Dokumen tersebut membahas beberapa masalah kependudukan di Indonesia, yaitu tingkat pendidikan, kesehatan, dan pendapatan yang masih relatif rendah dibandingkan negara maju. Hal ini menyebabkan berbagai dampak negatif seperti rendahnya daya saing, produktivitas, dan kesejahteraan masyarakat. Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan ketiga aspek tersebut dijelaskan, seperti meningkatkan sarana p
2. ISUE
KEPENDUDUKAN
PROBLEM
KEMISKINAN
TERSTRUKTUR
FAKTOR KUANTITAS
• Jumlah pasti (sulit ditentukan)
• Kepadatan tidak merata Migrasi,
sampah, transportasi
• Susunan penduduk berdasarkan
usia -persaingan tenaga kerja.
FAKTOR DATA BASE
DAN ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
FAKTOR MOBILITAS
• Migrasi dan problemnya
FAKTOR KUALITAS
• Tingkat pendidikan (masih tergolong rendah)
• Tingkat Kesehatan (memprihatinkan)
• Tingkat Pendapatan per kapita (Rata-rata
pendapatan penduduk suatu negara dalam
satu tahun) TKI
3. INFO DARI
MEDIA
MEDIA
•PEMILIHAN Gubernur (Pilgub) Jateng 2013 dihantui masalah kependudukan yang
berujung pada silang sengkarut daftar pemilih tetap (DPT). Untuk itu perlu dibentuk tim
khusus untuk menangani masalah kependudukan menjelang Pilgub 2013.
Anggota Komisi A DPRD Jateng Arif Awaludin menyatakan, tim khusus tersebut harus
dibentuk agar persoalan kependudukan dapat selesai sebelum penyusunan DPT. “Ada
kerawanan pada kependudukan terkait daftar pemilih, harus segera dicari solusi,” kata
Arif, kemarin.
Menurut dia, tim khusus tersebut dapat beranggotakan dinas atau kantor kependudukan
dan catatan sipil dari tingkat provinsi serta kabupaten/kota. Sebab, dia tidak yakin
persoalan itu dapat tuntas jika hanya mengandalkan pemerintah provinsi yang
kemampuannya sangat terbatas. Pemilih Pilgub diprediksi 27,2 juta yang berasal dari
seluruh Jateng, sehingga mutlak memerlukan keterlibatan kabupaten/kota.
Pemilih Fiktif
Tim khusus nantinya akan berperan dalam menghindarkan permasalahan DPT, seperti
pemilih ganda dan fiktif, seperti yang terjadi baru-baru ini pada Pilgub DKI. “Dan, jangan
sampai ada warga yang tidak terdata,” katanya.
Ketua Komisi A DPRD Jateng Fuad Hidayat menambahkan, permasalahan
kependudukan ini diperparah dengan belum selesainya program kartu tanda penduduk
dengan sistem elektronik (E-KTP). Politikus PKB itu memperkirakan program E-KTP
tidak akan tuntas pada 2012.
“Kalau tidak tuntas, dikhawatirkan berdampak terhadap penyusunan daftar pemilih tetap
pilgub,” tandasnya. (Anton Sudibyo-71)
4. MASALAH TINGKAT
PENDIDIKAN
TINGKAT PENDIDIKAN
TINGKAT PENDIDIKAN
LEBIH RENDAH DIBANDINGKAN
LEBIH RENDAH DIBANDINGKAN
DENGAN NEGARA MAJU
DENGAN NEGARA MAJU
PENYEBAB
- Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
- Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang
dengan penyediaan sarana pendidikan.
- Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah
5. DAMPAK YANG DITIMBULKAN
AKIBAT RENDAHNYA
TINGKAT PENDIDIKAN
1.Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus
mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini
sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia
besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli
yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
2. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya
masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak
dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil
pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum
yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat
memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila
terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan.
6. UPAYA YANG DILAKUKAN
UNTUK MENINGKATKAN
MUTU PENDIDIKAN
1. Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
2. Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka
dan Universitas Terbuka.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung
sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain).
4. Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.
5. Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.
6. Mencanangkan gerakan orang tua asuh.
7. Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
7. MASALAH TINGKAT
KESEHATAN
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya
dilihat dari besar kecilnya angka kematian,
karena kematian erat kaitannya
dengan kualitas kesehatan.
FAKTOR PENYEBAB :
1.Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.
2.Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
3.Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
4.Gizi yang rendah.
5.Penyakit menular.
6.Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
8. DAMPAK YANG DITIMBULKAN
AKIBAT RENDAHNYA
TINGKAT KESEHATAN
1. Terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian
tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama
(menyangkut j jiwa manusia).
2. Produktifitas penduduk tidak optimal.
9. UPAYA YANG DILAKUKAN
UNTUK MENINGKATKAN
TINGKAT KESEHATAN
1.
2.
3.
4.
Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas,
rumah sakit, dan lain-lain.
5. Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan
makanan.
6. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan
kebersihan lingkungan.
10. MASALAH RENDAHNYA
TINGKAT PENDAPATAN
Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara
biasanya diukur dari pendapatan per kapita
FAKTOR PENYEBAB :
1.Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak
tenaga ahli, dan lain-lain.
2.Jumlah penduduk banyak.
3.Besarnya angka ketergantungan.
11. World Bank pada 23 Desember 2010.
Berdasarkan data dari CIA World Factbook, berikut ini boleh
dikatakan 10 negara termiskin di dunia 2010 jika pendapatan
nasional negara tersebut diukur berdasarkan konsep Gross
Domestic Product (GDP) per kapita.
1.MOZAMBIK – $900 GDP per Kap
2.AFGHANISTAN – $800 GDP per Kapita
3.REPUBLIK AFRIKA TENGAH – $700 GDP per Kapita
4.ERITREA $700 GDP per Kapita
5.NIGER $700 per Kapita
6.GUINEA BISSAU $600 GDP per kapita
7.SOMALIA $600 GDP per Kapita
8.LIBERIA $500 DGP per Kapita
9.BURUNDI $300 GDP per Kapita
10.REPUBLIK DEMOKRATIK KONGO $300 GDP per Kapita
Indonesia menempatai di posisi 155 dari 227 negara yang
terdaftar. Indonesia yang memiliki $4000 GDP per kapita
masih berada jauh di bawah negara tetangga Singapura
(rank 8 dengan $50.300), Malaysia (rank 77 dengan
$14.800) dan Thailand diposisi 120.
12. DAMPAK YANG DITIMBULKAN
AKIBAT RENDAHNYA
TINGKAT PENDAPATAN
1. Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan
pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang
baik.
2. Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah
menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak
dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah
ke atas.
13. UPAYA YANG DILAKUKAN
UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASY
1. Menekan laju pertumbuhan penduduk.
2. Merangsang kemauan berwiraswasta.
3. Menggiatkan usaha kerajinan rumah
tangga/industrialisasi.
4. Memperluas kesempatan kerja.
5. Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan
barang dan jasa.
22. KEMISKINAN SECARA UMUM
I.
Kemiskinan alami, penyebab kemiskinan ini karena
seseorang atau suatu masyarakat tak mau berusaha dengan
kerja keras dan kerja cerdas. Logikanya sederhana, siapa
yang mau berusaha maka akan dapat hasilnya. Di negaranegara yang cukup makmur seperti hal seperti ini biasa
terjadi secara alami. Contoh kongkritnya seperti di Arab
Saudi, Qatar dll. Bekerja seperti supir saja minimal standar
hidup minimal bisa didapatkan.
II. Kemiskinan Terstruktur , artinya kemiskinan yang dibuat
oleh
sistem. Sistem inilah yang tak membuat seseorang atau
masyarakat walaupun sudah berusaha sekeras apapun tapi
tetap miskin. Mengapa ?
23. PERTANYAAN ?
PEMISKINAN
GLOBAL
1. Mengapa dalam abad yang paling pesat
sepanjang sejarah peradaban manusia – justru
jumlah orang miskin di dunia juga meningkat sangat
pesat ?
2. Mengapa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
tidak mampu meredam kemiskinan ?
3. Mengapa piramida kemiskinan semakin
membengkak kebawah, sementara kelompok
makmur di paling atas semakin kecil persentasenya
tetapi semakin luar biasa kemakmurannya ?.
24. PENYEBAB
I. System uang kertas.
Dalam banyak hal memang system ini memberikan
kemudahan, namun karena pencetakannya yang tidak
terkendali telah membuat hasil kerja keras rakyat di
seluruh dunia menguap melalui proses yang namanya
inflasi. Bahkan pernah terjadi di abad yang lalu, nilai
kekayaan 200 juta lebih penduduk suatu negeri –
lenyap ¾-nya dalam krisis yang mereka sebut sebagai
krisis moneter, yang membuat daya beli rata-rata
uangnya tinggal seperempat dari daya belinya
sebelum krisis.
Untuk mengurai benang kusut pemiskinan yang
disebabkan oleh uang kertas ini, maka uang
dikembalikan ke asal uang berabad-abad sebelumnya.
Uang dikembalikan ke komoditi riil yang membawa
nilai intrinsik dan nilainya ditentukan berdasarkan
mekanisme pembentukan harga di pasar sempurna.
25. PENYEBAB
II System pasar
Yang berkembang di abad lalu adalah pasar-pasar yang
berbasis kapitalisme, yang mempunyai modal yang
menguasai pasar. Yang kaya semakin kaya karena
menguasai pasar, sebaliknya yang miskin tambah miskin
karena tidak memiliki akses pasar.
Hanya ada satu – dua negara di abad lalu yang pandai
memperjuangkan pasar bagi rakyatnya, maka rakyatnya
menjadi makmur meskipun jumlahnya lebih dari satu
milyar penduduk. Sebaliknya negara-negara yang tidak
memperjuangkan pasar bagi rakyatnya, rakyatnya jatuh
pada kemiskinan meskipun sumber daya yang dimilikinya
melimpah.
26. PENYEBAB
III Penguasaan sumber daya alam
Nyaris sumber-sumber daya alam paling penting dan paling
tinggi nilainya dikuasi oleh perusahaan-perusahaan besar
dunia dengan orientasi keuntungan maksimal bagi
perusahaan tersebut. Banyak negara-negara yang
seharusnya mampu memakmurkan rakyatnya dengan
kekayaan alam yang dimilikinya, namun justru miskin
karena nyaris segala bentuk kekayaan tersebut ‘tergadai’
dalam kontrak yang sangat panjang dengan para kapitalis.
27. PENYEBAB
IV. Kapitalisme ilmu dan teknologi
Banyak sekali temuan-temuan baru dibidang ilmu dan
teknologi sepanjang abad lalu yang manfaatnya besar bagi
peradaban manusia. Namun sayangnya pengaturan property
right, intellectual property , patent dll membuat masyarakat
seluruh dunia harus membayar kemajuan jaman tersebut ke
segelintir orang saja di dunia.
Bahkan karya agung Sang Pencipta berupa siklus bercocok
tanam yang sudah beribu tahun dinikmati para petani ketika
tanamannya memberikan hasil, sebagian dikonsumsi dan
sebagiannya ditanam kembali untuk menghasilkan panenan
berikutnya – siklus ini-pun diputus rantainya oleh patent
kapitalisme, sehingga petani terpaksa membeli benih baru
setiap kali mau bertanam.
28. PENYEBAB
V. Ujung kelima adalah akses kapital .
Sepanjang abad lalu yang tumbuh menjadi sangat besar
adalah institusi-institusi keuangan global seperti bank,
asuransi, dana pensiun dlsb. Saking besarnya institusiinstitusi keuangan tersebut, banyak diantara mereka yang
memiliki turn-over melebihi anggaran belanja dan
pendapatan negeri kecil di dunia.
Sayangnya akumulasi kapital yang bersumber dari
bermilyar orang di dunia tersebut – hanya bisa di akses oleh
sebagian kecil saja rakyat di dunia. Segelintir orang-orang
super kaya di negeri tertentu bisa menguasai lahan beriburibu hektar dan membangun beberapa kota dengan
menggunakan uang masyarakat luas yang ada di bank,
sementara mayoritas rakyat tidak bisa mengakses modal
yang terakumulasi tersebut.
29. PENYEBAB
VI. Akibat Bencana
Ada beberapa negara yang kawasannya memang berada
pada lempeng bumi yang rawan untuk terjadi bencana
alam.
Diperlukan kesiapsiagaan terhadap bencana secara
struktur. Dengan harapan dapat meminimalisir akibat yang
ditimbulkan dari bencana yang ada.
30. Emergency
(Situasi Bencana)
Situasi bencana yang mungkin terjadi
–
Gempa
–
Tsunami
–
Gunung Meletus
–
Tanah Longsor
–
Banjir
–
Kebakaran
–
Angin Ribut
–
Kerusuhan Massal
Ada korban langsung
(Meninggal, luka)
korban tak langsung
(Pengungsian)
Kondisi rentan
(status kesehatan)