Dokumen tersebut merangkum Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tahun 2012 yang diselenggarakan di Kalimantan Timur. O2SN bertujuan untuk mengembangkan jiwa sportif dan kreativitas siswa di bidang olahraga sesuai dengan peraturan pemerintah tentang pendidikan jasmani dan olahraga. Acara ini diikuti ribuan siswa SD, SMP, SMA dari berbagai provinsi.
1. Kilas Balik O2SN 2012
O2SN Asah Jiwa
Sportif Peserta Didik
2013
O2SN
EDISI 1 / 1 Juli
Newsletter
2. O2SN
LAPORAN UTAMA
LAPORAN UTAMA
O2SN
Melalui O2SN diharapkan peserta
didik yang berasal dari berbagai daerah
di Indonesia bisa mengembangkan jiwa
sportif, sebuah sikap yang mau dan
mampu menghargai prestasi orang lain.
Newsletter O2SN/Edisi 1/1 Juli 2012
Pengarah: Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar.
Penasihat: Sekretaris Ditjen
Pendidikan Dasar.
Penanggung Jawab: Nono Adya
S.
Pemimpin Redaksi: Yudistira
Wakil Pemred : M. Akbar
Redaktur Pelaksana : Engkus
Kusnandar, Satriyo Wibowo
Redaktur: Billy Antoro, M. Adib
Minanurohim, Alvein
Reporter : Juju Surgana, Benny
Susanto, Sulaiman, Robert, By
Dhowi, Adinanto, Farhan, Tatang
Irawan, Dedi, Eko, Rizavan Shufi
Toriqi, M. Idris
Fotografer : Yudi S, Qiqi, Rony,
Sawi, Seno, Hery S,
Tata Letak: Ihyak Ulumuddin
Data: Dadang Latief
Alamat Redaksi:
Bagian Perencanaan dan Penganggaran
Setditjen Pendidikan Dasar, Kemdikbud
Jl. Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 5,
Senayan, Jakarta.
Telp. 021 5725613
Laman: http://dikdas.kemdikbud.go.id
2
NEWSLETTER O2SN
EDISI 1 / 1 JULI 2013
Peran pendidikan tidak hanya
meningkatkan aspek akademis peserta
didik, tapi juga untuk meningkatkan
aspek non akademis. Dengan kata lain,
peran pendidikan tidak hanya untuk
mangasah kemampuan otak kiri, tapi
juga otak kanan. Otak kiri berfungsi
dalam hal-hal yang berhubungan
dengan logika (Intelligence Quotient, IQ).
Sementara otak kanan berfungsi dalam
perkembangan Emotional Quotient (EQ),
seperti bersosialisasi dengan orang lain
dan pengendalian emosi. Pada otak
kanan ini pula terletak kemampuan
intuitif, merasakan, memadukan, dan
ekspresi tubuh, seperti menyanyi,
menari, melukis dan olahraga.
Berangkat dari pemikiran itu,
Pemerintah bersama Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)
memasukkan olahraga dalam sejumlah
peraturan. Misalkan dalam UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional
Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 37 Ayat
(1) menyatakan bahwa kurikulum
pendidikan dasar dan menengah
harus memuat pendidikan jasmani
dan olahraga. Kemudian Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 6 Ayat (1), juga memberi amanah
agar kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga, dan kesehatan dimuat dalam
kurikulum untuk jenis pendidikan
umum, kejuruan, dan khusus,
pada tingkat pendidikan dasar dan
menengah.
Dua regulasi itu merupakan pijakan
Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Direktorat Jenderal
Pendidikan Menengah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan untuk
menyelenggarakan Olimpiade Olahraga
Siswa Nasional (O2SN) di Kalimantan
Timur, mulai tanggal 30 Juni s.d 6 Juli
2013. Melalui kegiatan olahraga yang
diikuti ribuan peserta didik mulai SD,
SMP, PKLK Dikdas, SMA, SMK dan PKLK
Dikmen ini, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan bermaksud
mengembangkan bakat dan kreativitas
peserta didik di bidang olahraga,
dalam rangka membentuk sikap dan
kepribadian yang sportif.
O2SN Asah Jiwa Sportif Peserta Didik
Sportivitas
Sportivitas adalah bagian dari
kepribadian manusia. Sportivitas
mempunyai arti, seorang atlet harus
memiliki sikap ksatria, adil dan jujur
dalam bertindak dan berperilaku
terhadap lawan, dan mengikuti
peraturan yang telah ditetapkan
atau disepakati bersama. Ia bersedia
mengakui keunggulan (kebenaran,
kemenangan) lawan, dan mengakui
kelemahan (kesalahan, kekalahan) diri
sendiri.
Sportivitas itu bisa muncul karena
ada dorongan dari dalam diri, yang
apabila melakukan tindakan seperti
anarkis, curang, dan dusta pada saat
pertandingan, itu merupakan tindakan
yang salah besar. Selain itu sportivitas
adalah ajaran dari orang tua, guru, dan
lingkungan yang diberikan sejak usia
dini.
Dalam dunia sepakbola internasional,
ada beberapa contoh tindakan sportif
yang patut dicontoh. Pertama, adalah
yang dilakukan Paolo Di Canio. Saat
itu, West Ham tengah bermain imbang
1-1 melawan Everton di Premier
League. Pertandingan sudah memasuki
babak akhir dan The Hammers punya
peluang mencetak gol lewat Paolo Di
Canio yang mendapat umpan silang.
Alih-alih menyundul bola ke gawang
yang sudah kosong, Paolo Di Canio
justru memilih untuk menangkap
bola dengan tangannya. Pasalnya,
Paolo Di Canio melihat kiper Everton,
Paul Gerrard, tengah terkapar di luar
kotak penalti karena cedera. Lutut
Paul Gerrard terkilir ketika berusaha
membuang bola beberapa saat
sebelumnya. Pertandingan akhirnya
berakhir imbang, dan Paolo Di Canio
mendapatkan FIFA Fair Play Award.
Kedua, legenda Jerman dan Bayern
Munich, Oliver Kahn, juga pernah
memperoleh FIFA Fair Play Award
setelah melakukan tindakan simpatik.
Saat itu, Bayern Munich menjadi juara
Liga Champions setelah mengalahkan
Valencia di final. Alih-alih merayakan
kemenangan itu bersama rekanrekannya, Oliver Kahn justru memilih
untuk menghibur kiper lawan, Santiago
Canizares, yang kecewa berat karena
timnya hanya bisa menjadi runner
up. Akhirnya tindakan Oliver Kahn ini
diikuti oleh pemain-pemain Bayern
yang lain.
Sportivitas seperti yang ditunjukkan
Paolo Di Canio dan Oliver Kahn itu,
akan membuat seorang atlet menjadi
atlet sejati. Menjadi atlet, tak hanya
melatih fisik, tapi juga melatih jiwa.
Organisasi olahraga dunia seperti
FIFA dan lainnya, telah jauh-jauh
hari menetapkan sportivitas sebagai
ketentuan yang membedakan antara
juara sejati dan juara biasa-biasa saja.
Karena ini, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menetapkan sportivitas
sebagai tujuan utama O2SN, agar sikap
yang mau dan mampu menghargai
prestasi orang lain ini bisa melekat
di tiap jiwa peserta didik hingga dia
dewasa. Sehingga nantinya, akan
tercipta persahabatan di antara peserta
O2SN, yang pada tahap selanjutnya bisa
mempererat persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. Semoga! g
EDISI 1 / 1 JULI 2013
NEWSLETTER O2SN
3
3. O2SN
O2SN
JENJANG SD
GALERI FOTO SD
Berhasil Melampaui Target
Meisya Shelonia
lahir tanggal
9 Mei 2002
di Manado,
Sulawesi Utara.
Ia hadir ke dunia
dalam keluarga
pencinta olah
raga pencak silat.
“Mamaku adalah
pesilat juga,
mama yang melatih aku,” tutur Meisya
di GOR Universitas IBA Palembang
(12/2/2012). Peraih medali perak ini
sekarang duduk di bangku kelas 5
di SDIT Manado. Ia juga tergolong
anak yang memiliki prestasi yang
baik karena mampu meraih ranking
4 di kelas. Ini bukan capaian yang
gampang tentunya.
Sama seperti pesilat lain yang ikut serta dalam even
O2SN, penggemar Nasi Goreng Manado ini mengikuti
seleksi yang ketat mulai dari tingkat sekolah sampai
tingkat provinsi. Akhirnya ia pun menjadi yang terbaik
untuk mewakili Provinsi Sulawesi Selatan. Prestasinya
ini mengundang decak kagum banyak pihak, sehingga
ada sponsor yang berniat memberikan semacam dana
pembinaan lebih lanjut.
Menurut Ibu sekaligus pelatih Meisya, Yunike, target
kedatangan Meisya di Kota Palembang ini hanya untuk
memperoleh pengalaman dalam even besar. “Tapi
karunia Tuhan kami dapat juara. Ini awal yang baik,” ujar
Yunike.
Untuk menghadapi momen O2SN ini siswa SDIT Manado
yang bercita-cita ingin jadi guru ini memang sudah
mempersiapkan diri secara terprogram. “Setiap pagi putri
saya lari 9 kali putaran stadion Manado. Karena memang
rumah kami dekat dengan stadion,” tandas Yunike.
Sebagai ibu yang merangkap sebagai pelatih,
memudahkan Yunike untuk memantau perkembangan
Meisya. “Dia (Meisya) memang saya jauhkan dari makanan
dingin dan makanan pedas. Makanan dingin itu bikin
mudah flu, sehingga tidak maksimal kalau latihan. Apalagi
dia itu pernah amandel kronis.”
Meisya adalah anak yang berbakat dalam dunia seni bela
diri asli Indonesia. Dengan gemblengan yang terprogram,
Yunike yakin anaknya mampu berkompetisi di even-even
nasional maupun yang lebih luas lagi. Tapi tetap saja
ada ancaman yang berpotensi menenggelamkan ambisi
Meisya untuk menjadi pesilat tangguh dengan segudang
prestasi.
“Kondisi fisik Meisya itu kadang menjadi hambatan.
Pernah jam satu malam dia masuk rumah sakit. Tapi
syukurlah sekarang sudah lebih baik,” kata Yunike. g
4
NEWSLETTER O2SN
EDISI 1 / 1 JULI 2013
Bulu Kuduk Saya
Langsung Berdiri
Mathius Gelbertt
Panitia Penyelenggara,
khususnya bidang pertandingan,
dari pemprov PSSI Sumatera
Selatan
Terus terang saja, di awal-awal
ketika saya melihat pertandingan
secara keseluruhan, bulu kuduk saya langsung berdiri. Saya
lihat banyak sekali potensi-potensi pemain hebat dan luar
biasa dari even ini. Karena itu, even ini merupakan kesempatan
emas bagi tim penggali dan pemandu bakat dari PSSI untuk
menjaring pemain-pemain berbakat, yang nantinya bisa
dibina di tim nasional sesuai dengan kelompok umurnya.
Pada partai final, sebenarnya Jawa Barat juga mempunyai
kemampuan yang baik. Tapi mengingat sistem
pertandingannya menguras tenaga, maka beberapa
pemainnya nampak kewalahan. Menurut saya, perlu ada
perubahan sistem pertandingan karena yang digunakan
saat ini tidak ada jedanya. Selama 4 hari, anak-anak itu main
terus; baik di babak penyisihan, 8 besar, semifinal , hingga
final. Jadi otomatis mereka terkuras tenaganya, dan tidak bisa
menampilkan permainan maksimal. g
Anak-anak Bukan Dari Klub
Sepakbola
Ruslan, Pelatih Tim Sepakbola
NTB
Anak-anak tidak ada yang
berasal dari klub sepakbola.
Mereka murni anak sekolahan
dan kami didik bermain bola.
Mereka merupakan hasil seleksi
yang bertahap dan tidak berasal
dari satu sekolah. Mereka ada
yang dari SDN 07, SDN 53, SDN
60, dan SDN 01 Kota Bima.
Saya melakukan seleksi usai
ada perintah dari Pemerintah
Kota Bima. Dan setelah menghasilkan sebuah tim, saya
membinanya selama satu tahun.
Pola seleksi yang diterapkan di sana adalah; pertama,
kita menggelar pertandingan antara sekolah; kedua, kita
memilah-milah pemain yang berbakat; dan ketiga, pemainpemain yang berbakat itu kemudian dibina selama 8 bulan.
Nah, dari proses seleksi dan pembinaan ini, barangkali
mereka bisa menyatu, dan jadi lebih baik.
Harapan saya ke depan, semoga kerja sama antarpemain
ini makin bagus, dan saya akan lebih memantabkan latihan
karena memang masih ada kekurangan. g
EDISI 1 / 1 JULI 2013
NEWSLETTER O2SN
5
4. O2SN
JENJANG SMP
GALERI FOTO SMP
O2SN
Atlet O2SN Aset Daerah
PEMBINAAN terhadap para atlet berbakat peserta Olimpiade
Olahraga Siswa Nasional (O2SN) sekembali ke daerah
masing-masing mestinya tetap dilakukan. Pengurus Besar
(PB) cabang olahraga merangkul siswa-siswi berprestasi itu
untuk masuk dalam kegiatan pembinaan intensif. PB pun bisa
bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia
(KONI) Daerah dalam menentukan bentuk pembinaan yang
mengarah pada penyiapan atlet-atlet nasional.
Berprestasi dengan Kecerdasan
Kinestetik
KESUKSESAN seorang siswa tidak hanya diukur dari prestasi
akademik belaka. Namun ada prestasi lain yang bisa
menjadi aspek penilaian kesuksesan. Apalagi jika dirujuk
pada teori Gardner yang menyatakan bahwa kecerdasan
itu tidak bersifat tunggal, melainkan majemuk. Jadi banyak
ranah kecerdasan yang dimiliki setiap orang. Setidaktidaknya orang itu kuat pada salah satu dari beberapa ranah
kecerdasan, yaitu; verbal (bahasa), logika, spasial, kinestetik,
musikal, interpersonal, intrapersonal dan spiritual.
Seorang atlet biasanya memiliki kecerdasan kinestetik, dan
Dzaky Fadhlurrahman adalah anak yang tergolong unggul
dalam kecerdasan ini. Bentuk kecerdasan ini memungkinkan
terjadinya hubungan antara pikiran dan tubuh yang
diperlukan untuk berhasil dalam aktivitas, seperti; menari,
melakukan pantomim, berolahraga, seni bela diri dan
memainkan drama.
Putra dari pasangan Suyoto dan Wartini ini sudah dua kali
meraih medali emas untuk cabang olahraga Silat. Pada
O2SN tahun 2008, Zaki menyumbangkan perolehan medali
emas bagi provinsi DKI Jakarta untuk cabang pencak
silat tingkat SD. Dalam O2SN di Palembang ini ia kembali
mendulang kesuksesan. Pengalaman juara di tingkat SD
tidak lantas membuatnya lebih mudah mengungguli para
pesilat lainnya. Sebab persaingan semakin ketat. Dilihat
dari catatan waktu 3.00 menit dan poin 458 yang dibuatnya
pada pertandingan final itu sama persis dengan perolehan
I Komang Andra Putra yang memperoleh juara kedua.
Beruntung Zaki unggul beberapa poin dalam nilai kejujuran.
“Saya itu latihan setiap hari dengan keras dan sungguhsungguh. Terus juga berkat dukungan dan doa orang tua
saya bisa menang,” ujarnya (13/7) di GOR Universitas IBA
Palembang.
Dzaky Fadhlurrahman bertekad untuk terus maju dan
menorehkan prestasi dalam even-even yang lebih besar.
“Saya ingin jadi atlet yang sukses dalam kejuaraan besar
seperti Sea Games,” tandasnya. g
6
NEWSLETTER O2SN
EDISI 1 / 1 JULI 2013
Harapan tersebut disampaikan Dr. Supriano, Kasubdit
Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar, di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 10 Juli 2012.
Menurutnya, baik PB maupun KONI Daerah dapat menjadikan
O2SN sebagai salah satu sarana menjaring bibit-bibit unggul
atlet daerah.
“Mereka tahu mana yang perlu dikembangkan,” ujar Supriano.
Atlet peserta O2SN, tambahnya, adalah aset luar biasa yang
perlu polesan profesional agar menjadi atlet kebanggaan
Indonesia. Peran itu dapat dilakukan oleh PB dan KONI Daerah.
Untuk mengarah pada olahraga prestasi, lanjut Supriano,
O2SN yang ‘berstatus’ olahraga pendidikan perlu campur
tangan KONI yang memang mengembangkan olahraga
prestasi. “Pintu untuk prestasi sangat terbuka. Ini bisa menjadi
cikal bakal atlet-atlet nasional ke depan,” tegas Supriano.
Sementara Dr. Sumharmoko, Kasi Bakat dan Prestasi Siswa
Direktorat Pembinaan SMP, mengatakan, siswa yang
berprestasi akan difasilitasi agar mudah melanjutkan sekolah
ke jenjang yang lebih tinggi. Bahkan, “Mereka semua akan
mendapatkan beasiswa prestasi. Besarnya masing-masing Rp
720 ribu per tahun selama setahun.”
Direktorat Pembinaan SMP juga telah menggulirkan block
grant ke sejumlah sekolah untuk program kelas olahraga.
Secara teknis, dalam program ini siswa yang memiliki hobi
olahraga yang sama dikumpulkan dalam satu kelas dan
mendapatkan bimbingan. “Pelaksanaan akademik tidak
ketinggalan dan pembinaan olahraga berjalan baik,” ungkap
Sumharmoko. g
EDISI 1 / 1 JULI 2013
NEWSLETTER O2SN
7
5. JENJANG PK-LK DIKDAS
Tak Mudah Jadi Pendamping
Atlet PKLK...
Menjadi seorang pendamping bagi atlet berkebutuhan
khusus dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN)
bukanlah persoalan yang mudah. Demikianlah yang dialami
Dian, pendamping Hermina, atlet Pendidikan Khusus dan
Layanan Khusus (PKLK) Dikdas dari Papua Barat. Menurut Dian,
anak PKLK atau SDLB berbeda dengan anak umumnya. Mereka
seringkali teringat orang tua dan minta pulang. Karena itu,
seorang pendamping harus memiliki kesabaran yang tinggi
dan bisa memberikan pengertian atau pemahaman kepada
atlet PKLK.
Pada O2SN ini, Dian mendampingi Hermina yang mengikuti
cabang olahraga atletik lari jarak 60 meter. Namun sayang,
Hermina tak mampu bermain di babak selanjutnya karena
kalah di babak penyisihan. Meski demikian, Dian merasa
senang melihat Hermina yang ternyata bisa berbesar hati.
Menurut Dian, Hermina kalah karena minim pengalaman.
“Hermina baru ikut O2SN tahun ini,” ujar Dian, di lapangan
Atletik, Jakabaring, Palembang, Selasa (10/7).
Bagi pelatih seperti Dian, pengalaman bermain di even tingkat
GALERI FOTO PK-LK DIKDAS
O2SN
nasional sangat penting untuk
menggapai sebuah prestasi. Selain
itu, dukungan mental juga bagian
terpenting.
“Dan untuk membangun mental
yang kuat itu, perlu dilakukan
dengan cara berkoordinasi
dengan anggota keluarga atlet.
Usaha untuk membangun mental
yang tangguh selama persiapan
berlangsung akan menjadi sia-sia,
jika tidak berbanding lurus dengan
perlakuan di lingkungan keluarga.
Karena sebagaimana yang telah
dimafhumi bahwa waktu seorang anak sebenarnya paling
banyak dihabiskan dalam unit sosial terkecil ini. Jika mental yang
tangguh gagal terbentuk tentu saja akibatnya fatal, bukan saja
dalam konteks persiapan menghadapi O2SN tapi juga lainnya,”
jelas Dian.
Foto: By_dowi
O2SN
Dian berharap O2SN ini banyak memberikan pelajaran yang
berarti bagi atlet yang ia dampingi. Even kejuaraan seperti O2SN
ini bukan saja mencari para juara dalam bidang olah raga untuk
masing-masing jenjang pendidikan. Namun juga bisa menjadi
media pembelajaran bagi si anak untuk berbagai hal. Ke depan,
Dian berharap Hermina yang memiliki mental dan talenta yang
baik mampu mengembakan potensinya secara maksimal serta
mengukir prestasi dalam berbagai even.g
Misnanto
Pelatih Lompat Jauh Puteri Tunarunggu SMPLB
Kontingen Jawa Timur
Foto: Heru Prasetyo
Untuk
Juara,
Selain
Fisik, Saya
Persiapkan
Mental
Atlet
Sekuat
Mungkin
8
NEWSLETTER O2SN
EDISI 1 / 1 JULI 2013
SAYA telah mempersiapkan anak didik saya jauh-jauh hari
untuk menyambut Olimpiade Olahraga Siswa Nasional
(O2SN) ini. Saya memberikan latihan tiap hari, pagi dan
sore hari.
Kepada atlet saya, saya katakan bahwa ada dua hal yang
perlu ditekankan dalam persiapan untuk menghadapi
lawan yang semakin tangguh. Selain kesiapan fisik, hal
penting yang perlu ditingkatkan adalah mental. Mental ini
sangat perlu dipersiapkan karena sangat mempengaruhi
kondisi dan penampilan sang atlet saat menjalani
lomba nantinya. Masalah mental kerap mempengaruhi
kepercayaan diri atlet dan itu memberikan efek yang
kurang menguntungkan. Untuk itu kesiapan mental
dilakukan agar atlet tidak mudah mengalami “down”.
Persiapan ini penting dilakukan karena kompetitor
semakin handal, dan mereka sama-sama berkeinginan
meraih juara.
Tentang fasilitas dan perangkat pertandingan, menurut
saya, fasilitas yang disediakan panitia pada O2SN kali
ini sangat baik dan bertaraf internasional, mengingat
beberapa waktu kemarin fasilitas ini telah digunakan
untuk Sea Games. Namun, dalam hal koordinasi,
akomodasi dan transportasi masihagak kurang. Masih
sering terjadi salah komunikasi yang menyebabkan
kerugian pada kontingen. Sebagai contoh saya
beserta anak didik telat datang ketika akan bertanding
di Jakabaring Athletic Center. Hal ini disebabkan
keterlambatan transportasi yang menjemput kontingen
dari hotel. Meski demikian, saya tetap semangat
mendampingi peserta didik sampai selesai. g
EDISI 1 / 1 JULI 2013
NEWSLETTER O2SN
9
6. O2SN
JENJANG SMA
GALERI FOTO SMA
O2SN
Nurmila Mustika Optimis
Sumatera Selatan Raih
Juara Umum
.
Nurmila Mustika, salah satu atlet tuan rumah merasa optimis
Sumatera Selatan bisa meraih juara umum dalam Olimpiade
Olahraga Siswa Nasional (O2SN) kelima.
“InsyaAllah kami mampu menjadi juara umum karena kali ini
O2SN digelar di kandang (rumah) kami. Bicara peluang memang
kecil, tapi itu ada,” kata Nurmila Mustika, di gedung Palembang
Sport Convention Center (PSCC), Senin (9/7).
Menurut atlet lompat tinggi yang di O2SN 2009 berhasil meraih
medali perak ini, untuk menjadi juara, atlet-atlet Sumatera
Selatan sangat giat berlatih.
“Untuk mencapai itu semua, kami giat berlatih sesuai arahan
dari pelatih. Bahkan secara khusus, sejak tanggal 15 Juni sampai
tanggal 7 Juli 2012 kami dipersiapkan untuk menghadapi
Olimpiade ini,” jelas siswi kelas 1 SMAN (Sampoerna
Academy) yang beralamat di Jalan Pangeran Ratu, Kel. 8 Ulu,
Kec. Dederang Ulu 1 Sumatera Selatan.
Menurut Nurmila Mustika, pesaing terberat dalam
perebutan gelar juara umum adalah provinsi-provinsi dari
Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur. Tapi demikian, Nurmila
Mustika kembali menyatakan tekadnya bahwa kehebatan
Jawa Timur justru mengobarkan semangat juang kawankawan Sumatera Selatan untuk merebut gelar juara umum.
“Sampai jumpa di acara Penutupan, dan nantikan kami
sebagai juara umum O2SN tahun 2012,” pungkas Nurmila
Mustika sambil tersenyum manis. g
Foto: Beny
Foto: Billy
Sprinter Adalah Bakat Alami
Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) merupakan terobosan
yang sangat baik oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
bagi perkembangan generasi muda di Indonesia khususnya dalam
hal pembinaan raga. Siswa tak hanya belajar hal-hal yang berkaitan
dengan teori, namun juga kesiapan fisik prima dalam melaksanakan
kegiatan sehari-hari.
“Berdasarkan penelitian nasional tahun 2007 tentang kesegaran fisik
anak usia sekolah SMP maupun SMA, hanya 7% dari anak Indonesia
yang memiliki fisik yang prima,” ujar Sukirno, Direktur Pelaksana
Cabang Atletik O2SN 2012 di Palembang, Selasa 10 Juli 2012. Dengan
kondisi fisik yang lemah, siswa sulit mengembangkan kemampuan
diri. Untuk itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan
kemampuan fisik anak Indonesia tersebut. O2SN salah satunya.
Pada lomba atletik nomor lari 100 meter, Sukirno melihat ini
sangat baik dalam menjaring bakat-bakat sprinter berusia muda.
“Tidak seperti lari marathon yang banyak menggunakan otot yang
mengonsumsi oksigen dan glukosa, dalam sprint digunakan otot
10
NEWSLETTER O2SN
EDISI 1EDISI 1 / 2013 2013
/ 1 JULI 1 JULI
putih yang belum terkontaminasi glukosa dan
oksigen,” ujar dosen Universtas Negeri Jakarta ini.
Otot putih tidak dapat dilatih melainkan
merupakan bawaan alami seseorang. Untuk
mencari individu yang memiliki kemampuan
tersebut sangat sulit. “Seseorang yang lahir
dengan kemampuan tersebut, maka sampai
tua akan memilikinya dan tidak bisa diarahkan
menjadi atlet cabang-cabang stayer seperti
lari marathon yang menggunakan otot merah,”
jelas Sukirno. Informasi ini, imbuhnya, mestinya
diketahui guru-guru olahraga di daerah. Sebab
sering terjadi seseorang dengan bakat alami
menjadi sprinter tetapi mendapatkan latihan
menjadi seorang pelari marathon. g
EDISI 3 /EDISI 1 / 2012 2013
12 JULI 1 JULI
NEWSLETTER O2SN 2012
NEWSLETTER O2SN
11
7. O2SN
JENJANG SMK
GALERI FOTO SMK
O2SN
Direktorat PSMK Lombakan 9
Cabang Olahraga
Pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN)
tahun 2012 ini, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan (Direktorat PSMK) melombakan
lima cabang olahraga dengan sembilan nomor,
yaitu: Bola Basket Putra; Bola Basket Putri; Bola Voli
Putra; Bola Voli Putri; Bulu Tangkis Putra; Bulu Tangkis
Putri; Tenis Meja Putra; Tenis Meja Putri; dan Futsal.
Sembilan nomor dari lima cabang olahraga ini dipilih
berdasarkan bakat dan minat siswa-siswi SMK.
Tahun ini Direktorat SMK menggelar O2SN secara
terpisah. Bila Direktorat lain berada di Kota
Palembang, Sumatera Selatan, maka Direktorat SMK
menggelar O2SN di Daerah Khusus Ibukota (DKI)
Jakarta. Meski demikian, Direktorat PSMK mengikuti
jadual pelaksanaan O2SN, yaitu mulai tanggal 8
sampai dengan 14 Juli 2012.
Pada pembukaan O2SN, Direktorat PSMK
memilih tempat acara di GOR Brojo Soemantri,
Kuningan, DKI Jakarta. Tempat ini juga digunakan
sebagai pelaksanaan acara penutupan sekaligus
penganugerahan hadiah bagi para juara O2SN
jenjang SMK.
Pada O2SN tahun 2012 ini, Direktorat PSMK memilih
tema: “Dengan Sportifitas Bertanding Menjunjung
Tinggi Siswa Berkarakter.” Sesuai yang termaktub
dalam buku panduan O2SN jenjang SMK, Direktorat
PSMK menyatakan bahwa melalui tema itu,
Direktorat PSMK menggelar O2SN dengan dua
tujuan, yaitu umum dan khusus.
12
NEWSLETTER O2SN
EDISI 1 / 1 JULI 2013
Pada tujuan umum, Direktorat PSMK menyatakan
bahwa O2SN ditujukan sebagai wadah bagi peserta
didik SMK yang senang dan gemar berolahraga
untuk dapat mengikuti pertandingan secara baik dan
benar sehingga dapat menyalurkan bakat dan minat
dengan harapan akan meningkatkan kesegaran
jasmani dan merih prestasi yang optimal. Sementara
tujuan khusunya adalah; 1) Mempromosikan
keberadaan dan potensi SMK kepada masyarakat
khususnya dunia industri baik sebagai mitra
kerja maupun sebagai tamatan; 2) Meningkatkan
prestasi dan prestasi Sekolah Menengah Kejuruan
khususnya dalam cabang olahraga Bola Voli, Bola
Basket, Bulutangkis, Tenis Meja, Futsal; 3) Memupuk
dan mempereratpersaudaraan, solidaritas, dan
sportivitas antara pelajar khususnya SMK; 4) Sebagai
sarana apresiasi dan evaluasi keberhasilan kegiatan
ekstrakurikuler, khususnya bidang olahraga; 5)
Sarana pengembangan kreativitas siswa dan upaya
mengeliminir tawuran, penyalahgunaan narkotika
dan obat-obatan terlarang; 6) Menjaring pemain
berbakat untuk dibina dan dikembangkan lebih
terarah; dan 7) Meningkatkankebugaran jasnabi dan
meningkatkan produktifitas siswa.
Sebagai penghargaan kepada para juara O2SN,
Direktorat PSMK memberikan medali emas, perak
dan perunggu. Sementara penghargaan dalam
bentuk sertifikat diberikan kepada pemenang juara
I, juara II, juara III dan juara IV. Untuk seluruh peserta
dan official diberikan sertifikat keikutsertaan. g
EDISI 1 / 1 JULI 2013
NEWSLETTER O2SN
13
8. O2SN
JENJANG PK-LK DIKDAS
GALERI FOTO PK-LK DIKMEN
O2SN
Sulsel Sabet Emas
Lomba Catur
Lempar Cakram, Nur
Hidayah Dapat Emas
final lomba catur jenjang Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus Pendidikan Menengah digelar di Hotel Jayakarta,
Palembang, Sumatera Selatan. Peserta yang bertanding yaitu
Prasetyo dari Sulawesi Selatan versus Robertus Erick dari
Lampung.
Pertandingan berjalan sengit. Keduanya bermain imbang
dan baik sekali serta memberikan hiburan tersendiri bagi
yang menyaksikan karena dalam permainan ini mereka selalu
tersenyum.
Juara didasarkan poin tertinggi, mengambil sistem swiss
lima babak. Karena ini pertandingan khusus, peraturannya
pun khusus juga, seperti adanya pendamping untuk
memberitahu sisa waktu berpikir dan menjalankan jam catur,
menggunakan papan khusus, dan penutup mata untuk
semua peserta.
“Mereka dari awal memang selalu latihan bersama, tidak
menyangka kalau sampai ketemu di final,” ujar Sri Mulyani,
pendamping Erick.
Setelah pertandingan berjalan hampir satu jam,
keberuntungan berada di pihak Prasetyo. Ia berhasil
mengalahkan Erick. “Namanya pertandingan, pasti ada kalah
dan menang. Hanya saja tadi saya lengah sedikit dalam
pertandingan,” ujar Erick yang ditemui usai pertandingan.
Suasana lomba tahun ini berbeda dari tahun-tahun
sebelumnya. Dibanding tahun lalu, kualitas mereka
mengalami kemajuan. “Karena peserta sepertinya sudah
banyak persiapan dan latihan di daerah,” ujar Saiful Hidayat,
juri dari PB Percasi. g
14
NEWSLETTER O2SN
EDISI 1 / 1 JULI 2013
Wajah Nur Hidayah tampak gembira. Atlet lempar
cakram asal PLB Asih Putra Padang Panjang, Sumatera
Barat, ini baru saja melakukan lemparan sejauh 22,28
meter. Hasil tersebut mengantarkan Nur Hidayah
sebagai juara I lomba lempar cakram putri jenjang
Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan
Menengah.
Prestasi gemilang Nur Hidayah tak berdiri sendiri.
Sebelum terbang ke Palembang, Sumatera Selatan,
ia dan sejumlah rekannya telah mengikuti training
center (TC) selama empat hari. “Mereka diberi latihan
secara terpusat, terprogram, serta mempunyai jadwal
yang sangat ketat,” ujar Miki, pelatih, di Palembang,
11 Juli 2012. “Kemudian para atlet tersebut dibimbing
oleh para dosen dan pelatih dari Universitas Negeri
Padang, Fakultas Olahraga dan Kesehatan”.
Lebih lanjut Miki mengatakan, salah satu faktor yang
membuat anak didiknya menang adalah dukungan
dari berbagai pihak, yaitu mereka yang sangat peduli
pada anak-anak berkebutuhan khusus (ABK).
Ihwal pelaksanaan O2SN, Miki berharap
penyelenggaraan ke depan lebih baik lagi.
Pemerintah daerah pun harus memerhatikan
kebutuhan para ABK agar bisa berprestasi dengan
baik. “Sehingga mereka dapat bersaing di lingkup
yang berbeda,” jelasnya.
“Kalau bisa event ini lebih ditingkatkan lagi dengan
menambah cabang olahraga,” ucap Miki. Dengan
menambah cabang olahraga, diharapkan ini
menjadi peluang sangat besar bagi ABK. “Sehingga
masyarakat umum dapat melihat bahwa anak
berkebutuhan khusus juga bisa menyamai prestasi
anak normal pada umumnya,” tegasnya.g
EDISI 1 / 1 JULI 2013
NEWSLETTER O2SN
15
9. O2SN
SIAPA DIA
Jawa Timur Berhasil Pertahankan
Juara Umum O2SN
Sembilan belas medali emas, empat belas perak dan dua puluh dua
perunggu antar Jawa Timur mempertahankan gelar juara umum O2SN 2012
Provinsi Jawa Timur kembali menunjukkan
superioritasnya. Pada Olimpiade Olahraga
Siswa Nasional (O2SN) 2012 yang digelar di
Palembang, Sumatera Selatan, provinsi ini
menjadi juara umum untuk kelima kalinya.
Jawa Timur berhasil mengoleksi 19 medali
emas, 14 perak, dan 22 perunggu. Posisi
kedua ditempati Jawa Tengah dengan 18
emas, delapan perak, dan 17 perunggu. DKI
Jakarta menduduki peringkat ketiga dengan
17 emas, sepuluh perak, dan tujuh perunggu.
Dalam sambutannya mewakili Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Pelaksana
Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
Kemdikbud Prof. Suyanto, Ph.D mengucapkan
selamat kepada Provinsi Jawa Timur yang
telah berhasil mempertahankan prestasinya.
“Ini merupakan kesempatan bagi kalian untuk
menjaga prestasi bagi yang telah menduduki
juara,” ucap Suyanto. Bagi yang belum,
lanjutnya, masih ada waktu untuk melakukan
berbagai upaya menuju jenjang juara dan
prestasi di berbagai bidang olahraga yang
16
NEWSLETTER O2SN
EDISI 1 / 1 JULI 2013
No
Provinsi
Total
Emas
Perak
Perunggu
1
Jawa Timur
19
14
22
2
Jawa Tengah
18
8
17
3
DKI Jakarta
17
10
7
akan dikompetisikan pada O2SN mendatang.
Suyanto, atas nama Kemdikbud,
menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya
pada Pemerintah Provinsi Sumsel yang telah
melaksanakan O2SN dengan sukses. Ia pun
mengumumkan Provinsi Kalimantan Timur
sebagai penyelenggara O2SN tahun 2013.
Acara penutupan O2SN berlangsung meriah
di Dining Hall Wisma Atlet Jakabaring,
Palembang, Sumsel. Sejumlah penyanyi dan
penari tampil. Candil ‘Seurieus’ dan T2 turut
menyemarakkan suasana. g