SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
SMK 3 PERGURUAN “CIKINI”
BENCANA ALAM
• Bencana alam merupakan rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh gaya endogen dan
gaya eksogen yang mungkin terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan yang dapat
mengakibatkan timbulnya kerusakan di muka bumi.
Gaya Endogen Gaya yang berasal dari dalam bumi itu sendiri.
Misalnya : gejala gempa bumi, erupsi gunung berapi, tanah
longsor, tsunami di lautan, tanah dan batuan yang retak,
lapisan tanah terbelah dan sebagainya.
Gaya Eksogen
Gaya yang berasal dari luar bumi yang dapat mengubah
keadaan di permukaan bumi.
Misalnya : terjadinya erosi karena banjir, angin puting beliung,
sedimentasi, gejala akibat perbahan iklim/ciaca, pelapukan
dan sebagainya.
JENIS BENCANA DIBEDAKAN BERDASAR
PENYEBABNYA
No Jenis Penyebab Bencana Alam Contoh Peristiwa di bumi Kerugian yang terjadi
1 Gaya endogen yang
menyebabkan bencana alam
geologis
Gempa bumi, letusan gunung,
tsunami, tanah longsor, tanah
ambles
Kematian, rusaknya sarana
prasarana jalan, bangunan,
pertanian, kerugian harta
benda
2 Perubahan cuaca mendadak
dapat mengakibatkan
bencana alam klimatologis
Banjir, erosi besar, angin
topan/puyuh/badai tropis,
kekeringan, kebakaran hutan
bukan akibat ulah manusia
Kematian, rusaknya sarana
prasarana jalan, bangunan,
pertanian, kerugian harta
benda
3 Runtuh atau matinya benda
angkasa dan jautuh ke
permukaan bumi
mengakibatkan bencana alam
ekstra terestial
Meteor jatuh ke bumi mengenai
daerah hunian atau tempat lain
yang terdapat kehidupan
Kematian, kerusakan
lingkungan sebagai akibat
hantaman benda angkasa
4 Ulah/tindakan manusia yang
mengakibatkan bencana alam
Kebakaran hutan, semburan
lumpur dari pengeboran
tanah,tanah longsor, banjir akibat
hutan gundul, pencemaran air,
tanah dan udara
Kematian, rusaknya sarana
prasarana umum, jalan,
bangunan, pertanian,
kerugian harta benda dan
sebagainya
TSUNAMI
• Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang yaitu
• Tsu → pelabuhan
• Nami → gelombang
• Jadi tsunami berarti pasang laut yang besar yang terjadi di pantai atau di
pelabuhan.
• Gelombang laut periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan
spontan pada medium laut.
• Penyebab tsunami antara lain gempa bumi yang besar yang sumber
gempanya ada di lautan, erupsi vulkanik atau longsoran/patahan di lautan.
TANDA –TANDA TERJADINYA TSUNAMI
• a. Terjadi gempa bumi di tengah laut dengan kekuatan besar.
• b. Permukaan air tiba-tiba surut, atau muncul gelombang tepi.
• c. Munculnya ombak yang kuat tidak seperti biasanya.
• d. Terdengar suara gemuruh, mendesis atau ledakan dari tengah laut.
• e. Tercium bau garam yang menyengat.
PENYELAMATAN DIRI SAAT TERJADI
TSUNAMI
• Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat pantai surut
secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi
(perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
• Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari
pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut.
• Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang
rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
• Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban. Jika
berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat pantai surut secara
tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau
bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
• Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari
pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut.
• Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang
rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
• Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
GEMPA BUMI
• Gempa bumi adalah gejala pelepasan energi berupa gelombang yang
menjalar ke permukaan bumi akibat adanya gangguan di kerak bumi
(patah, runtuh, atau hancur).
• Bergetarnya bumi yang disebabkan oleh gelombang pada bagian atas
dan bagian bawah permukaan bumi dapat menyeabkan keretakan
permukaan, goncangan, tsunami, dan tanah longsor.
PENYEBAB TERJADINYA GEMPA
1. Runtuhnya gua-gua dalam bumi atau gunung-gunung
2. Gempa buatan
3. Gunung api meletus (gempa vulkanik)
• Penyebabnya:
• Adanya persentuhan antara magma dengan dinding gunung berapi
• Adanya tekanan gas saat gunung meletus
• Adanya perpindahan magma secara mendadak di dalam dapur magma
4. Kegiatan tektonik
TANDA-TANDA SEBELUM GEMPA
BUMI
• Perilaku hewan
• Tahun 373 SM, tikus, ular, dan musang meninggalkan Kota Helis di Yunani
beberapa hari sebelum gempa
• Di Aceh, dua hari sebelum gempa tidak ditemukan tiram di laut, bangau
biasanya di rawa-rawa terbang ke perbukitan Sebaga
• Gempa 7.3 skala Richter di Jabar, satwa di TSI menunjukkan perilaku aneh dan
gelisah sekitar 10-15 menit sebelum gempa, simpanse juga berteriak-teriak
• Hewan yang dapat dijadikan pendeteksi gempa lainnya : ikan, burung, ular
kucing, ayam , anjing, kuda, babi, kura-kura, kelelawar
• Suara dari Alam
• Jam pendeteksi Gejala Gempa
ALAT PENCATAT GEMPA
• Alat pencatat gempa disebut seismograf.
• Getaran gempa ada yang vertikal → seismograf vertikal
• Getaran gempa ada yang horizontal → seismograf horizontal
Klasifikasi skala reichter
• Kecil : < 5 SR
• Sedang : 5 – 6.4 SR
• Besar : 6.4 – 7.7 SR
• Sangat besar : > 7.4 SR
Klasifikasi gempa berdasarkan jarak
episentralnya
• Gempa local : < 10.000 km
• Gempa jauh : 10.000 km
• Gempa sangat jauh : > 10.000 km
APA YANG HARUS DILAKUKAN
KETIKA ADA GEMPA?
Sebelum Gempa
• Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan
darurat di mana pun kita berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-
waktu.
• Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak
tergantung.
• Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar
terhindar dari bahaya kebakaran.
Saat terjadi gempa
• Jika berada di dalam ruangan:
• diamlah sejenak, jangan panik dan segeralah keluar dari bangunan. Secepatnya
mencari perlindungan di bawah meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-tempat yang
mungkin mengakibatkan luka seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung yang
mungkin akan jatuh menimpa.
• Jika berada di luar rumah:
• tinggallah atau carilah tempat yang bebas dari bangunan-bangunan, pohon atau
dinding. Jangan memasuki bangunan meskipun getaran gempa sudah berhenti karena
tidak mustahil runtuhan bangunan masih dapat terjadi.
• Jika berada di tengah keramaian:
• janganlah turut berdesak-desakan mencari jalan keluar, meskipun orang-orang yang
panik mempunyai keinginan yang sama. Carilah tempat yang tidak akan kejatuhan
runtuhan.
• Jika berada dalam bangunan tinggi:
• secepatnya mencari perlindungan di bawah meja dan jauhilah jendela atau dinding
luar bangunan. Tetaplah berada di lantai di mana kamu berada ketika gempa terjadi,
dan jangan gunakan elevator atau lift yang ada.
• Jika sedang mengendarai kendaraan:
• hentikan kendaraan kamu dan tetaplah berada di dalam mobil dan pinggirkanlah mobil
kamu. Jangan berhenti di atas jembatan, atau di bawah jalan layang. Jika gempa
sudah berhenti, janganlah langsung melintasi jalan layang atau jembatan yang
membentang, sebelum dipastikan kondisinya aman.
Setelah terjadi gempa
• Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca
atau bahan-bahan yang merusak kaki.
• Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan
segera.
• Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika
tercium bau gas usahakan segera menutup sumbernya dan jangan
sekali-kali menyalakan api dan merokok.
• Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.
• Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya
disiarkan oleh pemerintah, bila hal ini memungkinkan.
• Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan.
Dan berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah.
BENCANA GUNUNG BERAPI
• Letusan gunung berapi terjadi karena gejala vulkanisme. yaitu peristiwa yang
berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.
• Kerusakan yang timbul akibat letusan gunung api dapat berasal dari lava yang mengalir,
gelombang panas dan debu.
• Sebelum gunung berapi meletus, biasanya terdapat tanda-tanda sebagai berikut :
• suhu sekitar kawah naik
• sumber air banyak yang mengering
• sering terasa adanya gempa bumi (vulkanik)
• binatang yang ada di atas gunung tersebut banyak yang berpindah menuruni lereng karena
terasa panas
• sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunun
Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi
• Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran
lahar.
• Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri
untuk kemungkinan bencana susulan.
• Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang atau
jaket, celana panjang, topi dan lainnya.
• Jangan memakai lensa kontak.
• Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
• Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah
tangan.
Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi
• Jauhi tempat aliran sungai, kemungkinan akan terjadi banjir lahar dingin dan batu-
batu besar.
• Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
• Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau
meruntuhkan atap bangunan.
• Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak
mesin.
BENCANA BADAI ATAU ANGIN TOPAN
• Badai adalah suatu gangguan pada atmosfer suatu planet, terutama yang
mempengaruhi permukaannya serta menunjukkan cuaca buruk.
• Badai dapat ditandai dengan angin yang kencang (badai angin), petir dan
kilat (badai guruh), curahan lebat misalnya es (badai es) atau angin yang
membawa suatu zat melalui atmosfer (seperti badai pasir, badai salju, dll).
• Badai dapat menyebabkan runtuhnya bangunan, menenggelamkan kapal
serta menumbangkan pohon, tiang listrik, menara dan lain sebagainya.
TANAH LONGSOR
• Gejala tanah longsor merupakan pergerakan tanah dari daerah yang lebih tinggi ke tempat yang
lebih rendah.
• Longsoran yang berupa gerakan tanah ini disertai dengan campuran batu, kerikil dengan
sejumlah massa tanah umumnya bergerak dari lereng gunung, atau pegunungan yang tanhanya
labil jika terkena air hujan.
• Penyebab terjadinya gejala tanah longsor terutama karena peristiwa alam.
• Misalnya hujan yang deras pada daerah yang kondisi topografinya miring kondisi geologinya labil.
• Kondisi ini menjadi lebih parah manakala dipicu oleh perilaku manusia yang tidak bertanggung
jawab, menebangi pohon pelindung tanah di bukit atau puncak gunung atau pegunungan,
membangun rumah di lereng pegunungna yang tanahnya labil, dan melakukan penimbunan
material di lereng atau tebing. Perilaku yang demikian ini dapat menyebabkan kemampuan tanah
menyerap air berkurang, tanah tebal menjadi lembek. Dengan kondisi tanah yang tebal dan
lembek, batu-batuan yang kurang kuat, maka dengan adanya hujan yang deras dapat
menyebabkan getaran yang berakibat tanah longsor.
• Upaya mengatasi yang perlu dilakukan dalam rangka konservasi lahan dan menangani tanah
yang gersang antara lain dengan menanam kembali tanah yang rusak. Kerusakan tanah akibat
eksplorasi mineral yang tidak memperhatikan lingkungan dapat dihijaukan dengan tanaman-
tanaman penahan angin dan menutup lahan yang gundul. Tujuannya adalah menghindarkan
terjadinya erosi karena air maupun erosi angin
BENCANA KEKERINGAN
• Perlu dibedakan antara kekeringan (drought) dan kondisi kering (aridity).
• Kekeringan adalah kesenjangan antara air yang tersedia dengan air yang
diperlukan
• Ariditas (kondisi kering) diartikan sebagai keadaan jumlah curah hujan sedikit.
• Kekeringan (kemarau) dapat timbul karena gejala alam yang terjadi di bumi ini.
Kekeringan terjadi karena adanya pergantian musim. Pergantian musim merupakan
dampak dari iklim. Pergantian musim dibedakan oleh banyaknya curah hujan.
• Pada musim kemarau, sungai akan mengalami kekeringan. Pada saat
kekeringan,sungai dan waduk tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya
sawah-sawah yang menggunakan sistem pengairan dari air hujan juga mengalami
kekeringan.
• Sawah yang kering tidak dapat menghasilkan panen.
• Pasokan air bersih juga berkurang. Air yang dibutuhkan sehari-hari menjadi langka
keberadaannya.
• Kekeringan pada suatu kawasan merupakan suatu kondisi yang umumnya mengganggu
keseimbangan makhluk hidup.
• Kekeringan yang disebabkan oleh berkurangnya curah hujan disebut
kekeringan meteorologis, sedangkan kekeringan yang disebabkan oleh
berkurangnya sumber daya air disiebut kekeringan hidrologis.
• Beberapa cara untuk mengantisipasi kekeringan, diantaranya:
• membuat waduk (dam) yang berfungsi sebagai persediaan air di musim
kemarau. Selain itu waduk dapat mencegah terjadinya banjir pada musim
hujan,
• membuat hujan buatan untuk daerah-daerah yang sangat kering,
• reboisasi atau penghijauan kembali daerah-daerah yang sudah gundul agar
tanah lebih mudah menyerap air pada musim penghujan dan sebagai
penyimpanan cadangan air pada musim kemarau,
EROSI
• Erosi banyak disebabkan oleh aliran air, aliran angin dan cara mengelola
lahan yang kurang tepat.
• Di Indonesia, erosi banyak terjadi di daerah pantai, di pegunungan dan
daerah lain yang pada umumnya permukakan tanahnya memiliki
kemiringan.
• Erosi dalam hubungannya dengan tanah, dapat dijelaskan bahwa ikatan
tanah di permukaan tidak terlalu kuat untuk bertahan, maka lapisan tanah
paling atas mudah dibawa oleh aliran air atau aliran angin. Akibatnya
partikel penyusun tanah pada lapisan paling atas merupakan lapisan yang
terbawa oleh aliran angin maupun aliran air.
UPAYA MENGATASI EROSI
• Melindungi daerah terbuka dengan menanam tanaman pada setiap
jengkal tanah yang kosong. Tujuannya agar tanah dapat diikat kuat oleh
tanaman, sehingga sewaktu hujan tidak mengalami erosi yang berlebihan.
• Mengurangi kemiringan tanah, agar laju aliran air dapat dihambat.
• Pendidikan lingkungan bagi warga masyarakat perlu digalakkan. Lewat
pendidikan lingkungan yang benar, maka ekosistem menjadi terjamin
kelestariannya
BENCANA BANJIR
• Banjir pada umumnya disebabkan oleh keadaan alam, cuaca dan ulah manusia.
• Pada saat pergantian bulan laut dapat mengalami gejala pasang. Apabila permukaan pantai rendah
memungkinkan air laut ke darat.
• Hujan lebat yang terjadi secara terus menerus mengakibatkan sungai tidak mampu lagi menampung air dalam
jumlah yang banyak. Air sungai kemudian akan meluap dan membentuk genangan air yang disebut banjir.
• Air sungai dapat meluap karena wilayah yang menjadi resapan air sudah berkurang. Meluapnya air sungai
dapat terjadi akibat adanya penyumbatan aliran pada sungai tersebut.
• Penyumbatan aliran sungai terjadi akibat perbuatan manusia. Pembuangan sampah ke sungai akan
menyebabkan aliran sungai tidak lancar. Banyaknya bahan-bahan endapan yang ada di sungai juga dapat
menghambat aliran sungai.
• Bencana banjir disebabkan oleh buruknya sistem cuaca. Faktor meteorologis utama yang menyebabkan
bencana banjir adalah hujan lebat, distribusi hujan dan durasi hujan. Faktor lain yang penting adalah sifat fisis
permukaan tanah. Siklon tropis dapat mempengaruhi sistem cuaca di Indonesia, terutama peningkatan jumlah
awan, curah hujan, angin, dan gelombang laut.
• Penyebab bencana banjir yang terjadi karena ulah manusia adalah penggundulan hutan. Hutan yang gundul
menyebabkan tanah tidak dapat menyerap dan menahan air bila terjadi hujan secara terus menerus,
akibatnya air mengalir menggerus tanah yang dapat menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor.
• Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah :
• a. membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga
menyebabkan terjadinya banjir.
• b. mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
• c. membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga
dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
• d. tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air.
• e. tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air,
sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung
oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.
• f. membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok
laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam
daratan.
BencanaAlamdanCaramenemukanPerlindungan
Bencana Alam

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

pdf-basic-training-for-liquefied-gas-tanker-blgt_compress.pptx
pdf-basic-training-for-liquefied-gas-tanker-blgt_compress.pptxpdf-basic-training-for-liquefied-gas-tanker-blgt_compress.pptx
pdf-basic-training-for-liquefied-gas-tanker-blgt_compress.pptx
AdityaRahmat13
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Nanda Reda
 
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
Muhammad Taqwan
 
Kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
Kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidurKb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidur
Kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
Uwes Chaeruman
 
Jurnal Tentang Banjir
Jurnal Tentang BanjirJurnal Tentang Banjir
Jurnal Tentang Banjir
Rosminar
 
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir RiauPpt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Aziza Syilpa
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatan
Joni Iswanto
 

Mais procurados (20)

Hidrologi
Hidrologi Hidrologi
Hidrologi
 
pdf-basic-training-for-liquefied-gas-tanker-blgt_compress.pptx
pdf-basic-training-for-liquefied-gas-tanker-blgt_compress.pptxpdf-basic-training-for-liquefied-gas-tanker-blgt_compress.pptx
pdf-basic-training-for-liquefied-gas-tanker-blgt_compress.pptx
 
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
 
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
DISASTER MANAGEMENT (Penanggulangan Bencana)
 
Satuan Pendidikan Aman Bencana, Pendahuluan.pdf
Satuan Pendidikan Aman Bencana, Pendahuluan.pdfSatuan Pendidikan Aman Bencana, Pendahuluan.pdf
Satuan Pendidikan Aman Bencana, Pendahuluan.pdf
 
Tsunami
TsunamiTsunami
Tsunami
 
Makalah intan
Makalah intanMakalah intan
Makalah intan
 
Kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
Kb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidurKb 1 asuhan keperawatan  kebutuhan istirahat dan tidur
Kb 1 asuhan keperawatan kebutuhan istirahat dan tidur
 
1.geoteknik tambang 1
1.geoteknik tambang 11.geoteknik tambang 1
1.geoteknik tambang 1
 
Keperawatan Bencana.ppt
Keperawatan Bencana.pptKeperawatan Bencana.ppt
Keperawatan Bencana.ppt
 
Ppt pemanasan global
Ppt pemanasan globalPpt pemanasan global
Ppt pemanasan global
 
Mitigasi bencana gunung api
Mitigasi bencana gunung apiMitigasi bencana gunung api
Mitigasi bencana gunung api
 
Jurnal Tentang Banjir
Jurnal Tentang BanjirJurnal Tentang Banjir
Jurnal Tentang Banjir
 
Bab 2 mitigasi bencana alam
Bab 2 mitigasi bencana alamBab 2 mitigasi bencana alam
Bab 2 mitigasi bencana alam
 
Stres dan adaptasi
Stres dan adaptasiStres dan adaptasi
Stres dan adaptasi
 
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir RiauPpt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
 
Basic fire fighting
Basic fire fightingBasic fire fighting
Basic fire fighting
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatan
 
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah adaMetode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
 

Semelhante a Bencana Alam

PERISTIWA BENCANA ALAM (PR Dek Tika)
PERISTIWA BENCANA ALAM (PR Dek Tika)PERISTIWA BENCANA ALAM (PR Dek Tika)
PERISTIWA BENCANA ALAM (PR Dek Tika)
Putri Nuriza Harahap
 
Kd 4 gejala alam
Kd 4 gejala alamKd 4 gejala alam
Kd 4 gejala alam
Aryetti
 
Seisme bobby irwanto obedience-x_3
Seisme bobby irwanto obedience-x_3Seisme bobby irwanto obedience-x_3
Seisme bobby irwanto obedience-x_3
Saeful Fadillah
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
abqary1107
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
desyomaolidya
 
Gempa bumi geo
Gempa bumi geoGempa bumi geo
Gempa bumi geo
Ayu S
 
Rakka prama wiguna
Rakka prama wigunaRakka prama wiguna
Rakka prama wiguna
Rakka Wiguna
 

Semelhante a Bencana Alam (20)

PERISTIWA BENCANA ALAM (PR Dek Tika)
PERISTIWA BENCANA ALAM (PR Dek Tika)PERISTIWA BENCANA ALAM (PR Dek Tika)
PERISTIWA BENCANA ALAM (PR Dek Tika)
 
gempa bumi
gempa bumigempa bumi
gempa bumi
 
Eartquake disaster.pptx
Eartquake disaster.pptxEartquake disaster.pptx
Eartquake disaster.pptx
 
Macam macam gejala alam
Macam macam gejala alamMacam macam gejala alam
Macam macam gejala alam
 
Ayo siaga bencana
Ayo siaga bencanaAyo siaga bencana
Ayo siaga bencana
 
gempa bumi
gempa bumigempa bumi
gempa bumi
 
Mitigasi gempa bumi
Mitigasi gempa bumiMitigasi gempa bumi
Mitigasi gempa bumi
 
Makalah gempa
Makalah gempaMakalah gempa
Makalah gempa
 
Gempa
GempaGempa
Gempa
 
Kd 4 gejala alam
Kd 4 gejala alamKd 4 gejala alam
Kd 4 gejala alam
 
Seisme bobby irwanto obedience-x_3
Seisme bobby irwanto obedience-x_3Seisme bobby irwanto obedience-x_3
Seisme bobby irwanto obedience-x_3
 
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung api
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung apiPencemaran lingkungan akibat letusan gunung api
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung api
 
BAB II MITIGASI.ppt
BAB II MITIGASI.pptBAB II MITIGASI.ppt
BAB II MITIGASI.ppt
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
 
Gempa bumi geo
Gempa bumi geoGempa bumi geo
Gempa bumi geo
 
Pencegahan Terhadap bencana
Pencegahan Terhadap bencanaPencegahan Terhadap bencana
Pencegahan Terhadap bencana
 
Tsunami
TsunamiTsunami
Tsunami
 
Rakka prama wiguna
Rakka prama wigunaRakka prama wiguna
Rakka prama wiguna
 
GEOGRAFI
GEOGRAFIGEOGRAFI
GEOGRAFI
 

Mais de Wulung Gono

Mais de Wulung Gono (20)

Transpor membran sel
Transpor membran selTranspor membran sel
Transpor membran sel
 
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMKMateri Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
 
Infeksi Varicella Zoster dan Rubella
Infeksi Varicella Zoster dan RubellaInfeksi Varicella Zoster dan Rubella
Infeksi Varicella Zoster dan Rubella
 
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DICPerdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
 
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan LimbahPengelolaan Limbah
Pengelolaan Limbah
 
Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
 
Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)
Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)
Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)
 
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
 
Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...
Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...
Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...
 
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatBahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
 
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obatPembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
 
Cell (Sel)
Cell (Sel)Cell (Sel)
Cell (Sel)
 
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)
 
Sistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada ManusiaSistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada Manusia
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
 
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk Hidup
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Kingdom fungi
Kingdom fungiKingdom fungi
Kingdom fungi
 
Kingdom protista
Kingdom protistaKingdom protista
Kingdom protista
 

Último

Último (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

Bencana Alam

  • 1. SMK 3 PERGURUAN “CIKINI”
  • 2. BENCANA ALAM • Bencana alam merupakan rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh gaya endogen dan gaya eksogen yang mungkin terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan yang dapat mengakibatkan timbulnya kerusakan di muka bumi. Gaya Endogen Gaya yang berasal dari dalam bumi itu sendiri. Misalnya : gejala gempa bumi, erupsi gunung berapi, tanah longsor, tsunami di lautan, tanah dan batuan yang retak, lapisan tanah terbelah dan sebagainya. Gaya Eksogen Gaya yang berasal dari luar bumi yang dapat mengubah keadaan di permukaan bumi. Misalnya : terjadinya erosi karena banjir, angin puting beliung, sedimentasi, gejala akibat perbahan iklim/ciaca, pelapukan dan sebagainya.
  • 3. JENIS BENCANA DIBEDAKAN BERDASAR PENYEBABNYA No Jenis Penyebab Bencana Alam Contoh Peristiwa di bumi Kerugian yang terjadi 1 Gaya endogen yang menyebabkan bencana alam geologis Gempa bumi, letusan gunung, tsunami, tanah longsor, tanah ambles Kematian, rusaknya sarana prasarana jalan, bangunan, pertanian, kerugian harta benda 2 Perubahan cuaca mendadak dapat mengakibatkan bencana alam klimatologis Banjir, erosi besar, angin topan/puyuh/badai tropis, kekeringan, kebakaran hutan bukan akibat ulah manusia Kematian, rusaknya sarana prasarana jalan, bangunan, pertanian, kerugian harta benda 3 Runtuh atau matinya benda angkasa dan jautuh ke permukaan bumi mengakibatkan bencana alam ekstra terestial Meteor jatuh ke bumi mengenai daerah hunian atau tempat lain yang terdapat kehidupan Kematian, kerusakan lingkungan sebagai akibat hantaman benda angkasa 4 Ulah/tindakan manusia yang mengakibatkan bencana alam Kebakaran hutan, semburan lumpur dari pengeboran tanah,tanah longsor, banjir akibat hutan gundul, pencemaran air, tanah dan udara Kematian, rusaknya sarana prasarana umum, jalan, bangunan, pertanian, kerugian harta benda dan sebagainya
  • 4. TSUNAMI • Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang yaitu • Tsu → pelabuhan • Nami → gelombang • Jadi tsunami berarti pasang laut yang besar yang terjadi di pantai atau di pelabuhan. • Gelombang laut periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan spontan pada medium laut. • Penyebab tsunami antara lain gempa bumi yang besar yang sumber gempanya ada di lautan, erupsi vulkanik atau longsoran/patahan di lautan.
  • 5. TANDA –TANDA TERJADINYA TSUNAMI • a. Terjadi gempa bumi di tengah laut dengan kekuatan besar. • b. Permukaan air tiba-tiba surut, atau muncul gelombang tepi. • c. Munculnya ombak yang kuat tidak seperti biasanya. • d. Terdengar suara gemuruh, mendesis atau ledakan dari tengah laut. • e. Tercium bau garam yang menyengat.
  • 6. PENYELAMATAN DIRI SAAT TERJADI TSUNAMI • Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain. • Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut. • Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang. • Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban. Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain. • Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut. • Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang. • Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
  • 7. GEMPA BUMI • Gempa bumi adalah gejala pelepasan energi berupa gelombang yang menjalar ke permukaan bumi akibat adanya gangguan di kerak bumi (patah, runtuh, atau hancur). • Bergetarnya bumi yang disebabkan oleh gelombang pada bagian atas dan bagian bawah permukaan bumi dapat menyeabkan keretakan permukaan, goncangan, tsunami, dan tanah longsor.
  • 8. PENYEBAB TERJADINYA GEMPA 1. Runtuhnya gua-gua dalam bumi atau gunung-gunung 2. Gempa buatan 3. Gunung api meletus (gempa vulkanik) • Penyebabnya: • Adanya persentuhan antara magma dengan dinding gunung berapi • Adanya tekanan gas saat gunung meletus • Adanya perpindahan magma secara mendadak di dalam dapur magma 4. Kegiatan tektonik
  • 9. TANDA-TANDA SEBELUM GEMPA BUMI • Perilaku hewan • Tahun 373 SM, tikus, ular, dan musang meninggalkan Kota Helis di Yunani beberapa hari sebelum gempa • Di Aceh, dua hari sebelum gempa tidak ditemukan tiram di laut, bangau biasanya di rawa-rawa terbang ke perbukitan Sebaga • Gempa 7.3 skala Richter di Jabar, satwa di TSI menunjukkan perilaku aneh dan gelisah sekitar 10-15 menit sebelum gempa, simpanse juga berteriak-teriak • Hewan yang dapat dijadikan pendeteksi gempa lainnya : ikan, burung, ular kucing, ayam , anjing, kuda, babi, kura-kura, kelelawar • Suara dari Alam • Jam pendeteksi Gejala Gempa
  • 10. ALAT PENCATAT GEMPA • Alat pencatat gempa disebut seismograf. • Getaran gempa ada yang vertikal → seismograf vertikal • Getaran gempa ada yang horizontal → seismograf horizontal
  • 11. Klasifikasi skala reichter • Kecil : < 5 SR • Sedang : 5 – 6.4 SR • Besar : 6.4 – 7.7 SR • Sangat besar : > 7.4 SR Klasifikasi gempa berdasarkan jarak episentralnya • Gempa local : < 10.000 km • Gempa jauh : 10.000 km • Gempa sangat jauh : > 10.000 km
  • 12. APA YANG HARUS DILAKUKAN KETIKA ADA GEMPA? Sebelum Gempa • Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat di mana pun kita berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu- waktu. • Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak tergantung. • Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar terhindar dari bahaya kebakaran.
  • 13. Saat terjadi gempa • Jika berada di dalam ruangan: • diamlah sejenak, jangan panik dan segeralah keluar dari bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di bawah meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-tempat yang mungkin mengakibatkan luka seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung yang mungkin akan jatuh menimpa. • Jika berada di luar rumah: • tinggallah atau carilah tempat yang bebas dari bangunan-bangunan, pohon atau dinding. Jangan memasuki bangunan meskipun getaran gempa sudah berhenti karena tidak mustahil runtuhan bangunan masih dapat terjadi. • Jika berada di tengah keramaian: • janganlah turut berdesak-desakan mencari jalan keluar, meskipun orang-orang yang panik mempunyai keinginan yang sama. Carilah tempat yang tidak akan kejatuhan runtuhan. • Jika berada dalam bangunan tinggi: • secepatnya mencari perlindungan di bawah meja dan jauhilah jendela atau dinding luar bangunan. Tetaplah berada di lantai di mana kamu berada ketika gempa terjadi, dan jangan gunakan elevator atau lift yang ada. • Jika sedang mengendarai kendaraan: • hentikan kendaraan kamu dan tetaplah berada di dalam mobil dan pinggirkanlah mobil kamu. Jangan berhenti di atas jembatan, atau di bawah jalan layang. Jika gempa sudah berhenti, janganlah langsung melintasi jalan layang atau jembatan yang membentang, sebelum dipastikan kondisinya aman.
  • 14. Setelah terjadi gempa • Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau bahan-bahan yang merusak kaki. • Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan segera. • Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium bau gas usahakan segera menutup sumbernya dan jangan sekali-kali menyalakan api dan merokok. • Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu. • Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan oleh pemerintah, bila hal ini memungkinkan. • Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan. Dan berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah.
  • 15. BENCANA GUNUNG BERAPI • Letusan gunung berapi terjadi karena gejala vulkanisme. yaitu peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. • Kerusakan yang timbul akibat letusan gunung api dapat berasal dari lava yang mengalir, gelombang panas dan debu. • Sebelum gunung berapi meletus, biasanya terdapat tanda-tanda sebagai berikut : • suhu sekitar kawah naik • sumber air banyak yang mengering • sering terasa adanya gempa bumi (vulkanik) • binatang yang ada di atas gunung tersebut banyak yang berpindah menuruni lereng karena terasa panas • sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunun
  • 16.
  • 17. Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi • Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar. • Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan. • Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang atau jaket, celana panjang, topi dan lainnya. • Jangan memakai lensa kontak. • Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung. • Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan. Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi • Jauhi tempat aliran sungai, kemungkinan akan terjadi banjir lahar dingin dan batu- batu besar. • Jauhi wilayah yang terkena hujan abu. • Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan. • Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin.
  • 18. BENCANA BADAI ATAU ANGIN TOPAN • Badai adalah suatu gangguan pada atmosfer suatu planet, terutama yang mempengaruhi permukaannya serta menunjukkan cuaca buruk. • Badai dapat ditandai dengan angin yang kencang (badai angin), petir dan kilat (badai guruh), curahan lebat misalnya es (badai es) atau angin yang membawa suatu zat melalui atmosfer (seperti badai pasir, badai salju, dll). • Badai dapat menyebabkan runtuhnya bangunan, menenggelamkan kapal serta menumbangkan pohon, tiang listrik, menara dan lain sebagainya.
  • 19.
  • 20. TANAH LONGSOR • Gejala tanah longsor merupakan pergerakan tanah dari daerah yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. • Longsoran yang berupa gerakan tanah ini disertai dengan campuran batu, kerikil dengan sejumlah massa tanah umumnya bergerak dari lereng gunung, atau pegunungan yang tanhanya labil jika terkena air hujan. • Penyebab terjadinya gejala tanah longsor terutama karena peristiwa alam. • Misalnya hujan yang deras pada daerah yang kondisi topografinya miring kondisi geologinya labil. • Kondisi ini menjadi lebih parah manakala dipicu oleh perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab, menebangi pohon pelindung tanah di bukit atau puncak gunung atau pegunungan, membangun rumah di lereng pegunungna yang tanahnya labil, dan melakukan penimbunan material di lereng atau tebing. Perilaku yang demikian ini dapat menyebabkan kemampuan tanah menyerap air berkurang, tanah tebal menjadi lembek. Dengan kondisi tanah yang tebal dan lembek, batu-batuan yang kurang kuat, maka dengan adanya hujan yang deras dapat menyebabkan getaran yang berakibat tanah longsor. • Upaya mengatasi yang perlu dilakukan dalam rangka konservasi lahan dan menangani tanah yang gersang antara lain dengan menanam kembali tanah yang rusak. Kerusakan tanah akibat eksplorasi mineral yang tidak memperhatikan lingkungan dapat dihijaukan dengan tanaman- tanaman penahan angin dan menutup lahan yang gundul. Tujuannya adalah menghindarkan terjadinya erosi karena air maupun erosi angin
  • 21. BENCANA KEKERINGAN • Perlu dibedakan antara kekeringan (drought) dan kondisi kering (aridity). • Kekeringan adalah kesenjangan antara air yang tersedia dengan air yang diperlukan • Ariditas (kondisi kering) diartikan sebagai keadaan jumlah curah hujan sedikit. • Kekeringan (kemarau) dapat timbul karena gejala alam yang terjadi di bumi ini. Kekeringan terjadi karena adanya pergantian musim. Pergantian musim merupakan dampak dari iklim. Pergantian musim dibedakan oleh banyaknya curah hujan. • Pada musim kemarau, sungai akan mengalami kekeringan. Pada saat kekeringan,sungai dan waduk tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya sawah-sawah yang menggunakan sistem pengairan dari air hujan juga mengalami kekeringan. • Sawah yang kering tidak dapat menghasilkan panen. • Pasokan air bersih juga berkurang. Air yang dibutuhkan sehari-hari menjadi langka keberadaannya. • Kekeringan pada suatu kawasan merupakan suatu kondisi yang umumnya mengganggu keseimbangan makhluk hidup.
  • 22. • Kekeringan yang disebabkan oleh berkurangnya curah hujan disebut kekeringan meteorologis, sedangkan kekeringan yang disebabkan oleh berkurangnya sumber daya air disiebut kekeringan hidrologis. • Beberapa cara untuk mengantisipasi kekeringan, diantaranya: • membuat waduk (dam) yang berfungsi sebagai persediaan air di musim kemarau. Selain itu waduk dapat mencegah terjadinya banjir pada musim hujan, • membuat hujan buatan untuk daerah-daerah yang sangat kering, • reboisasi atau penghijauan kembali daerah-daerah yang sudah gundul agar tanah lebih mudah menyerap air pada musim penghujan dan sebagai penyimpanan cadangan air pada musim kemarau,
  • 23. EROSI • Erosi banyak disebabkan oleh aliran air, aliran angin dan cara mengelola lahan yang kurang tepat. • Di Indonesia, erosi banyak terjadi di daerah pantai, di pegunungan dan daerah lain yang pada umumnya permukakan tanahnya memiliki kemiringan. • Erosi dalam hubungannya dengan tanah, dapat dijelaskan bahwa ikatan tanah di permukaan tidak terlalu kuat untuk bertahan, maka lapisan tanah paling atas mudah dibawa oleh aliran air atau aliran angin. Akibatnya partikel penyusun tanah pada lapisan paling atas merupakan lapisan yang terbawa oleh aliran angin maupun aliran air.
  • 24. UPAYA MENGATASI EROSI • Melindungi daerah terbuka dengan menanam tanaman pada setiap jengkal tanah yang kosong. Tujuannya agar tanah dapat diikat kuat oleh tanaman, sehingga sewaktu hujan tidak mengalami erosi yang berlebihan. • Mengurangi kemiringan tanah, agar laju aliran air dapat dihambat. • Pendidikan lingkungan bagi warga masyarakat perlu digalakkan. Lewat pendidikan lingkungan yang benar, maka ekosistem menjadi terjamin kelestariannya
  • 25. BENCANA BANJIR • Banjir pada umumnya disebabkan oleh keadaan alam, cuaca dan ulah manusia. • Pada saat pergantian bulan laut dapat mengalami gejala pasang. Apabila permukaan pantai rendah memungkinkan air laut ke darat. • Hujan lebat yang terjadi secara terus menerus mengakibatkan sungai tidak mampu lagi menampung air dalam jumlah yang banyak. Air sungai kemudian akan meluap dan membentuk genangan air yang disebut banjir. • Air sungai dapat meluap karena wilayah yang menjadi resapan air sudah berkurang. Meluapnya air sungai dapat terjadi akibat adanya penyumbatan aliran pada sungai tersebut. • Penyumbatan aliran sungai terjadi akibat perbuatan manusia. Pembuangan sampah ke sungai akan menyebabkan aliran sungai tidak lancar. Banyaknya bahan-bahan endapan yang ada di sungai juga dapat menghambat aliran sungai. • Bencana banjir disebabkan oleh buruknya sistem cuaca. Faktor meteorologis utama yang menyebabkan bencana banjir adalah hujan lebat, distribusi hujan dan durasi hujan. Faktor lain yang penting adalah sifat fisis permukaan tanah. Siklon tropis dapat mempengaruhi sistem cuaca di Indonesia, terutama peningkatan jumlah awan, curah hujan, angin, dan gelombang laut. • Penyebab bencana banjir yang terjadi karena ulah manusia adalah penggundulan hutan. Hutan yang gundul menyebabkan tanah tidak dapat menyerap dan menahan air bila terjadi hujan secara terus menerus, akibatnya air mengalir menggerus tanah yang dapat menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor.
  • 26. • Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah : • a. membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan terjadinya banjir. • b. mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air. • c. membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai. • d. tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air. • e. tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor. • f. membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam daratan.