Dokumen tersebut membahas tentang langkah-langkah kegiatan pembelajaran identifikasi dan pengendalian OPT utama padi. Terdapat empat kegiatan utama yaitu identifikasi hama dan penyakit padi, pengenalan gejala serangan, serta pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Dokumen juga menjelaskan jenis-jenis hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman padi beserta gejala yang ditimbulkannya.
1. LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
( LEMBAR PERSIAPAN MENGAJAR UNTUK GAPOKTAN DAN PEMUDA TANI )
Materi : Identifikasi dan Pengendalian OPT Utama Padi
Waktu : 6 Jam Pelajaran
NO JENIS KEGIATAN WAKTU LANGKAH KEGIATAN ALAT BAHAN
1 Identifikasi hama utama
tanaman padi (tikus,wereng
penggerek )
45 menit - Mengenal cara hidup hama padi
- Mengenal cara menyerang
- Mengenal gejala serangan
- Jaring
- Kantong plastik
- Perangkap hama
- Laptop
- LCD
- Modul
- Bahan tayang
- Spidol
- Blanko
- Kertas Koran
- Papan tulis
- Tanaman yg terserang
2 Identifikasi Penyakit penting
padi (Tungro, Hawar pelepah,
Blas, Virus hampa dan Kerdil
rumput)
45 menit - Mengenal jenis-jenis penyaklit penting pada
tanaman padi
- Mengenal gejala serangan hama padi
- Mengetahui dampak perubahan iklim terhadap
perkembangan penyakit
-
- Laptop
- LCD
- Modul
- Bahan tayang
- Spidol
- Blanko
- Kertas Koran
- Papan tulis
- Tanaman yg terserang
3 Pengendalian hama utama padi
(tikus,wereng, penggerek )
90 menit - Cara pengendalian hama scr terpadu - Jaring
- Kantong plastik
- Perangkap hama
- Tanaman yg terserang
2. 4 Pengendalian penyakit penting
Tungro, Hawar pelepah, Blas,
Virus hampa dan Kerdil rumput)
90 menit - Cara-cara pengendalian penyakit penting pada
tanaman padi - Jaring
- Kantong plastik
- Perangkap hama
- Tanaman yg terserang
IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN OPT UTAMA PADI
a. Difinisi : - OPT ( Organisme Pengganggu Tanaman ) adalah organism yang mengganggu pertumbuhan tanaman pokok yang dapat
menimbulkan kerusakan tanaman dan kerugian bagi petani
- Pengendalian adalah upaya manusia untuk menekan besarnya populasi OPT sampai batas tidak menimbulkan kerusakan pada tanaman yang
mengakibatkan kerugian
- Hama adalah dari golongan serangga tikus dan binatang lainnya yang mengakibatkan kerusakan tanaman pokok
- Penyakit adalah kerusakan tanaman yang diakibatkan oleh Cendawan, Bakteri, Nemathoda, Tungau dan Virus
- Gulma adalah tumbuhan / tanaman liar yang dapat menjadi pesaing dan mengganggu pertumbuhan tanaman pokok
b. Tujuan : - Agar pengetahuan petani tentang pengendalian OPT meningkat
- Mengetahui secara dini gejala serangan OPT
c. Manfaat : - Petani lebih ahli dalam pengendalian OPT
d. Alat dan Bahan : - Jaring,Kantong plastic,Perangkap Hama,gunting,Cater,kertas Koran,spidol dan tanaman yang terserang.
e. Tempat : Diruangan Kelas dan Lahan sawah
3. f. LANGKAH KERJA
No Kegiatan Uraian Kegiatan
1
- Mengenal Jenis-jenis hama utama tanaman padi
- Mengenal tanda serangan hama tanaman padi
- Lakukan Pegamatan dilahan petak pengamatan
- Kumpulkan hama yang ditemukan
- Pisahkan hama sesuai dengan jenisnya
- Pisahkan hama dan musuh alami
- Tulis tanda –tanda kerusakan pada tanaman.
- Tentukan tingkat kerusakan akibat serangan hama
- Tetapkan jenis hama yang menyerang
4. 2 Mengenal jenis penyakit pada tanaman padi
-
- Lakukan Pegamatan dilahan petak pengamatan
- Kumpulkan tanaman yang terjadi perubahan
- Tentukan jenis penyakit yang menyerang pada tanaman padi
5. 3
Mengenal gejala serangan penyakit tanaman padi
- Bedakan gejala serangan Penyakit tanaman padi
- Tentukan tingkat kerusakan akibat serangan penyakit pada
tanaman padi
- Kenali bentuk serangan penyakit pada tanaman padi
- Pengengendalian Walang sangit
a) Memasang bangkai binatang. Walang sangit tertarik kapada bau bangkai,
6. - Mengendalikan pengendalian hama utama padi
setelah berkumpul dapat disemprot dengan insektisida
b) Menggunakan bahan kimia (Regent, BPMC) bila populasi sudah mencapai
ambang ekonomi 10 ekor/20 rumpun
4 - Mengendalikan pengendalian penyakit padi
Pengendalian Penyakit Bakteri Bergaris
- Hindari penggunaan pupuk N yang berlebihan
- Lakukan penyemprotan dengan bakterisida g
7. g. INFORMASI POKOK :
- Hama yang biasa menyeran pada persemaian : Wereng coklat, Wereng hijau, Hama putih palsu dan Tikus sawah
- Hama yang menyerang pada masa pertumbuhan : Penggerek batang, Wereng hijau, Ganjur, Tikus, Walang hijau
- Hama yang menyerang pada masa produksi : Wereng ciklat, Wereng hijau, Penggerek batang, Walang sangit, Beluk, Hama putih palsu,ulat gerayak
dan Tikus sawah
- Hama yang menyerang pada masa pemasakan : Walang sangit, Tikus sawah dan Burung
HAMA YANG BIASA MENYERANG TANAMAN PADI :
Wereng Coklat (Nilaparvata lugens).
Hama ini dapat menyebabkan tanaman padi mati kering dan tampak seperti terbakar atau puso, serta dapat menularkan beberapa jenis
penyakit. Tanaman padi yang rentan terserang wereng coklat adalah tanaman padi yang dipupuk dengan unsur N terlalu tinggi dan jarak
tanam yang merupakan kondisi yang disenangi wereng coklat.
8. Wereng Hijau (Nephotettix virescens).
Hama wereng hijau merupakan hama penyebar (vector) virus tungro yang menyebabkan penyakit tungro
Hama Putih Palsu (Chanaphalocrosis medinalis).
Hama putih palsu menyerang bagian daun tanaman padi, larva akan memakan jaringan hijau daun dari dalam lipatan daun meninggalkan
permukaan bawah daun yang berwarna putih. Tanda pertama adanya infestasi adalah kehadiran ngengat di sawah. Ngengat berwarna
kuning coklat, pada bagian sayap depan ada tanda pita hitam sebanyak tiga buah yang garisnya lengkap atau terputus. Pada saat
beristirahat, ngengat berbentuk segitiga.
Tikus Sawah(Rattus argentiventer).
Tikus merusak tanaman pada semua fase pertumbuhan dan dapat menyebabkan kerusakan besar apabila tikus menyerang pada saat
primodia. Tikus akan memotong titik tumbuh atau memotong pangkal batang untuk memakan bulir gabah.
Tikus menyerang pada malam hari dan pada siang hari tikus bersembunyi di lubang pada tanggul irigasi, pematang sawah, pekarangan,
semak atau gulma.
Penggerek Batang (Tryporiza sp.).
Adalah hama yang menimbulkan kerusakan dan menurunkan hasil panen secara nyata. Serangan yang terjadi pada fase vegetatif, daun
tengah atau pucuk tanaman mati karena titik tumbuh dimakan larva penggerek batang. Pucuk tanaman padi yang mati akan berwarna
coklat dan mudah dicabut (gejala ini biasa disebut Sundep). Apabila serangan terjadi pada fase generatif, larva penggerek batang akan
9. memakan pangkal batang tanaman padi tempat malai berada. Malai akan mati, berwarna abu-abu dan bulirnya kosong/hampa. Malai
mudah dicabutdan pada pangkal batang terdapat bekas gerekan larva penggerek batang (gejala ini biasa disebut Beluk).
Hama Ganjur (Pachydiplosis oryzae).
Stadia tanaman padi yang rentan terhadap serangan hama ganjur adalah mulai dipersemaian sampai pada pembentukan malai. Gejala
serangan ganjur adalah daun padi akan menggulung seperti daun bawang, sehingga tanaman yang terserang tidak dapat menghasilkan
malai.
Walang Sangit (Leptocorixa acuta).
Walang sangit merupakan hama yang menghisap cairan bulir pada fase masak susu. Kerusakan yang ditimbulkan walang sangit
menyebabkan beras berubah warna, mengapur serta hampa. Hal ini dikarenakan walang sangit menghisap cairan dalam bulir padi. Fase
tanaman padi yang rentan terserang hama walang sangit adalah saat tanaman padi mulai keluar malai sampai fase masak susu
Ulat Grayak (Armyworm).
Hama ulat grayak menyerang tanaman dengan memakan daun dan hanya meninggalkan tulang daun dan batang. Larva ulat grayak
menyerang tanaman padi sejak di persemaian sampai fase pengisian. Serangan akan parah saat musim kemarau dan tanaman
kekurangan air.
Burung (Lonchura spp.).
10. Burung menyerang tanaman pada fase masak susu sampai padi dipanen. Burung akan memakan langsung bulir padi yang sedang
menguning sehingga menyebabkan kehilangan hasil secara langung. Selain itu burung juga mengakibatkan patahnya malai padi.
PENYAKIT YANG BIASA MENYERANG TANAMAN PADI :
Hawar Pelepah Rhizoctania solani
Jamur ini sebagai penyebab berbagai penyakit pada berbagai tanaman. Nama latinya akan muncul berulang kali pada setiap tanaman.
Pemantauan penyakit ini perlu dilakukan karena keganasan serangannya. Penyebab penyakit ini kelembaban tinggi pemberian pupuk
nitrogen berlebihan. Disamping penggunaan varietas yang potensi hasil tinggi jumlah anakan tinggi kelembaban disekitar tanaman tinggi
kondisi seperti ini merangsang munculnya penyakit ini
Penyakit Blas Pyricularia oryzae
Penyakit blas disebabkan oleh jamur. Bibit jamur ini spora terbawa angin dan air serta selalu terdapat disawah maupun pertanaman padi.
Pertumbuhan dan perkembangan jamur ini,dan perkembangan gejala penyakit berupa bercak pada daun atau batang ditentukan oleh
banyak factor. Pemupukan nitrogen dosis tinggi dikombinasi dengan kondisi cuaca yang berawan merupakan kondisi terbaik bagi blas
untuk memulai infeksi.
Gejala seranganpada daun dan batang terutama pada leher malai padi, dimulai dari bercak kecil tetapi melebar sampai beberapa centi
panjangnya. Gejala itu biasanya panjang dan meuncing dibagian akhir, di bagian tepi gelap dan bagian tengah abu-abu. Gejala semacam
itu dapat mematikan bagian daun.
Penyakit tersebut dapat berkembang setiap waktu dalam musim tanam padi tetapi yang paling parah pada persemaian. Infeksi yang terjadi
setelah tanam biasanya tidak parah tetapi gejala penyakit biasanya dapat ditemukan. Kerusakan karena penyakit inisecara ekonomik tidak
penting.
11. Penyakit Bakteri Bergaris (Xanthomonas campestris pv.orizae (=xanthomonas oryzae)
Penyakit hawar daun disebabkan oleh bakteri yang terdapat disawah setiap waktu. Bakteri tersebut menginfeksi tanaman melalui luka
atau bagian lain yang terbuka, kemudian tumbuh didalam system jaringan pengangkutan tanaman yang mirip pembuluh darah manusia.
Pertumbuhan bakteri menyumbat saluran tersebut sehingga air dan zat makanan tidak dapat masuk kedalam atau keluar dari ujung daun.
Hal ini menyebab kan gejala kekuningan, layu dan mati pada ujung daun.
Pada persemaian gejala tersebut menyebabkan daun menjadi kuning, kering dan mati.bentuk gejala bakteri ini disebut “kresek”. Penyakit
ini dapat merusak semua tanaman yang telah ditanam di sawah. Seluruh daun muda akan tampak menguning dan mengering dapat
disangka sebagai kerusakan karena serangan sundep atau penggerek batang.
Pada tanaman tua, bagian tepi ujung daun menjadi kuning dan menguningnya jaringan tersebut meluas kedaun bagian bawah bagian
bawah. Akhir nya ujung daun menjadi kering dan berwarna putih. Gejala kuning tersebut pertama terjadi sekitar fase bunting sampai malai
keluar. Suhu dan kelembaban yang tinggi menyebabkan yang tinggi meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bakteri hawar daun.
Virus Tungro
Virus tungro dapat ditularkan dari tanaman satu ketanaman yang lain, dan dari suatu lahan kelahan lainnya oleh wereng hijau, yang
disebut sebagai “vector”. Wereng hijau dapat memperoleh virus hanya dari tunbuhan yang terinfeksi virus, dan harus makan untuk waktu
yang pendek sekitar 30 menit sebelum WH dapat menularkan pada tanaman yang lain.
WH hanya dapat menularkan virus pada tanaman lain hanya setelah ia mengandung virus tersebut, dan makan pada tanaman yang
hendak ditularkan. Apabila WH dalam fase nimfa, mereka mengandung virus, kemudian setelah nimfa berganti kulit (menjadi fase yang
lebih besar) nimfa tidak lagi mengandung virus tersebut karena virus tersebut hilang pada saat nimfa berganti kulit. Setelah menyuntikan
partikel virus tongro, virus memerlukanwaktu 2 minggu untuk bertambah hingga mencapai jumlah yang cukupuntuk menyebabkan
12. gejala.watu yang diperlukan dari saat infeksi sampai menunjukan gejala tergantung ketahanan dan umur tanaman. Semakintua tanaman
seamkin kurang kepekaannya terhadap virus. Virus menyebabkan tanaman menjadi kuning. Biasanya hanya satu tanaman sampai
beberapa dari satu rumpun terinfeksi sehingga pada rumpun tanaman terlihat kombinasi warna hijau dan kuning.warna kuning mulai dari
ujung meluas kebawah. Bila infeksi awal dan berat berlangsung tumbuhan akan terlihat sangat kerdil, dengan sedikit anakan dan mungkin
tidak menghasilkan malai.
Virus tinggal disinggang tanaman sampai setelah panen. Singgang merupakan satu tempat penting dari virus untuk dapat bertahan di
suatu daerah. Pertumbuhan kembali singgang memberikan habitat terbaik bagi tumbuhan tungro. Dari tempat tersebut vector dapat
menularkankelahan tanaman baru dan menyebabkan infeksi.
Virus Hampa dan Kerdil Rumput
Virus kerdil hampa mudah dikenal oleh adanya daun yang memutar tepi daun yang tak teratur, serta tanaman kerdil. Virus kerdil rumput
juga mudah dikenal karena sangat kerdil, perkembangan daun kaku dan sempit, pembentukan ankanyang berlebihan, dan adanya bercak
coklat dan merah pada daun. Penyakit ini tidak akan terjadi kecuali bila terdapat banyak wereng coklat, sehingga adanya wereng coklat
juga merupakan bukti.