SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 37
ISUE KEPENDUDUKAN
TERKINI
ISUE
KEPENDUDUKAN

PROBLEM

KEMISKINAN
TERSTRUKTUR

FAKTOR KUANTITAS
• Jumlah pasti (sulit ditentukan)
• Kepadatan tidak merata  Migrasi,
sampah, transportasi
• Susunan penduduk berdasarkan
usia -persaingan tenaga kerja.

FAKTOR DATA BASE
DAN ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
FAKTOR MOBILITAS
• Migrasi dan problemnya

FAKTOR KUALITAS
• Tingkat pendidikan (masih tergolong rendah)
• Tingkat Kesehatan (memprihatinkan)
• Tingkat Pendapatan per kapita (Rata-rata
pendapatan penduduk suatu negara dalam
satu tahun) TKI
INFO DARI
MEDIA
MEDIA
•PEMILIHAN Gubernur (Pilgub) Jateng 2013 dihantui masalah kependudukan yang
berujung pada silang sengkarut daftar pemilih tetap (DPT). Untuk itu perlu dibentuk tim
khusus untuk menangani masalah kependudukan menjelang Pilgub 2013.
Anggota Komisi A DPRD Jateng Arif Awaludin menyatakan, tim khusus tersebut harus
dibentuk agar persoalan kependudukan dapat selesai sebelum penyusunan DPT. “Ada
kerawanan pada kependudukan terkait daftar pemilih, harus segera dicari solusi,” kata
Arif, kemarin.
Menurut dia, tim khusus tersebut dapat beranggotakan dinas atau kantor kependudukan
dan catatan sipil dari tingkat provinsi serta kabupaten/kota. Sebab, dia tidak yakin
persoalan itu dapat tuntas jika hanya mengandalkan pemerintah provinsi yang
kemampuannya sangat terbatas. Pemilih Pilgub diprediksi 27,2 juta yang berasal dari
seluruh Jateng, sehingga mutlak memerlukan keterlibatan kabupaten/kota.
Pemilih Fiktif
Tim khusus nantinya akan berperan dalam menghindarkan permasalahan DPT, seperti
pemilih ganda dan fiktif, seperti yang terjadi baru-baru ini pada Pilgub DKI. “Dan, jangan
sampai ada warga yang tidak terdata,” katanya.
Ketua Komisi A DPRD Jateng Fuad Hidayat menambahkan, permasalahan
kependudukan ini diperparah dengan belum selesainya program kartu tanda penduduk
dengan sistem elektronik (E-KTP). Politikus PKB itu memperkirakan program E-KTP
tidak akan tuntas pada 2012.
“Kalau tidak tuntas, dikhawatirkan berdampak terhadap penyusunan daftar pemilih tetap
pilgub,” tandasnya. (Anton Sudibyo-71)
MASALAH TINGKAT
PENDIDIKAN
TINGKAT PENDIDIKAN
TINGKAT PENDIDIKAN
LEBIH RENDAH DIBANDINGKAN
LEBIH RENDAH DIBANDINGKAN
DENGAN NEGARA MAJU
DENGAN NEGARA MAJU

PENYEBAB

- Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
- Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang
dengan penyediaan sarana pendidikan.
- Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah
DAMPAK YANG DITIMBULKAN
AKIBAT RENDAHNYA
TINGKAT PENDIDIKAN

1.Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus
mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini
sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia
besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli
yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
2. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya
masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak
dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil
pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum
yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat
memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila
terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan.
UPAYA YANG DILAKUKAN
UNTUK MENINGKATKAN
MUTU PENDIDIKAN

1. Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
2. Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka
dan Universitas Terbuka.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung
sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain).
4. Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.
5. Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.
6. Mencanangkan gerakan orang tua asuh.
7. Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
MASALAH TINGKAT
KESEHATAN
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya
dilihat dari besar kecilnya angka kematian,
karena kematian erat kaitannya
dengan kualitas kesehatan.

FAKTOR PENYEBAB :
1.Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.
2.Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
3.Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
4.Gizi yang rendah.
5.Penyakit menular.
6.Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
DAMPAK YANG DITIMBULKAN
AKIBAT RENDAHNYA
TINGKAT KESEHATAN

1. Terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian
tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama
(menyangkut j jiwa manusia).
2. Produktifitas penduduk tidak optimal.
UPAYA YANG DILAKUKAN
UNTUK MENINGKATKAN
TINGKAT KESEHATAN

1.
2.
3.
4.

Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas,
rumah sakit, dan lain-lain.
5. Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan
makanan.
6. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan
kebersihan lingkungan.
MASALAH RENDAHNYA
TINGKAT PENDAPATAN
Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara
biasanya diukur dari pendapatan per kapita

FAKTOR PENYEBAB :
1.Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak
tenaga ahli, dan lain-lain.
2.Jumlah penduduk banyak.
3.Besarnya angka ketergantungan.
World Bank pada 23 Desember 2010.
Berdasarkan data dari CIA World Factbook, berikut ini boleh
dikatakan 10 negara termiskin di dunia 2010 jika pendapatan
nasional negara tersebut diukur berdasarkan konsep Gross
Domestic Product (GDP) per kapita.
1.MOZAMBIK – $900 GDP per Kap
2.AFGHANISTAN – $800 GDP per Kapita
3.REPUBLIK AFRIKA TENGAH – $700 GDP per Kapita
4.ERITREA $700 GDP per Kapita
5.NIGER $700 per Kapita
6.GUINEA BISSAU $600 GDP per kapita
7.SOMALIA $600 GDP per Kapita
8.LIBERIA $500 DGP per Kapita
9.BURUNDI $300 GDP per Kapita
10.REPUBLIK DEMOKRATIK KONGO $300 GDP per Kapita

Indonesia menempatai di posisi 155 dari 227 negara yang
terdaftar. Indonesia yang memiliki $4000 GDP per kapita
masih berada jauh di bawah negara tetangga Singapura
(rank 8 dengan $50.300), Malaysia (rank 77 dengan
$14.800) dan Thailand diposisi 120.
DAMPAK YANG DITIMBULKAN
AKIBAT RENDAHNYA
TINGKAT PENDAPATAN

1. Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan
pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang
baik.
2. Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah
menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak
dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah
ke atas.
UPAYA YANG DILAKUKAN
UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASY

1. Menekan laju pertumbuhan penduduk.
2. Merangsang kemauan berwiraswasta.
3. Menggiatkan usaha kerajinan rumah
tangga/industrialisasi.
4. Memperluas kesempatan kerja.
5. Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan
barang dan jasa.
KEMISKINAN
TERSTRUKTUR
Siapapun tak
mau miskin
APALAGI MENGALAMI SEPERTI INI
Tiap-tiap orang
akan menghindari
kemiskinan
KEMISKINAN
AKAN MENGAKIBATKAN KELAPARAN
Tapi realitanya semakin
banyak orang miskin,
dari tahun ke tahun
massyarakat kita makin
miskin.
KEMISKINAN BISA MENGAKIBATKAN KRIMINAL
KEMISKINAN SECARA UMUM

I.

Kemiskinan alami, penyebab kemiskinan ini karena
seseorang atau suatu masyarakat tak mau berusaha dengan
kerja keras dan kerja cerdas. Logikanya sederhana, siapa
yang mau berusaha maka akan dapat hasilnya. Di  negaranegara yang cukup makmur seperti hal seperti ini biasa
terjadi secara alami. Contoh kongkritnya seperti di Arab
Saudi, Qatar dll. Bekerja seperti supir saja minimal standar
hidup minimal bisa didapatkan.

II. Kemiskinan Terstruktur , artinya kemiskinan yang dibuat
oleh
sistem. Sistem inilah yang tak membuat seseorang atau
masyarakat walaupun sudah berusaha sekeras apapun tapi
tetap miskin. Mengapa ?
PERTANYAAN ?

PEMISKINAN
GLOBAL

1. Mengapa dalam abad yang paling pesat
sepanjang sejarah peradaban manusia – justru
jumlah orang miskin di dunia juga meningkat sangat
pesat ?
2. Mengapa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
tidak mampu meredam kemiskinan ?
3. Mengapa piramida kemiskinan semakin
membengkak kebawah, sementara kelompok
makmur di paling atas semakin kecil persentasenya
tetapi semakin luar biasa kemakmurannya ?.
PENYEBAB

I. System uang kertas.

Dalam banyak hal memang system ini memberikan
kemudahan, namun karena pencetakannya yang tidak
terkendali telah membuat hasil kerja keras rakyat di
seluruh dunia menguap melalui proses yang namanya
inflasi.  Bahkan pernah terjadi di abad yang lalu, nilai
kekayaan 200 juta lebih penduduk suatu negeri –
lenyap ¾-nya dalam krisis yang mereka sebut sebagai
krisis moneter, yang membuat daya beli rata-rata
uangnya tinggal seperempat  dari daya belinya
sebelum krisis.

Untuk mengurai benang kusut pemiskinan yang
disebabkan oleh uang kertas ini, maka uang
dikembalikan ke asal uang berabad-abad sebelumnya.
Uang dikembalikan ke komoditi riil yang membawa
nilai intrinsik dan nilainya ditentukan berdasarkan
mekanisme pembentukan harga di pasar sempurna. 
PENYEBAB
II System pasar
Yang berkembang di abad lalu adalah pasar-pasar yang
berbasis kapitalisme, yang mempunyai modal yang
menguasai pasar. Yang kaya semakin kaya karena
menguasai pasar, sebaliknya yang miskin tambah miskin
karena tidak memiliki akses pasar.
Hanya ada satu – dua negara di abad lalu yang pandai
memperjuangkan pasar bagi rakyatnya, maka rakyatnya
menjadi makmur meskipun jumlahnya lebih dari satu
milyar penduduk. Sebaliknya negara-negara yang tidak
memperjuangkan pasar bagi rakyatnya, rakyatnya jatuh
pada kemiskinan meskipun sumber daya yang dimilikinya
melimpah.
PENYEBAB
III Penguasaan sumber daya alam
Nyaris sumber-sumber daya alam paling penting dan paling
tinggi nilainya dikuasi oleh perusahaan-perusahaan besar
dunia dengan orientasi keuntungan maksimal bagi
perusahaan tersebut. Banyak negara-negara yang
seharusnya mampu memakmurkan rakyatnya dengan
kekayaan alam yang dimilikinya, namun justru miskin
karena nyaris segala bentuk kekayaan tersebut ‘tergadai’
dalam kontrak yang sangat panjang dengan para kapitalis.
PENYEBAB
IV. Kapitalisme ilmu dan teknologi
Banyak sekali temuan-temuan baru dibidang ilmu dan
teknologi sepanjang abad lalu yang manfaatnya besar bagi
peradaban manusia.  Namun sayangnya pengaturan property
right, intellectual property , patent dll membuat masyarakat
seluruh dunia harus membayar kemajuan jaman tersebut ke
segelintir orang saja di dunia.
Bahkan karya agung Sang Pencipta berupa siklus bercocok
tanam yang sudah beribu tahun dinikmati para petani ketika
tanamannya memberikan hasil, sebagian dikonsumsi dan
sebagiannya ditanam kembali untuk menghasilkan panenan
berikutnya – siklus ini-pun diputus rantainya oleh patent
kapitalisme, sehingga petani terpaksa membeli benih baru
setiap kali mau bertanam.
PENYEBAB
V. Ujung kelima adalah akses kapital . 
Sepanjang abad lalu yang tumbuh menjadi sangat besar
adalah institusi-institusi keuangan global seperti bank,
asuransi, dana pensiun dlsb. Saking besarnya institusiinstitusi keuangan tersebut, banyak diantara mereka yang
memiliki turn-over melebihi anggaran belanja dan
pendapatan negeri kecil di dunia.
Sayangnya akumulasi kapital yang bersumber dari
bermilyar orang di dunia tersebut – hanya bisa di akses oleh
sebagian kecil saja rakyat di dunia. Segelintir orang-orang
super kaya di negeri tertentu bisa  menguasai lahan beriburibu hektar dan membangun beberapa kota dengan
menggunakan uang masyarakat luas yang ada di bank,
sementara mayoritas  rakyat tidak bisa mengakses modal
yang terakumulasi tersebut.
PENYEBAB
VI. Akibat Bencana
Ada beberapa negara yang kawasannya memang berada
pada lempeng bumi yang rawan untuk terjadi bencana
alam.
Diperlukan kesiapsiagaan terhadap bencana secara
struktur. Dengan harapan dapat meminimalisir akibat yang
ditimbulkan dari bencana yang ada.
Emergency
(Situasi Bencana)
Situasi bencana yang mungkin terjadi
–

Gempa

–

Tsunami

–

Gunung Meletus

–

Tanah Longsor

–

Banjir

–

Kebakaran

–

Angin Ribut

–

Kerusuhan Massal

Ada korban langsung
(Meninggal, luka)

korban tak langsung
(Pengungsian)

Kondisi rentan
(status kesehatan)
EMERGENCY
(Situasi Bencana)

GEMPA
BUMI
EMERGENCY
(Situasi
Bencana)

TSUNA
MI
KONDISI RENTAN (STATUS KESEHATAN)
EMERGENCY
(Situasi Bencana)

GUNUNG MELETUS

KONDISI RENTAN (STATUS KESEHATAN)
EMERGENCY
(Situasi Bencana)

TANAH LONGSOR

KONDISI RENTAN (STATUS KESEHATAN)
EMERGENCY
(Situasi Bencana)

TANAH LONGSOR

KONDISI RENTAN (STATUS KESEHATAN)
EMERGENCY
(Situasi Bencana)

ANGIN RIBUT
KONDISI RENTAN (STATUS KESEHATAN)
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kapabilitas sistem politik
Kapabilitas sistem politikKapabilitas sistem politik
Kapabilitas sistem politik
bedhess
 
2. teori kependudukan
2. teori kependudukan2. teori kependudukan
2. teori kependudukan
Hasri Sasmita
 
ekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alamekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alam
Firman Ferdian
 

Mais procurados (20)

Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
 
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
 
Konsep masyarakat
Konsep masyarakatKonsep masyarakat
Konsep masyarakat
 
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomiPertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
 
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIAPANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
 
Dinamika kependudukan ppt
Dinamika kependudukan pptDinamika kependudukan ppt
Dinamika kependudukan ppt
 
Kapabilitas sistem politik
Kapabilitas sistem politikKapabilitas sistem politik
Kapabilitas sistem politik
 
Permasalahan Kependudukan di Indonesia
Permasalahan Kependudukan di IndonesiaPermasalahan Kependudukan di Indonesia
Permasalahan Kependudukan di Indonesia
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
Industrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesiaIndustrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesia
 
Bonus Demografi
Bonus DemografiBonus Demografi
Bonus Demografi
 
Teori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukanTeori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukan
 
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunanevolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
 
2. teori kependudukan
2. teori kependudukan2. teori kependudukan
2. teori kependudukan
 
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
 
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
 
ekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alamekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alam
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
 
1.konsep dasar demografi
1.konsep dasar demografi1.konsep dasar demografi
1.konsep dasar demografi
 
Sistem ekonomi pancasila
Sistem ekonomi pancasilaSistem ekonomi pancasila
Sistem ekonomi pancasila
 

Semelhante a Isu kependudukan terkini

6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Findi Rifa'i
 
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
firman sahari
 
Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan pendudukPertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk
kyoryo
 
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatanM6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
erlina na
 

Semelhante a Isu kependudukan terkini (20)

Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
 
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanCharisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
(6)kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
(6)kemiskinan dan kesenjangan pendapatan(6)kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
(6)kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
 
6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan pendudukPertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina risnandari 11140131 (7 )
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina   risnandari 11140131 (7 )Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina   risnandari 11140131 (7 )
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina risnandari 11140131 (7 )
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Makalah raskin
Makalah raskinMakalah raskin
Makalah raskin
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Prubhan struktur ekonomi
Prubhan struktur ekonomiPrubhan struktur ekonomi
Prubhan struktur ekonomi
 
Tugas perekonomian indonesia kelompok 1
Tugas perekonomian indonesia kelompok 1Tugas perekonomian indonesia kelompok 1
Tugas perekonomian indonesia kelompok 1
 
Makalah raskin
Makalah raskinMakalah raskin
Makalah raskin
 
Makalah raskin
Makalah raskinMakalah raskin
Makalah raskin
 
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatanM6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
 
Makalah Masalah ekonomi
Makalah Masalah ekonomiMakalah Masalah ekonomi
Makalah Masalah ekonomi
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
 
Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963
 
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docx
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docxKemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docx
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docx
 

Mais de Yabniel Lit Jingga (20)

Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Mantri ireng   manfaat besar ciplukanMantri ireng   manfaat besar ciplukan
Mantri ireng manfaat besar ciplukan
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tumor tulang shb
Tumor tulang shbTumor tulang shb
Tumor tulang shb
 
Skoliosis shb
Skoliosis shbSkoliosis shb
Skoliosis shb
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Osteoporosis shb
Osteoporosis shbOsteoporosis shb
Osteoporosis shb
 
Osteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shbOsteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shb
 
Osteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shbOsteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shb
 
Lordosis shb
Lordosis shbLordosis shb
Lordosis shb
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8
 
Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4
 
Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3
 
Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2
 
Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1
 

Isu kependudukan terkini

  • 2. ISUE KEPENDUDUKAN PROBLEM KEMISKINAN TERSTRUKTUR FAKTOR KUANTITAS • Jumlah pasti (sulit ditentukan) • Kepadatan tidak merata  Migrasi, sampah, transportasi • Susunan penduduk berdasarkan usia -persaingan tenaga kerja. FAKTOR DATA BASE DAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN FAKTOR MOBILITAS • Migrasi dan problemnya FAKTOR KUALITAS • Tingkat pendidikan (masih tergolong rendah) • Tingkat Kesehatan (memprihatinkan) • Tingkat Pendapatan per kapita (Rata-rata pendapatan penduduk suatu negara dalam satu tahun) TKI
  • 3. INFO DARI MEDIA MEDIA •PEMILIHAN Gubernur (Pilgub) Jateng 2013 dihantui masalah kependudukan yang berujung pada silang sengkarut daftar pemilih tetap (DPT). Untuk itu perlu dibentuk tim khusus untuk menangani masalah kependudukan menjelang Pilgub 2013. Anggota Komisi A DPRD Jateng Arif Awaludin menyatakan, tim khusus tersebut harus dibentuk agar persoalan kependudukan dapat selesai sebelum penyusunan DPT. “Ada kerawanan pada kependudukan terkait daftar pemilih, harus segera dicari solusi,” kata Arif, kemarin. Menurut dia, tim khusus tersebut dapat beranggotakan dinas atau kantor kependudukan dan catatan sipil dari tingkat provinsi serta kabupaten/kota. Sebab, dia tidak yakin persoalan itu dapat tuntas jika hanya mengandalkan pemerintah provinsi yang kemampuannya sangat terbatas. Pemilih Pilgub diprediksi 27,2 juta yang berasal dari seluruh Jateng, sehingga mutlak memerlukan keterlibatan kabupaten/kota. Pemilih Fiktif Tim khusus nantinya akan berperan dalam menghindarkan permasalahan DPT, seperti pemilih ganda dan fiktif, seperti yang terjadi baru-baru ini pada Pilgub DKI. “Dan, jangan sampai ada warga yang tidak terdata,” katanya. Ketua Komisi A DPRD Jateng Fuad Hidayat menambahkan, permasalahan kependudukan ini diperparah dengan belum selesainya program kartu tanda penduduk dengan sistem elektronik (E-KTP). Politikus PKB itu memperkirakan program E-KTP tidak akan tuntas pada 2012. “Kalau tidak tuntas, dikhawatirkan berdampak terhadap penyusunan daftar pemilih tetap pilgub,” tandasnya. (Anton Sudibyo-71)
  • 4. MASALAH TINGKAT PENDIDIKAN TINGKAT PENDIDIKAN TINGKAT PENDIDIKAN LEBIH RENDAH DIBANDINGKAN LEBIH RENDAH DIBANDINGKAN DENGAN NEGARA MAJU DENGAN NEGARA MAJU PENYEBAB - Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah. - Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan. - Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah
  • 5. DAMPAK YANG DITIMBULKAN AKIBAT RENDAHNYA TINGKAT PENDIDIKAN 1.Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan. 2. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan.
  • 6. UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN 1. Pencanangan wajib belajar 9 tahun. 2. Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka. 3. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain). 4. Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran. 5. Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman. 6. Mencanangkan gerakan orang tua asuh. 7. Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
  • 7. MASALAH TINGKAT KESEHATAN Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan. FAKTOR PENYEBAB : 1.Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan. 2.Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. 3.Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan. 4.Gizi yang rendah. 5.Penyakit menular. 6.Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
  • 8. DAMPAK YANG DITIMBULKAN AKIBAT RENDAHNYA TINGKAT KESEHATAN 1. Terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama (menyangkut j jiwa manusia). 2. Produktifitas penduduk tidak optimal.
  • 9. UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT KESEHATAN 1. 2. 3. 4. Mengadakan perbaikan gizi masyarakat. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan. Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain. 5. Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan. 6. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.
  • 10. MASALAH RENDAHNYA TINGKAT PENDAPATAN Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita FAKTOR PENYEBAB : 1.Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lain-lain. 2.Jumlah penduduk banyak. 3.Besarnya angka ketergantungan.
  • 11. World Bank pada 23 Desember 2010. Berdasarkan data dari CIA World Factbook, berikut ini boleh dikatakan 10 negara termiskin di dunia 2010 jika pendapatan nasional negara tersebut diukur berdasarkan konsep Gross Domestic Product (GDP) per kapita. 1.MOZAMBIK – $900 GDP per Kap 2.AFGHANISTAN – $800 GDP per Kapita 3.REPUBLIK AFRIKA TENGAH – $700 GDP per Kapita 4.ERITREA $700 GDP per Kapita 5.NIGER $700 per Kapita 6.GUINEA BISSAU $600 GDP per kapita 7.SOMALIA $600 GDP per Kapita 8.LIBERIA $500 DGP per Kapita 9.BURUNDI $300 GDP per Kapita 10.REPUBLIK DEMOKRATIK KONGO $300 GDP per Kapita Indonesia menempatai di posisi 155 dari 227 negara yang terdaftar. Indonesia yang memiliki $4000 GDP per kapita masih berada jauh di bawah negara tetangga Singapura (rank 8 dengan $50.300), Malaysia (rank 77 dengan $14.800) dan Thailand diposisi 120.
  • 12. DAMPAK YANG DITIMBULKAN AKIBAT RENDAHNYA TINGKAT PENDAPATAN 1. Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik. 2. Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas.
  • 13. UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASY 1. Menekan laju pertumbuhan penduduk. 2. Merangsang kemauan berwiraswasta. 3. Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi. 4. Memperluas kesempatan kerja. 5. Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa.
  • 19. Tapi realitanya semakin banyak orang miskin, dari tahun ke tahun massyarakat kita makin miskin.
  • 21.
  • 22. KEMISKINAN SECARA UMUM I. Kemiskinan alami, penyebab kemiskinan ini karena seseorang atau suatu masyarakat tak mau berusaha dengan kerja keras dan kerja cerdas. Logikanya sederhana, siapa yang mau berusaha maka akan dapat hasilnya. Di  negaranegara yang cukup makmur seperti hal seperti ini biasa terjadi secara alami. Contoh kongkritnya seperti di Arab Saudi, Qatar dll. Bekerja seperti supir saja minimal standar hidup minimal bisa didapatkan. II. Kemiskinan Terstruktur , artinya kemiskinan yang dibuat oleh sistem. Sistem inilah yang tak membuat seseorang atau masyarakat walaupun sudah berusaha sekeras apapun tapi tetap miskin. Mengapa ?
  • 23. PERTANYAAN ? PEMISKINAN GLOBAL 1. Mengapa dalam abad yang paling pesat sepanjang sejarah peradaban manusia – justru jumlah orang miskin di dunia juga meningkat sangat pesat ? 2. Mengapa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mampu meredam kemiskinan ? 3. Mengapa piramida kemiskinan semakin membengkak kebawah, sementara kelompok makmur di paling atas semakin kecil persentasenya tetapi semakin luar biasa kemakmurannya ?.
  • 24. PENYEBAB I. System uang kertas. Dalam banyak hal memang system ini memberikan kemudahan, namun karena pencetakannya yang tidak terkendali telah membuat hasil kerja keras rakyat di seluruh dunia menguap melalui proses yang namanya inflasi.  Bahkan pernah terjadi di abad yang lalu, nilai kekayaan 200 juta lebih penduduk suatu negeri – lenyap ¾-nya dalam krisis yang mereka sebut sebagai krisis moneter, yang membuat daya beli rata-rata uangnya tinggal seperempat  dari daya belinya sebelum krisis. Untuk mengurai benang kusut pemiskinan yang disebabkan oleh uang kertas ini, maka uang dikembalikan ke asal uang berabad-abad sebelumnya. Uang dikembalikan ke komoditi riil yang membawa nilai intrinsik dan nilainya ditentukan berdasarkan mekanisme pembentukan harga di pasar sempurna. 
  • 25. PENYEBAB II System pasar Yang berkembang di abad lalu adalah pasar-pasar yang berbasis kapitalisme, yang mempunyai modal yang menguasai pasar. Yang kaya semakin kaya karena menguasai pasar, sebaliknya yang miskin tambah miskin karena tidak memiliki akses pasar. Hanya ada satu – dua negara di abad lalu yang pandai memperjuangkan pasar bagi rakyatnya, maka rakyatnya menjadi makmur meskipun jumlahnya lebih dari satu milyar penduduk. Sebaliknya negara-negara yang tidak memperjuangkan pasar bagi rakyatnya, rakyatnya jatuh pada kemiskinan meskipun sumber daya yang dimilikinya melimpah.
  • 26. PENYEBAB III Penguasaan sumber daya alam Nyaris sumber-sumber daya alam paling penting dan paling tinggi nilainya dikuasi oleh perusahaan-perusahaan besar dunia dengan orientasi keuntungan maksimal bagi perusahaan tersebut. Banyak negara-negara yang seharusnya mampu memakmurkan rakyatnya dengan kekayaan alam yang dimilikinya, namun justru miskin karena nyaris segala bentuk kekayaan tersebut ‘tergadai’ dalam kontrak yang sangat panjang dengan para kapitalis.
  • 27. PENYEBAB IV. Kapitalisme ilmu dan teknologi Banyak sekali temuan-temuan baru dibidang ilmu dan teknologi sepanjang abad lalu yang manfaatnya besar bagi peradaban manusia.  Namun sayangnya pengaturan property right, intellectual property , patent dll membuat masyarakat seluruh dunia harus membayar kemajuan jaman tersebut ke segelintir orang saja di dunia. Bahkan karya agung Sang Pencipta berupa siklus bercocok tanam yang sudah beribu tahun dinikmati para petani ketika tanamannya memberikan hasil, sebagian dikonsumsi dan sebagiannya ditanam kembali untuk menghasilkan panenan berikutnya – siklus ini-pun diputus rantainya oleh patent kapitalisme, sehingga petani terpaksa membeli benih baru setiap kali mau bertanam.
  • 28. PENYEBAB V. Ujung kelima adalah akses kapital .  Sepanjang abad lalu yang tumbuh menjadi sangat besar adalah institusi-institusi keuangan global seperti bank, asuransi, dana pensiun dlsb. Saking besarnya institusiinstitusi keuangan tersebut, banyak diantara mereka yang memiliki turn-over melebihi anggaran belanja dan pendapatan negeri kecil di dunia. Sayangnya akumulasi kapital yang bersumber dari bermilyar orang di dunia tersebut – hanya bisa di akses oleh sebagian kecil saja rakyat di dunia. Segelintir orang-orang super kaya di negeri tertentu bisa  menguasai lahan beriburibu hektar dan membangun beberapa kota dengan menggunakan uang masyarakat luas yang ada di bank, sementara mayoritas  rakyat tidak bisa mengakses modal yang terakumulasi tersebut.
  • 29. PENYEBAB VI. Akibat Bencana Ada beberapa negara yang kawasannya memang berada pada lempeng bumi yang rawan untuk terjadi bencana alam. Diperlukan kesiapsiagaan terhadap bencana secara struktur. Dengan harapan dapat meminimalisir akibat yang ditimbulkan dari bencana yang ada.
  • 30. Emergency (Situasi Bencana) Situasi bencana yang mungkin terjadi – Gempa – Tsunami – Gunung Meletus – Tanah Longsor – Banjir – Kebakaran – Angin Ribut – Kerusuhan Massal Ada korban langsung (Meninggal, luka) korban tak langsung (Pengungsian) Kondisi rentan (status kesehatan)