Bencana alam merupakan rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh gaya endogen dan gaya eksogen yang mungkin terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan yang dapat mengakibatkan timbulnya kerusakan di muka bumi.
2. BENCANA ALAM
• Bencana alam merupakan rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh gaya endogen dan
gaya eksogen yang mungkin terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan yang dapat
mengakibatkan timbulnya kerusakan di muka bumi.
Gaya Endogen Gaya yang berasal dari dalam bumi itu sendiri.
Misalnya : gejala gempa bumi, erupsi gunung berapi, tanah
longsor, tsunami di lautan, tanah dan batuan yang retak,
lapisan tanah terbelah dan sebagainya.
Gaya Eksogen
Gaya yang berasal dari luar bumi yang dapat mengubah
keadaan di permukaan bumi.
Misalnya : terjadinya erosi karena banjir, angin puting beliung,
sedimentasi, gejala akibat perbahan iklim/ciaca, pelapukan
dan sebagainya.
3. JENIS BENCANA DIBEDAKAN BERDASAR
PENYEBABNYA
No Jenis Penyebab Bencana Alam Contoh Peristiwa di bumi Kerugian yang terjadi
1 Gaya endogen yang
menyebabkan bencana alam
geologis
Gempa bumi, letusan gunung,
tsunami, tanah longsor, tanah
ambles
Kematian, rusaknya sarana
prasarana jalan, bangunan,
pertanian, kerugian harta
benda
2 Perubahan cuaca mendadak
dapat mengakibatkan
bencana alam klimatologis
Banjir, erosi besar, angin
topan/puyuh/badai tropis,
kekeringan, kebakaran hutan
bukan akibat ulah manusia
Kematian, rusaknya sarana
prasarana jalan, bangunan,
pertanian, kerugian harta
benda
3 Runtuh atau matinya benda
angkasa dan jautuh ke
permukaan bumi
mengakibatkan bencana alam
ekstra terestial
Meteor jatuh ke bumi mengenai
daerah hunian atau tempat lain
yang terdapat kehidupan
Kematian, kerusakan
lingkungan sebagai akibat
hantaman benda angkasa
4 Ulah/tindakan manusia yang
mengakibatkan bencana alam
Kebakaran hutan, semburan
lumpur dari pengeboran
tanah,tanah longsor, banjir akibat
hutan gundul, pencemaran air,
tanah dan udara
Kematian, rusaknya sarana
prasarana umum, jalan,
bangunan, pertanian,
kerugian harta benda dan
sebagainya
4. TSUNAMI
• Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang yaitu
• Tsu → pelabuhan
• Nami → gelombang
• Jadi tsunami berarti pasang laut yang besar yang terjadi di pantai atau di
pelabuhan.
• Gelombang laut periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan
spontan pada medium laut.
• Penyebab tsunami antara lain gempa bumi yang besar yang sumber
gempanya ada di lautan, erupsi vulkanik atau longsoran/patahan di lautan.
5. TANDA –TANDA TERJADINYA TSUNAMI
• a. Terjadi gempa bumi di tengah laut dengan kekuatan besar.
• b. Permukaan air tiba-tiba surut, atau muncul gelombang tepi.
• c. Munculnya ombak yang kuat tidak seperti biasanya.
• d. Terdengar suara gemuruh, mendesis atau ledakan dari tengah laut.
• e. Tercium bau garam yang menyengat.
6. PENYELAMATAN DIRI SAAT TERJADI
TSUNAMI
• Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat pantai surut
secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi
(perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
• Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari
pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut.
• Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang
rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
• Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban. Jika
berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat pantai surut secara
tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau
bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
• Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari
pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut.
• Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang
rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
• Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
7. GEMPA BUMI
• Gempa bumi adalah gejala pelepasan energi berupa gelombang yang
menjalar ke permukaan bumi akibat adanya gangguan di kerak bumi
(patah, runtuh, atau hancur).
• Bergetarnya bumi yang disebabkan oleh gelombang pada bagian atas
dan bagian bawah permukaan bumi dapat menyeabkan keretakan
permukaan, goncangan, tsunami, dan tanah longsor.
8. PENYEBAB TERJADINYA GEMPA
1. Runtuhnya gua-gua dalam bumi atau gunung-gunung
2. Gempa buatan
3. Gunung api meletus (gempa vulkanik)
• Penyebabnya:
• Adanya persentuhan antara magma dengan dinding gunung berapi
• Adanya tekanan gas saat gunung meletus
• Adanya perpindahan magma secara mendadak di dalam dapur magma
4. Kegiatan tektonik
9. TANDA-TANDA SEBELUM GEMPA
BUMI
• Perilaku hewan
• Tahun 373 SM, tikus, ular, dan musang meninggalkan Kota Helis di Yunani
beberapa hari sebelum gempa
• Di Aceh, dua hari sebelum gempa tidak ditemukan tiram di laut, bangau
biasanya di rawa-rawa terbang ke perbukitan Sebaga
• Gempa 7.3 skala Richter di Jabar, satwa di TSI menunjukkan perilaku aneh dan
gelisah sekitar 10-15 menit sebelum gempa, simpanse juga berteriak-teriak
• Hewan yang dapat dijadikan pendeteksi gempa lainnya : ikan, burung, ular
kucing, ayam , anjing, kuda, babi, kura-kura, kelelawar
• Suara dari Alam
• Jam pendeteksi Gejala Gempa
10. ALAT PENCATAT GEMPA
• Alat pencatat gempa disebut seismograf.
• Getaran gempa ada yang vertikal → seismograf vertikal
• Getaran gempa ada yang horizontal → seismograf horizontal
11. Klasifikasi skala reichter
• Kecil : < 5 SR
• Sedang : 5 – 6.4 SR
• Besar : 6.4 – 7.7 SR
• Sangat besar : > 7.4 SR
Klasifikasi gempa berdasarkan jarak
episentralnya
• Gempa local : < 10.000 km
• Gempa jauh : 10.000 km
• Gempa sangat jauh : > 10.000 km
12. APA YANG HARUS DILAKUKAN
KETIKA ADA GEMPA?
Sebelum Gempa
• Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan
darurat di mana pun kita berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-
waktu.
• Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak
tergantung.
• Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar
terhindar dari bahaya kebakaran.
13. Saat terjadi gempa
• Jika berada di dalam ruangan:
• diamlah sejenak, jangan panik dan segeralah keluar dari bangunan. Secepatnya
mencari perlindungan di bawah meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-tempat yang
mungkin mengakibatkan luka seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung yang
mungkin akan jatuh menimpa.
• Jika berada di luar rumah:
• tinggallah atau carilah tempat yang bebas dari bangunan-bangunan, pohon atau
dinding. Jangan memasuki bangunan meskipun getaran gempa sudah berhenti karena
tidak mustahil runtuhan bangunan masih dapat terjadi.
• Jika berada di tengah keramaian:
• janganlah turut berdesak-desakan mencari jalan keluar, meskipun orang-orang yang
panik mempunyai keinginan yang sama. Carilah tempat yang tidak akan kejatuhan
runtuhan.
• Jika berada dalam bangunan tinggi:
• secepatnya mencari perlindungan di bawah meja dan jauhilah jendela atau dinding
luar bangunan. Tetaplah berada di lantai di mana kamu berada ketika gempa terjadi,
dan jangan gunakan elevator atau lift yang ada.
• Jika sedang mengendarai kendaraan:
• hentikan kendaraan kamu dan tetaplah berada di dalam mobil dan pinggirkanlah mobil
kamu. Jangan berhenti di atas jembatan, atau di bawah jalan layang. Jika gempa
sudah berhenti, janganlah langsung melintasi jalan layang atau jembatan yang
membentang, sebelum dipastikan kondisinya aman.
14. Setelah terjadi gempa
• Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca
atau bahan-bahan yang merusak kaki.
• Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan
segera.
• Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika
tercium bau gas usahakan segera menutup sumbernya dan jangan
sekali-kali menyalakan api dan merokok.
• Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.
• Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya
disiarkan oleh pemerintah, bila hal ini memungkinkan.
• Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan.
Dan berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah.
15. BENCANA GUNUNG BERAPI
• Letusan gunung berapi terjadi karena gejala vulkanisme. yaitu peristiwa yang
berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.
• Kerusakan yang timbul akibat letusan gunung api dapat berasal dari lava yang mengalir,
gelombang panas dan debu.
• Sebelum gunung berapi meletus, biasanya terdapat tanda-tanda sebagai berikut :
• suhu sekitar kawah naik
• sumber air banyak yang mengering
• sering terasa adanya gempa bumi (vulkanik)
• binatang yang ada di atas gunung tersebut banyak yang berpindah menuruni lereng karena
terasa panas
• sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunun
16.
17. Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi
• Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran
lahar.
• Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri
untuk kemungkinan bencana susulan.
• Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang atau
jaket, celana panjang, topi dan lainnya.
• Jangan memakai lensa kontak.
• Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
• Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah
tangan.
Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi
• Jauhi tempat aliran sungai, kemungkinan akan terjadi banjir lahar dingin dan batu-
batu besar.
• Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
• Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau
meruntuhkan atap bangunan.
• Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak
mesin.
18. BENCANA BADAI ATAU ANGIN TOPAN
• Badai adalah suatu gangguan pada atmosfer suatu planet, terutama yang
mempengaruhi permukaannya serta menunjukkan cuaca buruk.
• Badai dapat ditandai dengan angin yang kencang (badai angin), petir dan
kilat (badai guruh), curahan lebat misalnya es (badai es) atau angin yang
membawa suatu zat melalui atmosfer (seperti badai pasir, badai salju, dll).
• Badai dapat menyebabkan runtuhnya bangunan, menenggelamkan kapal
serta menumbangkan pohon, tiang listrik, menara dan lain sebagainya.
19.
20. TANAH LONGSOR
• Gejala tanah longsor merupakan pergerakan tanah dari daerah yang lebih tinggi ke tempat yang
lebih rendah.
• Longsoran yang berupa gerakan tanah ini disertai dengan campuran batu, kerikil dengan
sejumlah massa tanah umumnya bergerak dari lereng gunung, atau pegunungan yang tanhanya
labil jika terkena air hujan.
• Penyebab terjadinya gejala tanah longsor terutama karena peristiwa alam.
• Misalnya hujan yang deras pada daerah yang kondisi topografinya miring kondisi geologinya labil.
• Kondisi ini menjadi lebih parah manakala dipicu oleh perilaku manusia yang tidak bertanggung
jawab, menebangi pohon pelindung tanah di bukit atau puncak gunung atau pegunungan,
membangun rumah di lereng pegunungna yang tanahnya labil, dan melakukan penimbunan
material di lereng atau tebing. Perilaku yang demikian ini dapat menyebabkan kemampuan tanah
menyerap air berkurang, tanah tebal menjadi lembek. Dengan kondisi tanah yang tebal dan
lembek, batu-batuan yang kurang kuat, maka dengan adanya hujan yang deras dapat
menyebabkan getaran yang berakibat tanah longsor.
• Upaya mengatasi yang perlu dilakukan dalam rangka konservasi lahan dan menangani tanah
yang gersang antara lain dengan menanam kembali tanah yang rusak. Kerusakan tanah akibat
eksplorasi mineral yang tidak memperhatikan lingkungan dapat dihijaukan dengan tanaman-
tanaman penahan angin dan menutup lahan yang gundul. Tujuannya adalah menghindarkan
terjadinya erosi karena air maupun erosi angin
21. BENCANA KEKERINGAN
• Perlu dibedakan antara kekeringan (drought) dan kondisi kering (aridity).
• Kekeringan adalah kesenjangan antara air yang tersedia dengan air yang
diperlukan
• Ariditas (kondisi kering) diartikan sebagai keadaan jumlah curah hujan sedikit.
• Kekeringan (kemarau) dapat timbul karena gejala alam yang terjadi di bumi ini.
Kekeringan terjadi karena adanya pergantian musim. Pergantian musim merupakan
dampak dari iklim. Pergantian musim dibedakan oleh banyaknya curah hujan.
• Pada musim kemarau, sungai akan mengalami kekeringan. Pada saat
kekeringan,sungai dan waduk tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya
sawah-sawah yang menggunakan sistem pengairan dari air hujan juga mengalami
kekeringan.
• Sawah yang kering tidak dapat menghasilkan panen.
• Pasokan air bersih juga berkurang. Air yang dibutuhkan sehari-hari menjadi langka
keberadaannya.
• Kekeringan pada suatu kawasan merupakan suatu kondisi yang umumnya mengganggu
keseimbangan makhluk hidup.
22. • Kekeringan yang disebabkan oleh berkurangnya curah hujan disebut
kekeringan meteorologis, sedangkan kekeringan yang disebabkan oleh
berkurangnya sumber daya air disiebut kekeringan hidrologis.
• Beberapa cara untuk mengantisipasi kekeringan, diantaranya:
• membuat waduk (dam) yang berfungsi sebagai persediaan air di musim
kemarau. Selain itu waduk dapat mencegah terjadinya banjir pada musim
hujan,
• membuat hujan buatan untuk daerah-daerah yang sangat kering,
• reboisasi atau penghijauan kembali daerah-daerah yang sudah gundul agar
tanah lebih mudah menyerap air pada musim penghujan dan sebagai
penyimpanan cadangan air pada musim kemarau,
23. EROSI
• Erosi banyak disebabkan oleh aliran air, aliran angin dan cara mengelola
lahan yang kurang tepat.
• Di Indonesia, erosi banyak terjadi di daerah pantai, di pegunungan dan
daerah lain yang pada umumnya permukakan tanahnya memiliki
kemiringan.
• Erosi dalam hubungannya dengan tanah, dapat dijelaskan bahwa ikatan
tanah di permukaan tidak terlalu kuat untuk bertahan, maka lapisan tanah
paling atas mudah dibawa oleh aliran air atau aliran angin. Akibatnya
partikel penyusun tanah pada lapisan paling atas merupakan lapisan yang
terbawa oleh aliran angin maupun aliran air.
24. UPAYA MENGATASI EROSI
• Melindungi daerah terbuka dengan menanam tanaman pada setiap
jengkal tanah yang kosong. Tujuannya agar tanah dapat diikat kuat oleh
tanaman, sehingga sewaktu hujan tidak mengalami erosi yang berlebihan.
• Mengurangi kemiringan tanah, agar laju aliran air dapat dihambat.
• Pendidikan lingkungan bagi warga masyarakat perlu digalakkan. Lewat
pendidikan lingkungan yang benar, maka ekosistem menjadi terjamin
kelestariannya
25. BENCANA BANJIR
• Banjir pada umumnya disebabkan oleh keadaan alam, cuaca dan ulah manusia.
• Pada saat pergantian bulan laut dapat mengalami gejala pasang. Apabila permukaan pantai rendah
memungkinkan air laut ke darat.
• Hujan lebat yang terjadi secara terus menerus mengakibatkan sungai tidak mampu lagi menampung air dalam
jumlah yang banyak. Air sungai kemudian akan meluap dan membentuk genangan air yang disebut banjir.
• Air sungai dapat meluap karena wilayah yang menjadi resapan air sudah berkurang. Meluapnya air sungai
dapat terjadi akibat adanya penyumbatan aliran pada sungai tersebut.
• Penyumbatan aliran sungai terjadi akibat perbuatan manusia. Pembuangan sampah ke sungai akan
menyebabkan aliran sungai tidak lancar. Banyaknya bahan-bahan endapan yang ada di sungai juga dapat
menghambat aliran sungai.
• Bencana banjir disebabkan oleh buruknya sistem cuaca. Faktor meteorologis utama yang menyebabkan
bencana banjir adalah hujan lebat, distribusi hujan dan durasi hujan. Faktor lain yang penting adalah sifat fisis
permukaan tanah. Siklon tropis dapat mempengaruhi sistem cuaca di Indonesia, terutama peningkatan jumlah
awan, curah hujan, angin, dan gelombang laut.
• Penyebab bencana banjir yang terjadi karena ulah manusia adalah penggundulan hutan. Hutan yang gundul
menyebabkan tanah tidak dapat menyerap dan menahan air bila terjadi hujan secara terus menerus,
akibatnya air mengalir menggerus tanah yang dapat menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor.
26. • Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah :
• a. membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga
menyebabkan terjadinya banjir.
• b. mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
• c. membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga
dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
• d. tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air.
• e. tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air,
sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung
oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.
• f. membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok
laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam
daratan.