Dokumen tersebut membahas berbagai jenis desain organisasi termasuk tradisional (sederhana, fungsional, divisional) dan kontemporer (berbasis tim, matriks, tanpa batas, pembelajar) serta kekuatan dan kelemahan masing-masing desain. Diuraikan pula bagan desain organisasi dan kesimpulan bahwa desain organisasi dapat mengontrol perusahaan dan memajukannya.
1. MACAM - MACAM DESAIN
ORGANISASI
MANAJEMEN, KEUNGGULAN,
KELEBIHAN DAN BENTUK
BAGAN ORGANISASI
MANAJEMEN
2. KELOMPOK XVI
DISUSUN OLEH :
• Hendrik Sihombing DBD 111 0093
• Binsar L Sihombing DBD 111 0121
• Sylvester Saragih DBD 111 0105
• Maulana Syahri Ginting DBD 111 0021
• Piter Wilton Hutabarat DBD 111 0117
• Muhammad Din DBD 111 0125
3. A. DEFINISI DESAIN ORGANISASI
Desain Organisasi ialah susunan pembagian formal
yang ada dalam sebuah organisasi. Selain memiliki
struktur, organisasi juga memiliki desain organisasi
4. B. MACAM – MACAM DESAIN ORGANISASI
Adapun Macam - macam Desain Organisasi yaitu:
Desain Organisasi Tradisional
Dalam merancang struktur untuk mendukung pencapaian
sasaran organisasi secara efektif dan efisien, para manajer
dapat memilih untuk mengikuti desain yang lebih
tradisional. Desain tersebut meliputi :
1. Struktur sederhana
2. Struktur fungsional
3. Struktur divisional
5. Desain Organisasi Kontemporer
1. Struktur berbasis tim
2. Struktur matriks dan struktur proyek
3. Organisasi tanpa batas
4. Organisasi pembelajar
6. C. KEKUATAN DAN KELEMAHAN DESAIN
ORGANISASI
1) Desain organisasi tradisional
Struktur sederhana
• Kekuatan : cepat, fleksibel, murah biaya pemeliharaannya, pertanggung
jawabannya jelas
• Kelemahan : tidak memadai ketika organsasi berkembang, ketergantungan
pada satu orang adalah beresiko.
Struktur fungsional
• Kekuatan : keunggulan penghematan biaya dari spesialisasi dan
karyawan dikelompokkan dengan yang lain yang mempunyai tugas serupa.
• Kelemahan : mengejar tujuan fungsional dapat menyebabkan para
manajer dapat kehilangan pandangan tentangapa yang terbaik dari
keseluruhan organisasi, spesialis fungsional menjadi terkicil dan sedikit
memahami tentang apa yang dilakukan unit lainnya.
7. Struktur divisional
• Kekuatan : berfokus pada hasil para manajer divisi bertanggung jawab
terhadap apa yang terjadi pada produk dan jasa mereka.
• Kelemahan : kegiatan dan sumber daya yang rangkap meningkatkan biaya
dan mengurangi efisiensi.
2) Desain organisasi kontemporer
Struktur berbasis tim
• Keuntungan : karyawan lebih dilibatkan dan mempunyai
wewenang, mengurangi hambatan di antara bidang- bidang fungsional.
• Kerugian : tidak adanya rantai komando yang jelas.
8. Struktur proyek-Matrik
• Keuntungan : desain yang luwes dan lancar yang dapat
menanggapi perubahan lingkungan, pengambilan keputusan
yang lebih cepat.
• Kerugian : kerumitan untuk menugaskan orang ke
proyek, konflik tugas dan kepribadian.
Struktur tanpa batas
• Keuntungan : sangat fleksible dan responsif, menarik bakat di
mana pun struktur ini ditemukan.
• Kerugian : kurangnya kendali, kesulitan komunikasi.
9. Struktur organisasi pembelajarif
• Keuntungan : para karyawan secara terus
menerus berbagi dan menerapkan
pengetahuan, kemampuan untuk belajar dapat
menjadi sumber keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan.
• Kerugian : meminta para karyawan untuk
berbagi apa yang mereka tahu dapat menjadi hal
yang sulit, konflik kerja sama akan muncul.
10. C. BAGAN DESAIN ORGANISASI
Bagan organisasi adalah gambar struktur
organisasi yang ditunjukkan dengan kotak-
kotak atau garis-garis yang disusun menurut
kedudukannya yang masing-masing memuat
fungsi tertentu dan satu sama lain dihubungkan
dengan garis-garis saluran wewenang.
13. E. Kesimpulan
Dengan desain organisasi maka keadaan perusahaan bisa
terkontrol dan bisa meminimalisir apabila terdapat kendala
kedepannya dan bisa memajukan perusahaan untuk bisa menjadi
perusahaan yang unggul dibidangnya.
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap komitmen organisasi diantaranya adalah
kejujuran dalam pekerjaan, perhatian, kepedulian dan kepercayaan
terhadap karyawan, perbedaan karakteristik individu (usia, tingkat
pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan, karakteristik yang
berhubungan dengan pekerjaan, karakteristik struktural
(formalitas, desentralisasi), pengalaman dalam kerja, kepercayaan
dan penerimaan yang penuh atas nilai-nilai dan tujuan
organisasi, keinginan bekerja keras demi kepentingan
organisasi, dan keinginan untuk mempertahankan diri agar tetap
menjadi anggota organisasi.