SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 15




Secara sederhana pembangunan berwawasan
kependudukan
mengandung
dua
makna
sekaligus, yaitu :
Pembangunan yang disesuaikan dengan potensi
dan kondisi penduduk yang ada. Penduduk harus
dijadikan
titik
sentral
dalam
proses
pembangunan. Penduduk harus dijadikan subjek
dan objek dalam pembangunan. Pembangunan
adalah oleh penduduk dan untuk penduduk.
Pembangunan
sumberdaya
manusia.
Pembangunan
lebih
menekankan
pada
peningkatan kualitas sumber daya manusia
dibandingkan
dengan
pembangunan
infrastruktur semata-mata.





Penduduk merupakan isu yg sangat strategis dalam
kerangka pembangunan nasional, karena:
Penduduk merupakan pusat seluruh kebijakan dan
program
pembangunan
yang
dilakukan.
Pembangunan dikatakan berhasil jika mampu
meningkatkan kesejahteraan penduduk baik kualitas
fisik maupun non fisik.
Keadaan penduduk sangat mempengaruhi dinamika
pembangunan. Jumlah penduduk yang besar, jika
diikuti dengan kualitas penduduk yang memadai,
akan merupakan pendorong bagi pertumbuhan
ekonomi. Sebaliknya, jumlah penduduk yang besar,
jika diikuti dengan tingkat kualitas rendah,
menjadikan penduduk tersebut hanya sebagai beban
bagi pembangunan nasional.








Gender adalah bangunan "sosio-kultural" yg
membe-dakan karakteristik maskulin & feminim.
Berbeda dari seks atau jenis kelamin laki-laki &
perempuan yg bersifat biologis.
Ciri maskulin atau feminim tergantung dari
konteks sosial-budaya bukan semata pada
perbedaan jenis kelamin. Maskulin dalam satu
kebudayaan bisa dianggap sebagai feminim
dalam budaya lain.
Gender
merupakan
landasan
bagi
berlangsungnya masyarakat. Melalui sistem
pengaturan gender, persepsi diri laki-laki &
perempuan, apa & siapa dirinya dlm masyarakat
itu ditentukan, alokasi pekerjaan diberikan, dan
pembagian wewenang atau kuasa dilakukan.
Ketidakseimbangan
berdasarkan
gender
mengacu
pada
ketidakseimbangan
akses
sumber-sumber yg langka dlm masyarakat.






Tiga teori dasar dlm diferensiasi gender yaitu teori
neo-klasik, segmentasi pasar tenaga kerja &
feminist.
Teori neo-klasik: pembagian kerja seksual didasarkan perbedaan seksual dlm berbagai variabel
yg mempengaruhi produktivitas pekerja.
Perbedaan tsb meliputi pendidikan, ketram-pilan,
lamanya jam kerja, tanggung jawab RT, serta
kekuatan fisik. Ini didasari asumsi dlm pasar
persaingan sempurna, pekerja mempe-roleh upah
sebesar "marginal product" yg dihasilkannya.
Asumsi
lain:
keluarga
menga-lokasikan
sumberdaya secara rasional, se-hingga laki-laki
memperoleh investasi "human capital" yg lebih
tinggi dari perempuan.




Dua kelemahan teori ini. (1) Asumsi perbe-daan
fisik sbg sumber "pekerjaan-pekerjaan khas
perempuan". Secara biologis hanya mengandung
& melahirkan pekerjaan khas perempuan. Selain
itu, tdk ada alasan biologis yg menjelaskan
mengapa
perem-puan
harus
mengasuh
anak/melakukan pekerjaan domestik lainnya. (2)
Asumsi laki-laki & perempuan memiliki akses
peluang
kerja
yg
sama,
tidak
mempertimbangkan segmentasi pasar tenaga
kerja yg tdk dpt dijelaskan berdasarkan
perbedaan seksual dlm "human capital".
Kelemahan
pertama
ditutupi
dgn
teori
gender/feminist, kelemahan kedua dikoreksi
dgn teori pasar tenaga kerja ganda.




Teori segmentasi pasar tenaga kerja: laki-laki
pada usia prima terkonsentrasi dalam pekerjaan
berupah tinggi, stabil dan dengan latihan,
promosi dan prospek karier lebih baik (PRIMARY
JOBS). Sedangkan perempuan berada pada
SECONDARY JOBS, dengan karakteristik pekerjaan
sebaliknya.
Keterbatasan ruang lingkup kerja perempuan
diakibatkan oleh karena perempuan tidak
mempunyai kapasitas untuk akses pada maledominated
jobs,
sehingga
perempuan
terkonsentrasi secara berlebih dalam suatu range
kesempatan kerja terbatas, yang menekan tingkat
upah perempuan.




Teori segmentasi pasar tenaga kerja menunjukkan
bahwa pekerja laki-laki dan perempuan tidak
bersaing dgn landasan yang sama, karenanya tidak
mempunyai akses yang sama ke lapangan kerja.
Teori segmentasi pasar tenaga kerja tidak mampu
menjelaskan mengapa segmentasi pasar tenaga
kerja berdasarkan jenis kelamin terjadi. Menurut
teori gender/ feminist, kedudukan perempuan yg
relatif rendah dlm pasar tenaga kerja tidak dapat
dipisahkan dari sistem sosial yg menem-patkan
perempuan pada kedudukan yang lebih rendah
daripada laki-laki.






Diskriminasi pasar TK adalah adanya segregasi okupasi
-- terdapat bagian besar dari pekerjaan untuk laki-laki
dan sisanya (dgn upah yg rendah) untuk perempuan.
Ada dua pola segregasi. Secara horizontal perempuan
tersegregasi pada jenis pekerjaan berstatus rendah.
Segregasi vertikal ditunjukkan dgn fungsi-fungsi
tertentu dimonopoli laki-laki, yaitu fungsi dengan
kewenangan yg luas, tingkat pengawasan yg tinggi
serta kondisi kerja yg lebih baik.
Segregasi vertikal maupun horizontal menyebabkan
rendahnya status perempuan dlm pekerjaan. Status
mencakup dua aspek sekaligus: yaitu "otonomi
perempuan" dan "kekuasaan sosial".







Perhatian pemerintah di negara-negara sedang
berkembang terhadap penduduk lanjut usia (lansia)
terus meningkat, karena pesatnya pertumbuhannya.
Lansia adalah mereka yang berusia 64 tahun ke atas
(PBB) atau 60 tahun keatas (Menko Kesra)
Lansia merupakan kelompok penduduk yg mempunyai resiko tinggi untuk sering sakit & menderita
sakit kronis, serta mengalami ketidakmampuan.
Hal-hal tsb membutuhkan pengobatan medis &
pera-watan yg intensif. Namun, biaya rumah sakit &
tekno-logi perawatan orang tua adalah mahal,
sedangkan kemampuan pemerintah relatif terbatas
dlm menyedi-akan dana. Oleh karenanya perlu
mengembalikan peran keluarga dalam perawatan
lansia.




Tiga dampak negatif pembangunan terhadap kesejahteraan lansia: (1) peningkatan prevalensi migrasi
desa-kota, (2) meningkatnya aktivitas ekonomi
wani-ta dan (3) perubahan sistem perekonomian
tradisi-onal ke perekonomian modern.
Menyebabkan terjadinya pemisahan/keluarnya penduduk lansia dari struktur keluarga, dalam bentuk :

a. Spatial Separation

Peningkatan prevalensi migrasi desa-kota, menyebabkan banyak lansia yg ditinggal keluarganya.
Meningkatnya mobilitas penduduk (umumnya usia
muda) menyebabkan lansia tidak dapat lagi menjadi
satu dengan keluarga (spatial separation). Kondisi ini
menyulitkan untuk tetap menyantuni orang tua
mereka pada usia lanjut.
b. Cultural Separation
Meningkatnya pendidikan wanita menyebabkan nilai
waktu wanita di luar rumah lebih tinggi. Menyebabkan
berkurangnya
alokasi
waktu
untuk
pekerjaan
kerumah-tanggaan, termasuk mengurus orang tua.
Peningkatan pendidikan generasi muda secara keseluruhan juga menyebabkan terjadi perbedaan nilai budaya penduduk usia muda dan lansia. Mengakibatkan
sulit menggabungkan keduanya dalam satu kehidupan.
c. Economic Separation
Peranan orang tua yang tinggi dalam ekonomi secara
tradisional, akan berkurang dalam
masyarakat
modern. Penghasilan angkatan kerja muda yg lebih
tinggi dari orang tuanya menyebabkan rendahnya
ketergantungan pada orang tua. Menyebabkan
berkurangnya rasa tanggung jawab menyantuni
keluarga pada usia lanjut.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Tipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanTipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakan
Nuzulul Putri
 
Demografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanDemografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukan
HIMA KS FISIP UNPAD
 
Materi perencanaan regional
Materi perencanaan regionalMateri perencanaan regional
Materi perencanaan regional
Local Government
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
Sri Wahyuni
 

Mais procurados (20)

Teori pilihan publik
Teori pilihan publikTeori pilihan publik
Teori pilihan publik
 
Teori dan Indikator Pembangunan
Teori dan Indikator Pembangunan Teori dan Indikator Pembangunan
Teori dan Indikator Pembangunan
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 
Tipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanTipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakan
 
Kuliah 4 kritik terhadap modernisasi
Kuliah 4 kritik terhadap modernisasiKuliah 4 kritik terhadap modernisasi
Kuliah 4 kritik terhadap modernisasi
 
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Demografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanDemografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukan
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
 
Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)
Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)
Paradigma dalam pembangunan sosial (percentation)
 
Materi perencanaan regional
Materi perencanaan regionalMateri perencanaan regional
Materi perencanaan regional
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Materi kewarganegaraan
Materi kewarganegaraanMateri kewarganegaraan
Materi kewarganegaraan
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
Musni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai Pancasila
Musni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai PancasilaMusni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai Pancasila
Musni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai Pancasila
 
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraKonsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
 
Indeks Pembangunan Manusia 2018
Indeks Pembangunan Manusia 2018Indeks Pembangunan Manusia 2018
Indeks Pembangunan Manusia 2018
 

Semelhante a 8.isu isu kependudukan terkini

Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptxHarmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
FaisalAkbar680461
 
Makalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di IndonesiaMakalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di Indonesia
dena sundari alief
 
Perkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesiaPerkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesia
hendricksonsagala
 
Perkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesiaPerkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesia
hendricksonsagala
 
Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10
thiarramadhan
 
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemaMakalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
yogadadung
 

Semelhante a 8.isu isu kependudukan terkini (20)

Presentation KTI MAWAPRES
Presentation  KTI MAWAPRESPresentation  KTI MAWAPRES
Presentation KTI MAWAPRES
 
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptxHarmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
 
Makalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di IndonesiaMakalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di Indonesia
 
171436214 makalah-perekonomian-indonesia
171436214 makalah-perekonomian-indonesia171436214 makalah-perekonomian-indonesia
171436214 makalah-perekonomian-indonesia
 
!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1
!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1
!!!Ok Penanggulangan Masalah Kemiskinan1
 
Makalah akp
Makalah akpMakalah akp
Makalah akp
 
Many Child Many Livelihood
Many Child Many LivelihoodMany Child Many Livelihood
Many Child Many Livelihood
 
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan PendapatanKemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan
 
Makalah Kemiskinan
Makalah Kemiskinan Makalah Kemiskinan
Makalah Kemiskinan
 
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif GlobalIlmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan  Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan : Sebuah Perspektif Global
 
Perkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesiaPerkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesia
 
Perkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesiaPerkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesia
 
Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10
 
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemaMakalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
 
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
 
artikel ketimpangan sosial.docx
artikel ketimpangan sosial.docxartikel ketimpangan sosial.docx
artikel ketimpangan sosial.docx
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_111410266 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
 
Manajemen sdm
Manajemen sdmManajemen sdm
Manajemen sdm
 
09 Gender
09 Gender09 Gender
09 Gender
 
Perubahan sosial
Perubahan sosialPerubahan sosial
Perubahan sosial
 

Mais de Yabniel Lit Jingga (20)

Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Mantri ireng   manfaat besar ciplukanMantri ireng   manfaat besar ciplukan
Mantri ireng manfaat besar ciplukan
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tumor tulang shb
Tumor tulang shbTumor tulang shb
Tumor tulang shb
 
Skoliosis shb
Skoliosis shbSkoliosis shb
Skoliosis shb
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Osteoporosis shb
Osteoporosis shbOsteoporosis shb
Osteoporosis shb
 
Osteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shbOsteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shb
 
Osteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shbOsteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shb
 
Lordosis shb
Lordosis shbLordosis shb
Lordosis shb
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8
 
Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4
 
Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3
 
Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2
 
Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1
 

8.isu isu kependudukan terkini

  • 1.
  • 2.
  • 3.   Secara sederhana pembangunan berwawasan kependudukan mengandung dua makna sekaligus, yaitu : Pembangunan yang disesuaikan dengan potensi dan kondisi penduduk yang ada. Penduduk harus dijadikan titik sentral dalam proses pembangunan. Penduduk harus dijadikan subjek dan objek dalam pembangunan. Pembangunan adalah oleh penduduk dan untuk penduduk. Pembangunan sumberdaya manusia. Pembangunan lebih menekankan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur semata-mata.
  • 4.    Penduduk merupakan isu yg sangat strategis dalam kerangka pembangunan nasional, karena: Penduduk merupakan pusat seluruh kebijakan dan program pembangunan yang dilakukan. Pembangunan dikatakan berhasil jika mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk baik kualitas fisik maupun non fisik. Keadaan penduduk sangat mempengaruhi dinamika pembangunan. Jumlah penduduk yang besar, jika diikuti dengan kualitas penduduk yang memadai, akan merupakan pendorong bagi pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, jumlah penduduk yang besar, jika diikuti dengan tingkat kualitas rendah, menjadikan penduduk tersebut hanya sebagai beban bagi pembangunan nasional.
  • 5.
  • 6.     Gender adalah bangunan "sosio-kultural" yg membe-dakan karakteristik maskulin & feminim. Berbeda dari seks atau jenis kelamin laki-laki & perempuan yg bersifat biologis. Ciri maskulin atau feminim tergantung dari konteks sosial-budaya bukan semata pada perbedaan jenis kelamin. Maskulin dalam satu kebudayaan bisa dianggap sebagai feminim dalam budaya lain. Gender merupakan landasan bagi berlangsungnya masyarakat. Melalui sistem pengaturan gender, persepsi diri laki-laki & perempuan, apa & siapa dirinya dlm masyarakat itu ditentukan, alokasi pekerjaan diberikan, dan pembagian wewenang atau kuasa dilakukan. Ketidakseimbangan berdasarkan gender mengacu pada ketidakseimbangan akses sumber-sumber yg langka dlm masyarakat.
  • 7.    Tiga teori dasar dlm diferensiasi gender yaitu teori neo-klasik, segmentasi pasar tenaga kerja & feminist. Teori neo-klasik: pembagian kerja seksual didasarkan perbedaan seksual dlm berbagai variabel yg mempengaruhi produktivitas pekerja. Perbedaan tsb meliputi pendidikan, ketram-pilan, lamanya jam kerja, tanggung jawab RT, serta kekuatan fisik. Ini didasari asumsi dlm pasar persaingan sempurna, pekerja mempe-roleh upah sebesar "marginal product" yg dihasilkannya. Asumsi lain: keluarga menga-lokasikan sumberdaya secara rasional, se-hingga laki-laki memperoleh investasi "human capital" yg lebih tinggi dari perempuan.
  • 8.   Dua kelemahan teori ini. (1) Asumsi perbe-daan fisik sbg sumber "pekerjaan-pekerjaan khas perempuan". Secara biologis hanya mengandung & melahirkan pekerjaan khas perempuan. Selain itu, tdk ada alasan biologis yg menjelaskan mengapa perem-puan harus mengasuh anak/melakukan pekerjaan domestik lainnya. (2) Asumsi laki-laki & perempuan memiliki akses peluang kerja yg sama, tidak mempertimbangkan segmentasi pasar tenaga kerja yg tdk dpt dijelaskan berdasarkan perbedaan seksual dlm "human capital". Kelemahan pertama ditutupi dgn teori gender/feminist, kelemahan kedua dikoreksi dgn teori pasar tenaga kerja ganda.
  • 9.   Teori segmentasi pasar tenaga kerja: laki-laki pada usia prima terkonsentrasi dalam pekerjaan berupah tinggi, stabil dan dengan latihan, promosi dan prospek karier lebih baik (PRIMARY JOBS). Sedangkan perempuan berada pada SECONDARY JOBS, dengan karakteristik pekerjaan sebaliknya. Keterbatasan ruang lingkup kerja perempuan diakibatkan oleh karena perempuan tidak mempunyai kapasitas untuk akses pada maledominated jobs, sehingga perempuan terkonsentrasi secara berlebih dalam suatu range kesempatan kerja terbatas, yang menekan tingkat upah perempuan.
  • 10.   Teori segmentasi pasar tenaga kerja menunjukkan bahwa pekerja laki-laki dan perempuan tidak bersaing dgn landasan yang sama, karenanya tidak mempunyai akses yang sama ke lapangan kerja. Teori segmentasi pasar tenaga kerja tidak mampu menjelaskan mengapa segmentasi pasar tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin terjadi. Menurut teori gender/ feminist, kedudukan perempuan yg relatif rendah dlm pasar tenaga kerja tidak dapat dipisahkan dari sistem sosial yg menem-patkan perempuan pada kedudukan yang lebih rendah daripada laki-laki.
  • 11.    Diskriminasi pasar TK adalah adanya segregasi okupasi -- terdapat bagian besar dari pekerjaan untuk laki-laki dan sisanya (dgn upah yg rendah) untuk perempuan. Ada dua pola segregasi. Secara horizontal perempuan tersegregasi pada jenis pekerjaan berstatus rendah. Segregasi vertikal ditunjukkan dgn fungsi-fungsi tertentu dimonopoli laki-laki, yaitu fungsi dengan kewenangan yg luas, tingkat pengawasan yg tinggi serta kondisi kerja yg lebih baik. Segregasi vertikal maupun horizontal menyebabkan rendahnya status perempuan dlm pekerjaan. Status mencakup dua aspek sekaligus: yaitu "otonomi perempuan" dan "kekuasaan sosial".
  • 12.
  • 13.     Perhatian pemerintah di negara-negara sedang berkembang terhadap penduduk lanjut usia (lansia) terus meningkat, karena pesatnya pertumbuhannya. Lansia adalah mereka yang berusia 64 tahun ke atas (PBB) atau 60 tahun keatas (Menko Kesra) Lansia merupakan kelompok penduduk yg mempunyai resiko tinggi untuk sering sakit & menderita sakit kronis, serta mengalami ketidakmampuan. Hal-hal tsb membutuhkan pengobatan medis & pera-watan yg intensif. Namun, biaya rumah sakit & tekno-logi perawatan orang tua adalah mahal, sedangkan kemampuan pemerintah relatif terbatas dlm menyedi-akan dana. Oleh karenanya perlu mengembalikan peran keluarga dalam perawatan lansia.
  • 14.   Tiga dampak negatif pembangunan terhadap kesejahteraan lansia: (1) peningkatan prevalensi migrasi desa-kota, (2) meningkatnya aktivitas ekonomi wani-ta dan (3) perubahan sistem perekonomian tradisi-onal ke perekonomian modern. Menyebabkan terjadinya pemisahan/keluarnya penduduk lansia dari struktur keluarga, dalam bentuk : a. Spatial Separation Peningkatan prevalensi migrasi desa-kota, menyebabkan banyak lansia yg ditinggal keluarganya. Meningkatnya mobilitas penduduk (umumnya usia muda) menyebabkan lansia tidak dapat lagi menjadi satu dengan keluarga (spatial separation). Kondisi ini menyulitkan untuk tetap menyantuni orang tua mereka pada usia lanjut.
  • 15. b. Cultural Separation Meningkatnya pendidikan wanita menyebabkan nilai waktu wanita di luar rumah lebih tinggi. Menyebabkan berkurangnya alokasi waktu untuk pekerjaan kerumah-tanggaan, termasuk mengurus orang tua. Peningkatan pendidikan generasi muda secara keseluruhan juga menyebabkan terjadi perbedaan nilai budaya penduduk usia muda dan lansia. Mengakibatkan sulit menggabungkan keduanya dalam satu kehidupan. c. Economic Separation Peranan orang tua yang tinggi dalam ekonomi secara tradisional, akan berkurang dalam masyarakat modern. Penghasilan angkatan kerja muda yg lebih tinggi dari orang tuanya menyebabkan rendahnya ketergantungan pada orang tua. Menyebabkan berkurangnya rasa tanggung jawab menyantuni keluarga pada usia lanjut.