SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN
Neraca
       Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu. Nerca terdiri dari tiga bagian utama yaitu aktiva, hutang dan
modal.
1. Pengertian Aktiva
       Aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk
pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya yang masih harus dialokasikan
pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya contoh:goodwill,
hak patent.
        Aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu kativa lancar dan aktiva
aktiva tidak lancar.
        Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat dicairkan atau ditukarkan
menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun
atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal).
       Yang termasuk kelompok aktiva lancar (likwid) adalah:
a. Kas, atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan.
b. Investasi jangka pendek (surat-surat berharga atau marketable securities) adalah investasi yang
    sifatnya sementara (jangka pendek) dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas yang
    untuk sementara belum dubutuhkan dalam operasi.
c. Pihutang wesel adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu
   wesel atau perjanjian yang diatur dalam undang-undang.
d. Pihutang Dagang adalah tagihankepada pihak lain (kepada kreditor atau langganan) sebagai
   akibat adanya penjualan barang dagangan secara kredit.
e. Persediaan untuk perusahaan perdagangan yang dimaksud dengan persediaan adalah semua
   barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih digudang/ belum laku
   dijual.
f. Piutang penghasilan atau Penghasilan yang masih harus diterima, adalah penghasilan yang
   sudah menjadi hak perusahaan karena perusahaan telah memberika jasa/ prestasinya, tetapi
   belum diterima pembayarannya, sehingga merupakann tagihan.
g. Persekot atau biaya yang dibayar dimuka, adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa/ prestasi
   dari pihak lain itu belum dinikmati oleh perusahaan pada periode ini melainkan pada periode
   berikutnya.
Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatip ppermanen
atau jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak habis dalam
satu kali perputaran operasi perusahaan). Yang termasuk aktiva tidak lancar adalah:
a. Investasi jangka panjang, dapat berupa:
       (1) saham dari perusahaan lain, obligasi atau pinjaman kepada perusahaan lain.
       (2) aktiva tetap yang tidak ada hubungannya dengan uasaha erusahaan.
       (3) dalam bentuk dana-dana yang sudah mempunyai tujuan tertentu.
       Tujuan investasi adalah:
       1. untuk dapat mengadakan pengawasan terhadap kebijaksanaan atau kegiatan perusahaan
          lain.
       2. untuk memperoleh pendapatan yang tetap secara terus menerus.
       3. untuk membentuk suatu dana atau tujuan-tujuan tertentu.
       4. untuk membina hubungan baik dengan perusahaan lain.
       5. untuk tujuan-tujuan lainnya.
b. Akitva tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang phisiknya Nampak (konkrit).
   Yang termasuk aktiva tetap adalah:
       1. Tanah yang diatasnya didirikan banngunan atau digunakan operasi, missal halaman,
          lapangan.
       2. Bangunan, baik bangunan kantor, toko maupun bangunan untuk pabrik.
       3. Mesin.
       4. Investasi.
       5. Kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya.
c. Aktiva Tetap Tidak Berwujud adalah kekayaan perusahaan yang secara pisik tidak Nampak,
   tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan untuk
   digunakan dalam kegiatann perusahaan. yang termasik dalam intangible fixd assets adalah
   hak cipta, merk dagang, biaya pendirian.
d. Beban yang ditangguhkan adalah menunjukkan adanya pengeluaran atau biaya yang
   mempunyai manfaat jangka panjang.
e. Aktiva lain-lain adalah menunjukkan kekayaan atau aktiva perusahaan yang tidak dapat atau
   belum dapat dimasukkan dalam klasifikasi-klasifikasi sebelumnya, misal: Gedung Dalam
   Proses, Tanah Dalam Penyelesaian, pihutang jangka panjang.
2. Pengertian Hutang
Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum
terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana. Hutang dibedakan menjadi dua yaitu:
Hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan peruasahaan yang pelunasannya atau
pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan. Hutang lancar meliputi:
a. Hutang Dagang adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian barang dagangan secara
   kredit.
b. hutang wesel adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis untuk melakukan pembayaran
   sejumlah tertentu pada waktu tertentu dimasa yang akan datang.
c. Hutang pajak, baik pajak untuk perusahaan yang bersangkutan maupun pajak pendapatan
   karyawan yang belum disetorkan ke Kas Negara.
d. Biaya yang masih harus dibayar adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan
   pembayarannya.
e. Hutang Jangka Panjang yang Segera Jatuh Tempo adalah sebagian hutang jangka panjang
   yang sudah menjadi hutang jangka pendek, karena harus segera dilakukan pembayarannya.
f. Penghasilan yang Diterima Di muka adalah penerimaan uang untuk penjualan barang/ jasa
   yang belum direalisasi.
       Hutang Jangka Panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya
masih jangka panjang yang, meliputi:
a. Hutang obligasi,
b. Hutang HIpotik adalah hutang yang dijamin dengan aktiva tetap tetentu.
c. Pinjaman Jangka Panjang.


3. Pengertian Modal
       Adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang
ditunjukkan dalam pos modal, surplus dan laba yang ditahan.


Bentuk Neraca
        Bentuk neraca yang umum digunakan sebagai berikut:
1. Bentuk Skontro dimana semua aktiva tercantum sebelah kiri/debet dan hutan gserta modal
   tercantum sebelah kanan/kredit.
2. Bentuk Vertikal dalam bentuk ini semua aktiva Nampak di bagian atas yang selanjutnya
   diikuti dengan hutan jangka pendek, hutang jangka panjang serta modal.
3. Bentuk neraca yang disesuaikan dengan kedudukan atau posisi keuangan perusahaan, bentuk
   ini bertujuan agar kedudukan atau posisi keuangan yang dikehendaki Nampak dengan jelas,
   misalnya bedarnya modal kerja netto atau jumlaj modal perusahaan.


Masalah Penilaian dan Penyusutan
        Masalah pokok yang timbul di dalamm pebilaian dan penyusutan adalah alokasi yang
tepat dari penghasilan dan biaya pada periode yang lalu, sekarang dan yang akan datang.
Laporan Rugi Laba
        Laporan Rugi Laba merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya,
rugi-laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.
Bentuk Laporan Rugi Laba
       Bentuk daari laporan Rugi Laba yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
1. Bentuk single step, yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan menjadi satu kelompok
   dan semua biaya dalam satu kelompok, sehingga untuk menghitung rugi/laba bersih hanya
   memerlukan satu langkah yaitu mengurangkan total biaya terhadap total penghasilan.
2. Bentuk Multi Step, dalam bentuk ini dilakukan pengelompokam yang lebih teliti sesuai
dengan prinsip yang digunakan secara umum.


Laporan Laba yang ditahan
       Laba atau rugi yang timbul secara insidentil dapat diklasifikasikan tersendiri dalam
laporan Rugi-Laba atau dicantumkan dalam “Laporan Laba yang Ditahan” atau dalam “Laporan
Perubahan Modal”.
     Jika perusahaan mengikuti clean surplus principle maka semua rugi laba insidentil
Nampak dalam laporan laba yang ditahan hanya berisi:
a. Net income yang ditransfer dari laporan rugi laba.
b. Deklarasi (pembayaran) Deviden.
c. Penyisihan dari laba.
        Jika perusahaan mengikuti non clean surplus concpt atau current operating performance,
maka dalam laporan rugi laba hanya menentukan hasil dari operasi normal periode itu, sedang
rugi laba yang timbul secara insidentil dampak dalam laporan perubahan modal atau laporan laba
yang ditahan.
ANALISA PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN
       Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan-kemajuan
perusahaan, faktor yang paling utama untuk mendapatkan perhatian oleh penganalisa adalah:
a. Likwidasi adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
   keuangannya yang harus segera dipenuhi.
b. Solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
   keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikwidasikan, baik kewajiban keuangan jangka
   pendek maupun jangka panjang.
c. Rentabilitas atau profitability, adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
   menghasilkan laba selama periode tertentu.
d. Stabilitas usaha, adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya
   dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk
   membayar beban bunga atas hutang-hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang-
   hutang tersebut tepat pada waktunya, serta kemampuan perusahaan untuk membayar dividend
   secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.
Prosedur Analisa
      Agar dapat menganalisa laporan keuangan dengan hasil yang memuaskan maka perlu
mengetahui latar belakang dari data keuangan tersebut.


Metode dan Teknik Analisa
       Ada dua metode analisa yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan, yaitu
analisa horizontal dan analisa vertical. Analisa laporan horizontal adalah analisa dengan
mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa periode
atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Analisa vertical yaitu apabila
laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan
memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lain dalam laporan keuangan tersebut,
sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.
       Teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah:
1. Analisa Perbandingan Laporan Keuangan
2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam
   prosentas.
3. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement.
4. Analisa sumber dan Penggunaan Modal Kerja.
5. Analisa sumber dan penggunaan Kas.
6. Analisa ratio.
7. Analisa Perubahan Laba Kotor.
8. Analisa Break Even.


Analisa Pembanding Laporan Keuangan
      Dengan memperbandingkan neraca untuk dua tanggal atau lebih akan dapat diketahui
perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan-perubahan di dalam neraca dalam suatu periode
mungkin disebabkan oleh:
a. Laba atau Rugi yang bersifat operasional maupun yang insidentil.
b. Diperolehnya aktiva baru maupun adanya perubahan bentuk aktiva.
c. Timbulnya atau luasnya hutang maupun adanya perubahan bentuk hutang yang satu ke bentuk
   hutan yang lain.
d. Pengeluaran atau pembayaran atau penarikan kembali modal saham.


ANALISA RATIO
       Ratio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara satu jumlah tertentu
dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat analisa berupa ratio ini akan dapat
menjelaskan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya posisi keuangan suatu
perusahaan.
        Perbedaan data keuangan dan hasil operasi beberapa perusahaan yang sejenis disebabkan
oleh oleh faktor sebagai berikut:
a. perbedaan letak perusahaan dengan tingkat harga dan biaya operasi yang berbeda-beda, seperti
    besar kecilnya perusahaan.
b. jumlah aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan yang digunakan dalam
    operasi mungkin berbeda dengan perusahaan yang lain.
c. adanya perbedaan umur kekayaan yang dimiliki diantara perusahaan-perusahaan tersebut.
d. perbedaan kebijaksanaan yang dilakukan untuk masing-masing perusahaan baik dalam
    menaksir umur kegunaan suatu aktiva tetap, metode depresiasi dan metode penilaiannnya.
e. perbedaan struktur pemodalan yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang bersangkutan.
f. perbedaan system dan prosedur akuntan yang digunakan termasuk perbedaan dalam
    klasifikasi biaya, klasifikasi rekening dalam penyajian laporan keuangan serta periode
    akuntan.

Ratio Modal Kerja atau Likwiditas
Ratio yang digunakan untuk menganalisa dan mengintrepestasikan posisi keuangan
jangka pendek, tetapi juga sangat membantu bagi management untuk mengecek efisiensi modal
kerja yang digunakan dalam perusahaan.
        Untuk menilai posisi keuangan jangka pendek (likwiditas) berikut ini di berikan beberepa
ratio yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisa dan menginterpretasikan data
tersebut.

1. Current Ratio
       Current ratio ini menunjukan tingkat keamanan (margin of safety) kreditor jangka
pendek, atau kemampuan perusahaan untuk memebayar hutang-hutang tersebut.

2. Acid Test Ratio
        Ratio ini juga sering disebut sebagai Quicran ratio yaitu perbandingan antara (aktiva
lancar-pesediaan) dengan hutang lancar. Ratio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewjiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan.
3. Perputaran Pihutang
        Posisi pihutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung
tingkat perputaran pihutang tersebut, yaitu dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan
pihutang rata-rata.

Keguanaan dan Kelemahan Analisa ROI
        Kegunaan dari analisa Roi sebagai berikut:
a. Sebagai salah satu kegunaannya yang prinsipiil ialah sifatnya yang menyeluruh.
b. Dapat membandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaannya dengan perusahaan
   lain yang sejenis, sehingga dapat diketahui apakah perusahaanya berada di bawah, sama, atau
   di atas rata-rata.
c. Dapat digunakan untuk mengukur profitanilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan
   oleh perushaan.
d. Selain berguna untuk keperluan control, juga berguna untuk keperluan prencanaan.

        Kelemahaan dari Analisa ROI
a. Kesukaran dalam membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain
   yang sejenis.
b. Kelemahan lain dari tekhnik analisa ini adalah terletak pada adanya fluktuasi nilai dari uang
   (daya belinya).
c. tidak dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan antara dua perusahaan atau lebih
   dengan mendapat kesimpulan yang memuaskan.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Penggolongan rekening atau akun dan jenis jenisnya
Penggolongan rekening atau akun dan jenis jenisnyaPenggolongan rekening atau akun dan jenis jenisnya
Penggolongan rekening atau akun dan jenis jenisnya
Ekky Abdul Rahman
 
Ch05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - INDCh05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - IND
Maiya Maiya
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
Ratih Anjilni
 
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modalHubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Mas Tri Sragen
 
Rangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiRangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasi
Intan Diliyana
 

Mais procurados (20)

Intermediate accounting
Intermediate accountingIntermediate accounting
Intermediate accounting
 
Jenis- Jenis Laporan keuangan
Jenis- Jenis Laporan keuanganJenis- Jenis Laporan keuangan
Jenis- Jenis Laporan keuangan
 
Ch04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrsCh04 income statement kieso ifrs
Ch04 income statement kieso ifrs
 
Penggolongan rekening atau akun dan jenis jenisnya
Penggolongan rekening atau akun dan jenis jenisnyaPenggolongan rekening atau akun dan jenis jenisnya
Penggolongan rekening atau akun dan jenis jenisnya
 
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar BisnisManajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
 
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan Ekuitas
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan EkuitasLaporan Posisi Keuangan dan Perubahan Ekuitas
Laporan Posisi Keuangan dan Perubahan Ekuitas
 
Bab02 laporan keuangan
Bab02 laporan keuanganBab02 laporan keuangan
Bab02 laporan keuangan
 
Ch05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - INDCh05 - accounting intermediate - IND
Ch05 - accounting intermediate - IND
 
Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Jenis-Jenis Laporan KeuanganJenis-Jenis Laporan Keuangan
Jenis-Jenis Laporan Keuangan
 
Tugaskampus akutansi
Tugaskampus akutansiTugaskampus akutansi
Tugaskampus akutansi
 
RESUME BAB 15 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 15 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURARESUME BAB 15 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 15 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
Laporan posisi keuangan
Laporan posisi keuanganLaporan posisi keuangan
Laporan posisi keuangan
 
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modalHubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
 
Rmk 4 ima
Rmk 4 imaRmk 4 ima
Rmk 4 ima
 
laporan-arus-kas
laporan-arus-kaslaporan-arus-kas
laporan-arus-kas
 
Rangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasiRangkuman properti investasi
Rangkuman properti investasi
 
Rangkuman piutang
Rangkuman piutangRangkuman piutang
Rangkuman piutang
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
 
Laporan laba rugi
Laporan laba rugiLaporan laba rugi
Laporan laba rugi
 

Destaque

생명의강 소식지 3호
생명의강 소식지 3호 생명의강 소식지 3호
생명의강 소식지 3호
Mira Park
 
생명의강 소식지 7호
생명의강 소식지 7호생명의강 소식지 7호
생명의강 소식지 7호
Mira Park
 
생명의강 소식지 6호
생명의강 소식지 6호생명의강 소식지 6호
생명의강 소식지 6호
Mira Park
 
생명의강 소식지 11호
생명의강 소식지 11호생명의강 소식지 11호
생명의강 소식지 11호
Mira Park
 
Beyond Cost Alone: Evaluating LRT & BRT Options in Australian & NZ cities
Beyond Cost Alone: Evaluating LRT & BRT Options in Australian & NZ citiesBeyond Cost Alone: Evaluating LRT & BRT Options in Australian & NZ cities
Beyond Cost Alone: Evaluating LRT & BRT Options in Australian & NZ cities
Scott Martin, CMILT
 
생명의강 소식지 4호
생명의강 소식지 4호 생명의강 소식지 4호
생명의강 소식지 4호
Mira Park
 
2015 Pipeline of Opportunities_WEB
2015 Pipeline of Opportunities_WEB2015 Pipeline of Opportunities_WEB
2015 Pipeline of Opportunities_WEB
Scott Martin, CMILT
 

Destaque (18)

생명의강 소식지 3호
생명의강 소식지 3호 생명의강 소식지 3호
생명의강 소식지 3호
 
Parkiteer - Secure bicycle access at Public Transport nodes
Parkiteer - Secure bicycle access at Public Transport nodesParkiteer - Secure bicycle access at Public Transport nodes
Parkiteer - Secure bicycle access at Public Transport nodes
 
생명의강 소식지 7호
생명의강 소식지 7호생명의강 소식지 7호
생명의강 소식지 7호
 
Bringing HSR a step closer: Building a Railway for the 21st Century
Bringing HSR a step closer: Building a Railway for the 21st CenturyBringing HSR a step closer: Building a Railway for the 21st Century
Bringing HSR a step closer: Building a Railway for the 21st Century
 
Las vocales
Las vocalesLas vocales
Las vocales
 
Mco
McoMco
Mco
 
Bringing High Speed Rail a step closer - Building a Railway for the 21st century
Bringing High Speed Rail a step closer - Building a Railway for the 21st centuryBringing High Speed Rail a step closer - Building a Railway for the 21st century
Bringing High Speed Rail a step closer - Building a Railway for the 21st century
 
생명의강 소식지 6호
생명의강 소식지 6호생명의강 소식지 6호
생명의강 소식지 6호
 
Rail freight in NSW 2005
Rail freight in NSW 2005Rail freight in NSW 2005
Rail freight in NSW 2005
 
생명의강 소식지 11호
생명의강 소식지 11호생명의강 소식지 11호
생명의강 소식지 11호
 
Beyond Cost Alone: Evaluating LRT & BRT Options in Australian & NZ cities
Beyond Cost Alone: Evaluating LRT & BRT Options in Australian & NZ citiesBeyond Cost Alone: Evaluating LRT & BRT Options in Australian & NZ cities
Beyond Cost Alone: Evaluating LRT & BRT Options in Australian & NZ cities
 
생명의강 소식지 4호
생명의강 소식지 4호 생명의강 소식지 4호
생명의강 소식지 4호
 
TramsLightRailMelbourne
TramsLightRailMelbourneTramsLightRailMelbourne
TramsLightRailMelbourne
 
Parkiteer - Secure bicycle parking at PT nodes in Melbourne
Parkiteer - Secure bicycle parking at PT nodes in MelbourneParkiteer - Secure bicycle parking at PT nodes in Melbourne
Parkiteer - Secure bicycle parking at PT nodes in Melbourne
 
Meeting Australia's 2025 Land Transport Challenges
Meeting Australia's 2025 Land Transport ChallengesMeeting Australia's 2025 Land Transport Challenges
Meeting Australia's 2025 Land Transport Challenges
 
Costing of Australian urban passenger rail project 2000-2012
Costing of Australian urban passenger rail project 2000-2012Costing of Australian urban passenger rail project 2000-2012
Costing of Australian urban passenger rail project 2000-2012
 
Rail Express AusRAIL Xmas 2015
Rail Express AusRAIL Xmas 2015Rail Express AusRAIL Xmas 2015
Rail Express AusRAIL Xmas 2015
 
2015 Pipeline of Opportunities_WEB
2015 Pipeline of Opportunities_WEB2015 Pipeline of Opportunities_WEB
2015 Pipeline of Opportunities_WEB
 

Semelhante a Ringkasan akl

Tahap pencatatan akuntansi perusahaan jasa
Tahap pencatatan akuntansi perusahaan jasaTahap pencatatan akuntansi perusahaan jasa
Tahap pencatatan akuntansi perusahaan jasa
Yuni Kurniati
 
Persamaan Dasar Akuntansi X Akuntansi 4
Persamaan Dasar Akuntansi X Akuntansi 4 Persamaan Dasar Akuntansi X Akuntansi 4
Persamaan Dasar Akuntansi X Akuntansi 4
Windy Rahmawati
 

Semelhante a Ringkasan akl (20)

Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)
Bab 3 Laporan Keuangan (Pengantar Akuntansi)
 
Akuntansi keuangan
Akuntansi keuanganAkuntansi keuangan
Akuntansi keuangan
 
Tahap pencatatan akuntansi perusahaan jasa
Tahap pencatatan akuntansi perusahaan jasaTahap pencatatan akuntansi perusahaan jasa
Tahap pencatatan akuntansi perusahaan jasa
 
Persamaan Dasar Akuntansi X Akuntansi 4
Persamaan Dasar Akuntansi X Akuntansi 4 Persamaan Dasar Akuntansi X Akuntansi 4
Persamaan Dasar Akuntansi X Akuntansi 4
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10
 
Nuri (akm bab 2)
Nuri (akm bab 2)Nuri (akm bab 2)
Nuri (akm bab 2)
 
akutansi
akutansiakutansi
akutansi
 
kodeakun-131028184508-phpapp02.pdf
kodeakun-131028184508-phpapp02.pdfkodeakun-131028184508-phpapp02.pdf
kodeakun-131028184508-phpapp02.pdf
 
Cash flow statement
Cash flow statementCash flow statement
Cash flow statement
 
Bentuk laporan keuangan.pptx
Bentuk laporan keuangan.pptxBentuk laporan keuangan.pptx
Bentuk laporan keuangan.pptx
 
Kode akun Akuntansi
Kode akun AkuntansiKode akun Akuntansi
Kode akun Akuntansi
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
 
Bab 2 tri utami
Bab 2 tri utamiBab 2 tri utami
Bab 2 tri utami
 
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuanganArtikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
 
Modul seminar manajemen keuangan
Modul seminar manajemen keuanganModul seminar manajemen keuangan
Modul seminar manajemen keuangan
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
accounting theory
accounting theoryaccounting theory
accounting theory
 
Laporan keuangan
Laporan keuanganLaporan keuangan
Laporan keuangan
 

Ringkasan akl

  • 1. BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN Neraca Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Nerca terdiri dari tiga bagian utama yaitu aktiva, hutang dan modal. 1. Pengertian Aktiva Aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya contoh:goodwill, hak patent. Aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu kativa lancar dan aktiva aktiva tidak lancar. Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal). Yang termasuk kelompok aktiva lancar (likwid) adalah: a. Kas, atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. b. Investasi jangka pendek (surat-surat berharga atau marketable securities) adalah investasi yang sifatnya sementara (jangka pendek) dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas yang untuk sementara belum dubutuhkan dalam operasi. c. Pihutang wesel adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian yang diatur dalam undang-undang. d. Pihutang Dagang adalah tagihankepada pihak lain (kepada kreditor atau langganan) sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara kredit. e. Persediaan untuk perusahaan perdagangan yang dimaksud dengan persediaan adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih digudang/ belum laku dijual. f. Piutang penghasilan atau Penghasilan yang masih harus diterima, adalah penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena perusahaan telah memberika jasa/ prestasinya, tetapi belum diterima pembayarannya, sehingga merupakann tagihan. g. Persekot atau biaya yang dibayar dimuka, adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa/ prestasi dari pihak lain itu belum dinikmati oleh perusahaan pada periode ini melainkan pada periode berikutnya.
  • 2. Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatip ppermanen atau jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Yang termasuk aktiva tidak lancar adalah: a. Investasi jangka panjang, dapat berupa: (1) saham dari perusahaan lain, obligasi atau pinjaman kepada perusahaan lain. (2) aktiva tetap yang tidak ada hubungannya dengan uasaha erusahaan. (3) dalam bentuk dana-dana yang sudah mempunyai tujuan tertentu. Tujuan investasi adalah: 1. untuk dapat mengadakan pengawasan terhadap kebijaksanaan atau kegiatan perusahaan lain. 2. untuk memperoleh pendapatan yang tetap secara terus menerus. 3. untuk membentuk suatu dana atau tujuan-tujuan tertentu. 4. untuk membina hubungan baik dengan perusahaan lain. 5. untuk tujuan-tujuan lainnya. b. Akitva tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang phisiknya Nampak (konkrit). Yang termasuk aktiva tetap adalah: 1. Tanah yang diatasnya didirikan banngunan atau digunakan operasi, missal halaman, lapangan. 2. Bangunan, baik bangunan kantor, toko maupun bangunan untuk pabrik. 3. Mesin. 4. Investasi. 5. Kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya. c. Aktiva Tetap Tidak Berwujud adalah kekayaan perusahaan yang secara pisik tidak Nampak, tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam kegiatann perusahaan. yang termasik dalam intangible fixd assets adalah hak cipta, merk dagang, biaya pendirian. d. Beban yang ditangguhkan adalah menunjukkan adanya pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang. e. Aktiva lain-lain adalah menunjukkan kekayaan atau aktiva perusahaan yang tidak dapat atau belum dapat dimasukkan dalam klasifikasi-klasifikasi sebelumnya, misal: Gedung Dalam Proses, Tanah Dalam Penyelesaian, pihutang jangka panjang. 2. Pengertian Hutang
  • 3. Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana. Hutang dibedakan menjadi dua yaitu: Hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan peruasahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Hutang lancar meliputi: a. Hutang Dagang adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian barang dagangan secara kredit. b. hutang wesel adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu dimasa yang akan datang. c. Hutang pajak, baik pajak untuk perusahaan yang bersangkutan maupun pajak pendapatan karyawan yang belum disetorkan ke Kas Negara. d. Biaya yang masih harus dibayar adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya. e. Hutang Jangka Panjang yang Segera Jatuh Tempo adalah sebagian hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek, karena harus segera dilakukan pembayarannya. f. Penghasilan yang Diterima Di muka adalah penerimaan uang untuk penjualan barang/ jasa yang belum direalisasi. Hutang Jangka Panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya masih jangka panjang yang, meliputi: a. Hutang obligasi, b. Hutang HIpotik adalah hutang yang dijamin dengan aktiva tetap tetentu. c. Pinjaman Jangka Panjang. 3. Pengertian Modal Adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal, surplus dan laba yang ditahan. Bentuk Neraca Bentuk neraca yang umum digunakan sebagai berikut: 1. Bentuk Skontro dimana semua aktiva tercantum sebelah kiri/debet dan hutan gserta modal tercantum sebelah kanan/kredit. 2. Bentuk Vertikal dalam bentuk ini semua aktiva Nampak di bagian atas yang selanjutnya diikuti dengan hutan jangka pendek, hutang jangka panjang serta modal.
  • 4. 3. Bentuk neraca yang disesuaikan dengan kedudukan atau posisi keuangan perusahaan, bentuk ini bertujuan agar kedudukan atau posisi keuangan yang dikehendaki Nampak dengan jelas, misalnya bedarnya modal kerja netto atau jumlaj modal perusahaan. Masalah Penilaian dan Penyusutan Masalah pokok yang timbul di dalamm pebilaian dan penyusutan adalah alokasi yang tepat dari penghasilan dan biaya pada periode yang lalu, sekarang dan yang akan datang. Laporan Rugi Laba Laporan Rugi Laba merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Bentuk Laporan Rugi Laba Bentuk daari laporan Rugi Laba yang biasa digunakan adalah sebagai berikut: 1. Bentuk single step, yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan menjadi satu kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok, sehingga untuk menghitung rugi/laba bersih hanya memerlukan satu langkah yaitu mengurangkan total biaya terhadap total penghasilan. 2. Bentuk Multi Step, dalam bentuk ini dilakukan pengelompokam yang lebih teliti sesuai dengan prinsip yang digunakan secara umum. Laporan Laba yang ditahan Laba atau rugi yang timbul secara insidentil dapat diklasifikasikan tersendiri dalam laporan Rugi-Laba atau dicantumkan dalam “Laporan Laba yang Ditahan” atau dalam “Laporan Perubahan Modal”. Jika perusahaan mengikuti clean surplus principle maka semua rugi laba insidentil Nampak dalam laporan laba yang ditahan hanya berisi: a. Net income yang ditransfer dari laporan rugi laba. b. Deklarasi (pembayaran) Deviden. c. Penyisihan dari laba. Jika perusahaan mengikuti non clean surplus concpt atau current operating performance, maka dalam laporan rugi laba hanya menentukan hasil dari operasi normal periode itu, sedang rugi laba yang timbul secara insidentil dampak dalam laporan perubahan modal atau laporan laba yang ditahan.
  • 5. ANALISA PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan-kemajuan perusahaan, faktor yang paling utama untuk mendapatkan perhatian oleh penganalisa adalah: a. Likwidasi adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi. b. Solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikwidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. c. Rentabilitas atau profitability, adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. d. Stabilitas usaha, adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang- hutang tersebut tepat pada waktunya, serta kemampuan perusahaan untuk membayar dividend secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan. Prosedur Analisa Agar dapat menganalisa laporan keuangan dengan hasil yang memuaskan maka perlu mengetahui latar belakang dari data keuangan tersebut. Metode dan Teknik Analisa Ada dua metode analisa yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan, yaitu analisa horizontal dan analisa vertical. Analisa laporan horizontal adalah analisa dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Analisa vertical yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lain dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah: 1. Analisa Perbandingan Laporan Keuangan 2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentas. 3. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement. 4. Analisa sumber dan Penggunaan Modal Kerja. 5. Analisa sumber dan penggunaan Kas.
  • 6. 6. Analisa ratio. 7. Analisa Perubahan Laba Kotor. 8. Analisa Break Even. Analisa Pembanding Laporan Keuangan Dengan memperbandingkan neraca untuk dua tanggal atau lebih akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan-perubahan di dalam neraca dalam suatu periode mungkin disebabkan oleh: a. Laba atau Rugi yang bersifat operasional maupun yang insidentil. b. Diperolehnya aktiva baru maupun adanya perubahan bentuk aktiva. c. Timbulnya atau luasnya hutang maupun adanya perubahan bentuk hutang yang satu ke bentuk hutan yang lain. d. Pengeluaran atau pembayaran atau penarikan kembali modal saham. ANALISA RATIO Ratio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara satu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat analisa berupa ratio ini akan dapat menjelaskan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya posisi keuangan suatu perusahaan. Perbedaan data keuangan dan hasil operasi beberapa perusahaan yang sejenis disebabkan oleh oleh faktor sebagai berikut: a. perbedaan letak perusahaan dengan tingkat harga dan biaya operasi yang berbeda-beda, seperti besar kecilnya perusahaan. b. jumlah aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan yang digunakan dalam operasi mungkin berbeda dengan perusahaan yang lain. c. adanya perbedaan umur kekayaan yang dimiliki diantara perusahaan-perusahaan tersebut. d. perbedaan kebijaksanaan yang dilakukan untuk masing-masing perusahaan baik dalam menaksir umur kegunaan suatu aktiva tetap, metode depresiasi dan metode penilaiannnya. e. perbedaan struktur pemodalan yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang bersangkutan. f. perbedaan system dan prosedur akuntan yang digunakan termasuk perbedaan dalam klasifikasi biaya, klasifikasi rekening dalam penyajian laporan keuangan serta periode akuntan. Ratio Modal Kerja atau Likwiditas
  • 7. Ratio yang digunakan untuk menganalisa dan mengintrepestasikan posisi keuangan jangka pendek, tetapi juga sangat membantu bagi management untuk mengecek efisiensi modal kerja yang digunakan dalam perusahaan. Untuk menilai posisi keuangan jangka pendek (likwiditas) berikut ini di berikan beberepa ratio yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisa dan menginterpretasikan data tersebut. 1. Current Ratio Current ratio ini menunjukan tingkat keamanan (margin of safety) kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk memebayar hutang-hutang tersebut. 2. Acid Test Ratio Ratio ini juga sering disebut sebagai Quicran ratio yaitu perbandingan antara (aktiva lancar-pesediaan) dengan hutang lancar. Ratio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewjiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan. 3. Perputaran Pihutang Posisi pihutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran pihutang tersebut, yaitu dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan pihutang rata-rata. Keguanaan dan Kelemahan Analisa ROI Kegunaan dari analisa Roi sebagai berikut: a. Sebagai salah satu kegunaannya yang prinsipiil ialah sifatnya yang menyeluruh. b. Dapat membandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis, sehingga dapat diketahui apakah perusahaanya berada di bawah, sama, atau di atas rata-rata. c. Dapat digunakan untuk mengukur profitanilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perushaan. d. Selain berguna untuk keperluan control, juga berguna untuk keperluan prencanaan. Kelemahaan dari Analisa ROI a. Kesukaran dalam membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis. b. Kelemahan lain dari tekhnik analisa ini adalah terletak pada adanya fluktuasi nilai dari uang (daya belinya). c. tidak dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan antara dua perusahaan atau lebih dengan mendapat kesimpulan yang memuaskan.