Dokumen tersebut membahas perkembangan pemikiran filsafat mulai dari filsuf Yunani kuno hingga Descartes. Filsuf-filsuf tersebut berupaya menjelaskan alam semesta dan pengetahuan manusia melalui berbagai paradigma berpikir seperti materialisme, idealisme, rasionalisme, dan empirisme. [/ringkasan]
2. think again!think again!
ParadigmaParadigma
Paradigma: titik berdiri, menekankan
pada posisi filosofis dari seseorang
atau sebuah pemikiran
Perspektif: sudut pandang atau cara
pandang seseorang atau pemikiran
terhadap suatu hal
3. think again!think again!
Lahirnya FilsafatLahirnya Filsafat
Pemikiran abstrak tentang dunia dan
kehidupan manusia yang sebenarnya
muncul pertama kali pada abad ke 6
SM
Tujuannya untuk melampaui takhayul
untuk menuju sebuah penjelasan
rasional
4. think again!think again!
KarakteristikKarakteristik
Pemikiran Spekulatif usaha untuk
memahami kehidupan
Pemikiran Praktis usaha untuk
menuntun perilaku manusia dalam skema
realitas yang lebih besar
Pemikiran Kritis penyelidikan yang teliti
terhadap pondasi dimana pemikiran itu
sendiri dibangun
5. think again!think again!
Filsuf-filsuf MiletusFilsuf-filsuf Miletus
Thales: semua berasal dari air
Anaximander: alam semesta berasal dari
apeiron (the infinite) yang berisi 4 elemen
dasar Air, Udara, Tanah, dan Api
Anaximenes: bahan dasar alam semesta
dari uap.
Filsuf-filsuf miletus ini tidak pernah
mempertentangkan pendapat mereka.
6. think again!think again!
PhytagorasPhytagoras
Menggunakan matematika sebagai alat
pembuktian.
Hidup manusia haruslah harmonis dengan
keteraturan alamiah seperti yang
ditunjukkan oleh matematika.
7. think again!think again!
HeraclitusHeraclitus
Dengan teka-teki bahasa dia membantah
argumen Phytagoras.
Kekacauan dalam bahasa merupakan
cerminan kekacauan pemikiran yang
berhubungan secara paralel dengan
karakter alam yang kompleks dan dinamis
"Upon those who step into the same river,
different waters flow."
Semuanya mengalir
8. think again!think again!
ParminedesParminedes
Bahasa mengandung logika ketetapan itu
sendiri.
“What is, is” (lihat prinsip identitas)
Perubahan hanya terjadi di permukaan,
realitas sesungguhnya tetap.
Segala sesuatunya tetap
9. think again!think again!
Zeno of EleaZeno of Elea
Murid Parminedes yang mendukung pendapat
gurunya
The Dichotomy:
Kita tidak pernah sampai ke titik B
Dengan paradoks bahasa ini Zeno menunjukkan
bahwa perubahan itu tidak mungkin
A B
x
A B
½.½ x½ x ½.½.½ x
10. think again!think again!
DemokritusDemokritus
Semua substansi adalah material, dan
elemen dasar dari alam adalah atom.
Semua yang terjadi di alam semesta,
contohnya perasaan, cinta, dsb adalah
hasil tabrakan atom-atom yang
mikroskopis
11. think again!think again!
SokratesSokrates
What is piety? kewajiban
moral
Metode dilema: apakah dosen
melarang mencontek karena itu
salah, ataukah itu salah karena
dosen melarang?
Apakah kebaikan itu baik
karena Tuhan menyukainya,
atau Tuhan menyukai itu karena
baik?
12. think again!think again!
SokratesSokrates
Kita memiliki kapabilitas untuk
membedakan yang baik dan yang buruk.
Sesuatu memiliki kriteria sendiri agar
menjadi baik/buruk
Hal ini tidak bisa diajarkan karena tidak
mudah untuk diajarkan
13. think again!think again!
PlatoPlato
What is virtue?
(keutamaan/kebajikan)
Apakah kebajikan berasal
dari hasrat kita berbuat
baik?
Jika iya, mengapa kebajikan
manusia bervariasi?
14. think again!think again!
PlatoPlato
Kebajikan bukan berasal dari hasrat
melainkan dari pengetahuan tentang yang
baik dan yang buruk
Dari mana kita mendapatkan
pengetahuan tersebut? (epistemologi)
Apakah kita mempelajari sesuatu yang
belum kita ketahui, atau mempelajari
sesuatu yang sebenarnya telah kita
ketahui?
15. think again!think again!
PlatoPlato
Metode rekoleksi bahwa kita
sebelumnya pernah hidup di dunia ide,
tapi kita melupakannya maka kita perlu
untuk mengingat kembali
Pengetahuan kita berasal dari dunia ide
Rekoleksi bisa diajarkan
Plato mendirikan Academia yang pertama
16. think again!think again!
AristotlesAristotles
Berbeda dengan gurunya,
Plato, Aristotles menolak bahwa
pengetahuan berasal dari dunia
ide.
Mengedepankan pengamatan
indrawi
Bertujuan menyatukan semua
pengetahuan di dalam sebuah
sistem pemikiran yang koheren
dengan membangun sebuah
metodologi yang disebut
LOGIKA
17. think again!think again!
AristotlesAristotles
Bentuk kalimat subyek-predikat merupakan
ekspresi kebenaran primer
Dengan predikasi, subyek dikategorikan
Penggunaan kata-kata homonim, sinonim, dan
paronim dalam predikat.
Kategori di bagi dalam kualitas dan kuantitas
Kualitas Kuantitas
Afirmatif Universal
Negatif Partikular
18. think again!think again!
AristotlesAristotles
Universal Afirmatif (A)
Partikular Afirmatif (I)
Universal Negatif (E)
Partikular Negatif (O)
A
OI
E
A-O dan I-E:
Kontradiktoris
A-E: Kontraris
I-O: Subkontraris
A-I dan E-O:
Subalterna
19. think again!think again!
AristotlesAristotles
Kontradiktoris: salah satu harus benar
yang lainnya harus salah
Kontraris: dua-duanya tidak mungkin
benar, tapi mungkin salah
Subkontraris: Tidak mungkin dua-duanya
salah, mungkin dua-duanya benar
Subalterna: jika yang partikular salah,
yang universal tidak mungkin benar
20. think again!think again!
AristotlesAristotles
Mengasumsikan bahwa pengetahuan
teoritis bisa didapatkan dari apa yang
telah kita ketahui
Menggunakan metode silogisme, sebuah
deduksi menuju kebenaran baru dari
prinsip-prinsip yang telah diketahui benar
Four Causes (prinsip kecukupan alasan)
Material cause
Formal cause
Efficient cause
Final cause
21. think again!think again!
DescartesDescartes
Empat hukum pemikiran filsafat
Terima kebenaran hanya jika tidak
diragukan lagi
Pisahkan pertanyaan menjadi bagian-
bagian yang mudah dikelola
Mulai dari pertanyaan yang paling
sederhana menuju ke yang lebih
kompleks
Periksa kembali dengan berulang-
ulang untuk mendapatkan keseluruhan
argumen
22. think again!think again!
DescartesDescartes
Metode keraguan (Method of Doubt)
Ilusi persepsi
Problema mimpi
Tuhan yang menipu
Dimulai dari meragukan segalanya
Ada satu yang pasti ketika saya
meragukan semuanya, yakni:
SAYA BERPIKIR !!!
Cogito Ergo Sum (I Think Therefore I am)
23. think again!think again!
DescartesDescartes
Sum Res Cogitans (I am a thing that
thinks)
Ide yang jelas dan distingtif
Tuhan itu ada
Pemikiran Descartes menjadi pondasi imu
pengetahuan modern
24. think again!think again!
TugasTugas
Jelaskan pemikiran
filsuf-filsuf di samping,
yang belum dibahas
di dalam perkuliahan!
(fokuskan pada
epistemologi)
Jelaskan mengapa
bagan ini disusun
sedemikian rupa?