Dokumen tersebut membahas tujuh keterampilan inti yang harus dikuasai guru dalam proses pembelajaran, yaitu keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok, mengelola kelas, dan mengajar kelompok kecil serta perorangan. Dengan menguasai ketujuh keterampilan tersebut, diharapkan guru dapat menciptakan pembelaj
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Keterampilan guru yg hrs dikuasai guru
1. Keterampilan yang Harus Dikuasai Guru dalam
Proses Pembelajaran
Oleh :Winarto*
1. Abstrak: Tujuan penjelasan ini untuk mendiskripsikan dari berbagai hasil
kajian menunjukan bahwa sedikitnya terdapat tujuh keterampilan yang harus
dilakukan para guru dalam proses pembelajaran. Keterampilan-keterampilan
tersebut adalah (1) keterampilan bertanya, (2) keterampilan memberi
penguatan, (3) keterampilan mengadakan variasi, (4) keterampilan
menjelaskan, (5) keterampilan membuka dan menutup pelajaran, (6)
keterampilan membimbing diskusi kelompok, dan (7) keterampilan mengelola
kelas, (8) keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Dengan
menguasai keterampilan tersebut guru akan dapat menciptakan pembelajaran
kreatif dan menyenangkan, sehingga akan meningkatkan kualitas
pembelajaran..
Kata kunci: Keterampilan yang harus dikuasai guru
Pemerintah sering melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas guru,
antara lain melalui pelatihan, seminar, dan lokakarya, bahkan melalui pendidikan
formal dengan menyekolahkan guru ketingkat yang lebih tinggi. Kendati pun dalam
pelaksanaannya masih jauh dari harapan, dan banyak penyimpangan, namun upaya
tersebut paling tidak telah menghasilkan suatu kondisi yang menunjukkan sebagian
besar guru memiliki ijazah perguruan tinggi. Latar belakang pendidikan guru ini
hendaknya berkolerasi positif dengan kualitas pendidikan, bersama dengan faktor
lain yang mempengaruhinya.
Dalam praktik pendidikan sehari-hari, masih banyak guru yang belum
menguasai keterampilan atau variasi pengelolaan kelas dalam menunaikan tugas
dan fungsinya. Hal tersebut sering kali tidak disadari oleh para guru, bahkan masih
banyak guru yang belum menguasai keterampilan proses pembelajaran, bahkan
masih banyak yang menganggap hal ini biasa dan wajar. Padahal, sekecil apapun
kekurangan yang dilakukan oleh guru, khususnya dalam pembelajaran, akan
berdampak negatif terhadap perkembangan peserta didik.
Seorang guru harus mampu memahami kondisi-kondisi yang memungkinkan
dirinya menerapkan keterampilan untuk mengkondisikan suasana belajar di kelas,
dan yang paling penting adalah mengendalikan dirinya sehingga mampu
menghindari dari kesalahan yang mungkin akan dilakukanya.
Dari berbagai hasil kajian menunjukan bahwa sedikitnya terdapat delapan
keterampilan yang harus dikuasai para guru dalam pembelajaran. Keterampilan-
keterampilan tersebut adalah :
1. Keterampilan Bertanya
2. Keterampilan Memberi Penguatan
3. Keterampilan Mengadakan Variasi
2. 4. Keterampilan Menjelaskan
5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
7. Keterampilan Mengelola Kelas
8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
1. Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap
pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan
guru akan menentukan kualitas jawaban peserta didik.
Ada 2 keterampilan bertanya guru :
a. Keterampilan bertanya Dasar
Keterampilan bertanya dasar mencakup: pertanyaan yang jelas dan singkat,
pemberian acuan, memusatan perhatian, memberi giliran dan menyebaran
pertanyaan, pemberian waktu berfikir, dan pemberian tuntunan.
b. Keterampilan bertanya Lanjutan
Keterampilan bertanya lanjutan merupakan kelanjutan dari keterampilan
bertanya dasar. Keterampilan bertanya lanjutan yang perlu dikuasai guru
meliputi: pengubahan tuntunan tingkat kognitif, pengaturan urutan
pertanyaan, pertanyaan pelacak, dan mendorong terjadinya interaksi
2. Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan (reinforcement) merupakan respon terhadap suatu perilaku yang
dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku tersebut. Penguatan
dapat dilakukan secara verbal, dan non verbal, dengan prinsip kehangatan,
keantusiasan, kebermaknaan, dan menghindari poenggunaan respon yang negative.
Penguatan secara verbal berupa kata-kata dan kalimat pujian seperti bagus, tepat,
bapak puas dengan hasil kerja kalian. Sedangkan pujian secara non verbal dapat
dilakukan dengan: gerakan mendekati peserta didik, sentuhan, acungan jempol, dan
kegiatan yang menyenangkan.
Penguatan dilakukan bertujuan untuk:
1. Meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pembelajaran
2. Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar
3. Meningkatkan kegiatan belajar, dan membina perilaku yang produktif.
3. Keterampilan Mengadakan Variasi
Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru
dalam pembelajaran dalam upaya untuk mengatasi kebosanan peserta didik, agar
selalu antusias, tekun, dan penuh partisipasi. Variasi dalam pembelajaran adalah
perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi
belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan.
Variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokan menjadi empat bagian:
a. Variasi dalam mengajar
Dapat dilakukan sebagai berikut :
Variasi suara
3. Memusatkan perhatian
Membuat kesenyapan sejenak
Mengadakan kontak pandang dengan peserta didik
Variasi gerakan badan dan mimik
Mengubah posisi kegiatan
b. Variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar
Dapat dilakukan sebagai berikut :
Variasi alat dan bahan yang dapat dilihat
Variasi alat dan bahan yang dapat didengar
Variasi alat dan bahan yang dapat diraba dan dimanipulasi
Variasi penggunaan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar
c. Variasi dalam pola interaksi, dan variasi dalam kegiatan
Dapat dilakukan sebagai berikut:
Variasi dalam pengelompokan peserta didik
Variasi tempat kegiatan pembelajaran
Variasi dalam pola pengaturan guru
Variasi dalam pengaturan hubungan guru dengan peserta didik
Variasi dalam pengorganisasian pesan
4. Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan adalah mendiskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda,
keadaan, fakta, dan data sesuai dengan waktu dan hokum-hukum yang
berlaku.
Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan
penjelasan:
1. Penjelasan dapat dilakukan selama pembelajaran
2. Penjelasan harus menarik perhatian peserta didik
3. Penjelasan dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan atau menjelaskan
materi pembelajaran
4. Materi yang dijelaskan harus sesuai dengan kompetensi dan bermakna bagi
peserta didik
5. Penjelasan yang diberiukan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat
kemampuan peserta didik
5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Membuka dan menutup pembelajaran merupakan dua kegiatan rutin yang
dilakukan guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran. Embuka dan
menutup pelajaran yang dilakukan secara professional akan memberikan
pengaruh positif terhadap kegiatan pembelajaran antara lain:
1. Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
2. Peserta didik memiliki kejelasan mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan
3. Peserta didik memperoleh gambaran yang jelas mengenai pendekatan yang
akan diambil dalam mempelajari materi pembelajaran
4. Peserta didik memahami hubungan pengalaman yang dimiliki dengan hal-hal
yang akan dipelajari
5. Peserta didik mengetahui keberhasilan atau tingkat pencapaian tujuan
terhadap bahan yang dipelajari.
4. 6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur dan melibatkan sekelompok
orang dalam interaksi tatap muka untuk mengambil kesimpulan dan
memecahkan masalah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membimbing
diskusi adalah sebagai berikut: (1) memusatkan perhatian peserta didik pada
tujuan dan topic diskusi, (2) memperluas masalah atau urun pendapat, (3)
menganalisis pandangan peserta didik, (4) meningkatkan partisipasi peserta
didik, (5) menyebarkan kesempatan berpartisipasi, dan (6) menutup diskusi.
7. Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim
pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi gangguan
dalam pembelajaran. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
mengelola kelas adalah: (1) kehangatan dan keantusiasan, (2) tantangan, (3)
bervariasi, (4) luwes, (5) penekanan pada hal-hal positif, dan (6) penanaman
disiplin diri’
Keterampilan mengelola kelas memiliki komponen sebagai berikut:
a. Penciptaan dan pemeliharaan iklim pembelajaran
Menunjukan sikap tanggap dengan cara memandang, mendekati,
memberikan pernyataan dan memberi reaksi terhadap gangguan kelas
Membagi perhatian secara visual dan verbal
Memusatkan perhatian kelompok
Memberi petunjuk yang jelas
Memberi teguran secara bijaksana
Memberi penguatan jika diperlukan
b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang
optimal
Modifikasi perilaku
Mengelola kelompok dengan cara (1) meningkatkan kerjasama dan
keterlibatan, (2) menangani konflik dan memperkecil masalah
Menemukan dan mengatasi perilaku yang menimbulkan masalah
8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Pengajaran kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap
setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrak antara guru dan
peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik.
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dapat dilakukan
dengan,
1. Mengembangkan keterampilan dalam pengorganisasian, dengan memberikan
motivasi dan membuat variasi dalam pemberian tugas
2. Membimbing dan memudahkan belajar yang mencakup penguatan, proses
awal, supervise, dan interaksi pembelajaran
3. Perencanaan penggunaan ruangan
4. Pemberian tugas yang jelas, menantang dan menarik
5. Dengan menguasai keterampilan bertanya, memberi penguatan,
mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pembelajaran,
membimbing diskusi, mengelola kelas dan mengajar kelompok kecil dan
perorangan. guru akan dapat menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan,
sehingga akan meningkatkan kualitas pembelajaran..
Kepustakaan :
Firestone, W.A. (1993). Why Professionalizing Teaching Is Not Enough. No.6 March
Joice, Bruce. (1996). Models of Teching. Boston: Allyn and Bacon
Kusuma, (2007), Pendidikan Karakter:Strategi Mendidik Anak di Zaman Global,
Grasindo
Mulyasa (2008),Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreaktif dan
Menyenangkan, Remaja Rosdakarya.Bandung
*. Widyaiswara PPPPTK Seni dan BudayaYogyakarta