Teks tersebut membahas tentang pengolahan limbah industri yang meliputi identifikasi sumber pencemaran, penentuan program pengendalian, pengolahan limbah sesuai jenisnya, dan penggunaan berbagai metode pengolahan seperti aerobik, anaerobik, dan bioremediasi untuk menangani berbagai jenis limbah industri.
1. Penanggulangan limbah industri
Bagi pengusaha yang belum sadar terhadap akibat buangan mencemarkan
lingkungan, tidak punya program pengendalian dan pencegahan pencemaran.
Oleh sebab itu bahan buangan yang keluar dari pabrik langsung dibuang ke alam
bebas. Kalau limbah cair langsung mempergunakan sungai atau parit sebagai
sarana pembuangan limbah.Kalau limbah padat memanfaatkan tanah kosong
sebagai tempat pembuangan. Kalau limbah gas/asap cerobong dianggap sarana
yang baik pembuangan limbah. Limbah membutuhkan pengolahan bila ternyata
mengandung senyawa pencemaran yangberakibat menciptakan kerusakan
terhadap lingkungan atau paling tidak potensial menciptakan pencemaran. Suatu
perkiraan harus dibuat lebih dahulu dengan jalan mengidentifikasi:sumber
pencemaran, kegunaan jenis bahan, sistem pengolahan,banyaknya buangan dan
jenisnya, kegunaan bahan beracun dan berbahaya yang terdapat dalam pabrik.
Dengan adanya perkiraan tersebut maka program pengendalian dan
penanggulangan pencemaran perlu dibuat. Sebab limbah tersebut baik dalam
jumlah besar atau sedikit dalam jangka panjang atau jangka pendek akan
membuat perubahan terhadap lingkungan, maka diperlukan pengolahan agar
limbah yang dihasilkan tidak sampai mengganggu struktur lingkungan.Namun
demikian tidak selamanya harus diolah sebelum dibuang kelingkungan. Ada
limbah yang langsung dapat dibuang tanpa pengolahan, ada limbah yang setelah
diolah dimanfaatkan kembali. Dimaksudkan tanpa pengolahan adalah limbah yang
begitu keluar dari pabrik langsung diambil dan dibuang. Ada beberapa jenis
limbah yang perlu diolah dahulu sebab mengandung pollutant yang dapat
mengganggu kelestarian lingkungan Limbah diolah dengan tujuan untuk
mengambil barang-barang berbahaya di dalamnya dan atau
mengurangi/menghilangkan senyawa-senyawa kimia atau nonkimia yang
berbahaya dan beracun.
Pengolahan limbah berkaitan dengan sistem pabrik. Ada pabrik yang telah
mempergunakan peralatan dengan kadar buangan rendah sehingga buangan yang
dihasilkannya tidak lagi perlu mengalami pengolahan. Bagi pabrik seperti ini
memang telah dirancang dari awal pembangunan. Buangan dari pabrik berbeda
satu dengan yang lain. Perbedaan ini menyangkut pula dengan perbedaan bahan
baku,perbedaan proses. Suatu pabrik sama-sama mengeluarkan limbah air namun
terdapat senyawa kimia yang berbeda pula.Karena banyaknya variasi pencemar
antara satu pabrik dengan pabrik lain maka banyak pula sistem pengolahan.
Demikian banyak macam parameter pencemar dalam suatu buangan,
akibatnya membutuhkan berbagai tingkatan proses pula. Limbah memerlukan
penanganan awal. Kemudian pengolahan berikutnya. Pengolahan pendahuluan
akan turut menentukan pengolahan kedua, ketiga dan seterusnya.Kekeliruan
penetapan pengolahan pendahuluan akan turut mempengaruhi pengolahan
berikutnya. Di dalam penetapan pilihan metode keadaan limbah sudah seharusnya
diketahui sebelumnya.Parameter limbah yang mempunyai peluang untuk
mencemarkan lingkungan harus ditetapkan. Misalnya terdapat senyawa fenol
dalam air sebesar 2 mg/liter, phosphat 30 mg/liter dan seterusnya.
2. Dengan mengetahui jenis-jenis parameter di dalam limbah maka dapat ditetapkan
metode pengolahan dan pilihan jenis peralatan. Sekali sudah ditetapkan inetode
dan jenis peralatan maka langkah berikutnya adalah sampai tingkat mana
diinginkan menghilangkan/ penguranga senyawa pencemarnya. Berapa persenkah
kita inginkan pengurangan dan sampai di mana efisiensi peralatan harus dicapai
pada tingkat maksimum.
Penetapan efisiensi peralatan, dan standar buangan yang diinginkan akan
mempengaruhi ketelitian alat, volume air limbah, sistem pemipaan, pemasangan
pipa, pilihan bahan kimia dan lain-lain.Dalam mendesain peralatan, variabel tadi
harus dapat dihitung secara tepat. Belum ada suatu jaminan hahwa satu unit
peralatan dapat mengendalikan limbah sesuai dengan yang dikehendaki.
Sebab di dalam satu unit peralatan terdiri dari berbagai macam kegiatan mulai dari
kegiatan pendahuluan sampai kegiatan akhir.
Walaupun terdiri dari berbagai kegiatan namun tidak semua jenis kegiatan
dipraktekkan, mungkin dengan kombinasi dari beberapa
kegiatan saja limbah sudah bebas polusi.Adapun jenis kegiatan dalam pengolahan
air limbah dapat diuraikan dalam tabel 7.10.
3. Pengolahan limbah harus menggunakan kombinasi dari berbagai metode,
terutama limbah berat yang banyak mengandung jenis parameter/Jarang
perusahaan mempergunakan satu proses dan hasilnya baik. Pilihan peralatan
berkaitap dengan biaya, pemeliharaan, tenaga ahli dan kualitas lingkungan. Untuk
beberapa jenis pencemar telah ditetapkan metode treatment-nya. Pilihan ini
didasarkan atas beberapa referensi dan pengalaman yang telah dicoba berulang
kali sampai diperoleh hasil maksimum.
Di bawah ini disajikan jenis pencemar dengan metodenya.
Air limbah mungkin terdiri dari satu atau lebih parameter pencemar
melampaui nilai yang ditetapkan. Kemungkinan di dalamnya terdapat minyak dan
lemak, bahan anorganik seperti besi, aluminium, nikel,plumbum, barium, fenol
dan lain-lain sehingga perlu kombinasi dari beberapa alat. Untuk menurunkan
BOD dan COD dapat dilakukan dengan metode aerasi dan ternyata metode ini
juga cukup baik untuk melakukan pengeridapan suspensi solid. Ada beberapa
proses yang dilalui air limbah agar limbah ini benarbenar bebas dari unsur
pencemaran. Tingkatan proses dimaksudkan adalah sesuai dengan tingkatan berat
ringannya. Pada mulanya air limbah harut dibebaskan dari benda terapung atau
padatan melayang.Untuk itu diperlukan treatment pendahuluan. Pengolahan
selanjutnya adalah mengendapkan partikel-partikel halus kemudian lagi
menetralisasinya. Demikian tingkatan ini dilaksanakan sampai seluruh parameter
pencemar dalam air buangan dapat dihilangkan.
4. Bioremediasi
Pada proses pengolahan aerobik dan anaerobik, masing-masing terdapat
kelemahan. Proses aerobik tidak memungkinkan mengolah limbah dengan tingkat
kesulitan tinggi, sedangkan proses anaerobik membutuhkan biaya operasional
yang cukup besar. Upaya mengatasi kekurangan tersebut mendorong inovasi dan
menemukan teknologi yang memungkinkan penanganan limbah yang biaya
operasionalnya lebih murah, sekaligus aman bagi lingkungan. Teknologi inovatif
tersebut dinamakan bioremediasi. Bioremediasi menggunakan mikroorganimse
seperti jamur dan bakteri dalam penanggulangan pencemaran tanah. Proses
utamanya bertujuan mendegradasi zat polutan beracun.
Tahapan proses bioremediasi adalah:
1. Penambahan nutrient, mengatur kondisi redoks dan mengoptimalkan kadar
pH tanah untuk menstimulasi mikroorganisme di lokasi tercemar.
2. Menanamkan mikroorganisme dengan kemampuan biotranformasi khusus
di lokasi tercemar.
3. Penggunaan tanaman yang memiliki fungsi mengubah pencemaran.
Temperatur dan keasaman tanah sangat berpengaruh terhadap proses bioremediasi
ini, di samping harus juga diperhatikan mengenai kelembaban, struktur geologi
lapisan tanah, nutrient, dan oksigen.
Jenis-Jenis Bioremediasi
Ada beberapa jenis bioremediasi yang dikenal, antara lain:
a. Biostimulasi
Adalah dengan cara menambahkan nutrien dan oksigen ke dalam air atau tanah
yang tercemar. Proses tersebut akan mengaktifkan bakteri remediasi yang telah
ada di dalam air atau tanah tersebut, dan meningkatkan pertumbuhannya. Dengan
proses ini, limbah-limbah akan diuaraikan oleh senyawa nutrient dan oksigen
yang dicampurkan ke dalam air dan tanah tersebut sehingga kotoran yang
berpotensi memberikan pengaruh buruk terhadap lingkungan bisa diminimalisasi.
b. Bioaugmentasi
Adalah proses menambahkan mikroorganisme untuk membersihkan kontaminasi
pada suatu tempat. Proses penanggulangan limbah seperti ini sangat
menguntungkan bagi kedua belah pihak, yakni pihak mikroorganisme dan pihak
manusia sendiri. Mikroorganisme mendapatkan makanan dari limbah yang
dihasilkan, sedangkan manusia mendapatkan nilai kebersihan dari penghabisan
sisa limbah tersebut.
c. Bioremediasi Intrinsik
Adalah proses bioremediasi yang berlangsung secara alami.