Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat, cabang-cabang filsafat, pengertian ilmu pengetahuan dan metodologinya, serta cara kerja ilmu-ilmu alam, sosial, dan agama. Secara garis besar dibahas mengenai konsep pengetahuan, pembagian pengetahuan, dan epistemologi sebagai filsafat tentang pengetahuan.
3. Filsafat secara Etimologi
Kata filsafat, yang dalam bahasa Arab dikenal dengan
istilah falsafah dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah philosopy adalah berasal dari bahasa Yunani
philosophia. Kata philosophia terdiri atas kata philein yang
berarti cinta (Love) dan sophia yang berarti kebijaksanaan
(wisdom), sehingga secara etimologi istilah filsafat berarti
cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti sedalam-
dalamnya. Dengan demikian, seorang filsuf adalah pecinta
atau pencari kebijaksanaan. Kata Filsafat pertama kali
digunakan oleh Phytagoras (582-496 SM) dan para filsuf
lainnya (Surajiyo 2008).
4. Filsafat secara Terminologi
Plato (427 SM – 347 SM); Seorang Filsuf Yunani yang termasyhur
murid Socrates dan guru Aristoteles, mengatakan bahwa Filsafta
adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan
yang berminat mencapai kebenaran yang asli).
Aristoteles (384 SM – 322 SM); Filsafat adalah ilmu pengetahuan
yang meliputi kebenaran, yang disalamnya terkandung ilmu-ilmu
metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, pilitik dan estetika
(filsafta menyelidiki sebab dan atas segala benda).
Marcus Tullius Cicero (106 SM – 43 SM); Politikus dan ahli pidato
Romawi, merumuskan Filsafat adalah Pengetahuan tentang sesuatu
yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya.
5. Immanuel Kant; Menurut Kant, filsafat adalah ilmu (pengetahuan)
yang menjadi pangkal dari semua pengetahuan yang didalamnya
tercakup masalah epistemologi (filsafat pengetahuan) yang
menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui.
Langevels; Mahaguru Rijks-Universitas Utrecht ini berpendapat
bahwa filsafat adalah berpikir tentang masalah-masalah yang akhir
dan yang menentukan, yaitu masalah-masalah mengenai makna
keadaan, Tuhan, keabadian dan kebebasan
N. Driyarkara; Filsuf Indonesia ini berpendapat bahwa filsafat
adalah perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebab ‘ada
dan berbuat’, perenungan tentang kenyataan (reality) yang sedalam-
dalamnya sampai ke ‘mengapa’ yang penghabisan.
Al Farabi; Filsuf Arab ini mengtakan bahwa Filsafat adalah ilmu
(pengetahuan) tentang hakikat bagaimna alam maujud yang
sebenarnya., yang disebut hakikat.
6. W.P. Montague; Filsafat adalah usaha memberi suatu konsep tentang alam
semesta serta tempat manusia di dalamnya.
Notonagoro; Berpendapat bahwa filsafat itu menelaah hal-hal yang menjadi
objeknya dari sudut intinya yang mutlak dan yang terdalam, yang tetap dan
yang tidak berubah
Ali Mudhofir (1996) memberikan arti filsafat sangat beragam, yaitu sebagai
berikut :
1) Filsafat sebagai suatu sikap
2) Filsafat sebagai suatu metode
3) Filsafat sebagai kelompok persoalan
4) Filsafat sebagai sekelompok teori atau sistem pemikiran
5) Filsafat sebagai analisis logis tenyang bahasa dan penjelasan
6) Filsafat merupkan usaha untuk memperoleh pandangan yang
menyeluruh
8. Filsafat secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok yaitu filsafat
sistematis dan sejarah filsafat.filsafat sistematis bertujuan dalam
pembentukan dan pemberian landasan pemikiran filsafat. Di dalamnya
meliputi logika, metodologi, epistemologi, filsafat ilmu, etika, estetika,
metafisika, filsafat ketuhanan (teologi), filsafat manusia, dan kelompok
filsafat khusus seperti filsafat sejarah, filsafat hokum, filsafat
komunikasi, dan lain-lain. Adapun sejarah filsaffaAdapun sejarah filsafat
adalah bagian yang berusaha meninjau pemikiran filsafat di sepanjang
massa. Sejak zaman kuno hingga zaman modern. Bagian ini meliputi
sejarah filsafat Yunani (Barat), India, Cina, dan sejarah filsafat Islam.
9. Dari kesimpulan cabang-cabang di atas,
maka berikut ini adalah penjelasanya:
Logika ; Nama “logika” pertama kali muncul pada filsuf Cicero (abad ke-
1 SM), tetapi dalam arti seni debat. Alexander Aphrodisias (sekitar
permulaan abad ke-3 M) adalah orang pertama yang mempergunakan
kata “logika” dalam arti ilmu yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran
kita.
Epistemology (Filsafat Pengetahuan) ; Epistemologi berasal dari kata
Yunani, episteme dan logos. Episteme biasa diartikan pengetahuan atau
kebenaran dan logos diartikan pikiran, kata, atai teori. Epistemology
secara etimologi dapat diartikan teori pengetahuan yang benar, dan
lazimnya hanya disebut teori pengetahuan yang dalam bahasa
Inggrisnya menjadi Theory of Knowledge.
10. Filsafat Ilmu ; Cabang filsafat yang membahas masalah
ilmu adalah filsafat ilmu. Tujuanya analisis mengenai ilmu
pengetahuan dan cara-cara bagaimana pengetahuan ilmiyah
itu diperoleh. Jadi filsafat ilmu adalah penyelidikan
tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara untuk
memperolehnya. Pokok perhatianya filsafat ilmu adalah
proses penyelidikan ilmiyah itu sendiri.
Etika (Filsafat Moral) ; Etika secara etimologi berasal dari
kata Yunani, yakni ethos yang berarti watak kesusilaan atau
adat. Secara terminology, etika adalah cabang filsafat
yang membicarakan tingkah laku atau perbuatan manusia
dalam hubunganya dengan baik buruk.
11. Metafisika ; Metafisika berasal dari bahasa Yunani, meta yang
berarti selain, sesudah atau sebalik, dan fisika yang berarti alam
nyata.maksudnya ilmu yang menyelidiki hakikat segala sesuatu
dari alam nyata dengan tidak tidak terbatas pada apa yang dapat
ditangkap oleh panca indrera saja.
Filsafat Sosial (Masalah Hukum dan Keadilan) ; Yang dimaksud
filsafat social menurut Gordon Graham adalah filsafat yang
mempertanyakan persoalan kemasyarakatan (society),
pemerintahan (goverment) dan Negara (State). Jadi jelaslah
bahwa masalah hukum dan keadilan, yang merupakan special
pembahasan adalah aspek dari filsafat social.
12. Estetika (Filsafat Keindahan) ; Estetika berasal dari kata
Yunani aestheis atau pengamatan. Adalah cabang filsafat
yang berbicara tentang keindahan. Objek dari estetika
adalah pengalaman akan keindahan.
Filsafat Manusia ; Titik tolak dalam filsafat manusia ialah
bertolak dari pengetahuan dan pengalaman manusia, serta
dunia yang secara wajar ada pada setiap individu yang
dimiliki oleh semua orang secara bersama-sama, yang dari
situlah ilmuwan membangun ilmunya, sang seniman
menciptakan karyanya, sang ahli sejarah menelusuri waktu
yang telah silam, dan ahli teologi menafsirkan sabda illahi.
14. Pengertian pengetahuan
Menurut Prof. I.R. Pudjawijatna pengetahuan berisi tentang hal-hal
yang berlaku umum dan tetap serta pasti dan yang terutama
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari.
Sementara Dr. Mohammad Hatta mengungkapkan “Pengetahuan
yang didapat daripada pengalaman disebut pengetahuan
pengalaman” atau singkatnya Pengetahuan yang didapat
dengan jalan keterangan disebut ilmu.
15. Pembagian pengetahuan menurut
para ahli
Scheler membedakan enam jenis pengetahuan sebagai
berikut :
1. Pengetahuan theologis,
2. Pengetahuan filosofis,
3. Pengetahuan tentang yang lain, baik kolektif maupun
individual,
4. Pengetahuan tentang dunia lahir,
5. Pengetahuan teknis, dan
6. Pengetahuan ilmiah
16. Prof. Dr. H.M. Rasyidi merumuskan tentang Tingkatan
Pengetahuan sebagai berikut :
1. Pengetahuan tentang benda
2. Pengetahuan tentang pikiran (mind) orang-orang lain.
3. Pengetahuan tentang pikiran (mind) kita sendiri
4. Pengetahuan tentang nilai-nilai dan tentang universal
(kuliah)
17. Pengertian Ilmu Pengetahuan
Mohammad Hatta menulis : “Tiap-tiap ilmu adalah
pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum
kausal dalam satu golongan masalah yang sama
tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak
dari luar, maupun menurut bangunnya dari dalam”.
Prof. Dr. A. Baiquni merumuskan bahwa : “Science
merupakan general consensus dari masyarakat yang
terdiri dari para Scientist”.
18. Prof. Drs. Harsojo, Guru besar di universitas Padjajaran,
menerangkan bahwa ilmu itu :
1. Merupakan akumulasi pengetahuan yang
disistematikan
2. Suatu pendekatan atau suatu metode pendekatan
terhadap seluruh dunia empiris, yaitu dunia yang
terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada
prinsipnya dapat diamati, oleh pancainndra manusia
3. Suatu cara menganalisa yang mengizinkan kepada
ahli; ahlinya untuk menyatakan sesuatu proposisi
dalam bentuk: “jika....; maka... “
19. Pengertian metode ilmu pengetahuan
Untuk mencapai tujuan, yaitu kebenaran, maka
ditempuhkah cara dan jalan tertentu, yang dikenal
dengan metode ilmu pengetahuan atau metode
ilmiah. “Cara atau jalan yang dilalui oleh proses ilmu
sehingga mencapai kebenaran adalah bermacam-
macam, tergantung kepada sifat ilmu itu sendiri, ilmu
pengetahuan alamkah atau ilmu sosial”.
20. Metode Ilmu Pengetahuan
Francis Bacon mengemukakan empat sendi kerja untuk
menyusun ilmu pengetahuan yaitu:
1. Observasi (pengamatan)
2. Measuring (pengukuran)
3. Explaining (penjelasan)
4. Verifying (pemeriksaan benar tidaknya)
21. Metode ilmiah versi abad ke-19, menurut Ir. Djuma ‘In
Basalim :
1. Mengajukan pertanyaan terhadap alam
2. Mengumpulkan bukti-bukti yang tepat
3. Membuat keterangan secara hipotesa
4. Mengumpulkan pengertian
5. Mengetest secara experimental
6. Menolak, atau menyetujui ataupun merubah hipotesa
yang telah disusun.
22. Soedewo P.K suatu metode yang terjadi dari:
1. Pengamat-amatan dengan seksama
2. Penggolongan (klasifikasi)
3. Analisa data atau fakta yang diperoleh dari observasi itu menurut
kecerdasan akal,
4. Menarik kesimpulan induktif dan deduktif
5. Penglukisan (deskripsi fungsional)
6. Percobaan (experimen atau observasi yang disengaja secara
sistematis)
23. J.F. Rummel menggolong-golongkan taraf-taraf perkembangan
metologi research ke empat periode, yaitu:
1. Periode trial and error
2. Periode authority and tradition
3. Periode speculation and argumentation
4. Periode hypotehesis and experimentation.
25. Cara kerja ilmu-ilmu alam
Dilihat dari sifat objeknya, cara kerja ilmu alam bisa dirangkum dalam prinsip-
prinsip seperti berikut ini:
Gejala Alam Bersifat Fisik-Statis
Objek Penelitian Bisa Berulang
Pengamatan Relatif Mudah dan Simpel
Peneliti Lebih Sebagai Penonton
Daya Prediktif yang Relatif Lebih Mudah Dipahami
26. Cara Kerja Ilmu-ilmu Sosial-Humaniora
Dilihat dari objeknya, ilmu sosia-humaniora dapat dirangkum dalam prinsip-
prinsip seperti berikut:
Gejala Sosial-Humaniora Bersifat Nonfisik, Hidup dan Dinamis
Objek Penelitian Tidak bisa BerulangAhli ilmu sosial tidak mungkin melihat,
mendengar, meraba, atau mengecap gejala yang sudah terjadi di masa
lalu.
Pengamatan Relatif Lebih Sulit dan Kompleks
Subjek Peneliti juga Sebagai Bagian Integral dari Objek yang Diamati
Memiliki Daya Prediktif yang Relatif Lebih Sulit dan Tidak Terkontrol
27. Cara Kerja Ilmu-ilmu Agama
Ciri tersebut tergambar dalam cara kerja ilmu-ilmu keagamaan:
Gejala Keagamaan sebagai Ekspresi Keimanan dan Pemahaman atas Teks
Suci
Objek Penelitian Unik dan Tidak Bisa Diulang
Pengamatan Sulit dan Kompleks dengan Interpretasi Teks-teks Suci
Keagamaan
Subjek Peneliti juga sebagai Bagian Integral dari Objek yang Diamati
Memiliki Daya Prediktif yang relatif Lebih Sulit dan Tak Terkontrol
29. Epistemologi
Filsafat (epistemoligi) ; ilmu untuk mencari kebenaran memakai
ratio-logos-akal budi melalui 4 pertanyaan.
a. Apa = fakta
b. Mengapa = causa
c. Bgaimana = metode
d. Kebenaran = verifikasi
30. Epistemologi berasal dari bahasa Yunani episteme (pengetahuan)
logos (pengetahuan sistematik)
Dengan demikian dapat diartikan sebagai pengetahuan sistematik
mengenal pengetahuan
Epistemologi merupakan cabang filsafat yang berkaitan dengan
asal, sifat, dan jenis pengetahuan.
31. Pengetahuan merupakan khazanah kekayaan mental yang secara
langsung atau tidak langsung turut memperkaya kahidupan.
Pengetahuan merupakan sumber jawaban bagi berbagai
pertanyaan yang muncul dalam kehidupan. Tiap jenis
pengetahuan pada dasarnya menjawab jenis pertanyaan tertentu
yang diajukan. Maka, agar dapat memanfaatkan pengetahuan
secara maksimal, hasur kita ketahui jawaban apa saja yang
mungkin bisa diberikan oleh suatu pengetahuan tertentu.
32. Kebanyakan pengetahuan kita sebagai individu-individu dalam
masyarakat adalah pengetahuan sementara yang tidak kekal (transitory
knowledge).
Dilihat dari segi motif, pengetahuan dapat diperoleh melalui dua cara,
yaitu:
1. Pengetahuan diperoleh tanpa niat dan tanpa keingintahuan.
2. Pengetahuan diperoleh dengan niat dan rasa keingintahuan.
Hal ini sangat membuktikan bahwa pengetahuan bisa diperoleh dengan
sengaja.
Beni Ahmad Saebani membagi pengetahuan berdasarkan cara
memperolehnya menjadi dua, yaitu:
a. Pengetahuan yang diperoleh melalui persetujuan
b. Pengetahuan yang diperoleh melalui observasi
34. Pengetahuan merupakan terminologi generik yang
mencakup seluruh hal yang diketahui manusia. Dalam hal
ini ada beberapa pendapat tentang sumber
pengetahuan menurut Jhon Hospers yaitu :
1. Pengalaman Indera. Sumber pengetahuan berupa alat-
alat untuk menangkap objek dari luar diri manusia
melalui kekuatan indera. Kekhilafan akan terjadi apbila
ada ketidaknormalan diantara alat ini. Tokoh pemula
dari pandangan ini adalah Aristoteles, yang
berpendapat bahwa pengetahuan terjadi bila subjek
diubah dibawah pengaruh objek, artinya bentuk dari
dunia luar meninggalkan bekas dalam kehidupan batin.
35. 2. Nalar. Salah satu corak berfikir dengan menggabungkan dua
pemikiran atau lebih dengan maksud untuk mendapatkan
pengetahuan baru. Asas-asas pemikiran yaitu :
a. Principium identitas. Sesuatu dengan dirinya sendiri (A=A). Asas
ini biasa disebut asas kesamaan.
b. Principium contradictionis. Apabila dua pendapat yang
bertentangan, tidak mungkin kedua-duanya benar dalam
waktu yang bersamaan. Asas ini biasa disebut asas
bertentangan.
c. Principium tertil exclusi. Kebenran yang hanya terdapat satu
diantara kedua itu, tidak perlu ada pendapat yang ketiga. Asas
ini biasa disebut asas tidak adanya kemungkinan ketiga.
36. 3. Otoritas. Kekuasan yang sah yang dimiliki oleh seseorang dan diakui
oleh kelompoknya. Menjadi salah satu sumber pengetahuan
karena kelompoknya memiliki pengetahuan melalui seseorang
yang mempunyai kewibawaan dalam pengetahuannya.
4. Intuisi. Suatu kemampuan yang ada pada diri manusia melalui
proses kejiwaan tanpa suatu rangsangan atu stimulus mampu untuk
membuat pernyataan berupa pengetahuan.
5. Wahyu. Berita yang disampaikan oleh Tuhan kepada Nabi-Nya
untuk kepentingan umatnya. Kita mempunyai pengetahuan
melalui wahyu, karena ada kepercayaan tentang sesuatu yang
disampaikan itu.
6. Keyakinan. Kemampuan yang ada pada diri manusia yang
diperoleh melalui kepercayaan.
38. Pengertian Kebenaran
Kebenaran adalah satu nilai utama didalma kehidupan
manusia sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani
manusia. Artinya sifat manusiawi atau martabat
kemanusiaan (human dignity) selalu berusaha
“memeluk” suatu kebenaran.
Kebenaran memeiliki sifat yang tidak “mutlak” dan tidak
langgeng melainkan bersifat nisbi relatif, sementara dan
transendetal.
39. Teori kebenaran saling berhubungan (coherence theory of truth)
Teori kebenaran saling berkesesuaian (correspondent theory of
truth)
Teori kebenaran Inherensi (Inherent theory of truth)
Teori kebenaran berdasarkan arti (semantict theory of truth)
Teori kebenaran sintaksis
Teori kebenaran nondeskripsi
Teori kebenaran logis yang berlebihan (logical superfluity of truth)
teori-teori kebenaran
41. Ciri Ilmu perlu memperhatikan dua aspek,
yaitu : sifat ilmu dan klasifikasi ilmu. Sifatnya,
antara lain:
Sistematik
Konsisten(antara teori satu dengan yang lain tak bertentangan)
Eksplisit(disepakati dapat secara universal, bukan hanya dikalangan kecil)
Ilmiah, benar (pembuktian dengan metode ilmiah).
Disamping itu suatu ilmu pengetahuan mempunyai ciri lain yaitu:
bukan satu, melainkan banyak (plural)
bersifat terbuka (dapat dikritik)
berkaitan dalam memecahkan.
42. Ciri khas nyata dari ilmu pengetahuan (science) yang tidak dapat
diingkari meskipun oleh para ilmuwan adalah bahwa ia tidak
mengenal kata “kekal”. Apa yang dianggap salah di masa silam
misalnya, dapat diakui kebenarannya di abad modern. Pandangan
terhadap persoalan-persoalan ilmiah silih berganti, bukan saja dalam
lapangan pembahasan satu ilmu saja, tetapi terutama juga dalam
teori-teori setiap cabang ilmu pengetahuan. Dahulu, misalnya, segala
sesuatu diterangkan dalam konsep material (istilah-istilah kebendaan)
sampai-sampai manusia pun hendak dikatagorikan dalam konsep
tersebut. Sekarang ini terdapat psikologi yang membahas mengenai
jiwa, budi dan semangat, telah mengambil tempat tersendiri dan
mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia
43. Dalam redaksi lain dikatakan ilmu pengetahuan mempunyai ciri-ciri
umum yaitu:·
Obyek ilmu pengetahuan adalah empiris.
Ilmu pengetahuan mempunyai karakteristik tersendiri, yaitu
mempunyai sistematika.
Ilmu dihasilkan dari pengamatan, pengalaman studi dan pemikiran.
Sumber segala ilmu adalah Tuhan, karena Dia yang
menciptakannya.
45. Gaston Bachelard menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu
produk pemikiran manusia yang sekaligus menyesuaikan antara hukum-
hukum pemikiran dengan dunia luar. Dengan kata lain, ilmu penegtahuan
mengandung dua aspek, yaitu subjektif dan objektif.
Epistemologi keilmuan adalah rumit dan penuh kontraversi, namun akan
diusahakan disini untuk memberikan analisis filosofis yang singkat dan
keilmuan, sebagai suatu pengetahuan. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa metode keilmuan adalah suatu cara memperoleh
pengetahuan. Suatu rangkaian prosedur tertentu harus diikuti untuk
mendapatkan jawaban tertentu dari pertanyaan tertentu pula. Mungkin
epistemologi dari metode keilmuan akan lebih mudah dicernakan, jika kita
mengarahkan perhatian kita kepada sebuah rumus yang mengatur
langkah-langkag proses berfikir sekaligus menjadi unsur-unsur ilmu
pengetahuan. Yang diatur dalam suatu urutan tertentu.
46. Kerangka dasar prosedur ini dapat diurutkan dalam 8
langkah :
a. Metode ilmiah
b. Teori
c. Hipotesis
d. Data informasi
e. Data informasi
f. Pembuktian
g. Evaluasi
h. paradigma
48. Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara
menuangkan (mengembarakan atau mengelanakan )
akal budi secara radikal (mengakar) dan integral, serta
universal (mengalam), tidak merasa terikat oleh ikatan
apapun, kecuali oleh ikatan tangannya sendiri yang
bernama logika.
Ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan jalan
penyelidikan (riset, research), pengalaman (empiri), dan
percobaan (eksperimen) sebagai batu ujian.
Manusia mencari dan menemukan kebenaran dengan
dan dalam agama dengan jalan mempertanyakan
(mencari jawaban tentang) berbagai masalah asasi
dari atau kepada kitab suci, kodifikasi firman ilahi untuk
manusia.
49. Perbedaan Ilmu Filsafah dan Agama dalam
beberapa objek, yaitu;
Objek Material (Lapangan)
Objek Formal (Sudut Pandang)
51. Pengertian
Paradigma adalah memandang sesuatu
Paradigma adalah model, atau pola dalam ilmu pengetahuan
Paradigma adalah keseluruhan konsentrasi kepercayaan, nilai dan
teknik yang dimiliki suatu komunitas ilmiah dalam memandang
sesuatu.
Revolusi adalah proses menjebol tatanan lama sampai ke akar-
akarnya, kemudian menggantinya dengan tatanan yang baru.
52. Proses peralihan komunitas ilmiah dari paradigma lama ke
paradigma baru berlawanan inilah yang dimaksud oleh Khun
sebagai revolusi science. Menurut Khun, perkembangan ilmu itu
tidak secara komulatif dan evolusioner tetapi, secara revolusioner
yakni membung paradigma lama dan mengambil paradigma baru
yang berlawanan dan bertentangan. Karena di anggap dan
diyakini lebih memberikan janji atas kemampuannyamemecahkan
masalah untuk masadepan.
53. Daftar Pustaka
Adib, Mohmmad. 2010. Filsat Ilmu. Yogyakrta: Pustaka Pelajar.
Ihsan, Fuad. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Rizal Mustansyir, Misnal Munir. 2013. Filsafat Ilmu. Yogyakrta: Pustaka
Utama.
Surajiyo. 2008. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
A, Susanto. Filsafat Ilmu: Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis,
Epistemologis, dan Aksiologis. . Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Pidarta, Made. Landasan Kependidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan
Bercorak Indonesia. . Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Suriasumantri, and Jujun S. Filsafat Ilmu sebuah Pengantar Populer.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2007.