7. Belajar Anak = Dewasa ?
• .Proses belajarnya
tergantung pada orang
lain.
• .Berharap mendapat
jawaban dari orang lain
atas pertanyaan yang
muncul dalam benaknya.
• .Ingin diberi tahu apa
yang perlu mereka
lakukan
• .Mampu mandiri dalam
belajar dan tidak ingin
dipaksa.
• .Berharap mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan
berdasarkan pengalaman
sendiri.
• .Melakukan sesuatu
berdasarkan apa yang ingin
mereka ketahui.
15. • UN-FREEZING
Asumsi, persepsi, keyakinan, dan perilaku lama digoyahkan
Harus “menyentuh afeksi”
Dengan structured experience dan student centered
mengiyakan, mengangguk, dahi berkerut, bertanya
• MOVING
Perlihatkan perilaku yang diharapkan (model ideal)
Peserta diajak mencobakan beberapa ciri dari model ideal
• RE-FREEZING
Mencocokkan pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan
baru dengan situasi nyata
Memberikan reinfocement atas perilaku yang sesuai
18. • Setelah pembahasan modul ini, diharapkan Anda
mampu menjelaskan:
– Tahapan kerja trainer
– Aktivitas tugas trainer dalam melakukan
analisa kebutuhan pelatihan
– Aktivitas tugas trainer dalam mendesain
program pelatihan
– Aktivitas tugas trainer dalam menjalankan
program pelatihan
– Aktivitas tugas trainer dalam mengevaluasi
program pelatihan
19. • Melakukan analisa kebutuhan
• Mendesain program pelatihan
• Meng-conduct program pelatihan
• Mengevaluasi efektivitas program
20. • ‘Membaca’ adanya kebutuhan
• Mengkonsultasikan dengan klien
• Mendefinisikan
simptom/masalah
• Mendesain metode pengumpulan
data
• Mengumpulkan data
• Menganalisa data
21. • Menentukan subyek pelatihan
• Menentukan sasaran (objective)
• Berdiskusi dengan ahli tentang subyek
yang telah ditentukan
• Dapatkan deskripsi calon peserta
• Identifikasi pokok-pokok bahasan dalam
pelatihan
• Menstrukturkan bahan pelatihan
• Menentukan strategi pelatihan
22. • Membuat bahan pegangan siswa dan
fasilitator
• Siapkan bahan atau alat bantu visual
• Minta pendapat dengan para fasilitator
• Uji bahan dalam pelatihan sesungguhnya
• Revisi bahan
• Kokohkan penggunaan bahan
23. • Memberikan pre-test kepada
peserta
• Conduct training session
• Mengukur kemajuan belajar
24. • End-of course evaluation dan action plan
• Debriefing Line Manager
• Melakukan review atas evaluasi pelatihan
• Melakukan evaluasi medium / long term
25. • Memahami perkembangan yang terjadi dalam
organisasi / perusahaan
• Peka terhadap pengembangan kompetensi
karyawan / anggota organisasi
• Mampu menggali informasi dengan akurat
• Mampu berfikir logis- analitis dan menemukan
sumber penyebab dari gejala yang muncul
• Memahami prinsip-prinsip perubahan perilaku
26. • Mampu menciptakan situasi belajar yang
memancing keterlibatan peserta
• Peka terhadap orang lain, open-minded, dan
tidak takut menerima kritik
• Memahami kelebihan dan kekurangannya
dalam menyampaikan materi pelatihan
• Kesiapan diri untuk berusaha mengembangkan
orang lain.
28. • Setelah pembahasan modul ini, diharapkan Anda
mampu menjelaskan:
– Tujuan melakukan analisa kebutuhan
– Tingkatan analisa kebutuhan
– Langkah-langkah melakukan analisa
kebutuhan
29. • Sesuai dengan kebutuhan.
• Bukan karena kebiasaan, tapi untuk memberi
solusi dari masalah.
• Untuk mengetahui kebutuhan, tidak cukup
hanya berdasarkan asumsi, tapi perlu analisa
yang mendalam.
30. • Mengidentifikasi pengetahuan,
ketrampilan, dan perilaku kerja yang
dibutuhkan individu, kelompok, dan
organisasi untuk meningkatkan
kinerja.
• Terutama pengetahuan, ketrampilan,
dan perilaku kerja yang dapat
diintervensi oleh pelatihan
32. • Rencana strategis
organisasi
• Ada sistem/standar baru
• Tingkat turn-over tinggi
• Turunnya moral
karyawan
• Perubahan lingkungan
eksternal
33. • Memperjelas pemahaman mengenai
apa yang disepakati sebagai kinerja
suatu pekerjaan
• Memperjelas pemahaman mengenai
lingkungan kerja yang dibutuhkan
pelaku pekerjaan agar dapat
berprestasi
• Menganalisis pengetahuan,
ketrampilan, dan perilaku kerja yang
dibutuhkan pelaku pekerjaan agar
berprestasi
34. • Perubahan kompetensi yang
dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas
• Adanya teknologi / alat kerja
baru
36. • Karyawan baru atau transfer
karyawan
• Kenaikan jabatan
• Skill yang dimiliki tidak
memenuhi tugas yang ada
• Kebutuhan karyawan untuk
terus mengembangkan
kemampuannya
37. SATU: Identifikasi Masalah
• Tentukan konteks organisasi kegiatan IKP
• Lakukan gap analysis
• Tetapkan sararan IKP
– Note: Because the purpose of training is to HELP
solve organizational problems, we must have a
clear understanding of what the organizational
problems are.
38. TIGA: Kumpulkan Data
• Lakukan survey
• Sebarkan kuesioner
• Lakukan interview
• Pelajari dokumen-dokumen kerja
• Observasi orang ketika bekerja
DUA: Tentukan desain pengumpulan data
– Pilih metode pengumpulan data dengan
mempertimbangkan hambatan-hambatan
yang ada.
40. • Lakukan analisis kualitatif
– Lakukan content-analysis; misalnya
mengkategorikan setiap informasi pada
kategori positif atau negatif
• Lakukan analisis kuantitatif
– Lakukan analisis statistik sederhana
• Susun solusi / saran
EMPAT: Analisis Data
41. • Pelatihan merupakan solusi yang
tepat, hanya apabila:
– Terjadi kesenjangan kinerja (lack of
performance) yang penting
– Kesenjangan tersebut disebabkan
kesenjangan knowledge/skill
– Individu memiliki potensi untuk
menyerap / mempraktekkan
pelatihan yang didapat
– Individu belum pernah mendpatkan
pelatihan yang sama sebelumnya
42. Ada
kesenjangan
kinerja ?
Penting ? Unsignifikan
Problem
Recruitment
Problem
Lingkungan tidak mendukung
Prestasi tidak mendapat reward positif
Ada hambatan-hambatan
Sikap tidak positif (butuh konseling)
Belum pernah mendapat
pelatihan tsb sebelumnya ?
Perusahaan punya desain
pekerjaan yang baik ?
Ybs. punya potensi
menyerap / praktek ?
Ada kesenjangan
knowledge / skill ?
Siapkan
Pelatihan !
Re-design Job
Coaching
Ya !
Ya !
Ya !
Ya !
Ya !
Ya !
No !
No !
No !
No !
No !
43. • Tulis laporan
– Executive Overview
– Descriptive of Precess
– Summary of Findings
– Preliminary Conclusions
– Recommendations
– Potential Barrier
• Sajikan pada pihak berwenang
• Tentukan langkah selanjutnya
LIMA: Sampaikan Umpan-Balik
45. • Setelah pembahasan modul ini, diharapkan Anda
mampu menjelaskan:
– Variabel-variabel yang perlu diperhatikan dalam
merancang program pelatihan
– Cara membuat sasaran pelatihan
– Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan peserta pelatihan
– Cara menentukan metode pelatihan
– Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan
instruktur
47. • Sasaran = Objective
– Penjelasan taktis dari
goals.
– Sasaran berbentuk
kalimat yang jelas,
spesifik, dan terukur.
– Pelatihan harus
mempunyai sasaran
yang jelas, tidak
sekedar goals.
• Tujuan = Goals
– Pernyataan umum
yang didorong oleh
kebutuhan yang
telah diketahui
– Contoh :
“memperbaiki
komunikasi antar
anggota organisasi”
48. • APA (yang dilakukan)
– Peserta mampu mengetik sepucuk surat.
• KONDISI (dalam kondisi bagaimana)
– Peserta mampu mengetik sepucuk surat dengan menggunakan PC
dan Perangkat Microsoft Words Windows ‘97
• STANDAR (dengan tolok ukur seberapa)
– Peserta mampu……….Windows ’97 dengan kecepatan 100 kata per
menit tanpa membuat kesalahan pengetikan lebih dari tiga huruf
Sasaran pelatihan yang baik dirumuskan dalam
kalimat yang mencakup 3 hal:
50. • Dapatkan informasi tentang peserta,
seperti:
– Latar belakang pendidikan
– Latar belakang dan pengalaman kerja
– Pengalaman mengikuti pelatihan
– Tingkat pengetahuan/ketrampilan tentang
subyek yang akan disampaikan
– Penilai orang lain di tempat kerja terhadap
individu peserta
– Pandangan peserta tentang pelatihan
51. • Tuliskan pokok bahasan dengan memanfaatkan
informasi sebelumnya:
– Sasaran pelatihan memberikan informasi mengenai
tingkat pengetahuan dan ketrampilan yang harus
dimiliki peserta setalah mengikuti pelatihan
– Deskripsi peserta memberikan informasi mengenaik
tingkat pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki
peserta saat ini.
– JADI: pokok bahasan pelatihan merupakan jembatan
untuk menutup kesenjangan antara pengetahuan yang
harus dimiliki dengan yang telah dikuasai.
52. • Brainstorming
– Diskusi yang dilakukan dengan
mengemukakan ide secara
bebas untuk menemukan
jawaban/solusi.
• Buzz Groups
– Diskusi kelompok yang terdiri
atas 2-6 orang tentang sebuah
masalah dalam waktu singkat
tanpa meninggalkan ruang
training.
• Studi Kasus
– Menganalisa masalah nyata
secara detail untuk
menemukan solusi.
53. • Demonstrasi
– Praktek skill yang dilakukan trainer,
dan peserta mengamatinya
• Kuliah
– Ceramah yang diberika trainer
tanpa interupsi peserta, biasanya
untuk audiens dalam jumlah besar
• Tanya jawab
– Serangkaian pertanyaan yang
diajukan trainer kepada
sekelompok peserta
• Aktivitas
– Latihan yang dilakukan peserta di
mana peserta menyelesaikan tugas
atau proses tertentu.
54. • Programmed Learning
– Program (interaktif atau bacaan)
dengan serangkaian pertanyaan
atau tugas yang harus diselesaikan
sebelum melanjutkan ke tahap
berikutnya.
• Project
– Latihan berupa pengumpulan
informasi, penyelesaian tugas, atau
pembuatan sesuatu hal.
• Reading
– Membaca buku, artikel, hand-out
baik dalam ruang kelas atau tidak.
• Role play
– Peranan yang dilakonkan oleh
peserta (baik peranan nyata atau
buatan) secara realistis atau
dramatis
55. • Seminar
– Membahas topik yang berhubungan atau berseri
• Simulasi
– Duplikasi dari situasi nyata sebagai masalah atau games
yang kompleks dan peserta mengambil peranan di
dalamnya.
• Tugas kelompok
– Peserta dibagi dalam kelompok kecil dan diberikan
tugas sama/berbeda, dilihat hasilnya, dan
dipresentasikan sebagai jawaban kelompok.
• Video
– Menonton video, dilanjutkan diskusi dan review.
56. • Instruktur yang dipilih harus memenuhi
persyaratan antara lain:
– Ahli di bidang yang akan disampaikan
(enterprise knowledge, job knowledge, dan job
skill)
– Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan
andragogi
– Memiliki ketrampilan komunikasi
– Memiliki kualitas pribadi yang baik
58. • Setelah pembahasan modul ini, diharapkan Anda
mampu menjelaskan:
– Akibat kegagalan mengelola kelas
– Teknik membina rapport
– Teknik menyampaikan materio
– Teknik bertanya kepada peserta
– Teknik menjawab pertanyaan
59. Hilangnya kepercayaan
trainee akan kemampuan
trainer
Turunnya motivasi trainee
untuk mengikuti training
Hilangnya kepercayaan
diri trainer
60. • Rapport dengan
peserta penting dalam
training
• Jalin rapport dengan
peserta sebelum
memulai training
• Ciptakan suasana
nyaman dan hangat
dalam kelas
61. • Tertarik pada peserta
• Ingin tahu pikiran, perasaan, kehawatiran
peserta
• Enerjik, bersemangat
• Merasa ingin tersenyum senang
• Humor muncul spontan
62. • Tegang, perut tidak enak
• Lelah membayangkan
usaha memperbaiki
keadaan
• Kadang kurang sabar
pada peserta
• Usaha komunikasi sulit,
“sering nggak nyambung”
63. • Berbagi identitas
• Mengingatkan bahwa trainer
juga sedang belajar
• Membagi pengalaman positif
• Pacing, leading, cross-
matching harapan,
keyakinan, dan nilai
kelompok
64. Yakinkah peserta bahwa materi Anda bermanfaat
Di akhir sesi, tanyakan pada peserta apa yang
mereka dapatkan selama sesi berlangsung
Gunakan intonasi dan pilihan kata yang baik.
Gunakan bahasa non-verbal dengan tepat
Usahakan keterlibatan peserta dalam proses
training
Sesuaikan bahasa dengan peserta
Selingi dengan humor, cerita, puisi, dan
peribahasa
Bertanyalah untuk memancing respon peserta
65. Ajukan satu pertanyaan dalam satu waktu
Hindari pertanyaan tertutup dan direktif
Pertanyaan harus terfokus, tidak kabur
Ajukan pertanyaan yang memungkinkan
peserta menunjukkan kepandaiannya
Ajukan pertanyaan yang merangsang
interaksi peserta
Perhatikan peserta yang diam
Tunggu jawaban beberapa saat
66. • Perhatikan jawaban verbal
dan reaksi non-verbal
• Variasikan respon untuk
jawaban-jawaban yang
berbeda
• Puji jawaban yang benar
• Perbaiki jawaban yang salah
dengan cara yang tidak
mengkritik
67. Tampil tidak siap dan tidak terorganisir
Terlambat memulai dan mengakhiri pelatihan
Terkesan tidak sesuai jadwal
Kurang waktu istirahat
Menanggapi pertanyaan secara tidak tepat
Menggunakan alat bantu dengan tidak profesional
Tidak melibatkan peserta
Tidak membina rapport
Menampilkan kebiasaan-kebiasaan buruk
Humor yang tidak tepat
Sok tahu dan tidak mengakui kesalahan
Menggunakan bahasa dan pengucapan yang tidak
tepat
Tidak memperbaharui materi dan kurang info
terbaru