SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 33
UNSUR HARA TANAMAN
 Unsur yang diserap pertumbuhan tanaman dan metabolisme tanaman dinamakan
  hara tanaman.
 Unsur hara tidak dapat digantikan oleh unsur lain.
 dengan menggunakan unsur hara tanaman dapat memenuhi siklus hidupnya.
 Kekurangan unsur hara tanaman akan menunjukkan organ tertentu yang spesifik
  (kekahatan).
 Berdasarkan dari jumlah yang diperlukan oleh tanaman dapat dibedakan :
Tabel. 1. Penggolongan unsur hara tanaman
                             Esensial                             Non Esensial
  Golongan
                                                       Menaikan        Tidak menaikkan
                    Utama             Kedua            produksi            produksi

Makro                 N, P, K        Ca, Mg, S         Na             Si, V
Mikro               Fe, Mn, Zn       Mo, Co, Cl         Al, I         Ar, Ba, Be, Bi,
                                                                      Br, Cr, F, Li, Pb
                                                                      Rb, Pt, Sr, Se
LANJUTAN UNSUR HARA
•   Kreteria Elemen esensial menurut Arnon (1950)
      apabila diambil dalam tanaman, maka tanaman tidak dapat memenuhi
       pertumbuhan vegetatif.
      Fungsi spesifik biokimianya tidak dapat diganti oleh eleen lain.
      elemen tersebut merupakan komponen diperlukan pembentukan
      metabolit yang esensial.
•   Kreteria tersebut diperjelas oleh Graham (1975).
      apabila elemen dibuang pertumbuhan terhamabat.
      apabila disuplai kembali pertumbuhan kembali proporsional.
      Pertumbuhan terhambat, karakteristik gejala difisiensi tampak.
      Tidak ada suplai nutrisi, siklus hidupnya terganggu.
      fungsi biokimia pada elemen tersebut harus ada dan tidak dapat
       digantikan oleh elemen lain.
LANJUTAN UNSUR HARA
 Batas perbedaan unsur hara makro dan mikro 0,02%.
 Kandungan unsur hara tanaman berbeda- beda tergantung; jenis hara, jenis tanaman,
  kesuburan tanah atau jenis tanah dan pengelolaan tanaman.
HARKAT HARA DALAM TANAH DAN TANAMAN
 Untuk mengetahui hara tanaman dalam tanah perlu analisis.
 Analisi berupa uji cepat (Quick test) dan analisa laboratorium.
 Analisis uji cepat untuk mengetahui ada tidaknya hara tanaman dan harkatnya
 Analisis laboratorium hasilnya kuantitatif dinyatakan dalam persen.
 Dari hasil analisis tanah keadaan hara dapat diharkatkan :
a. Sangat Rendah (SR)
     tanaman menderita gejala kekurangan hara atau penyakit kekahatan.
      masing hara menampakkan gejala tertentu.
      Produksi tanaman sangat rendah.
      apabila dipupuk menujukkan tanggapan nyata.
 Rendah ( R )                                    LANJUTAN HARKAT HARA
    tidak semua tanaman menunjukkan gejala kekahatan.
    produksi rendah.
    bila dipupuk tanggap akan pemupukan.
    produksi naik cukup memadai.
 Cukup, Sedang, Medium (S)
    keadaan hara cukup untuk produksi tanaman.
    tanaman tanggap sedikit akan pemupukan.
    peningkatan produksi sedikit dengan pemberian hara.
 Tinggi (T)
    tanaman menampakkan gejala pertumbuhan normal.
    produksi dalam keadaan optimal.
    pemupukan tidak nyata menunjukkan kenaikan produksi.
    tanaman kurang tanggap terhadap pemupukan.
 Sangat Tinggi (ST)
    kadar melampoi ambang teleransi, tanaman menunjukkan
      penyimpangan pertumbuhan.
    penyimpangan menunjukkan keracunan.
    produksi menunjukkan penurunan secara nyata.
KEGUNAAN ANALISI TANAH DAN TANAMAN

1)   Mengetahui status hara dalam tanah dan tanaman.
2)   Kelestarian kesuburan dan produktifitas lahan.
3)   Menduga produksi tanaman dan menghitung keuntungan pemupukan
4)   Mengetahui hra yang menjadi faktor pembatas dan membuat rekomindasi
     pemupukan pada suatu wilayah.
5)   Menilai lahan secara ekonomis, harga tanah, pajak dll.
Untuk Mengetahui Hara yang Terangkut dan Banyaknya Pupuk diperlukan :
a)   Kesuburan tanah itu sendiri.
b)   Kemasaman tanah.
c)   Kelembaban tanah.
d)   Tinggi rendahnya kadar bahan organik dalam tanah.
e)   Kemampuan penyerapan terhadap pupuk.
f)   Faktor iklim.
g)   Nilai ekonomi tanaman yang dibudidayakan.
PEMELIHARAAN KESUBURAN TANAH.

 Unsur hara menjadi berkurang pada suatu areal karena :
    terbawa keluar pada saat panen.
    difiksasi dalam bentuk persenyawaan sukar diserap oleh tanaman (P, K)
    terjadinya penghanyutan/terangkut air.
    pelunturan/ terbawa air bersama-sama menyerap ke horison B dan C.
 Perlu penanganan yang serius diantaranya :
    mengusahakan tanah tetap subur, cukup kandungan zat mineral.
    mengusahakan dalam tanah tetap terkandung bahan organik.
    memgusahakan dalam tanah cukup air (pengairan).
    mengusahakan air dalam tanah tidak mudah hilang.
    mengusahakan tanah yang miring tidak mudah tererosi.
    mengusahakan pemulsaan pada areal pertanian.
PENYERAPAN UNSUR HARA TANAMAN
 Penyerapan Hara Lewat Akar
  - Hara diserap dalam bentuk ion bermuatan positif (NH4+, K+, Ca++, Mg++)
   - bermuatan negatif (NO3¯, HPO4¯, Cl¯).
   - umumnya terikat dalam komplek jerapan tanah.
   - sering ada yang larut dalam air.
   - hara tanaman berpindah tempat dalam tanah dari suatu tempat ke akar.
   - dekat akar masuk dan ditranslokasikan kebagian daun, buah dsb.
   - perpindahan ion dari tanah ke permukaan akar memiliki 3 pergerakan :
1. Intersepsi dan Persinggungan.
   - terbentuk akar baru menyebabkan persinggungan akar dan ion hara tanaman.
   - akar dan bulu akar menembus tanah bila ion dalam bentuk tersedia masuk
      kedalam akar.
2. Aliran Masa
   - ion dan bahan lain yang larut berpindah bersama larutan air keakar tanaman
     akibat transpirasi tanaman.
3. Difusi
   - perpindahan ion dari kadar tinggi kekadar yang lebih rendah.
   - tanaman menyerap ion dari sekitar bulu akar yang kadarnya rendah.
Tabel perimbangan jumlah hara diserap dalam bentuk Intersepsi, aliran masa
       dan difusi hara tanaman. (Barber dalam Tisdale, 1985)

     Hara                  Intersepsi           Aliran Masa           Difusi
Nitrogen (N)                  1                     99                    -
Fosfor (P)                    3                      6                   94
Kalium (K)                    2                     20                   78
Kalsium (Ca)                 171                   429                     0
Magnesium (Mg)                38                   250                     0
Sulfur (S)                     5                    93                     0
Cuprum (Cu)                   10                   400                     0
Zinc (Zn)                     33                    33                   33
Boron (B)                     10                   350                     0
Ferum (Fe)                    11                    53                   37
Mangan (Mn)                   33                   153                     0
Molibdenum (Mo)               10                   200                     0
PENYERAPAN HARA LEWAT DAUN

•   Penyerapan hara lewat daun umumnya lewat stomata.
•   Penyerapan hara lewat daun dibatasi oleh adanya dinding luar sel epidermis.
•   Dinding epidermis dilapisi malam, kutin, hemiselulosa dan selulosa.
•   Fungsi lapisan luar bersifat hidrofofik, melindungi tanaman dari hilangnya air
    akibat transpirasi.
•   Untuk menjaga agar pencucian tidak berlebihan.
•   Gerakan larutan melalui lapisan kutikula lewat ektodesmata.
•   Penyerapan dipengaruhi oleh konsentrasi larutan, temperatur, dan status hara
    dalam tanaman.
•   Unsur hara dalam tanaman rendah lebih effektif bila diberikan melalui daun.
•   Penyerapan unsur hara akan menurun dengan bertambahnya umur tanaman.
LANJUTAN MELALUI DAUN.


•   Pemupukan lewat daun pengaruhnya lebih cepat.
•   Pemberian unsur hara yang terlalu pekat tanaman akan keracunan.
•   Namun pemberian melalui daun hanya sebagian kecil dibandingkan dengan melalui
    akar.
Masalah Pemupukan melalui daun :
1. Penitrasi unsur sangat lambat pada tanaman memiliki kutikula tebal.
2. Unsur tercuci oleh air hujan.
3. Lapisan luar hidrofobik menyebabkan larutan kadang tidak menempel.
4. Terbatasnya pemindahan unsur khususnya pada daun yang tua.
5. Memerlukan tenaga, peralatan dan biaya lebih banyak (springkel).
6. Adanya gejala kerusakan daun kalau melampoi ambang batas.
LANJUTAN PUPUK DAUN
Tabel . Absorbsi dan Pengangkutan P pada Tanaman cukup dan kahat P

                          Kontrol                       kahat
     KEGIATAN
                       Serapan              Angkutan   Serapan      angkutan

Penyerpan oleh daun       5,29                0,54       9,92        2,17
Pengangkutan              2,00                0,25       5,96        1,08
Pengangkutan ke akar      0,63                0,04       4,38        0,42

 Tabel. Pemupukan lewat daun, Urea dan pemberian Sukrosa terhadap
 kerusakan daun.
                                                 Kerusakan
  Pemupukan (µg/Cm2
                                 Urea                            Sukrosa

          159                           0                           0
          478                        0                             25
          478                       909                            15
          478                      2726                             3
KEHILANGAN UNSUR HARA OLEH TANAMAN


•   Pertumbuhan kehidupan tanaman sangat berhubungan dengan kesuburan
    tanah.
•   Akar sangat berperan sangat penting karena fungsi dari akar.
•   Unsur hara pada dasarnya berasal dari mineral tanah mengalami pelapukan.
•   Akar juga berfungsi mempercepat proses pelepasan unsur hara dari tanah.
•   Makin panjang dan banyak akar rambut, maka makin besar menyerap unsur
    hara.
•   Selama pertumbuhan mengumpulkan unsur hara menjadi bahan organik.
•   Setelah tanaman mati bahan organik mengalami perombakan.
•   Tidak semua bahan organik yang dilepaskan kembali diserap oleh tanaman
    (20%-30%).
KEADAAN UNSUR HARA DALAM TANAH
                DIPENGARUHI OLEH.

    1. Kecepatan pelapukan mineral tanah.
    2. Sifat bahan induk.
    3. Keadaan tanaman yang hidup diatasnya.
    4. Laju pencucian air hujan.
•   Jika laju pencucian lebih besar dari pengambilan unsur tanaman, maka semakin
    mempercepat proses pemiskinan tanah.
•   Jumlah hara hilang diserap oleh tanaman dipengaruhi produksi dihasilkan.
SUMBER, FUNGSI, DAN GEJALA DIFISIENSI
HARA TANAMAN
•   UNSUR HARA MAKRO
    • Carbon, Oksigen, dan Hidrogen, merupakan bahan baku dalam pembentukan
      jaringan tubuh tanaman.
    • Berada dalam bentuk H2O (air), H2CO3 (asam arang) CO2 dalam udara.


•   Carbon ( C ).
    • Sebagai bahan pembangun bahan organik.
    • Diambil tanaman berupa CO2.
    • Permukaan tanah terdapat 0,053-0,28%.
    • Diatas daun sekitar 0,04-0,067%.
    • Satu meter diatas tanah sekitar 0,07%.
OKSIGEN

  • Terdapat dalam bahan organik sebagai atom dan sebagai bahan
    pembangun.
  • Diambil dalam bentuk CO2.
  • Sumber tidak terbatas, diperlukan untuk bernafas.



       Hidrogen.
           Merupakan elemen pokok pembangun bahan organik.
           Merupakan suplai air.
           Sumbernya tidak terbatas.
• NITROGEN.
   • Merupakan unsur hara utama pertumbuhan tanaman.
   • Diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan vegetatif
     tanaman.
   • Dapat menyehatkan pertumbuhan daun.
   • Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman.
   • Meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme dalam tanah.
   • Nitrogen diserap dalam bentuk NO3¯ (nitrat) NH4+ (amonium).
   • Sumber Nitrogen
   • Nitrogen dihasilkan dari halilintar (nitrat) dibawa air hujan.
   • Bahan organik dalam bentuk sisa tanaman di alam.
   • Pabrik-pabrik buatan (Urea, ZA, dll)
   • Oleh bakteri.
PEMBERIAN UNSUR N YANG BERLEBIHAN DAPAT
              MERUGIKAN :




 1. Akan banyak menghasilkan daun dan batang.
 2.Batangnya lembek dan mudah rebah.
 3.Kurang sekali menghasilkan buah/gabah.
 4.Dapat melambatkan masaknya biji/butir - butir.
FOSFOR.
- Diserap tanaman dalam bentuk H2PO4¯ dan HPO4=
- Mempercepat pertumbuhan akar semai.
- Mempercepat, memperkuat pertumbuhan tanaman muda dan dewasa.
- Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji dan gabah.
- Meningkatkan produksi biji-bijian.



      Sumber Fosfor
      - Dalam bentuk batu kapur-fosfat.
      - Dalam bentuk sisa-sisa tanaman dan bahan organis.
      - Dalam bentuk pupuk buatan (TSP, SP-36, DS).
KALIUM
       -   Diserap dalam bentuk, K +.
       -   Tidak berperan dalam pembentukan sebagai bahan
organik.
       -   Pembentukan protein dan karbohidrat
       -   Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman.
       -   Meningkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit.
       -   Meningkatkan kualitas biji dan buah.

           Sumber Kalium
             - Beberapa jenis mineral.
             - Sisa-sisa tanaman dan jasad renik.
             - Air irigasi serta larutan dalam tanah.
             - Abu tanaman.
             - Pupuk buatan (KCl).
KALSIUM (Ca)

 Diserap dalam bentuk Ca++.
 Terdapat pada tanaman yang mengandung protein.
 Berhubungan dengan pembentukan protein dan bagian aktif
  tanaman.



 Dapat menitralkan asam organik dari hasil metabolisme.
 Mempunyai peranan penting pertumbuhan akar.
 Menitralkan tanah asam, dan menguraikan bahan organik.
 Sumber Utama.
 Batu kapur dan sisa-sisa tanaman.
MAGNESIUM (Mg)
Diserap tanaman dalam bentuk Mg++.
Merupakan bagian dari klorofil.
Bagian vegetatif rendah unsur Mg.
Banyak terdapat dalam buah dan dalam tanah.
Diberikan dalam bentuk MgSO4, MgCO3 dan Mg (OH)2.
Berasal dari dekomposisi batuan mengandung mineral .
SULFUR (S = belerang)
- Diserap dalam bentuk SO4¯.
- Merupakan bagian dari protein dlm bentuk (cystein, methionin,
  thiamine).
- Belerang larut dalam air akan diserap oleh akar tanaman.
- Di[perlukan oleh tanaman muda untuk pertumbuhan.
- Untuk pembentukan biji.
- Banyak terdapat ditanah.




   Sumber Sulfur.
   Terdapat pada sisa-sisa tanaman dan jasad renik
     serangga.
   Terdapat pada pupuk buatan amonium sulfat.
   Superfosfat.
GEJALA KEKURANGAN UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO.

                    NITROGEN (N).



- Warna daun kekuning-kuningan selanjutnya
   berubah menjadi kuning.
- Jaringan daun mati menyebabkan daun
   kering dan gugur.
 - Pada tanaman dewasa berpengaruh
   terhadap pembuahan.
 - Unsur rendah daun penuh dengan serat,
   karena menebalnya daun (kecil-kecil).
FOSFOR (P)
Akan menimbulkan hambatan pada
pertumbuhan sistem perakaran.
Pada daun akan berwarna hijau tua,
keabu-abuan.
Terdapat pigmen merah pada bagian
bawah daun, (mati).
Tangkai daun kelihatan lancip.
Pembentukan buah jelek, biji kecil.
KALIUM (K)



 Pada daun akan mengkerut, kadang mengkilat.
 Ujung dan tepi daun tampak menguning dan ditulang daun.
 Akhirnya warna daun kotor dan bagian daun bercak daun
  sehingga seperti bergerigi dan mati.
 Batang lemah dan pendek-pendek.
 Pada buah sering berjatuhan sebelum masak.
 Masaknya buah berjalan lambat.
 Bagi tanaman yang berumbi hasil umbi kecil dan kadar hidrat
  arangnya sangat rendah.
KALSIUM (Ca).
Terhambatnya sistem perakaran.
Daun berkeriput (muda) dan
mengalami perubahan warna.
Tepi daun dan ujungnya klorosis
begitu pula tulang daun, jaringan daun
beberapa empat mati.
Kuncup yang tumbuh mati.
Distribusi zat penting untuk
pertumbuhan tanaman terhambat
(tidak lancar)
MAGNESIUM (MG)



Pada daun yang tua mengalami klorosis Pada bagian
tulang daun.
  - Bagian tulang daun tampak berwarna hijau.
  - Daun ini mudah terbakar oleh teriknya matahari
    karena tdk punya lapisan lilin.
  - Daun berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman
    dan mengkerut.
BELERANG (S)
Pada daun menjadi klorosis terutama
daun muda.
Perubahan tidak setempat melainkan
keseluruhan.
Warna hijau menjadi semakin pudar
menjadi hijau sangat muda.
Kadang berwarna kuning sehingga
tampak kuning dan hijau.
Kadang mengkilap keputihan dan
perubahannya tidak merata.
Kekurangan besi Fe ditunjukkan
oleh menguningnya daun yang dimulai
dari ujung daun. Daun menjadi sangat
mudah patah dan transparan sebelum
terlepas.
Hygrophylla sp, dan tanaman
air lain dengan pertumbuhan
cepat, pada kondisi
kekurangan Fe, akan
menunjukkan gejala ini
terlebih dahulu dibandingkan
tanaman lain.
Kekurangan mangan (Mn):
Kekurangan mangan ditandai dengan menguningnya bagian daun
diantara tulang-tulang daun. Sedangkan tulang daun itu sendiir
tetap berwarna hijau. Bagian yang menguning tersebut akan mati
dan meninggalkan lubang-lubang berbentuk
memanjang. Kekurangan Mn sering terjadi sebagai akibat
pemupukan Fe berlebihan sehingga menyebabkan Mn menjadi
tidak tersedia.



                  Kekurangan tembaga (Cu)
      Ujung daun mati dan pinggirannya layu. (Kelebihan Cu
      dapat membunuh berbagai tanaman, seperti Vallisneria,
                    Ludwigia, Sagitaria, dll )
Kekurangan seng (Zn)
      Menguningnya bagian daun diantara tulang-tulang daun, pada
      pinggiran dan pada ujung daun tua.




       KEKURANGAN BORON (B)
TITIK TUMBUH MATI. TANAMAN SELANJUTNYA AKAN MEMBENTUK
TUNAS SAMPING, YANG KEMUDIAN AKAN MATI PULA DENGAN CEPAT.
Kekurangan molibdenum (Mo)
Bintik-bintik kuning diantara tulang daur pada daun lebih tua
terlebih dahulu. Diikuiti dengan terbentuknya warna coklat
pada pinggiran daun.




             KEKURANGAN KARBONDIOKSIDA (CO2)
         DAUN TUMBUH KECIL-KECIL, PERTUMBUHAN LAMBAT, DAN
         MUNCULNYA DEPOSIT KASAR KEPUTIHAN PADA
         PERMUKAAN DAUN SEBAGAI AKIBAT PROSES
         DEKALSIFIKASI BIOGENIK.
Mator sakalangkong



        DAN
    TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanahFaktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanahUniversity of Lampung
 
Klasifikasi pupuk
Klasifikasi pupukKlasifikasi pupuk
Klasifikasi pupukYuliLovy
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihUnhy Doel
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanPurwandaru Widyasunu
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara Saifudin
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanahedhie noegroho
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasifahmiganteng
 
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikulturaUniversity of Brawijaya
 
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)f' yagami
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
Budidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman PadiBudidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman Paditani57
 
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman HortikulturaPesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman HortikulturaRozi Aziz
 

Mais procurados (20)

Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanahFaktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
Faktor faktor yang mempengaruhi unsur hara dalam tanah
 
Klasifikasi pupuk
Klasifikasi pupukKlasifikasi pupuk
Klasifikasi pupuk
 
suhu tanah
suhu tanahsuhu tanah
suhu tanah
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benih
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
 
Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
 
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
 
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Budidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman PadiBudidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman Padi
 
Induksi pembungaan (7)
Induksi pembungaan (7)Induksi pembungaan (7)
Induksi pembungaan (7)
 
Dasar Dasar Agronomi
Dasar Dasar AgronomiDasar Dasar Agronomi
Dasar Dasar Agronomi
 
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman HortikulturaPesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
 

Destaque

Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Ir. Zakaria, M.M
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Nestri Yuniardi
 
Magnesium,Kalsium,sulfur
Magnesium,Kalsium,sulfurMagnesium,Kalsium,sulfur
Magnesium,Kalsium,sulfuraris_widayat
 
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahKesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahSarjan Alatas
 
Padi hibrida vs padi inbrida
Padi hibrida vs padi inbridaPadi hibrida vs padi inbrida
Padi hibrida vs padi inbridaJaka Prabandaru
 
Unsur hara makro
Unsur hara makroUnsur hara makro
Unsur hara makroEva Nugraha
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padiPengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padiAdham Maulana Ibrahim
 
3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur harapucukcemara
 
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 20152. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015pucukcemara
 
pengolahan tanah untuk budidaya sayur
pengolahan tanah untuk budidaya sayurpengolahan tanah untuk budidaya sayur
pengolahan tanah untuk budidaya sayurDinda Savira Maharti
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
FotosintesisAstri
 
Hubungan air dengan tanaman
Hubungan air dengan tanamanHubungan air dengan tanaman
Hubungan air dengan tanamanAstri
 

Destaque (20)

Penyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat HaraPenyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
 
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
 
Unsur hara dan mekanisme
Unsur hara dan mekanismeUnsur hara dan mekanisme
Unsur hara dan mekanisme
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
 
Magnesium,Kalsium,sulfur
Magnesium,Kalsium,sulfurMagnesium,Kalsium,sulfur
Magnesium,Kalsium,sulfur
 
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahKesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
 
Unsur Hara Esensial
Unsur Hara Esensial Unsur Hara Esensial
Unsur Hara Esensial
 
Padi hibrida vs padi inbrida
Padi hibrida vs padi inbridaPadi hibrida vs padi inbrida
Padi hibrida vs padi inbrida
 
Unsur hara makro
Unsur hara makroUnsur hara makro
Unsur hara makro
 
Protein
Protein Protein
Protein
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padiPengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
 
3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara
 
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 20152. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
2. inovasi tek jajar legowo padi di brebes 7 april 2015
 
pengolahan tanah untuk budidaya sayur
pengolahan tanah untuk budidaya sayurpengolahan tanah untuk budidaya sayur
pengolahan tanah untuk budidaya sayur
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Difusi dan Osmosis
Difusi dan OsmosisDifusi dan Osmosis
Difusi dan Osmosis
 
Petani rasional
Petani rasionalPetani rasional
Petani rasional
 
Fungsi unsur hara
Fungsi unsur hara Fungsi unsur hara
Fungsi unsur hara
 
Hara Mineral
Hara MineralHara Mineral
Hara Mineral
 
Hubungan air dengan tanaman
Hubungan air dengan tanamanHubungan air dengan tanaman
Hubungan air dengan tanaman
 

Semelhante a Unsur hara tanaman

Diah retno arumsari 3425161357 zinc
Diah retno arumsari 3425161357 zincDiah retno arumsari 3425161357 zinc
Diah retno arumsari 3425161357 zincdiahretno4
 
Tugas pemupukan dan kesuburan tanah
Tugas pemupukan dan kesuburan tanahTugas pemupukan dan kesuburan tanah
Tugas pemupukan dan kesuburan tanahsamberutu
 
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1f' yagami
 
Pemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineralPemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineraludayana
 
Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”Feri Chandra
 
4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx
4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx
4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptxAgathaHaselvin
 
Fisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhanFisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhandevi_anriani
 
Hara Mineral untuk Tanaman
Hara Mineral untuk TanamanHara Mineral untuk Tanaman
Hara Mineral untuk TanamanFitriDamayanti9
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdfMapriRudiansyah
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdfMapriRudiansyah
 
Unsur hara mikro dan fungsinya
Unsur hara mikro dan fungsinyaUnsur hara mikro dan fungsinya
Unsur hara mikro dan fungsinyaRika Cahya Nando
 
Tugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 Kalukku
Tugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 KalukkuTugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 Kalukku
Tugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 KalukkuMeganekko Weaboo
 

Semelhante a Unsur hara tanaman (20)

Diah retno arumsari 3425161357 zinc
Diah retno arumsari 3425161357 zincDiah retno arumsari 3425161357 zinc
Diah retno arumsari 3425161357 zinc
 
Tugas pemupukan dan kesuburan tanah
Tugas pemupukan dan kesuburan tanahTugas pemupukan dan kesuburan tanah
Tugas pemupukan dan kesuburan tanah
 
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
 
Pemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineralPemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineral
 
Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”
 
4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx
4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx
4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx
 
Bab ii (individu)
Bab ii (individu)Bab ii (individu)
Bab ii (individu)
 
Bab ii (individu)
Bab ii (individu)Bab ii (individu)
Bab ii (individu)
 
Fisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhanFisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhan
 
Fertilizer elements
Fertilizer elementsFertilizer elements
Fertilizer elements
 
unsur mikro
unsur mikrounsur mikro
unsur mikro
 
M18 kelompok 7 nutrisi tanaman
M18 kelompok 7 nutrisi tanamanM18 kelompok 7 nutrisi tanaman
M18 kelompok 7 nutrisi tanaman
 
Hara Mineral untuk Tanaman
Hara Mineral untuk TanamanHara Mineral untuk Tanaman
Hara Mineral untuk Tanaman
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
 
Makalah mikroganisme 2
Makalah mikroganisme 2Makalah mikroganisme 2
Makalah mikroganisme 2
 
Unsur hara mikro dan fungsinya
Unsur hara mikro dan fungsinyaUnsur hara mikro dan fungsinya
Unsur hara mikro dan fungsinya
 
presentasi ekofis arin.pptx
presentasi ekofis arin.pptxpresentasi ekofis arin.pptx
presentasi ekofis arin.pptx
 
MAKALAH DDIT MAKRO.docx
MAKALAH DDIT MAKRO.docxMAKALAH DDIT MAKRO.docx
MAKALAH DDIT MAKRO.docx
 
Tugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 Kalukku
Tugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 KalukkuTugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 Kalukku
Tugas Mulok XII IPA 1 SMAN 1 Kalukku
 

Último

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Último (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

Unsur hara tanaman

  • 1. UNSUR HARA TANAMAN  Unsur yang diserap pertumbuhan tanaman dan metabolisme tanaman dinamakan hara tanaman.  Unsur hara tidak dapat digantikan oleh unsur lain.  dengan menggunakan unsur hara tanaman dapat memenuhi siklus hidupnya.  Kekurangan unsur hara tanaman akan menunjukkan organ tertentu yang spesifik (kekahatan).  Berdasarkan dari jumlah yang diperlukan oleh tanaman dapat dibedakan : Tabel. 1. Penggolongan unsur hara tanaman Esensial Non Esensial Golongan Menaikan Tidak menaikkan Utama Kedua produksi produksi Makro N, P, K Ca, Mg, S Na Si, V Mikro Fe, Mn, Zn Mo, Co, Cl Al, I Ar, Ba, Be, Bi, Br, Cr, F, Li, Pb Rb, Pt, Sr, Se
  • 2. LANJUTAN UNSUR HARA • Kreteria Elemen esensial menurut Arnon (1950)  apabila diambil dalam tanaman, maka tanaman tidak dapat memenuhi pertumbuhan vegetatif.  Fungsi spesifik biokimianya tidak dapat diganti oleh eleen lain.  elemen tersebut merupakan komponen diperlukan pembentukan metabolit yang esensial. • Kreteria tersebut diperjelas oleh Graham (1975).  apabila elemen dibuang pertumbuhan terhamabat.  apabila disuplai kembali pertumbuhan kembali proporsional.  Pertumbuhan terhambat, karakteristik gejala difisiensi tampak.  Tidak ada suplai nutrisi, siklus hidupnya terganggu.  fungsi biokimia pada elemen tersebut harus ada dan tidak dapat digantikan oleh elemen lain.
  • 3. LANJUTAN UNSUR HARA  Batas perbedaan unsur hara makro dan mikro 0,02%.  Kandungan unsur hara tanaman berbeda- beda tergantung; jenis hara, jenis tanaman, kesuburan tanah atau jenis tanah dan pengelolaan tanaman. HARKAT HARA DALAM TANAH DAN TANAMAN  Untuk mengetahui hara tanaman dalam tanah perlu analisis.  Analisi berupa uji cepat (Quick test) dan analisa laboratorium.  Analisis uji cepat untuk mengetahui ada tidaknya hara tanaman dan harkatnya  Analisis laboratorium hasilnya kuantitatif dinyatakan dalam persen.  Dari hasil analisis tanah keadaan hara dapat diharkatkan : a. Sangat Rendah (SR)  tanaman menderita gejala kekurangan hara atau penyakit kekahatan.  masing hara menampakkan gejala tertentu.  Produksi tanaman sangat rendah.  apabila dipupuk menujukkan tanggapan nyata.
  • 4.  Rendah ( R ) LANJUTAN HARKAT HARA  tidak semua tanaman menunjukkan gejala kekahatan.  produksi rendah.  bila dipupuk tanggap akan pemupukan.  produksi naik cukup memadai.  Cukup, Sedang, Medium (S)  keadaan hara cukup untuk produksi tanaman.  tanaman tanggap sedikit akan pemupukan.  peningkatan produksi sedikit dengan pemberian hara.  Tinggi (T)  tanaman menampakkan gejala pertumbuhan normal.  produksi dalam keadaan optimal.  pemupukan tidak nyata menunjukkan kenaikan produksi.  tanaman kurang tanggap terhadap pemupukan.  Sangat Tinggi (ST)  kadar melampoi ambang teleransi, tanaman menunjukkan penyimpangan pertumbuhan.  penyimpangan menunjukkan keracunan.  produksi menunjukkan penurunan secara nyata.
  • 5. KEGUNAAN ANALISI TANAH DAN TANAMAN 1) Mengetahui status hara dalam tanah dan tanaman. 2) Kelestarian kesuburan dan produktifitas lahan. 3) Menduga produksi tanaman dan menghitung keuntungan pemupukan 4) Mengetahui hra yang menjadi faktor pembatas dan membuat rekomindasi pemupukan pada suatu wilayah. 5) Menilai lahan secara ekonomis, harga tanah, pajak dll. Untuk Mengetahui Hara yang Terangkut dan Banyaknya Pupuk diperlukan : a) Kesuburan tanah itu sendiri. b) Kemasaman tanah. c) Kelembaban tanah. d) Tinggi rendahnya kadar bahan organik dalam tanah. e) Kemampuan penyerapan terhadap pupuk. f) Faktor iklim. g) Nilai ekonomi tanaman yang dibudidayakan.
  • 6. PEMELIHARAAN KESUBURAN TANAH.  Unsur hara menjadi berkurang pada suatu areal karena :  terbawa keluar pada saat panen.  difiksasi dalam bentuk persenyawaan sukar diserap oleh tanaman (P, K)  terjadinya penghanyutan/terangkut air.  pelunturan/ terbawa air bersama-sama menyerap ke horison B dan C.  Perlu penanganan yang serius diantaranya :  mengusahakan tanah tetap subur, cukup kandungan zat mineral.  mengusahakan dalam tanah tetap terkandung bahan organik.  memgusahakan dalam tanah cukup air (pengairan).  mengusahakan air dalam tanah tidak mudah hilang.  mengusahakan tanah yang miring tidak mudah tererosi.  mengusahakan pemulsaan pada areal pertanian.
  • 7. PENYERAPAN UNSUR HARA TANAMAN  Penyerapan Hara Lewat Akar - Hara diserap dalam bentuk ion bermuatan positif (NH4+, K+, Ca++, Mg++) - bermuatan negatif (NO3¯, HPO4¯, Cl¯). - umumnya terikat dalam komplek jerapan tanah. - sering ada yang larut dalam air. - hara tanaman berpindah tempat dalam tanah dari suatu tempat ke akar. - dekat akar masuk dan ditranslokasikan kebagian daun, buah dsb. - perpindahan ion dari tanah ke permukaan akar memiliki 3 pergerakan : 1. Intersepsi dan Persinggungan. - terbentuk akar baru menyebabkan persinggungan akar dan ion hara tanaman. - akar dan bulu akar menembus tanah bila ion dalam bentuk tersedia masuk kedalam akar. 2. Aliran Masa - ion dan bahan lain yang larut berpindah bersama larutan air keakar tanaman akibat transpirasi tanaman.
  • 8. 3. Difusi - perpindahan ion dari kadar tinggi kekadar yang lebih rendah. - tanaman menyerap ion dari sekitar bulu akar yang kadarnya rendah. Tabel perimbangan jumlah hara diserap dalam bentuk Intersepsi, aliran masa dan difusi hara tanaman. (Barber dalam Tisdale, 1985) Hara Intersepsi Aliran Masa Difusi Nitrogen (N) 1 99 - Fosfor (P) 3 6 94 Kalium (K) 2 20 78 Kalsium (Ca) 171 429 0 Magnesium (Mg) 38 250 0 Sulfur (S) 5 93 0 Cuprum (Cu) 10 400 0 Zinc (Zn) 33 33 33 Boron (B) 10 350 0 Ferum (Fe) 11 53 37 Mangan (Mn) 33 153 0 Molibdenum (Mo) 10 200 0
  • 9. PENYERAPAN HARA LEWAT DAUN • Penyerapan hara lewat daun umumnya lewat stomata. • Penyerapan hara lewat daun dibatasi oleh adanya dinding luar sel epidermis. • Dinding epidermis dilapisi malam, kutin, hemiselulosa dan selulosa. • Fungsi lapisan luar bersifat hidrofofik, melindungi tanaman dari hilangnya air akibat transpirasi. • Untuk menjaga agar pencucian tidak berlebihan. • Gerakan larutan melalui lapisan kutikula lewat ektodesmata. • Penyerapan dipengaruhi oleh konsentrasi larutan, temperatur, dan status hara dalam tanaman. • Unsur hara dalam tanaman rendah lebih effektif bila diberikan melalui daun. • Penyerapan unsur hara akan menurun dengan bertambahnya umur tanaman.
  • 10. LANJUTAN MELALUI DAUN. • Pemupukan lewat daun pengaruhnya lebih cepat. • Pemberian unsur hara yang terlalu pekat tanaman akan keracunan. • Namun pemberian melalui daun hanya sebagian kecil dibandingkan dengan melalui akar. Masalah Pemupukan melalui daun : 1. Penitrasi unsur sangat lambat pada tanaman memiliki kutikula tebal. 2. Unsur tercuci oleh air hujan. 3. Lapisan luar hidrofobik menyebabkan larutan kadang tidak menempel. 4. Terbatasnya pemindahan unsur khususnya pada daun yang tua. 5. Memerlukan tenaga, peralatan dan biaya lebih banyak (springkel). 6. Adanya gejala kerusakan daun kalau melampoi ambang batas.
  • 11. LANJUTAN PUPUK DAUN Tabel . Absorbsi dan Pengangkutan P pada Tanaman cukup dan kahat P Kontrol kahat KEGIATAN Serapan Angkutan Serapan angkutan Penyerpan oleh daun 5,29 0,54 9,92 2,17 Pengangkutan 2,00 0,25 5,96 1,08 Pengangkutan ke akar 0,63 0,04 4,38 0,42 Tabel. Pemupukan lewat daun, Urea dan pemberian Sukrosa terhadap kerusakan daun. Kerusakan Pemupukan (µg/Cm2 Urea Sukrosa 159 0 0 478 0 25 478 909 15 478 2726 3
  • 12. KEHILANGAN UNSUR HARA OLEH TANAMAN • Pertumbuhan kehidupan tanaman sangat berhubungan dengan kesuburan tanah. • Akar sangat berperan sangat penting karena fungsi dari akar. • Unsur hara pada dasarnya berasal dari mineral tanah mengalami pelapukan. • Akar juga berfungsi mempercepat proses pelepasan unsur hara dari tanah. • Makin panjang dan banyak akar rambut, maka makin besar menyerap unsur hara. • Selama pertumbuhan mengumpulkan unsur hara menjadi bahan organik. • Setelah tanaman mati bahan organik mengalami perombakan. • Tidak semua bahan organik yang dilepaskan kembali diserap oleh tanaman (20%-30%).
  • 13. KEADAAN UNSUR HARA DALAM TANAH DIPENGARUHI OLEH. 1. Kecepatan pelapukan mineral tanah. 2. Sifat bahan induk. 3. Keadaan tanaman yang hidup diatasnya. 4. Laju pencucian air hujan. • Jika laju pencucian lebih besar dari pengambilan unsur tanaman, maka semakin mempercepat proses pemiskinan tanah. • Jumlah hara hilang diserap oleh tanaman dipengaruhi produksi dihasilkan.
  • 14. SUMBER, FUNGSI, DAN GEJALA DIFISIENSI HARA TANAMAN • UNSUR HARA MAKRO • Carbon, Oksigen, dan Hidrogen, merupakan bahan baku dalam pembentukan jaringan tubuh tanaman. • Berada dalam bentuk H2O (air), H2CO3 (asam arang) CO2 dalam udara. • Carbon ( C ). • Sebagai bahan pembangun bahan organik. • Diambil tanaman berupa CO2. • Permukaan tanah terdapat 0,053-0,28%. • Diatas daun sekitar 0,04-0,067%. • Satu meter diatas tanah sekitar 0,07%.
  • 15. OKSIGEN • Terdapat dalam bahan organik sebagai atom dan sebagai bahan pembangun. • Diambil dalam bentuk CO2. • Sumber tidak terbatas, diperlukan untuk bernafas. Hidrogen. Merupakan elemen pokok pembangun bahan organik. Merupakan suplai air. Sumbernya tidak terbatas.
  • 16. • NITROGEN. • Merupakan unsur hara utama pertumbuhan tanaman. • Diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan vegetatif tanaman. • Dapat menyehatkan pertumbuhan daun. • Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman. • Meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme dalam tanah. • Nitrogen diserap dalam bentuk NO3¯ (nitrat) NH4+ (amonium). • Sumber Nitrogen • Nitrogen dihasilkan dari halilintar (nitrat) dibawa air hujan. • Bahan organik dalam bentuk sisa tanaman di alam. • Pabrik-pabrik buatan (Urea, ZA, dll) • Oleh bakteri.
  • 17. PEMBERIAN UNSUR N YANG BERLEBIHAN DAPAT MERUGIKAN : 1. Akan banyak menghasilkan daun dan batang. 2.Batangnya lembek dan mudah rebah. 3.Kurang sekali menghasilkan buah/gabah. 4.Dapat melambatkan masaknya biji/butir - butir.
  • 18. FOSFOR. - Diserap tanaman dalam bentuk H2PO4¯ dan HPO4= - Mempercepat pertumbuhan akar semai. - Mempercepat, memperkuat pertumbuhan tanaman muda dan dewasa. - Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji dan gabah. - Meningkatkan produksi biji-bijian. Sumber Fosfor - Dalam bentuk batu kapur-fosfat. - Dalam bentuk sisa-sisa tanaman dan bahan organis. - Dalam bentuk pupuk buatan (TSP, SP-36, DS).
  • 19. KALIUM - Diserap dalam bentuk, K +. - Tidak berperan dalam pembentukan sebagai bahan organik. - Pembentukan protein dan karbohidrat - Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman. - Meningkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit. - Meningkatkan kualitas biji dan buah. Sumber Kalium - Beberapa jenis mineral. - Sisa-sisa tanaman dan jasad renik. - Air irigasi serta larutan dalam tanah. - Abu tanaman. - Pupuk buatan (KCl).
  • 20. KALSIUM (Ca)  Diserap dalam bentuk Ca++.  Terdapat pada tanaman yang mengandung protein.  Berhubungan dengan pembentukan protein dan bagian aktif tanaman.  Dapat menitralkan asam organik dari hasil metabolisme.  Mempunyai peranan penting pertumbuhan akar.  Menitralkan tanah asam, dan menguraikan bahan organik.  Sumber Utama.  Batu kapur dan sisa-sisa tanaman.
  • 21. MAGNESIUM (Mg) Diserap tanaman dalam bentuk Mg++. Merupakan bagian dari klorofil. Bagian vegetatif rendah unsur Mg. Banyak terdapat dalam buah dan dalam tanah. Diberikan dalam bentuk MgSO4, MgCO3 dan Mg (OH)2. Berasal dari dekomposisi batuan mengandung mineral .
  • 22. SULFUR (S = belerang) - Diserap dalam bentuk SO4¯. - Merupakan bagian dari protein dlm bentuk (cystein, methionin, thiamine). - Belerang larut dalam air akan diserap oleh akar tanaman. - Di[perlukan oleh tanaman muda untuk pertumbuhan. - Untuk pembentukan biji. - Banyak terdapat ditanah. Sumber Sulfur. Terdapat pada sisa-sisa tanaman dan jasad renik serangga. Terdapat pada pupuk buatan amonium sulfat. Superfosfat.
  • 23. GEJALA KEKURANGAN UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO. NITROGEN (N). - Warna daun kekuning-kuningan selanjutnya berubah menjadi kuning. - Jaringan daun mati menyebabkan daun kering dan gugur. - Pada tanaman dewasa berpengaruh terhadap pembuahan. - Unsur rendah daun penuh dengan serat, karena menebalnya daun (kecil-kecil).
  • 24. FOSFOR (P) Akan menimbulkan hambatan pada pertumbuhan sistem perakaran. Pada daun akan berwarna hijau tua, keabu-abuan. Terdapat pigmen merah pada bagian bawah daun, (mati). Tangkai daun kelihatan lancip. Pembentukan buah jelek, biji kecil.
  • 25. KALIUM (K)  Pada daun akan mengkerut, kadang mengkilat.  Ujung dan tepi daun tampak menguning dan ditulang daun.  Akhirnya warna daun kotor dan bagian daun bercak daun sehingga seperti bergerigi dan mati.  Batang lemah dan pendek-pendek.  Pada buah sering berjatuhan sebelum masak.  Masaknya buah berjalan lambat.  Bagi tanaman yang berumbi hasil umbi kecil dan kadar hidrat arangnya sangat rendah.
  • 26. KALSIUM (Ca). Terhambatnya sistem perakaran. Daun berkeriput (muda) dan mengalami perubahan warna. Tepi daun dan ujungnya klorosis begitu pula tulang daun, jaringan daun beberapa empat mati. Kuncup yang tumbuh mati. Distribusi zat penting untuk pertumbuhan tanaman terhambat (tidak lancar)
  • 27. MAGNESIUM (MG) Pada daun yang tua mengalami klorosis Pada bagian tulang daun. - Bagian tulang daun tampak berwarna hijau. - Daun ini mudah terbakar oleh teriknya matahari karena tdk punya lapisan lilin. - Daun berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut.
  • 28. BELERANG (S) Pada daun menjadi klorosis terutama daun muda. Perubahan tidak setempat melainkan keseluruhan. Warna hijau menjadi semakin pudar menjadi hijau sangat muda. Kadang berwarna kuning sehingga tampak kuning dan hijau. Kadang mengkilap keputihan dan perubahannya tidak merata.
  • 29. Kekurangan besi Fe ditunjukkan oleh menguningnya daun yang dimulai dari ujung daun. Daun menjadi sangat mudah patah dan transparan sebelum terlepas. Hygrophylla sp, dan tanaman air lain dengan pertumbuhan cepat, pada kondisi kekurangan Fe, akan menunjukkan gejala ini terlebih dahulu dibandingkan tanaman lain.
  • 30. Kekurangan mangan (Mn): Kekurangan mangan ditandai dengan menguningnya bagian daun diantara tulang-tulang daun. Sedangkan tulang daun itu sendiir tetap berwarna hijau. Bagian yang menguning tersebut akan mati dan meninggalkan lubang-lubang berbentuk memanjang. Kekurangan Mn sering terjadi sebagai akibat pemupukan Fe berlebihan sehingga menyebabkan Mn menjadi tidak tersedia. Kekurangan tembaga (Cu) Ujung daun mati dan pinggirannya layu. (Kelebihan Cu dapat membunuh berbagai tanaman, seperti Vallisneria, Ludwigia, Sagitaria, dll )
  • 31. Kekurangan seng (Zn) Menguningnya bagian daun diantara tulang-tulang daun, pada pinggiran dan pada ujung daun tua. KEKURANGAN BORON (B) TITIK TUMBUH MATI. TANAMAN SELANJUTNYA AKAN MEMBENTUK TUNAS SAMPING, YANG KEMUDIAN AKAN MATI PULA DENGAN CEPAT.
  • 32. Kekurangan molibdenum (Mo) Bintik-bintik kuning diantara tulang daur pada daun lebih tua terlebih dahulu. Diikuiti dengan terbentuknya warna coklat pada pinggiran daun. KEKURANGAN KARBONDIOKSIDA (CO2) DAUN TUMBUH KECIL-KECIL, PERTUMBUHAN LAMBAT, DAN MUNCULNYA DEPOSIT KASAR KEPUTIHAN PADA PERMUKAAN DAUN SEBAGAI AKIBAT PROSES DEKALSIFIKASI BIOGENIK.
  • 33. Mator sakalangkong DAN TERIMA KASIH