Wahyuddin adalah mahasiswa teknik kimia yang berasal dari keluarga miskin di desa terpencil. Ia bertekad untuk meningkatkan pendidikan dan taraf hidup masyarakat desanya melalui ilmu yang dipelajarinya. Selama kuliah, ia aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan melakukan berbagai kegiatan sosial untuk masyarakat. Ia berharap dapat mendapatkan beasiswa untuk studi pascasarjana guna me
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Kontribusi Mahasiswa untuk Indonesia
1. Kontribusiku Untuk Indonesia
Saya Wahyuddin mahasiswa tingkat akhir Jurusan teknik kimia di
Universitas Lambung Mangkurat angkatan 2012. Saya berasal dari keluarga yang
dapat dikatakan berada dibawah garis kemiskinan, dengan keadaan ekonomi yang
sangat pas-pasan. Kedua orang tua saya tidak ada yang lulus sekolah dasar, sehingga
mereka hanya bias bekerja menjadi petani atau terkadang memancing ikan di laut
untuk memenuhi kebutuhan pangan kami sekeluarga. Meskipun demikian, ayah saya
sangat peduli akan pendidikan anak-anaknya, beliau berpesan bahwa saya harus tetap
melanjutkan sekolah setinggi-tingginya. “Jangan sampai kalian bernasib seperti saya”
pesan beliau terhadap saya. Dengan keadaan inilah yang membuat saya terus
termotivasi untuk senantiasa giat belajar dari sejak kecil hingga sekarang. Karena
saya menyakini bahwa dengan bersekolah setinggi-tingginya akan mampu
mengeluarkan kami dari lingkaran kemiskinan. Saya berasal dari sebuah desa yang
sangat terisolir dari akses menuju perkotaan yaitu menuju kota kabupaten kotabaru.
Karena kondisi jalan yang begitu rusak parah sehingga membuat kami cukup terisolir,
bahkan sampai sekarang untuk mendapatkan jaringan begitu sulit. Dengan kondisi
desa saya yang begitu memprihatinkan saya bercita-cita untuk membangun desa saya.
Saya menyadari bahwa pendidikan adalah kunci yang akan membawa
kesejahteraan bagi suatu bangsa. Maka dari itu saya selalu berusaha untuk giat
menuntut ilmu sehingga menjadi pribadi yang cerdas dan berguna bagi masyarakat.
Setelah lulus SMA saya mendapatkan penghargaan berupa beasiswa dari Bapak
Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan karena ketika itu nilai Ujian Nasional saya
adalah yang tertinggi sekabupaten Kotabaru. Saya sangat bersyukur sehingga saya
dapat pergi ke kota Banjarmasin untuk mencari informasi seputar kuliah dan
mendaftar kuliah disana. Hal tersebut, memacu semangat saya untuk tekun belajar
dalam perkuliahan. Saya menyadari, beasiswa tersebut merupakan tanggungjawab
yang harus saya pikul, sekaligus menjadi hutang jasa saya terhadap Bangsa Indonesia.
Selama duduk di bangku kuliah saya mengabdikan diri untuk jurusan saya
sebagai Asisten Laboratorium selama 2 tahun. Selain itu, saya juga berkecimpung di
2. himpunan mahasiswa teknik kimia UNLAM, dan Organisa Lembaga Dakwah
Kampus. Pada awal perkuliahan saya tergabung dalam oragnisasi Kesatuan Aksi
Mahasiswa Muslim Indonesia, Himpunan Mahsiswa Muslim Indonesia dan beberapa
organisasi eksternal kampus lainnya. Selain itu, untuk menambah uang jajan kuliah
dan sebagiannya bisa untuk dikirim ke orang tua dan adik saya yang masih sekolah di
kampung halaman, saya mencoba mengisi waktu luang saya dengan kegiatan-
kegiatan bermanfaat seperti mengajar di Lembaga Bimbingan Belajar, dan pernah
mecoba berjualan pakaian dan buku. Saya pun sangat senang membantu teman-teman
saya yang mengalami kesulitan dalam belajar.
Kesibukan organisasi yang saya ikuti di atas memberi pengaruh positif
terhadap kehidupan saya, di dalam organisasi juga saya banyak bertemu dengan
pemuda pemudi hebat yang menginspirasi dan memiliki semangat yang tinggi untuk
melakukan perubahan positif bagi Indonesia. Beberapa kegiatan pelayanan untuk
masyarakat di antaranya, berbagi buku, melakukan penggalangan dana terhadap
korban bencana alam, pembagian makanan ketika bulan ramadhan serta kajian-kajian
tentang ilmu agama. Terjun langsung ke lingkungan masyarakat memang belum
memberikan dampak yang besar bagi Indonesia, namun membuat saya tahu bahwa
pelayanan kita kepada masyarakat sangat dibutuhkan. Bergabung dengan beberapa
organisasi, membuat saya mendapatkan ilmu yang sangat berharga, yaitu kerjasama,
menghargai pendapat dari orang lain dan indahnya berbagi. Kegiatan-kegiatan yang
di lakukan dalam organisasi membangun mindset yang sangat bagus dalam diri saya,
bahwa menjadi mahasiswa tidak hanya mempunyai tanggung jawab untuk belajar,
tetapi harus mengabdikan diri kepada lingkungan dan masyarakat sekitar sesuai
dengan Tri Darma Perguruan untuk menciptakan sebuah perubahan.
Sebagai anak bangsa, saya ingin mengambil peran sebagai seorang tenaga
pendidik yang berkontribusi langsung bagi kemajuan Bangsa Indonesia. Tidak hanya
sekedar mengajarkan ilmu pengetahuan, namun saya juga ingin mendidik moral anak
bangsa dengan pembentukan karakter yang baik. Saya ingin ilmu saya bermanfaat
bagi bangsa ini. Saya berkeinginan untuk membangun daerah ini menjadi lebih maju
dalam kualitas sumber daya manusia. Saya berharap dengan keilmuan yang saya
3. miliki saya mampu mengadikan diri dimasyarakat. Menjadi seorang dosen minimal
harus menempuh pendidikan S2, jika dilihat dari kondisi ekonomi keluarga saya saat
ini, sangat mustahil bagi saya untuk meraihnya. Namun Pemerintah telah
memberikan fasilitas yang tidak boleh saya sia-siakan, yaitu Beasiswa Mentee Bidik
Mimpi Indonesian. Dengan semangat dan tekad yang bulat, saya berharap untuk
mendapatkan beasiswa ini guna membekali diri ini dengan ilmu yang cukup untuk
memberikan kualitas pengajaran yang terbaik bagi pendidikan Indonesia. Saya
percaya bahwa pendidikan adalah kunci kesuksesan sebuah bangsa. Semoga Allah
memberikan kemudahan pada setiap prosesnya serta meridhoi impian saya.