Etika mempelajari tata nilai yang mencari hubungan baik dan buruk
1. Etika mempelajari tata nilai yang mencari hubungan baik dan buruk. Kalau sesuatu tidak
baik, maka disebut buruk. Sesuatu yang oleh golongan tertentu dianggap baik, belum
tentu golongan yang lain menganggap hal tersebut juga baik. Dengan kata lain etika
adalah pengetahuan yang mempelajari bagaimana manusia seharusnya bertindak yang
baik, dengan ukuran baik yang berlaku umum. Terdapat berbagai aliran untuk
menentukan ukuran baik dan buruk :
1. Hedonisme
Aliran ini sudah amat tua dan dikenal di Yunani. Ukuran tindakan baik adalah hedone :
kenikmatan dan kepuasan rasa. Bagi pengikut hedonisme, kepuasan dan kebahagiaan
disamakan, kebahagiaan yang menenangkan manusia merupakan hal yang baik. Tetapi
apakah kepuasan selalu membahagiakan dan menenangkan, masih diragukan.
2. Utilitarisme
Ukuran tindakan baik adalah tindakan yang bermanfaat atau berguna. Aliran ini banyak
yang tidak menerima, karena apa yang berguna bagi seseorang mungkin tidak berguna
bagi orang lain. Demikian pula di dalam politik, kadang fitnah, khianat, paksaan,
kekerasan dan lain-lainnya dianggap baik karena berguna untuk mencapai tujuan dari
politik tersebut.
3. Vitalisme
Aliran ini menggunakan ukuran bahwa yang baik adalah mencerminkan kekuatan dan
kekuasaan di dalam kehidupan manusia. Feodalisme, kolonialisme dan diktator,
merupakan endapan dari aliran ini.
4. Sosialisme
Aliran ini menyataka bahwa masyarakat yang menentukan baik atau buruk tindakan
manusia yang menjadi anggotanya. Apa yang dianggap oleh masyarakat tertentu baik,
maka bila dilakukan oleh anggota masyarakatnya juga dianggap baik. Masalah timbul
apabila terdapat perbedaan adat istiadat dengan masyarakat lain.
5. Religioisme
Aliran ini menyatakan apa yang dikatakan oleh Tuhan adalah baik, maka tindakan
manusia yang melaksanakan perintah Tuhan, dan menghindari larangan Tuhan, adalah
baik.
6. Humanisme
Aliran ini menyatakan bahwa yang baik adalah yang sesuai dengan kodrat dan derajat
manusia, yaitu tidak mengurangi atau menentang kemanusiaan dan hak azasi manusia,
dan sesuai dengan kata hati manusia yang bertindak.
Etika dapat berlaku umum dan merupakan etik masyarakat yang di dalam kepustakaan
juga dinamakan “moral”. Moral adalah mengenai apa yang dinilai masyarakat
“seharusnya dilakukan”, yang kadang juga disebut sebagai etik dasar. Disamping itu ada
etik terapan yaitu etik yang mengarah kepada aplikasi prinsip-prinsip moral tentang
masalah sosial, yang mana keputusan etik harus diambil. Keputusan etik tersebut dapat
menyangkut berbagai sektor masyarakat, yang masing-masing mempunyai kepentingan
yang berbeda, yang mungkin bertentangan, dan juga menyangkut hal baru yang muncul
akibat perkembangan teknologi mutakhir, dimana pengalaman penerapan prinsip moral
yang lama tidak banyak bermanfaat. Dengan demikian etik terapan adalah etik yang
bersifat praktis, sehingga dapat dipakai sebagai pedoman dalam kehidupan yang konkrit.
Contoh etik terapan antara lain : etik kedokteran, etik rumah sakit, etik jurnalistik.
Secara umum di dalam suatu profesi, pedoman bertindak baik dan buruk dapat dibedakan
2. dalam 2 kelompok :
1. Yang berkaitan dengan sopan santun di dalam suatu pergaulan di masyarakat atau di
dalam organisasi profesi, yaitu etiket.
2. Yang berkaitan dengan sikap tindak orang itu terutama di dalam menjalankan
profesinya, disebut etik profesi.
Pada masyarakat yang maju dan kompleks kemajuan akal manusia dalam
mengembangkan ilmu dan teknologi seringkali meninggalkan aspek pengetahuan yang
lain, yaitu aspek pengetahuan agama, aspek filsafat, termasuk aspek ilmu rasa seni
(keindahan). Mereka hanya menggunakan akal guna menggali ilmu pengetahuan dan
teknologi utnuk kepentingan sendiri atau beberapa gelintir orang, yang pada gilirannya
digunakan untuk menguasai orang lain, alam semesta, bahkan Sang Pencipta alam
semesta ini.
Di dalam masyarakat yang bersifat pluralis, dalam arti bahwa berbagai pendapat dan
pendirian tentang baik dan buruk berjalan seiring dan saling berpacu, sukar diperoleh
cara-cara untuk memecahkan masalah moral secara rasional yang dapat memuaskan
semua pihak. Dengan demikian maju dan semakin kompleks suatu masyarakat, semakin
nyata perlunya ada etik dan hukum.
Etik terapan adalah kesadaran dan pedoman untuk menerapkan ppprinsip-prinsip moral
dan etik dalam lingkungan khusus, bersifat intern di dalam kelompok profesi tertentu,
bertujuan menjaga mutu profesi dan memelihara harkat dan martabat profesi. Etik
(terapan) dan kode etik biasanya tidak mempunyai sanksi hukum. Sanksi yang diberikan
adalah teguran, skorsing, atau pemecatan dari keanggotaan profesi atau kelompoknya.
http://ners.unair.ac.id/materikuliah/5a.%20Teori%20etika%20Kepkom.pdf
Etika mempelajari tata nilai yang mencari hubungan baik dan buruk. Kalau sesuatu tidak
baik, maka disebut buruk. Sesuatu yang oleh golongan tertentu dianggap baik, belum
tentu golongan yang lain menganggap hal tersebut juga baik. Dengan kata lain etika
adalah pengetahuan yang mempelajari bagaimana manusia seharusnya bertindak yang
baik, dengan ukuran baik yang berlaku umum. Terdapat berbagai aliran untuk
menentukan ukuran baik dan buruk :
1. Hedonisme
Aliran ini sudah amat tua dan dikenal di Yunani. Ukuran tindakan baik adalah hedone :
kenikmatan dan kepuasan rasa. Bagi pengikut hedonisme, kepuasan dan kebahagiaan
disamakan, kebahagiaan yang menenangkan manusia merupakan hal yang baik. Tetapi
apakah kepuasan selalu membahagiakan dan menenangkan, masih diragukan.
2. Utilitarisme
Ukuran tindakan baik adalah tindakan yang bermanfaat atau berguna. Aliran ini banyak
yang tidak menerima, karena apa yang berguna bagi seseorang mungkin tidak berguna
bagi orang lain. Demikian pula di dalam politik, kadang fitnah, khianat, paksaan,
kekerasan dan lain-lainnya dianggap baik karena berguna untuk mencapai tujuan dari
politik tersebut.
3. Vitalisme
Aliran ini menggunakan ukuran bahwa yang baik adalah mencerminkan kekuatan dan
3. kekuasaan di dalam kehidupan manusia. Feodalisme, kolonialisme dan diktator,
merupakan endapan dari aliran ini.
4. Sosialisme
Aliran ini menyataka bahwa masyarakat yang menentukan baik atau buruk tindakan
manusia yang menjadi anggotanya. Apa yang dianggap oleh masyarakat tertentu baik,
maka bila dilakukan oleh anggota masyarakatnya juga dianggap baik. Masalah timbul
apabila terdapat perbedaan adat istiadat dengan masyarakat lain.
5. Religioisme
Aliran ini menyatakan apa yang dikatakan oleh Tuhan adalah baik, maka tindakan
manusia yang melaksanakan perintah Tuhan, dan menghindari larangan Tuhan, adalah
baik.
6. Humanisme
Aliran ini menyatakan bahwa yang baik adalah yang sesuai dengan kodrat dan derajat
manusia, yaitu tidak mengurangi atau menentang kemanusiaan dan hak azasi manusia,
dan sesuai dengan kata hati manusia yang bertindak.
Etika dapat berlaku umum dan merupakan etik masyarakat yang di dalam kepustakaan
juga dinamakan “moral”. Moral adalah mengenai apa yang dinilai masyarakat
“seharusnya dilakukan”, yang kadang juga disebut sebagai etik dasar. Disamping itu ada
etik terapan yaitu etik yang mengarah kepada aplikasi prinsip-prinsip moral tentang
masalah sosial, yang mana keputusan etik harus diambil. Keputusan etik tersebut dapat
menyangkut berbagai sektor masyarakat, yang masing-masing mempunyai kepentingan
yang berbeda, yang mungkin bertentangan, dan juga menyangkut hal baru yang muncul
akibat perkembangan teknologi mutakhir, dimana pengalaman penerapan prinsip moral
yang lama tidak banyak bermanfaat. Dengan demikian etik terapan adalah etik yang
bersifat praktis, sehingga dapat dipakai sebagai pedoman dalam kehidupan yang konkrit.
Contoh etik terapan antara lain : etik kedokteran, etik rumah sakit, etik jurnalistik.
Secara umum di dalam suatu profesi, pedoman bertindak baik dan buruk dapat dibedakan
dalam 2 kelompok :
1. Yang berkaitan dengan sopan santun di dalam suatu pergaulan di masyarakat atau di
dalam organisasi profesi, yaitu etiket.
2. Yang berkaitan dengan sikap tindak orang itu terutama di dalam menjalankan
profesinya, disebut etik profesi.
Pada masyarakat yang maju dan kompleks kemajuan akal manusia dalam
mengembangkan ilmu dan teknologi seringkali meninggalkan aspek pengetahuan yang
lain, yaitu aspek pengetahuan agama, aspek filsafat, termasuk aspek ilmu rasa seni
(keindahan). Mereka hanya menggunakan akal guna menggali ilmu pengetahuan dan
teknologi utnuk kepentingan sendiri atau beberapa gelintir orang, yang pada gilirannya
digunakan untuk menguasai orang lain, alam semesta, bahkan Sang Pencipta alam
semesta ini.
Di dalam masyarakat yang bersifat pluralis, dalam arti bahwa berbagai pendapat dan
pendirian tentang baik dan buruk berjalan seiring dan saling berpacu, sukar diperoleh
cara-cara untuk memecahkan masalah moral secara rasional yang dapat memuaskan
semua pihak. Dengan demikian maju dan semakin kompleks suatu masyarakat, semakin
nyata perlunya ada etik dan hukum.
Etik terapan adalah kesadaran dan pedoman untuk menerapkan ppprinsip-prinsip moral
dan etik dalam lingkungan khusus, bersifat intern di dalam kelompok profesi tertentu,
4. bertujuan menjaga mutu profesi dan memelihara harkat dan martabat profesi. Etik
(terapan) dan kode etik biasanya tidak mempunyai sanksi hukum. Sanksi yang diberikan
adalah teguran, skorsing, atau pemecatan dari keanggotaan profesi atau kelompoknya.
: www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.arminaperdana.blogspot.com