOGI Dra. Dwiana Andayani, Apt. Kasubdit Penilaian Obat Copy dan Produk Biologi Direktorat Penilaian Obat dan Produk Biologi Training of Trainer Direktorat Penilaian OT, Suplemen Makanan dan Kosmetik Jakarta, 24 Agustus 2015
  • 4. Direktorat Penilaian Obat dan Produk BiologiDirektorat Penilaian Obat dan Produk Biologi Sub Direktorat Penilaian Obat Baru Sub Direktorat Penilaian Obat Copy dan Produk Biologi Sub Direktorat Evaluasi Produk Terapetik Penggunaan Khusus Seksi Penilaian Obat Baru Jalur I dan III Seksi Penilaian Obat Copy Seksi Penilaian Obat baru Jalur II Seksi Reevaluasi Obat Seksi Penilaian Produk Biologi Seksi Evaluasi Produk & Uji Klinik Seksi Evaluasi Produk Terapetik Penggunaan Khusus Seksi Tata Operasional
  • 5. Pengawasan Pre marketPengawasan Pre market Pengawasan Post MarketPengawasan Post Market Memastikan khasiat, keamanan, mutu dan kebenaran informasi produk obat yang beredar Pemantauan keamanan dan konsistensi jaminan mutu Sebelum diedarkanSebelum diedarkan Setelah diedarkanSetelah diedarkan KERANGKA PENGAWASAN PRE DAN POST MARKET
  • 7. DEFINISIDEFINISI Obat adalah : bahan atau paduan bahan termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,penyembuhan, pemulihan dan peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi untuk manusia.
  • 9. REGISTRASI OBAT DAN PRODUK BIOLOGI
  • 10.
  • 11. PRA - REGISTRASI Biaya Pra-Registrasi Biaya Pra-Registrasi Time LineTime Line 40 HK40 HK PNBP sesuai PP No.48 tahun 2010
  • 13. Obat Copy : Obat yang mengandung zat aktif dengan komposisi, kekuatan, bentuk sediaan, rute pemberian, indikasi dan dosis sama dengan obat yang sudah terdaftar. Obat Copy : Obat yang mengandung zat aktif dengan komposisi, kekuatan, bentuk sediaan, rute pemberian, indikasi dan dosis sama dengan obat yang sudah terdaftar. Obat Baru • obat dengan zat aktif baru, • zat tambahan baru, • bentuk sediaan/rute pemberian baru, • kekuatan baru, atau • kombinasi baru Produk Biologi • Vaksin, imunosera, antigen, hormon, enzim, produk darah dan produk hasil fermentasi lainnya (termasuk antibodi monoklonal dan produk yang berasal dari teknologi rekombinan DNA) PENGERTIAN
  • 14. KATEGORI REGISTRASIKATEGORI REGISTRASI REGISTRASI BARUREGISTRASI BARU REGISTRASI ULANGREGISTRASI ULANGVARIASIVARIASI Kategori 1 Obat Baru dan Produk Biologi, termasuk Produk Biologi Sejenis Kategori 2 Obat Copy Kategori 3 Sediaan lain yang mengandung obat Kategori 4 Variasi Mayor (VaMa) Kategori 5 Variasi Minor yang memerlukan Persetujuan (VaMi-B) Kategori 6 Variasi Minor dengan Notifikasi (VaMi-A) Kategori 7
  • 15. REGISTRASI OBAT IMPOR (PERMENKES NO. 1010 TAHUN 2008)
  • 16. PERSYARATAN REGISTRASI OBAT IMPOR  Justifikasi impor  Persetujuan tertulis dari pemilik produk di LN  Sertifikat GMP dan laporan inspeksi terakhir  Site Master File (SMF) terbaru (dapat dilakukan pemeriksaan setempat)  Alih teknologi : pengembangan produk, teknik/metode proses produksi, pengawasan mutu
  • 17. REGISTRASI OBAT ATAS DASAR LISENSI  Perjanjian lisensi memuat : masa berlaku dan obat yang akan dilisensikan  Pemberi lisensi : a. Industri farmasi b. Badan riset pemilik formula di dalam maupun di luar negeri  Pemilik izin edar adalah Industri Farmasi pendaftar
  • 18. REGISTRASI OBAT BERDASARKAN KONTRAK  Hanya dapat dilakukan oleh pemberi kontrak sebagai pendaftar  Pendaftar : a. Memiliki izin industri b. Memiliki sekurang-kurangnya 1 fasilitas produksi yang memenuhi syarat CPOB c. Memiliki perjanjian kontrak Produksi obat kontrak : - Sebagian atau seluruh proses - Formula dapat dari pemberi atau penerima kontrak - Tidak dapat dialihkan ke pihak ketiga
  • 20. ALUR PROSES REGISTRASI DAN EVALUASI OBAT Penilaian Efikasi dan Keamanan -Non klinik - Farmakodinamik - Farmakokinetik - Toksisitas - Imunogenisitas - Klinik - Fase I, II, III - Fase IV (optional) Pendaftaran Obat Pendaftar Tidak lengkap Obat Copy: • Jalur 1: 100 HK • Jalur 2: 150 HK • Jalur 3: 80 HK Obat Baru & ProdukBiologi: • Jalur 1: 100 HK • Jalur 2: 150 HK • Jalur 3: 300 HK Lengkap Appeal Memenuhi Syarat? Penilaian Penandaan NIE Ya Tidak Tambahan data Penilaian Mutu • zat aktif • Sumber • Proses sintesa • Spesifikasi • Metode analisis • Stabilitas • Obat • Formula • Spesifikasi • Validasi metoda analisis • Validasi proses • Metode analisis • Stabilitas KOMNAS POJ Data SMF untuk Obat Impor *) Evaluasi Dok Pre Inspeksi MemenuhiMemenuhi Syarat?Syarat? Inspeksi Tidak Ya Ya Tidak *) Industri Farmasi perlu diinspeksi Perlu Tambahan Data Penolakan - Informasi established terkait efikasi dan keamanan obat - Data ekivalensi termasuk BE Pemeriksaan Kelengkapan Data Penerbitan Hasil Pra Registrasi (HPR)Proses Pra Registrasi Konsultasi Memenuhi Syarat? Ya Tidak Keterangan Pra Registrasi Registrasi Evaluasi SMF Penolakan/Appeal Tambahan Data
  • 21. Sistem registrasi on line digunakan untuk melakukan registrasi obat ke Badan POM Memenuhi kebutuhan industri farmasi akan prosedur pengajuan registrasi obat dan produk biologi yang lebih efektif, efisien, cepat, mudah dan transparan AeRO : Aplikasi Elektronik Registrasi Obat
  • 28. Database yang telah tervalidasi Judul Jumlah Zat Aktif 3571 Produsen Zat Aktif 324 Produsen Zat Tambahan 562 Produsen Obat Jadi 249
  • 29. ALUR Pra – Registrasi Obat Copy
  • 31. Tahap 2 : Klik “Prareg Baru Obat Copy”
  • 32. Tahap 1 : Klik menu REGISTRASI>Registrasi Baru>Registrasi>List Reg
  • 33. DOSSIER FORMAT- ACTD * Upon Request Part I Administrative Data & Product Information Part II Quality Overall Summary & Reports Part III Non-clinical Overview, Summary & Study Reports* Part IV Clinical Overview, Summary, Assessment Reports, & Study Reports* Country-specific administrative data. Not part of ACTD Country-specific administrative data. Not part of ACTD ACTD
  • 35. KRITERIA EVALUASI OBAT (PENILAIAN BERBASIS RISIKO) Khasiat dan Keamanan - Uji Non- Klinik - Uji Klinik (Fase I,II,III) - Uji Non- Klinik - Uji Klinik (Fase I,II,III) Mutu - Proses produksi sesuai CPOB - Spesifikasi Produk - Uji Stabilitas - Uji BE (Obat copy/generik) Informasi Obat/Penandaan Informasi lengkap dan objektif yang menjamin penggunaan obat secara tepat, rasional dan aman. Informasi lengkap dan objektif yang menjamin penggunaan obat secara tepat, rasional dan aman. • Sesuai kebutuhan nyata masyarakat • -Psikotropik : keunggulan K & K dari obat yg beredar • Program Nasional : UK • Sesuai kebutuhan nyata masyarakat • -Psikotropik : keunggulan K & K dari obat yg beredar • Program Nasional : UK Kriteria Spesifi k
  • 36. 3636 LONGLONG ROADROAD TOTO AA NEWNEW MEDICINEMEDICINE Full Development Registration Delivery Studies in 100 – 300 patients (Phase II) Clinical Data Analysis Candidate Medicine Tested in 3 – 10.000 patients (Phase III) Large Amounts of Candidate Medicines Synthesized Extensive Safety Studies Studies in Healthy Volunteers Phase I Formulations Developed Candidate Early Safety Studies Exploratory Development Project Teams and Plans Synthesis of Compound Screening Discovery N R A
  • 37. DRUG DEVELOPMENT PROCESS Registration Delivery / Implementation DrugCandidate 21 3 4 5 Pre-clinical safety Assessment (GLP) Clinical Phase I Clinical Phase II Clinical Phase III Mutagenicity Detailed Pharmacology Acute Toxicity Pharmacokinetics/ADME Sub-acute repeat dose toxicity Reproductive toxicology Supplementary animal pharmacology Carcinogenicity Chemistry Raw material, GMP production and analysis Formulation, development and analysis GMP production of formulated product and analysis GMP scale up of raw material production and formulation Pharmacy Chemistry
  • 38. EVALUASI KHASIAT DAN KEAMANAN OBAT  UJI NON-KLINIK  Untuk melihat profil toksisitas, mutagenisitas, karsinogenisitas, teratogenisitas, dosis letal, dosis maksimal, dll  UJI KLINIK untuk memastikan pembuktian khasiat dan keamanan obat sesuai indikasi yang diajukan Meliputi penilaian terhadap data uji non klinis dan uji klinis dengan level of evidence sesuai ketentuan ilmiah
  • 39. Efficacy and safety results from the randomized controlled comparative study of adalimumab vs. methotrexate vs. placebo in patients with psoriasis (CHAMPION) Contoh dokumen pendukung khasiat - keamanan
  • 40. Spironolactone alone or in combination with furosemide in the treatment of moderate ascites in nonazotemic cirrhosis. A randomized comparative study of efficacy and safety
  • 41. Assessment Reports dari negara dg sistem evaluasi yang baik Assessment Reports dari negara dg sistem evaluasi yang baik STANDAR PENILAIAN KHASIAT DAN KEAMANAN OBAT PUSTAKA  Uji Pre-Klinik  Uji Klinik Fase I, II, III, IV Obat Baru dan Produk Biologi
  • 42. EVALUASI MUTU OBAT (1)  Bahan Baku (Zat aktif & Zat tambahan)  Sumber  Proses sintesa  Spesifikasi  Metode analisis  Stabilitas Meliputi penilaian terhadap Standardisasi mutu bahan baku obat, obat jadi (FI,USP, BP), Proses produksi sesuai CPOB, dan Spesifikasi serta Metoda Analisa.
  • 43. EVALUASI MUTU OBAT (2)  Proses Produksi  Pemastian mutu Bahan baku dan Produk jadi  Validasi metoda analisa & proses  In Process Control (IPC)  Kesesuaian sarana & prasarana terhadap sertifikat CPOB
  • 44. EVALUASI MUTU OBAT (3)  Produk Obat  Formula  Spesifikasi  Hasil validasi metode analisis  Hasil validasi proses pembuatan  Hasil uji stabilitas  Bioekivalensi (a.l: untuk bahan obat yang memiliki rentang terapi yang sempit )
  • 45. STANDAR PENILAIAN MUTU OBAT Obat Baru, Produk Biologi, Obat Copy KOMPENDIA WHO TECHNICAL REPORTS SERIES Farmakope Indonesia USP BP O TH ERS Proses Produksi CPOB Uji Stabilitas Validasi MA Validasi Proses Pedoman ASEAN Pedoman Uji Bioekivalensi Uji BE (Obat Copy)
  • 46. DEVELOPMENT PROCESS OF COPY/GENERIC DRUG Strengthening: •Product development/trial formula  drug certification •Process validation •Analytical Method Validation/ verification •Equivalence study PMS Adverse event monitoring Selection active substance, excipients, & qualified packaging material. MARKETING AUTHORIZATION / CHANGES APPROVAL Administration NADFC Registration & Evaluation Process Monitoring: •IPC •Drug stability •cGMP compliance (batch consistance) Changes product spesification, formula, manufacturing process, etc.
  • 47. • Obat Copy/Generik: Obat yang mengandung zat aktif yang inovatornya sudah off patent disebut obat “copy”. Peraturan Kepala Badan POM Tahun 2011 tentang Kriteria & Tata Laksana Registrasi Obat: Definisi obat “copy” adalah obat yang mengandung zat aktif dengan komposisi, kekuatan, bentuk sediaan, rute pemberian, indikasi dan posologi sama dengan obat yang telah disetujui. Obat copy dapat menggunakan nama dagang atau nama sesuai INN (nama generik).
  • 48. OBAT GENERIK VS INOVATOR  WHO: A generic drug is a pharmaceutical product, usually intended to be interchangeable with an innovator product,….  FDA-US: A drug product that is comparable to a brand/reference listed drug product …… TGA-Australia: A medicine that, in comparison to a registered medicine: a. has the same quantitative composition of therapeutically active substances, being substances of similar quality to those used in the registered medicine; and • EMA-Uni Eropa: A generic medicine is a medicine that is developed to be the same as a medicine that has already been authorised (the ‘reference medicine’).
  • 49. 4949 OBAT YANG MEMERLUKAN UJI EKIVALENSI IN VIVO 1. Obat oral lepas cepat yang bekerja sistemik dengan satu atau lebih kriteria berikut:  untuk kondisi serius  batas keamanan /indeks terapi sempit  ada masalah BA (mis.absorbsi bervariasi, farmakokinetik non linier)  eksipien dan proses produksi mempengaruhi BE 1. Obat non-oral dan non-parenteral yang bekerja sistemik (transdermal, supositoria) 2. Obat lepas lambat yang bekerja sitemik 3. Obat kombinasi tetap yang bekerja sistemik, dengan salah satu zat aktifnya memerlukan uji in vivo 4. Bukan larutan yang bekerja lokal : diperlukan studi klinik atau farmakodinamik komparatif
  • 50. 5050 OBAT YANG CUKUP DILAKUKAN UJI EKIVALENSI IN VITRO (UJI DISOLUSI TERBANDING) 1. Obat yang tidak memerlukan studi in vivo (tidak termasuk kriteria untuk uji ekivalensi in vivo) 2. Produk obat copy yang hanya berbeda kekuatan  uji disolusi terbanding dapat diterima untuk kekuatan yang lebih rendah 3. Berdasarkan sistem klasifikasi biofarmaseutik (Biopharmaceutic Classification System=BCS) dari zat aktif, karakteristik disolusi, serta profil disolusi produk obat.
  • 51. JAMINAN EKIVALENSI Ekivalensi farmaseutik, ekivalensi terapeutik Jaminan khasiat, keamanan dan mutu obat Obat Copy Obat Inovator ( in vivo / invitro) Nama Dagang dan Nama Generik
  • 52.
  • 53.
  • 54. Contoh : Profil Bioavailabilitas Obat Generik Menunjukkan Ekivalensi terhadap Obat Inovator (Ramipril 10 mg) 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 0 5 10 15 Waktu (jam) KonsentrasiRamipril(ng/mL) Obat Generik Obat Inovator
  • 55. UJI BE TERKAIT VARIASI
  • 56. SUBSTITUSI ALTERNATIFSUBSTITUSI ALTERNATIF SUMBER BBO VS UJI BESUMBER BBO VS UJI BE 1. Sumber/produsen BBOawal tidak diproduksi bukan karena tidakcukup pengawasan, ada bukti penyimpangan, ada bukti pemalsuan data sewaktu registrasi atau teridentifikasi pada waktu inspeksi; 2. Batch obat dengan BBOawal memenuhi persyaratan mutu dan hasil uji BE yang telah dilakukan Bioekivalen kecuali adanya issue cGMPyang spesifikdari produsen BBOawal; 3. Spesifikasi BBO dari sumber/produsen baru sama dengan spesifikasi BBOawal (Ukuran partikel, polymorphisme, impurities, dan rute sintesis bahan baku obat) Uji BE tidak perlu diulang, Uji Disolusi Terbanding
  • 57. Spesifikasi dari BBO supplier baru sama dengan BBO awal Ukuran partikel polymorphisme, Impurities  rute sintesis BBO Uji BE tidak perlu diulang, UDT Perubahan Supplier BBO vs Uji BEPerubahan Supplier BBO vs Uji BE
  • 58. PERUBAHAN TEMPAT/LOKASI PRODUKSIPERUBAHAN TEMPAT/LOKASI PRODUKSI 1. Obat yang dibuat ditempat/lokasi produksi baru mempunyai kesamaan:  spesifikasi/produsen BBO  Formula  proses produksi  spek peralatan  lingkungan produksi  kontrol selama proses produksi  kualifikasi personel produksi sama dengan yang lama. 2. Obat komparator yang digunakan sesuai dengan kriteria seleksi obat komparator Per Ka.Badan tentang Obat Wajib Ekivalensi Pasal 4 Uji BE tidak perlu diulang, Uji Disolusi Terbanding
  • 59. PENILAIAN PENANDAAN/LABEL OBAT Untuk memastikan bahwa informasi yang tercantum pada penandaan obat (etiket, brosur, kemasan) adalah informasi lengkap dan obyektif Dapat menjamin penggunaan obat secara tepat, rasional dan aman
  • 60. 60 Hasil evaluasi data efikasi dan keamanan Summary of Product Characteristic (SPC) Pustaka Obat Baru dan Produk Biologi STANDAR EVALUASI PENANDAAN OBAT (1) Brosur
  • 61. 61 STANDAR EVALUASI PENANDAAN OBAT(2) Obat Copy PI Inovator yang disetujui Pustaka STINEL Brosur
  • 62. (SPC)  Informasi lengkap yang disetujui oleh Badan POM terkait deskripsi obat, khasiat dan keamanan obat dari data hasil uji klinik, dan informasi lain yang dianggap perlu serta berfungsi sebagai sumber informasi bagi petugas kesehatan dan menjadi acuan dalam penyusunan informasi produk untuk pasien RINGKASAN KARAKTERISTIK PRODUK
  • 63. INFORMASI PRODUK UNTUK PASIEN  Informasi untuk pasien yang disetujui oleh Badan POM terkait khasiat, keamanan, dan cara penggunaan obat serta informasi lain yang dianggap perlu dengan menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dimengerti dan dipahami oleh pasien. Nama Obat, Kekuatan Obat Bentuk Sediaan 1. Pemerian obat 2. Komposisi zat aktif/apa yang terkandung dalam obat? 3. Indikasi/untuk apa obat digunakan? 4. Posologi dan cara pemberian/Berapa banyak dan seberapa sering obat ini boleh digunakan?Apa yang harus dilakukan bila lupa minum obat ini? 5. Kontraindikasi/Pada keadaan apa anda tidak diperbolehkan menggunakan obat ini 6. Peringatan dan perhatian/Apa yang perlu diperhatikan bila menggunakan obat ini? (seperti : apa yang terjadi jika obat ini dihentikan) 7. Interaksi obat/Obat dan makanan apa yang harus dihindari jika menggunakan obat ini? 8. Kehamilan dan menyusui/Apakah boleh digunakan pada wanita hamil dan menyusui? 9. Efek pada pengendara dan menjalankan mesin/Apakah boleh mengendarai dan menjalankan mesin selama minum obat ini? (jika perlu) 10. Efek samping/efek yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi. 11. Overdosis/Tanda dan gejala kelebihan dosis (jika perlu) 12. Pengobatan overdosis/ Apa yang harus dilakukan bila menggunakan obat ini melebihi dosis yang dianjurkan ?(jika perlu) 13. Cara penyimpanan/Bagaimana cara menyimpan obat ini? 14. Batas penggunaaan setelah direkonstitusi atau setelah wadah dibuka/Berapa lama obat ini dapat digunakan setelah kemasan dibuka ?(jika perlu) 15. Petunjuk penggunaan 16. Cara rekonstitusi/Bagaimana cara melarutkan obat ini? (jika perlu) Nomor Izin Edar Nama pendaftar dan/atau pemilik obat sesuai dengan ketentuan yang berlaku Alamat pendaftar dan/atau pemilik obat sesuai dengan ketentuan yang berlaku Tanggal perubahan (jika perlu) Peringatan khusus, misalnya  Harus dengan resep dokter  Tanda peringatan Obat Bebas Terbatas (P. No 1- P. No. 6)  Kotak peringatan  Bersumber babi/bersinggungan  Kandungan alcohol
  • 64. PENANDAAN KHUSUS BLISTER/STRIP INFORMASI YANG DICANTUMKAN PADA ETIKET/LABEL KEMASAN INFORMASI YANG DICANTUMKAN PADA ETIKET/LABEL KEMASAN
  • 67. APPROVABLE LETTER SURAT PEMBERITAHUAN PERSETUJUAN KEPADA INDUSTRI FARMASI UNTUK MELAKUKAN PERSIAPAN PEMBUATAN OBAT DENGAN SKALA KOMERSIAL ATAU PERSIAPAN PELAKSANAAN IMPORTASI OBAT SEBELUM DITERBITKAN PERSETUJUAN IZIN EDAR. Dasar Hukum : Peraturan Kepala Badan POM RI No. 3 tahun 2013 “Perubahan atas Peraturan Kepala Badan POM No. HK.03.1.23.10.11.08481 tahun 2011 tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat”
  • 68.
  • 69. Approvable Letter Bukan Izin Edar Berlaku 2 tahun  Form Registrasi  Batch Record  Batch Analysis (pilot vs komersial)  Laporan stabilitas  Laporan Validasi MA dan Proses Produksi  Bukti importasi (utk obat impor)  Foto produk, kemasan dan PIL/SPC NIE Aktivitas Apr-15 1 2 3 4 5 Penimbanga n           Mixing           Pencetakan           Penyalutan           Stripping           Pengemasa n Sekunder           In situ
  • 72. Persetujuan Izin Edar diterbitkan apabila hasil pembuatan obat skala komersial memenuhi persyaratan, yaitu: Diproduksi ditempat yang telah memenuhi persyaratan CPOB Hasil produksi memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan yang dibuktikan dengan dokumen: 1. Catatan pengolahan bets skala komersial dilengkapi dengan data in process control, pelulusan bets dan laporan validasi proses 2. Perbandingan hasil pemeriksaan mutu bets skala komersial terhadap bets pengembangan produk 72 Proses persetujuan izin edar setelah implementasi approvable letter Persetujuan yang langsung diterbitkan tanpa mekanisme Approvable Letter a. Jika dokumen yang disubmit merupakan generik dari produk dengan nama dagang yang sudah beredar. Dengan melengkapi bets record terakhir. a. Jika produsen pembuat obat jadi telah memiliki produk sejenis yang telah beredar (produk toll). Dengan persyaratan memiliki spesifikasi, formula, sumber bahan baku, proses dan tempat produksi serta jenis kemasan yang sama. Dengan melengkapi bets record terakhir.
  • 75. IZIN EDAR 75 Izin Edar obat, Persetujuan impor dalam bentuk ruahan, persetujuan impor Khusus Ekspor dan persetujuan Khusus Ekspor berlaku paling lama 5 (lima) tahun selama memenuhi ketentuan yang berlaku Izin Edar obat, Persetujuan impor dalam bentuk ruahan, persetujuan impor Khusus Ekspor dan persetujuan Khusus Ekspor berlaku paling lama 5 (lima) tahun selama memenuhi ketentuan yang berlaku Untuk registrasi obat berdasarkan perjanjian / penunjukkan dengan masa kerjasama kurang dari 5 (lima) tahun, maka masa berlaku Izin edar sesuai dengan masa berlaku kerjasama dalam dokumen perjanjian. Untuk registrasi obat berdasarkan perjanjian / penunjukkan dengan masa kerjasama kurang dari 5 (lima) tahun, maka masa berlaku Izin edar sesuai dengan masa berlaku kerjasama dalam dokumen perjanjian. Obat yang telah habis masa berlaku izin edarnya dan tidak diperpanjang dinyatakan sebagai obat yang tidak memiliki izin edar Obat yang telah habis masa berlaku izin edarnya dan tidak diperpanjang dinyatakan sebagai obat yang tidak memiliki izin edar Pasal 51Pasal 51
  • 76. KETENTUAN IZIN EDAR (1) 76 Pasal 53 Pasal 53 1. Pendaftar wajib memproduksi atau mengimpor, dan mengedarkan obat yang telah mendapat izin edar selambat- lambatnya 1 (satu) tahun setelah tanggal persetujuan dikeluarkan. 2. Pelaksanaan kewajiban memproduksi atau mengimpor, dan mengedarkan obat harus dilaporkan dengan menyerahkan kemasan siap edar kepada Kepala Badan. 3. Pelaksanaan impor obat dilakukan oleh Industri Farmasi Pemilik Izin Edar. 1. Pendaftar wajib memproduksi atau mengimpor, dan mengedarkan obat yang telah mendapat izin edar selambat- lambatnya 1 (satu) tahun setelah tanggal persetujuan dikeluarkan. 2. Pelaksanaan kewajiban memproduksi atau mengimpor, dan mengedarkan obat harus dilaporkan dengan menyerahkan kemasan siap edar kepada Kepala Badan. 3. Pelaksanaan impor obat dilakukan oleh Industri Farmasi Pemilik Izin Edar.
  • 77. KETENTUAN IZIN EDAR (2) 77 Pasal 53 Pasal 53 4. Industri Farmasi Pemilik Izin Edar dapat menunjuk Industri Farmasi lain atau Pedagang Besar Farmasi importir sebagai pelaksana impor obat. 5. Kemasan siap edar yang diserahkan berupa kemasan primer, kemasan sekunder dan Informasi Produk. 6. Penyerahan kemasan dilakukan selambat- lambatnya 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan peredaran obat. 4. Industri Farmasi Pemilik Izin Edar dapat menunjuk Industri Farmasi lain atau Pedagang Besar Farmasi importir sebagai pelaksana impor obat. 5. Kemasan siap edar yang diserahkan berupa kemasan primer, kemasan sekunder dan Informasi Produk. 6. Penyerahan kemasan dilakukan selambat- lambatnya 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan peredaran obat.
  • 78. 78 Pasal 54Pasal 54 1. Pemilik Izin Edar obat wajib melakukan pemantauan khasiat, keamanan dan mutu obat selama obat diedarkan dan melaporkan hasilnya kepada Kepala Badan. 2. Pemantauan khasiat, keamanan dan mutu obat selama obat diedarkan ditetapkan tersendiri. 1. Pemilik Izin Edar obat wajib melakukan pemantauan khasiat, keamanan dan mutu obat selama obat diedarkan dan melaporkan hasilnya kepada Kepala Badan. 2. Pemantauan khasiat, keamanan dan mutu obat selama obat diedarkan ditetapkan tersendiri. KETENTUAN IZIN EDAR (3)
  • 79. EVALUASI KEMBALI 79 Evaluasi kembali dilakukan jika berdasarkan hasil pemantauan terdapat perkembangan baru mengenai khasiat, keamanan, dan mutu obat yang berbeda dari data penunjang pada waktu registrasi Evaluasi kembali dilakukan jika berdasarkan hasil pemantauan terdapat perkembangan baru mengenai khasiat, keamanan, dan mutu obat yang berbeda dari data penunjang pada waktu registrasi Keputusan terhadap hasil evaluasi kembali dapat berupa: a.perubahan Penandaan; b.perbaikan komposisi/formula; c.pemberian batasan penggunaan; d.penarikan obat dari peredaran; dan/atau e.pembekuan izin edar/pembatalan izin edar. Keputusan terhadap hasil evaluasi kembali dapat berupa: a.perubahan Penandaan; b.perbaikan komposisi/formula; c.pemberian batasan penggunaan; d.penarikan obat dari peredaran; dan/atau e.pembekuan izin edar/pembatalan izin edar. Pasal 55Pasal 55
  • 80. SANKSI (1) 80 Pasal 56Pasal 56 Sanksi dapat berupa: • peringatan tertulis; • pembatalan proses registrasi obat; • pembekuan izin edar obat yang bersangkutan; • pembatalan izin edar obat yang bersangkutan; atau • sanksi administratif lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sanksi dapat berupa: • peringatan tertulis; • pembatalan proses registrasi obat; • pembekuan izin edar obat yang bersangkutan; • pembatalan izin edar obat yang bersangkutan; atau • sanksi administratif lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 81. SanksiSanksi (2)(2) Pembekuan/ Pembatalan Izin Edar a. tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1); b. selama 12 (dua belas) bulan berturut-turut tidak diproduksi atau diimpor, dan diedarkan; c. izin industri farmasi pemilik izin edar dicabut; dan/atau d. pemilik izin edar melakukan pelanggaran di bidang produksi dan/atau distribusi obat Pasal 57 ayat(2) & (3) Dikecualikan apabila memiliki alasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
  • 82. 82 KODE IZIN EDARKODE IZIN EDAR (1)(1) Digit 1Digit 1 :: DD :: menunjukkanmenunjukkan nama dagangnama dagang GG :: menunjukkanmenunjukkan nama generiknama generik Digit 2Digit 2 :: KK :: golongan Obatgolongan Obat KerasKeras TT :: golongan Obatgolongan Obat Bebas TerbatasBebas Terbatas BB :: golongan Obatgolongan Obat BebasBebas NN :: golongan Obatgolongan Obat NarkotikaNarkotika PP :: golongan Obatgolongan Obat PsikotropikaPsikotropika Digit 3Digit 3 :: II :: Obat Jadi ImporObat Jadi Impor LL :: Obat JadiObat Jadi Produksi LokalProduksi Lokal XX :: Obat untukObat untuk . . . . . 15 DIGIT . . . . .
  • 83. 83 KODE IZIN EDARKODE IZIN EDAR (2)(2) Digit 4 dan 5Digit 4 dan 5 :: menunjukkan tahun persetujuanmenunjukkan tahun persetujuan pendaftaran obatpendaftaran obat jadijadi DigitDigit 6, 7, 86, 7, 8 :: menunjukkanmenunjukkan kodekode industri farmasiindustri farmasi DigitDigit 9, 10, 119, 10, 11 :: menunjukkanmenunjukkan nomor urutnomor urut produkproduk DigitDigit 12 dan 1312 dan 13:: menunjukkanmenunjukkan kode bentuk sediaankode bentuk sediaan DigitDigit 1414 :: menunjukkanmenunjukkan kekuatankekuatan ke- berapake- berapa Digit 15Digit 15 :: menunjukkan jenismenunjukkan jenis kemasankemasan . . . . . 15 DIGIT . . . . .
  • 84. 84 KODE IZIN EDARKODE IZIN EDAR ((33)) DIGIT 12 dan 13 : BENTUK SEDIAAN Kode Bentuk sediaan Kode Bentuk sediaan 01 Kapsul 11 Tablet effervescent 02 Kapsul lunak 12 Tablet hisap 03 Kapsul pelepasan lambat 13 Tablet pelepasan cepat 04 Kaptab 14 Tablet pelepasan lambat 05 Kaptab pelepasan cepat 15 Tablet salut enterik 06 Kaptab pelepasan lambat 16 Tablet salut gula 07 Kaptab salut enterik 17 Tablet salut selaput 08 Kaptab salut gula 18 Tablet vaginal 09 Kaptab sal;ut selaput 19 Pastilles 10 tablet 20 Bolus
  • 85. 85 KODE IZIN EDARKODE IZIN EDAR ((44)) DIGIT 12 dan 13 : BENTUK SEDIAAN Kode Bentuk sediaan Kode Bentuk sediaan 21 Pil 31 Salep mata 22 Granule 32 Emulsi 23 Serbuk/ serbuk effervescent 33 Suspensi 24 Serbuk obat luar/ serbuk tabur 34 Elixir 25 Chains 35 Larutan / Cairan 26 Serbuk steril 36 Drops 27 Pasta 37 Sirup 28 Gel 38 Sirup kering 29 Cream 39 Aerosol 30 Salep 40 Obat kumur dan sejenis
  • 87. Evaluasi Produk & Uji KlinikEvaluasi Produk & Uji Klinik Tata Laksana Persetujuan Uji Klinik Peraturan Kepala Badan POM N0. 9 Tahun 2014 Diadopsi dari ICH-GCP (E6)
  • 88. CUKB - CARA UJI KLINIK YANG BAIK Definisi: Suatu standar kualitas etik dan ilmiah internasional untuk mendisain, melaksanakan, mencatat dan melaporkan uji klinik yang melibatkan partisipasi subyek manusia Dengan mematuhi standar ini memberi kepastian kepada publik bahwa hak, keamanan dan kesejahteraan subyek uji klinik dilindungi, sesuai dengan prinsip yang berasal dari Deklarasi Helsinki, dan data uji klinik tersebut dapat dipercaya
  • 89. ICH-GCP/CUKB DAN REGULASI UK TUJUAN  Melindungi hak, integritas dan kerahasian subjek penelitian.  Menjamin data hasil penelitian kredibel dan akurat  Monitor importasi dan penggunaan obat uji klinik yang belum teregistrasi
  • 90. JENIS UJI KLINIK YANG DIATUR BPOM Uji Klinik pra pemasaran (Pre-marketing clinical trial)  Persetujuan dari BPOM dan dilakukan inspeksi Uji Klinik pasca pemasaran (Post- marketing clinical trial)  Notifikasi Uji klinik untuk tujuan pendidikan  Notifikasi
  • 91. PENGAJUAN PERSETUJUAN PELAKSANAAN UJI KLINIK Kelengkapan : 1. Form UK 1 (Pedoman CUKB tahun 2001) 2. Pernyataan Peneliti 3. Protokol Uji Klinik 4. Investigator’s Brochure 5. Persetujuan Komisi Etik 6. Informed Consent Form 7. Letter of Authorization dari sponsor kepada Organisasi Riset Kontrak (CRO) 8. Dokumen terkait obat : sertifikat CPOB, package insert, CoA, lot release dan ringkasan protokol produksi 3 bets yang berurutan (untuk vaksin), proforma invoice (jika ada) Untuk lengkapnya dapat dilihat di website www.pom.go.id Lampiran dari Perka Badan POM No. 9 tahun 2014
  • 92. Pengadaan Obat Uji Klinik Sponsor / CRO Documents : • Ethics / Scientific Approval • Other Documents / Information  Drug sources  GMP certificate of manufacturer  Certificate of Analysis (COA)  Batch Number  Number of Drugs Badan POM Import License
  • 93. 93 INSPEKSI UJI KLINIK (PASAL 18.A)  Dilakukan oleh Badan POM untuk menjamin pelaksanaan CUKB  Tujuan  Melindungi subjek penelitian  Konsistensi data (a.l. sumber dokumen vs essensial dokumen dan prosedur sesuai protokol  Menjamin akuntabilitas obat uji
  • 94. INSPEKSI UJI KLINIK  Manfaat − Proses evaluasi yang objektif dan independen − Perbaikan sistem dan prosedur − Perkiraan sumber daya yang tersedia − Meningkatkan kualitas penelitian secara keseluruhan  Melakukan pemeriksaan pada sponsor dan/atau di tempat ORK/Peneliti atau di tempat lain yang berkaitan dengan UK terhadap : − dokumen − fasilitas − rekaman − sumber lain yang berhubungan dan yang terdapat di tempat UK
  • 96. REGULASI  Permenkes No. 1010 tahun 2008 tentang Registrasi Obat: Pasal 2 (1) Obat yang diedarkan di wilayah Indonesia, sebelumnya harus dilakukan registrasi untuk memperoleh Izin Edar (4) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk a. Obat penggunaan khusus atas permintaan dokter; b. Obat Donasi; c. Obat untuk Uji Klinik; d. Obat Sampel untuk Registrasi. 96
  • 97. 97 REGULASI  Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1379.A/MENKES/XI/2002 tentang Pengelolaan dan Penggunaan Obat, Alat dan Makanan Kesehatan Khusus  Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor : HK.00.05.3.00914 tahun 2004 tentang Pemasukan Obat Jalur Khusus
  • 98. 98 PENGADAAN OBAT JALUR KHUSUS Pengadaan obat melalui Special Access Scheme (SAS) melibatkan 2 institusi yaitu Kementerian Kesehatan dan Badan POM: Melalui KemKes RI (Dit.Jend Bina Pelayanan Farmasi) :  Obat penggunaan khusus untuk keperluan pribadi dengan dokter penanggung jawab (kecuali vaksin/ produk biologi)  Obat penggunaan khusus untuk kebutuhan program  Obat Donasi (kecuali vaksin/produk biologi) Melalui Badan POM :  Sampel obat/bahan baku obat untuk pengembangan produk dalam rangka registrasi  Obat untuk uji klinik dan Uji BE  keperluan pribadi dengan dokter penanggung jawab atau donasi (vaksin/produk biologi)
  • 99. DOKUMEN PERMOHONAN SAS Kelengkapan :  Surat Permohonan : tujuan penggunaan dan informasi produk (jumlah, no bets, produsen)  Sertifikat CPOB Produsen BBO  CoA BBO  Protokol Penelitian (jumlah dan besar trial formula, jumlah dan besar bets skala lab dan skala pilot)  Protokol Uji Stabilitas (formula, jumlah obat hasil trial yang digunakan dan TL terhadap sisanya)  Invoice 99
  • 100. Penandaan khusus :  Penggunaan terapi khusus: SAS abcdef (sejak Okt 2007)  Donasi: Donasi abcdef (sejak Okt 2007)  Uji klinik: Hanya untuk uji klinik/for clinical trial only Keterangan : ab=kode tahun, cd=kode pemohon, ef=kode permohonan yang ke …..
  • 101. CERTIFICATE OF PHARMACEUTICAL PRODUCT Kelengkapan untuk pengajuan : 1. Surat Permohonan yang menyebutkan negara tujuan ekspor, permintaan khusus (jika ada) 2. Fotocopy Sertifikat Izin Edar dan Persetujuan terakhir 3. Fotocopy form registrasi dan penandaan yang disetujui terakhir 4. Bukti registrasi ulang (jika sedang dalam proses registrasi ulang) 5. Bukti Pembayaran biaya CPP

Notas do Editor

  1. Obat atau bahan obat yang masuk melalui mekanisme SAS diberi penandaan khusus sbb Apabila di fasilitas produksi atau di gudang IF ditemukan barang dengan penomoran tersebut, artinya produk tersebut masuk melalui mekanisme SAS atau donasi