SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
INFECTION CONTROL RISK
ASSESSMENT (ICRA)
KONSTRUKSI BANGUNAN
2019
PPI 2
RSIA. Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Makassar
INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT (ICRA)
KONSTRUKSI BANGUNAN
DI RSIA SITTI KHADIJAH 1 MUHAMMADIYAH CABANG MAKASSAR
I. LATAR BELAKANG
Pengaruh dari design & kontruksi terhadap infeksi RS (HAIs) adalah sulit untuk
di evaluasi. Rumah sakit menggunakan pendekatan berdasar risiko dalam
menentukan fokus dari program PPI adalah pencegahan, pengendalian dan
pengurangan infeksi terkait pelayanan kesehatan. Rumah sakit juga
mengidentifikasi prosedur dan proses terkait dengan risiko infeksi dan
mengimplementasi strategi untuk menurunkan risiko infeksi Melakukan identifikasi
kontribusi dari lingkungan untuk menaksir angka risiko, seperti ILO/IDO,
merupakan tantangan tersendiri karena banyak berhubungan dengan pasien dan
praktik para dokter dan praktisi kesehatan lainnya. Kedua variabel seperti jumlah
microbial di udara atau air adalah sering kali digunakan untuk bench marking.
Risiko yang berhubungan dng pekerjaan kontruksi/renovasi pada awalnya
dihubungkan dng mutu udara yg terlalu turun dan kontaminasi lingkungan dari
jamur. (e.g., Aspergillus spp.) or with contaminated water (e.g., Legionella spp.).
ICRA merupakan bagian dari proses perencanaan PPI dimana sebagai langkah
awal untuk mengembangkan rencana dengan baik, diperlukan perencanaan secara
bersama dari program, membantu melakukan fokus surveilance dan kegiatan
program lainnya dan merupakan ketentuan persyaratan yang harus dipenuhi.
Karena itu, pada saat ini area kontruksi dan renovasi perlu dibersihkan secara
menyeluruh sebelum pasien diizinkan tinggal di tempat tersebut. Peran PPI dalam
hubungannya dengan pekerjaan konstruksi/renovasi belum optimal. RS
mempersyaratkan untuk menggabungkan issue risk assesment dengan Komite PPI
dalam setiap melaksanakan kontruksi/renovasi bangunan
II. DEFINISI
Proses menetapkan risiko potensial dari transmisi udara yang bervariasi dan
kontaminasi melalui air kotor dalam fasilitas selama konstruksi, renovasi dan
kegiatan maintenance. Kegiatan tsb merupakan multidisiplin, proses kolaborasi
yang mengevaluasi jenis/macam kegiatan kontruksi dan kelompok risiko untuk
klasifikasi penetapan tingkat
III. TUJUAN
1. Untuk meminimalisasi risiko infeksi RS (HAIs) pada pasien yang mungkin bisa
terjadi ketika ada penyebaran jamur atau bakteri di udara dengan debu atau
aerosol atau air selama kontruksi dan renovasi di RS
2. Mengontrol penyebaran debu dari komponen bangunan selama renovasi di RS.
IV. SIAPA TERLIBAT
1. Komite PPI membuat ICRA dan memberikan pendidikan dan pelatihan
2. Bagian teknik memfasilitasi dengan memberikan peraturan perundangan dan
perijinan.
3. Sanitasi lingkungan, terkait dengan pembuangan limbah (baku mutu limbah)
4. Tim K-3 RS melakukan edukasi dan supervisi tentang keamanan dan
keselamatan
5. Bagian keamanan , penjagaan keamanan
6. Pimpinan proyek
PERAN KPPI/TIM PPI
1. Membuat Infection Control Risk Assessment (ICRA) dampak dari renovasi
2. Mengembangkan ijin renovasi yang ditandatangani oleh Ketua
Komite/Panitia/Tim PPI, pimpinan departemen/unit kerja dan pimpinan proyek.
3. Memberikan edukasi sebelum memulai pekerjaan pada penggunaan Personal
Protective Equipment (PPE/APD)
4. Melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi dengan menggunakan check list
5. Mengikuti pertemuan/rapat-2 selama proses renovasi dengan seluruh Tim.
V. ICRA (INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT)
Dalam membuat ICRA diperlukan beberapa langkah yaitu :
1. MELAKUKAN IDENTIFIKASI TYPE/JENIS KONTRUKSI KEGIATAN
PROYEK (Type A-D)
Tipe Kriteria
A Inspeksi dan Kegiatan Non-Invasive.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
• Mengganti ubin langit-2 (plafon) untuk inspeksi visual saja.
Misalnya : terbatas pada 1 genting/plafon per 50 meter persegi.
• Pengecatan (tetapi tidak pengamplasan)
• Wallcovering, pekerjaan listrik, pipa kecil, dan kegiatan yang tidak
menghasilkan debu atau memerlukan pemotongan dinding atau
akses ke langit-langit selain untuk pemeriksaan yg kelihatan
B Skala kecil, kegiatan durasi pendek yang menciptakan debu
minimal.
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
• Instalasi telepon dan perkabelan komputer.
• Akses ke ruang terbuka.
• Pemotongan dinding atau langit-2 dimana migrasi debu dapat di
kontrol
C Pekerjaan yang menghasilkan debu tingkat sedang hingga tinggi
atau memerlukan pembongkaran atau
pemindahan/penghapusan/ pembersihan komponen bangunan
tetap atau rakitan.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
• Pengampalasan dinding untuk pengecatan atau penutup dinding
• Pemindahan/penghapusan/pembersihan penutup lantai, plafon
langit-2 dan pekerjaan khusus.
• Kontruksi dinding baru.
• Pekerjaan saluran kecil atau pekerjaan listrik di atas langit-langit
• Kegiatan kabel utama
• Keg. apapun yg tdk dpt diselesaikan dlm shift kerja tunggal.
D Pembongkaran dan kontruksi proyek-2 besar.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
• Kegiatan yg membutuhkan shift kerja berturut-turut
• Memerlukan pembongkaran berat atau pemindahan/penghapusan
sistem perkabelan lengkap.
• Kontruksi baru
2. IDENTIFIKASI KELOMPOK RISIKO (RUANGAN)
Risiko Rendah Risiko Sedang Risiko Tinggi Risiko Sangat Tinggi
 Administrasi
 Komputer
 Pertemuan
 Perpustakaan
 Resepsionis
 Diklat
 Rawat inap
bukan penyakit
menular
 Rawat jalan
 Ganti pakaian
 R. tunggu pasien
 Isolasi
 Perawatan intensif
 Laboratorium
 Penginderaan
medis(medical imaging)
 Bedah mayat
 Jenazah
 R. Operasi
 Bedah mulut
 Perawatan gigi
 Gawat darurat
 Bersalin
 Patologi
3. MATRIX INFECTION CONTROL - Class of Precautions: Construction Project
by Patient Risk.
Kelompok
Construction Project Type
Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D
Risiko Rendah I II II III/IV
Risiko Sedang I II III IV
Risiko Tinggi I II III/IV IV
Risiko Sangat
Tinggi
II III/IV III/IV IV
Catatan : Persetujuan IC diperlukan bila kegiatan kontruksi dan tingkat risiko
menunjukkan kelas III atau IV, maka prosedur pengendalian diperlukan.
4. DESKRIPSI TINDAKAN PENGENDALIAN INFEKSI BERDASARKAN
KELAS
Kelas Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
I 1. Laksanakan pekerjaan dengan
metode meminimalisasi
timbulnya debu dari
pelaksanaan kegiatan
kontruksi.
2. Segera meletakan kembali
ketempat semula plafon atap
yg diganti untuk pemeriksaan
yg kelihatan
Bersihkan area kerja setelah
menyelesaikan tugas
II 1. Menyediakan sarana aktif utk
mencegah debu udara dari
penyebaran ke atmosfer.
2. Air kabut permukaan kerja utk
mengendalikan debu pada
waktu pemotongan.
3. Seal pintu yang tidak terpakai
1. Lap permukaan kerja dengan
pembersih/desinfektan.
2. Wadah yg berisi limbah
kontruksi sebelum di
transportasi harus tertutup
rapat.
3. Pel basah dan/atau vakum
dengan lakban.
4. Blokir dan tutup ventilasi
udara.
5. Tempatkan tirai debu di pintu
masuk dan keluar area kerja.
6. Hilangkan atau isolasi sistem
HVAC ("heating, ventilation,
dan air-conditioning) yang
sedang dilaksanakan
dengan HEPA filter, vakum
sebelum meninggalkan area
kerja.
4. Setelah selesai,
mengembalikan sistem
HVAC di mana pekerjaan
dilakukan.
III 1. Untuk mencegah kontaminasi
dari sistem saluran maka
hilangkan/lepaskan atau
isolasi sistem HVAC di area,
dimana pekerjaan sedang
dilakukan..
2. Lengkapi semua barier penting
yaitu sheetrock, plywood,
plastic untuk menutup area dari
area yg tdk untuk kerja atau
menerapkan metode
pengendalian kubus (gerobak
dng penutup plastik & koneksi
disegel ke tempat bekerja dng
HEPA vakum utk menyedot
debu sebelum keluar) sebelum
kontruksi dimulai.
3. Menjaga tekanan udara negatif
di dalam tempat kerja dengan
menggunakan HEPA unit yang
dilengkapi dengan penyaringan
udara.
4. Wadah tempat limbah
kontruksi sebelum di
transportasi harus tertutup
rapat.
5. Tutup wadah transportasi atau
gerobak. Pita penutup jika
tidak tutup yang kuat.
1. Jangan menghilangkan barier
dari area kerja sampai proyek
selesai diperiksa oleh
Komite/Panitia PIRS.
Dibersihkan oleh bagin
kebersihan RS..
2. Hilangkan barier material
dengan hati-2 untuk
meminimalisasi penyebaran
dari kotoran dan puing-2 yg
terkait dng kontruksi.
3. Vacuum area kerja area dng
HEPA filtered vacuums.
4. Area untuk lap basah dng
pembersih/disinfeksi/cleaner
5. Setelah selesai,
mengembalikan sistem
HVAC).
IV 1. Untuk mencegah kontaminasi
sistem saluran maka isolasi
sistem HVAC di area, dimana
pekerjaan sedang dilakukan..
2. Lengkapi semua barier penting
yaitu sheetrock, plywood,
plastic untuk menutup area dari
area yg tdk untuk kerja atau
menerapkan metode
pengendalian kubus (gerobak
1. Jangan menghilangkan barier
dari area kerja sampai proyek
selesai diperiksa oleh
Komite/Panitia PPIRS.
Dibersihkan oleh bagin
kebersihan RS..
2. Hilangkan barier material
dengan hati-2 untuk
meminimalisasi penyebaran
dari kotoran dan puing-2 yg
dng penutup plastik & koneksi
disegel ke tempat bekerja dng
HEPA vakum utk menyedot
debu sebelum keluar) sebelum
kontruksi dimulai.
3. Menjaga tekanan udara negatif
di dalam tempat kerja dengan
menggunakan HEPA unit yang
dilengkapi dengan penyaringan
udara.
4. Segel lubang, pipa, saluran &
lubang-2 kecil yg bisa
menyebabkan kebocoran
5. Membangun serambi/ruangan
dan semua personil melewati
ruangan ini sehingga dapat
disedot debunya dengan vakum
cleaner HEPA sebelum
meninggalkan tempat kerja
atau mereka bisa memakai kain
atau baju kertas yg di lepas
setiap kali mereka
meninggalkan tempat kerja
6. Semua personil memasuki
tempat kerja diwajibkan untuk
mengenakan penutup sepatu.
Penutup sepatu harus diganti
setiap kali pekerja keluar dari
area kerja
terkait dng kontruksi.
3. Wadah untuk limbah
kontruksi harus ditutup rapat
sebelum kontruksi.
4. Wadah transportasi atau
gerobak agar ditutup rapat.
5. Vakum area kerja dengan
vakum HEPA filter.
6. Area di pel dengan pel basah
dengan
pembersih/desinfektan.
7. Setelah selesai
mengembalikan sistem
HVAC dimana pekerjaan
dilakukan.
5. Identifikasi daerah sekitar area proyek, menilai dampak potensial
6. Identifikasi kegiatan di tempat khusus misalnya ruang perawatan, ruang
farmasi/obat dst
7. Identifikasi masalah yg berkaitan dengan : ventilasi, pipa ledeng, listrik dalam
hal terjadinya kemungkinan pemadaman.
8. IdentifIkasi langkah-langkah pencegahan , menggunakan penilaian
sebelumnya, apa jenis bariernya (misalnya bariernya dinding yang tertutup
rapat). Apakah HEPA filter diperlukan ? (Catatan : Selama dilakukan kontruksi
maka area yang di renovasi/kontruksi seharusnya diisolasi dari area yang
dipergunakan dan merupakan area negatif terhadap daerah sekitarnya.)
9. Pertimbangkan potensial risiko dari kerusakan air. Apakah ada risiko akibat
merusak kesatuan struktur (misal : dinding, atap, plafon)
10. Jam Kerja : dapat atau pekerjaan akan dilakukan selama bukan jam pelayanan
pasien
11. Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah ruang isolasi/ruang aliran
udara negatif yang memadai
12. Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah dan tipe tempat/bak cuci tangan
13. Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan jumlah minimum bak/tempat cuci tangan
tersebut.
14. Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan rencana relatif terhadap utilitas ruangan
bersih dan kotor
15. Rencanakan untuk membahas masalah pencegahan tersebut dengan tim proyek
(misalnya arus lalu lintas, rumah tangga, pembersihan puing (bagaimana dan
kapan)
VI. KESIMPULAN
Adanya kegiatan tersebut diatas, maka diperlukan :
1. Kebijakan renovasi dan kontruksi di RS.
2. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi membuat ICRA bila RS
melakukan renovasi bangunan.
3. Renovasi tidak bisa dilaksanakan sebelum ada ijin dari Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
4. Perlu edukasi ke unit-unit kerja di RS pentingnya ICRA untuk kontruksi
bangunan.
Makassar, 17 Jumadil Awwal 1440 H
23 Januari 2019 M
Direktur
Dr.dr.H.Nasrudin AM, Sp.OG(K), MARS
NBM : 1.071.782

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.docwillyharis1
 
Sk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 okeSk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 okeNataliananovita
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmKlinikSubanmedika
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxProdukHerbalDXN
 
337490096 laporan-icra-hais-komite-ppirs-tahun-2016
337490096 laporan-icra-hais-komite-ppirs-tahun-2016337490096 laporan-icra-hais-komite-ppirs-tahun-2016
337490096 laporan-icra-hais-komite-ppirs-tahun-2016Hariyaman Hariyaman
 
Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sidik Darmanto
 
Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Retno Sf
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfssuser1519bc
 
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.docPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.documma16
 
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS  SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS Zakiah dr
 
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptxLaporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptxPuskemasPanunggangan
 
Program keselamatan pasien
Program keselamatan pasienProgram keselamatan pasien
Program keselamatan pasienZakiah dr
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
 
LAPORAN HASIL AUDIT INTERNAL PENDAFTARAN.docx
LAPORAN HASIL AUDIT INTERNAL PENDAFTARAN.docxLAPORAN HASIL AUDIT INTERNAL PENDAFTARAN.docx
LAPORAN HASIL AUDIT INTERNAL PENDAFTARAN.docxSuMarni41
 
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxprogram K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxNIKEN70
 

Mais procurados (20)

437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
 
Bab 5 mutu
Bab 5 mutuBab 5 mutu
Bab 5 mutu
 
POWER POINT PPI.pptx
POWER POINT PPI.pptxPOWER POINT PPI.pptx
POWER POINT PPI.pptx
 
Sk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 okeSk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 oke
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukm
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
 
337490096 laporan-icra-hais-komite-ppirs-tahun-2016
337490096 laporan-icra-hais-komite-ppirs-tahun-2016337490096 laporan-icra-hais-komite-ppirs-tahun-2016
337490096 laporan-icra-hais-komite-ppirs-tahun-2016
 
BUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptxBUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptx
 
Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3
 
Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
 
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.docPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
 
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS  SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
 
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptxLaporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
Laporan Evaluasi Indikator Mutu UPT Puskesmas Panunggangan Barat- November.pptx
 
Program keselamatan pasien
Program keselamatan pasienProgram keselamatan pasien
Program keselamatan pasien
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
 
LAPORAN HASIL AUDIT INTERNAL PENDAFTARAN.docx
LAPORAN HASIL AUDIT INTERNAL PENDAFTARAN.docxLAPORAN HASIL AUDIT INTERNAL PENDAFTARAN.docx
LAPORAN HASIL AUDIT INTERNAL PENDAFTARAN.docx
 
IDENTIFIKASI RESIKO.docx
IDENTIFIKASI RESIKO.docxIDENTIFIKASI RESIKO.docx
IDENTIFIKASI RESIKO.docx
 
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxprogram K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
 
Bab 3 UKP.pptx
Bab 3 UKP.pptxBab 3 UKP.pptx
Bab 3 UKP.pptx
 

Semelhante a ICRA.doc

PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
Sik Smart Celling Sweep
Sik Smart Celling Sweep Sik Smart Celling Sweep
Sik Smart Celling Sweep Hukaida Hamzah
 
BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdf
BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdfBAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdf
BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdfSinta Lestari
 
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah SakitPengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah SakitI Putu Cahya Legawa
 
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah SakitPengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah SakitCahya Legawa
 
Post-Construction.doc
Post-Construction.docPost-Construction.doc
Post-Construction.docTyanBagoes
 
METODE MOT RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIK.pdf
METODE MOT RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIK.pdfMETODE MOT RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIK.pdf
METODE MOT RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIK.pdfIfantca
 
18. mekanikal
18. mekanikal18. mekanikal
18. mekanikalvien012
 
File_Soal_17_158_29_1666928742 - PPT Gedung HIMSAN.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742 - PPT Gedung HIMSAN.pptxFile_Soal_17_158_29_1666928742 - PPT Gedung HIMSAN.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742 - PPT Gedung HIMSAN.pptxHaniDul
 
Implementasi Program KUDR pada PT. MRT.pdf
Implementasi Program KUDR pada PT. MRT.pdfImplementasi Program KUDR pada PT. MRT.pdf
Implementasi Program KUDR pada PT. MRT.pdfRohmantiCipto
 
fdokumen.com_manajemen-pemeliharaan-dan-perawatan-gedung-dan-fasilitasnya.ppt
fdokumen.com_manajemen-pemeliharaan-dan-perawatan-gedung-dan-fasilitasnya.pptfdokumen.com_manajemen-pemeliharaan-dan-perawatan-gedung-dan-fasilitasnya.ppt
fdokumen.com_manajemen-pemeliharaan-dan-perawatan-gedung-dan-fasilitasnya.pptSablengTenan
 
fdokumen.com_manajemen-pemeliharaan-dan-perawatan-gedung-dan-fasilitasnya.ppt
fdokumen.com_manajemen-pemeliharaan-dan-perawatan-gedung-dan-fasilitasnya.pptfdokumen.com_manajemen-pemeliharaan-dan-perawatan-gedung-dan-fasilitasnya.ppt
fdokumen.com_manajemen-pemeliharaan-dan-perawatan-gedung-dan-fasilitasnya.pptHandikaAdetiya
 
File_Soal_17_158_29_1666928742 - PPT Gedung EDI KURNIAWAN.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742 - PPT Gedung EDI KURNIAWAN.pptxFile_Soal_17_158_29_1666928742 - PPT Gedung EDI KURNIAWAN.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742 - PPT Gedung EDI KURNIAWAN.pptxHaniDul
 
5. Post-Construction.doc
5. Post-Construction.doc5. Post-Construction.doc
5. Post-Construction.docFatmawati603490
 
File_Soal_17_158_29_1666928742 - Pelaksana Konstruksi Bangunan Unit Distribus...
File_Soal_17_158_29_1666928742 - Pelaksana Konstruksi Bangunan Unit Distribus...File_Soal_17_158_29_1666928742 - Pelaksana Konstruksi Bangunan Unit Distribus...
File_Soal_17_158_29_1666928742 - Pelaksana Konstruksi Bangunan Unit Distribus...HaniDul
 
surat izin kerja PPI (1).docx
surat izin kerja PPI (1).docxsurat izin kerja PPI (1).docx
surat izin kerja PPI (1).docxTyanBagoes
 
File_Soal_17_158_29_1666928742 - Abdul Azis.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742 - Abdul Azis.pptxFile_Soal_17_158_29_1666928742 - Abdul Azis.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742 - Abdul Azis.pptxHaniDul
 
Environmental Engineering.pptx
Environmental Engineering.pptxEnvironmental Engineering.pptx
Environmental Engineering.pptxssuser4b5b18
 

Semelhante a ICRA.doc (20)

LAPORAN PCRA.docx
LAPORAN PCRA.docxLAPORAN PCRA.docx
LAPORAN PCRA.docx
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
Sik Smart Celling Sweep
Sik Smart Celling Sweep Sik Smart Celling Sweep
Sik Smart Celling Sweep
 
BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdf
BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdfBAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdf
BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdf
 
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah SakitPengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
 
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah SakitPengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
 
Post-Construction.doc
Post-Construction.docPost-Construction.doc
Post-Construction.doc
 
METODE MOT RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIK.pdf
METODE MOT RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIK.pdfMETODE MOT RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIK.pdf
METODE MOT RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIK.pdf
 
Sanitasi dan keamanan pangan
Sanitasi dan keamanan panganSanitasi dan keamanan pangan
Sanitasi dan keamanan pangan
 
18. mekanikal
18. mekanikal18. mekanikal
18. mekanikal
 
File_Soal_17_158_29_1666928742 - PPT Gedung HIMSAN.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742 - PPT Gedung HIMSAN.pptxFile_Soal_17_158_29_1666928742 - PPT Gedung HIMSAN.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742 - PPT Gedung HIMSAN.pptx
 
Implementasi Program KUDR pada PT. MRT.pdf
Implementasi Program KUDR pada PT. MRT.pdfImplementasi Program KUDR pada PT. MRT.pdf
Implementasi Program KUDR pada PT. MRT.pdf
 
fdokumen.com_manajemen-pemeliharaan-dan-perawatan-gedung-dan-fasilitasnya.ppt
fdokumen.com_manajemen-pemeliharaan-dan-perawatan-gedung-dan-fasilitasnya.pptfdokumen.com_manajemen-pemeliharaan-dan-perawatan-gedung-dan-fasilitasnya.ppt
fdokumen.com_manajemen-pemeliharaan-dan-perawatan-gedung-dan-fasilitasnya.ppt
 
fdokumen.com_manajemen-pemeliharaan-dan-perawatan-gedung-dan-fasilitasnya.ppt
fdokumen.com_manajemen-pemeliharaan-dan-perawatan-gedung-dan-fasilitasnya.pptfdokumen.com_manajemen-pemeliharaan-dan-perawatan-gedung-dan-fasilitasnya.ppt
fdokumen.com_manajemen-pemeliharaan-dan-perawatan-gedung-dan-fasilitasnya.ppt
 
File_Soal_17_158_29_1666928742 - PPT Gedung EDI KURNIAWAN.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742 - PPT Gedung EDI KURNIAWAN.pptxFile_Soal_17_158_29_1666928742 - PPT Gedung EDI KURNIAWAN.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742 - PPT Gedung EDI KURNIAWAN.pptx
 
5. Post-Construction.doc
5. Post-Construction.doc5. Post-Construction.doc
5. Post-Construction.doc
 
File_Soal_17_158_29_1666928742 - Pelaksana Konstruksi Bangunan Unit Distribus...
File_Soal_17_158_29_1666928742 - Pelaksana Konstruksi Bangunan Unit Distribus...File_Soal_17_158_29_1666928742 - Pelaksana Konstruksi Bangunan Unit Distribus...
File_Soal_17_158_29_1666928742 - Pelaksana Konstruksi Bangunan Unit Distribus...
 
surat izin kerja PPI (1).docx
surat izin kerja PPI (1).docxsurat izin kerja PPI (1).docx
surat izin kerja PPI (1).docx
 
File_Soal_17_158_29_1666928742 - Abdul Azis.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742 - Abdul Azis.pptxFile_Soal_17_158_29_1666928742 - Abdul Azis.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742 - Abdul Azis.pptx
 
Environmental Engineering.pptx
Environmental Engineering.pptxEnvironmental Engineering.pptx
Environmental Engineering.pptx
 

ICRA.doc

  • 1. INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT (ICRA) KONSTRUKSI BANGUNAN 2019 PPI 2 RSIA. Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Makassar
  • 2. INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT (ICRA) KONSTRUKSI BANGUNAN DI RSIA SITTI KHADIJAH 1 MUHAMMADIYAH CABANG MAKASSAR I. LATAR BELAKANG Pengaruh dari design & kontruksi terhadap infeksi RS (HAIs) adalah sulit untuk di evaluasi. Rumah sakit menggunakan pendekatan berdasar risiko dalam menentukan fokus dari program PPI adalah pencegahan, pengendalian dan pengurangan infeksi terkait pelayanan kesehatan. Rumah sakit juga mengidentifikasi prosedur dan proses terkait dengan risiko infeksi dan mengimplementasi strategi untuk menurunkan risiko infeksi Melakukan identifikasi kontribusi dari lingkungan untuk menaksir angka risiko, seperti ILO/IDO, merupakan tantangan tersendiri karena banyak berhubungan dengan pasien dan praktik para dokter dan praktisi kesehatan lainnya. Kedua variabel seperti jumlah microbial di udara atau air adalah sering kali digunakan untuk bench marking. Risiko yang berhubungan dng pekerjaan kontruksi/renovasi pada awalnya dihubungkan dng mutu udara yg terlalu turun dan kontaminasi lingkungan dari jamur. (e.g., Aspergillus spp.) or with contaminated water (e.g., Legionella spp.). ICRA merupakan bagian dari proses perencanaan PPI dimana sebagai langkah awal untuk mengembangkan rencana dengan baik, diperlukan perencanaan secara bersama dari program, membantu melakukan fokus surveilance dan kegiatan program lainnya dan merupakan ketentuan persyaratan yang harus dipenuhi. Karena itu, pada saat ini area kontruksi dan renovasi perlu dibersihkan secara menyeluruh sebelum pasien diizinkan tinggal di tempat tersebut. Peran PPI dalam hubungannya dengan pekerjaan konstruksi/renovasi belum optimal. RS mempersyaratkan untuk menggabungkan issue risk assesment dengan Komite PPI dalam setiap melaksanakan kontruksi/renovasi bangunan II. DEFINISI Proses menetapkan risiko potensial dari transmisi udara yang bervariasi dan kontaminasi melalui air kotor dalam fasilitas selama konstruksi, renovasi dan kegiatan maintenance. Kegiatan tsb merupakan multidisiplin, proses kolaborasi
  • 3. yang mengevaluasi jenis/macam kegiatan kontruksi dan kelompok risiko untuk klasifikasi penetapan tingkat III. TUJUAN 1. Untuk meminimalisasi risiko infeksi RS (HAIs) pada pasien yang mungkin bisa terjadi ketika ada penyebaran jamur atau bakteri di udara dengan debu atau aerosol atau air selama kontruksi dan renovasi di RS 2. Mengontrol penyebaran debu dari komponen bangunan selama renovasi di RS. IV. SIAPA TERLIBAT 1. Komite PPI membuat ICRA dan memberikan pendidikan dan pelatihan 2. Bagian teknik memfasilitasi dengan memberikan peraturan perundangan dan perijinan. 3. Sanitasi lingkungan, terkait dengan pembuangan limbah (baku mutu limbah) 4. Tim K-3 RS melakukan edukasi dan supervisi tentang keamanan dan keselamatan 5. Bagian keamanan , penjagaan keamanan 6. Pimpinan proyek PERAN KPPI/TIM PPI 1. Membuat Infection Control Risk Assessment (ICRA) dampak dari renovasi 2. Mengembangkan ijin renovasi yang ditandatangani oleh Ketua Komite/Panitia/Tim PPI, pimpinan departemen/unit kerja dan pimpinan proyek. 3. Memberikan edukasi sebelum memulai pekerjaan pada penggunaan Personal Protective Equipment (PPE/APD) 4. Melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi dengan menggunakan check list 5. Mengikuti pertemuan/rapat-2 selama proses renovasi dengan seluruh Tim.
  • 4. V. ICRA (INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT) Dalam membuat ICRA diperlukan beberapa langkah yaitu : 1. MELAKUKAN IDENTIFIKASI TYPE/JENIS KONTRUKSI KEGIATAN PROYEK (Type A-D) Tipe Kriteria A Inspeksi dan Kegiatan Non-Invasive. Termasuk tetapi tidak terbatas pada : • Mengganti ubin langit-2 (plafon) untuk inspeksi visual saja. Misalnya : terbatas pada 1 genting/plafon per 50 meter persegi. • Pengecatan (tetapi tidak pengamplasan) • Wallcovering, pekerjaan listrik, pipa kecil, dan kegiatan yang tidak menghasilkan debu atau memerlukan pemotongan dinding atau akses ke langit-langit selain untuk pemeriksaan yg kelihatan B Skala kecil, kegiatan durasi pendek yang menciptakan debu minimal. Termasuk, tetapi tidak terbatas pada : • Instalasi telepon dan perkabelan komputer. • Akses ke ruang terbuka. • Pemotongan dinding atau langit-2 dimana migrasi debu dapat di kontrol C Pekerjaan yang menghasilkan debu tingkat sedang hingga tinggi atau memerlukan pembongkaran atau pemindahan/penghapusan/ pembersihan komponen bangunan tetap atau rakitan. Termasuk tetapi tidak terbatas pada : • Pengampalasan dinding untuk pengecatan atau penutup dinding • Pemindahan/penghapusan/pembersihan penutup lantai, plafon langit-2 dan pekerjaan khusus. • Kontruksi dinding baru. • Pekerjaan saluran kecil atau pekerjaan listrik di atas langit-langit • Kegiatan kabel utama • Keg. apapun yg tdk dpt diselesaikan dlm shift kerja tunggal. D Pembongkaran dan kontruksi proyek-2 besar. Termasuk tetapi tidak terbatas pada : • Kegiatan yg membutuhkan shift kerja berturut-turut • Memerlukan pembongkaran berat atau pemindahan/penghapusan sistem perkabelan lengkap. • Kontruksi baru
  • 5. 2. IDENTIFIKASI KELOMPOK RISIKO (RUANGAN) Risiko Rendah Risiko Sedang Risiko Tinggi Risiko Sangat Tinggi  Administrasi  Komputer  Pertemuan  Perpustakaan  Resepsionis  Diklat  Rawat inap bukan penyakit menular  Rawat jalan  Ganti pakaian  R. tunggu pasien  Isolasi  Perawatan intensif  Laboratorium  Penginderaan medis(medical imaging)  Bedah mayat  Jenazah  R. Operasi  Bedah mulut  Perawatan gigi  Gawat darurat  Bersalin  Patologi 3. MATRIX INFECTION CONTROL - Class of Precautions: Construction Project by Patient Risk. Kelompok Construction Project Type Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D Risiko Rendah I II II III/IV Risiko Sedang I II III IV Risiko Tinggi I II III/IV IV Risiko Sangat Tinggi II III/IV III/IV IV Catatan : Persetujuan IC diperlukan bila kegiatan kontruksi dan tingkat risiko menunjukkan kelas III atau IV, maka prosedur pengendalian diperlukan. 4. DESKRIPSI TINDAKAN PENGENDALIAN INFEKSI BERDASARKAN KELAS Kelas Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek I 1. Laksanakan pekerjaan dengan metode meminimalisasi timbulnya debu dari pelaksanaan kegiatan kontruksi. 2. Segera meletakan kembali ketempat semula plafon atap yg diganti untuk pemeriksaan yg kelihatan Bersihkan area kerja setelah menyelesaikan tugas II 1. Menyediakan sarana aktif utk mencegah debu udara dari penyebaran ke atmosfer. 2. Air kabut permukaan kerja utk mengendalikan debu pada waktu pemotongan. 3. Seal pintu yang tidak terpakai 1. Lap permukaan kerja dengan pembersih/desinfektan. 2. Wadah yg berisi limbah kontruksi sebelum di transportasi harus tertutup rapat. 3. Pel basah dan/atau vakum
  • 6. dengan lakban. 4. Blokir dan tutup ventilasi udara. 5. Tempatkan tirai debu di pintu masuk dan keluar area kerja. 6. Hilangkan atau isolasi sistem HVAC ("heating, ventilation, dan air-conditioning) yang sedang dilaksanakan dengan HEPA filter, vakum sebelum meninggalkan area kerja. 4. Setelah selesai, mengembalikan sistem HVAC di mana pekerjaan dilakukan. III 1. Untuk mencegah kontaminasi dari sistem saluran maka hilangkan/lepaskan atau isolasi sistem HVAC di area, dimana pekerjaan sedang dilakukan.. 2. Lengkapi semua barier penting yaitu sheetrock, plywood, plastic untuk menutup area dari area yg tdk untuk kerja atau menerapkan metode pengendalian kubus (gerobak dng penutup plastik & koneksi disegel ke tempat bekerja dng HEPA vakum utk menyedot debu sebelum keluar) sebelum kontruksi dimulai. 3. Menjaga tekanan udara negatif di dalam tempat kerja dengan menggunakan HEPA unit yang dilengkapi dengan penyaringan udara. 4. Wadah tempat limbah kontruksi sebelum di transportasi harus tertutup rapat. 5. Tutup wadah transportasi atau gerobak. Pita penutup jika tidak tutup yang kuat. 1. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai diperiksa oleh Komite/Panitia PIRS. Dibersihkan oleh bagin kebersihan RS.. 2. Hilangkan barier material dengan hati-2 untuk meminimalisasi penyebaran dari kotoran dan puing-2 yg terkait dng kontruksi. 3. Vacuum area kerja area dng HEPA filtered vacuums. 4. Area untuk lap basah dng pembersih/disinfeksi/cleaner 5. Setelah selesai, mengembalikan sistem HVAC). IV 1. Untuk mencegah kontaminasi sistem saluran maka isolasi sistem HVAC di area, dimana pekerjaan sedang dilakukan.. 2. Lengkapi semua barier penting yaitu sheetrock, plywood, plastic untuk menutup area dari area yg tdk untuk kerja atau menerapkan metode pengendalian kubus (gerobak 1. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai diperiksa oleh Komite/Panitia PPIRS. Dibersihkan oleh bagin kebersihan RS.. 2. Hilangkan barier material dengan hati-2 untuk meminimalisasi penyebaran dari kotoran dan puing-2 yg
  • 7. dng penutup plastik & koneksi disegel ke tempat bekerja dng HEPA vakum utk menyedot debu sebelum keluar) sebelum kontruksi dimulai. 3. Menjaga tekanan udara negatif di dalam tempat kerja dengan menggunakan HEPA unit yang dilengkapi dengan penyaringan udara. 4. Segel lubang, pipa, saluran & lubang-2 kecil yg bisa menyebabkan kebocoran 5. Membangun serambi/ruangan dan semua personil melewati ruangan ini sehingga dapat disedot debunya dengan vakum cleaner HEPA sebelum meninggalkan tempat kerja atau mereka bisa memakai kain atau baju kertas yg di lepas setiap kali mereka meninggalkan tempat kerja 6. Semua personil memasuki tempat kerja diwajibkan untuk mengenakan penutup sepatu. Penutup sepatu harus diganti setiap kali pekerja keluar dari area kerja terkait dng kontruksi. 3. Wadah untuk limbah kontruksi harus ditutup rapat sebelum kontruksi. 4. Wadah transportasi atau gerobak agar ditutup rapat. 5. Vakum area kerja dengan vakum HEPA filter. 6. Area di pel dengan pel basah dengan pembersih/desinfektan. 7. Setelah selesai mengembalikan sistem HVAC dimana pekerjaan dilakukan. 5. Identifikasi daerah sekitar area proyek, menilai dampak potensial 6. Identifikasi kegiatan di tempat khusus misalnya ruang perawatan, ruang farmasi/obat dst 7. Identifikasi masalah yg berkaitan dengan : ventilasi, pipa ledeng, listrik dalam hal terjadinya kemungkinan pemadaman. 8. IdentifIkasi langkah-langkah pencegahan , menggunakan penilaian sebelumnya, apa jenis bariernya (misalnya bariernya dinding yang tertutup rapat). Apakah HEPA filter diperlukan ? (Catatan : Selama dilakukan kontruksi maka area yang di renovasi/kontruksi seharusnya diisolasi dari area yang dipergunakan dan merupakan area negatif terhadap daerah sekitarnya.)
  • 8. 9. Pertimbangkan potensial risiko dari kerusakan air. Apakah ada risiko akibat merusak kesatuan struktur (misal : dinding, atap, plafon) 10. Jam Kerja : dapat atau pekerjaan akan dilakukan selama bukan jam pelayanan pasien 11. Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah ruang isolasi/ruang aliran udara negatif yang memadai 12. Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah dan tipe tempat/bak cuci tangan 13. Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan jumlah minimum bak/tempat cuci tangan tersebut. 14. Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan rencana relatif terhadap utilitas ruangan bersih dan kotor 15. Rencanakan untuk membahas masalah pencegahan tersebut dengan tim proyek (misalnya arus lalu lintas, rumah tangga, pembersihan puing (bagaimana dan kapan) VI. KESIMPULAN Adanya kegiatan tersebut diatas, maka diperlukan : 1. Kebijakan renovasi dan kontruksi di RS. 2. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi membuat ICRA bila RS melakukan renovasi bangunan. 3. Renovasi tidak bisa dilaksanakan sebelum ada ijin dari Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 4. Perlu edukasi ke unit-unit kerja di RS pentingnya ICRA untuk kontruksi bangunan. Makassar, 17 Jumadil Awwal 1440 H 23 Januari 2019 M Direktur Dr.dr.H.Nasrudin AM, Sp.OG(K), MARS NBM : 1.071.782